Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer “Manajemen Bandwidth”
Nama
: Ria Permata Sari
NIM
: 1107020
Prodi
: Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013
A. TUJUAN 1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan memahami Bandwidth Access. 2. Mahasiswa mampu melakukan Bandwidth Access menggunakan router MikroTik. 3. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue simple. 4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue tree.
B. ALAT DAN BAHAN 1. Router MikroTik. 2. PC Client. 3. Switch atau Hub. 4. Kabel UTP. 5. Layanan Access Internet.
C. TEORI PENDUKUNG Bandwidth didalam jaringan Komputer sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600 bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28,800 bps. Secara umum,
koneksi
dengan Bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman
informasi yang lebih besar. Alokasi atau reservasi Bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah Bandwidth kepada pemakai dan aplikasi
dalam sebuah
jaringan.
Termasuk
didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data berdasarkan seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data tersebut. Hal ini memungkinkan penggunaan Bandwidth yang tersedia secara efisien, dan apabila sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang
lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan dengan lancar. Besarnya saluran atau Bandwidth akan berdampak pada kecepatan transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki Bandwidth
kecil
lebih
lama
dibandingkan
melewati
saluran
yang memiliki
Bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk aplikasi Komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time, seperti video conferencing. Penggunaan Bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat atau medium
yang
digunakan,
umumnya
semakin
tinggi
Bandwidth
yang
ditawarkan oleh sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya. Sedangkan penggunaan Bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus membeli Bandwidth dari ISP, dan semakin tinggi Bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. sebuah teknologi
jaringan
baru
dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada
diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga akan mengalami peningkatan dalam hal konsumsi Bandwidth. Router
MikroTik
sehingga dengan
adanya
menyediakan fasilitas
ini
mengelola/membatasi bandwidth kepada
fasilitas seorang
untuk
pengaturan
administrator
bandwidth,
jaringan
bisa
tiap-tiap client.Bandwidth Limiter (queue)
pada MikroTik yang berfungsi untuk mengontrol mekanisme data rate secara umum ada 2 jenis, yaitu queue tree dan simple queue. Administrator jaringan boleh memilih salah satu dari kedua bentuk manajemen bandwidth tersebut.
D. LANGKAH KERJA 1. Persiapan LAN a.
Bangun sebuah jaringan LAN dan hubungkan dengan jaringan Lokal Elektronika yang terhubung ke internet via Jaringan UNP, seperti topologi berikut :
b.
Sebelum melakukan pengaturan bandwidth, pada router mikrotik konfigurasi hal-hal berikut : -
Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan Elektronika beri nama public.
-
Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan Local beri nama local.
c.
-
Konfigurasi Routing
-
Koonfigurasi NAT
Kaonfigurasi IP Address tiap-tiap PC Client.
2. Manajemen bandwidth jenis queue simple Queue Simple merupakan cara sederhana melakukan limit data rate untuk IP Address atau subnet. Perhatikan illustrasi berikut :
Berikut ini adalah langkah-langkah konfigurasi queue simple : a.
Melalui aplikasi Winbox, pilih menu New Terminal.
b.
Berikut ini adalah perintah konfigurasi queue simple. [admin@MikroTik] > queue simple [admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client1 interface=lan target-address=192.168.1.2/32 maxlimit=64000/128000 [admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client2 interface=lan target-address=192.168.1.3/32 maxlimit=64000/128000 [admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client3 interface=lan target-address=192.168.1.4/32 maxlimit=64000/128000 [admin@MikroTik] /queue simple> print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0
name="limit-client1" target-addresses=192.168.1.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=lan parent=none direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0
max-limit=64k/128k burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0 burst-time=0s/0s total-queue=default-small
1
name="limit-client2" target-addresses=192.168.1.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=lan parent=none direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/128k burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0 burst-time=0s/0s total-queue=default-small
2
name="limit-client3" target-addresses=192.168.1.4/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=lan parent=none direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 max-limit=64k/128k burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0 burst-time=0s/0s total-queue=default-small
[admin@MikroTik] /queue simple>
Keterangan : add
name=limit-client1,
menfinisikan
nama
dari
queue
simple
untuk
konfigurasi komputer client 1. Interface=local, merupakan antarmuka/interface untuk gateway client. target-addresses=192.168.1.2/32,
merupakan IP address milik komputer
Client1. max-limit=64000/128000, merupakan limit maksimum
komputer client untuk
uplink 64 kbps dan downlink 128 kbps.
3. Manajemen bandwidth jenis queue tree Queue Tree merupakan limit bandwidth yang kompleks karena pelimitan dapat dikelompokkan berdasarkan portokol, ports atau kelompok IP Address. Sebelum melakukan pelimitan, terlebih dahulu harus dilakukan penandaan paket aliran paket menggunakan suatu tanda mangle agar paket tersebut dikenal oleh
queue tree. Mangle adalah istilah yang dipakai pada mikrotik. Hal ini bertujuan untuk membedakan paket yang downlink only dan uplink only sehingga limit pada bandwidth dapat bekerja optimal. Berikut adalah implementasi queue tree, semua client akan dibatasi dengan limit downlink (interface local) 192 kbps dan uplink (antarmuka public) 96 kbps. Sementara bandwidth uplink untuk tiap-tiap client adalah 32 kbps dan downlink 64 kbps. Perhatikan illustrasi berikut :
Berikut ini adalah proses konfigurasi queue tree : a.
Konfigurasi mangle untuk client 1 [admin@MikroTik] > ip firewall mangle [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add src-address= 192.168.1.2/32 action=mark-connection newconnectionmark=mark-client1 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connectionmark=markclient1 action=mark-packet new-packet-mark=client1 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0
chain=prerouting action=mark-connection newconnectionmark=mark-client1 passthrough=yes srcaddress=192.168.1.2
1
chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client1 passthrough=yes connection-mark=mark-client1
[admin@MikroTik] /ip firewall mangle>
b.
Konfigurasi queue tree untuk client 1 [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> /queue tree [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client1-downlink parent=lan limit-at=96000 packet-mark=client1 max-limit=192000 [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client1-uplink parent=wan limit-at=32000 packet-mark=client1 max-limit=64000 [admin@MikroTik] /queue tree> print Flags: X - disabled, I - invalid 0
name="client1-downlink" parent=local packet-mark=client1 limit-at=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
1
name="client1-uplink" parent=public packet-mark=client1 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
[admin@MikroTik] /queue tree>
c. Konfigurasi mangle untuk client 2 [admin@MikroTik] /queue tree> /ip firewall mangle [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add srcaddress=192.168.1.3/32 action=mark-connection newconnectionmark=mark-client2 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connectionmark=markclient2 action=mark-packet new-packet-mark=client2 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0
chain=prerouting action=mark-connection newconnectionmark=mark-client1 passthrough=yes srcaddress=192.168.1.2
1
chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client1 passthrough=yes connection-mark=mark-client1
2
chain=prerouting action=mark-connection newconnectionmark=mark-client2 passthrough=yes srcaddress=192.168.1.3
3
chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client2 passthrough=yes connection-mark=mark-client2
[admin@MikroTik] /ip firewall mangle>
d. Konfigurasi queue tree untuk client 2 [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> /queue tree [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client2-downlink parent=lan limit-at=96000 packet-mark=client2 max-limit=192000 [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client2-uplink parent=wan limit-at=32000 packet-mark=client2 max-limit=64000 [admin@MikroTik] /queue tree> print Flags: X - disabled, I - invalid 0
name="client1-downlink" parent=local packet-mark=client1 limit-at=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
1
name="client1-uplink" parent=public packet-mark=client1 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
2
name="client2-downlink" parent=local packet-mark=client2 limit-at=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
3
name="client2-uplink" parent=public packet-mark=client2 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
e. Konfigurasi mangle untuk client 3 [admin@MikroTik] /queue tree> /ip firewall mangle [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add srcaddress=192.168.1.4/32 action=mark-connection newconnectionmark=mark-client3 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connectionmark=markclient3 action=mark-packet new-packet-mark=client3 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0
chain=prerouting action=mark-connection newconnectionmark=mark-client1 passthrough=yes srcaddress=192.168.1.2
1
chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client1 passthrough=yes connection-mark=mark-client1
2
chain=prerouting action=mark-connection newconnectionmark=mark-client2 passthrough=yes srcaddress=192.168.1.3
3
chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client2 passthrough=yes connection-mark=mark-client2
4
chain=prerouting action=mark-connection newconnectionmark=mark-client3 passthrough=yes srcaddress=192.168.1.4
5
chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client3 passthrough=yes connection-mark=mark-client3
f. Konfigurasi queue tree untuk client 3 [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> /queue tree [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client3-downlink parent=lan limit-at=96000 packet-mark=client3 max-limit=192000 [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client3-uplink parent=wan limit-at=32000 packet-mark=client3 max-limit=64000 [admin@MikroTik] /queue tree> print Flags: X - disabled, I - invalid 0
name="client1-downlink" parent=lan packet-mark=client1 limitat=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
1
name="client1-uplink" parent=wan packet-mark=client1 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
2
name="client2-downlink" parent=lan packet-mark=client2 limitat=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
3
name="client2-uplink" parent=wan packet-mark=client2 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
4
name="client3-uplink" parent=wan packet-mark=client3 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
5
name="client3-downlink" parent=lan packet-mark=client3 limitat=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
[admin@MikroTik] /queue tree>
E. EVALUASI 1.
Apa yang dimaksud Bandwidth didalam jaringan komputer? Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan Downlink dan Uplink! a) Bandwidth adalah besaran laju transfer data dalam suatu jaringan, dalam arti yang lebih detail, Bandwidth bisa di katakan sebagai luas-nya cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal untuk mengantarkan paket data dalam sebuah media transmisi tipikal
jaringan. Frekuensi sinyal diukur mempunyai Bandwidth sekitar
3
dalam kHz,
satuan Hertz. Sinyal suara analog
TV broadcast (TV)
mempunyai Bandwidth sekitar 6 MHz. b) Uplink merupakan kegiatan client mengirimkan data kesuatu server/satelit atau sering disebut juga sebagai upload. c) Downlink merupakan kegiatan client mengambil data dari suatu server/satelit yang sering disebut juga sebagai download. 2.
Jelaskan perbedaan prinsip kerja limit bandwidth dengan menggunakan metode Queue Simple dan Queue Tree! Secara umum prinsip kerja kedua metode ini dapat dilihat melalui jumlah IP yang di limit. Queue Simple bekerja untuk melimit bandwith per ip, sedangkan Queue Tree bekerja melimit bandwidth lebih dari 1 ip (melimit keseluruhan). Hal ini dapat digambarkan melalui contoh kasus dibawah ini. Kasus I -
Misal bandwidth total yang kita miliki sebesar 1 mb dengan jumlah client sebanyak 4 client. a. Jika memakai Queue Simple : 1 client misalnya diberi bandwidth 256kbps (meskipun yang online satu orang tetap dia mendapat bandwidthnya 256kbps). b. Jika memakai Queue Tree: Apabila yang online 4 orang maka bandwidth akan dibagi rata 1mbps/4 = 256kbps , apabila yang online hanya 1 orang maka 1mbps/1 =1mbps.
Disamping itu Queue Simple merupakan cara termudah untuk melakukan management bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user.
Sedangkan Queue Tree hampir mirip seperti queue simple tapi lebih rumit, yaitu dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki. Kita harus mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree.
3.
Disaat praktikum, konfigurasi limit bandwidth Queue Simple dan Queue Tree dilakukan melalui modus Command Line. Tugas anda adalah membuat secara proses konfigurasi melalui modus grafis pada Aplikasi Winbox. Jelaskan tahap demi tahap! MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur lengkap untuk network dan wireless, salah satunya adalah bandwidth manajemen. Berikut langkah kerjanya: a.
Jalankan winbox, login ke ip mikrotik sebagai admin dan password disesuaikan
b.
Klik menu ip -->firewall -->mangle
c.
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sbb: - Pada tab General: Chain=forward, Src.address=192.168.1.2 (ip yg ingin di limit)
- Pada tab Action : Action = mark connection, New connection mark=erwin-con (nama dari mark conection yg kita buat) Klik Apply dan OK
d.
Buat rule lagi dengan parameter sbb: - Pada tab General: Chain=forward, Connection mark=erwin-con (pilih dari dropdown menu)
- Pada tab Action: Action=mark packet, New pcket Mark=erwin (nama packet mark yg kita buat) Klik Apply dan OK
e.
Klik menu Queues-->Queue Tree
f.
Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sbb: - Pada tab General: Name=erwin-download (contoh), Parent=ether2 (interface yg arah keluar), Paket Mark=erwin (pilih dari dropdown, sama yg kita buat pada mangle), Queue Type=default, Priority=8, Max limit=2048 (contoh, digunakan untuk seting bandwith brustable) Klik aplly dan Ok
g.
Icon
hijau menandakan
bandwidth kurang dari
batasan,
Icon
berubah kuning berarti bandwidth mendekati full dan merah berarti full.
h.
Pengujian dilakukan dengan melakukan prosesdownload dari client ke web server lokal melalui interface yang terhubung ke Router Mikrotik
i.
Indikator icon berubah menjadi merah menandakan pemakaian bandwidth yang full. Kecepatan download berkurang karena bandwidth telah di limit oleh Router Mikrotik Pada dasarnya konfigurasi bandwidth limiting pada mikrotik OS tidak saja dilakukan langsung dari command line, tetapi juga dapat dilakukan melalui user interface berbasis
grafik
seperti
menggunakan
aplikasi
winbox
yang
memudahkan dalam proses konfigurasi. Hasil konfigurasi limiting bandwidth lebih dapat dirasakan lebih cepat karena setelah konfigurasi diberikan, proses dari konfigurasi tersebut langsung jalan tanpa harus menunggu terlalu lama.