LAPORAN PERTANGGUNG-JAWABAN KEPENGURUSAN ABBA PERIODE 2004-2009 DIDEPAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL KE- 5 TANGGAL 23 Juli 2009 Didepartemen Perindustrian RI
Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional ke -5 yang saya mulyakan, Para peserta sidang Munas yang saya hormati, Para undangan pengamat dan peninjau serta undangan lain yang saya hormati, Salam sejahtera bagi kita semua, Pertama-tama saya panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa sampai hari ini ABBA dapat berdiri sampai ditahun yang ke sebelas. Demikian juga Puji dan Syukur kita semua selalu berada didalam lindunganNYA, sehingga dapat mengikuti sidang Lima Tahunan yang digelar pada hari ini. Sidang Munas yang saya hormati, perkenankanlah kami atas nama pengurus ABBA, menyampaikan laporan Pertanggung jawaban kepengurusan Periode tahun 2004-2009. LAPORAN SECARA UMUM Sejak dilantik pada Sidang Anggota ke IV tanggal 25 Juni 2004 (pada waktu itu namanya masih Sidang Anggota karena belum mempunyai BPD diluar Jakarta) Kami personil pengurus yang ada semula berjumlah 22 orang, dan hanya 2 orang yang mengundurkan diri sebagai pengurus dikarenakan kesibukannya, yaitu bapak Ninarja dari Millinium Motor dan bapak Budi Setyawan dari JWM Auto 300. Selebihnya 20 orang personil tetap solid sampai dengan hari ini. Pada bulan November 2006, pengurus telah memutuskan untuk mengontrak ruko sendiri dengan pertimbangan agar ABBA dapat mandiri dan tidak menebeng diruangan salah satu bengkel anggota, dan hal ini merupakan prestasi tersendiri serta kebanggaan walaupun keuangan hanya cukup untuk mengontrak selama 1 tahun saja. Dengan gotong royong seluruh pengurus yang memberikan sumbangan furniture, AC, lukisan dan sebagainya sehingga dapat berfungsi sebagai sekretariat. Kemudian setelah mendapatkan dana dari hasil Pameran di Nelayan tahun 2006 maka kontrak sebesar Rp. 32,5 juta/ tahun bisa diperpanjang 2 tahun sampai dengan bulan November thn 2009 ini. Beberapa kiprah ABBA yang patut dikemukakan ialah ketika delegasi ABBA didalam rangka memperkenalkan diri di terima oleh Kepala Biro Asuransi Dep Keu yang membawahi seluruh perusahaan Asuransi, sehingga dengan demikian dimata Asuransi, mendudukkan ABBA sebagai institusi yang patut disegani. Terbukti ketika salah satu perusahaan Asuransi yang mempunyai Outstanding lebih dari I M kepada 19 bengkel, dapat diselesaikan oleh ABBA dengan bantuan Dep Keu, walaupun diselesaikan dengan pembayaran secara angsuran. Sidang Munas yang kami hormati, Hal lain yang perlu kami ketengahkan, ialah ketika ABBA mendapatkan mandat dari seluruh bengkel rekanan salah satu perusahaan Asuransi tertentu, yang ketika Asuransi tersebut menurunkan harga bengkel, dan ketika ABBA mengambil alih persoalan, akhirnya harga tidak jadi diturunkan. Ada satu makna yang dapat diambil dari peristiwa tersebut, ialah ketika itu bengkel seluruh rekanan Asuransi tersebut berkomitmen untuk KOMPAK.
1
KOMPAK adalah kata kunci dari segala permasalahan mengenai harga selama ini. Kita tidak boleh menyalahkan perusahaan Asuransi terhadap harga yang dinilai terlalu rendah saat ini, Semua perusahaan Asuransi ingin efisien, dan ada bengkel mau menyambutnya, maka tidak heran harga itulah yang dipakai sebagai patokan. Sekali lagi tanpa kekompakan, tidak ada yang akan berubah, karena kalau boleh saya pinjam istilah yaitu seperti jeruk makan jeruk. Sepanjang tidak ada komitmen kekompakan, Asosiasi tidak akan dapat merubah kondisi seperti ini. Dalam hal ini saya melihat bahwa ada beberapa pengusaha bengkel yang mempunyai pandangan yang salah terhadap perusahaan Asuransi, dimana seolaholah bengkel berada dibawah Asuransi, dan seolah-olah hanya bengkellah yang butuh Asuransi, padahal sebenarnya bukan hanya bengkel yang butuh Asuransi. Asuransipun butuh bengkel. Bengkel dan Asuransi adalah partnership yang sejajar, yang saling membutuhkan dan merupakan Symbiose Mutualisme, kerjasama yang saling menguntungkan, bukan merugikan salah satunya. Namun yang terjadi saat ini sangat ironis, bengkel-bengkel tidak bisa menjadi Tuan dirumah sendiri. Kenapa hal ini terjadi ? Karena bengkel tidak berani menolak segala bentuk permainan dari oknum, tetapi malah kadang-kadang larut dalam permainan itu sendiri, sedangkan konsekwensi dari permainan berada dibengkel itu. Sidang Munas yang kami hormati, Perkenankalah kami menyampaikan laporan kepengurusan sesuai bidang –bidang yang ada : I. BIDANG ORGANISASI DAN KEANGGOTAAN. (Ketua Bidang : Rudy Harjo dari bengkel Pirasa Kencana). Pada tahun 2007 telah berhasil meresmikan BPD Riau -Pekan Baru didepan ketua DPRD Pekan Baru, ketua umumnya adalah ibu Iliyana, dari bengkel Auto Prima Pekan Baru, yang merupakan BPD pertama. Kemudian Pada tahun 2008 DPP telah meresmikan BPD yang kedua yaitu Samarinda ketua umumnya adalah bapak Ricky Guyana dari bengkel Putra Kaltim , dan yang ketiga adalah BPD Sumut Medan yang ketua Umumnya adalah bapak Limas Kosim dari Bengkel Sehat, namun masih menunggu saat pelantikan. Jumlah anggota ABBA : 1. di ke-5 wilayah di Jakarta saat ini dapat kami laporkan sebagai berikut: Di Jakarta Barat wilayah paling padat bengkel, sejumlah : 49 bkl Di Jakarta Selatan : 23 bkl Jakarta Utara : 17 bkl Jakarta Timur : 14 bkl Jakarta Pusat : 13 bkl Dan Botabek : 15 bkl ________________________________________________________________ Jumlah : 131 BKL 2.
BPD Riau Pekan Baru sejumlah BPD Samarinda Kaltim BPD Medan SUMUT Total jumlah
: 20 bkl : 16 bkl : 11 bkl. : 178 bkl
Sidang Munas yang saya Hormati, Kendala utama didalam penambahan jumlah anggota yang kami amati, adalah : 1. Adanya kekurang sadaran untuk berorganisasi 2. Adanya pertanyaan untungnya apa masuk ABBA ? pertanyaan tersebut adalah sangat wajar bagi pengusaha Bengkel yang maunya untung terus.
2
Tapi yang jelas ABBA tidak pernah membuat kerugian bagi anggota. Keuntungan menjadi anggota ABBA adalah tidak bisa kita rasakan saat ini, tetapi kita berupaya membuat, menciptakan iklim usaha perbengkelan Bodi Repair ini menjadi lebih baik dimasa mendatang. 3. Adanya oknum pihak lain yang selalu mengecap ABBA sebagai provokator harga, sehingga beberapa bengkel tidak berani menjadi anggota ABBA karena takut tidak diterima sebagai bengkel rekanan Asuransi tertentu, bahkan yang sudah jadi anggotapun takut mau pasang papan nama ABBA. 4. Adanya oknum yang mempertahankan kondisi status quo, dibuat agar tidak transparan dan tidak profesional sehingga mudah untuk menciptakan permainan untuk kepentingan diri sendiri. Perkenankanlah kami menghimbau agar bengkel-bengkel khususnya anggota ABBA tetap pada komitmen yaitu menjadi bengkel yang profesional dan Mandiri. Menjadi bengkel yang Jujur Bersih dan Aman , Jerman dan bukan bengkel spanyol. Kami berpendapat bahwa kekuatan organisasi salah satunya ditentukan oleh kuantitas jumlah anggota, karena banyaknya anggota tersebut akan sangat menentukan kekuatan posisi bargaining power. II.
BIDANG KEMITRAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA : (Ketua Bidang : Jimmy Sukrisno dari bengkel JNS.) Bidang ini sudah bekerja dengan baik, antara lain dengan mengadakan pameran-pameran seperti yang saat ini sedang berlangsung , yang hasilnya dapat dirasakan sebagai penunjang operasional organisasi. Pameran seperti yang diadakan di Restoran Nelayan cukup untuk mengontrak ruko 2 tahun, dan pameran kali ini juga akan dipakai untuk mencari kontrakan baru untuk sekretariat ABBA yang lebih murah dan efisien. Demikian usaha bekerja sama dengan Pabrik Kaca Mulia Safety Glass seperti yang sdh ditandatangani dalam MOU tadi pagi, adalah dalam rangka mencari dukungan daya dan dana bagi organisasi. Dalam hal ini bengkel Bodi Repairlah yang sebenarnya merupakan penjual terbesar dari kaca mobil, merupakan potensi pasar yang kuat bagi pemasaran kaca mobil, oleh karena itu para pengusaha bengkel Bodi Repair kami himbau dapat memasarkan kaca Mulia Safety Glass tersebut. Dengan memesan kaca kepada ABBA sama dengan membantu ABBA. Demikian juga ABBA sudah menggandeng RAJA DEREK, yaitu derek Gendong untuk memberikan pelayanan dan membantu kebutuhan bengkel-bengkel dengan harga yang relatif murah, maka dengan memanfaatkan Raja Derek, sama dengan membantu ABBA. III.
BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI. (Ketua Bidang : Andreas Susilo dari bengkel Nara Citra Oto Warna.) 1. KLASIFIKASI DAN SERTIFIKASI BENGKEL : Bidang diklat dan litbang tanpa henti terus berupaya untuk dapat mewujudkan program kerja lama ini, namun sampai dengan saat ini belum berhasil karena adanya kendala-kendala seperti antara lain adalah : 1. Tidak adanya peraturan dari pemerintah yang mengharuskan bengkel untuk mengikuti klasifikasi dan sertifikasi, tetapi diserahkan melalui masyarakat yang lambat laun akan memilih bengkel yang besertifikat. 2. Sudah mencoba menawarkan melalui AAUI untuk bekerjasama dalam membuat klasifikasi bengkel, namun dari AAUI tidak mendapat respon yang memadai.
3
3. Dari pihak Asuransi juga belum menetapkan bahwa bengkel rekanan harus bersertifikat. 4. Adanya kebutuhan dana yang belum tersedia untuk menyelenggarkan konvensi membuat materi parameter yang lebih sederhana. Sehingga sampai dengan saat ini klasifikasi dan sertifikasi bengkel Bodi Repair masih belum dapat terwujud. 2. WEB SITE ABBA : Pengembangan web site ABBA yaitu www.abba.or.id pernah beberapa waktu terhenti dikarenakan peralihan pengelolaan, yang tadinya dikelola oleh orang luar saat ini dikelola sendiri dan sudah dapat on line kembali, dapat diakses dan menjadi lebih baik, dan melalui iklan di web site diharapkan dapat membantu menopang kebutuhan operasinal ABBA. Bidang Diklat juga sudah beberapa kali membuat seminar pendidikan untuk level Foreman dan workshop manager dengan mendatangkan Instruktur dari institusi lain, yang kesemuanya mendapat sambutan baik dari peserta dan memberikan sumbangan bagi organisasi. Kunjungan ke luar negeri dan melihat pameran disana adalah sebagian dari riset dan perbandingan tentang kemajuan technologi diluar negri, yang ternyata didalam negeri tidak ketinggalan jauh. Tetapi yang ketinggalan adalah skill dan sumber daya Manusianya. Kunjungan kepabrik kaca Mulia Glass pada akhir tahun 2008 yang akhirnya membuahkan hasil kerja sama tidak terlepas dari usaha-usaha dan perintisan dari bidang diklat dan kerjasama dengan ketua yang lain. IV BIDANG ASURANSI DAN HUBUNGAN LUAR NEGRI ( Ketua Bidang : Didik Giantono dari bengkel Klinik Mobil) Bidang ini merupakan bidang yang sulit dan berat didalam mengemban tugas organisasi. Bidang ini diberikan tugas untuk mewujudkan ABBA untuk dapat berperan sebagai Jembatan antara Bengkel dan Asuransi. Bidang ini tanpa henti terus mensosialisasikan keberadaan ABBA, dan hasil kerja inipun tidak sia-sia, karena beberapa perusahaan Asuransi sudah mulai memperhitungkan keberadaan ABBA dengan adanya komunikasi untuk berdiskusi dan sebagainya. Bidang ini juga berusaha agar bengkel-bengkel yang berada dinaungan ABBA betulbetul dapat direferensikan sebagai bengkel yang profesional. Bengkel anggota ABBA harus bisa menunjukkan perbedaan dengan yang belum masuk menjadi anggota ABBA. Namun hal ini tidak mudah, dan tidak dapat tercapai tanpa komitmen dari bengkel-bengkel anggota ABBA sendiri. Kami mengharapkan bahwa bengkel-bengkel yang bergabung bersama ABBA dapat lebih profesional, mempunyai beban moral untuk menjaga citra baik organisasi maupun bengkelnya sendiri, lebih mandiri dan yang penting agar bengkel-bengkel dapat menjadi tuan dirumah sendiri. Terus terang kami mengakui bahwa kami gagal untuk mengatasi persaingan yang tidak sehat antara sesama bengkel, karena kuncinya adalah kekompakan diantara bengkel. V.
BIDANG HUKUM DAN PERPAJAKAN (ketua Bidang : Yusuf Theha dari Bengkel Auto Prima Makmur.) Untuk bidang hukum sejauh ini belum ada yang ditangani, dan mudah-mudahan tidak akan terjadi urusan hukum baik pada anggota ABBA maupun ABBA sendiri.
4
Dibidang perpajakan, Bidang ini ini sudah menggelar penyuluhan berupa seminar perpajakan awal tahun 2009 ini, dan seminar tersebut mendapat sambutan yang sangat luar biasa dari para peserta seminar, sebab perpajakan adalah masalah yang crusial diperbengkelan, karena masih ada beberapa perusahaan Asuransi yang tidak mau dikenakan PPN. Dan hal ini sangat merugikan pihak bengkel karena otomatis pajak menjadi beban bengkel. V I. BIDANG KEUANGAN (Bendahara umum : Yohanes Salim dari bengkel Jaya Baru ) Untuk bidang keuangan dapat kami laporkan sebagai berikut: Sebagai Organisasi Nirlaba tentunya ABBA tidak boleh berdagang. Income rutin yang ada adalah iuran anggota yang besarnya Rp.50.000,- perbulan atau Rp. 600.000,- pertahun, seandainya seluruh anggota yang jumlahnya 150,membayar dengan rutin, jumlah Rp.7.500.000,- bulan, bisa menghidupi roda organisasi. Tetapi tidak semua membayar tepat waktu, Yang tidak mau membayarpun ada. Donatur rutin seperti BUANA SAKTI dan HONDA Fatmawati yang dulu memberi fee terhadap ABBA sekarang tersendat. Oleh karena Sparepart ke bengkel banyak yg disuplay oleh Asuransi, sehingga bengkel tidak membeli sparepart lagi. Untuk menghidupi operasional pengurus mencoba mengadakan seminar dan pelatihan yang hasilnya dapat menutupi biaya operasional. Demikian juga apabila ABBA mengkoordinasi perjalanan anggota keluar negri selalu mendapatkan kelebihan untuk biaya operasional. Apabila harus ada perjalanan keluar kota seperti ke Surabaya, Ke Riau atau Ke Samarinda untuk peresmian BPD ABBA, semua pengurus mengeluarkan uang pribadi masing-masing, kecuali Ketua Umum dan SekJen yang ditanggung oleh ABBA. Sidang Munas yang kami hormati, ABBA bisa mendapatkan dana yang cukup baik setiap menyelenggarakan pameran seperti ini, setiap 2 tahun dan dipergunakan untuk mengontrak ruko. Mudah-mudahan pengurus yang akan datang membentuk sebuah yayasan atau unit kerja yang lain yang bertugas untuk mengumpulkan dana bagi organisasi. Terlampir kami sampaikan laporan keuangan dari tahun 2004 sampai dengan bulan Mei 2009, karena Juni 09 Juli 09 belum diselesaikan. VI. REKOMENDASI Sidang Munas yang kami hormati, Ada beberapa hal ingin kami usulkan kepada sidang Munas demi untuk perbaikan organisasi kedepan, antara lain ialah : 1. Mengusulkan agar Nama Asosiasi Bengkel Bodi Automotif ditambah dengan Indonesia dibelakangnya, sehingga menjadi ABBA Indonesia. Hal ini kami usulkan dengan tujuan : ABBA sudah mempunyai BPD sehingga nama ABBA perlu agar lebih nasional, tidak terkesan organisasi lokal, Jakarta. 2. Apabila visi dan misi sudah dianggap tidak relevan lagi dengan kondisi ABBA Saat ini barangkali perlu direvisi. 3. Perlu dibuatkan adanya program jangka pendek menengah dan panjang, yang lebih detil, agar pengurus dapat bekerja secara fokus tahap demi tahap VII. TUGAS POKOK YANG BELUM SELESAI DAN PERLU DILANJUTKAN. 1. Bidang Organisasi dan keanggotaan : a).Usaha untuk menambah jumlah anggota sebanyak banyaknya dengan tujuan dapat memperkuat posisi tawar ( bargaining position ) dan kekuatan yang lebih kuat.
5
b).Usaha untuk menambah jumlah BPD di Propinsi daerah c).Sudah saatnya daerah DKI Jakarta segera membentuk BPD DKI Jakarta. 2. BIDANG KEMITRAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA a). Memperbanyak usaha untuk memperkokoh dukungan dana bagi organisasi. 3. BIDANG DIKLAT DAN LITBANG a).Melanjutkan usaha untuk mewujudkan Klasifikasi dan Certifikasi khusus bengkel Bodi Repair. b).Melanjutkan usaha untuk Menciptakan/mendirikan Tempat Pelatihan bagi tenaga kerja yang siap pakai. 4. BIDANG ASURANSI DAN HUB LUAR NEGRI a). Menjaga terus hubungan baik dengan pihak Asuransi dan berusaha terus menunjukkan komitmen bengkel terus bekerja secara profesional dan Mandiri. 5. BIDANG HUKUM DAN PERPAJAKAN . Terus memberikan penyuluhan kepada para anggota terutama dibidang pajak. Sidang Munas yang kami hormati, demikianlah kiranya laporan kepengurusan ABBA periode 2004-2009 yang dapat kami sajikan, dan atas segala kekurangan kami baik didalam kinerja maupun belum dapatnya kami mewujudkan cita-cita organisasi bagi para anggota, kami atas nama pengurus ABBA periode 2004-2009 dengan ini memohon maaf yang sebesar-besarnya. Sekian dan terima kasih.
Hormat kami.
( Wisnu Wardhana) Ketum periode 2004-2009
6