3/17/2015
LANDSCAPE STRUCTURES: EDGES AND BOUNDARIES
Dr. KASWANTO, SP, MSi PENGANTAR EKOLOGI LANSKAP (ARL 230) DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP SEMESTER GENAP
References:
1.
Principles and Methods in Landscape Ecology Almo Farina Ecology
2.
Landscape ecology principles in Landscape Architecture and Land use Planning Planning Wenche E. Dramstad E. Dramstad, , James D. Olson, Richard T.T. Forman
3.
International Journals
JADWAL KULIAH PENGANTAR EKOLOGI LANSKAP Week
Date
Topic
PIC
1
10 Feb 2015
Introduction to Landscape Ecology
HSA
2
17 Feb 2015
HSA
3
24 Feb 2015
4
3 Mar 2015
FOUNDATION: Times Changes, Objective Development of Landscape Ecology; Landscape Ecology Today Corridors and Connectivity
5
10 Mar 2015
Patches
KAS
6
17 Mar 2015
Edges and Boundaries
KAS
7
24 Mar 2015
Mosaics
SWI
8
HSA SWI
Mid‐term Exam (UTS)
Source: Wynne (2007)
PPT would be uploaded to the BLOG
1
3/17/2015
Source: Wynne (2007)
Source: Wynne (2007)
Source: Wynne (2007)
2
3/17/2015
EDGES 5 principles 5 principles Fig.1 & 2 show simple ecotones with equal and homogeneous surfaces in both cases. Fig.3 shows an inclusion of each medium in the other, creating multiple ecotones, which are shown in a more complex form in figure 4. Fig. 5 & 6 show the edges of forests or banks treated in such a way as to lengthen the ecotone considerably without excessively modifying the environment. Fig.7 shows a common interpenetration of media (such as that found at the edge of a forest). Fig.8 shows an ecotone that could have been formed by an animal modifying its environment.
Edge
E2. Ketebalan Edge E1. Keragaman Struktur Edge Edge tanaman dengan keragaman struktur yang tingi, baik vertikal maupun horizontal, lebih banyak memiliki spesies hewan Edge.
Ketebalan / Kelebaran Edge berbeda di sekeliling patch, dengan Edges yang lebih lebar berada pada bagian yang menghadap arah angin dan cahaya.
3
3/17/2015
E3. Batas Ekologi g Administratif dan Alami Batas administratif atau politik tidak bertepatan dengan batas ekologi, kawasan diantara boundary sering menjadi berbeda dan bisa menjadi zona penyangga (Buffer Zone), mengurangi pengaruh sekelilingnya terhadap interior Kawasan Lindung (Protected Area).
E4. Edge sebagai penyaring (Filter) ( ) Patch Edge biasanya berfungsi sebagai penyaring (filters), yang mana mengurangi/mereduksi pengaruh sekeliling terhadap patch interior.
BOUNDARIES E5. Kecuraman Edge
9 principles
Kecuraman Edge yang meningkat cenderung meningkatkan pergerakan sepanjang Edge, sementara Edge yang tidak curam cenderung membuat pergerakan melintasi sebuah Edge.
4
3/17/2015
Boundaries
E6. Edge Alamiah dan Edge Manusia Kebanyak Edge curvelinear, kompleks dan lunak, sementara manusia cenderung untuk membuatnya lurus, simpel dan kaku.
E8. Boundary KERAS dan E8 Bo ndar KERAS dan Boundary LUNAK Bo ndar LUNAK Bila dibandingkan dengan HARD Boundary di antara dua kawasan, SOFT Boundary cenderung memiliki banyak keuntungan ekologis, termasuk didalamnya erosi tanah yang sedikit dan satwa liar yang banyak.
E7. Boundary STRAIGHT dan E7 Bo ndar STRAIGHT dan Boundary CURVELINEAR Bo ndar CURVELINEAR STRAIGHT Boundary cenderung memiliki banyak pergerakan spesies di sepanjang tepiannya, berbeda dengan CURVELINEAR Boundary yang cenderung mempunyai pergerakan melintasi tepiannya.
E9. Edge Curvilinearity E9 Ed e C r ilinearit dan Edge Width Ed e Width Kombinasi curvelinearity dan lebar sebuah Edge menentukan jumlah Edge habitat di dalam lanskap. Pola organik memberikan Edge habitat yang lebih tebal dan beragam.
5
3/17/2015
E10. Teluk E10 Tel k (Coves) dan (Co es) dan Tanjung Tanj n (Lobes) Keberadaan Teluk‐Tanjung di sepanjag Edge menyediakan keragaman habitat yang lebih besar dibandingkan dengan Edge yang lurus, bahkan bisa meningkatkan keragaman spesies.
E11. Spesies E11 Spesies pada Edge dan Ed e dan Interior Semakin berliku patch akan memiliki proporsi edge habitat yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan jumlah spesies Edge, NAMUN menurunkan jumlah spesies interior, termasuk pada kawasan yang penting untuk dikoservasi.
E12. Interaksi E12 Interaksi dengan den an sekelilingnya sekelilin n a Semakin berliku bentuk patch, semakin banya interaksi, baik positif maupun negatif, interaksi terjadi antara patch dan matrix di sekelilingnya.
E13. Bentuk E13 Bent k Shape “OPTIMUM” secara Shape “OPTIMUM” secara Ekologis Ekolo is Patch yang secara ekologi OPTIMUM menyediakan beberapa keuntungan ekologis, dan biasanya seperti “SPACESHIP SHAPED”, dengan inti yang membulat untuk melindungi sumberdaya, plus beberapa CURVILINEAR BOUNDARY dan beberapa “FINGERS” untuk penyebaran spesies.
6
3/17/2015
CASE(S) E14. Bentuk E14 Bent k dan Orientasi Patch yang berorientasi sepanjang axis paralel dengan rute berpencarnya individu akan memiliki peluang yang rendah untuk di RE‐KOLONISASI daripada patch yang tegak lurus dengan rute penyebaran.
Edges and Boundaries
7
3/17/2015
Source: Wynne (2007)
8
3/17/2015
BOUNDARIES This TRANSITION area possesses some characteristics of
Boundaries The TRANSITION zone between two distinct landscape elements (e.g. patch and matrix) is variously called:
• an EDGE • an ECOTONE • a BOUNDARY
5‐1. Aerial view of existing situation.
both landscape elements but is neither completely one b h l d l b i i h l l nor the other. Therefore, some people refer to an ECOTONE as a landscape element (habitat type) unto itself. EDGES are often DRIER and HOTTER, with more weedy species, than the patches of which it is an edge. Others recognize that although it may have some emergent i h lh h i h properties, an edge/ ecotone/boundary’s PRIMARY FUNCTION IS AS A BARRIER (permeable or impermeable) to ECOLOGICAL FLOWS (movement of matter [including organisms] and energy).
5‐2. Aerial view after conventional development.
9
3/17/2015
CONVENTIONAL
5‐3. Aerial view after creative development.
6‐1. Aerial view of existing situation.
CREATIVE
6‐2. Aerial view after conventional development.
10
3/17/2015
CONVENTIONAL
6‐3. Aerial view after creative development.
CREATIVE
7‐1. Aerial view of existing situation.
7‐2. Aerial view after conventional development.
11
3/17/2015
CONVENTIONAL
7‐3. Aerial view after creative development.
CREATIVE
Contact Address:
[email protected] www.kaswanto.staff.ipb.ac.id FB Regan Leonardus Kaswanto
Setiap pengambilan material, copy & paste sebagian atau keseluruhan material ini t i l i i harap h mensitasi it i sumber b dan mencantumkan link blog. Terima kasih
WORST
INTERM EDIATE
BEST
12