LATAR BELAKANG Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah satu bisnis utama dan terbesar hampir pada sebagian besar Lembaga Keuangan termasuk Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi sebagai badan usaha didorong untuk senantiasa ikut berperan secara nyata dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya agar tidak terjadi kesenjangan sosial, sehingga bisa menjadi wadah kegiatan ekonomi rakyat yang mampu mengentaskan kesenjangan sosial. Menurut Undang – Undang Koperasi no.25 tahun 1992 pasal 1, “ Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.” Koperasi yang bergerak dalam usaha pemberian kredit disebut koperasi simpan pinjam. Masalah keamanan dalam kredit yang diberikan merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh koperasi, karena adanya risiko-risiko yang timbul dalam pemberian kredit. Risiko-risiko tersebut bisa saja disebabkan oleh kredit macet dan penyimpangan pegawai. Permasalahan ini bisa dihindari dengan adanya pengendalian intern yang efektif dalam pemberian kredit. Dengan pengendalian intern yang efektif dalam pemberian kredit, menunjukan sikap kehati-hatian dalam tubuh koperasi tersebut. KSP Jaya Eka Sakti merupakan salah satu koperasi simpan pinjam. Jenisjenis kredit yang ada dalam KSP Jaya Eka Sakti ini ada beberapa macam seperti pinjaman modal kerja, pinjaman agribisnis dan pinjaman insidental. Pinjaman agribisnis ini diperuntukan petani serta peternak dari hulu ke hilir. Faktor-faktor yang menghambat pembayaran pinjaman biasanya disebabkan oleh keadaan cuaca yang tidak menentu serta tingkat harga produk yang cenderung naik turun. Pinjaman agribisnis ini tergolong baru dan hanya terdapat di kantor pusat saja. Adanya indikasi banyaknya nasabah yang memperpanjang kredit serta banyaknya pengembalian kredit yang tidak tepat waktu pada pinjaman agribisnis, perlu pengendalian internal yang 1
baik. Dari fenomena pinjaman agribisnis tersebut koperasi dalam pengendalian kreditnya harus mampu meningkatkan efektivitas pengendalian intern dan berusaha sebaik mungkin untuk mengurangi risiko kredit. Berdasarkan hal diatas dapat kita lihat bahwa efektivitas pengendalian intern dalam pemberian kredit agribisnis perlu lebih diperhatikan. Melihat perlunya efektivitas pengendalian intern dalam pemberian kredit agribisnis sebagai kontrol perusahaan dalam memutuskan pemberian kredit untuk meminimalkan risiko kredit maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian adalah efektivitas pengendalian intern dalam pemberian kredit agribisnis pada KSP Jaya Eka Sakti. Mengingat luasnya aspek yang berhubungan dengan penelitian maka, penelitian akan kita batasi tentang apakah pengendalian internal pemberian kredit agribisnis yang diterapkan oleh KSP Jaya Eka Sakti Salatiga telah efektif ? Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui pengendalian internal pada kredit agribisnis yang telah diterapkan oleh KSP Jaya Eka Sakti Salatiga. 2. Mengetahui efektivitas pengendalian intern pemberian kredit agribisnis yang telah diterapkan oleh KSP Jaya Eka Sakti Salatiga. Manfaat dari penelitian sistem pengendalian intern pemberian kredit yang dilakukan atau dijalankan oleh KSP Jaya Eka Sakti ini diharapkan dapat memberi kegunaan dari segi : 1. Manfaat teoritis Memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu di bidang ekonomi khususnya bidang akuntansi mengenai praktek SPI pada lembaga keuangan. 2. Manfaat praktis Memberi suatu pedoman evaluasi bagi subjek penelitian dalam rangka penerapan SPI dalam setiap prosedur kredit.
2
3. Bagi Koperasi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan atau informasi untuk kemajuan koperasi.
TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pengendalian Internal Definisi sistem pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah diterapkan ( Romney, 2006: 229 ). Tujuan sistem pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission ( Tampubolon, 2005: 30 ), yaitu: (1) Operations/performance objective, yaitu adanya aktivitas yang efisien dan efektif dalam hubungannya dengan misi dasar dan kegiatan usaha organisasi, termasuk standar kinerja dan pengamanan sumber daya. (2) Information/financial reporting objectives, yaitu adanya informasi mengenai keuangan dan informasi untuk manajemen yang bebas dan dapat dipercaya, lengkap dan tepat waktu, termasuk penyiapan laporan keuangan yang handal serta mencegah penggelapan informasi kepada publik. (3)
Compliance objectives, yaitu adanya kepatuhan kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Tujuan ini memastikan bahwa kegiatan usaha perusahaan patuh kepada hukum, peraturan, rekomendasi dari regulator, kebijakan dan prosedur intern perusahaan.
3
Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal juga dapat didefinisikan sebagai proses yang dijalankan Dewan Komisaris, Manajemen, dan personil lain, yang didesain guna memberikan keyakinan memadai mengenai pencapaian tiga golongan tujuan (SPAP, 2011 ; 319.2), yaitu: a) Keandalan pelaporan keuangan. b) Efektivitas dan efisiensi operasi. c) Kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission), membagi sistem pengendalian internal menjadi 5 komponen, yaitu (Guy et al., 2002:229): 1. Lingkungan Pengendalian (control environment) Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian intern perusahaan. Efektivitas unsur pengendalian intern sangat ditentukan oleh atmosfer
yang
diciptakan
lingkungan
pengendalian.
Lingkungan
pengendalian memiliki 7 unsur : a. Integritas dan nilai-nilai etis Integritas dan nilai-nilai etis merupakan dasar preferen, dan gaya manajemen. Nilai-nilai tersebut membentuk seperangkat standar moral dan perilaku yang merupakan pegangan manajemen. Keefektifan kebijakan pengendalian internal entitas tidak dapat melampaui integritas dan nilai etis manajemen yang menciptakan, melaksanakan dan memantaunya. Standar-standar itu mencapai tindakan manajemen untuk menghilangkan atau mengurangi insentif serta godaan yang dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan yang tidak jujur, illegal, atau tidak etis.
4
b. Komitmen terhadap kompetensi Kompetensi adalah pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan mengharuskan
tugas.
Komitmen
manajemen
untuk
terhadap
kompetensi
mempertimbangkan
tingkat
kompetensi yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu dan menggunakan karyawan dengan keahlian serta pengetahuan yang sesuai atas masing-masing pekerjaan. c. Dewan direksi dan komite audit Dewan direksi dan komite audit umumnya bertugas mengarahkan dan mengawasi suatu entitas. Mereka bertanggungjawab untuk memantau operasi dan kemajuan entitas, mengotorisasi aktivitas tertentu, memberikan nasehat kepada manajemen, dan mengawasi pengendalian internal serta pelaporan keuangan. d. Filosofi manajemen dan gaya operasi Filosofi manajemen dan gaya operasi merupakan pendekatan umum dalam menjalankan suatu entitas. Salah satu aspek dari faktor ini adalah metode manajemen untuk mengambil dan memantau risiko bisnis. Sebagai contoh manajemen dapat bersikap konservatif atau agresif dalam mengambil risiko bisnis, dan bertindak hati-hati atau berani dalam mengevaluasi hasil potensi dari risiko seperti itu dan dalam memantau kemajuan entitas setelah memutuskan untuk melaksanakan tindakan tertentu. e. Struktur organisasi Struktur organisasi adalah bentuk dan sifat dari subunit-subunit yang dimilikinya serta fungsi manajemen dan hubungan pelaporan yang berkaitan
dengan
subunit
tersebut.
Struktur
organisasi
mempengaruhi pemberian kewenangan dan tanggungjawab dalm suatu entitas. f. Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab 5
Personil entitas harus memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan entitas, bagaimana tindakan mereka saling berhubungan dan memberikan kontribusi pada tujuan tersebut, serta bagaimana dan untuk apa mereka mengemban tanggungjawab. g. Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia Kemampuan entitas untuk mempekerjakan personil yang mampu dan kompeten guna mencapai tujuannya merupakan pertimbangan yang penting dalam audit. Kebijakan dan praktik yang menyangkut personil suatu entitas sangat memperhatikan kemampuan ini. 2. Pamahaman dan penilaian/pengukuran risiko (risk assessment) Penilaian risiko adalah identifikasi, analisis dan manajemen risiko entitas yang relevan dengan menyusun laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Proses penilaian risiko entitas harus memperhatikan keadaan serta keadaan internal dan eksternal yang dapat sangat mempengaruhi kemampuannya dalam mencatat, memproses dan melaporkan data keuangan yang konsisten asersi manajemen dalam laporan keuangan. Contoh-contoh risiko seperti itu adalah sistem informasi yang baru atau diperbaiki, teknologi baru, personil baru dll. 3. Aktivitas pengendalian (control activities) Aktivitas
pengendalian
adalah
kebijakan
dan
prosedur
yang
dikembangkan oleh manajemen untuk mengantisipasi risiko yang dapat menghalangi entitas mencapai tujuannya. Secara umum aktivitas pengendalian terdiri dari kategori-kategori berikut : a. Penelaahan kinerja : kinerja aktual dapat dibandingkan dengan kinerja yang telah dianggarkan, diramalkan periode sebelumnya, dan berbagai jenis data yang dapat dihubungkan satu sama lain. b. Pemprosesan informasi : aktivitas pengendalian ini digunakan untuk mengecek otorisasi, akurasi, dan kelengkapan transaksi. 6
c. Pengendalian fisik : aktivitas ini terdiri dari pengamanan aktiva secara fisik, termasuk perlindungan yang memadai atas akses ke aktiva dan catatannya, seperti keamanan fasilitas, otorisasi keprogram komputer dan berkas data. d. Pemisahan tugas : tugas harus dipindahkan untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya
kesalahan
dan
usaha
untuk
menyembunyikan kesalahan dan penyimpangan tugas oleh orangorang terkait. 4. Informasi dan komunikasi (information and communication) Sistem informasi yang efektif berupaya untuk menetapkan metode serta catatan yang akan mencapai tujuan-tujuan seperti mengidentifikasi, menggambarkan transaksi secara rinci atas dasar ketepatan waktu, mengukur nilai transaksi, menentukan periode transaksi, menyajikan pengungkapan. Komunikasi melibatkan penyediaan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pelaporan keuangan oleh pihak-pihak terkait dari suatu entitas secara tepat waktu. 5. Kegiatan pemantauan dan perbaikan kontrol yang lemah (monitoring) Pemantauan dapat dilakukan melalui aktivitas terus menerus atau evaluasi secara terpisah. Prosedur pemantauan yang terus menerus dilakukan terhadap aktivitas rutin yang normal terjadi dalam sebuah entitas serta mencakup aktivitas manajemen dan pengawasan yang biasa.
Menurut Mulyadi untuk menciptakan sistem pengendalian intern yang memadai dalam perusahaan yang berdasar pada 5 komponen pengendalian internal, maka ada empat unsur pokok yang harus dipenuhi antara lain (Mulyadi, 2010: 164): 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.
7
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya
Efektivitas disini diartikan Effectiveness adalah “doing the right things”, yaitu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menjamin tercapainya tujuan organisasi ( Ihalauw, 2005: 14). Sehingga efektivitas pengendalian internal pemberian kredit agribisnis adalah pencapaian tujuan pemberian kredit agribisnis pada organisasi.
METODE PENELITIAN Obyek penelitian ini adalah kantor pusat KSP Jaya Eka Sakti yang berlokasi di Jl.Argoboga No. 12 Ledok Argomulyo Salatiga. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu tentang efektivitas pengendalian intern terhadap pemberian kredit agribisnis pada KSP Jaya Eka Sakti Salatiga, maka dapat dijelaskan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif studi kasus. Penelitian deskriptif studi kasus adalah sebuah penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa. Jenis Data dan Sumber data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah gambaran pengendalian prosedur pemberian kredit agribisnis, sejarah perkembangan koperasi mangenai pemberian kredit, penerapan pengendalian intern pemberian kredit agribisnis, dokumen-dokumen kredit, dokumen karyawan, job description, job requirements, struktur organisasi.
8
Data-data yang diperlukan tersebut diperoleh dari wawancara lansung dengan pegawai yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti, observasi terhadap aktivitas koperasi yang berkaitan dengan masalah pengendalian intern pemberian kredit agribisnis dan kuesioner untuk mengukur efektifitas pengendalian internal pemberian kredit. Prosedur Pengumpulan Data Agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini maka perlu menngumpulkan data dan fakta dari perusahaan yang diteliti dengan cara sebagai berikut :
Studi lapangan yang meliputi : 1.
Wawancara Melakukan tanya jawab langsung dengan pegawai yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti. Dari hasil wawancara, penulis akan memperoleh data mengenai gambaran yang jelas mengenai pengendalian intern dan sejarah perkembangan koperasi khususnya pada prosedur pemberian kredit agribisnis, pemeriksaan kredit yang dilakukan, struktur organisasi, pemisahan fungsi dan tanggungjawab atas pekerjaan, pelimpahan
wewenang,
prosedur
rekrutmen
karyawan,
prosedur
penggajian, jaminan bagi karyawan, sistem baru, kegiatan luar, penelaah kinerja . 2. Observasi Melakukan pengumpulan data dengan pengamatan langsung ke lapangan dan mengadakan penelitian langsung terhadap aktivitas koperasi yang erat kaitannya dengan masalah pengendalian pengendalian pemberian kreditnya . Dalam hal ini penulis melakukan observasi terhadap KSP Jaya Eka Sakti mengenai proses penerapan pengendalian internal pemberian kredit dan dokumen yang dibutuhkan yaitu: tindakan karyawan dalam
9
melaksanakan
prosedur
kredit,
penerapan
fungsi-fungsi
dan
tanggungjawab karyawan, pelaksanaan aturan sebagai komitmen koperasi Teknik Analisis Data Analisis deskriptif kualitatif Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan, kemudian dianalisis berdasarkan metode yang telah ditetapkan dan bertujuan untuk menguji bagaimana keefektifan pengendalian intern pemberian kredit agribisnis pada KSP Jaya Eka Sakti Salatiga. Langkah Analisis 1. Menganalisis kaidah-kaidah pengendalian intern atau aturan-aturan pada koperasi dalam pemberian kredit apakah
telah sesuai dengan teori
pengendalian intern yang ada. 2. Menganalisis penerapan pengendalian intern pemberian kredit sesuai atau tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pengendalian intern pemberian kredit pada koperasi. 3. Menilai efektivitas pengendalian internal pemberian kredit yang ada pada koperasi yang dikaitkan dengan teori, kaidah-kaidah yang ada, serta penerapan pengendalian intern. Apabila ketiganya sesuai maka dikatakan efektif.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Setelah melakukan tahap penelitian, dalam bab ini akan disajikan gambaran objek dan hasil analisis data yang merupakan jawaban atas persoalan penelitian yang dirumuskan pada bab-bab sebelumnya. 1. Gambaran Obyek Sejarah berdirinya KSP Jaya Eka Sakti Salatiga
10
Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti Salatiga atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Salatiga dengan nama KSP “JES” memiliki kantor pusat yang berada di jalan Argoboga no.12, Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga pada awalnya bernama KSP Eka Sakti yang berdiri sejak tahun 1974 mendapat pengesahan dari kepala kantor Departemen Perdagangan dan Koperasi Kota Salatiga dengan Badan Hukum Nomor : 8718/BH/VI tanggal 10 Desember 1974. Dalam perjalanan usahanya KSP Eka Sakti mengalami beberapa kali perubahan manajemen antara lain bergabung dengan Manajemen KSU Jaya Sakti Group di Semarang, yang kemudian pada tanggal 10 Januari 2001 memisah dari KSU Jaya Sakti Group Semarang dan berganti nama menjadi KSU Jaya Eka Sakti dengan Badan Hukum Nomor : 01/PAD/KDK.II.32/VI/2001. Sesuai dengan tuntutan usaha KSU Jaya Eka Sakti telah mengalami beberapa perubahan Anggaran Dasar antara lain dari Koperasi Serba Usaha (KSU) menjadi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dengan pengesahan Badan Hukum Nomor : 518/0/BH/VI/2004 tanggal 24 Oktober 2004 dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Salatiga. Dengan maksud untuk memperluas wilayah kerjanya dari tingkat Kota Salatiga menjadi tingkat Provinsi Jawa Tengah, KSP Jaya Eka Sakti Salatiga mengadakan Perubahan Anggaran Dasar (PAD) dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah dengan Badan Hukum Nomor : 08/PAD/KDK.II/VI/2008 tanggal 5 Juni 2008. Sampai dengan saat ini KSP Jaya Eka Sakti baru mempunyai dua kantor cabang yang berada di Jalan Progo no. 01, kelurahan Ngancar, Bawen dan telah mendapat surat persetujuan pembukaan Kantor Cabang Koperasi Simpan Pinjam dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Semarang Nomor : 04/SPPC-KSP/IX/2010 tanggal 3 September 2010.
11
Pada awal tahun 2012, Koperasi Simpan Pijam (KSP) Jaya Eka Sakti mempunyai cabang di Jl. Dewi Sartika, Sampangan, Semarang. 2. Visi dan Misi KSP Jaya Eka Sakti a) Visi KSP Jaya Eka Sakti menjadi mitra usaha yang terpercaya dengan mengelola dan menghimpun dana masyarakat secara amanah dan professional. b) Misi KSP Jaya Eka Sakti -
Mengemban amanat
-
Menjaga martabat
-
Member manfaat kepada anggota dan masyarakat.
3. Jenis-jenis Kredit a) Produk Simpanan 1) Simpanan Sukarela Jaya Eka Sakti (SISUKAHATI) Yaitu simpanan pihak ketiga yang disimpan di Koperasi Simpan Pinjam dengan jumlah yang tidak ditentukan dan Koperasi Simpan Pinjam berkewajiban memelihara dana tersebut yang sewaktuwaktu dapat ditarik. 2) Simpanan Berjangka Jaya Eka Sakti (SIJAKASAKTI) Yaitu simpanan dari pihak ketiga dengan harapan Koperasi Simpan Pinjam dapat memutar uang tersebut kepada calon debitur karena simpanan tersebut merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu dalam penarikannya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. b) Produk Pinjaman/ Kredit Jaya Eka Sakti Produk Pinjaman/ Kredit meliputi: 1) Produk Pinjaman Agribisnis Yaitu pinjaman yang dikhususkan untuk budidaya pertanian dan peternakan dari hulu ke hilir dengan jangka waktu paket pinjaman
12
maksimal 1 (satu) tahun dan bisa diperpanjang dengan produk pinjaman lain. 2) Produk Pinjaman Modal Kerja Yaitu pinjaman yang dikhususkan untuk pengrajin, pedagang kecil/ menengah, home industry dengan jangka waktu paket pinjaman modal kerja maksimal 3 (tiga) tahun. 3) Produk Pinjaman Insidental Yaitu pinjaman yang dikhususkan untuk melayani kebutuhan pembiayaan jangka pendek dari anggota masyarakat dengan jangka waktu 1 (satu) bulan. 4. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti Pada struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka sakti terdapat uraian tugas masing-masing jabatan. Adapun uraian tersebut sebagai berikut: - Ketua a) Mengawasi seluruh kegiatan perkoperasian b) Memberi persetujuan pembiayaan kredit besar c) Memberi nasehat kepada manajer untuk menjalankan kegiatan operasional yang sesuai dengan aturan. - Pengurus a) Mengadakan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja KSP b) Menyelengarakan Rapat Anggota Tahunan c) Menyelenggarakan rapat
pengurus satu bulan sekali untuk
mengevaluasi pelaksanaan usaha yang professional - Manajer a) Memimpin kegiatan KSP secara menyeluruh b) Melakukan koordinasi seluruh staf KSP c) Menyusun rencana kerja pada KSP 13
d) Menandatangani surat-surat e) Member persetujuan setiap transaksi f) Mengangkat dan memberhentikan pegawai g) Meneliti laporan periodik pada KSP - Kepala Cabang a) Tugas utama dari kepala cabang adalah sebagai kepanjangan tangan dari Manajer-Manajer diatas. b) Kepala Cabang bertanggung jawab terhadap oprasional kantor cabang, memonitor kerja Koordinator serta pejabat dibawahnya c) Memecahkan masalah dicabang serta melaporkan ke kantor pusat sesuai
dengan
permasalahan
yang
terjadi.
mengapresiasikan atau mengaktualisasikan
Disamping
itu
rencana pencapaian
target. d) Bersama-sama manajer bertanggung jawab dalam penyusunan pelaporan masing-masing cabang. - Analis Kredit a) Menjalankan perintah
Koordinator
kredit
untuk
menangani
penganjuan pinjaman b) Membuat memorandum kredit, survey bersama Kredit support c) Bersama kolektor memantau angsuran pinjaman dan penagihan d) Analis kredit bertanggung jawab terhadap Koordinator kredit tentang pinjaman baik penanganan pengajuan maupun penagihan kantor cabang - Administrasi Kredit a) Mempersiapkan
semua
berkas
perkreditan
baik
pengajuan,
pencairan, maupun angsuran. b) Atas perintah Koordinator operasional dia juga bertanggung jawab dalam penyususnan laporan bulanan dan tahunan 14
- Kolektor a) Penagihan terhadap nasabah yang belum memenuhi kewajiban cicilan pinjaman setiap bulanya. b) Kolektor bersama dengan credit support dan analis kredit bertanggung jawab terhadap pengembalian atau penarikan jaminan oleh KSP “JAYA EKA SAKTI”. - Customer Service a) Menerima tamu atau konsumen dibagian front office dan melayani hal-hal yang diinginkan konsumen dan menjelaskan produk yang ada di KSP “JAYA EKA SAKTI” secara jelas. b) Customer Service bersama-sama semua divisi bertanggung jawab terhadap keberhasilan menjaring konsumen yang datang di kantor. - Pembukuan (Juru Buku) a) Mengcover semua voucer transaksi baik pinjaman maupun simpanan dan mengoreksi serta mentransaksikan semua voucer pada program pembukuan pada akhir hari, dan juga bulan dan tahun. b) Juru Buku bertanggung jawab terhadap keberhasilan semua proses pembukuan. - Marketing (Landing dan Funding) Tugas utama dari Marketing
adalah memasarkan dan
mempublikasikan produk yang ada di KSP “JAYA EKA SAKTI” baik bagian lending maupun funding, dia bertanggung jawab terhadap target pemasaran serta menjamin produk berlaku. - Kasir dan Teller a) Melayani konsumen berkaitan dengan pengeluran dan penerimaan kas berkaitan dengan simpanan dan pinjaman baik internal kantor maupun transaksi antar kantor.
15
b) Kasir bertanggung jawab tehadap semua transaksi dan validasi, mengoreksi, menghitung dan mencocokan jumlah yang ada pada rekapitulasi, serta menjamin tidak adanya selisih kas. Disamping itu juga mempunyai tanggung jawab terhadap kombinasi kunci brankas dan koreksi voucer akhir hari.
B. Pelaksanaan Pengendalian Internal Kredit Agribisnis pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti Pengendalian internal yang memadai akan membantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas dan efiensi kegiatan operasional perusahaan, keandalan laporan keuangan, dan meningkatkan kepatuhan pada hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku. Tujuan pelaksanaan pengendalian internal pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti khususnya untuk pemberian kredit agribisnis adalah 1. Terwujudnya sistem pengelolaan kredit agribisnis KSP “JAYA EKA SAKTI” yang baik, berupa prosedur kredit yang baik untuk meminimalkan kredit macet yang terjadi. 2. Terwujudnya sistem koordinasi yang baik diantara semua karyawan KSP “JAYA EKA SAKTI”, dengan pelaksanaan wewenang serta tanggungjawab karyawan sesuai dengan masing-masing bagian.
Kegiatan operasional yang diterapkan oleh Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti didasarkan pada aturan yang telah dirancang untuk menjadi acuan pelaksanaan kegiatan koperasi. Acuan pelaksanaan kegiatan operasional dalam KSP Jaya Eka Sakti tersebut adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang memuat seluruh unsur-unsur pokok pengendalian internal. Pelaksanaan pengendalian internal pemberian kredit agribisnis pada KSP Jaya Eka Sakti berdasarkan unsur-unsur pokok pengendalian internal adalah sebagai berikut:
16
1. Lingkungan Pengendalian Dalam lingkungan pengendalian, Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti mempunyai komitmen bahwa pengendalian internal merupakan hal penting dalam sistem pemberian kredit khususnya kredit agribisnis. Untuk mewujudkan pengendalian internal tersebut maka diterapkan unsur-unsur a. Integritas dan Nilai Etis Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti menerapkan integritas dan nilai etis pada seluruh karyawannya. Hal ini dapat dilihat dari adanya peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh manajemen berupa tatacara kepegawaian mengenai etika dan perilaku. Aturanaturan tersebut kemudian dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan harus dilaksanakan oleh setiap karyawan. Semua karyawan dituntut hal yang sama, bahwa semua karyawan bertanggungjawab melaporkan tentang semua pelanggaran yang diketahuinya atau yang dicurigainya kepada atasan. Apabila karyawan melanggar aturanaturan dan kebijakan-kebijakan tersebut, maka karyawan akan menerima sanksi berupa teguran lisan dan surat peringatan hingga SP3. Selain aturan-aturan, Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti juga menetapkan kriteria berpakaian untuk para karyawan, yaitu: -
Hari Senin hingga Jum’at memakai seragam yang telah ditentukan.
-
Hari Sabtu memakai seragam olahraga kantor.
-
Setiap hari karyawan wajib memakai sepatu.
Melalui aturan tersebut, manajemen koperasi telah berusaha untuk mengurangi godaan yang mengakibatkan karyawan tidak jujur, melanggar hukum dan tidak etis.
17
Setiap pagi aktivitas koperasi dimulai dari pelaksanaan briefing untuk memotivasi dan review kinerja harian karyawan koperasi. Dalam
pelaksanaan
aktivitas
kredit
khususnya
kredit
agribisnis, integritas dan nilai etis karyawan cukup baik. Hal ini terlihat dari karyawan yang jujur dalam mencatat dan melaksanakan transaksi kredit serta mampu melaksanakan kebijakan kredit yang telah ditetapkan dengan benar sehingga kredit agribisnis yang diberikan dapat kembali sesuai dengan waktu yang telah disepakati antara koperasi dan nasabah. b. Komitmen terhadap Kompetensi Komitmen dan kompetensi Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti dapat dilihat dari setiap karyawan ditempatkan sesuai dengan pendidikan, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman. Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti menetapkan spesifikasi yang jelas mengenai uraian pekerjaan, latar belakang pendidikan juga ketrampilan yang dibutuhkan untuk menduduki posisi tertentu. Akan tetapi pada bidang pembukuan, latar belakang pendidikan karyawan tidak sesuai dengan bidang akuntansi atau pembukuan melainkan bidang hukum. Pihak manajemen menjelaskan bahwa Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti yakin ketidak sesuaian latar belakang pendidikan tidak menjadi masalah sebab dengan training awal dan lamanya masa kerja akan menjadikan karyawan semakin terampil meskipun latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya. c. Dewan Direksi dan Komite Audit Pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti sudah memiliki auditor internal yang terdapat dikantor pusat, tetapi auditor tersebut
18
tidak hanya fokus pada kegiatan kredit saja tetapi seluruh kegiatan operasional koperasi. Sedangkan pengawas terhadap kegiatan Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti dilaksanakan oleh komite audit yang ditunjuk pada RAT berasal dari anggota dewan komisaris independen, tetapi pada KSP Jaya Eka Sakti ini komite audit disebut sebagai pengawas yang hanya ditunjuk 1 orang saja. Tugas dari pengawas adalah berusaha menengahi antara auditor internal dan auditor eksternal. d. Filosofi dan Gaya Operasi Filosofi yang dianut oleh Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti yaitu “ Mengutamakan Pelayanan dan Kemitraan “ menunjukkan adanya pengendalian terhadap pelaksanaan pengendalian kredit yang mengutamakan pelayanan terhadap nasabah sehingga nasabah merasa nyaman terhadap pelayanan yang diberikan. Dilihat dari hasil wawancara serta observasi, prosedur pemberian kredit agribisnis dilaksanakan secara cepat dan tidak berbelit-belit. Bila dilihat dari gaya operasinya, sudah ada pemisahan fungsi yang jelas sehingga setiap
bagian
memiliki
tanggungjawab
serta
wewenang
atas
pekerjaannya masing-masing sesuai dengan job description.Karyawan yang mempunyai jabatan lebih tinggi berusaha memberi contoh kepada karyawan dibawahnya untuk mematuhi peraturan yang ada pada koperasi. e. Struktur Organisasi Struktur organisasi sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai. Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti memiliki struktur organisasi yang mencerminkan garis wewenang dan tanggungjawab yang ada dalam pencapaian tujuan koperasi. Akan tetapi, dalam struktur organisasi tersebut terdapat adanya rangkap jabatan antara jabatan pengurus koperasi dan jabatan karyawan 19
koperasi. Adanya rangkap jabatan tersebut memungkinkan terjadinya tindak karyawan yang menyalahi aturan serta terjadi wewenang ganda. Hal tersebut mempengaruhi adanya keputusan pemberian kredit. f. Pendelegasian Wewenang dan Tanggungjawab Dilihat dari struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti, terdapat pelimpahan wewenang dan tugas. Dalam melaksanakan kegiatan kredit agribisnis ini, pelaksanaan survey jaminan dari pinjaman agribisnis dilakukan menurut jumlah pinjaman, yaitu sebagai berikut: - 0 s/d < 5.000.000
oleh marketing
- 5.000.000 s/d <15.000.000
oleh manajer
- 15.000.000 s/d <25.000.000
oleh
manajer
beserta
salah satu pengurus - >25.000.000
oleh ketua
g. Kebijakan dan Praktek Sumber Daya Manusia Kebijakan dan praktek sumber daya manusia ini berkaitan dengan komitmen terhadap kompetensi karyawan. Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti ini memiliki kebijakan serta prosedur kepegawaian mulai dari rekrutmen dan pengangkatan karyawan, kesejahteraan, hak dan kewajiban karyawan, hak dan kewajiban perusahaan, Job description
dan tanggung jawab
kepangkatan,
jabatan, tugas, dan tanggung jawab. Koperasi telah menerapkan kebijakan dan prosedur dalam merekrut karyawan sehingga didapat karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya serta mampu mendukung pengendalian internal yang efektif. Koperasi melakukan penerimaan karyawan melalui kantor pusat. Proses seleksi ini biasa dilakukan oleh tim rekrutmen yang
20
dibentuk oleh bagian kepersonaliaan. Proses rekrutmen dimulai dari publikasi lowongan, seleksi surat lamaran, tes tertulis, psikotes, tes wawancara beberapa tahap, pemanggilan dan training kerja. Proses penggajian karyawan diberikan secara bulanan. Selain gaji, koperasi juga memberikan: - Upah lembur, kerja lembur biasanya diperoleh karyawan pada akhir bulan saat penyelesaian laporan bulanan. - Tunjangan hari raya, diberikan kepada karyawan setahun sekali. - Tunjangan kelahiran dan pernikahan, diberikan karyawan saat melahirkan dan saat karyawan menikah. - Tunjangan struktural: diberikan setiap bulan berdasarkan surat keputusan pengurus sesuai dengan jabatan tertentu. - Tunjangan
fungsional:
Tunjangan
fungsional
diberikan
kepada karyawan tetap, yang mempunyai fungsi tambahan dalam perusahaan. Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti juga memberikan fasilitas-fasilitas jaminan sosial dan kendaraan untuk karyawannya, yaitu: - Jamsostek,
setiap
karyawan
tetap
koperasi
berhak
mendapatkan Jamsostek. - Jaminan hari tua, jaminan ini diperoleh karyawan setelah purna kerja. - Pengobatan, diberikan pada karyawan bisa bebas dilakukan di dokter mana saja, dengan penggantian dokter dan resep/obat sesuai dengan kebijakan koperasi. - Cuti, diberikan setiap tahun kepada karyawan pada saat menikah, hamil, dan pengambilan cuti.
21
- Kendaraan
(inventaris),
karyawan
diberikan
kendaraan
bermotor setelah masa kerja 2 tahun sebagai inventaris kantor. - Rekreasi, biasanya diadakan setahun sekali. Pengaturan jam kerja pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti telah ditentukan yaitu: - Senin – Jum’at
: pukul 08.00 sampai 16.00 WIB
- Sabtu
: pukul 08.00 sampai 12.00 WIB
Jam istirahat diberikan selama 1 jam yaitu mulai pukul 12.00 – 13.00 WIB. 2. Penaksiran Risiko a.
Personil Baru Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko perubahan akibat adanya karyawan baru, manajemen dalam menerima karyawan baru mengadakan masa training kerja selama 3 (tiga) bulan terhadap karyawan baru atau jika dipandang perlu, masa training atau percobaan diperpanjang. Biasanya, training dilakukan untuk karyawan baru dari jabatan tingkat bawah. Untuk karyawan tingkat atas, diangkat dari karyawan lama yang dianggap telah mampu menduduki jabatan tingkat atas serta dilihat dari masa kerja karyawan tersebut.
b.
Laju Pertumbuhan Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti berusaha melakukan peningkatan penghimpunan dana untuk tercapainya keseimbangan antara penghimpunan dan penyaluran dana melalui program dan langkah-langkah yang diambil, diantaranya: - meningkatkan profesionalisme karyawan
22
mengikutsertakan karyawan pada Diklat Sertifikasi baik secara mandiri maupun yang diselenggarakan oleh Dinas terkait. - Peningkatan pelayanan terhadap nasabah - Melaksanakan kegiatan promosi Kegiatan promosi pada kredit agribisnis dilakukan pada kelompok petani serta kerja sama dengan dinas pertanian dan perkebunan. c.
Teknologi dan Sistem Informasi Baru Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti telah memanfaatkan teknologi dalam membuat laporan keuangan. Koperasi pun telah menerapkan perhitungan komputerisasi, hal ini dilakukan agar risiko kesalahan relative kecil, meskipun masih ada human error. Tetapi dalam pelayanan kepada nasabah masih menggunakan sistem manual sehingga
belum
semua
kegiatan
dilakukan
dengan
sistem
komputerisasi. d.
Perubahan Struktur Organisasi Restrukturisasi karyawan pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti, menurut hasil wawancara dari pihak manajemen dilakukan setiap tahun. Akan tetapi pada dokumen struktur organisasi kantor pusat pada tahun 2008 sampai dengan 2012 tidak ada restrukturisasi pada struktur organisasinya dan hanya ada penambahan karyawan marketing pada tahun 2012. Adanya perubahan struktur organisasi baru apabila ada karyawan yang keluar dan digantikan oleh karyawan baru atau ada penambahan karyawan baru.
e.
Kegiatan-kegiatan Luar Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti secara proaktif menetapkan strategi yang jelas, meliputi:
23
- Penetapan pasar sasaran yang jelas, dalam kredit agribisnis ini sasaran pasar yang jelas adalah himpunan petani serta kerjasama dengan dinas pertanian dan perkebunan. - Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, dengan mengikutsertakan karyawan pada Diklat Sertifikasi baik secara mandiri maupun yang diselenggarakan dinas terkait. 3. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti meliputi: a.
Penelaahan Kinerja Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti melakukan evaluasi/review kinerja disetiap kantor, baik kantor pusat maupun kantor cabang. Evaluasi dilakukan setiap: - 1 bulan sekali, dilaksanakan oleh manajer dan kepala bagian kredit masing-masing kantor. - 3 bulan sekali, dilaksanakan oleh manajer dan kepala bagian kredit di masing-masing kantor serta oleh pengurus di seluruh kantor. - Review tahunan, dilakukan pada akhir tahun oleh pengurus diseluruh kantor pada bulan Desember.
b.
Pemprosesan Informasi Setiap transaksi kredit agribisnis dicatat dan diarsipkan baik manual maupun komputerisasi. Bukti-bukti transaksi kredit tersebut kemudian dicatat dan diarsipkan oleh bagianbagian yang bertanggungjawab seperti kasir dan administrasi kredit.
c.
Pengendalian Fisik Untuk memenuhi pengendalian fisik atas aktiva dan catatan, setiap bagian memiliki lemari arsip untuk menyimpan 24
dokumen-dokumen penting. Dokumen jaminan disimpan pada lemari brankas pada ruang file dimana yang memiliki otorisasi dan akses ke dalam ruangan hanya manajer dan pengurus saja. Selain itu secara bekala, biasanya sebulan sekali dilakukan pemeriksaan dokumen-dokumen kredit dan wajib melaporkan tingkat kolektibilitas kredit. d.
Pemisahan Tugas Aktivitas pengendalian melalui pemisahan tugas yang dilaksanakan oleh Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti atas pemberian kredit agribisnis adalah 1. Analisis kredit Berwenang menilai kelayakan dari persyaratan dan permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah. 2. Akuntan Bertugas menganalisis dan menilai informasi historis dan financial dalam bentuk laporan sebagai pedoman bagi manajer. 3. Kepala bagian kredit dan pengurus Berwenang memutuskan pemberian kredit sesuai dengan batas kewenangan yang ditetapkan, Pinjaman > 10 juta
pengurus
Pinjaman < 10 juta
kepala bagian kredit
4. Informasi dan Komunikasi Pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti informasi dan komunikasi yang dilakukan mulai dari entry data nasabah, pokok pinjaman, tanggal pinjaman dan laporan reputasi nasabah, laporan keuangan, laporan kredit pinjaman. 5. Pemantauan
25
Pemantauan yang dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti untuk memantau sejak dini kemungkinan terjadinya penyimpangan ditentukan sebelumnya pada perjanjian kredit antara koperasi dengan nasabah. Penyimpangan lain yang mungkin terjadi adalah penyimpangan yang terjadi pada sistem keuangan koperasi dikarenakan oleh human error ataupun sistem komputerisasi yang perlu perbaikan. Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti secara periodik melakukan evaluasi terhadap kegiatan pemberian kredit, sehingga koperasi tahu kelemahan pengendalian internal yang ada dalam koperasi dan dapat diupayakan pengendalian internal yang lebih baik.
Table 1 Unsur-unsur Pengendalian Internal yang Memadai Sistem pengendalian yang memadai dalam perusahaan yang berdasar pada lima komponen pengendalian internal, meliputi 4 unsur: No.
Unsur Pokok
Ya
1.
Struktur organisasi
Tidak
Keterangan Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti memiliki struktur
organisasi
mencerminkan
yang garis
wewenang
dan
tanggungjawab, akan tetapi terdapat
rangkap
antara
pengurus
jabatan dan
karyawan.
2.
Sistem prosedur
wewenang
dan
Pencatatan kredit agribisnis dicatat
pencatatan
26
dan
diarsipkan
memberikan yang
langsung
perlindungan
cukup
kekayaan,
baik
secara
manual
terhadap
ataupun
komputerisasi.
pendapatan,
Untuk
wewenang dalam pemberian
utang dan biaya
agribisnis dilakukan sesuai dengan otorisasi masing
unit
Dokumen
masing-
organisasi.
jaminan kredit
disimpan
pada
ruang
jaminan
dimana
yang
berwenang adalah pengurus dan manajer saja.
3.
Praktik yang sehat dalam melaksanakan
tugas
dan
fungsi setiap unit organisasi meliputi: - Penggunaan
formulir
Formulir
kredit
pada
Koperasi Simpan Pinjam
yang bernomor urut
Jaya Eka Sakti hanya satu macam untuk semua jenis pinjaman kredit dan tidak bernomor urut.
- Pemeriksaan mendadak
Pelaksanaan pada Pinjam
pemeriksaan
Koperasi Jaya
Eka
Simpan Sakti
sudah terjadwal sehingga
27
karyawan
mengetahui
jadwal pasti pemeriksaan dan dapat mempersiapkan pekerjaan
mereka
untuk
pemeriksaan. Tidak pernah ada pemeriksaan mendadak.
- Setiap
transaksi
Pada transaksi pemberian
tidak
boleh dilaksanakan dari
kredit agribisnis dari awal
awal sampai akhir oleh
sampai akhir dilaksanakan
satu orang atau satu unit
oleh setiap bagian yang
organisasi
berwenang setiap
mengotorisasi
proses
pemberian
kredit.
- Perputaran jabatan
Pada
koperasi
Simpan
Pinjam Jaya Eka sakti tidak adanya peerputaran jabatan, hal tersebut dapat dilihat pada struktur organisasi dari tahun 2008 sampai dengan saat ini tidak ada perubahan jabatan dan karyawan hanya menetap
pada
satu
pekerjaan tertentu. - Keharusan
mengambil
cuti
28
Pemberian
cuti
tahunan
untuk
karyawan
pada
Koperasi Simpan Pinjam Jaya
Eka
Sakti
tidak
diwajibkan. Apabila diambil boleh tetapi tidak juga tidak apa-apa. - Secara periodik diadakan pencocokan
Setiap
fisik
sebulan
sekali
diadakan pencocokan fisik
kekayaan dengan catatan
kekayaan dengan catatan. Pencocokan pemberian dengan
jumlah kredit
saldo
serta laporan
bulanan.
- Pembentukan
Unit
unit
organisasi
yang
organisasi yang bertugas
dibentuk koperasi Simpan
untuk
mengecek
Pinjam Jaya Eka Sakti guna
sistem
mengecek efektivitas sistem
efektivitas
pengendalian
pengendalian
adalah
pengawas. Pengawas dipilih saat
Rapat
Anggota
Tahunan, dimana pengawas ditunjuk
berdasarkan
kesepakatan Rapat Anggota, tetapi pengawas hanya satu orang. pengawasan
29
Sehingga kurang
maksimal.
4.
Karyawan
yang
sesuai
dengan tanggungjawabnya
- Seleksi calon karyawan
Seleksi
calon
karyawan
Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti dilaksanakan melalui beberapa tahap tes untuk menggali informasi atas kompetensi karyawan.
- Analisis
jabatan
description
dan
job
Koperasi Simpan Pinjam
job
Jaya
Eka
Sakti
menentukan
requirement
yang
telah
syarat-syarat
dipenuhi
calon
karyawan yang menduduki sebuah
jabatan
dengan
membuat uraian jabatan dan menetapkan
persyaratan
jabatan.
- Pengembangan
Koperasi Simpan Pinjam
Jaya Eka Sakti berusaha
pendidikaan karyawan
meningkatkan profesionalisme dengan karyawan
30
karyawan
mengikutsertakan pada
Diklat
Sertifikasi mandiri
baik
secara
maupun
yang
diselenggarakan oleh Dinas terkait.
Efektivitas pengendalian internal pemberian kredit adalah tercapainya tujuan pengendalian internal yaitu: keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku. Tercapainya tujuan pengendalian internal maka dapat dikatakan bahwa tujuan organisasi tersebut tercapai, dimana tujuan pengendalian internal Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti atas pemberian kredit adalah 1. Terwujudnya sistem pengelolaan kredit yang baik berupa prosedur kredit yang baik untuk meminimalkan kredit macet yang terjadi. Pengendalian internal yang terjadi guna pencapaian tujuan pada KSP Jaya Eka Sakti sebagai berikut: -
Telah dilaksanakan sistem wewenang dan prosedur pencatatan memberikan
perlindungan
yang
cukup
terhadap
kekayaan,
pendapatan, utang dan biaya. -
Tidak dilaksanakannya pemeriksaan mendadak terhadap kinerja karyawan. Pemeriksaan dilaksanakan rutin dan terjadwal.
-
Setiap transaksi dilaksanakan dari awal sampai akhir tidak oleh satu orang atau satu unit organisasi.
31
-
Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan.
-
Adanya unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas sistem pengendalian yang disebut sebagai pengawas tetapi hanya ditunjuk satu orang.
kecilnya jumlah kredit macet khususnya pada kredit agribisnis. Pemberian kredit agribisnis keseluruhan pada bulan April 2012 mencapai Rp 671.559.500,- dan jumlah kredit macet yang keterlambatan angsuran lebih dari tiga bulan Rp 8.394.494,- , maka prosentase kredit macet pada kredit agribisnis sebesar 1,25% angka tersebut menunjukan kredit macet pada pemberian kredit agribisnis di Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti sangat kecil dimana batas atas atau patokan prosentase kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti adalah 5%, sehingga pengendalian internal pemberian kredit agribisnis pada Koperasi Jaya Eka Sakti dapat dikatakan efektif, meskipun hal yang penting yaitu pemeriksaan mendadak tidak dilaksanakan oleh koperasi. 2.
Terwujudnya sistem koordinasi yang baik diantara semua karyawan KSP “JAYA EKA SAKTI”, dengan pelaksanaan wewenang serta tanggungjawab karyawan sesuai dengan masing-masing bagian. Pelaksanaan pengendalian internal guna pencapaian tujuan pada KSP Jaya Eka Sakti sebagai berikut: -
Dilaksanakannya
sistem
wewenang
sesuai
dengan
struktur
organisasi yang ada pada Koperasi. -
Dilaksanakannya seleksi calon karyawan sesuai dengan peraturan rekrutmen karyawan.
-
Dilaksanakannya
analisis
requirement. 32
jabatan
job
description
dan
job
-
Dilaksanakannya pengembangan pendidikaan karyawan.
Dengan adanya unsur-unsur diatas, maka karyawan mampu mengerti dan paham atas pekerjaan serta tanggungjawab dan wewenang masingmasing sehingga tercapainya koordinasi yang baik antar karyawan.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa, pelaksanaan pengendalian internal pemberian kredit agribisnis pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti telah efektif hal ini ditunjukan oleh tercapainya tujuan organisasi atas pemberian kredit agribisnis. Meskipun telah efektif, masih terdapat kekurangan pada unsur memadai yang mungkin diperlukan dalam pencapaian tujuan pengendalian internal pemberian kredit agribisnis, yaitu tidak adanya pemeriksaan mendadak serta unit pengawas pengendalian internal hanya ditunjuk satu orang. Implikasi Terapan 1. Diadakan pemeriksaan mendadak, karena apabila pemeriksaan secara rutin atau terjadwal saja karyawan tahu kapan saat pemeriksaan dan kemungkinan kecurangan karyawan dapat dipersiapkan pertaanggungjawabannya dengan memanipulasi data sehingga kecurangan tersebut tidak terdeteksi. 2. Penunjukan pengawas pengendalian internal seharusnya tidak hanya satu orang, karena dalam pengawasan apabila hanya satu orang yang mengawasi kemungkinan tidak maksimal serta pengawasan hanya berdasar pada satu orang dan satu sudut pandang penilaian saja.
33
Daftar Pustaka
Dwiatmadja, Christantius., Ihalauw, Johm J.O.I., Budiharjanti, Nuringtyas., Adikusumo, Santoso., Supramono., Sucahyo, Usil Sis, 2005, MANAJEMEN : suatu hampiran fungsional, Fakultas Ekonomi, Universitas Satya Wacana, Salatiga. Guy, M., Dan., Alderman, C. Wayne, Winters J., Alan, 2002, Auditing, Erlangga, Jakarta. Institute Akuntan Publik Indonesia, 2011, Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, 2010, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Romney, Marshall B. & Steinbart, P. J, 2011. Accounting Information System (edisi 9), Salemba Empat, Jakarta. Tampubolon, Robert, 2005, Risk and Systems-Based Internal Audit, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.