LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERUM PERUMNAS

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PERUM PERUMNAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

DAFTAR ISI Halaman

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 1.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

1/1 - 1/2

2.

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

2/1 – 2/1

3.

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

3/1 – 3/1

4.

Laporan Arus Kas Konsolidasian

4/1 – 4/2

5.

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian

5/1 – 5/97

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2016 AND 2015 (Expressed In Rupiah, unless otherwise stated)

PERUM PERUMNAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes

31 Desember 2016

31 Desember 2015

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha (net) (penurunan nilai wajar piutang usaha senilai Rp100.130.602.366 dan Rp85.623.385.653 untuk tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015)

Piutang lain-lain Uang muka Beban dibayar dimuka Tanah dan bangunan akan dijual Proyek dalam pelaksanaan Tanah mentah Tanah dalam pengelolaan kerjasama

ASSETS CURRENT ASSETS 2f, 4

1.561.060.685.375

1.376.384.613.010

(net of allowance for impairment losses of Rp100.130.602.366 and Rp85.623.385.653 of December, 31 2016 and December, 31 2015)

2g, 5 6 7 8 2i, 9 2j ,10 2j, 11

2.423.372.217.471 11.978.565.618 78.922.421.679 117.823.771.340 446.979.500.386 635.029.660.880 517.491.791.197

2.150.376.423.797 10.888.558.913 46.370.157.476 49.963.662.666 389.069.142.906 431.276.452.927 378.571.595.963

Other receivables Advances Prepaid expenses Land and building for sale Projects in progress Land

2j, 12

69.533.098.233

73.954.257.971

Land in joint venture

5.862.191.712.179

4.906.854.865.627

Total Current Assets

Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Tanah mentah jangka panjang Penyertaan Rumah dan bangunan disewakan (dikurangi akumulasi penyusutan senilai Rp104.233.345.560 dan Rp98.230.209.205 untuk tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015)

Piutang jangka panjang Aset tetap (dikurangi akumulasi penyusutan senilai Rp53.088.373.342 dan Rp48.214.797.119 untuk tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015)

NON CURRENT ASSETS 13 14

101.360.433.252 1.560.000.000

135.979.187.053 1.560.000.000

Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

Long term - Land Investments in share Investment property (less accumulated depreciation of Rp104.233.345.560 and Rp98.230.209.205 of December, 31 2016 and December, 31 2015)

15 16

81.258.869.411 110.166.246.548

87.697.209.297 57.552.717.616

Long-term receivables Fixed assets (less accumulated depreciation of Rp53.088.373.342 and Rp48.214.797.119 of December, 31 2016 and December, 31 2015)

2k, 17

403.417.325.228

299.696.288.860 Others assets

Aset lain-lain (aset lain-lain senilai Rp1.813.130.729 untuk tanggal 31 Desember 2016 dan Rp2.226.845.307 untuk 31 Desember 2015)

Cash and cash equivalents Account receivables (net)

2k, 18

7.039.687.178

13.055.809.850

(others assets amounting to Rp1.813.130.729 for December, 31 2016 and Rp2.226.845.307 for December, 31 2015)

704.802.561.618

595.541.212.676

Total Non Current Assets

6.566.994.273.797

5.502.396.078.303

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

TOTAL ASSETS

See the notes to the consolidated financial statement which is an integral part of these consolidated financial statement as a whole 1/1

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2016 AND 2015 (Expressed In Rupiah, unless otherwise stated)

PERUM PERUMNAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes

31 Desember 2016

31 Desember 2015

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK

LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES

Utang usaha 19 Dana titipan (BL Peduli BUMN) 2r, 20 Beban yang masih harus dibayar 21 Voucher yang masih harus dibayar 22 Kelebihan uang muka penghuni 23 Pajak yang masih harus dibayar 2a, 24 Utang retensi kontraktor 25 Penangguhan pembayaran 26 Penerimaan uang muka 27 Dana sosial pegawai 28 Pinjaman dalam negeri segera jatuh tempo 29 Pendapatan yang ditangguhkan 2n, 30

243.840.242.707 1.218.641.786.187

247.979.427.845 169.276.195.805 1.003.093.218.137

5.269.969.841 5.528.830.988 118.541.794.783 17.070.806.718 6.707.533.719 65.501.008.905 104.175.413

17.533.808.291 4.353.163.401 138.254.848.822 9.288.441.572 919.702.011 73.442.859.600 104.175.413

401.795.601.414 -

307.376.588.766 92.266.667

Excess of down payments Accrued taxes Contractor retention Accrued payment Down payment received Employee’s social funds Domestic loan immediately due Deferred income

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

2.083.001.750.675

1.971.714.696.329

Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Account payables Deposit funds Accrued expenses Accrued voucher

NON CURRENT LIABILITIES

Pinjaman dalam negeri yang jatuh tempo lebih dari satu tahun 2e, 29 Utang jangka panjang lainnya 31

1.544.389.298.894 92.784.548.703

1.167.171.354.326 125.554.383.222

Domestic loan with maturities more than one year Other long term liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

1.637.173.847.597

1.292.725.737.548

Total Long Term Liabilities

EKUITAS Modal ditempatkan Penyertaan modal negara Cadangan Penghasilan komprehensif lain Selisih transaksi perubahan ekuitas Laba periode berjalan Kepentingan non-pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

32 33 34 35

1.000.000.000 1.960.374.857.888 539.184.804.420 184.432.129.541

1.000.000.000 1.474.969.390.888 428.557.549.082 141.705.091.368

36

55.036.047.408 94.082.770.438 12.708.065.829

55.036.047.408 122.919.172.570 13.768.393.110

2.846.818.675.524

2.237.955.644.426

6.566.994.273.797

5.502.396.078.303

37


EQUITY Capital issued State equity Reserves Other comprehensive income Difference of equity transactions Gain/ (loss) current year Non-controlling interests Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

See the notes to the consolidated financial statement which is an integral part of these consolidated financial statement as a whole 1/2

PERUM PERUMNAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN

Catatan/ Notes

2016

2n, 38 20, 39

1.262.820.920.335 (793.447.962.269)

1.371.542.107.117 (830.925.280.450)

NET SALES COST OF GOOD SOLD

469.372.958.066

540.616.826.667

GROSS PROFIT (LOSS)

(33.700.560.782) (241.585.494.249)

(30.439.971.668) (243.712.901.073)

(275.286.055.031)

(274.152.872.741)

194.086.903.035

266.463.953.926

LABA (RUGI) KOTOR BEBAN USAHA Beban Penjualan Beban administrasi dan umum

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 AND 2015 (Expressed In Rupiah, unless otherwise stated) 2015

40

JUMLAH BEBAN USAHA LABA (RUGI) USAHA PENDAPATAN (BEBAN) DI LUAR USAHA Pendapatan di luar usaha 41 Beban di luar usaha 42

85.190.827.414 (159.913.367.863)

OPERATING EXPENSES Selling Expenses General & Adm Expenses TOTAL OPERATING EXPENSES OPERATING INCOME

70.762.912.034 (144.763.686.743)

OTHER REVENUES (EXPENSES) Other revenues Other expenses

JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) USAHA

(74.722.540.449)

(74.000.774.709)

TOTAL OTHER REVENUES (EXPENSES)

LABA SEBELUM PAJAK

119.364.362.586

192.463.179.217

INCOME BEFORE TAX

(26.341.919.430)

(70.428.243.477)

TAX EXPENSES Final

93.022.443.157

122.034.935.740

PAJAK PENGHASILAN Final LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME Gain on fixed assets revaluation Income tax on fixed assets revaluation Remeasurement employee benefit

Keuntungan revaluasi aset tetap

99.683.003.743

239.135.858.924

Pajak penghasilan revaluasi aset tetap Pengukuran kembali atas program imbalan pasti

(3.987.320.150)

(7.174.075.768)

(52.968.645.420)

(53.614.419.156)

135.749.481.330

PROFIT FOR THE YEAR AND TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME 300.382.299.740

TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF LAIN PERIODE BERJALAN LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali

94.082.770.438 (1.060.327.281)

INCOME ATTRIBUTED TO 122.919.172.597 Parent Company's shareholders (884.236.857) Non controlling interest

136.809.808.611 (1.060.327.281)

COMPREHENSIVE INCOME ATRIBUTED TO Parent Company's shareholders Non controlling interest


301.266.536.597 (884.236.857)

See notes to the consolidated financial statement which is an integral part of these consolidated financial statement as a whole 2/1

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 AND 2015

PERUM PERUMNAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal Ditempatkan/ Capital Issued

(Expressed In Rupiah, unless otherwise stated) Penyertaan/ Equity

Saldo 1 Januari 2015 / Balance as January, 1 2015 1.000.000.000 474.969.390.888 Penyertaan Modal Negara/ State Equity - 1.000.000.000.000 Cadangan / Reserves Deviden/ Devidends Koreksi saldo awal/ Adjustments of begining balance Penghasilan komprehensif periode berjalan/ Comprehensive income for the year Keuntungan revaluasi aset tetap/ Gain on fixed assets revaluation Pengukuran kembali atas program imbalan pasti/ Remeasurement employee benefit Perubahan pada kepentingan nonpengendali/ Non controlling interest of changes Saldo per 31 Desember 2015/ Balance as of December 31 2015 1.000.000.000 1.474.969.390.888 Saldo 1 Januari 2016 / Balance as January, 1 2016 1.000.000.000 Penyertaan Modal Negara/ State Equity Cadangan / Reserves Deviden/ Devidends Penghasilan komprehensif periode berjalan/ Comprehensive income for the year Keuntungan revaluasi aset tetap/ Gain on fixed assets revaluation Pengukuran kembali atas program imbalan pasti/ Remeasurement employee benefit Perubahan pada kepentingan nonpengendali/ Non controlling interest of changes Saldo per 31 Desember 2016/ Balance as of December 31 2016 1.000.000.000

Cadangan/ Reserves

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas/ Difference of equity transactions

254.362.605.372 174.194.943.710

55.036.047.408 -

-

-

-

-

-

-

122.919.172.597

-

-

122.919.172.597

-

-

-

231.961.783.155

-

231.961.783.155

-

-

-

(53.614.419.156)

-

(53.614.419.156)

-

-

-

Saldo Laba (Rugi)/ Profit (Loss)

194.385.457.990 (174.194.943.710) (20.190.514.307)

Penghasilan Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income (36.642.272.632) -

-

Kepentingan Nonpengendali/ NonControlling Interest 14.711.365.346 -

(58.735.379)

Total Ekuitas/ Total Equity

957.822.594.372 1.000.000.000.000 (20.190.514.307) (58.735.379)

(884.236.857)

(884.236.857)

428.557.549.082

55.036.047.408

122.919.172.570

141.705.091.367

13.768.393.110

2.237.955.644.425

1.474.969.390.888 485.405.467.000 -

428.557.549.082 110.627.255.338

55.036.047.408 -

122.919.172.570 (110.627.255.337) (12.291.917.232)

141.705.091.367

13.768.393.110

-

-

2.237.955.644.425 485.405.467.000 1 (12.291.917.232)

-

-

-

94.082.770.438

-

-

94.082.770.438

-

-

-

-

95.695.683.593

-

95.695.683.593

-

-

-

-

(52.968.645.419)

-

(52.968.645.419)

-

-

-

-

1.960.374.857.888

539.184.804.420


55.036.047.408

3/1

94.082.770.438

184.432.129.541

(1.060.327.281)

(1.060.327.281)

12.708.065.829

2.846.818.675.524

See notes to the consolidated financial statement which is an integral part of these consolidated financial statement as a whole

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED CASH FLOW STATEMENT FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2016 AND 2015 (Expressed In Rupiah, unless otherwise stated)

PERUM PERUMNAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2016

2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan: Penerimaan penjualan Penerimaan piutang dan retensi Penerimaan uang muka penjualan Penerimaan sewa dan iuran pemeliharaan air minum Penerimaan pengelolaan gedung dan jasa lainnya Jumlah penerimaan Pengeluaran: Beban Langsung Beban produksi Beban tidak langsung Beban personalia Beban umum dan hukum Beban pemasaran Beban pemeliharaan Beban bunga Pembayaran kepada negara Jumlah pengeluaran Jumlah kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts: 195.958.748.494 Receipts from sales 410.801.137.135 Receipts from receivables and retention 142.251.266.600 Receipts from advance sales

332.372.630.172 413.933.096.651 96.013.490.478 13.971.734.687

12.205.411.596

19.674.270.134

25.880.699.340

875.965.222.122

787.097.263.165

Pengeluaran: Investasi rutin/baru Pengadaan tanah Penelitian dan pengembangan Jumlah pengeluaran Jumlah kas bersih yang (digunakan untuk) aktivitas investasi

Total receipts

641.197.022.095

456.956.241.238

296.501.547.267 84.486.324.190 42.154.465.937 12.329.394.587 182.332.489.501 162.837.614.489

277.370.124.664 82.074.451.326 26.771.970.294 14.653.268.984 111.189.230.946 192.388.357.145

Payments: Direct costs Cost of production Indirect cost Personel expenses General expenses and law Marketing expenses Maintenance expenses Interest expenses Payment to Goverment

1.421.838.858.065

1.161.403.644.597

Total payments

(545.873.635.943)

(374.306.381.432)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan: Penjualan aktiva tetap

Receipts from rent and water fees Receipts from building management and other services

Net cash flows from operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

312.629.975

488.106.462

Receipts: Selling of fixed assets

26.094.838.487 119.276.347.316 5.771.700.351

22.348.367.689 89.182.331.663 1.275.070.564

Payments: Investment Land acquisition Research and development

151.142.886.154

112.805.769.916

Total payments

(150.830.256.179)

(112.317.663.454)


Net cash outflows for investing activities

See notes to the consolidated financial statement which is an integral part of these consolidated financial statement as a whole 4/ 1

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED CASH FLOW STATEMENT FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2016 AND 2015 (Expressed In Rupiah, unless otherwise stated)

PERUM PERUMNAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2016

2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan: Kredit bank dan non-bank Bunga jasa giro/deposito Penambahan PMN Lainnya Jumlah penerimaan Pengeluaran: Angsuran kredit bank dan nonbank Angsuran Pembangunan Semesta/ Deviden Dana PKBL dan BL BUMN Lainnya Jumlah pengeluaran Jumlah kas bersih yang (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA AKHIR TAHUN

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 958.532.850.000 70.958.419.803

1.045.167.150.000 8.911.044.398

250.000.000.000 302.466.811.480

1.000.000.000.000 147.659.882.976

Receipts: Bank and non-bank loan Interest current accounts/ deposit Additional of government equity participation Others

1.581.958.081.283

2.201.738.077.374

Total receipts Payments:

219.929.048.022

474.506.355.064

Installment bank loan/ nonbank

13.041.917.260 173.951.388.479 293.655.763.035

20.217.059.726 21.523.477.494 227.208.928.816

Development fees/ Devidends PKBL and BL BUMN Fund Others

700.578.116.796

743.455.821.100

881.379.964.487

1.458.282.256.274

184.676.072.365

971.658.211.388

NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENT

1.376.384.613.010

404.726.401.622

CASH AND CASH EQUIVALENT AT BEGINNING OF YEAR

1.561.060.685.375

1.376.384.613.010

CASH AND CASH EQUIVALENT AT END OF YEAR

KAS


Total payments Net cash outflows from financing activities

See notes to the consolidated financial statement which is an integral part of these consolidated financial statement as a whole 4/ 2

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1 UMUM

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 1 GENERAL

a. Pendirian

a. Establishment

Perum Perumnas (Perusahaan) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sejak tahun 1999 secara teknis berada di bawah Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, sekarang di bawah Menteri Negara Perumahan Rakyat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 1974 yang disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah nomor 12 tahun 1988 terakhir telah diganti dengan Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 2004 tentang Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perusahaan) yang telah diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2015, sifat, maksud, dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah:

Perum Perumnas (the Company) is a State-Owned Enterprise (BUMN) that was technically part of the Department of Resettlement and Regional Infrastructure. It is now part of the State Minister of Public Housing. Based on the Government Regulation Number 29 year 1974 which was revised by the Government Regulation Number 12 year 1988, replaced by the Government Regulation Number 15 year 2004, the last revised by the Government Regulation Number 83 of 2015 about Perusahaan Umum Pembangunan Nasional the Company),the characteristics, aims and objectives of the Company are:

1). Maksud dan tujuan pendirian Perusahaan adalah untuk turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya.

1). The Company's intents and purposes are to conduct and support government policies and programs in economics and national development in general.

a.

di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Rumah Susun; dan b. optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau menyediakan pelayanan jasa bagi kemanfaatan umum berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan yang sehat. 2). Perusahaan melakukan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a. sebagai penyedia tanah, meliputi: 1. Penyedia tanah skala besar/land bank baik dengan cara membeli/ganti rugi, kerja sama dengan pemilik atau instansi lain dan atau tanah-tanah yang diserahkan oleh Instansi Pemerintah; 2. pengelolaan tanah yang dikuasai dengan kewenangan perencanaan, peruntukan dan penggunaan tanah termasuk membangun sarana dan prasarananya; dan

5/1

a. b.

Housing and Residential Area and Apartment; and optimizing the utilization of the Company's resources to produce goods and/or providing services for the public benefit based on the principle of management of the Healthy Company.

2). The Company's main business activities are: a.

as a provider of land, including: 1. Provider of large-scale land/land bank either by buying/ compensation, in cooperation with the owners or other agencies and or lands submitted by government agencies; 2.

management of land controlled by the authority of the planning, allocation and use of land, including building facilities and infrastructure; and


PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1 UMUM (Lanjutan)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 1 GENERAL (Continued)

a. Pendirian (Lanjutan)

a. Establishment (Continued)

3. Pengelolaan tanah yang dikuasai dengan kewenangan perencanaan dan peruntukkan untuk keperluan usaha Perusahaan, dapat dilakukan penyerahan atau pemindahtanganan (menjual) rumah dan bangunan dan/atau bagian-bagian tanah yang merupakan aset dalam bentuk persediaan (inventori ) b. sebagai pengembang Perumahan dan Permukiman, meliputi: 1. pengadaan tanah dan pemanfaatan tanah Pemerintah/Pemerintah Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah untuk pembangunan Perumahan dan Permukiman;

3.

b.

as a developer of Housing and Settlements, includes: 1. Acquisition and use of Government/State Owned Enterprises/Regional-Owned Enterprises' land for construction of housing and settlement;

2. penyelenggaraan pembangunan Perumahan dan Permukiman untuk memenuhi kebutuhan Perumahan dan Permukiman bagi masyarakat, beserta prasarana/sarana/utilitas; dan,

2.

3. pengelolaan Perumahan dan Permukiman beserta prasarana/sarana/utilitas (estate management). c. membangun Rumah Tunggal, Rumah Deret dan Rumah Susun; d. mengelola Rumah Susun Umum sewa dan Rumah Susun Khusus; e. melakukan Penataan dan Peningkatan Kualitas Perumahan, Permukiman, dan Rumah Susun pada lokasi yang dikuasai oleh Perusahaan; f. melakukan pengembangan kota dan pembangunan kota baru; penataan Permukiman g. melakukan kumuh/padat hunian; h. melakukan pelayanan jasa konsultasi dan advokasi di bidang Perumahan dan Permukiman; dan i melakukan Off-Taker (pembelian produk rumah umum pengembang lain) untuk dijual kembali dengan fasilitas subsidi.

3.

5/2

c. d. e.

Management of land controlled by the authority designated for the purposes of planning and operations of the Company, to do assignment or alienation (selling) of houses and buildings, and/or portions of land that is an asset in inventory;

builder of housing and settlement to fulfil society needs of house and settlement and its infrastructure/ facilities/ utilities; and,

management of housing and settlement and its infrastructure/ facilities/ utilities (estate management); build up single house, row house, and apartment; managing leased apartment and special apartment; arranging and improving quality of housing, settlement and apartment at a location controlled by the Company;

f.

to develop city and construction new city;

g.

arrange slums area;

h.

perform consulting services and advocacy in housing and settlement; and

i.

perform off-taker (purchase of common household products other developers) for resale at subsidized facilities.




a. Pendirian (Lanjutan)

a. Establishment (Continued)

3). Selain kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sepanjang mendukung secara finansial terhadap kegiatan usaha utama, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya yang sudah dimiliki dan/atau dikuasai Perusahaan sebagaimana ditetapkan Menteri.

3). In addition to business activities referred to in subsection (2), all support financially the main business activities, the Company may carry out business activities in order to optimize the utilization of resources that are owned and / or controlled companies, as determined by the Minister.

Kegiatan Perusahaan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia yang dibagi-bagi dalam regionalregional yang membawahi beberapa cabang atau unit pengelola.

Scope of the Company are in all over Republic of Indonesia which comprise to regionals that are supported by branche offices or units.

Di samping kegiatan-kegiatan tersebut, sejak tahun 1996 Perum Perumnas bersama lima Badan Usaha Milik Negara di bawah Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah (BUMN Karya) membentuk Kerja sama Operasi (KSO) Kawasan Siap Bangun (Kasiba) di kawasan Driyorejo, Gresik, Jawa Timur. Maksud dan tujuan KSO ini adalah untuk mengelola pembangunan skala besar Kasiba di lokasi Driyorejo seluas 1.000 Ha.

In addition to these activities, since 1996 Perumnas with five other State Owned Enterprise under the Ministry of Settlement and Regional Infrastructure (BUMN Karya) formed a Joint Operation (KSO) of Kawasan Siap Bangun, Kasiba in Driyorejo, Gresik, East Java. The KSO's intent and purpose is to manage development of large-scale on-site Kasiba Driyorejo area of 1000 Ha.

Berdasarkan kesepakatan anggota Kasiba Driyorejo tanggal 19 September 2003, BUMN Karya melepaskan penyertaannya kepada PT Rukun Pilar Sentosa. Kesepakatan tersebut dikukuhkan dengan Akta Notaris Martin Roestamy. SH Nomor 244 tanggal 19 September 2003 tentang penarikan diri sebagai peserta pada KSO. Adapun atas pengalihan penyertaan modal BUMN Karya dari KSO, dibuatkan Akta Perjanjian Pengikatan Penyertaan Modal yang dikukuhkan dengan Akta Notaris Martin Roestamy, SH Nomor 245 tanggal 19 September 2003.

Based on agreement of members of Kasiba Driyorejo on September 19, 2003, BUMN Karya releases its participation to PT Rukun Pillar Sentosa. Such agreement was authorized with deed of Notary Martin Roestamy, SH., number 244 on September 19, 2003 concerning resignations participant at KSO. Upon transfer of capital participation BUMN Karya from the KSO, contained in Deed of Agreement on capital participation authorized with Notary Deed Martin Roestamy, SH number 245 on September 19, 2003.

b. Manajemen

b. Management

Manajemen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, sebagai berikut:

5/3

The Company's management as December 31, 2016 and 2015 is as follows:




b. Manajemen (Lanjutan)

b. Management (Continued)

1) Dewan Pengawas Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-250/MBU/2007 tanggal 8 Agustus 2007, No. KEP186/MBU/2011 tanggal 08 Agustus 2011, KEP-SK-201/MBU/2012 tanggal 24 Mei 2012, SK-234/MBU/10/2016 Tanggal 4 Oktober 2016 dan KetuaDewas/ 003/KPTS/IV/2016 tanggal 1 April 2016, susunan Dewan Pengawas Perusahaan adalah sebagai berikut :

1) Board of Commissioners: By the Minister of State-Owned Enterprises Number KEP-250/MBU/2007 on November 7, KEP-186/MBU/2012 on August 8, 2012, KEPSK-201/MBU/2012 on May 24, 2012, SK234/MBU/10/2016 on October 4, 2016 and KetuaDewas/003/KPTS/IV/2016 on April 1, 2016, the Board of Supervisory of the Company are as follows:

2016

2015

Dewan Pengawas : Yuswanda A. Temenggung Ketua : Syarif Burhanuddin Anggota Anggota : Gumilang Hardjakoesoema Anggota : Anggota : Miftah Faqih : Erwin Fajrin Sekretaris

Board of Commissioners Pangihutan Marpaung : Chairman Yuswanda A. Temenggung : Members Gumilang Hardjakoesoema : Members Tumiyo : Members Miftah Faqih : Members Rizal Kamal : Secretary

2) Dewan Direksi Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN RI Nomor SK-367/MBU/2012 Tanggal 10 Oktober 2012 dan Nomor SK158/MBU/07/2016 Tanggal 26 Juli 2016, susunan Direksi Perusaaan sebagai berikut:

2) Board of Directors: Based on the Decree of the Minister of SK367/MBU/2012 Date October 10, 2012 and SK158/MBU/07/2016 Date July 26, 2016, the Board of Directors of the Company as follows:

2016 Dewan Direksi Direktur Utama

: Bambang Triwibowo

Direktur Pertanahan & Hukum

: Herry Irwanto

Direktur Produksi

: M.Kamal Kusmantoro

Direktur Pemasaran

2015 :

Directors Board President Director

-

:

Land & Legal Director

M. Kamal Kusmantoro

:

Production Director

Muhammad Nawir

:

Marketing Director

Himawan Arief Sugoto

Muhammad Nawir

Direktur Keuangan & SDM

: Hakiki Sudrajat

Hakiki Sudrajat

:

Direktur Korporasi & Pengembangan Bisnis

: Galih Prahananto

-

:

Adm. & Finance Director Corporation & Business Development Director

Direktur Korporasi & Pertanahan

: -

Herry Irwanto

:

Corporation & Land Director

5/4




b. Manajemen (Lanjutan)

b. Management (Continued)

3) Komite Audit

3) Audit Commitees

Berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Perum Perumnas Nomor: KetuaDewas/003/KPTS/VIII/2012 tanggal 31 Agustus 2012 dan No. KetuaDewas/003/KPTS/X/2015 30 Oktober 2015 telah dibentuk Komite Audit Perusahaan yang beranggotakan sebagai berikut:

Ketua Sekretaris Anggota

31 Desember 2016 : Miftah Faqih : Agung Syarifudin : Mas Dharmawan Suryadi

Based on the decision of the Board of Supervisory Perum Perumnas Number: KetuaDewas/003/KPTS/VIII/ 2012 dated August 31, 2012 and Number: KetuaDewas/003/KPTS/X/ 2015 dated October 30, 2015 has been established the Company's Audit Committee, consisting as follows:

December, 31 2015 Miftah Faqih : Agung Syarifudin : Osman Syarif :

4) Komite Perencanaan dan Risiko Usaha Berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Perusahaan Nomor: KetuaDewas/01/KPTS/I/ 2015 tanggal 15 Januari 2015 dan No. Ketua Dewas/06/KPTS/XII/2016 Tanggal 1 Desember 2016 telah dibentuk Komite Perencanaan dan Risiko Usaha Perusahaan yang beranggotakan sebagai berikut:

31 Desember 2016 : Gumilang Hardjakoesoema Sekretaris merangkap anggota : Achmad Solihin Anggota : Winarno Ketua

4) Establishment of Planning and Risk Committees Based on the decision of the Board of Supervisory of the Company Number: KetuaDewas/01/KPTS/I/ 2015 dated January 15, 2015 and Number: KetuaDewas/06/KPTS/XII/ 2016 dated December 1, 2016, the composition of the Planning and Risk Committee as follows:

Tumiyo

Achmad Solihin Winarno

c. Organisasi Kantor Pusat dan Regional

Chairman Secretary Members

December, 31 2015 :

: :

Chairman

Secretary and concurrent member Members

c. Head and Regional Office Organization

Berdasarkan Keputusan Direksi No. Dirut/79/KPTS/10/99 tanggal 30 Juli 1999, Dirut/024/KPTS/02/02 tanggal 14 Februari 2002, Dirut/040/KPTS/10/2002 tanggal 1 Maret 2002, Dirut/042/KPTS/10/2002 tanggal 4 Maret 2002, Dirut/030/KPTS/10/2004 tanggal 26 Februari 2004, dan Dirut/036/KPTS/10/2014 tanggal 5 September 2014.

5/5

Based on the Director Decision Number Dirut/79/KPTS/10/99 on July 30, 1999, February 14, 2002 Dirut/024/KPTS/02/02, Dirut/040/KPTS/10/2002 on March 1, 2002, Dirut/042/KPTS/10/2002 on March 4, 2002, Dirut/030/KPTS/10/2004 on 26 February 2004 and Dirut/036/KPTS/10/2014 on September 5, 2014.


PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1 UMUM (Lanjutan) c. Organisasi (Lanjutan)

Kantor


Pusat

dan

Regional

c. Head and (Continued)

Regional

Office

Organization

tentang "Penyempurnaan Organisasi dan Tata Kerja Perum Perumnas" ditegaskan organisasi Perusahaan mencakup Kantor Pusat yang bertugas melakukan pengaturan, pembinaan dan pengendalian (turbindal) terhadap tujuh kantor Regional, satu Regional Rusunawa serta satu Kawasan dengan wilayah kerja sebagai berikut :

on "Improving the Organization and Work of Perum Perumnas" stated that the Company's organization includes the Head Office which manages regulations, guidance and control of the seven Regions Offices, as well as Rusunawa Region with a working area as follows:

1) Kantor Regional I Berkedudukan di Medan dan mempunyai wilayah usaha di Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau Daratan, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Sumatera Barat.

1) Regional Office I Domiciled in Medan with a business area covering Aceh Special Region Province, North Sumatra Province, Mainland Riau Province, and Riau Islands Province and West Sumatra Province.

2) Kantor Regional II Berkedudukan di Jakarta dan mempunyai wilayah usaha di Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Tengah.

2) Regional Office II Domiciled in Jakarta with a business area covering Jambi Province, Bengkulu Province, South Sumatra Province, Lampung Province, West Kalimantan Province and Central Kalimantan Province.

3) Kantor Regional III Berkedudukan di Jakarta dan mempunyai wilayah usaha di Provinsi DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kota madya Bogor, Kotamadya Bekasi, Kotamadya Tangerang, Kotamadya Depok.

3) Regional Office III Domiciled in Jakarta with a business area covering DKI Jakarta Province, Bogor Regency, Tangerang Regency, Bekasi Regency, Bogor City, Bekasi City, Tangerang City, Depok City.

4) Kantor Regional IV Berkedudukan di Bandung dan mempunyai wilayah usaha di Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat di luar Bodetabek.

4) Regional Office IV Domiciled in Bandung with a business area covering Banten Province and West Java Province out of Bodetabek.area.

5) Kantor Regional V Berkedudukan di Semarang dan mempunyai wilayah usaha di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Timur.

5) Regional Office V Domiciled in Semarang with a business area covering Central Java Province, Yogyakarta Province, South Kalimantan Province and East Kalimantan Province.

5/6


PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1 UMUM (Lanjutan) c. Organisasi (Lanjutan)

Kantor


Pusat

dan

Regional

c. Head and (Continued)

Regional

Office

Organization

6) Kantor Regional VI Berkedudukan di Surabaya dan mempunyai wilayah usaha di Provinsi Jawa Timur, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

6) Regional Office VI Domiciled in Surabaya with a business area covering East Java Province, Bali Province, West Nusa Tenggara Province and East Nusa Tenggara Province.

7) Kantor Regional VII Berkedudukan di Makassar dan mempunyai wilayah usaha di Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku dan Provinsi Papua.

7) Regional Office VII Domiciled in Ujung Pandang with a business area covering South Sulawesi Province, Central Sulawesi Province, Southeast Sulawesi Province, North Sulawesi Province, Maluku Province and Papua Province.

8) Regional Rumah Susun Sederhana Sewa Berkedudukan di Jakarta dan mempunyai wilayah usaha rumah susun sewa di Batam, Padang, Pontianak, Cengkareng, Jakarta Koja, Pasar Jumat, Cirebon, Samarinda, Warugunung, Siwalankerto dan Makassar.

8) Leased Simple Apartment Regional Domiciled in Jakarta with a business of Apartment Renting covering area of Batam, Padang, Pontianak, Cengkareng, Koja Jakarta, Pasar Jumat, Cirebon, Samarinda, Warugunung, Siwalankerto and Makassar.

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY PENTING POLICIES Ikhtisar kebijakan akuntansi Perusahaan disajikan untuk membantu pembaca dalam mengevaluasi laporan keuangan. a. Pernyataan Kepatuhan

OF

IMPORTANT

ACCOUNTING

The Company significant accounting policies are presented to assist readers in evaluating the financial statements. a. Statement of Compliance

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan pelaporan akuntansi sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The financial statements have been prepared using appropriate accounting principles and reporting of Statement of Financial Accounting Standards in Indonesia.

Laporan keuangan disusun menggunakan basis akrual kecuali Laporan Arus Kas disusun atas dasar metode langsung dengan pengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Financial statements are prepared using the accrual basis except the Statement of Cash Flows which are prepared on the basis of the direct method that grouping the cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah.

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah.

5/7

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK revisi ini memberikan panduan penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Penerapan PSAK revisi ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian kecuali bagi pengungkapannya.

ACCOUNTING

b. Principles of Consolidation Effective on January 1, 2015, the Company applies PSAK Number 4 (Revised 2013), “Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements”. This revised PSAK provides guidance on the preparation and presentation of financial statements for a group of entities that are in control of a parent entity and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities are presented as separate financial statements additional information. Application of this revised PSAK does not have a significant effect on the consolidated financial statements except for the disclosure.

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:

The consolidated financial statements incorporate the whole subsidiary entities controlled by the Company. Control is presumed to exist when the Company has directly or indirectly through subsidiary entities more than half the voice power of an entity, except in rare circumstances can be clearly demonstrated that such ownership is not followed with control. Control also exists when the Company has half or less the voice power of an entity when there is:

1) Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; 2) Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; 3) Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau badan tersebut; atau 4) Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau badan pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau badan tersebut.

1) Power in excess of half the voting rights under the agreement with other investors; 2) Power to set policy based on the entity’s financial and operational statues or treaties;

5/8

3) Power to appoint or replace the majority of the board of directors and board of commissioners or equivalent regulatory agencies, and entities controlled by the board or agency, or 4) Power to a majority vote at board meetings and board of directors or equivalent governing body and controlled entities through the board of directors and board of commissioners or the agency.



2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan)

c.

ACCOUNTING

b. Principles of Consolidation (Continued)

Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Perusahaan dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar entitas yang dikonsolidasikan telah dieliminasi.

Non-control Interest is proportion of the profit or loss and net assets that not owned by the Company and separately presented in the consolidated comprehensive income statement and equity on the consolidated statement of financial position, divided by equity attributable to parent entity.All of account balances and materials inter-entity transactions of consolidated have been eliminated.

Transaksi dengan Pihak Berelasi

c.

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak (entitas pelapor):

Related Parties are persons or entities relating to The Company and Subsidiaries Entity (reporting entity):

1) Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak (entitas pelapor): i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; ii. Memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan; atau iii. Personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

1) Person or immediate family members making relationship with The Company if such persons: i. Having control or joint control over The Company; ii. Having significant influence to The Company; or iii. Key management personnel of The Company or parent entity of The Company. 2) An entity having relationship with The Company if it fulfils one of the following matters:

2) Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: i.

Transactions with related party

Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. ii. Entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota kelompok usaha, yang mana Perusahaan adalah anggotanya).

i.

iii. Entitas dan Perusahaan adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Perusahaan adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.

iii. Entity and The Company is joint venture of the same third party. iv. The Company is joint venture of any third entity and another entity is association entity of any third entity. v. Such entity is a post-employment benefits program for employee benefits of The Company or entity relating to The Company.

5/9

ii.

Entity and The Company is member of the same business group. Entity is association entity or joint venture of The Company (or association entity or joint venture constituting business group member, in which The Company is member).



2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) c.

c.

Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan)

Transactions with related party (Continued)

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang yang diidentifikasi dalam poin 1. vii. Orang yang diidentifikasi dalam poin 1.i memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vi. Entity which is controlled or collectively controlled by person identified in point 1.

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihakpihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

All transactions made with any related parties, either conducted with conditions and requirements of the third party or not, shall be presented in consolidated financial statements.

d. Kerjasama Operasi

e.

ACCOUNTING

vii. Person identified in point (1) has significant influence to entity or member of entity key management (or parent entity of the entity).

d.

Joint Operation

Laporan keuangan meliputi laporan keuangan Perusahaan dan unit Kerjasama Operasi (KSO) Kawasan Siap Bangun (Kasiba) Driyorejo.

Financial Statements include Financial Statements of the Company and Joint Operating Unit (KSO) in Ready Built Area (Kasiba) in Driyorejo.

Seluruh aset, liabilitas, dan ekuitas unit KSO Kasiba Driyorejo dikonsolidasikan dengan nilai 60% sesuai bagian penyertaan Perusahaan. Selanjutnya sesuai kesepakatan yang tertuang dalam Berita Acara Pengambilalihan Nomor DIRUT/125/119/IV/2003 dan Nomor 06/DUT/BA/SEKPER/4/2003 tanggal 3 April 2003 yang menyatakan seluruh sisa hak dan liabilitas unit KSO Kasiba Driyorejo diambil alih Perusahaan sebagai bagian penyelesaian dan penutupan kerjasama operasi.

All assets, liabilities and equities of the KSO are consolidated with value of 60% of the Company's interest share. Then, in accordance to Minutes of Taking Over Number DIRUT/125/119/ IV/2003 and Number 06/DUT/BA/ SEKPER/4/2003 dated April 3, 2003 which states all of remaining rights and obligations of KSO Unit Kasiba Driyorejo taken over by the Company as part of finalization and closing of the KSO.

e.

Pinjaman Penerusan melalui Pemerintah RI

Sub-loan through Government of the Republic of Indonesia

Hutang pokok yang berasal dari penerusan pinjaman luar negeri melalui Pemerintah Republik Indonesia (sub loan) ditetapkan berdasarkan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat penarikan pinjaman oleh Perusahaan.

Principle loan from sub loan shall be determined based on exchange rate applicable when withdrawal of loan by the Company.

Hal tersebut berkaitan dengan liabilitas Perusahaan untuk membayar kembali pinjamannya sebesar nilai rupiah yang telah ditarik.

It relates to obligations of the Company to pay the loan in the amount of rupiah value withdrawn.

5/10



2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) f.

Kas dan Setara Kas

f.

Kas, bank, dan investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan dicatat sebagai setara kas. g. Piutang dan Penurunan Nilai Wajar Piutang

ACCOUNTING

Cash and cash equivalent Cash, bank, and investment due within 3 (three) months or less from date of acquisition and not guaranteed recorded as cash equivalent.

g. Receivables and impairment of receivables

Piutang pada awalnya disajikan sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan atas penurunan nilai. Penyisihan atas penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang Perusahaan tidak dapat ditagih.

Receivables account intially is presented at fair value and then measured at amortized acquisition costs using of effective interest method, less provision of impairment loss. Allowance for impairment losses calculated when there are objective evidences that receivables account balance of the Company cannot be collected.

Besarnya penyisihan merupakan selisih antara nilai aset tercatat dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan, didiskontokan dengan tingkat suku bunga efektif. Penurunan nilai aset tercatat dicatat di dalam akun penyisihan dan nilai kerugian diakui di dalam laba atau rugi.

The impairment losses shall be a difference between carrying value of the asset and present value of estimated future cash flow, discounted with effective interest rate. Impairment of the asset is recorded in allowance for impairment losses and losses are recognized in profit or loss.

Ketika tidak dapat ditagih, piutang dihapuskan bersama dengan penyisihan piutang. Pemulihan nilai setelah penghapusan piutang diakui sebagai penghasilan di dalam laba atau rugi.

When it is uncollectible, the receivables shall be written off along with the allowance losses. Recovery of value after writing off of the receivables shall be acknowledged as income in profit or loss.

h. Investasi

h.

Investasi adalah penempatan dana Perusahaan yang bertujuan untuk pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil investasi, apresiasi nilai investasi atau manfaat lain seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan usaha (pengendalian Perusahaan lain). i. Persediaan

Investment Investment means placement funds of The Company aimed at growing up wealth through distribution of investment results, appreciation of investment value or any other benefits such as benefit obtained through business relationship (control of another The Company).

i. Inventories

Persediaan digunakan untuk menyatakan barang berwujud yang: 1) Tersedia untuk dijual (barang dagangan/barang jadi). proses produksi untuk 2) Masih dalam diselesaikan, kemudian dijual (barang dalam proses/pengolahan).

5/11

Inventory is used to declare tangible goods which are: 1) Available for sale (commercial goods/finished goods). 2) Still in process of production for finalization, and then to be sold (goods in processing).



2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) i. Persediaan (Lanjutan)

ACCOUNTING

i. Inventories (Continued)

3) Akan dipergunakan untuk produksi barang jadi yang akan dijual (bahan baku dan bahan pembantu) dalam rangka kegiatan usaha normal Perusahaan. Persediaan yang tidak dapat dijual atau digunakan dalam produksi selama satu tahun (atau selama kegiatan normal Perusahaan jika lebih dari satu tahun) yang meliputi jumlah material harus disajikan secara terpisah, sebagai bagian dari aset lain-lain dan dinilai secara layak sesuai dengan manfaat ekonomis yang diberikan.

3) Will be used to produce final goods (raw materials and supporting materials) for normal business activities of the Company. Inventories which cannot be sold or used in production during one year (or during normal activities of the Company if more than one year) which includes amount of materials have to be presented separately, as part of other assets and valued reasonably in accordance with economy benefits provided.

Pada umumnya persediaan dinyatakan dalam Laporan Posisi Keuangan sebesar harga pokok/perolehan yang bersangkutan yang meliputi seluruh biaya yang secara langsung atau tidak langsung terjadi untuk mendapatkan persediaan tersebut pada keadaan dan tempat sebagaimana adanya.

Generally, inventories stated in Statements of Financial Position in the amount of acquisition price which includes all costs directly or not directly occurs for obtaining such inventories at proper condition and place.

Penyimpangan dari penilaian atas dasar harga pokok/perolehan dapat dilakukan dalam hal-hal sebagai berikut: 1) Jika ternyata bahwa manfaat dari persediaan tidak lagi sepadan dengan harga pokok yang bersangkutan, misalnya karena kerusakan fisik, susut, perubahan tingkat harga atau sebab lain, maka lazimnya persediaan dinyatakan sebesar harga terendah antara harga pokok dan harga pasar.

Any deviation from evaluation based on principle/acquisition prices can be conducted in the following matters: 1) Inventories no longer equals with relevant principle price, for example due to physical defect, shrink, change of price level or other causes, therefore reasonably the inventories are stated in the amount of the lowest price between principle price and market price.

Harga pasar dalam hal ini, dimaksudkan sebagai nilai ganti (untuk memperoleh atau memproduksi barang tersebut pada saat ini) dengan ketentuan bahwa:

Market price in this respect is aimed as replacement value (to obtain or produce such goods presently) provided that:

i.

Harga pasar ini tidak melebihi jumlah hasil bersih yang dapat direalisasikan (taksiran harga jual dikurangi dengan taksiran biaya yang akan terjadi dalam transaksi penjualan) dan,

i.

Market price not exceed the amount of net result which can be realized (estimated selling price reduced by estimated costs to occur in sales transaction) and,

ii. Harga pasar tidak lebih rendah dari jumlah hasil bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan taksiran keuntungan normal.

ii.

Market price is not lower than the amount of net result which can be realized after it is deducted with estimated normal profit.

5/12



2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) i. Persediaan (Lanjutan)

ACCOUNTING

i. Inventories (Continued)

Penilaian persediaan berdasarkan harga terendah antara harga pokok dan harga pasar dapat dilakukan langsung terhadap tiap jenis atau kelompok persediaan atau terhadap persediaan secara keseluruhan, tergantung mana yang lebih dapat mencerminkan hasil usaha periodik perusahaan secara layak.

Evaluation of inventories based on the lowest price between the principle price and market price can be made directly toward each type or group of inventory entirely, depends on which can reflect the company’s periodical business results of the company reasonably.

Selisih penurunan harga tersebut harus dibukukan sebagai kerugian pada periode terjadinya dan jika jumlahnya material, perbedaan ini harus dijelaskan pada catatan atas laporan keuangan serta disajikan terpisah dari kelompok harga pokok barang yang dijual pada perhitungan laba rugi.

The difference in the price reduction should be recorded as a loss in the current period and if the amount is material, this difference should be explained in the notes to the financial statements and are presented separately from the group cost of goods sold in the statement of income.

2) Dalam keadaan harga jual produk dapat ditentukan secara pasti, tidak diperlukan beban pemasaran yang berarti untuk menjual produk tersebut dan setiap satuan produk dapat saling menggantikan atau dimana harga pokok produk sulit untuk ditentukan, maka persediaan dapat dinyatakan sebesar harga jual dikurangi dengan taksiran beban yang akan terjadi dalam transaksi tersebut di atas.

2) In condition product sales price can be determined certainly, it does not require marketing expense which means for selling such product and each product unit can make substitution each other or where product main price is difficult to determine, therefore inventories can be stated in the amount of sales price deducted by estimated expense to occur in such transaction mentioned above.

3) Dalam hal Perusahaan melakukan usaha konstruksi jangka panjang, pekerjaan dalam penyelesaian akhir pada suatu periode pembukuan dapat dinyatakan sebesar jumlah harga pokok ditambah dengan taksiran laba tertentu yang diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian.

3) In the event The Company makes long term construction business, the work in final completing in an accounting period can be stated in the amount of principle price added with estimated certain profits which is acknowledged based on method of percentage of finalization.

j. Tanah Mentah dan Tanah Mentah Jangka Panjang Biaya pembebasan tanah yang meliputi beban ganti rugi tanah, beban panitia dan operasional serta beban pengurusan hak untuk tanah-tanah yang akan segera dibangun dibukukan ke dalam perkiraan Tanah Mentah. Sedangkan untuk tanah-tanah yang rencana pembangunannya di atas satu tahun sejak tanggal Laporan Posisi Keuangan dibukukan ke dalam perkiraan Tanah Mentah Jangka Panjang. 5/13

j. Land and long-term land Costs of land acquired which includes land compensation expense, committee expense and operational expense and right arrangement costs of lands to be built immediately shall be presented to Land. Land with a plan development more than one year since the Statement of Financial Position date are presented in Long Term land.



2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) k. Aset Tetap dan Penyusutan/ Amortisasi

ACCOUNTING

k. Fixed assets and depreciation/ amortization

Aset tetap Perusahaan dicatat menggunakan metode biaya dikurangi dengan akumulasi penyusutan, kecuali tanah dan bangunan dicatat berdasar nilai revaluasi.

Fixed asset of the Company is presented using costs method less accumulated depreciation, except land and building presented at revaluation value.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: Dir.5/19/25/10/76 tanggal 21 Februari 1976, Nomor: Dir.5/112/KPTS/10/1983 tanggal 4 Februari 1983 tentang perubahan batas jumlah harga maksimum inventaris yang dapat dibebankan sekaligus pada Beban Umum dan masa penyusutan kendaraan dinas dan disempurnakan dengan SK Direksi Nomor: Dir.Ad.Keu/68/KPTS/10/2001 tanggal 28 Desember 2001 tentang perubahan besarnya nilai perolehan peralatan dan inventaris yang dibebankan sebagai biaya umum sekaligus, telah ditetapkan tata cara pembukuan, penyusutan aset tetap dan amortisasi sebagai berikut:

Based on letter of the Board of Directors Number: Dir.5/19/25/10/76 on February 21, 1976, Number: Dir.5/112/ KPTS/10/1983 on February 4, 1983 concerning to maximum price of inventories which can be expensed to General Expenses and amortization period of vehicle and then revised with the Letter of the Board of Directors Number: Dir.Ad.Keu/68/ KPTS/10/2001 on December 28, 2001 concerning amendment to the acquisition cost of equipment and inventories expensed asgeneral costs, have been determined procedure for booking, depreciation of fixed asset and the amortization is as follows:

1) Inventaris dibukukan sejumlah harga beli dengan batas minimum Rp50.000 untuk pembelian sampai dengan 31 Desember 2001, dan diatas Rp500.000 untuk inventaris yang dibeli sejak 1 Januari 2002;

1) Inventories shall be recorded in the amount equals with purchase price with minimum limit of Rp50,000 for purchasing until December 31, 2001 and above Rp500,000 for inventories purchased as of January 1, 2002;

2) Metode penyusutan dan amortisasi yang digunakan adalah metode garis lurus; 3) Nilai sisa per unit Aset Tetap ditetapkan sebesar Rp1.000; 4) Aset Tak Berwujud dibukukan sebesar nilai bukunya; 5) Masa penggunaan dan persentase penyusutan dan amortisasi untuk semua jenis harta adalah sebagai berikut:

2) Depreciation and amortization method used shall be a Straight Line Method; 3) Salvage values per Fixed Asset Unit shall be determined in the amount of Rp1,000; 4) Intangible Assets are recorded in the amount of its book value; 5) Usage period and depreciation percentage and amortization for all type of assets are as follows:

Aset Tetap Bangunan kantor Instalasi listrik, air, gas dan telepon Rumah sewa

Manfaat / Useful Lives 40 tahun / years 40 tahun / years 25 tahun / years

Peralatan Teknik Bangunan Kendaraan Dinas

10 tahun / years 5 tahun / years

Meubel & Peralatan Kantor

5 tahun / years

5/14

Fixed Assets Office building Electrical, water, gas, and telephone installation Rental house Building technical equipment Office vehicles Office furniture and equipment



2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) l. Perpajakan

ACCOUNTING

l. Taxes

Beban pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak periode yang bersangkutan berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Untuk periode setelah tanggal 1 Januari 2009, penghasilan yang diperoleh Perum Perumnas dikenakan PPh yang bersifat final. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer dan kemungkinan (rugi) fiskal dalam perhitungan perpajakannya, sehingga tidak ada aset atau liabilitas pajak tangguhan.

Current tax expense is calculated based on taxable income for the period based on current tax rates.For period after January 1, 2009, Income received by Perum Perumnas is subjected to the final income tax (PPh). Therefore, there is no temporary difference and possibility of fiscal loss in counting of taxation, so there is no deferred assets or liabilities tax.

Pajak penghasilan yang bersifat final atas usaha jasa konstruksi, real estate dan properti sesuai dengan:

Final income tax to construction services, real estate and property is in conformity with:

1) Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tanggal 23 September 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, 2) Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 2009 tanggal 4 Juni 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2008 tentang Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi, dan

1) Law No.36 of 2008 dated 23 September 2008 concerning the Fourth Amendment Act No. 7 of 1983 on Income Tax,

3) Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 tanggal 4 November 2008 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah dari Pengalihan Hak Atas Tanah dan atau Bangunan.

3) Government Regulation Number 71 of 2008 dated November 4, 2008 concerning the Third Amendment to the Government Regulation of Transfer of Rights over Land and/or Building.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.

Revision to obligations of taxation shall be acknowledged when stipulation of taxes received and/or if lodging objection, when such decision in respect with objection is determined.

m. Imbalan Kerja

2) Government Regulation Number 40 of 2009 concerning Amendment to the Government Regulation Number 51 of 2008 concerning Income from Construction Service, and

m. Employee benefit

Dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan, terdapat pasal-pasal yang mengatur kewajiban hukum bagi Perusahaan terhadap karyawannya, yaitu Bab XII mengenai Pemutusan Hubungan Kerja pasal 156 ayat (1), (2), (3) dan (4).

5/15

In law Number 13 of 2003 dated March 25 2003 concerning Manpower, there are articles regulate legal obligations to The Company to its employee, that is Chapter XII concerning Termination of Employment Relationship article 156 paragraph (1), (2), (3) and (4).



2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) m. Imbalan Kerja (Lanjutan)

ACCOUNTING

m. Employee benefit (Continued)

Ayat (1) menetapkan dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau penghargaan masa kerja dan uang pesangon hak yang seharusnya diterima. Ayat (2) menetapkan perhitungan besarnya uang pesangon berdasarkan lamanya masa kerja. Ayat (3) menetapkan perhitungan uang penghargaan masa kerja berdasarkan lamanya masa kerja. Ayat (4) menetapkan uang penggantian hak yang seharusnya diterima.

Paragraph (1) decide in respect there is employment relationship termination, employer shall be required to pay severance fee and/ or service fee and Severance fee rights shall be received. Paragraph (2) stipulates counting the amount of severance fee based on service period. Paragraph (3) stipulates counting service fee based on service period. Paragraph (4) stipulates rights compensation Money should be received.

Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK 24 (2013), "Imbalan Kerja" secara retropektif. PSAK ini antara lain, mengatur pengakuan biaya jasa lalu serta mengatur beberapa pengungkapan tambahan.

Effective January 1, 2015, The Company adopted PSAK 24 (2013), "Employee Benefits" in retropectif. PSAK among others, requires the recognition of past service costs as well as set some additional disclosures.

n. Pendapatan

n. Revenue

Perusahaan mengakui pendapatan sebagai berikut: 1. Pengakuan pendapatan untuk rumah tapak i Proses penjualan telah selesai; Apabila pengikatan atau perjanjian jual beli yang ditandatangani oleh kedua belah pihak telah memenuhi persyaratan yang tercantum dalam pengikatan atau perjanjian jual beli agar pengikatan atau perjanjian tersebut berlaku. ii

Harga jual akan tertagih; Apabila jumlah pembayaran oleh pembeli telah memadai, yaitu jumlah pembayaran uang muka yang diterima sebesar 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.

iii Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan iv Penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. 5/16

The Company recognized revenue as follows : 1. Revenue recognition for landed house: i The sales process has been completed; If the binding or purchase agreement signed by both parties meet the requirements stated in the binding or binding purchase agreement or the agreement to be valid. ii

Selling price will be collected; If the amount of buyer's payment has been adequate, the advance payment is received by 20% of the sale price and that amount is not refundable by the buyer.

iii The bill will not be subordinated to the seller in the future against other buyers' loan; and iv

The seller has control of the risks and rewards of property's ownership to the buyer through a transaction that in substance a sale and the seller no longer obligated or significantly involved with the property.



2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) n. Pendapatan (Lanjutan)

ACCOUNTING

n. Revenue (Continued)

Pengakuan pendapatan bisa diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria di atas dipenuhi, namun apabila ada kriteria yang tidak dipenuhi maka pengakuan pendapatan ditangguhkan atau merupakan penerimaan uang muka konsumen. 2. Pengakuan pendapatan terhadap penjualan Kavling Tanah Matang (KTM) Pendapatan penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan menggunakan metode akrual penuh pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria terpenuhi:

Recognition of revenue to be recognized by the full accrual method when all of the above criteria are met, but if the criteria are not fulfilled, revenue will be deferred (deposit method) or be recognized as an advance. 2.

i

Revenue recognition for Land Lot ready for built (KTM): Revenue sales of land without buildings is recognized using the full accrual method when binding sale and purchase, if all criteria are met:

Jumlah pembayaran oleh pembelian telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; ii Harga jual akan tertagih; iii Tagihan penjualan tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; iv Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, sehingga kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan perundang-undangan;

i

Total payments by purchasing has reached 20% of the agreed sale price and that amount is not refundable by the buyer; ii The selling price is collectible; iii Bill of sale is not subordinated to any other loan that would be obtained buyers in the future; iv

Land development process has been completed so the seller is not obliged again to finish the lots of land (the obligation to finalize land plots and to build basic facilities in accordance with a binding sale and purchase or statutory provisions);

v

v

Only the lots are sold, without any involvement of the seller in the construction of the buildings on the land.

Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut.

3. Pengakuan pendapatan terhadap penjualan apartemen dan sejenisnya: Pendapatan penjualan untuk bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan dan bangunan sejenis lainnya, diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:

5/17

3.

Revenue recognition for apartment and other similar buildings: Sales revenue for condominium buildings, apartments, offices, shopping centre and other similar buildings, are recognized using the percentage of completion method if all of the following criteria are met:



2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) n. Pendapatan (Lanjutan)

ACCOUNTING

n. Revenue (Continued)

i

Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dalam semua persyaratan untuk memulai bangunan telah dipenuhi; ii Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan iii Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. Apabila satu atau lebih kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka jumlah uang yang telah diterima dari calon pembeli diakui sebagai uang muka (deposit ) sampai seluruh kriteria tersebut dipenuhi.

i

PSAK No 34 tentang Pendapatan kontrak Paragraf 12 pendapatan kontrak di ukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam ketidak kepastian yang bergantung pada hasil dari peristiwa dimasa depan. Estimasi seringkali perlu untuk direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastian. Oleh karena itu, jumlah pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari satu periode ke periode berikutnya.

SFAS No. 34 on paragraph 12 Contract revenue Contract revenue is measured at the fair value of the consideration received or to be received. Measurement of contract revenue is affected by a variety of the lack of certainty that depends on the outcome of future events. Estimates often need to be revised as events occur and uncertainties. Therefore, the amount of contract revenue may increase or decrease from one period to the next.

o. Beban Pokok Penjualan Perhitungan dan pembukuan beban pokok penjualan rumah dilakukan pada saat terbitnya Berita Acara Rumah Siap Huni (RSH) atau terjadinya penjualan Rumah Dalam Penyelesaian (RDP) dengan cara sebagai berikut:

o. Cost of sales Counting and booking cost of sales at selling of house is carried out when issuing Minutes of a ready use house (RSH) or there is occurrence of selling House in Finalization (RDP) in following manner:

Pada saat dikeluarkannya beban sehubungan dengan pengadaan dan pematangan tanah, pembangunan rumah dan prasarana lingkungan ditambah beban overhead yaitu beban umum dan administrasi yang dikeluarkan Kantor Regional sejak pembentukan sampai dengan dimulainya penjualan serta alokasi beban overhead dari Kantor Pusat, dibukukan ke dalam Proyek Dalam Pelaksanaan (PDP).

When issuing expenses relating to procurement and land diking, house development and environmental infrastructure added with overhead expense that is general expense and administration issued by Regional office as of formation until commencement of sales and allocation of overhead from the Head Office, booked into Project in Implementation (PDP).

5/18

The construction process has already commenced, the foundation of the building has been completed in all of the requirements; ii Total payments by the buyer has reached 20% of the sale price has been agreed and that amount is not refundable by the buyer; and iii Total revenue from sales and cost of the unit can be estimated reliably. If one or more of these criteria are not met, then the amount of money that has been received from a potential buyer is recognized as an advance payment (deposit) until all the criteria are met.



2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) o. Beban Pokok Penjualan (Lanjutan)

ACCOUNTING

o. Cost of sales (Continued)

Pemindahbukuan perkiraan Proyek Dalam Pelaksanaan (PDP) ke perkiraan Tanah dan Bangunan yang akan dijual dilaksanakan pada saat terbitnya Berita Acara Rumah Siap Huni.

Book transfer of project estimation in the Implementation (PDP) to the Land and Building Estimation to be sold will be implemented when issuance of Minutes of Ready Occupancy House.

p. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2015 Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

p. Financial instrument Effective January 1, 2015, The Company has implemented PSAK Number 50 (Revision 2014), "Financial Instrument: Presentation", PSAK Number 55 (Revision 2014), "Financial Instrument: Acknowledgement and Measurement", and PSAK Number 60, “Financial Instrument: Disclosure”.

PSAK 50 (Revisi 2014) dan PSAK 60, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.

PSAK Number 50 (Revision 2014) and PSAK Number 60, contains requirement of presentation of financial instruments and identified information which should be disclosed. Requirement applies to financial instruments classifications, from Publisher perspective, on financial assets, financial obligations and equity instruments; classification related with interests, dividend, profit and loss; and offsetting conditions between financial assets and financial obligations.

PSAK 50 dan 60 ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

PSAK Number 50 and 60 requires disclosure, among others, information in respect with factor that influences quantity, time and cash flow certainty level in future an entity relating to financial instrument and accounting policy which is implemented for such instrument.

PSAK 55 (Revisi 2014) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan unit non-keuangan. PSAK ini menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

PSAK Number 55 (Revision 2014) establish principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK, among others, derivatives definition and characteristic of derivatives, classification of financial instruments, recognition and measurements, accounting for hedging instrument and determination of hedging.

5/19



2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2 SUMMARY OF IMPORTANT POLICIES (Continued) PENTING ( Lanjutan) p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

ACCOUNTING

p. Financial instrument (Continued)

1) Aset Keuangan Pengakuan Awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No.55 (Revisi 14) diklasifikasikan sebagai aset yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.

1) Financial Assets Initial Recognition Financial assets within the scope of PSAK Number 55 (Revision 2014) are classified as financial assets measured at fair value trough profit and loss statement, loans and receivables, investment held to maturity, or financial assets available for sale, which one is appropriate. The Company determine the financial assets classification on initial recognition and, when permitted and necessary, assess those assets classifications at end of each reporting period.

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial Assets at first recognized at fair value, in the case of unmeasured investment in fair value through profit and loss statement, transaction costs that can attributed directly.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Financial assets sales and purchase which require assets delivery within set by rules or convention in the market (common trades) recognized at the trade date, that is date of The Company committed to purchase or sell such asset.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran aset keuangan setelah pengukuran awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang diterapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Subsequent Measurement Financial assets subsequent measurement depends on each classification as follows:

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.

Securities purchased and owned for resale in the near future are classified under the “trading” category.

5/20

Financial Assets Measured at Fair Value Through Profit and Loss Financial assets measured at fair value through profit and loss include financial assets held for trading and financial assets designated to be measured at initial recognition at fair value through profit and loss.




ACCOUNTING


1) Aset Keuangan (Lanjutan) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi.

1) Financial Assets (Continued) Financial asset measured at fair value through profit and loss are presented in statement of financial position at fair value with gain or loss arising from changes in fair value recognized in income statement.

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Loans and Receivables Account Loans and Receivables Account are nonderivatives financial asset with fixed or determined payment that no quotation in active market. Those financial assets are measured at amortized costs using effective interest rate.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuan atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi.

Gain or losses recognized on consolidated statement of comprehensive profit and loss at the time of loan granted and receivables are derecognized or impaired in value, as well as amortized.

lnvestasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Held to Maturity Investment

Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity to be classified as Held to Maturity (HTM) when has the positive intention and ability to hold to maturity.

Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai. serta melalui proses amortisasi.

Subsequent to initial measurement, HTM investment are measured at amortized cost using effective interest rate. The method uses effective interest rate which appropriately discounting the future estimated cash receipts over the expected time from financial assets to net carrying amount. Gain or losses recognized at profit and loss statement when the investment is derecognized or impaired, and through amortization process.

Perusahaan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.

The Company not have held to maturity investment.

5/21




ACCOUNTING


1) Aset Keuangan (Lanjutan)

1) Financial Assets (Continued)

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Available For Sale

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.

AFS financial assets is non derivative financial asset defined as available for sale or not classified in the previous three categories. Subsequent to initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized profit or losses recognized in equity until the investment is derecognized.

Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Perusahaan tidak memiliki investasi tersedia untuk dijual.

At that time, cumulative profit or losses previously recognized in equity will be reclassified into profit and loss statement as a reclassification adjustment. The Company not have available for sale investment.

2) Liabilitas Keuangan

2) Financial Liabilities

Pengakuan Awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No.55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.

Initial Recognition Financial liabilities within the scope SAK 55 (Revision 2014) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss, loan and payables, or derivatives designated as hedging instrument, which one is appropriate. The Company determine the classification of their financial liabilities at the time of initial recognition.

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang usaha dan utang lainnya, biaya yang masih harus dibayar, utang jangka panjang dan utang medium term notes dan surat sanggup.

Financial liabilities are initially recognized at fair value and, in terms of loans and debts, which include directly attributable transaction costs. Financial Liabilities of The Company includes business loan and other debts, costs payable, long term loan and medium term note as well as promissory notes.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

Measurement Subsequent to Initial Recognition Measurement of financial liabilities depends on their classifications as follows:

5/22




ACCOUNTING


2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

2) Financial Liabilities (Continued)

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial Liabilities measured at fair value through Statement of Profit & Loss Financial liabilities measured at fair value through profit and loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated at initial recognition to be measured at the fair value through statement of profit and loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.

Financial liabilities classified as held for trading if they are acquired for the purpose of resale or repurchase in the near future.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi. Pinjaman dan Utang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi.

Profit or loss on liabilities held for trading is recognized at statement of profit and loss.

3) Saling Hapus dari lnstrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan liabilitasnya secara simultan.

3) Offsetting of Financial Instruments Financial asset and financial liabilities are offset and the net amount is reported in statement of financial position if, and if only, have legal force for offsetting the recognized amount and to settle on net basis, or to settle the obligations simultaneously.

4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.

4) Financial Instrument's Fair Value The fair value of financial Instrument traded actively in organized financial market is measured at market quotation at end of reporting period. For financial instruments which no active market, the fair value is measured by assessment techniques.

5/23

Loans and Debts Subsequent to initial recognition, loans and interest bearing debt measured at amortized cost using effective interest rate. Profit or loss on liabilities held for trading is recognized at statement of profit and loss.




ACCOUNTING


4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan)

4) Financial Instrument's Fair Value (Continued)

Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm's lenght market transactions; penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

Assessment techniques include the use of current market transaction, conducted properly (recent arm's length market transactions); use of current fair value of other instrument which substantially the same; discounted cash flow analysis, or other assessment method.

Penyesuaian Risiko Kredit Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan.

Credit Risk's Adjustment The Company adjust to more profitable market price to reflect the differences of competitor credit risks between trading instruments and assessed instruments for the position of financial assets.

Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.

In determining fair value of financial liabilities, The Company take into account credit risk associated with the instruments.

5) Biaya Perolehan Diamortisasi dari lnstrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

5) Amortized Cost of Financial Instruments

6) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Pada setiap akhir periode laporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

6) Impairment of Financial Assets At the end of reporting periods, The Company assess whether there is objective evidence of impairment of financial assets or those classified as financial assets group.

Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

Financial Assets are recorded at amortized costs For loan and receivable recorded at amortized cost.

5/24

Amortized cost is calculated using effective interest rate less allowance impairment or unrecoverable. The calculation consider premium or discounted at the time of acquisition and include transaction cost and cost which is the integral part of effective interest rate.




ACCOUNTING


6) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan)

6) Impairment of Financial Assets (Continued)

Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.

The Company initially assesses whether there is objective evidence of impairment in financial assets which individually significant or collectively the financial assets are individually not significant.

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

If The Company determined that there is no objective evidence of impairment in individually assessed financial assets, whether they are significant or not, then they include the assets into classification of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized or continuously recognized, they are not included in the collectively assessed for impairment.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).

If there is objective evidence that impairment loss has occurred, the amount of such loss is measured as difference between carrying amount and estimated future cash flow (excluding expected future credit loss).

Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.

The present value of estimated future cash flows are discounted at the initial effective interest rate. For loan granted and receivables of variable interest rate, the discount is at the most current interest rate.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi dan berdasarkan bunga efektif aset tersebut.

The carrying value of the asset reduced by the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the income statement. Interest income is accrued based on the reduced carrying value and based on the effective rate of the asset.

5/25




ACCOUNTING



6) Impairment of Financial Assets (Continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersamasama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistis dan semua jaminan telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan.

Loans and receivable, together with related allowance, will be written off at the time there's no possibility for recovery and all collaterals have been realized or transferred to The Company.

Jika pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

When in subsequent periods, impairment loss increase or decrease due to a condition after the impairment is recognized, the impairment losses previously recognized is added or deducted by adjusting the allowance account. When the write off is recovered, the recovery is recognized in the income statement.

Aset Keuangan AFS Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai AFS, bukti objektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.

AFS Financial Assets For equity Investments which are classified as AFS asset, the objective evidence include significant impairment or long term impairment on the fair value of investments below the cost.

Jika terdapat bukti bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai telah terjadi, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi direklasifikasi dari ekuitas ke laporan laba rugi.

If there's an evidence that impairment losses have occurred, total cumulative losses measured as difference between cost and current fair value, less impairment losses of investment value previously recognized in income statement, are reclassified from equity to profit and loss statement.

Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.

Impairment losses of equity investment should not be restored through profit and loss statement; increase in fair value after impairment is recognized in equity.

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama pada aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

When payable instruments are classified as AFS financial assets, the impairment is assessed on the basis of similar criteria for financial assets recognized at amortized cost.

5/26

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2 SUMMARY OF IMPORTANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

p.


Financial instrument (Continued) 6) Impairment of Financial Assets (Continued)

Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai.

Future interest income is based on reduced carrying amount and recognized based on interest rate used for discounting future cash flows for the purpose of measuring impairment losses.

Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Pendapatan Bunga" dalam laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

Those accrual recognized as part of "Interest Income" account in income statement. When, in subsequent periods, payable fair value increase and the increase objectively associated to event after impairment losses is recognized in income statement, the impairment losses are recovered through income statement.

7) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

7) De-recognition of Financial Assets and Liabilities

Aset Keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir, atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian "pass throught"; dan baik (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Financial assets Financial asset (or which is more appropriate, part of financial asset or part of similar financial asset group) derecognized at the time: (1) the right to receive cash flows arising from the asset has ended, or (2) The Company have transferred their rights to receive cash flows arising from asset or are liable to pay the cash flows fully received without material delay to third parties on "pass-through" agreement; and also (a) The Company and subsidiaries substantially transferred the whole risks and benefit of an asset, or (b) The Company substantially do not transfer or do not have risk and benefits of an asset, but have transferred control over the asset.

Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial liabilities Financial liabilities de-recognized at the time the liabilities ended, cancelled or expired.

5/27

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)


p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)

p.

7) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

7) De-recognition of Financial Assets and Liabilities (Continued)

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi.

q. Penggunaan Estimasi

At the time an existing financial liabilities are replaced by other financial liabilities from the same creditors with substantially different requirements, or substantially modified requirements of the existing liabilities, the replacement or the modification is treated as derecognition of the initial liabilities and recognition of new liabilities, and the differences between each of those liabilities carrying amount is recognized in the income statement.

q.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum memperbolehkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. r.

Financial instrument (Continued)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Compile financial report in accordance with accounting principle generally applicable allows management to make estimation and assumption which influence the amount of assets and contingency obligations on the date of financial report and the amount of income and expenses within the reporting period. The Actual Result may be different from the estimated amount. r.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang dilaksanakan oleh Perusahaan dalam rangka melaksanakan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) Nomor: KEP236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 dan SE Nomor: 433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 sebagai pengganti PUKK, Jo. Peraturan Menteri Negara BUMN nomor: PER05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, Peraturan Menteri Negara BUMN nomor: PER09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

5/28

Use of Estimation

Partnership and Environmental Development Program (PKBL) Partnership and Environmental Development Program (PKBL) which is executed by The Company for purpose of executing Letter of Decision of the Minister of State-Owned Enterprise Number: KEP- 236/MBU/2003 dated June 17, 2003 and SE Number: 433/MBU/2003 dated September 16, 2003 in lieu with PUKK, Jo. Regulation of the State Minister of State-Owned Enterprise number: PER-05/MBU/2007 dated April 27, 2007 concerning partnership program of the State-Owned Enterprise with small-scale enterprise Program and Environmental Development Program.

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) r.


Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

r.

Partnership and Environmental Development Program (PKBL)

Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) dibentuk sebagai perwujudan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dengan cara memisahkan dana dari kas Perusahaan dan dibukukan ke dalam rekening kas dana dan disimpan pada rekening giro bank sendiri.

Small-scale and Cooperative Development (PUKK) was formed as realization of Letter of Decision of the Minister of Finance No. 316/KMK.016/1994 dated June 27, 1994 concerning small-scale business development in manner separating funds from The Company cash and booked into funds cash account and saved at self-bank account.

Dana PUKK ini berasal dari penyisihan laba Perusahaan yang besarnya 1% - 3% atas laba setelah pajak untuk dana Program Kemitraan dan maksimal 1% untuk dana Program Bina Lingkungan. Dengan keluarnya Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, maka penyisihan untuk dana PKBL masing-masing maksimal 2 % dari laba setelah pajak dan dengan keluarnya Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015, maka penyisihan untuk dana PKBL masing-masing maksimal 4 % dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya.

This PUKK funds are from provision of profit of The Company which amount 1% - 3% over profit after taxes for the funds of partnership program and maximal 1% for Environmental Development Program Funds. With issuance of Regulation of the State Minister for Stated Enterprise Number PER05/MBU/2007 dated April 27, 2007, then provisions for PKBL funds respectively maximum 2% of profits after taxes. With the regulations of the Minister of State Enterprises No. PER09/MBU/07/2015 dated July 3, 2015, the allowance for funds PKBL each of a maximum of 4% of profit after tax of the previous financial year.

Disamping dana tersebut sumber lainnya adalah dari pengembalian pinjaman dari Mitra Binaan, hasil pengembangan dana tersebut yang diakumulasi sebagai tambahan dana PKBL.

Besides these funds, other sources are from loan repayments from Development Partners, the result of the development of these funds were accumulated as additional funds PKBL.

3 PENYERTAAN PADA ENTITAS ANAK

3 INVESTMENTS IN SUBSIDIARIES

PT Propernas Griya Utama PT Propernas Griya Utama (PGU) didirikan dengan Akta Notaris No.30 oleh Mastuti Betta SH, Notaris di Jakarta tanggal 5 Februari 2009. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-20069.A.H.01.01 Tahun 2009 pada tanggal 12 Mei 2009. PGU Utama didirikan sesuai dengan Surat Menteri Negara BUMN Nomor: S-51/MBU/2009 tanggal 22 Januari 2009 tentang Persetujuan Anak Perusahaan Perum Perumnas dan Surat Keputusan Direksi Nomor: Dirut/023/KPTS/10/2009 tanggal 03 Februari 2009, tentang Pendirian Anak Perusahaan.

5/29

PT Propernas Griya Utama PT Propernas Griya Utama (PGU) based on Notarial Deed Number 30 by Mastuti Betta SH., a Notary in Jakarta dated February 5, 2009. The Deed has been legalized by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia Number: AHU-20069.AH01.01 year 2009 on May 12, 2009. PGU established in accordance with the Letter of the Minister of BUMN Number: S-51/MBU/2009 on January 22, 2009 concerning Approval of Subsidiaries of the Company and the Letter of the Board of Directors Number: Dirut/023/KPTS/10/2009 on February 3, 2009, about Establishment of Subsidiary.

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3 PENYERTAAN PADA ENTITAS ANAK (Lanjutan)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 3 INVESTMENTS IN SUBSIDIARIES (Continued)

Pemegang saham PGU adalah Perusahaan (98,70%), PT Artha Citra Lestari (0,80%) dan Kopkar Perusahaan Bina Sejahtera (0,50%). Modal dasar PGU adalah Rp50.000.000.000. Sedangkan modal ditempatkan dan disetor penuh sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp50.000.000.000.

Shareholders of PGU are the Company (98.70%), PT Artha Citra Lestari (0.80%) and Kopkar of the Company Bina Sejahtera (0.50%). PGU’s authorized capital is Rp50,000,000,000. And the issued and fully paid up to the date December 31, 2016 amounting to Rp50,000,000,000.

PT Propernas Nusa Dua PT Propernas Nusa Dua (PND) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 68 tanggal 20 Desember 2012 yang dibuat dihadapan Ilmiawan Dekrit Supatmo Notaris di Jakarta. Akte pendirian telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-34106.AH.01.01 Tahun 2013 pada tanggal 24 Juni 2013. PND merupakan anak perusahaan Perum Perumnas dan PT Perkebunan Nusantara II (Persero), sesuai dengan Surat Menteri Negara BUMN Nomor: S-728/MBU/2012 tanggal 18 Desember 2012 tentang Persetujuan pembentukan Perusahaan Patungan antara Perum Perumnas dengan PT Perkebunan Nusantara II (Persero) yang akan membangun dan memasarkan perumahan di lokasi eks Kebun Bekala seluas 854,26 Ha.

PT Propernas Nusa Dua PT Propernas Nusa Dua (PND) based on the Deed Number 68 dated December 20, 2012,by Dekrit Supatmo, a Notary in Jakarta. The deed was authorized by the Ministry of Law and Human Rights Number : AHU-34106.AH.01.01 year 2013 on June 24th, 2013. PND is a subsidiary of the Company and PT Perkebunan Nusantara II (Persero) according to the Letter of of the Minister of State-Owned Enterprise Number : S-728/MBU/2012 dated December 18, 2012 on approval of establishment of a joint venture between The Company and PT Perkebunan Nusantara II (Persero) which will build and sell houses located in Kebun Bekala in an area of 854,26 Ha.

Modal Dasar PND sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar rupiah). Modal yang ditempatkan dan disetor sebesar 30% atau sebesar Rp30.000.000.000 (tiga puluh miliar rupiah) terbagi atas 30.000 (tiga puluh ribu) saham masing-masing saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (satu juta rupiah) oleh masing-masing pendiri. Komposisi kepemilikan saham Perusahaan sebesar Rp15.300.000.000 (lima belas miliar tiga ratus juta rupiah) yang merupakan 51% hak kepemilikan.

The authorized capital of PND is at amount of Rp100,000,000,000 (one hundred billion rupiah). The issued and paid up capital are at 30% or at amount of Rp30,000,000,000 (thirty billion rupiah) divided into 30,000 (thirty thousand) shares which nominal value of Rp1,000,000 (one million rupiah). The ownership of the Company shall be in the amount of Rp15,300,000,000 (fifteen billion and three hundred million rupiah) or equl to of 51% interest share.

PT Propernas Nusa Dua, berkedudukan di Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara, bergerak dibidang pembangunan perumahan komersial, perdagangan dan jasa konsultasi pembangunan.

PT Propernas Nusa, based in Deli Serdang North Sumatra, focusing in commercial housing development, trading and consulting services.

5/30

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4 KAS DAN SETARA KAS 31 Desember 2016 Terdiri dari: Kas Kecil Kas Penerimaan Kas Jaminan Bank : BTN (Persero) BRI (Persero), Tbk BNI (Persero), Tbk

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 4 CASH AND CASH EQUIVALENT 31 Desember 2015

1.083.402.718

1.077.811.585

566.737.463 22.000.000 1.672.140.181

474.857.388 22.000.000 1.574.668.973

Consist of: Petty cash Receiving cash Deposit cash Banks:

195.917.828.333

92.059.111.464

15.062.704.719

39.028.934.246

11.187.240.293

9.345.725.206

BTN (Persero) BRI (Persero), Tbk BNI (Persero), Tbk

Bank Mandiri (Persero) Tbk

10.271.613.644

13.520.933.808

Bank Mandiri (Persero) Tbk

Bank Pembangunan Daerah BTN Syariah Bank CIMB Niaga BCA, Tbk BNI Syariah BRI Syariah Bank Bukopin Bank Bumiputera Bank Bukopin Syariah

9.324.467.117

6.726.222.245

7.803.915.689

3.976.399.345

5.503.612.598

484.360.286

3.810.125.000

403.480.621

3.351.572.076

3.351.503.868

2.515.735.106

2.569.309.372

809.513.374

925.784.727

303.383.693

799.233.757

407.106.141

400.564.202

Bank Pembangunan Daerah BTN Syariah Bank CIMB Niaga BCA, Tbk BNI Syariah BRI Syariah Bank Bukopin Bank Bumiputera Bank Bukopin Syariah

124.139.054

238.959.865

48.213.098

55.024.339

9.259.744.257 275.700.914.194

753.611.686 174.809.944.037

Bank CIMB Niaga Syariah Bank Syariah Mandiri Bank Lainnya

Deposito Berjangka : BNI (Persero), Tbk BTN (Persero) Bank Bukopin BRI (Persero), Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank Himpunan Saudara Bank Muamalat

574.200.000.000 392.441.631.000 231.500.000.000 61.900.000.000 10.000.000.000 13.646.000.000 1.283.687.631.000 1.561.060.685.375

Tingkat bunga deposito berjangka tersebut masingmasing sebesar 4,45% - 8% dan 7,75% - 10,50% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015.

5/31

1.005.000.000.000 85.000.000.000 80.000.000.000 30.000.000.000 1.200.000.000.000 1.376.384.613.010

Bank CIMB Niaga Syariah Bank Syariah Mandiri Other banks

Time deposits: BNI (Persero), Tbk BTN (Persero) Bank Bukopin BRI (Persero), Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank Himpunan Saudara Bank Muamalat

The interest rate of time deposits was respectively 4,45% - 8% and 7.75% - 10.50% for the year ended December 31, 2016 and December 31, 2015.

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5 PIUTANG USAHA

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 5 ACCOUNT RECEIVABLES

31 Desember 2016

31 Desember 2015 Consist of:

Terdiri dari: Piutang kontrak penjualan

2.024.912.963.584

1.673.262.435.819

Sales contract receivables

Piutang kredit pemilikan rumah

74.088.021.966

163.767.808.964

House financing receivables

Piutang kekurangan uang muka

42.468.272.933

257.081.828.681

Down payment receivables

21.255.258.440

19.919.166.164

10.351.154.679

11.841.503.644

Land receivables Rental receivables

8.950.218.801

8.476.964.803

341.476.929.435 2.523.502.819.837

101.650.101.374 2.235.999.809.448

(100.130.602.366) 2.423.372.217.471

(85.623.385.653) 2.150.376.423.797

Piutang kelebihan luas tanah Piutang sewa Piutang BPJS, Bapertarum, Asabri Piutang usaha lainnya Penurunan nilai wajar piutang

BPJS, Bapertarum, Asabri Receivales Other Receivables Allowance for impairment losses

Piutang usaha merupakan tagihan kepada pihak ketiga yang berasal dari penjualan secara kredit per 31 Desember 2016 dan 2015.

Trade receivables represent receivables from third parties obtained from sales revenues on credit as of December 31, 2016 and 2015.

Perubahan penurunan nilai wajar piutang adalah sebagai berikut:

The changes of impairment for losses are as follows:

31 Desember 2016 Terdiri dari: Kontrak penjualan Kredit pemilikan rumah Kekurangan uang muka Kelebihan luas tanah Sewa BPJS, Bapertarum, Asabri Lainnya

31 Desember 2015

32.607.580.656

31.048.781.507

6.246.998.605

8.117.811.113

21.532.143.568

14.979.219.322

17.148.244.250

15.709.739.502

7.750.379.747

8.044.916.600

4.026.090.433

3.541.411.863

10.819.165.108 100.130.602.366

4.181.505.746 85.623.385.653

Consist of: Sales contract House financing Down payment Land Rental BPJS, Bapertarum, Asabri Other

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan atas tidak tertagihnya piutang usaha.

The management believes that the allowance for impairment losses on receivables is adequate to cover the possibility of uncollectible receivables.

Piutang usaha tersebut di atas, dijadikan jaminan atas Medium Term Note (MTN), sebagai berikut:

The account receivables is used as collateral for Medium Term Note (MTN), as follows:

5/32

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5 PIUTANG USAHA (Lanjutan)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 5 ACCOUNT RECEIVABLES (Continued)

1) Piutang Retail Per Customer Regional III sebesar Rp219.660.407.608 dijadikan jaminan atas MTN I Seri A, B, C, dan D tahun 2014. 2) Piutang Retail Per Customer Regional IV sebesar Rp159.697.955.390 dijadikan jaminan atas MTN II tahun 2015. 3) Piutang Retail Per Customer Regional V sebesar Rp200.062.654.829,30 dijadikan jaminan atas MTN I Seri A, B, C dan D tahun 2014. 4) Piutang Retail Per Customer Regional VI sebesar Rp155.555.051.497 dijadikan jaminan atas MTN II tahun 2015. 5) Piutang Retail Per Customer Regional VII sebesar Rp224.821.202.330 dijadikan jaminan atas MTN I Seri A dan B tahun 2015. 6) Piutang Retail Per Customer Regional V, VI dan VII sebesar Rp75.031.660.600 dijadikan jaminan atas MTN V tahun 2015. 6 PIUTANG LAIN-LAIN

1) Retail Receivables per Customer Regional III Rp219.660.407.608 were used as collateral for MTN I Series A, B, C, dan D in 2014. 2) Retail Receivables per Customer Regional IV Rp159.697.955.390 were used as collateral for MTN II in 2015. 3) Retail Receivables per Customer Regional V Rp200.62.654.829 were used as collateral for MTN I Series A, B, C and D in 2014. 4) Retail Receivables per Customer Regional VI Rp155.555.051.497 were used as collateral for MTN II in 2015. 5) Retail Receivables per Customer Regional VII Rp224.821.202.330, were used as collateral for MTN I Series A and B in 2015. 3) Retail Receivables per Customer Regional V, VI and VII Rp75.031.660.600 were used as collateral for MTN V in 2015. 6 OTHER RECEIVABLES

31 Desember 2016 Terdiri dari: Piutang karyawan Piutang lainnya

31 Desember 2015

2.408.662.071 9.569.903.548 11.978.565.618

2.597.347.103 8.291.211.810 10.888.558.913

Piutang karyawan merupakan pinjaman uang, angsuran pembelian kendaraan dinas dan sisa dari pertanggungjawaban uang muka. 7 UANG MUKA

Consist of: Employee Receivables Other Receivables

Employee receivables are loan or instalment of purchase of office vehicle and remaining of prepaid expenses. 7 ADVANCES

Jumlah uang muka adalah sebesar Rp78.922.421.679 dan Rp46.370.157.476 per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Jumlah tersebut merupakan saldo uang muka yang diberikan kepada kontraktor atas kontrak pekerjaan setelah diperhitungkan dengan pembayaran termin dari prestasi pekerjaan kontrak yang bersangkutan.

5/33

Advances amounted at Rp78.922.421.679 and Rp46.370.157.476 per December 31, 2016 and December 1, 2015. The amount represents the residual amount of advances paid to contractors for a contract of work less propotionally the payments of the completion of the work made.

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8 BEBAN DIBAYAR DIMUKA

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 8 PREPAID EXPENSES

31 Desember 2016 Terdiri dari: Beban asuransi Beban pajak Beban pembangunan Beban umum Beban pemasaran Beban pertanahan Beban perjalanan dinas Beban dibayar di muka lainnya

31 Desember 2015

35.312.035.730 20.441.129.296 12.128.035.746 9.527.533.351 3.673.484.157 3.183.918.436 869.651.805

4.006.439.797 12.010.184.654 13.546.679.437 6.018.659.240 1.926.637.206 1.751.212.047 383.388.103

32.687.982.819 117.823.771.340

10.320.462.182 49.963.662.666

Beban dibayar di muka lainnya sebagian besar merupakan biaya bunga pinjaman MTN di Kantor Pusat. 9 TANAH DAN BANGUNAN AKAN DIJUAL

9 LAND AND BUILDING FOR SALE 31 Desember 2015 Consist of:

285.099.217.830 161.880.282.556 446.979.500.386

272.301.572.448 116.767.570.458 389.069.142.906

Kavling Tanah Matang terbesar berada Regional VII sebesar Rp104.990.213.172. 10 PROYEK DALAM PELAKSANAAN

Land lot House and land

The biggest land lot is located at Region VII at amount of Rp104.990.213.172. 10 PROJECTS ON PROGRESS

31 Desember 2016 Terdiri dari: Konstruksi Prasarana Tanah Overhead

Other prepaid expenses

Other prepaid expenses with the greatest value is payments for interest of MTN at the Head Office.

31 Desember 2016 Terdiri dari: Kavling Tanah Matang (KTM) Rumah dan tanah

Consist of: Insurance expenses Tax expenses Construction expenses General expenses Marketing expenses Land expenses Travel expenses

324.980.635.616 122.038.424.665 69.355.436.251 118.655.164.349 635.029.660.880

Dari jumlah konstruksi, sebesar Rp95.693.984.638 adalah konstruksi untuk Proyek Sentraland Semarang di PT Propernas Griya Utama.

5/34

31 Desember 2015 334.115.113.264 51.357.425.771 55.775.402.145 (9.971.488.253) 431.276.452.927

Consist of: Construction Infrastructure Land Overhead

Of the construction amount, Rp95.693.984.638 are constructions for Sentraland Semarang Project in PT Propernas Griya Utama.

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11 TANAH MENTAH

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 11 LAND

31 Desember 2016 Terdiri dari: Regional I Regional II Regional III Regional IV Regional V Regional VI Regional VII

31 Desember 2015

32.808.225.686

33.486.827.134

117.317.937.666

116.889.991.016

158.319.384.507

52.506.747.647

55.639.933.023

43.684.571.045

36.609.417.510

35.563.123.531

14.396.610.774

18.005.344.318

102.400.282.031 517.491.791.197

78.434.991.272 378.571.595.963

Tanah mentah merupakan tanah mentah yang sudah memiliki perencanaan peruntukan lahan (site plan) namun belum dilakukan proyek pembangunan. 12 TANAH DALAM PENGELOLAAN KERJASAMA

Consist of: Regional I Regional II Regional III Regional IV Regional V Regional VI Regional VII

Land is land listed in the site plan but the development project has not been started.

12 JOINT VENTURE LAND

Tanah dalam pengelolaan kerjasama adalah sebesar Rp69.533.098.233 dan Rp73.954.257.971 untuk 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Jumlah tersebut merupakan akumulasi nilai harga beli persediaan tanah ditambah dengan biaya-biaya pengelolaan pada tahun berjalan.

Joint Venture Land is at amount of Rp69.533.098.233 and Rp73,954,257,971 as of December 31, 2016 and December 31, 2015, The amount is an initial cost plus cost related to the land and plus operating cost in the current year.

Tanah tersebut dikerjasamakan dengan PT Rukun Pilar Sentosa di lokasi Driyorejo dengan sharing awal 60% untuk Perusahaan dan 40% untuk PT Rukun Pilar Sentosa. Apabila ditambah dengan biaya pengelolaan tiap tahun maka sharing untuk Perusahaan sudah melebihi 60%.

The Joint Venture land is located in Driyorejo. The composition of sharing equity is 60% sharing of the company and 40% sharing of PT Rukun Pilar Sentosa. If the operating expenses are added to the sharing than the sharing of the Company should be 60%.

13 TANAH MENTAH JANGKA PANJANG

13 LONG TERM - LAND

31 Desember 2016 Terdiri dari: Regional I Regional III Regional V Regional VI Regional VII Regional Rusunawa

75.797.821.209 19.830.400.798 118.154.237 4.560.790.725 1.053.266.282 101.360.433.252

Tanah Mentah Jangka Panjang adalah tanah yang sudah dibebaskan namun belum ada rencana pemanfaatannya. Jenis tanah ini belum memiliki perencanaan kawasan atau site plan .

5/35

31 Desember 2015 6.455.213.364 77.266.041.235 15.181.488.798 118.154.237 35.905.023.136 1.053.266.281 135.979.187.053

Consist of: Regional I Regional III Regional V Regional VI Regional VII Regional Rusunawa

Long Term Land are land required by the Company while the use plan has not been stated. This kind of Land has no site plan.

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14 PENYERTAAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 14 INVESTMENTS IN SHARES

Jumlah penyertaan adalah sebesar Rp1.560.000.000 per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Penyertaan tersebut merupakan setoran Modal pada PT Nusa Dua Berkala sebesar 1%. Pemegang saham sisanya adalah PT Perkebunan Nusantara II (Persero) sesuai dengan Akta Pendirian PT Nusa Dua Bekala No. 69 tanggal 20 Desember 2012 oleh notaris Ilmiawan Dekrit Supatmo Notaris di Jakarta. 15 RUMAH DAN BANGUNAN DISEWAKAN

Total investments in shares is Rp1,560,000,000 as of December 31, 2016 and December 31, 2015. The investment is a capital share of 1% in PT Nusa Dua Berkala Capital. The other shareholder is PT Perebunn Nusantara II (Persero) as it shown in the Deed no. 69 dated December 20, 2012 notaried by Ilmiawan Dekrit Supatmoin Jakarta.

15 INVESTMENT PROPERTY

31 Desember 2016 Terdiri dari: Regional Rusunawa Akumulasi penyusutan

31 Desember 2015

185.492.214.971 (104.233.345.560) 81.258.869.411

185.927.418.502 (98.230.209.205) 87.697.209.297

Rumah dan Bangunan disewakan merupakan rumah susun sederhana yang disewakan di Regional Rusunawa.

16 PIUTANG JANGKA PANJANG

Investment property are simple apartment rented in Regional Rusunawa.

16 LONG TERM RECEIVABLES 31 Desember 2016

31 Desember 2015 Consist of:

Terdiri dari: Jaminan IMB/Bestek/JKK Jaminan sertifikat Jaminan listrik dan air minum Piutang jangka panjang lainnya

Consist of: Regional Rusunawa Accumulated depreciation

46.103.836.627 9.559.250.742

42.620.065.301 7.471.270.813

4.960.461.572

4.935.949.572

49.542.697.607 110.166.246.548

2.525.431.930 57.552.717.616

Piutang jaminan adalah piutang jangka panjang kepada bank pemberi kredit atas ditahannya sebagian nilai KPR sebagai jaminan atas terbitnya sertifikat (HPL, HGB dan SHM), jaminan tersambungnya instalasi air dan listrik, serta jaminan terbitnya IMB dan kesesuaian pembangunan dan bestek.

5/36

IMB/Bestek/JKK guarantee Certificate guarantee Electricity and water guarantee Other long term receivables

Guarantee Receivables are long term receivables to the financing banks which hold part of the financing fund due to guarantee of issuance land and house title (HPL, HGB and SHM), guarantee for water and electricity installation, guarantee for issuance IMB and guarante for as it drawing of the houses.


PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17 ASET TETAP

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 17 FIXED ASSETS

Nilai aset tetap per 31 Desember 2016 dan 2015, sebagai berikut:

The amount of fixed assets as December 31, 2016, and 2015 as follows: 31 Desember 2016 Mutasi

Saldo Awal/

Penambahan/

Revaluasi/

Pengurangan/

Saldo Akhir/

Beginning Balance

Addition

Revaluation

Deduction

Ending Balance

191.945.791.336

4.529.532.252

116.700.350.440

Nilai Perolehan/ Cost Tanah/ Land Kantor/rumah Office/house

-

313.175.674.028

1.292.122.574

89.695.016.943

dinas/ 108.004.486.214

-

Peralatan teknik/ Workshop equipment

(17.017.346.697)

3.532.281.113

-

-

167.675.166

3.364.605.947

Kendaraan Vehicles

8.405.071.240

-

-

1.087.509.432

7.317.561.808

32.034.902.481

6.833.653.281

-

-

38.868.555.762

2.340.720.869

74.946.385

-

-

2.415.667.254

dinas/

Peralatan kantor/ Office equipment Instalasi/ Installation Inventaris lainnya/ Other equipment

1.647.832.726

20.784.102

-

-

1.668.616.828

347.911.085.979

11.458.916.020

99.683.003.743

2.547.307.172

456.505.698.570

Accumulated depreciation: Kantor/rumah dinas/ Office/house

13.005.057.825

2.678.283.597

-

244.690.197

15.438.651.225


2.954.212.704

196.022.146

-

333.447.695

2.816.787.155

Kendaraan Vehicles

6.936.065.952

1.156.343.250

-

1.640.521.038

6.451.888.164

23.153.759.008

10.390.351.548

-

7.332.180.491

26.211.930.065

497.167.708

265.119.445

-

235.317.947

526.969.206

1.668.533.922

130.601.430

-

156.987.824

1.642.147.528

48.214.797.119

14.816.721.416

-

9.943.145.193

53.088.373.342

Akumulasi penyusutan:

dinas/

Peralatan kantor/ Office equipment Instalasi/ Installation Inventaris lainnya/ Other equipment Nilai Wajar/ Fair value

299.696.288.860

403.417.325.228

5/37


PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17 ASET TETAP (Lanjutan)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 17 FIXED ASSETS (Continued) 31 Desember 2015 Mutasi

Saldo Awal/

Penambahan/

Revaluasi

Pengurangan/

Saldo Akhir/

Beginning Balance

Addition

Aset Tetap

Deduction

Ending Balance

Nilai Perolehan/ Cost Tanah/ Land Kantor/rumah Office/house

6.288.562.142

-

185.751.087.418

93.858.224

191.945.791.336

dinas/ 39.326.962.190

15.292.752.518

53.384.771.506

-

108.004.486.214


3.549.973.740

-

-

17.692.627

3.532.281.113

Kendaraan Vehicles

8.795.461.670

-

-

390.390.430

8.405.071.240

33.035.851.738

-

-

1.000.949.257

32.034.902.481

1.356.909.754

983.811.115

-

-

2.340.720.869

dinas/


4.367.642.386

-

-

2.719.809.660

1.647.832.726

96.721.363.620

16.276.563.633

239.135.858.924

4.222.700.198

347.911.085.979

Accumulated depreciation: Kantor/rumah dinas/ Office/house

13.597.255.887

-

-

592.198.062

13.005.057.825


2.828.859.141

143.046.190

-

17.692.627

2.954.212.704

Kendaraan Vehicles

7.629.098.738

-

-

693.032.786

6.936.065.952

26.382.811.832

-

-

3.229.052.824

23.153.759.008

700.774.927

-

-

203.607.219

497.167.708

3.015.314.972

-

-

1.346.781.050

1.668.533.922

54.154.115.497

143.046.190

-

6.082.364.568

48.214.797.119

Akumulasi penyusutan:

dinas/


Nilai Wajar Fair value

42.567.248.123

299.696.288.860

Perusahaan melakukan penilaian kembali aset tetap sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan.

5/38

The Company revalued fixed assets in accordance with the Regulation of the Minister of Finance No. 191 / PMK.010 / 2015 dated October 15, 2015 on Revaluation of Assets for tax purposes.

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17 ASET TETAP (Lanjutan)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 17 FIXED ASSETS (Continued)

Sejak tahun 2015, Perusahaan menerapkan metode revaluasian untuk aset tetap kelompok tanah dan bangunan. Perusahaan melakukan perhitungan sendiri atas revaluasi aset tetap tersebut. Pada tahun 2016, nilai wajar aset tetap dilakukan oleh KJPP Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun dan Rekan (KJPPMBPRU & Rekan) dengan laporan nomor 0159-1/PNLP/MBPRU-JKT/MTQ/VI/2016 tanggal 17 Juni 2016 Atas kenaikan nilai wajar aset tetap tanah dan bangunan tersebut dikenakan pajak penghasilan final sebesar 4% dan 3%.

Since 2015, Perumnas implemented revaluation method for land and building. The Company revalued the asset on self-calculation bases in 2015. In 2016, the fair value of the asset based on the report of KJPP Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun and Rekan (KJPPMBPRU & Rekan) No 0159-1/PNL-P/MBPRUJKT/MTQ/VI/2016 dated 17 Juni 2016 The revaluasion value of the land and bulding are subjected to final income tax of 4% and 3%.

Manajemen tidak melakukan reviu atas nilai residu dan nilai umur ekonomis aset tetap.

Management does not make any review to residual value and economy age value of fixed assets.

18 ASET LAIN-LAIN

18 OTHER ASSETS 31 Desember 2016

Terdiri dari: Tanah Bangunan Harta Lainnya Uang Dalam Perjalanan Amortisasi Aset Lain-lain

31 Desember 2015

1.408.894.477 37.377.844 8.949.496.277 (1.542.950.692) (1.813.130.729) 7.039.687.178

1.408.894.477 197.591.107 9.457.102.435 4.219.067.140 (2.226.845.307) 13.055.809.850

Aset lain-lain adalah aset non produktif milik Perusahaan yang sudah tidak dapat diharapkan manfaat ekonominya dalam operasional Perusahaan. 19 UTANG USAHA

Other assets aren non-productive asset of the Company which no longer expected its economy benefits in operation of the Company. 19 ACCOUNT PAYABLES

31 Desember 2016 Terdiri dari: Utang kepada kontraktor & supplier Utang penyertaan KSU Utang notaris dan konsultan Utang usaha lainnya

31 Desember 2015

41.642.294.035 1.623.740.243

78.996.336.714 140.250.124.621

2.912.088.786 197.662.119.643 243.840.242.707

103.972.870 28.628.993.640 247.979.427.845

20 DANA TITIPAN

Bunga deposito dan jasa giro

Consist of: Payable to contractor and supplier Payable to KSU Payable to notary & consultant Others

20 DEPOSIT FUNDS 31 Desember 2016

Terdiri dari: Titipan pokok

Consist of: Land Building Other assets Money in transit Other assets amortization

31 Desember 2015 -

151.000.000.000

-

18.276.195.805 169.276.195.805

5/39

Consist of: Principal Interest of deposit and current account

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20 DANA TITIPAN (Lanjutan)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 20 DEPOSIT FUNDS (Continued)

Dana titipan merupakan dana titipan Bina Lingkungan Peduli tahun 2012 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-235/MBU/2012 tanggal 20 Juni 2012 dan Surat Menteri Negara BUMN No. S648/MBU/2012 tanggal 14 November 2012 tentang BUMN PEDULI 2012. Dana tersebut telah dikembalikan kepada masing-masing donatur pada akhir Desember 2016. 21 BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Deposit funds is deposit funds of the Community Development Program in 2012 according to the Decree of The Minister of-BUMN Number SK-235/MBU/2012 dated June 20, 2012 and the Letter of the Minister of BUMN Number S-648/MBU/2012 November 14, 2012 about BUMN Peduli 2012.The deposit fund was returned back to each donatur at the end of December 2016. 21 ACCRUED EXPENSES

31 Desember 2016 Terdiri dari: Biaya Konstruksi Beban pembangunan Beban lainnya Beban pengurusan sertifikat Biaya Pemeliharaan & Perbaikan Beban umum dan administrasi Beban bunga pinjaman

31 Desember 2015

283.571.812.207 267.049.014.031 293.379.490.811

134.831.345.016 317.124.090.971 206.716.568.923

190.328.162.772

166.946.744.310

131.026.674.892

129.075.975.779

35.459.367.302 17.827.264.171

45.764.017.597 2.634.475.541 1.003.093.218.137

1.218.641.786.187

Jumlah tersebut merupakan pengakuan hutang atas beban-beban yang masih harus dibayar sebagai konsekuensi penerapan asas akrual seperti beban pengurusan sertifikat, beban pembangunan, beban umum dan administrasi, dan utang bunga pinjaman per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. 22 VOUCHER YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Consist of: Construction expense Development expenses Other expenses Clearance certificate expenses Maintenance & repair expenses General and administrative expenses Loan interest expenses

The amount is expenses accrued due to implementation of accrual principle such as certificate expenses development expenses, general and administrative expenses, and loan interest exepenses as of December 31, 2016 and December 31, 2015.

22 ACCRUED VOUCHERS

Jumlah voucher yang masih harus dibayar adalah sebesar Rp5.269.969.841 dan Rp17.533.808.291 per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. 23 KELEBIHAN UANG MUKA PENGHUNI

Accrued voucher is at amount of Rp5.269.969.841 and Rp17.533.808.291 as of December 31, 2016 and December 31, 2015. 23 EXCESS OF DOWN PAYMENTS

Jumlah kelebihan uang muka penghuni adalah sebesar Rp5.528.830.988 dan Rp4.353.163.401 per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015.

The Amount of Excess of Down Payment are Rp5.528.830.988 and Rp4.353.163.401 as of December 31, 2016 and December 31, 2015.

Kelebihan uang muka penghuni merupakan uang muka yang belum dibayarkan kembali kepada pembeli atas kelebihan perhitungan pada saat realisasi KPR.

Excess of Down Payment from customers are down payment that have not been repaid back to the customers until the realisation of the house financing.

5/40

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24 PAJAK YANG MASIH HARUS DIBAYAR

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 24 ACCRUED TAXES

31 Desember 2016 Terdiri dari: PPN Keluaran PPh Final WAPU PPh Pasal 21/23 Pajak lainnya

31 Desember 2015

61.276.433.414 18.051.510.737 10.122.341.358 29.091.509.274 118.541.794.783

25 UTANG RETENSI KONTRAKTOR

62.669.110.422 9.389.268.711 985.102.447 65.211.367.242 138.254.848.822

25 CONTRACTOR RETENTION

Jumlah utang retensi kontraktor masing-masing sebesar Rp17.070.806.718 dan Rp9.288.441.572 per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015.

26 PENANGGUHAN PEMBAYARAN

The amount of contractor retention are respectively Rp17.070.806.718 and Rp9.288.441.572 for 31 December 2016 and December 31, 2015.

26 ACCRUED PAYMENTS

Jumlah penangguhan pembayaran masing-masing sebesar Rp6.707.533.719 dan Rp919.702.011 per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Jumlah tersebut merupakan saldo utang kepada kontraktor yang berasal dari selisih nilai prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaran termin. 27 PENERIMAAN UANG MUKA

Accued payments are Rp6.707.533.719 and Rp919.702.011, as of 31 December 2016 and December 31, 2015. The amount represents payables to contractors arising from the difference between the completion progress of the project and the terms of payments payable. 27 DOWN PAYMENT RECEIVED

Jumlah penerimaan uang muka masing-masing sebesar Rp65.501.008.905 dan Rp73.442.859.600 per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Jumlah tersebut merupakan penerimaan uang muka dari calon pembeli rumah/ KTM yang akan diperhitungkan dengan harga rumah/ KTM pada saat transaksi jual beli terjadi.

Down payment received are Rp65.501.008.905 and Rp73.442.859.600 for December 31, 2016 and December 31, 2015. The amount represents receiving of down payment from customers for purchasing house or land that will recalculated to the house and land prices when the purchasing transaction occurred.

28 EMPLOYEE’S SOCIAL FUNDS

28 DANA SOSIAL PEGAWAI

Employee’s social fund per December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp104.175.413 is a unused employee's social fund of profit-sharing of the Company.

Jumlah dana sosial pegawai per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp104.175.413 merupakan dana sosial pegawai hasil pembagian laba Perusahaan yang belum digunakan.

29 PINJAMAN DALAM NEGERI

29 DOMESTIC LOAN 31 Desember 2016

Jumlah pinjaman: RDI konversi RDI modal kerja Jumlah saldo yang dipindahkan

Consist of: VAT out Final income tax PPh article 21/23 Other taxes

32.772.729.231 40.993.158.429 73.765.887.660

5/41

31 Desember 2015 181.455.468.820 135.092.474.272 316.547.943.092

Total domestic loan: RDI conversion RDI working capital Amount Transferred

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29 PINJAMAN DALAM NEGERI (Lanjutan)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 29 DOMESTIC LOAN (Continued)

31 Desember 2016 Jumlah saldo yang dipindahkan Surat Sanggup/MTN Promes Lehman BNI (Persero) Tbk KMK BTN

Jumlah pinjaman dalam negeri yang jatuh tempo kurang dari satu tahun: RDI konversi RDI modal kerja Surat Sanggup/MTN BNI (Persero) Tbk

Jumlah pinjaman dalam negeri yang jatuh tempo lebih dari satu tahun: RDI konversi RDI modal kerja Surat Sanggup/MTN Promes Lehman KMK BTN

Rincian Surat Sanggup, sebagai berikut: MTN I Perumnas Tahun 2013 Seri B MTN I Perumnas Tahun 2013 Seri C MTN I Perumnas Tahun 2014 Seri A MTN I Perumnas Tahun 2014 Seri B MTN I Perumnas Tahun 2014 Seri C MTN I Perumnas Tahun 2014 Seri D MTN I Perumnas Tahun 2015 Seri A Jumlah saldo yang dipindahkan

73.765.887.660 1.655.000.000.000 3.000.000.000 94.419.012.648 120.000.000.000 1.946.184.900.308

31 Desember 2015 316.547.943.092 1.055.000.000.000 3.000.000.000 100.000.000.000 1.474.547.943.092

Amount Transferred Medium Term Notes/MTN Promissory Lechman BNI (Persero) Tbk KMK BTN

Total domestic loan immediately due: 3.277.272.923 4.099.315.843

3.277.272.923 4.099.315.843

RDI conversion RDI working capital

300.000.000.000 94.419.012.648 401.795.601.414

200.000.000.000 100.000.000.000 307.376.588.766

Medium Term Notes/MTN BNI (Persero) Tbk

29.495.456.308 36.893.842.586 1.355.000.000.000 3.000.000.000 120.000.000.000 1.544.389.298.894 1.946.184.900.308

178.178.195.897 130.993.158.429 855.000.000.000 3.000.000.000 1.167.171.354.326 1.474.547.943.092

Total domestic loan with maturities of more than one year: RDI conversion RDI working capital Medium Term Notes/MTN Promissory Lechman KMK BTN

-

100.000.000.000

-

100.000.000.000

50.000.000.000

50.000.000.000

50.000.000.000

50.000.000.000

50.000.000.000

50.000.000.000

50.000.000.000

50.000.000.000

145.000.000.000

145.000.000.000

Details of Promissory notes, as follows: MTN I Perumnas Year 2013 Series B MTN I Perumnas Year 2013 Series C MTN I Perumnas Year 2014 Series A MTN I Perumnas Yaer 2014 Series B MTN I Perumnas Year 2014 Series C MTN I Perumnas Year 2014 Series D MTN I Perumnas Year 2015 Series A

345.000.000.000

545.000.000.000

Amount Transferred

5/42



31 Desember 2016

31 Desember 2015

345.000.000.000

545.000.000.000

55.000.000.000

55.000.000.000

155.000.000.000

155.000.000.000

200.000.000.000

200.000.000.000

25.000.000.000

25.000.000.000

75.000.000.000

-

75.000.000.000

75.000.000.000

225.000.000.000

-

75.000.000.000

-

230.000.000.000

-

150.000.000.000

-

45.000.000.000 1.655.000.000.000

1.055.000.000.000

Jumlah saldo yang dipindahkan MTN I Perumnas Tahun 2015 Seri B MTN II Perumnas Tahun 2015 Seri A MTN III Perumnas Tahun 2015 Seri A MTN III Perumnas Tahun 2015 Seri B MTN III Perumnas Tahun 2015 Seri C MTN V Perumnas Tahun 2015 MTN I Perumnas Tahun 2016 Seri A MTN I Perumnas Tahun 2016 Seri B MTN II Perumnas Tahun 2016 MTN III Perumnas Tahun 2016 MTN IV Perumnas Tahun 2016 Seri A

Pinjaman Dalam Negeri Perusahaan tanggal Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

31

Amount Transferred MTN I Perumnas Year 2015 Series B MTN II Perumnas Year 2015 Series A MTN III Perumnas Year 2015 Series A MTN III Perumnas Year 2015 Series B MTN III Perumnas Year 2015 Series C MTN V Perumnas Year 2015 MTN I Perumnas Year 2016 Series A MTN I Perumnas Year 2016 Series B MTN II Perumnas Year 2016 MTN III Perumnas Year 2016 MTN IV Perumnas Year 2016 Series A

Domestic Loan the Company as of December 31, 2016 and 2015 is as follows:

Dalam Jutaan Rupiah

In Million Rupiahs

Jenis Pinjaman

Saldo per 31 Desember 2015 / Balance, December 31, 2015

RDI konversi RDI modal kerja Surat Sanggup Promes Lehman BTN (Persero) Tbk Jumlah

181.456 135.093 1.055.000 3.000 100.000 1.474.549

Mutasi (Bersih) 2016 / Mutation (Net) 2016

Saldo per 31 Desember 2016 / Balance, December 31, 2016 Jatuh Tempo/ Date of maturity

(148.684) (94.100) 580.000 119.900.000 120.237.216

5/43

3.277 4.099 300.000 307.376

Jangka Panjang / Long Term 29.495 36.894 1.335.000 3.000 120.000.000 121.404.389

Loan

RDI conversion RDI working capital Promissory note Promissory Lechman BTN (Persero) Tbk Total



Dalam Jutaan Rupiah

Jenis Pinjaman

RDI konversi RDI modal kerja Surat Sanggup Promes Lehman BNI (Persero) Tbk Jumlah

In Million Rupiahs Saldo per 1 Januari 2015 / Balance, January 1, 2015 181.456 135.093 400.000 3.000 719.549

Mutasi (Bersih) 2015/ Mutation (Net) 2015

Saldo per 31 Desember 2015 / Balance, December 31, 2015 Jatuh Tempo/ Date of maturity

655.000 100.000 755.000

Pinjaman Dalam Negeri terdiri dari: a.

3.278 4.100 200.000 100.000 307.378

Jangka Panjang / Long Term 178.178 130.993 855.000 3.000 1.167.171

Loan

RDI conversion RDI working capital Promissory note Promissory Lechman BNI (Persero) Tbk

Domestic loan consist of:

Pinjaman Konversi dari Pemerintah RI sesuai surat Menteri Keuangan RI nomor S-296/MK.017/1999 tanggal 21 Juli 1999 tentang Restrukturisasi Keuangan Perusahaan yang selanjutnya dituangkan dalam dokumen Perjanjian Pinjaman no. RDI368/DP3/1999 tanggal 11 Agustus 1999 dan terakhir diaddendum dengan perjanjian perubahan (Amandemen) nomor AMA-131/RDI368/DP3/2004 tanggal 21 Januari 2004. Dalam perjanjian dan amandemen tersebut ditegaskan bahwa plafon pinjaman pokok adalah sejumlah Rp145.405.466.667 Jangka waktu perjanjian adalah 10 (sepuluh) tahun termasuk masa tenggang 5 (lima) tahun terhitung mulai tanggal Surat Menteri Keuangan tanggal 21 Juli 1999. Pengembalian pokok pinjaman dilakukan dalam 10 (sepuluh) kali angsuran semesteran dalam jumlah yang sama pada setiap tanggal 11 Februari dan 11 Agustus yang dimulai tanggal 11 Februari 2005 dan berakhir 11 Agustus 2009. Tingkat bunga pinjaman adalah 5% per tahun. Tunggakan non-pokok sesuai dengan Berita Acara Rekonsiliasi Perusahaan No. BA: OSTI-0488/PB.4.1/2013 tanggal 2 Juli 2013 kewajiban tunggakan non-pokok sebesar Rp49.159.093.846 sehingga total pinjaman RDI Konversi sebesar Rp194.564.560.513. Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas pinjaman RDI Konversi tersebut sebesar Rp16.386.364.616 dan jumlah utang RDI yang dikonversi menjadi PMN sesuai dengan PP No. 85 tahun 2016 sebesar 145.405.466.666, sehingga saldo pinjaman RDI Konversi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp32.772.729.231

5/44

a.

Conversion loan from the government of the Republic of Indonesia pursuant to letter of the Minister of the Republic of Indonesia number S296/MK,017/1999 dated July 21, 1999 concerning Financial Restructuring of the Company which is then included in loan agreement no, RDI368/DP3/1999 dated August 11, 1999 and lastly stated in an addendum with amendment agreement Number AMA-131/RDI-368/DP3/2004 dated January 21, 2004. In the agreement and amendment thereof expressly stated that loan ceiling is in the amount of Rp145,405,466,667. Agreement period shall be 10 (ten) years including 5 (five) years grace period as of date of Letter of the Minister of Finance dated July 21, 1999. Repayment of the principle is made within 10 (ten) times term instalment at the same amount, each of February 11 and August 11 commenced on February 11, 2005 and ends on August 11, 2009. Loan interest rate shall be 5% per year. Nonprincipal arrears in accordance with the Minutes of Reconciliation The Company No. BA: OST-I0488/PB.4.1/2013 dated July 2, 2013, the obligation of non-principal arrears amounted Rp49,159,093,846, so that the total Conversion RDI loan amounted Rp194,564,560,513. Until December 31, 2015 The Company make payments on the loan in the amount Rp16.386.364.616,86 and the balance of loan that converted to PMN as PP number 85 year 2016 amounted Rp145.405.466.666, so that the loan balance RDI Conversion on December 31, 2016 amounted to Rp32.772.729.231.



b. Pinjaman Modal Kerja dari Pemerintah RI sesuai surat Menteri Keuangan RI nomor S296/MK.017/1999 tanggal 21 Juli 1999 tentang Restrukturisasi Keuangan Perusahaan yang selanjutnya dituangkan dalam dokumen Perjanjian Pinjaman nomor RDI-369/DP3/1999 tanggal 11 Agustus 1999 dengan plafon Rp100.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 8 (delapan) tahun termasuk masa tenggang 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditandatangani perjanjian.

b. Working capital loan from the Government of the Republic of Indonesia pursuant to letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia number S-296/MK,017/1999 dated July 21, 1999 concerning Restructuring finance of the Company which is then included in document of Loan Agreement Number RDI- 369/DP3/1999 dated August 11, 1999 with ceiling of Rp100,000,000,000. With loan period shall be 8 (eight) years including grace period 3 (three) years as of date of signing of agreement.

Pembayaran pokok pinjaman dilakukan dalam 10 (sepuluh) kali angsuran semesteran yang sama jumlahnya pada setiap tanggal 11 Februari dan 11 Agustus yang dimulai tanggal 11 Februari 2003 dan berakhir 11 Agustus 2007. Perusahaan baru melakukan pembayaran sebesar Rp10.000.000.000 sehingga total pokok pinjaman tersisa sebesar Rp90.000.000.000. Kewajiban tunggakan nonpokok sesuai dengan Berita Acara Rekonsiliasi Perusahaan No. BA: OST-I-0485/PB.4.1/2013 tanggal 2 Juli 2013, adalah sebesar Rp61.489.737.643 sehingga total Tagihan RDI Modal Kerja sebesar Rp151.489.737.643. Tingkat bunga pinjaman adalah 12% per tahun. Sampai dengan 31 Desember 2016, Perusahaan telah melakukan pembayaran atas pinjaman RDI Modal Kerja tersebut sebesar Rp20.496.579.214 dan jumlah utang RDI yang dikonversi menjadi PMN sesuai dengan PP No. 85 tahun 2016 sebesar 90.000.000.001, sehingga saldo pinjaman RDI Modal Kerja pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp40.993.158.429. Terkait dengan Pinjaman Konversi dari Pemerintah RI sesuai surat Menteri Keuangan RI nomor S296/MK.017/1999 tanggal 21 Juli 1999 tentang Restrukturisasi Keuangan Perusahaan yang selanjutnya dituangkan dalam dokumen Perjanjian Pinjaman no. RDI-368/DP3/1999 tanggal 11 Agustus 1999 dan Pinjaman Modal Kerja dari Pemerintah RI sesuai surat Menteri Keuangan RI nomor S-296/MK.017/1999 tanggal 21 Juli 1999

Payment of principle loan shall be made within 10 (ten) times term instalments with equal amount on, each of February 11 and August 11 which is commenced on February 11, 2003 and end on August 11, 2007. The Company make a payment of Rp10,000,000,000 so that the total of loan principal remaining amounted Rp90.000.000.000. The loan of non-principal arrears in accordance with the Minutes of Reconciliation The Company No. BA: OST-I-0485/PB.4.1/2013 dated July 2, 2013 amounted Rp61.489.737.643, so that the total bill for RDI of Working Capital Rp151.489.737.643. Loan Interest rate shall be 12% per annum. Until December 31, 2016 The Company make payments on the loan for working capital RDI Rp20.496.579.214 and the balance of loan's RDI that converted to PM as PP number 85 year 2016 amounted Rp40.993.158.429, so the loan balance RDI conversion on December 31, 2016 amounted to Rp40.993.158.429.

5/45

Related to the conversion loan from government of the Republic of Indonesia pursuant to letter of the Minister of the Republic of Indonesia numbhe er S296/MK,017/1999 dated July 21, 1999 concerning Financial restructuring of the Company which is then included in loan agreement no, RDI368/DP3/1999 dated August 11, 1999 and Working capital loan from the Government of the Republic of Indonesia pursuant to letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia number S296/MK,017/1999 dated July 21, 1999



tentang Restrukturisasi Keuangan Perusahaan yang selanjutnya dituangkan dalam dokumen Perjanjian Pinjaman nomor RDI-369/DP3/1999 tanggal 11 Agustus 1999; Pada tanggal 14 Januari 2015 Menteri Keuangan RI melalui surat nomor S30/MK.05/2015 perihal Persetujuan Penyelesaian Piutang Negara menyetujui untuk melakukan restrukturisasi utang yang bersumber dari Perjanjian Pinjaman Rekening Dana Investasi (RDI) tersebut, sebagai berikut:

concerning Restructuring finance of the Companys which is then contained in document of Loan Agreement number RDI- 369/DP3/1999 dated August 11, 1999; On January 14, 2015 the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by letter number S-30/MK.05/ 2015 concerning State Receivables Settlement Agreement agreed to restructure the debt that comes from the Loan Agreement, the Investment Fund Account (RDI), as follows:

1) Kewajiban pokok dari pinjaman RDI No. RDI368/DP3/1999 tanggal 11 Agustus 1999 sebesar Rp145.405.466.667,00 dan RDI369/DP3/1999 tanggal 11 Agustus 1999 sebesar Rp90.000.000.000,00 dijadikan Penyertaan Modal Negara. 2) Kewajiban lainnya dari pinjaman RDI No. RDI368/DP3/1999 tanggal 11 Agustus 1999 sebesar Rp49.159.093.846,24 dan RDI369/DP3/1999 tanggal 11 Agustus 1999 sebesar Rp61.489.737.642,92 dijadwalkan kembali pembayarannya selama 12 tahun dari tahun 2015 sampai dengan 2026.

1) The principal liabilities of the loan RDI No. RDI-368/DP3/1999 dated August 11, 1999 amounting Rp145.405.466.667,00 and RDI369/DP3/1999 dated August 11, 1999 amounting Rp90.000.000.000,00 used as the Government Equity Participation. 2) The other liabilities from loans RDI No. RDI368/DP3/1999 dated August 11, 1999 amounting Rp49.159.093.846,24 and RDI369/DP3/1999 dated August 11, 1999 amounting Rp61.489.737.642,92 rescheduled payments for 12 years from 2015 up to 2026.

3) Penerbitan Peraturan Pemerintah dalam rangka konversi kewajiban RDI menjadi PMN akan dilaksanakan Kementerian Keuangan setelah diajukan permohonannya oleh Kementerian BUMN.

3) The issuance of Government Regulation in the framework of RDI loan conversion into PMN will be held Ministry of Finance after a petition filed by the Ministry of State-Owned Enterprises.

4) PP RI No. 85 Tahun 2016 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Perusahaan menyatakan bahwa utang pokok Rekening Dana Investasi (RDI) Perusahaan dikonversi menjadi penambahan penyertaan modal negara, berdasarkan Perjanjian Pinjaman No. RDI-368/DP3/1999 dan No. RDI369/DP3/1999 tanggal 11 Agustus 1999.

4) PP RI No, 85 Year 2016 about increasing of the Government Equity Participation to the Company capital stated that the Company' principal debt of Investment Fund Account (RDI) converted into additional Government Equity Participation, based on the Loan Agreement No. RDI-368 / DP3 / 1999 and No. RDI-369 / DP3 / 1999 dated August 11, 1999.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perbendaharaan melalui surat No. S-728/PB/2015 tanggal 28 Januari 2015 perihal Permintaan Komparisi dalam Rangka Amandemen Perjanjian Pinjaman Perusahaan meminta Perusahaan agar menyampaikan komparisi (nama, jabatan, alamat) dan data pendukung pejabat yang berwenang untuk menandatangani Perubahan Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah RI dengan Perusahaan.

The Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, Directorate General of Treasury, through its letter No. S-728/NT/2015 dated January 28, 2015 concerning the request of comparation in an amendment contract asked the Company to send (name, title, address) and a supporting data describes the competent oficers to sign the Amendment Loan Agreement between the Government of Indonesia and the Company.

5/46



Perusahaan melalui surat No. DIRUT/0187/2/I/205 TANGGAL 30 Januari 2015 perihal Penyampaian Data Komparisi dalam Rangka Amandemen Perjanjian Pinjaman Perusahaan, menyampaikan data pendukung sebagai berikut:

The Company through its letter No. DIRUT/0187/2/I/2015 dated January 30, 2015 concerning the Submission of Comparing Data in Amendment of Loan Agreement of the Company, submited supporting data as follows:

1) Copy Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1974 2) Copy Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1988 3) Copy Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2004 4) Copy Surat Keputusan Pengangkatan Anggota Direksi No. SK-367/MBU/2012 5) Usulan/ Masukan Draf Amandemen Perjanjian Nomor: RDI-368/DP3/1999 tanggal 11 Agustus 1999 6) Usulan/Masukan Draf Amandemen Perjanjian Nomor: RDI-369/DP3/1999 tanggal 11 Agustus 1999

1) Copy of Government Regulation No. 29 of 1974 2) Copy of Government Regulation No. 12 of 1988 3) Copy of Government Regulation No. 15 of 2004 4) Copy of the Decree of Appointment of Members of Directors No. SK-367/MBU/2012 Draft Amendment to 5) Proposed/Input Agreement No. RDI-368/DP3/1999 dated August 11, 1999 Draft Amendment to 6) Proposed/Input Agreement No. RDI-369/DP3/1999 dated August 11, 1999

c) Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup, sesuai dengan Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau Medium Term Notes (MTN) I Perusahaan Tahun 2013 No. 174 tanggal 22 November 2013 di hadapan Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta sebagai berikut:

c) The Company issued Promissory Note, according to the Deed of Agreement of Issuance and appointment of supervisory agency of Medium Term Notes (MTN) I Year 2013 number 174 dated November 22, 2013 notaried by Arry Supratno, SH., Notary in Jakarta as follows:

Perusahaan menerbitkan dan menawarkan surat utang berupa surat sanggup berjangka menengah dengan cara penempatan secara terbatas dengan jumlah maksimal sebesar Rp200.000.000.000 adalah:

The Company issued and offered promisory notes in the form of Medium Term Note in a limited placement with a maximum amount of Rp270,000,000,000 namely:

•

MTN I berdenominasi Rupiah Seri B ("MTN I Perusahaan Seri B") senilai Rp100.000.000.000 berjangka waktu 36 bulan sejak diterbitkan pada tanggal 23 Juli 2013 dengan tingkat bunga 11,25% per tahun.

•

MTN I with Rupiah denomination Series B ("MTN I Perum Perumnas Series B") in the amount Rp100,000,000,000 for 36 months period as of issuance July 23, 2013 with interest rate 11.25% per annum.

•

MTN I berdenominasi Rupiah Seri C ("MTN I Perum Perumnas Seri C") senilai Rp100.000.000.000 berjangka waktu 36 bulan sejak diterbitkan pada tanggal 23 Juli 2013 dengan tingkat bunga 11,25% per tahun.

•

MTN I with Rupiah denomination Series B ("MTN I Perum Perumnas Series B") in the amount Rp100,000,000,000 for 36 months period as of issuance July 23, 2013 with interest rate 11.25% per annum.

Perusahaan menunjuk beberapa Agen Penjual (Arranger) yaitu: PT Indo Premier Securities, PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas untuk bertindak selaku penjual yang akan mencari calon pembeli.

5/47

The company has appointed Arrangers namely: PT Indo Premier Securities, PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas and PT Mandiri Sekuritas to be a sales agents to look for prospective buyers.



Perusahaan telah menunjuk PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (selanjutnya disebut "KSEI"), untuk bertindak sebagai Agen Pembayaran.

The Company has appointed PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (here in after referred to as “KSEI”) to act as Payment Agency.

Perusahaan telah menunjuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, untuk mewakili hak-hak dan kepentingan pemegang MTN selaku Agen Pemantau dan Agen Jaminan.

The Company has appointed PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, for representing rights and interest of MTN holder as Supervisory Agent and Security Agency.

Jaminan atas penerbitan MTN I Perusahaan tahun 2013 adalah piutang retail per customer Regional VII.

The collateral for the issuance of MTN I The Company 2013 were retail accounts per customer Regional VII.

d) Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup, sesuai dengan Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan Medium Term Notes (MTN) I Perusahaan Tahun 2014 No. 10 tanggal 02 April 2014 di hadapan Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta sebagai berikut:

d) The Company issued Promissory Note, in accordance with Deed of Agreement of Issuance and appointment of supervisory agency Medium Term Notes (MTN) I The Company Year 2014 number 10 dated April 2, 2014 notaried by Arry Supratno SH, Notary in Jakarta as follows:

Perusahaan menerbitkan dan menawarkan surat utang berupa surat sanggup berjangka menengah dengan cara penempatan secara terbatas (privat placement) dengan jumlah maksimal sebesar Rp200.000.000.000 adalah:

The Company issued and offered letter of note in the form of Medium Term Note in a limited placement (private placement) with maximum amount Rp200,000,000,000 namely:

•

MTN I berdenominasi Rupiah Seri A ("MTN I Perum Perumnas Seri A") senilai Rp50.000.000.000 berjangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan pada tanggal 03 April 2014 dengan tingkat bunga 11,35% per tahun.

•

MTN I with Rupiah denomination Series A ("MTN I Perum Perumnas Series A") in the amount Rp50,000,000,000 for 3 years period as of issuance April 3, 2014 with interest rate 11.35% per annum.

•

MTN I berdenominasi Rupiah Seri B ("MTN I Perum Perumnas Seri B") senilai Rp50.000.000.000 berjangka waktu 4 tahun sejak diterbitkan selambat-lambatnya pada tanggal 08 April 2014 dengan tingkat bunga 11,75% per tahun.

•

MTN I with Rupiah denomination Series B ("MTN I Perum Perumnas Series B") in the amount Rp50,000,000,000 for 4 years period as of issuance April 8, 2014 with interest rate 11.75% per annum.

•

MTN I berdenominasi Rupiah Seri C (“MTN I Perum Perumnas Seri C”) senilai Rp50.000.000.000 berangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan dengan tingkat bunga 11,35% per tahun. Sesuai Akta Pengakuan Hutang MTN I Perum Perumnas Seri C Nomor 55 tanggal 14 April 2014 menyebutkan tanggal 16 April 2014 sebagai Tanggal Penerbitan.

•

MTN I with Rupiah denomination Series C ("MTN I Perum Perumnas Series C") in the amount Rp50,000,000,000 for 3 years period as of issuance with interest rate 11.35% per annum. Accordance with the Deed of Acknowledgement of Obligation MTN I Perumnas Series C No. 55 dated April 14, 2014, said on April 16 of 2014 as the Date of Issuance.

5/48

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29 PINJAMAN DALAM NEGERI (Lanjutan) •


MTN I berdenominasi Rupiah Seri D (“MTN I Perum Perumnas Seri D”) senilai Rp50.000.000.000 berangka waktu 4 tahun sejak diterbitkan dengan tingkat bunga 11,75% per tahun. Sesuai Akta Pengakuan Hutang MTN I Perum Perumnas Seri D Nomor 56 tanggal 14 April 2014 menyebutkan tanggal 23 April 2014 sebagai Tanggal Penerbitan.

•

MTN I with Rupiah denomination Series D ("MTN I Perum Perumnas Series D") in the amount Rp50,000,000,000 for 4 years period as of issuance with interest rate 11.75% per annum. Accordance with the Deed of Acknowledgement of Obligation MTN I Perumnas Series D No. 56 dated April 14, 2014, said on April 23 of 2014 as the Date of Issuance.

Perusahaan telah menunjuk Agen Penjual (Arranger) yaitu: PT Mandiri Sekuritas untuk menata-usahakan penjualan MTN I Perusahaan Tahun 2014 Seri A, Seri B, Seri C, dan Seri D.

The Company appointed Arrangers namely: PT Mandiri Sekuritas to re-arrange the sale of MTN I Perum Perumnas 2014 Series A, Series B, Series C and Series D.




The Company has appointed PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, for representing rights and interest of MTN holder as Supervisory Agency and Security Agency.

Jaminan atas penerbitan MTN I Perum Perumnas tahun 2014 adalah piutang retail per customer Regional III.

The collateral for the issuance of MTN I Perum Perumnas in 2014 were retail accounts receivable per customer Regional III.

e) Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup, sesuai dengan Akta Perjanjian Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan Medium Term Notes (MTN) I Perusahaan Tahun 2015 No. 58 tanggal 20 Januari 2015 dan Addendum I Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau Medium Term Notes (MTN) I Perusahaan Tahun 2015 No. 56 tanggal 20 April 2015 dibuat di hadapan Arry Supratno SH., Notaris di Jakarta sebagai berikut:

e) The Company issued Promissory Note, in accordance with Deed of Agreement of Issuance and appointment of supervisory agency Medium Term Notes (MTN) I The Company Year 2015 number 58 dated January 20, 2015 and Addendum I Issuance Agreement and Appointment of Agent Monitoring Medium Term Notes (MTN) I Perumnas 2015 No. 56 April 20, 2015, notaried by Arry Supratno SH., Notary in Jakarta as follows:

Perusahaan menerbitkan dan menawarkan surat utang berupa surat sanggup berjangka menengah dengan cara penempatan secara terbatas (privat placement) dengan jumlah maksimal sebesar Rp200.000.000.000 adalah:

The Company issued and offered letter of note in the form of Medium Term Note in a limited placement (private placement) with maximum amount Rp200,000,000,000 namely:

MTN I berdenominasi Rupiah Seri A ("MTN I Perum Perumnas Seri A") senilai Rp145.000.000.000 berjangka waktu 4 tahun sejak diterbitkan pada tanggal 21 Januari 2015 dengan tingkat bunga 11,50% per tahun.

MTN I with Rupiah denomination Series A ("MTN I Perum Perumnas Series A") in the amount Rp145,000,000,000 for 4 years period as of issuance January 21, 2015 with interest rate 11.50% per annum.

5/49



MTN I berdenominasi Rupiah Seri B ("MTN I Perum Perumnas Seri B") senilai Rp55.000.000.000 berjangka waktu 3 tahun 9 bulan sejak diterbitkan pada tanggal 21 April 2015 dengan tingkat bunga 11,50% per tahun.

MTN I with Rupiah denomination Series B ("MTN I Perum Perumnas Series B") in the amount Rp55,000,000,000 for 3 years and nine month period as of issuance April 21, 2015 with interest rate 11.50% per annum.

Perusahaan telah menunjuk Agen Penjual (Arranger) yaitu: PT Mandiri Sekuritas untuk menata-usahakan penjualan MTN I Perusahaan Tahun 2014 Seri A dan Seri B. Perusahaan telah menunjuk PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (selanjutnya disebut "KSEI"), untuk bertindak sebagai Agen Pembayaran.

The Company has appointed Arrangers namely: PT Mandiri Sekuritas to re-arrange the sale of MTN I The Company 2015 Series A, and Series B.

Perusahaan telah menunjuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, untuk mewakili hak-hak dan kepentingan pemegang MTN selaku Agen Pemantau dan Agen Jaminan. Jaminan atas penerbitan MTN I Perum Perumnas tahun 2015 adalah piutang retail per customer Regional V.

The Company has appointed PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, for representing rights and interest of MTN holder as Supervisory Agency and Security Agency. The collateral for the issuance of MTN I Perum Perumnas in 2015 were retail accounts per customer Regional V.

f) Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup, sesuai dengan Akta Perjanjian Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan Medium Term Notes (MTN) II Perusahaan Tahun 2015 No. 13 tanggal 06 Juli 2015 di hadapan Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta sebagai berikut:

f) The Company issued Promissory Note, in accordance with Deed of Agreement of Issuance and appointment of supervisory agency Medium Term Notes (MTN) II The Company Year 2015 number 13 dated July 6, 2015 drawn up before Arry Supratno SH, Notary in Jakarta as follows:

Perusahaan menerbitkan dan menawarkan surat utang berupa surat sanggup berjangka menengah atau Medium Term Notes dengan cara penempatan secara terbatas (privat placement) dengan jumlah maksimal sebesar Rp200.000.000.000 adalah:

The Company issued and offered letter of note in the form of Medium Term Note in the manner of limited placement (private placement) with maximum amount Rp200,000,000,000 namely:

MTN II berdenominasi Rupiah Seri A ("MTN II Perum Perumnas Seri A") senilai Rp155.000.000.000 berjangka waktu 4 tahun sejak diterbitkan pada tanggal 7 Juli 2015 dengan tingkat bunga 12,125% per tahun.

MTN II with Rupiah denomination Series A ("MTN II Perum Perumnas Series A") in the amount Rp155,000,000,000 for 4 years period as of issuance July 7, 2015 with interest rate 12.125% per annum.

Perusahaan telah menunjuk Agen Penjual (Arranger) yaitu: PT Mandiri Sekuritas untuk menata-usahakan penjualan MTN I Perusahaan Tahun 2014 Seri A. Perusahaan telah menunjuk PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (selanjutnya disebut "KSEI"), untuk bertindak sebagai Agen Pembayaran.

The Company has appointed Arrangers namely: PT Mandiri Sekuritas to re-arrange the sale of MTN II The Company 2015 Series A.

5/50






Perum Perumnas has appointed PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, for representing rights and interest of MTN holder as Supervisory Agency and Security Agency.

Jaminan atas penerbitan MTN II Perum Perumnas tahun 2015 adalah piutang retail per customer Regional IV.

The collateral for the issuance of MTN II Perum Perumnas in 2015 were retail accounts per customer Regional IV.

g) Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup, sesuai dengan Akta Perjanjian Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan Medium Term Notes (MTN) III Perusahaan Tahun 2015 No. 43 tanggal 10 Juli 2015, Addendum I Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau Medium Term Notes (MTN) III Perusahaan Tahun 2015 No. 102 tanggal 22 September 2015, serta Addendum II Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau Medium Term Notes (MTN) III Perusahaan Tahun 2015 No. 74 tanggal 17 Maret 2016, dibuat di hadapan Arry Supratno SH., Notaris di Jakarta sebagai berikut:

g) Perum Perumnas issued Promissory Note, in accordance with Deed of Agreement of Issuance and appointment of supervisory agency Medium Term Notes (MTN) III Perum Perumnas Year 2015 number 43 dated July 10, 2015, Addendum I Issuance Agreement and Appointment of Agent Monitoring Medium Term Notes (MTN) I Perumnas 2015 No. 102 September 22, 2015, and Addendum II Issuance Agreement and Appointment of Agent Monitoring Medium Term Notes (MTN) III Perumnas 2015 No. 74 March 17, 2016 drawn up before Arry Supratno SH., Notary in Jakarta as follows:


Perum Perumnas issued and offered letter of note in the form of Medium Term Note in the manner of limited placement (private placement) with maximum amount Rp300,000,000,000 namely:

•

MTN III berdenominasi Rupiah Seri A ("MTN III Perum Perumnas Seri A") senilai Rp200.000.000.000 berjangka waktu 2 tahun sejak diterbitkan pada tanggal 14 Juli 2015 dengan tingkat bunga 11,50% per tahun.

•

MTN III with Rupiah denomination Series A ("MTN III Perum Perumnas Series A") in the amount Rp200,000,000,000 for 2 years period as of issuance July 14, 2015 with interest rate 11.50% per annum.

•

MTN III berdenominasi Rupiah Seri B ("MTN III Perum Perumnas Seri B") senilai Rp25.000.000.000 berjangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan pada tanggal 25 September 2015 dengan tingkat bunga 11,70% per tahun.

•

MTN III with Rupiah denomination Series B ("MTN III Perum Perumnas Series B") in the amount Rp25,000,000,000 for 3 years period as of issuance September 25, 2015 with interest rate 11.70% per year.

Perusahaan telah menunjuk Agen Penjual (Arranger) yaitu: PT Bank Bukopin Tbk untuk menata-usahakan penjualan MTN III Perusahaan Tahun 2015 Seri A, B dan C.

5/51

Perum Perumnas has appointed Arrangers namely: PT Bank Bukopin Tbk to re-arrange the sale of MTN III Perum Perumnas 2015 Series A, B and C.





Perusahaan telah menunjuk PT Bank Bukopin Tbk, untuk mewakili hak-hak dan kepentingan pemegang MTN selaku Agen Pemantau dan Agen Jaminan.

The Company has appointed PT Bank Bukopin Tbk, for representing rights and interest of MTN holder as Supervisory Agency and Security Agency.

h) Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup, sesuai dengan Akta Perjanjian Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan Medium Term Notes (MTN) V Perum Perumnas Tahun 2015 No. 108 tanggal 27 November 2015 di hadapan Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta sebagai berikut:

h) The Company issued Promissory Note, in accordance with Deed of Agreement of Issuance and appointment of supervisory agency Medium Term Notes (MTN) V Perum Perumnas Year 2015 number 108 dated November 27, 2015 drawn up before Arry Supratno SH, Notary in Jakarta as follows:



MTN V berdenominasi Rupiah ("MTN V Perum Perumnas”) senilai Rp75.000.000.000 berjangka waktu 4 tahun sejak diterbitkan pada tanggal 1 Desember 2015 dengan tingkat bunga 11,90% per tahun.

MTN V with Rupiah denomination ("MTN V Perum Perumnas") in the amount Rp75,000,000,000 for 4 years period as of issuance December 1, 2015 with interest rate 11.90% per annum.

Perusahaan telah menunjuk Agen Penjual (Arranger) yaitu: PT Asta Kapital Asia untuk menata-usahakan penjualan MTN I Perusahaan Tahun 2014 Seri A.

The Company has appointed Arrangers namely: PT Asta Kapital Asia to re-arrange the sale of MTN I The Company 2014 series A.





Jaminan atas penerbitan MTN V Perum Perumnas tahun 2015 adalah piutang retail per customer Regional VI.

The collateral for the issuance of MTN V Perum Perumnas in 2015 were retail accounts per customer Regional VI.

5/52



i) Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup, sesuai dengan Akta Perjanjian Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan Medium Term Notes (MTN) I Perusahaan Tahun 2016 No. 77 tanggal 17 Maret 2016 di hadapan Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta sebagai berikut:

i) The Company issued Promissory Note, in accordance with Deed of Agreement of Issuance and appointment of supervisory agency Medium Term Notes (MTN) I The Company Year 2016 number 77 dated March 17, 2016 drawn up before Arry Supratno SH, Notary in Jakarta as follows:



MTN I berdenominasi Rupiah ("MTN I Perum Perumnas”) senilai Rp225.000.000.000 berjangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan pada tanggal 21 Maret 2016 dengan tingkat bunga 10,85% per tahun.

MTN I with Rupiah denomination ("MTN I Perum Perumnas") in the amount Rp225,000,000,000 for 3 years period as of issuance March 21, 2016 with interest rate 10.85% per year.

Perusahaan telah menunjuk Agen Penjual (Arranger) yaitu: PT Asta Kapital Asia untuk menata-usahakan penjualan MTN I Perusahaan Tahun 2016 Seri A.

The Company has appointed Arrangers namely: PT Asta Kapital Asia to re-arrange the sale of MTN I The Company 2016 Series A.





j) Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup, sesuai dengan Akta Perjanjian Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan Medium Term Notes (MTN) I Perusahaan Tahun 2016 No. 75 tanggal 16 Juni 2016 di hadapan Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta sebagai berikut:

j) The Company issued Promissory Note, in accordance with Deed of Agreement of Issuance and appointment of supervisory agency Medium Term Notes (MTN) I The Company Year 2016 number 75 dated June 16, 2016 drawn up before Arry Supratno SH, Notary in Jakarta as follows:



5/53



MTN I berdenominasi Rupiah ("MTN I Perum Perumnas”) senilai Rp75.000.000.000 berjangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan pada tanggal 21 Juni 2016 dengan tingkat bunga 10,50% per tahun.

MTN I with Rupiah denomination ("MTN I Perum Perumnas") in the amount Rp75,000,000,000 for 3 years period as of issuance June 21, 2016 with interest rate 10.50% per year.

Perusahaan telah menunjuk Agen Penjual (Arranger) yaitu: PT Asta Kapital Asia untuk menata-usahakan penjualan MTN I Perumnas Tahun 2016 Seri B.

The Company has appointed Arrangers namely: PT Asta Kapital Asia to re-arrange the sale of MTN I The Company 2016 Series B.


Perum Perumnas has appointed PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (here in after referred to as “KSEI”) to act as Payment Agency.



k) Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup, sesuai dengan Akta Perjanjian Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan Medium Term Notes (MTN) II Perum Perumnas Tahun 2016 No. 14 tanggal 13 Agustus 2016 di hadapan Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta sebagai berikut:

k) The Company issued Promissory Note, in accordance with Deed of Agreement of Issuance and appointment of supervisory agency Medium Term Notes (MTN) II Perum Perumnas Year 2016 number 14 dated August 13, 2016 drawn up before Arry Supratno SH, Notary in Jakarta as follows:



MTN II berdenominasi Rupiah ("MTN II Perum Perumnas”) senilai Rp230.000.000.000 berjangka waktu 5 tahun sejak diterbitkan pada tanggal 4 Agustus 2016 dengan tingkat bunga 11% per tahun.

MTN II with Rupiah denomination ("MTN II Perum Perumnas") in the amount Rp230,000,000,000 for 5 years period as of issuance August 4, 2016 with interest rate 11% per year.

Perusahaan telah menunjuk Agen Penjual (Arranger) yaitu: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk menata-usahakan penjualan MTN II Perum Perumnas Tahun 2016.

The Company has appointed Arrangers namely: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk to re-arrange the sale of MTN II Perum Perumnas 2016.



5/54





l) Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup, sesuai dengan Akta Perjanjian Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan Medium Term Notes (MTN) III Perum Perumnas Tahun 2016 No. 24 tanggal 20 Juli 2016 di hadapan Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta sebagai berikut:

l) The Company issued Promissory Note, in accordance with Deed of Agreement of Issuance and appointment of supervisory agency Medium Term Notes (MTN) III Perum Perumnas Year 2016 number 24 dated July 20, 2016 drawn up before Arry Supratno SH, Notary in Jakarta as follows:



MTN III berdenominasi Rupiah ("MTN III Perum Perumnas") senilai Rp150.000.000.000 berjangka waktu 5 tahun sejak diterbitkan pada tanggal 22 Juli 2016 dengan tingkat bunga 11% per tahun.

MTN III with Rupiah denomination ("MTN III Perum Perumnas") in the amount Rp150,000,000,000 for 5 years period as of issuance July 22, 2016 with interest rate 11% per year.

Perusahaan telah menunjuk Agen Penjual (Arranger) yaitu: PT Bank Mandiri Sekuritas untuk menata-usahakan penjualan MTN III Perum Perumnas Tahun 2016.

The Company has appointed Arrangers namely: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk to re-arrange the sale of MTN III Perum Perumnas 2016.





m) Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup, sesuai dengan Akta Perjanjian Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan Medium Term Notes (MTN) IV Perum Perumnas Tahun 2016 No. 05 tanggal 05 September 2016 di hadapan Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta sebagai berikut:

m) The Company issued Promissory Note, in accordance with Deed of Agreement of Issuance and appointment of supervisory agency Medium Term Notes (MTN) IV Perum Perumnas Year 2016 number 05 dated September 05, 2016 drawn up before Arry Supratno SH, Notary in Jakarta as follows:

5/55





MTN IV berdenominasi Rupiah ("MTN IV Perum Perumnas") senilai Rp45.000.000.000 berjangka waktu 5 tahun sejak diterbitkan pada tanggal 08 September 2016 dengan tingkat bunga 10,50% per tahun.

MTN IV with Rupiah denomination ("MTN IV Perum Perumnas") in the amount Rp45,000,000,000 for 5 years period as of issuance 08 September, 2016 with interest rate 10,50% per year.

Perusahaan telah menunjuk Agen Penjual (Arranger) yaitu: PT Asta Kapital Indonesia untuk menata-usahakan penjualan MTN IV Perum Perumnas Tahun 2016.

The Company has appointed Arrangers namely: PT Asta Kapital Asia Tbk to re-arrange the sale of MTN IV Perum Perumnas 2016.





n) Perusahaan menerima pinjaman modal kerja dari PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk sebesar maksimum Rp 100.000.000.000 dengan bunga sebesar 10,5 % per tahun berjangka waktu 12 bulan dengan akta notaris M. Kholid Artha, SH nomor 143 tanggal 24 November 2015, dengan tujuan untuk keperluan pembiayaan modal kerja perusahaan diluar pengadaan tanah.

n) The Company received a working capital loan from PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk with maximum amount of Rp 100.000.000.000 with an interest of 10.5% per year maturity period of 12 months with a notary deed M. Kholid Artha, SH No. 143 dated November 24, 2015, for the purpose of financing working capital purposes beyond land acquisition.

o) Perusahaan menerima kredit modal kerja dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebesar maksimum Rp 171.000.000.000 dengan bunga sebesar 9,50% per tahun berjangka waktu 48 bulan dengan akta notaris Riyad, SH nomor 62 tanggal 28 Desember 2016, dengan tujuan untuk keperluan pembiayaan modal kerja pembangunan Rumah Susun Sederhana Milik.

The Company received a working capital loan from PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk with maximum amount of Rp 171.000.000.000 with an interest of 9.50% per year maturity period of 48 months with a notary deed Riyad, SH number 62 dated December 28, 2016, for the purpose of financing working capital of construction Apartment.

5/56


The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 30 DEFERRED INCOME

30 PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN Jumlah pendapatan yang ditangguhkan masing-masing sebesar nihil dan Rp92.266.667 per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Jumlah tersebut merupakan pendapatan atas sewa bangunan dan BTS di kantor pusat Perum Perumnas.

31 UTANG JANGKA PANJANG LAINNYA

The amount of deferred income respectively nihil and Rp92.266.667 for December 31, 2016 and December 31, 2015. The amount represents the rental income of building & BTS at the head office Perum Perumnas.

31 OTHER LONG TERM LIABILITIES

31 Desember 2016 Terdiri dari : Utang dana pembangunan semesta Past service liability Utang imbalan pasca kerja (Purna Bhakti) jangka panjang

64.725.637.648 24.961.256.920

65.475.637.648 54.550.377.306

3.097.654.135 92.784.548.703

5.528.368.268 125.554.383.222

Utang Dana Pembangunan Semesta merupakan liabilitas Perusahaan jangka panjang terkait Dana Pembangunan Semesta (DPS) dari pembagian laba Perusahaan sebagai berikut:

DPS 1990/1991 s.d 1992 DPS 1993 DPS 1994 DPS 1995 DPS 1996 DPS 1997

31 Desember 2015

31 Desember 2016 6.826.837.648 7.538.800.000 14.000.000.000 14.370.000.000 13.740.000.000 8.250.000.000 64.725.637.648

Consists of: Loan of Dana Pembangunan Semesta Past service liability Loan of long-term postemployment

Loan of Dana Pembangunan Semesta is long term liabilities of the Company relating to Dana Pembangunan Semesta (DPS) from distribution of earnings of the Company as follows:

31 Desember 2015 7.576.837.648 7.538.800.000 14.000.000.000 14.370.000.000 13.740.000.000 8.250.000.000 65.475.637.648

DPS 1990/1991 s.d 1992 DPS 1993 DPS 1994 DPS 1995 DPS 1996 DPS 1997

Atas liabilitas DPS tersebut Perusahaan mengajukan permohonan perubahan status liabilitas DPS menjadi tambahan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) atau Penyertaan Modal Negara (PMN) melalui surat No. Dirut/611/3/VIII/98 tanggal 11 Agustus 1998, surat No. Dirut/689/3/IX/98 tanggal 10 September 1998 dan surat No. Dirut/053/10/11/2004 tanggal 6 Februari 2004.

Of the DPS liabilities mentioned above The Company propose an application of change of DPS liabilities status becomes additional government capital participation or State Capital Participation through letter No, Dirut/611/3/VIII/98 dated August 11, 1998, Letter number Dirut/689/3/IX/98 dated September 10, 1998 and Letter number Dirut/053/10/11/2004 dated February 6, 2004.

Departemen Keuangan melalui surat Direktur Penerimaan Negara dan Bukan Pajak No. S798/LK/2004 tanggal 20 Februari 2004 meminta kepada Perusahaan data pendukung permohonan perubahan status DPS.

Ministry of Finance through Letter of Director of Non Tax State Income number S-798/LK/2004 dated February 20, 2004 asks to The Company supporting data of application of change of DPS status.

5/57

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 UTANG JANGKA (Lanjutan)

PANJANG


LAINNYA 31 OTHER LONG TERM LIABILITIES (Continued)

Perusahaan telah menyampaikan data pendukung untuk permohonan perubahan status DPS menjadi PMN/PMP melalui surat No. Dirut/160/10/III/2004 tanggal 11 Maret 2004.

The Company has submitted supporting data for application of change of DPS status becomes PMN/PMP through letter number Dirut/160/10/ III/2004 dated March 11, 2004.

Berdasarkan rapat pembahasan penyelesaian tunggakan pembayaran Dana Pembangunan Semesta antara Perusahaan dengan Departemen Keuangan RI, Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak tertanggal 12 Mei 2009, Perusahaan bersedia membayar angsuran pertama DPS paling lambat 30 Juni 2011 minimal sebesar Rp500.000.000 dan bersedia ditinjau kembali setiap tahun besarnya angsuran sesuai dengan kemampuan keuangan Perusahaan.

Based on meeting of discussion of settlement of payment in area Dana Pembangunan Semesta between The Company and the Ministry of Finance of Republic Indonesia, Directorate of Non Tax State Income dated May 12, 2009, The Company is willing to pay the first instalment DPS not later than June 30, 2011 minimal in the amount of Rp500,000,000,- and willing for review every year the amount of instalment in accordance with financial capability of The Company.

Liabilitas imbalan kerja merupakan liabilitas jangka panjang Perusahaan kepada karyawan atas jasa yang telah diberikannya sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Bersama Perusahaan dengan karyawan.

Employee benefits liabilities are long term liabilities of The Company to employee forservice which has been given in accordance with Collective Cooperation Agreement The Company and employee.

Perusahaan mencatat liabilitas imbalan kerja dan dana pensiun berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Quattro Asia Consulting untuk tahun 2016 dalam laporannya tertanggal 2 Maret 2017 No. 0746/LA-QAC/III/2017, sedangkan untuk tahun 2015 tertanggal 22 Februari 2016. Perhitungan aktuaris tersebut menggunakan "Projected Unit Credit Method”.

The Company has recorded employee benefits liabilities based on actuaria counting made by PT. Quattro Asia Consulting for the year 2016 in its report dated March 2, 2017, number 0746/LA-QAC/III/2017, and for 2015 dated February 22, 2016. The actuarial calculation using the "Projected Unit Credit Method".

Berdasarkan metode tersebut, manfaat/imbalan kerja dan dana pensiun diakui secara prorata sesuai jasa atau dengan kata lain manfaat/imbalan dan dana pensiun dibagi tahun jasa, menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan manfaat/imbalan dan dana pensiun dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk menghasilkan liabilitas final.

Based on that method, the benefit/reward recognized pro-rata in accordance with the services or in other words benefits/reward is divided in services, considers each year of service will generate an additional unit of benefit/ reward and measure each unit separately to produce the final liability.

Estimasi liabilitas imbalan kerja yang diakui di Laporan Posisi Keuangan adalah sebagai berikut:

5/58

The estimated liability for employee benefits recognized in the Statement of Financial Position are as follows:


PANJANG

Saldo awal tahun Beban manfaat karyawan Pendapatan komprehensif lainnya Pembayaran manfaat pesangon Jumlah liabilitas imbalan kerja



31 Desember 2016 5.528.368.244 (3.986.787.155)

31 Desember 2015 34.818.135.975 -

(1.541.581.089)

35.392.832.332

-

(64.682.600.063)

-

5.528.368.244

Asumsi yang dipakai dalam estimasi kewajiban imbalan kerja antara lain sebagai berikut:

Tingkat diskonto Ekspektasi hasil investasi Tingkat proyeksi kenaikan gaji Tingkat kemungkinan meninggal Tingkat cacat dan sakit Tingkat pengunduran diri (hingga usia 45 tahun, lalu menurun linier menjelang usia pensiun)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31 Desember 2015 9,00%

9,03%

8,20%

5,00% Tabel Mortalita Indonesia III 5,0% dari mortalita

5,00% Indonesian Mortality Table III 5,0% from mortality

1,00%

Liabilitas (kekayaan) yang diakui pada Laporan Posisi Keuangan Perusahaan adalah:

Other comprehensive income Payment employee’s severance Total liabilities for employee benefits

Assumptions used in the estimation of employee benefit liability are as follows:

31 Desember 2016 8,29%

1,00%

Beginning balance of year Employee Benefits expense

Discount rate Expectations of investment returns Salary increase projection level Mortality rate Defect and sickness rate Resignation Level (until 45 years of age, and then decreases linear until pension age)

Liabilities acknowledged in the Statements of Financial Position of The Company is as follows:

Penghargaan kepada karyawan Cuti besar Santunan kematian Purna bhakti

-

Estimasi liabilitas dana pensiun yang diakui di Laporan Posisi Keuangan adalah sebagai berikut:

5/59

4.180.020.944 1.145.993.371 202.353.953 5.528.368.268

Appreciation to employee Big leaves Death donation Post service

The estimated liability for employee benefits recognized in the Statement of Financial Position are as follows:


PANJANG

Saldo awal tahun Beban manfaat karyawan Pendapatan komprehensif lainnya Pembayaran manfaat pesangon Jumlah liabilitas imbalan kerja



31 Desember 2016 54.550.377.306 6.608.985.013

31 Desember 2015 25.437.073.858 3.806.288.419

(36.198.105.399)

25.361.630.094

-

(54.615.065)

24.961.256.920

54.550.377.306

Asumsi yang dipakai dalam estimasi kewajiban imbalan kerja antara lain sebagai berikut: Tingkat diskonto Ekspektasi hasil investasi Tingkat proyeksi kenaikan gaji Tingkat kemungkinan meninggal Tingkat cacat dan sakit Tingkat pengunduran diri (hingga usia 45 tahun, lalu menurun linier menjelang usia pensiun)

Other comprehensive income Payment employee’s severance Total liabilities for employee benefits

Assumptions used in the estimation of employee benefit liability are as follows:

31 Desember 2016 8,29%

31 Desember 2015 9,21%

9,03%

7,85%

5,00% Tabel Mortalita Indonesia III 5,0% dari mortalita

5,00% Indonesian Mortality Table III 5,0% from mortality

1,00%

1,00%

Liabilitas (kekayaan) yang diakui pada Laporan Posisi Keuangan Perusahaan adalah: Nilai kini kewajiban Fair value dari kekayaan (Surplus)/Defisit Aset tidak diakui

Beginning balance of year Employee Benefits expense

Discount rate Expectations of investment returns Salary increase projection level Mortality rate Defect and sickness rate Resignation Level (until 45 years of age, and then decreases linear until pension age)

Liabilities acknowledged in the Statements of Financial Position of The Company is as follows:

212.347.322.237 (187.386.065.317) 24.961.256.920 24.961.256.920

214.230.954.562 (159.680.577.256) 54.550.377.306 54.550.377.306

Present value of liabilities Fair value of wealth (Surplus)/Deficit Assets not recognized

32 CAPITAL ISSUED

32 MODAL DITEMPATKAN Jumlah modal ditempatkan masing-masing sebesar Rp1.000.000.000 untuk 31 Desember 2016 dan 2015. Jumlah tersebut merupakan modal pendirian Perusahaan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 13/KMK/0611978 tanggal 12 Januari 1978.

5/60

Capital issued respectively Rp1,000,000,000 for December 31, 2016 and 2015. The amount represents establishment capital of The Company which is determined based on Deed of the Minister of Finance number 13/KMK/0611978 dated January 12, 1978.

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33 PENYERTAAN MODAL NEGARA

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 33 GOVERNMENT EQUITY PARTICIPATION

31 Desember 2016

31 Desember 2015

Terdiri dari: PP No.15 Tahun 2004 PP No. 45 Tahun 2009 PP No. 90 Tahun 2015 Belum ditetapkan PP No. 65 Tahun 2016 PP No. 85 Tahun 2016

430.673.246.588 39.227.709.700 1.000.000.000.000 5.068.434.600 250.000.000.000 235.405.467.000 1.960.374.857.888

Jumlah tersebut merupakan penyertaan modal negara per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015, dengan rincian sebagai berikut: Penyertaan modal negara sesuai PP No. 15 Tahun 2004 sejumlah Rp430.673.246.588, terdiri dari: 31 Desember 2016 Tambahan Modal Melalui APBN Jumlah tersebut berasal dari APBN Tanah Jumlah tersebut merupakan penyertaan pemerintah berupa tanah di Depok seluas 112,977 Ha sesuai Surat Menteri Keuangan No.383/MK/6/1975 tanggal 4 Juni 1975 senilai Rp671.739.192. Di Klender seluas 150 Ha dan di Cengkareng seluas 144 Ha sesuai surat Menteri Keuangan No. 8382/MK/6/1975 tanggal 1 Juni 1975 senilai Rp2.476.681.086.

Eks- Konsultan Jumlah tersebut merupakan penyertaan modal negara (PMN) berupa bantuan konsultan dari pinjaman penerusan pemerintah Republik Indonesia yang dibayar oleh Pemerintah.

212.090.765.190

3.148.420.178

3.658.072.126

5/61

430.673.246.588 39.227.709.700 1.000.000.000.000 5.068.434.600 1.474.969.390.888

Consists of: Government Regulation (GR) No,15 of 2004 GR No,45 of 2009 GR No,90 of 2015 Not determined GR No,65 of 2016 GR No,85 of 2016

The above mentioned amount is state capital participation for December 31, 2016 and December 31, 2015, with detail as follows: State capital participation in accordance with the government regulation Number 15 of 2004 amount Rp430,673,246,588, consists of: 31 Desember 2015 Additional Capital Through APBN The amount raised from the state budget 3.148.420.178 Land Participation in the form of land in Depok with area of 112,977 acres pursuant to Letter of the Minister of Finance No. 383/MK/6/1975 dated June 4, 1975 in the amount of Rp671,739,192,00, In Klender with area of 150 Ha and in Cengkareng with area of 144 acres pursuant to Letter of the Minister of Finance No. 8382/MK/6/1975 dated June 1, 1975 in the amount of Rp2,476,681,086.

212.090.765.190

3.658.072.126

Ex-Consultant Such amount is the state capital participation (PMN) in the form of consultant assistance from channelling loan of the government of the Republic of Indonesia paid by the Government.

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33 PENYERTAAN MODAL NEGARA (Lanjutan)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 33 GOVERNMENT EQUITY PARTICIPATION (Continued)

31 Desember 2016

31 Desember 2015

4.800.000.000

4.800.000.000

Eks NV Volkhuisvesting Jumlah tersebut merupakan tambahan modal dari hasil pembagian penjualan rumahrumah eks NV Volkhuisvesting sesuai surat Menteri Keuangan No. S927/MK.011/1984 tanggal 29 Agustus 1984 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 16/KPTS/1990 tanggal 13 Januari 1990.

8.080.565.400

8.080.565.400

Ex-NV Volkhuisvesting Such amount is additional capital from result of distribution of selling houses ex, NV Volkhuisvesting pursuant to letter of the Minister of Finance No. S927/MK,011/1984 dated August 29, 1984 and Decree of the Minister of Public Work Number: 16/KPTS/1990 dated January 13, 1990.

Tanah di Bekasi Jumlah Tanah di Bekasi tersebut merupakan PMN eks tanah milik Departemen Pekerjaan Umum di Bekasi.

4.564.654.000

4.564.654.000

Land in Bekasi The amount of land in Bekasi is PMN ex, land of the Ministry of Public Work in Bekasi.

194.330.769.594

194.330.769.594

Apartment Additional capital from the State Budget and Expenditure for developing leased apartment.

Eks UPK Semarang dan Suriakancana Jumlah tersebut merupakan PMN berupa kekayaan di UPK Semarang dan UPK Suriakancana dan Grant dari Belgia sesuai PP No.01/07/1988.

Rumah Susun Sewa Merupakan tambahan modal dari APBN untuk membangun rumah susun sewa.

Penyertaan modal negara sesuai PP No. 45 Tahun 2009 sejumlah Rp39.227.709.700, terdiri dari:

Tanah dan bangunan Rusunawa di Pasar Jum'at

State capital participation is in accordance with the government regulation No, 45 of 2009, amount Rp39,227,709,700 consists of:

31 Desember 2016

31 Desember 2015

18.473.130.000

18.473.130.000

5/62

Ex-UPK Semarang dan Suriakancana Such amount is PMN in the form of asset in UPK Semarang and UPK Suriakancana and Grant from Belgium pursuant to the government regulation No. 01/07/1988.

Land and apartment in Pasar Jumat



31 Desember 2016

31 Desember 2015

Jumlah tersebut merupakan penyertaan pemerintah berupa tanah dan bangunan Rusunawa terlelak di Jl. Sapta Taruna Raya, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan terdiri dari Tanah seluas 3.704 m² senilai Rp15.334.560.000 dan bangunan seluas 852,02 m² senilai Rp3.138.570.000 yang pengadaannya berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1998/1999 dan Tahun Anggaran 1999/2000. Tanah dan bangunan di Semarang Jumlah tersebut merupakan penyertaan pemerintah berupa tanah dan bangunan terletak di Jl. Ki Mangunsarkoro No. 36 Semarang, terdiri dari Tanah seluas 5.560 m² senilai Rp20.038.250.700 dan bangunan seluas 2.560 m² senilai Rp716.329.000 yang tercatat dalam Buku inventaris Barang Milik Negara Departemen Pekerjaan Umum sejak tahun 1952.

Such amount is the government participation in the form of land and apartment building located at Jl, Sapta Taruna Raya, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, South Jakarta consists of land with area of 3,704 m2 in the amount of Rp15,334,560,000 and building with area of 852,02 m2 in the amount of Rp3,138,570,000 which procurement from state budget and expenditure of budget year 1998/1999 and budget year 1999/2000. 20.754.579.700

Penyertaan modal negara sesuai PP No. 90 Tahun 2015 adalah:

Tambahan Modal Melalui APBN Jumlah tersebut merupakan modal yang berasal APBN

20.754.579.700

The state capital participation in Government Regulation No. 90 2015 is:

31 Desember 2016

31 Desember 2015

1.000.000.000.000

1.000.000.000.000

5/63

Land and building in Semarang Such amount is the government participation in the form of land and building located at Jl. Ki Mangunsarkoro No. 36 Semarang, consists of Land with area of 5,213 m2 in the amount of Rp20,038,250,700 and building with area of2,560 m2 in the amount of Rp716,329,000, recorded in the State’s Goods Inventory Book at the Ministry of Public Work since 1952

Additional capital from State Budget: The amount represents capital from the state budget




Tambahan Modal Melalui APBN Jumlah tersebut merupakan modal yang berasal dari APBN


31 Desember 2016

31 Desember 2015

250.000.000.000

-


Tambahan Modal Melalui APBN Jumlah tersebut merupakan modal yang berasal dari konversi utang pokok rekening dana investasi RDI The Company pada pemerintah berdasarkan perjanjian pinjaman No. RDI368/DP3/1999 dan No. RDI369/DP3/1999 tanggal 11 Agustus 1999.


31 Desember 2016

31 Desember 2015

235.405.467.000

-

34 CADANGAN

31 Desember 2015

504.931.609.076 34.253.195.344 539.184.804.420

394.304.353.739 34.253.195.343 428.557.549.082

35 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA

Consists of: Reserves-general Reserves-appropriated

The amount represents the reserves of profits.

Jumlah tersebut merupakan cadangan dari pembagian laba.

35 OTHER COMPREHENSIVE INCOME

31 Desember 2016 Terdiri dari: Saldo awal Keuntungan revaluasi aset tetap Pajak penghasilan revaluasi aset tetap Pengukuran kembali atas program imbalan pasti

Suplemental capital from State Budget: The amount represents the capital arising from the conversion of principal debt investment fund account RDI The Company on the government by the loan agreement No. RDI-368 / DP3 / 1999 and No. RDI369 / DP3 / 1999 dated August 11, 1999.

34 RESERVES 31 Desember 2016

Terdiri dari: Cadangan umum Cadangan tujuan

Additional capital from State Budget: The amount represents the capital from the state budget

31 Desember 2015

141.705.091.368

(36.642.272.632)

99.683.003.743

239.135.858.924

Consists of: Beginning balance Gain on revaluation Income tax on revaluation

(3.987.320.150) (52.968.645.420) 184.432.129.541

5/64

(7.174.075.768) (53.614.419.156) 141.705.091.368

Re-measurement on defined benefit plans


The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 36 DIFFERENCE OF EQUITY TRANSACTIONS

36 SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS Jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas adalah sebesar Rp54.447.869.908 dan Rp55.036.047.408 untuk 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Selisih transaksi perubahan ekuitas berasal dari kenaikan nilai penyertaan Perusahaan di Konsorsium Kawasan Siap Bangun (KASIBA) Driyorejo akibat pergantian mitra konsorsium (sekarang PT Rukun Pilar Sentosa) berdasarkan Akta Notaris Martin Roeslamy SH., tanggal 19 September 2003 No. 246 tentang Perjanjian Pengelolaan dan Pembangunan KASIBA Driyorejo.

37 KEPENTINGAN NON-PENGENDALI

The number of difference equity transaction amounting to Rp54.447.869.908 and Rp55,036,047,408 for December 31, 2016 and December 31, 2015. Difference in the equity transactions derived from the increase in value of investment The Company in Zone Consortium Ready to Wake (KASIBA) Driyorejo due to change of the consortium partners (now PT Rukun Sentosa Pillar) by the Deed of Martin Roeslamy SH., dated September 19, 2003 Number 246 of the Management Agreement and Development KASIBA Driyorejo.

37 NON-CONTROLLING INTEREST

31 Desember 2016 Terdiri dari: PT Propernas Nusa Dua PT Propernas Griya Utama

31 Desember 2015

12.194.120.706 513.945.123 12.708.065.829

38 PENJUALAN

12.137.350.295 1.631.042.788 13.768.393.083

38 SALES 31 Desember 2016

Terdiri dari: Penjualan rumah Penjualan Kavling Tanah Matang (KTM) Pendapatan KSPP Pendapatan sewa pemeliharaan Pendapatan pengelolaan gedung Pendapatan Rusunami Potongan Harga

Consists of: PT Propernas Nusa Dua PT Propernas Griya Utama

31 Desember 2015

884.836.316.823

799.447.455.177

Consists of: House revenues

114.468.791.093 178.918.043.086

154.361.843.124 264.096.107.530

Land lot KSPP Revenues

21.748.219.786

25.418.402.016

Maintenance lease revenues Building management revenues Rusunami revenues Price discounts

67.487.678.558 (4.638.129.010) 1.262.820.920.335

5/65

140.457.600.000 (12.239.300.731) 1.371.542.107.117

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39 BEBAN POKOK PENJUALAN

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 39 COST OF GOOD SALES

31 Desember 2016 Terdiri dari: Beban pokok rumah dan tanah Beban pokok KTM Beban pokok KSPP Beban pemeliharaan Beban sewa Beban pokok Rusunami

31 Desember 2015 Consists of:

579.140.817.661 46.718.192.594 97.336.430.009 10.446.533.367 6.697.002.019 53.108.986.619 793.447.962.269

40 BEBAN USAHA

503.888.896.732 33.406.790.733 170.803.014.481 10.181.383.798 9.151.439.969 103.493.754.737 830.925.280.451

Cost of House & Land Cost of KTM Cost of KSPP Cost of maintenance Cost of rental Cost of Rusunami

40 OPERATING EXPENSES 31 Desember 2016

Terdiri dari: Beban penjualan Beban administrasi dan umum: Beban personalia Beban perjalanan dan pengangkutan Beban kantor Beban umum Jumlah Beban administrasi dan umum

31 Desember 2015

33.700.560.782

30.439.971.668

171.781.626.110

181.884.099.791

19.633.776.630 24.826.552.813 25.343.538.696

18.782.828.487 19.801.193.760 23.244.779.035

241.585.494.249 275.286.055.031

243.712.901.073 274.152.872.741

41 PENDAPATAN DI LUAR USAHA

Consists of: Sales expense Administration and general expenses: Personnel expense Travel and transportation expense Office expense General Expense Total Administrative and general expense

41 OTHER REVENUES

31 Desember 2016

31 Desember 2015

Terdiri dari :

Bunga deposito dan jasa giro

69.321.533.975

16.674.189.512

Consists of: Interest income from deposits and current accounts

Formulir permohonan rumah Biaya kontrak (SPK) Denda Peningkatan hak Pendapatan lainnya PPRS Retribusi HPL Pendapatan hasil lelang aset tetap

2.552.559.431 1.329.239.132 802.289.904 458.367.769 385.312.575 176.872.677

1.886.265.505 585.499.783 413.572.822 418.528.386 255.655.296 265.292.661

Home application form Contract expense (SPK) Penalty Rights increase Other income PPRS Retribution HPL

149.415.798

131.253.667

Sale of fixed assets

Penghuni mengundurkan diri Pendapatan lainnya KSU Lainnya

97.550.100 3.617.181.512 6.300.504.540 85.190.827.414

22.658.062.790 5.583.584.742 21.891.006.870 70.762.912.034

Cancel fees Other income KSU Others

5/66

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42 BEBAN DILUAR USAHA

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 42 OTHER EXPENSES

31 Desember 2016 Terdiri dari : Bunga Biaya administrasi (MTN) Biaya bank Penyisihan persediaan Proyek yang dibatalkan Denda Lainnya Penurunan nilai piutang raguragu

133.622.255.928

31 Desember 2015 101.766.261.703

3.159.515.623 5.054.797.111 4.451.466.015 506.707.409 42.276.580 6.904.781.646

9.945.829.545 2.404.811.848 1.708.125.661 1.679.305.068 3.241.441.776 23.400.858.856

6.171.567.551 159.913.367.863

617.052.286 144.763.686.744

Consists of: Interest expenses Administrative expense (MTN) Bank expenses Allowance for inventory Project Cancelled Penalty Others Impairment loss of receivable

a. Program Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Berdasarkan Laporan Aktuaris Dana Pensiun Perusahaan yang dikeluarkan PT Kaia Magna Consulting No. 4077/LA-KMC/II/2014 tertanggal 14 Februari 2014 jumlah kontribusi karyawan dihitung sebesar 5% dari Penghasilan Dasar Pensiun Pegawal (PhDP) dan sisanya ditanggung Perusahaan yang ditentukan berdasarkan hasil perhitungan aktuaria.

a. Pension Program The Company organizes pension program of certain benefits for all permanent employees, Based on pension fund actuary report of The Company issued by PT Kaia Magna Consulting No. 4077/LAKMC/II/2014 dated February 14, 2014 amount of employee contribution is counted in the amount of 5% of employee basic income (PhDP) and remaining is born by The Company determined based on result of actuarial report.

Manajemen berkeyakinan bahwa manfaat yang akan diberikan oleh Dana Pensiun kepada masingmasing karyawan masih lebih besar daripada liabilitas Perusahaan untuk memberikan uang penghargaan masa kerja kepada karyawannya apabila mereka mengundurkan diri, sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 dan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Management is confident that benefits which will be given by Pension Fund to each employee still higher than obligations of The Company to give service fee to its employee if to give service fee to its employee to its employee if they resign, as set out in Deed of the Ministry of Manpower No, Kep150/Men/2000 dated June 20, 2000 and Law No, 13 of 2003 concerning manpower.

b. Santunan Purna Bhakti Perusahaan memberikan Santunan Purna Bhakti (SPB) dalam bentuk uang kepada karyawan tetap yang berhenti bekerja. Perhitungan SPB berdasarkan pada lamanya masa kerja karyawan di Perusahaan. Rumusan besamya adalah untuk setiap tahun masa kerja karyawan mendapatkan satu kali Take Home Pay per bulan. Setiap tahun biaya SPB ini dicantumkan pada RKAP Perusahaan, di mana besarnya sesuai dengan jumlah karyawan yang pensiun dalam tahun yang bersangkutan.

b. Past Service The Company gives past services (SPB) in the form of money to its permanent employee who resigns, SPB is counted in accordance with employee’s service period at The Company. Amount formulation is for each year employee service will receive one take home pay per month. Every year this SPB charge will be stated in RKAP The Company, where the amount is in conformity with number of employee who pension in the relevant year.

5/67


The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 43 WORK REMUNERATION (EMPLOYEE WELFARE)(Continued)

43 IMBALAN KERJA (KESEJAHTERAAN KARYAWAN) (Lanjutan) b. Santunan Purna Bhakti

b. Past Service

Perusahaan berdasarkan UU No 24 Tahun 2011 tentang badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) No 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja memberikan Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) kepada seluruh karyawan melalui program Asuransi Tenaga Kerja Jamsostek.

The Company pursuant to Law No 24 of 2011 concerning social security organizer bodies (BPJS) or prior Law No 3 of 1992 concerning Worker’s social security program to give Old Age Security (JHT), Occupational Accident Security (JKK) and Death Security (JK) to all employees through worker’s social security program (Jamsostek)

c. Jamsostek Iuran yang dibayarkan kepada Jamsostek setiap bulannya sebesar 6,24% dari gaji bruto karyawan (gaji pokok di tambah tunjangan). Iuran yang menjadi beban Perusahaan sebesar 4,25% yang terdiri dari JHT sebesar 3,70%, JKK sebesar 0,24% dan JK sebesar 0,30% sedangkan sisanya sebesar 2% untuk JHT menjadi beban pegawai.

c. Employee’s Social Security Contribution paid to Jamsostek each month is in the amount of 6,24% of gross salary (principle salary added with allowance). Contribution that becomes expense of The Company is in the amount of 4,25% which consists of JHT in the amount of 3,70%, JKK in the amount of 0,24% and JK in the amount of 0,30%, Whereas remaining is in the amount of 2% for JHT becomes employee’s responsibility.

d. Jasa Produksi Jasa Produksi ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen terhadap laba yang akan diperoleh yang dimasukkan dalam RKAP Perusahaan dan disahkan dalam Rapat Pembahasan Bersama (RPB). Besarnya jasa produksi yang dapat diberikan kepada karyawan ditetapkan oleh pemegang saham dalam RPB.

d. Production Service Production service is determined based on estimation of management to profit that will be obtained which is contained in RKAP The Company and legalized in Meeting of joint discussion (RPB), The amount of production service which can be given to employee is determined by the shareholders in RPB.

44 PENGARUH KONDISI EKSTERN PERUSAHAAN 44 INFLUENCE OF EXTERNAL CONDITIONS OF THE COMPANY a. Otonomi Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah yang telah diber1akukan tahun 2001 menyebabkan aliran uang secara nasional akan berimbang antara pusat dan daerah. Dalam tahun 2004 telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 yang merupakan penyempurnaan terhadap UndangUndang nomor 22 tahun 1999.

5/68

a. Regional Autonomy Pursuant to Law Number 22 of 1999 concerning regional autonomy and Law Number 25 of 1999 concerning Financial Balance between central and region which has been implemented in 2001 have caused national money flow would be balance between central and regional. In 2004, there was issued law number 32 of 2004 which constitutes revision to Law number 22 of 1999.

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44 PENGARUH KONDISI PERUSAHAAN (Lanjutan)

EKSTERN


PERUM 44 INFLUENCE OF EXTERNAL CONDITIONS OF THE COMPANY (Continued)

a. Otonomi Daerah (Lanjutan) Sejalan dengan ketentuan Otonomi Daerah tersebut Perusahaan berangsur-angsur menyerahkan kewenangan sepenuhnya kepada Kantor Regional didalam menentukan lokasi, jumlah dan variasi tipe rumah yang akan dibangun dan dipasarkan. Sedangkan, kantor pusat akan mendukung dalam segi pembiayaannya, dan lebih mengarahkan perannya sebagai pengatur, pembina, penyeimbang dan pengendali kegiatan usaha di Regional agar dapat berjalan dengan baik.

a. Regional Autonomy (Continued) In line with provision of regional autonomy The Company shall give full authority to Regional Office in determining location, amount and variation of type of house to be built and marketed, Whereas, central office will support in respect with finance, and play more role as regulator, advisor, balancer and controller of business activities in region in order to be able working satisfactorily.

b. Tugas Tambahan Seperti pada tahun tahun sebelumnya Perusahaan mendapat tugas membangun dan mengelola rumah susun sewa murah dengan sumber dana pembiayaan yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Sampai dengan bulan Desember 2015 telah dibangun rumah susun sewa murah di lokasi Batam, Samarinda, Jakarta Cengkareng, Jakarta Koja, Jakarta Pasar Jumat, Tangerang, Jakarta Pulogebang, Cirebon, Semarang, Surabaya, Makasar, Padang, dan Pontianak.

b. Additional Tasks The same with previous years The Company is responsible for building and managing cheap lease story house with financing fund source from State Capital Participation (PMN), Until December 2014 there was built cheap lease story house in Batam, Samarinda, Jakarta Cengkareng, Jakarta Koja, Jakarta Pasar Jumat, Tangerang, Jakarta Pulogebang, Cirebon, Semarang, Surabaya, Makasar, Padang, and Pontianak,

45 INFORMASI PENTING LAINNYA

45 OTHER IMPORTANT INFORMATION

a. Kerjasama Usaha

a. Business Cooperation

1) Kerjasama Usaha dengan PT Bakrie Pangripta Loka (PT BPLK)

1) Business Cooperation with PT Bakrie Pangripta Loka (PT, BPLK)

Pada tanggal 6 Februari 2008 telah dilakukan Perjanjian Kerja Sama Usaha antara Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) Pihak Pertama dengan Perseroan Terbatas Bakrieland Development, Tbk (PT BLD) Pihak Kedua tentang Pembangunan Dan Pemasaran Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) yang Merupakan Bagian dari Perencanaan dan Pengembangan Kawasan Pulogebang dan Sentra Primer Baru Timur, Jakarta Timur Nomor Pihak Pertama: DIRUT/089/97/II/2008 dan Nomor Pihak Kedua: 010A/PerjKerjasama/BLD-Perumnas/II/2008.

5/69

On February 6, 2008 has been made Business Cooperation Agreement between National Housing Development Company (Perum Perumnas) First Party with Bakrieland Development, Tbk (PT, BLD) Second Party on the Construction of and Marketing simple Flats Owned (Rusunami) What is Section of Planning and Development Zone of Pulogebang and Sentra Primer Baru Timur, East Jakarta First Party Number: DIRUT/089/97/II/2008 and Second Party Number: 010A/Perj-Kerjasama/BLDPerumnas/II/2008.

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45 INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 45 OTHER IMPORTANT INFORMATION (Continued)

a. Kerjasama Usaha (Lanjutan)

a. Business Cooperation (Continued)

1) Kerjasama Usaha dengan PT Bakrie Pangripta Loka (PT BPLK) (Lanjutan)

1) Business Cooperation with PT Bakrie Pangripta Loka (PT, BPLK) (Continued)

Objek perjanjian, pembangunan dan pemasaran Rusunami yang rencananya berjumlah kurang lebih 6 tower, yang akan dibangun oleh Para Pihak di atas lahan Pihak Pertama seluas ± 2,8 hektar (“Tanah KSU”) yang merupakan bagian dari lahan seluas ± 8ha.

Agreement object, the construction of and marketing Rusunami that plans amounts to approximately 6 towers, to be built by the Parties on the land of the First Party an area of + 2.8 acres ("Land of KSU") which is part of an area of + 8 acres.

Perbandingan partisipasi/equity masing-masing pihak telah ditentukan sebagai berikut: a. Pihak Pertama sebesar 49% (empat puluh sembilan persen) atau senilai Rp35.672.000.000 (tiga puluh miliar enam ratus tujuh puluh dua juta rupiah). b. Pihak Kedua sebesar 51% (lima puluh satu persen) atau senilai Rp37.128.000.000 (tiga puluh tujuh miliar seratus dua puluh delapan juta rupiah).

Comparison of participation/ equity each party has been determined as follows: a. First party amounting to 49% (forty nine percent) or equivalent to Rp35,672,000,000 (thirty five billion six hundred seventy-two million rupiah). b. Second parties amounting to 51% (fifty one percent) or equivalent to Rp37,128,000,000 (thirty-seven billion one hundred twenty eight million rupiah).

Perjanjian ini mulai efektif berlaku sejak ditandatanganinya Perjanjian ini untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan. Pada tanggal 24 Mei 2011 telah dibuat dan ditandatangani Addendum Perjanjian Kerja Sama Usaha (“Addendum”) antara Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) Dengan PT Bakrie Pangripta Loka (PT.BPLK) (Pengganti PT Bakrieland Development, Tbk) antara lain mengubah:

This Agreement is effective from the signing of this Agreement for a period of 36 (thirty six) months. On May 24, 2011 have been made and signed Business Cooperation Agreement Addendum ("Addendum") between National Housing Development Company (Perum Perumnas) and PT Bakrie Pangripta Loka (PT,BPLK) (Substitute of PT Bakrieland Development, Tbk) among others to change:

Ketentuan Butir 3 Pasal 1 Perjanjian

Provisions of Item 3 of Article 1 Agreements

Semula berbunyi: Pembangunan dan pemasaran adalah pembangunan dan pemasaran Rumah Susun Sederhana Milik (RUSUNAMI) diatas tanah milik Pihak Pertama seperti tersebut diatas yang dibangun dan didanai oleh Pihak Kedua.

Originally reads: The construction of and marketing is the construction and marketing of simple Flats Owned (RUSUNAMI) on land owned by the First Party as referred to above that was built and funded by the Second Party.

Selanjutnya menjadi berbunyi: Yang dimaksud pembangunan dan pemasaran adalah pembangunan dan pemasaran Rumah Susun dan Bangunan Komersial (Rusun Dan Bangunan Komersial) di atas tanah KSU yang dibangun dan didanai oleh KSU.

Furthermore reads: The meaning of the construction and marketing is the construction of and marketing of the Flats and Commercial Buildings (Rusun And Commercial Buildings on KSU land that was built and funded by the KSU.

5/70









Semula berbunyi: Pembangunan dan pemasaran Rusunami yang rencananya berjumlah kurang lebih 6 tower, yang akan dibangun oleh Para Pihak di atas lahan Pihak Pertama seluas ±2,8 ha (Tanah KSU) yang merupakan bagian dari lahan seluas ±8 ha.

Originally reads: The construction and marketing plans Rusunami which amounts to approximately 6 tower, to be built by the Parties on a land of First Party an area + 2.8 acres (Land of KSU) which is part of an area of + 8 acres.

Selanjutnya menjadi berbunyi: Pembangunan dan pemasaran Rusun dan Bangunan Komersial yang akan dibangun bersama oleh Para Pihak di atas lahan Pihak Pertama yang meerupakan bagian dari lahan seluas ± 8 hektar sebagai Objek Perjanjian yang termasuk dalam Hak Pengelolaan (HPL) nomor 1/Pulo Gebang, dengan tahapan sebagai berikut:

Furthermore reads: The construction and marketing of Lands and Commercial Buildings to be built jointly by the Parties on a land of the First Party that is part of an area of + 8 acres as Object of Agreement is included in the Rights of Management (HPL) number 1 /Pulo Gebang, with the following stages:

a.

Tahap I A Pembangunan dan pemasaran Rusun, di atas tanah seluas 17.593 m² (tujuh belas ribu lima ratus sembilan puluh tiga meter persegi) sebanyak 6 Tower, sebagaimana denah terlampir (“Tanah KSU IA”).

a.

Stage I A The construction and marketing flats, on the land area of 17,593m2 (seventeen thousand five hundred and ninety-three square meters) about 6 Flats, such as the map ("the Land KSU IA").

b. Tahap I B Pembangunan, pemasaran, penyewaan dan pengelolaan Rusun dan Bangunan Komersial, di atas tanah seluas 7.441 m² (tujuh ribu empat ratus empat puluh satu meter persegi), sebagaimana denah terlampir (“Tanah KSU IB”).

b.

Stage I B The construction, marketing, leasing and management of the flats and Commercial Buildings, on the land area of 7,441 m2 (seven thousand four hundred and forty one square meter), such as the attached map ("the Land KSU IB").

c.

c.

Stage I C The construction, marketing, leasing and management of the flats and Commercial Buildings, on the land area of 10,016 m2 (ten thousand sixteen square meters), such as the attached map ("the Land KSU IC").

Tahap I C Pembangunan, pemasaran, penyewaan dan pengelolaan Rusun dan Bangunan Komersial, di atas tanah seluas 10.016 m² (sepuluh ribu enam belas meter persegi), sebagaimana denah terlampir (“Tanah KSU IC”).

5/71







d. Tahap I D Pembangunan dan pemasaran Rusun, di atas tanah seluas 14.750 m² (empat belas ribu tujuh ratus lima puluh meter persegi) sebanyak 5 (lima) Tower, sebagaimana denah terlampir (“Tanah KSU ID”).

d.

Stage I D The construction and marketing flats, on a land area of 14,750 m2 (fourteen thousand seven hundred and fifty square meters) by 5 (five) Flats, such as the attached map ("the Land KSU ID").

e.

e.

Stage I E The Parties agree and agreed a land area of 17,899 m2 (seventeen thousand eight hundred and ninetynine square meters) will be set in the Supplementary Agreement/ Addendum, which is an integral and inseparable from the KSU agreement, such as attached map ("the Land KSU IE").

Tahap I E Para Pihak setuju dan sepakat tanah seluas 17.899 m² (tujuh belas ribu delapan ratus delapan puluh delapan meter persegi) akan diatur dalam Perjanjian Tambahan/ Addendum, yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dari perjanjian KSU ini, sebagaimana denah terlampir (“Tanah KSU I E”). Secara bersama-sama Tanah KSU I A, Tanah KSU I B. Tanah KSU I C, Tanah KSU I D dan Tanah KSU I E selanjutnya disebut “Tanah KSU”, sebagaimana terdapat dalam lampiran 1.

f.

Sedangkan untuk tanah 12.301 m² (dua belas ribu tiga ratus satu meter persegi) yang merupakan Prasarana Utama (jalan dan saluran utama) pembebanannya sudah dikompensasikan ke Tanah KSU IA. IB, IC, ID dan IE, dengan perhitungan BRP (Buku Rencana Proyek).

Taken together the Land KSU I A, the Land KSU I B, the Land KSU IC , the Land KSU ID, and the Land KSU IE hereafter is called "the Land KSU", as contained in Appendix 1.

f.

Whereas the land of 12,301 m2 (twelve thousand three hundred one square meter) which is the main infrastructure (roads and main channel) charging has been compensated to the KSU Land IA, IB, IC, ID and IE, with BRP calculation (Project Plan Book).



Semula berbunyi: Perjanjian ini mulai efektif berlaku sejak ditandatanganinya Perjanjian ini untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan.

Originally reads: This Agreement is effective from the signing of this Agreement for a period of 36 (thirty six) months.

5/72







Selanjutnya menjadi berbunyi: Para Pihak setuju dan sepakat untuk memperpanjang Jangka Waktu Perjanjian selama jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal ditandatangannya Addendum Perjanjian ini, dan sewaktu-waktu dapat diperpanjang apabila diperlukan.

Furthermore reads: The Parties agree and agreed to extend the Term for a period of 36 (thirty six) months commencing from the date of this Agreement's Addendum is signed, and at any time may be extended if necessary.

2) Kerjasama Usaha dengan PT Triputra Multi Graha Pertiwi/PT. TMGP

2) Business Cooperation with PT Triputra Multi Graha Pertiwi/PT, TMGP

Pada tanggal 1 Agustus 2008 telah dilakukan Perjanjian Kerja Sama Usaha antara Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) Pihak Pertama dengan Perseroan terbatas Triputra Multi Graha Pertiwi (PT. TMGP) tentang Pembangunan dan pemasaran Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami), dan Bangunan Komersial Lainnya di Lokasi Perum Perumnas Sentra Niaga Kalimalang seluas + 12.680 m² Kelurahan Marga Jaya Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi. Nomor Pihak Pertama: Dir.Sar/154/17/VIII/2018, Nomor Pihak Kedua: 008/SKEL/TMG-PTW/VIII/08 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris Mastuti Betta, SH Nomor 36 tanggal 30 Januari 2009.

On August 1, 2008 has been made Business Cooperation Agreement between National Housing Development Company (Perum Perumnas) first Party and Triputra Multi Graha Pertiwi,Ltd (PT, TMGP) on the Construction of and Marketing simple Flats Owned (Rusunami), and Commercial Buildings Others in locations Perum Perumnas Sentra Niaga Kalimalang area of + 12,680 m2 Urban Village Marga Jaya District South Bekasi Bekasi. No, First Party: Dir,Sar/154/17/VIII/2018, Second Party: 008/SKEL/TMG-PTW/VIII/08 and notarized by Deed Mastuti Betta, SH number 36 dated January 30, 2009.

Objek perjanjian, Pembangunan Rusunami dan bangunan komersial lainnya di atas tanah Tanah HPL yang telah diterbitkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) per kavling atas nama Pihak Pertama dan selanjutnya akan diterbitkan HGB Induk atas nama Pihak Pertama seluas 12.680 m² (dua belas ribu enam ratus delapan puluh meter persegi).

The agreement object, Rusunami Building and other commercial buildings on land that has been published HPL Land Use Rights Certificate Building (HGB) per parcel of land on behalf of the First Party and the next will be issued Parent HGB on behalf of the First Party an area of 12,680 m2 (twelve thousand six hundred and eighty of square meters).

Perbandingan partisipasi/ equity masing-masing Pihak telah ditentukan sebagai berikut:

Comparison of participation/ equity each party has been determined as follows:

5/73







1. Investasi Pihak Pertama dalam bentuk HGB yang pada saat penandatanganan Perjanjian ini dinilai sebesar Rp27.617.040.000 (dua puluh tujuh miliar enam ratus tujuh belas juta empat puluh ribu rupiah atau sama dengan 40% (empat puluh persen).

1.

The First Party investment in the form of a HGB at the time of signing this agreement valued at Rp27,617,040,000 (twenty seven billion six hundred and seventeen million four hundred thousand rupiah) or equal to 40% (forty percent).

2. Investasi Pihak Kedua dalam bentuk pembangunan proyek atas beban dan biaya Pihak Kedua senilai Rp41.425.560.000 (empat puluh satu miliar empat ratus dua puluh lima juta lima ratus enam puluh ribu rupiah) atau sama dengan 60% (enam puluh persen).

2.

The Second Party investment in the form of the project construction over load and expense Second Party worth Rp41,425,560,000 (forty one billion, four hundred and twenty-five million five hundred and sixty thousand rupiah) or equal to 60% (sixty percent).

Perjanjian ini mulai efektif berlaku sejak ditandatanganinya Perjanjian ini untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan.

This Agreement is effective from the signing of this Agreement for a period of 36 (thirty six) months.

Pada tanggal 25 Agustus 2011 telah dilakukan Amandemen Perjanjian Kerjasama Usaha ini dengan Nomor Pihak Pertama: Dir.Sar/255/17/VIII/2011, Nomor Pihak Kedua: 001/SKEL/TMG-PTW/VIII/2011 antara lain mengubah:

On August 25, 2011 has made the Business Cooperation Agreement Amendment with the First Party Number: Dir,Sar/255/17/VIII/2011, the Second Party Number Two: 001/SKEL/TMG-PTW/VIII/2011 inter alia changing:

Jangka Waktu Perjanjian Mengubah Ketentuan Butir 1 dalam Pasal ini dan tidak ada Perubahan, Penambahan dan Penggantian klausul untuk Butir 2 dan Butir 3 Pasal ini.

Term of Agreement Change provisions in Item 1 of this Article and no changes, and the addition of a clause to Replacement Item 2 and Item 3 of this Article.

Semula berbunyi: Perjanjian ini mulai efektif berlaku sejak ditandatanganinya Perjanjian ini untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan.

Originally reads: This Agreement is effective from the signing of this Agreement for a period of 36 (thirty six) months.

Selanjutnya menjadi berbunyi: Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak berakhirnya Perjanjian Kerja Sama Usaha, sehingga akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 1 Agustus 2014.

Furthermore reads: This agreement is valid for a period of 36 (thirty six) months from the end of Business Cooperation Agreement, so it will be effective from August 1, 2011 until the date of August 1, 2014.

5/74







Dengan berakhirnya masa kontrak kemudian dilakukan perpanjangan kontrak dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan, sehingga akan berlaku efektif mulai 1 Agustus 2014 sampai dengan 1 Agustus 2016.

With the expiration of the contract and then to extend the contract for a period of 24 (twenty four) months, so it will be effective from August 1, 2014 until August 1, 2016.

3) Kerjasama Usaha dengan PT Bakrieland Development, Tbk/ Bakrieland

3) Business Cooperation with PT Bakrieland Development, Tbk/ Bakrieland

Pada tanggal 24 Mei 2011 telah dilakukan Perjanjian Kerja Sama Usaha antara Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) Pihak Pertama dengan Perseroan Terbatas Bakrieland Development, Tbk (Bakrieland) Pihak Kedua tentang Pembangunan Dan Pemasaran Gedung Komersial dan Hunian Pengembangan Kawasan Di Atas Tanah HPL No. 2/1997 Pulogebang dan Sentra Primer Baru Timur (SPBT) Jakarta Timur Seluas ± 31 Ha. Nomor Pihak Pertama: DIRUT/304/97/V/2011 dan Nomor Pihak Kedua: 003/KSU/BLDPerumnas/V/2011.

On May 24, 2011 has been made Business Cooperation Agreement between National Housing Development Company (Perum Perumnas) First Party with Bakrieland Development, Tbk (Bakrieland) Second Party about the Construction and Marketing of Commercial Buildings and Residential of Development of Zone Above Ground HPL No, 2/1997 Pulogebang and Sentra Primer Baru Timur (SPBT) Covering an area + 31 acres of East Jakarta, First Party No: DIRUT/304/97/V/2011 and Second Party No,: 003/KSU/BLD-Perumnas/V/2011.

Maksud dan Tujuan (pasal 2) Para Pihak bermaksud untuk mengadakan Kerja Sama Usaha dengan tujuan untuk mengembangkan, membangun, memasarkan, menyewakan dan,melakukan kegiatan-kegiatan terkait lainnya terhadap bidang Tanah guna mencapai keuntungan bersama (mutual benefit) dengan saling membagi (sharing) sesuai porsi hak dan kewajiban Para Pihak atas pengembangan kawasan tersebut di atas.

Purpose and Objectives (Article 2) The Parties intend to conduct Business Cooperation with the aim to develop, build, sell, rent and perform other activities related to the areas of land in order to achieve mutual benefits and,sharing corresponding portion of the rights and obligations of the Parties on development of the zone above.

5/75





3) Kerjasama Usaha dengan PT Bakrieland Development, Tbk/ Bakrieland (Lanjutan)

3) Business Cooperation with PT Bakrieland Development, Tbk/ Bakrieland (Continued)

Objek Perjanjian (Pasal 3) 1. Para Pihak setuju dan sepakat Objek Perjanjian adalah bidang tanah seluas + 310.000 m² (tiga ratus sepuluh ribu meter persegi), yang dikuasai oleh Pihak Pertama berdasarkan HPL No2/1997, yang berlokasi di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur (Gambar terlampir) untuk selanjutnya disebut “Tanah KSU”, yang akan dikembangkan, dibangun, dipasarkan oleh Para Pihak dalam suatu bentuk kerjasama KSU tahapan sebagai berikut:

Object Agreement (Article 3) 1. The Parties agreed and agree Object Agreement is land covering + 310,000 m2 (three hundred and ten thousand square meters), which is controlled by the First Party by HPL No, 2/1997, which is located in Pulogebang, Cakung, East Jakarta (Pictures attached), hereinafter referred to "Land of KSU", which will be developed, built, marketed by the Parties in a form of cooperation KSU following stages:

1.1 Untuk tahap awal, Para Pihak sepakat untuk melakukan pengembangan atas tanah KSU seluas ± 93.239 m² (Sembilan puluh tiga ribu dua ratus tiga puluh Sembilan meter persegi);

1.1 For the first phase, the Parties agreed to undertake the development of covering an area of land KSU + 93,239 m2 (Ninety-three thousand two hundred and thirty-nine square meters);

Tahap I seluas ± 37.473 m² (tiga puluh tujuh ribu empat ratus tujuh puluh tiga meter persegi);

a.

b. Tahap II seluas ± 55.766 m² (lima puluh lima ribu tujuh ratus enam puluh enam) meter persegi); dan sebagaimana gambar perencanaan (masterplan) pada lampiran 1.

b.

a.

Phase I covering an area of + 37,473 m2 (thirty-seven thousand four hundred and seventy-three square meters); Phase II covering an area of + 55,766 m2 (fifty-five thousand seven hundred sixty-six square meters), and as the picture planning (master plan) in Appendix 1.

Dengan ketentuan pelaksanaan pembangunannya dapat dilakukan secara paralel, bilamana menurut Para Pihak dipandang dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi KSU.

With the implementation of the provisions of the construction can be done in parallel, when according to the Parties is deemed to provide more benefits good for joint operation (KSU).

Para Pihak sepakat luas tanah pasti yang menjadi objek perjanjian ini adalah berdasarkan gambar pada Lampiran 1, untuk luasan tanah sebenarnya sesuai hasil pengukuran dari Kantor pertanahan Kotamadya Jakarta Timur.

The Parties agree that definite area of land which becomes the object of the agreement based on drawings in Appendix 1, for the extents of actual land appropriate of the results measurement of the Land Office of East Jakarta Municipality.

5/76







untuk pengembangan 1.2 Sedangkan Tahap III atas sisa Tanah KSU seluas ± 207.000 m² (dua ratus tujuh ribu meter persegi) akan dituangkan dalam perjanjian Tambahan/Addendum, yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian KSU ini;

1.2 As for the Phase III development of the rest of the Land covering an area of + 207,000 m2 (two hundred and seventy thousand square meters) will be included in a Supplementary Agreement/ Addendum, which is an integral and inseparable from the joint operation (KSU) Agreement;

2. Para Pihak sepakat dalam pelaksanaan pengembangan kawasan sesuai ketentuan butir 1.1 dan 1.2 di atas, akan disesuaikan dengan kesiapan dan kelayakan lahan sesuai dengan tahap pembangunan proyek.

2.

The Parties agree on the implementation of zone development in accordance with item 1,1 and 1,2 above, will be adjusted to the readiness and feasibility of the land in accordance with establishment phase of the project.

pengembangan kawasan 3. Perencanaan sesuai ketentuan butir 1.1 dan 1.2 di atas, akan disesuaikan dengan kesiapan dan kelayakan lahan sesuai dengan tahap pembangunan Proyek.

3.

Zone development planning in accordance with item 1,1 and 1,2 above, will be adjusted to the readiness and feasibility of land in accordance with the project development phase.

Objek Perjanjian (Pasal 3) a. Hunian (Rumah Susun/Apartemen); b. Hotel; c. Perkantoran; d. Pertokoan/shopping mall, Rumah Sakit, Convention Hall; lain-lain yang dianggap e. Dan menguntungkan KSU.

Object Agreement (Article 3) a. Residential (Flats/Apartment); b. Hotel; c. Offices; d. Shopping/ shopping mall, Hospital, Convention Hall; e. And others that are considered beneficial joint operation (KSU).

Partisipasi/Equity (Pasal 6) 1. Perbandingan partisipasi/equity masingmasing pihak yang akan disetorkan untuk Objek Perjanjian Tahap I seluas ± 37.473 m² (tiga puluh tujuh ribu empat ratus tujuh puluh tiga meter persegi); telah ditentukan sebagai berikut:

Equity Participation (Article 6) 1. Comparison of participation/ Equity of each Party which will be deposited for the Agreement object Phase I an area of + 37,473 m2 (thirty-seven thousand four hundred and seventy-three square meters), has been determined as follows:

5/77





3) Kerjasama Usaha dengan PT Bakrieland Development, Tbk/ Bakrieland (Lanjutan) a) Pihak Pertama sebesar 49% (empat puluh sembilan persen) berupa tanah seluas ± 37.473 m² (tiga puluh tujuh ribu empat ratus tujuh puluh tiga meter persegi) senilai Rp38.672.136.000 (tiga puluh delapan miliar enam ratus tujuh puluh dua juta seratus tiga puluh enam ribu rupiah) berdasarkan NJOP 2011;

3) Business Cooperation with PT Bakrieland Development, Tbk/ Bakrieland (Continued) a) First party is 49% (forty nine percent) of the land area of + 37,473 m2 (thirty-seven thousand four hundred and seventy-three square meters) worth Rp38,672,136,000 (thirty eight billion, six hundred and seventy-two million one hundred and thirty-six thousand rupiah) based NJOP 2011;

b) Pihak Kedua sebesar 51% (lima puluh satu persen) berupa dana sebesar Rp40.250.590.531; (empat puluh miliar dua ratus lima puluh juta lima ratus sembilan puluh ribu lima ratus tiga puluh satu rupiah).

b) Second party is 51% (fifty one percent) of the fund amounting Rp40,250,590,531, (forty billion, two hundred fifty million, five hundred and ninety thousand, five hundred and thirty-one rupiah).

2. Perbandingan partisipasi/ equity masingmasing pihak yang akan disetorkan untuk Objek Perjanjian Tahap II seluas ± 55.766 m² (lima puluh lima ribu tujuh ratus enam puluh enam) meter persegi); telah ditentukan sebagai berikut:

2.

Comparison of participation/ Equity of each Party which will be deposited for object the Phase II agreement covering an area of + 55,766 m2 (fifty-five thousand seven hundred sixty-six square meters), has been determined as follows:

a) Pihak Pertama sebesar 49% (empat puluh sembilan persen) berupa tanah seluas ± 55.766 m² (lima puluh lima ribu tujuh ratus enam puluh enam meter persegi).

a) First Party is 49% (forty nine percent) of the land area of + 55,766 m2 (fifty-five thousand seven hundred sixty-six square meters)

b) Pihak Kedua sebesar 51% (lima puluh satu persen) berupa dana sebesar Rp59.899.512.490; (lima puluh Sembilan miliar delapan ratus sembilan puluh sembilan juta lima ratus dua belas ribu empat ratus sembilan puluh rupiah).

b) Second party amounted to 51% (fifty one percent) of the funds amounting to Rp59,899,512,490; (fifty-nine billion eight hundred ninety-nine million five hundred and twelve thousand four hundred ninety rupiah).

3. Perbandingan partisipasi/ Equity untuk Tahap III atas sisa Tanah KSU ± 207.000 m² (dia ratus tujuh ribu meter persegi) akan ditentukan dikemudian hari dengan nilai minimal NJOP tahun berjalan.

5/78

3.

Comparison of participation / equity for Phase III on the rest of the Land KSU + 207,000 m2 (two hundred and seventy thousand square meters) will be determined later on with a minimum of value NJOP current year.







Jangka Waktu Pembangunan (Pasal 10) 1. Jangka waktu Perjanjian ini adalah 60 (enam puluh) bulan mulai efektif berlaku sejak ditandatangani Para Pihak.

Construction Period (Article 10) 1. Term of this Agreement is 60 (sixty) months from effective since signed the Parties.

2. Para Pihak sepakat bahwa untuk jangka waktu Perjanjian sesuai ayat 1 Pasal ini dapat ditinjau setiap tahun sesuai dengan kemajuan atau hambatan pelaksanaan pekerjaan. Dan untuk hal ini akan dibicarakan dalam rapat Management Committee.

2.

The Parties agree that for the term of the Agreement in accordance with paragraph 1 of this Article may be reviewed annually in accordance with the progress of the work or barriers to implementation. And for this will be discussed in a Management Committee meeting.

3. Apabila jangka waktu Perjanjian ini telah berakhir, akan tetapi maksud dan tujuan dalam Perjanjian ini belum terlaksana seluruhnya, maka atas kesepakatan Para Pihak Perjanjian ini akan diperpanjang, yang akan dituangkan dalam perjanjian Tambahan/ Addendum, yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ini.

3.

If the term of this Agreement has expired, but the intent and purpose of this Agreement has not been implemented in full, then the agreement of the Parties to this Agreement will be extended, which will be outlined in the Supplementary Agreement / Addendum, which is an integral and inseparable from this Agreement.

b. Kerjasama Penyediaan Pemerintah Daerah

Rumah

dengan

b. Provision cooperation with the Local Government House

Dalam melakukan operasional usahanya, Perum Perumnas melakukan kerjasama dengan beberapa pemerintah daerah dalam hal pengadaan perumahan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), antara lain:

In conducting its business operations, Perumnas in cooperation with local governments to provide safe housing for civil servants (PNS), among others:

Regional I

Regional I

1) Pada tahun 2010 Perum perumnas regional I bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir melakukan kerjasama untuk penyediaan 136 unit rumah yang diperuntukkan bagi PNS Kabupaten Samosir. Jumlah sisa piutang usaha per 31 Desember 2016 yang masih tercatat atas kerjasama tersebut adalah sebesar Rp10.488.500.000.

1) In 2010 Perum Perumnas regional I cooperated with the District Government Samosir an agreement for the provision of 136 housing units reserved for civil servants Samosir regency. The remaining amount of trade receivables per December 31, 2016 which was recorded on such cooperation amounted Rp10.488.500.000.

5/79

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45 INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) b. Kerjasama Penyediaan Rumah Pemerintah Daerah (Lanjutan)


dengan

b. Provision cooperation with the Local Government House(Continued)

Regional II

Regional II

1) Pada tahun 2010 Perum perumnas regional II bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan melakukan kerjasama untuk penyediaan 491 unit rumah yang diperuntukkan bagi PNS Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah sisa piutang usaha per 31 Desember 2016 yang masih tercatat atas kerjasama tersebut adalah sebesar Rp497.000.000.000.

1) In 2010 Perum Perumnas regional II cooperated with the District Government South Sumatera an agreement for the provision of 491 housing units reserved for civil servants South Sumatera regency. The remaining amount of trade receivables per December 31, 2016 which was recorded on such cooperation amounted Rp497.000.000.000.

Regional V

Regional V

1) Pada tahun 2014 Perum perumnas regional V bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Paser melakukan kerjasama untuk penyediaan 522 unit rumah yang diperuntukkan bagi PNS Kabupaten Paser. Jumlah sisa piutang usaha per 31 Desember 2016 yang masih tercatat atas kerjasama tersebut adalah sebesar Rp7.116.100.000.

1) In 2014 Perum Perumnas regional V in collaboration with the Regional Government of Paser an agreement for the supply of 522 units of houses were earmarked for civil servants Paser Regency. The remaining amount of trade receivables per December 31, 2016 which was recorded on such cooperation amounted Rp7.116.100.000.

2) Pada tahun 2014 Perum perumnas regional V bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Berau melakukan kerjasama untuk penyediaan 192 unit rumah yang diperuntukkan bagi PNS Kabupaten Berau. Jumlah sisa piutang usaha per 31 Desember 2016 yang masih tercatat atas kerjasama tersebut adalah sebesar Rp3.709.924.000.

2) In 2014 Perum Perumnas regional V in cooperation with the authority Berau District government cooperation for the supply of 192 units of houses earmarked for civil servants Berau. The remaining amount of trade receivables per December 31, 2016 which was recorded on such cooperation amounted Rp3.709.924.000.

3) Pada tahun 2013 Perum perumnas regional V bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru melakukan kerjasama untuk penyediaan 254 unit rumah yang diperuntukkan bagi PNS Kabupaten Kotabaru. Jumlah sisa piutang per 31 Desember 2016 usaha yang masih tercatat atas kerjasama tersebut adalah sebesar Rp10.141.900.000.

3) In 2013 Perum Perumnas regional V in collaboration with District Government Kotabaru an agreement for the supply of 254 units of houses were earmarked for civil servants Kotabaru District. The remaining amount of receivables per December 31, 2016 the business still recorded on such cooperation amounted Rp10.141.900.000.

5/80



dengan

b. Provision cooperation with the Local Government House(Continued)

Regional VI

Regional VI

1) Pada tahun 2013 Perum perumnas regional VI bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat melakukan kerjasama untuk penyediaan 249 unit rumah yang diperuntukkan bagi PNS Kabupaten Sumbawa Barat. Jumlah sisa piutang usaha per 31 Desember 2016 yang masih tercatat atas kerjasama tersebut adalah sebesar Rp18.923.500.000.

1) In 2013 Perum Perumnas regional VI in collaboration with the Regional Government of West Sumbawa cooperation for the supply of 249 units of houses earmarked for civil servants West Sumbawa. The remaining amount of trade receivables per December 31, 2016 which was recorded on such cooperation amounted Rp18.923.500.000.

2) Pada tahun 2014 Perum perumnas regional VI bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada melakukan kerjasama untuk penyediaan 82 unit rumah yang diperuntukkan bagi PNS Kabupaten Ngada. Jumlah sisa piutang usaha per 31 Desember 2016 yang masih tercatat atas kerjasama tersebut adalah sebesar Rp5.546.000.000.

2) In 2014 Perum Perumnas regional VI in cooperation with the Local Government Ngada an agreement for the supply of 82 units of houses earmarked for civil servants Ngada. The remaining amount of trade receivables per December 31, 2016 which was recorded on such cooperation amounted Rp5.546.000.000.

Regional VII

Regional VII

1) Pada tahun 2013 Perum perumnas regional VII bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Majene melakukan kerjasama untuk penyediaan 500 unit rumah yang diperuntukkan bagi PNS Kabupaten Majene. Jumlah sisa piutang usaha per 31 Desember 2016 yang masih tercatat atas kerjasama tersebut adalah sebesar Rp11.452.300.000.

1) In 2013 Perum Perumnas regional VII in collaboration with the Local Government Majene an agreement for the supply of 500 units of houses were earmarked for civil servants Majene district. The remaining amount of trade receivables per December 31, 2016 which was recorded on such cooperation amounted Rp11.452.300.000.

Regional VII

Regional VII

2) Pada tahun 2013 Perum perumnas regional VII bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara melakukan kerjasama untuk penyediaan 201 unit rumah yang diperuntukkan bagi PNS Kabupaten Buton Utara. Jumlah sisa piutang usaha per 31 Desember 2016 yang masih tercatat atas kerjasama tersebut adalah sebesar Rp4.399.982.000.

2) In 2013 Perum Perumnas regional VII in cooperation with the Regional Government of North Buton into an agreement for the supply of 201 units of houses were earmarked for civil servants North Buton. The remaining amount of trade receivables per December 31, 2016 which was recorded on such cooperation amounted Rp4.399.982.000.

5/81



dengan

b. Provision cooperation with the Local Government House (Continued)

3) Pada tahun 2013 Perum perumnas regional VII bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Buru melakukan kerjasama untuk penyediaan 535 unit rumah yang diperuntukkan bagi PNS Kabupaten Buru. Jumlah sisa piutang usaha per 31 Desember 2016 yang masih tercatat atas kerjasama tersebut adalah sebesar Rp29.533.000.000.

3) In 2013 Perum Perumnas regional VII in collaboration with the Local Government Buru an agreement for the supply of 535 units of houses were earmarked for civil servants Buru regency. The remaining amount of trade receivables per December 31, 2016 which was recorded on such cooperation amounted Rp29.533.000.000.

c. Perkara Litigasi

c. Litigation Case

Perkara litigasi yang masih berlangsung sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, sebagai berikut:

Litigation case is still ongoing until the date of December 31, 2016, as follows:

Perum Perumnas Regional II Lampung. Nomor Perkara: 1. Lokasi: 131/B/2016/PT.TUN.MDN. Lawan: Ir. TJANDRA TJAYA. Objek Perkara: tanah seluas ± 6.442 M² di lokasi Lampung. Progres Perkara: Perumnas menang banding dan Penggugat mengajukan permohonan kasasi dan berkas sudah di MA.

Perum Perumnas Regional II 1. Location: Lampung. The case number: 131/B/2016/PT.TUN.MDN. Opponent: Ir. TJANDRA TJAYA. Object case: the land area of ± 6.442 M² in Lampung locations. Progress of the case: Perumnas has won the appeal. Plaintiff filed a cassation and the file is already at MA.

2. Lokasi: Palembang, Talang Kelapa. Nomor perkara: 2234K/PDT/2015. Lawan: H. FRENCY AMIN. Objek perkara: tanah seluas ± 2.400 M² di lokasi Talang Kelapa. Progres perkara: Perumnas Kalah di MA. Salinan Putusan sudah diterima oleh Regional II. Perumnas melakukan kajian hukum untuk Peninjauan Kembali di MA.

2.

Perum Perumnas Regional III Pulogebang. Nomor perkara: 1. Lokasi: 623/PDT/2015/PT.DKI. Lawan: LIHAMAH BINTI LIHIN. Objek perkara: Gugatan Girik C.852 persil 1.b S.1 terdiri dua bidang tanah seluas 2.760 M2 dan 2.600 M² oleh Sdr. Munadi di lokasi Mutiara Sanggraha dan Mutiara Platinum KSU Bakrie Kawasan Sentra Timur Pulogebang. Progres perkara: Perumnas mengajukan permohonan kasasi dan Memori Kasasi sudah disampaikan, berkas sudah dikirim ke MA.

Perum Perumnas Regional III 1. Location: Pulogebang. The case number: 623/PDT/2015/PT.DKI. Opponent: LIHAMAH Bint LIHIN. Object case: Lawsuit girik C.852 1.b S.1 parcels consisting of two parcels of land covering an area of 2760 M2 and 2600 M² by Br. Munadi site Sanggraha Pearls and Pearl Platinum KSU Bakrie Eastern Region Pulogebang Sentra. Progress of the case: Perumnas Cassation has been delivered, the file has been sent to MA.

5/82

Location: Palembang, Talang Kelapa. The case number: 2234K/PDT/2015. Opponent: H. FRENCY AMIN. Object case: the land area of ± 2,400 M² in Talang Kelapa locations. Progress of the case: Perumnas has lost the appeal. Regional II already received the copy of the judgment and Perumnas is currently reviewing the law for judicial review at MA.



c. Perkara Litigasi (Lanjutan)

c. Litigation Case (Continued)

2. Lokasi: Pulogebang. Nomor perkara: 128 PK/TUN/2016. Lawan: MARDANIH. Objek perkara: guagatan kepada Kantor Pertanahan tentang SK. HPL No. 175/HPL/BPN/95 a.n. Perum Perumnas (Perumnas Intervensi). Progres perkara: PK Perumnas ditolak sehingga Perumnas kalah di tingkat Peninjauan Kembali. Saat ini Perumnas menunggu salinan putusan dan melakukan persiapan untuk mengajukan gugatan perdata.

2.

Location: Pulogebang. Case number: 128 PK / TUN / 2016. Opponent: MARDANIH. Object case: lawsuit the Land Office of SK. HPL No. 175 / HPL / BPN / 95 a.n. Perum Perumnas (Perumnas Intervention). Progress of the case: Judicial Review's Perumnas has rejected, so Perumnas has lost at level of Judicial Review. Perumnas is waiting for the copy of the judgment and preparing to filed a civil lawsuit.

3. Lokasi: Pulogebang. Nomor perkara: 48 PK/TUN/2017. Lawan: MARIBUN. Objek perkara: Gugatan Surat Keputusan HPL No. 2 Pulogebang a.n Perum Perumnas tgl, 18/2/1997 seluas 575.155 M². Progres perkara: Penggugat sudah mengajukan Peninjauan kembali ke MA RI dan Perumnas sudah mengirimkan Kontra Memori Peninjauan Kembali.

3.

Location: Pulogebang. Case number: 48 PK/ TUN/ 2017. Opponent: MARIBUN. Object case: Lawsuit of SK. HPL No. 2 Pulogebang a.n. Perum Perumnas dated February 2, 1997 an area of 575.155 M². Progress of the case: The Plaintiff has submitted a Judicial Review to MA RI and Perumnas has sent Judicial Review Memory Contra.

4. Lokasi: Pulogebang. Nomor perkara: 503/ PDT/ 2016/ PT.DKI. Lawan: NURALI. Objek perkara: Gugatan atas Tanah diatas HPL No. 1, Pulogebang seluas 3.650 M². Progres perkara: Perumnas menang di tingkat Pengadilan Negeri dan Perumnas telah menerima salinan putusan. Saat ini, sedang menunggu upaya hukum pihak lawan.

4.

Location: Pulogebang. Case number: 503/ PDT/ 2016/ PT.DK. Opponent: NURALI. Object case: Lawsuit the Land of HPL No. 1, Pulogebang an area of 3.650 M². Perumnas has won at level of District Court. Perumnas has received the copy of the judgment. Now, Perumnas is waiting for The Opponent's legal efforts.

Pulogebang. Nomor perkara: 5. Lokasi: 502/PDT/2016/PT.DKI. Lawan: ROHMAH CS ROMENI. Objek perkara: Gugatan atas Tanah diatas HPL No. 1, Pulogebang seluas 3.850 M². Progres perkara: Perumnas menang di tingkat Pengadilan Tinggi dan Perumnas telah menerima salinan putusan. Saat ini, sedang menunggu upaya hukum pihak lawan.

5.

Location: Pulogebang. Case number: 502/PDT/2016/PT.DKI. Opponent: ROHMAH CS ROMENI. Object case: Lawsuit the Land of HPL No. 1, Pulogebang an area of 3.850 M². Perumnas has won at level of District Court. Perumnas has received the copy of the judgment. Now, Perumnas is waiting for The Opponent's legal efforts.

5/83





Perum Perumnas Regional III


Pulogebang. Nomor perkara: 6. Lokasi: 351/Pdt.G/2015/PN.JKT.TIM. Lawan: DWI KUSNANDAR. Objek perkara: tanah seluas 5.730 M² Girik C.972 Persil No.9 S.I. Progres perkara: Gugatan Penggugat ditolak, sehingga Perumnas menang di tingkat Pengadilan Negeri. Saat ini Perumnas sedang menunggu salinan putusan dan menunggu upaya hukum yang dilakukan pihak lain.

6.

Location: Pulogebang. The case number: 351 / Pdt.G / 2015 / PN.JKT.TIM. Opponent: DWI Kusnandar. Power law: AMRAN & PARTNERS. Object case: the land area of 5.730 M² girik C.972 Persil 9 S.I. Progress of the case: Lawsuit's Plaintiff rejected, so Perumnas has won at level of District Court. Perumnas is waiting for the copy of the judgment and others' legal efforts.

Pulogebang. Nomor perkara: 7. Lokasi: 260/Pdt.G/2015/PN.JKT.TIM. Lawan: RACHMAT. Objek perkara: gugatan Sdr. Rachmat atas tanah seluas 5.600 M2 di lokasi Pulogebang, Jakarta Timur. Progres perkara: Penggugat mengajukan banding dan saat ini Perumnas menunggu memori banding penggugat.

7.

Location: Pulogebang. The case number: 260 / Pdt.G / 2015 / PN.JKT.TIM. Opponent: RACHMAT. Power law: IRP & Associates. Object case: lawsuit Br. Rachmat the land area of 5,600 M² at the location Pulogebang, East Jakarta. Progress of the case: The Plaintiff submit an appeal and Perumnas is currently waiting for Plaintiff's memorandum of appeal.

Pulogebang. Nomor perkara: 8. Lokasi: 415/Pdt.G/2015/PN.JKT.TIM. Lawan: M. TAUFIK. Objek perkara: uang konsinyasi atas tanah untuk akses jalan Terminal Terpadu Pulogebang Rp4,4 Milyar. Progres perkara: Agenda Bukti Tambahan dan kehadiran Saksi dari TT.

8.

Location: Pulogebang. The case number: 415 / Pdt.G / 2015 / PN.JKT.TIM. Opponent: M. TAUFIK. Power law: IRP & Associates. Object case: consignment of money on land for the access road Integrated Terminal Pulogebang 4.4 billion. Progress of the case: Additional Evidence agenda and attendance of Witnesses from TT.

9. Lokasi: Cengkareng. Nomor perkara: 530 K/PDT/ 2010. Lawan: TINUS SITANGGANG. Objek perkara: Gugatan 358 warga penggarap Cengkareng Timur yang terkena gusuran/penertiban di atas tanah seluas ± 139.150 M² dengan tuntutan ganti rugi Rp4,1 Milyar (Perumnas Tergugat I). Progres perkara: Perumnas kalah dan mencicil ganti rugi sebesar Rp2 Milyar.

9.

Location: Cengkareng. Case number: 530 K / PDT / 2010 Opponents: Tinus sitanggang. Power law: Lodewyk. Object case: Lawsuit 358 residents affected tenants East Cengkareng eviction / demolition on the ground of ± 139 150 M² with compensation about Rp4.1 billion (Housing Defendant I). Progress matter: Perumnas has lost and pay of the compensation Rp2 billion.

5/84







Cengkareng. Nomor perkara: 10. Lokasi: 613/Pdt.G/2014/PN.JKT.BAR. Lawan: JAYA. Objek perkara: tanah seluas 8.918 M2 bagian dari Sertifikat HPL No. 1/Cengkareng Tanah RSUD Cengkareng. Progres perkara: Gugatan Penggugat di tolak, sehingga Perumnas menang di tingkat Pengadilan Negeri. Saat ini, Penggugat melakukan banding dan Kontra Memori Banding telah dikirim Perumnas.

10. Location: Cengkareng. The case number: 613 / Pdt.G / 2014 / PN.JKT.BAR. Opponent: JAYA. Object case: the land area of 8918 m2 part of HPL Certificate No. 1 / Cengkareng Land Cengkareng Hospital. Progress of the case: Lawsuit's Plaintiff rejected, so Perumnas has won at level of District Court. The Plaintiff filed an appeal and Perumnas has sent Appeal Memory Contra.

Cengkareng. Nomor perkara: 11. Lokasi: 41/Pdt.G/2015/PN.JKT.BAR. Lawan: JAYA. Objek perkara: tanah seluas 6.687 M² bagian dari Sertifikat HPL No. 1/Cengkareng. Progres perkara: Gugatan Penggugat ditolak sehingga Perumnas menang di tingkat Pengadilan Negeri. Saat ini Penggugat sedang mengajuakn banding dan Perumnas menunggu Memori Banding Penggugat.

11. Location: Cengkareng. The case number: 41 / Pdt.G / 2015 / PN.JKT.BAR. Opponent: JAYA. Power law: SBN & Partners. Object case: the land area of 6687 M² part of HPL Certificate No. 1 / Cengkareng. Progress of the case: Lawsuit's Plaintiff rejected, so Perumnas has won at level of District Court. The Plaintiff filed an appeal and Perumnas wait for Plaintiff's Appeal Memory.

Cengkareng. Nomor perkara: 12. Lokasi: 101/Pdt.G/2015/PN.JKT.BAR. Lawan: WALIKOTA JAKARTA BARAT. Objek perkara: gugatan ganti rugi sebesar Rp4,1 Milyar atas Putusan Perkara 358 warga. Progres perkara: Perumnas menang, Penggugat ajukan Banding, Surat Kuasa sudah terbit. Gugatan Penggugat ditolak sehingga Perumnas menang di tingkat Pengadilan Tinggi. Saat ini masih menunggu salinan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

12. Location: Cengkareng. The case number: 101 / Pdt.G / 2015 / PN.JKT.BAR. Opponent: West Jakarta Mayor. Object case: Lawsuit for compensation amounting to Rp4.1 billion on Decision on Case 358 residents. Progress of the case: Plaintiff's lawsuit rejected, so Perumnas has won at level of High Court. Perumnas is waiting for the copy of DKI Jakarta High Court's judgment.

BKT. Nomor perkara: 309 13. Lokasi: PK/PDT/2016. Lawan: NAPSIAH. Objek perkara: gugatan Peta Bidang 337 tanah seluas ± 5.959 M² Girik C.189 Ps. 8.S.I dan Ps. 16 D.I dan seluas 4.326 M² di Jalan Delima, Klender (Perumnas Tergugat II). Progres perkara: Peninjauan Kembali Perumnas diterima dan Perumnas menang. Saat ini masih menunggu salinan putusan dan siap melakukan ReEksekusi.

13. Location: BKT. The case number: 309 PK/PDT/2016. Opponent: NAPSIAH. Object case: Lawsuit Map Field of land measuring 337 ± 5959 M² girik C.189 Ps. 8.S.I and Ps. 16 D.I and covering an area of 4,326 M² in Jalan Delima, Klender (Perumnas Defendant II). Progress of the case: Perumnas' Judicial Review has accepted and Perumnas has won. Perumnas is still waiting for the copy of judgment and ready for Re-Execution.

5/85







16. Lokasi: BKT. Nomor perkara: 1959 K/PDT/2014. Lawan: IMAM PADHISAN. Objek perkara: gugatan tanah yang terkena Proyek Banjir Kanal Timur seluas ±708 M² di Kel. Pondok Kopi Kec, Duren Sawit Jakarta Timur (Perumnas Tergugat I). Progres perkara: Penggugat mengajukan Peninjauan Kembali di MA RI dan Perumnas telah mengirim Kontra Memori Peninjauan Kembali.

16. Location: BKT. The case number: 1959 K/PDT/2014. Opponent: IMAM PADHISAN. Object case: Lawsuit the land affected by the East Flood Canal project of ± 708 M² in Ex. Pondok Kopi District, Duren Sawit (Perumnas Defendant I). Progress matters: The Plaintiff submit Judicial Review at MA RI and Perumnas has sent Judicial Review Memory Contra.

17. Lokasi: BKT. Nomor perkara: 201/Pdt. G/2014/PN.Jkt Tim. Lawan: DWI HASTUTI P. Objek perkara: sengketa tanah HPL No. 1 Pondok Kopi atas nama Perum Perumnas yang terletak di Kelurahan Ponsok Kopi Jakarta Timur. Progres perkara: Perumnas menang, Putusan tanggal 27 Januari 2015, Penggugat tidak ajukan banding and Perumnas melakukan persiapan untuk mengambil konsinyasi.

17. Location: BKT. The case number: 201 / Pdt. G / 2014 / PN.Jkt Tim. Opponent: DWI Hastuti P. The object cases: land disputes HPL No. 1 Pondok Kopi on behalf Perumnas located in the Village Pondok Kopi, East Jakarta. Progress of the case: Perumnas win, Decision dated January 27, 2015, Plaintiff did not file an appeal and Perumnas prepare for take a consignment.

BKT. Nomor perkara: 18. Lokasi: 365/Pdt.G/2012/PN.JKT.TIM. Lawan: CICIH SUKAESIH. Objek perkara: gugatan PMH atas tanah Peta Bidang 309 Pondok Kopi. Progres perkara: Perumnas menang di PN, Penggugat tidak ajukan Banding, Perumnas berhak atas uang konsinyasi Rp3,6 Milyar, sudah mengajukan permohonan cair di Pengadilan, namun sampai saat ini belum ada kemajuan.

18. Location: BKT. The case number: 365 / Pdt.G / 2012 / PN.JKT.TIM. Opponent: Cicih Sukaesih. Object case: PMH lawsuit over land mapping the area 309 Pondok Kopi. Progress of the case: Housing win in District Court, plaintiff did not submit an appeal, Perumnas consignment shall be entitled to Rp3.6 billion, already apply a liquid in court. But, until this time, there is no progress.

19. Lokasi: Klender dan BKT. Nomor perkara: 354/Pdt.G/2015/PN.JKT.TIM. Lawan: NAPSIAH. Objek perkara: gugatan perlawanan oleh Perumnas atas Penetapan Eksekusi Jalan Delima 1 dan uang konsinyasi. Progres perkara: Gugatan Perumnas ditolak, sehingga Perumnas kalah di tingkat Pengadilan Negeri. Saat ini, Perumnas sudah mengajukan banding dan menunggu salinan putusan sembari mempersiapkan memori.

19. Location: Klender and BKT. The case number: 354 / Pdt.G / 2015 / PN.JKT.TIM. Opponent: NAPSIAH. Power law: PININTA DWI LAW FIRM. Object case: A lawsuit on Determination of resistance by Perumnas Execution Jalan Delima 1 and money consignment. Progress of the case: Perumnas has lost at level of District Court. Perumnas submitted an appeal while waiting for the copy of the judgment and preparing the Memory.

5/86







BKT. Nomor perkara: 20. Lokasi: 156/Pdt.G/2012/PN.JKT.TIM. Lawan: H. IDI. TAING. Objek perkara: Gugatan peta bidang 309 seluas 5.380 M² Proyek BKT Kel. Pondok Kopi (Perumnas Tergugat II). Progres perkara: Perumnas telah mengirimkan Memori Banding tanggal 2 Desember 2016. Saat ini, sedang menunggu Kontra Memori Banding dan mengirim berkas ke Pengadilan Tiggi DKI Jakarta.

BKT. The case number: 20. Location: 156/Pdt.G/2012/PN.JKT.TIM. Opponent: H. IDI. TAING. Object case: A Lawsuit Map Field of land measuring 309 ± 5.380 M², BKT Project, Pondok Kopi (Perumnas Defendant II).Progress of the case: Perumnas has sent Appeal Memory dated December 2, 2016. Now, Perumnas is waiting for Appeal Memory Contra and sending the file to DKI Jakarta High Court.

BKT. Nomor perkara: 21. Lokasi: 127/Pdt.G/2016/PN.JKT.TIM. Lawan: ASPITA. Objek perkara: Gugatan PMH atas tanah 217 yang di konsinyasi dengan nilai sebesar Rp. 336.306.600. Progres Perkara: Perumnas menang di tingkat Pengadilan Tinggi dan Penguggat mengajukan banding. Saat ini Perumnas telah mengirim Kontra Memori Banding.

BKT. The case number: 21. Location: 127/Pdt.G/2016/PN.JKT.TIM.Opponent: ASPITA. Object case: PMH lawsuit of land mapping 217 that consigned with the amount Rp336.306.600. Progress of the case. Progress of the case: Perumnas has wont at level of High Court and The Plaintiff has sent Appeal Memory Contra.

BKT. Nomor perkara: 22. Lokasi: 22/Pdt.G/2016/PN.JKT.TIM. Lawan: MERAN KISAN. Objek perkara: Gugatan atas kepemilikan lahan yang terkena Terminal Pulogebang, uang konsinyasi Rp5,7 Milyar. Progres Perkara: Agenda Bukti Tambahan dan konfirmasi saksi BPN Jaktim.

BKT. The case number: 22. Location: 22/Pdt.G/2016/PN.JKT.TIM. Opponent: MERAN KISAN. Object case: The Lawsuit of land holdings that struck Pulogebang Station, the amount consigned Rp5,7 billion. Progress of the case: Additional Evidence agenda and confirmation of Witnesses from BPN East Jakarta.

Tangerang. Nomor perkara: 23. Lokasi: 663/Pdt.G/2016/PN.TGR. Objek perkara: Gugatan pemilik kios Pasar Malabar. Progres Perkara: Gugatan Penggugat dicabut, sehingga Perumnas menang pada tingkat Pengadilan Negeri.

23. Location: Tangerang. The case number: 663/Pdt.G/2016/PN.TGR. Object case: The Lawsuit of Kiosk Owners. Progress of the case: The Plaintiff's lawsuit repealed, so Perumnas has won at levet District Court.

Tangerang. Nomor perkara: 24. Lokasi: 144/PDT.G/2016/PN.JKT.BAR. Lawan: AISYAH DKK. Objek perkara: Gugatan tanah Girik C. 1226 Persil 64, D.III seluas 3.550 M² yang terletak di Kelurahan Kapuk, Cengkareng. Progress Perkara: Gugatan Penggugat ditolak dan Penggugat mengajukan banding. Perumnas menang di tingkat Pengadilan Negeri. Saat ini sedang menunggu salinan putusan.

24. Location: Tangerang. The case number: 663/Pdt.G/2016/PN.TGR. Opponents: AISYAH AND TEAM. Object Case: The Lawsuit of girik land C. 1226 Persil 64, D. III, an area of 3.550 M² at Kapuk, Cengkareng. Progress of the case: The Plaintiff's lawsuit has repealed, so Perumnas has won at levet District Court. Progress of the case:The Plaintiff's lawsuit repealed and the Plaintiff submit an appeal. Perumnas has won at level of District Court and now is waiting for the copy of the judgment.

5/87





Perum Perumnas Regional IV

Perum Perumnas Regional IV

1. Lokasi: Antapani, Bandung. Nomor perkara: 538 PK/PDT/2016. Lawan: NIMING KAMIASIH. Objek perkara: gugatan tanah seluas 8.998 m2 yang akan dibangun perkantoran, pusat kuliner, dan rusunami di lokasi Jl. Terusan Jakarta, Antapani. Progres perkara: Perumnas menang di Mahkamah Agung, putusan Peninjauan Kembali sudah ada di Regional IV.

1.

Location: Antapani, Bandung. Case number: 538 PK/PDT/2016. Opponent: NIMING KAMIASIH. Object case: Lawsuit the land area of 8998 m2 to be constructed offices, culinary center and on-site rusunami Jl. Terusan Jakarta, Antapani. Progress of the case: Perumnas won at level of Supreme Court, the judgment of Judicial Review has been at Regional IV.

Tasikmalaya. Nomor perkara: 2. Lokasi: 73/PDT.G/2014/PN.TSM. Lawan: MANSUR DKK. Objek perkara: Gugatan atas tanah yang menjadi bagian dari HPL No. 1 a.n Perumnas di Tasikmalaya. Progres perkara: Gugatan Penggugat ditolak, sehingga Perumnas Menang dan Penggugat tidak Banding.

2.

Location: Tasikmalaya. Case number: 73/PDT.G/2014/PN.TSM. Opponent: MANSUR AND TEAM. Object case: The lawsuit of land that became part of HPL No. 1 a.n Perum Perumnas in Tasikmalaya. Progress of the case: The Plaintiff's lawsuit rejected, so Perumnas has won and the Plaintiff didn't submit an appeal.

Perum Perumnas Regional V 1. Lokasi: Semarang. Nomor perkara: 1586 K/PDT/2016. Lawan: EDI PURWANTO. Objek perkara: Gugatan PMH tentang sebidang tanah HPL 1 Perumnas dilokasi Tlogosari Semarang seluas ± 2.400 M2 sebidang tanah Nomor C. 2943. Progres perkara: Kasasi Penggugat diterima sehingga Perumnas kalah di tingkat kasasi. Saat ini Perumnas menunggu salinan putusan dan mempersiapkan Novum untuk ajukan Pengajuan Kembali di MA RI.

Perum Perumnas Regional V 1. Location: Semarang. The case number: 1586 K/PDT/2016. Opponent: EDI PURWANTO. Object case: Lawsuit PMH about 1 HPL land plot location Perumnas Tlogosari Semarang of ± 2.400 m2 plot of land No. C. 2943. Progress of the case: Plaintiff's cassation accapted , so Perumnas lost at level of cassatio. Now, Perumnas is waiting for the copy oh the judgment to submit a Judicial Review at MA RI.

Semarang. Nomor perkara: 2. Lokasi: 133/PDT.G/2016/PN.SMG. Lawan: ANG BUDI SANTOSO. Objek perkara: SHM No. 5873 tanggal 15 Juni 2001 a.n Ramli selaku pemegang hak atas Rumah KPR BTN Perumahan Perumnas Bengkuring yang terletak di Jl. Labu Merah Blok B No. 210. Progres perkara: Agenda Sidang Pembuktian.

2.

5/88

Location: Banjarmasin. The case number: 133/PDT.G/2016/PN.SMG. Opponent: ANG BUDI SANTOSO. Object case: SHM number 5873 dated June 15, 2001 a.n Ramli as right holder of BTN KPR House in Bengkuriang Perumnas Housing at St. Labu Merah Block B number 210. Progress of the case: Verification Session Agenda.





Perum Perumnas Regional V

Perum Perumnas Regional V

Semarang. Nomor perkara: 3. Lokasi: 333/PDT.G/2016/PN.SMG. Lawan: KOPERASI KARANGANYAR BERSATU. Objek perkara: Gugatan wanprestasi atas tidak dipenuhinya kewajiban Perumnas membayar 4,7 M sebagaimana PKS antara Perumnas dengan Koperasi Karanganyar Bersatu. Progres perkara: Gugatan Penggugat ditolak sehingga Perumnas menang di tigkat Pengadilan Negeri. Saat ini sedang menuggu upaya hukum Penggugat.

3.

Location: Banjarmasin. The case number: 333/PDT.G/2016/PN.SMG. Opponent: KOPERASI KARANGANYAR BERSATU. Object case: Lawsuit of wanprestasi because Perumnas didn’t fulfill its obligation for pay Rp4,7 billion as its PKS between Perumnas and Cooperation of Karanganyar Bersatu. Progress of the case: Plaintiff's lawsuit rejected so Perumnas won at the level of District Court. Now, Perumnas is waiting for Plaintiff's legal effort.

Banjarmasin. Nomor perkara: 4. Lokasi: 31/PDT.G/2016/PN.BJM. Lawan: M. DONI, HENI dan SITI. Objek perkara: Gugatan wanprestasi atas belum terbitnya Sertipikat HPL atas nama 3 Konsumen. Progres perkara: Gugatan penggugat di terima sehingga Perumnas kalah di tingkat Pengadilan Negeri. Saat ini Perumnas menunggu salinan putusan.

4.

Location: Banjarmasin. The case number: 31/PDT.G/2016/PN.BJM. Opponent: M. DONI, HENI dan SITI. Object case: Lawsuit of wanprestasi because the HPL Certificate of three name's consumer have not published. Progress of the case: Plaintiff's lawsuit accepted so Perumnas lost at the level of District Court. Now, Perumnas is waiting for the copy of the judgment.

Perum Perumnas Regional VI 1. Lokasi: Surabaya. Nomor perkara: 1713 K/PDT/2015. Lawan: ASTIPAH, dkk. Kuasa hukum: Internal Perumnas. Objek perkara: Gugatan tanah Letter C Nomor : 55 Persil 58 d IV luas 280 m2 a/n Astipah, Gugatan tanah Letter C Nomor : 140 Persil 58 d IV luas 280 m2 a/n Ernawati, Gugatan tanah Letter C Nomor : 618 Persil 58 d IV luas 340 m2 a/n Srikah. Progres perkara: Kasasi Perumnas di tolak sehingga Perumnas kalah di tingkat Kasasi. Putusan sudah diterima. Saat ini sedang melakukan kajian hukum untuk upaya hukum PK di MA RI.

Perum Perumnas Regional VI 1. Location: Surabaya. The case number: 1713 K/PDT/2015. Opponent: ASTIPAH, et al. Power law: Internal Perumnas. Object case: Lawsuit ground Letter C Number: 55 Plot 58 d IV spacious 280 m2 a/n Astipah, Lawsuit soil Letter C Number: 140 Plot 58 d IV spacious 280 m2 a/n Ernawati, Lawsuit soil Letter C Number: 618 Persil 58 d IV spacious 340 m2 a/n Srikah. Progress of the case: Perumnas' cassation rejected, so Perumnas lost at level of Cassation. The judgment has received. Now, Perumnas is reviewing the legal for legal effort of Judicial Review at MA RI.

Gresik. Nomor perkara: 2. Lokasi: 89/PDT.G/2014/PN.SGK. Lawan: Edi Siswanto. Kuasa hukum: Internal Perumnas. Objek perkara: Gugatan untuk pemberian Sertifikat atas kekurangan tanah 66 M2 di lokasi Gresik. Progres perkara: Perumnas menang, Penggugat ajukan banding, kontra memori sudah dikirim, menunggu putusan PT Surabaya.

2.

5/89

Location: Gresik. The case number: 89/PDT.G/2014/PN.SGK. Opponent: Edi Siswanto. Power law: Internal Perumnas. Object case: Lawsuit for granting certificates to the lack of land 66 M2 in Gresik locations. Progress of the case: Perumnas win, Plaintiffs appeal, the appeal has been sent, waiting for the decision of the High Court of Surabaya.





Perum Perumnas Regional VII 1. Lokasi: Antang AMD. Nomor perkara: 1595 K/PDT/2015. Lawan: NUHUNG LABBANG. Objek perkara: Tanah Komersial seluas 1.800 M2 saat ini dikuasai oleh Nuhung Dg. Labbang Tanah tsb masuk dalam HPL Perumnas No.4/Tamangapa GS.No.6676 tgl 3 Okt' 1995 Nilai Obyek Perkara: 1 M. Progres perkara: Perumnas menang di Mahkamah Agung dan Penggugat mengajukan Peninjauan Kembali di MA RI. Kontra Memori Peninjauan Kembali Perumnas sudah di ajukan.

Perum Perumnas Regional VII 1. Location: Antang AMD. The case number: 119/PDT/2014/PT.MKS. Opponent: Dg Nuhung Labbang. Power law: Amran Alimuddin. Object matter: Commercial Land area of 1,800 M2 currently dominated by Nuhung Dg. Land Labbang TSB entry in HPL Perumnas number 4/Tamangapa GS.No.6676 February 3 Oct '1995 Value Object Case: 1 M. Progres case: Perumnas won at level of Supreme Court and Plaintiff submit the Judicial Review at MA RI. Judicial Review Memory Contra has submitted.

2. Lokasi: Waiheru - Ambon. Nomor perkara: 31PK/TUN/2017. Lawan: BPN Kota Ambon. Objek perkara: Sertipikat Hak Milik No. 562/2012 seluas 2.022 M2 atas nama Roby Rumatela diatas HPL No. 1/ Waiheru seluas 112.037 M2. Progres perkara: Perumnas menang di tingkat Mahkamah Agung. Penggugat ajukan Peninjauan Kembali di MA RI.

2.

Location: Waiheru - Ambon. The case number: 31PK/TUN/2017 Opponent: BPN Ambon. Object case: Property Rights Certificate No. 562/2012 covering an area of 2,022 m2 in the name of Roby Rumatela above HPL No. 1/Waiheru covering an area of 112 037 m2. Progress of the case: Perumnas won at level of Supreme Court. Plaintiff submit the Judicial Review at MA RI.

3. Lokasi: Panakkukang, Sulsel I. Nomor perkara: 1980 K/PDT/2013. Lawan: Pemkot Makassar. Objek perkara: Tanah Komersial Perumnas yg terletak di Jl. Toddopuli Raya Panakkukang, Cab. SS I yg dikuasai PEMKOT Makassar, Nilai Obyek Perkara : 5,3 M. Progres perkara: Perumnas menang dan telah dilakukan eksekusi.

3.

Location: Panakkukang, Sulsel I. The case number: 1980 K/PDT/2013. Opponent: Makassar City Government. Object Case: Perumnas' Comercil Land at St. Toddopuli Rayam Panakkukang that managed by Pemkot Makassar. The value of the case object is Rp5,3 billion. Progress of the case: Perumnas won and the execution is ongoing.

4. Lokasi: Buru, Sulsel I. Nomor perkara: 937 K/PDT/2015. Lawan: FERY TANAYA, dkk. Objek perkara: Tanah seluas 745.650 M2 terletak di Petuanan Negeri Liali, Buru. Progres perkara: Perumnas kalah. Saat ini menunggu salinan putusan.

4.

Location: Buru, Sulsel I. The case number: 937 K/PDT/2015. Opponent: FERY TANAYA, et al. Object Case: The land about 745.650 M2 at Petuanan Negeri Liali Namlia, Buru. Progress of the case: Perumnas lost. Now, Perumnas is waiting for the copy of the jufgment.

5/90





Perum Perumnas Regional VII

Perum Perumnas Regional VII

Maros. Nomor perkara: 5. Lokasi: 14/PDT.G/2016/PN.MRS. Lawan: M. YUNUS. Objek perkara: Gugatan PMH atas sebidang tanah yang terletak di Cabang Sulawesi Selatan I. Progres perkara: Gugatan penggugat di tolak, penggugat mengajukan banding. Saat ini Perumnas menunggu Memori Banding Penggugat dan persiapan menunjuk konsultan hukum.

5.

Location: Maros. The case number: 14/PDT.G/2016/PN.MRS. Opponent: M. YUNUS. Object Case: The lawsuit PMH for the land at South Sulawesi I Branch. Progress of the case: The Plaintiff's clain rejected, the plaintiff submit an appeal.Now, Perumnas is waiting for plaintiff's appeal memory and preparing to select law consultant.

Ambon. Nomor perkara: 6. Lokasi: 96/PDT.G/2016/PN.ABN. Lawan: IDI SUMARDI. Objek perkara: Gugatan atas kepemilikan rumah Perumnas dimana Sertifikat nya tidak dapat diambil-karena adanya perbedaan identitas pembeli berdasarkan Akta yang ada di BTN. Progres perkara: Perumnas Kalah Perumnas di tingkat Pengadian Negeri. Saat ini menunggu putusan, untuk upaya-hukum Banding.

6.

Location: Ambon. The case number: 96/PDT.G/2016/PN.ABN. Lawan: IDI SUMARDI. Object case: The lawsuit of ownership of the Perumnas house, where, the Certificate didn’t taken because there is difference about consumer's identity based deed at BTN. Progress of the case: Perumnas lost at level of District Court. Now, Perumnas is waiting for the judgment for appeal legal efforts.

46 PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

46 THE COMPLETION STATEMENTS

Penyelesaian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 merupakan tanggung jawab manajemen yang telah dilaksanakan tertanggal 24 Februari 2017. 47 INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI

OF

FINANCIAL

The completion of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2016 is the responsibility of management have been implemented dated February 24, 2017. 47 SEPARATE FINANCIAL STATEMENTS

Informasi berikut adalah laporan keuangan tersendiri Perum Perumnas, entitas induk, yang merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian Perum Perumnas dan entitas anak tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

5/91

The following information is Perum Perumnas financial statements, the parent company, which is the additional information in the consolidated financial statements Perum Perumnas and subsidiaries on December 31, 2016 and 2015 and for the years ended.

PERUM PERUMNAS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2016 dan 2015 Serta Periode yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 47 INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI (Lanjutan)

The original financial statements included herein are in the Indonesian language PERUM PERUMNAS NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2016 and 2015 and The Years Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 47 SEPARATE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

a. Laporan Keuangan

a. Statements of Financial Position 31 Desember 2016

ASET Kas dan setara kas Piutang usaha

1.529.901.008.618 2.224.045.919.481

31 Desember 2015 1.356.999.681.983 1.945.708.777.458

(setelah dikurangi penurunan nilai wajar senilai Rp100.130.602.366 dan Rp85.623.385.653, masing-masing tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015.

Piutang subordinasi Piutang lain-lain Uang muka Biaya dibayar di muka Tanah & bangunan akan dijual Proyek dalam pelaksanaan Tanah mentah Penyertaan Tanah mentah jangka panjang Rumah dan bangunan disewakan

(net of allowances for impairment loss of Rp100.130.602.366 and Rp85.623.385.653 as of December 31, 2016 and December 31, 2015.

198.129.811.643 19.100.737.183 49.964.619.116 106.852.202.848

126.000.000.000 19.466.248.389 30.517.254.579 46.611.686.105

Subordinated of receivables Other receivables Advances Prepaid expenses

446.979.500.386 236.562.914.481 517.491.791.197 167.854.586.212

389.069.142.906 82.024.378.207 378.571.595.963 140.715.582.095

Land and building for sale Projects in progress Land Investment in share

101.360.433.252

135.979.187.053

Long term - Land

81.258.869.411

87.697.209.297

(setelah dikurangi akumulasi penyusutan senilai Rp104.233.345.560 dan Rp98.230.209.205, masing-masing per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015.)

Piutang jangka panjang Aset tetap

110.166.246.548 402.504.525.224

57.552.717.616 298.521.344.833

Long-term receivables Fixed assets (net allowances for accumulated depreciation accounts amounting to Rp50.758.586.045 and Rp46.395.135.520, as of December 31, 2016 and December 31, 2015.

2.615.312.482.829

8.779.191.710

(setelah dikurangi penurunan nilai senilai Rp1.813.130.729 dan Rp2.226.845.307 masingmasing per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015.

JUMLAH ASET

Investment property (net of allowances for accumulated depreciation accounts amounting to Rp104.233.345.560 and Rp98,230,209,205 as of December 31, 2015 and December 31, 2015.

(setelah dikurangi akumulasi penyusutan senilai Rp50.758.586.045 dan Rp46.395.135.520 masing-masing per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015.

Aset lain-lain

ASSETS Cash and cash equivalents Account receivables

Other Assets (net allowances for accumulated amortization accounts amounting to Rp1.813.130.729 and Rp2,226,845,307, as of December 31, 2016 and December 31, 2015.

8.807.485.648.429

5/92

5.104.213.998.192

TOTAL ASSETS



a. Laporan Keuangan (Lanjutan) LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang usaha Dana titipan Biaya masih harus dibayar Voucher masih harus dibayar Kelebihan uang muka penghuni Pajak masih harus dibayar Utang retensi kontraktor Penangguhan pembayaran Penerimaan uang muka Dana sosial pegawai Pinjaman dalam negeri segera jatuh tempo Pendapatan ditangguhkan Jumlah Liabilitas Jk Pendek Pinjaman dalam negeri jatuh tempo lebih dari satu tahun Utang jangka panjang lainnya Jumlah Liabilitas Jk Panjang EKUITAS Modal ditempatkan Penyertaan modal negara Cadangan Selisih transaksi perubahan ekuitas Penghasilan komprehensif lain Laba (rugi) tahun berjalan Kepentingan nonpengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

a. Statements of Financial Position (Continued) LIABILITIES & EQUITY CURRENT LIABILITIES Account payables Deposit funds Accrued expenses

55.428.038.934 1.058.123.130.090

74.728.344.809 169.276.195.805 829.086.349.222

5.269.969.842

17.533.808.291

Vouchers accrued

5.394.519.373 105.216.154.407 10.628.397.825 6.707.533.719 62.775.010.079 104.175.412

4.117.552.253 128.210.017.303 6.223.432.678 919.702.011 72.723.184.070 104.175.412

Excess of down payments Accrued taxes Contractor retention Accrued payment Down payment received Employee’s social funds

3.010.365.734.732 -

307.376.588.766 Domestic loan immediately due 92.266.667 Deferred income

Total Current Liabilities Domestic loan with maturities of more than one year

4.320.012.664.412

1.610.391.617.287

1.544.389.298.894

1.167.171.354.326

92.784.548.703

106.746.450.821

1.637.173.847.597

1.273.917.805.148

1.000.000.000 1.960.374.857.888 539.184.804.417

1.000.000.000 1.474.969.390.888 386.166.064.210

55.036.047.408

55.036.047.408

184.432.129.541 110.271.297.167

178.347.364.000 124.385.709.252

Other comprehensive income Profit (loss) for year

2.850.299.136.421

2.219.904.575.758

Non-controlling interests Total Equity

5.104.213.998.192

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

8.807.485.648.430

5/93

Other long term liabilities Total Long Term Liabilities EQUITY Capital issued Government equity Reserves Difference of equity transactions



b. Laporan Laba Rugi Komprehensif

b. Statement of Comprehensive Income

31 Desember 2016 PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN Laba (Rugi) Kotor BEBAN USAHA Beban Penjualan Beban Administrasi & Umum Jumlah Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha

PENDAPATAN (BEBAN) DI LUAR USAHA Pendapatan di luar usaha Beban di luar usaha Jumlah pendapatan (beban) di luar usaha

1.177.488.144.744

31 Desember 2015 1.264.516.760.589

(737.904.596.412) 439.583.548.333

(761.034.880.938) 503.481.879.650

(28.858.913.326)

(25.763.594.118)

(221.487.907.802) (250.346.821.128)

(237.388.634.692) (263.152.228.810)

189.236.727.205

240.329.650.840

NET SALES COST OF GOOD SOLD Gross Profit (Loss) OPERATING EXPENSES Selling Expenses General & Administrative Expenses Total Operating Expenses Operating Income

103.798.677.148 (158.637.452.230)

77.823.544.460 (129.002.774.149)

(54.838.775.082)

(51.179.229.688)

OTHER REVENUES (EXPENSES) Other revenues Other expenses Total other revenues (expenses)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak

134.397.952.123

189.150.421.152

Income Before Taxes

PAJAK PENGHASILAN PPh Final

(24.126.654.956)

(64.764.711.900)

TAXES EXPENSES Final

Laba Setelah Pajak

110.271.297.167

124.385.709.252

Profit For The Year

5/94

Halaman: 5/56

PERUM PERUMNAS DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (DISAJIKAN KEMBALI) 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 47 INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI (Lanjutan) c. Laporan Perubahan Ekuitas Modal Ditempatkan/ Capital Issued Saldo 1 Januari 2015 / Balance as January, 1 2015 Penambahan Tahun 2015/ Additional in 2015 Penyertaan Modal Negara/ State Equity Laba (Rugi) Tahun Berjalan/ Profit (Loss) For The Year Saldo per 31 Desember 2015/ Balance as of December 31 2015 Saldo 1 Januari 2016 / Balance as January, 1 2016 Koreksi saldo awal/ Adjustments of beggining balance Penambahan Tahun 2016/ Additional in 2016 Penyertaan Modal Negara/ State Equity Laba (Rugi) Tahun Berjalan/ Profit (Loss) For The Year Saldo per 31 Desember 2015/ Balance as of December 31 2015

Penyertaan/ Equity

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas/ Difference of equity transactions

Cadangan/ Reserves

Saldo Laba (Rugi)/ Profit (Loss)

Penghasilan Komprehensif Lain/ Total Ekuitas/ Total Equity Other Comprehensive Income

1.000.000.000

474.969.390.888

286.002.430.336

55.036.047.408

133.919.225.222

-

950.927.093.854

-

-

100.163.633.874

-

-

178.347.364.000

278.510.997.874

-

1.000.000.000.000

-

-

(133.919.225.222)

-

866.080.774.778

-

-

-

-

124.385.709.252

-

124.385.709.252

1.000.000.000

1.474.969.390.888

386.166.064.210

55.036.047.408

124.385.709.252

178.347.364.000

2.219.904.575.758

1.000.000.000

1.474.969.390.888

386.166.064.210

55.036.047.408

124.385.709.252

178.347.364.000

2.219.904.575.758

-

-

-

-

44.821.557.684

(36.642.272.632)

8.179.285.051

-

-

153.018.740.207

-

(153.018.740.207)

42.727.038.173

42.727.038.173

-

485.405.467.000

-

-

-

-

485.405.467.000

-

-

-

-

94.082.770.438

-

94.082.770.438

1.000.000.000

1.960.374.857.888

539.184.804.417

55.036.047.408

110.271.297.167

184.432.129.541

2.850.299.136.421

5/95



d. Laporan Arus Kas

d. Satatement of Cash Flows 31 Desember 2016

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan: Penerimaan penjualan Penerimaan piutang retensi Penerimaan uang muka penjualan Penerimaan sewa & iuran pemeliharaan air minum Penerimaan pengelolaan gedung dan jasa lainnya Jumlah Penerimaan

Pembayaran kepada negara Jumlah Pengeluaran

338.594.686.844

360.898.162.353

96.013.490.478

136.981.576.600

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts: Receipts from sales Receipts from receivables and retention

Receipts from advance sales Receipts from rent and water 12.205.411.596 fees Receipts from building 18.688.759.340 management and other services 724.732.658.383 Total Receipts

517.022.563.904

317.233.216.408

354.236.056.973

350.997.085.990

43.094.942.427 162.416.066.092

31.379.369.278 100.434.650.946

Payments: Directs Costs: Cost of Production Indirect Costs: Personnel and general expenses Marketing and maintenance expenses Interest expenses

153.228.154.857 1.229.997.784.251

175.272.497.145 975.316.819.767

Payment to the government Total payments

(250.584.161.384)

Cash flows from operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan: Penjualan Aktiva Tetap

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi

195.958.748.494

17.850.285.647 798.433.787.875

Arus kas dari aktivitas operasi

Pengeluaran: Investasi rutin/baru Pengadaan Tanah Penyertaan ke PT Propernas Penelitian dan pengembangan Jumlah Pengeluaran

332.003.590.219

13.971.734.687

Pengeluaran: Beban Langsung Beban Produksi Beban Tidak Langsung Beban Personalia & Umum Beban Permasaran & Pemeliharaan Beban Bunga

31 Desember 2015

(431.563.996.377)

312.629.975

488.106.462

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Receipts: Selling of fixed assets

26.094.838.487 119.276.347.316

22.337.777.689 89.182.331.663

Payments: Routine investment/ new Land procurement

9.950.000.000

-

5.771.700.351 161.092.886.154

1.275.070.564 112.795.179.916

Research and development Total Payments

(160.780.256.179)

(112.307.073.454)

Net cash outflows for investing activities

5/96

Investment to PT Propernas



d. Laporan Arus Kas

d. Satatement of Cash Flows 31 Desember 2016

31 Desember 2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan: Kredit bank & non-bank

920.000.000.000

905.000.000.000

Bunga jasa giro/deposito

69.805.474.792

8.909.653.168

250.000.000.000 224.197.270.394 1.464.002.745.187

1.000.000.000.000 143.170.442.976 2.057.080.096.144

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts: Bank and non-bank loan Interest current accounts/deposit Additional of government equity participation Others Total Receipts

218.429.048.022

440.506.355.064

Payments: Instalment bank loan/nonbank

13.041.917.260

20.194.009.726

173.951.388.479 293.334.812.235 698.757.165.996

21.523.477.494 217.375.908.816 699.599.751.100

PKBL and BL BUMN Fund Others Total Payments

765.245.579.191

1.357.480.345.044

Net cash outflows from financing activities

Penambahan PMP Penerimaan lainnya Jumlah Penerimaan Pengeluaran: Angsuran kredit bank/nonbank Angsuran Pembangunan Semesta/ Dividen Dana PKBL dan BL BUMN Pengeluaran lainnya Jumlah Pengeluaran Arus kas bersih yang berasal dari aktivitas pendanaan

Development fees/ dividend

Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas

172.901.326.635

994.589.110.206

Increase/ (Decrease) Cash and Cash Equivalent

Kas dan setara kas pada awal tahun

1.356.999.681.983

362.410.571.777

Cash and Cash Equivalent at the beginning of the year

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN

1.529.901.008.618

5/97

Cash and Cash Equivalent at the 1.356.999.681.983 end of the year

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERUM PERUMNAS

Recommend Documents