LAPORAN KEGIATAN
LOKAKARYA CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
29-30 OKTOBER 2009 - SARI ATER SUBANG
DAFTAR SINGKATAN Singkatan
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
ADB
Asia Development Bank
Bank Pembangunan Asia
ADF
Asian Development Fund
Dana Pembangunan Asia
BAPPENAS
National Development Planning Agency
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BAPPEDA
Regional Development Planning Agency
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BBWSC
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
BER
Bid Evaluation Report
Laporan Evaluasi Penawaran
CRB
Citarum River Basin
Daerah Aliran Sungai Citarum
CSO
Civil Society Organization
Lembaga Swadaya Masyarakat
CSR
Corporate Social Responsibility
Pertanggung jawaban Sosial Perusahaan
CCAM
Climate Change Adaptation and Mitigation
Penanganan Dampak Perubahan Iklim
CDD
Community Driven Development
Pembangunan Berbasis Masyarakat
CSP
Country Strategy and Program
Program dan Strategi Negara
DGSP
Directorate General of Spatial Planning
Direktorat Jenderal Penataan Ruang
DGWR
Directorate General of Water Resources
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
DWRI
Directorate of Water Resources and Irrigation
Direktorat Pengairan dan Irigasi
DWRM
Directorate of Water Resources Management
Direktorat Bina Pengelolaan Sumber Daya Air
EARF
Environmental Assessment and Review Framework
Kerangka Analisa dan evaluasi lingkungan
EIA
Environmental Impact Assessment
Analisa Dampak Lingkungan
ELINGAN
Elemen Lingkungan (NGO)
Elemen Lingkungan (LSM)
EPCM
Environmental Pollution Control Manager (EPCM)
Pengelolaan Kontrol Polusi Lingkungan
FFA
Framework Financing Agreement
Perjanjian Kerangka Pembiayaan
FMS
Financial Management System
Sistem Pengelolaan Keuangan
GDP
Gross Domestic Product
Pendapatan domestic bruto
2 | H a l
GEF
Global Environmental Facility
Fasilitas Lingkungan Global
GIS
Geographic Information System
Sistem Informasi Geografis
GOI
Government of Indonesia
Pemerintah Republik Indonesia
IA
Implementing Agency
Badan Pelaksana
IDR
Indonesian Rupiah
Rupiah
IEE
Initial Environmental Examination
Pemeriksaan Lingkungan Pendahuluan
IMEU
Independent Monitoring and Evaluation Unit
Unit Pemantauan dan EvaluasiIndependen
IP
Investment Program
Program Investasi
ICWRMIP
Integrated Citarum Water Resources Management Investment Program
Program Investasi Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Wilayah Sungai Citarum
IPPMS
Investment Program Performance Management System
Sistem Pengelolaan Kinerja Program Investasi
IWRM
Integrated Water Resources Management
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu
JABODETABEK
Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi
LMDH
Lembaga Masyarakat Desa Hutan
MDG
Millennium Development Goal
Millennium Development Goal
MFF
Multitranche Financing Facility
Fasilitas Pembiayaan Multitranche
MPSA
Water Resoucers Community
Masyarakat Pemberdayaan Sumber Air
MIS
Management information system
Manajemen sistem Informasi
MOA
Ministry of Agriculture
Departemen Pertanian
MOE
Ministry of Environment
Kementerian Negara Lingkungan Hidup
MOF
Ministry of Finance
Departemen Keuangan
MOFr
Ministry of Forestry
Departemen Kehutanan
MOH
Ministry of Health
Departemen Kesehatan
MPW
Ministry of Public Works
Departemen Pekerjaan Umum
NGO
Non Government Organization
Lembaga Swadaya Masyarakat
NSCWR
National Steering Committee for Water Resources
Tim Pengarah Nasional Program Pembangunan Bidang Sumber Daya Air
PCMU
Program Coordination and Management Unit
Unit Pengelolaan dan Koordinasi Program
PJT 2
State owned corporation with a water infrastructure management mandate,
Perum Jasa Tirta 2
3 | H a l
operating in the Citarum River Basin PIU
Project Implementation Unit
Unit Pelaksana Proyek
PPTA
Project Preparation Technical Assistance
Bantuan Teknik Persiapan Proyek
RBO
River Basin Organization
Organisasi Wilayah Sungai
Roadmap
Roadmap
Peta Rancangan
RCMU
Roadmap Coordination and Management Unit
Unit Pengelolaan dan Koodinasi Roadmap
RP
Resettlement Plan
Rencana Permukiman Kembali
SEA
Strategic Environmental Assessment
penilaian lingkungan strategis
SRI
System Rice Intensification
Sistem Intensifikasi Padi
TA
Technical Assistance
Bantuan Teknik
WFPF
Water Financing Partnership Facility
Fasilitas Kemitraan Pembiayaan Air
WRC
Water Resources Council
Dewan Sumber Daya Air Nasional
WRM
Water Resources Management
Pengelolaan Sumber Daya Air
WTC
West Tarum Canal
Saluran Tarum Barat
6 Ci’s River Basin Territory
River basin territory comprising three river basin organizations Balai Besar Citarum, Balai Besar CiliwungCisadane, and Balai Besar CidanauCiujung-Cidurian located in West Java, DKI-Jakarta, and Banten Provinces, and including the metropolitan conurbation of Jabodetabek
Daerah wilayah sungai yang terdiri dari tiga Organisasi Wilayah Sungai yaitu Balai Besar Citarum, Balai Besar Ciliwung-Cisadane, and Balai Besar Cidanau-Ciujung-Cidurian, yang berlokasi di Jawa Barat, DKI-Jakarta dan Propinsi Banten.
4 | H a l
DAFTAR ISI
Hal DAFTAR SINGKATAN
2
DAFTAR ISI
5
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM
7
COORDINATION WORKSHOP
1
RINGKASAN KEGIATAN
7
1.a. Latar Belakang
7
1.b. Tujuan
10
1.c.
11
Hasil yang Diharapkan
1.d. Waktu, Tempat dan Lingkup Kegiatan
12
1.e. Peserta
13
1.f.
13
Penyelenggara
5 | H a l
Hal 2
SESI PRESENTASI
14
3
RINGKASAN SESI KELOMPOK DISKUSI
20
3.a
20
Pembagian Kelompok
3.b. Tujuan Diskusi Kelompok
21
3.c.
22
Sekilas Permasalahan dan Alternatif Solusi Kegiatan di Masing-masing Segmen
4
PENUTUP
5
LAMPIRAN
23
1. Tujuan dan Alur Kelompok Diskusi 2. Laporan Kelompok Diskusi 3. Daftar Peserta 4. Agenda Acara 5. Peta wilayah 6 segmen sungai Citarum 6. Foto Kegiatan 7. Handout Slide Presentasi
6 | H a l
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP 1. RINGKASAN KEGIATAN 1.a. Latar Belakang
Sumber daya air, dan sistem air tanah di wilayah sungai Citarum merupakan sesuatu yang vital bagi pembangunan sosial dan ekonomi negeri ini. Kedua hal tersebut sangat penting bagi pembangunan, baik yang bersifat industrial maupun yang bersifat perkotaan (terutama di Jabodetabek dan Bandung), termasuk di dalamnya industri ekspor, produksi pertanian melalui sistem irigasi yang memadai, persediaan air di pedesaan, aliran listrik PLTA, dan perikanan. Pada saat yang bersamaan sumber daya air di wilayah sungai Citarum relatif melimpah, namun penggunaannya yang terus meningkat secara signifikan dalam 20 tahun terakhir ini mengakibatkan semakin menurunnya kondisi sungai Citarum. Pertumbuhan urbanisasi yang cepat telah memperbesar paparan akan resiko bencana banjir. Degradasi lingkungan telah mencapai level yang mengkompromikan kesehatan dan penghidupan publik, khususnya bagi masyarakat miskin di perkotaan dan pedesaan, serta mendatangkan tambahan biaya keuangan terkait dengan sumber persediaan air baku dan perawatannya. 7 | H a l
Untuk memulihkan dan membangun sungai Citarum secara terpadu, Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB), lembaga keuangan dan lembaga donor lainnya serta berbagai pemangku kepentingan (lembaga swadaya masyarakat, kalangan usaha, akademisi dan masyarakat) mempersiapkan program pemulihan yang dinamakan Integrated Citarum Water Resources Management Program (ICWRMP) atau Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum. Program ini merupakan bagian dari
Citarum Roadmap (peta rancangan perencanaan
Citarum) yang telah disiapkan untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu berdasarkan pada sebuah visi, yaitu pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk merehabilitasi daerah tangkapan air dan sungai yang bersih, sehat, dan produktif, serta membawa manfaat yang lestari bagi semua orang khususnya di wilayah sungai Citarum. Citarum Roadmap telah mengidentifikasi 80 kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 15 tahun kedepan, dengan pendanaan yang bersumber dari fasilitas pembiayaan dari berbagai sumber pendanaan, baik anggaran pemerintah,
sektor swasta, lembaga
donor serta kontribusi lainnya. Sebagai pelaksanaan tahap 1 dari Citarum Roadmap, maka Proyek tahap 1 (Project-1 Investment Program) dengan Technical Assistance (TA) dimulai pada 2009. Institusi pelaksana program investasi ini adalah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum, yang telah mendirikan Project Coordination and Management Unit (PCMU) di bawah Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC). Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum melibatkan banyak pihak terkait dan berbagai komponen program. Hal ini menjadi sebuah tantangan dan kesempatan di dalam pelaksanaannya. Tantangannya adalah menyeimbangkan antara kordinasi dan komunikasi secara terus menerus di antara para pemangku kepentingan dengan pelaksanaan program sesuai tenggat waktu. Hal ini akan membutuhkan waktu, upaya dan komitmen seluruh pihak terkait, dan tidak mudah di dalam pelaksanaannya. Koordinasi yang kuat diantara para badan pelaksana sangat dibutuhkan, bersamaan dengan mekanisme pengawasan dan pelaporan yang efektif untuk memungkinkan Pemerintah Indonesia beserta donor, mengetahui dan memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan sesuai dengan perencanaan dan waktu yang telah di tentukan. Pertukaran informasi diantara badan pelaksana, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk komunitas, CSO, dan sektor swasta, akan mempertajam kinerja secara
8 | H a l
keseluruhan, dan meminimalkan usaha yang sia-sia akibat dari pekerjaan yang tumpang tindih. Tujuannya adalah untuk bersama-sama secara partisipatif mencari solusi efektif dan berkelanjutan melalui upaya terpadu antara sisi perencanaan, pembangunan fisik dan penguatan institusi, dengan visi: “Pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk merehabilitasi daerah tangkapan air dan sungai yang bersih, sehat dan produktif, serta membawa manfaat yang lestari bagi semua orang khususnya di wilayah sungai Citarum”
Penyelenggaraan kegiatan Citarum Roadmap & Investment Program Coordination Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman diantara para pemangku kepentingan yang juga akan melaksanakan kegiatan program, yang diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dan kordinasi di antara para pemangku kepentingan.
9 | H a l
1.b Tujuan Tujuan dari kegiatan lokakarya ini digambarkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan pemahaman diantara pemerintah dan sektor-sektor terkait pada
tingkat daerah. Pemahaman tersebut yaitu: (1) Visi, Tujuan, dan komponenkomponen Roadmap (2) Investment Program atau ICWRMIP dan Project 1 (3) Memperjelas
2. Mengidentifikasi
hubungan
kegiatan
antara
dan
Roadmap
pelaku
dari
dan
Para
Investment
Pemangku
Program.
Kepentingan
(Stakeholders) di Wilayah Sungai Citarum.
3. Mendorong dialog antara water stakeholders berkenaan dengan agenda pekerjaan
yang berkaitan dengan lingkungan, sebagaimana yang terdefinisi di dalam ICWRMIP melalui penyebaran informasi.
10 | H a l
1.c. Hasil yang Diharapkan Diharapkan kegiatan lokakarya ini dapat membantu pencapaian hasil berikut ini: 1. Meningkatkan pemahaman dan komitmen dari lembaga pelaksana dan para pemangku kepentingan terkait di wilayah sungai terhadap Citarum Roadmap and Investment Program 2. Identifikasi kegiatan, hambatan serta alternatif solusi dengan menggunakan metode kelompok diskusi yang menggunakan pembagian segmen sungai sebagai pendekatan kesamaan wilayah kerja. 3. Meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan dalam perencanaan dan pelaksanaan Roadmap dan kegiatan ICWRMIP
11 | H a l
1. d. Waktu, Tempat dan Lingkup Kegiatan Lokakarya Citarum Roadmap & Investment Coordination Workshop ini diselenggarakan pada Hari Kamis-Jumat, 29-30 Oktober 2009 di Hotel Sari Ater, Subang. Lingkup kegiatan lokakarya dua hari ini terdiri dari: 1. Sesi Presentasi. Rangkaian presentasi mengenai Citarum Roadmap, Kegiatan dalam Projek-1 (Pengelolaan Sumber Daya Air Citarum), Peran LSM dalam Citarum Roadmap, Contoh-Contoh dan Praktek yang Baik : Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum
Roadmap
serta
Presentasi
foto
kondisi
dan
aktivitas
Citarum.
2. Diskusi panel. Menampilkan dialog para ahli dari berbagai latar belakang, baik institusi pemerintah dan penggiat lingkungan.
3. Diskusi Kelompok. Peserta lokakarya dibagi ke dalam enam kelompok dengan metode pembagian segmen Sungai Citarum sebagai metode diskusi untuk mendiskusikan
kegiatan,
hambatan,
solusi/tindak
lanjut
serta
saran
dan
12 | H a l
rekomendasi. Masing-masing kelompok terdiri dari 15-20 orang peserta yang dipandu oleh fasilitator, didampingi oleh nara sumber dan notulen.
4. Team Building Exercise dan Penandatangan Komitmen Bersama. Acara ini dilakukan pada hari ke-2 (Jumat, 30 Oktober 2009). Dipandu oleh fasilitator, peserta melakukan
simulasi
kegiatan-kegiatan
yang
mendorong
adanya
kerjasama
kelompok. Peserta juga menandatangani spanduk Visi Citarum sebagai tanda komitmen bersama. 1.e. Peserta Dari daftar peserta yang hadir, tercatat sekitar 157 peserta yang datang menghadiri kegiatan lokakarya ini. Peserta lokakarya ini berasal dari berbagai latar belakang, seperti institusi pemerintah, baik pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten di Jakarta dan Jawa Barat, Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) di wilayah sungai Citarum, perusahaan swasta, para pemerhati lingkungan, seniman, akademisi dan konsultan proyek. 1.f. Penyelenggara Lokakarya ini dilakukan melalui konsultasi dan kordinasi berbagai pihak. Tim penyelenggara merupakan gabungan dari tim Roadmap Coordination Management Unit (RCMU), Bappenas Jakarta dan Project Coordination Management Unit (PCMU), Balai Besar Wilayah Sungai Citarum-BBWSC di Bandung. Kegiatan ini didukung oleh tim fasilitator untuk memfasilitasi kegiatan kelompok diskusi.
13 | H a l
2. SESI PRESENTASI Sesi Presentasi ini dilakukan pada hari pertama (29 Oktober 2009). Handout presentasi ini dapat dilihat pada lampiran 6.
Citarum Roadmap Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum Bapak Ir. M. Donny Azdan MA., MS., Ph.D Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas Presentasi ini membahas mengenai fakta sungai Citarum, kondisi permasalahan dari hulu hingga hilir yang membuat suatu pemikiran bahwa penanganan permasalahan Citarum tidak dapat dilakukan dengan menerapkan program tunggal atau program pembangunan fisik semata. Kondisi permasalahan Citarum yang kompleks menjadikan sebuah pemikiran pencetusan Citarum Roadmap. Yaitu gambaran strategis, rencana dan pelaksanaan yang berusaha membuat jalur/rute antara posisi saat ini dengan visi, hasil dan tujuan yang ingin kita capai di masa depan berkaitan dengan program pengelolaan terpadu sungai Citarum ini. Citarum Roadmap ini menjadi kepentingan dan milik para pemangku kepentingan, khususnya yang berada di wilayah sungai Citarum, yang difasilitasi pemerintah. Komponen program dalam Citarum Roadmap ini termasuk kedalamnya adalah penguatan lembaga, pengembangan dan pengelolaan sumber daya air, penggunaan dan pembagian air, perlindungan lingkungan, manajemen bencana, pemberdayaan masyarakat serta data dan informasi. Kordinasi Citarum Roadmap ini dilakukan baik di tingkat pusat, daerah/kabupaten serta masyarakat. Citarum Roadmap memberikan ruang baik individu, perusahaan, organisasi masyarakat, dll untuk turut berpartisipasi memberikan kontribusi positif bagi pemulihan sungai Citarum.
14 | H a l
Kegiatan Project-1 Pengelolaan Sumber Daya Air Citarum Bapak Ir. Widagdo, Dipl.HE, Direktur Sungai, Danau dan Waduk Presentasi ini menggunakan analogi sebuah kelompok orkestra untuk menggambarkan kolaborasi yang menghasilkan musik harmonis. Kolaborasi ini terdiri dari setiap pemain/pelaku yang memainkan instrumen, dengan tempo, dan bagian musik masing-masing, tapi tetap merupakan bagian dari musik besar yang dimainkan bersama. Posisi dirijen ini disini lebih pada membantu untuk sinkronisasi untuk mencapai nada harmoni. Analogi kolaborasi ini masih sesuai dalam konteks pelaksanaan program Citarum. Citarum Roadmap yang diperkirakan akan dilaksanakan dalam kurun waktu 15 tahun ini dengan identifikasi sekitar 80 kegiatan, dalam pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap. Pelaksanaan tahap 1 dari lima tahapan program (ICWRMIP) dalam kerangka Roadmap, sedang dalam persiapan. Komponen Proyek Tahap-1 (Project-1) meliputi perlindungan keanekaragaman hayati di hulu sungai, pengelolaan air dan sanitasi berbasis masyarakat, teknik pertanian ramah lingkungan, peningkatan kualitas air, penataan ruang, pengelolaan banjir di kawasan hulu, rehabilitasi kanal tarum Barat, deain peningkatan penyediaan air bersih kota Bandung dan strategi adaptasi untuk perubahan iklim. Seluruh komponen program ini akan dilakukan pemerintah (khususnya di daerah) bersama masyarakat.
15 | H a l
Peran LSM dalam Citarum Roadmap Bapak Asep Kuryana Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pendayagunaan Tata Guna Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Bapak Deni Riswandani, ELINGAN Bapak Daud Yusup, LMDH Gunung Tilu Bapak Dian Farid Hafidi, Warga Peduli Lingkungan Citarum Bapak Dede, MPSA Gunung Wayang Sesi ini membahas mengenai peran pemerintah dalam mensosialisasikan dan mengkomunikasikan kegiatan pembangunan dan membuka jalur dialog dan konsultasi dengan masyarakat setempat. BBWSC memiliki program pemberdayaan masyarakat yang rutin mengadakan kegiatan sosialisasi di tingkat desa di Bandung, Majalaya dan lain-lain. Kegiatan ini juga dilakukan bersama dengan institusi pemerintah lain terkait misalnya BPLHD, PJT-2, PSDA, Dinkes,sehingga dalam satu kegiatan, masyarakat dan pemerintah dapat berdiskusi dan mencari alternatif pemecahan masalah bersama-sama. Selain itu, BBWSC juga memiliki mitra yang berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan ini, sesuai dengan bidang dan daerah kerja masing-masing. Misalnya lembaga Elemen Lingkungan (ELINGAN), yang ikut membantu dalam pemberdayaan masyarakat di daerah hulu (Gunung Wayang), juga membantu kegiatan sosialisasi tentang daerah sempadan sungai dan mitigasi bencana. LMDH Gunung Tilu yang membantu masyarakat petani kopi di Pengalengan, atau MPSA Gunung Wayang yang membantu pembangunan rehabilitasi Situ Cisanti, mata air Citarum serta Warga Peduli Lingkungan Citarum yang membantu kegiatan pemberdayaan masyarakat di sungai Citarum melalui kegiatan-kegiatan seperti daur ulang, pertanian dan penghijauan. BBWS berharap agar lebih banyak lagi instansi pemerintah dan LSM yang dapat turut berpartisipasi dan berperan bersama-sama melakukan kegiatan dengan masyarakat. 16 | H a l
Contoh dan Praktek yang Baik: Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum Roadmap Ibu Ir. Prima Mayaningyas, MSi Kepala Bidang Tata Kelola Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Propinsi Jawa Barat Presentasi ini menyoroti tentang perubahan dan menurunnya kondisi lingkungan baik di Wilayah Sungai Citarum, maupun Bandung dan Jawa Barat secara umum, baik dari pencemaran udara, pembangunan permukiman di kawasan konservasi, pencemaran air tanah, pembuangan limbah industri langsung tanpa melalui treatment khusus, dan lain sebagainya. BPLHD Propinsi Jawa Barat telah melakukan pendataan perubahan penggunaan lahan dan tata ruang di daerah hulu Citarum. Selain itu juga BPLHD aktif dalam kampanye melalui media maupun kegiatan-kegiatan masyarakat dan publik untuk meningkatkan kesadaran dan berperan aktif dalam kegiatan lingkungan. Dalam konteks strategi pengendalian pencemaran Citarum, BPLHD mengidentifikasi kegiatan yang perlu dilakukan antara lain konservasi daerah aliran sungai, penguatan informasi pengendalian pencemaran air berbasis GIS di Jawa Barat, peningkatan kapasitas baik untuk aparat pemerintah serta pelaku usaha/industri melalui Environmental Pollution Control Manager (EPCM), pemberdayaan masyarakat serta penegakan hukum.
17 | H a l
Memperkenalkan Citarum Website Bapak Candra Samekto Fungsional Perencana Bapenas Presentasi ini memperkenalkan website Citarum () sebagai media komunikasi bersama mengenai program Citarum, baik untuk para pemangku kepentingan serta lembaga pelaksana, juga untuk masyarakat umum. Website ini masih terus dalam pengembangan, baik dari sisi teknis, maupun dari sisi informasi dan pengembangan fitur. Beberapa fitur yang ada misalnya interactive map, yang dikembangkan dengan aplikasi google maps. Anda dapat melihat posisi daerah-daerah di sepanjang aliran sungai Citarum, yang ada aktivitas peningkatan sistem pengelolaan dan perbaikan kondisi Citarum. Juga ada Knowledge Centre dimana dokumen, data dan informasi yang berhubungan dengan Citarum dapat diakses dan di-download. Selain itu fitur-fitur dasar seperti penjelasan mengenai program, berita kegiatan terbaru, forum, hingga multimedia seperti foto dan video Citarum dapat diakses di website ini. Potret Citarum Dari Masa ke Masa Bapak Abrar Prasodjo Wanadri Presentasi ini menampilkan foto-foto kegiatan kelompok Pencinta Alam Wanadri di Citarum. Kegiatan alam bebas di Citarum telah dimulai sejak tahun 1975. Kondisi Citarum saat itu masih jauh lebih baik dibanding saat ini, dimana debit air cukup tinggi hingga di beberapa lokasi cocok untuk melakukan kegiatan arung jeram. Sekitar akhir tahun 2009 ini, Wanadri berencana melakukan ekspedisi sungai Citarum untuk melakukan pendataan, khususnya dokumentasi lokasi melalui foto dan GIS dari hulu hingga ke hilir, dan merekam permasalahan spesifik di titik-titik lokasi sungai (misalnya sampah di kawasan tengah atau pembuangan limbah di hulu, dsb)
18 | H a l
Panel Dialog Bapak Ir. M. Donny Azdan MA., MS., Ph.D Narasumber: Bapak Ir. Widagdo, Dipl.HE, Bapak Erry Riyana Hardjapamekas Bapak Ir.A.Rifai Natanegara Ibu Prima Mayaningyas Panel diskusi ini membahas Citarum dari berbagai sisi. Baik dari segi lingkungan, maupun pelaksanaan program dan tantangannya di masa mendatang. Program yang melibatkan para pemangku kepentingan dari berbagai lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan lain sebagainya memiliki tantangan yang cukup kompleks. Masalah kebijakan, ruang lingkup kegiatan, hingga masalah kordinasi dan komunikasi di antara para pemangku kepentingan merupakan sedikit dari prediksi tantangan yang akan dihadapi. Permasalahan Citarum yang kompleks membutuhkan penyelesaian yang juga kompleks. Mulai dari pembangunan fisik, struktural dan nonstruktural, kebijakan, pengendalian pencemaran, penggunaan dan pengaturan tata air, keuangan dan transparansi, peningkatan kepedulian, keterlibatan masyarakat dan lain sebagainya.
19 | H a l
3. RINGKASAN SESI DISKUSI KELOMPOK 3.a Pembagian Kelompok Pada sesi diskusi kelompok ini, peserta dibagi ke dalam kelompok yang berdasarkan wilayah segmen sungai (sebagai metode pembagian kelompok berdasarkan wilayah kerja/program kegiatan), sebagai berikut:
• Segmen 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang – Jembatan Majalaya • Segmen 2 : Jembatan Majalaya – Jembatan Dayeuh Kolot • Segmen 3 : Jembatan Dayeuh Kolot – Ujung Saguling • Segmen 4 : Saguling - Cirata- Jatiluhur • Segmen 5 : Jatiluhur (Irigasi) • Segmen 6 : Muara Citarum
20 | H a l
3.b. Tujuan Diskusi Kelompok Tujuan diskusi kelompok ini adalah sebagai berikut:
1. Peserta dapat mengidentifikasi kegiatan, peluang dan tantangan di masing-masing wilayah segmen sungai
2. Peserta dapat mengetahui berbagai kegiatan di segmen wilayah sungai yang sama
3. Peserta mulai dapat mengidentifikasi bagaimana agar dapat mengatasi tantangan secara bersama-sama dalam program Citarum ini
4. Mendiskusikan mekanisme kordinasi yang akan dilakukan di masa mendatang.
Dalam satu kelompok terdiri dari sekitar 15-20 peserta, didampingi oleh Fasilitator, Narasumber dan Notulen. Proses pengumpulan informasi melalui alat metaplan, dilakukan oleh semua peserta, kemudian peserta menulis pendapatnya berdasarkan kegiaran (rencana kegiatan), hambatan, solusi (tindak lanjut), saran dan pihak terkait. Hasil pendapat peserta ini selanjutnya dikelompokkan, dan dibahas satu per satu. Diakhir diskusi diharapkan para peserta bersama-sama menghasilkan sebuah pemetaan dan kategorisasi isu, permasalahan, tantangan, kegiatan dan peluang di masing-masing segmen, yang pada akhirnya diharapkan dapat menggambarkan kondisi Citarum secara keseluruhan
21 | H a l
3.c. Sekilas Permasalahan dan Alternatif Solusi Kegiatan di Masing-masing Segmen Segmen 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang – Jembatan Majalaya Dari hasil pemetaan informasi kegiatan yang disampaikan oleh peserta, dirumuskan ada tiga kegiatan utama yang telah dilakukan selama ini di lokasi segmen I yaitu ; kegiatan Konservasi DAS, Pemberdayaan (sosialisasi dan pelatihan) serta advokasi.
Permasalahan
yang umumnya dihadapi di wilayah segmen 1 ini meliputi berkurangnya areal hutan lindung (berubah menjadi lahan garapan petani), pembangunan permukiman yang berkembang tanpa perencanaan yang baik, sehingga ikut berkontribusi sebagai salah satu penyebab banjir, tidak adanya pemetaan kondisi wilayah di sekitar segmen 1, sehingga tidak dapat diketahui secara jelas wilayah dan lokasi mana yang perlu diatasi untuk mengendalikan erosi. Alternatif solusi yang diusulkan meliputi kegiatan restorasi kawasan hulu, termasuk gerakan penghijauan/reboisasi
dengan
melibatkan
masyarakat,
pendampingan
masyarakat,
penetrapan peraturan pemerintah yang mengatasi masalah sampah dan lain sebagainya.
22 | H a l
Segmen 2 : Jembatan Majalaya – Jembatan Dayeuh Kolot Permasalahan seputar segmen 2 ini antara lain; masalah erosi, banjir, industri di Majalaya, masalah tata ruang dan peternakan. Sehingga kegiatan yang diusulkan adalah kegiatan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, antara lain dengan penataan bangunan pada sempadan sungai/kawasan lindung, Pembangunan sarana prasarana pengelolaan lingkungan (pengelolaan sampah dan pengendalian pencemaran air seperti IPAL terpadu industri, septic tank komunal, IPAL kotoran sapi/biogas), Rehabilitasi lahan kritis, Pembangunan Agropolitan Terpadu, Mitigasi penangangan bencana (struktural dan non-struktural) serta penguatan kelembagaan.
23 | H a l
Segmen 3 : Jembatan Dayeuh Kolot – Ujung Saguling Banjir merupakan permasalahan utama di segmen 3.
Banjir disebabkan oleh adanya
pertemuan segitiga antara aliran Sungai Citarum, Sungai Cikapundung dan Sungai Citarik. Pertemuan ini yang menyebabkan terkadang sungai membludak.
Berdasarkan kondisi
tersebut peserta melihat, bukan kegiatan yang harus dianalisis, akan tetapi bagaimana cara mengatasi banjir. Karena itu, peserta Segmen 3 mengusulkan adanya tindakan sebagai berikut: Segera dilaksanaknnya konservasi di hulu dengan melibatkan semua komponen/ stakeholder terkait (masyarakat, pemerintah, swasta dan LSM), Mencegah terjadinya pengalihan fungsi lahan oleh “oknum atau masyarakat” serta dibebaskannya limbah industri, domestik dan sampah diwilayah segmen 3 (Segmen Jembatan Dayeuhkolot-Ujung Saguling)
24 | H a l
Segmen 4 : Saguling - Cirata- Jatiluhur Segmen 4 meliputi tiga wilayah waduk Saguling – Cirata – Jatiluhur, beserta seluruh wilayah di sekitarnya yang berkontribusi terhadap kelangsungan tiga waduk tersebut, sehingga mencakup wilayah Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat. Isu utama di segmen ini adalah keberadaan jaring apung, pendangkalan waduk, pencemaran waduk karena sampah rumah tangga, sampah padat, dan pencemaran oleh industri, serta adanya penambangan pasir.
Karena itu alternatif solusi yang diusulkan meliputi Penegakan hukum, Sinkronisasi peraturan
perundangan,
Percepatan
pembangunan/pengembangan
infrastruktur,
Penyebarluasan informasi dan koordinasi, Penerapan insentif dan disinsentif, keterlibatan pihak swasta untuk membantu pembangunan wilayah pedesaan, dan lain sebagainya.
25 | H a l
Segmen 5 : Jatiluhur (Irigasi) Gambaran umum
dan permasalahan di segmen 5 (lima) meliputi daerah irigasi teknis,
kawasan industri dan pemukiman penduduk disekitar saluran irigasi dan sungai Citarum. Segmen 5 (lima) ini dimulai dari Bendung Curug, Saluran Tarum Timur (Meliputi wilayah Kabupaten Karawang, Subang dan Indramayu), Saluran Tarum Utara (meliputi Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi), Saluran Tarum Barat (meliputi Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan DKI Jakarta). Peserta Segmen 5 mengusulkan beberapa alternatif jenis kegiatan yang bisa dilakukan dalam mengatasi permasalahan.
Yaitu berkaitan dengan sosialisasi informasi kegiatan
program, koordinasi, pembangunan fisik (meliputi : normalisasi, rehabilitasi jaringan irigasi, pompanisasi dan penyediaan sarana air minum dan sanitasi dasar) dan pengembangan usaha tani (SRI).
26 | H a l
Segmen 6 : Muara Citarum
Pada wilayah ini lebih menonjol pada wilayah pesisir dengan berbagai asek menyangkut lingkungan hidup serta pemberdayan masyarakat pesisir. Kondisi fisik lahan berupa sedimentasi, tanah mudah terkikis serta lahan kritis merupkan permasalahan yang yang menyangkut lahan. Kondisi iklim seperti pasang surutnya laut serta banjir besar merupakan fenomena alam yang mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat sekitar akibat arus transportasi barang menjadi tidak lancar.
Sementara masalah pencemaran saat ini
mengganggu habitat laut yang akan merugikan ekonomi masyarakat.
Kegiatan pemberdayaan ekonomi yang telah dilakukan diantaranya adalah penanaman bakau di pesisir dan memanfaatkannya untuk pemeliharaan ikan air payau seperti belanak, udang, kepiting maupun bandeng yang telah dilaksanakan di pesisir daerah Eretan. Alternatif solusi kegiatan yang diusulkan meliputi pendampingan masyarakat yang meliputi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, penyuluhan kebersihan di sekolah-sekolah (PHBS). Pembangunan fisik di wilayah hilir ini yang diusulkan antara lain adalah pembangunan breakwater untuk menjaga pesisir pantai agar tidak terjadi abrasi.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai hasil diskusi masing-masing kelompok segmen, silahkan mengacu pada Lampiran 2: Laporan Kelompok Diskusi.
27 | H a l
4. PENUTUP Kegiatan lokakarya Citarum Roadmap & Investment Program ini masih jauh dari sempurna baik dalam perancangan konsep dan pelaksanaan.
Saran, kritik
membangun dan umpan balik dari para peserta lokakarya ini akan menjadi catatan bagi pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang. Lokakarya ini menjadi sebuah peristiwa dimana para pemangku kepentingan kunci dengan latar belakang yang beragam. Baik dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan kabupaten, lembaga swadaya masyarakat, lembaga donor, para konsultan proyek, pelaku usaha/perusahaan, akademisi, para pemerhati lingkungan termasuk seniman yang juga turut hadir dalam acara ini telah memperkaya proses lokakarya ini. Dalam proses ini, menjadi sebuah langkah yang cukup berharga bagi semua pihak untuk saling berbagi informasi dan belajar dari proses kegiatan serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi serta berbagi pendapat melalui pengalaman, keahlian dan sudut pandang masing-masing. Meskipun dalam proses ini belum mencapai tahapan perumusan dan kesepakatan mengenai “apa langkah berikutnya?” bagi semua pihak untuk mulai melakukan tindakan, semoga melalui kegiatan ini menjadi langkah bagi seluruh pihak terkait untuk memulai sebuah proses perjalanan bersama untuk memulihkan kondisi sungai Citarum menjadi sungai yang bersih dan sehat melalui kerjasama dan kontribusi berbagai pihak, sebuah visi dan cita-cita yang ingin kita capai bersama: Cita-Citarum.
28 | H a l
LAMPIRAN 1 TUJUAN DAN ALUR KELOMPOK DISKUSI
TUJUAN KELOMPOK DISKUSI Maksud Meningkatkan pemahaman dan kebersamaan antar stakeholder terkait yang memiliki kepedulian yang sama terhadap proyek investasi dan ICWRMIP. Tujuan 1. Meningkatkan pemahaman pemerintah daerah dan sektor tekait di semua tingkatan dalam memahami: a) Visi, tujuan dan komponen roadmap; pemahaman program invetasi dan proyek
b) meningkatkan
ICWRMIP; c) Penjelasan hubungan
antara roadmap dan proyek investasi ICWRMIP. 2. Mengidentifikasi stakeholders terkait dan aktivitas program/kegiatan telah dilakukan di wilayah Sungai Citarum (yang terbagi menjadi 6 wilayah segmen sungai) 3. Mengidentifikasi kegiatan, peluang dan tantangan di masing-masing wilayah segmen sungai 4. Menyebarluaskan
prinsip-prinsip
pengelolaan
sumberdaya
air
secara
terintegrasi/terpadu kepada stakeholder terkait, tenaga ahli dan pengambil kebijakan/keputusan dalam rangka menyusun kebijakan dan pelaksanaan program 5. Menjalin dialog antara stakeholder yang terkait dengan masalah-masalah lingkungan 6. Menyamakan visi dan persepsi segenap stakeholder terkait 7. Bersama-sama menghasilkan sebuah pemetaan dan kategori isu, permasalahan, tantangan, kegaiatan dan peluang dimasing-masing segmen Sungai Citarum, yang pada
akhirnya
diharapkan
dapat
menggambarkan
kondisi
Citarum
secara
keseluruhan Diakhir diskusi diharapkan para peserta bersama-sama menghasilkan sebuah pemetaan dan kategorisasi isu, permasalahan, tantangan, kegiatan dan peluang di masing-masing segmen, yang pada akhirnya diharapkan dapat menggambarkan kondisi Citarum secara keseluruhan
2|Hal
1.
1.1.
ALUR KERJA FASILITATOR FGD
PERSIAPAN
a)
Mengecek kelengkapan alat dan bahan FGD
b)
Menyakinkan peta besar telah ada dan terpasang di area registrasi pada saat registrasi peserta
c)
Menyakinkan daftar hadir setiap masing-masing segmen pada data yang telah disiapkan oleh panitia
d)
1.2.
Memahami materi diskusi yang akan disampaikan oleh narasumber
SAAT REGISTRASI
a)
Semua fasilitator FGD telah siap menyambut kedatangan peserta sesuai wilayah segmen
b)
Menanyakan kepada peserta asal/instansi /lembaga dan wilayah (segmen) dari masing-masing peserta yang akan melakukan registrasi
c)
Memandu peserta untuk melihat peta besar wilayah segmen yang bersangkutan masuk wilayah mana
d)
Memberikan petunjuk kepada peserta untuk mengisi daftar hadir sesuai instansi dan segmen
Catatan: Daftar hadir yang telah diisi, dicek kembali berdasarkan segmen dan jumlah anggota kelompok. Jika susunan anggota ada yang tidak berimbang, maka ditambahkan dari peserta tim pusat.
1.3.
SAAT PENYAMPAIAN MATERI a)
Menyimak materi yang diberikan narasumber
b)
Menyimak pertanyaan peserta
c)
Menyimak atas pertanyaan peserta (jawaban narasumber)
d)
Mengamati aktivitas peserta potensial 3|Hal
Catatan: Beberapa fasilitator LPM Equator mem-back up Notulensi lengkap
1.4.
SAAT BREAK MAKAN SIANG (tentatif)
Seluruh fasilitator membrefing perwakilan peserta persegmen tentang maksud, tujuan dan alat-alat bantu FGD
1.5.
SAAT PROSES BERDISKUSI (FGD) a)
Memperkenalkan diri kepada peserta
b)
Memfasilitasi perkenalan antar peserta
c)
Menjelaskan maksud dan tujuan FGD
d)
Menjelaskan proses diskusi dengan menggunakan metaplan
e)
Memfasilitasi pemilihan ketua, sekertaris dan juru bicara.
Ketua bertugas
untuk membantu fasilitator dalam proses diskusi serta mengkoordinasikan kegiatan diskusi. Sekertaris bertugas untuk mencatat permasalahan selama diskusi dan merapikan hasil diskusi serta menulis hasil presentasi.
Jubir
bertugas untuk menjadi juru bicara pada saat presentasi hasil. f)
Mempersilahkan ketua kelompok memimpin diskusi sesuai dengan tatacara yang telah disiapkan
g)
Mendampingi ketua kelompok dalam memimpin proses diskusi
h)
Membantu memecahkan, jika terjadi kemacetan diskusi
i)
Memotivasi peserta agar terlibat secara aktif selama diskusi
j)
Memfasilitasi narasumber ketika ingin memberikan pendapat atau dimintai pendapat oleh peserta
k)
Memfasilitasi dalam membuat kesimpulan hasil diskusi
l)
Memfasilitasi pembuatan bahan presentasi pleno
4|Hal
1.6.
SAAT PRESENTASI PLENO HASIL FGD
Catatan: Hasil diskusi kelompok akan dipresentasikan pada saat diskusi pleno
a)
Fasilitator mendampingi/mengontrol masing-masing kelompok untuk menyampaikan presentasi
b)
Menyampaikan bahan presentasi kelompok (tulisan bisa berupa kertas plano atau Power Point)
Catatan: Mengingat jumlah peserta yang banyak, maka panitia sebaiknya menyiapkan LCD
1.7.
MENYUSUN KESIMPULAN HASIL FGD
a)
Seluruh fasilitator berkumpul untuk membuat/menyusun kesimpulan diskusi pleno sesuai dinamikan proses diskusi/pleno
2.
b)
Menanyangkan draft kesimpulan diskusi pleno
c)
Memperbaiki draft kesimpulan berdasarkan masukan
d)
Membacakan kesimpulan final
PEMBAGIAN SEGMEN
Peserta dibagi menjadi 6 kelompok berbasis segmen: • Segmen 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang – Jembatan Majalaya • Segmen 2 : Jembatan Majalaya – Jembatan Dayeuh Kolot • Segmen 3 : Jembatan Dayeuh Kolot – Ujung Saguling • Segmen 4 : Saguling - Cirata- Jatiluhur • Segmen 5 : Jatiluhur (Irigasi) • Segmen 6 : Muara Citarum
5|Hal
Peserta dibagi menjadi 6 kelompok berbasis segmen sungai (untuk metode diskusi). Setiap kelompok akan dipandu oleh seorang Fasilitator dan Nara Sumber sebagai berikut:
SEGMEN
Segmen-1
Hulu sungai di Gunung Wayang –
NARASUMBER
FASILITATOR
Candra S.
Alimin Jahya
Eric Q
Yatrin
Palgunadi
Eni Kardiwiyati
Jembatan Majalaya Segmen-2
Jembatan Majalaya – Jembatan
Dayeuh Kolot Segmen-3
Jembatan Dayeuh Kolot – Ujung
Saguling Segmen-4
Saguling - Cirata- Jatiluhur
Maksum Hidayat
Siti Rosyidah
Segmen-5
Jatiluhur (saluran irigasi)
Ratih W
Suramin
Segmen-6
Muara Citarum
Kiswaya
Zulkifli
Peserta telah dibagi dalam segmen masing-masing, daftar peserta per segmen (terlampir
dalam Laporan Kelompok Diskusi) Namun karena ada beberapa peserta yang datang terlambat sehingga namanya belum tercantum dalam daftar peserta, atau karena penempatan
kurang
sesuai,
sehingga
dalam
pelaksanaannya
terdapat
beberapa
perubahan. Daftar peserta sesuai kehadiran dalam FGD per segmen disajikan pada bagian selanjutnya, sebagai laporan hasil diskusi per segmen.
3.
LAYOUT RUANGAN
6|Hal
4.
ALAT DAN BAHAN UNTUK MASING-MASING KELOMPOK
No
Jenis
Jumlah
Satuan
1
Flip Chart (Papan Tulis)
1
Buah
2
Spidol (warna hitam dan biru)
3
Box
3
Plano besar @ 25
25
Lembar
4
Metaplan ukuran 20x10 cm
@1700x5 = 8500
Lembar
(merah,kuning, hijau, biru dan putih) 5
Isolatif
10
Buah
6
Note book
1
Unit
7
Daftar Hadir per segmen/kelompok
1
Expl
8
Peta Besar
1
Unit
9
Tabel peserta, fasilitator dan
Expl
narasumber
5.
TATA CARA MENULISKAN METAPLAN
1. Tulisan berbentuk frase (Contohnya “DANA KURANG”
bukan hanya ditulis “DANA” 2. Maksimal terdiri dari 3 baris 3. Menggunakan huruf capital (huruf besar) 4. Tulisan memenuhi metaplan (terbaca)
CONTOH PENULISAN PADA KERTAS METAPLAN DANA KURANG
7|Hal
LAMPIRAN 2 LAPORAN HASIL KELOMPOK DISKUSI
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK SEGMEN 1
2|H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK I SEGMEN 1 : Hulu sungai di Gunung Wayang – Jembatan Majalaya
KEGIATAN
HAMBATAN
I. KONSERVASI 1. Sanitasi pengolahan
SOLUSI / TINDAK LANJUT 1.
1.
Penegakan hukum tidak tuntas.
2.
kurang respon dari PEMDA setempat.
sampah. 2.Penetapan sepadan 3. Pembuatan biopori
3.
4. Wisata arung jeram 5. Penyediaan air-
2.
Kerusakan catchment area terus bertambah, sulit dikendalikan. 3.
4.
bersih
Rendahnya pemahaman masyarakat tentang konservasi SDA.
6. Pengelolaan SRI 5.
Kurang kesadaran masyarakat disekitar sempadan
Agar dilakukan restorasi kawasan hulu secara komprehensif Kegiatan penyuluhan konservasi dilakukan secara terencana Gerakan Reboisasi dengan melibatkan masyarakat segera digalakkan.
SARAN
PIHAK TERKAIT
1. Segera terlibat dalam menangani SDA kawasan
1. Perum Perhutani
2.Gerakan penyuluhan yang melibatkan masyarakat dalam melakukan reboisasi
3. PDAM
2. Dep. PU
4. PEMDA 5. Pemerintah pusat
3. Segera dibuat peta utk restorasi kawasan hulu.
6. Perguruan tinggi 7. Penegak hokum (polisi/jaksa)
4. Agar para pemanfaat DAS memberikan kontribusi dalam kegiatan penyelamatan daerah hulu.
8. KLH, BPLH
Fasilitasi jejaring usaha terutama untuk kebutuhan modal dan pemasaran hasil.
1.
1.
PEMDA
2.
PLN
3.
Pendampingan oleh LSM pada saat musrenbang, agar kebutuhan masyarakat dapat ditampung.
2.
Masyarakat lokal (petani, masyarakat hutan)
4.
Perguruan tinggi
5.
DIKNAS (Dep, DINAS)
6.
LSM
7.
Perbaikan
8.
Dinas sosial
9.
Dep. Pertanian
9. TNI 10. Kelompok Pecinta alam
2.PEMBERDAYAAN 1.
2.
Pembuatan percontohan Pembangunan biogas
1.
Pendampingan masyarakat oleh LSM.
2.
3. 3.
Fasilitas pengembangan agribisnis. 4.
4.
5.
Pembuatan percontohan dan fasilitasi alih komoditi
5.
Akses pasar sulit (hasil usaha agribis petani binaan masih sulit dipasarkan) Teknologi tepat guna belum ditemukan.
1.
2.
akses modal / dukungan modal sangat terbatas. kurang kesempatan bagi masyarakat miskin
3.
pembinaan budaya
Pelatihan ansos DAS Citarum 4.
6.
Sosialisasi Peningkatan kesadaran konservasi SDA pada masyarakat
Gerakan dan kampanye lingkungan digalakkan kembali. Pelatihan Usaha tani konservasi dan pendamping lingkungan
Penyediaan kredit usaha kecil prosedur dan prosesnya dipermudah. Sosialisasi SRI ke masyarakat secara terencana.
10. BAPPENAS 11. koperasi (Dep, DINAS)
3|H a l
KEGIATAN
3.
ADVOKASI
1.
Perumusan PERDA pengelolaan sampah kabupaten Bandung.
HAMBATAN
1.
3.
4.
5.
Advokasi pencemaran limbah industri
3.
Penegakan hukum bagi pelanggar lingkungan Penataan bangunan di sempadan
1.
2. 2.
2.
Penyusunan draft PEMDA tentang pengolahan sampah tidak melibatkan masyarakat.
SOLUSI / TINDAK LANJUT
Kurang koordinasi instansi terkait Tidak ada implementasi regulasi tentang lingkungan
4.
Penegakan hukum lemah
5.
Saling tuding antar instansi / lempar tanggung jawab
Wadah koordinasi tingkat wilayah sungai
3.
4.
5.
Segera di selesaikan dan sosialisasi PERDA sampah. Koordinasi pengelolaan SDA Koordinasi lintas sektor segera diwujudkan. Perlu bantuan dana dari pemerintah untukkegiatan advokasi.
SARAN
1.
Sosialisasi kepada stakeholder
2.
Koordinasi instansi pemerintah dan masyarakat
3.
PIHAK TERKAIT
Pengumpulan trust fund dari swasta
4.
Peraturan tentang partisipasi masyarakat dan pengelolaan sampah
5.
Penegak hukum lingkungan secara tegas agar menimbulkan efek jera
6.
Respon terhadap kegiatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
Legitimasi pengolahan SRI
1.
DPRD Kab, DPRD Propinsi
2.
LSM
3.
PEND A (DINAS BDLH)
4.
pemerintah pusat (DEPHUT), KLH)
5.
Kemasyarakat / kelembagaan
DAFTAR PESERTA SEGMEN 1: GUNUNG WAYANG – JEMBATAN MAJALAYA NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15
NAMA A. Rifai Natanegara Asep Kuryana Daud Ario Pratyakso Krisna Feryka Deni Riswandani Rifal Z. Dede Juhary Jajang KD M. Syafei Arifin Halim Tisna U. Adeng S. Firman Napitupulu Hans Nico Sinaga
INSTANSI Wanadri BBWS Citarum DHBM Bappeda Kab. Bandung Bappenas Elingan Cakram Bandung MPSA WPL BLH Kab. Bandung Dishut Prop Jabar Ditanbunhut Kab. Bandung WPL Dit. Tata Ruang PU Dit KK, PHKA-Dephut
4|H a l
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK SEGMEN 2
5|H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK 2 SEGMEN 2: Hulu sungai di Jembatan Majalaya – Jembatan Dayeuh Kolot
KEGIATAN
1.
Teknis dan atau Lingkungan
2.
Normalisasi Sungai
3.
Inventarisasi bangunan di sempadan sungai
4.
Konservasi lahan (reboisasi, dll)
5.
Pembangunan Agropolitan Terpadu
6.
Pembangunan IPAL dan sarana pengendalian pencemaran air (industri, domestik)
7.
Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan sampah
8.
Mitigasi bencana banjir (struktur)
9. Sosial 1. Public campaign 2.
3.
4.
HAMBATAN
SOLUSI / TINDAK LANJUT
1.
Keterbatasan anggaran
1.
2.
Keterpaduan program lintas sektor
3.
Komitmen anggaran
1.
Protes dari penduduk
Sosialisasi Pengelolaan LH
2.
Mitigasi Bencana Banjiir (nonStruktur)
Masih rendahnya kesadaran masyarakat
3.
Rendahnya partisipasi
Kelembagaan
4.
masyarakat
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
2.
Mekanisme insentif & disinsentif Mobilisasi sumber pendanaan dari berbagai tingkat pemerintahan
3.
CSR
4.
KPS
1.
Peningkatan intensitas komunikasi
2.
Penguatan kelembagaan pada masyarakat
3.
Sosialisasi
1.
Egosektoral
4. 1.
Pendampingan Peningkatan koordinasi
2.
Lemahnya koordinasi
2.
Kerjasama
Kewenangan
3.
Peningkatan
SARAN
1.
2.
Konservasi dilakukan secara periodik
1.
Pemerintah
2.
Swasta
Peningkatan teknologi tepat guna
3.
Masyarakat
4.
Akademisi
3.
Mekanisme insentif dan disinsentif
4.
Kompensasi jasa lingkungan
1.
Pengembangan teknologi informasi Kampanye di media elektronik Penguatan kapasitas masyarakat
1. 2. 3. 4.
Pemerintah Swasta Masyarakat Akademisi
Pengembangan teknologi informasi
1.
Pemerintah
2.
Swasta
Inhouse training
3.
Masyarakat
2. 3.
1.
2. 3.
PIHAK TERKAIT
6|H a l
KEGIATAN
HAMBATAN
SOLUSI / TINDAK LANJUT
tidak jelas atau overlapping 4. 4.
Lemahnya sistem informasi
sinergitas
3.
Penyusunan perda
Membangun networking
4.
Perda yang berkaitan dengan SDA
Peningkatan akses terhadap pasar
1.
Mekanisme insentif dan disinsentif
Peningkatan akses terhadap sumber informasi
2.
PIHAK TERKAIT
4.
Akademisi
1.
Pemerintah
2.
Swasta
3.
Masyarakat
4.
Akademisi
5.
PHBM (alih komoditas, contoh kopi)
Sulit mendapatkan data sekunder Pemberdayaan Masyarakat (kewirausahaan)
SARAN
1.
2.
3.
Kompensasi jasa lingkungan
Akses terhadap skill, modal
Program yang direkomendasikan pada segmen 2: 1. Normalisasi Sungai 2. Penataan bangunan pada sempadan sungai/kawasan lindung 3. Pembangunan sarana prasarana pengelolaan lingkungan (pengelolaan sampah dan pengendalian pencemaran air seperti IPAL terpadu industri, septic tank komunal, IPAL kotoran sapi/biogas) 4. Rehabilitasi lahan kritis 5. Pembangunan Agropolitan Terpadu 6. Mitigasi penangangan bencana (struktural dan non-struktural) 7. Penguatan kelembagaan (STBM, PHBM, dan monev partisipatif/swapantau) 8. Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan skill (wira-usaha) 9. Peningkatan koordinasi dan sinergitas program 10. Sosialisasi (pengelolaan lingkungan industri, pengelolaan sampah dan sanitasi) 11. Perwujudan mekanisme insentif dan disinsetif/jasa lingkungan 12. Pembangunan Citarum Center
7|H a l
ISU SPESIFIK 1. Pembangunan trash rake; 2. Penyusunan rencana induk sungai Cikapundung; 3. Pengendalian banjir melalui pemangkasan Curug Jompong: 4. Konservasi sub-DAS Cikapundung; 5. Rehabilitasi lahan tangkapan air sub-DAS Cisangkuy/DAS Citarum dengan penanaman model hutan bambu rakyat 6. Pendataan publikasi; 7. Reboisasi dengan cara wali pohon.
DAFTAR PESERTA SEGMEN 2 : JEMBATAN MAJALAYA – JEMBATAN DAYEUH KOLOT NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
NAMA
drg. Agus SR Isdiyana Soenaryo S Hendra Setiawan Arung S Suhara Windya Andy Heru Yully MD Sarwono Cakra A. Rudi Thova Magnolia
INSTANSI
Dinkes Sumedang Litbang SDA Distan Sumedang KLH Dit. BPSDA BLH Sumedang BPLH Kab. Bandung Bappeda Kota Bandung WPL SDA Pusat LMDH BBKSDA Jabar BBWS Citarum
8|H a l
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK SEGMEN 3
9|H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 SEGMEN 3 : Jembatan Dayeuh Kolot-Saguling Catatan: Peserta yang mengikuti diskusi kelompok, menyatakan tidak ada kegiatan yang secara langsung berkaitan dengan wilayah/segmen 3. Sebagai solusinya adalah dengan memulai identifikasi masalah diwilayah segmen 3 dan selanjutnya untuk kategori “kegiatan” dilakukan dengan bentuk “rencana kegiatan”.
No
Kegiatan
I A
PERATURAN Monitoring dan evaluasi pelaksanaan peraturan alih fungsi lahan
B
Masterplan drainase
C
Izin pembuangan/pengolahan limbah
II A
LIMBAH Pembangunan IPAL CISIRUNG
B
Pelaksanaan konsep pengelolaan limbah
III
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Gerakan Cikapundung Bersih
A
B
C
CLTS-MPA PHAST (Community Led Total Sanitation – Methodology Partisipatory Hygienie and sanitation transformation) Sosialisasi
IV A
KONSERVASI GRLK dan GERHAN
V A
PENGENDALIAN BANJIR Normalisasi Sungai Citarum
Hambatan
Solusi/ Tindak Lanjut
Saran
Pemda tidak tegas/pelaku industri tidak disiplin dan masyarakat belum sadar Terpakunya pada anggaran 2010
Harus ada tim yang menertibkan peraturan & sosialisasi Segera direalisasikan anggaran 2010 Law inforcement 1 pintu
Ketegasan akan peraturan harus di mulai “segera”
Pemda, pelaku industri, masyarakat
Agar dapat diimplementasikan
Pemkot, Bappeda
Dilaksanakan secepatnya
Kepala daerah, kepolisian, kejaksaan, kehakiman
Operasional tidak optimal (teknologi & kondisi IPAL sudah tidak berfungsi optimal) Pemda tidak tegas tentang limbah industry domestic dan tidak ada program ang terintegrasi dan berkesinambungan
direvitalisasi
Dilaksanakan secepatnya
DPU cipta karya, dan Depkes
Sosialisasi konsep 3R dan konsep IPAL terintegrasi
Melibatkan lebih banyak pihak ketiga dan partisipasi masyrakat
Pemda, masyarakat, LSM, lintas sektoral PEMDA
Perilaku masy. Membuang sampah di sungai Kurang dukungan dari instansi terkait
Sosialisasi K3
Mengajak masy. Berpartisipasi
Advokasi lintas terkait, Pemda dan OPD
Ketersinambungan program depkes
Pemkot. LSM, masyarakat Masyarakat,I nstansi pemerintah, swasta, LSM
Sosialisasi hanya bersifat “formalitas”
Sosialisasi dan pembinaan
Pelibatan penuh masyarakat dalam sosialisasi
Masyarakat,I nstansi pemerintah, swasta, LSM
Kepemilikan lahan, ekonomi masyarakat
Sosialisasi dan pembinaan
Sosialisasi intensif kepada pihak swasta (jenis tanaman sesuai dengan keinginan masyarakat)
Swasta, pemda, masyarakat
Pembebasan lahan, banjir / genangan berpindah, tidak ada pemanfaatan
Normalisasi sungai induk dan 9 anak sungai, relokasi warga
Segera dilaksanakan, meninggikan elevasi rumah
Dinas PSDA Prop Jabar
Belum dilaksanakan secara optimal/masih ada pelanggaran
Pihak Terkait
10 | H a l
No
Kegiatan
Hambatan
Solusi/ Tindak Lanjut
Saran
terhadap sungai mati
cieunteung dan andir, sosialisasi dan musyawarah dengan pemilik tanah, pemanfaatan sungai-sungai mati. Perlu dana pemeliharaan sungai, konservasi DAS Penertiban sempadan sungai, pembuatan desain pemanfaatan sempadan
penduduk, dan dilakukannya konservasi di hulu
Review hasil studi yang sudah dilakukan
B
Pembersihan sungai Citarum
Tidak suistanable (sungai kembali kotor)
C
Penataan sempadan sungai
Banyaknya bangunan permanen dan semi permanen di daerah sempadan (kios rumah, pangkalan ojek
VI A
KAJIAN Study komperatif dan inventarisasi hasil studi
Perhatian dari instansi terkait
Pihak Terkait
Segera dilaksanakan
Satpol PP, PSDA
Segera dilaksanakan
Masyarakat, LSM dan pemerintah kota
Ditindaklanjuti dengan pelaksanaan sesuai rekomendasi hasil studi
Perguruan tinggi, LSM, media massa
Adapun 9 (Sembilan) identifikasi permasalahan adalah sebagai berikut: 1. Terjadinya banjir tahunan yang mengenangi wilayah disekitar segmen 3 2. Adanya limbah baik yang dihasilkan oleh rumah tangga ataupun industry (sampah, pencemaran air oleh industri) 3. Adanya alih fungsi lahan baik yang diperuntukan untuk pertanian, rumah tinggal ataupun tempat usaha 4. Adanya krisis air terutama masyarakat sekitar segmen 3 5. Perlunya penengasan pelaksanaan peraturan pemerintah 6. Permukaan air tanah yang menurun, sehingga daratan lebih rendah 7. Banyaknya masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah segmen 3, sehingga wilayah daerah aliran sungai padat penduduk 8. Menurunnya kesehatan masyarakat sekitar daerah aliran sungai, sehingga kondisinya sangat memprihatinkan
9. Solid liquid waste
11 | H a l
Berdasarkan hasil pengelompokkan tersebut, selanjutnya dirumuskan kesepatakan bersama untuk alternatif penyelesaian permasalahan yang ada dengan membuat kesimpulan. sebagai berikut; 1. Pelaksanaan normalisasi sungai Citarum dan 9 anak sungainya 2. Segera dlaksanaknnya konservasi di hulu dengan melibatkan semua komponen/ stakeholder terkait (masyarakat, pemerintah, swasta dan LSM) 3. Mencegah terjadinya pengalihan fungsi lahan oleh “oknum atau masyarakat” 4. Dibebaskannya limbah industri, domestik dan sampah diwilayah segmen 3 (Segmen Jembatan Dayeuhkolot-Ujung Saguling)
DAFTAR PESERTA SEGMEN 3 : JEMBATAN DAYEUH KOLOT - SAGULING NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14 15 16
NAMA Nungky Irman Sopala Dedi Ridwan Yuntina Erdani Nuriansyah Titi Novita Anhar H. Akhmad Bambang Aris S. Herman H. Windy Kunia P. Ita Purwanti Petrus Andi Setyo Pambudi AW Palgunadi
INSTANSI Wanadri KBB Distan Kab.Bandung Barat Dinkes Provinsi Bappeda Kota Bandung KLH Dinkes Kota Bandung Kota Cimahi LPM Unpad WPL Bappeda Kota Cimahi Bappenas Dinas SDAPE Kabupaten Bandung Puslitbang SDA Bappenas PCMU
12 | H a l
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK SEGMEN 4
13 | H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK 4 SEGMEN 4 : Saguling-Cirata-Jatiluhur KEGIATAN
HAMBATAN
SOLUSI/TINDAK LANJUT
SARAN
PIHAK TERKAIT
Hambatan Umum: 1. Konservasi lingkungan
1. Anggaran terbatas
1. Peningkatan komitmen seluruh stakeholder
1. Penegakan hukum
2. Pengembangan dan pengelolaan infrastruktur
2. Keterlambatan anggaran
2. Peningkatan koordinasi/ sosialisasi dan penyebarluasan informasi
2. Sinkronisasi peraturan perundangan
3. Pemberdayaan masyarakat
3. Sumber daya manusia
3. Penerapan teknologi
3. Percepatan pembangunan/ pengembangan infrastruktur
4.
4. Monitoring dan evaluasi
4. Konservasi
4. Penyebarluasan informasi dan koordinasi
5. Biodiversity management
5. Perilaku masyarakat
5. Pengelolaan anggaran tepat waktu dan memadai
5. Penerapan insentif dan disinsentif
6.
6. Koordinasi
1. Pemerintah • Pusat • Provinsi • Kabupaten /Kota 2. Swasta/pengu saha 3. Masyarakat
Pengelolaan data dan sistem informasi
Pemberdayaan kelembagaan
7. Peraturan perundangan
8. Kurangnya teknologi mudah & murah
4. LSM
6. Swasta turun ke perdesaan – modal, management, teknologi, pasar 7. Payment for environmental services – PES 8. Konservasi sda – flora dan fauna
9. Kemiskinan perdesaan 10. Komitmen tinggi, penerapan rendah
9. Pemanfaatan energi terbarukan – minihidro, solar cell, biogas, dll
Hambatan Khusus: 1. Sedimentasi tinggi 2. Status tanah/kepemilikan individu 3. Penurunan kualitas air 4. Permukiman di daerah sempadan sungai
14 | H a l
Kesimpulan diskusi: Isu utama di segmen ini adalah keberadaan jaring apung, pendangkalan waduk, pencemaran waduk karena sampah rumah tangga, sampah padat, dan pencemaran oleh industri, serta adanya penambangan pasir. 1. Tiga waduk memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, perlu dijaga keberlangsungan ketiga waduk tsb perlu dijaga
2. Untuk tersebut di atas teridentifikasi kegiatan kegiatan yang diperlukan yang ternyata merupakan program di dalam roadmap citarum
3. Dalam rangka melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan pelibatan dan komitmen semua pemangku kepentingan untuk melaksanakan kegiatan secara terpadu.
DAFTAR PESERTA SEGMEN 4 : SAGULING – CIRATA-JATILUHUR NO
NAMA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
dr. Hj. Ratu Tri Yulia Sumarto Shinta Hita Hadiyat Musthofa Agus Kurniawan Prima Maryaningtyas Hermono Sigit Imanudin Ita Purwanti
11. 12. 13. 14. 15. 16 17 18 19 20
Irwan AS Putri Dian Farid H. Yadi Pandi MS.Hutabarat Nita Kartika E Laksana Saryadi Mintaraga Bagus Adi R Arum
INSTANSI Dinkes Cianjur BBTNGGP Bappenas Din BM dan Pengairan Kab. Purwakarta Dishut Prop Jabar BLH Kab. Purwakarta BPLHD Jabar KLH PMPL Dinas SDA Pertambangan dan Energi Kab.Bandung Wanadri Wanadri WPL WPL Dit. Bina Program PU Bappenas Distan Cianjur Distanhutbun BBWS Citarum Bappeda Kab Bandung Barat
15 | H a l
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK SEGMEN 5
16 | H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK 5 SEGMEN 5 : Jatiluhur (Irigasi)
KEGIATAN
Sosialisasi
Koordinasi
HAMBATAN
Dana
SDM yang rendah
SOLUSI / TINDAK LANJUT/ SARAN Arsitektur pendanaan Integrasi kegiatan & pendanaan 1.
Capacity building semua SDM
2.
Advokasi stakeholder
3.
Sosialisasio kebijakan
4.
Law enforcement
5.
Pendidikan lingkungan
6.
Public privat patnership dalam Comdev dan CSR
Bappenas Depkeu Bappeda Deptan
Peran masyarkt rendah Koordinasi antar stakeholder & birokrasi
PIHAK TERKAIT
Bappenas NGO/LSM DepHut Perhutani
1.
2.
Pembangunan Fisik, Normalisasi Rehabilitasi jaringan irigasi
Dinas Kesehatan
1.
Kualitas lahan
1. Prioritas kesehatan
Dep PU PDAM
2.
Penertiban lahan sempadan
2. Informasi publik
PAM Jaya
3. Koordinasi antar stakeholder
BPLHD
3.
Law enforcement 4. Peningkatan kesadaran masyarakat
Pemda DKI
3.
Pompanisasi
PJT 2
4.
Sarana Air minum dan sanitasi
Kab/Kota Terkait
1.
2.
Pengembangan usaha tani (SRI) Penanggulangan lahan kritis
P3A Aetra BMG BPSPAM BWWSC Dep. ESDM Dinas PU TNI Industri Lembaga donor
17 | H a l
Adapun 7 (tujuh) identifikasi permasalahan adalah sebagai berikut: 1. Adanya masalah sarana/fasilitas dan infrastruktur irigasi 2. Adanya sedimentasi pada saluran 3. Adanya limbah baik yang dihasilkan oleh rumah tangga ataupun industry (sampah, pencemaran air oleh industry) 4. Adanya alih fungsi lahan milik pemerintah baik yang diperuntukan untuk pertanian, rumah tinggal ataupun tempat usaha disekitar saluran 5. Banyaknya masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah segmen 5 (lima), sehingga wilayah daerah aliran sungai padat penduduk 6. Adanya masalah ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi dasar penduduk sekitar saluran irigasi 7. Perlunya ketegasan pelaksanaan peraturan pemerintah
Berdasarkan hasil pengelompokkan tersebut di atas, selanjutnya dirumuskan kesepatakan bersama untuk alternatif penyelesaian permasalahan yang ada dengan membuat kesimpulan. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut 1. Koordinasi, advokasi dan sosialisasi yang terintegrasi 2. Program besarnya (ICWRMIP) 3. Action plan 4. Pendanaan 5. Law enforcement 6. Pemberdayaan masyarakat (Empowerment)
18 | H a l
DAFTAR PESERTA SEGMEN 5 : JATILUHUR (IRIGASI) NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17
NAMA H. Takmid S. Awananto Nendi Eddy S. Jubaedi Wahanudin Ahmad Nurfallah Fabian P Unang Saefudin Jajat Nugraha Adriyanto Deden H. Dyah S. Unayah Suryadi Mintaharja Yayan Nugraha Anne HK
INSTANSI Distanak Kab. Indramayu PT. PALYJA DEPTAN Pengairan Subang BPLH Kota BEkasi Depkes Depkes Kab. Bekasi Dept PU BPLH Karawang Dinkes Karawang PJT-2 BBKSDA Bappenas Dishutbun Subang Dishutbun Purwakarta Dinkes Kerawang Dinkes Purwakarta
19 | H a l
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK SEGMEN 6
20 | H a l
HASIL DISKUSI KELOMPOK 6 SEGMEN 5 : Citarum Pesisir KEGIATAN Dokumentasi
HAMBATAN Dana
SOLUSI/ TINDAK LANJUT Pengalokasian dana dan CSR
SARAN Perencanaan terpadu dan kajian mendalam
PIHAK TERKAIT Bapenas KLH
Konservasi
Tumpang tindih kewenangan
Perlunya koordinasi instansi terkait
Optimalisasi sumbersumber dana diluar APBD
Pemberdayaan masyarakat
Kelembagaan
Penguatan klelmbagaan
Peningkatan pemberdayaan masyarakat pesisir dengan silvo fishery
Pembangunan fisik
Perilaku masyarakat
Peningkatan pemberdayaan masyarakat
Komitmen bersama dalam perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan
Kondisi fisik lahan dan iklim
Pembangunan dan Penanganan fisik
Kondisi fisik lahan dan iklim
Pembangunan dan Penanganan fisik
BLHD/ BPLHD BLH BAPPEDA DISHUT Distan DKP PU BBWS PSDA PJT II LSM MEDIA PERGURUAN TINGGI
Berbagai solusi/tindak lanjut dari hambatan yang ada meliputi:
1. Pengalokasian dana dan CSR
Pengalokasian dana yang optimal serta meningkatkan peran swasta melalui optimalisasi CSR.
2. Perlunya koordinasi instansi terkait
Koordinasi yang dimaksud adalah koordinasi antar sektor, lembaga, pusat – daerah, maupun kebijakan dan perencana hulu – hilir Citarum. Selain itu peran masing-masing perlu lebih diperjelas dan rinci. Selanjutnya perencanaan dan pelaksanaan perlu dilakukan secara terintegrasi.
21 | H a l
3. Penguatan kelembagaan
Perkuatan kelembagaan dimaksudkan untuk lebih mengefektifkan berbagai kegiatan yang dilakukan.
4. Peningkatan pemberdayaan masyarakat
Peningkatan pemberdayaan masyarakat merupakan upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menangani Citarum. Selanjutnya adalah peningkatan STBM, penyuluhan PHBS yang konsisten serta penanganan sampah mengembangkan sekolah lapang yang berkaitan dengan upaya konservasi Citarum baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu membuat demplot-demplot sebagai percontohan.
5. Pembangunan dan Penanganan Fisik
Pembangunan fisik diantaranya adalah pembangunan breakwater untuk menjaga pesisir pantai agar tidak terjadi abrasi.
Perlu dilakukan perbaikan menyeluruh sesuai dengan
morfologi sungai agar pembangunan lebih efektif dan efisien, yang diikuti dengan penanganan garis sempadan sungai.
Pembangunan fisik dilakukan pula dengan
memperkuat tanggul penahan yang diikuti pengaturan debit air agar lebih optimal. Penanganan fisik berupaka penegerukan yang tepat waktu, pengaturan debit air serta melakukan normalisasi dan rehabilitasi tanggul-tanggul kritis.
6. Penyediaan sarana penunjang/infrastruktur
Sarana-sarana penunjang berupa penyediaan kapal-kapal keruk yang lebih banyak lagi, penyediaan alat transportasi serta perbaikan sarana jalan dan lain-lain.
Saran Beberapa saran untuk seabagai masukan untuk kegiatan selanjutnya: 1. Perencanaan terpadu dan kajian mendalam 2. Optimalisasi sumber-sumber dana di luar APBD 3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat pesisir dengan silvo fishery 4. Komitmen bersama dalam perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan
22 | H a l
Kesimpulan 1. Perlu adanya perencanaan terpadu dan menyeluruh DAS Citarum 2. Harus ada Kerjasama antar instansi pusat dan daerah dalam penanganan DAS Citarum 3. Optimalisasi peran serta masyarakat dan LSM dalam penanganan DAS Citarum 4. Optimalisasi sumber dana 5. Komitmen bersama dalam perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan (pengendalian)
DAFTAR PESERTA SEGMEN 6 : CITARUM PESISIR NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14 15
NAMA Abrar Prasodjo Y. Fuad Ismail Kiswaya Deni W. Agus Hermawan Kamal M. Sustyo I Yanti Kurnisa Taufik Indratmo S. Dine Andriyani Wewep Syaifudin R Nurdin Suharti
INSTANSI Wanadri Wanadri Din. Bina Marga & Pengairan Subang BBWS Citarum Dinkes Subang Bappeda Karawang BLH. Subang BBKSDA Jabar BBWS Citarum Bappeda Kab. Bekasi LPM ITB K3A (LSM) Dintan Kerawang KLH Indramayu
23 | H a l
LAMPIRAN 3 DAFTAR PESERTA
CITARUM ROADMAP AND INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP BANDUNG, OCTOBER 29‐30, 2009
DAFTAR PESERTA NO
NAMA
INSTITUSI
ADB Ayun Sundari 1 M. Nasimul Islam 2 Naning Mardiniah 3 P.P. Wardani 4 Bappeda Agus Hermawan 5 Andry Heru 6 Besta B.K 7 Cakra Amiyana 8 Hery Antasari 9 10 L.M. Arummawati 11 Noviansyah 12 Rinny C 13 Taufik 14 Windhy Bappenas 15 Ario P 16 Candra Samekto 17 Donny M Azdan 18 Dyah Saraswati 19 Fery 20 Kurnia Pramadhani 21 Shinta Hita Nastiti 22 Andi Setyo Pambudi 23 Nita Kartika 24 Jarot Indarto Departemen PU Departemen PU 25 Rudi RF 26 Rustyo Istiyono 27 Bagus Adi Rahmadi 28 Nova Suara 29 Tri Nugroho Waskito 30 Asep Kuryana 31 Yanti Kurnia D 32 Thova Magnolia S 33 Riska Hilmi M 34 Hendra Ahyadi 35 I Gusti Ngurah Wisnu 36 Kismaya 37 Nana Nasuha 38 Hadiyat 39 Ismail 40 Eddy S. Hadi 41 Ach. Nugraha 42 Nurdi 43 Pandi MS Hutabarat 44 Arung Samudra 45 Fabian Priandani 46 Sarwono 47 Widagdo 48 Annisa Dian P 49 Deden H. 50 Djatmiko
ADB ADB ADB ADB Bappeda Kabupaten Karawang Bappeda Kota Bandung Bappeda Subang Bappeda Kabupaten Bandung Bappeda Cimahi Bappeda Kab. Bandung Barat Bappeda Kota Bandung Bappeda Jabar Bappeda Kabupaten Bekasi Bappeda Cimahi Bappenas Bappenas Bappenas Bappenas Bappenas Bappenas Bappenas Dit. KKSDA Bappenas Dit. KKSDA Bappenas PP Bappenas BBKSDA Jabar BBKSDA Jabar BBWS Citarum BBWS Citarum BBWS Citarum BBWS Citarum BBWS Citarum BBWS Citarum BBWS Citarum BBWS Citarum BBWS Citarum BBWS Citarum Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat Dinas Bina Marga & Pengairan Kab. Purwakarta Dinas Bina Marga & Pengairan Kab. Subang Dinas Bina Marga & Pengairan Kab. Subang Dinas Binamarga & Pengairan Kab. Karawang Dinas Binamarga & Pengairan Kab. Karawang Direktorat Bina Program Ditjen SDA Direktorat BPSDA Direktorat Irigasi Ditjen SDA DPU Direktorat Irigasi Ditjen SDA DPU Direktorat Irigasi Ditjen SDA DPU Direktorat SDW Ditjen SDA Ditjen Tata Ruang PU Perlindungan BBKSDA PSDA Kabupaten Cianjur
CITARUM ROADMAP AND INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP BANDUNG, OCTOBER 29‐30, 2009
DAFTAR PESERTA NO
NAMA
INSTITUSI
Pusat Litbang SDA 51 Isdiyana Pusat Litbang SDA 52 Petrus S. Departemen Lingkungan Hidup BLH Kabupaten Purwakarta 53 Dwi S. BPLHD Propinsi Jawa Barat 54 Prima Mayaningtyas BLH Kabupaten Purwakarta 55 Agus Kurniawan BLH Kabupaten Subang 56 Kamal M. BLH Kabupaten Sumedang 57 Suhara BPLH Kabupaten Bandung 58 Windya Wardhani BPLH Kabupaten Bandung 59 Muhammad Syafei BPLH Kabupaten Karawang 60 Unang Saefudin BPLH Kota Bandung 61 Anas S BPLH Kota Bekasi 62 Jubaedi Mansyur H Si i KLH 63 Hermono Sigit KLH 64 Titi Novitha Kantor Lingkungan Hidup Cimahi 65 Akhmad Departemen Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Dep. Kehutanan 66 Hans Nico Sinaga Dinas Hutbun. Subang 67 Umayah Dinas Hutbun. Subang 68 Ir. Wewep Syaepudin MP Arifin Hakim Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat 69 Arifin Hakim Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat 70 Musthofa Dinas Pertanian TPH 71 Ir. E. Laksana MP Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kab. Bandung 72 Tisna Umara Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kab. Bandung Barat 73 Dedi Ridwan Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kab. Indramayu 74 Takmid Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kab. Purwakarta 75 Suryadi Mintaraga, MP Dinas Pertanian, Perkebunan & Kehutanan Kab. Sumedang 76 Soenaryo Dinas Pertanian, Perkebunan& Kehutanan Kab. Bandung Barat 77 Sopala D. Daud Dinas SDA Pertambangan & Energi Kabupaten Bandung 78 Ita Purwanti Bambang Agus BS Direktorat Pengelolaan Air Ditjen PLA Deptan 79 Departemen Kesehatan Dinas kesehatan 80 Wahanudin Dinas Kesehatan Kab. Bekasi 81 Ahmad Nurfallah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung 82 dr. Suhardiman d Hj R T i Y li H Di Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur K h K b Ci j 83 dr. Hj. Ratu Tri Yulia H. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang 84 Jajat Nugraha, ST, MKM Dinas Kesehatan Kabupaten Subang 85 Deni Wiryanto Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang 86 drg. H. Agus S. Rasyidi Dinas Kesehatan Kota Bandung 87 Anhar H. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat 88 Yuntina Erdani Dinas Kesehatan Purwakarta 89 Anne HK LSM AROM 90 Dadang Sudirdja CAKRAM Bandung 91 Rifal Zaelani ELINGAN (Elemen Lingkungan) 92 Deni Riswandani ITB 93 Indratmo Soekarno Kelompok Kerja Komunikasi Air (K3A) 94 Dine Andriani KLH Kab. Indramayu 95 Suhartati LMDH Gunung Tilu 96 Daud Yusup LP3ES 97 Burhanudin LPM Unpad 98 Bambang Aris Sistanto MPSA 99 Dede Juhary Palyja 100 Awananto
CITARUM ROADMAP AND INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP BANDUNG, OCTOBER 29‐30, 2009
DAFTAR PESERTA NO
NAMA
101 Andrijanto 102 Imamuddin 103 Sri Hernowo 104 Dinna Mulyani 105 Prasetyo Adhi G. 106 Hendra Setiawan 107 Abrar Prasodjo 108 Yusuf Fuad 109 Dudung Natanegara 110 Anas R 111 Pithe Akil 112 Nungky Irma Nurmala 113 Irwan HS P i 114 Putri 115 Erry Riyana Hardjapamekas 116 Dian Farid Hafidi 117 Adeng S. 118 Herman H. 119 Yadi 120 Jajang KD Yully MQ 121 Yully MQ PCMU & RCMU 122 Anjar Dwi Krisnantha 123 Amir Rachman 124 Dhiaz Kurniasari 125 Maksum Hidayat 126 Natalia Indriana 127 Puspa Ayu 128 R.Wahyuningrat 129 Sabari Sabar 130 Sony Thamrin 131 AW Palgunadi 132 Lucky Andiyani 133 Mujiati 134 Qanitha R h Y i 135 Rachmat Yuniawan 136 Retno Handayani 137 Yatrin Kaniu 138 Zaenal Muttaqin 139 Suhardi Suryadi 140 Eric Quincieu 141 Fitra Aidiella Dachlan Ratih Amel 142 Ratih Amel 143 Steve Griffiths 144 Rimun Wibawa 145 Alimin Jahya 146 Eni Kardiwiyati 147 Siti Rosyidah 148 Suramin 149 Zulkifli 150 Atta Verin 151 Agung 152 M. Taufik Akbar 153 Akhmad Dody Firmansyah
INSTITUSI Perum Jasa Tirta II PMPL PPA Consultant PPA Consultant PPA Consultant SC Wanadri Wanadri Wanadri Wanadri Wanadri Wanadri Wanadri Wanadri W di Wanadri Wanadri WPL Citarum WPL Citarum WPL Citarum WPL Citarum WPL Citarum WPL Citarum WPL Citarum RCMU RCMU RCMU RCMU RCMU RCMU RCMU RCMU RCMU PCMU PCMU PCMU PCMU PCMU PCMU PCMU PCMU PCMU ADB Consultant ADB Consultant ADB Consultant ADB Consultant ADB Consultant Fasilitator 1 Fasilitator 2 Fasilitator 3 Fasilitator 4 Fasilitator 5 Notulen utama Interpreter Fotografer Notulen 1 Notulen 2
CITARUM ROADMAP AND INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP BANDUNG, OCTOBER 29‐30, 2009
DAFTAR PESERTA NO 154 155 156 157
NAMA Sinta Silviani Sri Fina Karlina Jenta Puspariki Susanti Yulianti
INSTITUSI Notulen 3 Notulen 4 Notulen 5 Notulen 6
LAMPIRAN 4 AGENDA ACARA
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP 29-30 OKTOBER 2009 SARI ATER, SUBANG
LOKAKARYA KORDINASI ROADMAP CITARUM & PROGRAM INVESTASI CITARUM ROADMAP & INVESTMENT COORDINATION WORKSHOP 29-30 OKTOBER 2009
AGENDA ACARA Hari 1: Kamis, 29 Oktober, 2009 Jam
Deskripsi
Pembicara
Detail
08.00 – 09.45
Kedatangan dan Registrasi
10.00 – 10.05
Pembukaan
MC
• •
10.05 – 10.15
Presentasi Multimedia Citarum
Slide show
•
Bapak Ir. M. Donny Azdan MA., MS., Ph.D
•
Sesi 1 Pembukaan dan Pengantar
Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas,
10.15 – 10.35
• • • •
10.35 – 10.50
Sesi 2 Presentasi: Kegiatan Project-1 Pengelolaan Sumber Daya Air Citarum
10.50 – 11.00
Rehat Kopi
Bapak Ir. Widagdo, Dipl.HE, Direktur Sungai, Danau dan Waduk
Pembukaan oleh MC Pengantar dan gambaran singkat susunan acara workshop Presentasi Multimedia Pengantar mengenai Citarum Roadmap and Investment Program Penjelasan singkat mengenai perbedaan antara Citarum Roadmap and Investment Program Penjelasan singkat perkembangan yang sudah dilakukan Visi dan harapan yang ingin dicapai di masa mendatang Penjelasan lebih jauh mengenai kegiatan di Investment Program/Project-1 (mengacu kepada diagram/grafis Citarum Roadmap and Investment Program dan peta Citarum) presentasi, akan menunjukkan kegiatan, institusi/lembaga/mitra dan mendukung peran aktif para pemangku kepentingan di tingkat kabupaten dalam kerangka/konteks pengembangan dan proses Citarum Roadmap and Investment Program
Panitia
2|Hal
LOKAKARYA KORDINASI ROADMAP CITARUM & PROGRAM INVESTASI CITARUM ROADMAP & INVESTMENT COORDINATION WORKSHOP 29-30 OKTOBER 2009
AGENDA ACARA Jam
Deskripsi
Pembicara Bapak Asep Kuryana
11.00 – 11.25 Sesi 3 Presentasi: Peran LSM dalam Citarum Roadmap
11.25 – 11.40
Sesi 4 Presentasi: Contoh dan Praktek yang Baik: Peran Pemerintah Daerah dalam Citarum Roadmap
11.40 – 11.50
Memperkenalkan Citarum Website
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pendayagunaan Tata Guna Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum *Bapak Dr.Setiawan W, Dipl, SE.,M.Eng
Detail •
• • • •
• Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) Jawa Barat Bapak Candra Samekto
Menggarisbawahi pentingnya peranan LSM dalam Citarum Roadmap dan kerjasama dengan pemerintah. Bertukar pikiran seputar pengalaman dan praktik yang baik dalam hal kerjasama LSM dengan Pemerintah Bertukar pikiran tentang tantangan dan peluang Perwakilan dari LSM yang bekerja di Citarum berbagi pengalaman dalam menjalankan program. Berbagi pengalaman tentang praktik yang baik dalam inisiatif staf pemerintah Berbagi tentang tantangan dan peluang untuk pejabat pemerintah untuk berkontribusi positif dalam Citarum Roadmap
Fungsional Perencana Bapenas •
11.50 – 12.10
Presentasi Sungai Citarum
Bapak Abrar Prasodjo Wanadri
• •
Presentasi Foto dan Video tentang Sungai Citarum (dari hulu ke hilir) Memperkenalkan konsep pembagian segmen sungai (untuk digunakan nanti saat diskusi kelompok) Mengenai kegiatan penyusuran Citarum di daerah hilir
Moderator: Bapak Ir. M. Donny Azdan MA., MS., Ph.D 12.10 – 12.45
Panel Dialog
12.45 – 13.45
Makan siang
Narasumber: Bapak Ir. Widagdo, Dipl.HE, Bapak Erry Riyana Hardjapamekas Bapak Ir.A.Rifai Natanegara Panitia
3|Hal
LOKAKARYA KORDINASI ROADMAP CITARUM & PROGRAM INVESTASI CITARUM ROADMAP & INVESTMENT COORDINATION WORKSHOP 29-30 OKTOBER 2009
AGENDA ACARA Jam
Deskripsi
Pembicara
Detail
Sesi 5 – Diskusi Kelompok Fasilitator 13.45 – 14.00
Briefing
Diskusi Kelompok Berdasarkan pembagian segmen daerah sungai untuk mengidentifikasi dan mendata serta memetakan kegiatan para pemangku kebijakan, permasalahan, tantangan , serta kesempatan pada tiap sektor. 14.00 – 16.00
Fasilitator
• • • •
Pengantar “Kontrak belajar” (membuat kesepakatan bersama atas aturan diskusi) membuat kesepakatan bersama aturan yang berlaku sepanjangn sesi mis. waktu, mematikan alat elektronik, dsb. Pembentukan kelompok Partisipan dikelompokkan dalam enam kelompok segmen sungai di Hulu, Tengah dan Hilir Klasifikasi topik: Aktivitas, Peluang, Tantangan dan Saran Setiap kelompok akan mendapat kesempatan untuk mendiskusikan Aktivitas, Peluang, Tantangan dan Saran
Output yang diharapkan: -
-
16.00 – 16.30
• •
Pemetaan aktivitas dan instansi/LSM dalam satu daerah untuk meningkatkan koordinasi. Inventaris kegiatan pemangku kebijakan yang yang bekerja di suatu daerah tertentu.
Rehat Kopi
4|Hal
LOKAKARYA KORDINASI ROADMAP CITARUM & PROGRAM INVESTASI CITARUM ROADMAP & INVESTMENT COORDINATION WORKSHOP 29-30 OKTOBER 2009
AGENDA ACARA Jam 16.30 – 17.30
Deskripsi Presentasi setiap kelompok dan diskusi
Pembicara
Detail
• •
Fasilitator
Persiapan untuk presentasi kelompok Presentasi kelompok
Detail Tambahan: 17.30 – 18.00
18.00 – 19.20
Kesimpulan
Fasilitator
Fasilitator akan membantu pembuatan pernyataan kelompok, mempersiapkan rencana aksi (berdasarkan kesimpulan) termasuk koordinasi kedepan
Panitia
Istirahat Sholat
Hari 2 : Jumat, 30 Oktober 2009 Jam
Deskripsi
Detail
Pembicara
Sesi 6 07.00 – 07.40 07.40 – 09.20 09.20 – 10.00
Sarapan pagi Team Building exercise
Fasilitator Fasilitator Fasilitator
•
Aktivitas team building
•
Komitmen para partisipan untuk implementasi program ke masa depan
Komitmen Bersama **detail dan implementasi teknis akan dipandu oleh Fasilitator
10.30
Penutupan
** Hasil, laporan workshop dan rencana aksi akan disirkulasikan kepada semua departemen/ pemangku kebijakan dan semua dokumen akan diunggah dalam situs web. Untuk konfirmasi dan kordinasi, dapat menghubungi: Natalia (0856 2870735), Diaz (0852 13794181/0812 19741962), Sabar (0815 8912780)
5|Hal
LAMPIRAN 5 PETA WILAYAH 6 SEGMEN CITARUM
^ 107°40'0"E
SUB DAS CIKAPUNDUNG
^
ta r Ci S.
^
SUB DAS CITARIK
SEGMENT 1 WAYANG MOUNT - MAJALAYA BRIDGE 7°0'0"S
um
²
Cicalengka
^ ! .
m ru
7°0'0"S
tarik i C . S
ta Ci S.
m itaru S. C
SUB DAS CIKAPUNDUNG
r ita C S.
INTEGRATED CITARUM WATER RESOURCES MANAGEMENT INVESTMENT PROGRAM (ICWRMIP)
107°50'0"E
Legend
M &
Ciparai
Mountain
# * ' 4
c ¥ £
! .
c £ ¥
Majalaya ! .
!
!
um
S. Cit ar u m
^ ^
Weir
^
JEMBATAN MAJALAYA
! .
Ci Ta r
^
Secondary Cities
& M
um
! .
Main Cities
!
Post Rain Point Bridge
Province Boundary District Boundary WS Citarum Boundary Citarum River River Sub Das Boundary
BANDUNG
^
Marujung ! .
SUB DAS CISANGKUY
^
! .
SUB DAS CITARUM HULU
^ ^ Y ! .
7°10'0"S
7°10'0"S
Produced by : RCMU - Bappenas Latest Update 091014
GARUT h Ci Seureu
^
aru Ci T
BAPPENAS Ministry of Public Works
DAS CIMANUK m
Ministry of Forestry
^
GUNUNG WAYANG
! .
# * Situ Cisanti
Ministry of Health
DAS CILAKI
0 1.25 2.5
5
Santosa ! .
Ministry of Agriculture
7.5 107°40'0"E
State Ministry of Environment
Kilometers 10
Asian Development Bank
DAS CIKANDANG 107°50'0"E
107°40'0"E
107°45'0"E
INTEGRATED CITARUM WATER RESOURCES MANAGEMENT INVESTMENT PROGRAM (ICWRMIP)
²
SUMEDANG
ru ike C S.
KOTA BANDUNG
^
SUB DAS CIKAPUNDUNG
SEGMENT 2 MAJALAYA - DAYEUH KOLOT BRIDGE
h
Secondary Cities Mountain
& M
# * ' 4
SUB DAS CITARIK
S. Ci ta r
Main Cities
M &
Weir
Bridge
c £ ¥
JEMBATAN DAEYUH KOLOT
c ¥ £
um
um itar C S.
itarik S. C
S. Ci ta
^Post Rain Point
^ ru m
!
!
!
Province Boundary
^ ! .
District Boundary
7°0'0"S
7°0'0"S
River
ita S. C
m itaru C . S
WS Citarum Boundary Citarum River
rum
Sub Das Boundary
ta Ci S.
^
m ru
! .
Ciparai
BANDUNG
! .
^ ^
JEMBATAN MAJALAYA
Y
Majalaya ! .
c £ ¥ rum
SUB DAS CISANGKUY
Produced by : RCMU - Bappenas Latest Update 091014
Ci Ta
SUB DAS CITARUM HULU
^
BAPPENAS 7°5'0"S
7°5'0"S
Ministry of Public Works
^ S. Ci ta
ru m
Ministry of Forestry
Marujung ! .
Ministry of Agriculture
^
0 0.5 1
2
3
Ministry of Health State Ministry of Environment
^
Km 4 107°40'0"E
107°45'0"E
^
Asian Development Bank
! 107°30'0"E
S. M et a
^
! .Lembang
^
^
! . SUB DAS CIMETA
^
INTEGRATED CITARUM WATER RESOURCES MANAGEMENT INVESTMENT PROGRAM (ICWRMIP)
107°40'0"E
² ^
^
SEGMENT 3 DAEYUH KOLOT BRIDGE - SAGULING 6°50'0"S
6°50'0"S
^
^
Legend
M & & M # * ' 4
^
c £ ¥
^
!
!
^ ^
KOTA CIMAHI ! .
! .
^
Cimahi
SUB DAS CIKAPUNDUNG
! P!.
Waduk Saguling
arum
Cililin
^
^
UJUNG SAGULING
^
^
S. Ci ta
ru m
JEMBATAN DAEYUH KOLOT ta r Ci . S
BANDUNG
^ !
!
SUB DAS CISOKAN !
Ci Midei
! ! ! !
0 1.25 2.5
5
7.5 107°30'0"E
^
BAPPENAS
! .Banjaran
! .
Ministry of Agriculture ! .
^ ^
Ministry of Health State Ministry of Environment
^
Km 10
7°20'0"S 107°30'0"E
Ministry of Public Works Ministry of Forestry
^DAS CISANGKUY SUB
! !
! ! ! ! ! !
!
um
SUB DAS CITARUM HULU
SUB DAS CIWIDEI
!
Produced by : RCMU - Bappenas Latest Update 091014
ik itar
^
Soreang ! .
!
S. C
7°0'0"S
7°0'0"S
m itaru C . S
c ¥ £
SUB DAS CIMINYAK
!
! .
KOTA BANDUNG
Y
!
^
S. C it
! .
SUB DAS CITARIK
BANDUNG BANDUNG
Batujajar
!
Main Cities Secondary Cities Mountain Weir Bridge Post Rain Point Province Boundary District Boundary WS Citarum Boundary Citarum River River Sub Das Boundary Saguling Reservoir
107°40'0"E
107°50'0"E
^
107°40'0"E
Asian Development Bank
107°15'0"E
BEKASI
! .
6°30'0"S
KARAWANG
Waduk Jatiluhur
PURWAKARTA
DAS CILAMAYA
C S. ita
u i ka
! .
District^Boundary ^
Wanayasa
Ci a se m
Cikalongwetan
6°45'0"S
# * S. Ci ta r
um
S.
M
Ciater ! .
! .
^^
^
Produced by : RCMU - Bappenas Latest Update 091014
^
S. Citarum
SAGULING
Batujajar
^^
^
BAPPENAS
^
^ Works Ministry of Public
KOTA ! . CIMAHI
^
! .
KOTA!.BANDUNG
! .
! P
BANDUNG
um
Cililin
^ SUB DAS CIWIDEI
Ministry of Agriculture
State Ministry of Environment 7°0'0"S
107°30'0"E
^
Ministry of Health
^
m itaru C . S
SUB DAS CISANGKUY SUB DAS CITARUM HULU
Ministry of Forestry
^
S. Cita r
^
SUB DAS CIMINYAK
107°15'0"E
Lembang
^
Padalarang
! .
! .
15
! .
^
Waduk Saguling
Km 20
^
^
SUB DAS CIKAPUNDUNG
Cibeber .. Cisokan S!
SUKABUMI
! .
Mt. Tangkubanparahu
^
et a
SUB DAS CIMETA
^
10
^
6°45'0"S
Ciranjang ! .
SUB DAS CISOKAN
5
Saguling-Cirata-Jatiluhur Reservoir
S.
! .
BANDUNG
2.5
Citarum River River Sub Das Boundary
dul
CIANJUR
0
Province Boundary
!
^
Y
DAS CIMANDIRI
!
! .
Mt. Burangrang
7°0'0"S
!
DAS CIPUNAGARA # *
CIANJUR
Weir
^
C S.
SUB DAS CIKASO
! .
^ Post Rain Point ^
SUB DAS CITARUM HILIR
^
Waduk Cirata
! .
^ Mountain ^
# * ' 4
WS Citarum Boundary
! . DAS CIGUNDUL SUB S. Cikun
Secondary Cities
^
BojongkoleSUB ! .
CIRATA
Main Cities
M &
SUBANG
PURWAKARTA DAS CIKASO SUB DAS CIKASO SUB DAS CIKASO
! .
^
m ru
t ibee S. C
Pasirkalong ! .
Legend & M
SUB DAS CIBEET
BOGOR
²
SEGMENT 4 SAGULING-CIRATA-JATILUHUR
DAS CIASEM
^ ! .
INTEGRATED CITARUM WATER RESOURCES MANAGEMENT INVESTMENT PROGRAM (ICWRMIP)
6°30'0"S
SUB DAS CIKASO
Cariu ! .
^
S. Cilamaya
CIPAMINGKIS
Pangkalan
S. Cita rum
! .DAS
107°30'0"E
Asian Development Bank
^
^
107°10'0"E
107°20'0"E
INTEGRATED CITARUM WATER RESOURCES MANAGEMENT INVESTMENT PROGRAM (ICWRMIP)
107°30'0"E
² 4Pundung Weir '
ca S. Si
4 '
Curug Weir
K ana l
SUB DAS CITARUM HILIR
SUB DAS CIBEET
M &
Mountain
# * ' 4 !
DAS CILAMAYA
Waduk Jatiluhur
! .
^
!
Main Cities
Secondary Cities
& M
Weir
^
S. Cita rum
KARAWANG
Legend
6°30'0"S
6°30'0"S
Pangkalan ! .
SUB DAS CIKASO
SEGMENT 5 JATILUHUR IRRIGATION SCHEME
DAS CIASEM
tarum
JATILUHUR
et S. Cibe
BEKASI
SUBANG
!
Post Rain Point Province Boundary District Boundary
Citarum River WS Citarum Boundary
PURWAKARTA
Citarum River River
Sub Das Boundary
C S.
Jatiluhur Reservoir
r ita um
PURWAKARTA
^
BOGOR
! .
Bojongkole
^
SUB DAS CIKASO
SUB DAS CIKASO Y SUB DAS CIKASO S. Citaru m
^ u
6°40'0"S
ika
6°40'0"S
C S.
SUB DAS CIKASO
! .
ta Ci S.
iku
SUB DAS CIGUNDUL
nd
! .Cikalongkulon
m ru
C S.
S. C itaru m
Produced by : RCMU - Bappenas Latest Update 091014
BAPPENAS
ul
Ministry of Public Works
CIANJUR Waduk Cirata
! .
Ministry of Forestry
Cikalongwetan
! .
Ministry of Agriculture
BANDUNG SUB DAS CISOKAN
0 107°10'0"E
1.5
3
6
Km 9SUB DAS12 CISOKANSUB DAS CIMETA 107°20'0"E
CIRATA
Ministry of Health
SUB DAS CIMETA S. Me ta
# *
^
State Ministry of Environment Asian Development Bank
107°30'0"E
^
107°15'0"E
²
S. Citar u
ita
rum
! .
Kedaung
SEGMENT 6 CITARUM DOWN STREAM Main Cities
M &
Secondary Cities
& M
Mountain
# * ' 4
6°0'0"S
6°0'0"S
S. C
INTEGRATED CITARUM WATER RESOURCES MANAGEMENT INVESTMENT PROGRAM (ICWRMIP)
107°30'0"E
m
107°0'0"E
^ !
Cibuaya ! .
Batujaya ! .
! .
! .
S. C
Babakan
JAVA SEA
Sungaibambu
Central Citarum Canal
ita
East Citarum Canal
rum
North Citarum Canal
! .
Sub Das Boundary
Reservoir
SUB DAS CITARUM HILIR ! .
Srengseng
Rengasdengklok
Sea
! .
BEKASI
6°15'0"S
DAS CIPAMINGKIS ! .Tambun W. Cibitung
Rawamerta
KARAWANG
Cikarang
6°15'0"S
KOTA BEKASI
! .
! .
Sumurgede
um itar
4 '
Y C S.
DANAU/WADUK BEKASIR. Dukuh ! .
!
River
DASCILIWUNG DAS BEKASI
Bekasi Weir
!
Weir Post Rain Point Province Boundary District Boundary WS Citarum Boundary West Citarum Canal
DANAU/WADUK
! .
Cikarang Weir
Produced by : RCMU - Bappenas Latest Update 091014
Wadas
DAS CILAMAYA
KARAWANG ! .
4 '
! .
BAPPENAS ! .
Ministry of Public Works ! .
Ciredak ! .
SUB DAS CIBEET Cibeet Weir
4 ' ! .
0 107°0'0"E
2.5
5
! .
10
Cikampek
SUBANG
Barugbug Weir
4 '
Pundung Weir
Cibarusa
4 '
Km 15
Ministry of Agriculture
Walahar Weir
4 '
BOGOR
Ministry of^Forestry
20
Curug Weir
4 ' 107°15'0"E
PURWAKARTA 107°30'0"E
! .
Ministry of Health State Ministry of Environment Asian Development Bank
LAMPIRAN 6 FOTO KEGIATAN
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
KAMIS, 29 OKTOBER 2009
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
KAMIS, 29 OKTOBER 2009
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
KAMIS, 29 OKTOBER 2009
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
KAMIS, 29 OKTOBER 2009
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
KAMIS, 29 OKTOBER 2009
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
KAMIS, 29 OKTOBER 2009
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
KAMIS, 29 OKTOBER 2009
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
JUMAT, 30 OKTOBER 2009
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
JUMAT, 30 OKTOBER 2009
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
JUMAT, 30 OKTOBER 2009
CITARUM ROADMAP & INVESTMENT PROGRAM COORDINATION WORKSHOP
JUMAT, 30 OKTOBER 2009