LANGKAH YANG DIHARAPKAN DALAM MBNGEMBANGKAN AUDIT INTE RNAL DI II'.{DONESIA
7ße14
¡1cc(rc 7' 6 o{
Gç?, 4ç tUG ,[
Oleh
IIIRO TUGIMAN
2000
Pe
K,,{TA ['E]\GÄNTAR
Tulisan dengan judul Auclit Intcmal Di lndonesia Telkom Divrc
lll
:
"Langkah Yang Diharapkan Dalarn Mengernbangkan
ini
sebagai bahan cliskusi deugan peserta pelatihan PT
llantlung pada tanggal 30 Aguslus 2000.
Audit lntemal (Internal Auditing) relatif baru di Indonesia, yang kami pelajari dan tekunt akhir-akhir
ini
akan lebih berkembang, dikenal tnasyarakat luas, lebih efektif
melalui kampus.
oìeh karena itu kanii mcngucapkan terima kasih kepada penyeleDggara yang telah mcin;rercayai kalrì untuk urenyampaikan tulisan inl
Semoga bcrtnatrfaat bagi kita semua
Bandur-rg, 30 Agùstus 2000
Iliro Tugtman
DAF-TAR ISI [-l
Kata Pengantar
ln i
Daltar Isi
.
l.
Kondisi Auditor Inte rlal cli Indonesia Saat Ini
2.
Perkembangan Pernikiran-Pemikiran Tentang Peningkatan Kualitas
Auditor
I
..
Inlernal
Indonesia
3.
Respon Terhadap Kualitas Auditor Internal
4.
Harapan Dalam Mengembangkan Profesi Auditor Intemal
5. Penutup [,ampiran 'lcntang Penyaji
9 23
.......
28
32
RESPON PROFESI AUDITOR ¡NTERNAL MENGHADAPI TRANSFORMASI LINGKU NGAN Oleh Hiro Tugiman
1.
KONDISI AUDITOR INTERNAL DI INDONESIA SAAT INI
Auclitor internal tradisional cenderung menerapkan gaya bermusuhan yang menerima dalam melaksanakan tugasnya dan sangat sedikit manajer hati saat ini auditor kehadìran perfeksionis yang agresif ini dengan senang dari internal perlu melihat adanya rasa ketakutan dan ketidakpercayaan
manajemenuntuksemuatìngkatan'Apakahiniharusselaludìhadapiolehauditor orang yang selalu internal ? Apakah auditor internal harus dipandang sebagai membawa petaka pada saat melakukan tugasnya ? serta Sudah saatnya auditor internal mempunyai pandangan luas dengan pemahaman terhadap berbagaì proses manajerial dan berkaitan yang mendasari fungsi audit internal' Yang dibutuhkan oleh auditor
manusìa,
pendekatan holistìk' bahwa internal dalam melakukan tugasnya aclalah suatu pribadi kompleks yang berjuang para manajer dan pihak yang diaudit merupakan profesionalsuatu lingt
kesuksesan dengan Masih banyak sikap auditor internal yang mencari yang tidak mengenakkan audìtee menyampaikan temuan dan menyajikan hal-hal
danmanajer.Tidaksedìkitauditorinternalmulaimelaksanakantugasnyadengan suatuperselisihan'sertamenonjolkankewenanganyangmelekatpadadirinya.
Olehkarenaitu,auditorinternalharusbertindakprofesionaldalamsegalahal yang tidak dapat diduga agar ia tidak diparrdang sebagai seorang pemangsa
dirombal< agar auditor internal tingkah laku dan tabiatnya- Sifat inilah yang Irarus organisasi' dapat menjaga dan meningkatkan nilai tambah
Pelajaran aucliting (pemeriksaan akuntansi) yang diajarkan pada pendidikan dÌ lndonesia adalah auditirrg untuk mempersiapkan para mahasìswa
sebaga¡ auditor independen. Sedarrgkan untuk internal auditing yang tnempersìapkan mereka sebagai auditor internal, l¡aru beberapa perguruan tinggi, dimulai awal tahun 1990-an, dan inipun banyak yang hanya merupakaan mata kuliah pilihan bagi mahasiswa yang menekuni bidang akuntansi.
Oleh karena itu dapat dimengerti kalau masih banyak auditor internal sebenarnya belum tahu apa itu aud¡t internal, dan bagaimana melaksanakan
audit internal dalam organ¡sas¡nya. Dalam situasi demikian apakah
ada
kemampuan auditor internal dapat menghadapi era informasi, keterbukaan, dan kompetitif, apalagi mendistribusikan nilai tambah dalam organisasinya ? Kondisi di muka diperkuat dari
1)
Hasil penelitian penulis Pada tahun '1997 penulis telah melakukan penelitian (Karya llmiah, 1997)
yang hasilnya nampak bahwa darÌ 207 Kepala SPI BUMN
/
BUfúD yang telah
belajar auditing sebanyak 33 orang atau 16 %, dengan pengertian audit sepeñi yang dipergunakan oleh auditor independen atau akuntan publik. Hasìl survai terhadap 107 Direksi BUMN/BUMD terhadap kemampuan dan
kontribusi audit internal dalam perusahaan memberi jawaban sebagai berikut
:
a.
Persentase
Uraian Kemampuan auditor
1)
Sangat baik
2
2) Baik 3) Cukup 4) Kurang
4B
50
Ju
b
mlah
Bantuan auditor : 1) Sangat membantu
2) 3)
Cukup membantu
65
Kurang membantu
2
Ju
2)
33
100
mlah
Hasil penelrtian Prof .Dr.Hj. Koesbandijah
Kesimpulan Disertasi Koesbandijah (1996) antara lain
Sistem pengawasan intern pada
: (1) perusahaan
BUMN trerupakan
suatu perintah (mandatory); (2) perusahaan PMA sistem pemgawasan intern tidak dilembagakan (built in); dan (3) perusahaan PMDN sistem pengawâsan intern bukan merupakan keharusan (compulsory). b
Pada perusahaan BUMN eks¡stensi sistem pengawasan intern memang
telah digariskan (mandatory), pengawasan secara nyata
memang
dilaksanakan namun tidak dihayati sebagaimana seharusnya karena
kendafa SDM baik secara kualitas maupun kuantitas tidak memadai.
3)
l-lasil penelitran Prof .Dr. Suripto Samid
Kesimpulan Disertasi Suripto Samid (1996) antara lain
.
Satuan pengawasan intern diharapkan dapat rneningkatkan mengembangkan profesionalisme dalam bidang pengawasan
dan agar
mampu melaksanakan tugasnya sebagai pembantu direktur utama sesuaì
dengan fungsinya. Demikian
pula hendaknya SPI turut menciptakan
suasana pemeriksaan yang kondusif artinya
dengan
mengutamakan pendekatan partisipatif (pañicipative approach), agar pelaksanaan pemeriksaan dapat bantuan darì orang atau bagian yang diperiksa dan berupaya agar pengawasan menjadi suatu yang menarik dan bukannya sesuatu yang hârus ditakuti.
4)
Hasit penetitian Kantor Menteri Penanaman Modal dan Pendayagunaan BIJMN
Hasil penelitÌan dari Kantor Menteri Penanaman Modat
clan
Pendayagunaan BUMN laporan tanggal 26 Agustus 1999 tentang personalia satuan penllawasan intern (SPl) EUMN didapat informasi berikut :
a. Jumlah BUMN yang diteliti sebanyak 136 perusahaan b. Personalia yang bertugas dilingkungan SPI sebanyak 2 796 orang c. Tingkat pendidikan umum auditor internal - (1) 44 % berpendidìkan SLA
-
D3; (2) 53 o/' berpendidikarr 51; dan (3) berpendidikan 52
sebanyak 3 %-
d.
Status penugasan tenaga dilìngkungan SPI sebesar BS % sebagai auditor dan 1'1 % non auditor.
e.
Kualifikasi auditor internal sebesar 13 % telah bersertifikasi Qualified lnternal Auditor (QIA) dan 87 % belum bersertifikasi'
5) fl asil penelilian penulis Penulis sedang melakukan penelrtian
"
Pengaruh auditor internal terhadap upaya meningkatkan pengendalian internal dan kinerja perus¿haan " terhadap 102 BUMN dan BUMD yang terd¡r¡ dari 54 perusahaan yang bergerak
dalam perdagangan dan industri, 1B dalarn bidang jasa, 20
Kualitas jasa auditor internal berkorelasi secara nyata terhadap : (1) persepsi manajer produksi 34,58 %; (2) manajer keuangan 25.32 %;
(3)
%; dan (4) terhaoap
kinerja
b. Pengendalian internal berkorelasi secara nyata terhadap
kinerja
pengendaliän ¡nternal 19,05
perusahaan sebesar 22,87 %.
perusahaan sebesar 47 ,06 %.
Dari informasi tordahulu dapat dimengerti kalau masih banyak aud¡tor
internal sebenarnya belum tahu apa itu audit internal, dan bagaimana melaksanakan audit intemal dalam organisasinya. Sedangkan jasa auditor
internal yang berkual¡tâs berkorelasi secara nyata terhadap
manajer,
pengenda[an internal dan kinerja perusahaan.
6)
Pergeseran kegiatan audit internal
Survai the lnstitute of lnternal Auditors (llA) tahun '1979 (Chasin
19BB)
menunjukkan bahwa laporarr auditor internal makin ditujukan kepada level
manajemen yang lebih tinggi yaitu tahun 1979 sebesar 71 % lauh lebih besar bila dibandingkan tahun 1968 hanya 47 % dan bahkan hanya 30 % di tahun 1957.
Laporan suwai Haruard Unìversity (Chamt-.rers.
1
9f31
)
nrenunjukkan
bahwa audit lntemâl telah rilenangani sek¡tar 30 % efisiensi dan efektivitas
kegiatan perusahaan.
Di samping itu audit internal semakrn banyak
di mana aktivitas audit tidak lagi terfokus pada bidang keuangan namun telah banyak ke bidang memberikan pelayanan kepada manajemen
operasicnal antara lain produksi, penjualan, distribusi. dan personel. Hal inÌ nampâk pada informasi di bawah, bidang-bidang di luar keuangan semaktn banyak mendapatkan perhatian audit internal. Cakupan Audit lnternal di luar Bidang Keuangan
I
I aioons_ III Bid¿ns
I
1î 75 rssa I| 1ez5 ,ooo ,.a¡ tv"r II (%) ,",
t.;------l-;=t-^ 1",. I o' I oo io'g"":.,,,"11-1,.'
] I i
.1l
I
] I I
I
lnformasi berikut menu¡rjukkan bahwa secara keseluruhan kegiatan aud¡t
bidang keuangan dari auditor internal menurun dari 73 % di tahun 1968 menjadi 58 % d¡ tahun 1975 (llA U.S, 1976; llA UK, 1977) Proporsi Laporan Aud¡tor lnternal Bidang Keuangan 1975
('/")
Urâian UK (pcr UK survey)
Not avallable
B9
US and Canada
Not available
tì1
f Isc whcrc
Not avaìlable
51
World wide
73
5B
nlasil su,vai
llA (1980) mengemukakan batrwa latar belakang
pendidikan auditor internal tahun 1968 sebanyak 65 % bidang keuangan dan turun menjadi 56 % di tahun 1975 dengan dilengkapi spesial¡s bidang EDP, hukum. pajak. dan teknisi.
Di samping komposisi staf audit internal di atas, ya¡ig
mendalamt
spesialis komputer pada tahun 1976 nrencakup B % dari seluruh karyawan
di audit internal. Hal ini dapat dimengerti sebaga¡ akibat kemajuan IPTEK, khususnya komputer. Oleh karena itu, di Amerika Serikat sangat populer ungkapan
'.
"A!! internal aud¡fors
musl be computer auditors".
Pada tahun 1975, hasil survai di 500 perusahaan telah C¡bentuk audit
komite, 77 ok auditor
internai secara teratur mengadakan
pertemuan
dengan audit komite. Hubungannya dengan auditor eksternal (di Jerman)
pada tahun 1973 sebanyak 92 % auditor internal bekerjasama dengan auditor eksternal, sedangkan pada tâhun 1965 baru 65 %.
Tentang att¡tude dan role auditor internal Pittsburgh menggambarkan sebagai t¡erikut
:
Aftitude dan Role Auditor lntemal Number
o/"
Negalívc
11
26
Neulral
20
4B
Pos¡l¡ve
10
24
1
2
42
100
Attitude
M¡xed
Role
Tcacher
Numtler 3
11
Policemen
15
58
Attornev
6
23
Mixed
2
I
26
r00
Dari hasil survai ternyata auditor internal attitude hanya dipandanq positif
24 '/o dan rolenya sebåga¡ guru atau penasehat hanya 11 %- Sikap inilah yang ingin diperbaiki oleh para praktisi audrt intcrnal, seperti yang dikemukakan oleh Courtemanche ( 1982 ) : However, audiling wìll be well advised not to be the one to provoke a
dispute and tha!
il
behaves professionally in every way, in order to
avoid be¡ng viewed as an unpred¡ctable predator by the organization at large.
Hasil penelitian yang telah diungkapkan
di
depan. khusus yang
menyangkut auditor intcrnal BUMN dan BUMD, sedangkan untuk BUMS atau
organisasi lainnya
di lndonesia penulis tidak tahu. Namun demikian dengan
kondisi auditor internal d¡ BU[/N yang lebih dari 150 perusahaan dan BUMD
yang jumlahnya lebih dari 600 perusahaan dapat menggambarkan kondisi auditor internal di lndonesia sampai saat ini antara lain
:
(i)
Kemampuan dan bantuan auditor iniernal terhadap pencapaian tujuan organisasi masih jauh dari yang seharusnya.
(ii)
Pendidikan audit (umumnya audit akuntansi/keua audrtor rnternal BUMN dan BUMD baru 16
o/o
ngan
)
para
pada pertengahan
tahun 1997. (i¡i)
Satuan pengawasan ìntern pada perusahaan BUMN pelaksanaan tidak dihayati sebagai mana seharusnya.
(iv
)
Satuan pengawasan intern pedu meningkatkan
dan
mengembangkan profesionalisme dalam bidang audit(v)
Manajer puncak berkorelasi erat dengan kualitas jasa auditor internal, penqendalian internal, dan kinerja perusahaan.
(vi) Kualitas jasa auditor internal []erkorelas¡ erat
dengan
penqen<Jalìan internal dan kinerja perusahaan.
(vii)
Pengendalian ¡nternaf berhubungan sangat er¿rt dan sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-
(viii)
Sampai akhir Agustus 1999 auditor internal dilingkungan BUMN
yang bersert¡f rkasi (QlA) baru 13 7o dan sebanyak 87 % belum bersertilìkasi.
(¡x) Objek
pemeriksaan auditor internal bergeser
dari
bidang
keuangan ke bidang non keuangan.
2.
1)
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN-PEMÍKIRAN TENTANG PENINGKATAN KUALITAS AUDITOR INTERNAL. Pengendaiian lntcrnal dan Auciit
Perkembangan terakh¡r tentang pengendalian internal (internal control) rnenurut COSO 1 992 adalah lnternal control is a process, effected by an entity's board of dìrectors, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories : (1) effectiveness and effìciency of ope;ations, (2) realibility of fÌnancial reporting; and (3) complìance with applicable laws and regulations,
Sedangkan peratt nranajenlen r-erhadap pengendalian internal menurut tsodnar dan Hopwood adalah
:
" Managenrent itself ¡s responsible for establislìing and maintaining an internal control structure. Alihough s.oec¡fic responsibilities for controls may be delegated to subordinates, fìnal responsìbility remains with management. Although external auditors, internal aud¡tors, and other parties inay be directly concerned w¡th an organizations's internal control sttucture the ultimate respons¡bility for this structure remains with management. " Tentang pengendal¡an internal Arens (2000) rnengemukakan
"A system of internal control consists of policies and
:
procedures
designed to provide managem€ni w¡th reasonabls assurance that the company ach¡eves its objectives and goals."
Dengan demikian pengendalian internal adafah proses yang dipengaruhi
oleh semua anggota organisasi untuk meningkâtkan efektivitas dan eflsiensi operasi, kualitas laporan keuangan dan dipatuhinya hukum dan peraturan peru nd
a
ng
-undangan yang berlaku-
Arens (2000) mengemukakan pengertian audil (audîting) adalah
"
Auditíng
:
is the accumulation and evaluatìon of evidence about
information to determine and report on the degree of correspondence between the information and esrablíshed criteria. Auditing should be done by a competent independent person" Sedangkan dari pcnulis yang sama cli tahun 1994 pengertian auditing
masih menyebutkan quantifiable information dan Selengkapnya defìnisinya tahun 1994 sebagai berikut
an economic
entity.
:
"
Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about quantifiable information of an economic entity to determìne and report on the degree of correspondence between the information and
cstablish criteria. Audìting should independent person. "
t0
be done by a
compeient
Untuk melaksanakan aud¡1, drperlukan informasi yang dapat diverifìkasi
dan sejumlah kriter¡a yang dapat digunakan sebagai pegangan pengevaluasian informasi tersebut. f n[ormasi memil¡ki berbagai bentuk, sedangkan kriteria untuk
mengevaluasi informasi kuantitatif cukup beragam dan aucjit dilakukan oleh orang yang berkompeten. Sebagai disiplin ilmu, aud¡t¡ng telah berkembang dan telah membiakkan
banyak macam bidang audit. Sering terjadi perbedaan pendapat tentang âpa yang akan dicoba dicapai oleh tiap macam bidang audit. Bahkan di antarà para auditor seringkali terdapat ketidak cocokan tentang batasan yang pasti dari tiap
macamnya. Perkemhangan l-lidang arrdit, khususnya audil inlernal, telah merengkuh keuangan, pemenuhan kinerja, nilai uang, operasional, s¡stem informasi, kepatuhan, projek, manajemen dan efektiv¡tas serta tugas-tugas khusus lainnya.
2)
Audit Internal (lnfernal Auditing)
Teorileori dasar dan konsep-konsep audit tel¿h menjawab.
bahwa
keberadaan atau alasan diadakan audit dalam organisasi adalah bahwa audit ditujukan untuk memperbaiki kinerja.
Suatu fungsi dapat berbentuk sebuah perusahaan, divisi, departemen, seksi, unit bÌsnis, fungsi bisnis, proses bisnis, layanan informasi, sistem atau projek. Jika tindakan audit berhasil dalam meningkatkan kínerja unit, maka berarti menunjang ke arah perbaikan kiner.ja organisasi secara keseluruhan.
Audit internal merupakan kegiatan penilaian bebas, dipersiapkan dalam organisasi sebaga¡ suatu jasa terhadap organisasi. Kegiatan aud¡t internal memeriksa dan menilai efekt¡vitas dan kecukupan dari sistern. pengendalian internal yang ada dalam organisasi.
II
Tanpa lunqsi aud¡t ¡nternal. dewan dìreksi dân atäu pimpinan unit tidak memiliki sunrber informasi internal yang bebas mengenai kinerja organisasr, mengingat pengertian audit internal adalah:
"lnternal auditing is an índependent appraisal function established within an organization to examine and evaluate its act¡v¡ties as a service to the organization.
Lebih lanjut fayanan yang diharapkan dari auditor irrternâl
aCalah
rnembantu semua level manajemen dalam rangka pertanggu ngjawaban mereka,
yaitu: f nternal auditing is a systematic, objective appraisal by auditor internals of the d¡verse operations and controls within an organization
to
determine whether (1) fìnancial and operating information is accurate and reliabfe, (2) risk to the enterprise are identified and minimized. (3) external regulations and acceptable internal policies and orocedures are followed, (4) statisfactory standards are met, (5) rescurces are useC efficiently and economically. and (6) the organization's ob¡ectives are effectively achieved - all for the purpose of assisting members of the organization in the effective discharge of their responsibilities. Redifinisi internal auditing yang telah ditetapkan oleh llA'S Board of Directors pada bulan Juni 1999 adalah
:
"
L,-
Internal auditing is an independent, objectìvc assurancc and consultìng act¡v¡ty designed to add value and improve an organization's operations. lt helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, diciplined approach to evaluate and improve the effetiveness of risk management, control and governance processes."
i tzi
Perbandingan Konsep Kunci Pengerlian Audil fnternal Lama
1947
FJrqs¡ penìlaian
Baru
1.
indeÞenden
1
Suatu aklivrlas independen objektif
dibentuk dalam suatu organ¡sasi
2.
Aktrvitas pemberian jamrnan keyakinan dan
FunQsi penilaian
konsultasi
3.
i\¡engkaji
dan
Dìranc¿ng untuk memberikan suatu n¡la¡
merrgevaluasi akt¡v¡tas
organisasi sebagai bentuk
jasa
tambah serta meningkatkan
yang
kegiatan
diberikan bagi organisasÌ
opefasi o¡ganisasi
Membanlu aga( paâ anggota organ¡sasi
Memtlantu organ¡sasi dalam
d¿ìpat menjâlankan tanggung jawabnya
mencaPa¡ tujuannY2
usaha
secara efektif
Memberi hasil analrsis,
penilaian,
Member¡kan suatu pendekatan dis¡pl¡n
dan
informasi
yang s¡stematis unluk mengevaluas¡ dan
yang berka¡tañ dengan aklivitas yang dikaji dan menc¡ptakân pengendalian
meningkatkan keefektivan manajemen res¡ko, pengendal¡an dan Proses
efektif dcngan biaya yan9 wajar
pengaturan dan pcngelolâan organisasi
rekomendasi, konseling
Pertimbangan yang yang mendasar¡ deflnisi baru adalalì Gambaran tentang profes¡ aud¡t ¡nternal secafa lebih baik akan d¡pefoleh dar¡ sebefapa baik jasaipelayanan yang diberikannya, b¡la dibandingkan dengan siapa y¿ng melaksanâkannya atau ¿ìpâ saia jasa yaflg dapat
I
d¡berikan.
Agar tetap bertahan, profes¡ aud¡lor ¡nternal harus dapat d¡anggap scbagar pcmberi nilâi tambah bag¡
I
ArJditor internal perlu mengadopsi semua sudut pandang dari seluruh rantai nilai (vaiuo
chan)
stfuktur konseptual audit ín(efnal harus dapat menjangkau hal-hal di luar berbagai pfoses inheren yang dilakukannya. untuk mencerminkan auditor ¡nternal setlagai peodorong
kepada
I
I
I I
organisasional.
Standar dan pedoman profesi yang lainnya lìarus tidak sekedar mcnjadi pedoman tlagi anggota profesi, namun.luga harus dapat mensimbol¡sasikan kualrlas/keahlran lhas audrtor inter nal
I
I
organisas¡.
tcrscdianya jasa
I
pasar.
l t3
I I
I
Sedangkan ruan<¡ linç¡kup dari audit internal adalah
:
" The scope of inrernal aud¡t¡ng should encompass the examina(¡on and evaluation of the adequacy and effectiveness of thc organization's system of internal control and the quality of performance in carryng out assigned responsibility.
"
Tentang keberadaan audit internal ini lnstitute of Directors irr Southern
Africa dalam kode eliknya (The Code menVatakan sebagai berikut
of
Corporate Praclice
&
Conduct)
:
" Companies shoufd have an effective ¡nternal audit functìon thät has
the respect and co-operation of both the board of directors and management. "
Bila dibandingkan audit internal dengan audit eksternal dari berbagai aspek pelayanan akan nampak sebagai berikut:
Layanan Audit lnternal dan Eksternal Eksternal
lnternal
Aspek Konsumen
Manajer/Komite audit
Pemeqang Sãham
Fokus
Rosiko
Res¡ko Laporan Keua nga n
Or¡entasi
Saat ini dan yad
Yang lâlu sampai saat
Pengendalian
Langs
ng
Tidak Langsu ng
Kecurangan
Langsung
Tidak Langsung
Kei)eil¿ìsar'ì
Objectivitas
Berdasar status
Proses yang sedang berjatan
Tiap periode akuntansi
K
eg
iatan
u
lJ
saha
l4
in¡
Dì lndonesia keberadaan audit ¡nternal atau satuarì pengawasan intern (SPf ) pada BUIMN berdasarkan kepada Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1983 (PP) pasal 45 dan BUMD berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Nomor 1 tahun 1984 yang isinya
Nege ri
:
(1) Kecuali untuk badan usaha milik negara yang dianggap tidak perlu,
pada setiap t¡adan milik negara dibentuk satuan pengawasan intern
yâng merupakan aparatur pengawasan intern perusahaan
yang
bersangkutan.
(2) Satuan pengawasarì irrtern sebagainìåna dimaksud dafam ayat (1) pasal ini dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Direktu¡ Utama Perjan, Direktur Utama Perum, dan Direktur Utama Persero yâng bersangkutan.
Kebcradaan audit ¡nternal
di
BUMN ditegaskan kembali dengan P.P
Nomor 12 tahun 1998 untuk BLIMN yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), <Jan
P.P Nomor 13 talrun 1998 untuk BUMN yarlg berber'ìiuk Perusahaan Unrurrr
(Perum). Pada umumnya keberadaan audit internal pada Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) clan orgarrisasi lainnya diatur dalam anggarån dasar organisasi yang bersangkutan.
Auditor internal yang sâmpai saat ini masih banyak yang bersìfat konvensional dan bersikap sebaga¡ "mata telingga" p¡mpinan organisasi harus berubah sebagai mitra dalam organisasi untuk bersama dengan manajer lainnya
agar tujuan organisasi tercapai, clengan tugas pokok auditor ¡nternal menguji sistem pengendalian internal (internal controD agar berialan dengan baik-
Mengingat pentingnya peran audit internal ini, maka dalam Standar Profesional Akuntan Publik dr lndonesia (lAl, 1994) paragrap ?-3 dan 27 dikcmukakan:
l5
Jika pekerjaan aucjitor intern diharapkan mempunyai dampak terhadap
prosedur audit,
jika auditor dan atrditor intern mercka dengen : (1) menyelenggarakan rapat
hal ini akan
efìsten
mengkoordinasikan pekerjaan berkala; (2) menjadwalkan peker.jaan ¿udit; (3) rnenrberikan kesempatan akses
ke kertas kerja auditor intern; (4) mereview laporan audit: (5) membicarakan kemungkinan adanya masalah akuntansi dan auditing yang ditemukan
Konsep kemitraan dalam audit internal dapat memberikan berbagai .ienis pelayanan yang diharapkan oleh organisasi dari auditor internal yang berkualitas
dapat membantu mengevaluasi bidang-bìdang : (1) pengendalian akuntansi internal; (2) pencegahan dan pendeteksian kecurangan; (3) pemeiiksaan keuangan; (4) pemeriksaan ketaatan: (5) pemeriksaan operasional; (6) pemeriksaan manajemen; (7) pemeriksaan kontrak, (8) pemeriksaan sistem informasi / EDP: (9) pekerjaan dalam pengawasan internal; (10) pengembangan kualitas internal; dan
(1 1)
hubungan dengan entitas di luar perusahaan'
16
3)
Perkentbangan Audil lnternâl Perkembangan audit inter¡al untuk d¡katakaa profesional jauh terlinggaf bila dibandingkan dengan perkembangan audit eksternal seperli nampak
berikut:
(i)
Di Amerika Serikal
First trainning school/u
n
¡ve
rs¡ty
First professional organization
1BB1
:
AICPA
1886
The lnstitute of lnternal Auditor (llA) First state licensing and exam¡nation
1896
First CIA examination ¡
I
I I
Professional journals first publishecl Journal of Accountancy The lnternal Arrditor f ormat Code of Ethics
I I Slanoards for Profcssional Practice
t___
1943 1968 1978
(ii)
Di lndonesia
lnternal
Keterangan Pendidikan pertama pembukuan (bookkeeping)
1915
Pendidikan audit internal (Selabintana) Pendidikan akuntansi (U.l
1953
)
Pendidikan audit internal di P T. (a.1. UNPAD) Pendidikan qualifìed auditor internal (OlA) Undang-undang (No. 3a) mengatur gelar akuntan
1954
Sert¡fikasi OIA Berdirinya lkatan Akuntan lndonesia (lAI) Berdirinya FK SPI BUMN/BUMD
Bcrdirinya Perhimpunan Auditor
Internal
lndonesia (PAll) Kongres pertama lAl
Munas pertama FKSPI BUMN/BUMD Norma Pemeriksaan Akuntan
1973
f985 1995 '1973
1995
1960 19BB
Dari informasi rne
dimuka
bahwa audit internâl
di
lndonesìa berusaha
ngejar ketinggalannya dalam memenuhi kriteria profesional seperti berikut
.
Krite;ia Profesional
C
,l ,
4)
riteria
lnte rna I Audit
tin
Service to the public.
2.
Long, specialized training for entrants.
3
Subscription to a cÕde of ethics.
4.
Membership in association and attendance at meetings-
5.
Public¿tion of journals a¡med at upgrading practice.
6.
Examinations to test entrants knowledge.
7.
Licensure by the state or cerliflcåtron by a board.
8.
StanCard fcr Profesionaf Pract¡ce (buku)
1941 1968 1941 1943 1974 1974 1978
I I I I I I I
r
gSS
1996 1985 1S88
1996 1999 1995
Beberapa pendapat para ahli tenlang aud¡tor ¡nternal antara lain Dari berbagai pemikiran para ahl¡ pada umumnya firereka sepakat kalau
audit yang dilaksanakan oleh auditor internal yang berkualitas akan meningkatkan nilai tambah (added value) organisasi dan menyesuaikan dengan
perkembangan ngkungan.
(1) Keberadaan
audit komite akan meniiìgkatkan efektivitas audit
internal (Kalbers and Fogarty, A Journal of Practice &Theory Vol 12 No. 1, Spring 1993 pp 38, 4'1 dan Bean, Journal of Accountancy, January 1999 p. 52).
19
(2) The Audit¡ng Busirress . " .......-.-.,.,- Irì recent interviews they sfloke about that they feel they bring to the internal audit departement; how
they view internal auditing's potential for addíag value; and what internal auditors as a groufi anC as individuals need to do to remain
valued busirress partners ..... - " (Greevy Cs, Jcurnal llA. October 1996,Vol.Llll .Vp 44) (3) Adding Value
:
Creating value has become a matter of survival
(Walz, Journal f lA, February 1997, Vol. LIV: I pp 51
-
54)
(4) Measuring Success lnternal Audit (Applegate Cs, Journal llA, April 1997 Vol XIV : lf pp 62-67)
(5) lnternal auditors who are focused on communicating with their HR departments can add value in tangible ways (Sawyer, Journal IIA June 1997 Vol LlV. f ll p 21).
(6) ..., the competency of internal auditors and its assessment, and the qualificatlon (academic and professional) required of ¡nternal aud ito rs.
Professional educatlon and training are available ¡n most countries through assoc¡ations of internal auditors, public accounting fìrms, ......
and conference organisers. (Birkett Cs, llA Globaf Competency Framework for lnternal Auditing Project, Êxecutive Summary Repori October 1997, pp i, ii)
(7) Run if (internal auditing) like a business i.e serve customer, product, risk management business, competition, new area ... (Breakspear, Journal IIA February, 1998 Vol LV : I pp 27-29)
20
(B)
tlere's how one internal audit departemenÍ changed its customer service philosophy and oractice (lloward, Journal llA Aprit 1998. Voi LV : ll p 65)
(9) The value
-added
Compiiance Audit (Cahilf , Journal llA June 1398,
Vof LV : lll p 28)
(10) Adding
Value with Digital Analysis : lnternal auditing's quick and
revealing data analysis proves ¡nvaluable ¡n the aÇquisition process (Negrini, Journal llA, February 1999,Vol. LVI (1
:l¡rp
21
-23)
value must loo k a head. (Holzinger). The change audit:" Can internal
1) lnternal auditors who want to added rather than behind
auditors get a head of the change value (Bachman). (Journal llA, June 1999, Vol LVI
:ll pp 11,40-41)
(12J Managing External Auditor Relationships : Cap¡talizing on
the
common ground between external and internal auditing standards
can create mutuaf benefìts for auditors in both camps (Engle, Journal llA, August 1999 Vol LVI : \/ p 65
(13)
Where We're Going
:
- 69).
How the new definit¡on of internal audit¡ng
impact the profession's evolution.
"
is an .... to
added value and inprove an organizat¡on's operations ...." (Krogstad Cs, Journal llA, October 1999, Vol LVI :V pp 27-33)
(14)
Internal audit¡ng
Audit professionals share their solutions to the Y2K problem, as
well as a few lessons they fearned. (FÌgg, Journal llA, December 1999 Vol. LVI : Vl pp 36
-
42)
zl
(15)
/
Measuring Pelormance : A new research stucìy identifies the top íive
eerformance measures for evaluating ¡nte:.nal audit departement
,;'
effectivene ss
-
(a) Staff experience; (b) auditing v¡ewed by the audit committee; (c) management expectations of internal aud¡t¡ng; (d) percentage of
aud¡t recommendations irnplemented; and (e) auditor education levels. (Ziegenfuss, Journal llA, February 2000, Vol LVll : I pp 36 44)
(1tj) The audit comm¡ttee now has sign¡ficant overs¡ght sources
-
responsibility for the
of fìnancial reporting; and of three possible
information
senior executive, external auditors, ¡nternâl aud¡tors
-
the
internaf auditors are its bost bet ( M & A's Peak, Journal llA. April 2000, Vol LVll : ll p 11
)
Dari perkembangan yang telah diuraikan di depan dapat dikemu
ra lain
:
(i)
Auditor internal akan dapat menghadapi perubahan lingkungan, memberikan dan menÌngkatkan nilai tambah (added vâlue ) sangat cjipengaruhi oleh tingkat pendidikan (Ceñified Internal Auditor) dan pengalamannya-
(ii)
Dukungan pimpinan organisasi, keberadaan audit komite yang
efektÌf dalam perusahaan akan mendorong dan meningkatkan kualitas jasa auditor internal.
3.
RESPON TERHADAP KUALITAS AUDITOR INTERNAL INDONESIA
Auditor ¡nternaI
di
lndonesia dengarr berbagai nama dan sebutan
organisasinya t¡aru muncul sekitar'dua-tiga dasawarsa yang lalu, antara lain : (1) The lnstítute of lnterrral Auditors (llA) lndonesia Chapter, yang bertaraf ¡nternasional; (2) Forum Komunikasì Satuan Pengawasan lnternal Badan Usaha
Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah (FKSPI BUMN dan BUMD); (3) Perhimpunan Auditor lnternal lndonesia (PAll); disamping Yayasan Pendidikan lnternal Audít (YPl.A,) serta Dewan Sertifikasi Qualified lnternal Auditor (QlA).
Organrsasi auditor internal dan lembaga-lembaga di atas' n'ìenurut pendapat kami, baik secara formal maupun secara non-formal saling membantu dan saling mengis¡ dalam rangka mengembangkan audit internal di lndonesia'
YPIA yang berdiri tanggal 17 April 1995 telah menyelenggarakan pendidikan
berusaha
dan pelatihan bagi para auditor internal
di
lndonesia untuk menuju certifìed lnternal Auditor yang bersifat nasional dengan nìengacu dan menggunakan model dari llA (lnstitute of lnternal Auoitors) yancl berpusat dì Florida, Amerika Serikat.
Hasil pendidikan YPIA setelah dinilai, diuji dan dianggap mampu oleh Dewan Sertifìkasi QlA, para alumni YPIA diberi sertifikat QIA beserta nomor regìsternya. llA Indonesia Chapter, FKSPT BUMN/BUMD' YPIA' Dewan Sertifìkasi QlA, dan PAll mendorong para pemegang QIA di lndonesia untuk mendapatkan sertifìkat bertaraf internasional yaitu Certifìed lnternal Audrtor (ClA) yang penyelenggâraan ujiannya oleh IlA.
Para pendiri YPIA berpendapat, untuk memenuhi kebutuhan QIA cl¡ lndonesia perlu adanya lembaga pendidikan dan latihan Langkah ini meniru negara-negara lain dalam rneningkatkan kualitas auditor internal' periksa Iam pira n.
23
Disarnping itu perrulis (1994) berpendapat auditor internal
di
lndonesia
perlu suatu wadah dan gagas¿rn ini dimuat pâda kata pengäntâr buku karni "Sfanc/ar Profesional .Audit lnlernal - (hln 7) yang diterbitkan pertama kali tahun
1995. Pada tanggal 12 Mei 1999 didorong oleh FKSPI BUMN/D. YPIA. dan Dewan Sertífikasi Quaf ifìed lnlernat Auditor (QlA) telah berdiri Perhimpunan Auditor lnternal lndonesia (PAll) Yayasan Pendidikan lnternal Audit (YPIA)
Dalam rangka pengembangan kualitas auditor internal kegiatan YPIA adalah
1)
di
lndones¡a
:
MisÌ Yayasan Pendidikan lnlernal Audil
a.
Komitmen Yayasan Pendidikan lnternal Audit untuk menyelenggarakan
pelaiihan Auditor ¡nternal lndonesia agar menjadi aud¡tor internal u
b
nggulan kelas dunia.
Komitmen Yayasan Pendidikan fnternal Audit untuk mendorong Auditor
lnternai indonesia agar dapat rnelaksanakan peran dan fungsinya secara profesional oalam proses pengelolaan usaha seh¡ngga nrenjadi
badan usaha yang sehat dan dapat menunjang
keberhasilan
pembangunan nasional. Komitmen Yayasan Pendidikan lnternal Audit untuk menyelenggara kan penelitian dan pengembangan serta kegiatan lain agar dapat ¡kut serta dalam memajukan ilmu pengetahuan di bidang âudit ¡nternal,
Komitmen Yayasan Pendidikan Internal Audit untuk mendukung keg iata n-kegiata
n dan program kerja FKSPI BUMN
/
BUMD sebagai
suatu wadah berhimpun dan berkomunikasi SPI - SPI BUMN dan BUMD
dalam menggalang kesatuan, meningkatkan mutu sumber
daya
manusia pengawasan, pertukaran pengalaman, serta pengembangan ilmu pengetahuan audit intern. 24
e- Kom¡tmen Yayasan Pendidikan nter¡ral Audit untuk f
melakukan
pembinaan dan pengembangan pengurus, pegawai dan tenaga pengajar agar merrjadi sumber daya manusia profesional handal dan mampu memberikan kesejahteraan serta Kepuasan kerjâ.
2)
Kegiatan Usaha Yayasan Pendiclikan tnÍernat Audit
a. Menyelenggarakan dan mengelola lembaga-lembaga pendidikan
dan
pelat¡han auditor internal.
b.
Menyelenggarakan dan mengelola lembaga-lembaqa konsultas¡.
c.
Menyele;rggarakan
dan mengelola lembaga penel¡tian dan
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang audit internal.
d.
Menyelenggarakan penata ran-penata
ra
n dan
seminar-seminar
d¡
bidang audit internal dan manajemen.
3)
Kebijakan dan Strategi Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka disiapkan kebijakan dan strategi antara fain sebagai berikut:
a- Melengkapi kepustakaan Yayasan dengan berbagai buku-buku baru mengena¡ antara lain : Pendekatan Teknik lnternal Audit yang baru serta
current issues lainnya di bidang internal audit.
b.
Menyediakan Training of Tr¡ners (TOT) bagi para pengajar d¡ l¡ngkungan
Yayasan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pengajar Yayasan.
25
di
c.
Mereälisasi kerjasama yang telah dib¡na antar yayasan rlengan lembagalembaga lain seperti llA lndonesia Chapter dalam bentuk yang lebih konkrii agar alumni YPÍA yang telah bersert¡fikasi elA tli cjoronq untuk mendapatkan cerltfied Internar Audiror (crA) bertaraf internas:onar yang diselenggarakan oleh llA.
4)
Program Seftifikasi Yayasan Pendidikan lnternal Audit ( YPIA ) menyeienggarakan pendidikan
dan
pengembangan
audit intern. sebagâ¡ wahana pendid¡kan
pengembangan di bidang audit internal dengan sasaran
dan
:
Sasaran Pusat Pendidikan dan Pengembangan Audit lnternal, tahap pertama untuk lingkungan BUMN dan BUMD meliput¡ dua aspek:
a.
Pendidikan dan Pelatihan lnternal Audit bcr¡enjang dengan Sertifikasi Quafified lnternal AuCitor (QlA) secara nasi.Jnal.
b.
Peningkatan kualitas dan profesionalisme sumbe
r daya manusia
melalu¡, penataran, sem¡nar, konsultasi. pengembangan,
dan
penelitian,
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut antar¿ lain
(i)
:
lrlelaksanakan pendidikan dan pelatihan berjenjang dengan kurikulur¡. melode, persyaratan peserta, tenaga pengaja r yang qualifierl sehingga dapat dihasilkan tenaga pengawasan yang handal.
(ii) Menerbitkan sertifÌkasi audÌtor internal sesuaÌ dengan
jenlang
pendidikan /pelatihan yang diikuti dengan sertifÌkasi penuh lingkup nasional, dengan wawasan internasional.
26
(iii) Secara bertahap menuju pada perrdidikan
dan pelatrharr
dengan
standar llA (CfA )melalui Qualidied lntental Audit (QlA). (iv) Prioritas yang menjadi sasaran adafah aparat pengawasan BUMN, BUMD, Badan Usaha Milik Swasta dan selanjutnya badan usaha dan lembaga ainnya. f
Alamat YPIA
:
Yayasan Pendidikan lnternal Audit Graha Sucofindo Jalan Raya Pasar Minggu kav.
34
Lt. 3, Jakarta 12780
Telp (021)7985555. 7383666 Ext. 1551 Fax (021) 7986666 Sejak YPÍA berdiri pada tanggal 17 April 1995 sampai akhir April 2000 telah
melakukan keg¡atan pendidikan dan pelatihan untuk para auditor internal, baik
dari BUMN, BUMD, BUN4S, dirn iembaga-lembaga lainnya, dcngan perincian sebagai berikut
(1)
:
Jumlah orang yang telah megikuti pendidikan dan pelatihan sebanyak 2.706 orang.
(2)
..fumlah organisasi yang telah mengirimkan stafnya ke YPIA sebanyak
303 yang terdiri dari
BUiviN/D
:
242
perusahaan
60 5
perusahaan
BUM Swasta Lembaga Lain Jumlah
(3)
307
lembaga organisasi
Jumlah orang yang telah mendapatkan QIA sebanyak 858 orang
27
4.
HARAPAN DALAM
MENGEMBANGANKAN PROFESI AUDITOR
INTERNAL 1
) Perubahan LingkunEan Keadaan serba berubah dan setiap bidang dituntut profesional.
" ... Oleh karena itu. auditor internal harus bertindak profesional dalam segala hal agar ia tidak dipandanE sebagai pemangsa yang tidak dapat diduga tingkah aku dan tabiatnya ... :' f
Seperti diuraikan
di
muka organisasi d¡katakan profesional harus
memenuhi syarat-syarat sebaga¡ berikut
:
l)
Service to the publ¡c.
2)
Long, specialized training for entrants.
l)
Subscription to a code of ethics.
4) Membership in association and attendance at meetings. 5) Publication of journals äimed at upgrad¡ng pract¡ce ó) Examinations to test ent:-ants knorvledgc. 7) Licensure by the state cr cefification by a board. Dengan kondisi audit internal di lndonesia sampai saat ini, maka organisasi auditor internal masih menghadapi banyak masafah yang harus diselesaikan untuk menuju audit internal yang profesional sesuai standar yang dipersyaratkan. lkatan Akuntan lndonesia (lAl) mulai tahun 1997 mempersyaratkan anggotannya yang akan membuka Kantor Akuntan harus mengikuti ujian profesi, maka para praktisi audit internal mengharapkan
agar:" Laporan audit internal ditandatangani oleh certifìed internal auditor,"
z8
Sarnpai saat
ini
uncertifìed internal auditor clapat saja menandatangani laporan aud¡tnya. flanyak auditor internal di lndoensia ditunjuk oleh pimpinan organisasi bukan berdasarklan kualifikasi seseorang dalam aud¡t internal, rnelainkan karena perannya. Oleh karena itu tidak heran kalau banyak auditor internaf di lndonesia mendapatkan berbagai sebutan "indah" antara lain tukang mencari kesalahan, mata dan telinga pimpinan. watch dog, bersikap sepert¡ polisl dan jaksa dalam organisasi, kurang membantu manajemen, dan sejuta
kata dari mereka yang sebenarnya juga masih "óufa internal
(ì nte rn
al
au
"
apa itu audil
diting).
Masih merupakan khayalan untuk sebagÌan besar auditor internal di
lndonesia agar dapat disebut sebagai : m¡tra, konsultan perusahaan, memiliki pandangan holistik. visi bisnis, partner auditor eksternal, memberi nilai tambah (added value), pendorong perubanan dan seribu harapan yang didambakan oleh segelintir orang yang se
orang bijak menasehati
:"
berbuatlah, berbuatlah, dengan berbuat apa
yang d¡kira orang tidak mungk¡n akân menjadi mungkin".
Dari apa yang telah dikemukakan di depan ada beberapa kata dan kalimat kunci untuk mempercantik " penampilan " audito!'internaf dalar¡ lingkungan yang kompetitif dan transparan saat ini antara lain (1)
Auditor internal wajib bersertifÌkasi
(2)
UncertifÌed internal
aud¡tor
rnenandatangani laporan audii.
29
t¡dak
:
diperboleh kan
(3)
Certified internal auditor tergantung pofical wifl pimpinan puncak organisasi.
(4)
Keberadaan Komite Audit dalam perusahaan baik BUMN, BUMD maupun BUMS tidak dapat dietakkan tagi
(s)
Otoritas diatas pimpinan perusahaan harus segera mengambìil keputusan butir (1), (2), dan (4) d¡ atas. Kalau keputusan tidak diambil, jangan diharapkan konstribusi aud¡tor ¡nternal dapat memberikan nilai tambah yang optimal
organisasinya dan auditor internaf tetap saja merupakan kelompok pegawai yang " tugasnya dianggap mengganggu lingkungannya ". Konstribusi auditor internal di lndonesia sampai saar ¡n¡ dapat dibayangkan dan disejajarkan keadaannya sebagai akibat dari misalnya :(i) laporan akuntan publik yang ditandatangani oleh
orang yang bukan akuntan berregister dan tidak terdaflar; (ii) seorang pengacara yang bukan sarjana hukum; (iii) seorang pasien yang dirawat oleh orang yang bukan dok,,er atau bukan perawat.
Dapatkah seseorang menguji, menifai clan berpendapat bahwa sistem, pengendalian internal organisasi (sisfem,s of internal controf) mencukup¡ dan efektif atau tidak, sedangkan
si penilai send¡ri tidak tahu apa itu sistem pengendalian internal ? Akibatnya akan ser¡us dan inilah ',cermin para auditor internal Indonesia"
30
.
2)
Langkah Yang Diharapkan Dari pembahasan, se;ta melihat kenyataarr korrtlisi auditt¡r intet nal di
lndonesìa. rnaka beberapa pemikiran dapat diketengáhkan
se baga
i
berikut. (1)
Laporan aucjit ¡nternal wajib ditandatangani oleh auditor internal yang ce rt ifie d .
(2)
Polícat will direksì BUMN, BUMD, dan Badan Usaha lainnya untuk
segera mengambil langkah konkrit agar para auditor internalnya memenuhi kualifikasi. (3)
Badan usaha di lndonesia yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
dan terlebih-lebih yang sudah lerjun ke pasar modaf (go publ¡c) sebaiknya diwajibkan membentuk komite audit. (4)
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) baik Pusat maupun Perwakiian segera melakukan peninjauan kepastian kualitas (quality âssura/rce) te!-haCap SPI BTJMN/BUMD dan Badan Usaha lainnya.
(s)
Akuntan Publik diharapkan ikut mendorong peningkatan kualrtas aud¡tor ¡nternal perusahaan atau organisasi yang menjadi kliennya.
(6)
Perguruan Tinggi
di lndonesi (bagi yang belum) agar
mewajibkan
mengambil mata l(uliah internal audÌting bagi para mahasiswa yang konnsetrasi studinya bidang akuntansi. (7)
Menteri Penanaman Modal dan Pendayagunaan BUMN, dan Menteri Keuangan (untuk BUtr,4N) dan Menteri Dalam Negeri (untuk BUMD)
mengambil kebijakan agar saran tindak lanjut butir (2) segera terealisir. Saran ini kami kemukakan kalau auditor internal (SPl) 3l
BUMN dan BUMD memang ditreri tugas untuk mengaudit. karcna nrelakukan audit seharusnya dilakukan oleh orang yang berkompeten, cukup terfatih, dan ahfi selaku audito( (ALtd¡ling should be done by cornpelent indepenCenl person,; The audit rs fo be pelonned by
or
a
persons having adequate lech¡tical training and proficiency
a
person
as
an
audilor. Arens, 2000 pp 9, 221)
5.
PENUTUP
Sebagai penutup penulis ¡ng¡n menyitir tulisan Stephen Hawk¡ng yang berjudul " A Brief Hislory of T¡me " (terjemahan Gramedia 1995 hlm ix) yang bunyinya: " Kalau saya ¡¡kan menikah, saya harus mendapatkan pekerjaan, dan untuk mendapatkan pekerjaan saya harus menyelesaikan Ph.D. Oleh
karena itu, saya mulai bekerja keras untuk pertama kalinya dalam
hidup. Betapa mengejutkan ketika ternyata saya ..nenyukainya. Mungkin kurang adil bila kegiatan itu disebut bekerja, karena ada orang yang berkata bahwa : ;lmuwan dan peiacur ¡tu sama saja, karena mereka dibayar untuk sesuatu yang mereka nikmati" (hlm 16)
"
Art¡kel-ârt¡kel ilmiah, dengan keyakinan bahwa alam semesta
berperilaku menurut suatu aturan yang baru sebagian dapat kita pahami, dan bahwa dalam waktu tidak lama lagÌ mungkin kìta dapat memahaminya secara penuh. Mungkin saja harapan ini hanya sebuah
fatamorgana; karena teori yang betul-betul sempurna tidak pernah
ada, atau kalaupun ada kita trdak berhasil menemukannya. Tetapi, jauh lebih baik berjuang mendapatkan pemahaman yang lengkap ketimbang pasrah tanpa upaya" (hlm ix)
32
'' Meski kita mcnghcndaki. kìta tidak dapat memufar jam keflrbatr ke nìasa lampau. Pengefahuan darl tekntk-teknik yang sudatì diketemukan ridak dapat d¡lupakan. Orang juga tidak nrungkin mencegah kemajuan_kcnìajuan di
masa mendatang. iklim persairrqan masih akan memaksâ orang nrerrciptakan pengemllangan-pengerìlbijr.ìgan, sÈlallì ¡tu, orang litlak mungk¡n menghentikan otak yang terus mencarì dari berpik¡r lenÍ.ng sesuatu yang merldasar, entah untuk ¡tu dibayar atau lidak',. (l,lm 29)
Dari apa y'ang telah dike..nukakan dimuka dengan surat tanggal 17 dan l3 April 2000 kami telah menyampaikan permasarahan dan sar¿n-saran d¡muka kepada:
(1) Menteri Penanaman Modal dan pendayagunaan BUMN. (2) Menteri Keuangan. (3) Menteri Dalam Negeri. (4) Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan pembangunan. (5) Ketua Urnum lkatan Akuntan lndonesia. (6) Direksi Badan Usaha Milik Negara. (7) Direksi Badan Usaha Milik Daereh. (B) Ketua Jurusan Akuntansi t-akultas Ekonomi dan Sekolah Tinggi llmu Ekono mi
Data pendukung makalah ini terlampir.
33
I)A[¡fATI
PUSTAK/T
Austr¡li8ir So.¡clyolCPAs. ",ludttng Ifandhook . Voì. 2. Ncrv York, [¡rcnricc
t9)).
lìarlow, llclberg cs,"l'he ßusinL't rpp.oa.h Lrd. I995.
þI
ll¡ll
ol
^tl((r:ìi,!
rirv tr.J
ternal ,411¿iriüg . Í:ist edirion. Johanncsburs. Juru & co
lìodnar. Ccorge H., and Wiliams S llopu,ood. ',/4ccounti g Inforn¡otion j),sl¿,r ", lìvcrh cdir¡oo. lJo\lun lì\,n â¡d Bacon. 1995. ^ Ilrink Z Victof and Wi{ []crbcn. "l\lodcru Inter al Au¿ui g". l:ouftl\ edirion, Ncw yo¡k. Ron¡ltl Írcss I,ublicâtion, t982
f) ¡ndrcv,
Châmbcrs
Coutcmânchc
Cil,
"lntcrnal ,t¿¿¿¡ir,¡j . Firsr cdirion, London, pirman Books Lrd, ¡9!
"The Nc¡, luttntal
,lul¿trg". Ncw ì,ork, tìonald prcss publication
(ìrt'¡lc lf. llod¡t¡r ¡nd Willia r S llcpwood, l'rcoticc Hall lntcmat¡onül lnc. ¡995.
Prolcsû al ..1"Jú
---*-."K¿nut¿:,ludtl
'. cdisr
t tftn l
-
.
t96ó.
"Àccounttng lttlornrahon j),s¡cr¡¡... Sr¡rh cdirion. r_on¡jo¡
Iliro'Iu5rrrrrn."/'orrda"ta lrntù ltú!üul ,1dìt¡ng". cdisi kccmpar, pencrbit
-,----."'añur
I
Kanisius. \'o(y.rkrrra.200t)
cdisi kcdua, pcncrbir Kanisius, yogyakânr, 1999
[rir¿Jlu. I'cncrbir ERESCO, ßandung, t995.
:kar;n /.kunran Indoncsia. ' .r'tdr&/ t'roI!,-siohat ,lkuntcn I'uhhk". Bagian Pcncfbir:n Sckolah .tìogqi Ilnru fìkonomi YKPN, YoByâk¡na, 1994
Ninìcc Àifc D¡wid, "liaud ,1u!rin¡ USA, Ncu,York. l99J Pricc \Vatcrhousc. "lntprovin¿
,lkd
stn|*l
.stl//r". ñ,lanrgcmtnt con(r,rl cúriccprs (walru( (iccck).
Coho i!(cc l,erJ
/1üdirors R.s.;ìr.h Found¡rion, Ncrv
York. l99l
t{¡rliff l-. Ilichård,\ti
allacc A. \\rand¡. l-ocbbcckc K. Janrcs I)rittcíplc:anlTtdttüqat.r".'lhclnstirutcofÌnrcmal
Sawycr ß- l-awrcncc, Dittcnhofcr A
uditors. FIorida. 199ó.
^
Moninrcr. "lnrernal
:
il^
ll,lrct ll/or/J ð¿s1"_ Thc lnsrrrurc of lnrcnr¡l
an
C. Wilìjam. lnttnol ,4udti¡ç
¡\udirors, FloriLJu, l99rr.
Audìtin11
.Irounh cdìrion, 'l'hc IflslrrLrlc of lnlcrn3
l-hc Ins(ilurc of lntcrn¡l Audirors. .lldlrdd¡¿fu l:or Thc I>rolessíonal Procrice of Inrennl
Audtrng
l:l,.tri
1995
Il Dcnnis, lJcrgman c. Lawrcncc, and Didis K. srcpcn. 'Mcasuring succcss pcrfonnancc Journal thc Inst¡tute ol Int$nãl Auditors April ¡997.
Applcgatc
.
ßcan Jr. W. Jårncs, "Thc,Audit Committcc's Roadntap". Journal of,4ccountotrcl,. Januari 1999 BrcakspcarJ. Drcw, "Run Is Likc a [lusincss". Jounrcl thc
Chalìl
lJ Lalvrcncc, "-l-hc Valuc lrrri
t
stìtutc o/ Inte nã L4 ud¡tor-t, Fcbruary I998.
addcd Compliancc Audt1". Journat the ltlsritutc
Eliason j- Miclracl, "Compliancc Plus Inrcgtity ,Journal lhe
ol
Ii,{er al
Jurc
^ud¡rnrs,
I sriturcollnt¿nnl
,,!udilorl, Dccc¡ììbcr ì999.
IJcrn;rrd ll..Oprin]|zin¡ lhc lnrcr'lljrt I.urìclron .llrc utioi". A tlat r¿t.t Gort,¿n¡ t.¿nnnt ptút¡c¿1l/.),r.^ud¡r ^l¡drl Sunìnrcr 199 ì
Illcn OI¡rc¡ro Mary ånd Ncs,nrrn Conrnrirtcc s ConrriLr
Inccl I;3rr¡ J, 'lìcvrsrLin¡
Iodcpcnclcncc ;rnd Outsourcin-q'. Jo1¡
l)ccc¡rìt,rr l9r(j t'-nglc
J.'l'crry,
"Mana¡9ing Êxtcrn¡l
^udilor
t999
al thc ltjst¡tr¡r of lutt:r,¡ot Audttt¡¡:
Rclarionships'. Joúnìol htstitutc ol lùt('rnal Aud¡Ø.s. Aug\jst
citrson M- Kinì. and Mc- Eâchcm M. srcphcn. /4 ccouutakc)', J¡nuari I 998.
"
Audiring . Thc oncc and Fururc Audirors". Jouruat o[
Clovcr M- Stcvcn, Douglas and Marshall, "lntcmal Auditing Cân IJclp Eliminarc Misrekcs'f'har Conrnronly Dcfail Orgãniz,arion" . Journal the lastìtute ol lnt¿rnat /4uditors. Fchnary 1999.
lladori Yunus, "l1istory ofÁccounring in Dcvcloping Narions:'lhc casc of lndoncsrâ. prcscnrcd ar
rhc
lntcmational Confcrcncc on Dcvclopnlcnt Accounting ard Financc". Organi;uc! lr-ttrc Deportuueut of'4ccounring aú l:íttottcc, Univcrsit.r o/ tlirninghan. Euglond,20-22 l tt66 Ditcrl.ri¡kan olch TKf',,1', publikasi No. t, t986. ^p
----''-.
of Conrining f'rofcssionat l11r¡carion In Accounrìng Wirh lìc (-¡sc of Indoncsìa.. I'resented ar the l2'h Coltctttrario tl ,tlian and Pacifc Accotìttø rs (CÅl,,tt (., 11( .(. Si,(jùt Korea; tanggal I7-20 Scp(cnrbcr 1969 l)'tcrbirkan TKPA, publikasi No. I . I')ti,).
Provision
Kalbcrs P. Lawrcncc and Timothy J. Fogany', Commlrrec Effcctivcncss : ^r¡dit of lhc Contribu{ion o( Po\rc( ". .1 Jou.ttul ol Practicc and Thco4.. 1993
K¡m. Cibson, Kun Pany, ând Srcvcn Áccountoncy, Janlari 199E.
fl. Snlrth. "Auditing : Do Wc Undcrstånd
Krogstad K. Jack, Ridlcy J. Anlhony. Oc(obcr i 999.
" \{trcrc Wc rc Coing",
Maynard R, Crcgg, "lntcmal Ar.rdrrrn¡¡ ,'4uditors, F cbtua(i 1999
¡¡ ¡
Ridlcy J.
[nrprricil
f-l¡ch Orhcr ,l
In\,cslrg¡rlron
"
Journul o/
Journal thc l¡ßt¡tutî of lntannl Audir
f:r¡nctron of Risk Managcnìcn(
.
Journal
Mc Dumc R. Srcvc. "A bcrlcr Way ro ßvaluâlc Inlcmal Aud¡tor Slafh'. P: !bl ica r
^n
I
rhc ln.tttrrtrc
ll/ur.¿
ol lnrcaal
t Çôrlntú
LoDþ,tr
ion, Fall 1993.
Anthon/, A
Prolcssion for rhc'I\\.cnly-First Cutury '' Journol rltc /nstitttt! ól
l
tcr'¡al Áutlitors
Oktobcr 1996. Sinrnons
lì M¡rk, 'COSO Ilascd
Audiring'. .lokrtì¿l thcl stiruteof tntcrnal Aurt¡tor:. Dcscmbcr t99-/.
'fhc Institutc of lntcr¡el Auditors. "Sl¡rcmcn¡ on Intcmal Audiling Srândårds No
lC
-h¡u¡ual thc lrlst!tute
of
Intcrna!,4 uditors, Agr:stus I 997
-----,
Use of Ou(sidc Scrvicc Providcrs'. Srotenrc ( on Intcntal Åuditing Sto dards,ryo.
/8,
Dcscmbcr t99?
"------,"Stalcnrent on Intcmal Auditìng Slandards, No.l8". Journol tlte lns!¡tutc of lnternã! Aüd¡tol s,l.cbruaÀ 1998.
WalzÂnthony, Inlcnral ¡.udiling Valuc Drìvcrs"- Jounûl ttrc Willianì C. Bishop I n t crn
Ill,
ttlj/ ùure ol lnte rnal ,4udttors, [cbruari 199?
Dana R Hcnnanson, "Thc Ycar of rhc Commi{cc". Jour4a! rtrc lnsrúuk ^udil rs, Aptil 2000.
.l
a 1,4 u d ¡ to
Zicgcnluss E. Douglas, " Mcasuring
Pcr
lormâncc ".
Jo
urnal tlte lnstìtute of Itttctùal Auditors. Fcbruary 2000.
Lr,ñpire:a
Yayesrn Pcndidik-an lnrcnral ,Audir didirikan dcngan ¡tkrc Nora¡is No. lZ2 àtår n¡må Ny. Rarn¡ Konr¡t¡ Ko¡nar, Sft yang disyatrkan di Jak-ar1å r \A8it t7 ,q.pril 1995.
l-cnd
L 2. 3. 4. 5. 6. 78. 9. lo. I l.
iri
D¡s. I liro ìu¿yrnan Dr¡- So
t)¡r- fudw¡¡ F¡r¡¡udi¡ Drs. ,{:h¡r¡d Socbiurro. Mß,i Drr. Sy.;fùt Dc¡¡¿is Al¡dul^núr ltrtun¡¡, SIì
Visi d¡o Nlisi YÂyâsúD I'cod¡dikrn f r(eroål /tud¡r (11pl^)
rr
l4tl
Yaya:an I.¿nd;!1i,.an tErd-ßc! r'.::4:! (ypt,/,)
Mcncetok ln(e¡nal Auútor uüptulan k¿los dunio
1
DEWAN SERTIFIKASI QUALIFiED INTERNAL AUDITOR
S
E
RTIFIKAT Diberikan Kepada
No, Reg
:
Telah berhasil menvelesaikan pendidika¡ da¡ peratihan Audit lnternal, sehingga kepada yang bersa:rgkutan dibenka¡ señifikat
QUALIFIED IIYTERI\AL AUDITOR J al<,r
rta,
..
19
Mengetahui, BADAN PENGÄWASÄN KEUANGAN DAN PEMBANGUN,,\N KEPÅLA
DE\l'ÄN SERTIFIKASI QU,,\LIFIED iNTERNAL AUDIToR KETUA
.
t1
g lf,
H'
4 E
SOED¡\RJONO ( llcrdrs;rrlmn Sur:rr Kcpala BpKp No : S-561/FJl996
lìlRO t.UClt\,Î^N )
NJ
Lampir8-n J.
1
[d ucatio n ånd [)cvclopnìcrì{¡l Programs I'ro fcss ion
Courìlry
NurnLcr
aI
Qualificalions
*
oltl Cl ,l,r¡lifica(i<¡n or ho
h
Con (in uing P¡ofcssional Dcvclopnrcn( P
rotr¡rtt5
cr¡uivlltnt ,1.rttt" lll
r,li v ia
--
Cl exanrin¿tion
l08
Formal Jrrogrant rc
I'¡ofessiona
Nil
No lormal requitcmcnt, (rainin¡¡
I
¡cco un ting
CI,A, CISA
iorì. Toron to Chapter t1.r
Chin¿
Bascd on
work
[:{r
io
rl
3
Formal con t ir'r r¡ iJìg cdr¡(àtrorr pr oAra nì Training is provided [)y tlrc lrìstitu{c and odrer profcssional asstrcialio¡rr
I
CIA exa¡ninatiorr
Nii
Delcnnineci by the ollice of the Auditor
¡ ìa
(ic
Iìr¡ncc
nc ra
rolcssion¿
qu
a
No progro.ms are in placc
I
No specilic ler.cl of p
rs
Formalised con(irìuirìg c(l(¡cåt ¡orr prograrn. Training is provided by univcrsit¡cs and f¡ranclrcs ol tlrc Chinesc I-A associa tion.
cxàIninations [)cnm¿
No lonnal rcquircnrcnt, tr,ìirìirr6 is ollercd by llA In<, llre accourìtinE profcssion ãnd coÂfcrencc p rornotc
N;l
experience - no fo n:r¿
is
^drnìnistrat
coüege of auditors a
lrours cvcr¡'
provided l)y t)ìe National Audi(or Ce ncra l's Oflice for Pr¡l¡lic
qualifica tion witlr dre ledcral arìd stale Canad
6O
I
^
IiormaI continuí¡¡; profcssionaI edr¡catian progranì in place.l-rain.ing prov ided
r¿\'
llicat ion but tlrc
princìpally by ILA Francc
l^sti1u (c is Prof nor ing rlìc gua lifìc¿ f io¡ì Cr:
rrnany
c[^
 Ccmal langua gr vc¡sicn of Cl cx¡nún¿ t iorì to l)(-' offercd
20
l--on¡al continuing cd uca tion J).oEr¿rnì 'fraining is providcd prirìc¡p¡lly [)],thc lnstit!tc but other institutcs liLc tlrc univcrsitics and public accor.rntinS lirms alstr ¡,r.rviJ,, rrrtcmalaudil t r.i ir rur¡;
No
Chana
rofessiona I q ualifica tiorr offercd
Nil
No formal program. Education arìd training is oflered by tlte [nsti(u{c of Charlercd Accou¡tants (Chana), univcrsi(ics arìd otlìe r accoLrnti¡rg instructions.
lndi¿
Cl^ exarni¡ation
i0J
Formal program ür. place use ful to maintaLn professional nrember ship. Training is provided by Insti(ulc of CAs (tndia) Irìstitìrtc of Cost and lVor[s
p
./{cco Ltn ta rìts,
Sumber
:
and ofltc¡ bod ics.
II.A,'r Towards  GJob af Lerndscape ¡l , third draft report, by Sirke tt, -iìarbara Cs, October 997 pp 34-16. 1
Iduc¿tit¡r¡ ¡r'ìd Í)cv('lof)nìcrrl;l l'rogranrs (Continucd)
Lampiran 3.2
l'¡olcrsi<¡o.rI
(ìuàlilìcâtionr
Counlry
who
ho
ld CtA
Conrinuing I'rofession¡l Devclopmcnt
qu.rlìficaf io,. or r
iv.¡
l¡
Cl cx¡r¡rir¡tion
P
ro 6ra
rrr s
¡1
No fonnal con( inu irìg prolessionaì cdu.àlion program althouglr tlìe listi{u{c ¡rrotidc a range of prolcssional cducation (oUrsas and 5crnin¿r!. I¡rlemal audit trairrirrg is aLso ¡rov io cd lry trnrvcrsity l)ostg råduatc courscs a¡rd corÌì.¡¡ercial
firûrs
CIA
cxa min¿
t
ion
No lon¡ral continuing profcssional
prograJ¡ alürough inlcmal audit cducation is actively promo(ed tlrrough the holding of scminars and conlercnccs tlrroughout thc ycar. Apa rt lrom llrc lnsti(.rte no oúìcr organìsatioil providcs training for intern¿l àudilors cd ucàtion
Nc thcrland
s
ClÂ
Forrnalprogram in placc. 1-raining is ¡rrtrvidcd by the lnstitutc. tl\c unì\,crsitics ¡¡ìd otlìer conìmcrci¿l trairìirìE and cortfu'rcncc organiscrs
cxa ¡nina t ion
P¡ofessi<¡n¡l L-f ica t ion in accoun{ancy (f{-Â
qua
)
Academic deg rr.- in opcration¿l audit ing (flO) Ncr*'7-cala¡rd
Norrr,a y
CIr\ ôx¡nrirr¡ti.r¡r or Di¡rlorna i¡l I¡rtcnr¿ I Aud it
Iìrrtttal prcrgranr acc
atìa6cnre¡ì
C[^
t
c x¿ r'rìiJr¿
t
¡rroviderl by
ol lAs and
ounting lirms
F¡rnr¡ai contint¡i¡g ?roícss¡on3l r.du¡alion pruErarn. Trainin6 is provirled by tìr<, lnstitutc a¡rd a rangc d otlrcr professional
Mastcr of N4
ir1 ¡rl.rcc,
crrr¡rloy,cr organisalions
iorì
inltitutcs in Nórway Pcru
Pro[ess iona
No lormalc<¡¡rti¡tr-ring cd ucat ion l)rogràm. Training is b¿scci o¡r urcmbcrs
I
diploma as a
Pu
blìc
cao uJÌtant
su
^ 5¡r,rirr
I'rofcssiona
r5
I
tjua lifica t ion in
intcmal a ud it ing olfercd by tìrc S¡>anisir
hstitulc
tional d iplorna CllA cxarnin¿ t io¡r (na
P.acti(iorìer irì interna I auditing )
Me rnbc¡ l¡u tilu 1c of
lntemalÂudit
tion5
fì:¡rlalco¡rti¡rui¡rg ¡rrolcssional cd uc at io¡¡ -f ¡'rrogra m. ra ininS ¡s I)riììcipally pro'.,i<ìe d by tlrc IJìs(itutc as lc\v corìJììercial o¡ 8¡Jrisations oflcr i¡ rtcr ¡t¡l âudi{.our5{')
)
No fomralÇonlirìuing ed uc¿ tio¡r prollr¡rìl but rìrcrnbers Irave bcen survcycd orì [lreir viclvs ¿bo L1t (rairlirlg
CIS¡r or CÂ, CPA
(Pr rA
Eg es
 lew CIA's approx.250J q u a lificd
No f or:¡al contitìuing ProJession¿l educalion p.ograrn aldrough IIA-UK ale currently funding rescarch inlo lhis issuc Training is principal.ly provided by tJre Irìstilutc
(Mlr^)
Qua lìlica tìon in
Cornputer AudiL (QICA)
Cl exa¡¡rination
For¡rraIconti^ui¡rg cd uca tiorì Pro8r¿ rr\ providcd by 11,4, Lnc, uJ-rivcrsi(ies profcssional (rairìinlj conì P¿nies arrd ,,rr.-- -.-.,1^-, i^,.,1 l.^.ìi,.ì
ffi
The tnstitute of Internat Auditors 249 È1¿¡tland Avenue
Altamonte Springs, fl oriCa 32701.4201
961771
Æ:IH'ffiAfrÐ
inì,ü bÌiirfie$
---Mr. ll¡ro lt Bâ t ¡k 1'-.,/l 6arlotin!1 .
Tuq irna Kume I
i
401?3
INDONES IA
111,,,il,,,,,,1il, t,,
,,11,,11,, il,,,11,,,
il.
. Offìcial Nornination Form
2000 Leon t{.. t{adde - Educator of the Year Award Iì.
Radde Educator of the Ycar Award was estabìished in 1986 by The Instirute of lnrernât Auclitors in Radde. CfA The IIA's 1982-83 Chairman of thc Board. rvas a champion ¡n promor¡ns rhc sìon of i¡rrcrn¡l lrrditrng in acldcrnia.
-eon
ry of [-con Iì-
uq;ose of the arvard is to recogniz-c and rewarcl the indivídrraf who has made outstanding contribr¡tions in internal 'g education f:dt¡cators crnployed by a collcge or university are eligible for nomination.
rations shotrlcl be conrpleted on this olfcial nominarion form and include a vitae. plËàse atrach any add¡tional al or ìnfortrlatiorr you feel miSht help in evatuating your candidate. To preserve the intent and digniry of the , there ¡s no requirerncnt that a recipient bc chosen every year. s^imìlarly, ¡he au,ard may be given to nìore than c ipient each year,
ln inscritrcd plaque or nlemcnro; a onc-ycar memtrership to The ItA; complirnentarl, alìon anrJ travcl cxPcnscs for Thc llÂ's lntcrnâtional Conicrcncc anri reasona[¡lc and crrsromary costs fo¡ nlcll.s dging. erìls of thc arvard rcceivc
relurr ¡rornina[iorls to t]re Âdrninistralor of Academic Relations, l-he Institute of Internal Auditors, 249 Maif lând e, Altanronre Sprin¡;s, Ft- 32701-420ll, an¡j ¡lark cnvetope ..Confidcnfial".
DtrADLINI] IIOR NOMINATIONS IS MARCH 31, 2OOO PREVIOUS RECIPTBNTS 1986 - Irredcrick L. Neumann, Irh.D., Ct^ 1987 - Glen E, Sumners, DBA 1988 - R. Clenn Berryrnan, Ph.D., CIA
i989 - Mortinrer DittenJìoier, Plr.D., ClÁ 1990 - Dale L. Fleshcr, t,h.D., CLA I99l - Vincent C. Brenner, I)h.D. q92 . Gcor gcs M. .\cl inr, PIl.l) I I993 - Gcorge'I'. Friedlob, Ph.D, 1994 - Stanley Y. Chang, Ph.D., Ct^ 1995 - Gerald Vinien. DIIA 1996 - Douglas E. Ziegenhrss, Ph.D., CI^ i997 - Urton I-, Ânderson, Ph.D., CIA I998 - I-arry Iì. Riuenberg, Ph.D., Ct^ 1999 - Rayrnond J. Clay, Jr., DIIA
2000 Leon
lì" Iì¿rclcle - Iìduc¿rtor
Plcase print in dark rnk or typc spccilìc det.iìls.
all in[olrnario¡r
Âll ínfomaLion
tlìe Ye¿rr Award
nrust bc ¡rrovided.
Use ¡cjdírion¡l shccts rcr
f)
Namc of Nomi¡ceNamc of college or universiry
Mailing address: l{ onre Phone:
lJus
Prescnt pÒsirion
iness Phone
Fax
or association
Re¿son lor nontination:
Describc in dcl¡il tl¡c nn,*r.":. a.corìrnlishnìcrìrs rlrar quelify 1.,*/h"r for, The iV\\ t,1".",* .f tl.. y".r. A",at,j the following fornìat: llighliBht nrajor crlucarional contrrbutiorìs to the profession, such as publicâtion of a. desìgn ofinternal auditing curriculunr, innov¡rive tcaching nrethorìs, and so fonh. tnclu
l. Internal auditing 2. 3.
.1. -5.
6.
dcscription and number).
pos it iorr
IJ¡tc .l-his
of
Oificcs hcld in The Inslitutc
Internal Audit¡]rs (include specific positions æ oftìccr, governr
committce member - pleasc specify chaprcr or intcrnational level). Certiflcd fnrernai Audiror srarus (or cquivalent). lntcrnal auditing puolications) inclrrde appropriarc dcrcriproos lnd nurnbcr). Othcr Jttr;l)t¡lcs (e.g., crcative tclching stylc. cxtr;r corrnscling, job placcnrcnt assistancc, ancl so tbr:h
l)rofcssion¡l resume ol nomincc
Sponsorc
llA
Specif ic f)etails Ileq u ired related courses taught plus conrinuing professional educarion offerings (ir
_
Çlra¡lrcr I)honc: S
ig o ettr
rc
nonri¡r¡tion is frorn (chcck onc): D lntli,.,idr¡¡l Iistect al¡ove[J Chaprcr (cndorsc¡ by chaprcr r:I Covernors)
DT'ADI,INIì IVTAIìCI I 3I.
2()OO
Ma;l con)plctcd forn] to: M lnagcr of Ac¡dcnlic Rclarions -l-hc lnstìtute of Iotcrn;rl ,\r¡ditors 249 Maitlancl  vcnuc AltamoDre Springs, I:l- )2-lOl 4201 Plcase rn¡rk e vclopc " L^o¡rfidcnti¡¡l