LAPORAN TUGAS AKHIR PENENTUAN STANDAR WAKTU KERJA DAN HARGA JUAL PRODUK MENGGUNAKAN MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus: Memen Furniture Jl. Solo-Jogja Km 14 Gatak, Sukoharjo)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh: ARIF WIBOWO D 600 030 054 03.6.106.03064.5.054
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008
HALAMAN PENGESAHAN
PENENTUAN STANDAR WAKTU KERJA DAN HARGA JUAL PRODUK MENGGUNAKAN MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus: Memen Furniture Jl. Solo-Jogja Km 14 Gatak, Sukoharjo) Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan Disyahkan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Studi S-1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Hari
: ..................................................
Tanggal
: ..................................................
Disusun Oleh: NAMA
: Arif Wibowo
NIM
: D 600 030 054
NIRM
: 03.6.106.03064.5.054
JURUSAN
: Teknik Industri
Menyetujui, Pembimbing I
Indah Pratiwi, ST. MT
Pembimbing II
Muchlison Anis, ST. MT
HALAMAN PERSETUJUAN
PENENTUAN STANDAR WAKTU KERJA DAN HARGA JUAL PRODUK MENGGUNAKAN MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus: Memen Furniture Jl. Solo-Jogja Km 14 Gatak, Sukoharjo) Telah dipertahankan pada sidang pendadaran tingkat Sarjana Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hari
: ......................................
Tanggal
: ...................................... Menyetujui,
Dewan Penguji
Tanda Tangan
1. Indah Pratiwi, ST. MT
______________
(Ketua) 2. Muchlison Anis, ST. MT
______________
(Anggota) 3. Much. Djunaidi, ST. MT
______________
(Anggota) 4. Siti Nandiroh, ST
______________
(Anggota) Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik
Ir. Sri Widodo, MT NIK : 542
Ketua Jurusan Teknik Industri
Munajat Tri Nugroho, ST. MT NIK : 810
MOTTO
Jika kita tidak yakin pada diri kita berarti kita tidak mempunyai kebanggaan. (Arsene Wenger) Saling memberi dan menerima adalah kunci untuk membina hubungan yang berhasil. (E. M. Forster) Jalanilah hidup dengan rasa optimisme. (James Branch Cabell) Orang yang memiliki pengetahuan tentang alam semesta, tetapi tidak mengenal dirinya sendiri sama dengan tidak tahu apa-apa. (Jean de la Fontaine) Sukai diri kita dengan segala kelebihan dan kekuranganya. (Penulis)
PERSEMBAHAN
Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk: Bapak Ibu tercinta di rumah yang telah memberikan
doa
restu
dan
selalu
mendukungku. Adekku ‘Bunga’ makasih buat dukungan dan semangat yang diberikan. Semua teman-teman di kost dan di kampus.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan ridho-Nya, Tugas Akhir yang berjudul: “Penentuan Standar Waktu Kerja dan Harga Jual Produk Menggunakan Model Sistem Informasi Manajemen” dapat terselesaikan dengan baik. Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini banyak pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langung. Untuk itu perkenankanlah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Ir. H. Sri Widodo MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Bapak Munajat Tri Nugroho ST. MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3. Bapak Indah Pratiwi ST. MT, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingannya dalam penulisan Tugas Akhir ini. 4. Bapak Muchlison Anis, ST. MT, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingannya dalam penulisan Tugas Akhir ini. 5. Teman-temanku di ”Wisma Ardilla” (Bose_Jujuk, Jekek, Rossy, Sigit ‘Gondrong’, Pakde Taufik, Hartono, Najib, Pak Budi, Alfan, Taufik Picolo, Sidiq, Dadang, Gendut) terimakasih atas kebersamaan dan dukungannya. 6. Teman tercintaku Indri di Wonogiri terimakasih atas doa dan dukungannya.
7. Bapak Memen selaku pimpinan Memen Furniture yang telah membantu dalam melakukan penelitian di perusahaan. 8. Seluruh kawan-kawan pekerja di Memen Furniture yang telah membantu dalam melakukan penelitian. Akhirnya, semoga amal baik Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima oleh Allah SWT dan mendapat balasan yang setimpal. Amien. Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 20 Desember 2007
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii MOTTO ......................................................................................................... iv PERSEMBAHAN ..........................................................................................
v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi DAFTAR ISI .................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii ABSTRAKSI .................................................................................................. xix BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang .........................................................................
1
1.2
Perumusan Masalah .................................................................
3
1.3
Batasan Masalah .......................................................................
3
1.4
Tujuan Penelitian .....................................................................
3
1.5
Manfaat Penelitian ...................................................................
4
1.6
Sistematika Penulisan ...............................................................
4
1.7
Tinjauan Pustaka ......................................................................
6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Pengertian Proses Produksi .......................................................
9
2.2
Pengertian Perencanaan Produksi ............................................. 10
2.3
Pengertian dan Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja ......... 12
2.3.1
Definisi dan Pengertian-Pengertiannya ........................ 12
2.3.2
Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja ...................... 13
2.4
Penyederhanaan Kerja (Work Simplification) .......................... 14
2.5
Pengukuran Kerja..................................................................... 2.5.1
16
Pengukuran Kerja Menggunakan Direct Stop Watch Time Study............................................................................... 16
2.6
Penyesuaian dan Kelonggaran ................................................. 18
2.7
Pengukuran Kerja Dengan Metode Sampling Kerja ................. 22 2.7.1
Data Waktu Baku.......................................................... 22
2.8
Pengertian Sistem Informasi ....................................................
26
2.9
Perancangan Basis Data ........................................................... 27
2.10 Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Manajemen Produksi .................................................................................... 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 3.2
Teknik Pengumpulan Data........................................................ 31
3.3
Langkah Penelitian.................................................................... 32
3.4
Teknik Pengolahan dan Analisa Data ...................................... 32
3.5
Kerangka Pemecahan Masalah ................................................ 41
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1
Pengumpulan Data ................................................................... 42
4.2
Pengolahan Data Produk .......................................................... 52 4.2.1
Uji Kecukupan Data Produk Kursi LP-31 ................... 52
4.2.2
Uji Kecukupan Data Produk Bade Side LP-03 ............ 56
4.2.3
Uji Keseragaman Data Produk Kursi LP-31 ............... 61
4.2.4
Uji Keseragaman Data Produk Bade Side LP-03 ........ 65
4.2.5
Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku Produk Kursi LP-31 ........................................... 70
4.2.6
Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku Produk Bade Side LP-03 ...................................
4.3
74
Pembuatan Sistem Informasi .................................................... 78 4.3.1
Penentuan Sistem Informasi ........................................ 78
4.3.2
Data Perancangan Program .......................................... 79
4.3.3
Perancangan Program .................................................. 86 4.3.3.1
Data Komponen ........................................... 86
4.3.3.2
Data Per Komponen ....................................
4.3.3.3
Query Komponen ......................................... 87
4.3.3.4
Data Produk .................................................. 87
4.3.3.5
Data Transaksi .............................................. 87
4.3.3.6
Query Transaksi ........................................... 88
4.3.3.7
Form Data Komponen .................................. 88
4.3.3.8
Form Data Komponen, Waktu, Kebutuhan dan
86
Biaya Bahan Baku per Komponen ............... 89 4.3.3.9
Form
Data
Produk,
Waktu
Penyelesaian,
Kebutuhan dan Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Lain-lain, dan Harga Jual .............................................. 90 4.3.3.10 Form Transaksi ............................................. 91 BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1
Analisa Time Study.................................................................... 92
5.1.1
Perhitungan Standar Waktu Kerja ............................... 92
5.1.2
Perhitungan Standar Pembuatan Produk ...................... 93
5.2
Analisa Sistem Informasi Manajemen ....................................... 93
5.3
Proses Pengoperasian Sistem ..................................................... 93
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1
Kesimpulan ................................................................................ 97
6.2
Saran ........................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penyesuaian Menurut Shumard ........................................................ 20 Tabel 3.1 Produk ................................................................................................ 39 Tabel 3.2 Biaya .................................................................................................. 39 Tabel 3.3 Bukti Laporan Pembuatan Produk ..................................................... 40 Tabel 4.1 Data Komponen dan Standar Proses Operasi Kursi (LP-31) ............ 42 Tabel 4.2 Data Komponen dan Standar Proses Operasi Bade Side (LP-03) .... 42 Tabel 4.3 Waktu Operasi Top (3x45x50) ......................................................... 43 Tabel 4.4 Waktu Operasi Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) ............................ 44 Tabel 4.5 Waktu Operasi Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) .................................. 44 Tabel 4.6 Waktu Operasi Palang (3x4x50) ....................................................... 44 Tabel 4.7 Waktu Operasi Palang (3x5x50) ....................................................... 45 Tabel 4.8 Waktu Operasi Palang (3x3x50) ....................................................... 45 Tabel 4.9 Waktu Operasi Palang (2x5x50) ........................................................ 45 Tabel 4.10 Waktu Operasi Assembling .............................................................. 46 Tabel 4.11 Waktu Operasi Amplas .................................................................... 46 Tabel 4.12 Waktu Top (3x45x45)...................................................................... 47 Tabel 4.13 Waktu Operasi Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60)................................... 47 Tabel 4.14 Waktu Operasi Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) .............................. 48 Tabel 4.15 Waktu Operasi Palang (3x4x50) ...................................................... 48 Tabel 4.16 Waktu Operasi Gedekan (1,5x40x40).............................................. 48 Tabel 4.17 Waktu Operasi Dempeng (2x45x60) ............................................. 49
Tabel 4.18 Waktu Operasi Lis (3x3x45)............................................................ 49 Tabel 4.19 Waktu Operasi Muka Laci (2x15x30) ............................................. 49 Tabel 4.20 Waktu Operasi Samping Laci (2x15x35) ........................................ 50 Tabel 4.21 Waktu Operasi Belakang Laci (2x10x30)........................................ 50 Tabel 4.22 Waktu Operasi Bawah Laci (1x30x35)............................................ 50 Tabel 4.23 Waktu Operasi Assembling .............................................................. 51 Tabel 4.24 Waktu Operasi Amplas .................................................................... 51 Tabel 4.25 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Top (3x45x50) ............ 53 Tabel 4.26 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) ......................................................................................... 54 Tabel 4.27 Rekapitulasi Kecukupan Perhitungan Data Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) ........................................................................................... 54 Tabel 4.28 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x4x50) .......... 54 Tabel 4.29 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x5x50) .......... 55 Tabel 4.30 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (2x5x50) .......... 55 Tabel 4.31 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x3x50) .......... 55 Tabel 4.32 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Assembling .................. 56 Tabel 4.33 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Amplas ........................ 56 Tabel 4.34 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Top (3x45x45) ............ 58 Tabel 4.35 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) ............................................................................................ 58 Tabel 4.36 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) ............................................................................................. 58
Tabel 4.37 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x4x50) .......... 59 Tabel 4.38 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Gedekan (1,5x40x40).. 59 Tabel 4.39 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Dempeng (2x45x60) ... 59 Tabel 4.40 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Lis (3x3x45)................ 59 Tabel 4.41 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Muka Laci (2x15x30) . 60 Tabel 4.42 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Samping Laci (2x15x35) 60 Tabel 4.43 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Belakang Laci (2x10x30)60 Tabel 4.44 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Bawah Laci (1x30x35) 60 Tabel 4.45 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Assembling .................. 61 Tabel 4.46 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Amplas ........................ 61 Tabel 4.47 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Top (3x45x50)......... 63 Tabel 4.48 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) ........................................................................................... 63 Tabel 4.49 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) ......................................................................................... 63 Tabel 4.50 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (3x4x50) ...... 64 Tabel 4.51 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (3x5x50) ...... 64 Tabel 4.52 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (2x5x50) ...... 64 Tabel 4.53 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (3x3x50) ...... 65 Tabel 4.54 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Assembling............... 65 Tabel 4.55 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Amplas..................... 65 Tabel 4.56 Rekapitulasi Keseragaman Data Top (3x45x45) ............................. 67
Tabel 4.57 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) ........................................................................................... 67 Tabel 4.58 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) ......................................................................................... 67 Tabel 4.59 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (3x4x50) ...... 68 Tabel 4.60 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Gedekan (1,5x40x40) 68 Tabel 4.61 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Dempeng (2x45x60) 68 Tabel 4.62 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Lis (3x3x45) ............ 68 Tabel 4.63 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Muka Laci (2x15x30) 69 Tabel 4.64 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Samping Laci (2x15x35) ........................................................................................... 69 Tabel 4.65 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Belakang Laci (2x10x30) ........................................................................................... 69 Tabel 4.66 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Bawah Laci (1x30x35) ........................................................................................... 69 Tabel 4.67 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Assembling............... 70 Tabel 4.68 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Amplas..................... 70 Tabel 4.69 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Top (3x45x50) ................... 71 Tabel 4.70 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) ......................................................................................... 71 Tabel 4.71 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) ........................................................................................... 72 Tabel 4.72 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (3x4x50)................. 72
Tabel 4.73 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (3x5x50)................. 72 Tabel 4.74 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (2x5x50)................. 73 Tabel 4.75 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (3x3x50)................. 73 Tabel 4.76 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Assembling......................... 73 Tabel 4.77 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Amplas............................... 73 Tabel 4.78 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Top (3x45x45) ................... 75 Tabel 4.79 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) ............................................................................................. 75 Tabel 4.80 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Kaki Depan Ka/Ki (3x5x60) 75 Tabel 4.81 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (3x4x50)................. 76 Tabel 4.82 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Gedekan (1,5x40x40) ........ 76 Tabel 4.83 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Dempeng (2x45x60) .......... 76 Tabel 4.84 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Lis (3x3x45) ...................... 76 Tabel 4.85 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Muka Laci (2x15x30) ........ 77 Tabel 4.86 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Samping Laci (2x15x35) ... 77 Tabel 4.87 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Belakang Laci (2x10x30) .. 77 Tabel 4.88 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Bawah Laci (1x30x35) ...... 77 Tabel 4.89 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Assembling......................... 78 Tabel 4.90 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Amplas............................... 78 Tabel 4.91 Desain Tabel Komponen.................................................................. 79 Tabel 4.92 Kebutuhan Bahan Baku dan Biaya per Komponen ......................... 80 Tabel 4.93 Kebutuhan Bahan Baku dan Biaya Komponen................................ 81 Tabel 4.94 Data Waktu Baku Komponen Kursi LP-31 ..................................... 81
Tabel 4.95 Data Waktu Baku Komponen Bade Side LP-03.............................. 82 Tabel 4.96 Desain Tabel Biaya Komponen ....................................................... 82 Tabel 4.97 Rekapitulasi Standar Pembuatan Produk ......................................... 83 Tabel 4.98 Desain Tabel Produk........................................................................ 84 Tabel 4.99 Desain Tabel Transaksi.................................................................... 84 Tabel 5.3 Rekapitulasi Pembuatan Produk .......................................................... 93 Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Pembuatan Produk.................................................. 97
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Perencanaan dan Pengendalian Produksi....................... 10 Gambar 2.2 Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja ................................... 14 Gambar 2.3 Proses Informasi........................................................................ 27 Gambar 3.1 Context Diagram Aktual ........................................................... 34 Gambar 3.2 Context Diagram Usulan........................................................... 36 Gambar 3.3 Data Flow Diagram .................................................................. 37 Gambar 3.4 Entity Relationship Diagram..................................................... 38 Gambar 3.5 Kerangka Pemecahan Masalah.................................................. 41 Gambar 4.1 Tabel Komponen ....................................................................... 86 Gambar 4.2 Tabel Biaya per Komponen....................................................... 86 Gambar 4.3 Query Komponen ...................................................................... 87 Gambar 4.4 Tabel Produk ............................................................................. 87 Gambar 4.5 Tabel Transaksi .......................................................................... 87 Gambar 4.6 Query Transaksi ........................................................................ 88 Gambar 4.7 Formulir Komponen.................................................................. 88 Gambar 4.8 Formulir Biaya Komponen........................................................ 89 Gambar 4.9 Formulir Produk ........................................................................ 90 Gambar 4.10 Formulir Transaksi ................................................................... 91 Gambar 5.1 Hasil Data Komponen ............................................................... 95 Gambar 5.2 Hasil Data Produk ..................................................................... 95 Gambar 5.3 Proses Transaksi........................................................................ 96
ABSTRAKSI
Dalam perusahaan Memen Furniture yang bergerak dalam bidang furniture setengah jadi faktor ketepatan dan kecepatan untuk memperoleh informasi produksi yang dibutuhkan pimpinan perusahaan. Maka dengan penelitian ini diukur waktu kerja dan ditentukan biaya-biaya yang menyangkut proses produksi serta merancang databasenya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan standar waktu kerja untuk memberikan informasi tambahan terhadap proses produksi pembuatan produk selain data biaya produksi dan harga jualnya sehingga mudah dalam menentukan pekerjaan produksi terhadap permintaan konsumen. Waktu kerja diukur menggunakan time study. Hasil standar perhitungan waktu kerja dengan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya lain-lain, kebutuhan bahan baku serta harga jual digabungkan menggunakan sistem informasi database menggunakan software Microsoft Access 2007. Dari hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh hasilnya untuk Produk Kursi LP-31: waktu penyelesaian 3,11 jam, kebutuhan bahan baku 0,0314 m3, biaya bahan baku Rp. 62.600,-, biaya tenaga kerja Rp. 23.000,-, Biaya lain-lain Rp. 9.000,-, harga jual Rp. 100.000,-, dan Produk Bade Side LP-03: waktu penyelesaian 5,13 jam, kebutuhan bahan baku 0,0513 m3, biaya bahan baku Rp. 72.200,-, biaya tenaga kerja Rp. 32.000,-, Biaya lain-lain Rp. 10.000,-, harga jual Rp. 135.000,-. Berdasarkan hasil standar proses pembuatan dua produk diatas kemudian dirancang ke dalam sistem database. Kemudian dalam database dapat diketahui nilai-nilai diatas terhadap permintaan pesanan konsumen. Kata kunci: Time Study, standar pembuatan produk, sistem database, Microsoft Access 2007.
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Dengan semakin banyaknya usaha yang bergerak dibidang permebelan menyebabkan persaingan antar perusahaan furniture sangat ketat. Dengan demikian perlu adanya inisiatif dari masing-masing perusahaan untuk mengembangkan produknya baik dari segi model maupun bahan baku yang digunakan. Disamping itu penggunaan dana dan waktu yang efektif dan efisien mungkin agar keuntungan yang diperoleh perusahaan optimal. Memen Furniture adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang permebelan. Untuk dapat mempertahankan usahanya dari berbagai pesaing, maka perusahaan tersebut berinisiatif menggunakan bahan baku yang sebelumnya kurang diperhatikan. Bahan baku yang dipilih adalah kayu mangga disamping harganya lebih murah dibandingkan kayu jati, kayu mangga memiliki tekstur yang khas yaitu memiliki guratan-guratan yang bagus sehingga jika dilakukan proses finishing yang baik maka akan tampak seperti tiga dimensi. Dengan kekhasan kayu mangga Memen Furniture banyak mendapat pesanan dari eksportir. Hasil produksi Memen Furniture selalu diekspor dan tidak melayani permintaan dalam negeri. Negara-negara tujuan ekspor kebanyakan berasal dari kawasan Eropa seperti Belanda, Prancis dan Inggris. Memen Furniture berlokasi di Jalan Raya Solo-Jogja
Km 14 tepatnya di belakang BRI pasar Klewer. Untuk menambah output produksinya
Memen
Furniture telah membuat pabrik baru yang
direncanakan akan menggantikan pabrik yang lama. Hal tersebut juga terkait dengan meningkatnya jumlah pesanan dari konsumen. Memen Furniture hanya menghasilkan produk setengah jadi sedangkan proses finishingnya dilakukan di Semarang. Memen Furniture memiliki 23 orang karyawan yang bekerja dengan sistem borongan dan 4 tempat pengrajin yang telah bekerja sama dengan perusahaan tersebut untuk mengerjakan setiap pesanan yang diterima. Karena sistem yang diterapkan perusahaan adalah borongan, maka output yang dihasilkan berbeda dari masing-masing pekerja baik dalam hal waktu penyelesaian maupun produk yang dihasilkan. Dengan semakin banyaknya pesanan dari mancanegara Memen Furniture dituntut agar bisa memberikan informasi yang lebih cepat dalam menangani permintaan konsumen. Hal ini agar lebih mudah dalam memberikan informasi kepada kosumen serta memudahkan proses perencanaan operasi. Dengan adanya standar penetapan informasi waktu kerja, biaya produksi, ongkos penjualan terhadap jumlah permintaan maka secara teknis dapat membantu mengetahui secara tepat faktor-faktor tersebut kepada pihak manajemen. Menelaah permasalahan-permasalahan diatas maka dalam Tugas Akhir untuk penelitian di Memen Furniture penulis ingin membuat standar informasi yang terkait pada proses produksi pembuatan produk dengan menetapkan standar waktu kerja, biaya produksi dan penjualan.
1.2
Perumusan Masalah Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah cara menentukan standar waktu kerja serta biaya pembuatan produk dan dari hasil data standar pengukurannya dirancang
sistem
informasi manajemen menggunakan basis data yang terintegrasi untuk memudahkan perencanaan produksi terhadap permintaan konsumen?.
1.3
Batasan Masalah Dalam penelitian ini diperlukan batasan masalah untuk lebih fokus dan terarah terhadap bahasannya. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Pengamatan waktu kerja pada jenis produk yang paling banyak dipesan, dibuat, dan dijual pada periode tertentu menggunakan metode jam henti. 2. Standar operasi komponen berdasarkan hasil penelitian sebelumnya. 3. Data standar pengukuran waktu kerja, biaya produksi dan biaya penjualan dimasukkan dalam rancangan basis data menggunakan software Microsoft Access. 4. Data pengukuran waktu kerja diasumsikan sudah cukup dan seragam.
1.4
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui waktu proses operasi tiap unit produk yang dikerjakan. 2. Memudahkan bagian manajemen untuk mengetahui informasi yang lebih cepat dalam penyelesaian tiap produk terhadap permintaan konsumen.
3. Untuk mengetahui standar waktu kerja proses produksi, biaya produksi, biaya penjualan dalam menentukan informasi terhadap permintaan konsumen.
1.5
Manfaat Penelitian 1. Untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi dalam perencanaan dan waktu proses produksi guna memenuhi permintaan konsumen. 2. Bagi peneliti dapat dijadikan bahan untuk menambah wawasan dalam menyelesaikan permasalahan.
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Berisi uraian yang menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang beberapa teori mengenai time study serta sistem informasi manajemen yang melandasi penelitian, baik yang berhubungan dengan penganalisaan dan penjabaran konsepkonsep untuk pengolahan data.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang obyek penelitian, teknik pengumpulan data, alat yang digunakan serta analisis yang digunakan untuk menyelesaiakan masalah dan kerangka pemecahan masalah. BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Dalam bab ini menyajikan data yang diperoleh diperlukan dalm pemecahan masalah serta pembahasan tentang hasil-hasil analisa dari data yang diperoleh di tempat penelitian. BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengolahan dan analisa data yang diperoleh serta saran yang dapat dijadikan masukan bagi penulis ataupun perusahaanyang dijadikan tempat penelitian.
1.7
Tinjauan Pustaka Beberapa Penelitian yang berhubungan dengan permasalahan ini adalah sebagai berikut:
No Nama 1
Judul Penelitian
Piput Hendrawan D 600 095 030 Penentuan Waktu Standart dan Analisa Jalur Kritis pada PT. Sunindo Prima Rekayasa di Sukoharjo
Obyek Penelitian
PT. Sunindo Prima Rekayasa Sukoharjo
Bahasan Penelitian
Dalam Penelitian Tugas akhir ini peneliti melakukan pengukuran standar waktu kerja untuk mengetahui standar waktu kerjanya serta melakukan analisa jalur kritis hasil dari penetapan pengukuran waktu kerja sehingga didapat waktu standar tiap produknya dan jalur kritisnya.
No Nama 2
Judul Penelitian
Andi Prasetyo Nugroho D 600 020 067 Penentuan Standar Waktu Kerja Dan Perbaikan Proses Persiapan Untuk Meminimasi Waktu Penyelesaian.
Obyek Penelitian
Memen Furniture Jalan Raya Solo-Jogja km 14
Bahasan Penelitian
Dalam penelitian Tugas Akhir ini peneliti melakukan pengukuran waktu kerja dan melakukan minimasi kerja menggunakan hasil pengukuran waktunya yaitu dengan mengurangi waktu set-up.
No Nama 3
Judul Penelitian
M. Djoko Subriantoro D 600 095 045 Meningkatkan Efisiensi Kerja Melalui Penentuan Waktu Baku Berdasarkan Studi Gerak dan Pengukuran Waktu Kerja di PT. Aneka Adhilogam Karya Klaten.
Obyek Penelitian
PT. Aneka Adhilogam Karya Klaten
Bahasan Penelitian
Dalam penelitian Tugas Akhir ini peneliti melakukan penentuan waktu baku berdasarkan studi gerak operator dan melakukan pengukuran waktu kerja.
No Nama 4
Judul Penelitian
Iing Jaelani D 600 095 019 Studi Gerakan dan Pengukuran Waktu Kerja Sebagai Usaha Meningkatkan Output Produk Pada Proses Penyortiran Surat Biasa di PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta.
Obyek Penelitian
PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta.
Bahasan Penelitian
Dalam Penelitian Tugas Akhir ini peneliti melakukan pengukuran waktu berdasarkan studi gerakan operator dalam proses penyortiran agar memperoleh waktu yang lebih cepat sehingga outputnya juga semakin meningkat.
No Nama 5
Judul Penelitian
Parlindungan Guruh Prasetya Adi D 600 000 021 Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian di Perusahaan Pengolahan Kayu ”Mulyo”
Obyek Penelitian
Pengolahan Kayu “Mulyo”
Bahasan Penelitian
Dalam Penelitian Tugas Akhir ini peneliti melakukan perancangan sistem informasi pada bagian kepegawaian untuk memudahkan pemberian informasi yang cepat mengenai data-data pegawai.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Proses Produksi Proses produksi merupakan tahap yang diperlukan dalam pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi untuk menciptakan nilai tambah atau kegunaan bahan dan jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi dan sumber daya yang ada dalam proses produksi di Memen Furniture ini dilakukan oleh bagian produksi. Jadi dalam produksinya terdapat adanya hubungan keterkaitan antara bahan, tempat kerja dan mesin dimana itu semua dibutuhkan untuk kelancaran suatu produksi. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka kita akan selalu berusaha memanfaatkan semua sumber daya tersebut untuk mewujudkan sesuatu secara maksimal dengan memadukan sumber dan hasil dalam bentuk yang optimal. Proses produksi dapat dinyatakan sebagai serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk mengolah ataupun merubah sekumpulan masukan (input) menjadi sejumlah keluaran (output) yang memiliki nilai tambah. Pengolahan ataupun perubahan yang terjadi disini bisa secara fisik ataupun non fisik, dimana perubahan tersebut bisa terjadi terhadap bentuk, dimensi ataupun sifat-sifatnya. Mengenai nilai tambah yang dimaksudkan disini adalah nilai dari keluaran yang bertambah dalam pengertian nilai fungsional (kegunaan) atau nilai ekonomisnya. (Wignjosoebroto, 1995: 2)
Defenisi proses produksi adalah sebagai sumber kegiatan dengan melibatkan tenaga manusia, bahan serta peralatan untuk menghasilkan produk yang berguna. (Ahyari, 1979)
2.2
Pengertian Perencanaan Produksi Perencanaan dan pengendalian produksi diterjemahkan dari istilah Production Planning and Control merupakan aktivitas manajemen produksi atau industri yang bertujuan untuk merencanakan (plan) dan mengendalikan (control) aliran material (khususnya bahan baku) yang masuk, melalui berbagai tahapan proses, kemudian keluar dari pabrik, seperti digambarkan dalam bagan berikut ini. (Wignjosoebroto, 1995:335) Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Proses Produksi (transformasi/ni lai tambah)
Input (bahan baku/material)
Output (Finished Goods Product)
Information Direction
Gambar 2.1 Bagan Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Dari perencanaan proses produksi menurut bagan di atas maka dapat dijadikan referensi untuk menentukan standar proses produksi untuk mendapatkan informasi yang aktual di lapangan. Perencanaan proses mempunyai kaitan yang erat dengan perencanaan produk, dalam suatu sistem produksi. Selain perencanaan produk juga harus merencanakan proses untuk membuat produk tersebut. Perencanaan produksi adalah suatu aktivitas untuk menetapkan apa yang harus diproduksi, berapa banyak produksi, kapan diproduksi dan sumbersumber apa yang dibutuhkan dalam produksi. Pada Memen Furniture perencanaan proses juga meliputi perencanaan jumlah mesin yang digunakan dan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu produk. Fungsi yag terlibat dalam masalah perencanaan produksi diantaranya : 1. Menyiapkan rencana produksi perusahaan. 2. Menjadwalkan penyelesaian produk spesifik 3. Merencanakan produksi, pembelian komponen dan bahan baku 4. Menjadwalkan urutan proses stasiun kerja atau mesin. Sedangkan tujuan utama perencanaan dan pengendalian produksi adalah : 1. Memaksimalkan pelayanan dengan konsumen. 2. Meminimumkan investasi pada persediaan. 3. Memaksimumkan efisiensi penggunaan sumber-sumber
2.3
Pengertian dan Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja 2.3.1
Definisi dan Pengertian-Pengertiannya Teknik tata cara kerja adalah suatu ilnu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja. Teknik-teknik dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat kemampuan-kemampuannya, bahan, perlengkapan dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai
serta
akibat-akibat
psikologis
dan
sosiologis
yang
ditimbulkannya. Telah dikemukakan bahwa teknik tata cara merupakan hasil perpaduan antara teknik-teknik pengukuran waktu dan prisip-prinsip studi gerakan sebagaimana masing-masing dikembangkan oleh para pemulanya. Dalam perkembangan-perkembangan selanjutnya ciri masing-masing tetap ada walaupun dalam cakupan yang cukup lebih luas. Walaupun tidak hanya pengukuran waktu, pengukuran tetap dilakukan dengan teknik-teknik pengukurannya. Prinsip-prinsip yang adapun bukan hanya menganalisa gerakan atau di sekitar itu, tetapi juga menyangkut banyak prinsip lain dan perancangan sistem kerja seperti perancangan tata letak tempat kerja dan peralatan dalam lingkungannya dengan manusia pekerjanya.
2.3.2
Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja Bila akan kita tinjau lebih lanjut maka ruang lingkup ilmu teknik tata cara kerja dapat dibagi kedalam dua bagian besar masingmasing pengaturan kerja dan pengukuran kerja. Pengaturan
kerja
berisi
prinsip-prinsip
mengatur
komponen-komponen sistem kerja untuk mendapatkan alternatifalternatif sistem kerja terbaik. Di sini komponen-komponen sistem kerja diatur sehingga secara bersama-sama berada dalam suatu komposisi yang baik yaitu yang dapat memberikan efisien dan produktivitas tertinggi. Jadi pada bagian pengaturan ini kita dipersenjatai dengan prinsip-prinsip yang harus siperhatikan dan diusahakan pelaksanaannya. Dengan prinsip-prinsip ini kita akan mendapatkan alternatif-alternatif sistem kerja terbaik.
Prinsip-Prinsip Pengaturan Kerja: Faktor-faktor Manusia Studi Gerakan Ekonomi Gerakan Teknik Tata Cara Kerja
Teknik-Teknik Pengukuraan Kerja: Pengukuran Waktu
Beberapa Alternatif Sistem Kerja Terbaik
Sistem Kerja Terbaik
Pengukuran Tenaga Pengukuran Psikologis Pengukuran Sosiologis
Gambar 2.2 Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja
2.4
Penyerderhanaan Kerja (Work Simplification) Penyerderhanaan kerja pada hakekatnya bertujuan untuk mencari cara kerja yang lebih mudah, lebih cepat, lebih efisien dan menghindari pemborosan-pemborosan material, waktu, tenaga, dan lain-lain. Untuk melakukan penyederhanaan kerja dapat dinyatakan dalam 5 langkah sebagai berikut: 1. Pemilihan kegiatan kerja yang diperbaiki. Langkah ini merupakan langkah awal yang harus dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak efisien, penyelesainnya lambat dan lain-lain akan merupakan perkembangan pokok dengan pemilihan obyek studi.
2. Pengumpulan dan pencatatan data/fakta. Langkah kedua adalah mengumpulkan dan mencatat semua data/fakta yang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini dilaksanakan menyangkut antara lain informasi-informasi yang berkaitan dengan urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout, dan lain-lain. 3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Metode kerja yang sekarang dilaksanakan dianalisa. Langkah-langkah yang dinilai tidak efisien dicari sebab-sebabnya dan dicari alternatif pemecahannya agar menjadi lebih baik. Beberapa elemen-elemen kerja yang dianggap tidak produktif bisa dieleminir atau digabungkan. Untuk mempermudah proses analisa maka pembuatan peta kerja akan sangat banyak manfaatnya. 4. Usulan dan pengujian alternatif metode kerja yang lebih baik. Dari langkah analisis yang dilaksanakan sebelumnya maka diusulkan kemudian langkah atau metode kerja yang dianggap lebih efektif dan efisien. Sebelum usulan tersebut diputuskan sebagai alternatif terpilih terlebih dahulu perlu diujicobakan. 5. Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru. Langkah terakhir adalah mengaplikasikan alternatif metode kerja yang lebih baik untuk menggantikan metode kerja yang lama dan kemudian mengevaluasinya kembali bila dirasakan perlu perbaikan.
2.5
Pengukuran Kerja (Macam dan Prosedur Penetapan Waktu Kerja) Kegunaan atau keuntungan pokok dari pemakaian standar data dapat diuraikan antara lain sebagai berikut :
Pelaksanaan time study akan lebih cepat dan murah.
Konsistensi dari hasil yang diperoleh bisa tetap dijaga untuk setiap aktivitas time study. Demikian juga dengan kemungkinan terjadi error pada studi bisa dikurangi.
Tidak diperlukan time study analyst yang terlalu trampil di dalam penentuan waktu standar.
Bisa dimanfaatkan untuk mengestimasikan biaya dan merencanakan kegiatan produksi sebelum kegiatan itu sendiri dilaksanakan.
Mengurangi kericuhan yang mungkin terjadi di lapangan seperti halnya yang biasa dijumpai setiap kali aktivitas time study dilaksanakan. Kerugian utamanya adalah proses penghimpunan standar data yang
harus dilaksanakan secara intensif pada aktivitas study sebelumnya yang mana dalam hal ini akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. 2.5.1
Pengukuran Kerja Dengan Menggunakan ”Direct Stop Watch Time Study” Pengukuran Waktu kerja (Time Study) pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang diperlukan oleh seorang operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.(Wignjosoebroto, 1995: 340)
Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan satu siklus pekerjaan, yang mana waktu ini digunakan sebagai standar penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melakukan pekerjaan yang sama. Pada dasarnya teknik- teknik pengukuran waktu kerja dapat dibagi menjadi dua: 1. Secara Langsung Dianggap secara langsung karena pengukurannya dilakukan secara langsung yaitu dilakukan di tempat dimana pekerjaan bersangkutan dijalankan. Yang termasuk dalam pengukuran langsung adalah pengukuran waktu dengan jam henti dan sampling pekerjaan. 2. Secara Tidak Langsung Pengukuran kerja secara tidak langsung melekukan perhitungan tanpa harus berada di tempat pekerjaan tersebut dijalankan yaitu dengan cara membaca tabel- tabel yang tersedia asalkan mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen pekerjaan atau elemen gerakan . Dalam konteks pengukuran waktu kerja, metode direct stop watch
time
merupakan
teknik
pengukuran
kerja
dengan
menggunakan stop watch sebagai alat pengukur waktu yang ditunjukkan dalam penyelesaian aktivitas yang diamati (actual time). Waktu yang berhasil diukur dan dicatat kemudian dimodifikasikan
dengan
mempertimbangkan
tempo
kerja
operator
dan
menambahkannya dengan allowences. Untuk kelancaran kegiatan pengukuran dan analisis nantinya maka selain stop watch sebagai timing device diperlukan time study form guna mencatat data waktu yang diukur tersebut. Pengukuran dan pencatatan biasanya menggunakan metode continue. Kegiatan kerja yang akan diukur terlebih dahulu harus dibagi-bagi ke dalam elemen-elemen kerja secara detail. Dengan mengamati kegiatan yang akan diukur, kemudian pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan elemen kerja tersebut diukur dan dicatat.
2.6
Penyesuaian dan Kelonggaran a.
Faktor Penyesuaian Maksud dimasukkannya faktor penyesuaian adalah untuk menjaga kewajaran kerja, sehingga tidak akan terjadi kekurangan waktu karena terlalu idealnya kerja yang diamati. Faktor penyesuaian dalam pengukuran waktu kerja dibutuhkan untuk menentukan waktu normal dari operator yang berada dalam sistem tertentu. Andai kata ketidakwajaran ada maka pengukur harus mengetahuinya dan menilai seberapa jauh hal itu terjadi. Penilaian perlu diadakan karena berdasarkan inilah penyesuaian dilakukan. Jadi jika pengukur mendapatkan harga rata-rata siklus yang diketahui diselesaikan dengan kecepatan tidak wajar oleh operator, maka agar harga rata-
rata tersebut menjadi wajar, pengukur harus menormalkannya dengan melakukan penyesuaian. Untuk memudahkan pemilihan konsep wajar, seorang pengukur dapat mempelajari bagaimana bekerjanya seorang operator yang dianggap normal itu yaitu: jika seorang operator yang dianggap berpengalaman bekerja tanpa usahausaha yang berlebihan sepanjang hari bekerja, menguasai cara kerja yang ditetapkan, dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaannya. Disamping konsep-konsep yang dikemukakan oleh International Labour Organization ini, terdapat juga konsep yang lebih terperinci yaitu yang dikemukakan oleh Lawry Maynard dan Stegemarten melalui cara penyesuaian Westinghouse. Mereka berpendapat bahwa ada empat faktor yang menyebabkan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu ketrampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Walaupun usaha–usaha membakukan konsep bekerja wajar telah dilakukan, namun penyesuaian tetap tampak sebagai suatu yang subyektif. Memang hal inilah yang dipandang sebagai kelemahan pengukuran waktu dilihat secara alamiah. Namun bagaimanapun penyesuaian harus dilakukan karena ketidakwajaran yang menghasilkan ketidaknormalan data merupakan suatu hal yang biasa terjadi. Biasanya penyesuaian dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata atau waktu elemen rata-rata dengan suatu harga p yang disebut faktor penyesuaian. Besarnya harga p tentunya
sedemikian
rupa
sehingga
hasil
perkalian
yang
diperoleh
mencerminkan waktu yang sewajarnya atau normal. Bila pengukur berpendapat bahwa operator bekerja di atas normal maka harga p nya akan lebih besar dari satu (p>1); sebaliknya jika operator dipandang bekerja di bawah normal maka harga p akan lebih kecil dari satu (p<1). Seandainya pengukur berpendapat bahwa operator bekerja dengan wajar maka harga p nya sama dengan satu (p=1). Beberapa metode dalam menentukan besar faktor penyesuaian, antara lain: - Metode Shumard - Metode Westinghouse - Metode Obyektif - Metode Bedaux atau Sintesis Tabel 2.1 Penyesuaian Menurut Shumard Kelas Superlast Fast + Fast Fast Excellent Good + Good Good Normal Fair + Fair Fair Poor
Penyesuaian 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40
Rating performance pada dasarnya diaplikasikan untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat kecepatan berubah-ubah. Dalam penelitian ini digunakan metode westing house untuk menentukan faktor penyesuaian. Westing House mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran dalam bekerja. Setiap faktor dibagi dalam kelas yang nilainya berbeda. b. Faktor Kelonggaran (allowance) Pemberian kelonggaran ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada operator untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukannya, sehingga waktu baku yang diperoleh dapat dikatakan data waktu kerja yang lengkap dan mewakili sistem kerja yang diamati. Kelonggaran yang diberikan antara lain: - Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi - Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah (fatique) - Kelonggaran yang tidak dapat dihindarkan Pemberian faktor kelonggaran dan penyesuaian secara bersama-sama, selayaknya dapat dirasakan adil (fair), baik dari sisi operator maupun dari sisi manajemen. Faktor kelonggaran juga diperlukan untuk ketidaknyamanan visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja untuk mengurangi kelelahan kerja serta meminimumkan resiko kesalahan serta
supaya didapatkan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat.(Nurmianto, 1996: 2)
2.7
Pengukuran Kerja Dengan Metode Sampling Kerja Sampling kerja adalah suatu aktivitas pengukuran waktu kerja untuk mengestimasikan proporsi waktu yang hilang selama siklus siklus kerja berlangsung atau untuk melihat proporsi kegiatan tidak produktif yang terjadi.(Wignjosoebroto, 1995: 135) 2.7.1
Data Waktu Baku Penentuan waktu baku untuk menentukan target produksi ini
dilakukan
dengan
cara
pengukuran
langsung
dengan
menggunakan jam henti. Pengukuran dilakukan dikarenakan di dalam melakukan pekerjaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak dapat dihindari baik faktor dari dalam maupun dari luar perusahaan. Adapun langkah-langkah didalam menentukan waktu baku antara lain : 1. Memilih karyawan secara acak untuk diteliti atau diamati waktu yang digunakannya untuk menyelesaikan proses produksi. 2. Menghitung
waktu
rata-rata
yang
diperlukan
untuk
menyelesaikan satu unit pekerjaan. 3. Menguji keseragaman dan kecukupan data hasil pengukuran.
4. Menghitung waktu normal, yaitu waktu yang digunakan oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan satu unit produk. 5. Menghitung waktu cadangan, yaitu waktu yang diperlukan seorang karyawan yang disebabkan berbagai hal seperti : gangguan mesin, kelelahan dan lain-lain. 6. Menghitung waktu baku yang diperhitungkan atas penjumlahan waktu normal dan waktu cadangan. Penjabaran dari langkah-langkah dalam menentukan waktu baku diantaranya yang disebutkan diatas sebagai berikut : 1. Memilih dan mengambil karyawan secara acak untuk diteliti atau diamati waktu yang dipergunakannya untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan, dimana karyawan yang diambil sebagai sampel adalah karyawan yang bekerjanya sesuai dengan waktu rata-rata, tidak terlalu cepat ataupun tidak terlalu lambat dalam menyelesaikan pekerjaannya baru setelah itu dihitung waktu rataratanya. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung waktu rata-rata adalah sebagai berikut : −
X
=
∑N
Xi
……………………………………………….(2.1)
Keterangan : X = Waktu rata-rata. Xi = Data pengukuran N = Jumlah data pengukuran.
2. Uji Keseragaman Data Di dalam pengukuran idealnya memperoleh data yang seragam. Uji keseragaman data bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengamatan tersebut seragam atau tidak seragam. Data dikatakan seragam jika semua data berada diantara dua batas kontrol, yaitu batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Dari data seragam itulah nanti akan dilakukan untuk mencari waktu yang diharapkan. Adapun perumusan dari batas kontrol atas dan kontrol bawah adalah sebagai berikut ( Sutalaksana, 1979: 133) : BKA = X + 3 SD.............................................................(2.2) BKB = X - 3 SD..............................................................
∑ (x − x )
(2.3)
2
Sd =
n −1
...........................................................(2.4)
Keterangan : BKA = Batas Kontrol Atas BKB = Batas Kontrol Bawah X
= Harga rata-rata data pengamatan
SD = Standar deviasi data pengamatan 3. Kecukupan Data Dalam penelitian ini yang dicari adalah waktu yang sebenarnya dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tingkat keyakinan atau ketelitian adalah merupakan pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan
untuk tidak melakukan jumlah pengukuran yang banyak. Tingkat ketelitian
menunjukkan
penyimpangan
maksimum
hasil
pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.
N1=
⎛ K / S N ∑ X 2 − (∑ X ) 2 1 ⎜ ⎜ ∑X ⎝
2
⎞ ⎟ .................................(2.5) ⎟ ⎠
Keterangan : N' = jumlah data yang dibutuhkan N = jumlah pengamatan yang dilakukan. xi = data pengukuran i =1,2,3…….n s = Tingkat ketelitian yang digunakan k = harga indeks Apabila tingkat keyakinan 90 %, maka s = 10 % (berarti harga indeks 0,1) Apabila tingkat keyakinan 95 %, maka s = 5 % (berarti harga indeks 0,05) Apabila tingkat keyakinan 99 %, maka s = 1 % (berarti harga indeks 0,01) (Wignjosoebroto, 1995: 198) 4. Penentuan Waktu Baku Sebagai langkah selanjutnya adalah menghitung waktu baku dengan rumus sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1995: 210) Wb = Wn x
100% 100% − Allowences
.................................(2.6)
Keterangan Wb
= Waktu Baku
Wn
= Waktu Normal
Allowences = Nilai Kelonggaran
2.8
Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berinteraksi
untuk
mencapai
tujuan.
Sistem
informasi
merupakan
sekumpulan hal atau elemen atau subsistem atau bagian yang yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara bagian yang satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu, untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan berupa data kemudian mengolahnya dan menghasilkan keluaran berupa informasi yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya, sebagai dasar bagi proses pengambilan keputusan, mendukung kegiatan manajemen dan operasional, dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya yang ada dan tersedia bagi proses tersebut guna mencapai tujuan.(Sutanta, dalam Kurniawan, 1998: 30) Dalam aktivitas sistem informasi terdiri dari 4 bagian, yaitu: 1. Input Adalah mengumpulkan data mentah dari dalam organisasi atau dari lingkungan eksternal organisasi. 2. Proses Adalah mengubah input menjadi sesuatu yang lebih baik.
3. Output Adalah memberikan informasi hasil proses kepada orang atau aktivitas yang akan menggunakannya. 4. Feedback Adalah di mana output akan dikembalikan kepada pihak yang tepat untuk membantu dalam proses evaluasi atau untuk memperbaiki tahapan input.
Input
Process
Output
Feedback
Gambar 2.3 Proses Informasi
2.9
Perancangan Basis Data
Basis data adalah suatu kumpulan data matang yang dapat dibagi dan dihubungkan satu sama lain. Ruang lingkup sistem terdiri dari dua yaitu, level dan fungsi. Level yang digunakan dalam penelitian adalah kategori level Operational level system (Transaction Processing Systems/TPS). Sedangkan fungsi yang digunakan dalam proses pembuatan sistem informasinya adalah digunakan untuk memudahkan manajemen operasional untuk lebih cepat mengetahui waktu kerja serta proses operasi terhadap permintaan konsumen yang semakin meningkat.
2.10 Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Manajemen Produksi
Secara umum manajemen produksi meliputi kegiatan yang berkaitan untuk menghasilkan barang dan jasa dengan secara tepat, baik jenis, mutu, jumlah maupun waktunya, disertai dengan biaya yang minim. Dalam rangka memenuhi tugas manajemen produksi seperti disebutkan di atas, SIM produksi berperan untuk memberikan informasi berbagai fasilitas produksi secara benar, lengkap, dan tepat waktu, sehingga pimpinan perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang efektif dalam upaya melaksanakan operasi produksi. Dalam hubungan ini ketepatan langkah keputusan (decision making) dalam manajemen produksi dapat berhasil bila memperhatikan beberapa faktor keberhasilan dalam pengelolaan produksi. Adapun faktor-faktor keberhasilan (key success area) dalam bidang produksi meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Jenis produksi 2. Mutu barang 3. Jumlah barang 4. Waktu penyelesaian 5. Biaya 6. Kesejahteraan buruh/karyawan Informasi
produksi
yang
baik
meliputi
hal-hal
(Prawirosentono, 1997: 298):
Berisi informasi yang penting saja (high light).
Disertai analisis yang jelas dan rinci.
sebagai
berikut
Teratur dan tepat waktu.
Teliti
Bentuk formula sederhana tetapi lengkap.
”Exception Report” menentukan hal-hal yang bersifat pengecualian Dalam sistem informasi manufaktur di atas menjelaskan ada dua
subsistem di dalamnya yaitu subsistem input dan output. Subsistem input terdiri dari rekayasa industri yang di dalamnya terdapat para industrial engineer, atau IE yang mempelajari proses produksi agar lebih efisien. IE menghabiskan banyak waktu mereka merancang sistem produksi fisik dengan menentukan lokasi pabrik, cara mengatur jalur produksi, dan urutan proses yang dilaksanakan. IE juga terlibat dalam sisitem konseptual seperti penjadwalan dan persediaan. Data dan informasi yang disediakan oleh IE menggambarkan
subsistem
rekayasa
industri.
Subsistem
intelejen
manufaktur menyediakan data dan informasi mengenai dua elemen dalam lingkungan perusahaan, pemasok dan serikat buruh. Dalam kedua hal tersebut, data dan informasi dapat dikumpulkan melalui penelitian khusus yang dilengkapi dengan pertemuan pribadi. Empat subsistem output mengukur secara terpisah dimensi-dimensi proses produksi. Subsistem produksi mengukur proses produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya. Subsistem persediaan mengukur volume kegiatan produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi barang dalam proses dan akhirnya barang jadi. Subsistem kualitas mengukur kualitas bahan saat mereka diubah. Bahan mentah diperiksa kualitasnya saat
menerima dari pemasok, pemeriksaan mutu dilakukan pada berbagai titik dalam proses produksi, dan pemeriksaan terakhir dilakukan pada barang jadi sebelum meninggalkan pabrik. Subsistem biaya mengukur biaya yang terjadi dalam proses produksi.(Mc Leod, 1996: 39)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Memen Furniture yang berlokasi di Jl. Raya Solo-Jogja Km 14, produknya adalah perabotan furniture dengan bahan baku khusus dari kayu mangga.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan dan pengumpulan data secara langsung di perusahaan yang bersangkutan. 2. Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data berdasarkan dari referensi atau literatur yang berhubungan dengan bahasan masalah. 3. Wawancara Dalam metode ini pengumpulan data diperoleh lewat tanya jawab secara langsung kepada pihak perusahaan yang terkait. 4. Dokumentasi Dalam metode ini pengumpulan data diperoleh dari hasil situasi secara langsung di lapangan melalui gambar, dan foto.
3.3
Langkah Penelitian
1. Pra Penelitian Peneliti melakukan survey ke obyek penelitian dengan mengamati kondisi nyata di lapangan secara menyeluruh. 2. Proses penelitian a. Menentukan produk yang akan diukur waktu kerjanya. b. Melakukan pengukuran waktu kerja per komponen pada tiap produknya menggunakan metode langsung dengan stop watch. Hal ini dilakukan untuk mengetahui waktu kerja operator terhadap perhitungan keseragaman dan kecukupan data. c. Apabila data belum seragam atau belum cukup maka dilakukan pengukuran waktu kerja kembali agar datanya seragam dan cukup. d. Mengambil data mengenai biaya produksi dan biaya penjualan produknya pada Bapak Memen.
3.4
Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data merupakan data-data serta urutan proses yang digunakan dalam memecahkan masalah. Dalam penyusunan laporan ini digunakan metode pengolahan dan analisa datanya adalah sebagai berikut : 1. Pengolahan dan analisa data menggunakan studi waktu kerja. a. Menghitung waktu rata-rata (waktu siklus) −
X
=
∑N
Xi
…………………………………………...(3.1)
b. Melakukan uji keseragaman data BKA = X + 3 SD .............................................................(3.2) BKB = X - 3 SD ..............................................................(3.3)
∑ (x − x )
2
Sd =
n −1
..........................................................(3.4)
2. Pengolahan dan analisa data menggunakan uji keseragaman dan kecukupan data. a. Melakukan uji kecukupan data ⎛ ks N ( ∑ Xj 2 ) − ( ∑ Xj ) 2 1 ⎜ N =⎜ ∑ Xj ⎜ ⎝
⎞ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠
2
.................................(3.5)
b. Menentukan waktu normal Wn = Ws rata-rata x Penyesuaian ...............................(3.6) c. Menentukan waktu baku Wb = Wn x
100% 100% − allowences
...............................(3.7)
3. Membuat rancangan sistem informasi a. Kondisi sistem informasi sekarang Sistem produksi pada Memen Furniture saat ini masih menggunakan sistem laporan data tiap produk terhadap kebutuhan komponen, bahan baku, dan biaya produksi. Semua wewenang pengambilan keputusan dilakukan oleh pihak tunggal yaitu seorang pimpinan perusahaan.
Model pengambilan keputusan oleh pimpinan: - Memonitor proses produksi. - Membuat laporan pembuatan produk. - Menentukan jumlah biaya produksi. - Menentukan biaya terhadap jumlah permintaan produk. - Menentukan pembuatan produk. b. Context Diagram Aktual Kebutuhan permintaan
Biaya produk Pimpinan
Jumlah biaya produksi
Data komponen
Laporan pembuatan produk
Informasi Pembuatan Kebutuhan permintaan Produk Data pembuatan produk
Konsumen
Pekerja
Gambar 3.1 Context Diagram Aktual Dari context diagram diatas dijelaskan bahwa proses informasi pembuatan produk di Memen Furniture memiliki entity yaitu, pimpinan, pekerja, dan konsumen.
c. Tahapan pengembangan sistem informasi Untuk mengembangkan sistem informasi pembuatan produk yang bertujuan untuk dapat mengetahui waktu penyelesaian dan biaya penjualan dari permintaan konsumen di Memen Furniture mempunyai tahapan-tahapan yang dilakukan yaitu: 1.
Pengajuan kebutuhan permintaan dari konsumen.
2.
Mengetahui waktu penyelesaian tiap produk.
3.
Mengetahui jumlah biaya terhadap permintaan.
4.
Membuat sistem informasi pembuatan produk secara lengkap terhadap permintaan konsumen.
d. Context Diagram Usulan Estimasi waktu penyelesaian permintaannya
Kebutuhan permintaan
Pimpinan
Laporan pembuatan produk
Jumlah biaya produksi
Jumlah biaya penjualan dari permintaan
Data komponen Informasi Pembuatan Kebutuhan permintaan Produk
Pekerja
Data pembuatan produk
Gambar 3.2 Context Diagram Usulan Dari gambar context diagram usulan diatas terjadi penambahan
proses
sistem
informasinya
yaitu,
memberikan
informasi estimasi waktu penyelasaian dan jumlah biaya penjualan dari permintaan konsumen agar lebih cepat memprediksi waktu penyelesaian dan jumlah biaya penjualan.
Konsumen
e. Data Flow Diagram Estimasi waktu penyelesaian dari permintaan Jumlah biaya penjualan dari permintaan
Pimpinan
Data biaya produksi Penentuan pembuatan produk Data komponen
Input data biaya produksi Laporan pembuatan produk
Input data komponen
Kebutuhan permintaan
Pelaporan
Penentuan pembuatan produk
Rekapitulasi waktu penyelesaian produk
Pekerja
Input data waktu penyelesaian produk
Data waktu penyelesaian produk
Gambar 3.3 Data Flow Diagram f. Rancangan basis data Rancangan basis data yang dibuat memerlukan data-data yang diperlukan sebagai input data untuk sistem informasi. Adapun data-data yang dibutuhkan antara lain: 1. Tabel Produk - Nama produk - Nama komponen - Waktu per komponen - Waktu penyelesaian per unit
Konsumen
2. Tabel Biaya Produksi - Ongkos pekerja - Ongkos produksi 3. Tabel Biaya Penjualan - Biaya penjualan produk g. Membuat Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data berdasarkan persepsi obyek-obyeknya.
Produk Nama Waktu Per Komponen Waktu Penyelesaian Per Unit
Biaya Biaya Pekerja Biaya Produksi Biaya Penjualan
Bukti Laporan Produk Nama Waktu Per Komponen Waktu Penyelesaian Per Unit Biaya Produksi Jumlah Biaya Penjualan Jumlah Permintaan
Gambar 3.4 Entity Relationship Diagram
h. Rancangan input Rancangan Tabel Input Perancangan formulir input bertujuan untuk memudahkan dalam memasukkan data ke dalam komputer. Formulir input merupakan media penghubung yang akan memasukkan data tambahan dari masing-masing entity ke dalam data pusat utama. Tabel 3.1 Produk Field name
Type data
Nama
Text
Waktu Per Komponen
Number
Waktu Penyelesaian Per Unit
Number
Description
Tabel 3.2 Biaya Field name
Type data
Biaya Pekerja
Number
Biaya Produksi
Number
Biaya Penjualan
Number
Description
i. Rancangan output Tabel 3.3 Bukti Laporan Pembuatan Produk Field name
Type data
Nama
Text
Waktu Per Komponen
Number
Waktu Penyelesaian Per Unit
Number
Biaya Produksi
Number
Jumlah Biaya Penjualan
Number
Jumlah Permintaan
Number
Description
5. Pengolahan dan analisa data sistem informasi waktu proses produksi menggunakan sistem data base dengan software Microsoft Access.
3.5 Kerangka Pemecahan Masalah
Mulai
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Pengumpulan Data: - Data Primer: time study, biaya produksi - Data Sekunder: dokumentasi Uji Keseragaman Data
Uji Kecukupan Data
Tidak Diterima Ya Penentuan Informasi Standar Proses Produksi: - Waktu Pengerjaan Tiap Produk - Biaya Tiap Produk Menentukan Rancangan Basis Data
Penyusunan Sistem Informasi: Menggunakan Software Microsoft Access
Analisa Data
Kesimpulan dan Saran
Selesai Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1
Pengumpulan Data
Dalam sub bab ini data yang diambil untuk dilakukan pengukuran time study pada Memen Furniture produknya berdasarkan jumlah pesanan terbanyak dan paling banyak dibuat pada bulan Agustus 2007 adalah Kursi (LP-31) dan Bade Side (LP-03). Adapun data proses operasi pembuatan produknya adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Komponen dan Standar Proses Operasi Kursi (LP-31 B) Komponen Top (3x45x50) Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) Palang (3x4x50) Palang (3x5x50) Palang (3x3x50) Palang (2x5x50)
Ukur √ √ √ √ √ √ √
Potong I √
Potong II
Serut I √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
Serut II √ √ √ √ √ √ √
Ukur √ √ √ √ √ √ √
Purus
Potong I √
Bobok √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
Tabel 4.2 Data Komponen dan Standar Proses Operasi Bade Side (LP-03) Ukur
Potong I
Serut I
Serut II
Ukur
Top (3x45x45) Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60)
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60)
√
√
√
√
√
Palang (3x4x50)
√
√
√
√
√
Gedekan (1,5x40x40)
√
√
Dempeng (2x45x60)
√
√
Lis (3x3x45)
√
√
√
√
Muka Laci (2x15x30)
√
√
√
√
Samping Laci (2x15x35)
√
√
√
√
√
Belakang Laci (2x10x30)
√
√
√
√
√
Bawah Laci (1x30x35)
√
√
Komponen
Purus
Potong I
Pluk Ril
Pasah
Plengseng
Panil
Bobok
Profil
√ √ √ √
√
√ √
√ √
√
√
√
√ √
√ √
√
√
Keterangan Alat: 1. Ukur
: penggaris, meteran,pensil
2. Potong I
: mesin serkel
3. Potong II
: gergaji uter
4. Serut I
: jointer
5. Serut II
: planner
6. Purus
: spindle
7. Pluk Ril
: hand tool
8. Pasah
: hand tool
9. Plengseng
: hand tool
10. Panil
: hand tool
11. Bobok
: mesin bobok
12. Profil
: mesin profil
13. Amplas
: kertas amplas, mesin amplas Data Waktu Operasi Tiap Komponen Produk Kursi LP-31 yang
diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Top (3x45x50) Tabel 4.3 Waktu Operasi Top (3x45x50) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 17 14 15 14 15 16 15 11 13 14
Potong 16 14 19 14 17 15 18 16 19 18
Serut I 12 11 13 13 11 13 14 13 13 11
Serut II 28 22 23 26 25 25 27 24 26 29
Ukur 33 37 33 33 32 30 30 30 37 30
Potong 12 14 14 15 12 15 14 14 14 13
2. Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) Tabel 4.4 Waktu Operasi Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 26 21 22 20 20 22 20 23 21 21
Potong II 97 94 98 99 94 94 95 97 96 96
Serut I 15 16 17 17 15 15 16 14 16 16
Serut II 22 26 25 26 27 27 26 24 27 25
Ukur 60 66 60 63 63 62 62 61 61 63
Bobok 105 103 102 102 104 103 102 103 100 102
3. Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) Tabel 4.5 Waktu Operasi Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 14 14 13 15 15 15 13 12 14 14
Potong I 12 11 14 13 13 14 12 12 14 13
Serut I 10 13 13 14 14 11 11 11 12 13
Serut II 24 22 20 20 23 24 21 21 21 23
Ukur 51 49 49 45 45 47 46 46 50 48
Bobok 91 88 88 90 87 89 89 91 90 89
4. Palang (3x4x50) Tabel 4.6 Waktu Operasi Palang (3x4x50) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 10 12 11 14 10 10 12 13 13 12
Potong I 9 12 13 11 12 9 12 14 10 11
Serut I 9 12 12 15 11 13 13 12 12 12
Serut II 20 23 19 21 21 17 17 20 18 22
Ukur 34 33 33 31 29 30 30 27 34 30
Purus 38 33 38 36 34 34 32 33 33 32
Potong I 14 13 12 13 10 10 13 10 12 12
5. Palang (3x5x50) Tabel 4.7 Waktu Operasi Palang (3x5x50) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 12 12 10 15 12 13 11 11 12 12
Potong I 9 12 13 11 11 12 12 11 14 11
Serut I 10 12 12 14 11 12 12 13 13 10
Serut II 21 17 16 18 21 20 18 15 16 16
Ukur 30 33 30 31 28 33 30 30 32 30
Purus 44 42 44 42 42 43 45 43 45 45
Potong I 15 13 13 14 14 12 12 14 13 14
6. Palang (3x3x50) Tabel 4.8 Waktu Operasi Palang (3x3x50) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 10 11 12 12 12 10 13 13 11 12
Potong I 10 10 12 12 13 12 10 11 11 11
Serut I 13 15 16 16 13 14 14 13 13 15
Serut II 16 18 21 20 18 16 17 20 20 19
Ukur 31 29 30 32 26 29 27 30 29 29
Purus 37 35 34 34 35 35 35 32 34 37
Potong I 13 16 12 12 13 14 14 12 12 12
7. Palang (2x5x50) Tabel 4.9 Waktu Operasi Palang (2x5x50) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 10 12 11 11 11 13 10 10 14 12
Potong I 11 15 14 13 12 12 14 13 13 11
Serut I 14 21 14 12 12 16 16 15 15 14
Serut II 19 19 17 20 17 16 16 18 18 19
Ukur 35 30 29 29 31 30 33 33 31 30
Purus 38 38 38 39 37 36 36 38 38 34
Potong I 12 11 10 9 12 11 11 10 14 12
8. Assembling Tabel 4.10 Waktu Operasi Assembling (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8
Ass I 1884 1890 1950 1910 1899 1932 1894 1898
Ass II 966 940 970 962 960 957 952 955
Ass III 740 733 751 744 740 745 736 748
Ass IV 719 724 698 691 703 716 688 720
9. Amplas Tabel 4.11 Waktu Operasi Amplas (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8
Amplas 1143 1200 1126 1172 1208 1186 1210 1169
Keterangan Assembling: a. Assembling I : Kaki Belakang Kanan/Kiri (4x17x110) + Palang Atas (3x 4x50) + Palang Tengah (2x5x50) + Palang Bawah (3x5x50) + Palang Bawah (3x3x50). b. Assembling II : Kaki Depan Kanan/Kiri (4x17x45) + Palang Bawah (3x5x50) + Palang Bawah (3x3x50). c. Assembling III : Top (3x45x50) + Assembling I. d. Assembling IV : Assembling II + Assembling III.
Data Waktu Operasi Tiap Komponen Produk Bade Side LP-03 yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Top (3x45x45) Tabel 4.12 Waktu Top (3x45x45) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 19 22 17 18 19 20 17 18 20 20
Potong I 28 25 22 26 27 26 25 28 30 27
Serut I 14 12 12 12 14 15 14 15 15 12
Serut II 16 16 14 15 15 16 15 16 17 19
Ukur 47 44 45 46 46 50 47 45 51 47
Panil 118 127 122 120 120 117 125 124 124 120
2. Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) Tabel 4.13 Waktu Operasi Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 11 10 9 12 12 11 10 10 9 12
Potong I 15 14 14 16 15 13 13 17 15 14
Serut I 14 13 14 16 16 13 15 12 15 14
Serut II 12 14 13 11 12 13 13 14 11 10
Ukur 56 60 56 59 54 52 59 57 56 55
Bobok 140 133 132 139 140 135 136 137 134 136
3. Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) Tabel 4.14 Waktu Operasi Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 11 9 10 10 12 9 10 11 10 10
Potong I 13 17 14 15 16 14 13 15 15 13
Serut I 19 14 16 15 16 14 17 15 16 16
Serut II 15 20 17 15 13 14 16 14 15 14
Ukur 55 61 60 57 58 55 50 53 50 55
Bobok 143 135 134 140 136 134 139 138 141 140
4. Palang (3x4x50) Tabel 4.15 Waktu Operasi Palang (3x4x50) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 15 12 16 13 14 11 14 13 14 13
Potong I 14 11 15 13 12 14 14 12 11 13
Serut I 18 15 20 19 17 17 15 16 20 19
Serut II 13 14 12 10 12 11 13 11 11 10
Ukur 39 44 36 34 45 40 41 38 40 36
Purus 44 49 45 48 44 46 47 48 49 47
Potong I 12 11 14 17 13 13 14 15 16 13
5. Gedekan (1,5x40x40) Tabel 4.16 Waktu Operasi Gedekan (1,5x40x40) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 17 13 17 19 12 16 16 18 17 15
Potong I 85 85 83 78 80 89 88 90 77 86
Pasah 121 117 113 120 115 116 118 120 114 120
Plengseng 74 70 66 77 68 66 70 72 68 70
Pluk Ril 63 67 66 63 67 68 63 63 62 66
6. Dempeng (2x45x60) Tabel 4.17 Waktu Operasi Dempeng (2x45x60) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 24 20 21 18 25 22 20 22 23 24
Potong I 22 33 25 29 30 27 26 27 28 26
Pasah 140 142 142 140 137 140 140 140 142 138
Panil 92 108 98 92 103 102 98 96 104 96
7. Lis (3x3x45) Tabel 4.18 Waktu Operasi Lis (3x3x45) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 17 11 13 14 18 20 15 14 16 14
Potong I 11 12 10 12 10 11 12 14 12 14
Serut I 20 17 16 13 14 15 11 12 15 14
Serut II 12 10 14 12 13 12 11 10 14 13
Ukur 34 28 33 30 31 30 32 30 28 28
Potong I 14 18 13 14 12 15 16 12 14 13
Profil 82 77 84 76 72 80 76 78 80 80
8. Muka Laci (2x15x30) Tabel 4.19 Waktu Operasi Muka Laci (2x15x30) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 60 55 64 51 55 58 60 62 57 58
Potong I 22 20 19 16 17 14 15 13 15 16
Serut I 14 13 15 11 15 14 14 15 15 13
Serut II 11 10 12 12 10 13 11 10 11 11
Setel 284 268 275 280 285 275 282 276 280 279
Pluk 25 24 19 23 26 22 23 24 22 23
Purus 42 44 42 41 45 43 44 42 41 42
9. Samping Laci (2x15x35) Tabel 4.20 Waktu Operasi Samping Laci (2x15x35) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 44 38 45 40 41 42 38 44 40 38
Potong I 19 17 14 16 15 20 16 17 15 15
Serut I 12 14 15 13 13 15 16 12 12 15
Serut II 11 10 13 14 12 12 15 12 14 12
Pluk Ril 76 74 71 76 75 74 74 72 74 74
10. Belakang Laci (2x10x30) Tabel 4.21 Waktu Operasi Belakang Laci (2x10x30) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 66 58 55 60 63 62 62 64 60 58
Potong I 14 15 14 16 12 12 15 15 14 13
Serut I 10 13 12 10 14 12 13 15 16 14
Serut II 11 11 10 14 13 10 12 11 10 12
Pluk 64 65 60 60 63 62 63 62 60 60
11. Bawah Laci (1x30x35) Tabel 4.22 Waktu Operasi Bawah Laci (1x30x35) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ukur 28 22 20 21 26 27 27 25 26 24
Potong I 11 12 10 13 12 10 12 11 10 9
Pasah 89 96 92 88 90 92 86 84 88 86
Plengseng 65 67 64 64 65 64 64 66 67 65
12. Assembling Tabel 4.23 Waktu Operasi Assembling (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8
Ass I 2520 2536 2479 2500 2540 2530 2536 2534
Ass II 413 426 420 422 425 416 422 410
Ass III 1410 1336 1380 1420 1326 1385 1388 1340
Ass IV 352 360 346 348 350 354 340 346
13. Amplas Tabel 4.24 Waktu Operasi Amplas (detik) No 1 2 3 4 5 6 7 8
Amplas 2121 2017 2114 2110 2008 1996 2120 1997
Keterangan Assembling a. Assembling I : Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) + Palang Samping Kanan/Kiri (3x4x50) + Palang Tengah (3x4x50) + Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) + Dempeng (2x45x60) + Gedekan (1,5x40x40) + Top (3x45x45). b. Assembling II : Assembling I + Lis (3x3x45) c. Assembling III : Setel Laci (Muka Laci (2x15x30) + Samping Laci (2x15x35) + Belakang Laci (2x10x30) + Bawah Laci (1x30x35). d. Assembling IV : Assembling II + Assembling III + Tumpuan Bade Side
4.2
Pengolahan Data Produk 4.2.1
Uji Kecukupan Data Produk Kursi LP-31 I
Rumus: N =
⎛ ks ⎜ N ( ∑ Xj 2 ) − ( ∑ Xj ) 2 ⎜ ∑ Xj ⎜ ⎝
2
⎞ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠
Keterangan : Tingkat keyakinan 90%, Maka: K (confidence level) = 1,65 S
= 90% , berarti 10% = 0,1
NI < N
= Data Cukup
Contoh Perhitungan Kecukupan Data Komponen Top (3x45x50): -
Proses Operasi Ukur
NI =
⎡1,65 ⎤ ⎢ 0,1 10(2098) − (20736 ) ⎥ ⎢ ⎥ 144 ⎢ ⎥ ⎣⎢ ⎦⎥
2
= 3,2 -
Proses Operasi Potong
NI =
⎡1,65 ⎤ ⎢ 0,1 10(2788) − (27556 ) ⎥ ⎢ ⎥ 166 ⎢ ⎥ ⎢⎣ ⎥⎦
2
= 2,89 -
Proses Operasi Jointer
NI =
⎡1,65 ⎤ ⎢ 0 ,1 10(1548) − (15376 ) ⎥ ⎢ ⎥ 124 ⎢ ⎥ ⎢⎣ ⎥⎦
2
= 1,82 -
Proses Operasi Planner
NI =
⎡1,65 ⎤ ⎢ 0,1 10(6545) − (65025) ⎥ ⎢ ⎥ 255 ⎢ ⎥ ⎣⎢ ⎦⎥
2
= 1,78 -
Proses Operasi Ukur
NI =
⎡1,65 ⎤ ⎢ 0 ,1 10(10629 ) − (105625) ⎥ ⎢ ⎥ 325 ⎢ ⎥ ⎢⎣ ⎥⎦
2
= 0,76 -
Proses Operasi Potong
NI =
⎡1,65 ⎤ ⎢ 0 ,1 10(1887 ) − (18769 ) ⎥ ⎢ ⎥ 137 ⎢ ⎥ ⎢⎣ ⎥⎦
2
= 1,46 1.
Top (3x45x50)
Tabel 4.25 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Top (3x45x50) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Potong I
Nilai 3,2 2,89 1,82 1,78 0,76 1,46
Kecukupan Data Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
2.
Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110)
Tabel 4.26 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) No 1 2 3 4 5 6
3.
Proses Operasi Ukur Potong II Serut I Serut II Ukur Bobok
Nilai 1,77 0,08 0,89 0,94 0,2 0,04
Kecukupan Data Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45)
Tabel 4.27 Rekapitulasi Kecukupan Perhitungan Data Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Bobok
4.
Palang (3x4x50)
Nilai 1,25 1,6 3,21 1,18 0,7 0,05
Kecukupan Data Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Tabel 4.28 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x4x50) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
Nilai 3,6 5,13 3,88 2,6 1,37 1,07 3,6
Kecukupan Data Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
5.
Palang (3x5x50)
Tabel 4.29 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x5x50) No
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
1 2 3 4 5 6 7
6.
Nilai 3,025 3,3 2,86 3,75 0,64 0,21 1,27
Kecukupan Data Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Palang (2x5x50)
Tabel 4.30 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (2x5x50) No
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
1 2 3 4 5 6 7
7.
Nilai 3,43 2,59 7,22 1,43 0,98 0,38 3,82
Kecukupan Data Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Palang (3x3x50)
Tabel 4.31 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x3x50) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
Nilai 2,1 2,08 1,84 2,27 0,88 0,44 2,58
Kecukupan Data Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
8.
Assembling
Tabel 4.32 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Assembling No
Proses Operasi Ass I Ass II Ass III Ass IV
1 2 3 4
Nilai 0,03 0,02 0,02 0,09
Kecukupan Data Cukup Cukup Cukup Cukup
Amplas
9.
Tabel 4.33 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Amplas No
Proses Operasi Amplas
1
4.2.2
Nilai 0,15
Kecukupan Data Cukup
Uji Kecukupan Data Produk Bade Side LP-03
Rumus: NI =
⎛ ks ⎜ N ( ∑ Xj 2 ) − ( ∑ Xj ) 2 ⎜ ∑ Xj ⎜ ⎝
⎞ ⎟ ⎟ ⎟ ⎠
2
Keterangan : Tingkat keyakinan 90%, Maka: K (confidence level) = 1,65 S
= 90% , berarti 10% = 0,1
NI < N
= Data Cukup
Contoh Perhitungan Kecukupan Data Komponen Top (3x45x45): -
Proses Operasi Ukur
NI =
⎡1,65 ⎤ ⎢ 0 ,1 10(3632 ) − (36100 ) ⎥ ⎢ ⎥ 190 ⎢ ⎥ ⎣⎢ ⎦⎥
= 1,65
2
-
Proses Operasi Potong
NI =
⎡1,65 ⎤ ⎢ 0,1 10(7012 ) − (69696 ) ⎥ ⎢ ⎥ 264 ⎢ ⎥ ⎣⎢ ⎦⎥
2
= 1,65 -
Proses Operasi Jointer
NI =
⎡1,65 ⎤ ⎢ 0 ,1 10(1839 ) − (18225) ⎥ ⎢ ⎥ 135 ⎢ ⎥ ⎣⎢ ⎦⎥
2
= 2,46 -
Proses Operasi Planner
NI =
⎡1,65 ⎤ ⎢ 0,1 10(2545) − (25281) ⎥ ⎢ ⎥ 159 ⎢ ⎥ ⎢⎣ ⎥⎦
2
= 1,82 -
Proses Operasi Ukur
NI =
⎡1,65 ⎤ ⎢ 0 ,1 10(21946 ) − (219024 ) ⎥ ⎢ ⎥ 468 ⎢ ⎥ ⎣⎢ ⎦⎥
2
= 0,5 -
Proses Operasi Panil
NI =
⎡1,65 ⎤ ⎢ 0,1 10(148203) − (1481089 ) ⎥ ⎢ ⎥ 1217 ⎢ ⎥ ⎣⎢ ⎦⎥
= 0,17
2
1.
Top (3x45x45)
Tabel 4.34 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Top (3x45x45) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Panil
Nilai
Kecukupan Data
1,65 1,65 2,46 1,82 0,5 0,17
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60)
2.
Tabel 4.35 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) No 1 2 3 4 5 6
3.
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Bobok
Nilai
Kecukupan Data
1,99 2,14 2,14 4,2 1,12 0,12
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60)
Tabel 4.36 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Bobok
Nilai
Kecukupan Data
3 1,84 2,1 2,9 0,46 0,1
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
4.
Palang (3x4x50)
Tabel 4.37 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Palang (3x4x50) No
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I Pluk Ril
1 2 3 4 5 6 7 8
Nilai
Kecukupan Data
2,76 2,76 2,85 3,2 1,94 3,27 4,23 1,5
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Gedekan (1,5x40x40)
5.
Tabel 4.38 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Gedekan (1,5x40x40) No 1 2 3 4
6.
Proses Operasi Ukur Potong I Pasah Plengseng
Nilai
Kecukupan Data
4,47 0,71 0,68 0,6
Cukup Cukup Cukup Cukup
Dempeng (2x45x60)
Tabel 4.39 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Dempeng (2x45x60) No 1 2 3 4
7.
Proses Operasi Ukur Potong I Pasah Panil
Nilai
Kecukupan Data
2,43 2,93 1,05 0,69
Cukup Cukup Cukup Cukup
Lis (3x3x45)
Tabel 4.40 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Lis (3x3x45) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Potong I Profil
Nilai
Kecukupan Data
7,25 3,44 7,57 3,5 1,19 4,23 0,47
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
8.
Muka Laci (2x15x30)
Tabel 4.41 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Muka Laci (2x15x30) No 1 2 3 4 5 6 7
9.
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Setel Pluk Purus
Nilai
Kecukupan Data
1,03 7,04 2,1 1,04 0,08 1,68 2,27
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Samping Laci (2x15x35)
Tabel 4.42 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Samping Laci (2x15x35) No 1 2 3 4 5
10.
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Pluk Ril
Nilai
Kecukupan Data
1,04 3,28 2,91 3,57 1,19
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Belakang Laci (2x10x30)
Tabel 4.43 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Belakang Laci (2x10x30) No 1 2 3 4 5
11.
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Pluk
Nilai
Kecukupan Data
0,7 2,22 5,7 3,43 1,34
Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
Bawah Laci (1x30x35)
Tabel 4.44 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Bawah Laci (1x30x35) No 1 2 3 4
Proses Operasi Ukur Potong I Pasah Plengseng
Nilai
Kecukupan Data
3,08 3,15 0,39 1,11
Cukup Cukup Cukup Cukup
12.
Assembling
Tabel 4.45 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Assembling No 1 2 3 4
13.
Proses Operasi Ass I Ass II Ass III Ass IV
Nilai
Kecukupan Data
0,26 0,04 0,16 0,07
Cukup Cukup Cukup Cukup
Amplas
Tabel 4.46 Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data Amplas No 1
4.2.3
Proses Operasi Amplas
Nilai
Kecukupan Data
0,2
Cukup
Uji Keseragaman Data Produk Kursi LP-31
Rumus: α =
∑( Xj − X ) 2 N −1
BKA = X + 3α BKB = X - 3α Contoh Perhitungan Keseragaman Data Komponen Top (3x45x50) -
Proses Operasi Ukur BKA = 14,4 + 3 (2,71) = 22,53 detik BKB = 14,4 - 3 (2,71) = 6,27 detik
-
Proses Operasi Potong BKA = 16,6 + 3 (3,6) = 27,4 detik
BKB = 16,6 – 3 (3,6) = 5,8 detik -
Proses Operasi Jointer BKA = 12,4 + (1,15) = 15,85 detik BKB = 12,4 – (1,15) = 8,95 detik
-
Proses Operasi Planner BKA = 25,5 + (4,72) = 39,66 detik BKB = 25,5 – (4,72) = 11,34 detik
-
Proses Operasi Ukur BKA = 32,5 + (4,25) = 42,15 detik BKB = 32,5 – (4,25) = 16,65 detik
-
Prosees Operasi Potong BKA = 13,7 + (1,06) = 16,88 detik BKB = 13,7 – (1,06) = 10,52 detik
Keterangan: Apabila data berada diantara BKA dan BKB maka data dinyatakan seragam. 1.
Top (3x45x50)
Tabel 4.47 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Top (3x45x50) (detik) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Potong I
2.
BKA 22,53 27,4 15,85 39,66 42,15 16,88
BKB 6,27 5,8 8,95 11,34 16,65 10,52
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45)
Tabel 4.48 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) (detik) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Bobok
3.
BKA 16,87 15,89 16,4 26,46 53,93 93,1
BKB 10,93 9,71 8 17,34 41,27 85,3
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110)
Tabel 4.49 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) (detik) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong II Serut I Serut II Ukur Bobok
BKA 27,12 101,28 18,55 30,24 67,47 106,62
BKB 16,08 90,72 12,85 20,76 56,73 98,58
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
4.
Palang (3x4x50)
Tabel 4.50 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (3x4x50) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
5.
BKA 15,9 16,52 16,66 25,92 38,09 41,08 16,25
BKB 7,5 6,08 7,54 13,68 24,11 27,52 7,55
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Palang (3x5x50)
Tabel 4.51 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (3x5x50) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
6.
BKA 15,99 15,56 15,74 24,4 35,41 47,31 16,31
BKB 8,01 7,64 8,06 11,2 25,99 39,69 10,49
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Palang (2x5x50)
Tabel 4.52 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (2x5x50) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
BKA 15,45 22,94 22,4 22,1 37,01 41,61 15,4
BKB 7,35 2,66 7,4 13,7 25,19 32,79 7
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
7.
Palang (3x3x50)
Tabel 4.53 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (3x3x50) (detik) No
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
1 2 3 4 5 6 7
BKA 14,9 21,4 17,86 23,84 34,45 39,21 16,99
BKB 8,3 1 10,54 13,16 23,95 30,39 9,01
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
8. Assembling Tabel 4.54 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Assembling (detik) No
Proses Operasi Ass I Ass II Ass III Ass IV
1 2 3 4
BKA 1975,22 985,47 760,21 749,67
BKB 1839,02 930,03 724,03 665,07
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam
9. Amplas Tabel 4.55 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Amplas (detik) No
Proses Operasi Amplas
1
4.2.4
BKA 1266,9
BKB 1086,6
Keseragaman Data Seragam
Uji Keseragaman Data Produk Bade Side LP-03
Rumus: α =
∑( Xj − X ) 2 N −1
BKA = X + 3α BKB = X - 3α Contoh Perhitungan Keseragaman Data Komponen Top (3x45x45) -
Proses Operasi Ukur BKA = 19 + 3 (1,15) = 23,5 detik
BKB = 19 – 3 (1,15) = 14,5 detik -
Proses Operasi Potong BKA = 26,4 + 3 (2,17) = 32,91 detik BKA = 26,4 – 3 (2,17) = 19,89 detik
-
Proses Operasi Jointer BKA = 13,5 + 3 (1,35) = 17,55 detik BKB = 13,5 – 3 (1,35) = 9,45 detik
-
Proses Operasi Planner BKA = 15,9 + 3 (1,37) = 20,01 detik BKB = 15,9 – 3 (1,37) = 11,79 detik
-
Proses Operasi Ukur BKA = 46,8 + 3 (2,2) = 53,4 detik BKB = 46,8 – 3 (2,2) = 40,2 detik
-
Proses Operasi Panil BKA = 121,7 + 3 (3,2) = 131,3 detik BKB = 121,7 – 3 (3,2) = 112,1 detik
1.
Top (3x45x45)
Tabel 4.56 Rekapitulasi Keseragaman Data Top (3x45x45) (detik) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Panil
2.
BKA 23,5 32,91 17,55 20,01 53,4 131,3
BKB 14,5 19,89 9,45 11,79 40,2 112,1
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45)
Tabel 4.57 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) (detik) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Bobok
3.
BKA 12,9 18,55 20,21 19,05 61,1 147,36
BKB 7,5 10,45 11,39 11,55 49,7 128,64
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110)
Tabel 4.58 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) (detik) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Bobok
BKA 14,11 18,38 18,1 15,9 63,78 144,6
BKB 7,09 10,82 10,3 8,7 49,02 127,8
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
4.
Palang (3x4x50)
Tabel 4.59 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Palang (3x4x50) (detik) No
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I Pluk Ril
1 2 3 4 5 6 7 8
5.
BKA 18,24 17,01 23,27 15,72 49,8 52,37 19,2 71,4
BKB 8,76 8,79 11,93 7,68 28,8 41,03 8,4 58,2
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Gedekan (1,5x40x40)
Tabel 4.60 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Gedekan (1,5x40x40) (detik) No 1 2 3 4
Proses Operasi Ukur Potong I Pasah Plengseng
6.
BKA 22,6 97,6 125,92 81,2
BKB 9,4 70,6 108,88 59
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam
Dempeng (2x45x60)
Tabel 4.61 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Dempeng (2x45x60) (detik) No 1 2 3 4
Proses Operasi Ukur Potong I Pasah Panil
7.
BKA 28,44 36,24 145,08 113,51
BKB 15,36 18,36 135,12 84,29
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam
Lis (3x3x45)
Tabel 4.62 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Lis (3x3x45) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Potong I Profil
BKA 26,75 22,44 16,45 18,43 36,73 19,65 88,7
BKB 3,65 6,96 7,75 12,1 24,07 8,55 68,3
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
8.
Muka Laci (2x15x30)
Tabel 4.63 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Muka Laci (2x15x30) (detik) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Setel Pluk Purus
9.
BKA 69,31 25,19 17,74 14,07 293,58 28,8 46,65
BKB 46,69 8,21 10,06 8,13 263,22 17,4 38,55
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Samping Laci (2x15x35)
Tabel 4.64 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Samping Laci (2x15x35) (detik) No 1 2 3 4 5
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Pluk Ril
10.
BKA 49,01 22,07 18,17 17 78,68
BKB 32,99 10,73 9,23 8 69,32
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Belakang Laci (2x10x30)
Tabel 4.65 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Belakang Laci (2x10x30) (detik) No 1 2 3 4 5
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Pluk
11.
BKA 70,55 17,99 18,81 15,45 67,45
BKB 51,05 10,01 6,99 7,35 56,35
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Bawah Laci (1x30x35)
Tabel 4.66 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Bawah Laci (1x30x35) (detik) No 1 2 3 4
Proses Operasi Ukur Potong Pasah Plengseng
BKA 32,88 14,75 99,72 68,7
BKB 16,32 7,25 78,48 61,5
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam
12.
Assembling
Tabel 4.67 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Assembling (detik) No 1 2 3 4
Proses Operasi Ass I Ass II Ass III Ass IV
BKA 2586,67 436,35 1478,66 367,56
BKB 2457,07 402,15 1267,58 331,44
Keseragaman Data Seragam Seragam Seragam Seragam
Amplas
13.
Tabel 4.68 Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data Amplas (detik) No 1
4.2.5
Proses Operasi Operasi
BKA 2240,67
BKB 1880,07
Keseragaman Data Seragam
Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, Dan Waktu Baku Produk Kursi LP-31
a. Perhitungan Waktu Siklus Ws =
∑X N
b. Perhitungan Waktu Normal Wn = Ws x Penyesuaian c. Perhitungan Waktu Baku Wb = Wn x
100% 100% − Allowences
Contoh Perhitungan Untuk Komponen Top (3x45x50) Pada Stasiun Ukur: a. Waktu Siklus Ws =
144 10
= 14,4 detik
b. Waktu Normal Wn = 14,4 x 1,06 = 15,26 detik c. Waktu Baku Wb = 15,26 x
100% 100% − 21%
= 19,32 detik Perhitungan Nilai Penyesuaian dan Kelonggaran pada lampiran
1. 1.
Top (3x45x50)
Tabel 4.69 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Top (3x45x50) No
Proses
Ws
Operasi
(detik)
1
Ukur
14,4
1,06
15,26
21%
19,32
2
Potong I
16,6
1,06
17,6
22%
22,56
3
Serut I
12,4
1,06
13,14
22%
16,85
4 5 6
Serut II Ukur Potong I
25,5 32,5 13,7
1,06 1,06 1,06
27,03 34,45 14,52
22% 21% 22%
34,65 43,61 18,62
2.
Penyesuaian
Wn
Kelonggaran
(detik)
Wb
(detik)
Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110)
Tabel 4.70 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) No
Proses
Ws
Penyesuaian
Wn
Kelonggaran
Operasi
(detik)
1 2 3 4 5
Ukur Potong II Serut I Serut II Ukur
21,6 96 15,7 25,5 62,1
1,06 1,06 1,06 1,06 1,06
22,9 101,76 16,64 27,03 65,83
21% 22% 22% 22% 21%
28,98 128,81 21,06 34,21 83,32
6
Bobok
102,6
1,06
108,76
18%
132,63
(detik)
Wb
(detik)
3.
Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45)
Tabel 4.71 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) No
Proses
Ws
Operasi
(detik)
1 2 3 4 5
Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur
13,9 12,8 12,2 21,9 47,6
1,06 1,06 1,06 1,06 1,06
14,73 13,57 12,93 23,21 50,46
21% 22% 22% 22% 21%
18,65 17,17 16,37 29,38 63,87
6
Bobok
89,2
1,06
94,55
18%
115,31
4.
Penyesuaian
Wn
Kelonggaran
(detik)
Wb
(detik)
Palang (3x4x50)
Tabel 4.72 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (3x4x50) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
5.
Ws
Penyesuaian
(detik) 11,7 11,3 12,1 19,8 31,1 34,3 11,9
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06
12,4 11,98 12,83 20,99 32,97 36,36 12,61
Wb
(detik) 21% 22% 22% 22% 21% 21% 22%
15,7 15,16 16,23 26,57 41,73 46,027 15,97
Palang (3x5x50)
Tabel 4.73 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (3x5x50) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
Ws
Penyesuaian
(detik) 12 11,6 11,9 17,8 30,7 43,5 13,4
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06
12,72 12,3 12,61 18,87 32,54 46,11 14,2
Wb
(detik) 21% 22% 22% 22% 21% 21% 22%
16,1 15,56 15,97 23,88 41,19 58,37 17,98
6.
Palang (2x5x50)
Tabel 4.74 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (2x5x50) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
Ws
Penyesuaian
(detik) 11,4 12,8 14,9 17,9 31,1 37,2 11,2
7.
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06
12,08 13,57 15,79 18,97 32,97 39,43 11,87
Wb
(detik) 21% 22% 22% 22% 21% 21% 22%
15,3 17,17 19,99 24,02 41,73 49,91 15,03
Palang (3x3x50)
Tabel 4.75 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (3x3x50) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I
Ws
Penyesuaian
(detik) 11,6 11,2 14,2 18,5 29,2 34,8 13
8.
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06 1,06
12,29 11,87 15,05 19,61 30,95 36,89 13,78
Wb
(detik) 21% 22% 22% 22% 21% 21% 22%
15,56 15,02 19,05 24,82 39,18 46,69 17,44
Assembling
Tabel 4.76 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Assembling No 1 2 3 4
Proses Operasi Ass I Ass II Ass III Ass IV
Ws
Penyesuaian
(detik) 1907,12 957,75 742,12 707,37
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,06 1,06 1,06 1,06
2021,55 1015,21 786,65 749,82
Wb
(detik) 18% 18% 18% 18%
2465,31 1238,07 959,33 914,41
10. Amplas Tabel 4.77 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku No 1
Proses Operasi Amplas
Ws
Penyesuaian
(detik) 1176,75
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,06
1247,35
Wb
(detik) 20%
1559,19
4.2.6
Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, Dan Waktu Baku Produk Bade Side LP-03
a. Perhitungan Waktu Siklus Ws =
∑X N
b. Perhitungan Waktu Normal Wn = Ws x Penyesuaian c. Perhitungan Waktu Baku Wb = Wn x
100% 100% − Allowences
Contoh Perhitungan Untuk Komponen Top (3x45x45) Pada Stasiun Ukur: a. Waktu Siklus Ws =
190 10
= 19 detik b. Waktu Normal Wn = 19 x 1,01 = 19,19 detik c. Waktu Baku Wb = 19,19 x
100% 100% − 21%
= 24,29 detik Perhitungan Nilai Penyesuaian dan Kelonggaran pada lampiran
1.
1.
Top (3x45x45)
Tabel 4.78 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Top (3x45x45) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Panil
2.
Ws
Penyesuaian
(detik) 19 26,4 13,5 15,9 46,8 121,7
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01
19,19 26,66 13,63 16,06 47,27 122,92
Wb
(detik) 21% 22% 22% 22% 21% 23%
24,29 34,18 17,48 20,59 59,83 159,63
Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60)
Tabel 4.79 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Bobok
3.
Ws
Penyesuaian
(detik) 10,2 14,5 15,8 15,3 55,4 138
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01
10,3 14,64 15,96 15,45 55,95 139,38
Wb
(detik) 21% 22% 22% 22% 21% 18%
13,04 18,77 20,46 19,81 70,83 169,97
Kaki Depan Ka/Ki (3x5x60)
Tabel 4.80 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Kaki Depan Ka/Ki (3x5x60) No 1 2 3 4 5 6
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Bobok
Ws
Penyesuaian
(detik) 10,6 14,6 14,2 12,3 56,4 136,2
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01
10,71 14,75 14,34 12,42 56,96 137,56
Wb
(detik) 21% 22% 22% 22% 21% 18%
13,55 18,91 18,39 15,93 72,11 167,76
4.
Palang (3x4x50)
Tabel 4.81 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Palang (3x4x50) No 1 2 3 4 5 6 7 8
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Purus Potong I Pluk Ril
5.
Ws
Penyesuaian
(detik)
Wn
Kelonggaran
(detik)
13,5 12,9 17,6 11,7 39,3 46,7 13,8 64,8
1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01
13,63 13,02 17,77 11,82 39,69 47,17 13,94 65,45
Wb
(detik) 21% 22% 22% 22% 21% 21% 22% 20%
17,26 16,7 22,79 15,15 50,24 59,7 17,87 81,81
Gedekan (1,5x40x40)
Tabel 4.82 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Gedekan (1,5x40x40) No 1 2 3 4
Proses Operasi Ukur Potong I Pasah Plengseng
6.
Ws
Penyesuaian
(detik)
Wn
Kelonggaran
(detik)
16 84,1 117,4 70,1
1,01 1,01 1,01 1,01
16,16 84,94 118,57 70,8
Wb
(detik) 21% 22% 23% 23%
20,45 108,89 153,99 91,95
Dempeng (2x45x60)
Tabel 4.83 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku (detik) No 1 2 3 4
Proses Operasi Ukur Potong I Pasah Panil
7.
Ws
Penyesuaian
(detik)
Wn
Kelonggaran
(detik)
21,9 27,3 140,1 98,9
1,01 1,01 1,01 1,01
22,12 27,57 141,5 99,89
Wb
(detik) 21% 22% 23% 23%
27,99 35,35 183,77 129,72
Lis (3x3x45)
Tabel 4.84 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Lis (3x3x45) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Ukur Potong I Profil
Ws
Penyesuaian
(detik) 15,2 14,7 12,1 12,1 30,4 14,1 78,5
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01
15,35 14,85 12,22 12,22 30,70 14,24 79,28
Wb
(detik) 21% 22% 22% 22% 21% 22% 23%
19,43 19,03 15,67 15,67 38,86 18,26 102,97
8.
Muka Laci (2x15x30)
Tabel 4.85 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Muka Laci (2x15x30) No 1 2 3 4 5 6 7
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Setel Pluk Purus
9.
Ws
Penyesuaian
Wn
(detik) 58 16,7 13,9 11,1 278,4 23,1 42,6
Kelonggaran
(detik) 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01
58,58 16,87 14,04 11,21 281,18 23,33 43,03
Wb
(detik) 21% 22% 22% 22% 23% 20% 21%
74,15 21,62 17,99 14,37 365,17 29,16 54,46
Samping Laci (2x15x35)
Tabel 4.86 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Samping Laci (2x15x35) No 1 2 3 4 5
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Pluk Ril
10.
Ws
Penyesuaian
(detik) 41 16,4 13,7 12,5 74
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01
41,41 16,56 13,84 12,62 74,74
Wb
(detik) 21% 22% 22% 22% 20%
52,42 21,23 17,74 16,18 93,42
Belakang Laci (2x10x30)
Tabel 4.87 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Belakang Laci (2x10x30) No 1 2 3 4 5
Proses Operasi Ukur Potong I Serut I Serut II Pluk
11.
Ws
Penyesuaian
(detik) 60,8 14 12,9 11,4 61,9
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,01 1,01 1,01 1,01 1,01
61,41 14,14 13,03 11,51 62,52
Wb
(detik) 21% 22% 22% 22% 20%
77,73 18,13 16,7 14,76 78,15
Bawah Laci (1x30x35)
Tabel 4.88 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Bawah Laci (1x30x35) No 1 2 3 4
Proses Operasi Ukur Potong I Pasah Plengseng
Ws
Penyesuaian
(detik) 24,6 11 89,1 65,1
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,01 1,01 1,01 1,01
24,85 11,11 89,99 65,75
Wb
(detik) 21% 22% 23% 23%
31,45 14,24 116,87 85,39
12.
Assembling
Tabel 4.89 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Assembling No 1 2 3 4
Proses Operasi Ass I Ass II Ass III Ass IV
14.
Ws
Penyesuaian
(detik)
Wn
Kelonggaran
(detik)
2521,87 419,25 1373,12 349,5
1,01 1,01 1,01 1,01
2547,09 423,44 1386,86 352,99
Wb
(detik) 18% 18% 18% 18%
3106,21 516,39 1691,29 430,48
Amplas
Tabel 4.90 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku Amplas No 1
4.3
Proses Operasi Amplas
Ws
Penyesuaian
(detik) 2060,37
Wn
Kelonggaran
(detik) 1,01
2080,98
Wb
(detik) 20%
2601,22
Pembuatan Sistem Informasi 4.3.1
Penentuan Sistem Informasi
Dalam penentuan sistem informasi meliputi input, proses, dan outputnya yang dirancang dalam proses basis data adalah sebagai berikut: 1. Input Komponen Nama Produk Kebutuhan Bahan per Komponen Waktu Per Komponen Waktu Penyelesaian Per Unit 2. Input Biaya Biaya per Komponen Biaya per Produk
3. Output ID Produk Jumlah Pesanan Untuk memudahkan pembuatan database sistem informasi standar pembuatan produk di Memen Furniture, maka database dipisahkan untuk data komponen dan data produk. Data komponen dibuat sendiri agar lebih mudah untuk dipakai lagi dalam menambahkan jenis-jenis komponen baru. Sedangkan data produk dibuat sebagai sistem transaksi untuk memprediksikan keperluan produksi terhadap permintaan konsumen. 4.3.2
Data Perancangan Program
Di dalam input produk data-data yang akan digunakan untuk pembuatan sistem database adalah sebagai berikut: Tabel yang diperlukan: 1. Tabel Komponen Atribut yang diperlukan dalam tabel komponen: - Nama komponen - Ukuran komponen Tabel 4.91 Desain Tabel Komponen Field name Type data ID Komponen Text Nama Komponen Text Ukuran Komponen Text
Description
2. Tabel Biaya Komponen Atribut yang diperlukan dalam tabel biaya komponen: - Nama komponen - Ukuran komponen - Jenis Produk - Waktu pengerjaan per komponen - Kebutuhan bahan baku per komponen - Biaya bahan baku per komponen 1.
Produk Kursi LP-31
Tabel 4.92 Kebutuhan Bahan Baku dan Biaya per Komponen Jumlah Bahan Harga Komponen Total Kebutuhan Nama Komponen (m3) (Rp) (unit) Bahan (m3) Top (3x45x50) 0,0068 9.500 1 0,0068 Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) 0,0075 10.500 2 0,015 Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) 0,0006 10.500 2 0,0012 Palang (3x4x50) 0,0006 800 2 0,0012 Palang (3x5x50) 0,0008 1.100 4 0,0032 Palang (2x5x50) 0,0005 700 3 0,0015 Palang (3x3x50) 0,0005 600 5 0,0025 Total 0,0314
Total Harga (Rp) 9500 21000 21000 1600 4400 2100 3000 62600
2.
Produk Bade Side LP-03
Tabel 4.93 Kebutuhan Bahan Baku dan Biaya Komponen Jumlah Bahan Harga Komponen Total Kebutuhan Nama Komponen (m3) (Rp) (unit) Bahan (m3) Top (3x45x45) 0,0061 8.500 1 0,0061 Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) 0,0009 1.300 2 0,0018 Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) 0,0005 800 2 0,001 Palang (3x4x50) 0,0006 800 8 0,0048 Gedekan (1,5x40x40) 0,0024 3.400 1 0,0024 Dempeng (2x45x60) 0,0024 3.400 3 0,0072 Lis (3x3x45) 0,0025 3.500 4 0,01 Muka Laci (2x15x30) 0,0012 1.700 3 0,0036 Samping Laci (2x15x35) 0,0012 1.700 6 0,0072 Belakang Laci (2x10x30) 0,0012 1.700 3 0,0036 Bawah Laci (1x30x35) 0,0012 1.700 3 0,0036 Total 0,0513
Total Harga (Rp) 8500 2600 1600 6400 3400 10200 14000 5100 10200 5100 5100 72200
Untuk data waktu diambil berdasarkan perhitungan jumlah nilai waktu baku dari tiap proses operasi pada tiap produk yang dibuat. Sehingga diperoleh waktu penyelesaian per unit produknya dari jumlah waktu tiap komponen.Dalam pembuatan sistem informasi data waktu yang digunakan menggunakan satuan menit untuk memudahkan penentuan lamanya waktu operasi. Tabel 4.94 Data Waktu Baku Komponen Kursi LP-31 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Komponen Top (3x45x50) Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) Palang (3x4x50) Palang (3x5x50) Palang (3x3x50) Palang (2x5x50) Assembling Amplas
Waktu Baku (detik) 156,43 429,03 260,75 177,38 189,05 177,78 183,15 5577,12 1521,16
Waktu Baku (menit) 2,6 7,15 4,53 2,95 3,15 2,93 3,05 93,35 25,35
Tabel 4.95 Data Waktu Baku Komponen Bade Side LP-03 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Komponen Top (3x45x45) Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) Palang (3x4x50) Gedekan (1,5x40x40) Dempeng (2x45x60) Lis (3x3x45) Muka Laci (2x15x30) Samping Laci (2x15x35) Belakang Laci (2x10x30) Bawah Laci (1x30x35) Assembling Amplas
Waktu Baku (detik) 316,01 312,89 306,63 281,53 375,29 376,84 146,11 576,95 201 205,47 247,96 5744,37 2537,78
Waktu Baku (menit) 5,26 5,21 5,11 4,69 6,25 6,41 2,53 9,75 3,35 3,42 4,13 96,13 42,29
Tabel 4.96 Desain Tabel Biaya Komponen Field name Type data Description ID Komponen Text Nama Komponen Text Ukuran Komponen Text Jenis Produk Number Waktu pengerjaan per komponen Number Kebutuhan bahan baku per komponen Number Biaya bahan baku per komponen Currency 3. Tabel Produk Atribut yang diperlukan dalam tabel produk: - Nama produk - Waktu penyelesaian per produk - Kebutuhan bahan baku per produk - Biaya bahan baku per produk - Biaya tenaga kerja - Biaya lain-lain - Harga jual
Untuk data standar pembuatan produknya diperoleh dari total data waktu, kebutuhan bahan baku serta biaya bahan baku yang digabungkan dengan biaya tenaga kerja, biaya lain-lain, dan harga jual per produknya. Setelah dilakukan uji kecukupan data dan uji keseragaman data semuanya dinyatakan telah cukup dan seragam, serta waktu baku tiap komponennya, maka: Tabel 4.97 Standar Waktu Produk Kursi LP-31 Jumlah Komponen No Komponen 1 Top (3x45x50) 2 Kaki Belakang Ka/Ki (4x17x110) 3 Kaki Depan Ka/Ki (4x17x45) 4 Palang (3x4x50) 5 Palang (3x5x50) 6 Palang (3x3x50) 7 Palang (2x5x50) 8 Assembling 9 Amplas Waktu Pembuatan Produk
Waktu Baku (detik) 156,43 429,03 260,75 177,38 189,05 177,78 183,15 5577,12 1521,16
(unit) 1 2 2 2 4 3 5 1 1
Waktu Baku Total (detik) 156,43 858,06 521,5 354,76 756,2 533,34 915,75 5577,12 1521,16 11194,32
Waktu baku total dari pengerjaan produk Kursi LP-31 adalah 11194,32 detik. Waktu Pengerjaan (dalam jam) =
11194 ,32 3600
= 3,11 jam
Berarti standar operasi pengerjaannya adalah 3 jam 7 menit.
Tabel 4.98 Standar Waktu Produk Bade Side LP-03 Jumlah Komponen No Komponen 1 Top (3x45x45) 2 Kaki Belakang Ka/Ki (3x5x60) 3 Kaki Depan Ka/Ki (3x4x60) 4 Palang (3x4x50) 5 Gedekan (1,5x40x40) 6 Dempeng (2x45x60) 7 Lis (3x3x45) 8 Muka Laci (2x15x30) 9 Samping Laci (2x15x35) 10 Belakang Laci (2x10x30) 11 Bawah Laci (1x30x35) 12 Assembling 13 Amplas Waktu Pembuatan Produk
Waktu Baku (detik) 316,01 312,89 306,63 281,53 375,29 376,84 146,11 576,95 201 205,47 247,96 5744,37 2537,78
(unit) 1 2 2 8 1 3 4 3 6 3 3 1 1
Waktu Baku Total (detik) 316,01 625,78 613,26 2252,24 375,29 1130,52 584,44 1730,85 1206 616,41 743,88 5744,37 2537,78 18476,83
Waktu baku total dari pengerjaan produk Bade Side LP-03 adalah 18476,83 detik. Waktu Pengerjaan (dalam jam) =
18476 ,83 3600
= 5,13 jam
Berarti standar operasi pengerjaannya adalah 5 jam 8 menit. No 1 2 3 4 5 6
Tabel 4.99 Rekapitulasi Standar Pembuatan Produk Keterangan Faktor-Faktor Kursi LP-31 Bade Side LP-03 5,13 jam Waktu penyelesaian 3,11 jam 3 0,0513 m3 Kebutuhan bahan baku 0,0314 m Rp. 62.600,Rp. 72.200,Biaya bahan baku Rp. 23.000,Rp. 32.000,Biaya tenaga kerja Rp. 9.000,Rp. 10.000,Biaya lain-lain Rp. 100.000,Rp. 135.000,Harga jual
Tabel 4.100 Desain Tabel Produk Field name Type data ID Produk Text Nama produk Text Waktu penyelesaian per produk Text Kebutuhan bahan baku per produk Number Biaya bahan baku per produk Currency Biaya tenaga kerja Currency Biaya lain-lain Currency Harga jual Currency
Description
3. Tabel Transaksi Atribut yang diperlukan dalam tabel transaksi: - Jumlah pesanan Tabel 4.101 Desain Tabel Transaksi Field name Type data ID produk Text Jumlah pesanan
Description
4.3.3
Perancangan Program 4.3.3.1
Data Komponen
Gambar 4.1 Tabel Komponen 4.3.3.2
Data Per Komponen
Gambar 4.2 Tabel Biaya per Komponen
4.3.3.3
Query Komponen
Gambar 4.3 Query Komponen 4.3.3.4
Data Produk
Gambar 4.4 Tabel Produk 4.3.3.5
Data Transaksi
Gambar 4.5 Tabel Transaksi
4.3.3.6
Query Tansaksi
Gambar 4.6 Query Transaksi 4.3.3.7
Form Data Komponen
Gambar 4.7 Formulir Komponen
4.3.3.8
Form Data Komponen, Waktu, Kebutuhan dan Biaya Bahan Baku per Komponen
Gambar 4.8 Formulir Biaya Komponen
4.3.3.9
Form
Data
Produk,
Waktu
Penyelesaian,
Kebutuhan dan Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Lain-Lain, dan Harga Jual
Gambar 4.9 Formulir Produk
4.3.3.10
Form Transaksi
Gambar 4.10 Formulir Transaksi
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1
Analisa Time Study
Dari hasil pengukuran waktu kerja terhadap produk Kursi LP-31 dan Bade Side LP-03 yang dilakukan di Memen Furniture yang digunakan untuk mengetahui hasil waktu pengerjaan sebuah produk adalah sebagai berikut: 5.1.1
Perhitungan Standar Waktu Kerja
1.
Produk Kursi LP-31
Setelah dilakukan uji kecukupan data dan uji keseragaman data semuanya dinyatakan telah cukup dan seragam, serta waktu baku tiap komponennya, maka: Waktu baku total dari pengerjaan produk Kursi LP-31 adalah 11194,32 detik. Waktu Pengerjaan (dalam jam) =
11194 ,32 3600
= 3,11 jam
Berarti standar operasi pengerjaannya adalah 3 jam 7 menit. 2.
Produk Bade Side LP-03
Setelah dilakukan uji kecukupan data dan uji keseragaman data semuanya dinyatakan telah cukup dan seragam, serta waktu baku tiap komponennya, maka: Waktu baku total dari pengerjaan produk Bade Side LP-03 adalah 18476,83 detik.
Waktu Pengerjaan (dalam jam) =
18476 ,83 3600
= 5,13 jam
Berarti standar operasi pengerjaannya adalah 5 jam 8 menit. 5.1.2
Perhitungan Standar Pembuatan Produk
Data standar antara waktu operasi yang dihitung melalui time study digabungkan menjadi satu dengan biaya-biaya yang terkait dengan pembuatan suatu produk sehingga didapatkan standar operasi pembuatan produk pada Memen Furniture. No 1 2 3 4 5 6
5.2
Tabel 5.1 Rekapitulasi Pembuatan Produk Keterangan Faktor-Faktor Kursi LP-31 Bade Side LP-03 5,13 jam Waktu penyelesaian 3,11 jam 0,0513 m3 Kebutuhan bahan baku 0,0314 m3 Rp. 62.600,Rp. 72.200,Biaya bahan baku Rp. 23.000,Rp. 32.000,Biaya tenaga kerja Rp. 9.000,Rp. 10.000,Biaya lain-lain Rp. 100.000,Rp. 135.000,Harga jual
Analisa Sistem Informasi Manajemen
Pada tahap analisis data hal yang dilakukan adalah melakukan analisa mengenai hal-hal apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan sistem informasi pembuatan produk pada Memen Furniture. Setelah dilakukan analisis diperoleh bahwa saat ini di Memen Furniture masih menggunakan sistem manual dalam menentukan pembuatan suatu produk. Dengan melakukan perhitungan waktu kerja maka hasil perhitungan waktu yang diperoleh akan ditambahkan kedalam sistem informasinya agar dapat memudahkan pihak pimpinan lebih mudah memprediksi waktu penyelesaian produk terhadap permintaan atau dalam
memberikan jangka waktu pengerjaannya kepada para pekerjanya. Dalam sistem ini diambil dua jenis produk yaitu Kursi LP-31 dan Bade Side LP-03 karena jika harus menyangkut keseluruhan produk yang dibuat di Memen Furniture maka ada kerterbatasan perhitungan waktu kerja pada tiap-tiap komponennya yang akan memakan waktu lama untuk mendapatkan waktu operasi pada tiap produknya. Maka sistem ini dibuat sebagai contoh pembuatan sistem informasi yang lebih cepat dalam mencari data pembuatan suatu produk. 5.3
Proses Pengoperasian Sistem
Dalam pengoperasian sistem informasi untuk menentukan standar pembuatan suatu produk agar lebih cepat dalam menentukan kebutuhan pembuatan suatu produk pada Memen Furniture. Dengan menggunakan penyimpanan data untuk tiap komponen, data tiap produk dan proses transaksi sebagai dasar proses sistem informasi yang lebih cepat.
1.
Hasil penyimpanan data tiap komponen
Gambar 5.1 Hasil Data Komponen 2.
Hasil penyimpanan data tiap produk
Gambar 5.2 Hasil Data Produk
3.
Proses transaksi
Gambar 5.3 Proses Transaksi
Dari gambar formulir transaksi diatas pimpinan Memen Furniture hanya perlu mengisikan jumlah pesanan yang kemudian kebutuhan bahan baku, biaya bahan baku, waktu pengerjaan, biaya tenaga kerja, biaya lain-lain dan harga jualnya dapat diprediksikan dengan lebih cepat.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka kesimpulannya adalah sebagai berikut: 1. Setelah melalui perhitungan waktu kerja secara langsung dapat digunakan sebagai standar waktu operasi pembuatan produk yang lebih akurat. 2. Penggunaan perhitungan time study untuk penambahan sistem informasi pembuatan produk di Memen Furniture dapat membantu pihak perusahaan untuk memprediksi waktu pembuatan produk yang lebih cepat. 3. Menggabungkan informasi antara proses produksi di lapangan dengan biaya-biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan produk.Berikut adalah hasil perhitungan waktu, kebutuhan dan biaya pembuatan produk: No 1 2 3 4 5 6
Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Pembuatan Produk Keterangan Faktor-Faktor Kursi LP-31 Bade Side LP-03 5,13 jam Waktu penyelesaian 3,11 jam 0,0513 m3 Kebutuhan bahan baku 0,0314 m3 Rp. 62.600,Rp. 72.200,Biaya bahan baku Rp. 23.000,Rp. 32.000,Biaya tenaga kerja Rp. 9.000,Rp. 10.000,Biaya lain-lain Rp. 100.000,Rp. 135.000,Harga jual 4. Sistem informasi yang didapat lebih cepat mengenai waktu, kebutuhan, dan biaya.
5. Hasil informasi mengenai standar proses pembuatan produk hanya terbatas untuk dua buah produk yang telah diteliti dan didapatkan standar pembuatannya. 6.2
Saran
Saran yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Agar sistem informasi ini dapat dijalankan dengan berkelanjuatan perusahaan harus mempunyai standar waktu kerja tiap komponen dan produknya. 2. Bagi perusahaan untuk memperhatikan ketepatan dan kecepatan penyampaian proses sistem informasi pembuatan produk. 3. Bagi perusahaan agar hasil waktu kerja dapat dijadikan masukan untuk menentukan berapa biaya tenaga kerja yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Parlindungan G. P; 2005, Tugas Akhir Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian di Perusahaan Pengolahan Kayu “Mulyo” UMS: Surakarta Ahyari, Agus; 1979, Manajemen Produksi. BPFE: Yogyakarta. Barnes, R. M; 1980, Motion and Time Study, Design and Measurement of Work, Seventh Edition. John Wiley & Sons, Inc: New York. Jaelani, Iing; 2000, Tugas Alhir Study Gerakan dan Pengukuran Waktu Kerja Sebagai Usaha Meningkatkan Output Pada Proses Penyortiran Surat Biasa di PT. Pos Indonesia Surakarta. UMS: Surakarta. Hendrawan, Piput; 2000, Tugas Akhir Penentuan Waktu Standart dan Analisa Jalur Kritis pada PT. Sunindo Prima Rekayasa Sukoharjo. UMS: Surakarta. Kurniawan, P. A; 1998, Sistem Informasi Manajemen. IPWI: Jakarta. Mc Leod, R; 1996, Sistem Informasi Manajemen Jilid II. PT Prenhallindo: Jakarta. Nugroho, Andi. P; 2006 Tugas Akhir Penentuan Standar Waktu Kerja dan Perbaikan Proses Persiapan Untuk Meminimasi Waktu Penyelesaian. UMS: Surakarta. Nurmianto, Eko; 1996, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasi. Guna Widya: Jakarta. Prawirosentono, Ec. Sujadi; 1997, Manajemen Produksi dan Operasi. Bumi Aksara: Jakarta. Subriantoro, M. Joko; 2000 Tugas Akhir Meningkatkan Efisiensi Kerja Melalui Penentuan Waktu Baku Berdasarkan Studi Gerak dan Pengukuran Waktu Kerja di PT. Aneka Adhilogam Kaya Klaten. UMS: Surakarta. Sutalaksana, Dkk; 1979, Teknik Tata Cara Kerja dan Ergonomi. Departemen Teknik Industri ITB: Bandung. Tjahjedi, Suyatno, Atri; 2007, 50 Jam Belajar Komputer Windows Xp 2007. Istibank: Surakarta. Wignjosoebroto, S; 1995, Pengantar Teknik dan Manajemen Industri. Institut Teknologi Sepuluh November: Surabaya.
LAMPIRAN 1 Faktor Penyesuaian dan Kelonggaran
d. Penentuan Nilai Faktor Penyesuaian Metode Westinghouse
Faktor Keterampilan Usaha Kondisi Kerja Konsistensi
Pak Mulyanto Kelas Lambang C2 Good C1 Good D Fair C Good P = (1+0,06)
Faktor Keterampilan Usaha Kondisi Kerja Konsistensi
Dwi Bejo Kelas Lambang C2 Good D Average D Fair C Good P = (1+0,01)
Penyesuaian 0,03 0,05 -0,03 0,01 0,06 1,06
Penyesuaian 0,03 0 -0,03 0,01 0,01 1,01
b. Penentuan Nilai Kelonggaran Tiap Stasiun
1. Ukur (Meteran, Penggaris) Faktor A. Tenaga Yang Dikeluarkan 1. Dapat diabaikan B. Sikap Kerja 1. Duduk C. Gerakan Kerja 1. Normal D. Kelelahan Mata 1. Pandangan yang terputus-putus E. Keadaan temperatur tempat kerja 5. Tinggi F. Keadaan Atmosfer 1. Baik G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah.
Contoh Pekerjaan
Kelonggaran (%)
Bekerja di meja, duduk
5
Bekerja duduk, ringan
1
Gerakan bebas dari palu
0
Membawa alat ukur
5
28-38 Derajat Celcius
10
Ruang yang berventilasi baik, udara segar
0 0
Total Nilai Kelonggaran
21
2. Potong (Serkel) Faktor
Contoh Pekerjaan
A. Tenaga Yang Dikeluarkan 2. Sangat ringan B. Sikap Kerja 2. Berdiri diatas dua kaki C. Gerakan Kerja 1. Normal D. Kelelahan Mata 2. Pandangan hampir terus-menerus E. Keadaan temperatur tempat kerja 5. Tinggi F. Keadaan Atmosfer 1. Baik G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah.
Kelonggaran (%)
Bekerja di meja, berdiri
7
Badan tegak, ditumpu dua kaki
2
Gerakan bebas dari palu
0
Pekerjaan-pekerjaan yang teliti
6
28-38 Derajat Celcius
7
Ruang yang berventilasi baik, udara segar
0 0
Total Nilai Kelonggaran
22
3. Serut (Jointer, Planner) Faktor A. Tenaga Yang Dikeluarkan 2. Sangat ringan B. Sikap Kerja 2. Berdiri diatas dua kaki C. Gerakan Kerja 1. Normal D. Kelelahan Mata 2. Pandangan hampir terus-menerus E. Keadaan temperatur tempat kerja 5. Tinggi F. Keadaan Atmosfer 1. Baik G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah.
Contoh Pekerjaan
Kelonggaran (%)
Bekerja di meja, berdiri
7
Badan tegak, ditumpu dua kaki
2
Gerakan bebas dari palu
0
Pekerjaan-pekerjaan yang teliti
6
28-38 Derajat Celcius
7
Ruang yang berventilasi baik, udara segar
0 0
Total Nilai Kelonggaran
22
4. Gergaji Uter Faktor
Contoh Pekerjaan
A. Tenaga Yang Dikeluarkan 2. Sangat ringan B. Sikap Kerja 2. Berdiri diatas dua kaki C. Gerakan Kerja 1. Normal D. Kelelahan Mata 2. Pandangan hampir terus-menerus E. Keadaan temperatur tempat kerja 5. Tinggi F. Keadaan Atmosfer 1. Baik G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah.
Kelonggaran (%)
Bekerja di meja, berdiri
7
Badan tegak, ditumpu dua kaki
2
Gerakan bebas dari palu
0
Pekerjaan-pekerjaan yang teliti
6
28-38 Derajat Celcius
7
Ruang yang berventilasi baik, udara segar
0 0
Total Nilai Kelonggaran
22
5. Purus (Spindle) Faktor A. Tenaga Yang Dikeluarkan 2. Sangat ringan B. Sikap Kerja 2. Berdiri diatas dua kaki C. Gerakan Kerja 1. Normal D. Kelelahan Mata 2. Pandangan hampir terus-menerus E. Keadaan temperatur tempat kerja 5. Tinggi F. Keadaan Atmosfer 1. Baik G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah.
Contoh Pekerjaan
Kelonggaran (%)
Bekerja di meja, berdiri
6
Badan tegak, ditumpu dua kaki
2
Gerakan bebas dari palu
0
Pekerjaan-pekerjaan yang teliti
6
28-38 Derajat Celcius
7
Ruang yang berventilasi baik, udara segar
0 0
Total Nilai Kelonggaran
21
6. Bobok (Mesin bobok) Faktor
Contoh Pekerjaan
A. Tenaga Yang Dikeluarkan 1. Dapat diabaikan B. Sikap Kerja 1. Duduk C. Gerakan Kerja 1. Normal D. Kelelahan Mata 2. Pandangan hampir terus-menerus E. Keadaan temperatur tempat kerja 5. Tinggi F. Keadaan Atmosfer 1. Baik G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah.
Kelonggaran (%)
Bekerja di meja, duduk
3
Bekerja duduk, ringan
1
Gerakan bebas dari palu
0
Pekerjaan-pekerjaan yang teliti
7
28-38 Derajat Celcius
7
Ruang yang berventilasi baik, udara segar
0 0
Total Nilai Kelonggaran
18
7. Pasah, Panil, Plengseng, Profil (Hand Tool) Faktor A. Tenaga Yang Dikeluarkan 2. Sangat ringan B. Sikap Kerja 5. Membungkuk C. Gerakan Kerja 1. Normal D. Kelelahan Mata 2. Pandangan hampir terus-menerus E. Keadaan temperatur tempat kerja 5. Tinggi F. Keadaan Atmosfer 1. Baik G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah.
Contoh Pekerjaan
Kelonggaran (%)
Bekerja di meja, berdiri
6
Badan dibungkukkan bertumpu pada kedua kaki
5
Gerakan bebas dari palu
0
Pekerjaan-pekerjaan yang teliti
6
28-38 Derajat Celcius
6
Ruang yang berventilasi baik, udara segar
0 0
Total Nilai Kelonggaran
23
8. Pluk (Hand Tool) Faktor
Contoh Pekerjaan
A. Tenaga Yang Dikeluarkan 2. Sangat ringan B. Sikap Kerja 2. Berdiri diatas dua kaki C. Gerakan Kerja 1. Normal D. Kelelahan Mata 2. Pandangan hampir terus-menerus E. Keadaan temperatur tempat kerja 5. Tinggi F. Keadaan Atmosfer 1. Baik G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah.
Kelonggaran (%)
Bekerja di meja, berdiri
6
Badan tegak, ditumpu dua kaki
2
Gerakan bebas dari palu
0
Pekerjaan-pekerjaan yang teliti
6
28-38 Derajat Celcius
7
Ruang yang berventilasi baik, udara segar
0 0
Total Nilai Kelonggaran
21
9. Assembling (Meteran, penggaris, lem kayu, gergaji, paku tembak, sekrup) Faktor A. Tenaga Yang Dikeluarkan 1. Dapat diabaikan B. Sikap Kerja 1. Duduk C. Gerakan Kerja 1. Normal D. Kelelahan Mata 1. Pandangan yang terputus-putus E. Keadaan temperatur tempat kerja 5. Tinggi F. Keadaan Atmosfer 1. Baik G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah.
Contoh Pekerjaan
Kelonggaran (%)
Bekerja di meja, duduk
5
Bekerja duduk, ringan
1
Gerakan bebas dari palu
0
Membawa alat ukur
5
28-38 Derajat Celcius
7
Ruang yang berventilasi baik, udara segar
0 0
Total Nilai Kelonggaran
18
10. Amplas (Kertas amplas) Faktor A. Tenaga Yang Dikeluarkan 2. Sangat ringan B. Sikap Kerja 2. Berdiri diatas dua kaki C. Gerakan Kerja 1. Normal D. Kelelahan Mata 1. Pandangan yang terputus-putus E. Keadaan temperatur tempat kerja 5. Tinggi F. Keadaan Atmosfer 1. Baik G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah.
Contoh Pekerjaan
Kelonggaran (%)
Bekerja di meja, berdiri
6
Badan tegak, ditumpu dua kaki
2
Gerakan bebas dari palu
0
Membawa alat ukur
5
28-38 Derajat Celcius
7
Ruang yang berventilasi baik, udara segar
0 0
Total Nilai Kelonggaran
20
LAMPIRAN 2 Gambar Produk Kursi LP-31
LAMPIRAN 3 Gambar Produk Bade Side LP-03
LAMPIRAN 4 Rincian Pembagian Kelas-Kelas Faktor Penyesuaian dan Kelonggaran
Untuk keperluan penyesuaian ketrampilan dibagi menjadi 6 kelas dengan ciri-ciri dari setiap kelas seperti yang dikemukakan dibawah ini ( Sutalaksana, 1979: 141) : SUPER SKILL :
1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya. 2. Bekerja dengan sempurna. 3. Tampak seperti telah terlatih dengan sangat baik. 4. Gerakan-gerakan halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk diikuti. 5. Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin. 6. Perpindahan dari satu elemen ke elemen yang lainnya tidak terlampau terlihat karena lancarnya. 7. Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berfikir dan merencana tentang apa yang dikerjakan. 8. Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja
yang
bersangkutan
adalah
pekerja yang baik. EXCELLENT SKILL:
1. Percaya pada diri sendiri. 2. Tampak cocok dengan pekerjaanya.
3. Terlihat telah terlatih baik. 4. Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau pemeriksaan- pemeriksaan. 5. Gerakan-gerakan urutan-urutannya
kerjanya dijalankan
beserta tanpa
kesalahan. 6. Menggunakan peralatan dengan baik. 7. Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu. 8. Bekerjanya cepat tapi halus. 9. Bekerjanya berirama dan terkoordinasi. GOOD SKILL :
1. Kualitas hasil baik. 2. Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerja pada umumnya. 3. Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerja lain yang ketrampilannya lebih rendah. 4. Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap. 5. Tidak memerlukan banyak pengawas. 6. Tidak keragu-raguan. 7. Bekerjanya stabil.
8. Gerakannya terkoordinasi dengan baik. 9. Gerakan-gerakannya cepat. AVERAGE SKILL :
1. Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri. 2. Gerakannya cepat tetapi tidak lambat. 3. Terlihat
adanya
pekerjaan-pekerjaan
yang terencana. 4. Tampak sebagai pekerja yang cakap. 5. Gerakan-gerakannya menunjukkan
tidak
cukup adanya
keragu-
raguan. 6. Mengkoordinasi tangan dan pikiran dengan cukup baik. 7. Tampak cukup terlatih dan karenanya mengetahui seluk-beluk pekerjaannya. 8. Bekerjanya cukup teliti. 9. Secara keseluruhan cukup memuaskan. FAIR SKILL :
1. Tampak terlatih tetapi belum cukup baik. 2. Mengenal peralatan dan lingkungan cukup baik. 3. Terlihat adanya perencanaan-perencaan sebelum melakukan gerakan.
4. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup. 5. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan dipekerjaan itu sejak lama. 6. Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi banyak tidak terlalu yakin. 7. Sebagian
waktu
terbuang
karena
kesalahan-kesalahan sendiri. 8. Jika tidak bekerja sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah. 9. Biasanya
tidak
ragu-ragu
dalam
menjalankan gerakan-gerakannya. POOR SKILL :
1. Tidak bisa mengkoordinasikan tenaga dan pikiran. 2. Gerakan-gerakannya kaku. 3. Kelihatan ketidakyakinannya pada uruturutan gerakan. 4. Seperti tidak terlatih untuk pekerjaan yang bersangkutan. 5. Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaannya.
6. Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan kerja. 7. Sering melakukan kesalahan-kesalahan. 8. Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri. 9. Tidak bisa mengambil inisiatif pada diri sendiri. Untuk usaha atau effort westing house membagi juga atas kelas dengan ciri masing-masing. Yang dimaksud usaha ini adalah kesungguhan yang ditujukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaan. EXCESSIVE EFFORT : 1. Kecepatan sangat berlebihan. 2. Usahanya sangat bersungguh-sungguh. 3. Kecepatan yang ditimbulkan tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja. EXCELLENT EFFORT : 1. Jelas terlihat kecepatan kerjanya sangat tinggi. 2. Gerakan-gearakn lebih ekonomis dari pada operator- operator biasa. 3. Penuh perhatian pada pekerjaannya. 4. Banyak memberi saran-saran 5. Menerima saran dan petunjuk dengan senang.
6. Percaya
kepada
kebaikan
maksud
pengukuran waktu 7. Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari. 8. Bangga atas kelebihannya. 9. Gerakan-gerakan
yang
salah
terjadi
sangat jarang sekali 10. Bekerjanya sistematis 11. Karena lancarnya perpindahan dari suatu elemen ke elemen lain tidak terlihat. GOOD EFFORT :
1. Bekerjanya berirama 2. Saat-saat menganggur sangat sedikit, bahkan kadang-kadang tidak ada. 3. Penuh perhatian pada pekerjaannya 4. Senang pada pekerjaannya. 5. Kecepatannya
baik
dan
dapat
dipertahankan sepanjang hari. 6. Percaya
pada
kebaikan
maksud
pengukuran waktu. 7. Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang. 8. Dapat memberi saran untuk perbaikan kerja.
9. Tempat kerjanya diatur dengan baik dan rapi. 10. Menggunakan alat-alat yang tepat dan baik. 11. Memelihara
dengan
baik
kondisi
peralatan. AVERAGE EFFORT : 1. Tidak sebaik good tapi lebih baik dari poor. 2. Bekerja dengan stabil. 3. Menerima
saran-saran
tetapi
tidak
dilaksanakan. 4. Set up dilaksanakan dengan baik. 5. Melakukan
kegiatan-kegiatan
perencanaan. FAIR EFFORT :
1. Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal. 2. Kadang-kadang
perhatian
tidak
ditujukan pada pekerjaannya 3. Kurang sungguh-sungguh 4. Tidak
mengeluarkan
tenaga
dengan
secukupnya. 5. Tidak sedikit penyimpangan dari cara kerja baku.
6. Alat-alat yang dipakainya tidak selalu yang terbaik. 7. Terlihat
adanya
kecenderungan
kurangnya perhatian pada pekerjaannya. 8. Terlampau hati-hati. 9. Sistematika kerjanya biasa-biasa saja. 10. Gerakan-gerakannya tidak terencana POOR EFFORT:
1. Banyak membuang-buang waktu. 2. Tidak memperhatikan adanya minat pekerja. 3. Tidak mau menerima saran-saran. 4. Tampak malas dan lambat bekerja. 5. Melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan bahan. 6. Tempat kerjanya tidak diatur rapi. 7. Tidak peduli pada cocok/baik tidaknya peralatan yang dipakai. 8. Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur. 9. Set up kerjanya terlihat tidak baik. 10. Menggunakan alat-alat yang tepat dan baik.
LAMPIRAN 5 Lembar Konsultasi