Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer “Routing Static”
Nama
: Ria Permata Sari
NIM
: 1107020
Prodi
: Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013
A. TUJUAN 1. Mahasiswa diharapkan mengenal dan
memahami
fungsi Router (perangkat
routing) pada jaringan komputer. 2. Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer. 3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router dengan Default Gateway dan Static Route pada jaringan berbasis Windows. B. ALAT DAN BAHAN 1. Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Sistem Operasi Windows 2000 Server atau 2003 Server) 2. Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih 3. Kabel jaringan 4. Switch C. TEORI PENDUKUNG 1. Pengertian Router Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed yaitu Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).
2. Routing Routing (Perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan. Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu: 1. Default Gateway 2. Static Route
Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu. Perhatikan topologi jaringan berikut :
Untuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway. Host-host yang ada pada masingmasing segmen dapat melakukan komunikasi antar segmen dengan baik.
Perhatikan tabel routing dari PC Router A berikut :
Berikut penjelasan entri pada tabel:
127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang yang dikirim ke 127.0.0.0 akan dirutekan ke 127.0.0.1 dan direfleksikan balik.
192.168.1.0 Alamat jaringan (LAN A). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.1.1.
192.168.1.1 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.
192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.1.1.
192.168.2.0 Alamat jaringan (LAN B). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.2.1.
192.168.2.1 Adapter Network (NIC2) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.
192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.2.1.
224.0.0.0
Alamat
multicast
yang
digunakan
secara
internal
oleh
WindowsNT.
255.255.255.255 Alamat broadcast ke jaringan lain).
Broadcast
local (router tidak
meneruskan
Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP Address. Kondisi tabel routing seperti gambar diatas sudah bisa meneruskan paket-paket data antar segmen LAN A dan LAN B. Pada kasus jaringan yang lebih kompleks, entri tabel routing default belum tentu cukup untuk melakukan perutean antara segmen-segmen jaringan yang ada, sehingga entri tabel routing perlu disempurnakan. Dengan Static Route hal itu bisa dilakukan. Perhatikan topologi jaringan berikut :
Dari topologi jaringan diatas, paket data dari segmen LAN A belum bisa diteruskan ke segmen LAN C, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, perlu dilakukan penambahan entri tabel routing pada Router A dan Router B agar seluruh
host
yang
ada
pada
masing-masing
segmen
berkomunikasi.
Membuat Tabel Routing Static Bentuk perintah route pada Windows NT adalah sebagai berikut : route [command] [Destinatio] [mask/netmask] [gateway] Route menerima empat option : -
add menambahkan route ke tabel
-
delete menghapus route dari tabel
-
change mengubah routing pada entri tabel
-
print mencetak tabel routing
jaringan
dapat
o Destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan tujuan yang akan disebutkan pada entri tabel routing. o Mask adalah netmask dari destination. o Gateway adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari gateway yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.
Pada topologi jaringan diatas, entri tabel routing pada Router A dan Router B harus ditambah dengan Static Route agar host pada segmen A dapat berkomunikasi dengan host segmen B.
Pada Router A, tambahkan static route : C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1 C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
Pada Router B, tambahkan static route : C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2 C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
D. LANGKAH KERJA 1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC Multihomed) 2. Bangun jaringan seperti gambar berikut :
Lakukanlah pengaturan IP Address dan Subnet mask masing-masing PC, sesuaikan dengan kebutuhan konfigurasi pada evaluasi dan penugasan di bagian akhir jobsheet. 3. Pada masing-masing PC atur IP Address nya.
4. Double klik pada Local Area Connection dan pilih TCP/IP V4. Lalu masukkan IP addressnya.
5. Klik OK. Dan jangan lupa enable kan LAN tersebut. E. EVALUASI Bentuk kelompok praktikum menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok akan membangun sebuah LAN. KELOMPOK C
R1
1.1
1.2
1.3
192.168.1.0 / 24
R2
2.1
2.2
2.3
2.4
192.168.2.0 / 24
3.1
3.2
3.3
192.168.3.0 / 24
Routing Table : Router
Destination
Netmask
Mask R1
R2
Next-hoop
Interface
Desc
Gateway
192.168.1.0
255.255.255.0
-
Eth 0
Direct
192.168.2.0
255.255.255.0
-
Eth 1
Direct
192.168.3.0
255.255.255.0
192.168.2.1
Eth 1
Indirect
192.168.1.0
255.255.255.0
192.168.2.2
Eth 0
Indirect
192.168.2.0
255.255.255.0
-
Eth 0
Direct
192.168.3.0
255.255.255.0
-
Eth 1
Direct
TABEL PERCOBAAN 1 No
Uji koneksi Dari
Ke
Respon
1
2
3
4
5
6
192.168.1.2
192.168.1.3
192.168.2.3
192.168.2.4
192.168.3.2
192.168.3.3
192.168.1.3
Reply
192.168.2.3
DHU
192.168.2.4
DHU
192.168.3.2
DHU
192.168.3.3
DHU
192.168.1.2
Reply
192.168.2.3
DHU
192.168.2.4
DHU
192.168.3.2
DHU
192.168.3.3
DHU
192.168.1.2
DHU
192.168.1.3
DHU
192.168.2.4
Reply
192.168.3.2
DHU
192.168.3.3
DHU
192.168.1.2
HU
192.168.1.3
DHU
192.168.2.3
Reply
192.168.3.2
DHU
192.168.3.3
DHU
192.168.1.2
DHU
192.168.1.3
DHU
192.168.2.3
DHU
192.168.2.4
DHU
192.168.3.3
Reply
192.168.1.2
DHU
192.168.1.3
DHU
192.168.2.3
DHU
192.168.2.4
DHU
192.168.3.2
Reply
1. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service router, aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada administration tool pada Windows 2000 server atau Windows 2003 server.
Dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pada Windows 2003 buka Start Program Administrative Tools Routing and Remote Access
b. Klik Next dan pilih “Custom Configuration”
c. Klik nextdan ceklist “LAN Routing” terdapat banyak pilihan yang bisa kita buat disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada LAN Roouting terlebih dahulu.
Gambar 7 : Custon configuration d. Setelah memilih LAN Routing kemudian klik Next, maka layanan Routing and Remote Access sudah tersedia pada PC Router. e. Langkah selanjutnya
adalah
mengaktifkan
layanan
“Routing
and Remote
Access”, dengan cara mengklik kanan Server dan klik “Configure and Enable Routing and Remote Access”
f. Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan berwrna hijau.
g. Konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan.
2. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera
pada
gambar desain jaringan diatas 3. Konfigurasi selesai, lakukan uji keneksi dengan perintah ping dari setiap host ke host yang lain. TABEL PERCOBAAN 2 : No 1
2
3
Uji koneksi
Respon
Dari
Ke
192.168.1.2
192.168.1.3
Reply
192.168.2.3
Reply
192.168.2.4
Reply
192.168.3.2
Reply
192.168.3.3
Reply
192.168.1.2
Reply
192.168.2.3
Reply
192.168.2.4
Reply
192.168.3.2
Reply
192.168.3.3
Reply
192.168.1.2
Reply
192.168.1.3
Reply
192.168.2.4
Reply
192.168.1.3
192.168.2.3
4
5
6
192.168.2.4
192.168.3.2
192.168.3.3
192.168.3.2
Reply
192.168.3.3
Reply
192.168.1.2
Reply
192.168.1.3
Reply
192.168.2.3
Reply
192.168.3.2
Reply
192.168.3.3
Reply
192.168.1.2
Reply
192.168.1.3
Reply
192.168.2.3
Reply
192.168.2.4
Reply
192.168.3.3
Reply
192.168.1.2
Reply
192.168.1.3
Reply
192.168.2.3
Reply
192.168.2.4
Reply
192.168.3.2
Reply
Hal tersebut menggambarkan bahwa, apabila layanan Routing dan Remote Access diaktifkan, maka koneksi jaringan antar net saling berhubungan. Perintah Tracert Dengan perintah Tracert, lihat rute yang dilakukan dari masing-masing host ke yang lain.. Misalnya : PC21 ke 192.168.5.2.
Maksudnya adalah, untuk menuju ke IP address 192.168.5.2, IP address 192.168.2.2 harus melalui 3 hub atau penghubung jalan untuk menuju ke 192.168.5.2.
Perintah Route Add Perintah ini digunakan untuk menambahkan routing yang bersifat indirect pada jaringan, karena pada dasarnya routing yang bersifat direct akan secara otomatis terisi ada tabel routing.
Kita dapat melihat bahwa pada tabel routing diatas, jaringan belum terkoneksi dengan jaringan yang memiliki network 192.168.5.0. maka kita harus menambahkan route pada tabel routing tersebut agar jaringan tersebut dapat terkoneksi.
Berikut perintahnya.
Berikut hasil tabel routing setelah dilakukan penambahan route pada jaringan.
F. KESIMPULAN Konfigurasi pada tabel routing hanya akan mengisi alamat-alamat yang terhubung secara langsung dalam jaringan (direct), sedangkan untuk alamat-alamat yang bersifat indirect harus dientrykan secara manual. Dalam proses pengentryan harus diperhatikan netwok destination, netmask dan gatewaynya karena jika terdapat kesalahan dalam pengentrian alamatnya jaringan-jaringan tersebut tidak akan terkoneksi.