Laporan Keuangan Konsolidasian PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Tidak Diaudit)
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2005 DAN 2004
Daftar Isi
Halaman
Neraca Konsolidasian …………………………………………………………………………………………...... 1-4 Laporan Laba Rugi Konsolidasian ……………………………………………………………………………..... 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ………………………………………………………………….....
7
Laporan Arus Kas Konsolidasian ............................................................................................................... 8-9 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........................................................................................10-68
*******************************
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
Catatan
2005
2004 (Disajikan Kembali )
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas 2c, 2e, 2r, 5, 31, 32 Investasi Jangka Pendek 2d, 2e, 2r, 6, 31, 32 Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Piutang 2e, 2f, 2r, 7, 31, 32 Usaha Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masingmasing sebesar Rp 973 dan Rp 1.153 per 30 Juni 2005 dan 2004) Lain-lain 2e, 2f, 2r, (setelah dikurangi penyisihan 8, 31, 32 piutang ragu-ragu sebesar Rp 230 per 30 Juni 2005 dan 2004) Persediaan (setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp 3.506 dan Rp 5.387 per 30 Juni 2005 dan 2004) 2g, 9 Pajak Dibayar di Muka 2s, 19 Biaya Dibayar di Muka 2h Aktiva Lancar Lainnya 2r, 31, 32 Jumlah Aktiva Lancar
466.075
40.439
217.687 120.192
689 43.078
43.886
37.621
128.039
132.515
133.888
42.081
621.844 51.227 81.813 152.433
50.525 16.134 3.949 36.209
2.017.084
403.240
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) Per 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
Catatan
AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang Hubungan Istimewa Aktiva Pajak Tangguhan - Bersih Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi Jangka Panjang Lainnya Aktiva Tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 1.022.196 dan Rp 58.806 per 30 Juni 2005 dan 2004) Uang Muka Aktiva Tak Berwujud (setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 97.750 dan Rp 4.022 per 30 Juni 2005 dan 2004) Piutang Usaha Lainnya Aktiva Tidak Lancar Lainnya - bersih
2005
2004 (Disajikan Kembali )
2e, 32 2s, 19 2d, 2e, 10, 32 2d, 2e, 11, 32
35.413 9.629 82.869 222.470
3.200 1.304 1.063.922 93.255
2i, 2j, 2k, 11 13
1.493.836 809.849
68.455 600
2m 2f, 2r, 7, 31 2e, 2h, 2r, 14, 31, 32
169.690 8.373 459.355
5.334 8.300 5.783
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
3.291.484
1.250.153
JUMLAH AKTIVA
5.308.568
1.653.393
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) Per 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
Catatan
2005
2004 (Disajikan Kembali )
KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman Jangka Pendek Surat Promes Hutang Usaha Lain-lain Hutang Pajak Beban Masih Harus Dibayar Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Surat Promes Pinjaman Jangka Panjang Hutang kepada Bukan Lembaga Keuangan Hutang Sewa Guna Usaha Kewajiban Lancar Lainnya
2r, 15, 31 2e, 2r, 16, 31 2e, 2r, 17, 18, 31, 32
633.169 20.916
219.655 21.487
2s, 19 2e, 2r, 20
606.284 98.850 26.228 357.295
47.546 965 6.415 50.176
2e, 2r, 31,32 16 22
20.568 80.653
14.370 59.801
12.959 26 58.164
25.592
1.915.112
446.007
2e, 32 2s, 19
4.273 11.043
504 38
2e, 2r, 31, 32 16 22
66.252 233.631
36.252 256.003
23 21 2n, 30
15.606 879.319 126.583
5.689
1.336.707
298.486
23 2e, 2r, 18, 31, 32
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang Hubungan Istimewa Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih Hutang Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Surat Promes Pinjaman Jangka Panjang Hutang kepada Bukan Lembaga Keuangan Obligasi - Bersih Hutang Jangka Panjang Lainnya - Bersih Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) Per 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
Catatan
2005
2004 (Disajikan Kembali )
KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar - 1.871.768.000 saham kelas A (nilai nominal Rp 500 per saham) dan 22.452.928.000 saham kelas B (nilai nominal Rp 125 per saham) per 30 Juni 2005, dan 7.485.000.000 saham (nilai nominal Rp 500) per 30 Juni 2004 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.871.768.000 saham kelas A dan 717.006.937 saham kelas B per 30 Juni 2005, dan 1.871.768.000 saham per 30 Juni 2004 Tambahan modal disetor Transaksi perubahan ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi Rugi yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual Defisit
2b
1.021.223
-
1b, 24, 36 25
1.025.510 28.942
935.884 32.313
2d, 26
(2.671 )
(3.793)
2d, 11c
(3.413 ) (12.842 )
(3.550) (51.954)
Jumlah Ekuitas
1.035.526
908.900
JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS
5.308.568
1.653.393
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
Catatan
2005
2004 (Disajikan Kembali )
PENJUALAN BERSIH, PENDAPATAN JASA DAN USAHA LAINNYA
2e, 2q, 27, 32
3.040.332
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN JASA
2e, 2q, 28, 32
(2.180.294 )
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan Administrasi
(225.564)
860.038
47.740
(290.830 ) (483.784 )
(7.282) (23.656)
(774.614 )
(30.938)
85.424
16.802
26.945
2.371
20.456
76
2e, 2q, 29, 32
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan Bunga Keuntungan atas Kenaikan Nilai Pasar Surat Berharga- Bersih Selisih lebih klaim asuransi atas nilai buku - Bersih Beban bunga dan pendanaan lainnya Lain-lain - Bersih
2e, 32
2e, 32 2r
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI - Bersih
273.304
2d, 2e, 10, 32
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
16.179 (107.710 ) (8.311 )
(35.771) (139)
(52.441 )
(33.463)
32.983
(16.661)
1.387
4.221
34.370
(12.440)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
Catatan
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
2005
2004 (Disajikan Kembali )
2s, 19
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan LABA (RUGI) BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS
(6.147 ) 1.878
1.103
(4.269 )
1.103
30.101
HAK MINORITAS
(26.109 )
LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM (dalam rupiah penuh)
2u
-
3.992
(11.337)
2,13
(6,06)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
(11.337)
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali data saham)
Catatan
Modal Saham
Saldo 1 Januari 2004 seperti dilaporkan sebelumnya Pernyesuaian akibat penerapan PSAK 24 (Revisi 2004)
3
Saldo 1 Januari 2004 setelah disajikan kembali Transaksi perubahan ekuitas perusahaan anak/ perusahaan asosiasi
2d
Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
2d
Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak/ Perusahaan Asosiasi
Tambahan Modal Disetor
Laba (Rugi) Yang Belum Direalisasi Dari Efek Tersedia Untuk Dijual
Defisit
935.884
32.313
(25.575)
(3,650 )
-
-
-
-
935.884
32.313
(25.575)
(3.650)
-
-
21.782
-
Jumlah Ekuitas
(34.583)
904.389
(6.034)
(6.034)
(40.617)
898.355
-
-
-
-
100
-
-
-
-
(11.337)
(11.337)
Saldo 30 Juni 2004
935.884
32.313
(3.793)
(3.550)
(51.954)
908.900
Saldo 1 Januari 2005 seperti dilaporkan sebelumnya
935.884
32.313
(2.671)
(3.245)
(11.456)
950.825
-
-
-
-
(5.378)
(5.378)
(16.834)
945.447
Rugi bersih
Pernyesuaian akibat penerapan PSAK 24 (Revisi 2004)
3
Saldo 1 Januari 2005 setelah disajikan kembali
935.884
32.313
1b, 24 36
89.626
-
Beban emisi saham sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III
25
-
Rugi yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
2d
Peningkatan modal disetor melalui Penawaran Umum Terbatas III
Laba bersih Saldo 30 Juni 2005
(3.371)
(2.671)
(3.245)
-
21.782
100
-
-
-
89.626
-
-
-
(3.371)
-
-
-
-
-
-
1.025.510
28.942
(168) -
(2.671)
(3.413 )
-
(168)
3.992
3.992
(12.842)
1.035.526
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah) 2005 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas selama periode berjalan untuk: Pemasok Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Beban usaha (tidak termasuk gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan)
2004
3.085.216
304.674
(2.231.556 ) (245.930 )
(244.734) (16.841)
(293.676 )
(10.447)
314.054
32.652
26.808 (39.011 ) (10.179 ) (254.421 )
2.162 (34.328) (81) (2.111)
37.251
(1.706)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil pelepasan aktiva tetap Uang muka pembelian aktiva tetap Penambahan aktiva tetap Penurunan (kenaikan) investasi jangka pendek Penurunan (penambahan) bersih aktiva tidak lancar lainnya
1.771 (363.994 ) (172.055 ) (75.914 ) (161.148 )
275 (29.006) (2.125) (843)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(771.340 )
(31.699)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (penurunan) bersih piutang hubungan istimewa Penurunan bersih hutang hubungan istimewa Penerimaan dari pinjaman jangka pendek dan surat promes Penerimaan dari hutang jangka panjang dan surat promes Pembayaran pinjaman jangka pendek dan wesel bayar Pembayaran pinjaman jangka panjang dan surat promes Beban bunga dan fee ijarah – bersih Pembayaran dividen tunai MPP, anak perusahaan Penerimaan hasil Penawaran Umum Terbatas III
1.254 427 373.690 68.455 (268.394 ) (33.819 ) (68.596 ) (40.103 ) 89.626
(503) 161.379 16.257 (116.408) (10.871) -
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
122.540
49.854
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(611.549 )
16.499
Kas bersih yang diterima dari operasi Penghasilan bunga Beban bunga dan beban pendanaan lainnya - bersih Pajak penghasilan Penghasilan lainnya - bersih Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
1.077.624
23.990
466.075
40.439
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
8
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah) 2005
2004
INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Reklasifikasi uang muka pembelian aktiva tetap ke aktiva tetap Laba (rugi) yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual Transaksi perubahan ekuitas perusahaan anak/ perusahaan asosiasi
66.877
-
167
100
-
21.783
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
9
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Multipolar Corporation Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1975 berdasarkan akta notaris Adlan Yulizar, S.H. No. 7, yang kemudian diubah dengan akta notaris Raden Santoso, S.H. No. 80 tanggal 22 Januari 1980. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1093.HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 84, Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987. Anggaran dasar ini telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta pernyataan keputusan rapat No. 84 tanggal 30 Maret 2005 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta, yang meliputi antara lain, perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 mengenai Modal dan Pasal 5 mengenai Saham. Perubahan-perubahan tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan telah diterima sebagaimana dinyatakan dalam Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-09157 HT.01.04.TH.2005 tanggal 5 April 2005 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 34 Tambahan No. 357, tanggal 29 April 2005. Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa sistem terpadu, termasuk impor, perdagangan, distribusi dan jasa perawatan komputer dan produk terkait lainnya, jasa penyewaan peralatan komputer, jasa konsultasi di bidang manajemen dan teknologi informatika serta bertindak sebagai mitra dagang IBM (system integration, system remarketer dan PS 2 advance function). Perusahaan berkedudukan di Jakarta. Kantor pusat Perusahaan terletak di Menara Matahari Lippo Life, Palem Raya Boulevar No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 4 Desember 1975. b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Dengan surat persetujuan dari Menteri Keuangan No. SI-052/SHM/MK.10/1989, Perusahaan menawarkan 3.428.000 saham kepada masyarakat pada tanggal 18 September 1989. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1989 dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1990. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan tambahan saham masing-masing sebanyak 102.852.000 (dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham) dan 1.508.496.000 saham baru (dengan nilai nominal Rp 500 per saham) di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dan II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 15 Februari 2000, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 44 tanggal 15 Februari 2000, para pemegang saham menyetujui penerbitan 89.138.400 saham baru di luar Penawaran Umum Terbatas untuk investor strategis. Namun, hanya 89.000.000 saham baru di luar Penawaran Umum Terbatas yang disetujui oleh PT Bursa Efek Jakarta dalam suratnya No. S-2183/BEJ.EEM/07-2000 tanggal 24 Juli 2000 dan oleh PT Bursa Efek Surabaya dalam suratnya No. 005/EMT/LIST/BES/IV/2000 tanggal 18 April 2000 untuk dicatatkan pada kedua bursa tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2005, seluruh saham Perusahaan tersebut diatas telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
10
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan) Pada tahun 2005 Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas III kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 2.339.710.000 saham kelas B dengan nilai nominal Rp 125 (dalam rupiah penuh) setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp 125 (dalam rupiah penuh) setiap saham. Penawaran tersebut telah mendapat surat pemberitahuan efektif pernyataan pendaftaran Surat Ketua Bapepam No. S-1456/PM/2005 tanggal 7 Juni 2005 dan menjadi efektif seteleh mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 10 Juni 2005. Periode perdagangan HMETD dari tanggal 24 Juni sampai dengan tanggal 7 Juli 2005 dengan tanggal penjatahan saham pada tanggal 12 Juli 2005. Saham-saham ini seluruhnya telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 24 Juni 2005 sesuai surat persetujuan pencatatan efek dari BEJ No. S0870/BEJ/PSJ/06-2005 tanggal 20 Juni 2005 dan BES No. JKT-048/LIST-EMITEN/BES/VI/2005 tanggal 23 Juni 2005 (lihat Catatan 36). c. Struktur Perusahaan Anak (1) Perusahaan mempunyai perusahaan anak yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung sebagai berikut: Perusahaan Anak
Lokasi
Kegiatan Usaha
Jakarta
Administrasi saham dan jasa lainya
Tahun Operasi Komersial
Jumlah Aktiva Persentase Pemilikan *
2005
2004
Pemilikan langsung PT Sharestar Indonesia (SI) PT Visionet Internasional (d/h PT Computrade Indonesia) (VI) PT Netstar Indonesia (NI) PT Reksa Puspitak Karya (RPK) PT Tryane Saptajagat (TS) PT Multifiling Mitra Indonesia (MMI) PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) Pemilikan tidak langsung Melalui MPP: PT Matahari Super Ekonomi (MSE) Matahari International Finance Company B.V. (MIFCO) PT Nadya Putra Investama (NPI) PT Taraprima Reksabuana (TPRB) PT Matahari Kafe Nusantara (MKN) PT Matahari Mega Swalayan (MMS) PT Matahari Mega Toserba (MMT) PT Matahari Boston Drugstore (MBD) Prime Connection Limited (PCL) PT Matahari Graha Fantasi (MGF) Brighter Limited (BL)
1990
100,00
35.237
43.179
Jakarta
Perdagangan
2000
100,00
67.487
48.792
Jakarta Jakarta Jakarta
Perdagangan Perdagangan Perdagangan
2002 -
100,00 100,00 100,00
895 61.762 57
945 56.636 57
Cikarang, Bekasi
Manajemen arsip
1993
50,20
29.746
-
Tangerang, Banten
Penjualan eceran
1986
50,10
3.871.514
-
Tangerang, Banten
Penjualan eceran
1994
100,00
10.897
-
Rotterdam, Belanda Tangerang, Banten
Keuangan Perdagangan umum
1996 1998
100,00 100,00
9.941 2.141
-
Jakarta
Penjualan dan pemasaran air mineral
1998
100,00
31.212
-
Tangerang, Banten
Restoran
2001
100,00
618
-
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
-
100,00
4.422
-
Tangerang, Banten
Penjualan eceran Perbekalan farmasi dan apotek
-
100,00
2.000
-
-
100,00
2.000
-
-
100,00
84.050
-
1995 2005
50,01 100,00
196.924 16.025
-
Tangerang, Banten British Virgin Islands Jakarta British Virgin Islands
Investasi Pusat hiburan keluarga Investasi
11
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
1. UMUM (lanjutan) c. Struktur Perusahaan Anak (lanjutan)
Perusahaan Anak
British Regent Corporatioan PT Matahari Dana Prima (MDP, melalui NPI)
Lokasi
Kegiatan Usaha
Hongkong
Investasi Pembiayaan konsumen
Denpasar, Bali
Tahun Operasi Komersial
Jumlah Aktiva Persentase Pemilikan *
2005
2004
2005
100,00
16.025
-
-
99,99
1.927
-
*) bukan merupakan persentase pemilikan efektif
Per 30 Juni 2005, RPK dan TS bergerak dalam kegiatan investasi, sedangkan MMS, MMT, MBD, PCL dan MDP belum memulai operasi komersialnya. VI dan NI belum beroperasi kembali sejak dihentikannya operasi kedua perusahaan tersebut pada tahun 2002. (2) Sejak tanggal 27 September 2004, Perusahaan telah melakukan pembelian tambahan atas saham MPP dari pasar sebanyak 66.680.500 saham, sehingga pemilikan efektif Perusahaan pada MPP meningkat dari 47,27% menjadi 50,10%. Sesuai dengan PSAK 4 tentang “Laporan Keuangan Konsolidasi“, maka hasil usaha MPP yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah hasil usaha yang terhitung sejak tanggal kontrol diperoleh. Selisih lebih biaya perolehan atas nilai buku investasi atas pembelian saham MPP disajikan sebagai bagian Aktiva Tidak Lancar pada neraca konsolidasian. (3) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juli 2004, sebagaimana yang dinyatakan dalam akta notaris Myra Yuwono, SH No. 8 tanggal 8 Juli 2004, pemegang saham menyetujui perubahan anggaran dasar, diantaranya, mengubah nama PT Computrade Indonesia (CI) menjadi PT Visionet Internasional (VI). Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No. C-18807.HT.01.04.TH.2004 tanggal 27 Juli 2004. Kemudian, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 3 September 2004, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Myra Yuwono, SH No. 8 tanggal 13 Oktober 2004, pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 10.000 menjadi Rp 100.000 yang terbagi atas 200.000.000 saham dengan nominal Rp 500 per saham, dan modal ditempatkan serta disetor dari Rp 2.500 menjadi Rp 30.000 dimana jumlah tersebut telah diambil dan disetor seluruhnya oleh Perusahaan. (4) Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat tanggal 29 Desember 2004, yang dituangkan dalam akta No. 37 dari notaris Unita Christina, SH, Perusahaan meningkatkan persentase pemilikan pada MMI dari 50% menjadi 50,20% melalui penerbitan 4.000 saham baru. Dengan demikian, sejak Desember 2004 laporan keuangan konsolidasian Perusahaan mencakup juga laporan keuangan MMI. d. Komisaris, Direksi dan Karyawan Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 27 Mei 2005, sebagaimana dinyatakan dalam akta pernyataan keputusan rapat No. 30 tanggal 10 Juni 2005 yang dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta, susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Komisaris Independen
: :
Dr. Cheng Cheng Wen Jonathan L. Parapak M. Salim Radjiman
12
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
1. UMUM (lanjutan) d. Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan) Komisaris
:
Marshall W. Cooper
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: : :
Jeffrey Koes Wonsono Eddy H. Handoko Harijono Suwarno Ketut Budi Wijaya Antonius Agus Susanto Dicky Setiadi Moechtar Lay Krisnan Cahya
Pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, Perusahaan dan perusahaan anak mempunyai sekitar 15.343 dan 219 karyawan tetap.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia antara lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan serta pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) bagi industri perdagangan. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep harga perolehan (historical cost) kecuali untuk investasi tertentu yang dinyatakan sebesar nilai wajar (fair value), nilai aktiva bersih (net assets value) atau yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method), dan persediaan yang dinilai berdasarkan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan perusahaan anak sebagaimana yang diuraikan dalam Catatan 1c. Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi dan laba signifikan antara perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.
13
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip Konsolidasi (lanjutan) Aktiva dan kewajiban moneter di neraca Prime Connection Limited (PCL) dan Brighter Limited (BL) dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal neraca (masing-masing Rp 9.713 dan Rp 9.415 untuk USD 1 per 30 Juni 2005 dan 2004). Aktiva dan kewajiban non moneter dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan PCL didebitkan/dikreditkan sebagai “laba/rugi selisih kurs” pada laporan laba rugi konsolidasian. Seperti diungkapkan dalam Catatan 1c, PCL belum mulai beroperasi. c. Setara Kas Setara kas terdiri dari semua investasi yang sangat likuid yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan. d. Investasi Investasi terdiri dari: 1. Surat berharga dalam bentuk efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities) Investasi dalam efek dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) kelompok yaitu : •
Diperdagangkan (trading) Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditandai dengan frekuensi transaksi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk memperoleh laba dari kenaikan harga surat berharga dalam jangka pendek. Efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas kenaikan atau penurunan nilai pasar efek tersebut pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.
•
Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity) Investasi dalam efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo, dicatat sebesar harga perolehan, disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto hingga jatuh tempo.
•
Tersedia untuk dijual (available-for-sale) Investasi yang tidak memenuhi klasifikasi kelompok diperdagangkan dan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas kenaikan atau penurunan nilai pasar investasi tersebut pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada “Laba atau Rugi yang Belum Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Dijual”, dalam bagian Ekuitas di neraca konsolidasian.
Investasi dalam efek yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Laba atau rugi yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar investasi efek pada tanggal pemindahan dicatat sebagai berikut: •
Untuk surat berharga yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada saat pemindahan namun yang sebelumnya telah dikreditkan atau dibebankan ke dalam usaha tahun berjalan, tidak dibalikkan;
14
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Investasi (lanjutan) •
Untuk surat berharga yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada saat pemindahan, dikreditkan atau dibebankan dalam usaha periode berjalan pada saat tersebut;
•
Untuk surat berharga hutang dalam klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dipindahkan ke klasifikasi tersedia untuk dijual, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan disajikan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas; dan
•
Untuk surat berharga hutang dalam klasifikasi tersedia untuk dijual yang dipindahkan ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan tetap dilaporkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas namun diamortisasi dengan cara yang konsisten seperti amortisasi premi atau diskonto selama periode sisa umur surat berharga sebagai penyesuaian atas penghasilan bunga.
Harga perolehan surat berharga yang dijual ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata sedangkan nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang telah ditetapkan. 2. Reksa dana dan dana yang dikelola (managed fund) Reksa dana dan managed fund dinyatakan sebesar nilai aktiva bersih pada tanggal neraca. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat perubahan nilai aktiva bersih pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. 3.
Deposito berjangka Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan dan/atau yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun sejak tanggal penempatan dinyatakan sebesar nilai nominal.
4.
Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham Investasi saham dimana Perusahaan dan perusahaan anak mempunyai pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, disesuaikan dengan bagian Perusahaan dan perusahaan anak atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan, dividen yang diterima dan amortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama dua puluh (20) tahun atas selisih antara harga perolehan investasi dan bagian atas aktiva bersih perusahaan asosiasi pada tanggal perolehan. Perusahaan dan perusahaan anak menelaah dan mengevaluasi nilai tercatat atas selisih antara harga perolehan investasi dan bagian atas aktiva bersih perusahaan asosiasi secara berkala, dengan mempertimbangkan hasil usaha periode berjalan dan prospek di masa yang akan datang dari perusahaan asosiasi tersebut. Transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi disajikan sebagai penambah atau pengurang Ekuitas dalam akun “Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak/Perusahaan Asosiasi” pada neraca konsolidasian.
15
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Investasi (lanjutan) 5.
Investasi dalam properti Investasi dalam tanah atau bangunan yang tidak digunakan atau dioperasikan oleh Perusahaan dan perusahaan anak diklasifikasikan sebagai “Investasi dalam Properti”. Investasi ini dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi/disusutkan. Perusahaan dan perusahaan anak menelaah dan mengevaluasi nilai wajar properti secara berkala, dengan mempertimbangkan nilai pasar dan prospek di masa yang akan datang dari aktiva tersebut.
e. Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan maupun tidak dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. f.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing individu pada akhir periode. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa aktiva tersebut tidak dapat ditagih.
g. Persediaan Persediaan teknologi informatika dan lain-lain, kecuali barang dalam perjalanan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving average method), kecuali harga perolehan untuk persediaan tertentu yang ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Barang dalam perjalanan dinyatakan sebesar harga perolehan. Persediaan eceran dan distribusi dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan, yang dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional retail method), atau nilai realisasi bersih (net realizable value). Persediaan tidak termasuk persediaan konsinyasi. Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada periode tahun, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih. h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian jangka pendek dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari Aktiva Lancar, sedangkan bagian jangka panjangnya disajikan sebagai bagian dari Aktiva Tidak Lancar.
16
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aktiva tertentu MPP, perusahaan anak, yang dinilai kembali pada tahun 1986 sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Penyusutan dihitung dengan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap dengan menggunakan metode sebagai berikut: Metode Bangunan (termasuk satuan rumah susun yang disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya”) Garis lurus Prasarana dan renovasi bangunan Garis lurus Peralatan dan instalasi Saldo-menurun ganda Mesin Garis lurus Komputer Garis lurus Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Garis lurus Peralatan untuk disewakan dan peralatan reklame Garis lurus Alat-alat transportasi Garis lurus Aktiva sewa guna usaha kendaraan Saldo-menurun ganda
Tahun
Tarif
20 2 - 20 3-5 3-5
15% dan 25% -
3-5
-
2-5 2-5
-
-
25% dan 50%
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Sesuai dengan PSAK 47 tentang “Akuntansi Tanah”, Perusahaan dan perusahaan anak mencatat harga perolehan tanah secara terpisah dari biaya pengurusan legal yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah serta pengeluaran untuk perpanjangan hak. Pengeluaran tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi dan diamortisasi selama umur hukum hak atau masa manfaat ekonomis, mana yang lebih pendek. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Pada saat aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. j.
Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dicatat sebagai bagian dari Aktiva Tetap berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha pada awal masa sewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha.
17
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
Sewa Guna Usaha (lanjutan) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva sewa guna usaha selama lima (5) tahun, yang sama dengan masa manfaat ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan (lihat Catatan 2i). Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas, dicatat dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease).
k. Penurunan Nilai Aktiva Perusahaan dan perusahaan anak menelaah nilai tercatat aktivanya terhadap penurunan dan kemungkinan penurunan nilai aktiva ke nilai wajar apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Selisih lebih antara nilai tercatat aktiva dengan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dibebankan pada usaha periode berjalan. l.
Sewa Jangka Panjang Perjanjian sewa jangka panjang yang pembayaran nilai kontraknya dilakukan selama suatu periode tertentu yang lebih pendek dari masa sewanya, dibukukan pada saat perjanjian sewa tersebut berlaku dengan mendebit akun “Sewa Jangka Panjang” sebesar nilai kontrak dan mengkredit akun “Hutang Jangka Panjang Non-lembaga Keuangan” sebesar nilai kontrak yang belum dibayar. Sewa jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan metode garis lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan selama jangka waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun direklasifikasi dan disajikan di aktiva lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”.
m. Aktiva Tak Berwujud Biaya perolehan perangkat lunak komputer dan biaya pemuktahirannya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat (4) sampai dengan lima (5) tahun. Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih perusahaan anak (goodwill) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. n. Dana Pensiun Perusahaan dan perusahaan anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang ingin berpartisipasi. Dana pensiun iuran pasti terdiri dari kontribusi karyawan sebesar 3%, serta kontribusi Perusahaan dan perusahaan anak sebesar 5% dari gaji pokok karyawan yang bersangkutan. Perusahaan dan perusahaan anak juga membentuk cadangan kesejahteraan karyawan untuk memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 (disajikan sebagai “Hutang Jangka Panjang Lainnya” - lihat Catatan 30).
18
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) n. Dana Pensiun (lanjutan) Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntansi Indonesia menerbitkan PSAK 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja“, yang mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja karyawan. PSAK 24 (Revisi 2004) menggantikan PSAK 24, “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun“, yang diterbitkan pada tahun 1994. Penerapan PSAK 24 (Revisi 2004) dilakukan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah penyesuaian yang terjadi yang terkait dengan periode sebelumnya sebagai penyesuaian terhadap saldo awal dari periode komparatif terawal yang disajikan. o. Beban Emisi Obligasi Beban yang timbul sehubungan dengan penerbitan obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi bersangkutan. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan premium atau diskonto yang harus diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut. p. Obligasi Diperoleh Kembali Perolehan kembali instrumen hutang yang tidak dimaksudkan sebagai pelunasan, diperlakukan seolah-olah telah terjadi pelunasan dalam laporan keuangan konsolidasian. Selisih antara nilai nominal instrumen hutang dengan nilai wajar dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan dan jasa dari teknologi informasi diakui pada saat penyerahan barang atau pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan jasa yang ditagih atau diterima di muka, ditangguhkan (disajikan dalam Kewajiban Lancar Lainnya) dan diamortisasi pada saat pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan barang dagangan eceran dan distribusi (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan, sedangkan beban terkait (sebagai bagian dari Beban Pokok Penjualan) dibukukan sebesar jumlah yang terhutang kepada pemilik (consignor). Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat hiburan keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara proporsional sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh pelanggan. Pendapatan dari penjualan koin dan paket “Make New Friends” diakui pada saat koin/paket dibeli oleh pelanggan dari tempat penjualan koin. Seluruh beban dan penghasilan (beban) lainnya diakui pada saat terjadinya (accrual basis). r.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut seperti yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan untuk periode yang bersangkutan. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.
19
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Kurs yang digunakan adalah sebagai berikut (dalam rupiah penuh): Mata Uang
2005
1 USD (Dolar Amerika Serikat) 1 SGD (Dolar Singapura)
2004 9.713 5.764
9.415 5.485
s. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Pajak tangguhan dihitung dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aktiva pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi di masa yang akan datang. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak, yakni laba yang telah disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang berlaku. t.
Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan dan perusahaan anak disajikan menurut pengelompokan (segmen) usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda terutama untuk para pelanggan di luar entitas Perusahaan. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan perusahaan anak yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dari imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
u. Laba Per Saham Dasar Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, laba dari aktivitas normal dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, laba dari aktivitas normal dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode berjalan, yang perhitungannya berdasarkan masing-masing 1.875.729.364 saham dan 1.871.768.000 saham pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004. v. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen Perusahaan dan Perusahaan Anak membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan taksiran tersebut.
20
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
3. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Seperti yang diungkapkan pada Catatan 2n, pada tahun 2005, Perusahaan dan perusahaan anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) sehubungan “Imbalan Kerja“, yang harus diterapkan secara retrospektif, sehingga Laporan Keuangan Konsolidasian untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2004 telah disajikan kembali. Akibat penerapan ini laba bersih Perusahaan untuk tahun 2004 turun Rp 1.211. Selain itu pada tanggal 29 Desember 2004, melalui RPK, Perusahaan meningkatkan kepemilikan di PT Broadband Multimedia Tbk (BM) dari 18,58% menjadi 20,18%. Hal ini menyebabkan perubahan pencatatan investasi dari metode harga perolehan menjadi metode ekuitas. Perubahan ini berlaku retrospektif sehingga Laporan Keuangan Konsolidasian untuk enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2004 telah disajikan kembali. Adapun dampak dari penyajian kembali Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2004 adalah laba bersih Perusahaan turun Rp 222. Di bawah ini adalah detail dari akun-akun yang disajikan kembali: Dilaporkan Terdahulu
Disajikan Kembali
Neraca Konsolidasian Jumlah Aktiva Tidak Lancar
1.402.765
1.250.153
Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Ekuitas - Bersih
1.827.086 446.008 297.342 1.083.736
1.653.393 446.007 298.486 908.900
Laporan Laba Rugi Konsolidasian Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) Bersih per saham Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Defisit
(9.904 ) (5 )
(11.337) (6)
(12.413 )
(51.954)
4. AKUISISI TAMBAHAN PADA SAHAM PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Pada tanggal 27 September 2004, Perusahaan telah melakukan pembelian tambahan atas saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) dari pasar sebanyak 66.680.500 saham, sehingga pemilikan Perusahaan pada MPP meningkat dari 47,44% menjadi 50,10%. Sesuai dengan PSAK 4 tentang “Laporan Keuangan Konsolidasi“, maka hasil usaha MPP yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah hasil usaha yang terhitung sejak tanggal kontrol diperoleh. Perusahaan telah mengakui bagian laba perusahaan asosiasi MPP sebesar Rp 3.403 (setelah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK 24) untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2004, sedangkan hasil usaha MPP untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 telah disajikan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian Perusahaan. Selisih lebih biaya perolehan atas nilai buku investasi atas pembelian saham MPP disajikan sebagai bagian Aktiva Tidak Lancar pada neraca konsolidasian. Seperti dijelaskan pada Catatan 1c (4), Perusahan juga meningkatkan persentase kepemilikan pada PT Multifiling Mitra Indonesia (MMI) dari 50% menjadi 50,20%.
21
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
4. AKUISISI TAMBAHAN PADA SAHAM PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN PT MULTIFILING MITRA INDONESIA (lanjutan) Sehubungan dengan hal diatas, ringkasan proforma laporan keuangan konsolidasian jika laporan keuangan MPP dan MMI seolah-olah dikonsolidasi sejak awal tahun 2004 adalah sebagai berikut: 2005
2004
Kas dan Setara Kas Jumlah Aktiva Lancar Jumlah Aktiva Tidak Lancar Jumlah Aktiva
466.075 2.017.084 3.291.484 5.308.568
818.569 1.887.811 2.640.743 4.528.554
Jumlah Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Hak Minoritas Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban, Hak Minoritas dan Ekuitas
1.915.112 1.336.707 1.021.223 1.035.526
1.393.544 1.225.589 1.000.522 908.899
5.308.568
4.528.554
Penjualan Laba Kotor Beban usaha Laba Usaha Laba (Rugi) Bersih
3.040.332 860.038 (774.614 ) 85.424 3.992
2.644.269 815.726 (738.462) 77.264 (11.337)
5. KAS DAN SETARA KAS 2005 Kas (2005: termasuk USD 4; 2004: termasuk USD 1) Bank Pihak Hubungan Istimewa PT Bank Lippo Tbk (2005: termasuk USD 965; 2004: termasuk USD 108) Pihak Ketiga PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Niaga Tbk (2005: termasuk USD 179; 2004: termasuk USD 52) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2005: termasuk USD 145; 2004: termasuk USD 835) PT Bank Negara Indonesia Tbk (2005: termasuk USD 67; 2004: termasuk USD 20) Bank lainnya (masing-masing dibawah Rp 1.000) (2005: termasuk USD 164 dan Euro 114; 2004: termasuk USD 261) Sub-jumlah
22
2004 16.811
44
122.788
3.276
224.404 44.518 20.000 7.534
-
2.610
495
1.494
7.968
676
25.101
13.319
3.412
437.343
40.252
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2005 Deposito Berjangka dan Deposito On Call Pihak Hubungan Istimewa PT Bank Lippo Tbk (2004: termasuk USD 4)
10.890
143
1.000 31
-
11.921
143
466.075
40.439
Pihak Ketiga PT Bank Akita PT Bank Mayapada Internasional Tbk Sub-jumlah Jumlah
2004
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun: Rupiah US Dolar
5,50% - 6,00% 0,65% - 0,75%
Pada tanggal 30 Juni 2005, saldo kas dan setara kas termasuk saldo sebesar Rp 69.807 yang berasal dari hasil Penawaran Umum Terbatas III sampai dengan tanggal 30 Juni 2005 (lihat Catatan 1b). Pada tanggal 30 Juni 2005, kas dan setara kas termasuk saldo sebesar Rp 110 dari penerimaan hutang obligasi MPP, dimana penerimaan tersebut akan digunakan untuk pembukaan toko-toko baru dan renovasi toko-toko MPP yang telah ada, sewa tambahan atau ruangan toko baru dan untuk modal kerja MPP seperti yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan (lihat Catatan 21).
6. INVESTASI JANGKA PENDEK 2005 Pihak Hubungan Istimewa Dana yang dikelola PT Ciptadana Sekuritas Deposito berjangka PT Bank Lippo Tbk Efek-efek Reksa dana Indonesian Investment Fund Ltd (USD 2,230) PT Ciptadana Asset Management Saham PT Lippo Karawaci Tbk PT Bank Lippo Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100) Sub Jumlah
23
2004 (Disajikan Kembali)
114.830
-
1.008
-
21.660 8.416
-
70.542 1.096 135
3 460 226
217.687
689
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
6. INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan) 2005
Pihak Ketiga Dana yang dikelola (2005: USD 300; 2004: termasuk USD 4,348) Deposito berjangka (2005: termasuk USD 95; 2004: termasuk USD 96) Rekening Escrow (2005: USD 208; 2004: USD 108) Efek-efek Saham Obligasi Wesel berbunga mengambang (termasuk USD 1,315) Reksa dana (USD 98) Sub Jumlah Jumlah
2004 (Disajikan Kembali)
2.914
40.937
1.621 2.274
1.122 1.019
77.783 21.873
-
12.773 954
-
120.192
43.078
337.879
43.767
Pada tanggal 30 Desember 2003, MPP, perusahaan anak, menandatangani perjanjian pengelolaan dana dengan PT Ciptadana Sekuritas (CS), pihak hubungan istimewa, yang dapat diperpanjang setiap tiga bulan. Berdasarkan perjanjian, MPP telah menempatkan dana pada CS, yang mana dana tersebut akan digunakan untuk pembelian investasi seperti obligasi dan debenture lainnya. Reksa dana dalam dolar AS merupakan milik MPP, perusahaan anak, yang diinvestasikan pada 39.665,59 unit “Indonesian Growth Fund” yang diterbitkan oleh Indonesian Investment Fund Ltd., Hong Kong, pihak hubungan istimewa, dan pada 851.500 unit “Mandiri Investa Dollar Amerika Serikat” yang diterbitkan oleh Mandiri Securities (diperoleh pada bulan Desember 2003). Reksa dana dalam rupiah merupakan investasi pada 2.000.000 unit “Rencana Cerdas” dan 2.000.000 unit “Lippo Dana Mantap”, keduanya diterbitkan oleh PT Ciptadana Aset Management, pihak hubungan istimewa. Berdasarkan persyaratan dalam program sponsor yang disebutkan di atas, investasi tersebut dapat ditarik satu tahun setelah tanggal penerbitan unit reksa dana “Lippo Dana Mantap”. Investasi pada dana yang dikelola merupakan investasi yang awalnya ditempatkan pada Staffordshire Assets Limited (Staffordshire), perusahaan investasi yang mempunyai izin, yang didirikan di British Virgin Islands. Berdasarkan perjanjian Pengelolaan Dana Bergaransi atas Dasar Preferensi (Dicretionary Guaranteed Fund Management) antara Perusahaan dan perusahaan anak dengan Staffordshire tanggal 30 Nopember 2002. Seluruh investasi akan ditempatkan pada fixed income products berdasarkan instruksi dan pengarahan umum ataupun khusus dari Perusahaan dan perusahaan anak, sepanjang hal tersebut sesuai dengan tujuan investasi. Kemudian, berdasarkan perjanjian novasi antara Perusahaan dan perusahaan anak, dengan Staffordshire dan Wireless Word Limited (Wireless) tanggal 1 Desember 2003, Wireless menerima hak dan kewajiban dari Stafforshire untuk melaksanakan dan mengikatkan diri pada perjanjian pengelolaan Dana bergaransi atas Dasar Preferensi tersebut, seperti memberikan hasil minimum sebesar 3,15% per tahun untuk investasi dalam Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal 18 Maret 2005, Perusahaan telah mencairkan sebagian investasi yang ditempatkan pada Wireless sebesar USD 1,222 dan pada tanggal yang sama, SI, anak perusahaan, mencairkan seluruh investasi yang ditempatkan pada Wireless sebesar USD 2,000.
24
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
6. INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, investasi tersebut ditempatkan pada deposito berjangka masingmasing sebesar USD 300 dan USD 4,348. Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga tahunan berkisar dari 7% sampai dengan 7,35% pada tahun 2005 (2004: 7%), dan berkisar dari 2% sampai dengan 5% pada tahun 2005 (2004: 2% sampai dengan 6%) untuk deposito berjangka dalam Dolar Amerika Serikat. Deposito berjangka mempunyai waktu jatuh tempo berkisar antara 1 bulan sampai dengan 6 bulan. Pada tahun 2005 dan 2004, deposito berjangka tertentu digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi yang diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Investasi saham terutama merupakan investasi pada 25.924.000 saham PT Hero Supermarket Tbk yang dimiliki oleh MPP, perusahaan anak. Obligasi memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 9,31% sampai dengan 18,25% pada tahun 2005. Wesel berbunga mengambang memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 6,75% pada tahun 2005. MPP, perusahaan anak, memperoleh laba bersih sebesar Rp 1.109 dari transaksi penjualan investasi dalam efek hutang dan ekuitas untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2004.
7. PIUTANG USAHA 2005 Pihak Hubungan Istimewa PT Bank Lippo Tbk (2005: termasuk USD 2,035; 2004: termasuk USD 1,509) PT Link Net (2005: termasuk USD 432; 2004: termasuk USD 424) PT Broadband Multimedia Tbk (2005: termasuk USD 986; 2004: termasuk USD 933) PT Natrindo Telepon Seluler (2005: termasuk USD 241; 2004: termasuk USD 471) Lain-lain (2005: termasuk USD 383; 2004: termasuk USD 20)
2004
19.953
14.276
14.514
12.939
10.597
9.768
2.362
4.735
960
897
Sub Jumlah
48.386
42.615
Dikurangi : Bagian Jangka Panjang PT Bank Lippo Tbk (2005: USD 463; 2004: USD 530)
(4.500 )
(4.994)
Sub Jumlah
43.886
37.621
25
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 2005 Pihak ketiga (2005: termasuk USD 9,081; 2004: termasuk USD 4,666)
2004
132.885
Dikurangi : Bagian Jangka Panjang (2005: termasuk USD 57; 2004: USD 34)
136.975
(3.873 )
Sub Jumlah
129.012
Penyisihan piutang ragu-ragu
(3.307) 133.668
(973 )
Bersih Jumlah
(1.153)
128.039
132.515
171.925
170.136
Analisa piutang usaha menurut umur piutang berdasarkan jumlah hari terhutang pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Piutang Usaha (%)
Jumlah 2005
2004
2005
2004
Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
110.842 4.141 2.515 54.427
134.522 2.552 1.600 31.462
64,47 2,41 1,46 31,66
79,07 1,50 0,94 18,49
Jumlah
171.925
170.136
100,00
100,00
Piutang usaha jangka panjang sebesar Rp 8.373 dan Rp 8.301 belum jatuh tempo masing-masing pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004. Pada tahun 2005 dan 2004, piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan pinjaman bank jangka panjang yang diperoleh Perusahaan (lihat Catatan 15 dan 22). Berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan dan perusahaan anak berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu masingmasing sebesar Rp 973 dan Rp 1.153 pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, cukup untuk menutup kemungkinan kerugian oleh karena tidak tertagihnya piutang usaha. Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2005
2004
Saldo awal tahun Penghapusan selama periode berjalan Penyisihan selama periode berjalan
973 -
1.234 (81) -
Saldo akhir periode
973
1.153
26
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
8. PIUTANG LAIN-LAIN 2005 Penjualan investasi Piutang dividen Sewa Lain-lain (2005: termasuk USD 128; 2004: termasuk USD 129) – bersih Jumlah
2004 58.860 17.587 6.672
9.468 15.524 -
50.769
17.089
133.888
42.081
Manajemen Perusahaan dan perusahaan anak berkeyakinan bahwa seluruh putang dapat ditagih, dan penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi.
9. PERSEDIAAN - BERSIH 2005
2004
Eceran dan distribusi Kebutuhan sehari-hari, makanan dan minuman Perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan mandi Pakaian wanita Pakaian pria Pakaian anak Sepatu Mainan, alat tulis dan perlengkapan olahraga Tas, kosmetik dan perhiasan
270.544 61.317 57.197 57.758 37.255 51.098 19.445 4.316
-
Sub Jumlah Teknologi informatika Lain-lain
558.930 66.332 88
55.912 -
Jumlah Penyisihan persediaan usang
625.350 (3.506 )
55.912 (5.387)
Bersih
621.844
50.525
Perubahan penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2005
2004
Saldo awal tahun Penghapusan selama periode berjalan Penyisihan selama periode berjalan
3.506 -
5.387 -
Saldo akhir periode
3.506
5.387
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang masing-masing sebesar Rp 3.506 dan Rp 5.387 pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari persediaan usang tersebut. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih.
27
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
9. PERSEDIAAN – BERSIH (lanjutan) Pada tahun 2005 dan 2004, persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 15 dan 22) yang diperoleh Perusahaan dan perusahaan anak. Persediaan diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan Rp 654.185 dan USD 14.502 pada tanggal 30 Juni 2005 yang menurut pendapat manajemen Perusahaan dan perusahaan anak cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut.
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Akun ini merupakan penyertaan yang dinyatakan dengan metode ekuitas dan terdiri dari:
Persentase Pemilikan
Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi
Nilai Penyertaan
2005 Pemilikan tidak langsung Melalui RPK: - PT Broadband Multimedia Tbk - PT Natrindo Global Telekomunikasi - PT Tirta Mandiri Sejahtera Melalui MPP: - PT Bintang Sidoraya (BSR) - PT Matahari Leisure (ML) - PT Tason Mitra Prima (TMP) - PT Karya Dinamika Investama (KDI) dahulu PT Sarana Karya Cemerlang (SKC)
20,18 20,00 20,00
46.210 -
(20.412) (5.500) (1)
40,00 50,00 50,00
21.220 11.644 3.395
258 10.209 395
36,36
400
-
Jumlah
82.869
(15.051)
2004 (Disajikan Kembali) Pemilikan langsung - PT Matahari Putra Prima Tbk - PT Multifiling Mitra Indonesia
47,44 50,00
1.013.841 10.762
Pemilikan tidak langsung Melalui RPK: - PT Broadband Multimedia Tbk - PT Natrindo Global Telekomunikasi - PT Tirta Mandiri Sejahtera
18,58 20,00 20,00
39.319 -
Bersih
1.063.922
28
111.744 10.261
(18.619) (5.500) (1) 97.885
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi selama periode berjalan terdiri dari: 2005 PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) PT Multifiling Mitra Indonesia (MMI) PT Matahari Leisure (ML) PT Broadband Multimedia Tbk (BM) PT Natrindo Global Telekomunikasi (NGT) Bersih
2004 (Disajikan Kembali) 2.798 (1.411 ) -
3.403 1.124 (222) (84)
1.387
4.221
a. Pada saat Penawaran Saham Perdana PT Broadband Multimedia Tbk (BM) di tahun 2000, Perusahaan, melalui PT Reksa Puspita Karya (RPK), perusahaan anak, mempunyai saham pendiri sebesar 16,69% yang kemudian disusul dengan tambahan pembelian saham baru sehingga sejak tahun 2001 kepemilikan menjadi 18,58%. Untuk lebih mencerminkan rencana investasi jangka panjang dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan, maka manajemen Perusahaan memutuskan untuk meningkatkan kepemilikan saham di BM menjadi diatas 20%. Untuk itu pada tanggal 29 Desember 2004, melalui RPK, Perusahaan membeli tambahan 5.988.800 saham BM atau setara dengan Rp 8.684 dari AcrossAsia Ltd dengan menggunakan harga pasar yang tercatat terakhir di Bursa Efek Surabaya. Setelah pembelian ini kepemilikan saham di BM meningkat dari 18,58% menjadi 20,18%. Selain itu sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. X.M.I, RPK telah menyampaikan laporan pembelian tersebut kepada BAPEPAM pada tanggal 5 Januari 2005. Sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, perubahan persentase kepemilikan tersebut menyebabkan perubahan pencatatan investasi dari metode harga perolehan menjadi metode ekuitas. Perubahan ini berlaku retrospektif sehingga laporan keuangan konsolidasian tahun 2004 telah disajikan kembali (lihat Catatan 3). Pada tahun 2004, investasi tertentu pada BM digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan (lihat Catatan 15 dan 22). b. Penyertaan saham pada BSR dan TMP diperoleh melalui PT Taraprima Reksabuana, perusahaan anak MPP. BSR bergerak dalam bidang penjualan dan pemasaran produk minuman bir sementara TMP belum beroperasi secara komersial. c.
Penyertaan saham pada ML dan KDI diperoleh melalui MPP, perusahaan anak. ML bergerak dalam bidang manufaktur mesin permainan sedangkan KDI belum beroperasi secara komersial.
d. NGT bergerak di bidang jasa telekomunikasi. e. TMS bergerak di bidang usaha perdagangan, industri, pertambangan, real estat, agro bisnis dan jasa lainnya. f.
Pada tanggal 27 September 2004, Perusahaan meningkatkan persentase pemilikan saham MPP dari 47,44% menjadi 50,10% sehingga laporan keuangan konsolidasian Perusahaan tanggal 30 Juni 2005 mencakup juga laporan keuangan konsolidasian MPP dan perusahaan anaknya (lihat Catatan 1c dan 4). Investasi tertentu pada MPP digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh Perusahaan (lihat Catatan 15 dan 22).
29
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) g. Pada tanggal 29 Desember 2004, Perusahaan meningkatkan persentase pemilikan saham MMI dari 50,20% melalui penerbitan saham baru sehingga laporan keuangan MMI telah dikonsolidasikan kedalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 (lihat Catatan 1c dan 4). Perusahaan telah mengakui bagian laba bersih perusahaan asosiasi MMI sebesar Rp 1.124 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2004.
11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA 2005
2004 (Disajikan Kembali)
Investasi dan Uang Muka Investasi Saham yang Dicatat dengan Menggunakan Metode Harga Perolehan Investasi dalam Properti Investasi dalam Efek Ekuitas Tersedia untuk Dijual
165.962 54.920 1.588
36.885 54.920 1.450
Jumlah
222.470
93.255
a. Investasi dan uang muka investasi saham yang dicatat sebesar harga perolehan terdiri dari sebagai berikut: 2005
2004
Investasi pada: BigboXX.com (CI) Limited (BCL) PT Aneka Tirta Nusa PT Matahari Courts Tbk (MC) PT Asianet Multimedia PT Multipolar Telemedia PT Lippo On Line PT Natrindo Telepon Seluler PT Natrindo Kartu Panggil
84.050 13.737 4.251 507 250 125 0
507 250 125 7.757 0
Uang muka investasi pada: PT Air Pasifik Utama PT Asianet Multimedia PT Lippo On Line PT Natrindo Telepon Seluler
34.975 27.943 124 -
27.943 124 179
165.962
36.885
Jumlah
Penyertaan saham pada BCL sebesar USD 9,122 merupakan 3,5% pemilikan oleh Prime Connectian Limited, perusahaan anak MPP. BCL adalah suatu perusahaan yang tergabung dalam grup usaha Hutchison Whampoa Ltd yang bergerak dalam usaha retail dan distribusi.
30
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA (lanjutan) a. Investasi dan uang muka investasi saham yang dicatat sebesar harga perolehan terdiri dari sebagai berikut (lanjutan): Pada tanggal 20 Desember 2004, uang muka investasi PT Reksa Puspita Karya (RPK), perusahaan anak, pada NTS sebesar Rp 179 telah dikonversi menjadi 385.579 saham sehingga jumlah saham NTS yang dimiliki RPK menjadi 44.842.379 saham. Kemudian pada tanggal 23 Desember 2004, RPK telah menjual seluruh saham NTS kepada ATN, pihak ketiga, dengan harga Rp 500 per saham, dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 14.485. Pada tanggal 24 Desember 2004, RPK memperoleh pemilikan saham di ATN melalui konversi hutangnya menjadi modal saham sehingga RPK memiliki 44.842.379 saham ATN dengan nominal saham Rp 500 per saham atau persentase pemilikan sebesar 5,78%. Mengingat visi, strategi dan tujuan jangka panjang Perusahaan, maka investasi di ATN sebesar 5,78% akan di-divestasi secara bertahap. Pada Desember 2004, Perusahaan melalui RPK, menjual 17,367.520 saham ATN setara dengan 2,24% yang dimiliki oleh RPK kepada PT Asianet Multimedia dengan harga Rp 500 per saham, sehingga kepemilikan saham di ATN tinggal sebesar 3,54%. Pada 25 Januari 2005, persentase kepemilikan saham ATN mengalami dilusi lebih lanjut menjadi 1,96% (dari semula 5,78% menjadi 3,54% dan 3,54% menjadi 1,96%) sehubungan dengan pengeluaran saham baru ATN. Penyertaan saham sebesar 4,9889% pada MC, milik MPP, perusahaan anak, yang bergerak dalam bidang perdagangan eceran peralatan elektronik dan perabotan rumah. Pada tahun 2004, Perusahaan telah menempatkan uang muka investasi pada PT Air Pasifik Utama (APU) sebesar Rp 34.975 yang akan dilakukan melalui penerbitan saham baru APU. b. Investasi dalam properti terdiri dari : 2005
2004
Tanah Bangunan
48.888 6.032
48.888 6.032
Jumlah
54.920
54.920
Tanah sebesar Rp 45.139 diperoleh VI (dahulu CI) pada tanggal 11 April 2001, sedangkan bangunan sebesar Rp 4.567 diperoleh Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2001. Tanah seluas 80.000 meter persegi yang diperoleh VI terletak di Desa Cibatu, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Properti-properti tersebut mempunyai nilai pasar sekitar Rp 74.770 berdasarkan laporan penilai independen yang terakhir. Pada tahun 2005 dan 2004, investasi tertentu dalam properti digunakan sebagai jaminan jangka pendek dan pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan (lihat Catatan 15 dan 22). Pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004, kepemilikan tanah dan bangunan telah atas nama Perusahaan dan perusahaan anak kecuali tanah milik SI, perusahaan anak, sebesar Rp 965 dan tanah milik Perusahaan sebesar Rp 167 di lokasi Bukit Sentul.
31
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA (lanjutan) c.
Investasi dalam efek ekuitas yang tersedia untuk dijual terdiri dari sebagai berikut: Persentase Pemilikan (%) PT Lippo Karawaci Tbk (eks Siloam Health Care)
2005
2004 (Disajikan Kembali)
0,05 pada tahun 2005 dan 0,63 pada tahun 2004
Harga perolehan Rugi yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual Jumlah
5.000
5.000
(3.412 )
(3.550)
1.588
1.450
Pada tahun 2004, SHC melakukan penggabungan usaha ke dalam PT Lippo Karawaci Tbk (LK), dimana telah ditetapkan nilai konversi saham SHC yaitu setiap 500 saham SHC dikonversi menjadi 54 saham LK. Akibatnya persentase pemilikan saham di LK mengalami dilusi dari sebesar 0,63% menjadi 0,05%. Pada tanggal 17 Januari 2005 Perusahaan membeli 47.964.400 lembar saham PT Lippo Karawaci (LK), pihak mempunyai hubungan istimewa, dengan harga Rp 1.050 per saham atau sejumlah Rp 50.363 melalui Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Perolehan Hak Pemesan Efek Terlebih Dahulu LK. Tambahan pembelian saham ini diperuntukkan untuk dijual kembali dalam waktu satu tahun.
12. AKTIVA TETAP 2005 Saldo Awal Tahun Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Komputer Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Alat-alat transportasi Peralatan reklame Peralatan dan instalasi Mesin Peralatan untuk disewakan Aktiva dalam penyelesaian Sub Jumlah Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah Biaya Perolehan
Penambahan
Pemindahan Masuk (Keluar)
Pengurangan
Saldo Akhir Periode
119.410 793.980
53.829
-
-
119.410 847.809
175.981 39.209
18.041 2.919
(7.084) (778)
726
186.938 42.076
18.155 19.502 15 927.036 180.534 79.497 5.297
453 1.365 93.279 31.209 35.547 4.140
(8) (1.011) (4.535) (1.527) -
(726) 4.360 (4.360)
17.874 19.856 15 1.015.780 210.216 119.404 5.077
2.358.616
240.782
(14.943)
-
2.584.455
650
-
-
-
650
2.359.266
240.782
(14.943)
-
2.585.105
32
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
12. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2005 Saldo Awal Tahun Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Prasarana bangunan Komputer Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Alat-alat transportasi Peralatan reklame Peralatan dan instalasi Mesin Peralatan untuk disewakan
Penambahan
Pemindahan Masuk (Keluar)
Pengurangan
Saldo Akhir Periode
146.172 76.144 31.962
18.407 14.659 3.754
(6.827) (703)
573
164.579 83.976 35.586
13.084 14.603 15 495.817 118.082 26.477
1.214 1.460 39.218 15.586 18.312
(7) (913) (3.208) (1.469) -
(573) -
13.718 15.150 15 531.827 132.199 44.789
Sub Jumlah Aktiva Sewa Guna Usaha
922.356 338
112.610 19
(13.127) -
-
1.021.839 357
Jumlah Akumulasi Penyusutan
922.694
112.629
(13.127)
-
1.022.196
Nilai Buku Bersih Penyisihan kerugian nilai aktiva tetap Bersih
(69.073)
(69.073)
1.367.499
1.493.836
2004 Saldo Awal Tahun Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Prasarana dan Renovasi Bangunan Komputer Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan Peralatan reklame Aktiva dalam penyelesaian Jumlah Biaya Perolehan
Penambahan
Pemindahan Masuk (Keluar)
Pengurangan
8,776 9.546
-
-
10.641 39.028
46 813
10.910 415 22.893 15 121
Saldo Akhir Periode
-
8.776 9.546
.1.114
(6 )
10.687 38.721
31 17.994 10.123
26 17 2.934 -
6.673 (6.667 )
10.915 398 44.626 15 3.577
102.345
29.007
4.091
-
127.261
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Prasarana bangunan Komputer Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan Peralatan reklame
1.754 4.809 24.716
239 996 3.790
536
-
1.993 5.805 27.970
6.418 208 12.781 15
780 44 5.754 -
11 17 2.934 -
-
7.187 235 15.601 15
Jumlah Akumulasi Penyusutan
50.701
11.603
3.498
-
58.806
Nilai Buku Bersih
51.644
68.455
33
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
12. AKTIVA TETAP (lanjutan) Penyusutan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004 dibebankan sebagai berikut: 2005 Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 29) Beban pokok penjualan dan jasa Beban penjualan (lihat Catatan 29) Beban sewa dan pendapatan/beban lain-lain atas toko yang tidak dipergunakan dan ruang kantor - bersih Jumlah
2004 94.991 16.865 688
5.251 5.753 599
85
-
112.629
11.603
Perusahaan telah memperoleh sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah yang dimiliki sebagai berikut: Tanggal Berakhir HGB HGB No. 830 - 832/Panunggangan Barat, Tangerang HGB No. 854 - 859/Panunggangan Barat, Tangerang HGB No. 915 - 919/Panunggangan Barat, Tangerang HGB No. 945 - 948/Panunggangan Barat, Tangerang HGB No. 13413/Bencongan, Tangerang HGB No. 13414/Bencongan, Tangerang HGB No. 13415 - 13416/Bencongan, Tangerang
20 Oktober 2006 20 Oktober 2006 6 April 2008 24 September 2024 26 Juli 2012 25 Desember 2011 6 Juni 2005 (dalam proses perpanjangan)
Tanah milik Perusahaan dan anak perusahaan merupakan HGB atas tanah yang terletak di beberapa kota di Indonesia. HGB akan berakhir pada berbagai tanggal mulai tahun 2005 sampai 2029. Manajemen Perusahaan dan Perusahaan Anak berkeyakinan bahwa sertifikat HGB tersebut di atas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir. Berdasarkan penelaahan aktiva tetap secara individual pada akhir periode, manajemen Perusahaan dan perusahaan anak berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal 30 Juni 2005 dan 2004. Aktiva tetap dengan pemilikan langsung dan aktiva sewa guna usaha diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dengan suatu paket polis yang mepunyai nilai pertanggungan sekitar Rp 1.826.993 dan USD 481 pada tanggal 30 Juni 2005. Manajemen Perusahaan dan perusahaan anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Pada tahun 2005 dan 2004, aktiva tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari Perusahaan dan MPP, serta hutang obligasi MPP, perusahaan anak (lihat Catatan 15, 22 dan 21).
34
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
13. UANG MUKA Pada tahun 2005, akun ini terutama merupakan uang muka pembelian ruangan toko dalam pembangunan yang akan digunakan untuk toko-toko di Depok, Malang dan Medan, milik MPP, perusahaan anak (lihat Catatan 33). Disamping itu, akun ini juga merupakan uang muka pembelian peralatan dan instalasi untuk toko-toko MPP. Akun uang muka akan direklas ke aktiva tetap pada saat penyerahan bangunan ke MPP ketika aktiva dalam pembangunan tersebut selesai.
14. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA 2005
2004
Sewa Jangka Panjang - bersih Uang Jaminan Aktiva Non-Operasional Satuan Rumah Susun - bersih Lainnya
237.540 96.435 89.563 26.598 9.219
1.546 4.237
Jumlah
459.355
5.783
a. Uang Jaminan Uang jaminan terutama terdiri dari jaminan sewa ruangan toko yang dibayarkan oleh MPP, perusahaan anak, kepada pengembang/pemilik bangunan dan disajikan setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian sehubungan dengan rencana restrukturisasi toko sebesar Rp 1.130 pada tanggal 30 Juni 2005 (lihat Catatan 18). b. Aktiva Non-Operasional Aktiva non-operasional merupakan harga perolehan tanah, bangunan, satuan rumah susun, mesin, satuan rumah dan sewa jangka panjang untuk toko MPP, perusahaan anak, yang mengalami kebakaran dan disajikan setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian sehubungan dengan rencana restrukturisasi toko sebesar Rp 21.169 pada tanggal 30 Juni 2005 (lihat Catatan 18). c. Satuan Rumah Susun - bersih Penyusutan satuan rumah susun yang dibebankan pada usaha, yang dicatat sebagai bagian dari “Beban lain-lain - Bersih” sebesar Rp 893 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005.
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK 2005 Hutang Bank PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Permata Tbk (2005: USD 4,207) PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Niaga Tbk (2005: USD 2,000 ; 2004: USD 3,200) PT Bank Negara Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
35
2004
167.000 140.869 100.000
49.550 -
86.426 85.000
30.128 104.000
25.000
-
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 2005 Hutang Bank (lanjutan) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2005: USD 1,756; 2004: USD 3,203) Sub Jumlah Fasilitas margin PT Ciptadana Sekuritas Kewajiban Anjak Piutang PT BNI Multi Finance (2005 : USD3; 2004 USD 266) Jumlah
2004
17.057
30.157
621.352
213.835
10.000
-
1.817
5.820
633.169
219.655
Perusahaan Pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Mandiri Tbk merupakan fasilitas modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 52.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan Juni 2005 yang sampai saat ini masih dalam proses perpanjangan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 14,25% pada tahun 2005 dan 16% pada tahun 2004. Pinjaman yang diperoleh Perusahaan ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp 61.948 (lihat Catatan 7) dan persediaan sebesar Rp 16.180 (lihat Catatan 9). Jaminan ini juga terkait dengan pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Mandiri Tbk (lihat Catatan 22). Pinjaman dari PT Bank Permata Tbk (Permata) merupakan pinjaman yang diperoleh Perusahaan untuk membiayai pembelian persediaan yang dijual kepada pelanggan yang disetujui oleh PT Bank Permata Tbk (selanjutnya disebut Kontrak Penjualan). Fasilitas kredit ini mempunyai jumlah maksimum kredit sebesar USD 5,500 dan berlaku sampai 8 Juli 2006. Pada bulan Juni 2004, fasilitas pinjaman ini dibagi menjadi fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar USD 4,000 dan fasilitas pinjaman jangka panjang sebesar USD 1,500 (lihat Catatan 22). Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 7% pada tahun 2005 dan 6,5% pada tahun 2004. Pinjaman ini dijamin dengan rekening escrow Perusahaan, piutang usaha dengan nilai 150% dari fasilitas pinjaman dan persediaan yang dibeli dari pinjaman ini dengan nilai minimal 125% dari fasilitas pinjaman (lihat Catatan 5, 7 dan 9). Pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia Tbk merupakan fasilitas modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 80.000. Pinjaman ini telah diperpanjang di tahun 2004 dan akan jatuh tempo pada tanggal 13 Juni 2005. Pada bulan Juni 2004, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia Tbk sebesar Rp 25.000 yang jatuh tempo pada 13 Juni 2005 sampai saat ini masih dalam proses perpanjangan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan 14,75% pada tahun 2005 dan 14,75% sampai dengan 16% pada tahun 2004. Pinjaman ini dijamin dengan saham PT Broadband Multimedia Tbk sebesar 27 juta saham (lihat Catatan 10.a), aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dengan nilai buku sekitar Rp 15.526 (lihat Catatan 12), investasi dalam properti milik Perusahaan sekitar Rp 3.497 dan persediaan milik Perusahaan sekitar Rp 30.000. Pada tahun 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari PT Bank Niaga Tbk dengan maksimum kredit sebesar Rp 7.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian persediaan. Pinjaman ini dijamin dengan bangunan dan komputer tertentu milik perusahaan anak (lihat Catatan 12) dan dikenakan tingkat bunga sebesar 13%.
36
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Di samping itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pembiayaan proyek khusus untuk pembelian persediaan dari PT IBM Indonesia dengan jumlah maksimum sebesar USD 2,000 yang dikenakan tingkat bunga sebesar 6% dan dijamin dengan rekening escrow Perusahaan, piutang usaha dengan nilai minimal 125% dari fasilitas pinjaman dan persediaan yang dibiayai dari pinjaman ini dengan nilai minimal 110% dari fasilitas pinjaman (lihat Catatan 5, 7 dan 9). Kedua fasilitas ini akan jatuh tempo tanggal 29 Nopember 2005. Fasilitas ini digunakan untuk mendanai pembelian persediaan dari PT IBM Indonesia. Tingkat suku bunga tahunan sebesar 6% pada tahun 2004. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada tahun 2004. Pada tahun 2003, Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan nilai maksimum sebesar USD 11,500. Pada tahun 2004, fasilitas ini telah diperpanjang dan Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas menjadi USD 12,500 yang terdiri dari FX line sebesar USD 1,000, BG Line sebesar USD 1,500 dan pembiayaan proyek sebesar USD 10,000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 Oktober 2005 (lihat Catatan 22). Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 6% pada tahun 2005 dan 7% pada tahun 2004. Pinjaman ini dijamin dengan rekening escrow Perusahaan, piutang usaha, persediaan yang dibeli dari pinjaman ini dengan nilai minimum 125% dari fasilitas pinjaman (lihat Catatan 5, 7 dan 9). Pada bulan Januari 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas margin dari PT Ciptadana Sekuritas, pihak hubungan istimewa, dengan jaminan portfolio saham milik Perusahaan yang ada di Ciptadana. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar 18% per tahun. Pada tahun 2004, Perusahaan mempunyai beberapa perjanjian anjak piutang dengan PT BNI Multi Finance dalam rangka anjak piutang dengan hak recourse. Kewajiban anjak piutang ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 16,5% untuk anjak piutang dalam Rupiah dan 8,75% untuk anjak piutang dalam Dolar Amerika Serikat. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal-tanggal dalam bulan Mei sampai dengan Desember 2005. Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut di atas mensyaratkan, antara lain bahwa Perusahaan tidak diperkenankan, kecuali dengan melaporkan dari kreditur, menggunakan fasilitas di luar tujuan, memindahkan dan atau menyewakan Perusahaan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain, mengubah bentuk atas status hukum Perusahaan, mengubah anggaran dasar Perusahaan, memindahtangankan status saham Perusahaan baik antara pemegang saham maupun kepada pihak lain, memperoleh atau memberikan pinjaman, menjual, mengalihkan atau melepaskan seluruh atau sebagian aktivanya, mengubah struktur Perusahaan melalui penggabungan usaha, akuisisi atau likuidasi, bertindak sebagai penjamin atau menjaminkan aktivanya kepada pihak lain, melakukan praktek atau transaksi di luar kegiatan normal Perusahaan, melakukan investasi atau mendirikan bisnis baru yang besarnya melebihi 20% dari total aset Perusahaan, membayar hutang pemegang saham, membagikan laba atau dividen, memperoleh hutang sewa guna usaha, membuka cabang atau perwakilan usaha baru, mengubah susunan anggota dewan komisaris dan direksi, dan mengadakan transaksi dengan orang atau pihak lain termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya di luar praktik-praktik dan kebijakan dagang yang ada dan melakukan pembelian lebih mahal daripada harga pasar atau menjual di harga pasar. Perjanjian-perjanjian pinjaman juga mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 30 Juni 2005, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman.
37
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP), perusahaan anak Pada tanggal 3 Juli 2003, MPP, perusahaan anak, mendapat fasilitas kredit modal kerja revolving sebesar Rp 250.000 dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan tersedia sampai dengan bulan Juli 2005. Pada tanggal 25 Juni 2004, MPP, perusahaan anak, mendapat fasilitas kredit modal kerja revolving sebesar Rp 100.000 dan fasilitas transaksi valuta asing berupa Pre Settlement Exposure-Foreign Exchange yaitu Foreign Exchange (PSE-FX)/Settlement Risk (SR) dengan jumlah maksimal PSE-FX tidak lebih dari USD 400 dan jumlah maksimum SR sebesar USD 5,000 per hari dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Fasilitas kredit tersedia sampai dengan bulan Agustus 2005. Pinjaman tersebut di atas dijamin dengan persediaan dengan nilai eceran minimal sebesar 110% dari jumlah fasilitas dan bangunan tertentu. Fasilitas kredit dikenakan bunga dengan tingkat bunga mengambang berkisar antara 11,68% sampai 12% per tahun. Berdasarkan perjanjian, MPP, perusahaan anak, diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, antara lain seperti memelihara rasiorasio keuangan tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2005, semua rasio-rasio keuangan tersebut terpenuhi. Per tanggal 30 Juni 2005, fasilitas pinjaman tersebut yang belum digunakan adalah sebesar Rp100.000 dan sebesar USD 400. Pada tanggal 15 Maret 2005, PT Matahari Graha Fantasi, anak perusahaan MPP, mendapat fasilitas kredit modal kerja revolving sebesar Rp30.000 dan fasilitas overdraft sebesar Rp10.000 dengan total limit tidak lebih dari Rp 30.000 dari The Hongkong and Shanghai Bangking Corporation Limited, Jakarta. Fasilitas ini tersedia sampai dengan bulan Februari 2006, dan dijamin dengan letter of comfort yang dikeluarkan oleh pemegang saham. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga mengambang berkisar antara 10,4% sampai 10,45% per tahun. Berdasarkan perjanjian, anak perusahaan MPP diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, antara lain seperti memelihara rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 30 Juni 2005, semua rasio-rasio keuangan tersebut terpenuhi. Pada tanggal 30 Juni 2005, fasilitas pinjaman tersebut yang belum digunakan adalah sebesar Rp 5.000.
16. SURAT PROMES 2005
2004
Jangka pendek Debentures (PT Kridatama Swakarsa, pengelola) (2005: USD 1,647; 2004: USD 1,645)
16.002
15.487
Surat promes Pihak hubungan istimewa PT Pacific Utama (USD 300) PT Multifiling Mitra Indonesia, pengelola
2.914 -
4.000
2.000
2.000
20.916
21.487
Pihak ketiga Individu (PT Bank Mayapada Internasional Tbk, pengelola) Jumlah Jangka Pendek
38
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
16. SURAT PROMES (lanjutan) 2005 Jangka panjang Surat promes Pihak hubungan istimewa PT Ciptadana Sekuritas, pengelola PT Link Net PT Satriajati Patria Luhur Sub Jumlah Pihak ketiga PT Usaha Maya Gemilang PT Multi Sarana Integrasi Individu (Corfina Finance Ltd., pengelola) Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Individu Jumlah Jangka Panjang
2004
20.568 15.450 2.100
15.450 2.100
38.118
17.550
18.702 30.000 -
18.702 14.370
48.702
33.072
86.820
50.622
(20.568 )
(14.370)
66.252
36.252
Debentures jangka pendek diterbitkan oleh Perusahaan dan Perusahaan Anak kepada pihak ketiga dan dikelola oleh PT Kridatama Swakarsa. Debentures ini merupakan debentures dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, masing-masing sejumlah USD 1,633 pada tahun 2005 dan USD 1,743 pada tahun 2004. Debentures ini akan jatuh tempo pada beberapa tanggal yang berkisar antara satu sampai dengan dua belas bulan (jatuh tempo antara bulan Juli 2005 sampai dengan bulan April 2006). Debentures ini dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 3% sampai dengan 3,75% pada tahun 2005 dan 3% sampai dengan 3,5% pada tahun 2004. Surat promes jangka pendek sejumlah USD 300 yang diterbitkan Perusahaan kepada PT Pasifik Utama akan jatuh tempo pada tanggal 11 April 2006 dan dikenakan bunga 7% per tahunan. Surat promes yang diterbitkan Perusahaan sejumlah Rp 2.000 dikelola oleh PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Surat promes ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 16% sampai dengan 18% pada tahun 2005 dan sebesar 20% sampai dengan 25% pada tahun 2004. Surat promes ini telah beberapa kali diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Desember 2005. Surat promes jangka panjang sejumlah Rp 55.000 dikelola oleh PT Ciptadana Sekuritas, diterbitkan oleh Perusahaan pada tanggal 27 September 2004 yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2006. Surat promes ini tidak dikenakan bunga. Per 30 Juni 2005, saldo surat promes yang belum dibayarkan berjumlah Rp 34.114. Perusahaan telah melunasi surat promes ini dalam bulan Juli 2005. Surat promes sejumlah Rp 15.450 yang diterbitkan oleh Perusahaan kepada PT Link Net merupakan wesel tanpa jaminan dan bunga yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2006. Perusahaan telah melunasi surat promes ini dalam bulan Juli 2005. Surat promes sejumlah Rp 2.100 yang diterbitkan oleh Perusahaan kepada PT Satriajati Patria Luhur merupakan wesel tanpa jaminan dan bunga yang akan jatuh tempo tanggal 1 Juli 2006.
39
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
16. SURAT PROMES (lanjutan) Surat promes sejumlah Rp 18.702 diterbitkan oleh Perusahaan kepada PT Usaha Maya Gemilang merupakan wesel tanpa jaminan dan bunga yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2006. Perusahaan telah melunasi surat promes ini dalam bulan Juli 2005. Surat promes yang diterbitkan Perusahaan sebesar Rp 30.000 kepada PT Multi Sarana Integrasi merupakan wesel dengan jaminan berupa helikopter milik PT Air Pasifik Utama. Surat promes ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 12% pada tahun 2005 dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2008. Pada tahun 2005, surat promes ini telah dilunasi sebesar Rp 15.300. Surat promes sejumlah Rp 14.370 yang dikelola oleh Corfina Finance Ltd. diterbitkan oleh perusahaan anak kepada pihak ketiga pada tahun 2001. Wesel ini diterbitkan tanpa menggunakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 16. Pada bulan Nopember 2004, Corfina Finance Ltd setuju menghapuskan bunga untuk periode 26 Nopember 2001 sampai dengan 25 Nopember 2004, dan memperpanjang jatuh tempo surat promes tersebut sampai dengan tanggal 25 Nopember 2006 dengan suku bunga 16% per tahun.
17. HUTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban Perusahaan dan perusahaan anak kepada pemasok dalam rangka pembelian barang dagangan eceran dan pembelian perangkat keras, perangkat lunak komputer dan perangkat pendukung lainnya. Hutang usaha termasuk hutang MPP, perusahaan anak, sebesar Rp 570.651 kepada pemasok (pihak ketiga) dalam rangka pembelian barang dagangan. Semua saldo hutang kepada pemasok pada tanggal 30 Juni 2005 seluruhnya dibayar MPP pada triwulan ketiga di tahun 2005.
18. HUTANG LAIN-LAIN DAN KEWAJIBAN LANCAR LAINNYA Akun ini terutama terdiri dari taksiran kewajiban sehubungan dengan customer loyalty program dari MPP, perusahaan anak, sebesar Rp 24.808 dan kewajibannya kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan, termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran. Pada tanggal 30 Juni 2005, kewajiban lancar lainnya terutama berasal dari taksiran kerugian akibat restrukturisasi toko milik MPP, perusahaan anak. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi toko dan untuk menanggapi kesulitan ekonomi, dalam rapat Direksi MPP pada tahun 1996 dan 1997 serta dalam rapat Direksi PT Matahari Super Ekonomi (MSE) pada tahun 1996, diputuskan untuk secara berkesinambungan menelaah dan mendayagunakan secara maksimal operasional MPP untuk menghasilkan pendapatan dan kesesuaian lokasi dan demografi, menutup beberapa toko MPP yang tidak memberikan nilai tambah, mengurangi luas beberapa toko dalam rangka efisiensi dan merubah konsep toko Galeria dan MSE. Atas rencana ini, MPP membentuk penyisihan seperti penyisihan kerugian nilai aktiva tetap, taksiran kerugian akibat restrukturisasi toko, penyisihan kerugian nilai aktiva non-operasional (sewa jangka panjang untuk ruangan toko yang terbakar), penyisihan kerugian nilai uang jaminan dan penyisihan kerugian nilai akibat tidak dimanfaatkannya/dipulihkannya sewa jangka panjang pada toko lainnya. Penyisihan tersebut di atas dibebankan sebagai “Penyisihan Restrukturisasi Toko” dan dikredit, masingmasing ke akun aktiva yang bersangkutan atau sebagai “Taksiran Kerugian Akibat Restrukturisasi Toko”, tergantung mana yang lebih sesuai. Dari tahun 1997 sampai dengan tanggal 30 Juni 2005, MPP dan MSE telah menutup 34 toko dengan menggunakan penyisihan yang bersangkutan sebesar Rp 67.627.
40
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
18. HUTANG LAIN-LAIN DAN KEWAJIBAN LANCAR LAINNYA (lanjutan) Saldo “Taksiran Kerugian Akibat Restrukturisasi Toko” dan akun lawannya masing-masing sebesar Rp 26.584 dan Rp 93.628 pada tanggal 30 Juni 2005.
19. PERPAJAKAN a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi konsolidasian, dan taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan sebagai berikut: 2005 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Dengan Laporan Laba Rugi Konsolidasian
2004 (Disajikan Kembali) 910
(12.439)
Laba sebelum beban pajak penghasilan dari perusahaan anak yang dikonsolidasi – bersih
3.587
(792)
Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan
4.497
(13.231)
(10.143) (37) 28 513
(3.403) (46) 28 1.205
(9.639 )
(2.216)
611 19.274 (1.489) 28 273 (20.446)
704 3.898 (1.124) 182 101 (28)
Sub Jumlah
(1.749)
3.733
Taksiran rugi fiskal
(6.891)
(11.714)
Rugi Fiskal yang Dapat Dikompensasikan
(31.460)
(9.103)
Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat dikompensasikan
(38.351)
(20.817)
Beda tetap: Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Final Penyusutan Lain-lain Sub Jumlah Beda waktu: Kesejahteraan Karyawan Penyusutan Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Rugi Pelepasan Aktiva Tetap Amortisasi Aktiva Tak Berwujud Lain-lain
Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat dikompensasikan sebesar Rp 27.298 dan Rp 4.162 masing-masing akan berakhir batas waktu penggunaannya pada tahun 2009 dan 2008.
41
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (lanjutan) Beban pajak penghasilan dan perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan badan (klaim atas pengembalian pajak penghasilan) adalah sebagai berikut: 2005 Perusahaan
2004 Perusahaan anak
Perusahaan
Taksiran Kena Pajak
-
-
Beban Pajak Penghasilan
-
6.147
7.051 9.833 129
Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Jumlah Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Taksiran Hutang Pajak Penghasilan Badan (Klaim atas Pengembalian Pajak Penghasilan)
Perusahaan anak -
-
619 3.385 8.656
6.241 9.060 116
450 153
17.013
12.660
15.417
603
(17.013 )
(12.660 )
(15.417 )
(603 )
Klaim atas pengembalian pajak penghasilan disajikan sebagai “Pajak Dibayar di Muka” dalam Aktiva Lancar. Klaim atas pengembalian pajak penghasilan pada tanggal 30 Juni 2005 termasuk klaim sebesar Rp 12.180 yang merupakan jumlah restitusi pajak penghasilan – pasal 22, 23 dan 25 untuk tahun pajak 2004. Berdasarkan hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2003, Perusahaan memperoleh SKPLB PPh Badan sebesar Rp 12.271, dan SKPKB PPh Pasal 23, 26 dan Pasal 4(2) sebesar Rp 48, sehingga pada tanggal 21 Oktober 2004 Perusahaan menerima restitusi bersih sebesar Rp 12.223 dari Kantor Pajak. Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan waktu dengan menggunakan tarif pajak maksimum sebesar 30% adalah sebagai berikut : 2005 Perusahaan Akumulasi Rugi Fiskal – Termasuk Koreksi Dari Kantor Pajak Penyusutan Kesejahteraan Karyawan Rugi Pelepasan Aktiva Tetap Amortisasi Aktiva Tak Berwujud Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Penyisihan atas taksiran tidak terpulihkannya aktiva pajak tangguhan Lain-lain Bersih
42
2004 (Disajikan Kembali)
2.067 5.782 183 9 82 (446 )
3.514 1.169 212 52 30 (337)
1.539 (6.134 )
(3.514) (23)
3.082
1.103
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (lanjutan) 2005
Perusahaan anak PT Matahari Putra Prima Tbk PT Multifiling Mitra Indonesia
2004 (Disajikan Kembali)
(1.009 ) (195 )
Manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan – Bersih
1.878
1.103
b. Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan - Bersih Akumulasi manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan disajikan sebagai “Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan - Bersih” dalam neraca konsolidasi, dengan rincian sebagai berikut : 2005 Perusahaan Penyisihan Piutang Ragu-ragu
2004 (Disajikan Kembali)
5.332
5.308
1.900 11.505 6.060 (941 ) (4.357 ) 1.052
1.506 6.246 (532 ) (918 ) (3.378 ) 1.616
(10.580 ) (1.436 )
(8.544 ) -
8.535
1.304
246 848
-
1.094
-
9.629
1.304
Kewajiban Pajak Tangguhan – Bersih PT Matahari Putra Prima Tbk PT Sharestar Indonesia
10.740 303
38
Kewajiban Pajak Tangguhan – Bersih
11.043
38
Kesejahteraan Karyawan Masih Harus Dibayar Akumulasi Rugi Fiskal Penyusutan dan Rugi Pelepasan Aktiva Tetap Amortisasi Aktiva Tak Berwujud Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Penyisihan Persediaan Usang Penyisihan atas Taksiran Tidak Terpulihkannya Aktiva Pajak Tangguhan Lain-lain Bersih Perusahaan anak PT Multifiling Mitra Indonesia PT Matahari Putra Prima Tbk Sub Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan - Bersih
43
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Hutang Pajak 2005
2004
Hutang Pajak penghasilan perusahaan anak Hutang Pajak lainnya Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 4 (2) Lain-lain Pajak pertambahan nilai - bersih
209
-
1.412 14.478 617 2.092 44 27 7.349
692 230 44 2 5.447
Jumlah
26.228
6.415
20. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 2005 Sewa Gaji, Tunjangan dan Kesejahteraan Karyawan Pemasaran dan Perlengkapan Listrik dan Energi Pemeliharaan dan Jasa Bunga Beban Emisi Saham Honorarium Arsip Manajemen
2004
135.417 86.235 31.409 20.370 10.423 16.456 6.338 3.051
1.831 35.858 8.906 2.769
Lain-lain
47.596
812
Jumlah
357.295
50.176
Pada tahun 2005, beban sewa masih harus dibayar termasuk sebesar Rp 82.756 berasal dari MPP, perusahaan anak, yang merupakan selisih antara nilai tukar tetap dengan nilai tukar pada tanggal neraca yang digunakan untuk mengkoversi sewa dalam dolar Amerka Serikat ke Rupiah. Penggunaan nilai tukar tetap masih dinegosiasikan dengan pemilik bangunan oleh MPP.
44
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
21. HUTANG OBLIGASI 2005 Obligasi I Matahari Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi II Matahari Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Syariah Ijarah I Matahari Tahun 2004
450.000 300.000 150.000
Nilai Nominal Obligasi Diperoleh Kembali
900.000 -
Saldo Beban Emisi Obligasi yang Belum Diamortisasi
900.000 (20.681)
Bersih
879.319
Hutang obligasi merupakan hutang yang dimiliki oleh MPP, perusahaan anak, yang terdiri dari: a. Obligasi I Matahari Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap Pada tanggal 25 September 2002, MPP, perusahaan anak, menerbitkan “Obligasi I Matahari Putra Prima Tahun 2002 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi I Matahari”) dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat. Nilai nominal obligasi keseluruhan adalah Rp 450.000 dengan nilai nominal Rp50 per lembar obligasi dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 September 2007. Obligasi tersebut mendapat peringkat idAA- (stable outlook) berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”). Peringkat dari Pefindo untuk tahun 2004/2005 adalah idA+ (stable outlook). Bursa Efek Surabaya berdasarkan Surat Keputusan No. JKT-033/LIST-EMITEN/BES/IX/2002 tanggal 26 September 2002 menyetujui pencatatan obligasi tersebut di Bursa Efek Surabaya. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 17,875% per tahun selama 5 tahun mulai tanggal 25 September 2002. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), bertindak selaku agen pembayaran, akan membayar bunga hutang obligasi setiap triwulan terhitung sejak tanggal 25 Desember 2002 sampai dengan tanggal 25 September 2007. Hutang obligasi dijamin dengan hak atas tanah, bangunan dan peralatan tertentu dengan nilai wajar sebesar 125% dari jumlah nilai nominal obligasi. Hasil obligasi akan digunakan untuk pembukaan toko-toko baru dan renovasi toko-toko yang telah ada dan untuk modal kerja MPP, perusahaan anak, antara lain untuk pembelian persediaan barang dagangan. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, MPP, perusahaan anak, diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 30 Juni 2005, semua rasio-rasio keuangan terpenuhi. Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada usaha untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2005 adalah sebesar Rp1.553.
45
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
21. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) a. Obligasi I Matahari Tahun 2002 dengan Tingkat Bunga Tetap (lanjutan) Apabila hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA-, MPP, perusahaan anak, diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahun-tahun berikutnya selama peringkatnya tetap di bawah idA-, dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut: • • • • •
Tahun pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal obligasi; atau Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal obligasi; atau Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal obligasi; atau Tahun keempat, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal obligasi; atau Tahun kelima, sebesar kumulatif 40% dari jumlah nilai nominal obligasi
b. Obligasi II Matahari Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligsi Syariah Ijarah I Matahari Tahun 2004: Pada tanggal 11 Mei 2004, MPP, perusahaan anak, menerbitkan “Obligasi II Matahari Putra Prima Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi II Matahari”) dan “Obligasi Syariah Ijarah I Matahari Putra Prima Tahun 2004” (“Obligasi Syariah Ijarah I Matahari”) dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat. Nilai nominal obligasi masing-masing adalah sebesar Rp300.000 dan Rp150.000 dengan nilai nominal Rp 50 per lembar obligasi dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Mei 2009. Obligasi tersebut mendapat peringkat idA+ (stable outlook) untuk Obligasi II Matahari dan idA+ (sy) (stable outlook) untuk Obligasi Syariah Ijarah I. Bursa Efek Surabaya berdasarkan Surat Keputusan No. JKT-007/LIST-EMITEN/BES/V/2004 tanggal 10 Mei 2004 menyetujui pencatatan Obligasi II dan Obligasi Syariah Ijarah I Perusahaan di Bursa Efek Surabaya. Obligasi II Matahari tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 13,8% per tahun selama 5 tahun mulai tanggal 11 Mei 2004. KSEI, bertindak selaku agen pembayaran, akan membayar bunga hutang obligasi setiap triwulan terhitung sejak tanggal 11 Agustus 2004 sampai dengan tanggal 11 Mei 2009. Setiap pemegang Obligasi Syariah Ijarah I Matahari berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar 13,8% per tahun. Fee akan dibayarkan selama 5 tahun mulai tanggal 11 Mei 2004. KSEI, bertindak selaku agen pembayaran, akan membayar fee ijarah setiap triwulan terhitung sejak tanggal 11 Agustus 2004 sampai dengan tanggal 11 Mei 2009. Hutang obligasi dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan tertentu dengan nilai wajar sebesar 115% dari jumlah nilai nominal obligasi atau dana obligasi syariah ijarah. Hasil Obligasi II Matahari akan digunakan untuk pembukaan toko-toko baru dan renovasi toko-toko yang telah ada dan untuk modal kerja MPP, perusahaan anak, antara lain untuk pembelian persediaan barang dagangan. Hasil Obligasi Syariah Ijarah I Matahari akan digunakan untuk menyewa ruang usaha yang ditentukan dalam ’’Akad Wakalah“. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, MPP, perusahaan anak, diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 30 Juni 2005, semua rasio-rasio keuangan terpenuhi.
46
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
21. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) b. Obligasi II Matahari Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligsi Syariah Ijarah I Matahari Tahun 2004 (lanjutan): Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada usaha untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 adalah sebesar Rp1.755. Apabila hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA(untuk Obligasi II Matahari) dan idA-(sy) (untuk Obligasi Syariah Ijarah I Matahari), MPP, perusahaan anak, diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahun-tahun berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah idA- dan idA-(sy), dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut: • • • • •
Tahun pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal obligasi II Matahari atau dana Obligasi Syariah Ijarah I Matahari terhutang; atau Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal obligasi II Matahari atau dana Obligasi Syariah Ijarah I Matahari terhutang; atau Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal obligasi II Matahari atau dana Obligasi Syariah Ijarah I Matahari terhutang; atau Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal obligasi II Matahari atau dana Obligasi Syariah Ijarah I Matahari terhutang; atau Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal obligasi II Matahari atau dana Obligasi Syariah Ijarah I Matahari terhutang.
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG 2005 Pinjaman bank Pihak Hubungan Istimewa PT Bank Lippo Tbk Pihak Ketiga PT Bank Mandiri Tbk (termasuk 2005: USD 13,626) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2005: USD 2,705; 2004: USD 1,665) PT Bank Niaga Tbk (USD 1,090) PT Bank Permata Tbk PT Bank Akita Sub Jumlah Pinjaman Bukan Lembaga Keuangan Eastbourne Worlwide Ltd Jumlah
47
2004
55.000
-
212.691
250.332
26.275 10.590 7.045 2.683
15.673 2.716
259.284
268.721
-
47.083
314.284
315.804
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 2005 Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Pinjaman Bank PT Bank Mandiri Tbk (termasuk USD 3,928) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2005: USD 1,545 ; 2004: USD 707) PT Bank Niaga Tbk (2005: USD 503) PT Bank Permata Tbk PT Bank Akita Sub Jumlah Pinjaman Bukan Lembaga Keuangan Eastbourne Worlwide Ltd Jumlah Bagian Jangka Panjang
2004
60.813
48.000
11.265 4.888 3.131 556
6.653 440
80.653
55.093
-
4.708
80.653
59.801
233.631
256.003
Pada bulan Maret 2005, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Bank Lippo Tbk berupa fasilitas pinjaman tetap (Fixed Loan on Demand) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 55.000 dan jangka waktu 24 bulan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 14% per tahun dan dijamin dengan gadai saham sebanyak 15,5 juta saham MPP milik Perusahaan, piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan. Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman dengan PT Bank Mandiri Tbk tanggal 23 Agustus 2003, yang telah diperbaharui tanggal 7 Oktober 2003 dengan jumlah maksimum fasilitas kredit sebesar Rp 260.333. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 14,25% pada tahun 2005 dan sebesar 16% pada tahun 2004. Berdasarkan perjanjian, pinjaman terdiri dari 2 (dua) fasilitas sebagai berikut : Berdasarkan perjanjian, pinjaman terdiri dari 2 (dua) fasilitas sebagai berikut : a) Kredit Investasi I dengan jumlah maksimal sebesar Rp 154.533 yang digunakan untuk mengambil alih pinjaman yang diperoleh dari : - PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar Rp 50.000; - PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp 50.000; - PT Bank Mayapada Internasional Tbk sebesar Rp 5.000; - PT Bank Niaga Tbk sebesar Rp 23.600; - PT Bank Lippo Tbk sebesar Rp 24.500; dan - PT Bank Permata Tbk sebesar Rp 1.400. b) Kredit Investasi II dengan jumlah maksimal Rp 105.800 yang digunakan untuk mengambil alih pinjaman yang diperoleh dari Japan Asia Investment Corporation (JAIC) sebesar Rp 105.850. Kemudian berdasarkan perjanjian kredit tanggal 13 Juli 2004, PT Bank Mandiri Tbk menyetujui untuk mengkonversi sisa Kredit Investasi I menjadi Rp 100.000 dan USD 5,559; dan sisa Kredit Investasi II menjadi USD 11,422. Pinjaman dalam Rupiah dikenakan tingkat bunga sebesar 14,25% per tahun dan pinjaman dalam Dolar AS dikenakan tingkat bunga sebesar 9,5% per tahun.
48
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Seluruh pinjaman ini akan jatuh tempo pada tahun 2008 dengan pembayaran triwulan sebesar jumlah tertentu, yaitu sebagai berikut: Jumlah Rp 2005 2006 2007 2008
30.406 66.037 72.234 44.014
Jumlah
212.691
Pinjaman ini dijamin dengan saham PT Matahari Putra Prima Tbk milik Perusahaan (lihat Catatan 10f), investasi saham PT Broadband Multimedia Tbk milik RPK, perusahaan anak, dan milik AcrossAsia Ltd (dahulu AcrossAsia Multimedia Ltd), pemegang saham mayoritas (lihat Catatan 10a), investasi jangka panjang dalam properti milik Perusahaan dan perusahaan anak (lihat Catatan 11b) dan aktiva tetap milik Perusahaan dan perusahaan anak (lihat Catatan 12). Pinjaman ini juga terkait dengan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Mandiri Tbk (lihat Catatan 15). Pinjaman dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Permata Tbk merupakan pinjaman yang digunakan Perusahaan untuk membiayai pembelian persediaan yang telah disetujui oleh pihak bank (kontrak penjualan). Mayoritas pembelian persediaan dari kontrak penjualan yang dibiayai berasal dari PT IBM Indonesia. Setiap pinjaman untuk kontrak penjualan ini jatuh tempo sesuai dengan janka waktu kontrak penjualan yang dibiayai tersebut. Pinjaman yang digunakan untuk kontrak penjualan yang berjangka waktu lebih dari 1(satu) tahun terdiri dari: -
Pinjaman dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 20 April 2007, 28 Agustus 2007 dan 30 Maret 2008. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 6% pada tahun 2005 dan 2004. Pinjaman ini dijamin dengan rekening escrow Perusahaan, piutang usaha dan persediaan yang dibeli dari pinjaman ini dengan nilai minimum 125% dari fasilitas pinjaman (lihat Catatan 5, 7 dan 9).
-
Pinjaman dari PT Bank Niaga Tbk memiliki saldo pinjaman sebesar USD 1,216 dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Agustus 2007. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 6% pada tahun 2005. Pinjaman ini dijamin dengan rekening escrow Perusahaan, piutang usaha dengan nilai maksimum 125% dari fasilitas pinjaman dan persediaan yang dibiayai dari pinjaman ini dengan nilai minimum 110% dari fasilitas pinjaman (lihat Catatan 5, 7 dan 9).
-
Pinjaman dari PT Bank Permata Tbk memiliki jumlah maksimum kredit sebesar USD 1,500 (lihat Catatan 14). Pada tanggal 31 Maret 2005 fasilitas ini telah digunakan sebesar Rp 7.827 untuk membiayai proyek yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 September 2007. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 7% untuk pinjaman dalam Dolar AS dan 14% untuk pinjaman dalam Rupiah pada tahun 2005. Pinjaman ini dijamin dengan rekening escrow Perusahaan, piutang usaha dengan nilai minimum 150% dari fasilitas pinjaman dan persediaan yang dibeli dari pinjaman ini dengan nilai minimum 125% dari fasilitas pinjaman (lihat Catatan 5, 7 dan 9).
Pada tahun 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi angsuran dari PT Bank Akita sebesar Rp 2.750. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 11% dan akan jatuh tempo pada tanggal 6 Mei 2009. Pinjaman ini dijamin dengan perangkat IBM yang dibiayai dan piutang usaha (lihat Catatan 12 dan 7).
49
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman dari Eastbourne Worldwide Ltd berasal dari pengalihan hutang dari Japan Asia Investment Corporation (JAIC). Pada tahun 2003, akun ini merupakan sisa pokok dan bunga masih harus dibayar sebesar Rp 58.853 kepada JAIC yang berasal dari restrukturisasi hutang PT Multipolar Perkasa (perusahaan anak yang sudah dilepas di tahun 1999) ke PT Bank Indonesia Raya Tbk (sudah dilikuidasi). Pada Desember 2003, JAIC mengalihkan seluruh kewajiban ini kepada Eastbourne Worldwide Ltd. Pada bulan yang sama Perusahaan berhasil merestrukturisasi hutang tersebut. Pada tanggal 5 Desember 2004, Eastbourne Worldwide Ltd menyetujui restrukturisasi hutang pokok dan bunga pinjaman Perusahaan. Pinjaman ini terhutang dalam 3 (tiga) kali pembayaran dengan jumlah tertentu terakhir akhir jatuh tempo tanggal 23 Desember 2008. Pada bulan Juni 2005, Perusahaan telah melunasi pinjaman ini. Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut di atas mensyaratkan, antara lain bahwa Perusahaan dan perusahaan anak tidak diperkenankan, kecuali dengan melaporkan dari kreditur, menggunakan fasilitas di luar tujuan penggunaan kredit, memperoleh kredit/pinjaman baru dalam bentuk apapun dari pihak lain, baik untuk modal kerja ataupun investasi kecuali dalam rangka transaksi dagang yang lazim, mengikatkan diri sebagai jaminan hutang atau menjaminkan sebagian besar atau seluruh harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain, melakukan kegiatan investasi yang lebih dari 20% dari total aktiva, memberikan pinjaman baru kepada siapapun juga termasuk pemegang saham kecuali dalam rangka kegiatan usaha normal, menjual atau memindahtangankan dengan cara apapun atau melepaskan sebagian atau seluruh harta debitur yang merupakan jaminan, menyerahkan sebagian atau seluruh hak dan atau kewajiban Perusahaan, melakukan merger dan menyajikan permohonan dan atau menyuruh pihak lain menyajikan permohonan kepada pengadilan untuk dinyatakan pailit atau penundaan pembayaran hutang. Pada tanggal 30 Juni 2005, Perusahaan dan perusahaan anak telah memenuhi seluruh persyaratan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman.
23. HUTANG KEPADA BUKAN LEMBAGA KEUANGAN Hutang kepada bukan lembaga keuangan per 30 Juni 2005 merupakan hutang sewa toko oleh MPP, perusahaan anak, yang terdiri dari: Jumlah PT Trikaya Idea Sakti PT Griya Mentari Dewata PT Matahari Mas Sejahtera PT Bogor Internusa Graha Hotel (USD 429) Lain-lain (termasuk USD 65)
11.438 7.350 4.950 4.168 659
Jumlah
28.565
Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun PT Griya Mentari Dewata PT Matahari Mas Sejahtera Lainnya (termasuk USD 65)
7.350 4.950 659
Jumlah
12.959
Bagian Jangka Panjang
15.606
MPP, perusahaan anak, menghentikan pembayaran hutang untuk toko-toko yang terbakar. Pembayaran akan dilanjutkan pada saat toko tersebut dibuka kembali.
50
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
24. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan per 30 Juni 2005 dan 2004 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 2005 Pemegang Saham Saham kelas A (nilai nominal Rp 500 per saham): AcrossAsia Ltd. (d/h AcrossAsia Multimedia Ltd.) Manajemen: Jeffrey Koes Wonsono Antonius Agus Susanto Lain-lain (masing-masing dibawah 5% pemilikan)
Saham kelas B (nilai nominal Rp 125 per saham): AcrossAsia Ltd. (d/h AcrossAsia Multimedia Ltd.) Lain-lain (masing-masing dibawah 5% pemilikan)
Jumlah
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah
938.328.300
36,25
469.164
112.000 400
0,00 0,00
56 0
933.327.300
36,05
466.664
1.871.768.000
72,30
935.884
480.000.000
18,54
60.000
237.006.937
9,16
29.626
717.006.937
27,70
89.626
2.588.774.937
100,00
1.025.510
2004 Pemegang Saham AcrossAsia Ltd. (d/h AcrossAsia Multimedia Ltd.) Manajemen Jeffrey Koes Wonsono Antonius Agus Susanto Lain-lain (masing-masing dibawah 5% pemilikan) Jumlah
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah
938.328.300
50,13
469.164
112.000 400
0,01 0,00
56 0
933.327.300
49,86
466.664
1.871.768.000
100,00
935.884
Berdasarkan akta pernyataan keputusan rapat no. 84 tanggal 30 Maret 2005 yang dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk mengubah nilai nominal saham dalam portepel menjadi Rp 125 per saham, sehingga modal saham Perusahaan terdiri dari 2 jenis saham yaitu sebagai berikut: a. Saham kelas A dengan nilai nominal Rp 500 per saham; b. Saham kelas B dengan nilai nominal Rp 125 per saham.
51
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
24. MODAL SAHAM (lanjutan) Sehubungan dengan hal tersebut maka: a. Modal dasar Perusahaan sebesar Rp 3.742.500 menjadi terbagi atas 1.871.768.000 saham kelas A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 22.452.928.000 saham kelas B dengan nilai nominal Rp 125 per saham. Saham kelas A dan saham kelas B tidak memiliki perbedaan hak dan kedudukan; b. Dari modal dasar tersebut sebanyak 1.871.768.000 saham kelas A atau sejumlah Rp 935.884 telah ditempatkan dan disetor penuh. Pada tahun 2005 Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas III kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 2.339.710.000 saham kelas B dengan nilai nominal Rp 125 (dalam rupiah penuh) setiap saham yag ditawarkan dengan harga Rp 125 (dalam rupiah penuh) setiap saham. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan efektifnya pernyataan berdasarkan Surat Ketua Bapepam No. S-1456/PM/2005 tanggal 7 Juni 2005, dan menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 10 Juni 2005. Periode perdagangan HMETD dari tanggal 24 Juni sampai dengan tanggal 7 Juli 2005 dengan tanggal penjatahan saham pada tanggal 12 Juli 2005 (lihat Catatan 36). Sampai dengan tanggal 30 Juni 2005, jumlah saham kelas B yang telah diterbitkan sebanyak 717.006.937 saham.
25. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Jumlah Agio Saham yang Timbul dari: - Penerbitan Saham Melalui Penawaran Umum Terbatas II dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu - Penerbitan Saham di Luar Penawaran Umum Terbatas Pengumuman dividen saham Beban emisi saham
32.613 33.375 (22.856) (14.190)
Jumlah
28.942
Beban emisi saham termasuk beban emisi saham sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III (lihat Catatan 1b dan 24) sebesar Rp 3.371 sampai dengan tanggal 30 Juni 2005.
26. TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS PERUSAHAAN ANAK/PERUSAHAAN ASOSIASI 2005 PT Reksa Puspita Karya Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi Perubahan Ekuitas NGT, Perusahaan Asosiasi Sub Jumlah PT Matahari Putra Prima Tbk Rugi yang Belum Direalisasi dari Efek Tersedia untuk Dijual Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak Sub Jumlah Jumlah
52
2004
(6.553 )
(6.553)
(701 )
(701)
(7.254 )
(7.254)
4.583
(14.177) 17.638
4.583
3.461
(2.671 )
(3.793)
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
27. PENJUALAN BERSIH, PENDAPATAN JASA DAN USAHA LAINNYA a. Penjualan bersih, pendapatan jasa dan usaha lainnya diperoleh dari para pelanggan sebagai berikut : Jumlah
Persentase terhadap Jumlah Penjualan (%)
2005 Pihak hubungan istimewa (lihat juga Catatan 32)
2004
2005
2004
28.258
19.736
0,93
7,22
Pihak ketiga
3.012.074
253.568
98,07
92,78
Jumlah
3.040.332
273.304
100,00
100,00
b. Rincian penjualan menurut produk dan jasa adalah sebagai berikut : 2005 Eceran dan Distribusi Teknologi Informasi Perangkat Keras dan Perangkat Pendukungnya Perangkat Lunak Jasa Lainnya Sub Jumlah
2.778.026
-
172.322 17.046 64.090
214.713 13.856 43.316
253.458
271.885
8.848
1.419
3.040.332
273.304
Administrasi Saham dan Jasa Lainnya Jumlah
2004
Penjualan eceran dan distribusi merupakan hasil penjualan dari toko-toko MPP, perusahaan anak, termasuk Matahari Super Ekonomi dan pusat hiburan keluarga yang dikenal sebagai Time Zone. Tokotoko tersebut berlokasi di 37 kota di Indonesia. Untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005, penjualan konsinyasi MPP, perusahaan anak, berjumlah sebesar Rp 1.038.695 dan beban terkait yang dibayarkan kepada pemilik (consignor) sebesar Rp 728.831.
28. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN JASA Rincian beban pokok penjualan dan jasa menurut produk dan jasa terdiri dari: 2005 Eceran dan Distribusi Teknologi Informatika Perangkat Keras dan Perangkat Pendukungnya Perangkat Lunak Jasa Lainnya Sub Jumlah
53
2004
1.968.125
-
161.876 14.681 35.612
190.823 11.369 22.973
212.169
225.165
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
28. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN JASA (lanjutan) 2005 Administrasi Saham dan Jasa Lainnya Jumlah
2004 -
399
2.180.294
225.564
29. BEBAN USAHA 2005
2004 (Disajikan Kembali)
Penjualan Sewa – Bersih (setelah dikurangi pendapatan sewa sebesar Rp 10.563 pada tahun 2005) Perlengkapan Pemasaran Kartu kredit Lain-lain
192.433 23.546 57.381 10.843 6.627
969 112 23 6.178
Sub Jumlah
290.830
7.282
230.237 94.991 68.091 18.058 14.435 12.871 13.953 9.789 6.410 14.949
9.259 5.251 380 53 1.400 267 640 525 136 5.745
Sub Jumlah
483.784
23.656
Jumlah Beban Usaha
774.614
30.938
Umum dan Administrasi Gaji, Tunjangan dan Kesejahteraan Karyawan Penyusutan (lihat Catatan 10) Listrik dan Energi Asuransi Honorarium Tenaga Ahli Pajak dan Perijinan Perjalanan dan Transportasi Telepon, Faksimili dan Benda Pos Pemeliharaan dan Perbaikan Lain-lain
30. MANFAAT PENSIUN Perusahaan dan perusahaan anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang ingin berpartisipasi. Program pensiun ini dikelola oleh PT Asuransi AIG Life, pihak hubungan istimewa. Dana pensiun terdiri dari kontribusi karyawan sebesar 3% dari gaji pokok tahunan, sedangkan Perusahaan dan perusahaan anak memberikan kontribusi sebesar 5% dari gaji tahunan karyawan yang bersangkutan. Perusahaan dan perusahaan anak juga membentuk cadangan untuk kesejahteraan karyawan berdasarkan Undang-undang Negara Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 mengenai tenaga kerja. Cadangan yang belum tercakup dalam dana pensiun Perusahaan dan perusahaan anak tersebut di atas, disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai “Hutang Jangka Panjang Lainnya” (lihat Catatan 22).
54
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
31. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2005, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut :
Mata Uang Asing Aktiva Kas dan setara kas
USD Euro USD
Investasi jangka pendek Piutang Usaha Pihak Hubungan Istimewa USD Pihak Ketiga USD Lain-lain USD Aktiva Lancar Lainnya – Uang Muka USD Aktiva Tidak Lancar Lainnya – Uang Jaminan dan Piutang Jangka Panjang USD
Setara Rupiah
1.524 114 4.246
14.805 1.343 41.247
4.077 9.081 128 1.891
39.603 88.209 1.242 18.368
1.900
18.451
Jumlah Aktiva
223.268
Kewajiban Pinjaman Jangka Pendek Surat Promes Hutang Beban masih harus dibayar Kewajiban Lancar Lainnya – Uang Muka Pelanggan Hutang Jangka Panjang
USD USD USD USD
7.966 1.947 3.278 8.624
77.377 18.916 31.837 83.762
USD USD
1.681 17.916
16.325 174.014
Jumlah Kewajiban
402.231
Kewajiban Bersih dalam Mata Uang Asing
(178.963 )
32. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan perusahaan anak melakukan transaksi dengan pihakpihak hubungan istimewa, yang terutama terdiri dari penjualan, penyediaan jasa dan sewa ruang yang dilakukan atas dasar yang sama dengan pihak ketiga (arm’s length basis), dan uang muka antar perusahaan. Rincian akun dan transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut : Persentase Terhadap Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan dan Beban yang Bersangkutan
Jumlah 2005 Rp
2004 (Disajikan Kembali) Rp
2005 %
2004 (Disajikan Kembali) %
Kas dan Setara Kas PT Bank Lippo Tbk
133.678
3.419
2,52
0,21
Investasi Jangka Pendek PT Lippo Karawaci Tbk PT Ciptadana Sekuritas
70.542 114.830
3 -
1,33 2,16
0,00 -
55
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
32. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan dan Beban yang Bersangkutan
Jumlah 2005
2004 (Disajikan Kembali) Rp
2005 %
2004 (Disajikan Kembali) %
21.660 8.416 2.104 135
460 226
0,41 0,16 0,04 0,00
0,03 0,01
217.687
689
4,10
0,04
19.953 14.514 10.597 2.362 960
14.276 12.939 9.768 4.735 897
0,38 0,27 0,20 0,04 0,02
0,86 0,78 0,59 0,29 0,06
48.386
42.615
0,91
2,58
Lain-lain PT Multifiling Mitra Indonesia Lain-lain
63
723 762
0,00
0,04 0,05
Sub Jumlah
63
1.485
0,00
0.09
Jumlah
48.449
44.010
0,91
2.66
Piutang Hubungan Istimewa PT Lippo Sekuritas Karyawan PT Karya Dinamika Investama dahulu PT Sarana Karya Cemerlang PT Natrindo Telepon Selular PT Inti Mitratama Abadi Lain-lain
21.445 8.839 1.600 1.066 1.035 100
2.060 1.035 105
0,40 0,17 0,03 0,02 0,02 0,03
0,12 0,06 0,01
Jumlah
35.413
3.200
0,67
0,19
46.210 21.220 11.644 3.395 400 -
39.319 1.013.841 10.762
0,87 0,40 0,22 0,06 0,01 -
2,38 61,32 0,65
Jumlah
82.869
1.063.922
1,56
64,35
Investasi Jangka Panjang Lainnya Investasi pada: BignoXX.com (CI) Limited PT Aneka Tirta Nusa PT Matahari Courts Tbk PT Lippo Karawaci PT Asianet Multimedia PT Multipolar Telemedia PT Lippo On Line PT Natrindo Telepon Seluler PT Natrindo Kartu Panggil
84.050 13.737 4.251 1.500 507 250 125 0
1.450 507 250 125 7.757 0
1,58 0,26 0,08 0.03 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00
0.08 0,03 0,02 0,01 0,47 0,00
104.508
10.089
1,96
0,61
Rp Investasi Jangka Pendek (lanjutan) Indonesian Investment Fund Ltd. PT Ciptadana Asset Management PT Bank Lippo Tbk Lain-lain Jumlah Piutang Usaha PT Bank Lippo Tbk PT Link Net PT Broadband Multimedia Tbk PT Natrindo Telepon Seluler Lain-lain Sub Jumlah
Investasi pada Perusahaan Asosiasi PT Broadband Multimedia Tbk PT Bintang Sidoraya PT Matahari Leisure PT Tason Mitra Prima PT Karya Dinamika Investama PT Matahari Putra Prima Tbk PT Multifiling Mitra Indonesia
Sub Jumlah
56
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
32. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan dan Beban yang Bersangkutan
Jumlah 2005
2004 (Disajikan Kembali) Rp
2005 %
2004 (Disajikan Kembali) %
34.975 27.943 124 -
27.943 124 179
0,66 0,53 0,00 0,00
1,69 0,01 0,01
63.042
28.246
1,19
1,71
167.550
38.335
3,15
2,32
Aktiva Tidak Lancar Lainnya Uang Jaminan PT Bank Lippo Tbk Lainnya
88 367
-
0,00 0,01
-
Jumlah
455
-
0,01
-
10.000
-
0,31
-
Hutang Usaha Lain-lain
1.500 1.692
251 -
0,04 0,05
0,03 -
Jumlah
3.192
251
0,09
0,03
Beban Masih Harus Dibayar PT Multifiling Mitra Indonesia PT Satriajati Patria Luhur
-
2.769 774
-
0,37 0,10
Jumlah
-
3.543
-
0,47
3.092 264 -
655 10.365 90
0,10 0,01 0,00 -
0,09 1,39 0,01
Sub Jumlah Pendapatan Jasa Diterima di Muka PT Bank Lippo Tbk Lain-lain
3.356
11.110
0,11
1,49
1.196 271
554 793
0,04 0,01
0,07 0,11
Sub Jumlah
1.467
1.347
0,05
0,18
5.047
12.457
0,16
1,68
1.736 1.893
-
0,05 0,06
0,00 0,00
Rp Uang Muka Investasi pada: PT Air Pasifik Utama PT Asianet Multimedia PT Lippo On Line PT Natrindo Telepon Seluler Sub Jumlah Jumlah
Pinjaman Jangka Pendek Fasilitas margin – PT Ciptadana Sekuritas
Kewajiban Lancar Lainnya Uang Muka Pelanggan PT Bank Lippo Tbk PT Broadband Multimedia Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk Lain-lain
Jumlah Hutang Hubungan Istimewa PT Bintang Sidoraya Royalti Royalti – Avel Pty Limited Australia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta)
644
504
0,02
0,07
4.273
504
0,13
0,07
Surat Promes PT Ciptadana Sekuritas PT Link Net PT Pasifik Utama PT Satriajati Patria Luhur PT.Multifiling Mitra Indonesia
20.568 15.450 2.914 2.100 -
15.450 2.100 4.000
0,63 0,48 0,09 0,06 -
0,00 2,08 0,00 0,28 0.54
Jumlah
41.032
21.550
1,26
2,90
Jumlah
57
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
32. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan dan Beban yang Bersangkutan
Jumlah 2005 Rp
2004 (Disajikan Kembali) Rp
2005 %
2004 (Disajikan Kembali) %
Penjualan Bersih, Pendapatan Jasa dan Usaha Lainnya PT Bank Lippo Tbk PT Broadband Multimedia Tbk PT Link Net PT Matahari Putra Prima Tbk Lain-lain
26.330 688 32 1.208
14.286 1.784 1.522 329 1.815
0,87 0,02 0,00 0,04
5,23 0,65 0,56 0,12 0,66
Jumlah
28.258
19.736
0,93
7,22
-
399
0,00
0,18
Beban Sewa PT Lippo Cikarang Tbk PT Bank Lippo Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk Lainnya
2.346 115 100
1.327 -
1,22 0,06 0,00 0,05
28,32 -
Jumlah
2.561
1.327
1,33
28,32
Beban Pemasaran Avel Pty. Limited, Australia
4.219
-
7,36
-
Honorarium Arsip Manajemen
291
295
76,38
66,71
Beban Telepon, Faksimili dan Benda Pos
228
205
2,26
27,21
1.059
57
5,86
40,64
14
-
0.21
-
Penghasilan Bunga PT Ciptadana Sekuritas PT Bank Lippo Tbk Lain-lain
5.660 13 1.273
5.085 55 10
21,01 0,05 4,72
27,21 2,31 0,40
Jumlah
6.946
5.150
25,78
29,92
623
38
0,58
0,11
Beban Pokok Penjualan dan Jasa PT Multifiling Mitra Indonesia
Beban Asuransi Beban Pemeliharaan dan Perbaikan
Beban Bank Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi PT Matahari Leisure PT Broadband Multimedia Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk PT Multifiling Mitra Indonesia PT Natrindo Global Telekomunikasi
Bersih
2.798 (1.411 ) -
(222 ) 3.403 1.124 (84 )
201.73 -101.73 -
-5.26 80.62 26.63 -1.99
1.387
4.221
100,00
100,00
58
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
32. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut : Perusahaan
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
PT AON Indonesia
Afiliasi
Beban asuransi
PT Aryaduta Hotels Tbk
Afiliasi
Penjualan
PT Asianet Multimedia
Afiliasi
Piutang usaha, uang muka antar perusahaan, investasi jangka panjang lainnya dan penjualan
PT Asuransi AIG Lippo Life
Afiliasi
Piutang usaha, penjualan dan premi dana pensiun
PT Avel Pty. Limited, Australia
Afiliasi
Hutang royalty dan pembayaran untuk beban promosi
PT Bintang Sidoraya
Asosiasi
Penyertaan saham dan hutang antar perusahaan
PT Bank Lippo Tbk
Afiliasi
Rekening koran, deposito berjangka, surat berharga, piutang usaha, biaya dibayar di muka, uang jaminan, pinjaman bank, uang muka pelanggan, beban masih harus dibayar, pendapatan jasa diterima di muka, penjualan, honorarium arsip manajemen, penghasilan bunga, dan beban bunga dan beban pendanaan lainnya
PT Broadband Multimedia Tbk
Afiliasi
Surat berharga, piutang usaha, uang muka/pinjaman antar perusahaan, investasi jangka panjang lainnya, uang muka pelanggan, penjualan, beban telepon
PT Bukit Sentul Tbk
Afiliasi
Piutang usaha
PT Ciptadana Sekuritas
Afiliasi
Investasi pada dana yang dikelola, pembukaan rekening koran, piutang usaha, uang muka pelanggan,fasilitas margin honorarium arsip manajemen dan penjualan, penghasilan bunga
PT Ciptadana Asset Management
Afiliasi
Investasi reksa dana
Indonesian Investment Fund Ltd.
Afiliasi
Investasi reksa dana
PT Inti Mitratama Abadi
Afiliasi
Piutang usaha, uang muka antar perusahaan, penjualan dan pendapatan lain-lain
PT Link Net
Afiliasi
Piutang usaha, biaya dibayar di muka, uang muka/pinjaman antar perusahaan, perolehan aktiva tetap, surat promes, penjualan, beban sewa, dan beban telepon
PT Lippo Cikarang Tbk
Afiliasi
Penjualan
PT Lippo General Insurance Tbk
Afiliasi
Piutang usaha, biaya dibayar di muka, pendapatan jasa diterima di muka, penjualan dan beban asuransi
PT Lippo Karawaci Tbk
Afiliasi
Surat berharga, piutang usaha, investasi jangka panjang lainnya, uang jaminan, pendapatan jasa diterima di muka dan penjualan
PT Lippo Land Development Tbk
Afiliasi
Surat berharga, perolehan investasi dalam properti, uang muka pembelian aktiva tetap dan penjualan
PT Lippo On Line
Afiliasi
Piutang usaha dan investasi jangka panjang lainnya
PT Lippo Securities Tbk
Afiliasi
Surat berharga, piutang usaha, piutang antar perusahaan, pendapatan jasa diterima di muka, penjualan dan honorarium arsip manajemen
PT Matahari Courts Tbk (perusahaan asosiasi MPP)
Asosiasi
Penyertaan saham dan pendapatan bunga
PT Matahari Leisure
Asosiasi
Penyertaan saham dan uang jaminan
PT Matahari Putra Prima Tbk
Asosiasi
Surat berharga, piutang usaha, uang muka/pinjaman antar perusahaan, investasi pada perusahaan asosiasi, beban masih harus dibayar, pendapatan jasa diterima di muka, penjualan, beban sewa, dan bagian laba bersih perusahaan asosiasi
PT Karya Dinamika Investama
Afiliasi
Piutang antar perusahaan dan penyertaan saham
59
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
32. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Perusahaan PT Multifiling Mitra Indonesia
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
Asosiasi
Piutang usaha, uang muka/pinjaman antar perusahaan, investasi pada perusahaan asosiasi, uang jaminan, beban masih harus dibayar, hutang jangka panjang lainnya, penjualan, beban sewa, honorarium arsip manajemen, beban alat tulis dan perlengkapan kantor dan bagian laba bersih perusahaan asosiasi
PT Multimedia Netlink
Afiliasi
Piutang usaha dan penjualan
PT Multipolar Telemedia
Afiliasi
Uang muka/pinjaman antar perusahaan dan investasi jangka panjang lainnya
Asosiasi
Piutang usaha, uang muka/pinjaman antar perusahaan, investasi pada perusahaan asosiasi, penjualan dan bagian rugi bersih perusahaan asosiasi
Afiliasi
Piutang usaha, uang muka/pinjaman antar perusahaan, investasi jangka panjang lainnya, hutang usaha, penjualan, dan beban telepon, faksimili dan benda pos
Asosiasi
Piutang usaha, uang mukapinjaman antar perusahaan, investasi jangka panjang lainnya, uang muka pelanggan dan penjualan
PT Natrindo Global Telekomunikasi
PT Natrindo Kartu Panggil
PT Natrindo Telepon Seluler
PT Pasifik Utama Tbk
Afiliasi
Penjualan dan promes
PT Satriajati Patria Luhur
Afiliasi
Perolehan aktiva tetap, surat promes, hutang jangka panjang lainnya, dan beban bunga dan beban pendanaan lainnya
PT Tason Mitra Prima
Asosiasi
Penyertaan saham
PT Tirta Mandiri Sejahtera
Asosiasi
Investasi pada perusahaan asosiasi
AcrossAsia Ltd (d/h AcrossAsia Multimedia Ltd.) Komisaris dan direktur
Pemegang saham
Uang muka antar perusahaan dan penjamin pinjaman bank Perusahaan
Karyawan perusahaan
Pinjaman karyawan, dan gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan
33. PERJANJIAN DAN KOMITMEN LAINNYA a. Pada tanggal 18 Mei 1994, Perusahaan mengadakan perjanjian izin distribusi dengan BankVision Software Ltd. (BV), Amerika Serikat, yang kemudian diubah dengan perjanjian tanggal 28 Nopember 1997, dimana Perusahaan mendapat hak istimewa untuk menjual dan mendistribusikan produk dengan merek dagang BV. Sebagaimana telah disetujui oleh kedua belah pihak, Perusahaan membayar BV sebesar USD 250 dalam sekali pembayaran sebagai imbalan untuk seluruh hak istimewa dan izin tersebut. Perjanjian yang telah diubah tersebut berlaku selama 99 tahun. b. Pada tahun 1997, MPP, perusahaan anak, menandatangani sebuah perjanjian dengan PT Permana Indoasri Nusantara (PIN), dimana PIN mendapat hak untuk memasarkan dan menyewa ruangan toko MPP yang berlokasi di Serang, Sukabumi, Cianjur dan Karawang. Perjanjian ini berlaku sampai tiga bulan setelah pembukaan mal di mana ruangan toko tersebut berada. Sampai dengan 30 Juni 2005, hanya mal di Karawang yang telah dioperasikan. c.
Pada bulan Maret 2001, MPP, perusahaan anak, menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Citraciti Pacific untuk menyewa ruangan toko seluas 11.000 m2 di Pekanbaru. Periode sewa adalah selama 20 tahun yang terbagi menjadi empat periode masing-masing 5 tahun, dan dimulai 4 bulan setelah searah terima ruangan toko kepada MPP. Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian sewa menyewa, MPP memberikan jaminan sewa sebesar Rp 3.795 dan uang muka sebesar Rp 5.795, yang masing-masing disajikan sebagai bagian dari Aktiva Tidak Lancar Lainnya (Uang Jaminan) dan Uang Muka per 30 Juni 2005. Toko tersebut belum dibuka per 30 Juni 2005.
33. PERJANJIAN DAN KOMITMEN LAINNYA (lanjutan)
60
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
d. Pada tanggal 8 Maret 2001, MPP, perusahaan anak, menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (IGA), dimana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada MPP untuk menggunakan merk dagang IGA (1) untuk mengidentifikasi MPP sebagai salah satu anggota IGA, (2) untuk distribusi dan pemasaran produk dengan standar kualifikasi yang ditetapkan oleh IGA, hanya di toko MPP, dan menyediakan pelayanan sesuai dengan sistem IGA pada toko tersebut, dan (3) sehubungan dengan pengadaan dan pemberian label pada produk dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh IGA. Pada tanggal yang sama, MPP, perusahaan anak, menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan IGA untuk memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan hubungan masyarakat internasional dan kehadiran pada peristiwa penting. e. Pada bulan Juli 2001, MPP, perusahaan anak, menandatangi perjanjian sewa menyewa dengan PT Benteng Teguh Perkasa untuk menyewa ruangan toko dengan luas 9.800 m2 untuk periode 20 tahun di Kramat Jati – Jakarta, dengan jumalh harga sewa sebesar Rp 75.100. Periode sewa dimulai pada bulan Nopember 2004. Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian sewa menyewa, MPP memberikan uang muka. Saldo uang muka sewa per tanggal 30 Juni 2005 adalah sebesar Rp 24.780 dan disajikan sebagai bagian dari Aktiva Tidak Lancar lainnya (Sewa Jangka Panjang). Per 30 Juni 2005, MPP masih dalam proses negosiasi dengan pemilik bangunan untuk mengubah masa sewa dari 20 tahun menjadi 11 tahun. f.
Pada bulan Juni 2002, MPP, perusahaan anak, menandatangani property agency agreement dengan PT Dwimustika Mas (DM) selaku penerima hak (franchisee) dari Coldwell Banker USA, untuk membantu MPP dalam melakukan studi kelayakan dan mengidentifikasi lokasi baru yang berpotensi untuk pengembangan toko di masa yang akan datang. Berdasarkan surat penawaran dari DM, pada bulan Desember 2002, MPP setuju untuk membeli ruangan toko dengan luas 12.000 m2, berlokasi di Depok dengan harga beli sebesar Rp 90.000. Pada bulan Februari 2004, MPP menandatangani perjanjian jual beli tambahan ruangan toko seluas 1.045 m2 dengan harga beli sebesar Rp 9.405. Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian jual beli atas pembelian tambahan ruangan toko tersebut, MPP memberikan uang muka sebesar Rp 98.405, per 30 Juni 2005 disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka Pembelian Aktiva Tetap“. Per 30 Juni 2005 toko tersebut belum dibuka. Berdasarkan surat penawaran dari DM, pada bulan Desember 2004, MPP setuju untuk membeli ruangan toko dengan luas 19.400 m2, yang berlokasi di Jakarta dengan harga beli sebesar Rp206.150. Per 30 Juni 2005, MPP telah memberikan uang muka sebesar Rp 175.228 yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka Pembelian Aktiva Tetap“. Per 30 Juni 2005 toko tersebut belum dibuka.
g. Pada tanggal 27 Desember 2002, MPP, perusahaan anak, menandatangani Management Agreement dengan PT Matahari Graha Fantasi (MGF), perusahaan anak MPP, di mana MPP setuju untuk memberikan jasa konsultasi manajemen kepada MGF. Sebagai kompensasinya, MPP mendapat jasa manajemen tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan kotor MGF. Kesepakatan ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai 1 Januari 2003. Pendapatan dan biaya manajemen sebesar Rp 2.109 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian. h. Pada bulan Januari 2003, MGF, menandatangani Business System License Agreement dengan Avel Pty. Limited, Australia (lisensor) di mana lisensor memberikan kepada MGF hak eksklusif untuk menggunakan Timezone Business System di Indonesia. Sebagai kompensasinya, lisensor mendapat royalti tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan kotor MGF. Kesepakatan ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai 1 Januari 2003. 33. PERJANJIAN DAN KOMITMEN LAINNYA (lanjutan)
61
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
Beban royalti dibebankan pada usaha periode berjalan sebagai bagian dari “Beban Penjualan“ (Pemasaran) sebesar Rp 4.219 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005. i.
Pada bulan Februari 2003, MPP, perusahaan anak, menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Margamas Indah Development untuk menyewa ruangan toko sementara seluas 4.500 m2 dan ruangan toko permanen seluas 14.100 m2 di Ujung Pandang. Masa sewa ruangan toko sementara adalah selama 11 tahun atau akan berakhir setelah pembangunan ruangan toko permanen selesai. Periode sewa ruangan toko permanen adalah selama 11 tahun dimulai pada hari pembukaan toko. Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian sewa menyewa, MPP memberikan jaminan sewa dan uang muka sewa untuk ruangan toko sementara dan permanen masing-masing sebesar Rp1.000 dan Rp 7.900 yang disajikan sebagai bagian dari Aktiva Tidak Lancar Lainnya (Uang Jaminan) dan Uang Muka Sewa per 30 Juni 2005. Per 30 Juni 2005, toko permanen tersebut belum dibuka.
j.
Pada bulan Juni 2004, MPP, perusahaan anak, menandatangani “Open Book Master Logistic Sevices Agreement“ dengan PT. Exel Indonesia (Exel), di mana Exel setuju untuk menyediakan jasa logistik kepada MPP. MPP setuju untuk membayar kepada Exel semua biaya yang timbul selama periode penyediaan jasa tersebut yang harus disetujui semua pihak. Di samping itu, MPP akan membayar jasa manajemen dengan jumlah tertentu untuk tahun pertama. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Juli 2004 dan berakhir tanggal 1 Juni 2009.
k.
Pada bulan Juli 2004, MPP, perusahaan anak, menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Govindo Utama untuk menyewa ruangan toko seluas 7.008 m2 di Banjarmasin. Periode sewa adalah 11 tahun terhitung sejak tanggal pembukaan toko dan dapat diperpanjang. Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian, MPP memberikan jaminan sewa sebesar Rp 630 yang disajikan sebagai bagian dari Aktiva Tidak Lancar Lainnya (Uang Jaminan) per 30 Juni 2005. Toko tersebut belum dibuka per 30 Juni 2005.
l.
Pada bulan Agustus 2004, MPP, perusahaan anak, menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Donindo Menara Utama untuk menyewa ruangan toko seluas 9.000 m2 di Banjarmasin. Periode sewa adalah 11 tahun terhitung sejak tanggal pembukaan toko dan dapat diperpanjang. Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian, MPP memberikan jaminan sewa menyewa sebesar Rp 1.500 yang disajikan sebagai bagian dari Aktiva Tidak Lancar Lainnya (Uang Jaminan) per 30 Juni 2005. Per 30 Juni 2005 toko tersebut belum dibuka.
m. Pada bulan September 2004, MPP, perusahaan anak, menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Unitech Prima Indah untuk membeli ruangan toko dengan luas 13.417 m2 yang berlokasi di Medan, dengan harga beli sebesar Rp 112.466. Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian jual beli, MPP memberikan uang muka sebesar Rp 112.466 yang disajikan sebagai bagian dari Uang Muka Pembelian Aktiva Tetap per 30 Juni 2005. Per 30 Juni 2005 toko tersebut belum dibuka. n. Pada bulan Mei 2005, MPP, perusahaan anak, menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Profita Emeralda untuk menyewa ruangan toko seluas 13.588m2 di Jakarta. Periode sewa adalah selama 10 tahun terhitung sejak tanggal pembukaan toko dan dapat diperpanjang. Per 30 Juni 2005 toko tersebut belum dibuka. o. Pada bulan Juni 2005, MPP, perusahaan anak, menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Metropolis Mandiri Sejati untuk menyewa ruangan toko seluas 11.852m2 di Bandung. Periode sewa adalah selama 10 tahun dan dapat diperpanjang.
33. PERJANJIAN DAN KOMITMEN LAINNYA (lanjutan)
62
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
p. Pada bulan Juni 2005, MPP, perusahaan anak, menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Surya Mitra Jaya untuk membeli ruangan toko dengan luas 14.828m2 yang berlokasi di Surabaya, dengan harga beli sebesar Rp 126.868. Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian jual beli, MPP, perusahaan anak, memberikan uang muka sebesar Rp 126.868 yang disajikan sebagai bagian dari ”Uang Muka Pembelian Aktiva Tetap“ per 30 Juni 2005. Per 30 Juni 2005 toko tersebut belum dibuka. q. Pada bulan Juni 2005, MPP, perusahaan anak, menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Trias Mitra Investama untuk membeli ruangan toko dengan luas 13.899m2 yang berlokasi di Binjai, dengan harga beli sebesar Rp 102.150. Sebagaimana dipersyaratkan dalam perjanjian jual beli, Perusahaan memberikan uang muka sebesar Rp 18.000 yang disajikan sebagai bagian dari ”Uang Muka Pembelian Aktiva Tetap“ per 30 Juni 2005. Per 30 Juni 2005 toko tersebut belum dibuka.
34. INFORMASI SEGMEN Segmen Primer Perusahaan dan perusahaan anak mengklasifikasikan produk dan jasa mereka menjadi tiga segmen usaha utama yaitu : • Eceran dan Distribusi • Teknologi Informatika, • Administrasi Saham dan Jasa Lainnya, dan • Lain-lain. Informasi mengenai segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan perusahaan anak adalah sebagai berikut : Eceran dan Distribusi
Teknologi dan Informasi
Administrasi Saham dan Jasa Lainnya
Eliminasi Antar Segmen
Lainnya
Jumlah Segmen
2005 Pendapatan Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
2.778.026
253.458 21.759
8.848 408
-
(22.167)
3.040.332 -
Total Pendapatan
2.778.026
275.217
9.256
-
(22.167)
3.040.332
68.279 25.319
14.643 1.372
3.415 570
-
(913) (316)
85.424 26.945
-
20.446
10
-
-
20.456
16.179
-
-
-
-
16.179
(69.061)
(38.938)
(28)
1
316
2.798
8.047
-
(1.412)
(8.046)
(6.229)
3.082
(1.122)
-
-
(4.269)
6.448
(6.781)
73
(9)
(8.042)
(8.311)
43.733
1.871
2.918
(1.420)
(17.001)
30.101
Hasil Laba usaha Penghasilan bunga Keuntungan atas kenaikan nilai pasar surat berharga - bersih Selisih lebih klaim asuransi atas nilai buku – bersih Beban bunga dan pendanaan lainnya Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Manfaat (beban) pajak penghasilan Penghasilan (beban) lain-lain – bersih Laba sebelum hak minoritas
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
63
(107.710) 1.387
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
Segmen Primer (lanjutan) Eceran dan Distribusi
Teknologi dan Informasi
Administrasi Saham dan Jasa Lainnya
Eliminasi Antar Segmen
Lainnya
Jumlah Segmen
Informasi Lainnya Aktiva segmen Eliminasi aktiva antar segmen
4.287.922 12.068
930.579 959.047
29.713 14.000
60.354 -
(985.115)
5.308.568 -
Jumlah aktiva
4.299.990
1.889.626
43.713
60.354
(985.115)
5.308.568
Kewajiban segmen Eliminasi kewajiban antar segmen
2.346.113
898.547
7.158
1
-
3.251.819
3.655
24.314
15
-
(27.984)
-
Jumlah kewajiban
2.349.768
922.861
7.173
1
(27.984)
3.251.819
Teknologi dan Informasi
Administrasi Saham dan Jasa Lainnya
Eliminasi Antar Segmen
Lainnya
Jumlah Segmen
2004 (Disajikan Kembali – lihat Catatan 3) Pendapatan Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
271.885 -
1.419 34
-
(34)
273.304 -
Total Pendapatan
271.885
1.453
-
(34)
273.304
17.344 1.347
(550) 281
743
8 -
16.802 2.371
28
48
-
-
76
(35.335)
(435)
(1)
-
(35.771)
4.527 1.103
-
(306) -
-
4.221 1.103
(2.085)
1.946
-
-
(139)
(13.071)
1.290
436
8
Informasi lainnya Aktiva segmen Eliminasi aktiva antar segmen
1.563.001 112.253
33.507 9.672
56.885 58
(121.983)
1.653.393 -
Jumlah Aktiva
1.675.254
43.179
56.943
(121.983)
1.653.393
724.697
19.795
1
-
744.493
67.879
1.638
95.120
(164.637)
-
792.576
21.433
95.121
(164.637)
744.493
Hasil Laba usaha Penghasilan bunga Keuntungan atas kenaikan nilai pasar surat berharga – bersih Beban bunga dan pendanaan lainnya Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Manfaat (beban) pajak penghasilan Penghasilan (beban) lain-lain – bersih Laba sebelum hak minoritas
Informasi lainnya (lanjutan) Kewajiban segmen Eliminasi kewajiban antar segmen Jumlah kewajiban
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
64
(11.337)
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
Segmen Sekunder Informasi mengenai segment sekunder yang berupa segmen geografis Perusahaan dan perusahaan anak adalah sebagai berikut:
2005
2004
Penjualan Jabotabek Eceran dan Distribusi Teknologi Informasi Administrasi dan Jasa Lainnya Eliminasi
1.197.571 266.559 9.256 (22.167 )
264.871 1.453 (34)
Sub-jumlah
1.451.219
266.290
Luar Jabotabek Eceran dan Distribusi Teknologi Informasi Administrasi dan Jasa Lainnya
1.580.455 8.658
7.014
Sub-jumlah
1.589.113
7.014
Jumlah
3.040.332
273.304
35. KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA Kegiatan usaha Perusahaan dan perusahaan anak mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia di masa mendatang yang mungkin akan menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah dan faktor lainnya, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan perusahaan anak.
36. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas III kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 2.339.710.000 saham kelas B dengan nilai nominal Rp 125 (dalam rupiah penuh) per saham. Setiap pemegang 4 saham kelas A yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 22 Juni 2005 pukul 16.00 WIB mempunyai 5 (lima) HMETD untuk membeli 5 (lima) saham kelas B dengan nilai nominal Rp 125 dalam Rupiah penuh). Penawaran tersebut telah menjadi efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam No.S-1456/PM/2005 tanggal 7 Juni 2005 dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 10 Juni 2005. Periode perdagangan HMETD dari tanggal 24 Juni sampai dengan tanggal 7 Juli 2005 dengan tanggal penjatahan saham pada tanggal 12 Juli 2005Saham-saham ini seluruhnya telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta tanggal 20 Juni 2005 dan Bursa Efek Surabaya tanggal 23 Juni 2005.
36. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)
65
PT MULTIPOLAR CORPORATION Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 30 Juni 2005 dan 2004 (Disajikan dalam jutaan rupiah dan dalam ribuan mata uang asing, kecuali data saham)
Susunan pemegang saham setelah Penawaran Umum Terbatas III berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Saham kelas A (nilai nominal Rp 500 per saham): AcrossAsia Ltd. (d/h AcrossAsia Multimedia Ltd.) Manajemen: Jeffrey Koes Wonsono Antonius Agus Susanto Lain-lain (masing-masing dibawah 5% pemilikan) Sub-jumlah Saham kelas B (nilai nominal Rp 125 per saham): AcrossAsia Ltd. (d/h AcrossAsia Multimedia Ltd.) Manajemen Jeffrey Koes Wonsono Antonius Agus Susanto Lain-lain (masing-masing dibawah 5% pemilikan) Sub-jumlah Jumlah
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah
938.328.300
22,28
469.164
112.000 400
0,00 0,00
56 0
933.327.300
22,16
466.664
1.871.768.000
44,44
935.884
1.215.949.859
28,87
151.994
140.000 400
0,01 0,00
18 0
1.123.619.741
26,68
140.452
2.339.710.000
55,56
292.464
4.211.478.000
100,00
1.228.348
38. REKLASIFIKASI AKUN Berikut adalah reklasifikasi yang telah dibuat pada Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2004 agar sesuai dengan Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2005. Dari Kas dan Setara Kas
Ke Investasi Jangka Pendek – Rekening Escrow
Jumlah 1,019
39. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 29 Juli 2005.
66