Learning Style Mempelajari cara belajar untuk belajar lebih baik lagi
@yollawijayanti
Learning Style = Gaya Belajar/Belajar pake gaya? Learning style merupakan perbedaan sistematis dalam pola sifat dan kebiasaan individu dalam memperoleh dan memproses informasi dalam situasi belajar.
Prinsip utama: tiap individu memiliki cara belajar yang berbeda-beda
Mengetahui learning style bisa membantu leader dalam memahami cara belajar yang paling sesuai untuk bawahannya Dengan demikian, mereka bisa mempelajari dan memahami pekerjaan mereka dengan lebih efektif dan efisien.
Manfaat Memahami Learning Style
Siklus Belajar Menurut Kolb Seorang psikolog bernama Kolb menganggap bahwa proses belajar yang efektif bisa dilihat sebagai sebuah siklus.
Siklus ini terdiri dari 4 stage di mana keempatnya merupakan syarat dari effective learning
Siklus Belajar Menurut Kolb
4 aspek penting yang menentukan efektivitas belajar
Siklus Belajar Menurut Kolb 1. Concrete Experience Pengalaman yang dialami secara langsung dan konkret sebagai dasar dari pengamatan.
2. Reflective Observation Individu merefleksikan observasi dan mulai membangun kesimpulan mengenai makna dari informasi yang diperoleh. 3. Abstract Conceptualization Membentuk konsep abstrak dan generalisasi berdasarkan hipotesis. 4. Active Experimentation Menguji implikasi konsep yang diperoleh ke dalam situasi baru. Menurut Kolb, tiap individu memiliki gabungan dari 2 tipe learner dalam siklus ini
Tipe Dasar Learner Menurut Siklus Belajar Concrete Experience (CE) Pendekatan belajar berdasarkan pemahaman yang cepat dan pengalaman, di mana penilaian yang dibuat berdasarkan perasaan. Tipe CE: • Cenderung berempati tinggi, peopleoriented. • Tidak sepenuhnya tertarik daripada teori, senang memperlakukan setiap permasalahan sebagai sesuatu yang unik • Belajar melalui contoh spesifik.
Tipe Dasar Learner Menurut Siklus Belajar Reflective Observation (RO) Pendekatan belajar yang tentatif, netral, dan reflektif • Menyukai pengajaran dengan format lecture/ceramah
• Introvert • Belajar berdasarkan pengamatan cermat, senang mengembangkan pengamatan mengenai pengalaman mereka sendiri
Tipe Dasar Learner Menurut Siklus Belajar Abstract Conceptualism (AC): pendekatan belajar analitis dan konseptual. • Berpikir logis, mengevaluasi masalah secara rasional • Lebih berorientasi pada hal-hal selain
manusia • Situasi belajar ideal: otoritas yang memberi langsung pelajaran • Tidak menyukai pendekatan belajar yang mendorong penemuan secara tidak terstruktur
Tipe Dasar Learner Menurut Siklus Belajar Active Experimentation (AE): pendekatan aktif dan “doing” yang berdasarkan eksperimen.
• Situasi belajar ideal: terlibat dalam project, tugas, kelompok diskusi kecil • Tidak menyukai ceramah • Cenderung ekstrovert.
Konsep Learning Style • Dari keempat tipe dasar ini, akan terdapat 2 tipe dominan pada tiap individu. • Kedua tipe dominan kemudian akan membentuk suatu learning style, yakni: - The Converger - The Diverger - The Assimilator - The Accomodator
Mencari tahu tipe learning style kita… Tandailah karakteristik-karakteristik yang menggambarkan diri Anda pada 4 tabel ini Diverger Converger Konkret
Ingin melakukan sesuatu yang nyata Senang mempraktekkan ide Lebih menyukai pekerjaan yang tidak melibatkan manusia Tidak emosional Memiliki keingintahuan yang besar
√
Senang berimajinasi Mampu melihat masalah dari beragam sudut pandang Menyukai hal-hal yang detail, sistematis, dan memiliki alasan yang jelas Fleksibel
Mampu berpikir secara mandiri Memandang setiap kasus/masalah sebagai sesuatu yang unik dan khas
√
Mencari tahu tipe learning style kita… Assimilator
Memiliki keingintahuan yang
√
Accomodator Senang mengambil resiko
besar. Bisa membuat gambaran teoretis dari suatu hal
Senang melakukan hal-hal konkret Mampu beradaptasi dengan cepat
Kurang tertarik dengan pekerjaan yang melibatkan manusia
Menyelesaikan masalah dengan
Memiliki ketertarikan terhadap
cara “trial-and-error”
konsep-konsep abstrak
Cenderung mengandalkan intuisi
Menyukai penyampaian informasi
Mampu melihat hubungan-
yang akurat dan terorganisir
hubungan di antara aspek-aspek
dengan baik
dalam sebuah sistem
Senang mencari jawaban yang
benar dari suatu permasalahan
√
Mencari tahu tipe learning style kita… • Tabel dengan jumlah checklist paling banyak merupakan learning style rekan-rekan. • Apa learning style Anda? Apa learning style rekan dekat Anda? Silakan didiskusikan.
The Converger (Doing and Thinking) • Kemampuan dominan dalam Abstract Conceptualization (AC) dan Active Experimentation (AE). • Skill tinggi dalam mengaplikasikan ide. Cenderung menunjukkan kemampuan terbaik dalam situasi di mana terdapat satu solusi/jawaban terhadap suatu permasalahan.
• Lebih menyukai tugas-tugas teknis, kurang tertarik pada urusan interpersonal atau sosial. • Memiliki kemampuan yang berkaitan dengan spesialisasi dalam bidang teknologi.
The Converger Cara belajar yang efektif : - Interaktif, berpartisipasi aktif, tidak pasif, diberi instruksi. Contoh: “Coba cari tahu tentang strategi marketing yang sesuai. Nah, setelahnya, tolong jelaskan strategi itu pada saya.”
- Diberi instruksi melalui komputer/media digital Contoh: belajar LFF dari portal (tutorial sudah disediakan di portal).
- Diberi serangkaian permasalahan atau buku kerja untuk dieksplorasi Contoh: memberi penjelasan tentang permasalahan, lalu bawahan diminta untuk menganalisis permasalahan untuk menemukan solusinya.
The Diverger (Feeling and Watching) • Kemampuan dominan dalam area Concrete Experience (CE) dan Reflective Observation (RO). • Mampu melihat “big picture” dan mengatur informasi-informasi detail ke dalam bentuk keseluruhan yang memiliki makna. • Lebih suka mengamati daripada melakukan. • Cenderung emosional dan kreatif, menikmati proses brainstorming untuk menghasilkan ide-ide baru. • Tertarik terhadap budaya, senang mengumpulkan informasi. • Seniman, musisi, konselor, bidang humanity dan seni.
The Diverger Cara belajar yang efektif: -
Metode ceramah/lecture
-
Eksplorasi yang memungkinkan adanya partisipasi
-
Brainstorming
• Contoh: bawahan diminta untuk mengikuti Innotraining, kemudian dari sana leader meminta bawahan untuk bisa mengembangkan inovasi baru bersama dengan rekan-rekannya.
The Assimilator (Watching and Thinking) • Memiliki skill dalam area Abstract Conceptualization (AC) dan Reflective Observation (RO). • Kelebihan dalam memahami dan menciptakan model-model teoretis. • Cenderung lebih tertarik pada ide-ide abstrak daripada manusia
• Tidak terlalu tertarik pada aplikasi praktik dari teori-teori. • Menikmati pekerjaan yang melibatkan perencanaan dan riset. • Biasanya bekerja di dalam bidang Matematika dan ilmu pengetahuan dasar.
The Assimilator (Watching and Thinking) Cara belajar yang efektif: • Eksplorasi mengenai subyek tertentu dalam lab, mengikuti tutorial yang sudah disiapkan, menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul Contoh: leader memberi penjelasan lisan dan memperagakan cara mempresentasikan produk, kemudian memberi panduan tertulis bagi bawahan untuk diikuti. Jika ada pertanyaan dalam pelaksanaan, bawahan boleh bertanya.
• Metode ceramah diikuti dengan peragaan
• Tidak terlalu memerlukan instrukstur, akan mengikuti latihan-latihan yang sudah disediakan
The Accommodator (Doing and Feeling) • Kelebihan dalam Concrete Experience (CE) dan Active Experimentation (AE). • Menikmati kegiatan eksperimen dan melaksanakan rencana di dunia nyata. • Mengandalkan intuisi, paling risk-taker dibanding ketiga learning style lainnya.
• Mampu berpikir mandiri, mengubah rencana secara spontan ketika menerima informasi baru • Biasanya menggunakan pendekatan trial and error dalam memecahkan masalah • Biasanya di bidang teknikal, sales, marketing.
The Accommodator Cara belajar yang efektif: • Memberi apapun yang mendorong penemuan secara mandiri • Diberi kesempatan untuk menjadi
partisipan aktif • Instruktur harus siap menghadapi pertanyaan “Bagaimana kalau…?” dan “Kenapa begitu…?”
Contoh: leader memberikan kasus pada timnya untuk dicari pemecahan masalahnya, tanpa banyak memberi arahan, mendorong bawahan untuk berpikir mandiri. Jika diperlukan, barulah mereka bertanya.
Aplikasi Learning Style dalam Pekerjaan • Mengetahui learning style kita dan bawahan kita membantu untuk melakukan pendekatan yang sesuai untuk memampukan mereka memahami dan mempraktekkan hal-hal baru dalam pekerjaan. • Tugas dan tuntutan dalam pekerjaan akan membentuk kemampuan adaptif individu.
Umumnya, orang-orang dengan learning style tertentu akan memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan learning style mereka.
• Apakah learning style Anda? Bagaimana cara menggunakannya untuk pemahaman yang lebih baik dalam pekerjaan? • Apa learning style bawahan Anda? Bagaimana Anda bisa membantu bawahan Anda dalam memahami pekerjaannya dengan lebih baik lagi?