LAPORAN AKHIR DISEMINASI HASIL PENELITIAN
PENGEMBANGAN JARINGAN KERJASAMA
Penanggung Jawab : Ir. Maman Herman
BALAI PENELITIAN TANAMAN INDUSTRI DAN PENYEGAR PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013
LEMBAR PENGESAHAN 1
Judul RDHP
: Pengembangan Jaringan Kerjasama
2
Nama Unit Kerja
: Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
3
Alamat Unit Kerja
: Jalan Raya Pakuwon Km 2, Parungkuda Sukabumi 43357 Telp (0266) 7070941, Fax (0266) 6542087, e-mail:
[email protected],
[email protected]
4
Sumber Dana
: DIPA Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar TA. 2013
5
Status Kegiatan
: Lanjutan
6
Penanggungjawab a. Nama b. Pangkat/Golongan c. Jabatan
: Ir. Maman Herman : IVa/Pembina : Peneliti Madya
7
Lokasi Kegiatan
: Pakuwon, Sukabumi
8
Jangka Waktu
: 1 Tahun
9
Biaya
: 21.014.000,-
Koordinator Program
Penanggung Jawab Kegiatan
Dr. Dra. Rita Harni, M.Si
Ir. Maman Herman NIP. 19620930 198903 1 001
NIP 19660827 199803 2 002
Mengetahui : Kepala PUsat Penelitian dan Pengembangan Kepala Balai Penelitian Tanaman Industri Perkebunan dan Penyegar,
Dr. Muhammad Syakir NIP. 19581117 198403 1 001
Dr. Ir. Rubiyo, M.Si NIP. 19632222 299803 1 001
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur Kekhadirat Allah S.W.T. atas Rahmat dan Karunia-Nya Laporan Akhir Tahun kegiatan Pengembangan Jaringan Kerjasama telah selesai disusun.
Kegiatan ini dibiayai dari DIPA Balai Penelitian Tanaman Tanaman
Industri dan Penyegar tahun anggaran 2013. Kegiatan ini terutama ditujukan untuk mempercepat inovasi yang dihasilkan oleh Balittri serta untuk memperoleh umpan balik dari berbagai pihak mengenai teknologi tepat guna yang diperlukan bagi pengguna dan lokasi pengembangannya. Demikian laporan ini kami susun sebagai gambaran dari kemajuan pelaksanaan kegiatan Diseminasi Teknologi Tanaman Industri dan Penyegar Tahun Anggaran 2013.
Tim Pelaksana,
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................ RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................... EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................. I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1.2. Tujuan ............................................................................................ 1.3. Keluaran Yang Diharapkan ................................................................
i ii iii iv 1 1 2 2
II. METODOLOGI .................................................................................... 2.1. Tahapan .......................................................................................... 2.2. prosedur Pelaksanaan ........................................................................
3 3 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 3.1. Pencapaian Luaran ...........................................................................
5 5
IV. PENUTUP .......................................................................................... LAMPIRAN ..............................................................................................
9 10
RINGKASAN EKSEKUTIF 1.
Kluster Program
: Mendukung 4 Target Sukses Kementan
2.
Judul RDHP
: Pengembangan Jaringan Kerjasama
3.
Tujuan
: 1. Meningkatkan kualitas kerjasama dengan mitra, agar inovasi teknololgi berkembang di masyarakat mencapai 5 tepat (tepat guna teknologi, tepat aplikasi teknologi, tepat waktu, tepat tempat dan tepat alat bahan). 2. Meperluas mitra kerjasama, baik dari dalam maupun luar negeri. 3. Mempertajam arah program penelitian dan pengembangan Balittri sesuai dengan kebutuhan pengguna.
4.
Keluaran
:
5.
Ruang Kegiatan
Lingkup :
6.
Metodologi
:
7.
Hasil
: Telah dilakukan penandatanganan naskah kerjasama bantuan teknis dan penelitian/pengembangan komoditi Kopi, Kakao, Teh, dan karet dengan mitra potensial yaitu Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Meranti Provinsi Riau, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, PT. Tambi di Kabupaten Wonosobo, Pemerintah Kabupaten Alor, PT. KSR dan PT. Bumiloka Swakarya di Kabupaten Sukabumi. Berbagai kegiatan yang merupakan tindak lanjut dari penandatanganan naskah kerja sama tersebut sudah dilakukan. Selain
1. Inovasi teknologi dari Balittri berkembang dimanfaatkan para pengguna. 2. Penambahan 1-2 mitra kerjasama dari dalam dan luar negeri yang baru. 3. Tajam dan kongkritnya penerapan teknologi hasil penelitian Balittri. 1. Kerjasama bantuan teknis 2. Kerjasama pengembangan penelitian 3. sama pengembangan sumberdaya manusia 1. Desk Study 2. Kunjungan/mengundang/menerima instansi calon mitra kerjasama 3. Pertemuan membahas kerjasama dengan mitra terkait 4. Hasil kunjungan dan pertemuan dengan setiap mitra dilaporkan kepada Kepala Balittri untuk di oprasionalkan sesuaikan dengan arah strategi program penelitian dan pengembangan Balittri 5. Kepala Balittri menetapkan penanggung jawab dan pelaksana kerjasama 6. Setiap pelaksana kerjasama menyampaikan laporannya kepada Kepala Balittri dengan tindasan kepada Tim Kerjasama
itu, berbagai kegiatan bimbingan teknis dan pelatihan juga telah dilakukan dengan berbagai pihak walaupun belum dilakukan penandatanganan naskah kerja sama. 8.
9.
Personalia
:
Peneliti Utama
: Maman Herman
Anggota
: Yulius Ferry, Dibyo Pranowo, Saefudin, Asif Aunillah, Eko Heri Purwanto
Pembiayaan
: APBN TA. 2013, DIPA Balittri Rp. 21.014.000,-
EXECUTIVE SUMMARY 1.
Cluster Programme
: To support 4 Targets Succes Ministry of Agriculture
2.
RDHP Title
: Development Network Cooperation
3.
Objective
: 1.
2. 3. 4.
5.
Output
Scope of Actvities
Improving the quality of cooperation with partners Expanding cooperation partner Sharpen the direction of research and development programs according to user needs .
: 1. Technological innovation adopted by users . 2. Addition of 1-2 cooperation partners 3. Sharp and concrete application of research results :
1. Technical assistance agreements 2. Research cooperation 3. Human resource development
6.
Methodology
: 1. Desk Study 2. Visite/invite/accept the agency prospective cooperation partners 3. The meeting discussed cooperation with relevant partners 4. The results of the visit and meeting with each partner reported adjust the strategic direction of research and development programs 5. Implementing cooperation in charge 6. Repot
7.
Result
: It has been the signing of the cooperation agreement of technical assistance and research/development of commodity coffee, cocoa, tea, and rubber with potential partners, namely the Department of Forestry and Plantation, Meranti Regency of Riau Province, Forestry and Plantation Karimun Regency, Riau Islands Province , PT. Tambi in Wonosobo Regency , Alor District , PT . KSR and PT . Bumiloka Swakarya. Various activities were follow up to the signing of this cooperation has been carried out. In addition, a som of technical assistance and training activities have also been carried out by various parties, although not done signing cooperation
8.
Personnel
:
Responsible Person
: Maman Herman
Member
: Yulius Ferry, Dibyo Pranowo, Saefudin, Asif Aunillah,
Eko Heri Purwanto 9.
Financing
: APBN TA. 2013, DIPA Balittri Rp. 21.014.000,-
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pengembangan jejaring kerja sama penelitian diperlukan untuk menunjang peningkatan penelitian dan pengembangan teknologi hasil Balai Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri. Menurut Peraturan Menteri Pertanian nomor : 65/permentan/OT.140/10/2011. Kerjasama yang dimaksudkan disini adalah kesepakatan antara UPT (Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar/Balittri) dengan mitra kerjasama dari dalam maupun luar negeri untuk bidang penelitian dan pengembangan teknologi. Mitra kerjasama adalah lembaga penelitian, instansi pemerintah, perguruan tinggi, badan hukum, pihak swasta, LSM dan perorangan dari dalam dan luar negeri Pengembangan
jaringan
kerjasama
dimaksudkan
menambah
dan
atau
meningkatkan mitra kerjasama Balittri dari dalam maupun luar negeri. Kerjasama yang ditawarkan balittri pada tahun 2013 meliputi : 1. Kerjasama bantuan teknis pemanfaatan teknologi Balittri 2. Kerjasama pengembangan penelitian yang dapat mendorong percepatan hasil penelitian dan peningkatan kualitas penelitian 3. Kerjasama
pengembangan
sumberdaya
manusia,
yang
dapat
meningkatkan
profesionalisme kedua belah pihak . Dengan
berkembangnya
kerjasama
dengan
berbagai
mitra
diharapkan
permasalahan pengembangan komoditas tanaman rempah dan aneka tanaman industri mendekati yang diinginkan para pengguna. Selain itu umpan balik dari para mitra pengguna teknologi Balittri akan mempertajam program peneleitian Balittri. Kebun percobaan lingkup Balittri sebagai tempat penelitian, pengembangan dan perbanyakan benih, wisata serta pendidikan terdiri atas KP Pakuwon 150 ha; KP Cahaya negeri 30 ha, dan KP. Gunung Putri 5,5 ha. Tiap KP memiliki ke khasan komoditas. UPBS, menyediakan berbagai teknologi benih (varietas unggul sebagai benih sumber varietas yang sudah dilepas dan varietas harapan). AWwI, adalah komplek konservasi plasma nutfah tanaman rempah dan aneka tanaman industri, berperan sebagai tempat melestarikan plasma nutfah dapat digunakan untuk kerjasama penelitian, pariwisata dan pendidikan Laboratorium lingkup Balittri meliputi Labortatorium Bioteknologi, Ekofisiologi dan análisis hasil, dan Hama penyakit. Laboratorium tersebut dipergunakan sebagai sarana penelitian, analisis dan melayani kebutuhan umum sesuai fungsinya. SDM Balittri, terdiri
1
atas Peneliti dan litkayasa yang profesional sesuai jenjang jabatan fungsionalnya. Teknologi Balittri, terdiri atas hasil-hasil penelitian para peneliti Balittri yang siap digunakan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat 1.2. Tujuan Tujuan kegiatan ini adalah : 1. Meningkatkan
kualitas
kerjasama dengan mitra, agar inovasi teknololgi
berkembang di masyarakat mencapai 5 tepat (tepat guna teknologi, tepat aplikasi teknologi, tepat waktu, tepat tempat dan tepat alat bahan). 2. Meperluas mitra kerjasama, baik dari dalam maupun luar negeri. 3. Mempertajam arah program penelitian dan pengembangan Balittri sesuai dengan kebutuhan pengguna. 1.3. Keluaran 1. Inovasi teknologi dari Balittri berkembang dimanfaatkan para pengguna. 2. Penambahan 1-2 mitra kerjasama dari dalam dan luar negeri yang baru. 3. Tajam dan kongkritnya penerapan teknologi hasil penelitian Balittri.
2
II. METODOLOGI 2.1 Tahapan Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 1 tahun mulai
bulan Januari sampai
dengan bulan Desember 2013. Kegiatan pengembangan jaringan kerjasama tahun 2013, meliputi : 1. Kerjasama bantuan teknis Seleksi Blok Penghasil Tinggi (BPT) Seleksi Pohon Induk Unggul Pendaftaran dan pelepasan varietas Pembangunan perkebunan Perbenihan Pembudidayaan tanaman Penanganan Pasca panen Pemanfaatan teknologi Balittri lainnya 2. Kerjasama pengembangan penelitian
Mengidentifikasi dan menginventarisir instansi yang memerlukan kerjasama dalam pengembangan penelitian.
Menjajaki kemungkinan kerja sama dengan instansi tersebut.
Mengadakan pertemuan untuk merumuskan bentuk kerja sama.
Pembuatan MOU kerjasama pengembangan penelitian.
Pelaksanaan kerjasama .
Monitoring dan evaluasi kegiatan kerjasama pengembangan penelitian.
3. Kerjasama pengembangan sumberdaya manusia
Mengidentifikasi dan menginventarisir instansi yang memerlukan kerjasama dalam pengembangan sumberdaya manusia.
Menjajaki kemungkinan kerja sama dengan instansi tersebut.
Mengadakan pertemuan untuk merumuskan bentuk kerja sama.
Pembuatan MOU kerjasama pengembangan sumberdaya manusia.
Pelaksanaan kerjasama .
Monitoring dan evaluasi kegiatan kerjasama pengembangan sumberdaya manusia.
2.2. Prosedur Pelaksanaan
Desk Study
3
Kunjungan/mengundang/menerima instansi calon mitra kerjasama
Pertemuan membahas kerjasama dengan mitra terkait
Hasil kunjungan dan pertemuan dengan setiap mitra dilaporkan kepada Kepala Balittri untuk di oprasionalkan sesuaikan dengan arah strategi program penelitian dan pengembangan Balittri
Kepala Balittri menetapkan penanggung jawab dan pelaksana kerjasama
Setiap pelaksana kerjasama menyampaikan laporannya kepada Kepala Balittri dengan tindasan kepada Tim Kerjasama
4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1.
Pencapaian Luaran
1) Penandatangan Naskah Kerjasama Pada tahun 2013, Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri dan Penyegar melakukan berbagai kegiatan kerja sama, baik kerja sama penelitian seperti penyediaan sarana penelitian, persiapan pelepasan varietas unggul maupun bimbingan teknis tanaman industri dan penyegar. Bertepatan dengan pelaksanaan Seminar Nasional Inovasi Teknologi Kopi, pada tanggal 28 Agustus 2013, dilakukan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan 6 (enam) mitra kerja sama yang terdiri dari 3 (tiga) Pemerintah Daerah dan 3 (tiga) Perusahaan Swasta. Adapun MoU yang ditandatangani adalah sebagai berikut:
a. Perjanjian
Kerjasama
antara
Dinas
Kehutanan
dan
Perkebunan
Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau dengan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Sukabumi, Jawa Barat tentang Identifikasi dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi dan Pohon Induk Kopi serta Pemurnian Entres Karet di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau Penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara Bupati Kepulauan Meranti dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada tanggal 7 Mei 2012 tentang Penelitian, Pengujian dan Pengkajian Pertanian dan Perkebunan di Kabupaten Kepulauan Meranti. Ruang lingkup kerjasama ini meliputi : o
Melakukan identifikasi, pengamatan, penelitian, analisa dan evaluasi terhadap tanaman kopi dankebun entres karet yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti ;
o
Memilih dan menetapkan blok penghasil tinggi (BPT) tanaman kopi yang termasuk dalam kategori baik dan berproduksi tinggi dan menetapkan pohon induk kopi sebagai sumber bahan tanaman ;
o
Memurnikan sumber entres karet sebagai sumber bahan tanaman, khusus untuk pengembangan di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti maupun untuk sekitarnya;
o
Mengeluarkan/menerbitkan Rekomendasi atas blok Penghasil Tinggi/Pohon Induk Kopi dan sumber entres karet ;
o
Mengadakan lomba perkebunan kopi yaitu memilih dan menetapkan kebun dan pekebun kopi yang mempunyai pengelolaan dan sistem produksi terbaik
5
b. Kesepakatan Kerjasama antara PT Tambi Wonosobo dengan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, tentang Penelitian Tanaman Teh dan Bimbingan Teknis Kesepekatan kerja sama ini melingkupi penelitian tanaman teh milik PT Tambi di Kabupaten Wonosobo dan penyediaan informasi hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar kepada PT. Tambi dalam bentuk bimbingan teknis. Salah satu tujuan kerjasama ini adalah pelaksanaan penelitian mengenai evaluasi dan observasi teh yang ada di PT Tambi untuk diajukan sebagai varietas unggul lokal. Terkait dengan hal tersebut, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar telah mengajukan pelepasan 2 varietas unggul teh yaitu Tb1 dan Tb 2 pada bulan Oktober 2013. Namun pada sidang pelepasan varietas, kedua calon varietas tersebut dinilai belum layak oleh Tim Penilai dan Pelepas Varietas (TP2V) untuk dilepas sebagai varietas unggul karena masih memerlukan pengujian lanjutan.
c. Perjanjian Kerjasama antara Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
dengan
PT.
BUMILOKA
SWAKARYA tentang Penelitian
Komoditas Kakao Kerjasama ini dilakukan untuk memanfaatkan lahan perkebunan kakao milik PT. Bumiloka Swakarya sebagai lokasi berbagai penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti-peneliti Balittri. Dalam naskah kerja sama ini dituangkan hak dan kewajiban dari kedua belah pihak. Balittri berhak (i) memanfaatkan lahan dan bahan tanam
kakao milik PT. Bumiloka Swakarya untuk digunakan sebagai
tempat dan objek penelitian; (ii) mendapatkan informasi yang dibutuhkan tentang situasi dan kondisi komoditas kakao di lahan milik PT. Bumiloka Swakarya; (iii) memasang papan identitas penelitian resmi atas nama Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (BALITTRI) pada setiap lokasi yang digunakan untuk penelitian. Sedangkan kewajiban Balittri dalam perjanjian kerja sama ini adalah (i) menyediakan tenaga ahli dan biaya terkait langsung operasional penelitian; (ii) tidak Memberi izin kepada pihak lain untuk mengunjungi lokasi penelitian tanpa pemberitahuan tertulis kepada PT. Bumiloka Swakarya; (iii) menyerahkan laporan tertulis atas hasil penelitian pada akhir setiap kegiatan kepada PT. Bumiloka Swakarya; (iv) menyusun proposal atas kegiatan atau objek penelitian yang akan dilaksanakan.
6
Hak dari PT. Bumiloka Swakarya adalah (i) memanfaatkan hasil penelitian Balittri dalam rangka meningkatkan produksi kebun PT. Bumiloka Swakarya; (ii) mendapatkan seluruh hasil produksi kakao dari lokasi penelitian Balittri; (iii) mendapatkan bantuan informasi hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan komoditas kakao di lahan milik PT. Bumiloka Swakarya; (iv) mendapatkan proposal dan laporan tertulis atas hasil penelitian PIHAK PERTAMA pada akhir setiap kegiatan; dan (v) semua dan setiap penelitian harus dapat persetujuan Balittri dan PT. Bumiloka Swakarya. Sedangkan kewajiban dari PT. Bumiloka Swakarya adalah (i) ikut menjaga kegiatan penelitian PIHAK PERTAMA sesuai dengan metodologi yang dilaksanakan; (ii) menyediakan biaya pemeliharaan kebun dan tanaman kakao yang tidak terkait langsung dengan kegiatan penelitian Balittri; (iii) tidak memberikan izin kepada pihak lain untuk mengunjungi lahan yang digunakan untuk penelitian tanpa pemberitahuan kepada Balittri; (iv) memberikan informasi yang dibutuhkan Balittri tentang situasi dan kondisi komoditas kakao di lahan milik PT. Bumiloka Swakarya; dan (v) memberikan izin kepada Balittri untuk menggunakan materi bahan tanam untuk penelitian.
d. Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau dengan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, Jawa Barat tentang Bimbingan Teknis Komoditas Kakao Ruang lingkup kerjasama ini meliputi : o
Kegiatan survey kesesuaian lahan untuk pembangunan kebun kakao di Kabupaten Karimun;
o
Penyusunan Standart Operating Procedure (SOP) budidaya kakao yang baik berdasarkan analisa kesesuaian lahan;
o
Pemurnian dan penyediaan benih kakao sebagai sumber bahan tanaman yang akan dikembangkan di wilayah Kabupaten Karimun;
o
Melakukan bimbingan teknis budidaya kakao di Kabupaten Karimun.
o
e. Naskah Perjanjian Kerjasama antara PT. Karunia Semesta Raya (KSR) dengan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (BALITTRI) Tentang Bimbingan Teknis Budidaya Kopi di Kabupaten Garut Ruang lingkup kerjasama meliputi :
7
o
Kegiatan survei kesesuaian lahan untuk pembangunan kebun kopi di Kabupaten Garut;
o
Penyusunan Standart Operating Procedure (SOP) budidaya kopi yang baik berdasarkan analisa kesesuaian lahan;
o
Penyediaan bibit kopi sebagai sumber bahan tanaman unggul yang akan dikembangkan di wilayah Kabupaten Garut;
o
Melakukan bimbingan teknis budidaya kopi di Kabupaten Garut;
o
Penyediaan biaya untuk melaksanakan seluruh kegiatan terkait langsung maupun tidak langsung.
f. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Alor dengan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, tentang Penelitian dan Bimbingan Teknis Komoditas Kopi dan Kakao Maksud diadakan kerjasama ini adalah dalam rangka mendukung program pembangunan pertanian Pemerintah Daerah Kabupaten Alor, melalui kegiatan penelitian dan bimbingan teknis komoditas kopi dan kakao. Tujuannya adalah dalam rangka meningkatkan produksi dan produktifitas komoditas kopi dan kakao di Kabupaten Alor. Ruang lingkup kerjasama meliputi : o
Kegiatan penelitian komoditas kopi dan kakao di Kabupaten Alor;
Penyusunan Standart Operating Procedure (SOP) budidaya kopi dan kakao yang baik berdasarkan analisa kesesuaian lahan;
Penyuluhan dan bimbingan teknis budidaya kopi dan kakao kepada Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani di Kabupaten Alor.
2) Kerjasama pengembangan sumberdaya manusia. Kerjasama dibidang pengembangan sumberdaya manusia yang dilakukan Balittri dengan Pihak ketiga menyangkut pelatihan, pengiriman narasumber dalam rangka penyusunan petunjuk teknis, kunjungan wisata ilmiah, maupun kegiatan magang yang dilakukan pihak ketiga di Balittri. Pengiriman narasumber peneliti dari Balittri ke pihak ketiga yang membutuhkan bantuan tenaga ahli dibidang teknis budidaya antara lain: a.
Narasumber dalam rangka penyusunan petunjuk teknis kopi, kakao, karet dan teh di Direktorat Jenderal Perkebunan.
8
b.
Narasumber dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dan staf Dinas Kehutanan dan perkebunan Kabupaten Garut dalam hal budidaya kopi.
c.
Narasumber dalam rangka gelar teknologi budidaya Kakao secara terpadu di Kabupaten Aceh Timur.
f.
Pelaksanaan pelatihan teknik budi daya dan pascapanen kakao dengan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat sebanyak 2 kali yang diikuti oleh petani kakao dan penyuluh
g.
Pelaksanaan pelatihan perbanihan kakao dengan Dinas Perkebunan Provinsi Lampung yang diikuti oleh petugas sertifikasi benih
h.
Pelaksanaan pelatihan teknik budi daya kakao dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karimun yang diikuti oleh petani kakao.
i.
Pelatihan teknik budi daya kakao yang diikuti oleh petani dari Kabupaten Aceh Timur dan Staf Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
j.
Pelatihan budi daya kopi, kakao dan karet dai Dinas Perkebunan Provinsi Jambi.
IV. PENUTUP Kegiatan pengembangan jaringan kerjasama yang merupakan bagian dari Rencana Diseminasi Hasil Penelitian Balittri tahun 2013 telah dilakukan penandatanganan naskah kerjasama bantuan teknis dan penelitian/pengembangan komoditi Kopi, Kakao, Teh, dan karet dengan mitra potensial yaitu Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Meranti Provinsi Riau, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, PT. Tambi di Kabupaten Wonosobo, Pemerintah Kabupaten Alor, PT. KSR dan PT. Bumiloka Swakarya di Kabupaten Sukabumi. Berbagai kegiatan yang merupakan tindak lanjut dari penandatanganan naskah kerja sama tersebut sudah dilakukan. Selain itu, berbagai kegiatan bimbingan teknis dan pelatihan juga telah dilakukan dengan berbagai pihak walaupun belum dilakukan penandatanganan naskah kerja sama.
9
LAMPIRAN
10