LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8. No 1 (2013) 10-19
ISSN: 0216-7433
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG ( DIRECT INSTRUCTION ) BERBASIS TIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN PEMELIHARAAN/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA KELAS XI TKR SMK NEGERI 2 BARABAI Edi Suhariyono SMK Negeri 2 Barabai
Abstrak Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pemeliharaan/Servis Engine Dan Komponene-Komponennya di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Barabai. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) berbasis TIK dengan dua siklus. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik kelas XI A-TKR, XI B-TKR dan XIC-TKR adalah 68, 62 dan 64 serta ketuntasan belajar 52, 34% dan 43%. Rata-rata aktivitas belajar antara peserta didik dengan guru ditunjukkan oleh kelas XI A-TKR sebesar 58%, kelas XI BTKR sebesar 65% dan kelas XI C-TKR sebesar 75%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasik Peserta didik belum tuntas belajar, karena Peserta didik yang memperoleh nilai 70 hanya sebesar 52%, 34% dan 43% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Hal ini disebabkan kurangnya apresiasi peserta didik terhadap materi karena kurang menariknya format presentasi yang ditampilkan guru. Format presentasi guru berupa power point presentation (ppt) yang sederhana tanpa ada sisipan animasi gambar atau video. Selain itu pada tahap latihan peserta didik bekerja dalam kelompok sehingga ada beberapa peserta didik yang tidak aktif. Dengan motivasi dan revisi format presentasi berbasis TIK dari guru, pada siklus II didapat hasil yang lebih baik, diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik berurutan dari kelas XI A-TKR, kelas XI B-TKR dan kelas XI CTKR adalah 80, 78 dan 78, ketuntasan belajar mencapai 89%, 83% dan 90 %. Pada siklus II juga ada peningkatan aktivitas belajar antara peserta didik dengan guru ditunjukkan oleh kelas XI A-TKR sebesar 80%, kelas XI B-TKR sebesar 79% dan kelas XI C-TKR sebesar 82% sehingga berdampak pada 75 peserta didik dari 86 peserta didik sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasik telah mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran langsung (direct instruction) berbasis TIK dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kata Kunci : Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar.
10
Edi Suhariyono/ LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8. No 1 (2013) 10-19
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pendidikan. Dalam proses pembelajaran, terjadi proses transfer ilmu antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik. Guru merupakan motivator sekaligus fasilitator yang memiliki peran penting dalam mengorganisasi kelas sebagai bagian dari proses pembelajaran. Guru harus mampu mengorganisasi, memanajemen kelas dan mengarahkan peserta didik agar dapat tercapai susana belajar mengajar yang kondusif. Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan (TKR) pada SMKN2 Barabai mempunyai 3 kelas, yaitu XI TKR-A, XI TKR-B, XI TKR-C, yang masing-masing kelas tersebut rata-rata terdapat 28 peserta didik. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan penulis maupun guru otomotif, rata-rata hasil belajar peserta masih kurang pada mata pelajaran memelihara/service engine dan komponen-komponennya. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar peserta didik yang dapat dilihat masih ada beberapa peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Kondisi tersebut ditunjukkan pada nilai rata-rata ulangan harian pelajaran memelihara/service engine dan komponen-komponennya kelas XI TKR yaitu 64,66 dengan nilai ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 70 maka peserta didik yang mencapai nilai ketuntasan hanya sebesar 43%. Mengingat matapelajaran memelihara/service engine dan komponen-komponennya yang banyak menekankan pada penguasaan dan pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu pada penerapan di lapangan maka harus dipilih model pembelajaran yang sesuai. Salah satu model pembelajaran yang sering dipakai adalah model pembelajaran langsung (direct instruction). Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru, karena itu guru harus terampil dan kreatif pada saat mempresentasikan suatu konsep atau keterampilan tertentu. Sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) sangat membantu untuk keperluan presentasi. Untuk itu maka penelitian ini difokuskan pada penerapan model pembelajaran langsung berbasis TIK. Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif. Menurut Trianto (2009:41) model pembelajaran langsung mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan lain sebagainya. B. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan masalah penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Apakah model pembelajaran langsung berbasis TIK dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran memelihara/service engine dan komponenkomponennya di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Barabai? 2. Seberapa besar penggunaan model pembelajaran langsung berbasis TIK dapat meningkatkan hasil belajar Peserta didik pada mata pelajaran memelihara/service engine dan komponen-komponennya di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Barabai?
11
Penerapan Model Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction ) Berbasis Tik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matapelajaran Pemeliharaan/Servis Engine Dan Komponen-Komponennya Kelas Xi Tkr Smk Negeri 2 Barabai
C. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tujuan umum untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran memelihara/service engine dan komponen-komponennya, yang indikatornya berupa peningkatan nilai ulangan harian peserta didik . Tujuan khusus dari penelitian adalah sebagai berikut 1. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran langsung berbasis TIK dapat meningkatkan dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran memelihara/service engine dan komponen-komponennya di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Barabai. 2. Untuk mengukur seberapa besar penggunaan model pembelajaran langsung berbasis TIK dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran memelihara/service engine dan komponen-komponennya di kelas XI TKR SMK Negeri 2 Barabai.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kematangan rasional dari tindakan-tindakan dalam melakukan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi tempat praktek pembelajaran tersebut dilakukan. A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Barabai kelas XI A-TKR, XI B-TKR & kelas XIC-TKR tahun pelajaran 2012/2013 dengan Standar Kompetensi Dasar : ”Memelihara /service engine dan komponen-komponennya” dan kompetensi dasar nya engine tune up. Adapun jadwal dan materi pelaksanaan persiklus penelitian sesuai dengan jadwal pelajaran yang ada. B. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah Peserta didik kelas XI A-TKR, XI B-TKR & XIC-TKR tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 86 orang, terdiri dari 81 orang putra dan 5 orang putri yang hasil belajarnya masih rendah pada Standar Kompetensi : ”Memelihara /service engine dan komponen-komponennya” dan kompetensi dasar nya engine tune up. C. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu dari bulan Februari -Maret 2013. D.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : a. Pedoman observasi untuk mengecek kegiatan peserta didik berdasarkan indikator yang telah ditentukan sebelumnya. b. Catatan tentang kejadian yang terjadi selama tindakan diberikan, baik yang positif maupun yang negatif. c. Lembaran tes untuk melihat hasil belajar peserta didik.
12
Edi Suhariyono/ LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8. No 1 (2013) 10-19
E. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah : a. Dalam melaksanakan aktifitas belajar sekurang-kurangnya 75% dari jumlah peserta didik berlaku aktif. b. Kondisi dalam proses pembelajaran sekurang-kurangnya 75% dari jumlah peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. c. Kriteria ketuntasan minimal nilai ulangan harian peserta didik adalah 70. F.
Prosedur Penelitian Kegiatan yang dlaksanakan berupa siklus yang dimulai dari aspek perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi untuk setiap siklusnya. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Tabel Siklus Penelitian Tindakan Kelas : Siklus I
Perencanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan
Pengamatan Refleksi
Siklus II
Perencanaan Pelaksanaan tindakan Pengamatan Refleksi
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran langsung (direct instruction) menurut Slavin (2003) dan membuat format penilaian. Melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran : o Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada peserta didik. o Menyampaikan materi pelajaran. o Melaksanakan bimbingan. o Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih. o Menilai kinerja peserta didik dan memberikan umpan balik. o Memberikan latihan mandiri. Pengamatan dilakukan bersamaan tindakan, dengan menggunakan format yang telah dibuat. Hasil penilaian dan pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang telah dilakukan, hal apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja yang harus menjadi perhatian pada tindakan berikutnya. Memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi di siklus I. Melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah direvisi. Mencatat aktivitas dan hasil belajar peserta didik ke dalam format yang telah dibuat. Hasil penilaian dan pengamatan dianalisis untuk memperoleh kesimpulan dari tindakan yang telah dilakukan mulai dari siklus I sampai dengan siklus 13 II.
Penerapan Model Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction ) Berbasis Tik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matapelajaran Pemeliharaan/Servis Engine Dan Komponen-Komponennya Kelas Xi Tkr Smk Negeri 2 Barabai
G. Analisis Data Teknik analisis data yang dipergunakan adalah reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan, serta verifikasi refleksi. a. Reduksi Data Dalam reduksi data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara ditulis dalam bentuk rekaman data, dikumpulkan, dirangkum, dan dipilih hal-hal yang pokok, kemudian dicari polanya. Jadi, rekaman data sebagai bahan data mentah singkat disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting sehingga lebih tajam hasil pengamatan dalan penelitian ini, juga mempermudah peneliti untuk mencatat kembali data yang diperoleh bila diperlukan. b. Penyajian Data Data yang telah direduksi dan dikelompokkan dalam berbagai pola dideskripsikan dalam bentuk kata-kata yang berguna untuk melihat gambaran keseluruhan atau bagian tertentu. Penyajian data ini ditulis dalam paparan data. c. Penarikan simpulan, verifiasi, dan refleksi Data yang diperoleh dicari pola , hubungan, atau hal-hal yang sering timbul dari data tersebut kemudian dihasilkan simpulan sementara yang disebut dengan temuan peneliti. Penarikaan simpulan dilakukan terhadap temuan peneliti berupa indikator-indikator yang selanjutnya dilakukan pemaknaan atau refleksi sehingga memperoleh simpulan akhir. Hasil simpulan akhir dilakukan refleksi untuk menentukan atau menyusun rencana tindakan berikutnya. Adapun tes hasil belajar siswa diolah untuk mengukur ketuntasan dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar = Jlh skor yang diperoleh x 100% skor maksimal semua soal
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran dan soal tes formatif. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi aktivitas peserta didik. b. Tahap kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada Tanggal 11-28 Februari 2013 di kelas XI A-TKR, XI B-TKR dan XI B-TKR SMK Negeri 2 Barabai dengan jumlah 86 peserta didik. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. 14
Edi Suhariyono/ LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8. No 1 (2013) 10-19
Pada akhir proses belajar mengajar peserta didik diberi tes formatif dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan Peserta didik dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Peserta Didik Pada Siklus I
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran langsung (direct instruction) berbasis TIK diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik kelas XI A-TKR, XI B-TKR dan XI C-TKR adalah 68, 62 dan 64, serta ketuntasan belajar 48% , 66% dan 64% . Rata-rata aktivitas belajar peserta didik di kelas XI A-TKR sebesar 58%, kelas XI B-TKR sebesar 65% dan kelas XI C-TKR sebesar 75%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasik Peserta didik belum tuntas belajar, karena Peserta didik yang memperoleh nilai 70 hanya sebesar 48% , 66% dan 64% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Hal ini disebabkan kurangnya apresiasi peserta didik terhadap materi karena kurang menariknya format presentasi yang ditampilkan guru. Format presentasi guru berupa power point presentation (ppt) yang sederhana tanpa ada sisipan animasi gambar atau video. Selain itu pada tahap latihan peserta didik bekerja dalam kelompok sehingga ada beberapa peserta didik yang tidak aktif c. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1 Perlu lebih intensif dalam pemotivasian dan penyampaian tujuan pembelajaran. 2 Perlu lebih efektif dan inovatif pada saat pembuatan bahan dan pelaksanaan presentasi. 3 Pada saat latihan peserta didik perlu diberikan tugas individu sehingga semuanya aktif dalam kegiatan tersebut d. Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. 1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi peserta didik dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana peserta didik diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
15
Penerapan Model Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction ) Berbasis Tik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matapelajaran Pemeliharaan/Servis Engine Dan Komponen-Komponennya Kelas Xi Tkr Smk Negeri 2 Barabai
2. Guru perlu memperbaiki format presentasi dengan menyisipkan animasi gambar atau video untuk meningkatkan minat dan perhatian peserta didik serta harus bisa mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan. 3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi peserta didik sehingga peserta didik bisa lebih antusias. B. Siklus II a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2. Selain itu juga dipersiapkan format presentasi berbasis TIK yang lebih baik dan lembar observasi Peserta didik. b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 11-28 Maret 2013 di kelas XI A-TKR, XI B-TKR dan XI C-TKR SMK Negeri 2 Barabai dengan jumlah 86 peserta didik. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar peserta didik diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar yang dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Peserta didik pada Siklus II
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik berurutan dari kelas XI A-TKR, XI B-TKR dan kelas XI C TKR adalah 80, 78 dan 78, ketuntasan belajar mencapai 89%, 83% dan 90 %, serta ada 75 peserta didik dari 86 peserta didik sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasik telah mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I adanya peningkatan hasil belajar peserta didik ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya peserta didik lebih termotivasi untuk belajar. Pada siklus II juga ada peningkatan aktivitas belajar di kelas XI A-TKR sebesar 80%, kelas XI B-TKR sebesar 79% dan kelas XI C-TKR sebesar 82%. Guru juga memperbaiki tampilan format presentasi menjadi lebih menarik. Selain
16
Edi Suhariyono/ LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8. No 1 (2013) 10-19
itu peserta didik juga sudah mengerti apa yang dimaksud dan diinginkan guru dengan menerapkan model pembelajaran langsung berbasis TIK ini. c. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan model pembelajaran langsung berbasis TIK. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. 2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa peserta didik aktif selama proses belajar berlangsung. 3. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 4. Hasil belajar peserta didik pada siklus II mencapai ketuntasan. d. Revisi Pelaksanaan Pada siklus II guru telah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung berbasis TIK dengan baik dan dilihat dari aktivitas peserta didik serta hasil belajar peserta didik pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan format presentasi berbasis TIK dengan lebih baik dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Beberapa situasi yang memungkinkan model pembelajaran langsung (direct instruction) cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran produktif diantaranya : Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut. Ketika guru ingin mengajari Peserta didik suatu keterampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti. Ketika guru ingin memastikan bahwa peserta didik telah menguasai keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada Peserta didik, misalnya penyelesaian masalah (problem solving). Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan pendekatan-pedekatan intelektual (misalnya menunjukkan bahwa suatu argumen harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung pada jawaban yang logis) Ketika subjek pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan.
17
Penerapan Model Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction ) Berbasis TIK Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matapelajaran Pemeliharaan/Servis Engine Dan Komponen-Komponennya Kelas Xi Tkr Smk Negeri 2 Barabai
Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan peserta didik akan suatu topik. Ketika guru harus menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu sebelum peserta didik melakukan suatu kegiatan praktik. Ketika guru ingin menyampaikan kerangka parameter-parameter untuk memandu peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok atau independen. Ketika para peserta didik menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat terstruktur. Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat pada peserta didik atau ketika guru tidak memiliki waktu untuk melakukan pendekatan yang berpusat pada peserta didik.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan, dapat disimpulkan 1. Model pembelajaran langsung (direct instruction) berbasis TIK dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran memelihara/service engine dan komponen-komponennya di SMK Negeri 2 Barabai. 2. Penggunaan model pembelajaran langsung (direct instruction) berbasis TIK dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dari rata-rata 43% menjadi 87% peserta didik pada mata pelajaran memelihara/service engine dan komponen-komponennya di SMK Negeri 2 Barabai. 3. Penggunaan model pembelajaran langsung (direct instruction) berbasis TIK dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas XI A, B & C TKR dari rata-rata siklus I 58%, 65%, dan 75% menjadi 80%, 79% dan 87% pada siklus II pada mata pelajaran memelihara/service engine dan komponenkomponennya di SMK Negeri 2 Barabai.. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Inovasi pembelajaran yang mengacu pembelajaran berbasis TIK perlu dikembangkan guna meningkatkan kegiatan-kegiatan belajar mengajar. 2. Guru perlu melakukan pendekatan untuk memberikan motivasi sehingga terbentuk rasa percaya diri. 3. Nilai sikap belajar untuk mengetahui respon peserta didik terhadap materi belajar merupakan bahan untuk introspeksi seorang guru harus dilakukan dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dkk (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi aksara
18
Penerapan Model Pembelajaran Langsung ( Direct Instruction ) Berbasis TIK Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matapelajaran Pemeliharaan/Servis Engine Dan Komponen-Komponennya Kelas Xi Tkr Smk Negeri 2 Barabai
Association for Educational Comunication Technology (AECT), (1986) Definisi Teknologi Pendidikan (Penerjemah Yusufhadi Miarso), Jakarta: C.V. Rajawali. Darto. 2012. Penerepan Metode Pembelajaran Langsung Pada Pokok Bahasan Sign and Symbol Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Bidang Studi Bahasa Inggris peserta didik kelas X TOT-2 SMK Negeri 7 Surabaya. EJurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya Volume 1 Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta Hidayati, Anni. Syahrilfuddin. Kurniaman, Otang. (Tanpa tahun). Penerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta didik Kelas IV SD Negeri 009 Pulau Kecamatan Bangkinang Seberang. Laporan Penelitian Jaedun, Amat(2010). Pemanfaatan Teknologi Informasi & Komunikasi Sebagai Sumber Belajar. Makalah: Yogya Cendekia Krisnadi, Elang. (2009). Rancangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT. disajikan dalam Workshop Pengembangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT di FMIPA UNY pada tanggal 6 Agustus 2009. Diakses 12 Februari 2013. http://staff.uny.ac.id. Parwata, Gusti. L.A. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Media Vcd Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mahapeserta Didik Pada Perkuliahan Atletik I. Jurusan Penjaskesrek FOK Undiksha Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Lembaga Penelitian Undiksha, 2(1):35-52 Rahyuningsih. Kurniaman, Otong dan Zulkifli. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Pantun Peserta didik Kelas IV SD Negeri 111 Pekanbaru. Laporan Penelitian Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. P.T Raja Grafindo Persada : Jakarta Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset. Soeparman, K. & Nur, M. 2000. Pengajaran langsung. Pusat sains dan matematika Sekolah Program Pascasarjana Unesa. Jakarta: University Press. Sudjana, N., Achmada Rivai. 2001. Teknologi Pengajaran. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group.
19