PANITIA PENYELENGGARA UMROH KMMI 2014 Keluarga Masyarakat Muslim Indonesia – Abu Dhabi
www.kmmiauh.com
Laporan Penyelenggaraan Umroh Bareng-KMMI 2014 بسم ﷲ, ْأل ﱠسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ ﷲِ َوبَ َر َكاتُه Dengan mungucap puji syukur kepada Allah swt, bahwasanya secara garis besar penyelengaraan Umroh tahun ini berjalan dengan baik sesuai dengan harapan kita semua. Umroh tahun ini mulai diumumkan dari bulan Oktober 2013, sehinggga mempunyai banyak kesempatan untuk mempersiapkan segala kemungkinan seperti dokumen serta aturan aturan baru yang mungkin muncul dari Kedutaan Saudi Arabia. Tahun ini kita memilih Hamlah (Agent Perjalanan Umroh) Ibtesamah Dubai dengan alasan ada penawaran paket udara yang menarik. Paket yang ditawarkan adalah sebagai berikut: -
Lewat Udara 7 hari terdiri dari 3 hari di Madinah dan 4 hari di Mekah o Gulf Airlines dari Abu Dhabi Airport 1. Bayi AED 1,100 2. Anak anak tanpa bed AED 1,850 3. Sekamar berempat AED 2,625 4. Sekamar bertiga AED 2,875 5. Sekamar berdua AED 3,175 o Gulf Airlines dari Dubai Airport 1. Bayi AED 1,100 2. Anak anak tanpa bed AED 1,850 3. Sekamar berempat AED 2,875 4. Sekamar bertiga AED 3,175 5. Sekamar berdua AED 3,375
-
Lewat Darat 6 hari terdiri dari 3 hari di Madinah dan 3 hari di Mekah o Perjalanan dengan Bus 1. Bayi dan anak2 tanpa Bed AED 800 2. Sekamar berempat AED 1,575 3. Sekamar bertiga AED 1,775 4. Sekamar berdua AED 1,975
Harga di atas sudah termasuk pengurusan visa Umroh, hotel, transportasi darat (Madinah-Mekah untuk paket Udara dan Abu Dhabi PP untuk paket Darat) dan udara, kain Ihrom untuk jamaah laki laki, 10 liter Air Zam zam, Air minum, buah2an dan snack untuk diperjalanan, SIM Card mobily Saudi Arabia serta gratis untuk 2 orang Team Leader serta 2 orang Medical representatif. Panitia memberikan berbagai tambahan fasilitas seperti Buku panduan, Manasik Umroh dengan makan siangnya, exit fee di UAE Border (masing masing AED 35), snack box untuk perjalanan keberangkatan, Obat2an, bus antar jemput ke bandara Abu Dhabi maupun Dubai, Sarapan untuk paket Darat di Madinah (karena hotel di Madinal tidak memberikan Sarapan), pelayanan Catering, voucher discount untuk 2 orang peserta dengan harga hanya AED 1,000 untuk Charity Bazaar, Discount masing masing AED 1500 untuk 3 orang Pemimpin Bus, serta Discount AED 1,000 untuk pengurus Catering. Selain fasilitas di atas, panitia juga mengeluarkan biaya diantaranya untuk tips Supir di Mekah, room service di Mekah serta petugas di Bandar Udara Jeddah. Untuk menutupi kebutuhan diatas, panitia menaikan harga kepada jamaah sebesar AED 125. Page 1 of 7
PANITIA PENYELENGGARA UMROH KMMI 2014 Keluarga Masyarakat Muslim Indonesia – Abu Dhabi
www.kmmiauh.com
Ada beberapa aturan baru yang harus di perhatikan pada saat pengajuan visa Umroh. - Copy Passport + Residence visa - Copy Emirates ID - Photo berwarna dengan latar belakang putih ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar - Passport tidak habis masa berlakunya untuk 6 bulan kedepan dari saat pengajuan Visa Umroh - Visa residence tidak habis masa berlakunya untuk 3 bulan kedepan dari saat pengajuan Visa - Kartu Vaccine Meningitis. Wanita dibawah umur 45 tahun tanpa mahrom tidak akan bisa mendapatkan visa Umroh. Pada tahun ini ada 17 peserta wanita dibawah umur 45 tahun dari Dubai serta 31 peserta dari Abu Dhabi yang memerlukan mahrom, nampaknya ada kesulitan untuk memproses visa dengan mahrom ini terutama di Abu Dhabi karena Kedutaan Saudi Arabia di Abu Dhabi meminta agar surat dari KBRi yang menyatakan hubungan saudara disyahkan oleh Pengadilan setempat dibawa oleh masing masing pasangan dengan membawa 2 saksi dan akan diangkat sumpah. Alhamdulillah dengan bantuan KBRI serta orang dalam di Kedutaan Saudi Arabia hamper semua peserta wanita mendapatkan visa Umroh hanya 2 orang dari Dubai yang tidak mendapatkannya. Peserta tahun ini Alhamdulillah meningkat dari tahun sebelumnya yang datang dari berbagai kota di UAE, Ada dari Ras Al Khaimah, Al Ain, Fujairah, Dubai, Sharjah, Beda Zayed serta Abu Dhabi sendiri, disamping itu peserta bekerja di berbagai sector dan profesi seperti Industri Oil & Gas, Engineering Consultant, Mahasiswa, perhotelan, restaurant, paramedic, lembaga keuangan, Ibu rumah tangga, Pembantu rumah tangga dll. Mereka berjumlah 275 orang yang terdiri dari: -
Lewat Udara Dari Bandar Udara Abu Dhabi 1. Bayi (dibawah 2 tahun) 6 orang 2. Anak anak (2 – 12 tahun) tanpa bed 3 orang 3. Sekamar berempat 36 orang 4. Sekamar bertiga 19 orang 5. Sekamar berdua 6 orang Total: 72 Orang
-
Dari Bandar Udara Dubai 1. Bayi (dibawah 2 tahun) 2 orang 2. Anak anak tanpa bed tidak ada 3. Sekamar berempat 4 orang 4. Sekamar bertiga 7 orang 5. Sekamar berdua 6 orang Total: 19 Orang
-
Lewat Darat 1. Bayi dan anak2 tanpa Bed 10 orang 2. Sekamar berempat 130 orang 3. Sekamar bertiga 26 orang 4. Sekamar berdua 18 orang Total: 184 orang
Page 2 of 7
PANITIA PENYELENGGARA UMROH KMMI 2014 Keluarga Masyarakat Muslim Indonesia – Abu Dhabi
www.kmmiauh.com
Rombongan pertama berangkat dari Dubai hari Jumat 28 Maret 2014, jam 9:30 pagi menuju Mesjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi kemudian dilanjut ke KBRI. Sore harinya sekitar Jam 4:30, Dubes RI untuk PEA Bapak Salman Al Farizi berkenan melepas keberangkatan 4 Bus menuju Madinah. Disusul hari berikutnya Sabtu, 29 Maret 2014 rombongan paket pesawat dari Bandar Udara Dubai berangkat dari parkiran ADCO Abu Dhabi jam 1:30pagi, kemudian rombongan paket pesawat dari Bandar udara Abu Dhabi yang berdomosili di Beda Zayed berangkat jam 2:00 pagi dari Beda Zayed serta rombongan paket pesawat dari Bandara Abu Dhabi yang berdomisili di Abu Dhabi berangkat jam 05:00 pagi dari parkiran ADCO. Ketiganya menggunakan Bus antar jemput yang di sewa dari FastUAE. Rombongan paket pesawat tiba di Hotel Madinah Sabtu, 29 Maret sekitar jam 2 siang. Sementara rombongan dengan paket Bus tiba di Madinah di hari yang sama namun waktunya berfariasi. Yang tiba pertama Bus nomor 1 pimpinan Bapak Lala Lukman (Team Dubai), tiba sekitar jam 10:00 malam, kedua Bus nomor 2 pimpinan Bapak Herdi Herrispiadi, tiba hari Minggu 30 Maret 2014 sekitar jam 00:30. Karena dalam perjalanan ada gangguan teknis, Bus nomor 3 dan Bus nomor 4 datang bersamaan hari Minggu, 30 Maret 2014 sekitar jam 4:00 pagi. Semua dalam keadaan selamat, Alhamdulillah. Di Madinah antara paket pesawat dengan paket Bus tinggal di dua hotel yang berbeda, Paket pesawat tinggal di hotel Zowar International dari arah belakang Mesjid Nabawi jarak jalan kaki sekitar 200 meter, sementara paket Bus tinggal di Hotel Diar Al Habeeb, dari arah makam Baqi (Depan) jarak jalan kaki sekitar 200 meter. Di Diar Al Habeeb jamaah tidak disediakan sarapan dari Hotel tapi Paket Catering sangat nyaman karena Hotel memperbolehkan menggunakan restorasinya untuk penyajian makanan secara parasmanan sementara di Zowar International makanan dari catering disediakan dalam bentuk nasi Box. Catering sendiri terdiri dari 2 paket, yaitu Sarapan untuk paket Bus (atas biaya panitia) serta makan siang dan makan malam hanya yang memesan saja (sekitar 200 jamaah yang memesan catering). Satu paket catering di Madinah harganya SAR 17 sekali makan serta di Mekah SAR 16 sekali makan. Selama di Madinah acara bebas tanpa ada yang dikoordinasi oleh panitia kecuali catering. Hari Selasa, 1 April 2014, rombongan paket pesawat check out jam 9:00 pagi kemudian berangkat ziarah jam 10:00 ke beberapa tempat seperti: - Jabal Uhud - Mesjid Quba - Mesjid Qiblatain - Pasar Qurma Dilanjutkan ke Miqot di Bir Ali serta dilanjutkan menuju Mekah. Rombongan paket Bus check out jam 11:00 pagi dilanjutkan dengan itinerary yang sama. Rombongan pertama tiba di Hotel Dar AL Eiman Ajyad Mekah dengan selamat sekita pukul 10:00 dilanjutkan dengan pelaksanaan Umroh sampai menjelang shalat Shubuh. Sementara rombongan kedua tiba sekitar jam 12 tengah malam di Hotel Al Firdaus Al Umroh Mekah dilanjutkan dengan itinerary yang sama. Ziarah di Mekah ke Zabal Tsur (Ada Gua Tsur), Jabal Nur (Ada Gua Hiro), Mina, Muzdalifah, Arafah (Ada mesjid Namirah serta Jabal Rhamah) dilakukan dalam dua etape, etape pertama untuk rombongan paket Bus yaitu hari Rabu tanggal 2 Maret 2014, jam 4 sore sementara etape ke dua rombongan paket Pesawat dilakukan pada hari Kamis 3 Maret 2014 jam 8 pagi. Secara spontan, kami menawarkan jalan jalan ke Jeddah, akhirnya terdaftar 56 orang dengan menyewa 2 Bus besar masing masing Bus ongkosnya 800 real, kemudian kami iurang untuk membayarnya. Karena berangkatnya setelah shalat Ashar (Kamis, 3 Maret 2014) hanya mengunjunya Mesjid Qishos, Laut Merah, Serta pasar ??? (seperti Pasar Tanah Abang) kembali jam 10 malam mampir ke tempat pengisian botol botol Zam zam, Page 3 of 7
PANITIA PENYELENGGARA UMROH KMMI 2014 Keluarga Masyarakat Muslim Indonesia – Abu Dhabi
www.kmmiauh.com
Rupanya sekarang pengambilan Zamzam dibatasi, kami harus menunjukkan passport, passport akan discan agar tidak digunakan ulang. Tiap passport diberi jatah 2 botol @10 liter seharga 5 real per botol. Melihat antrian yang sangat panjang, sementara ada antrian perempuan yang hanya dua atau tiga orang saja, akhirnya kami memanggil ibu ibu agar turun dari Bus untuk mengantri sementara bapak bapaknya menyiapkan troly untuk mengangkut botol botol Zamzam ke Bus. Alhamdulillah untuk rombongan paket pesawat sudah mendapatkan 100 botol Air zam zam. Hari kamis Malam saya mendapat laporan dari para pemimping rombongan Bus, katanya passportnya dipinjam oleh para Supir Bus untuk mengambil Zamzam, jadi saya sudah punya pikiran bahwa zamzam untuk rombongan paket Bus sudah ditangani oleh para supuir bus serta perwakilan Hamla. Hari jumat pagi mulai muncul masalah, begitu saya mengunjungi Hotel Al Firdaus Al Umroh, para supir Bus mengklaim bahwa semua zam zam yang ada didalam Bus adalah milik mereka, bukan milik jamaah kita. Saya mulai bingung karena mereka mengambil nya dengan menggunakan passport jamaah kita. Begitu saya telephon Hamlah, katanya kamu jangan khawatir bahwa zamzam itu milik kalian. Tapi si Supir Bus bersikeras bahwa zemua zamzam itu milik mereka, setelah bernegosiasi dengan bahasa Arab yang paspasan akhirnya ketahuan bahwa mereka main game, dan Zam zam itu dihargakan kepada jamaah seharga 6 real, karena Hamlah sudah sepakat bahwa Zamzam adalah termasuk dapam paket, saya bayar dulu semua Zamzam untuk kemudian kita mintakan penggantian uangnya. Sekitar jam 2:30 Bada shalat Jumat, 3 bus sudah kumplit tinggal Bus nomor 4 kekurangan satu jamaah (ini jadi cerita yang unik dan menarik). Akhirnya Bus 1, Bus 2, dan Bus 3 diberangkatkan. Bus 4 berusaha menunggu jamaah yang masih belum datang juga. Menjelang shalat Ashar Pak Firdaus, pimpinan Rombongan Bus 4 melaporkan bahwa supir Bus sudah mulai uring uringan dan menanyakan apakah si jamaah yang tertinggal boleh ditinggal saja biar nanti ikut rombongan pesawat? Saya tegaskan sampai kapanpun harus kita tunggu karena jamaah merupakan tanggung jawab kita. Akhirnya bada shalat Ashar, saya menemukan orang tersebut di halaman Mesjid sedang berjalan berdua dengan seorang nenek tua (Suatu kejadian yang menurut saya diatur sama Allah) yang kehilangan rombongannya dan tidak mau lepas dari ibu Kuri’a (jamaah yang kita tunggu tunggu). Setelah saya antar ke Hotel Al Firdaus, akhirnya Bus 4 berangkat sekitar jam 5:30 sore. Keesokan harinya rombongan paket pesawat check out jam 8:00 karena Hamlah janji Bus yang akan mengantar ke Bandar Udara Jeddah bakal datang jam 8:30. Nyatanya sampai jam 10 Bus belum nongol juga. Selagi nunggu di Lobby Hotel yang crowded nya bukan kepalang karena ada dua Group yang juga check out, ada salah seorang jamaah yang menderita Ashma mengalami pingsan, Team Medis kita yang terdiri dari Dr. Ria Margiadi, DR Endah Patria serat Suster Suarni berusaha memberikan pertolongan pertama sebelum Ambulance dari Rumah sakit terdekat datang. Setelah diberikan pertolongan Oksigen dan obat2an yang memadai akhirnya ibu Ola (Nur Bulan) siuman dan menyatakan sanggup meneruskan perjalanan tanpa harus e rumah sakit. Bus datang sekitar jam 11:30 sementara jadwal pesawat berangkat jam 13:20. Kami terus melakukan komunikasi dengan Hamlah agar Hamlah bisa mendapatkan kontak dengan Gulf Air sehingga bisa diinformasikan keberadaan rombongan kami. Sampai di Bandar Udara Jeddah. Rupanya Duty Manager Gulf Air sudah menunggu diparkiran dan segera meminta passport yang sudah kami kumpulkan selama diperjalanan agar bisa dilakukan check in secara collective. Sementara bagasi disuruh segera ke Boarding area. Karena waktu yang sangat sempit akhirnya kami minta bantuan Porter. Rupanya sebelum porter membantu, mereka pasang harga bahwa per orang kena 10 real, jadi total satu Bus 450 real. Karena kami butuh proses cepat kamipun setuju. Eeeh ternyata si porter berkomunikasi dengan para petugas di bagian boarding, Tahu kalau mereka mendapat uang bagus dari kami dmereka pun cari cari peluan katanya ini zam zam harus di pack di sini yang ongkos packingnya satu botol 20 real. Tapi dengan Page 4 of 7
PANITIA PENYELENGGARA UMROH KMMI 2014 Keluarga Masyarakat Muslim Indonesia – Abu Dhabi
www.kmmiauh.com
berbisik dia bilang sudahlah dari pada lama lagi biar kami bantu segera boarding karena waktu sangat sempit, tapi ujung ujungnya Duit pula. Saya kasih 200 real, tidak menerima katanya kami 2 orang, sementara zamzam kamu lebih dari 50 botol, akhirnya uang 500 real melayang lagi. Selama perjalanan dari Jeddah ke Bahrain, Ibu Ola anfal lagi di atas pesawat, berkat bantuan ketiga Team medias kita, Alhamdulillah sampai di Bahrain denagn baik. Sampai di Bahrain punya waktu 45 menit untuk rombongan dengan tujuan Abu Dhabi dan 2 jam untuk rombongan dengan tujuan Dubai. Sesampai di Bandar Udara Abu Dhabi, setelah semua bagasi keluar, ada 1 baby push chair yang hilang serta 8 botol zamzam hilang entah dimana. Pulang dari Bandar Udara sekitar jam 7, mampir di KBRI yang ternyata 3 Bus (Bus, 4, Bus 3 dan Bus 1) sudah datang sedang menurunkan penumpang sementara Bus 1 akan meneruskan perjalanannya ke Dubai. Jam 8:30 Bus 2 tiba di KBRI dengan selamat, Alhamdulillah perjalanan pulang semua Bus tidak mengalami gangguan teknik. Sementara itu ada laporan dari Bapak Emil, pimpinan Team Dubai dari Bandar udara Dubai bahwa mereka juga kehilangan 3 botol Zamzam nya. Jadi total 11 botol hilang. Setelah diinfentarisasikan, dari rombongan Bus ternyata ada kelebihan Zamzam. Bus 1 ada 4 botol, Bus 2 ada 4 botol, Bus 3 ada 2 Botol, Alhamdulillah klop lah sudah. Laporan keuangan secara terperinci akan disampaikan secara terpisah karena memerlukan rekapitulasi yang lebih terperinci serta ada yang masih perlu diklarifikasi dengan Hamlah seperti: mereka yang cancel apakah akan dikembalikan, 4 orang yang digratiskan belum ada rinciannya, uang zamzam belum dapat penggantian dll. Kisah pencarian Ibu Kuri’a. Kisah ini menarik dan sangat unik menurut saya, serta jika kita ambil sisi religiusnya akan menamabh keimanan kita bahwa Allah swt mendengar doa dan permohonan kita. Hari Jumat 4 Maret 2014, Mesjid Harram dijejali jutaan manusia dari berbagai pelosok Dunia. Hari itu saya sibuk mengkoordinir kepulangan Jamaah Umroh Indonesia dari Abu Dhabi yang menggunakan Bus dari jam 9 pagi, gara-gara urusan zamzam yang katanya belum tersedia untuk jamaah padahal malam sebelumnya jelas jelas sopir Bus minta passport untuk ditukar dengan zamzam dan kami melihat sendiri zamzam ada di dalam bus, setelah telephon sana sini serta negosiasi dengan sopir Bus, ujung ujungnya sopir minta uang untuk mengganti semua zamzam yang ada, Hamlah sepakat supaya saya bayar dulu nanti akan direimburse. Saya baru bisa jalan ke Mesjid sekitar jam 11:30. Saking penuhnya Mesjid Harram hari itu, masuk halaman Mesjid saja sudah padat dan susah sehingga kami shalat Jumat di emperan Zamzam Tower. Selesai shalat Jumat saya kembali ke rombongan Bus yang ternyata sulit diharapkan bisa berkumpul sesegera setelah shalat Jumat. Sekitar jam 2:00 melihat semua penumpang Bus hampir lengkap, saya pergi mencari box untuk Zamzam bersama Pak Teguh Margiadi yang kebetulan ada di sekitar hotel, saya pikir beli saja sekalian pasti kawan kawan rombongan paket pesawat juga membutuhkan. Jam 2:30 Pak Firdaus kontak saya via telephone katanya ada sedikit masalah, bahwa salah satu anggota Bus 4 (Ibu Kuri’a, dia adalah seorang pembatu rumah tangga) belum datang juga, padahal 3 bus lainnya sudah berangkat ke Abu Dhabi. Pak Firdaus sudah mencoba mengkontak Ibu Kuri’a via nomor Saudi nya, tapi yang menjawab orang lain (Sebut saja ibu Aini). Jawabannya Ibu Kuri’a tadi ke Toilet bersama ibunya Ibu Aini (Sebut saja ibu Siti) sudah satu jam lebih belum kembali dan kehilangan kontak, rupanya tas ibu Kuri’a yang berisi HP, Dompet, serta Baju juga Tagnya Ibu Siti dititipkan di ibu Aini. Jam 3:30 pak Firdaus telephone lagi katanya Supir bus sudah uring uringan. Pak Firdaus bertanya “Bagimana pak? Apa yang harus kami lakukan, sebentar lagi jam 4” Saya jawab:” Pak Firdaus, meskipun hanya satu orang, tidak boleh ditinggalkan, semua anggota menjadi tanggung jawab kita sampai kembali ke Abu Dhabi, In Sha Allah dia kembali”
Page 5 of 7
PANITIA PENYELENGGARA UMROH KMMI 2014 Keluarga Masyarakat Muslim Indonesia – Abu Dhabi
www.kmmiauh.com
Menjelang waktu Ashar kami sekeluarga berjalan dari Hotel ke Mesjid Harram, sambil berjalan saya telephon lagi pak Firdaus menanyakan status terakhir, yang ternyata kondisinya masih sama, mereka masih tetap menunggu dengan sabarnya di dalam bus. Sesampai dihalaman Mesjid Harram kami sudah tidak lagi bisa masuk ke dalam Mesjid padalah Adzan Ashar saja belum berkumandang saking banyaknya yang menunaikan ibadah Umroh saat itu. Bisa dibayangkan berapa banyak manusia yang saat itu berada di Mesjid Haram, Sangat mustahil bagi seseorang sengaja mencari orang yang tidak jelas keberadaannya di dalam Mesjid Haram. Adzan Asharpun berkumandang sementara kami terus berusaha mencari tempat yang agak longgar untuk berdua dengan anak laki laki saya. Sementara itu Istri saya berdua dengan Ibu Ria Margiadi (istri Pak Teguh Margiadi) bergabung dengan jamaah perempuan. Alhamdulillah pas qomat, kami dapat tempat yang longgar untuk berdua dan langsung mengikuti shalat Ashar berjamaah di halaman depan pintu King Fahd (Gate 1). Selesai shalat saya lanjutkan dengan bersujud meminta kepada Allah agar Ibu Kuri’a di diberi petunjuk jalan jika dia kesasar dan dipertemukan kembali dengan groupnya agar semua bisa segera kembali ke Abu Dhabi. Begitullah Allah menjawab doa umatnya, semudah membalikkan telapak tangan. Begitu saya berdiri dan bertemu kembali dengan istri saya serta Ibu Ria, saat itu waktu sudak menunjukkan sekitar jam 4:30, selagi berjalan menuju Zam Zam Tower ditengah jejalan manusia yang berusaha keluar setelah selesai menunaikan shalat Ashar, kami berpapasan dengan Ibu Kuri’a sedang menggandeng seorang Nenek (Ibu Siti), saya benar2 kaget sampai berteriak “Ya Allah Ibu Kuri’a, dari mana aja dan mau kemana, tahu gak satu Bus nungguin ibu di deket Hotel. Ibu kan seharusnya sudah di Hotel selesai shalat Jum’at tadi” Ini kejadian yang sungguh sangat luar biasa, bisa menemukan seorang jamaah yang sedang dicari cari dan ditunggu tunggu berpapasan di tengah kerumunan banyak manusia. Dia bercerita kalau dia ini tidak bisa kemana mana karena terus dipegangi sama nenek Siti, yang mana nenek Siti terpisah dari rombongannya dan kehilangan jejak sejak sebelum shalat Jumat. Nenek Siti orang kampung dari Kuningan yang tidak ngerti tinggal di Hotel mana serta arah mana harus dia ikuti untuk pulang ke Hotelnya. Kalau ditanya cuma bilang gak tahu saya mah dari kampung dan diapun tidak memiliki identitas serta tag. Saya bilang “Nek, sekarang nenek sama istri saya dan ibu Ria ya karena Kuri’a harus pulang ke Abu Dhabi dan temen temennya sudah menunggu di Bus dari jam 2 tadi”. Si Nenek gak mau lepas dari Ibu Kuri’a sambil megangin terus tangannya dia terus menangis. Ibu Kuri’a bilang “ Pak tas saya dipegang anaknya Nenek Siti, saya dari tadi mencari kesana kemari tapi gak ketemu. Terus saya tanya “isinya apa Bu?, Passport ibu ada dimana?” “Isinya HP, dompet, kerudung, tag sama abaya, passport ada di Pak Firdaus” jawabnya “Alhamdulillah, sekarang ibu lupakan saja tas ibu yang dititipkan biar nanti kami coba cari, ibu ke Hotel saja karena semua orang sudah menunggu di sana untuk segera pulang” Saya bilang. “Terus nenek ini bagaimana? Siapa yang mau nolongin dia?” dia khawatir. “Ibu, in sha Allah pertolongan Allah akan datang, biar nenek sama istri saya dan ibu Ria di sini dulu. Yang penting ibu harus segera ke hotel dan bergabung dengan rombongan” saya meyakinkan. Akhirnya Ibu Kuri’a mau pergi dengan diantar oleh saya, sementara dengan berat si Nenek Siti tinggal bersama istri saya dan ibu Ria. Belum sepuluh menit kami berjalan menuju Hotel, tiba tiba HP saya berdering saya lihat nomor istri saya. “Darling, Alhamdulillah si Nenek sudah bertemu dengan salah seorang anggota rombongannya” setengah tidak percaya saya bersujud, bersyukur kepada Allah sudah mempertemukan Ibu Kuri’a serta nenek Siti yang terpisah dari rombongannya. Saya tanya bagaimana ceritanya bisa bertemu. Saat Nenek Siti sedang duduk bersama istri saya, ibu Ria pergi ke counter Mobily untuk beli pulsa, istri saya melihat ada dua orang bapak sedang celingukan seperti mencari cari seseorang serta terus memperhatikan nenek yang sedang bersama istri saya, penasaran istri saya menghampiri bapak tadi berharap bapak2 tersebut mencari nenek yang sedang bersama istri saya. “Pak, Bapak sedang mencari Page 6 of 7
PANITIA PENYELENGGARA UMROH KMMI 2014 Keluarga Masyarakat Muslim Indonesia – Abu Dhabi
www.kmmiauh.com
orang yang hilang? Istri saya bertanya. “Benar Bu, tadi saya mendapatkan khabar bahwa salah seorang anggota rombongan kami hilang sejak sebelum shalat Jumat dia pergi sama orang yang baru dikenalnya dan sampai sekarang belum ketahuan ada dimana” Jawabnya. “Bapak, kenal sama nenek ini?” tanya istri saya. Akhirnya terjadi komunikasi antara si Nenek dengan kedua bapak tadi, dari hasil komunikasi mereka ternyata mereka adalah satu rombongan yang ternyata meskipun satu rombongan mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Si Nenek memeluk bapak tadi sambil menangis. Akhirnya setelah ibu Ria kembali mereka diajak ke Hotel Movenvick di Zamzam Tower untuk bertemu kuta rombongan, tapi sayang ketua rombongan sedang tidak ada di kamarnya yang ada istrinya. Mereka sangat berterima kasih telah menolong Nenek yang terpisah dari rombongannya, kemudian istri saya menyampaikan bahwa ada tas ibu Kuri’a yang ditipkan kepada anaknya si Nenek. Istri ketua rombongan berjanji untuk bertemu kembali ba’da shala Isha berharap anak si Nenek sudah kembali ke Hotel. Istri saya dan ibu Ria pun meninggalkan hotel sambil bergumam, “kapan ya Umroh barang KMMI tinggalnya di hotel seperti ini”. Mereka turun ke lantai dasar dengan menggunakan lift, begitu pintu lift terbuka mereka melihat seorang ibu sedang menangis, istri sayapun bertanya “Ibu, ada apa menangis? Ada yang bisa dibantu?”. Si ibu pun bercerita “saya tadi dapat telephon dari keponakan saya (Ibu Aini anaknya nenek Siti) katanya kakak saya sejak sebelum shalat Jumat menghilang dengan orang yang baru dikenalnya di mesjid, orang itu menitipkan tasnya sama keponakan saya, sampai saat ini kakak saya tidak tahu ada dimana, padahal dia itu sudah pikun dan tidak tahu kemana mana” jawabnya. “Ibu dari mana?” Tanya bu istri saya “Saya dari Kuningan Bu” jawab si ibu “Terus tinggalnya di Hotel mana?” tanya istri saya lagi “Di Movenvick Bu” Mendengar jawanban si Ibu, langsung si ibu diajak kembali ke Hotel naik lift begitu sampai di Lobby hotel merekapun serta merta berpelukan. Betapa mengharukannya pertemuan antara si Ibu yang ternyata adiknya si Nenek dengan si nenek yang beberapa jam kehilangan arah. Saya ceritakan kejadian ini kepada Kuri’a sambil berjalan menuju Hotel. Saya bilang sama ibu Kuri’a bahwa nanti malam bada shalat Isha kami diminta datang ke hotelnya untuk mengambil tas ibu Kuri’a yang dititipkan kepada anaknya si Nenek. Sambil berjalan ibu Kuri’a pun bercerita bagaimana kejadian yang dia alami. Sebelum shalat Jum’at, Ibu Kuri’a duduk sebelahan dengan seorang Nenek dan anaknya di dalam Mesid sambil menunggu saatnayshalat Jumat. Mereka berkenalan dan ngobrol. Si nenek merasa ingin ke toilet, karena ibu Kuria merasa ngantuk dan ingin cuci muka dia menawarkan diri untuk mengantarnya. Sebelum pergi ke toilet, ibu Kuri’a menitipkan Tas serta Nenek Siti menitipkan Name tagnya kepada anaknya. Situasi dalam Mesjid saat itu memang sangat padat dan Ketika mereka keluar dari toilet kondisinya sudah semakin padat sehingga polisi menutup jalur yang mengarah kemana anak si Nenek Siti duduk. Mereka berdua terus terbawa arus entah kemana sehingga hilan orientasi tidak tahu harus kemana, mereka terus berusaha mencari tapi tidak tahu dimana anak si Nenek duduk. Sampai Akhirnya Allah mempertamukan kami dengan mereka. Alhamdulillah Lalan Purnama Ketua Panitia
Page 7 of 7