Laporan Keuangan Konsolidasian (REVISI) PT Ricky Putra Globalindo Tbk dan Entitas Anak 30 Juni 2014 dan 2013
DAFTAR ISI
Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6 - 59
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013 ASET
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak yang berelasi Pihak ketiga – setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 1.490.067.869 (2014) dan Rp 1.946.119.800 (2013) Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa – setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 3.830.115.581 (2014 dan 2013) Pihak ketiga Persediaan – setelah dikurangi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak sebesar Rp 2.303.802.194 (2014 dan 2013) Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka
Catatan
30 Juni 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
2e, 2f, 4
44,046,409,324
59,099,525,867
2d, 2e, 2g, 5
4,726,425,629
11,813,536,426
295,081,775,531
247,696,597,737
4,154,951,294 29,980,093,786
4,154,951,294 32,045,191,731
405,550,519,586 14,462,410,523 84,733,636,087 4,170,435,273
410,785,418,867 6,978,157,203 61,568,280,435 3,472,720,607
886,906,657,032
837,614,380,166
2s, 17d 2j, 10
– 715,661,235
507,291,510 715,661,235
2k, 2n, 2o, 11 2l, 12 2m 13
302,682,383,020 1,281,937,500 62,425,166 3,149,230,747
266,315,120,697 1,317,712,500 79,691,500 3,315,472,150
307,891,637,668
272,250,949,591
1,194,798,294,700
1,109,865,329,758
2d, 6
2h, 7 2s, 17a 8 2i, 9
Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 227.672.645.368 (2014) dan Rp 212.560.147.062 (2013) Properti investasi Aset tidak berwujud Uang jaminan Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 1
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman bank jangka pendek Hutang usaha Pihak yang berelasi Pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: - Pinjaman bank jangka panjang - Pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan sewa-balik - Hutang sewa guna usaha
2e, 14 2d, 2e, 15
30 Juni 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
4,911,183,360
3,984,493,784
16 2s, 17b 18 19
20,983,357,508 87,223,258,837 25,417,417,778 6,186,598,728 12,432,807,322 1,305,397,812
29,541,013,507 77,040,919,657 16,164,651,144 3,948,245,197 9,166,815,975 2,501,037,091
2e, 20
453,193,692,044
319,547,214,013
2n, 21 2n, 21
– 13,234,974,843
– 12,445,420,735
624,888,688,233
474,339,811,104
1,037,207,108 145,354,993,934 15,416,334,292 13,806,714,508
932,488,303 219,886,448,579 19,709,598,338 13,806,714,508
Total Liabilitas Jangka Panjang
175,615,249,843
254,335,249,727
Total Liabilitas
800,503,938,076
728,675,060,830
23 2q, 24
320,858,755,000 4,884,758,116
320,858,755,000 4,884,758,116
25
550,000,000 54,486,838,088
450,000,000 42,897,096,825
380,780,351,204 13,514,005,419
369,090,609,941 12,099,658,988
394,294,356,624
381,190,268,929
1,194,798,294,700
1,109,865,329,758
Total Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas pajak tangguhan Pinjaman bank jangka panjang Hutang sewa guna usaha Liabilitas imbalan pasca kerja
2s, 17d 2e, 20 2n, 21 2u, 22
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik ekuitas induk Modal saham Modal dasar - 1.152.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 641.717.510 saham Tambahan modal disetor, neto Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Total Ekuitas Pemilik Ekuitas Induk Kepentingan nonpengendali
2c, 26
Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 2
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan 2013 Catatan
PENJUALAN BERSIH HARGA POKOK PENJUALAN
2r, 27 2r, 28
30 Juni 2014 Rp
30 Juni 2013 Rp
595,310,178,599 (469,114,414,723)
480,874,551,191 (380,964,443,740)
126,195,763,876
99,910,107,451
63,152,522,454 23,886,832,748
47,876,955,818 22,907,960,147
87,039,355,202
70,784,915,965
39,156,408,674
29,125,191,487
226,695,813 1,036,430,182 177,359,644 3,684,125,237 4,617,135,807 (23,440,534,064) (4,187,612,421)
289,181,818 1,659,359,639 287,102,925 6,234,189,535 (9,318,910,609) (16,120,475,478) (814,675,674)
(17,886,399,802)
(17,784,227,844)
21,270,008,871
11,340,963,643
(4,987,040,823) (612,010,314)
(2,718,136,137) 309,866,092
(5,599,051,137)
(2,408,270,045)
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
15,670,957,735 –
8,932,693,598 –
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
15,670,957,735
8,932,693,598
14,256,611,303 (1,414,346,431)
8,386,150,480 (546,543,117)
15,670,957,735
8,932,693,596
22.22
13.07
LABA BRUTO BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
2r, 29 2r, 30
Total beban usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba penjualan aset tetap, neto Penghasilan sewa Penghasilan bunga Pendapatan atas penjualan waste Rugi selisih kurs, neto Beban bunga Pendapatan (beban) lain-lain, neto
2k, 2n, 11 2n
2e 31
Total beban lain-lain, neto LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
2s, 17e 2s, 17e
Total beban pajak, neto
Total laba komprehensif tahun bejalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
2c, 26
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2v, 32
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 3
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan 2013 Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Ekuitas Induk Saldo Laba
Catatan
Saldo per 31 Desember 2012 Laba komprehensif tahun berjalan
Modal Disetor Rp 320,858,755,000 –
Total Ekuitas Pemilik Ekuitas Induk Rp
Tambahan Modal Disetor, Neto Rp
Ditentukan Penggunaannya Rp
Belum Ditentukan Penggunaannya Rp
4,884,758,116
350,000,000
35,660,533,003
361,754,046,119
5,203,343,505
366,957,389,624
8,386,150,480
8,386,150,480
5,101,374,939
13,487,525,418
–
–
Kepentingan Nonpengendali Rp
Total Ekuitas Rp
Saldo per 30 Juni 2013
320,858,755,000
4,884,758,116
350,000,000
44,046,683,483
370,140,196,599
10,304,718,444
380,444,915,043
Saldo per 31 Desember 2013
320,858,755,000
4,884,758,116
450,000,000
42,897,096,825
369,090,609,941
12,099,658,988
381,190,268,929
Dividen
–
Laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 30 Juni 2014
320,858,755,000
4,884,758,116
(2,566,870,040)
(2,566,870,040)
–
(2,566,870,040)
100,000,000
14,156,611,303
14,256,611,303
1,414,346,431
15,670,957,735
550,000,000
54,486,838,088
380,780,351,204
13,514,005,419
394,294,356,624
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 4
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan 2013 30 Juni 2014 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan
553,816,472,324 (467,197,529,385) (80,434,243,495)
Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan (pengeluaran) lain-lain Arus kas neto dari (untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Penerimaan bunga Perolehan properti investasi Arus kas neto untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari pinjaman bank jangka pendek Pembayaran pinjaman bank jangka pendek Hasil dari pinjaman bank jangka panjang Pembayaran pinjaman bank jangka panjang Kenaikan (penurunan) hutang sewa guna usaha Pembayaran bunga dan beban keuangan Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan
30 Juni 2013 Rp 452,933,543,073 (394,416,455,705) (70,336,984,757)
6,184,699,444
(11,819,897,389)
(1,770,251,951) (10,232,940,612) 7,329,518,085
(346,178,162) (4,158,285,977) (48,846,337,940)
1,511,024,966
(65,170,699,468)
(51,988,738,865) 379,516,800 177,359,644 –
(14,555,574,403) (19,402,995,795) 320,681,819 287,102,926
(51,431,862,421)
(33,350,785,453)
926,689,576 – 89,645,954,721 (23,380,925,127) (3,503,709,937) (21,670,282,113)
– (1,422,185,558) 133,348,599,894 (11,473,149,189) (1,068,933,162) (15,774,297,316)
42,017,727,120
103,610,034,669
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
(7,903,110,335)
5,088,549,746
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
(7,150,006,208)
1,393,279,301
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
59,099,525,867
57,623,502,602
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
44,046,409,324
64,105,331,649
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 5
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
1.
INFORMASI UMUM a.
Pendirian Entitas PT Ricky Putra Globalindo Tbk (Entitas) didirikan berdasarkan Akta Notaris Sinta Susikto, S.H., No. 166 tanggal 22 Desember 1987, yang telah diubah dengan Akta No. 99 tanggal 10 Juli 1997 dari Notaris Raharti Sudjardjati, S.H. Akta Pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7331.HT.01.04.Th.97 tanggal 30 Juli 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1997, Tambahan No. 4259. Berdasarkan Akta Notaris Syarifah Chozie, S.H., MH, No. 20 tanggal 24 Juni 2008, seluruh Anggaran Dasar Entitas telah disesuaikan dengan UU RI No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU42045.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 17 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4 tanggal 13 Januari 2009, Tambahan No. 1072. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Syarifah Chozie, S.H., MH, No. 25 tanggal 24 Juni 2011 mengenai perubahan tempat kedudukan Entitas. Akta Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU36958.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 22 Juli 2011. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas terutama bergerak dalam bidang industri pembuatan pakaian dalam dan pakaian jadi (fashion wear). Pada saat ini, Entitas mempunyai 2 bidang usaha, yaitu pakaian jadi dan benang rajut. Kantor Pusat Entitas berdomisili Citeureup-Bogor, Jawa Barat, dengan lokasi pabrik di Citeureup-Bogor dan Cicalengka-Bandung. Entitas mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1988. Hasil produksi Entitas dipasarkan di dalam dan di luar negeri. Pada tahun 2005, Entitas membeli pabrik pemintalan benang yang terletak di Bandung seluas 60.170 M2, 60.000 spindle dengan kapasitas produksi sebesar 36.000 bale per tahun. Entitas juga membuka divisi perdagangan di Pontianak, Makassar dan Samarinda yang bertujuan untuk memperluas pemasaran pakaian dalam dan pakaian jadinya di wilayah Timur Indonesia.
b.
Penawaran Umum Saham • Tahun 1997
• Tahun 1999
: Penawaran Umum Perdana sebanyak 60.000.000 saham dan pencatatan saham pendiri sebanyak 100.000.000 saham. Penawaran Umum Perdana tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Januari 1998. : Penawaran Umum Terbatas I Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 128.000.000 saham. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Juni 1999.
6
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
1.
INFORMASI UMUM (Lanjutan) b.
Penawaran Umum Saham (Lanjutan) • Tahun 2004
c.
: Penawaran Umum Terbatas II Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 374.000.000 saham. Sebanyak 353.717.500 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Juli 2004.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dinyatakan dalam surat keterangan notaris Syarifah Chozie, S.H., No. 33 tanggal 23 Juni 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris independen
: : :
- Andrian Gunawan - Victor Richard Franziskus - Subandi Sihman
Direksi: Direktur Utama Direktur
: :
- Paulus Gunawan - Tirta Heru Citra - Charlie Nawawi - Iwan
Direktur (tidak terafiliasi)
:
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Syarifah Chozie, S.H., No. 9 tanggal 20 Juni 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris independen
: : :
- Andrian Gunawan - Victor Richard Franziskus - Sodikin Arsyad
Direksi: Direktur Utama Direktur
: :
- Paulus Gunawan - Tirta Heru Citra - Charlie Nawawi - Iwan
Direktur (tidak terafiliasi)
:
Pada tanggal 30 Juni 2014 susunan Komite Audit Entitas adalah sebagai berikut: Komite Audit: Ketua Anggota
: :
- Subandi Sihman - Surya Junawan - Raymond Ellion
Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan Komite Audit Entitas adalah sebagai berikut: Komite Audit: Ketua Anggota
: :
- Sodikin Arsyad - Tjiong Indra - Eddy Nachrowi
7
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
1.
INFORMASI UMUM (Lanjutan) c.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan) Pada tahun 2014, Entitas dan Entitas Anak masing-masing mempunyai rata-rata 2.245 karyawan tetap (2013: 2.148 karyawan tetap) (tidak diaudit). Jumlah biaya karyawan pada tahun 30 Juni 2014 sebesar Rp 83.141.858.125 (2013: Rp 149.627.893.011). Gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 1.219.587.264 (2013: Rp 2.181.414.600).
d.
Entitas Anak yang Dikonsolidasian Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Entitas Anak yang dikonsolidasiankan termasuk persentase kepemilikan Entitas adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
PT Jasaricky Abadi
Domisili
Medan
Jenis Usaha
Perdagangan
Tahun
Persentase
Operasi
Kepemilikan
Komersial
1995
Total Aset Sebelum Eliminasi
2014
2013
30 Juni 2014
2013
%
%
Rp
Rp
99,92
99,92
16,250,318,162
15,883,500,299
95,00
31,708,427,410
25,035,559,299
dan distribusi PT Ricky Jaya Sakti
Surabaya
Perdagangan
1996
95,00
dan distribusi PT Ricky Musi Wijaya
Palembang
Perdagangan
1997
99,80
99,80
20,106,303,703
16,324,254,889
1997
51,00
51,00
22,256,485,002
18,039,627,950
1997
99,80
99,80
21,426,571,042
18,221,802,192
2010
52,00
52,00
21,189,943,351
22,659,464,158
2011
60,00
60,00
75,752,477,589
48,201,538,709
2012
90,00
90,00
63,179,295,223
64,289,146,698
2013
80,00
−
10,428,952,744
2,571,942,903
2013
65,00
−
54,183,839,937
34,180,543,667
2013
75,00
−
17,106,510,989
11,615,182,297
Restoran
2013
80,00
−
1,819,773,079
1,998,324,717
Perdagangan
2014
100.00
1,159,368,203
–
dan distribusi PT Ricky Mumbul Daya
Semarang
Perdagangan dan distribusi
PT Ricky Arta Jaya
Bandung
Perdagangan dan distribusi
PT Ricky Hansen Cemerlang
Jakarta
Perdagangan dan distribusi
PT Ricky Tekstil Indonesia
Bogor
Perdagangan dan distribusi
PT Ricky Garmen Exportindo
Bogor
Perdagangan dan distribusi
PT RT Mahkota Globalindo
Bogor
Perdagangan dan distribusi
PT Ricky Gunze
Bogor
Perdagangan dan distribusi
PT Ricky Sportindo
Bogor
Perdagangan dan distribusi
PT Ricky Citra Rasa
Jakarta
Ricky Putra Globalindo Vietnam Vietnam CO., LTD.
dan distribusi
8
−
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
1.
INFORMASI UMUM (Lanjutan) d.
Entitas Anak yang Dikonsolidasian (Lanjutan) • Pada tanggal 5 Maret 2013, Entitas mendirikan Anak Entitas, PT Ricky Gunze dengan kepemilikan langsung sebesar 65% sesuai dengan akta notaris No. 19 dari Desman, S.H., M.Hum, M.M. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU16522.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 2 April 2013. • Pada tanggal 5 Pebruari 2013, Entitas mendirikan Anak Entitas, PT Ricky Sportindo dengan kepemilikan langsung sebesar 75% sesuai dengan akta notaris No. 27 dari Desman, S.H., M.Hum, M.M. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU16194.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 28 Maret 2013. • Pada tanggal 2 Juli 2013, Entitas mendirikan Anak Entitas, PT Ricky Citra Rasa dengan kepemilikan langsung sebesar 80% sesuai dengan akta notaris No. 9 dari Desman, S.H., M.Hum, M.M. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU48066.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 12 September 2013. • Pada tanggal 3 September 2013 Entitas mendirikan anak perusahaan di Vietnam sesuai dengan Investment Certificate No: 411043002324 dan mulai beroperasi pada januari 2014
e.
Persetujuan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian PT Ricky Putra Globalindo Tbk dan Entitas Anak diselesaikan dan mendapat persetujuan untuk diterbitkan dari manajemen Entitas pada tanggal 23 Juli 2014.
9
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah seperti dijabarkan di bawah ini: a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau Entitas Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep347/BL/2012. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan (historical cost) menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Beberapa akun disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct-method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang fungsional Entitas dan Entitas Anak adalah mata uang Rupiah. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Entitas Induk.
b.
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2013 Efektif tanggal 1 Januari 2013, Entitas dan Entitas Anak telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) sejak tanggal 1 Januari 2013 yang relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Entitas dan Entitas Anak: PSAK No. 38 (Revisi 2012), "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali". PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang berlaku efektif 1 Januari 2013, antara lain mengatur bahwa transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali diakui dan dicatat di Ekuitas dan menyajikannya dalam pos “Tambahan Modal Disetor”. Entitas dan Entitas Anak telah mengevaluasi dampak atas diterapkannya PSAK No. 38 (Revisi 2012) di atas tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 60, "Instrumen Keuangan: Penyajian" dan penarikan PSAK No. 51, "Akuntansi Kuasi Reorganisasi" yang berlaku efektif 1 Januari 2013 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Entitas dan Entitas Anak, dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan dan periode sebelumnya.
10
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) b.
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2013 (Lanjutan) Entitas dan Entitas Anak masih mengevaluasi dampak penerapan intrepretasi berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian: Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: • ISAK No. 27, "Pengalihan Aset dari Pelanggan". • ISAK No. 28, "Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Keuangan". Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standarstandar tersebut tidak diperkenankan. Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: • PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasianan". • PSAK No. 66, "Pengaturan Bersama". • PSAK No. 67, "Pengungkapan Kepentingan dalam Entias Lain". • PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar". • PSAK No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan". • PSAK No. 4 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Tersendiri". • PSAK No. 15, "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama". • PSAK No. 24, "Imbalan Kerja". Hingga tanggal pengesahan dari laporan keuangan konsolidasian ini, Entitas dan Entitas Anak masih mengevaluasi atas dampak potensial dari PSAK baru dan revisian di atas.
c.
Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas dan Entitas Anak dengan pemilikan lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung dan/atau mempunyai hak untuk mengatur dan mengendalikan kebijakan manajemen serta operasional Entitas Anak. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar Entitas dan Entitas Anak dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Entitas dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha.
Entitas Anak dikonsolidasi sejak tanggal akuisisi, yaitu dimana Entitas memperoleh pengendalian, dan diakhiri sampai dengan tanggal Entitas kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Kerugian Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada "Kepentingan Nonpengendali", bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
11
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) c.
Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Kepentingan nonpengendali merupakan bagian atas laba atau rugi entitas anak yang diatribusikan kepada pemilikan ekuitas Entitas Anak yang tidak dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh Entitas yang disajikan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan sebagai bagian dari ekuitas di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
d.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya. (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
12
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) e.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Entitas menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK revisi ini antara lain mengatur entitas untuk menentukan mata uang fungsionalnya dan memperkenankan entitas untuk menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang selain mata uang fungsionalnya. Manajemen Entitas menentukan mata uang fungsional Entitas adalah Rupiah dan memilih menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang fungsional berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat. Nilai kurs yang digunakan pada akhir periode laporan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura 1 Euro
f.
11,969.00 9,582.50 16,332.91
31 Desember 2013 Rp 12,189.00 9,627.99 16,821.44
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid, yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek, dan disajikan sebesar nilai nominal.
g.
Piutang Usaha Piutang usaha disajikan dalam nilai wajar awal, diukur dalam nilai yang diamortisasi setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan piutang tak tertagih dibentuk berdasarkan evaluasi manajemen berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
13
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) h.
Persediaan Barang jadi, bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan makanan dan minuman diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi (berdasarkan kapasitas operasi normal). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Penyisihan untuk persediaan usang dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. i.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
j.
Investasi Investasi pada Entitas Asosiasi Asosiasi adalah semua Entitas dimana Entitas dan Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, pada umumnya mempunyai kepemilikan saham antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada Entitas asosiasi dicatat menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui pada harga perolehan.
Dengan metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian Entitas dan Entitas Anak atas laba atau rugi Entitas investee atau bagian atas pergerakan pada nilai cadangan setelah tanggal akuisisi. Distribusi laba (kecuali dividen saham) yang diterima dari Entitas investee akan mengurangi nilai tercatat investasi. Bagian laba atau rugi Entitas dan Entitas Anak diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan bagian dari pergerakan pada cadangan setelah tanggal akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya.
14
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) k.
Aset Tetap dan Penyusutan Pemilikan Langsung Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (pengakuan awal) setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai aset. Biaya perolehan mencakup pengeluaran-pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset tersebut. Setelah pengakuan awal, aset tetap diukur dengan model biaya (cost model ). Nilai residu, estimasi umur ekonomis dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan disesuaikan jika lebih tepat, pada setiap tanggal neraca, untuk memastikan bahwa nilai sisa, estimasi umur ekonomis dan metode penyusutan tersebut telah mencerminkan manfaat ekonomi yang diharapkan dari aset tersebut. Aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat masingmasing aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan kantor Peralatan pabrik Kendaraan
20 10 – 16 5 5 5
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian periode/tahun berjalan; sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian komprehensif tahun berjalan.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari neraca, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian komprehensif tahun berjalan. Aset dalam Penyelesaian Akumulasi beban konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai konstruksi dalam penyelesaian. Beban tersebut direklasifikasi ke aset tetap pada saat proses konstruksi selesai dan aset siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal tersebut.
15
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) l.
Properti Investasi Properti investasi terutama terdiri dari bangunan ruko yang dikuasai untuk kenaikan nilai dan tidak digunakan oleh Entitas Anak. Properti investasi dicatat dengan model biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan properti investasi. Ketika penggunaan sebuah properti berubah sehingga properti tersebut direklasifikasi sebagai aset tetap, harga perolehan dan akumulasi penyusutan properti tersebut pada tanggal reklasifikasi dipindahkan ke akun aset tetap. Properti investasi disusutkan sepanjang estimasi masa manfaatnya yaitu 20 tahun.
m. Aset Tidak Berwujud Aset tak berwujud merupakan kapitalisasi biaya piranti lunak, dan jasa konsultasi dan biaya lain yang bisa diatribusikan secara langsung sehubungan dengan pemutakhiran sistem teknologi informasi Entitas. Biaya ini diamortisasi selama estimasi masa manfaatnya yaitu 4 tahun. Beban Tangguhan Hak atas Tanah Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud, dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak. n.
Sewa Sewa Operasi Penentuan apakah dalam suatu perjanjian mengandung sewa pembiayaan adalah berdasarkan isi dari perjanjian awal dan apakah isi dari perjanjian tersebut bergantung dari kegunaan dari aset yang spesifik dan memiliki hak penuh atas aset tersebut. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada pihak penyewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sewa Pembiayaan - Sebagai Lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Lessee mengkapitalisasi sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi periode berjalan.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis ) selama masa sewa.
16
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n.
Sewa (Lanjutan) Sewa-Menyewa Biasa – Lessor Aset yang disewagunausahakan melalui sewa-menyewa biasa termasuk dalam aset tetap di laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset tersebut disusutkan selama estimasi masa manfaatnya seperti aset tetap lainnya yang sejenis. Pendapatan sewa diakui berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha.
Transaksi Jual dan Sewa-balik Transaksi jual dan sewa-balik harus diperlakukan sebagai 2 (dua) transaksi yang terpisah. Selisih lebih antara harga jual dan nilai tercatat aset harus diakui sebagai pendapatan tangguhan yang harus diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa, dan dalam hal terjadi kerugian, harus diakui segera pada periode berjalan apabila penyewaan kembali merupakan sewa guna usaha pembiayaan atau keuntungan atau kerugian harus diakui segera apabila penyewaan kembali merupakan sewa-menyewa biasa.
o.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Entitas dan Entitas Anak mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount ) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Entitas dan Entitas Anak melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba konsolidasian pada periode terjadinya pemulihan.
p.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali dicatat menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
Selisih antara harga konsiderasi yang diterima dengan nilai terbawa setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan sebagai bagian “Tambahan Modal Disetor” pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian. q.
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari akun Tambahan Modal Disetor dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
17
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang putus di pasar lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan; pelanggan telah menerima barang dan terdapat keyakinan memadai bahwa piutang dari penjualan tersebut akan dapat ditagih. Penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman.
Penjualan dari penjualan makanan dan minuman diakui berdasarkan penerimaan yang dicatat oleh POS register .
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis) . s.
Perpajakan Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi konsolidasian kecuali untuk item yang langsung diakui di ekuitas, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di ekuitas. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku, atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Amandemen terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan. t.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
18
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) t.
Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen usaha adalah komponen Entitas yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Entitas yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
u.
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Entitas dan Entitas Anak mengakui liabilitas imbalan pasca kerja secara pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Entitas dan Entitas Anak sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan liabilitas imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit . Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested , dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
v.
Laba per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
19
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) w. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Entitas dan Entitas Anak mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. i.
Aset Keuangan Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: • Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam neraca konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Entitas dan Entitas Anak tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
• Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Piutang usaha (Catatan 2g), piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya Entitas dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.
20
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) w. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) i.
Aset Keuangan (Lanjutan) • Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Entitas mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Entitas dan Entitas Anak tidak mempunyai aset keuangan tersedia untuk dijual. ii.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut: • Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Tidak ada liabilitas Entitas dan Entitas Anak yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
21
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) w. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) ii.
Liabilitas Keuangan (Lanjutan) • Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, pinjaman bank, hutang usaha dan hutang lain-lain.
x.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Entitas dan Entitas Anak, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Entitas dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan pada Catatan 2w.
22
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN (Lanjutan) Estimasi dan Asumsi Entitas mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Entitas dan Entitas Anak. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan hasil estimasi yang dilaporkan tersebut.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. a.
Estimasi Masa Manfaat dan Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 tahun sampai dengan 20 tahun, yang merupakan umur yang secara umum diharapkan dalam industri yang sama dan pengalaman aset yang sejenis. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat dan beban penyusutan aset tetap dijelaskan dalam Catatan 11.
b.
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Penentuan liabilitas dan beban imbalan pasca kerja karyawan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Sementara manajemen berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan manajemen dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan pasca kerja karyawan pada akhir periode pelaporan diungkapkan dalam Catatan 22.
c.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 33.
23
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI MANAJEMEN (Lanjutan) d.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba kena pajak akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat digunakan. Estimasi manajemen diperlukan untuk menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan kemungkinan terjadi dan besaran laba kena pajak di masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, saldo aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 17.
4.
KAS DAN SETARA KAS 30 Juni 2014 Rp Kas Bank: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Kosipa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dolar AS PT Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank HSBC PT Bank Panin Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk Euro Citibank N.A. Vietnam Dong Vietcombank RPG VIETNAM 71000798749 Total bank
3,729,726,525
3,612,670,473
14,216,246,399 4,315,439,737 415,051,642 938,828,921 172,109,264 172,642,647 59,310,110 383,350,102 124,313,809 39,725,137 24,222,523 2,173,190,922
31,365,344,734 3,326,540,786 891,926,928 1,062,611,997 496,111,155 476,571,312 446,938,189 155,892,722 121,155,896 97,314,040 50,405,251 25,862,730
395,736,862 319,685,780 139,534,243 93,581,008 4,819,237,418 9,848,091,176 89,241,103 18,639,204
9,667,488,751 1,755,952,947 348,129,054 205,379,530 194,103,365 2,474,757,309 91,528,542 24,531,703
–
708,308,452
58,504,791
–
38,816,682,799
24
31 Desember 2013 Rp
53,986,855,394
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
4.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 30 Juni 2014 Rp Deposito berjangka: Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
31 Desember 2013 Rp
1,500,000,000 − − −
1,500,000,000 − − −
Total deposito berjangka
1,500,000,000
1,500,000,000
Total kas dan setara kas
44,046,409,324
59,099,525,867
Tingkat bunga per tahun: Deposito berjangka: Rupiah
5% - 7,25%
5% - 7,25%
30 Juni 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Seluruh kas dan setara kas ditempatkan pada pihak ketiga.
5.
PIUTANG USAHA a.
Berdasarkan Nama Debitur:
Pihak yang berelasi: PT Uomo Donna Indonesia PT Taitat Putra Rezeki Pihak ketiga: Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih
Total, neto
25
2,365,534,172 2,360,891,457
6,727,133,369 5,086,403,057
4,726,425,629
11,813,536,426
279,168,432,353 17,403,411,047
236,591,705,617 13,051,011,920
296,571,843,400 (1,490,067,869)
249,642,717,537 (1,946,119,800)
295,081,775,531
247,696,597,737
299,808,201,159
259,510,134,163
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
5.
PIUTANG USAHA (Lanjutan) b.
Berdasarkan Analisis Umur Piutang Usaha: 30 Juni 2014 Rp Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: < 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
161,482,963,564
140,129,350,456
58,436,598,410 15,579,429,028 6,761,128,413 59,038,149,613
50,709,266,150 13,519,291,583 5,867,074,222 51,231,271,552
Total Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih
301,298,269,029 (1,490,067,869)
261,456,253,963 (1,946,119,800)
299,808,201,159
259,510,134,163
Total, neto c.
31 Desember 2013 Rp
Berdasarkan Mata Uang: 30 Juni 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Rupiah Dolar AS
283,894,857,982 17,403,411,047
248,405,242,043 13,051,011,920
Total Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih
301,298,269,029 (1,490,067,869)
261,456,253,963 (1,946,119,800)
299,808,201,159
259,510,134,163
Total, neto Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut:
30 Juni 2014 Rp Saldo awal Penambahan Penghapusan Saldo akhir
26
31 Desember 2013 Rp
1,946,119,800 – (456,051,931)
1,398,297,598 547,822,202 –
1,490,067,869
1,946,119,800
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
5.
PIUTANG USAHA (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih atas piutang kepada pihak ketiga pada tanggal 30 Juni 2014 sebesar Rp 1.490.067.869 (2013: Rp 1.946.119.800) adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak yang berelasi tidak dilakukan penyisihan karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih di kemudian hari. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Piutang usaha yang dijaminkan adalah sebagai berikut: Mata Uang Entitas: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 20) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Catatan 20) Entitas Anak: PT Ricky Garmen Eksportindo PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Catatan 20)
6.
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Rp Rp
167,698,650,000 80,000,000,000
167,698,650,000 80,000,000,000
US$
5,462,000
5,462,000
PIUTANG LAIN-LAIN Piutang lain-lain terdiri atas: 30 Juni 2014 Rp Pihak-pihak yang berelasi: Piutang karyawan dan direksi PT Megah Moda Globalindo PT Uomo Donna Indonesia Dikurangi: Penyisihan piutang lain-lain tak tertagih Pihak ketiga: PT Artha PT Batu Bara Pihak ketiga lain-lain
Total, neto
27
31 Desember 2013 Rp
4,153,408,674 3,830,115,581 1,542,620
4,153,408,674 3,830,115,581 1,542,620
7,985,066,875 (3,830,115,581)
7,985,066,875 (3,830,115,581)
4,154,951,294
4,154,951,294
3,324,820,692 2,311,930,541 24,343,342,553
3,324,820,692 2,311,930,541 26,408,440,498
29,980,093,786
32,045,191,731
34,135,045,081
36,200,143,025
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
6.
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih atas piutang kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2014 sebesar Rp 3.830.115.581 (2013: Rp 3.830.115.581) adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak ketiga tidak dilakukan penyisihan karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih di kemudian hari.
7.
PERSEDIAAN 30 Juni 2014 Rp Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang Barang dalam perjalanan Bahan baku makanan Dikurangi: Penyisihan persediaan usang
149,059,580,252 76,663,310,096 154,368,050,394 26,891,310,333 872,070,705 –
151,681,270,546 91,042,473,989 138,522,302,036 27,724,048,853 4,091,373,687 27,751,950
407,854,321,780
413,089,221,061
(2,303,802,194)
Total, neto
31 Desember 2013 Rp
405,550,519,586
(2,303,802,194) 410,785,418,867
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
Saldo awal Penambahan Pemulihan
2,303,802,194 – –
1,766,061,160 537,741,034 –
Saldo akhir
2,303,802,194
2,303,802,194
28
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
7.
PERSEDIAAN (Lanjutan) Persediaan yang dijaminkan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Entitas: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 20) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Catatan 20) Entitas Anak: PT Ricky Arta Jaya PT Bank Danamon Tbk (Catatan 14) PT Jasa Ricky Abadi PT Bank Danamon Tbk (Catatan 14)
31 Desember 2013 Rp
223,769,010,000 50,000,000,000
223,769,010,000 50,000,000,000
3,528,668,888
3,528,668,888
3,454,716,202
3,454,716,202
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya yang mungkin timbul dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 199.900.000.000 (2013: Rp 199.900.000.000). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Entitas dan Entitas Anak. Manajemen berpendapat penyisihan persediaan usang sebesar Rp 2.303.802.194 dan Rp 2.303.802.194 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 cukup untuk menutupi kerugian penurunan nilai persediaan.
8.
UANG MUKA 30 Juni 2014 Rp Tanah Bahan baku Mesin Jaminan L/C Lain-lain Total
31 Desember 2013 Rp
15,252,460,514 15,561,379,586 18,511,898,759 31,462,385,974 3,945,511,253
15,252,460,514 14,413,971,128 13,885,634,031 9,009,854,800 9,006,359,962
84,733,636,087
61,568,280,435 2
Uang muka pembelian tanah merupakan uang muka untuk pembelian 23 bidang tanah dengan luas total 103.370 M yang berlokasi di Bandung. Sampai dengan tanggal 23 Juli 2014, proses pensertifikatan dan pengurusan SHGB masih dalam proses, dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2014.
29
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
9.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA 30 Juni 2014 Rp
10.
31 Desember 2013 Rp
Sewa Asuransi Lisensi Lain - lain
1,025,023,813 679,152,574 1,474,570,147 991,688,739
1,417,497,514 147,222,794 – 1,908,000,299
Total
4,170,435,273
3,472,720,607
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 30 Juni 2014
Entitas Asosiasi
Persentae Kepemilikan
Harga Perolehan
Penambahan Investasi
Akumulasi Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi
%
Rp
Rp
Rp
–
–
–
–
−
–
PT RME
25%
PT PRG
40%
715,661,235 – 715,661,235
Investasi 31 Des 2013 Rp 715,661,235 – 715,661,235
31 Desember 2013
Entitas Asosiasi
Persentase Kepemilikan %
Harga Perolehan Rp
Akumulasi Bagian Rugi Entitas Asosiasi Rp
Penambahan Investasi Rp
Investasi 31 Des 2012 Rp
PT RME
25%
500,000,000
–
215,661,235
PT PRG
40%
200,000,000
–
(200,000,000)
700,000,000
–
15,661,235
30 Juni 2014 Rp –
Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi
715,661,235 – 715,661,235
31 Desember 2013 Rp (50,368,547)
Entitas, melalui Entitas Anak, PT Ricky Arta Jaya, memiliki saham pada PT Putra Rejeki Garmindo (PRG) dengan kepemilikan 40%. Pada tanggal 30 Juni 2014, PRG telah mengalami defisiensi modal, karenanya Entitas hanya mengakui akumulasi rugi bersih Entitas Asosiasi sebesar investasinya, dan mencatat investasi tersebut sebesar Rp Nihil.
30
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
11.
ASET TETAP 30 Juni 2014 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
–
–
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah
29,047,591,450
Bangunan dan prasarana
113,929,457,817
5,215,469,039
Mesin
–
–
29,047,591,450
773,575,973
237,127,262,988
35,646,651,774
Peralatan kantor
15,122,460,078
613,191,881
–
–
15,735,651,959
Peralatan pabrik
14,272,323,877
2,611,562,846
–
–
16,883,886,723
571,716,100
401,536,080
–
–
973,252,180
16,961,815,019
1,527,233,977
–
18,095,184,360
Peralatan restoran Kendaraan
115,113,600
393,864,636
(13,700,000,000)
119,918,502,829 258,958,801,162
Sewa guna usaha Mesin
21,441,956,610
Kendaraan
24,185,088,614
3,853,713,770
–
6,215,595,204
2,119,379,499
–
478,875,267,758
51,988,738,865
38,115,511,143
2,646,768,572
127,880,995,287
6,693,549,075
Aset dalam pembangunan
Total
–
–
13,700,000,000 –
28,038,802,384
(773,575,973)
508,978,236
35,141,956,610
0
7,561,398,730
530,355,028,388
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin
– 959,280
–
40,762,279,715
–
134,573,585,082
Peralatan kantor
11,832,105,099
502,755,852
–
–
12,334,860,951
Peralatan pabrik
8,116,603,493
1,267,524,389
–
–
9,384,127,882
23,314,529
129,951,695
–
–
153,266,223
14,219,041,481
1,151,121,746
–
15,014,965,257
Peralatan restoran Kendaraan
355,197,969
-
-
Mesin
2,567,811,450
1,276,867,485
–
–
3,844,678,935
Kendaraan
9,804,764,579
1,800,116,742
–
–
11,604,881,321
212,560,147,062
15,468,655,556
–
227,672,645,368
Sewa guna usaha
Total
Nilai Buku
266,315,120,697
-
356,157,249
302,682,383,020
31
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
11.
ASET TETAP (Lanjutan) 31 Desember 2013 Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin
26,021,530,650 108,615,671,919 223,860,502,815
3,026,060,800 5,313,785,898 32,142,803,913
Peralatan kantor
12,733,143,904
2,396,002,282
Peralatan pabrik
11,053,790,339
3,218,533,538
−
571,716,100
−
−
Peralatan restoran Kendaraan
− 16,374,433,154
1,207,833,410
– − 18,876,043,740
− − −
29,047,591,450 113,929,457,817 237,127,262,988
6,686,108
−
15,122,460,078
−
14,272,323,877
763,451,545
571,716,100
143,000,000
16,961,815,019
Sewa guna usaha Mesin Kendaraan Aset dalam pembangunan
Total Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin
2,965,888,800
18,476,067,810
−
15,681,188,015
8,646,900,599
−
−
21,441,956,610
3,190,889,004
3,743,674,305
718,968,105
−
6,215,595,204
420,497,038,601
78,743,378,655
20,365,149,498
–
478,875,267,758
33,486,373,586 114,836,433,198
4,629,137,557 14,063,280,081
− 1,018,717,992
− −
38,115,511,143 127,880,995,287
6,686,108
−
11,832,105,099
−
8,116,603,493
(143,000,000)
24,185,088,614
Peralatan kantor
10,847,292,882
991,498,325
Peralatan pabrik
6,040,829,619
2,075,773,874
– 13,970,029,813
23,314,529 885,146,546
Mesin
1,071,015,400
1,496,796,050
−
−
2,567,811,450
Kendaraan
5,821,701,665
4,073,629,581
−
(90,566,667)
9,804,764,579
186,073,676,164
28,238,576,543
Peralatan restoran Kendaraan
− − 726,701,545
− 90,566,667
23,314,529 14,219,041,481
Sewa guna usaha
Total
Nilai Buku
1,752,105,645
−
234,423,362,437
212,560,147,062
266,315,120,697
Aset dalam pembangunan sebesar Rp 7.561.398.730 dan Rp 6.215.595.204 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 merupakan pembangunan pabrik kaos kaki dan diperkirakan selesai pada akhir tahun 2014. Pengurangan aset tetap sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Harga perolehan Akumulasi penyusutan
31 Desember 2013 Rp
508,978,236 (356,157,249)
20,365,149,498 (1,752,105,645)
Nilai tercatat aset dijual Harga jual
152,820,987 379,516,800
18,613,043,853 20,563,616,309
Laba penjualan aset tetap, neto
226,695,813
1,950,572,456
32
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
11.
ASET TETAP (Lanjutan) 30 Juni 2014 Rp Pembebanan penyusutan sebagai berikut: Harga pokok penjualan (Catatan 28) Beban penjualan (Catatan 29) Beban umum dan administrasi (Catatan 30) Total
31 Desember 2013 Rp
10,728,993,398 32,177,500 4,707,484,658
19,582,105,124 42,288,333 8,614,183,086
15,468,655,556
28,238,576,543
Aset tetap yang dijaminkan adalah sebagai berikut: 2013 Rp Entitas: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 20) - Tanah - Bangunan dan prasarana - Mesin PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Catatan 20) - Tanah - Mesin PT CIMB Niaga Tbk (Catatan 20) - Tanah PT Bank Panin Tbk (Catatan 20) - Mesin Entitas Anak: - PT Ricky Artha Jaya PT Bank Danamon Tbk (Catatan 14) - Tanah dan bangunan - PT Jasa Ricky Abadi PT Bank Danamon Tbk (Catatan 14) - Tanah dan bangunan milik PT Ricky Putra Globalindo Tbk - PT Ricky Garmen Exportindo PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Catatan 20) - Mesin - Tanah dan bangunan - PT Ricky Tekstil Indonesia PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Catatan 20) - Mesin - Tanah dan bangunan
2012 Rp
Rp Rp Rp
70,552,690,000 65,920,400,000 11,955,000,000
70,552,690,000 65,920,400,000 111,975,000,000
Rp Rp
75,237,600,000 52,500,500,000
75,237,600,000 52,500,500,000
Rp
38,552,860,000
38,552,860,000
Rp
3,675,630,598
3,675,630,598
Rp
3,528,668,888
3,528,668,888
69 M²
69 M²
US$
2,104,782 128265 M²
2,104,782 130765 M²
US$
2,104,782 128265 M²
2,104,782 130765 M²
Pada tanggal 30 Juni 2014, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan pencurian dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 364.778.910.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
33
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
11.
ASET TETAP (Lanjutan) Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap sehingga Entitas dan Entitas Anak tidak melakukan penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap.
12.
PROPERTI INVESTASI 30 Juni 2014 Saldo Awal Rp Bangunan Harga perolehan Akumulasi depresiasi Nilai buku
Penambahan Rp
1,431,000,000 (113,287,500)
Pengurangan Rp
– (35,775,000)
– –
1,317,712,500
Saldo Akhir Rp 1,431,000,000 (149,062,500) 1,281,937,500
31 Desember 2013 Saldo Awal Rp Bangunan Harga perolehan Akumulasi depresiasi Nilai buku
Penambahan Rp
1,431,000,000 (41,737,500)
Pengurangan Rp
(71,550,000)
– –
−
Saldo Akhir Rp 1,431,000,000 (113,287,500) 1,317,712,500
Properti investasi merupakan ruko yang dimiliki oleh PT Ricky Jaya Sakti (RJS), Entitas Anak, untuk tujuan kenaikan nilai dan disewakan. Nilai wajar properti investasi berdasarkan taksiran harga pasar oleh Manajemen RJS per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 2.350.000.000
13.
UANG JAMINAN 30 Juni 2014 Rp
Jaminan kerjasama penjualan Jaminan sewa gedung Jaminan deposit Jaminan lain-lain Total
34
31 Desember 2013 Rp
2,892,920,843 256,309,904 − −
3,015,514,500 243,769,033 50,000,000 6,188,617
3,149,230,747
3,315,472,150
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
14.
PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 30 Juni 2014 Rp Entitas Anak: PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT RAJ - PT JRA Total
31 Desember 2013 Rp
2,171,022,746 2,740,160,614
2,418,433,843 1,566,059,941
4,911,183,360
3,984,493,784
PT Bank Danamon Indonesia Tbk • PT Ricky Arta Jaya (RAJ), Entitas Anak Pada tahun 2004, RAJ memperoleh Fasilitas Kredit Berjangka dan Fasilitas Rekening Koran, dengan jangka waktu fasilitas 1 tahun. Pinjaman ini diperpanjang setiap tahunnya, yang terakhir diperpanjang pada tanggal 9 Nopember 2013, dimana plafon Fasilitas Rekening Koran sebesar Rp 1.000.000.000 dan fasilitas Kredit Berjangka sebesar Rp 3.500.000.000, dengan tingkat bunga 13,25% per tahun untuk tahun 2014 (2013: 13,25% per tahun) .
Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan dengan SHGB No. 195 yang terletak di Ciroyom, Bandung (Catatan 11) dan persediaan senilai Rp 3.528.668.888 (Catatan 7). • PT Jasa Ricky Abadi (JRA), Entitas Anak Tanggal 15 September 2011, JRA memperoleh fasilitas Kredit Rekening Koran (KMK) yang bersifat revolving/uncommitted dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk untuk digunakan sebagai modal kerja Entitas dengan plafon sebesar Rp 2.500.000.000. Suku bunga atas fasilitas kredit ini sebesar 12% per tahun untuk tahun 2013 dan akan di-review oleh bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar. Tanggal 24 oktober 2013 PT Bank Danamon Indonesia TBk menyetujui permintaan perpanjangan jangka waktu Kredit Rekening Koran (KMK) di atas sampai tanggal 3 Oktober 2014 dengan plafon sebesar Rp 3.200.000.000 . Suku bunga atas fasilitas kredit ini sebesar 13,75% per tahun untuk tahun 2014 Pinjaman tersebut dijamin dengan 2 (dua) bidang tanah dan bangunan milik PT Ricky Putra Globalindo Tbk, yang 2 terletak di Kelurahan Sidodadi dengan luas masing-masing 69 M (Catatan 11) dan persediaan senilai Rp 3.454.716.202 (Catatan 7).
35
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
15.
HUTANG USAHA Rincian hutang usaha per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: a.
Berdasarkan Pemasok: 30 Juni 2014 Rp Pihak yang berelasi: PT Taitat Putra Rezeki PT Uomo Donna Indonesia PT Prima Karya Garmindo CV RR Lifestyle CV Mahkota Tunas Abadi Pihak ketiga: Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri
Total b.
3,563,311,349 9,947,020,039 2,712,843,148 1,640,013,476 3,120,169,496
4,713,195,707 12,819,714,219 6,659,989,531 3,189,566,688 2,158,547,362
20,983,357,508
29,541,013,507
74,487,919,088 12,735,339,749
66,537,705,375 10,503,214,282
87,223,258,837
77,040,919,657
108,206,616,345
106,581,933,164
Berdasarkan Mata Uang: 30 Juni 2014 Rp
c.
31 Desember 2013 Rp
31 Desember 2013 Rp
Rupiah Dolar AS
95,471,276,596 12,735,339,749
87,273,617,179 19,308,315,985
Total
108,206,616,345
106,581,933,164
Berdasarkan Umur Hutang: 30 Juni 2014 Rp Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: < 30 hari 31 – 60 hari > 60 hari Total
36
31 Desember 2013 Rp
39,835,579,003
39,237,462,202
23,047,409,111 5,639,495,130 39,684,133,101
22,701,360,605 5,554,820,152 39,088,290,206
108,206,616,345
106,581,933,164
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
16.
HUTANG LAIN-LAIN Hutang lain-lain sebesar Rp 22.850.547.738 pada tanggal 30 Juni 2014 (2013: Rp 16.164.651.144) terutama merupakan hutang atas kelebihan pembayaran dari pelanggan, hutang retur, hutang atas pembelian perlengkapan kantor dan pabrik dan pinjaman dari Gunze Limited, pemegang saham minoritas PT Ricky Gunze serta hutang dividen (Catatan 25).
17.
PERPAJAKAN a.
Pajak Dibayar di Muka 30 Juni 2014 Rp Pajak penghasilan - PPh Pasal 28A - PPh Pasal 22 - PPh Pasal 25 - PPh Pasal 23 Pajak pertambahan nilai Total
b.
31 Desember 2013 Rp
4,830,478,124 4,131,745,429 776,752,298 448,240,280 4,275,194,391
4,860,485,131 − − 809,600 2,116,862,472
14,462,410,523
6,978,157,203
Hutang Pajak 30 Juni 2014 Rp Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak penghasilan pasal 26 Pajak penghasilan pasal 4 (2) - final Pajak penghasilan badan Pajak pertambahan nilai Pajak restoran
37
31 Desember 2013 Rp
7,679,014 143,698,230 168,020,176 − 102,709,201 31,228,965 4,987,040,823 721,897,811 24,324,507
207,348,688 177,497,600 109,024,834 24,494,185 87,533,302 15,350,866 2,851,366,696 432,836,571 42,792,456
6,186,598,728
3,948,245,197
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
17.
PERPAJAKAN (Lanjutan) c
Beban (Penghasilan) Pajak 30 Juni 2014 Rp Pajak kini: Entitas Entitas Anak: JRA RMW RJS RTI RAJ RMD RHC RGE RT MAHKOTA RS Total beban pajak kini Pajak tangguhan: Entitas Entitas Anak: JRA RMW RJS RTI RAJ RMD RHC RGE RT MAHKOTA RG Total penghasilan pajak tangguhan, neto Total beban pajak, neto
d
30 Juni 2013 Rp
2,851,325,045
1,239,464,367
155,538,833 337,616,867 297,855,581 341,206,445 166,165,997 55,600,186 143,597,076 46,470,154 355,922,452 235,742,185
36,545,471 333,363,214 215,407,938 193,167,284 86,229,437 133,293,773 − 480,664,654 − −
4,987,040,823
2,718,136,137
(336,753,989)
(298,473,120)
59,998,728 1,170,143 20,098,635 252,839,615 8,385,965 38,902,786 9,305,965 36,828,084 1,904,863 519,329,520
4,090,468 (3,908,007) (2,661,358) (1,316,800) 5,647,609 (13,535,544) 290,660 − − −
612,010,314
(309,866,092)
5,599,051,137
2,408,270,045
Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Entitas dan Entitas Anak melaporkan pajak terhutang berdasarkan perhitungan sendiri (self assessment ). Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 10 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak atau sampai dengan tahun 2013, mana yang lebih dahulu. Mulai tahun fiskal 2008, terjadi perubahan peraturan dimana Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.
38
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
18.
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 30 Juni 2014 Rp Gaji Listrik, telepon Bunga Sewa Biaya Penjualan Asuransi dan astek Lain-lain Total
19.
31 Desember 2013 Rp
6,790,734,400 3,774,661,291 762,324,022 202,418,986 33,001,183 691,629,963 178,037,477
4,226,195,713 3,032,744,004 762,324,022 1,700,815 − − 1,143,851,421
12,432,807,322
9,166,815,975
UANG MUKA PENJUALAN Uang muka penjualan sebesar Rp 1.305.397.812 per tanggal 30 Juni 2014 (2013: Rp 2.501.037.091) merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan atas penjualan benang.
20. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG 30 Juni 2014 Rp Entitas: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - Line Facility Al Murabahah [US$ 5.846.400 (2014) dan US$ 6.298.000 (2013)] - Line Facility Al Musyarakah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - Pembukaan L/C [US$ 16.274.199,84 (2014) dan US$ 13.529.454,22 (2013)] - Kredit Modal Kerja - US Dollar [US$ 9.000.000 (2014) dan US$ 9.000.000 (2013)] - Rupiah PT Bank Panin Tbk - Fasilitas Pinjaman Investasi PT Bank CIMB Niaga Tbk - Fasilitas Pinjaman Investasi - Fasilitas Pinjaman Investasi
39
31 Desember 2013 Rp
69,975,561,600 67,203,000,000
76,766,322,000 68,886,000,000
194,785,898,603
164,910,517,488
107,721,000,001 36,500,000,000
109,701,000,000 11,250,000,000
16,015,871,320
18,004,818,618
21,000,000,000 3,127,758,186
24,000,000,000
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
20. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) 30 Juni 2014 Rp Entitas Anak: PT RGE PT Bank Muamalat Indonesia Tbk - US Dollar [US$ 2.911.420 (2014) dan US$ 3.672.574] - Rupiah PT RTI PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
31 Desember 2013 Rp
34,846,787,057 6,500,000,000
44,765,004,486 1,800,000,000
40,872,809,211
19,350,000,000
Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
598,548,685,978 (453,193,692,044)
539,433,662,592 (319,547,214,013)
Total bagian pinjaman bank jangka panjang
145,354,993,934
219,886,448,579
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk • Line Facility Al Murabahah Berdasarkan Akta Notaris Amriyati A. Supriyadi, S.H., M.H. No. 11, tanggal 24 April 2012, Entitas memperoleh Line Facility Al Murabahah untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5.500.000, dan jangka waktu 36 bulan. Atas pinjaman tersebut, Entitas membayar bunga efektif sebesar 6,5% per tahun. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 117/OL/301/IV/2012, Entitas memperoleh tambahan modal kerja Line Facility Murabahah Revolving dari US$ 5.500.000 menjadi US$ 6,300,000. • Line Facility Al Musyarakah Berdasarkan Akta Notaris Amriyati A. Supriyadi, S.H., M.H. No. 12, tanggal 24 April 2012, Entitas memperoleh Entitas memperoleh Line Facility Al Musyarakah sebagai tambahan modal kerja usaha dengan jumlah maksimum sebesar Rp 70.000.000.000, dan jangka waktu 36 bulan. Atas pinjaman tersebut, Entitas membayar bunga efektif sebesar 11% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: › 3 bidang tanah yang terletak di Jl. Industri No. 54, Desa Tarikolot, Bogor, Jawa Barat, atas nama PT Ricky Putra 2 Globalindo Tbk, dengan total luas tanah 128.265 M , dan nilai hak tanggungan sebesar Rp 46.175.000.000; › Tanah dan bangunan rumah tinggal yang terletak di Jl. Pluit Samudra No 11-12 Blok C No. 2 & 3 Kelurahan Pluit 2 Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, HGB No. 3304 atas nama Ricky Gunawan, luas tanah 2.500 M , dengan nilai hak tanggungan sebesar Rp 29.062.600.000; › Mesin produksi garmen untuk pabrik yang terletak di Jl. Industri No. 54 Desa Tarikolot, Kec. Citeureup, Kab. Bogor, Jawa Barat dengan nilai fidusia sebesar Rp 52.500.500.000; › Persediaan barang senilai maksimal sebesar Rp 50.000.000.000; › Tagihan piutang dari seluruh penjualan sampai dengan maksimal sebesar Rp 80.000.000.000.
40
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
20. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk • Fasilitas Kredit Modal Kerja Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit dari Notaris Gamal Wahidin, S.H., No. 02, tanggal 3 Desember 2012, Entitas memperoleh tambahan Fasilitas Kredit Modal Kerja menjadi US$ 9.000.000; dan fasilitas ini berlaku sejak tanggal 3 Desember 2012 dan akan jatuh tempo pada tanggal 26 Maret 2014. Atas pinjaman tersebut, Entitas membayar bunga efektif sebesar 7,25% per tahun. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dari Notaris Gamal Wahidin, S.H., No. 30 tanggal 18 Desember 2013 Entitas memperoleh tambahan Fasilitas Modal Kerja sebesar Rp. 40.000.000.000 yang berlaku sejak tanggal 18 Desember 2013 dan akan jatuh tempo pada tanggal 26 Maret 2014 dengan bunga efektif sebesar 10,5 % per tahun. Diubah berdasarkan Persetujuan Perubahan Fasilitas Kredit No LMC2/23/196/R dengan jumlah Fasilitas tetap sebesar Rp. 40.000.000.000 jatuh tempo pada tanggal 26 Maret 2015 dan bunga efektif berubah menjadi 10,75 % per tahun
• Fasilitas Pembukaan L/C Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit dari Notaris Gamal Wahidin, S.H., No. 3, tanggal 3 Desember 2012, Entitas memperoleh tambahan Fasilitas Pembukaan L/C, menjadi US$ 19.800.000. Fasilitas ini berlaku dari tanggal 3 Desember 2012 - 26 Maret 2014, dan pada tanggal 12 Maret 2014 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 26 Maret 2015 Atas pinjaman tersebut, Entitas membayar bunga efektif sebesar 7,25% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: 2 › Sebidang tanah di Jl. Raya Bandun-Garut Km. 28 dengan total luas tanah 136.996 M , dengan nilai pengikatan sebesar Rp 11.724.990.000; mesin-mesin spining dengan nilai pengikatan sebesar Rp 11.955.000.000; dan bangunan dan sarana dengan nilai pengikatan sebesar Rp 5.400.000.000; 2 › Sebidang tanah di Jl. Raya Bandung-Garut 28, Desa Penejoan dengan total luas tanah 60.170 M , dengan nilai pengikatan sebesar Rp 17.940.000.000; dan bangunan dan sarana dengan nilai pengikatan sebesar Rp 46.360.700.000; 2
› Sebidang tanah di Jl. Sawah Lio Raya, Jembatan Lima dengan total luas tanah 2.713 M , dengan nilai pengikatan sebesar Rp 26.585.700.000; dan bangunan dengan nilai pengikatan sebesar Rp 14.159.700.000; › Sebidang tanah di Desa Tajur, Bogor dengan total luas tanah 107.031 M2, dengan nilai pengikatan sebesar Rp 14.302.000.000; › Persediaan barang senilai maksimal sebesar Rp 223.769.010.000; › Tagihan piutang dari seluruh penjualan sampai dengan maksimal sebesar Rp 167.698.650.000. PT Bank Panin Tbk • Pada bulan September 2011, Entitas memperoleh tambahan fasilitas pinjaman investasi jangka panjang sebesar Rp 9.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman itu adalah 6 tahun sejak penandatanganan perjanjian, dan pembayaran akan dilakukan secara angsuran dengan sistem annuity . Tingkat bunga pinjaman adalah sebesar 11% per tahun (dapat direview setiap saat).
41
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
20. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) PT Bank Panin Tbk (Lanjutan) Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan APHT II sebesar Rp 8.110.000.000 atas tanah seluas 1.477 M², terletak di Jl. Pluit Raya Utara No. 30, Blok N Kav No. 10, Pluit, terdaftar atas nama Paulus Gunawan; dan FEO sebesar Rp 2.371.730.598 atas beberapa mesin produksi. • Pada bulan Juni 2013, Entitas memperoleh tambahan fasilitas pinjaman investasi jangka panjang III sebesar Rp 13.500.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman itu adalah 60 bulan, terhitung sejak 24 Juli 2013 - 24 Juni 2018, dengan tingkat bunga 10% per tahun (dapat direviu setiap saat); dan efektif tanggal 22 Nopember 2013, tingkat bunga disesuaikan sebesar 0,5% dari existing bunga saat ini. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: › APHT III sebesar Rp 12.600.000.000 atas tanah seluas 1.477 M2 berikut bangunan yang berdiri di atasnya yang terletak di Jl. Pluit Raya Utara No. 30, Blok N Kav No. 10 dengan SHM no. 4111 a/n Paulus Gunawan; › FEO sebesar Rp 3.675.630.598 atas 1 unit mesin Yin Grand Auto Cuttter. PT Bank CIMB Niaga Tbk • Pada tanggal 26 Desember 2012, Entitas memperoleh Fasilitas Pinjaman Investasi sebesar Rp 30.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman itu adalah 6 (enam) tahun, 26 Desember 2012 - 26 Desember 2017. 2
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan sebidang tanah SHM No. 1055/Pulo seluas 587 M , dan saat ini sedang dalam pengurusan penurunan hak menjadi HGB atas nama PT Ricky Putra Globalindo Tbk, dengan APHT I senilai 38.552.860.000 (Catatan 11). Tingkat bunga pinjaman ini sebesar 12,5% per tahun. • Pada tanggal 23 April 2014 Entitas memperoleh Pinjaman Transaksi Khusus "Matahari Supplier's Club Program dengan plafond sebesar Rp 4.000.000.000, tingkat suku bunga 13% per tahun,jaminan atas pinjaman di atas adalah Fidusia sebesar Rp 5.000.000.000 atas tagihan piutang dagang ke PT Matahari Department Store. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk • PT Ricky Tekstil Indonesia (RTI), Entitas Anak Pada tanggal 6 Pebruari 2013, RTI memperoleh Line Facility Al Musyarakah Revolving sebesar Rp 20.000.000.000, dengan jangka waktu 36 bulan. Pada tanggal 13 Desember 2013, RTI memperoleh tambahan modal kerja Line Facility Al Musyarakah Revolving menjadi Rp 48.000.000.000 dan investasi pembelian mesin-mesin produksi Line Facility Al Murabahah Non Revolving sebesar Rp 25.000.000.000. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: › Seluruh mesin yang akan dibeli dengan proyeksi nilai pasar sebesar Rp 36.681.015.500; › Piutang dagang atas proyek FIFA World Cup 2014 dari PT. Ricky Putra Globalindo. Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp 59.989.949.800; › Piutang dagang atas seluruh usaha diluar proyek FIFA World Cup 2014 dengan nilai nominal sebesar Rp 27.000.000.000; › Tanah dan bangunan rumah tinggal yang terletak di Jl. Pluit Samudra No. 11-12 Blok C No. 2 & 3, Kelurahan Pluit 2 Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, HGB No. 3304 a/n Ricky Gunawan, luas tanah 2.500 M ; › Tanah, bangunan, dan sarana pelengkap pabrik yang terletak di Jl. Industri No. 54 Desa Tarikolot Kec. Citeureup Kabupaten Bogor Jawa Barat, dengan SHGB No. 6/Ds Tarikolot a/n PT Ricky Putra Globalindo Tbk, luas tanah 5.213 M2; SHGB No. 7/Ds Tarikolot a/n PT Ricky Putra Globalindo Tbk, luas tanah 52.672 M2, SHGB No. 10/Ds Tarikolot 2 a/n PT Ricky Putra Globalindo Tbk, luas tanah 70.380 M ; › Corporate Guarantee dari PT Ricky Putra Globalindo Tbk. Pada tanggal 23 Desember 2013 RTI memperoleh tambahan Fasilitas pembukaan LC atau SKBDN untuk modal kerja pembelian bahan baku proyek FIFA World Cup 2014 sebesar Rp. 18.000.000.000
42
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
20. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) • PT Ricky Garmen Exportindo (RGE), Entitas Anak Pada tanggal 25 September 2012, RGE memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Al Murabahah sebesar US$ 1.712.000, dengan jangka waktu 60 bulan, maksimal jangka waktu per pencairan adalah 6 bulan dengan tingkat bunga 6,5%. Pada tanggal 29 September 2012, RGE juga memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Al Musyarakah I dan Al Musyarakah II masing-masing sebesar US$ 3.000.000 dan Rp 7.200.000.000, dengan jangka waktu 36 bulan, maksimal jangka waktu per pencairan adalah 8 bulan dengan tingkat bunga untuk masing-masing Al Musyarakah I dan Al Musyarakah II 7,5% dan 11%. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: › Tanah, bangunan dan sarana pelengkap pabrik yang terletak di Jl. Industri No. 54 Desa Tarikolot Kec. Citeureup, 2 Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan total luas tanah 128.265 M . › Tanah dan bangunan rumah tinggal yang terletak di Jl. Pluit Samudra No. 11-12 Blok C No. 2 & 3 Kelurahan Pluit, 2 2 Kecamatan Penjaringan Utara, HGB No. 3304 a/n. Ricky Gunawan. Luas tanah 2.500 M , luas bangunan 2.513 M . › Seluruh mesin produksi dan mesin pembantu lainnya yang dibeli dengan pembiayaan BMI senilai 2.014.782. › Piutang dagang atas seluruh usaha RGE dengan nilai minimal sebesar US$ 5.462.000. › Corporate Guarantee dari PT Ricky Putra Globalindo, Tbk.
43
US$
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
21.
HUTANG SEWA GUNA USAHA Pembayaran sewa guna usaha minimum (minimum lease payment ) di masa yang akan datang pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 31 Desember 2013 Rp Rp Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember: 2014 8,215,566,634 16,703,803,551 2015 14,112,158,081 12,202,968,969 2016 10,240,473,701 9,346,235,608 2017 398,229,170 177,869,269 32,966,427,585 (4,315,118,450)
38,430,877,397 (6,275,858,324)
Hutang sewa guna usaha Dikurangi : Bagian lancar hutang sewa guna usaha
28,651,309,135 (13,234,974,843)
32,155,019,073 (12,445,420,735)
Hutang sewa guna usaha jangka panjang
15,416,334,292
19,709,598,338
Dikurangi: Bunga sewa guna usaha
22.
LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Entitas dan Entitas Anak menghitung dan membukukan liabilitas pasca kerja untuk seluruh karyawannya yang berhak memperoleh imbalan pasca kerja, sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/Men/2000 dan telah direvisi dengan UU No. 13 tahun 2003 tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Entitas. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Entitas dan Entitas Anak sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut. Liabilitas imbalan pasca kerja Entitas dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2013 telah dihitung oleh PT Gemma Mulia Inditama, aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dan asumsi-asumsi utama yang digunakan sebagai berikut: 2013 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Metode Perhitungan Tingkat Mortalitas Tingkat kecacatan Usia pensiun Periode laporan
: : : : : : :
8% per tahun 5% per tahun Projected Unit Credit TMI - 3 10% x TMI - 3 55 tahun 31 Desember 2013
44
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
22.
LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan) Entitas dan Entitas Anak akan menghitung kembali liablilitas imbalan pasca kerja berdasarkan laporan aktuaris independen pada akhir tahun buku 2014
23.
MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Entitas pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 berdasarkan daftar yang dikeluarkan oleh PT Raya Saham Registra, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: Total Lembar Saham
Spanola Holding, Ltd PT Ricky Utama Raya Denzin International Limited Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Total
Total Modal Disetor Rp
125,000,000 99,192,100 84,095,500 333,429,910
19.48 15.46 13.10 51.96
62,500,000,000 49,596,050,000 42,047,750,000 166,714,955,000
641,717,510
100.00
320,858,755,000
Entitas telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
45
Persentase Kepemilikan %
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
24.
TAMBAHAN MODAL DISETOR, NETO 30 Juni 2014 Rp Tambahan modal disetor saat Penawaran Umum Saham Perdana Biaya emisi saham Selisih nilai transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali Tambahan modal disetor, neto
31 Desember 2013 Rp
6,000,000,000 (944,246,000) (170,995,884)
6,000,000,000 (944,246,000) (170,995,884)
4,884,758,116
4,884,758,116
Tambahan modal disetor saat penawaran umum saham perdana berasal dari penawaran umum saham perdana pada tahun 1998 sebanyak 60.000.000 saham tahun 1998.
25.
SALDO LABA YANG DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN 30 Juni 2014 Rp -
RUPS 23 juni 2014: Akta Notaris Syarifah Chozie, S.H., No. 33 RUPS 20 Juni 2013: Akta Notaris Syarifah Chozie S.H., No. 9 RUPS 22 Juni 2012: Akta Notaris Syarifah Chozie S.H., No. 12 RUPS 24 Juni 2011: Akta Notaris Syarifah Chozie S.H., No. 24 RUPS 24 Juni 2010: Akta Notaris Syarifah Chozie S.H., No. 18
100,000,000 100,000,000 100,000,000 200,000,000 50,000,000
Total
550,000,000
31 Desember 2013 Rp
− 100,000,000 200,000,000 50,000,000 350,000,000
• Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 23 Juni 2014, dengan Cover Notes Notaris No. 33 dari Syarifah Chozie S.H., memutuskan penetapan penggunaan laba bersih Entitas untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 8.720.546.988 berupa pembagian deviden tunai sebesar Rp 4 per lembar saham untuk 641.717.510 lembar saham atau sebesar Rp 2.566.870.040.
46
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
26.
KEPENTINGAN NONPENGENDALI 30 Juni 2014
Entitas Anak
RMD
Penambahan
Bagian
Investasi/
Laba (Rugi)
Saldo Awal
(Dividen)
Entitas Anak
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir Rp
2,672,247,298
−
RAJ
10,310,647
−
JRA
1,982,653
−
516,389
2,499,042
RJS
407,667,611
−
59,571,116
467,238,727
RMW
108,976,365 (8,678,353)
2,781,223,663 1,632,294
9,639,471
−
2,700,935
12,340,406
RHC RTI
479,474,944
−
275,763,825
755,238,769
1,852,509,266
−
545,930,312
2,398,439,579
RGE
876,828,719
−
18,588,062
895,416,780
80,547,020
−
284,737,962
RG
4,740,037,166
−
(18,449,130)
4,721,588,035
RS
876,566,424
−
235,742,185
1,112,308,609
91,847,769
−
(91,053,237)
794,532
1,414,346,431
13,514,005,419
RT Mahkota
RCR Total
12,099,658,988
-
365,284,982
31 Desember 2013
Entitas Anak
RMD
Penambahan
Bagian
Investasi/
Laba (Rugi)
Saldo Awal
(Dividen)
Entitas Anak
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir Rp
2,367,106,048
61,338,556
243,802,694
2,672,247,298
RAJ
8,732,097
521
1,578,029
10,310,647
JRA
1,601,802
257
380,595
1,982,653
RJS
358,373,296
−
49,294,315
407,667,611
7,528,975
−
RMW RHC RTI RGE
2,110,496
9,639,471
46,280,136
108,157,717
479,474,944
105,275,347
389,320,902
1,852,509,266
99,777,541
876,828,719
325,037,091 1,357,913,018
−
RT Mahkota
777,051,178 −
RG
−
4,249,437,500
RS
−
RCR
−
Total
5,203,343,505
100,000,000
(19,452,980)
80,547,020
490,599,666
4,740,037,166
750,000,000
126,566,424
876,566,424
200,000,000
(108,152,231)
91,847,769
5,512,332,317
1,383,983,166
12,099,658,988
47
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
27.
PENJUALAN NETO 30 Juni 2014 Rp Garmen Lokal Pakaian dalam Pakaian luar Lain-lain Ekspor Pakaian dalam Pakaian luar Spinning Lokal Ekspor Total
30 Juni 2013 Rp
173,224,639,002 83,066,305,167 84,472,483,700
161,182,895,524 13,411,037,156 50,354,645,831
21,578,197,250 75,582,331,005
1,842,721,613 86,469,738,001
106,750,571,266 50,635,651,207
154,561,130,980 13,052,382,086
595,310,178,599
480,874,551,191
Pada tahun 2014 terdapat penjualan ke PT.HOMECO VICTORIA MAKMUR sebesar Rp. 86.362.308.850 yaitu sebesar 14% dari penjualan bersih konsolidasi dan tahun 2013 tidak ada penjualan kepada satu pihak yang melebihi 10% dari total penjualan bersih konsolidasian.
48
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
28.
HARGA POKOK PENJUALAN 30 Juni 2014 Rp Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi Total biaya produksi Persediaan barang dalam proses: Awal tahun Akhir tahun Biaya pokok produksi Persediaan barang jadi: Awal tahun Pembelian Akhir tahun Total harga pokok penjualan
30 Juni 2013 Rp
245,615,193,210 56,837,906,166 113,022,435,755
216,525,746,748 48,924,522,776 72,158,559,331
415,475,535,132
337,608,828,855
91,042,473,989 (76,663,310,096)
62,797,578,960 (60,817,806,201)
429,854,699,025
339,588,601,614
151,681,270,546 36,638,025,404 (149,059,580,252)
106,202,323,184 45,610,017,210 (110,436,498,268)
469,114,414,723
380,964,443,740
Pada tahun 2014 dan 2013, tidak ada pembelian dari satu pihak yang melebihi 10% dari total pembelian bersih konsolidasian. Rincian biaya pabrikasi adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Bahan pembantu Penyusutan (Catatan 11) Biaya jasa maklon Bahan bakar dan pelumas Pengiriman Pemeliharaan dan perbaikan Listrik, air dan telepon Asuransi Perijinan Keamanan Lain-lain Total
49
30 Juni 2013 Rp
48,809,829,776 10,728,993,398 21,039,992,058 2,830,403,250 2,071,393,890 2,348,776,975 22,841,173,452 502,236,585 914,620,905 51,570,000 883,445,467
27,079,003,316 9,321,512,704 9,760,953,989 2,555,272,977 2,236,720,267 2,967,394,625 17,150,619,583 577,534,095 254,005,521 94,010,200 161,532,055
113,022,435,755
72,158,559,331
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
29.
BEBAN PENJUALAN 30 Juni 2014 Rp Gaji dan tunjangan Iklan dan promosi Pengiriman/ekspedisi Potongan penjualan Royalti Komisi penjualan Biaya administrasi penjualan Bahan bakar dan pelumas Perjalanan dinas Perlengkapan kantor Perijinan Perjamuan dan sumbangan Pemeliharaan dan perbaikan Sewa Asuransi Penelitian, pengembangan dan jasa teknis Air, listrik dan telepon Penyusutan (Catatan 11) Lain-lain Total
50
30 Juni 2013 Rp
17,901,431,186 15,895,897,285 8,851,504,991 3,755,244,711 2,031,062,846 4,297,599,747 3,127,770,653 1,281,386,911 862,072,285 1,009,029,557 218,762,856 412,956,698 236,450,964 1,586,165,515 210,952,859 240,101,280 491,315,113 32,177,500 710,639,498
14,707,388,143 10,554,272,545 6,732,060,790 3,596,218,078 1,643,473,442 2,156,142,246 2,334,775,867 798,978,400 713,032,657 733,873,729 162,597,267 253,505,630 206,218,661 884,226,037 259,437,870 179,281,958 234,917,799 418,905,662 1,307,649,038
63,152,522,454
47,876,955,818
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
30.
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 Juni 2014 Rp Gaji dan tunjangan Penyusutan (Catatan 11) Perjalanan dinas Jasa profesional Perijinan Pemeliharaan dan perbaikan Imbalan pasca kerja Sewa Air, listrik dan telepon Perlengkapan kantor Sumbangan dan perjamuan Bahan bakar dan pelumas Pajak Asuransi Biaya rumah tangga Iklan Penelitian, pengembangan dan jasa teknis Keamanan Lain-lain Total
31.
30 Juni 2013 Rp
8,198,144,830 4,707,484,658 1,799,293,947 870,714,877 526,888,069 2,557,762,569 61,300,000 286,609,545 800,506,196 775,550,916 553,463,228 877,786,070 437,343,747 670,887,050 213,492,705 34,992,750 240,872,967 54,811,123 218,927,500
6,897,509,188 3,879,346,757 1,412,524,433 2,497,741,938 1,933,655,793 1,577,382,162 145,550,000 272,489,545 693,731,581 625,800,052 654,793,884 321,582,152 188,638,802 448,194,057 229,223,329 41,270,350 160,683,732 47,314,142 880,528,249
23,886,832,748
22,907,960,147
BEBAN BUNGA 30 Juni 2014 Rp Beban bunga hutang dan pinjaman adalah sebagai berikut: Bank Sewa guna usaha Total
51
30 Juni 2013 Rp
21,670,282,113 1,770,251,951
15,863,138,782 257,336,696
23,440,534,064
16,120,475,478
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
32.
LABA PER SAHAM DASAR Laba per saham dasar (LPS – dasar) dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. 30 Juni 2014 Rp Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
30 Juni 2013 Rp
14,256,611,303 641,717,510
8,386,150,480 641,717,510
22.22
13.07
Laba per saham dasar
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Entitas tidak memiliki efek yang berpotensi menjadi saham biasa yang dilutif.
33.
NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS MONETER Nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan Entitas dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Keuangan - Kas dan setara kas - Piutang usaha - Piutang lain-lain - Uang jaminan Total aset keuangan
44,046,409,324
44,046,409,324
59,099,525,867
59,099,525,867
299,808,201,159
299,808,201,159
259,510,134,163
259,510,134,163
34,135,045,081
34,135,045,081
36,200,143,025
36,200,143,025
3,149,230,747
3,149,230,747
3,315,472,150
3,315,472,150
381,138,886,311
381,138,886,311
358,125,275,205
358,125,275,205
Liabilitas Keuangan - Pinjaman bank jangka pendek - Hutang usaha - Hutang lain-lain - Pinjaman bank jangka panjang Total liabilitas keuangan
4,911,183,360
4,911,183,360
3,984,493,784
3,984,493,784
108,206,616,345
108,206,616,345
106,581,933,164
106,581,933,164
25,417,417,778
25,417,417,778
16,164,651,144
16,164,651,144
598,548,685,978
598,548,685,978
539,433,662,592
539,433,662,592
737,083,903,461
737,083,903,461
666,164,740,684
666,164,740,684
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Entitas dan Entitas Anak untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
52
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
33.
NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS MONETER (Lanjutan) Aset Keuangan Lancar dan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Aset keuangan lancar terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, sementara liabilitas keuangan jangka pendek terdiri dari pinjaman bank jangka pendek dan hutang usaha. Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek dianggap telah mencerminkan estimasi nilai wajarnya. Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap/variabel yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar, persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama, sehingga jumlah terutang liabilitas keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar. Aset Keuangan Tidak Lancar Aset keuangan tidak lancar merupakan uang jaminan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
34.
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Dalam kegiatan usaha normalnya, Entitas melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi.
a.
Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak yang Berelasi PT Taitat Putra Rezeki PT Uomo Donna Indonesia
b.
Sifat Transaksi
Hubungan
Pembelian dan penjualan Pembelian dan penjualan
Entitas afiliasi Entitas afiliasi
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: • Penjualan 30 Juni 2014 Rp PT Uomo Donna Indonesia PT Taitat Putra Rezeki Total Persentase penjualan kepada pihak-pihak yang berelasi terhadap total penjualan konsolidasian
53
30 Juni 2013 Rp
8,930,353,127 2,794,978,204
1,986,439,473 624,610,265
11,725,331,331
2,611,049,738
1.97%
0.54%
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
34.
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI ((Lanjutan) Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai piutang usaha sebesar Rp 2.365.534.172 dan Rp 3.204.014.346 (Catatan 5) masing-masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013.
• Pembelian bahan baku 30 Juni 2014 Rp PT Uomo Donna Indonesia PT Taitat Putra Rezeki Total Persentase pembelian dari pihak-pihak yang berelasi terhadap total pembelian konsolidasian
30 Juni 2013 Rp
12,342,941,527 4,403,943,372
4,570,493,477 1,074,866,621
16,746,884,899
5,645,360,098
3.43%
2.11%
• Pendapatan sewa Entitas dan Entitas Anak menyewakan sebagian ruang kantor dan pabrik kepada PT Taitat Putra Rezeki dan PT Uomo Donna Indonesia sebesar Rp 312.318.182 dan Rp 198.450.000 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013.
35.
INFORMASI SEGMEN Entitas dan Entitas Anak pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: a. b. c.
Pabrikasi pakaian dalam dan luar Perdagangan Pabrikasi benang
54
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
35.
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: 30 Juni 2014
Pabrikasi pakaian dalam dan luar serta benang
Jumlah sebelum Perdagangan
eliminasi
Eliminasi
Konsolidasi
PENDAPATAN
Penjualan ekstern
376,719,518,379
218,590,660,220
595,310,178,599
Penjualan antar segmen
134,742,549,938
46,208,127,666
180,950,677,604
(180,950,677,604)
-
595,310,178,599 -
Jumlah pendapatan
511,462,068,317
264,798,787,886
776,260,856,203
(180,950,677,604)
595,310,178,599
25,570,064,593
14,186,344,081
39,756,408,674
HASIL
Hasil segmen
-
39,756,408,674
30 Juni 2013
Pabrikasi pakaian dalam dan luar serta benang
Jumlah sebelum Perdagangan
eliminasi
Eliminasi
Konsolidasi
PENDAPATAN
Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
Jumlah pendapatan
296,199,430,214
184,675,120,977
480,874,551,191
79,459,975,048
5,366,510,067
84,826,485,115
(84,826,485,115)
-
480,874,551,191 -
375,659,405,262
190,041,631,044
94,919,862,487
(84,826,485,115)
480,874,551,191
19,566,720,633
9,558,470,853
29,125,191,486
HASIL
Hasil segmen
-
29,125,191,486
Informasi Geografis Rincian penjualannya sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Jakarta dan Jawa Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Eropa Asia Total
55
30 Juni 2013 Rp
402,088,874,676 44,436,319,955 875,458,170 147,909,525,798
351,337,683,096 40,567,641,097 2,267,777,558 86,701,449,440
595,310,178,599
480,874,551,191
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
36.
PERJANJIAN PENTING DAN PERIKATAN a.
Entitas melakukan perjanjian sewa-menyewa sebagian ruangan kantor dan pabrik serta peralatan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pendapatan sewa untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp PT Taitat Putra Rezeki PT Uomo Donna Indonesia Total
30 Juni 2013 Rp
218,000,000 94,318,182
136,404,545 62,045,455
312,318,182
198,450,000
c.
Pada bulan Oktober 2012, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan MGA Entertainment, Inc. atas merek dagang “Lalaloopsy” dengan karakter "Pillow Featherbed", "Crumbs Sugar Cookies", "Mittens Fluff'n'Stuff", "Peanut Big Top", "Spot Splatter Splash", "Jewel Sparkles", "Dot Starlight", dan "Bea Spells-a-lot". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Desember 2012 sampai 31 Januari 2015. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar imbalan awal sebesar US$ 5.000 dan Entitas juga membayar minimum guarantee sebesar US$ 12.500. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 10% dari Net License's Net Sales Allowance.
d.
Pada bulan Mei 2013, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan PT Metro Jaya Fashion Garmindo atas merek dagang Angry Birds, Angry Birds Season, dan Angry Bird Space. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 23 Mei 2013 sampai 31 Agustus 2015. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar management fee yang terdiri dari Guarantee dan CMF masing-masing sebesar € 25.000 dan € 4.000. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 13%.
e.
Pada tanggal 4 April 2013, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Fun Characters International Pte. Ltd. atas merek dagang Cars 1 & 2. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Januari 2013 sampai 31 Maret 2014.
f.
Pada bulan Januari 2014, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Mattel Europa B.V atas merek dagang Barbie and Barbie. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2015. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar minimum guarantee sebesar US$ 38.500. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 10% dari penjualan bersih.
56
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
36.
PERJANJIAN PENTING DAN PERIKATAN (Lanjutan) g.
Pada bulan Oktober 2013, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Universal Studios Licensing LLC atas karakter "Despicable Me 2". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 11 Oktober 2013 sampai 31 Desember 2015. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar imbalan awal sebesar US$ 20.000 dan Entitas juga membayar minimum guarantee sebesar US$ 60.000. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 12% dari harga pokok royalti.
h.
Pada bulan September 2013, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan MARVEL atas karakter "Avengers Assemble", "Avengers Movie 2", dan "Captain America Movie 2". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Januari 2014 sampai 30 September 2015. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar imbalan awal sebesar US$ 18.000 dan Entitas juga membayar minimum guarantee sebesar US$ 18.000. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 15% dari gross invoiced atau 10% dari harga retail .
i.
Pada bulan Maret 2014, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Sanrio Global Asia Ltd. atas merek dagang "Hello Kitty and My Melody". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 April 2014 sampai 31 Maret 2016. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar minimum guarantee sebesar US$ 20.000. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 12% dari penjualan.
j.
Pada tanggal 1 Oktober 2011, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan BUM Equipment LLC atas merek dagang "BUM Equipment". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Oktober 2011 sampai 1 Juni 2012 dan terdapat jangka waktu perpanjangan selama 5 tahun sejak 1 Juni 2012 sampai 31 Mei 2017. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar minimum guarantee sebesar US$ 22.000 setiap tahun untuk opsi perpanjangan kontrak .
k.
Pada tanggal 1 Januari 2014, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan EUT Fashion (S) Pte Ltd atas merek dagang "ELLE HOME". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2016. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar minimum guarantee sebesar US$ 33.000 untuk 1 tahun pertama, US$ 36.300 untuk tahun kedua, dan US$ 40.000 untuk tahun ketiga. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 8% dari yang lebih tinggi antara nilai pasar dengan nilai minimal.
l.
Pada tanggal 17 Desember 2012, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Warner Bros. Consumer Products Inc. atas merek dagang "WBLT Licensed Material", "DCB Licensed Material", "DCS Licensed Material", "TJS Licensed Material", dan "SCOO Licensed Material". Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Juni 2012 sampai 31 Mei 2014. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar minimum guarantee sebesar US$ 10.000 saat penandatanganan kontrak, dan US$ 12.500 per tahun. Selanjutnya, Entitas membayar royalti sebesar 11% dari tagihan bersih faktur yang diterima untuk setiap merek dagang.
m. Pada 22 Agustus 2013, Entitas menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Federation International de Football Association (FIFA) atas merek dagang “FIFA”. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 22 Agustus 2013 sampai 1 Oktober 2014. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Entitas membayar "Guaranteed Minimum Royalty" sebesar US$ 40.000 yang dicicil selama 2 kali saat penandatanganan perjanjian dan sebelum tanggal 1 Desember 2013. Selanjutnya, Entitas membayar FOB costs sebesar 15% dari royalti.
57
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
37.
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Berbagai macam risiko keuangan utama yang dihadapi Entitas sehubungan dengan aktivitas yang dilakukan adalah risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Melalui pendekatan manajemen risiko, Entitas mencoba meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko tersebut. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Entitas dan Entitas Anak terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan, terutama karena Entitas dan Entitas Anak mempunyai pinjaman bank dalam mata uang dolar AS dalam jumlah yang besar. Disamping itu, Entitas dan Entitas Anak juga melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya pembelian bahan baku, sehingga Entitas dan Entitas Anak harus mengkonversi Rupiah ke mata uang asing untuk memenuhi liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Entitas dan Entitas Anak. Untuk mengelola risiko tersebut, Entitas dan Entitas Anak melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Entitas dan Entitas Anak. Eksposur mata uang Entitas dan Entitas Anak disajikan pada Catatan 38. Risiko Suku Bunga Entitas dan Entitas Anak memiliki risiko suku bunga terutama karena sebagian pinjaman bank dilakukan dengan menggunakan suku bunga mengambang. Entitas dan Entitas Anak melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Entitas. Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Entitas dan Entitas Anak dijelaskan pada Catatan 14 dan 20. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Entitas dan Entitas Anak akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktuan mereka, terutama berasal dari simpanan di bank, piutang usaha dan piutang lain-lain. Sehubungan dengan simpanan di bank, Entitas dan Entitas Anak mengelola risiko kredit dengan memonitor reputasi bank dan hanya bank-bank dengan reputasi baik yang dipilih. Terkait dengan piutang usaha yang sebagian besar berasal dari penjualan kredit, Entitas dan Entitas Anak melakukan monitoring terhadap umur piutang dan melakukan penagihan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi risiko kredit. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko konsentrasi kredit karena Entitas mempunyai banyak pelanggan tanpa ada pelanggan individu yang signifikan.
58
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2014 dan 2013
37.
KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) Eksposur maksimum risiko Entitas dan Entitas Anak atas risiko kredit adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rp Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
44,046,409,324 299,808,201,159 34,135,045,081
30 Juni 2013 Rp 59,099,525,867 259,510,134,163 36,200,143,025
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas timbul jika Entitas dan Entitas Anak mengelolah risiko likuiditas jika Entitas dan Entitas Anak mengalami kesulitan mendapatkan sumber pendanaan. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas. Entitas dan Entitas Anak mengelolah manejemen risiko likuiditas dengan melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus-menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
38.
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Mata Uang
Ekuivalen
Mata uang
Ekuivalen
Asing
Rupiah
Asing
Rupiah
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga
US$ EURO
1,313,706 -
15,723,746,795 -
1,211,081 55,294
14,761,871,202 708,308,452
US$
1,454,041
17,403,411,047
1,070,720
13,051,011,920
33,127,157,842
Total aset Liabilitas Hutang usaha kepada pihak ketiga Pinjaman bank jangka panjang
28,521,191,574
US$
1,064,027
12,735,339,749
2,129,281
19,308,315,985
US$
37,885,956
453,457,005,447
36,336,902
351,377,839,488
Total liabilitas Total liabilitas - neto
59
466,192,345,196
370,686,155,473
(433,065,187,353)
(342,164,963,899)