LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN II
ANALISIS EKONOMI-EKOLOGI SUMBERDAYA HUTAN MANGROVE SEBAGAI DASAR PERENCANAAN WILAYAH PESISIR(TAHUN II)
Ketua
:
Anggota :
Abu Bakar Sambah , S.Pi.MT Dr. Ir. NUDDIN HARAHAB, MP Ir.Mohammad Mahmudi,MS
Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, melalui DIPA Universitas Brawijaya berdasarkan SK Rektor Nomor: 039/SK/2010, tanggal 17 Februari 2010.
Universitas Brawijaya Nopember 2010
RINGKASAN Hutan mangrove merupakan suatu ekosistem pesisir yang komplek dan khas, memiliki daya dukung tinggi bagi kehidupan. Oleh karena itu kawasan pesisir pantai menjadi bagian yang sangat penting dalam kegiatan pembangunan dan perekonomian. Pemanfaatan wilayah pesisir mempunyai banyak tujuan dengan berbagai macam aktivitas ekonomi yang ada (antara lain:pemukiman, tambak, industri). Dengan demikian perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dengan berbagai macam tujuan dan prioritas harus dapat ditentukan dengan baik agar tercapai pembangunan keberlanjutan. Dasar penentuan tersebut adalah keselarasan dari sebuah system lingkungan dan ekonomi, yaitu keterpaduan antara kepentingan ekonomi dan ekologi. Tujuan penelitian tahun kedua ini adalah : (1) Melakukan penilaian parameter kesesuaian lahan pesisir terhadap beberapa peruntukan perikanan, (2) Mempetakan kesesuaian lahan dengan penyajian Geographical Information System (GIS), (3) Analisis ekonomi prediksi kelayakan usaha terhadap beberapa kegiatan ekonomi atau aktivitas usaha di wilayah pesisir. Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive terhadap pengguna dan pemanfaat ekosistem hutan mangrove. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif. Untuk mengetahui kelayakan usaha menggunakan perhitungan nilai-nilai kelayakan usaha. Selain itu penyajian hasil analisa kesesuaian lahan dengan menggunakan Geographical Information System (GIS). Hasil analisis Pengukuran parameter tekstur tanah, pH tanah, suhu, salinitas dan bahan organik, yang dilakukan pada beberapa titik di beberapa desa pantai yang ada di Kecamatan Gending, mulai dari Desa Klaseman terus ke arah barat hingga Desa Curahsawo menunjukkan kelas tekstur tanah lempung berpasir, pH 6,6 – 6,9, suhu berkisar antara 28-31 oC, dan salinitas berkisar antara 29-31%,. Hasil pemetaan wilayah pesisir yang berhutan mangrove, menunjukkan bahwa masingmasing wilayah desa terdapat kesesuaian terhadap tambak maupun vegetasi mangrove. Sedangkan perhitungan nilai kelayakan usaha dalam prediksi 10 tahun ke depan, dengan 4 alternaif pemanfaatan lahan yang diskenariokan, menunjukkan nilai kelayakan yang rata-rata cukup baik yaitu Net Present Value (NPV) positif, Nilai Internal Rate of Return (IRR) jauh di atas tingkat bunga bank, dan Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) > 1. Saran yang disampaikan dari hasil penelitian adalah: Pengelolaan sumberdaya mangrove dalam pemanfaatan ruang wilayah pesisir harus sesuai dengan konsep konservasi, yang memandang ekosistem mangrove sebagai pemelihara proses ekologi dan penyangga kehidupan. Dengan demikian, maka keberadaan ekosistem hutan mangrove melalui kemampuan daya dukungnya secara ekologi maupun ekonomi harus menjadi bagian pertimbangan dalam pengembangan dan tata ruang wilayah pesisir.
SUMMARY Mangrove is coastal ecosystem which has own characteristics and complexity, and hashigh life supporting. Moreover, coastal area has become on of important part on developmentand economic area. Utilization of coastal area has many advantages in several economicactivities such as settlement, ponds, and industries. Then, plan of coastal utilization with severalpurposes and priorities must be well planned in order to get continuing development of coastal area. Act determination must be based on economic and ecological importance. The purposes of this research are: 1. Characteristic analysis of mangrove ecosystem, 2.counting of economical-ecological value of mangrove ecosystem. This research was held on Gending, Probolinggo coastal are with concerning on that areahas large silvofishery and the largest and well maintained of mangrove ecosystem. Purposivetechnique was use in data collecting. Some respondent were use for this data collecting whichwere 1. Fish collector, 2. Crab collector, 3. Shrimp collector, 4. Shell collector, 5. Birds eggcollector, 6. Pond owner, 7. Stakeholder that consists of local government, local society, and society group of mangrove caring. Research method that used is quantitatively descriptive method. Quantitative descriptive analysis even qualitatively analysis will describe characteristics of mangrove ecosystem and their support to local fishery. Quantitative analysis based on data counting and numerical will describe total economical value of mangrove ecosystem. Characteristic analysis of mangrove ecosystem showed that Rhizopora mucronata, Sonneratia alba, and Avicennia alba are the dominant species. Parameter value of physical, chemical, and biological showed that mangrove are in good condition, and fertile with abundant plankton. Supporting effort of mangrove ecosystem for marine organism was showed by their primary productivity value, which show the number of fish stock. In 146 hectare of mangrove, fish production on mangrove ecosystem was 192.2 ton/year. Function and utilization of mangrove in Gending: 1. economical function and utilization such as wood producer, and birds nest. 2. ecological function and utilization such as buffer area for intrusion or sea water intrusion barrier, as protected area, nesting, and production of waterorganisms, wave barrier, preventing of abrasion, and sediment trap, nursery ground, feedingground, and spawning ground for some water organisms especially fishes. Based on identification of function and utilization of mangrove ecosystem, we counted that economicecologicalvalue of mangrove are Rp. 13.941.885.354,-/year. Suggestions from the research result are: management of mangrove resources in coastalarea utilization must suitable with conservation concept, that mangrove ecosystem as ecologicalconservation and life supporting. Then, mangrove ecosystem with supporting effort inecological and economical aspect must be concern on coastal area development and planning.
DAFTAR PUSTAKA
Barbier,E.B and Ivar Strand. 1997. Valuing Mangrove-fishery: a Case Study of Campeche, Mexico. Paper prepared for the 8th Annual Conference of European Association of Environmental and Resource Economics (EAERE), Tilburg University, The Netherlands. Barbier. E. B. 2006. 10 Mangroves Dependency and the Livelihoods of Coastal Communities in Thailand. Environment and Livelihoods in Tripical Coastal Zones (Eds. C.T. Hoanh, T.P.Tuong, J.W, Growing and B.Hardy). Bengen, Dietriech G. 1999. Pengenalan Dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove, PusatKajian Sumberdaya Pesisir Dan Lautan. IPB. Bogor. Bengen Dietriech G. 2000. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. IPB. Bogor. Bengen, Dietriech G. 2001. Ekosistem Sumberdaya Pesisir dan Laut Serta PengelolaanSecara Terpadu dan Berkelanjutan, (Prosiding Pelatihan Pengelolaan WilayahPesisir Terpadu, Bogor 29 Oktober – 3 November 2001. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB). Bengen, Dietriech G. 2002. Sinopsis: Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut Serta Prinsip Pengelolaannya, Cetakan ketiga. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Dahuri, Rokhmin. 1996. Pengembangan Rencana Pengelolaaan Pemanfaatan BergandaHutan Mangrove di Sumatera, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Dahuri, Rochmin; Jacob Rais; Sapta Putra Ginting; M.J Sitepu, 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Dan Lautan Secara Terpadu, Cetakan kedua, Penerbit Pradnya Paramita. Jakarta. Dixon, John A.1989. Valuation of Mangrove: Tropical Coastal Area Management. Vol 4,No.3. Metro Manila Philipines. ESRI. 1996. Using the ArcView Spatial Analyst. Redlands, Environmental Systems Research Institute, Inc. ESRI. 1999. ArcView Help. Redlands, Environmental Systems Research Institute, Inc. Fauzi, Ahmad. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan: Teori dan Aplikasi,PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Franks, T; And Falconer R. 1999. Developing Prosedure for the Sustainable Use of Mangrove System, Elseveir; Agricultural Water Management. Gittinger, J. Price. 1986. Economic Analysis of Agriculture Project. Slamet Sutomo dan Komet Mangiri (penterjemah). 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian,Edisi Kedua, UI-Press. Jakarta.
Grasso, Monica. 1998. Ecological-Economic Model for Optimal Mangrove Trade off Between Forestry and Fishery Production: Comparing a dynamic optimization and a simulation model. Elsevier, Ecological Modeling. 131 – 150. Gunarto, 2004. Konservasi Mangrove Sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan Pantai. Jurnal Litbang Pertanian, 23 (1). Hamilton and Snedaker. 1984. Handbook for Mangrove Management, UNESCO. East West Centre. Honolulu. Hawai. Haryanto. 2004. “Bahaya Perubahan Penggunaan Lahan di Kota Semarang”. Forum Geografi, Vol. 18, No. 2, Desember 2006. Hlm. 152-160. Hudspeth, Thomas R; Joshua Farley; Roelof, Boumans. 2007. Valuing Philippine Mangrove Forest via Ecological Economics. University of Vermon Environmental Program and Rubenstein Shool of Environmental and Natural Resources,Burlington.
[email protected]. Hufschimdt,M. Maynard; David E. James; Anton D. Meister; Blair T.Bower; John a. Dixon. 1987. Environmental Natural System and Development, an Economic Valuation Guide. (Edisi Indonesia: Lingkungan Sistem Alami dan Pembangunan, Petunjuk Penilaian Ekonomis). Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. Husnan, S. dan Suwarsono. 1999. Studi Kelayakan Proyek. Edisi III UPP.AMP YKPN. Yokyakarta. Ichsan, Moch. 1997. Studi Kelayakan Usaha. Citra Media Karya Anak bangsa, Surabaya. Irwan, Z.D. 2003. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Kadariah; Lien Karlina dan clive Gray. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kamaruzzaman, B.Y; Mohd-Lokman H; Sulong I. and Razanudin I. 2001. Sedimentation Rates on the Mangrove Forest of Pulau Che Wan Dagang, Kemaman terengnu. The Malaysian Forester 64 (1) : 6 – 13. Khalil, Samina. 1999. The Economic Value of The Environment : Cases from South Asia. IUNC. www.iucnus.org/publication.html. Laimeheriwa, M.B; E.Latuheru, E. Dan P. Siegers. 1993. Teknik Kulture Fitoplankton dan Kemungkinan Pengembangannya. (Suatu Alternatif Bagi Penyediaan Pakan Alami Untuk Kelangsungan Hidup Benih Budidaya), Fakultas Perikanan, Universitas Patimura, Ambon. Mann,K.H. 1982. Ecology of Coatal Water, A System Approach. Black Well Scientific Publication. Oxford. Melana, Dioscoro M; Emma E. Melana MF; and Amuerfino, M. Mapalo. 2000. Mangrove Managemen and Development In Philippines. Presented during the meeting on “Mangrove and Aquaculture Management” helt at Kasetsart Univ.Campus, Bangkok, Thailand.
Mendoza, Antonio,B. And Danilo P. Alura. 2007. Mangrove Strukture on the Eastern Coast of Samar Island, Philippines. This Research was funded by the USAIDfunded project “Preparation of a Comprehensifve Coastal Resource Management Plan for Eastern Visayas (Philippines). Munangsihe, M. 1993. Environmental Economics and Sustainable Development. World Bank Environnment Paper Number 2. Noor, Rusila; Khazali dan Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove Di Indonesia. PKA/WI_IPB. Bogor. NCGIA. 2007. Interpolation: Inverse Distance Weighting. http://www.ncgia.ucsb.edu/pubs/spherekit/inverse.html (23 Juni 2008). Paul, U. Saint. 2006. 12 Interelation Among Mangroves, the Local and Social Sustainability: a Review from a Case Study in North Brazil. Environment and Livelihoods in Tripical Coastal Zones (Eds. C.T. Hoanh, T.P.Tuong, J.W, Growing and B.Hardy). Pearce, D. dan R. K Turner. 1990. Economics of Natural Resources and The Environment. Harvester Wheatsheaf. Pearce,D. Dan D. Moran. 1994. The Economic Value of Biodiversity. IUNC. Earthscan Publication, London. Pomeroy, R.S. 1992. Economic Valuation Available Methode. P. 149 – 162. In T.E Chua and LF Scura (eds.) Integrative framwork and methodes for coastal area managemant. ICLARM Conf. Proc, 37,169p. Primavera, J.H. 2000. Integrated Mangrove-Aquaculture System in Asia. Integrated Coastal Zone Management. Autumn ed, pp 121-130.Reksohadiprodjo, Sukanto. 1993. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Energi. Edisi keduaBPFE Yogyakarta. Rohoruo, Halahingano and Steven, Lim. 2006. An Inter-Sectoral Economic Model for Optimal Sustainable Mangrove Use in the Small Island Economy of Tonga. Presented at the New Zealand Agricultural and Resource Economics Society. Ronnback Patrik. 2002. Environmentally Sustainable Shrimp Aquaculture. Prepared for Swedish Society for Nature Convertion. Ruitenbeek, H.Jack. 1992. Mangrove Management: An Economic Analysis of Management Options With a Focus on Bintuni Bay, Irian Jaya. Environmental Management Development in Indonesia Project (EMDI), Jakarta. Soekartawi, 1996. Panduan Membuat Usulan Proyek Pertanian dan Pedesaan. Andi Yogyakarta. Soemarso. 1993. Evaluasi Proyek, Rineka Cipta. Jakarta. Soemartono. 2002. Kontribusi Perguruan Tinggi Dalam Rehabilitasi Dan Pengembangan Hutan Mangrove. Makalah Pelatihan Dan Workshop Rehabilitasi Mangrove Tingkat Nasional. Yogyakarta. Soerianegara. 1987. Masalah Penentuan Batas Lebar Jalur Hijau Hutan Mangrove. Prosiding Seminar III Ekosistem Mangrove. Jakarta.
Sukristijono, Sukarjo Toro. 1991. Makna Ekologi Hutan Mangrove Untuk Menunjang Pengembangan Perikanan Di Banyuasin Sumatera Selatan. Balitbang Biologi,Puslitbang Oseanologi LIPI. Jakarta. Suparmoko. 1995. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Edisi kedua, BPFE Yogyakarta. Suparmoko dan Maria. 2000. Ekonomika Lingkungan. BPFE Yogyakarta. Watson, D.F. & Philip G.M. 1985. A Refinement of Inverse Distance Weighted Interpolation. Geo- Processing 2: 315-327. Wiradisastra, U.S. dkk. (2004a). Laporan Akhir – Analisis Tingkat Kesesuaian Marine Culture Wilayah ALKI II, Buku II (Kajian ilmiah). Bogor, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, IPB.