-
Term Of Reference Landscape and Lifescape Consultant
A. Pengantar Proyek RIMBA telah dilaksanakan oleh MCA-Indonesia dan WWF-Indonesia melalui pengelolaan sumber daya alam di bentang alam koridor RIMBA. Secara umum, proyek ini bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati dan meningkatkan stok karbon di seluruh bentang alam kritis RIMBA yang berada di wilayah Sumatera dengan meningkatkan konektivitas ekosistem hutan melalui pengembangan ekonomi hijau. Dengan demikian, mata pencaharian masyarakat akan dapat ditingkatkan (melalui penciptaan pendapatan, peningkatan akses terhadap sumber daya alam dan mengurangi kerentanan), praktik bisnis yang berkelanjutan dengan memperhatikan tiga pilar utama pembangunan berkelanjutan yaitu sosial masyarakat, ekonomi dan lingkungan untuk mendukung peningkatan ekonomi berbasis masyarakat dan tata kelola yang baik. WWF Indonesia memberikan kontribusi untuk pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera, yang ditunjuk dengan Keputusan Presiden Nomor 13/2012 melalui pelaksanaan proyek MCAI-RIMBA koridor di Jambi, Riau dan provinsi Sumatera Barat. Rimba koridor (3,8 juta hektar) bertujuan mengamankan konektivitas habitat satwa liar dan mitigasi konflik manusiasatwa liar melalui keterlibatan, penegakan kebijakan pemangku kepentingan dan pembangunan ekonomi hijau. LLA ini akan dilakukan di Cluster 2 dan mencakup wilayah 64.000 ha di Ekosistem Gambut Londerang. Saat ini daerah ini rusak parah akibat kebakaran gambut tahunan yang tidak terkendali yang sebagian besar terjadi selama musim kemarau. Secara umum, daerah tutupan lahan terdiri dari gambut yang rusak parah tanpa atau kerusakan vegetasi, pohon kayu mati di atas lahan gambut karena kebakaran, kanopi penutup hutan sangat rendah, perkebunan akasia, kelapa sawit baik perusahaan perkebunan dan infrastruktur pemukiman masyarakat. Lingkup penilaian LLA di Cluster 2 akan kembali menguji hipotesis dan asumsi yang digunakan untuk mengembangkan proyek, mengidentifikasi dan memeriksa risiko serta potensi dampak negatif, penyesuaian desain proyek dan rencana implementasi, meningkatkan kemungkinan hasil yang berkelanjutan, dan dapat menyebabkan identifikasi peluang baru dengan dampak positif. Penilaian Lifescape di Cluster 2 akan menilai masyarakat di sekitar wilayah kanal di Hutan Londerang (lahan gambut), dan mencari informasi terkait yang digunakan kanal serta mata pencaharian alternatif di sekitar lahan gambut sebelum kegiatan proyek akan dilaksanakan di lapangan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang peluang dan risiko untuk melaksanakan intervensi tersebut. Tujuan utama dari kegiatan penelitian ini adalah menganalisis dan memahami interaksi para pihak pengelola utama lanskap dan penerima manfaat ekosistem, baik di tingkat pemerintah, swasta dan tingkat rumah tangga. Analisis para pihak ini dimaksudkan untuk memahami kepentingan mereka, relasi kekuasaan dan persepsi terhadap koridor serta arah pembangunan
Term of Reference Cluster 2
1
-
hijau. Hasil analisis ini dapat menunjukkan komunikasi, hubungan dan relasi kekuasaan antara para pemangku kepentingan. Hasil analisis ini digunakan untuk merumuskan strategi pelaksanaan proyek. Hal ini khususnya penting untuk menentukan siapa yang harus terlibat, di mana dan pelaksanaan proyek. Penekanan khusus pada diferensiasi sosial dalam rumah tangga dan individu (laki-laki dan perempuan). Setelah itu dilanjutkan dengan menganalisis penggunaan sumber daya alam, akses dan kontrol secara sosial dan individu. Analisis ini dimaksudkan untuk memahami akses pemangku kepentingan untuk lanskap, penggunaan khusus dari lanskap oleh pemangku kepentingan dan kegiatan mereka saat ini dalam lanskap. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi pengembangan koridor di lanskap dan membangun strategi menuju arah pembangunan alternatif yang didasarkan pada perencanaan tata ruang yang berkelanjutan. Mencapai tujuan tersebut, maka WWF Indonesia memerlukan para profesional untuk menunjang penelitian di wilayah Cluster 2, dan terfokus di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Para profesional itu akan direkrut dengan skema konsultan perorangan untuk membantu Program RIMBA dalam melaksanakan Lifescape Analysis di wilayah Cluster 2. Dalam melakukan kegiatan penelitian ini, WWF Indonesia bermaksud merekrut 5 (tiga) peneliti dengan posisi sebagai berikut; 1. Team Leader Lifescape (1 orang) 2. Quantitative Data Analyst (1 orang) 3. Field Researcher (3 orang) Keterangan: Expert on Social and Gender (1), Expert on Natural Resource Economists (1). Expert on Communication (1) HRD akan mereview lamaran yang masuk dan hanya kandidat terbaik yang akan diinterview. B. Lingkup Pekerjaan 1. Team Leader A. Scope of Work -
Team Leader bertanggung jawab dalam mengatur dan mengelola tim survey, baik dalam pengumpulan data lapangan dan pelaporan. Merancang rencana survei, metodologi dan instrumen survey Bekerja sama dengan Manajer Cluster 2 dan staf terkait dalam persiapan survey lapangan. Mengawasi proses pengumpulan data dan pelaporan untuk menjamin tujuan Assessment landscape and Lifescape dicapai. Menyajikan hasil Assessment Landscape and Lifescape untuk WWF Jakarta dan Jambi.
B. Outputs -
Dokumen laporan Assessment Landscape and Lifescape di cluster 2, terdiri dari: analisis lanskap, kualitatif dan kuantitatif, dan rekomendasi untuk program intervensi RIMBA Corridor.
Term of Reference Cluster 2
2
-
-
Dokumen laporan Assessment Landscape and Lifescape dalam bentuk laporan final (English and Indonesia, softcopy and hardcopy)
C. Timeline -
July sampai minggu ke 2 August 2016
D. Qualifications, skill and experience required -
Memiliki gelar minimum Master di Sosial, Lingkungan, Pertanian, Ekonomi atau disiplin ilmu yang berkaitan. Pengalaman minimum 10 tahun dalam melakukan studi tentang pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan masyarakat. Fasih dalam berbahasa Inggris baik dalam berbicara maupun tulisan Bersedia melakukan perjalanan dan tinggal dilokasi survey. Memiliki pengetahuan tentang sosioanthropological masyarakat di desa desa intervensi
2. Quantitative Data Analyst A. Lingkup Pekerjaan -
-
Bersama dengan Team Leader dalam membuat rencana survei, metodologi dan instrumen survei sosial untuk penilaian Lifescape, serta teknik sampling yang tepat. Melatih enumerator dalam melakukan survei di lapangan dan melakukan demo untuk uji coba dalam melakukan survei. Mensupervisi enumerator dalam melakukan survei dan pengisian ke dalam form survei. Untuk melakukan analisis statistik data survei dan menyerahkan kepada Tim Leader Penulisan pelaporan data kualitatif yang dikumpulkan dari lapangan
B. Outputs -
Analisis statistik dari data yang dikumpulkan melalui survei sosial dan diserahkan kepada team leader.
C. Time line -
July sampai minggu ke 2 August 2016.
3 D. Qualifications, skill and experience required -
Memiliki gelar Master di Sosial, Ekonomi atau disiplin ilmu yang berkaitan.
Term of Reference Cluster 2
-
-
-
Pengalaman minimum 5 tahun dalam melakukan studi sosial kuantitatif dan analisa statistik tentang pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan masyarakat. Mempunyai kemampuan yang baik dalam menganalisa data menggunakan SPSS Bersedia melakukan perjalanan dan tinggal dilokasi survei.
3. Field Researcher (3 Orang)( Expert on Social and Gender (1 orang) dan Expert on Natural Resource Economists (1 orang), Expert on Communication (1) A.
Scope of work -
B.
Outputs -
C.
Laporan data kualitatif Lifescape masyarakat di cluster 3.
Time line -
D.
Bersama Team Leader untuk merancang rencana penelitian, metodologi dan instrumen dalam survei Lifescape. Untuk melakukan pengumpulan data baik data sekunder atau data kualitatif primer dari lapangan berdasarkan pedoman pengumpulan data. Untuk mengawasi pelaksanaan survei sosial yang dilakukan oleh enumerator lokal. Bersama sama enumerator dalam meng-input, mem-filter dan reporting Penulisan laporan kualitatif data survei Lifescape.
July sampai minggu ke 3 August 2016
Qualifications, skill and experience required -
Memiliki gelar Sarjana di Sosial, Ekonomi atau disiplin ilmu yang berkaitan. Pengalaman minimum 5 tahun dalam melakukan studi sosial kuantitatif tentang pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan masyarakat. Memiliki pengetahuan tentang sosioanthropological masyarakat di desa desa intervensi Dapat bekerja dalam team Bersedia di tempatkan di lokasi survei selama minimum 10 hari.
Kualifikasi Konsultan 1. Memiliki pemahaman dan penguasaan yang baik mengenai konteks sosial, gender, ekonomi dan lingkungan yang dibutuhkan dalam melakukan kajian Lifescape.
Term of Reference Cluster 2
4
-
2. Memiliki kemampuan untuk melakukan analisis sosial dan gender, ekonomi dan lingkungan secara deskriptif serta langkah pemecahan masalah yang tepat sesuai dengan kerangka kerja dan output yang diinginkan. 3. Bagi team leader, memiliki pengalaman dalam melakukan supervisi tim kerja. 4. Memiliki kemampuan untuk membuat laporan secara komprehensif sesuai dengan output yang ingin dicapai. 5. Dapat bekerja dalam Tim maupun bekerja individu. 6. Memiliki kemampuan komunikasi yang cukup baik. 7. Memiliki akses terhadap data dan informasi yang dibutuhkan dalam kajian lifescape 8. Secara detil susunan pelaksana LLA adalah: - Team Leader (1 orang/maks 35 hari) - Expert on Social and Gender (1 orang/maks 20 hari) - Expert on Natural Resource Economists (1 orang/maks 20 hari) - Enumerator and Entry Data (10 orang lokal, maks 20 hari) Lokasi Melakukan analisis landscape and lifescape di Kluster 2 dengan fokus wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi di Provinsi Jambi. I. Kecamatan Berbak terdiri dari desa : 1. Rawasari II. Kecamatan Dendang terdiri dari desa : 1. Koto Kandis Dendang 2. Catur Rahayu 3. Jati Mulyo III. Kecamatan Sabak Barat terdiri dari : 1. Kelurahan Teluk Dawam 2. Kelurahan Parit Culum IV. Kecamatan Taman Rajo terdiri dari desa : 1. Manis Mato 2. Rukam V. Kecamatan Kumpeh terdiri dari desa : 1. Rondang 2. Londerang Deskripsi Kegiatan Melakukan Assessment terkait : 1. Analisis Penerima manfaat. a. Mengidentifikasi kelompok penerima manfaat yang ditargetkan : pendapatan rumah tangga, kesetaraan gender b. Penilaian terhadap, tingkat pendidikan (pengetahuan, keterampilan), akses informasi, kesadaran. Kendala akan dinilai dari analisis kebijakan (kesehatan, pendidikan, gender, aspek ekonomi), analisis rantai pasar, analisis kesempatan kerja. Term of Reference Cluster 2
5
-
c. Menggambarkan hubungan kelembagaan, kendala dan peluang. Kajian peran dan hubungan antar lembaga di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. Penilaian dilakukan dengan menggunakan diagram Venn dan pemetaan sosial. d. Kendala dan peluang dari hubungan akan dianalisis secara deskriptif. Hal hal diatas dapat dilihat secara lebih mendalam melalui matriks dibawah ini KOMPONEN Persepsi Masyarakat
Visi / cita-cita
Jaminan hidup
Legitimasi
Aspirasi
Aviliasi
Sarana infrastruktur penunjang aktivitas politik
Produksi
OBYEK Persepsi terhadap kawasan hutan Persepsi terntang wilayah desa Persepsi terhadap pemerintah Persepsi terhadap perusahaan pengelola hutan Persepsi terhadap LSM Persepsi terhadap masyarakat desa sekitar dan pendatang Visi tentang ruang penghidupan Visi tentang perubahan cara dan gaya hidup Desa ke depan yang dicita-citakan seperti apa Seberapa penting legitimasi ruang dalam menopang kehidupan masyarakat desa Sumberdaya alam yang menjadi jaminan hidup (sumber pemenuhan kebutuhan) Skenario degradasi jaminan hidup Aspek yang menguatkan dan melemahkan jaminan hidup Situasi krisis dan strategi mengahadapi situasi krisis Bentuk legitimasi pengelolaan ruang dan sumberdaya alam Bentuk legitimasi struktur kepemimpinan Bentuk legitimasi atas hak kepemilikan sumberdaya alam Aspek yang menguatkan dan melemahkan legitimasi pengelolaan ruang, struktur kepemimpinan, dan hak atas kepemilikan sumberdaya alam Bentuk perjuangan untuk meneguhkan legitimasi pengelolaan ruang, struktur kepemimpinan, dan hak atas kepemilikan sumberdaya alam Model komunikasi politik Sarana dan media komunikasi politik Saluran komunikasi politik NGO’s mitra dan aspek yang dikerjasamakan Instansi pemerintah mitra dan aspek yang dikerjasamakan Perusahaan mitra dan aspek yang dikerjasamakan Masyarakat desa mitra dan aspek yang dikerjasamakan Pola aviliasi yang terbangun dengan mitra (NGO’s, instansi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat desa Syarat administrasi (KTP, KK, dan keterlibatan dalam partai politik) Keberadaan balai pertemuan Rumusan gagasan peletakan fondasi pengaturan ruang dan arah perubahaan kehidupan social (perencanaan pengelolaan ruang dan peningkatan taraf hidup) Nilai produksi aktivitas mata pencaharian utama dan sampingan Term of Reference Cluster 2
6
-
KOMPONEN
Distribusi
Konsumsi
Taraf kesejahteraan
Sarana infrastruktur penunjang aktivitas ekonomi Pendidikan
Kesehatan
Organisasi Sosial
Struktur Sosial
Kepemimpinan
Lembaga Sosial
OBYEK Nilai produksi aktivitas mata pencaharian bercocok tanam Nilai produksi aktivitas industri berbasis bahan baku hasil hutan dan sumberdaya alam non hutan Sistem pemasaran hasil produksi Jaringan pemasaran hasil produksi Peran toke dalam pemasaran hasil produksi Alokasi hasil produksi untuk konsumsi Nilai hasil produksi yang dikonsumsi Pergeseran pola konsumsi Sumber dan nilai penerimaan rumah tangga Alokasi dan nilai pengeluaran rumah tangga Kemampuan menabung Indikator kesejahteraan yang menjadi rujukan masyarakat desa Modal produksi Skill Teknologi Pasar hasil produksi Pendidikan dalam pandangan masyarakat desa Sarana pendidikan untuk masyarakat desa Model pendidikan bagi bagi masyarakat desa (formal dan alternatif) Kemampuan baca-tulis Faktor penghambat dalam memperoleh pendidikan yang layak Jenis penyakit yang sering diderita Sistem pengobatan tradisional Dukungan penanganan masalah kesehatan bagi masyarakat desa Kekayaan hasil hutan untuk bahan pengobatan Pandangan masyarakat desa tentang sistem pengobatan medis Karakteristik organisasi sosial formal (jenis, tugas pokok dan fungsi, dan manfaat keberadaannya bagi masyarakat desa) Karakteristik organisasi sosial informal (jenis, tugas pokok dan fungsi, dan manfaat keberadaannya bagi masyarakat desa) Fondasi yang membangun struktur sosial Diferensisasi sosial (vertikal dan horizontal) Kelas dan faktor dominasi dalam struktur sosial Pemimpin dan tokoh dalam pandangan masyarakat desa Dimensi kekuasaan dan kewenangan dalam sistem kepemimpinan masyarakat desa Tugas pokok dan fungsi pemimpin dan tokoh Aspek yang menguatkan dan melemahkan sistem kepemimpinan di desa Sistem tenurial Sistem kekerabatan dan pola pewarisan Hukum-hukum adat yang berkenaan dengan pengolaan sumberdaya alam
Term of Reference Cluster 2
7
-
KOMPONEN
Kelompok Sosial
Jaringan Sosial
Infrastruktur Pendukung Aktivitas Sosial Sistem Peralatan Hidup
Sistem Mata Pencaharian
Sistem Kemasyarakatan
Sistem Pengetahuan
OBYEK Hukum-hukum adat yang berkenaan dengan pengaturan kehidupan sosial Jenis-jenis sanksi atas pelanggaran hukum adat Eksistensi hukum adat Tugas pokok dan fungsi pemangku adat Aspek yang menguatkan dan melemahkan hukum adat Fondasi yang membangun kelompok sosial Makna kelompok bagi masyarakat desa Fungsi keluarga dalam kehidupan bermasyarakat Pola hubungan sosial internal masyarakat desa Pola hubungan sosial masyarakat desa dengan masyarakat desa lainnya Pola hubungan sosial masyarakat desa dengan pihak luar (NGO’s, pemerintah, dan perusahaan) Model hubungan patron and client yang ada di desa Rumah hunian yang layak menurut ukuran masyarakat desa Balairung Tempat peribadatan Konsep rumah bagi masyarakat desa Konsep pakaian dalam kaitannya dengan identitas diri/kelompok Jenis-jenis teknologi yang digunakan dalam aktivitas produksi Peralatan rumah tangga Proses adopsi teknologi modern Sistem mata pencaharian berburu dan meramu Sistem mata pencaharian bercocok tanam Sistem mata pencaharian industri berbahan baku hasil hutan dan non hutan Sistem pengendalian sosial Sistem penanganan masalah dan konflik sosial Mekanisme persidangan adat Posisi putusan-putusan adat dalam pandangan masyarakat desa Komponen pengetahuan terkait dengan hutan Komponen pengetahuan terkait dengan aktivitas mata pencaharian (perubahan musim dan cuaca) Komponen pengetahuan terkait dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara
2. Analisis Stakeholder - Siapa stakeholder kunci dari bentang alam dan sumber daya alam. - Apa kepentingan mereka. - Bagaimana mereka berinteraksi. - Bagaimana kesetaraan gender - Bagaimana mereka berinteraksi dengan landscape. - Siapa pengambil keputusan dalam pengelolaan sumber daya alam. - Apakah ada potensi konflik atau ketidakadilan dalam mengakses sumber daya alam? Disertai dengan kegiatan yang diusulkan. Term of Reference Cluster 2
8
-
-
Apakah ada bias sektoral dalam pemanfaatan sumber daya alam. (Misal: pertambangan, kehutanan, karet, kelapa sawit, cokelat) Apakah ada transparansi dalam alokasi izin penggunaan sumber daya.
3. Konteks Pembangunan - Assessed dan list semua kegiatan yang terkait dengan Green Prosperity dan NonGreen Prosperity yang berpotensi mempengaruhi program dan aktivitas Landscape – Lifescape. - Jelaskan dampak yang akan terjadi yang terkait dalam pelaksanaan program dan aktivitas Landscape – Lifescape. 4. Analisis Risiko - Mengidentifikasi resiko resiko yang akan timbul dalam pelaksanaan program dan akan berdampak pada program (internal dan eksternal). - Mengidentifikasi strategi mitigasi dan orang atau pihak yang bertanggung jawab untuk mengurangi dan memantau strategi tersebut. A. Metodologi Pengumpulan data sosial ekonomi sebagai pemetaan dan rekomendasi desain dilakukan dengan menggunakan kuesioner sejumlah 500 buah dengan target waktu 20 hari. Daerah sasaran kajian ini meliputi desa-desa yang diperkirakan berinteraksi dengan Koridor RIMBA yang status administratifnya diakui oleh pemerintah daerah setempat, maupun kelompok-kelompok pemukiman yang terdapat secara berkelompok di daerah sasaran. Kajianini dilakukan melalui beberapa tahapan dengan menerapkan metode dan teknik pengumpulan data untuk masing-masing tahapannya, yaitu: Tahap I. Pengumpulan data sekunder yang berkaitan dengan situasi dan kondisi komunitas yang secara bersamaan dilakukan pengumpulan data tentang keadaan demografis, peta wilayah, potensi sumber daya, keadaan ekonomi perdesaan, tingkat kemiskinan, kategori dan intervensi pembangunan yang pernah dilakukan terkait dengan program pemerintah daerah maupun keberadaan perusahan yang melakukan akumulasi kapital di sekitar kawasan hutan ini. Data sekunder dikumpulkan melalui laporan terdahulu, lembaga dan instansi terkait serta berbagai dokumen yang relevan. Tahap II. Pengumpulan data primer tentang struktur sosial, gender, kehidupan sosial budaya, pola mata pencaharian, seluk beluk aktivitas ekonomi menurut jenis-jenis usaha perdesaan, konflik antar para pemangku kepentingan dan strategi survival keluarga perdesaan di sekitar hutan, kondisi demografis kelompok-kelompok sosial, organisasi sosial, pola kepemimpinan dan pengaruh elit di masyarakat, jenis kepemilikan dan penguasaan lahan masyarakat dalam dan sekitar area, sumber-sumber pendapatan, nilai ekonomi dan pemanfaatan pendapatan. Serta status legal lahan sekitar lokasi proyek. Data dikumpulkan dengan metode pengamatan langsung (direct observation), wawancara mendalam (depth interview) dan dilakukan diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD) melalui kunjungan lapangan dan transek ke desa-desa sasaran. Target terdiri dari pemimpin formal, pemimpin informal dan warga petani di setiap desa-desa sasaran penelitian yang dikunjungi telah menjadi informan kunci dalam kajian ini. Pada tahap ini juga dilakukan verifikasi data sekunder dan temuan-temuan data primer awal secara langsung
Term of Reference Cluster 2
9
-
dengan pemerintah (dinas/instansi terkait di tingkat provinsi dan kabupaten yang mewilayahi kawasan), peneliti dari perguruan tinggi setempat, praktisi NGO dan kelompok masyarakat. Tahap III. Melakukan crosscheck melalui diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD) bersama para pihak (multi-steakholders/actors). Tahap IV. Analisa dan sintesa; Menganalisis semua persoalan sosial dan mengembangkan intervensi-intervensi sosial dalam logframe program yang kompatibel. Tahap V. Pembuatan laporan, antara lain laporan kemajuan (Interim Report), laporan sementara (Draft Report), dan laporan akhir (Final Report). Ditulis dalam 2 (dua) bahasa yaitu Indonesia dan Inggris. Dokumentasi visual kegiatan.
Deliverable: Deliverable kegiatan riset ini adalah Laporan Lifescape Analysis termasuk lampiran dokumen pendukung seperti: 1. Catatan hasil pertemuan/FGD/ interview narasumber terkait 2. Kuisioner 3. Dokumentasi berupa foto, peta, video, dll 4. Data-data pendukung lainnya Reporting responsibility: Konsultan akan melaporkan dan memberikan hasil capaian kepada Team Leader, Implementing Project Coordinator dan Project Manager Cluster 2 Jangka Pembayaran: Metode pembayaran dilakukan 3 tahap: 1. Tahap 1 : 30 % saat tandatangan Kontrak 2. Tahap 2 : 40 % saat memberikan Draft Laporan 3. Tahap 3 : 30 % saat memberikan Laporan Final B. Budget Semua pembiayaan akan di lakukan oleh WWF Indonesia C. Waktu Pelaksanaan Activities
I
Juli II III
IV
I
Agustus II III
IV
Life-scape Persiapan dan pembuatan kuisioner Pembentukan team Enumerator Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi (two groups)
10
Training Enumerator Pengumpulan data qualitatif oleh enumerator
Term of Reference Cluster 2
-
Data tabulasi dan analysis / entry data Penulisan laporan
D. Supporting documents required: 1. Copy of ID / KTP 2. Copy of NPWP 3. Bank Information (name written, bank account, bank address, SWIFT code – for US payment). 4. Email address 5. Phone number 6. CV’s 7. Referensi 8. Hasil Penelitian/Publikasi and Report
11
Term of Reference Cluster 2