Leadership & Culture Win the Change with Culture
Indonesia CHRP Seminar Jakarta, 25 Januari 2014 Hana Panggabean
1
The Change Leadership
2
Leadership and Culture: Indonesian Profiles
3
Indonesian Global Leadership
2
Anticipatory Change
Most difficult to get going Reactive Change
Difficult to get going
Crisis Change
Easiest to get going
The cost of change
The difficulty of change
Anticipatory Change
Least Costs
Reactive Change
Moderate Costs
Crisis Change Global Indonesian Network / 2012, July 18
Most Costs
3
Leaders create organizational cultures
Leaders transform organizations
*
1
The Change Leadership
2
Leadership and Culture: Indonesian Profiles
3
Indonesian Global Leadership
6
* Values
Attitude
Own Culture
The influence of leaders’ own value system in behavior is inevitable Norm
Belief
good-bad right –wrong appropriate-inappropriate
Leaders function in contexts which may or may not be the same with theirs Leadership is not culture free !
Artefak & Produk Norma & Nilai Asumsi Dasar Implisit
Eksplisit
Every group has its own culture
* Tak kenal maka tak sayang The relationship-oriented Indonesia
Horizontal relations Social harmony (Prinsip Kerukunan, Suseno, 1996)) Collectivistic (Hofstede, 2010)
The Motto
Vertical relations Respect (Prinsip Hormat-Suseno, 1996)) Hierarchical (Hofstede, 2010)
* Ing ngarsa sung tulada Ing madya mangun karsa Tut wuri handayani Ki Hajar Dewantara Multidimensional Leadership Concept
% Yes
Hierarchical Acceptance ? % Yes 90
83
80
50
42
40 30 20
26
30
31
34
43
38 10
17 18
44 46
78 73 77
53
23 27
50
N
60
66
Sw et ed he en rla nd s U D S G enm A re at ark Sw Br i itz tain er la Be nd lg G ium er m a Fr ny an ce I In ta do ly ne si Sp a ai Ja n pa n
70
70
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
34
Country
17
Role of managers as experts ?
10
U G SA er m a S ny w e N et de he n r G l re and at s B rit ai n S pa in Ita ly Fr an ce Ja pa n P In RC do ne si a
0
Country
Indonesian leaders scored highest in the dimension of consideration for others in comparison with leaders from ASEAN founder countries (Malaysia, Singapore, Thailand, and the Phillipines)Taormina and Salvarajah (2005).
The “Bapakism’ style: leader is a father figure, head of the family, supporting, caring, unconditional acceptance rather than strong directing (Tjitra, Panggabean, Murniati, 2012; Brandt, 1997)
Smoothness, calmness, subtle, avoid harshness – ’halus’ (Tjitra, Panggabean, Murniati, 2012
)
12
Stages of Change (WHY and WHAT) Strategic Planing Sustainable System
GEt the Buy-in from the TOP
One Team, One Voice
Merakyat
Passion for Learning
(Source: Tjitra, Panggabean, Murniati 2012)
Leadership Tools
Indonesian major Change issues
Change Leadership (HOW and WHO)
*
*) 20 top Management of National and Multinational Company Not all pictures are available
1 4
“Saya hadapi kenyataan pahit itu dan berani mengakui bahwa kita gagal, berani menyatakan bahwa kita tidak tahu. Contohnya pada saat kami mau mulai mengembangkan bisnis baru, divisi consumer. Pada saat itu kami berkumpul dalam satu ruangan dengan 200-an orang., lalu saya bicara dalam ruangan itu ‘Yang mengerti consumer business itu siapa sih?’ Yang jelas bukan saya, melainkan orang-orang baru yang kita rekrut. Orang-orang yang usianya masih muda. Tapi, baru ketemu kita saja mereka sudah takut. Sehingga akhirnya saya katakan, ’We must learn from them.’”
“Authenticity” Being honest Open mind Promoting ‘gotong royong’ No Impression management
Erwin Tenggono, Presiden Direktur PT Agro Argon Medica
“One thing I cannot explain, God gives me wisdom and that to me I fully believe I cannot be separated from the equation of God and me. That one thing I tell you, I’m a blessed man.
“... karena kita bisa bawa value, agama misalnya, apa sih gunanya kita bekerja dalam agama Islam, misalnya, sori saya bandingkan, salah satunya adalah kita ibadah. Nah kalau konsep itu yang dipakai kerja itu ya udahlah, rejeki Leadership Tools
• • • •
itu sama aja kok dimana aja. Saya, bukan saya yang menentukan rejeki, gaji itu saya semua hanya perantara
Panutan / Consistency Spiritual Wisdom Reward & Punishment Buy-in
misalnya”.
16 Global Indonesian Network / 2012, July 18
Merakyat • Majority change problems are people issues. Leaders apply people-oriented problem solving strategies. • Social investment of change leadership • Human relation competence is imperative, yet regarded as skill rather than personal trait Rudi Pesik CEO DHL Indonesia Kopi Kamu
• Understanding the culture: people & organization
Legacy of Leaders ÐBecoming
a model for hands on leadership
ÐCommitment in developing people ГTak kenal maka tak sayang” Suhartono, CEO FIF
ÐUltimate legacy of Indonesian leader: an inspiring mentor
*
1
The Change Leadership
2
Leadership and Culture: Indonesian Profiles
3
Indonesian Global Leadership
19
*
Perceived Barriers
Perceived Strengths
Work Ethics
Interpersonal Relationship
Communication & Language
Exposure to Diversity
Technical Competence
Facilitating Leadership 20
Religiusitas
Guyub
Keberagaman
Kepemimpinan fasilitatif
Komunikasi Tersirat
Nrimo
Technical Excellne
"Indonesia’s will be quite a new challenge to any Westerners in terms of religion. He will rediscover tolerance, the relationship between religion and society, and the significance of religion in everyday life."
ww.shnews.co/detile-20364beragam-untuk-tetapbersama.html
Religiusitas
•
Bekerja adalah ibadah
•
SQ
•
Respect other’s belief
“Saya ini memang orang yang benar-benar diberkati, saya bukan ‘smart guy’, hanya diberkati saja. Ada hal-hal yang tidak bisa saya jelaskan, Tuhanlah yang memberikan saya kebijaksanaan dan sepenuhnya saya percaya bahwa hasil ini tidak dapat dilepaskan dari campur tanganNya.”
(CEO GE Health, China)
22
“Jangan sampai menyinggung pihak kiri, jangan sampai menyinggung pihak kanan. Ini kita kecil kok ya…”.
“They really trust us, which makes us willing to work for this company, and the willingness comes from the bottom of our heart.” http://www.balisaja.com/2013/11/tradisimaturan-ke-sanggah-gede-ruang.html Guyub
•
Selaras
•
Positive Climate
•
Group Harmony
“dia meminta pada saya untuk menangguhkan PHK ini beberapa bulan lagi demi menjaga muka orangtuanya. Ia bekerja untuk orangtuanya. Saya Oke-kan, dan dia merasa sangat berterima kasih pada saya.”
23
“Saya orang Makassar tetapi keluarga kami tinggal di Jakarta sejak lama. Tetangga kami kebanyakan orang Jawa, yang banyak menggunaan ‘basa-basi’. Ada warung kecil di depan rumah saya. Pemiliknya selalu bertanya 'Mau ke mana, Mbak?’, setiap kali saya ke luar rumah. Sebenarnya, saya capek juga selalu menjawab pertanyaan yang sama. Tapi, … itu bentuk keramahan dan perhatian mereka.
http://m.kabar24.com/gayahidup/read/20131125/30/20539 7/meriahnya-gerakan-indonesiamenari-untuk-lestarikan-budayaindonesia
Keberagaman
•
24/7 cultural differences
•
Tenggang Rasa & tepa selira
•
Adaptability
Nah, itu juga yang saya pelajari.Kalau kita masuk dalam budaya baru, kita harus belajar menyesuaikan diri. Sebagai contoh sekarang (bekerja) dengan orang Jerman. Saya harus memperhatikan apa kebiasaan mereka…misalnya soal ketepatan waktu, ya saya harus ubah kebiasaan. Saya kan harus selalu memperhatikan lingkungan sekitar. Kalau saya pergi ke Jepang, misalnya, ya saya harus perhatikan adat kebiasaan, orang-orangnya, dan cara mereka berkomunikasi.”
24
Saat saya berbuat salah, ia akan menyampaikannya dengan kalimat yang halus, tidak akan selugas dan sekeras itu. Jadi saya yang harus paham sendiri arti penyampaiannya tersebut.. Bos kita kan seperti orangtua kita juga. Mereka memperlakukan kita seperti orang dewasa yang dapat memutuskan langkah kita sendiri.."
Sumber: http://wibowoteguh.blogspot.com/2009/09 /pemimpin-sejati.html
Facilitating Leadership
•
Bapakism
•
Kekeluargaan
•
Humane
"Saya memimpin beberapa manajer, sales manager, finance manager, dan station manager. Tiga manajer ini adalah ibarat anak tertua dalam keluarga. Kalau tiga ini belum sepakat tentang apa yang akan dilakukan antarmereka, ya jangan ke saya. Begitu aturannya.
25
Sumber: http://yogajoyohadipoetrant o28110641.blogspot.com/201 3/01/pengenalan-bahasadalam-konteks-peranan.html
Komunikasi Tersirat
•
Bahasa non verbal
•
No clear no
•
Active Sensitivity
•
Mediating
“Saya pikir tidak mudah bagi orang Jerman untuk memahami pesan yang kita sampaikan. Saya menemukan banyak kasus dimana orang Jerman bingung dengan kita. Terkadang mereka datang pada saya dan mengakui mereka tidak mengerti apa yang dimaksud oleh orang Indonesia. Mereka datang untuk mengkonfirmasi atau mencari jawaban atas sesuatu yang membingungkan. Padahal buat kita, yang ditanyakan itu sudah sangat jelas, karena kita sesama orang Indonesia bisa saling mengerti. Mereka tanya saya, mengapa orang Indonesia saling berkomunikasi dengan cara tidak langsung. Saya juga tidak tahu mengapa.”
26
"Kita bicara soal orang Indonesia yang jadi lebih toleran terhadap orang lain ya. Kita bisa bilang itu negatif karena saking tolerannya kita juga… ya sudah... ya kan... ya biarkan saja dia yang ngomong.. ngalah ya.. dia juga senang ngomong kok."
Sumber: http://www.keepcalm-omatic.co.uk/p/keep-calm-and-nrimo-ingpandum/ Nrimo
•
Penerimaan
•
Ketabahan
•
Resiliensi
Seorang pemimpin bisnis Indonesia menjelaskan bahwa ia mencoba menahan diri untuk mengungkapkan frustasi dan kekecewaannya karena kegagalan mencapai target di depan staf karena menilai tindakan tersebut akan menghancurkan moral karyawan.Tindakan tersebut merupakan aspek lain dari peran pemimpin Indonesia yang dinilai kekeluargaan dalam situasi kritis, dapat bersikap tenang, tabah, dan mampu mengendalikan emosi, di samping juga mencoba mencari solusi
27
"Saya ini engineer, andI was very proud to become engineer. Mungkin saya adalah salah satu dari sedikit orang di IBM yang punya pangkat dari associate system engineer, (system engineer), sampai advisor engineer.Advisor engineer di Indonesia itu mungkin ada cuma 4 atau 5 orang, di Singapura cuma beberapa orang."
http://www.projectation.com/wpcontent/uploads/2013/07/generalistspecialist-200x200.png
Generalist vs Technical Excellence
•
Tahu banyak tapi tidak fokus
•
Presisi dan akurasi
• Tantangan global
“Salah satu yang bikin mereka mau hire saya... karena di resume saya masukin saya bisa Microsoft Access yang database itu. Ga banyak yang bisa kan jadi bisa sedikit saja mereka anggap “wah..gua bisa”. Mereka juga supportif, begitu saya bilang “wah ini saya bisanya segini”, dia lihat developmentnya gimana, jadi bisa dibilang saya picking up opportunities, kebetulan saya juga senang programming segala macam ya”. 28
Thank You Contact via … E-‐Mail:
[email protected] [email protected] Mail: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jln. Jenderal Sudirman 51. Jakarta 12930.