Lampiran I Pertanyaan Wawancara No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
No 1 2
Pertanyaan Inti Untuk Dosen dan Pegawai Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah merger? Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger? Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger? Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger? Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah kemangkiran setelah merger? Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger? Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger? Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab. setelah merger? Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah merger? Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah merger? Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah merger? Pertanyaan Inti Untuk Pimpinan dan Mantan Pimpinan Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung dengan UKSW pada tahun 2001/2004? Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu? 131
3
Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?
4
Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?
5
Bagaimana kedua belah pihak sepakat untuk merger?
6
Bagaimana proses persiapan merger?
7
Bagaimana proses merger dijalankan?
8
Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja, sikap kerja dan kepuasan kerja. Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak merger?
9
No
Pertanyaan Tambahan
1 2
Apa yang anda kuatirkan terhadap merger ini? Apa harapan anda terhadap merger ini?
132
Lampiran II Hasil Coding Data Hasil coding data wawancara Persoalan Penelitian 1 Informasi yang ingin diketahui Masa depan karir Kesempatan promosi Keamanan kerja secara umum Persoalan Penelitian 2 Informasi yang ingin diketahui Dorongan mencapai tujuan Semangat kerja Inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab Persoalan Penelitian 3 Informasi yang ingin diketahui Sikap dalam melayani Sikap dalam melaksanakan pekerjaan Sikap melakukan inisiatif kerja Persoalan Penelitian 4 Informasi yang ingin diketahui Jumlah kehadiran pegawai atau jumlah kemangkiran Perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan Perasaan adil atau tidak adil dalam menerima imbalan Suka atau tidak suka dengan jabatan yang dipegangnya Sikap menolak pekerjaan atau menerima dengan penuh tanggung jawab. 133
Persoalan Penelitian 5 Informasi yang ingin diketahui Kondisi Pendidikan dan pengajaran Kondisi Penelitian dan pengembangan Kondisi Pengabdian pada masyarakat
134
Hasil wawancara dengan Bapak C (Dosen FBS/M7) Hari : Senin, 8 Juli 201 Waktu : 10.00 WIB Niko : Pewawancara (P) C
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? T : Karir saya sebagai pengajar disini, kalau melihat dari apa namanya, rencana merger ini, Tidak saya kira kok nggak mempengaruhi karir saya berpengaruh karena saya kira merger ini kan memasukan progdi sastra. Jadi saya memang nantinya sudah akan terlibat Fokus disana, saya masih tetap fokus ke PBI. PBI tetap berjalan dengan nanti adanya progdi baru sastra, sepegetahuan saya seperti itu. Jadi soal masalah karir saya kedepan saya masih tetap tinggal di PBI. P : Apakah merasa peluangnya disana Fokus nantinya akan lebih terbuka? T :Emm, saya juga ngak melihat itu juga, tetap kalo menurut rencana fakultas, memang yang berprofesi PBI akan tetap di jalur PBI, dan nanti beberapa pengajar yang dulunya di STIBA, mereka yang akan masuk ke progdi sastra dan beberapa dosen PBI yang memang latar belakang pendidikanya sastra, sepertinya akan masuk progdi sastra. P : Ada kolaborasi nantinya? Tidak T : Kolaborasi antara StiBA dengan FBS hanya berpengaruh sebatas dalam kegiatan kemahasiswaan dan dalam mata kuliah dasar. Jadi selama ini saya tidak mengalami kendala disemester pertama 135
dalam menangani mahasiswa tahun petama, dan nantinya juga mungkin tidak akan terlibat disitu P : Berarti belum ada bayangan kedepan karir Belum ada pak C setelah merger ini? gambarkan T : Terus terang kalau untuk masalah karir saya masih belum ada bayangan, karena saya tetap berjalan di PBI, mungkin yang beberapa dosen yang latar belakangngya sastra, nantinya mereka akan masuk ke sastra Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? T : Inikan masih belum satu semester ya, belum Masih dalam ada promosi sama sekali. Saya masih tetap proses seperti biasanaya karena dengan adanya progsi baru, saya bisa menggunakan emm, kalu pun nanti misalnya beberapa presentase atau pun yang berhubungan dengan sastra, itu tidak bisa dipakai untuk meningkatkan promosi dalam FBS itu. P : Dalam beberapa hal mungkin ada Ditempatkan perampingan dan mungkin dalam beberapa hal sesuai bidang ada penambahan struktur? T : Kayaknya dari rencana ini, bakal yang menjabat dijalur sastra tetap orang sastra. Saya kira saya nggak akan kompeten dalam menangani jabatan struktural diprogdi yang baru P : Ketika penggabungan ini, apakah pak K Belum ada melihat bahwa setelah penggabungan ini, pasti gambaran akan ada peluang lebih besar untuk promosi jabatan, atau sebaliknya? T : Nggak, nggak ada gambaran saya. Saya hanya berpikir seperti saya selama ini, nggak tahu peluangnya. Paling kalau dilihat dari struktur. Eee jabatan struktural ini kan hanya 136
diperuntukan nanti dengan kaprogdi dua, sastra dan PBI, dan tatkala nanti orang yang memegang itu sastra nantinya, itu aja Bagaimana Keamanan kerja secara umum merger? T : Emm.. Karena saya dosen tetap selama 9 tahun. Saya merasa ini suatu hal yang positif. Dalam arti bertambahanya progdi baru, jadikan fakultas ini semakin melebar. Semakin melebarkan progdinya. Saya akan tetap berkarir di PBI. Nanti teman-teman yang baru masuk dari STIBA, akan masuk ke Progdi Sastra, dan itu tidak akan mempengaruhi posisi saya disini Hanya saja mungkin yang saya rasakan adalah saya kurang tahu nanti gedung ini akan sepadat apa, dan itu sedikit yang dikhawatirkan.. P : Kenyaman akan terganggu? T : Iya saya kira kesitu, saya kira saya memandang itu seperti itu, akan ada progdi baru, ada kolega baru mereka akan terus membuka progdi baru, cuman jumlah dosen dan ruangnya sedikit. Kenyaman bekerja yang megkhawatirkan, karena selama ini kan, dosen hanya ingin seperti ini dan jalur ini sudah paslah, dan apabila nantinya masih ada progdi yang lain, itu yang saya kurang tahu yang seperti apa, ya tapi kalau kerja itu agak banyak Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk tujuan pasca terjadinya merger? T : Saya kira saya senang dengan jadi dosen, dan semangat dalam mengajar di PBI, dan saya sama sekali tidak akan campur tangan dengan sastra, karena saya bukan P: Berarti selama..kita anggap aja 1 tahun ya,
di FBS setelah optimis
Tidak berpengaruh Kekuatiran akan fasilitas pendukung Kekuatiran akan fasilitas pendukung
mencapai suatu Fokus pada bidang sendiri
Masih sama 137
dorongan dalam diri pak Kristian untuk melakukan sesuatu, apa masih sama seperti yang dulu, atau malahan ada perubahan ? T : Masih sama.. P : Tidak merasa ada yang berbeda? T : Ya mungkin hanya bertambahnya dosen dan mahasiswa, dan saya juga selama ini tidak khawatir, suasana disini masih tetap ada seperti suasana sebelumnya, saya kira berkembang P : Perkembangan ini tidak mempengaruhi niat Optimis pak Kristian? T : Tidak Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? T : Ee.. Kalau semangat kerja saya pikir, saya Semangat lebih sedikit meningkat dalam hal kerja sama meningkat sesama dosen, karena dengan adanya meetingmeeting di aras fakultas, kita bisa bertukar pikiran, dalam hal misalnya kita mau mengajak yang lain Contohnya ada event besar kita bisa meminta Kerja sama tenaga-tenaga yang lain, itu yang membuat saya lebih semangat, dulu susah sekali, dan tahun ini kita akan mengadakan event besar, dan banyak personalnya, dan saya kira itu membaut saya ingin lebih semangat untuk bekerja. Jadi tidak merasa susah, kok ngk ada yang bantu P : Itu dijadikan sebagai semangat? T : Iya, karen itu sifatnya kolaboratif, dan saya kira itu sudah ada semangat dalam melakukan kerja Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger? T : Saya tidak pernah berpikir sejau itu ya, Lebih fokus hanya saya akan lebih..dan selama ini saya 138
masih aman, saya lebih fokus berkreasi di pendidikan, dulu sebelum tidak ada pengajar berlatar belakang sastra, kan satu semester membantu dan dulu saya mengajar di sastra, jadi sekarang tidak ada. jadi harus mengajar jenis matakuliah yang tidak dibidang saya, P : Berarti mengurangi kreatifitanya, kalau dulu melampauhi kemampuanya, kalau sekarang? T : Kalau saya lebih fokus, kalau dulu kan lebih bervariasi, kekurangan dosen mengajar, mata kuliah sastra ok, yangg dulu-dulu banyak kesempatan, sekarang tidak ada, intinya saya kira kreatifitas lebih fokus P : Inisiatifnya untuk bekerja? Sama saja T : Apa ya, saya kayak gini aja sih tetap mempertahankan P : Tidak memberikan dorongan apapun pada Lebih produktif penggabungan ini? T : Hanya untuk yang biasa kita lakukan pengabdian masyarakat, seminar internasional P : Yang sebelumnya pak tidak menduga-duga? T : Sebelumnya sudah ada, cuman kita agak kurang, sekarang lebih banyak bantuan, saya kira kita bisa dengan senang mengajak temanteman P : Rasa tanggung jawabnya setelah Penyesuaian penggabungan ini? T : Saya melihat dibeberapa teman yang baru bergabung semangat kerjanya masih tinggi, karena mungkin mereka merasa perlu disini. Saya kira mereka harus mengikuti ritme kerja yang cukup sibuk sebelumnya dan semuanya pada sibuk Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? T : Kok saya agak merasa..memang ini Lebih terbuka 139
kegiatan kemahasiswaan juga digabung antara mahasiswa stiba dengan mahasiswa fbs dalam satu kemahasiswaan. Jadi mereka, kegiatan kemahasiswaan semakin banyak. Saya kira apa yang bisa saya lakukan ya akan kubantu mereka meskkupun itu sedikit lebih sibuk P : Tapi yang anda rasakan selama ini? Kecewa T : Saya hanya sedikit menyayangkan kegiatan yang beberapa dihapus, beberapa kegiatan yang di stiba yang lama, karena disini sudah penuh, tidak bisa terakomodasi. Ada kegiatan sana yang bagus yang dibawa Kolaborasi kesini sehingga beberapa kegiatan disini yang tidak penting harus dihapus, itu saya kira bisa membuat saya lebih semangat, oh ternyata dimahasiswa pun mereka bisa memadukan. Jadi kalau mereka pun fine ya, kenapa kita tetap melayani mahasiswa dengan sangat fair Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Tetap semangat, terus terang saya tetap Tetap semangat fokus ke PBI dan saya kira kedatangan progdi dan fokus baru atau hasil penggabungan itu tidak membuat saya merasa dengki, tidak membuat saya juga terancam tetap fokus terhadap apa yang kami persiapkan Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger? T : Tetap melakukan yang selama ini saya Lebih senang lakukan dan sedikit senang dengan tambahan membantu pekerjaan Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah kemangkiran setelah merger? T : Karena jadwal saya tetap sebelum ada Tidak berubah penggabungan, jam ngantor saya sama jam 140
makan saya sama, jadi minimum P : Kuantitasnya sama? T : Sama P : Kualitasnya? T : Sama, karena selama ini beberapa pengajar yang di stiba bergabung disini mereka masih banyak menyelesaikan mahasiswa yang lama Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Sampai sekarang saya senang Senang P : Senangnya apa ? Kolaborasi T : Ya senangnya kembali ke yang tadi akan ada dosen yang baru, kerja sama, berkreatifitas, ya seperti yang saya katakan tadi juga. Saya tidak tahu apakah nanti kedepannya akan masih padat bekerja di satu ruang, mungkin itu yang nanti bisa mempengaruhi kehadiran saya dikantor. Saya akan tetap aktif, bisa dihubungi, bisa dicari ada dikampus. Cuman untuk space dikantor ruangan tidak tahu, kalau tidak ada ruang yang memadai. P : Perasaan yang membuat tidak senang? Keterbatasan T : Perasaan terlalu padat karena kan disini fasilitas akan ada banyak orang. Selama ini sih gak masalah mereka belum ke kantor sama sekali mereka hanya akan datang kesini ketika ada kelas disini tapi mereka masih banyak yang masih menyelesaikan mahasiswa disana jadi selama ini belum kelihatan. P : Tidak mempengaruhi perasaan bapak, Senang T : Ohh tidak saya masih tetap sama, nanti kalau terlalu padat ya bagaimana Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger? T : Itukan dari universitas, diukur dari pangkat Senang 141
golongan, saya senang dengan gaji saya P : Dengan pekerjaan yang diterima, imbalan Tidak yang diterima dibandingkan dengan yang lalu berpengaruh T : Sama, karena imbalan itu tidak berpengaruh dalam progdi baru, saya kira imbalan finansial itu regulasi dari pusat P : Tidak ada kecemburuan-kecemburuan? Tidak ada T : Tidak ada kecemburuan Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger? T : Saya tidak menjabat jabatan, karena saya Biasa saja hanya dosen biasa, saya mengajar, mengajar masyrakat, melakukan penelitian P : Sudah puas dengan keadaan ini sekarang? Belum puas T : Kalau puas belum, saya masih ingin tetap meningkatkan publikasi, harapan saya ya menjadi pimpinan yang tertiggi P : Jabatan apa sekarang yang dijalani? T : Jabatan akademik ya. bukan struktural, saya tidak berminat. P : Melihat kedepan ada kemungkinan lebih optimis baik gak, T : Saya bisa melihat positif, pasti lebih baik P : Karena ada rekan baru? Rekan baru T : Ya karena ada rekan baru pasti akan lebih fokus Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab. setelah merger? T : Oh justru gak banyak menerima karena ada Rekan baru banyak teman teman yang membantu jadi akan ada tambahan orang untuk mengurusi bidang bidang tertentu misalnya tesis untuk mengurus pengembngan satu mata kuliah tertentu itu saya akan senang karena akan ada lebih banyak teman.tapi jabatan secra stuktural yang 142
dipercya untuk bertanggung jawab saya gak ada gambaran karna saya gak pengen tanggung jawab seperti itu. P : Jadi selama ini cukup senang ketika ada Senang tambahan baru T : iya, P : Ada penolakan ? Fakus T : Enggak gak ada, kecuali nanti misal ada tanggung jawab yang kondensinya sangat ke progdi karena saya gak menguasai mungkin saya akan menolak. Saya akan lebih fokus ke tanggung jawab kepercayaan. Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah merger? T : Untuk pengajaran tidak ada beban karena Seperti biasa saya pengen menyerapi masalah pengabdian ke masyarakat. Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah merger? T : Penelitian emang kita harus fokus dan Lebih fokus selaras dengan bidang yang ada, kalo untuk kolaburasi penelitian dulu dengan sekarang sama karena kita tetap. Tapi kalau untuk informasi informasi atau undangan undangan presentasi seminar itu ada pasti itu akan mendukung latar belakang PBI dan sastra, dalam pengembangan keilmuan kita lebih fokus ke pengembangan material. P : Yang sebelumnya masih campur aduk, T : Ya itu tadi ada beberapa matakuliah yang berbau sastra jadi sekarang kita sudah tidak repot seperti itu. A teman teman yang lebih bisa unuk mengembngkan itu. Dan kita fokus ke PBI. Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah 143
merger? T : Karena lebih banyak koneksi dari teman baru. dulu ada permintaan untuk melayni masyarakat dalam beberapa hal, dengan adanya teman teman yng baru mereka akan lebih banyak menginfomasikan, kita butuh seseorang untuk melyani masyarakat jadi masih banyak peluang, dulu saya diminta untuk membantu melayani permintaan masyarakat, sekarang lebih ke, ini membutuhkan bantuan ini, yang ini mebutuhkan bantuan ini, jadi banyak peluang untuk mengabdi. P : Jadi lebih fokus ya. Sebelum kita tutup ada yang lain yang mau bapak sampaikan ? T : Jadi pointnya adalah penggabungan ini belum sepenuhnya terjadi, jadi masih ada beberapa hal yang kita masih berjalan sendiri sendiri. Dalam arti disini situasi dosen dan mahasiswa masih seperti yang dulu, karena StiBA masih menyelesaikan mahasiswa yang disana, mereka kesini paling untuk mengajar dan rapat.
Lebih banyak koneksi
Masih dalam proses penggabungan
Univesitas P : Harapan kedepan ? membantu T : Saya harap universitas tetap membantu baik proses dalam birokrasi dan gedung dan sebagainya. penggabungan
144
Hasil wawancara dengan Ibu A (Dosen FBS/M8) Hari : Kamis, 27 Juni 2013 Waktu : 11.00 WIB Niko : Pewawancara (P) A
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? T : Setelah merger, Saya sebagai doses begitu Semua memiliki ya, dosesn FBS. Sementara saya tidak melihat kesempatan yang seperti itu. karena saya pikir kok saya sebagai sama dosen begini, pasti masing2 memiliki kesempatan yg sama dengan tm2 anggota yang baru misalnya dalam melakukan penelitian, untuk melakukan pengabdian masyarakat. Malah kami juga bekerja sama dengan mereka, Kerja sama dengan hal misalanya dalam melakukan pengabdian masyarakat, kerja sama dgn pak Toar. Kemudia melakukan apa hal lain mungkin antara tm2 FBS yg akatif dgn teman dari stiba, seperti itu. Tapi kalau ketakutan, saya melihatnya masih, Masih kayaknya masih biasa, belum ada perubahan. biasa Tapi itu bisa juga karna saya mengalami itu karena sebagai aras pimpinan. Saya sebagai pimpinan masih melihatnya seperti itu. Tapi nanti kedepanya apakah akan tetap masih seperti itu atau tidak tergantung dari pimpinan FBS. Bagaimana mereka mengayomi keduanya
seperti
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?
145
T : Saya merasa sama aja. Mungkin untuk Masih sama sementara ini belum terlalu terasa efeknya. karena nanti itu kedalamnya secara internal sudah ok. Tapi secara diluar kita masih proses. Jadi hal2 seperti itu belum terasa. Tapi tidak tau kalau segala sesuatu sudah Masih proses formal, lebih resmi, saya belum bisa saya bayangkan. Karena ini masih proses. Itu yg saya bilang apa pun itu tergantung dari pimpinan fbs sendiri. Bagaimana memberikan keadilan kesemua pihak Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah merger? T : Masih sama. Seolah juga tidak ada Masih sama perubahan yg signifikan, tidak terasa. Karena sesungguhnya tm2 dari kartini atau STIBA mereka bukan baru. Seperti pak Toar sempat mengajar d fbs. Apakah merasa terancam karena ada pendatang baru? Tidak merasa terancam. Kalau ada yang lebih layak ya silahkan. Saya menganggapnya sebagai 1 keluarga. Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger? T : Ga ada. Masih seperti kebiasaan yg saya Masih sama lakukakan pada saat sebelumnya. Misalkan pengurusan mahasiswa. terlepas dari merger atau tidak merger saya tetap kerja hari itu. Bukan berarti kalau merger saya lebih... saya 146
tidak seperti itu Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? T : Sama saja. Tapi ada hal2 tertentu juga lebih Lebih semangat semangat. Dengan ada tm2 baru (boleh sebut nama?) Teman baru seperti pak Toar. Orangnya menyenangkan, jadi bekerjanya lebih bersemangat T : Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger? Biasa aja, saya masih melihatnya biasa aja.
Biasa saja
Rasa tanggung jawabnya, biasa aja. Saya tidak merasakan dampak langsung. Sebenarnya, seperti progdi baru datang, terus kita lebih yg sebelumnya anak2nya 10 sekarang jadi 15 Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? T : Yang dimerger itu kan berarti tidak terlalu. Masih sama gini, saya tanggungjawab saya masih kan mahasiswa PBI jadi tidak terlalu banyak berinteraksi dengan mahasiswa STIBA atau mahasiswa sastra. Jadi kalo dibilang gmana2, karena yg saya layani tetap mahasiswa saya sebelumnya jadi tidak ada seperti apa... Tapi kalau misalkan saya harus melayani Memberi mahasiswa dari STIBA, saya akan perlakuan yang memperlakukanya seperti mahasiswa saya PBI. sama Jadi tidak akan. Mentang anak tiri kan.. tidak seperti itu. Saya tidak bisa mengkotak-kotakan. Mahasiswa ini dan mahasiswa ini, semuanya mahasiswa FBS. 147
Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Sama aja sih. Tidak ada yg berubah.
Masih sama
Cuman ketika mereger itu dimulai, itu memang Bekerja kami bekerjanya lebih keras. karena memang keras posisi saya sebagai salah satu tim managemen, harus tau kok ni mau apa.
lebih
Supaya, karena waktu itu pimpinan itu kan apa namanya, berkelanjutan untuk menyampaikan kepada staf kepada flop. Jadi memang tim manajemen sendiri waktu itu tidak punya ini, jadi kami harus kerja keras. Karena waktu itu pimpinan mepunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada staf, kami bekerja keras, karena harus banyak dokumen yang dilihat,bisa atau tidak. Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger? T : Tidak mempengaruhi bagi saya. Kalau ada Masih sama yang minta training saya lakukan dengan baik Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah kemangkiran setelah merger? T : Saya datang tiap hari. Tidak ada perubahan Masih sama berangkat sama dan pulang sama Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Sama saja. Saya mungkin tidak menyenangi Masih sama mengajar bukan karena merger tapi karena misal ada mahasiswa yang attitude jelek 148
Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger? T : Kalau imbalan itu kan pakai standar UKSW, Sesuai standar jadi kan sama. Jadi sama saja, kan dipakai aturan UKSW UKSW, jadi tidak serta merta berubah gajinya. Kalau dibilang beban mengajar sama, 12 jam. Kalau dibilang adil tidak adil ya tidak ada karena sesuai aturan UKSW. P : Deskripsi kerja sama? T : Sama, tetap mengurus mahasiswa. Bedanya kalau PBI yang masuk sedikit, tapi bukan karena merger. Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger? T : Sama saja, mungkin karena saya administrasi Masih sama progdi jadi lebih banyak interaksinya dengan mahasiswa Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab. setelah merger? T : Tidak ada pengaruhnya dengan merger Tidak dalam hal menolak pekerjaan. Seperti contohnya terpengaruh ketika mau mengubah kurikulum, ditunda bukan karena merger tapi karena persiapan. Kalau saya melihatnya teman2 yang lain yang berusaha menyesuaikan diri karena mereka yang masuk. Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah merger? T : Susah ditentukan, karena harus melakukan Masih sama penelitian dulu, seperti membagi kuesioner dan 149
mengobservasinya. Tidak bisa memberi pendapat karena saya harus melihat lapangan dulu. Karena kondisi sekarang, setelah merger, dosen baru tidak serta merta mengajar di PBI, hanya ada 3-4 SKS sesuai beban mengajar di STIBA. Tapi kalau dari mahasiswa mengatakan tetap baik. Itu lebih ke personal, tapi tidak bisa digeneralisasi. P : Ada keluhan? T : Ada, kalau keluhan tidak dihindarkan. Keluhan juga untuk dosen dari dalam. Jadi sama saja. P : Keluhan yang sering didapat? T : Mengajarnya kok hanya duduk saja, hanya membagi tugas, kan mereka mempunyai budaya disana dan kami juga punya budaya mungkin belum pas.
Perbedaan budaya
Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah merger? T : Sama saja. Mungkin karena saya belum Masih sama menerima surat dari pemerintah. Jadi walaupun mereka melakukan penelitianpun, belum bisa diklaim FBS, masih STIBA. Mereka belum bisa memakai nama FBS UKSW. Walaupun secara administrasi sudah dosen FBS. P : Kalau dari dalam diri sendiri ada peningkatan? T : Sama saja, kalau harus meneliti ya meneliti, pengajuan ya pengajuan. Tidak ada 150
hubungannya dengan merger. Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah merger?
Harapan untuk merger? T : Saya berharap agar ijin segera turun supaya Izin semuanya jadi lebih jelas. Untuk keluarga lama keluar dan keluarga baru akan lebih jelas. Siapa yang mesuk PBI dan sastra.
segera
Suasana kerjanya tetap, kekeluargaan, Semangat kerja komitmennya juga tetap, tidak berubah terjaga
Hasil wawancara dengan Ibu H (Dosen FBS/M4) Hari : Selasa, 23 Juli 2013 Waktu : 14.00 WIB Niko : Pewawancara (P) H
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? T : Saya cukup pesimis terus terang terhadap Pesimis merger. Karena menurut saya gini, pimpinan UKSW Membutuhkan mungkin sebagai yang lebih tahu. Harusnya pengarahan membimbing menurut saya dan itu tidak dan terjadi, dilepas. Saya juga yakin dosen FBS pendampingan tidak tahu merger itu bagaiman. Jadi sekarang banyak masalah juga. kayak Banyak misalnya yang saya dengar dosen STIBA tidak masalah masuk di gedung STiBA, juga tidak masuk di 151
FBS, dan itu kontrolnya juga susah, pokoknya saya sudah bilang dari awal harus jadi satu. Terus terang gini, saya ini tahu banyak dosen2 PBI dari Universitas lain, karena saya disuruh presentasi, diundang, gitu, kalo menurut saya dikala saat ini dimana jurusan2 semakin meningkatkan SDM, kita justru mnurunkan SDM dengan menerima 10 orang yang aku tahu. Mungkin mereka bagus, mungkin, cuman karena di FBS itu tidak ada evaluasi dan mungkin di Universitas itu tidak ada evaluasi yang cukup ketat jadi lemah karena sistemnya kurang dari sistem SDM P : Jadi bu H melihat karirnya setelah penggabungan ini tidak yakin T : tidak yaikin, dari FBS kamaren ya, kita mendapat 167 mahasiswa, itu satu. Kalo saya seperti itu sih karena itu tadi, memberikan sesuatu kepada orang yang tidak tahu bagaimana dan tidak dibimbing. cukup pesimis sih kalo saya P : Ada pikiran untuk keluar dari UKSW begitu ? T : Karena kondisi ku sekarang ini kan nggak tahu. Lah gimana. menurutmu sendiri gimna? Saya itu pengen tahu yang lain, posisi dari segi ekonomi itu seperti apa. Karena ya itu pak Hendro sudah bilang, hati-hati lho di merger 1 orang aja keadaanya kaya gini, karena juga gini masalah dengan teman2 mereka juga kurang profesional, menurut saya. Dalam arti gini, mereka banyak yang berteman dengan rekan STIBA, jadi mereka berfikir ahh ga enak masa kita mengevaluasi teman sendiri P : Kalau 152
melihat sekarang ni apa ada
Membandingk an
Pesimis
Pesimis
kemungkinan? T : Gimana yaa.. Ya gimana, karena ya kondisinya tadi itu. dan juga satu lagi, menurut saya waktu itu, Studi lanjut Doktor FBS kan cumn 2 profesor 1 dan sudah Dosen pensiun. inikan kita harus berfikir menyekolahkan sekian banyak orang untuk S3 padahal S3 kita itu cukup lambat, ada yang belum selesai, lama sekali. yang satu barmaslah. itu satu, Kedua, kita juga fair teman2 StiBA ini di S3 kan kapan? Setelah semua FBS S3 lalu mereka tau bagaimana? Karena sekarang ini yang berkembang, setelah teman2 STIBA masuk FBS mereka minta di sekolahkan, nah ini bermasalah juga karena brehubunga dengan uang kaya gitu. Dan belum terselesikan juga itu, jadi disini kita setuju tapi kita juga tidak membuat teman-teman di STIBA untuk tidak berpikir panjang, Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? T : Secara fungsional saya sudah keluar dari Masih situ dan bertahan di urutan juga kalo struktural berharap masalahnya mungkin kesempatan itu ada. Cuman arah saya tidak kesitu di FBS ini loh, Pesimis karena menurut sya juga tidak apa ya, ya itu tadi saya pesimis sedikit ketika saya menjabat menjadi dekan waktu itu saya sangat optimistik. Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah merger? di T : Setelah saya ngomong dengan pak john Kurang gimana kalo ada masalah, saya berkonsultasi akomodasi kepada siapa. saya jadi kurang di akomodasi. saya terus terang takut apalagi pak jon kan akan turun dan sekarang merger inikan masih sangat 153
belum pasti saya juga bilang seharusnya Dikti bilang kalau izin belum keluar universitas tidak boleh menerima mahasiswa, kalo menerima bisa di tuntut, berarti jurusan sastra FBS inikan ngeri juga menurut saya, dan orang tua juga mungkin gak tahu kalo kondisinya seperti ini. Saya terus terang takut apalagi pak Jhon kan Takut akan turun dan sekarang merger inikan masih sangat belum pasti saya juga bilang seharusnya. izin Dikti bilang kalau izin belum keluar, Tunggu Dikti universitas tidak boleh menerima mahasiswa. kalo menerima bisa di tuntut, berarti jurusan sastra FBS inikan ngeri juga menurut saya, dan orang tua juga mungkin gak tahu kalo kondisinya seperti ini. Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger? T : Ya terus terang itu cukup berimbas Cukup tapi mungkin sekarang sih tidak begitu ya berimbas karena saya punya hal lain yang saya kerjakan. Dulu pas awal2 cukup berimbas dalam arti gini, karena saya melihat ini tidak benar. Kenapa kok gak berpikir hal yang harusnya mereka pikiran kaya gitu dan juga kasihan juga teman2 STIBA kaya teman2 STIBA banyak yang bilangnya ke saya mereka bilang mau S3 tapi kok pimpinan StiBA bilang gak boleh dulu, lha ini bagaimana? Ya saya bilang kamu harus menuntut dan saya melihat teman2 STiBA ini agak minder seperti yang itu bilang tadi, mereka masuk ke FBS juga S3 nya kapan belum jelas. Mereka masih bayar sendiri kalo seminar, kaena mereka masih pakai nama STIBA mereka masih harus bayar sendiri tapi ada beberapa orang STIBA yang dibayar FBS. Lha 154
Studi dosen
lanjut
Terjadi ketidakadilan
ketidak sama rataan itu lho yg saya juga heran saya tahunya gak formal ya, bukan di meeting cuman dari ini ngomong sebagai teman. Jadi ya kurang tau saya Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? T : Kalau sekarang lebih meningkat karena Lebih lebih banyak waktu. gak kaya menjadi pejabat bersemangat struktural karna butuh pengorbanan. T : Seperti dalam prinsip leaderhip kalau kamu Memberi ingin anak buah mu lari jauh kamu harus bisa contoh kepada lari lebih jauh dulu. kalau gak gitu ya susah. itu bawahan harus dimulai dari sekarang. Bu Victoria bu Susan itu tidak mendidik jadi kalau disuruh meneliti kurang efekif, karena kamu aja ga meneliti kenapa saya harus meneliti ? Sehingga faktor dosen yang lemah ini sangat melemahkan akreditasi, karena waktu di tinjau ternyata peneliian Cuma sedikit, doktornya sedikit ga sampai 50%. Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger? T : Melihat pekerjaan dengan merger stiba Meningkatkan tidak ada hubunganya, tidak begitu berkaitan, daya jual diri ya seperti itu tadi saya berusaha supaya daya jual saya itu tidak hanya di FBS. Saya tidak mau menjadi ikan besar dikolam kecil, jadi kalau bagi saya itu masalah itu, saya bagaimana caranya justru itu meningkatkan kreatifitas saya, dan menurut saya itu tidak begitu berimbas, terhadap kreatifitasnya, dalam arti publikasi, terus mengajar kumpul bahan, justru kalau menurut saya yang saya tidak punya itu fakultas karena mungkin pimpinan berpikir saya akan mungkin, saya tidak pernah diinformasikan. Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? 155
T : Untuk fakutas saya lebih mengimbangi Mengimbangi yang mereka lakukan sih tapi, terutama mahasiswa ini terlalu di tuntut menurut saya. Cuman ada hal-hal yang meronta kayak misalnya waktu buat brosur sastra tidak dimasukkan lah kenapa gak boleh? Kan udah merger, Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Di FBS ini terus terang saya merasa Terasingkan minoriytas karena teman2 cukup majority gitu. T : Saya merasa emm banyak sih pekerjaan Membutuhkan yang datang dari ketua progdi dan segala dukungan macam Cuma kalo saya membuat suatu pimpinan pekerjan maka saya harus didukung oleh pimpinan FBS jangan samapai saya bilang enggak pimpinan FBS bilang iya. Itu pernah saya alami makanya saya lebih ke enggak saya lebih suka arahnya mengajar lebih dengan ilmu nggak dengan kebijakan2 karena banyak hal. Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger? T : Karena saya memandang diri saya tidak Tidak mau berkaitan dengan program Merger StiBA saya terpengaruh berpendapat tanpa UKSW saya bisa bekerja dimanapun, jadi menurut saya, saya tetap mengajar ya biasa saja. karena itu kelas ya. Ya biasa aja dan karena saya berpikir karena Meningkatkan kondisi FBS yang seperti ini saya harus daya jual diri memperkaya diri saya supaya daya jual saya bukan hanya di FBS dimanapun saya bisa diteima, itu yang saya kejar sekarang. Suka ngomong dengan teman-teman yang lain diluar uksw Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah kemangkiran setelah merger? T : Kalau mengantor emang ga ada keharusan Masih sama untuk megantor. kalo masalah itu ya sama aja 156
menurutku gak ada efeknya. P : Dari sisi mengajarkan? T : Itu bisa dibuktikan kalo itu, engak ada. Dengan teman2 STIBA juga oke, Cuma masalahnya kan saya bukan dengan Masalah teman STIBA personal tapi kan masalah sistem sistem. Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Kalo pekerjaan saat ini oke. Tapi itu lho Terbebani yang mengganjal itu. Masalah merger ini terus terang, apalagi setelah saya tahu bahwa menurun. Saya dan temen2 memang perlu ada monitor. Saya mencoba sekali memisahkan perasaan saya ke itu supaya tidak mepengaruhi pekerjaan saya, cuman dekan itukan adik saya. Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger? T : Saya sih gak pernah kepikir itu ya. karen Tidak menrut saya gini, imbalan itu kan gak ada kepikiran hubungannya, sistem imbalan itukan juga ada jadi menurut saya apa itu ada hubungannya, Bagimana perasaan anda (suka atau tidak jabatan yang dipegang setelah merger? T : Sekarang saya senang karena beban saya turun. karena gini masalahnya. Kalo saya menjadi pemimpin pada orang yg tidak mau dipmpin itu percuma, menurut saya dalam beberapa kasus ya. Dalam kasus stiba ini tidak ada satupun yang bertanya kepada saya, jadi waktu itu saya berpikir untuk tetap menjabat menjadi dekan, tapi kondisinya mereka memutuskan setuju dengan menutup mata, nah siapa saya sebagai pimpinan gitu lho. Saya takutnya nanti saya tanda tangan, karena waktu itu MOU itu banyak titik lemah dan saya
suka) dengan Senang Terjadi masalah kepemimpinan Komunikasi tidak berjalan dengan baik
Pertimbangan ekonomi dan 157
melihat sudut ekonomi dan hukumnya. Teman- Hukum belum teman mikirnya, udahlah tanda tangan aja. tuntas Nanti kalo ada hal-hal ya di beresin di belakang. Tapi tipe saya tidak seperti itu karena saya juga orang penelitian jadi saya babat topik ini baru saya ambil metodologi yang tepat seperti apa, sama saya melihatya juga dari sisi seperi itu. Jadi kalo kitanya posisi sekarang lebih senang Lebih senang atau tidak, saya lebih senang daripada saat2 itu. Saat itu ya saya memutuskan untuk mundur karena terus terang saya merasa ini pertandingan yang tidak akan saya menangkan. Lebih parah lagi saya akan berperang tanpa Kepemimpinan tidak pasukan, saya sendirian dan teman2 saya tu yg berjalan udah ke arah musuh gitu lho, jadi untuk apa? dengan baik saya mundur dan biar dipimpin oleh orang yang setuju di merger ini tanpa koma, karena saya tidak bisa melangkah dengan keraguan saya. waktu menjadi dekan dan sekarang pasti beda sekali Sepertinya pimpinan FBS tidak sadar dalam Perencanaan banyak hal dalam merger ini yang harus mendapat perhatian lebih. brand power belum ada, gedung belum ada, izin merger belum ada, kaya gitu, banyak hal sebetulnya. Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab. setelah merger? T : Saya melakukan sistem yang namanya Lebih selektif selektif detect jadi kalo saya merasa ada hal yang aneh saya tidak datang di rapat terus terang. terus terang waktu setuju itu saya tidak tahu bentuk MOU nya itu seperti apa, karena yang saya tahu MOU banyak kelemahannya, Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah merger? 158
T : Pesimistik, pesimis dalam arti gini saya Kurang tidak punya kapasitas untuk penilaian nah terkontrol kebetulan saya juga pernah mengajar waktu saya di Amerika. Jadi banyak sistem yang saya pelajari di situ. kedua saya gak tau kenapa saya suka dekat dengan dekan2 yang dulu, kebetulan saya suka dengan leadership sekarang ini masalahya saya ini tidak tahu apakah sistem yang ini ada. Karena setahu saya dulu dosen tidak berhak mengosongkan kelas hanya dengan kasih pengumuman, dulu tidak. kalau ada kelas kosong harus kasih tahu dekan jadi terkontrol tapi di idonesia tidak, mungkin karena dosen FBS merasa sejajar dengan dosen STIBA atau bagaimana sehingga menjadikan mereka merasa nggak enak mengontrol orang yang selevel dengan mereka, Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah merger? T : kalau saya sendiri udah oke ya menurut Meningkat saya. Satu lagi mungkin penelitiannya lebih ke Kualitas kualitas bukan kuantitas jadi sekarang kita ditingkatkan sering ditolong oleh pemerintah. Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah merger? T : Menurut saya untuk pengabdian masyarakat Berjalan dengan baik tidak masalah. Apa yang ibu kuatirkan pasca merger ini? T : Wah saya tidak mengkuatirkan FBS Tingkat mendatang. mungkin yang saya kuatirkan dulu saing kan FBS itu waktu saya masuk FBS itu salah satu yang tebaik tapi sekarang ini kan tanda tanya besar apakah itu masih terjadi ? karena kalau saya melihat proses peluang kompetitor kita itu naik tingkatannya dari jumlah doktor
daya
159
kualitas mengajar dan segala macam. Jadi ya kuatir saya itu tadi kita menjadi jurusan bahasa inggris yang biasa2 saja dan kurang exis dan tidak benar2 menyumbangkan ilmunya untuk masyarakat. Harapanya kedepan? T : Saya terus terang tidak bisa berharap, bukan Pesimis tidak bisa berharap, sampai hilang harapannya.
Hasil wawancara dengan Bapak T (Dosen STIBA/M9) Hari : Jum’at, 19 Juli 2013 Waktu : 09.00 WIB Niko : Pewawancara (P) T
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? Lebih bagus T : Lebih bagus P : Lebih bagus ya, pertimbanganya ? T : Secara karir ? Salah satu alasan dilakukan merger karena stiba tidak sehat secara keuangan. Jadi misalnya alasan yang practical bagi kami dosen bisa tidak seminar atau ikut. Tidak bisa dibiayai dan memang dengan gaji kami tidak mungkin kami biayai sendiri Di UKSW kan terutama di FBS itu dibiayai semua. Itu yang paling praktis.
Financial STIBA kurang sehat
Financial lebih baik
Masalah P : Pertimbangan lain ? T : Yang paling mendasar saya kira itu dari segi financial karir Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? T : Seperti contoh yang tadi,promosi. Klo Sesuai promosi sih kita sama cuman kan gini kan. Ee, peraturan 160
kalo dosen itu, saya gak tau pegawai gak begitu mengerti. Promosi itu berdasarkan sekarang itu dengan aturan pemerintah Berdasarkan publikasi, nah bagaimana kami mau publikasi disini, kalo tidak ada uang. Itu kekecewaan dosen. Jadi kalo di UKSW semua itu di jamin. Ada jaminan minimal, setahun kalo misalnya mau presentasilah atau publikasilah, kan dibayarin Bagaimana Keamanan kerja secara umum di merger? T : Kalo saya nyaman saya tidak tau yang lain karena itukan subjective. Sebab kalo menurut atuan semuanya dijamin tidak ada yang di pisah, jadi kalo masalah keamanan saya nyaman dan misalnya keamanan macam-macam kita kalo dari UKSW sudah merger ini bisa tunjangan kesehatan dapat tunjangan tengah bulan dapat. P : Itu yang tidak dapat sebelumnya ? T : IYA, kalo kesehatan dapat cama sekarang lebih terjmin terutama ada tunjangan tengah bulan jadi secara ekonomi bagus saya kira bukan hanya dosen tapi non dosen juga.
pemerintah
Publikasi karya lebih terjamin
diFBS setelah Nyaman Dijamin dalam peraturan
Tunjangan kesehatan lebih terjamin
P : Untuk semua ya, kalo pak Toar melihat Sama, sudah kondisi teman2 yang lainya apakah mereka diatur dalam perutaran merasakan hal yang sama atau ? T : Kalo itu menurut paraturan harusnya sama, kalo alasan lain tidak nyaman dengan rekan kerja baru saya tidak tahu, karena subjective ya. Saya sudah lama terlibat dengan orang2 yg di atas jadi saya tidak merasakan sesuatu yang baru kalo mungkin ada mereka. Harusnya kamu tanya kepada yang lain, inikan subjective Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger? 161
T : Di UKSW semua diatur, ada aturannya seperti karir dosen publikasi terjamin dan ada aturannya, Jadi saya lebih produktif setelah merger karena dulu saya publikasi untuk apa? Tidak ada, di UKSW kita publisi artikel dibayar, kalo disini tidak ada uangnya jadi kita tidak bisa paksa. P : Jadi semua berpatok dari pertimbangan keuangan? T : Kalo saya juga, dosen non dosen pasti keuangan paling utama, Kalo saya juga lebih ke arah colleagues semakin banyak teman untuk sharig, sharing ilmu dan iskusi. Karena kita diskusi itu sudah menyinggung tentang mau tulis artikel apa, pendekatan terbaru tentang pembelajaran, sekarang.
Sesuai aturan
Lebih produktif
Pertimbangan financial
Teman baru
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? Lebih T : Meningkat semangat P : Apa yang mendorong selain yang telah Mendapatkan promosi diungkapkan tadi? T : Mugkin karena saya percaya jadi ketua pusat jabatan study, karena saya sudah dipercaya dijabatan tertentu saya harus tunjukan kalo saya bisa, jadi saya tidak bisa hanya duduk mengajar. P :Setelah penggabungan ini Bapak mendapat jabatan itu. faktor lain yang mendorong pak toar lebih bersemnagat T : Mungkin itu saja yaa. Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger? T : Inisiatif, Mungkin berkaitan dengan tadi ya.. Lebih inisiatif tidak berubah, menurut saya, harusnya kamu liat Masih seperti orang lain yang liat saya. Saya rasa saya tetap biasa bekerja aktif, suka mencoba hal baru, ada baca 162
artikel baru saya coba., jadi pembelajaran itu dikembangkan.. berkembang.. dari dulu, tidak hanya setelah merger Masih sama P : Soal tanggung jawabnya? T : Sama saja. Terlepas dari jabatan yang baru saya terima kalau dalam hal mengajar, sama P : Dalam hal Krativitas? T : Sama saja. Karena inisatif kerja itu semua punya korelasi positif. Kalau kretifitas diluar mengajar mungkin bertambah karena kita bisa lebih mau untuk menciptakan sesuatu dalam hal menulis artikel presentasi diluar itu, dll. Mungkin saya kira dengan adanya dana, dengan tambah kolega.. Jadi wawasan kita semakin luas. Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? Masih sama T : Kalo saya sama saja, tidak berubah. Dari dulu saya mengajar itu passionate bersemangat mencoba hal baru materi dikembangkan bukan hanya pake buku aja, jadi dari dulu saya tidak berubah. Ya senang, semangat ga berubah saya, kurang lebih sama. Tidak berpengaruh pengaruh dimana saja saya bekerja, cuman kalau lihat mahasiswa saja tidak bisa kan jadi ada motivasi tambahan agar dia bisa. Produktif P : Ok..lebih kreatif mutunya T : Iya.. Menurut saya ia kalau kreatif dalam arti memproduksi hal-hal baru Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? Lebih T: Lebih semangat ya, karena yg itu tadi semangat Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger? Masih sama T : Sama saja Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah 163
kemangkiran setelah merger? T : Biasa. Emm..yang mungkin satu hal tapi khususnya diatas jadi kita punya budaya baru. dalam hal misalnya memasukan nilai. disini kan tidak ada batas yang diatas, bisa terlambat dosenya.. Diatas kan ngk bisa..mereka tidak ingin tahu..kalau nilai terlambat semua mahasiswa jadi aneh maksdnya yaa.. Tapi kan sebelumnya saya sudah mengajar diatas. Jadi sudah tahu mungkin yang lain ada yang masih.., ngk tahu harus kamu tanya yang lain.. Kalau saya biasa aja..tetap lebih disiplin ya karena ada aturan, aturan kan mambantu memang disini ada tapi..batas nilai tanggal begini, tapi tetap aja dosen terlambat mungkin kalu udah ada..karena komputerisasi mungkin kalau kita terlambat semua mahasiswa jadi aneh P : Emang kalu disini dulu nggak ada punishment.. T : Teguran P : Teguran... Tidak berpengaruh? T : Masih ada dosen yang terlambat makanya masih ada beberapa semester yang belum keluar makanya jadi nilai A semua P: Apakah pak Toar melihat itu salah satu jurang perbedaan antara kedua lembaga perbedaan antara T: Dalam hal budaya akademik. karena disini tidak ada aturan kita tidak komputerisasi jadi bisa kapan saja datang kepegawai ini tolong masukan..mesinya kan tidak bisa bujuk Bagaimana perasaan senang atau tidak melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Persaan..Ya.. Senang saja karena kami bisa berkarya lebih baik karena semua..Terutama dari 164
Masih sama Lebih displin
Perbedaan budaya akademik
senang dalam Senang dapat berkarya lebih
segi kesejahteraan lebih terjamin, fasilitas buat saya lebih lengkap tergantung mahasiswa yang memanfaatkan fasilitasnya. P : Hal apa yang membuat anda senang dalam Secara financial lebih proses merger ini? T : Yaa terutama dalam menjalankan karir, menjanjikan keuangan lebih bagus Lebih banyak akses kolega baru, walaupun dari Teman baru dulu saya sudah banyak berteman dari yang diatas. Tapi cuman sekarang lebih resmi. Saya sudah pernah ikut dulu ikut mereka ajak pentas dimana itu semua kan gelap,sekarang resmi..Gelap maksdunya P : Perasaan yang membuat tidak senang dalam Repot proses merger ini? T : Ya.. Ada sih. Ya mungkin kalau dicari-cari salah ada sih .karena...mungkin saya diluar tim yaa, mungkin lebih yang mengalami merger adalah tim ini susah ya..apalagi dari dulu P : Ada yang tidak senang nggak? T : Tidak ada yang tidak senang...mungkin harus bolak-balik sana sini mungkin lebih repot aja P : Lebih repot itu yang membuat tidak senang? T : Kesana kesini, walaupun sebelumnya saya telah mengalami hal itu juga.. Kalau sekarang kan resmi dulu gelap, datang kesini..keatas lagi kesini lagi Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger? T : Ohh lebih bagus dibandingkan sebelum- Lebih baik sebelumnya. Adil saya kira. karena kan ada aturanya kan menhacu pada aturan di uksw. udah tidak ada yang salah, semua sudah sesuai aturan P : Sesuai dengan jobdesc? T : Ya.. Lebih.. Kalau mungkin kamu tanya 165
orang UKSW pasti, pasti tidak ada diantara mereka merasa kurang, tapi kami kan yang masih kurang ditambahin pasti pasti disana P : Ok.. Merasa lebih adil jadinya. Tapi Lebih adil sebelumnya ketika melihat sebelum sekarang T : Dulu waktu itu, hasil diskusi semua keputusan semua pegawai STIBA dan merasa tidak adil karena uksw menerima lebih.. dari kami, sekarang nggak..UKSW kan tiap bulan 2 kali gaji, disini kan tidak..haa begitu P : Ketika pak Toar, membandingkan diri pak Toar dengan yang lain, dalam lingkup pekerjaan? T : Sama, kalau dalam pekerjaan nggak ada, sama aja Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger? T : Saya tidak ada jabatan secara struktural, saya Senang hanya dosen biasa P : Dengan jabatan itu senang? T : Ya saya senang, bisa dipercaya untuk mengembangkan penelitan dan pengembangan masyarakat dilingkungn FBS P : Yang tidak disukai dengan jabatan sekarang? T : Nggak ada, senang P : Tidak merasa repot, dirugikan? T : Tidak, malah saya diuntungkan dengan itu Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab. setelah merger? T : Nice lah, biasa pekerjaan sekarang dan yang Biasa saja dulu nggak beda jauh kok, mengajar, jadi sama saja Tidak pernah P : Pernah menolak perkerjaan yang ditawarkan? menolak T : Belum pernah, suruh ngajar ini, ngajar ini pekerjaan Melakukan P : Hal apa yang membuat pak T bersikap seperti yang bisa tu? dilakukan 166
T : Kalo saya bisa melakukan itu, ya mengapa tidak P : Hal apa yang mendorong? T : Ya itu bagian dari pekerjaan saya, kenapa harus nolak P : hanya karena pekerjaan saja? T : Ya, pokoknya kalau beban maks 12 sks, kalau itu cukup ngk harus kita terima, malah kalo kita tolak itu melanggar aturan. Selama kita tidak mengajar terlalu banyak ya, malah turun beban mengajar, dulu kita mengajar malah bisa 15 sks persemester, sekarang, 12,13 itu sudah banyak, tanya yang lain, turun, dengan gaji yang sama, jadi pokoknya menurun Imbalan P : Gajinya T : Gajinya kan meningkat, beban menurun, dulu meningkat kita mengajar karena dosen yag ada dikit. Mata kuliah tidak berubah waaupun mahasiswa sedikit. Satu kelas ada yang 3 orang, mengajar 3, 4 orang kan sama saja mengajar 20 orang Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah merger? T : Saya rasa biasa saja, harusnya kamu tanya ini Biasa saja ke mahasiswa, atau ke yang mengevaluasi jawabanya, pasti bagus, subjektif kan itu. ya, saya kira bagus, cuman itu kan tidak valid, kamu haru tanya kemahasiswa atau yang mengevaluasi saya P : Kwantitas menurun, kwalitasnya? T : Ya, harusnya dalam hal pengajaran seperti ini kalo kwantitas turun. Kwalitas harusnya naik, itu logiknya begitu P : Tapi yang dirasakan pak Toar seperti yang dulu? T : Ya, biasa aja Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah 167
merger? T : Lebih baik, sekarang lebih produktif, dulu Lebih baik saya masih tidak ada motivasi. Buat apa karir, apa lagi isue merger ini sudah Kuatir lama. Jadi orang mikirnya ahh ngapain mau lakukan sesuatu kalau belum tahu nanti status mergernya gimana, dipecat atau gimana. Tapi sekarang kan sudah jelas tidak P : Ada khwatiran ternyata, sebelum Sudah ada kekuatiran penggabungan? T : Jadi apakah kesemua pegawai itu akan terpakai atau tidak, yang dulu ada tapi setelah proses ternyata semua tidak ada yang dipecat Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah merger? teman T : Dulu kan saya mengurus sendiri pengabdian Ada baru masyarakat, sekarang jadi banyak kan Lebih P : Lebih meningkat? meningkat T : Iya, lebih meningkat P : Sebelumnya tidak? T : Tidak, kan nggak ada dana, kalo ini kan ada dana, jadi orang mau melakukan sesuatu tidak ada dana mau masuk fotocopy aja pake uang sendiri Apa yang dikuatirkan pada penggabungan ini? T : Ya, saya awalnya, khwatir terhadap sikap mahaiswa yang ada beberapa yang tidak suka. Tapi sejauh ini tidak ada masalah beberapa yang ngk suka P : Yang tidak suka dari pihak dosen atau mahsiswa saja? T : Saya tahu sebelumnya ada, tapi saya tidak tahu kenapa, ada dose tidak suka, kalo pegawai semua suka, dosen ada, tapi, saya tidak tahu siapa, karena dulu ada kekhwatiran kalau dimerger mereka akan kehilangan pekerjaan itu, 168
Penolakan mahasiswa
Penolakan dari dosen
salah sat, tapi saya tidak P : Sejauh ini sudah terbukti ya T : Kan belum selesai ni prosesnya, sebenarnya secara literal sudah Cuma tinggla legilitas P : Dari diri pak toar sendiri yang di khwatirkan? T : Beberapa dosen lebih terjamin karenakan sekarang fasilitas sama tapi bayaranya lebih murah, harusnya kan lebih bagus, nanti ijazahnya uksw lebih praticius, tapi kan bayarnya kita lebih murah dibandingkan mahsiswa asli uksw, jadi mereka harusnya, tapi ada beberapa menolak itu banyak lho, yang transferan dari FBS, nah itu faktornya kali, mereka tidak mau kembali karena dulu sudah pernah menyatakan diri keluar, tapi itu hanya 3 atau 4 orang. A : Yang lain yang dikhwatirkan pak Toar? B : Nggak ada kekhawatiran, karena semuanya berjalan dengan lancar, ngk ada B : Ya cepat selesai, supaya kita bisa, sekarang kan masih gelap, karena pemerintah belum menyetujui, tapi semuanya kita belum bisa total, terutama mahasiswa yang masih disini di stiba, tapi nanti paling lambat kan akir tahun ini sudah selesai, kemarin sudah presentase ke surabaya dan pemerintah sudah ok P : Harapan pak Toar dari penggabungan ini terhadap diri pak Toar? T : Ya, saya harap bisa lebih berkembang, bagus dari sebelumnya, kalo saya bisa butikan itu. Sekarang kalo saya, dosen itu patokanya tidak mengajar tapi publikasi, mengajar dari dulu semua dosen gitu tapi yang membedakan menjadikan dosen yang lebih tahu publikasi, saya harapkan saya akan lebih banyak meneliti dan publikasi, sudah 3x saya presents, dulu nol
Penolakan dari mahasiswa transferan FBS
Tidak ada
Cepat selesai
Bisa lebih berkembang
169
P : Sepertinya pak T lebih bersemangat sekarang? T : Ya, senang , terutama karena karir, dulukan karir ngk ada, sejak 2001 saya soen disini sampai 200.. Cuma 1x saya publikasi, itupun skripsi baru sejak 2012, saya sudah 2 artikel terpublikasi, sudah 3x presentase international, dan dulu ngk P : Harapan pak T secara kelembagaan dalam penggabungan? T : Ya, saya harap fbs bisa lebih kuat, lebih bervariasi, lebih terlihat FBS nya, karena sekarang sudah ada 2 progdi, dulukan FBS pendidikan, sekarang dari stiba masuk progdi sastra, jadi lebih berwarna kan, kan lebih bagus
Lebih semangat, karir lebih terjamin
FBS lebih kuat, berfariasi, lebih bagus
Hasil wawancara dengan Ibu D (Dosen STIBA/M10) Hari : Selasa, 23 Juli 2013 Waktu : 10.00 WIB Niko : Pewawancara (P) D
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? T : Maksudnya.. Masudnya kalau soal masa Tergantung depan karir saya kalo jatahnya itu masih banyak, individu tergantung individu. Memang kalau individu saya sudah Sudah merencanakan masa depan karir saya. Jadi tanpa direncanakan terpengaruh penggabungan ini. Kalo masalah sendiri masa depan itu kan individu, jadi walaupun bergabung atau tidak dan itu tetap dan sudah ada plan-plan sendiri memang, jadi maksudnya. 170
P : Setelah penggabungan ini, bagaimana ibu Lebih baik melihat, apakah akan ada perubahan lebih baik kedepan atau sebaliknya? T : Ohh mungkin kalau pengembangan profesi secara pribadi ya. Tidak terkait merger atau tidak, jadi mungkin Fasilitas yang maksudnya dengan adanya penggabungan ini lebih baik akan dibantu secara Fasilitas kali yaa, fasilitas gembangan perbaiki. Saya melihat memang ada fasilitas itu lebih baik, misalnya kalau mau pergi seminarkan, proporsinya memang berbeda ya. Jadi akan lebih banyak dan fasilitasnya itu akan menunjang pengembangan profesi P : Dibanding dengan yang sebelumnya? T : Yang sebelumnya memang tanpa disini memang dikasih memang porsinya tidak sebanding dengan yang disana. Cuman sekali lagi saya juga tetap mengembangkan profesi saya, misalnya pun pangkat saya disini sudah rektor itu kan dengan penggabungan atau penggabungan sama yaa... Saya secara pribadi bisa, jadi mungkin dilihat dari penggabungan ini dari intent fasilitasnya. P : Berarti mendukung? T : Untuk penggabungan, saya bisa menikmati fasilitasnya, ya sedikit lebih baik dari Sebelumnya Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? ada T : Oo. Kalau saya untuk selama ini tidak Tidak deh..dan memang belum kearah sana untuk saat pengaruh ini sih. Ya itu tadi kalau naik pangkat, naikkan pangkat sebelumnya juga saya bisa tetap bisa, tidak terpengaruh penggabungan ini. Cuman kalau memang seminar keluar negeri itu juga saya dapat fasilitas, maksdunya 171
menunjang..penunjang ada P : Dalam hal promosi bu Deby melihat setelah Belum gambaran penggabungan ini apakah lebih terbuka ke depan atau? T : Soalnya untuk saat ini saya belum kearah sana, jadi saya tidak berpikir kesana untuk saat ini, sayanya yang tidak kearah situ Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah merger? T : Kalau keamanan, kalu misalnya saya pikir.. Sudah terjamin kan sama-sama dosen yayasan jadi Sama-sama aman, amannya lho yaa, jadi sama-sama aman, dan dosen-dosen tetap juga aman P : Tidak khwatir dengan penggabungan ini? T : Tidak, soalnya kalu sudah dijaminnya, katanya yayasan sudah tetap dosen tetap jadi sama-sama aman Sudah dosen P : Berarti sudah ada jaminan tetap T : Ya, itu udah SK-nya yayasan Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger? T : Melakukan pekerjaan yahh tambah terdorong Lebih baik P : Hal apa yang membuat bu D lebih terdorong? Mahasiwa T : Soalnya disana... Apa yaa ee mahasiswanya lebih banyak juga lebih Banyak tanggungjawab dalam mengajarnya, 40 anak setiap kelasnya pekerjaanya lebih berat dan banyak dan dari itu saya terdorong untuk memaksimalkan itu menyelesaikanya, Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? Sangat T : Semangat.. Disini juga sangat semangat semangat P : Tidak ada yang membuat berbeda? T : Berbeda ya udah jelas, environmentnya P : Yang membuat berbeda untuk semangat lagi Teman baru apa ibu? T : Soalnya banyak dosenya, jadi kita melihat 172
dosenya apa misalnya ee koordinasi saya juga senang. Soalnya mahasiswa juga banyak, timtimnya banyak, memang koordinasi jadikan harus semangat, harus..kalau tidak gimana ngeceknya P : Lebih komplex koordinasinya, karena Adanya saling koordinasi bertambah ya? T : Ee, soalnya banyak mahasiswa, kompleksnya juga banyak dosenya juga, kalau disini kan masih satu. Kalau disini tidak usah koordinasi deh, kalu untuk cek ini tidak koordinasi setiap minggu masih bisa. Kalau disana kan dosenya, koordinasinya harus seminggu sekali, jadi otomatis harus lebih semangat ya P : Tidak terlalu terbebani dengan dengan Sudah terbiasa keadaan seperti itu bu? T : Soalnya sebelum disana saya sudah bekerja keras jadi ya. Walaupun memang kaget karena terlalu banyak, koreksianya banyak, tapi sebenarnya saya sudah koreksinya. Jadi saya minta tolong, sudah beberapa tahun kerja Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? T : Saya tanggungjawab, komitment Tanggung jawab dan komitmen Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Harus bisa menyesuaikan, kan tadi saya Adaptasi bilang ada rutinitas yang cukup berbeda menjaga kerjanya agak cukup berbeda. Terlihat seperti yang saya atakan tadi kalu disini koordinasi bisa ngk seminggu. Kalau disana kan harus tiap minggu karena banyak, jadi harus bisa menyesuaikan, adaptasi Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger? 173
T : Ya meningkatkan, karena itu masih banyak Lebih kompleks kerjanya, jadi lebih bernisiatif, kalau bernisiatif tidak tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah kemangkiran setelah merger? T : Memang kebanyakan disini, jadi kalau Masih seperti kesana itu misalnya kalu rapat, misanya biasa koordinasidi kumpulkan P : Dibanding sebelumnya ibu merasa jumlah kehadiran dan volumenya? T : Soalnya belum resmi kesana semua sih,masih disini P : Maksudnya baik disini maupun disana, ketika digabungkan jumlah kehadiran ibu dibanding proses penggabungan ini? T : Ya itu sulit, karena masih disini, jadi tafsiranya hitunganya masih banyak disini. Soalnya disana itu hanya rapat dan koordinasi, cuman sedikit, soalnya masih banyak disini Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Senangnya.. Ya itu tadi semangat tambah, Tambah motivasi tambah, karena contohnya ikut semangat seminar diluar dibayarin dari itu saya semangat Kalau yang kurang senangnya itu yang mungkin Perlu adaptasi masih penyesuain tadi ya..rutinitas sehari-hari, jadi harus koordnasi setiap minggu jadi ngahngah, ya jadi mungkin itu ya Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger? T : Maksdunya 2 kali jadi objektif aja, 2 kali dari Lebih baik gaji yang biasanya P : Ibu merasa adil disitu? T : Iyalah, makanya udah digaji 2 kali P : Ibu merasakan ketidakadilan dalam hal Lebih adil peneriman imbalan? 174
T : Ya kerjanya kan berat, kasih imbalan 2 kali, karena kerjanya memang berat yaa harusnya memang harus seperti itu. P : Selama proses ini? T : Sebelum proses merger ini masih cuman kepentingan keuangan, udah terkoordinator Bagimana perasaan anda (suka atau tidak jabatan yang dipegang setelah merger? T : Disin saya menduduki jabatan Puket I. P: Perasaanya dengan posisi ibu yang sekarang? T : Dulu hanya waktu pertama-tama kali itu lo. Seperti apa yag diperlukan untuk proses itu. Sesudah terlewati bisa nyantai-nyantai, hampir selesai jadi. Jadi tinggal sedikit untuk menghubungkan yang disini dan FBS. P : Oke, selama proses merger itu berjalan perasaan ibu bagaimana? T : Ya, kayaknya kok berat sekali gitu ya, masalahnya kompleks. Maksudnya ini dimana, maksudnya itu gimana, kekhawatiran2, lamalama jadi dikerjain sedikit-demi sedikit P : Terbiasaa?? T : Sudah ada gambaran. P : Kan sebelum penggabungan ini, ibu memiliki jabatan ya. Nah sekarang masih punya jabatan dalam proses penggabungan ini? T : Tidak punya.. P : Nah bagaimana perasaan ibu? T : Saya malah senang karena saya masih punya anak kecil jadi bisa sedikit konsentrasi sama anak P : Harapan ibu kedepan dengan posisi jabatan setelah proses penggabungan ini?? T : Masih fokus pada penelitiann saya P : Ibu melihat kedepan peluang itu ada atau semakin susah?
suka) dengan Sibuk
Terasa berat
Senang
Fokus penelitian Belum tergambarkan 175
T : Tidak tahu juga ya sampai sekarang Sibuk urus P : Merasa senang? keluarga dan T : Banyak mengurus anak, dan konsentrasi penelitian penelitian Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab setelah merger? T : Ya, mungkin selama pekejaan itu dalam Melakukan lingkungan saya maka saya terima, dan jika saya sesuai ditawarakan contohnya mengajar IT, ya mungkin kemampuan saya menolak karena itu bukan lingkungan saya untuk mengajar. P : Sejauh bisa, T : Ya memang kapasitasnya disitu Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah merger? Aktif T : Proses pengajaranya aktif P : Ibu terlibat dalam mengajar baik di STIBA Berbeda karakter maupun UKSW T : Yaa, karakteristiknya berbeda ya. Punya kelebihanya sendiri, ada kelebihanya sendiri dan ada kesulitanya sendiri P : Kalau di STIBA sendiri kualitas pengajarnya Lebih intens setelah penggabungan ini? T : Kan dosenya disini sedikit, jadi lebih intensif sedikit Terkoordinasi P : Dibanding ibu melihat keterlibatan di FBS? T : Lain ya, lain, karakternya lain, kalau disana banyak. Jadi disini kan intensif sedikit, kalau disana banyak. Jadi pengajaranya harus, apa itu jadi seperi yang saya bilang tadi harus koordinasi tiap minggu. Terus tugas-tugas yang diberikan lebih banyak. Ada masukanya supaya mereka, tempaan pada the inforcement untuk mahasiswanya itu kencang Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah merger? 176
T : Saya dulu turun nggaknya bukan karena Tidak penggabungan atau nggak, karena kondisi berpengaruh pribadi, kemarin saya punya anak kecil Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah merger? T : Pengabdian saya belum, masih sedikit, dan Masih sedikit juga ngk ada hubungna dengan penggabungan atau tidaknya,karena memang saya masih fokus pada penelitian. Jadi lebih banyak saya meninggalkan anak-anak saya Harapan ibu terhadap penggabungan ini gimana? T : Baik, ya masing-masing bisa menyesuaikan Saling diri, dan kita semua enak, makssudnya sama- menguntungka n sama simbiosis mutualisme P : Yang ibu khawatirkan tehadap penggabungan Perizinan ini kedepan? T : Dulu daya khwatir tentang izinya, sekarang keihatanya sudah mau turun sepertinya Sulit P : Secara internal? T : Sulit untuk menyesuaikan diri dengan ritme menyesuiakan kerja, tapi untungnya saya sudah pernah diri ritme kerja mengajar disana
177
Hasil wawancara dengan Ibu D (Pegawai FBS/M11) Hari : Senin, 24 Juni 2013 Waktu : 14. 00WIB Niko : Pewawancara (P) D
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? T : Karir, di UKSW,kalu saya ibu melihat tidak Membandingk bisa seperti di tempat lain ya. Karena dulu saya an pernah bekerja di perusahaan asing yang seperti itu yang jenjang karirnya itu kelihatan. Tapi selama saya bekerja di UKSW ini hasilnya tidak terlihat gitu. Jadi STiBA merger dengan FBS pun juga tidak Tidak berpengaruh ya, terutama pegawai non akademik. berpengaruh Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? T : Enggak ada juga tu, saya pikir eeem karena Masih sama selama ini pun saya bekerja tidak ada promosi promosi itu. Hanya dari keteraturan kepegawaian itukan ada Sesuai peraturan yang 4 tahun pertama akan ada ada peraturan kenaikan secara otomatis, empat tahun lima tahun kepegawaian itu aka ada kenaikan otomatis. Tapi untuk promosi ya, selama ini belum ada sihh. P : Jadi setelah penggabungan inipun sepertinya nggak akan nada promosi ya? T : Enggak, Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah merger? T : Eee kalo untuk pekerjaan, emm apa namanya Kurang 178
memang sih ada tapi secara struktur atau apa ya. kondusif Karena selam ini, lingkungan kerjanya itu kurang kondusif, karena ada hal-hal yag sedikit perbedaan diantara kami begitu Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger? T : Iya emm kalo saya mungkin berusaha bekerja Lebih semaksimal mungkin, instropeksi, dulu sering termotivasi melaukan ini, yang penting lebih termotivasi P ; Jadi merger ini malahan yang menghadirkan Lebih tertantang suatu tantangan? T : Iya gitu, karena seperti itu pekerjaan ya yang monopoli ya, itu membuat saya. Aku sih cuman ini aja. Ya sekarang ketika ada merger ini jadi pekerjaan selama ini jadi lebih berat buat saya karena dulunya hanya satu progdi dan itu dikerjakan oleh dua orang tetapi sekarang mungkin menjadi dua progdi ini, pekerjaan yang tadinya dua orang gitu jadi ke semua. Jadi seperti itu, kemudian dari situ harus berpikir lagi kan, oke saya harus bagaimana menyelesaikan pekerjaan yang tadinya dibikin hanya dua orang menjadi bagian saya semua itu bisa terlesaikan dengan baik dan tepat waktu. Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? T : Setalah kejadian ini membuat suasana kantor Kurang menjadi kantor itu kurang kondusif kemudian kondusif ada teman baru lagi yang saling bekerja sama dengan baik gitu P : Yang membuat kurang kondusif itu apa, Kurang prosedur tadi dari bawah tidak sesuai dengan apa dilibatkan yang diharapkan pegawai, atau ada satu faktor lain setelah digabung sehingga membuat kurang kondusif? 179
T : Sebenarnya yang membuat itu sudah ada wacana untuk penggabungan dari stiba ke FBS dekan yang lama itu mengusulkan. Tapi prosedurnya kami sebagai staff administrasi tidak diberithukan, itu awal yang membuat keadaan tidak kondusif. Kemudian waktu sidang ada yang dibawa kesini satu oang itu yang membuat kami lebih sediki bisa mencairkan suasana, bisa lebih kondusif. P : Proses awal saja yang menggusarkan tapi Proses setelah itu sudah ada perubahan, maksudnya perubahan semakin kondusif apakah begitu ? T : Perubahan mungkin, P : Masih proses ya. T : Iya, karena sampai saat inipun memang belum ya. Karena kami waktu itu meminta pimpinan supaya Penyesuaian job discription diakui secara jelas. Tapi sampai job discription sekarng pun itu belum terlaksna. Lebih ke personal masing-masng ya kita harus mengalah. P : Sebelum merger sudah ada job discription atau belum ? T : Ada, ada. P : Tapi sekarang yang diharapka setelah merger ada perubahan job description gitu, T : Iya karena tugas dan taggung jawab administrasi fakultas itu menuntut pekerjaan berbeda. Adanya P : Karena ada perubahan struktur ya stelah perubahan 180
merger,
struktur
T : Iya, dulu tidak ada sekretaris dan sekarang sudah ada, karena bagian lain ada perubahan maka dibutuhkan kejelasa gitu ya. Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger? T : Setelah merger kami ini staff administrasi Lebih mudah kemudian dibagi menjadi 3, karena ditambah administrasi sastra yang ada di STIBA. Setelah dibagai gitu tanggung jawab saya sekaranga lebih ke progdi. Jadi karena sudah ada yang lainnya jadikan saya juga enteng. Saya hanya akan memikirkan progdi dan tanggung jawab saya. P : Kalau inisiatif dan kreatifitas kerjanya ?
Lebih berinisiatif
T : Inisiatif dan kreatifitas ,,, mm... Lebih berinisiatif sekarang ini, kalau dulu itu lebih apa yang ada kita kerjakan saja. Tapi ya itu tadi karena tugas dan tanggung jawab yang tadinya dibebankan untuk 2 orang sekarang menjadi satu orang jadi membuat saya lebih berinisiatif bagaimana sih saya bisa bekerja lebih tepat dan akurat. P : Selain beban kerja apakah ada fakor karena Belajar adanya tambahan tenaga baru sehingga ibu banyak merasa ada persaingan atau apalah ?
lebih
T : Bagi saya kalau bersaing tidak, tapi belajar lebih banyak. Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? T : Masih sama, karena kami kan disini Masih sama memberikan service dan saya berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk mahasiswa 181
dan dosen-dosen. P : Ga ada perubahan ya T : Kalau untuk pelayanan tidak berubah, Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? Masih sama T : Ya sama aja ya, tidak ada yang berubah. P : Bagaimana menyikapi pekerjaan ? T : Ya sama sih ya kalau sikap, ya karena itu tanggung jawab saya ya harus dijaga. Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger? Lebih inisiatif T : sekrang lebih berinisiatif ya, Apalagi dengan adanya teman baru itu yang mengajari sebelum banyak tahu tentang pekerjaan yang ada jadi mengajari teman itu. Ok, kamu harus melakukan ini kamu harus seperti ini. Itu yang harus kemudian membuat saya lebih berinisiatif untuk mengajarkan hal-hal yang teman belum tahu kalau saya mmpunyai ide atau apa. Ya saya share bagaimana seperti ini, ya lebih ini ya. Kalau ada itu yang tadinya ya sudahlah selesaikan apa yang ada sekarang harus lebih banyak ohh harus seperti ini. Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah kemangkiran setelah merger? T : Kehadiran kerja sama dari dulu, cuti, absen Masih sama sama aja sih, tetap seperti biasa Kadang P : Kalau terlambatnya? terlambat T : Kadang-kadang terlambat P 182
:
Apa
berbeda
dibanding
sebelumnya,
sebelumnya lebih on tme, sekarang? T : Tidak juga kadang-kadang saya terlambat, tetapi kalau saya terlambat itu mungkin saya pulan gedung seperti biasa Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Senang atau tidak senang saya harus bekerja, Terpaksa seperti itu, saya harus menyenangi seperti itu. Ya itu tadi hal-hal yang membuat saya tidak senang ya hal-hal itu tadi Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger? T : Ya sekarang naik ini itu pasti tidak, gaji satya Gaji di UKSW wacana itu murah rendah. Tapi kembali rendah bagaimana mengatur keuangan saya. sehingga apa yang saya dapatkan tidak memenuhi kebutuhan saya. Saya merasa seperti itu karena bukan pekerjaan Kurang adil yang sama, yang satu ini mendapatkan apa namanya.. Lebih, sekarang untuk saya sendiri walapun sudah sudah mendapatkan gaji P : Kenapa hal itu bisa terjadi?
Apresiasi lama pengabdian
T : Saya paling lama bekerja disini. Ya mungkin itu tadi. Ya ada sekretaris fakulta yang pemilihatnya secara prosedural. Ya secara strukturnya ini juga kan mendapatkan tunjangan struktural seperti itu, yang tidak sesuai dengan job description yang dilakukan dengan beban pekerjaanya P : Jadi ibu berharap sebenarnya?
183
T : Iya P : Apakah ibu lebih merasa suka dengan masa Kesesuaian jabatan sekarang, apakah tidak ada perasaan yang reward dengan muncul karena ada kekecewaan terhadap beban kerja pemilihan sekretaris? T : Kalau pemilihan sekretaris itu. Bagi saya siapapun yang menjadi sekretaris fakultas itu, kalau saya pun akan diplih sebagai sekretaris tetapi beban pekerjaan itu tadi harus sesuai dengan jabatan dan finansial, reward seperti itu. Ya jadi dibilang saya hanay iri atau apa, yang membuat ketidaknyamanan itu. Ya itu tadi leih kebeban pekerjaan . Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger? T : Ya kadang-kadang egois juga sih, sekarang itu Kadang egois saya kadang-kadang lebih ke job description P : Dibanding sebelumnya? T : Karena dulu saya lebih ketika saya diberikan pekerjaan. Saya harus menyelesaikan itu walaupun itu awalnya bukan pekerjaan saya. Tetapi kalau saya bisa, maka saya kerjakan, tetapi sekaran kadang-kadang lebih terpaku dengan pekerjaan orang lain. Karena pekerjaan sekarang saya itu lebih banyak, ketika itu bukan tanggung jawab ya kemudian saya, lalu saya bilang gini bukan pekerjaan saya. Kadang lebih egois juga sih, mungkin kalau dibilang ya Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab setelah merger? Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah 184
merger? T : Saya kadang-kadang mendengar dengan teman Mengalami saya, pengajaran yang diberikan dari dosen stiba penuruan dibawah.. Tetapi sepertinya semakin kesini itu mereka sudah bisa menyeimbangkan dengn kondisi di FBS P : Ibu juga melihat seperti itu?
Kurang bersemangat
T : Ada beberapa dosen yang baru pindah dari STIBA, kalau saya lihat kurang bersemangat. P : Kurang greget
Masih penyesuaian
T : Tapi ya itu karena, P : Faktor kualitas atau faktor penyesuaian diri. T : Mungkin penyesuaian diri karena mereka mengajar di FBS itu baru Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah merger? T : Sekarang lebih meningkat ya karena kami Lebih baik punya pusat penelitian dan sekarang lebih keliatan geliatnya, banyak penelitian dan pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat itu kok sekarang lebih. Mungkin karena T : Lebih terlihat, pengajar 2 Sekarang lebih sertifikasi semangat. Saya tidak tahu apakah itu karena penggabungan ini, atau karena dosen yang ikut sertifikasi, itu haruss.. P : Berarti lagi bertepatan sama sertifikasi dosen, Bertepatan T : Iya , nah saya kurang tahu itu karena dengan sertifikasi itu kan mereka dalam satu semester sertifikasi harus terlibat lebih aktif.nah itu saya kurang tahu apakah karena itu atau karena merger ini, P : Lebih berkualitas atau bertambah?
185
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah merger? T : Pengabdian masyarakat sama, sekarng banyak Lebih baik yang melakukan pengabdian masyarakat ke sekolah2 terakhir ini ke jogja untuk membuat materi untuk peneliti yang ada di indonesia, seperti itu, itu meningkat. Sebelum kita tutup ada hal yang mau dsmpaikan ? T : Kalau untuk fakultas itu senang dengan FBS bisa lebih adanya merger ini karena dengan demikian berkembang akhirnya FBS punya satu program studi baru karena selama ini belum. Saya bekerja disini dari tahun 2000 atau 2001. Selama ini FBS hanya seperti ini aja, sedangkan fakultas yang lain mereka sudah bertambah. Dengan adanya merger ini saya berharap FBS bisa lebih berkembang seperti itu. P : Harapan apa yang ibu harapkan secara pribadi Ketelitian ataupun lembaga? pimpinan T : Pimpinan harus lebih teliti dalam pengembangan fakultas. Kalau ada hal2 sepertin ini, kami bagian Keterlibatan administrasi juga ada motivasi lebih dalam staff pengembangan diri. Karena staff administrasi di administrasi UKSw kok hanya di anggap sebagai pelengkap aja. Yang tidak punya nilai lebih, itu sih yang saya ingin sampaikan. Kami inikan juga paling gak memberi report juga ke para pengajar.
186
Hasil wawancara dengan Ibu P (Pegawai STIBA/M12) Hari : Kamis, 4 Juli 2013 Waktu : 11.00 WIB Niko : Pewawancara (P) P
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? T : Pertanyaan seperti itu bingung ya jawabnya, Peluang STIBA itukan dibandingkan UKSW kan lebih besar kecil. Kalau bicara jenjangnya ya, maksudnya, karena saya dulu kan sekretaris pimpinan, setelah stiba kesini gabung dengan FBS. Kalau secara keuangan kan bisa saja lebih tinggi UKSW dibandingkan dengan stiba, tapi kalau peluangnya lebih besar disini
lebih
Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? Masih sama T : Sama saja sih Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah merger? T : Disana saya senang, disini juga saya Diterima dengan baik diterima dengan baik P : Tidak pekerjaanya?
ada
yang
merasa
terancam
T : Kalau yang ngomong juga saya terancam itu juga tidak ada. Kalau saya tidak ada Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger? T : Apa pun pekerjaanya saya juga harus Memotivsdi memotivsi teman-teman juga kan. Mungkin teman kerja kalau disini kan hal-hal yang kita lalui juga lebih banyak 187
P : Ada perbedaan dibanding sebelumnya? T : Perbedaan ya sama saja ya, maksudnya disini diselesaikan secara komputerisasi, kalau disana kan lebih manual
Sudah terkomputerisasi
Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? T : Tambah semangat, dosen-dosen di stiba Tambah semangat dengan di sini tidak ada bedanya sih Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger? Lebih disiplin T : Disini memang harus disiplin ya P : Rasa taggungjawabnya bagaimana ibu Taat pada tugas setelah merger? T : Apa yang ditugaskan ke saya, saya lakukan. Proses mergernya kan belum selesai, kadang kan STIBA kalau ada rapat, mencari berkasberkas untuk keperluan merger saya akan kesana Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? T : Sama saja sih, tidak ada perbedaan. Melakukan yang terbaik Melakukan yang terbaik saja.. Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Sama saja, dulu waktu saya kerja di STIBA Masih sama masuk on time pulang on time. Jadi pegawawi kan ada peraturan, kalau peraturan kepegawaian disini dengan di STIBA kan hampir sama Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger? Masih sama T : Sama saja sih, tidak ada perbedaan. Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah 188
kemangkiran setelah merger? T : Ya sama aja, saya disini bekerja dari hari Masih sama senin sampai hari jum’at, kecuali untuk pegawai itu kan diberi hak untuk cuti, maksimal 12 hari dalam satu tahun. Nah itu kalau misalnya saya perlu ada keperluan keluarga baru saya terpaksa ambil cuti, tapi kalau tidak ya sya tetap hadir bekerja. P : Waktu bekerjaannya mungkin, kalau dulu Ada penyesuaian on time, sekarang ? T : Dulu on time sekarang juga masih tetap on time P : Dulu mungkin pulangnya sampai jam 6 T : Enggak sampa jam 6 sih tapi kalau jam setengah lima itu kadang. Tapi nggak banyak, tapi ada penambahan, karena dulukan ada perbedaan juga. Sinikan kadang jam rapat melampaui jam istirahat. Dulu kalau istirahat ya istirahat tapi disini kalo istirahat masih ada rapat, paling nambahnya itu. Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Karena kan intinya sama, saya masih di Masih sama administrasi, disini juga administrasi jadi sama aja. Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger? T : Karena disini lebih banyak dari STiBA , Lebih baik waktu di STIBA pun juga saya cukup. Jadi sekarang juga istilah iri dengan yang lain gak ada. P : Kalo di STIBA dikategorikan sudah adil 189
berarti disini lebih ada tambahan gitu ya, T : Iya karena lebih tepat. P : Apak itu salah satu alasan dosen STIBA terdorong mendukung merger ini? T : Gak juga sih, karena waktu itukan awalnya dari STIBA itu karena dari segi keuangan memang terbatas dari kami tidak bisa melakukan hal-hal yang sama dibandingkan dengan universitas. Kalo secara pribadi dari dosen dan teman-teman saya tidak tahu. Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger? T : Apa ya, bidangnya masih sama sih. Kalau Masih sama saya disini cuman kaki tangan Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab. setelah merger? T : Menolak atau menerima suatu pekerjan ya Menerima saya sesuaikan dengan kemampuan saya ya. sesuai dengan Saya merasa saya mampu, ya saya harus kompetensi bertanggung jawab pekerjaan itu sampai terselesaikan. Kalau saya tidak mampu menangani seperti itu saya tolak. Apabila saya menerima dan saya tidak bisa mempertahankan hasilnya, dan nanti hasilnya tidak baik sama sekali, jadi saya kembalikan pada kemampuan saya aja Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah merger? Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah merger? 190
Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah merger?
Hasil wawancara dengan Ibu O (Pegawai STIBA/M13) Hari : Senin, 22 Juli 2013 Waktu : 13.00 WIB Niko : Pewawancara (P) O
: Terwawancara (T)
Bagaimana masa depan karir anda setelah merger? T : Saya optimis orangnya diri dulu, jadi ketika Optimis dulu waktu saya di STIBA saya optimis pasti akan ada perubahan. Perubahan secara karir saya, perubahan managerialnya gitu. Tapi karena kebijakan pimpinan merger itu, saya tetap optimis Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger? T : Saya merasa disini diterima dengan baik, Diterima apalagi dengan teman-teman dosen, pimpinan, dengan baik saya diterima baik. Apalagi dengan saya merasa disini baik. Lebih nyaman yang pasti saya senanglah, dan itu untuk menjalankan pekerjaan jabatanya. Saya hanya bisa buktikan saya bekerja dengan baik. Biarlah teman-teman disini yang menilai Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah merger? T : Menyenangkan, ya itu tadi kan masih dalama Menyenangkan proses belajar. Saya dituntut belajar untuk bidang promosi. Belajar dalam hal surat menyurat diminta belajar untuk menangani surat, terutama lebih ke promosi untuk dibidang promosi. Karena dulu kan di STIBA saya dibagian nilai, walaupun pendidikan background saya sekretaris, saya sama sekali tidak kepake. Jadi disni saya ulangi lagilah 191
Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu tujuan pasca terjadinya merger? T : Nggak pernah menyerah, pokoknya apa Pantang pekerjaan yang baru. Tapi kalau saya benar- menyerah benar ngk tau, saya juga tidak merasa malu Bagaiman semangat kerja anda setelah merger? T : Saya senang bekerja gitu lho, jadi penilaian Senang semangat kerjnya gimana gitu ya. Pokokya kita mulai 7:30 kan disini, karena disini ada senam pagi. Jadi sebisa mungkin saya ikut, trus jam 12 istirahat, jam 1 kerja lagi, jam 4 pulang, jadi gitu P : Apa yang membuat Ibu lebih bersemangat? Diterima T : Pertama karena saya diterima ditempat ini ditempat kerja dengan baik. Kedua saya dipercayai pimpinan baru untuk hal baru diluar dan ketika pastinya senang, makanya Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab anda setelah merger? T : Inisiatif kerja ya selama itu dalam lingkup Sejauh masih saya, dari itu kewenangan saya bisa handle dan dalam lingkup itu persetujuan bersama pimpinan kerja Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger? T : Ada dikoridor, yang pasti ya gitu, nggak takut bekerja sesuai juga sih dalam melayani sesama aturan Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Ya seperti ni...Gimana ya emm.. Melakukan Bekerja sesuai pekerjaan sesuai dengan perintaan pimpinan petunjuk Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah merger? T : Masih seperti biasa, saya lakukan sesuai Sesuai lingkup dengan tugas saya kerja Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah kemangkiran setelah merger? T : Saya tiap hari datang, tapi saya sempat izin Izin sesuai karena anak saya sakit, saya izin 3 hari waktu itu. kebutuhan P : Volume berangkatnya, pulangnya, Datang lebih dibandingkan yang dulu bagaimana? awal T : Sama aja, cuman disana Stiba dulu kan jam 8, kalau disini 7:30 jam 12 istirahat, jam 1 kerja 192
lagi, jam 4 pulang, jadi tidak ada perbedaan Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan setelah merger? T : Karena semangat saya pasti bisa, dan saya Optimis terus bertahan P : Tidak senangnya? Terkadang bad T : Tidak senangnya itu, saya pribadi ya..kadang mood saya sedang badmood. Tapi selama ini saya asih bisa mengatasinya. Kalau lagi badmood, ya saya tidak aka memperlihatkanya didepan temanteman. Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam menerima imbalan setelah merger? T : Perasaanya gimana.. Karena terus terang saja Lebih nyaman penghasilan waktu di STIBA sama sini kan lain, lebih nyaman disinilah P : Jadi merasa sekarang lebih adil dibandingkan dulu? T : Bukan adil, tapi lebih kenyamananya, di STIBA saya dulu juga adil sih, tapi kan bukan masalah adil tapi kenyamananya, maksudnya kenyamananya itu tidak terlambat pasti P : Jumlah imbalanya dibandingkan dengan Lebih tepat stiba? waktu T : Sama sih, masalahnya cuman on time dan tidak adanya sih Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan jabatan yang dipegang setelah merger? T : Biasa aja sih, karena emang saya nggak Biasa saja merasa ada perubahan apa, yang dulu saya juga senang dengan jabatan yang saya dapat. Tapi kan bukan masalah jabatanya tapi tanggungjawabnya Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima) dengan penuh tanggung jawab. setelah merger? T : Jika saya mampu dan itu pekerjaan saya, Optimis saya kerjakan Bagaimana perasaan ibu setelah pindah di fik T : Perasaan saya. Eeeee banyak yang harus saya Belajar lebih pelajari terutama sosialisasi pekerjaan, karna lagi dulu kan di stiba lingkupnya kecil. Kalo disini 193
kan saya banyak belajar karena lingkupnya besar walaupun walaupun per fakultas tapi berhubunghan langsung ke kantor pekerja aktif, gitu ya P : Yang dikuatirkan kedepan? Optimis T : Nggak ada saya ngk punya kekhawatiran apapun, saya dari dulu optimis kok mas P : Harapanya kedepan? T : Saya lebih baik dari kemarin dan hari ini ya walapun saya terpisah tapi ya semoga temanteman yang di stiba tetap optimis Hasil wawancara dengan Ibu S (Pimpinan FBS/M6) Hari : Rabu, 3 Juli 2013 Waktu : 10.00 WIB Niko : Pewawancara (P) S
: Terwawancara (T)
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung dengan UKSW pada tahun 2001/2004? T : Tidak tahu Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?
Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu? T : Tidak tahu Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu? T : Tidak tahu Bagaimana kedua belah pihak sepakat untuk merger?
194
T : Jadi FBS kan tahun akreditasi, disebutkan Tuntutan bahwa FBS itu kan Fakultas Bahasa dan Sastra. akreditasi Kok progdinya hanya 1, yaitu pendidikan bahasa inggris, tidak ada sastranya dan fakultas yang hanya 1 progdi maka akreditasi selanjutnya yaitu tahun 2016 tidak akan mendapat nilai A. Jadi harus segera dipikirkan membuka progdi Kebutuhan baru. Kami berpikir yang paling tepat adalah Progdi baru membuka progdi baru yaitu sastra. Sebenarnya ide untuk membuka progdi sastra sudah lama, tahun 2004/2005 pada masa pak urip setiyono, beliau sudah mengajukan wacana membuka progdi sastra, tapi berjalan pelan. Artinya persiapan2 dulu, animo mahasiswa, mata kuliah apa. Satgas berjalan lambat. Sampai akhirnya tim akreditor menyampaikan bahwa kalau tidak ada progdi lagi tidak akan bisa akreditasi A lagi. Mahsiswa nyaman T : Terlalu nyaman dengan keadaan seperti ini, dengan kelas mahasiswa pun sudah banyak. Tapi terlihat Sastra bahwa mahasiswa lebih enjoy dengan kelas sastra, tapi ketika mahasiswa harus PPL dan sebagainya karena PBI, semangatnya kurang. harus ambil tapi prestasi menurun. P : Faktor lain?
Jadi pada waktu itu tanya2 dengan alumni Pendapat kendalanya apa. Tapi anggota satgas banyak alumni yang pindah, keluar. Tapi ide untuk membuka progdi sastra jelas ada Mempersipkan karena waktu itu dikirimlah 1 dosen untuk S2 dosen sastra untuk mengambil American. Pendapat Pak Urip supaya kalau kita punya 1 dosen dengan wawasan sastra, diharapkan bahwa dosen yang 195
lain bisa belajar dari beliau. Walaupun belum punya progdi sastra tapi sudah mengutus dosen untuk belajar kuliah mengambil konsentrasi america. Tapi ternyata ketika pulang waktu itu pak urip Dorongan tim sudah bukan dekan dan masih tetap saja akreditasi konsentrasi dengan PBI saja karena merasa sudah nyaman kemudian terpicu lagi karena adanya team akreditasi hingga dibuat satgas baru, kami sudah membuat daftar pertanyaan (angket ) untuk dibagikan ke sekolah2 untuk mengetahui ketertarikan siswa (tahun). Baru membuat, belum jalan ke sekolah, pimpinan fakultas dipanggil bahwa jika membuat dari nol itu akan memakan waktu lama. Sementara di STIBA ada progdi Sastra, kenapa tidak merealisasikan rencana penggabungan STIBA ke FBS.
Lamanya waktu dalam membut progdi baru
FBS membutuhkan Progdi baru STIBA mengalami penurunan jumlah mahasiswa Sehingga dipertemukan toh dibawah yayasan Satu yayasan yang sama. Seperti gayung bersambut, dimana FBS membutuhkan progdi baru, STIBA mengalami penurunan mahasiswa setiap tahun, memang dalam hal keuangan stabil, tidak kekurangan. Tapi dengan mahasiswa yang semakin menurun patut untuk dikhawatirkan.
Memang ada pro kontra, kami tidak ada masalah Pro - kontra dengan dosen karena dosen STIBA ada yang mengajar di FBS dan dosen FBS mengajar di STIBA. Tapi bagaimana dengan mahasiswa, akhirnya dilakukan diskusi dengan mahasiswa. 196
Mahasiswa tidak masalah asal mahasiswa STIBA tetap mendapat hak yang seharusnya dan tidak mengalami kesulitan. Kami juga berpikir bahwa tidak akan merugikan kedua belah pihak.
Hak mahasiswa STIBA dipenuhi
Ketika kami membuat satgas untuk membuka Kebutuhan sastra kami sadar bahwa harus ada tambahan dosen Sastra dosen bidang sastra yang harus S2, yang ada hanya 2-3 sastra, sehingga harus merekrut 3 dosen baru, Sementara kalau kami merangkul dosen STIBA Ketersediaan dosen sastra di ada dosen yang bidang sastra. STIBA Bagaimana proses persiapan merger? T : Segi keuangan, FBS termasuk unit kecil, Penggabungan ketika STIBA bergabung dengan kami tentu keuangan semua tunjangan juga bergabung. PBI sudah terbiasa hidup sendiri, ketika ada Keuangan PBI kelebihan maka akan dikembalikan ke surplus universitas dan diberikan ke unit yang kekurangan. Sementara kita dikejar oleh akreditasi, harus Penerimaan punya progdi. Kalau progdi ini mau langsung mahasiswa dapat 100 mahasiswa itu tidak mungkin, tapi baru kami akan buktikan bahwa dalam waktu 5 tahun akan mempunyai mahasiswa yang normal. Tentu saja kalau membuka progdi bahwa sama saja dengan anak-anak yang harus disuapi. Tapi jangan lupa ketika kami bergabung dengan Suplay SDM STIBA kami sudah tau kemampuannya terutama dari STIBA dalam bidang SDM dari pada kami mengambil orang baru yang tidak tau sama sekali 197
kemampuannya, fasilitas juga kami disini punya. P : Apakah tidak akan menjadi ancaman untuk Promosi lisan Progdi Sastra FBS karena melihat keadaan STIBA? T : Itulah yang menjadi pro-kontra, tapi pada kenyataannya ketika digabungkan, secara lisan kami manyatakan bahwa kalau tidak diterima di PBI bisa masuk ke sastra dan 2 kali penerimaaan pertama kali punya 18 sekarang punya 24. Mungkin nama FBS yang mengatrol, jadi brand Pengaruh FBS yang mengatrol. Kami tidak memasang brand FBS spanduk dan brosur, tapi kami berpesan pada biro promosi ketika ditanya di FBS ada progdi apa saja dijawab ada 2, PBI dan sastra. Sampai sekarang yang mendaftar 24. Jadi ini seperti saling menguntungkan. Bagaimana proses merger dijalankan? T : Dari sisi managemen dan administrasi bukan masalah, Cuma harus sering mondar mandir, dari segi teknis pelaksanaan tugas harian, tapi setelah berjalan 2-3 bulan tidak ada masalah.
Persiapan manajemen dan adminitrasi
Secara hukum kita masih berdiri karena itu Secara hukum yayasan mengatakan bahwa pimpinan STIBA masih pisah harus ada, karena kalau ada kunjungan surat resmi larinya kesana. Tapi kalau soal perijinan dan sebagainya, dekan Perijinan sepengetahuan fakultas harus mengetahui. Dekan FBS Mengenai pembayaran ketua dan pembantu Yayasan membaya ketua STIBA, yayasan yang menanggung isentif ketua dan pembantu ketua STIBA 198
Kalau dari segi pegawai administrasi kami Admisitrasi pegawai kembalikan ke PR 2. dibawah PR2 Kalau untuk dosen-dosennya untuk antisipasi Komunikasi kami selalu undang dan teman-teman STIBA kepada dosen diundang, sehingga dengan rapat semua dan pegawai informasi bisa diberikan. Memang attitude dari pimpinan harus yang Sikap utama karena akan berpengaruh pada yang lain. pimpinan Seperti diketahui bahwa awalnya dekan FBS tidak menyetujui tapi setelah berjalan beberapa bulan ada itikat baik dari teman2 untuk mendukung. Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja, sikap kerja dan kepuasan kerja. T : Secara informal kami sering mengadakan Memberi pertemuan informal, memberi perhatian seperti perhatian menjenguk teman sakit. Dengan menunjukkan empati seperti itu, kami Membangun bangun komunikasi jadi ketika rapat kami kedekatan personal mempunyai kedekatan personal. Tapi tidak hanya dari segi hubungan personal Evaluasi tapi kami juga melakukan evaluasi. Jadi setelah dilakukan proses mengajar kami melakukan evaluasi, tapi kami berikan kepada yang bersangkutan dulu. Ada evaluasi tertulis dan kami mengundang perwakilan mahasiswa. Di FBS sudah ada evaluasi sejak dulu, jadi bukan karena ada teman-teman dari STIBA. Respon dari teman-teman STIBA baik. Kami sudah memberitahu dari awal bahwa akan ada evaluasi 199
jadi teman-teman tidak kaget. Bagaimana menghadapi kelompok/oknum merger? T : Mereka hanya ketakutan bahwa hal ini akan membawa FBS pada jatuh, seperti pamornya menurun. Setelah pada tahun pertama mendapat mahasiswa 18, pemasukan FBS tidak menurun, motivasi teman2 baik. Setelah melihat itu mereka mendukung.
yang menolak Mahasiswa baru Keuangan FBS stabil
Kami akan atur secepatnya kalau surat dari Dikti Menunggu proses merger sudah oke, pemindahan sudah oke. selesai Teman2 STIBA kan banyak yang lulus S2 sudah Rencana studi dosen lama, sudah saatnya S3, itu akan upload di data lanjut STIBA online kami. Kalau untuk mahasiswa PBI tidak masalah, Terbuka meskipun beberapa teman dari STIBA ikut terhadap mengajar. Kami selalu terbuka, jadi mahasiswa mahasiswa boleh melapor jika ada masalah. Jadi selama ini tidak ada masalah. Justru untuk mahasiswa sastra mengeluh kok kami disendirikan. sudah Kegiatan kemahasiswaa n digabung Kami mengatasinya dengan memberi penjelasan Memberi bahwa mahasiswa PBI banyak dan mereka perhatian lebih sedikit sehingga akan men dapat perhatian lebih baik, jadi kenapa masih komplain. Tapi kegiatan kemahasiswaan kami gabungkan.
Keduanya menyesuaikan, misal mahasiswa PBI Penyesuaian tesisnya sudah layak untuk di uji maka akan dibaca oleh second reader, mahasiswa PBI kaget ketika diuji oleh dosen STIBA, karena bingung dengan revisi yang banyak dan lebih detail. Jadi 200
yang diserahkan pada dosen STIBA itu yang menulis sastra. Jadi dari sisi kualitas kami sudah ada usaha untuk menjaganya. Di FBS dari sebelum STIBA ikut selalu ada rapat koordinasi untuk mengajar. Jadi diskusi untuk mengajar. Bagaiman keadaan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat pasca merger? T : Kalau pengabdian masyarakat, teman STIBA Digabung ikut. Tapi untuk penelitian belum, karena teman2 Masih pisah STIBA belum bisa masuk universitas dan belum ada ijin, kemudahan teman2 masih terganjal. Tapi bagusnya PR5 mau mengakui penelitian ini PR5 mengakui untuk mendapat penghargaan, tapi untuk laporan Penelitian ke kopertis belum. Tapi sekarang teman-teman dosen STIBA STIBA juga jalan. Belum, karena saya melihat teman yang ikut Untuk keperluan penelitian ini karena mau naik pangkat sendiri. kenaikan pangkat/golon gan Pengembangan keilmuan sementara kami TLO lakukan dengan TLO. Tapi saya melihat bahwa teman2 STIBA itu Networking mempunyai beberapa kelebihan yang kami tidak pecetakan punya. Seperti contohnya networking dengan penerbit dan percetakan. Selama ini kami di FBS belum butuh. Mereka mempunyai networking yang bagus Alumni karena banyak mahasiswa yang praktek disana. Jadi ini merupakan tambahan yang bagus.
201
P : Harapanya kedepan?
SK DIKTI segera keluar
T : Harapan saya, segera lolos, surat Dikti keluar maka konsolidasi akan mudah. Perbaikan ke depan tidak ada. Tapi memang Peningkatan dosen, baik merger atau tidak membutuhkan kualitas dosen perbaikan. Yang penting dosen mau mengembangkan dan memperbaiki diri. Untuk jumlah mahasiswa, saya pikir malah Mahasiswa PBI khawatir dengan PBI, ada promosi besar-besaran baru menurun 120, sastra tidak promosi ada 24 orang. Mungkin karena adanya kurikulum baru 2013 Kurikulum dimana bahasa inggris terbatas dan banyak juga baru guru yang kurang jamnya. Mahasiswa memang PBI, tapi uang akan masuk Share dana ke fakultas. Jadi nanti ketika sastra menjadi besar dan PBI berkurang maka yang menanggung juga sastra. Kami akan membuka progdi baru. Kurikulum Pembukaan KBK dimana akan fokus pada mahasiswa Progdi baru menjadi teaching dan kami akan fokuskan pada hal tersebut dan sekarang sudah berjalan 1,5 tahun dan hampir jadi. Sehingga mahasiswa mempunyai keputusan, tidak hanya lulus kemudian asal mengajar. Sehingga ada konsentrasi khusus yang diajar.
202
Hasil wawancara dengan Ibu R (Pimpinan STIBA/M5) Hari : Selasa, 2 Juli 2013 Waktu : 10. 00 WIB Niko : Pewawancara (P) R
: Terwawancara (T)
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung dengan UKSW pada tahun 2001/2004? T : Berdirinya 1998, tapi isu merger itu 2009 isu munculnya sekitar tahun 2009. merger muncul Karena pada waktu itu pimpinan yang lama Pergantian sudah tidak bisa dipilih lagi. lalu saya harus pimpinan mulai kerja. STIBA Lalu saya lihat gitu ya dari setiap macam-macam itu kayaknya nggak selesai-selesai karena sebelum tahun 2006 itu, kita kalau promsi misalkan itu saya ke UKSW.
STIBA promosi melalui UKSW
Tapi kan sejak itu kita tidak boleh, sehingga kita Kesulitan tidak punya uang sendiri untuk pergi kemana- biaya promosi mana. Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu? T : Kalu kita ke sana kan kita menolak karena FBS menolak. Tapi ketika FBS menerima, oke semua P : Keadaan finansial dan sebagainya ? T : Itu justru issue yang betul sekali karena di STIBA gaji 18 kali di FBS 24 kali. Tapi untuk saat ini ada kekuatiran, nanti kalau merger mau di taro dimana?
FBS menolak merger dengan STIBA Ada perbedaan gaji Isu keamanan kerja dosen dan pegawai 203
Yang jelas sekarang dijadikan satulah, mereka kan kuatir juga. STIBA P : Ada faktor lain gitu? T : Karena keuanganya pas- pasan. Tapi mengalami semuanya kan terbatas rapat ngk beli makan masalah keuangan coba.. Mau pergi keman ngk puya uang selama ini. P : Berarti faktornya karena keuangan T : Ya itu keuangan STIBA tidak mencukupkan Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu? T : FBS itu satu progdi nggak bisa donk. Dari Kebutuhan kami sih, ya kamu juga kalau diterima ya ok, kan Progdi baru kita lebih ok kan Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu? T : Saya ngomong sendiri, waktu itu rektor pak STIBA Kris kalau kita merger gimana? Lalu pak Kris mengusulkan ngomong ke dekan FBS waktu itu. untuk merger dengan UKSW Tapi kitanya dibantuin, kita mau merger tapi Upaya merger harus disini gitu, dosenya dicukupin, pegawainya tidak tercapai di cukupin, kan nggak manuasiawi saya pikir. Bagaimana kedua belah pihak sepakat unkuk merger? T : Ya kami sudah sepakat, semuanya udah lancar P : Hal apa yang mendorng ibu dengan rektor sehingga mencapai kata sepakat? T : Kami memang dari semestinya sudah merger dari dulu iya kan.. Begitu FBS mau, ya udah. P : Nah dalam membuat progdi sangat mudah sebenarnya? T : Ah susah, membuat pogdi baru itu susah loh, saya mengalami ini ya 204
FBS sudah mau merger dengan STIBA
Lebih susah membuat Progdi baru
Merger P : Lebih gampang merger ? T : Iya lebih gampang merger, mendirikan mudah progdi itu harus ada 6 orang S2 loh, memang gitu susah, S2 sastra P : Karena ini saling membutuhkan ini ya T : Iya sekarang gitu Bagaimana proses persiapan merger?
lebih
T : Kita sekarang mencoba bagaimana membuka Pembicaraan STIBA itu terus yang terakhir, pak rektor ini merger dimulai yang ingin merger. Rektor UKSW Lalu saya bilang kalau kamu sudah pikirin FBS mau menerima ya oke kalau memang logikanya kan gitu. FBS bisa menerima, kalau sudah menerima ya udah kita susun program ngomong ke yayasan dulu. Terus ke kita sudah presentase disurabaya itu dan kita masih menunggu lagi. Mei kita tandatangani 2012 yang di tuntut kami tandatangani mou, sampai sekarang itu tidak ada apa-apa selama ini observasi ya selama ini Kami sudah mempersiapkan ini sejak dulu ya, sekarang kan dibuka sastra inggris yang dari STIBA. Kami kan disini, jadi kan mereka punya ya disana, jadi orang-orang STIBA yan mengajar di FBS. Orang FBS ada di STIBA, jadi sekarang sih secara tidak resmi merger. Bagaimana proses merger dijalankan?
STIBA menyambut baik Merger dengan UKSW Langkah persiapan merger
Share dosen
tenaga
P : Merger sebenarnya belum secara hukum, tapi Berdasarkan dalam hal penggajian sudah merger sebenarnya? MOU T : Iya itu MOU nya kami menyatakan begitu soalnya. Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai 205
dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja, sikap kerja dan kepuasan kerja. T : Kalo dampak baiknya sudah ya. Nah dampak jeleknya kan semoga gak ada. Semoga semua orang mendapat penempatan yang lebih baik, dan semua kegiatan STIBA mereka ikut, kalo STIBA rapat ya mereka mesti ikut. P : Kalau ibu melihat motivasi pekerjaan mereka yang dari STiBA ? T : Kalau itu sih sama aja ya, motivasi kerja sudah hebat lah gitu ya. Sudah oke sangat oke sekali, saya tidak bilang apa-apa karena itu kan dari dalam hati yaa, P : Hanya karena faktor SK yang belum dibuat atau faktor lain, T : Jadi merek itu gak ada kepastian gitu lho arahnya mau kmana, P : Setelah satu tahun ini ibu melihat ada kekuatiran mereka ? T : Tadi yang ibu bilang, nanti mereka mau ditaruh dimana kalo disini (FBS ) P : Kalo dilihat dari semangat kerja mereka sebelum dan setelah merger ini bagaimana ? T : Kalo sekarang itu kan, kayaknya kita ini pekerjanya kan kurang sekali. Tidak ada mahasiswa baru lagi, pekerjaan sangat sedikit. Jadi ya santai-santai banget gitu lho, makanya saya juga ingin tahu nanti gimana habis ini semangat motivasi mereka dan kinerjanya gimana? Bagaimana menghadapi kelompok/oknum merger? T : Saya memberikan keterangan. ya itukan kalo lihat, terlalu dipilih-pilih kan sekarang sudah tidak dipilih-pilih. 206
Penempatan yang lebih baik
Motivasi kerja sudah baik
Belum ada kepastian dari pemerintah Penempatan pegawai dan dosen STIBA Aktivitas berkurang
Lebih santai
yang menolak Membangun komunikasi
Hasil wawancara dengan Bapak J (Pimpinan UKSW/M2) Hari : Selasa, 2 Juli 2013 Waktu : 12.00 Niko : Pewawancara (P) J
: Terwawancara (T)
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung dengan UKSW pada tahun 2001/2004? T : Waktu itu kan PBI berada di naungan FKIP. Lalu progdi PBI dijadikan menjadi satu fakultas yaitu FBS. Lalu progdi bahasa inggris itu jadi dan itu kan hanya pengajaran bahasa inggris. lalu ilmu sastra inggrisnya dimana? Harusnya ada satu progdi yang mengelola sastra inggris, yang kemudian dari yang sastra inggris itu yang dipakai untuk proses mengajar. Lalu di FBS progdi sastra inggris dia nggak punya, keilmuanya? sedangkan untuk akreditasinya butuh itu. Karena kita porgdi bahasa inggris. Jadi kita harus punya progdi kelimuan bahasa inggrisnya, itu yang namanya sastra inggris! Ini tuntutan, kalau dia di FKIP tidak apa, tapi dijadikan jadi 1 fakultas bahasa, makanya harus punya ilmu keilmuanya, sastra inggris! Progdi sastra inggrisnya sudah ada di STIBA, kenapa tidak disatukan aja P : Memang lebih mudah untuk digabungkan? T : Lebih mudah mendirikn yang baru
Kebutuhan progdi Sastra
STIBA punya progdi Sastra
Mendirikan progdi baru lebih mudah dibanding
207
merger
P :Mendirikan progdi yang baru dibandingkan merger, nah kenapa memilih merger, kalau memang mendirikan progdi baru lebih mudah? T : Itukan akan mati, dia pasti kalah dengan UKSW. Orang lebih memilih ke uksw dari pada ke stiba P : Kenapa juga dipikirkan STIBA saat itu, kenapa pak Jhon memikirkan nasib STIBA seterusnya? T : Karena kan kita 1 yayasan!
STIBA akan kalah bersaing dengan UKSW
UKSW dan STIBA berada dalam satu yayasan
Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu? T : Baru, belum ada gedung! Tidak tahu, cuman Masalah mereka pinjam uang ke uksw, sampai sekarang keuangan belum dilunasi, waktu itu 2M Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu? T : Bagaimana mulainya lagi setelah itu. Itu Konflik mulainya dari lapangan basket dengan tim basket lapangan kita, butuh lapangan basket untuk latihan. basket STIBA Sekarang disini ada lapangan basket, diasrama juga ada lapangan basket, dan kita tinggal menuggu status. Nah kalau ada lapangan basket ada disitu, nah STIBA tetap pake lapangan itu dan kalau kita tidak mau. Alasanya mengganggu perkuliahan karena dekat sekali dengan gedung kuliah proses latihan itu berlangsung dari pagi jam 5-6. STIBA mengatakan itu milik STIBA, milik YPTKSW yang dikasikan untuk STIBA, dan asal usulnya itu milik UKSW, semuanya itu kan milik UKSW, milik YPTKSW. Yang untuk tanah UKSW, hanya pada waktu itu YPTKSW 208
dikhususkan untuk diserahkan untuk STIBA. Lalu kita paksa, kenapa nggak boleh gitu loh, apa salah gitu, apa menggangu? Mulanya begitu. lalu kenapa harus rakus sekali, ini milik itu, ini milik itu orang makai sepakbola disini juga. Soalnya kita masih bisa tolerir, ini kok nggak bisa, nggak mau tolerir. Fine buat apa dia bilang aku ambil uang dari yayasan, yayasan ambil uang dari UKSW. Begitu, kapan itu bisa dibayar P : Nah yang memulai pembicaraan untuk digabungkan, dari pak Jhon atau dari yayasan? T : Itu dari dari kita, kenapa kita harus musuhi itu, itu soal utang kalau kita berbicara kasar. Tapi mereka juga mikir itu baik P : Artinya karena saling membutuhkan, pada akhirnya ketemu kata sepakat T : Bukan karena saling membutuhkan, tapi itu karena mereka juga utang, tidak tahu bagaimana membayar. Dengan bergabung kan situ masih berutang. peminat sastra tuh gak banyak, yang banyak diminati itu PBI, P : Lah kenapa mau diambil ? T : Karena kebutuhan akademik, P : Cuma alasan itu aja ? T : Selama ini kan hancur sama sekali. P : Kenapa ga rubah nama FBS saja supaya gak ada Sastranya ? T : Kan sudah di Pisahkan dari FKIP, P : Kenapa dipisahkan ? T : Jangan tanya saya, saya tidak tahu, tanya rektor yang dulu kenapa kok dipishkan. P : Gak ada pikiran untuk mengembalikan ? T : PBI tidak mau, mereka adalah Progdi yang paling banyak mahasiswanya paling kaya, punya attitude dan disiplin yang berbeda dengan guru2
UKSW ingin merger STIBA
STIBA ngutang UKSW
Kebutuhan akademik
FBS pisah FKIP
sudah dari
PBI tidak mau kembali ke FKIP
209
lain. Kalau di FKIP itu dosen apa ya, Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu? T : Tanya STIBA, mereka yg tau Bagaimana kedua belah pihak sepakat unkuk merger? Bagaimana proses persiapan merger? T : Jadi kita tanya kepada kopertis dan kopertis Proses tidak keberatan karena STIBA tidak keberatan. perizinan Dikti Sampai saat ini pemerintah tidak mengerti. Jadi dia yang proses kita. Seolah-olah minta izin pendirian, jadi kita dikelompokkan dengan berbagai yayasan. Izin pendirian universitas itu bahasa, tidak ada keberatan hanya ini mereka bilang, ini yang melebur begini gitu, nah itu baru jelas 3 minggu yang lalu. Kita diminta menjelakan kepada Dikti, apa sebenarnya yang kalian inginkan. itu kan sudah kita jalankan, pada tanah 10 H, mendirikan universitas baru, kita datang menjelakan ke UKSW sendiri, karena tanah ini sebesar 10 H punya yayasan hanya masalah yang terakhir adalah hanya ini kalau digabung sendiri P : Emang tidak ada peraturan merger ditingkat universitas, ditingkat perguruan tinggi? T : Saya tidak tahu, kopertis yang bilang begitu, memproses, memahaminya beda tinggal itu saja dan secara hukum benar atau tidak, tinggal tiga hal itu, ada yang membuktikan bahwa betul-betul tanah ini punya yayaan, betul-betul badan hukumnya sah. nah kita tinggal menunggu saja, kapan mereka datang kita tidak tahu. sesudah mereka datang, kapan keluarnya kita juga tidak tahu 210
Bagaimana proses merger dijalankan? T : Itu semua mulai tahun ajaran ini 2012/2013, Penggabungan sudah di berlakukan sebagai bagian dari FBS. penggajian Jadi semua pembayaran karyawn sudah di bayar dengan standar UKSW, di STIBA kan, kita menerima gaji tanggal 1 dan tanggal 15, di STIBA kan tanggal 1 saja, ketika kita sudah mrencanakan anggaran 2012 jadi STIBA juga menerima gaji tanggal 1 dan tanggal 15. Walaupun secara legal atau resmi masih ada Belum resmi ketua StiBA, sehingga waktu harus laporan ke secara hukum kopertis ya saya tanda tangan dan sebelum ada SK turun ijasah masih Atas nama StiBA setelah SK ada baru atas nama UKSW. Itu sudah pasti. Administrasi P : Secara administrasi? T : Masih tetap berjalan tetap, kaprogdinya terpisah disana, masih merencanakan perkuliahan mahasiswa disana yang masih akan diselesaikan, dan maih dengan kurikulum STIBA. Sampai selesai. P : Secara struktur belum di gabung dengan FBS Struktur terpisah ? T : Belum, P : Bayang-bayang ? T : Iya Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja, sikap kerja dan kepuasan kerja. T : Itu dibicarakan dalam rapat FBS, yang ketua Komunikasi STIBA tidak ada masalah karena dia sudah antar FBS dan pensiun dari UKSW. Cuman karena disitu tidak STIBA ada yang menggurui dia diangkat menjadi ketua STIBA. jadi dia tidak lagi punya kepentingan, 211
kalau sekarang tidak melakukan tuga tetap mendapat tunjangan, ketua StiBA. STIBA P : Mengantisipasi situasi kerja yang berbeda, T : Dari satu gaji jadi dua kali gaji semoga diuntungkan dengan standar situasinya tambah baik lah. gaji Merger P : Bagaimana dari FBS nya sendiri? T : Keuntungannya ya itu, gak harus lagi mikir memberi kauntungan waktu. dari sisi waktu Mereka mungkin senang karena tambahan Penambahan tenaga, belum pernah ada yang protes, dosennya SDM cukup banyak, P : Kebijakan dari atas/pimpinan, bagaimana Menyerahkan kepada FBS mereka membuat antisipasi ? dan STIBA T : Mereka urus sendirilah, mereka juga pikir itu. Karena ada juga dosen STIBA yang dipakai mengajar di FBS, Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak merger? Tidak ada yg T : kan mereka sudah setuju, gak ada kontra. kontra P : Jadi dari awal ini proes ini gak ada yang Yayasan kontra merger kontra? T : Ada yang kontra, kalau kau tanya sama saya, pengurus yang kontra. Pemahaman P : Bagaimana cara menghadapinya ? T : Ketika dosen-dosen setuju masak pengurus gak setuju, dosen-dosen mau kok. Dibilang ada mahasiswa STIBA yang dulu tes Pertimbangan disini gagal atau di DO lalu pindah ke STIBA. mahasiswa Ya mereka kuatir di kelola dengan standar disini STIBA sakit hati atau apa, jadi dia ragu dengan merger ini. Sebenarnya gak ada masalah Cuma pengurus itu tadi. P : Sebelumnya FBS sempat ada pergantian Pergantian dekan FBS Dekan. 212
T : Gak tahu, sepanjang yang saya tahu sih ya. Pergantian Dekan FBS itu tidak ada hubungannya dengn StiBA. itu masalah dengan dalam sendiri. Apa harapan pak John ke depan? T : Ya supaya FBS menjadi lebih baik, karena orang mengharapkan FBS terutama PBInya punya S2, itu sampai sekarang belum bisa. Sekarang ini harus 6 doktor, dosen FBS tu gitu tidak ada yang bertahan lama, pergi-pergi.
bukan karena pembicaraan merger
FBS menjadi lebih baik
Hasil wawancara dengan Bapak Y (Pimpinan YPTKSW/M1) Hari : Selasa, 9 Juli 2013 Waktu : 11.00 WIB Niko : Pewawancara (P) Y
: Terwawancara (T)
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung dengan UKSW pada tahun 2001/2004? T : Wah, saya nggak tahu itu malah Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu? T : Wah, saya nggak tahu itu Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu? T : Saya nggak tahu itu malah Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu? T : Saya nggak tahu itu malah Bagaimana kedua belah pihak sepakat unkuk merger? 213
T : Telah ada kesepakatan tgl 1 juli 2012 STIBA digabungkan dengan FBS. Baik dosen-dosenya pegawainya maupun mahasiswanya. Tapi sehubungan dengan itu, kan baru ajukan ke DikBud maka keputusan finlnya menunggu keputusan DepDikBud. namun secara internal, sudah digabungkan.
B
Kesepakatan tanggal 1 Juli 2012 Keputusan final di DepDikBud
Secara internal sudah gabung Jadi secara external masih dianggap exist ketua Secara Stiba. walah, ketua 1, 2, 3 masih befungsi eksternal terutama hubunganya dengan Departemen. masih pisah Kopertis dan pihak-pihak luar. P : Kenapa ada pertimbangan penggbungan ini STIBA tidak berkembang dengan uksw? T : Yang digabungkan adalah terutama STIBA kan harapkan dapat berkembang lebih baik. Ternyata tidak dapat mengembangkan diri, mahasiswa Cuma sedikit, defisit keuangan dan tidak dapat sendiri selayaknya dari pada ditutup. Padahal STIBA kan program sastra inggris, FBS sedangkan fakultas bahasa dan sastra ingin membutuhkan membuka program sastra inggris, yang ada Progdi Sastra Inggris sekarang adalah program pendidikan bahasa inggris jadikan hanya progdi pendidikan bahasa inggris dan STIBA kita putuskan untuk gabung dengan FBS, sehingga memenuhi prasyaratan, ada 2 progdi STIBA. STIBA tidak lagi sendiri, karena digabung dengan FBS. P : STIBA kan defisit, apaka nanti tidak Mahasiswa D3 STIBA dibantu membawa dampak negatif terhadap fbs? T : Gak, karena selama ini program D3 yang beasiswa Yayasan selama ini masih berjalan, bahasa inggris mahasiswanya dapat beasiswa dari yayasan jadi kalo ada program D3 bahasa jepang, D3 bahasa inggris lalu S1 sastra inggris. Lah itu 214
B
digabungkan, FBS, mengharapkan bahwa sastra inggris yang sudah diakdreditasi supaya langsung bisa dibuka sastra inggris. P : Jadi pertimbangan yayasan hanya dari segi FBS-STIBA saling finansial? T : Bukan finansial saja, tapi keperluan FBS, membutuhkan untuk buka progdi sastra, stiba mahassiswanya nggak banyak, kenapa nggak digabung saja, jadi demi eifiensi stibanya ada dibawah yayasan Bagaimana proses persiapan merger? T : Proses penggabungan, ya dosen-dosen STIBA dipindah ke FBS karena semua memenuhi persyaratan, karyawan juga dipindah ke FBS. Namu beban itu harus mendapat ijin dari MeNdik Bud, kita sudah mengajukan 1 tahun tapi masih udah salah bahan dari Dikbud. Dikira kita mau mendirikan baru, bukan menggabungkan tapi mendirikan baru, tapi setelah tahu bahwa STIBA dilebur dengan FBS dan persyaratan-persyaratan sudah terpenuhi. Termasuk yayasan harus menandatangani persetujuan kalau nanti FBS sampai defisit kami harus berani merombak kalau pengabungan ini menyebabkan defisit, tapi itu tidak akan terjadi. Bagaimana proses merger dijalankan?
Penggabungan dosen dan pegawai FBS dan STIBA Kesalahpaham an KemenDikBud
Dukungan yayasan
T : Sudah diadakan antara fbs dan stiba, sudah Pembetukan ada pembicaraan antara dosen mereka dan tim pimpinan dan juga dengan tim penggabungan penggabungan sudah berjalan dengan baik Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,
215
sikap kerja dan kepuasan kerja. T : Mereka sudah mengadakan diskusi antara mereka, kalau pun ada perubahan maka antisipasinya sudah dibicarakan oeh kedua pihak tersebut. P : Kalau dilihat dari keamanan kerja mereka pak? pasti ada kekuatiran antara kedua pihak akan jabatan-jabatan yang mungkin akan hilang? T :Semua hal itu sudah diperundingkan, dan semua bisa diterima, STIBA bersedia bergabung asal semua dosen jug aditerima di FBS, dan FBS menyatakan bia menerima karena memenuhi persyaratan FBS. P : Jadi semuanya diserahkan kepada kedua belah pihak tanpa campur tangan dari yayasan? T : Ya, ada, ada pembicaraan antara yayasan dengan FBS maupun STIBA sendiri Bagaimana menghadapi kelompok/oknum merger? T : Nggak ada pro dan kontra semuanya pro, jadi kalau ada mungkin beberapa suara. Mahasiswa yang mungkin dulunya transfer dari FBS, ke STIBA sekarang digabung lagi
Komunikasi antara FBS dan STIBA
yang menolak Tidak ada yang kontra merger Kekuatiran mahasiswa transferan dari FBS Berjalan dengan baik
P : Tidak ada keluh kesah yang muncul T : Sejauh ini belum ada keluh kesah P : Bisa dibilang berjalan mulus? T : Sementara ini berjalan mulus harapan bapak untuk penggbungan ini? T : Supaya cepat diresmikan supaya kami bisa Cepat diresmikan mempublikasikan pembukaan progdi sastra P : Harapan terhadapa stiba, kontribusi terhadap Cepat menyatu fbs nantinya? 216
T : Diharapkan menyatu dengan sastra inggris yang sudah terakrditasi bisa langsung jadi bagian dari FBS, semoga lancra dan baik-baik saja.
Hasil wawancara STIBA/M3)
dengan
Bapak
P
(Mantan
pimpinan
Hari : Senin, 1 Juli 2013 Waktu : 10.00.WIB Niko : Pewawancara (P) T
: Terwawancara (T)
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung dengan UKSW pada tahun 2001/2004? T : Saya tidak tahu alasan UKSW apa menjadikan FBS satu UKSW dengan StiBA. Mungkin saya duga kekurangan karena jurusan Bahasa Inggris kan dulu di FKIP, Progdi lalu mereka keluar dari FKIP itu masa kepemimpinan Joy lalu diberi nama Fakultas Bahasa & Sastra. FBS itu dibawah UKSW ada satu program studi, itu Pendidikan Bahasa Inggris, yang pasti tidak cocok dengan nama itu karena namanya Fakultas BAhasa &Sastra itu tidak hanya satu jurusan tapi harus 2 Jurusan, jurusan Sastra dan Bahasa, lalu kepemimpinan Joy diganti oleh mungkin, Saya tidak tahu latar belakangnya. Tapi waktu itu saya sudah mendapat kabar angin ada keinginan Rektor untuk itu merger. Tetapi saya berpendapat, saya ditugasi oleh yayasan sehingga saya mempunyai kewenangan untuk merespon, tapi saya kesampingkan. Karena saya masih dalam 217
tugas memimpin STiBA juga gitu. Mungkin juga karena poliklinik ada disitu, rector meminta supaya lapangan yang dibelakang itu, milik STiBA diminta. Kemudian saya berikan, karena saya pikir akses untuk saat itu lebih mudah dari pada disamping gitu, yang kendaraan lalu-lalang gitu. Dengan harapan bahwa mahasiswa STiBA Satya Wacana bisa menggabungkan diri dengan asuransi kesehatan Mahasiswa UKSW yang sudah disetujui oleh kepala Poliklinik tetapi tidak bisa disetujui oleh pimpinan UKSW. Alasannya saya tidak tahu, yang saya dengar adalah alasan yang sangat sangat naïf yaitu, kan STiBA lain berbeda dengan UKSW, itu sangat naïf. Apa yang diasuransi? jika anggotanya lebih banyak makan akan lebih menguntungkan, akhirnya tidak jadi, meskipun saya sudah terlanjur memberikan akses kepada poloklinik melalui akses yang disediankan Yayasan melalui STiBA, gitu, lalu oleh karena saya mendapat tugas dari yayasan untuk memimpin STiBA ya saya lakukan. Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu? T : Saya mendengar, ada unsure dari UKSW yang Perbedaan gaji sengaja membujuk kelas STiBA supaya digabung gitu, yaitu pegawai asrama, pegawai STiBA bagian cleaning gitu. Lalu dia pindah ke UKSW, hanya karena di UKSW waktu itu dibayar gaji 2x sebulan, tapi STiBA hanya mampu 1`x sebulan, P : Sebenarnya keadaan STiBA saat itu bagaimana, Mahasiswa menurun sehingga diadakan merger ? T : Mahasiswa memang sedikit menurun tapi tidak masalah karena masih bisa membiayai diri sendiri. 218
Semua gaji dari dosen sampai cleaning itu bisa Keuangan cukup kuat terbayar. Memang waktu itu yayasan membantu membayar uang untuk membangun gedung, yang menurut perkiraan saya 5 tahun selesai. Tapi sampai tahun ketiga dilambat-lambat karena pembayaran menunggu sampai uang masuk gitu, tahun ke 5 dibayar oleh yayasan. Yang itu adalah wajar karena itu adalah asset yayasan sendiri, meskipun orang bilang saya terlalu berani begini begitu tapi ini bukan milik saya gitu, dan menurut menurut jumlah siswa 5 tahun itu sudah bisa di bayar gitu karena masuk pertama kali itu 97 orang. Yang saya perkirakan constant gitu malah bahkan lebih ternyata turun, dan sekarang kepemimpinannya bukan dibawah saya atau pengganti saya. Ya kalau mau merger ya silahkan itu untuk kebaikan masa depan STiBA. Dan kebaikan UKSW yaitu untuk menggenapi program Studi sastra.
Yayasan masih membantu keuangan STIBA
Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu? T : Itu program studi, karena jurusan kependidikan Progdi Sastra yang harusnya ada dibawah FKIP . saya kira itu saja, Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu? T : Tahun pertama sejak STiBA berdiri saya sudah Pertimbangan mengundang semua Sekolah Tinggi Bahasa Asing kurikulum disini salatiga. Saya kira begini, Sekolah Tinggi Bahasa Asing itu bukan program sastra seperti yang lain-lain tapi ini sekolah tinggi artinya sekolah tinggi harus mempunyai kurikulum yang berbeda dengan Fakultas Satra lalu mereka menerima gagasan saya secara positif oleh semua STiBA 219
sehingga terjadilah perubahan kurikulum. Dan sesudah itu lalu ditentang oleh teman-teman saya STiBA sehingga saya kehilangan kendali. Saya tidak tahu mengapa mereka melihat STiBA masih kecil dan baru dengan yang lain yang sudah lama dsb. itu salah satu alasan, Yang kedua saya tidak mau kalau ada surat dari yayasan seolah-olah merebut dagang orang lain, itu sesuatu yang menurut saya tidak boleh terjadi. Toh waktu saya usulkan 250 orang mahasiswa untuk bergabung di poliklinik supaya mereka dapat jaminan kesehatan itu, tidak disetujui oleh rector lalu kenapa saya harus berpikir untuk bergabung.
Mahasiswa STIBA tidak difasilitasi di Poliklinik.
Karena ada faktor-faktor itu tadi ya, menurut bapak Keinginan mandiri ada gak faktor2 politiknya? Dari segi politik enggak kecuali keinginan untuk mandiri, disamping itu, pribadi saya nggak tahu, ya mungkin juga. P : Sekarang bapak kan di UKSW, bapak melihat FBS merger yang sekarang ini dalam posisi yang seperti bertambah Progdi apa? T : Semua di FBS itu teman saya, mereka melihat saya sebagai senior. Ya karena program sastra saya kembangkan sehingga sekarang mempunyai 2 progdi pendidikan dan non pendidikan, dan semua dosen STiBA sekarang menjadi dosen FBS juga dan katanya juga mereka bisa menerimanya meskipun ada yang mengeluh tugasnya terlalu berat dsb. P : Ketika sekarang sudah bergabung ya, adakah STIBA kurang bapak melihat atau merasa, jangan-jangan mampu keputusan saya dulu menolak itu benar atau kurang merekrut 220
tepat? Karena, sekarang kan dikategorikan mahasiswa keuangan semakin krisis ya, itu salah satu alasan yayasan. T : Ya seperti tadi, ada baiknya sih digabung, dan secara factual STiBA kurang bisa mencari mahasiswa. Sehingga ya sudah, diserahkan kembali pada yang berwenang. Dan dengan ketua yang baru ya silahkan saja, P : Keuntungan yang didapatkan STIBA kedepan?
Gaji yg lebih baik
T : Ya yang paling gampang itu pada aspek belanja karena nanti gaji bertambah dan saya ikut senang nanti aspek ekonomi mereka lebih baik. Yang ke2 kepemiimpinan Stiba tidak lagi sendiri tapi bergabung dengan FBS, yang kita lihat sudah ada. Ada yang mundur ada yang keluar dsb, P : Apakah ada ancaman yang dirasakan dari sisi Kekuatiran mahasiswa kelompok STIBA yang akan digabung ke FBS? T : Dari beberapa mahasiswa ada yang bertanya bagaimana nasib saya, saya bilang jangan kuatir masih diurus begitu. Itu mungkin karena belum ada respon dari pemerintah untuk menyetujui penggabungan ini surat belum keluar. Bagaimana kedua belah pihak sepakat unkuk merger?
Bagaimana proses persiapan merger?
Bagaimana proses merger dijalankan?
221
Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja, sikap kerja dan kepuasan kerja. Harapan pak piar untuk merger ini apa ? T : Saya kira dari segi kepemimpinan FBS dari segi Izin administrasi dari pemerintah segera beres sehingga pemerintah nama STiBA bisa dihapus oleh pemerintah dan segera keluar bergabung dengan FBS. Saya sebagai manusia sedih, tapi itu diluar tanggungan tangan saya, karena itu bukan milik saya, itu milik yayasan, saya kan juga Cuma sebagai pegawai saja, karena jujur, tanpa campur tangan saya, saya bukan sombong, ada faktor sejarah yang membuat saya itu bekerja di STIBA.
222
Hasil wawancara dengan Ibu H (Mantan Pimpinan FBS/M4) Hari : Selasa, 23 Juli 2013 Waktu : 14.00 WIB Niko : Pewawancara (P) H
: Terwawancara (T)
Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung dengan UKSW pada tahun 2001/2004? T : Sebetulnya dimunculkan pertama kali waktu Isu pertama saya menajdi dekan. Kalau tidak salah, 2011 september 2011 Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?
merger
T : Tidak tau Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu? T : Nah waktu itu saya dipanggil oleh pak John, dipanggali oleh pak john akan ada merger ini. Waktu itu saya berpikir sebetulnya merger ini sangat bagus buat FBS sendiri karena akreditasi FBS terakhir. Itu mengatakan bahwa FBS sebagai fakultas secara hukum cukup untuk, dalam arti satu fakultas harus mempunyai satu jurusan pendidikan bahasa inggris. Dia bilang untuk kedepanya supaya akreditasi FBS ini stabil, harus mempunyai jurusan lain. Karena kelemahan dari satu fakultas kejurusan itu. Visi misinya fakultas juga sama, seharusnya kan berbeda kan berbeda waktu itu memang dalam rencana saya, saya akan menjadikan jurusan menjadi dua, tapi waktu itu kendalanya karena tidak ada dosen FBS untuk membuka, karena butuh doktor.
Kebutuhan akreditasi
Kebutuhan Progdi baru
223
Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu? T : Tidak tau Bagaimana kedua belah pihak sepakat untuk merger? T : Sudah saya turun waktu itu, dan waktu itu ada masalah, P : Itu tahun berapa? T : Itu kalau ngk salah april 2012 berarti pas keluar MOU setalah itu kan. MOU nya tidak tidak keluar. Nah waktu saya turun, itu kan ibu Victoria memang diangkat menjadi dekan. Dia setuju dan pada saat itu saya tidak setuju, dan bukan tidak setuju hanya if you do it something do it right. Saya seperti itu saja. Bukan saya tidak setuju, kalau memang kita menganalisnya terlebih dahulu dan akhirnya bagus ya ok-ok aja. Saya pikir kondisi FBS pada saat itu belum stabil. Kita sudah punya punya 2 doktor, jadi kita ketambahan fakultas yang tidak ada doktonya dan dari sisi jabatan fungsional ya, makin turun semua dan ini kan menjatuhkan FBS juga. Nah waktu itu kalau tidak salah setelah saya turun, dan pak John bilang ibu Victoria ambil alih. Trus waktu tu kok tiba-tiba MOU tiba-tiba disetujui, Saya kurang tahu ya, trus saya melihat diwebsite UKSW itu lho dan setelah tu tidak terlalu ini karena tidak dibawa ke rapat staff. Seperti itu. karena saya juga lihat literatur reviewing karena saya pada waktu itu ngomong pada pak John lo 224
MOU merger tahun 2012
Pergantian dekan FBS Perbedaan pendapat menyangkut merger
FBS belum siap merger FBS tidak diuntungkan dari sisi SDM Pergantian dekan FBS Staf kurang dilibatkan dalam pengambilan keputusan Perbedaan kondisi keuangan
ini kan soal merger ini lo. Yang dua lembaga yang satu utang 1,7M yang satu putus, itu kan statusnya tidak sama, itu satu. Kedua kok saya tidak boleh tahu utangnya Pimpinan berapa. yang dipunyai STIBA itu apa kualifikasi kurang dosenya apa dan saya tidak boleh tahu. Jadi transparan harus setuju dulu, baru setelah itu baru setelah itu kita buka dan itu kan justru membuat saya bingung. Bagaimana proses persiapan merger? T : Nah waktu itu saya pikir pak John menawarkan itu. Nah waktu itu saya berpikir tidak untuk mengamankan posisi FBS dan PBI juga pada saat itu kita punya fakultas itu. Kita cuman waktu saat itu saya masih banyak berpikir, karena saya lontarkan kepada beberapa teman terutama pak Hendro sebagai dekan yang sebelumnya dan pak Hendro bilang pas zaman dia memang usulan ini pernah dilontarkan, cuman pak hendro tidak setuju karena waktu itu dia tidak bisa melihat kenapa harus merger. Menurut dia PBI sudah kuat. Nah keadaan berubah waktu saya, karena pak John udah bilang seperti itu dan saya udah sampaikan ke pak John dan waktu itu pak Jhon bilang kalau nggak gini ini aja. Saya bersedia diundang dan waktu itu pak John kita undang, dan kita video waktu itu teman-teman yang tidak bisa hadir karena maksud saya kalau memang merger ini sudah terjadi. Ingin dalam keinginan saya gitu dan gunanya juga untuk apa, dan waktu itu pak John mengatakan memang terus terang dan kendalanya waktu itu memang kita tidak tahu
Rektor menawarkan merger Konsultasi pimpinan sebelumnya
Diskusi rektor dengan FBS
Kualitas STIBA dipertanyakan
225
kualitasnya dosen STIBA. Kita tidak boleh meminta. Waktu itu saya minta, boleh nggak saya tahu semua aset dan semua SDM. Karena untuk saya memutuskan oke apa nggak, saya perlu tahu yang mau saya beli ini apa. Kalau saya tidak tahu pembeli kucing dalam karung iya gimana gitu dan terus waktu itu pak John bilang tidak bisa. Pokonya harus setuju, saya juga agak kwatir. Waktu itu pak John menawarkan bahwa FBS boleh bisa memilih Staff. Jadi tidak semua staff STIBA boleh diterima. Jadi tetap kita memilih semua sesuai dengan standar. Karena kondisi STIBA pada waktu itu berhutang 1.7 m. Seperti itu dan akhirya Juga akan dan waktu itu pak John dan tahun kalau tidak salah bulan oktober kalau nggak salah 2011. Nah terus waktu itu, pak John menawarkan kita boleh memilih itu. Jadi setalah saya ngomong ke teman-teman bahwa merger ini membawa keuntungan bagi FBS karena kita akan ada satu jurusn lagi, sampai PBI berikutnya yaitu 2016 yaitu program s2 dan saat itu merupakan program unggulan. Nah waktu itu saya ngomong dengan pak Hendro dan pak Hendro tidak setuju karena STIBA. Kalau memang rugi, kita memang tidak ada ruginya, pak Hendro bilang gitu. Tapi kita nggak ada ruginnya, dan entah kenapa waktu itu kita juga pengen ngobrol-ngobrol dan kalau kita merger kita akan mengambil dosen-dosen STIBA. Jepang kita tidak mau ambil sebetulnya karena kita mau digimanakan, karena terlalu banyak program FBS. Saat itu ambil dosendosenya sastra saja dan PBI. Nah entah apa yang terjadi pada pimpinan saat 226
Informasi STIBA ditutupi
FBS boleh memilih staff STIBA
Meyakinkan dosen dan pegawai FBS
Penolakan dari dosen FBS
Rektor UKSW merubah
itu, sehingga saya agak lupa detailnya, ketika saya dipanggil kedua kali itu, itu lain pak John ngomongnya. Pak John ngomongnya itu bilangnya, kita harus ambil semua. Nah waktu saat itu saya bilang saya tidak setuju, dan waktu saat itu pak John tetap tidak mau memberikan apa namanya, data tentang apa yang misalnya apakah surat2 yang gak tahu, bidang studinya apa, terus kayak2 gitu. Dan jadi waktu itu saya lontarkan lagi ke temanteman, dan saat itu teman-teman masih agak bingung. Tetapi kalau tidak salah akhirnya mereka memutuskan ia.
kebijakan
Dekan FBS menolak perubahan kebijakan Diskusi internal FBS
Dosen dan pegawai FBS mendukung kebijakan rektor Ketika kita memutuskan ia, terus terang saya Konsultasi berkonsultasi dengan ayah saya. Nah saya tanya hukum dari sisi hukum itu sebetulnya dimana pada saat merger waktu itu ayah saya bilang biasanya kamu harus tahu. Kamu harus tahu sampai utang-utangnya. Nah baru kamu bisa membuat keputusan itu. Kan membuat saya kaget karena dari tidak Masalah memfasilitasi seperti itu, cuman bilang kamu oke transparansi dulu. Kalau kamu ok, baru kita beritahu yang informasi STIBA lain-lain. Nah saya mau tahu dulu sebelum saya membuat keputusan itu. Nah waktu itu ada tanda tanya besar. Sebetulnya itu, apa yang terjadi saat itu. Dan waktu itu saya juga lupa ya udah bergulir Membandingk ada MOU, cuman MOU itu menurut saya an FBS dengan kurang fair karena tidak STIBA mau memiliki STIBA ini, tidak memiliki itu. Bukanya juga FBS harus menuntut STIBA atau kedua belah pihak 227
menurut saya waktu itu posisi FBS dengan lebih tinggi dari STIBA karena FBS tanpa utang. STIBA utang pada saat itu, 1.7 m. Nah waktu itu saya berkonsulatsi banyak kepada papi saya sebagai ahli hukum, orang yang tahu hukum. Waktu itu dan papi bilang MOU nya ini banyak masalah dan bisa menimbulkan suatu masalah. Karena kalau FBS rugi, kan kita tidak punya hak untuk ngomong ke pimipinan, nah itu yang membuat buat bertemu dengan pak John. Pak John pimpinan saat itu dan saya bilang kalau saya menjadi dekan dan misalnya ada masalah dengan dosen STIBA, karena ini kita membawa masuk 10 orang dan jumlah dosen FBS pada saat itu setengah dari jumlah dosen dosen FBS. Nah saya berpikir kalau ada masalah, ini saya harus bicara ke siapa. Karena ternyata merger itu kan bukan STIBA merger dengan UKSW, tetapi STIBA merger dengan FBS. Nah kalau misalnya terjadi masalah yang berkaitan dengan SDM bisa nggak saya kembalikan ke pak John sebagai pimpinan UKSW. Itu satu dan kedua, saya bilang STIBA masuk itu ada kan ada keuangan FBS yang membengkak, kita menggaji setiap orang. Nah itu kan merupakan marketing isu yang harus saya pikirkan. Karena ada tim saat itu, pimpinan saat itu karena kita harus mencari uang segala macam supaya lebih banyak uang. Pada saat itu pimpinan kurang mengakomodasi. Jadi dia bilang pokoknya itu menjadi urusan FBS. Terus pak Dany bilang sombong sekali pertanyaan seperti itu, itu kan masa namanya 228
Konsultasi Hukum Persoalan MOU
Antisipasi masalah pasca merger
Penanganan masalah SDM
Beban keauangan FBS akan bertambah
Pimpinan universitas kurang mengakomoda si
dosenya FBS semuanya yang kayak-kayak gitu. Nah waktu itu saya malah berpikir kok saya malah nggak dibantu. Saya mau menolong tapi kok tidak dibantu dari pimpinan UKSW. Nah waktu itu kalau tidak salah pak John membuat MOU yang dibuat oleh STIBA. Waktu saya pengen tahu ini MOU ini melindungi kami di FBS ya. Dan waktu saat itu, pada suatu kita bawa ke rapat besar teman-teman udah pada setuju. Karena waktu itu saya pikir ini ngeri juga kalau setuju dengan MOU ini. Pada saat itu saya mau memundurin proses merger ini, karena saya mau mempelajari secara keseluruhan MOU ini. Saya waktu itu ke fakultas ekonomi yang pengen saya tanya karena waktu itu saya pernah ngomong secara informal pak Harijono, dan mereka berdua bilang saya harus hati-hati karena mereka juga pernah mengalami waktu merger, dan itu pak Har waktu itu banyak kendalanya, itu memasukan 1 orang kesitu, itu mereka pake apa membuat analisi kebutuhan dan segala macam yang belum kita lakukan terus terang. Nah dengan itu saya pikir ini nggak perlu mainmain ni. Dan waktu itu teman-teman setuju dan kebetulan waktu itu ada pak Toar dan saya tidak mau ambil resiko dengan ini menurutku kok ini ada yang belum lengkap. Apalagi tanpa diikuti dengan analsis kebutuhan. Jadinya saya mundur karena itu, karena saya tidak mau tanda tangan saya disitu, karena teman-teman tidak mau mundur 1 tahun itu, jadi kita merger tanpa melakukan sesuatu yang analisis yang seharusnya kita lakukan
MOU UKSW dan STIBA Pegawai dan dosen FBS mendukung merger Meragukan MOU
Konsultasi merger
Kuatir resiko merger
Mundur dari dekan FBS
229
Bagaimana proses merger dijalankan? T : Saya terus terang tidak tahu, dalam arti gini. Karena saya datanya tidak diinformasikan cuman menurut saya ini merger atau tidak merger saya terus terang juga heran. Karena cukup keras, dalam fakultas saya keras. Dalam artian gini banyak keputusan dalam fakultas yang saya tidak setuju. saya berbicara keras di fakultas. Tahun kemarin FBS sudah menerima murid dan di STIBA menghentikan murid, itu menurut saya suatu posisi yang salah.
Kurang tau
Sikap Resistance
Peneriamaan mahasiswa hanya dilakukan FBS merger Karena menurut saya kalau izin belum keluar, Izin kita menerima murid, itu menurut saya porsi belum keluar yang salah, itu menurut saya, karena menurut saya izin belum keluar. Kita menerima murid itu menurut saya Legalitas pembohongan publik dan menurut saya kita penerimaan lembaga kristen ya kita. Ya kita harus mahasiswa baru sastra menunjukkan kekristenan. Kita jangan FBS membohongi publik dengan cara mendapatkan mahasiswa tapi izin belum keluar. Dan kita pada waktu itu mendapatkan 16 murid Status tok, saya udah berbicara keras dengan bu mahasiswa Victoria dan bu Suzan. bu Suzan pada saat sastra FBS itupun saat itu dulu yang ketua sastra. Saya bilang saat itu, apakah ini 16 orang ini dan orang tua ini udah tahu kondisi ini, dalam arti kamu keluar lulus dengan STIBA? seperti itu, mereka hanya bilang nanti izinnya pasti keluar. Setelah itu saya sempat ngomong ke pak John dan bertanya apakah ini mungkin? Pak John pada saat itu bilang pak Ferdy sudah menanyakan, 230
mugkin. Itu yang saya ingat. Tapi waktu itu cuman ngomong itu Nah itu menurut saya kebohongan publik yang tidak perlu dilakukan lembaga, dan karena ternyata Suzan bilang merger itu ternyata sama dengan pembukaan progdi baru berarti kan. Itu satu, trus yang kedua saya juga tidak tahu kenapa tidak jadi satu, apa kita sudah merger tapi tidak menjadi satu, kan tetap sendiri-sendiri, itu juga saya heran kenapa? Karena sisi kontrol juga susah. Kontrol, supaya orang kita merger itu kan dua dijadikan satu yang perlu belajar budaya masing-masing dan itu tidak bisa terjadi. Karena masih sendiri-sendiri tempatnya. teman– teman STIBA masih ditempat ini dan FBS masih ditempat itu, yang kedua merger belum terjadi. Tapi yang di STIBA udah menerima gaji yang seperti di FBS, maksudnya mereka gajinya sama, itu bagi saya juga aneh karena izin masih belum keluar juga, trus yang ke empat, izin belum keluar tapi ketua progdi kita udah ke stiba, nah itu juga aneh menurut saya karena ketua divisi ini kan jadinya tidak exist, karena merger itu belum terjadi jadi menurut saya juga P : Bu heni melihat proses dijalankan penggabungan ini, gimana? T : Tidak ada sistem kalau saya lihat, maksudnya adijalankanya bagaimana P : Ketika dijalankan, MOU, secara internal kan udah gabung. nah selama ini dijalankan seperti apa? T : Menurut saya cuman dari sistem orang STIBA. Ikut rapat di FBS trus pimpinan STIBA
Kebohongan publik
penggabungan
Fungsi kontrol
Penggajian sudah gabung
Tidak tersistem
Share SDM
231
ikut rapim di FBS. orang STIBA ikut mengajar di FBS, cuman itu sih kalau menurut saya, yang saya lihat seperti itu, tapi dari sisi kantornya sama Terus terang waktu itu memang saya sengaja karena waktu itu pak Hendro meminta saya untuk memimpin proses merger ini. Cuman waktu itu saya tidak mau. Karena menurut saya, saya tidak bisa memimpin merger karena temanteman kelihatanya setuju. Saya banyak step yang mesti saya lakukan sebagai pimpinan dan memang waktu itu saya mengundurkan diri dan masuk dekan bu victoria P : Apakah ibu tidak mencoba menjelaskan pada teman-teman bahwa ini tidak benar T : Saya sudah melawan, dan waktu itu ada surat waktu itu, surat waktu itu saua insist dengan pak john, S1 jepang tidak mau, saya tidak mau menerima, waktu itu pak john minta kita pindah ke gedung stiba, fbs, saya waktu itu banyak ngobrol dengan pak hendro, dan pak hendro bilang jangan mau, kenapa pak, karena pak hendro suka bisnis jadi gitu2 dia tau, karena nanti kita disuruh bayar utang stiba,jadi sama saja utangnya StiBA ke FBS kalau kita pindah gedung, itu saya tidak mau, saya pengen di gedung FBS saja, pokoknya kan. Ngeri juga saya mninggalkan utang pada dekan selanjutnya kan juga tidak mau gitu, waktu itu saya tanya pak john dengan keras, kalau pak john tidak menjawab ini saya anggap batal merger ini, intinya untuk gedung dia tidak akan menuntut, dan ini waktu victoria dan bu susan tidak tahu, karena waktu rapat kemarin, di angkat lagi kita mau pindah kesana, kalau saya sih intinya terserah, tapi apakah sudah kita perhitungkan 232
biaya dan segala macam, dan saya denga-dengar lo ya, jepang diambil lagi oleg fbs, seperti itu P : Nah emm.. Apa kira-kira alasan temanteman, menurut keputusan ini jelas ada langkahlangkah yang dilalui dalam proses penggabungan ini T : Saya tidak tahu ya kenapa dan tidak semua teman teman setuju, ada yang beberapa P : Kita bilang aja mayoritas ya pimpinan dekan. Dekan setuju saya tidak tahu kenapa, saya terus terang gini, waktu itu alasan yang dilontarkan oleh pakk Jhon sangat persuasif, dan itu bukan salah pak Jhon, kalau dia persuasif ya dia tidak apa-apa, menurut saya ada dua belah pihak, cuman waktu itu yang dibilang ialah kita sudah melangkah terlalu jauh, kalau diundur tidak enak sama teman-teman, itu satu dan kedua, teman teman dari stiba waktu itu bilang sih ya tapi saya tidak setuju menerim semua tu saya kurang setuju, karna ada satu yang udah S2 gagal, sudah 7 tahun gagal, sekarang S2 lagi ditempat lain, ya saya berpikir lah terus kita mau menerima kaya gitu gimana, saya berpikir waktu saat itu, tapi teman-teman bilang kita sudh maju tidak mau mundur dan begitu juga temann-teman stiba, dan waktu itu bu risty juga bilang stiba menawarkan semua, dan apabila FBS tidak menerima semua yaudah mending tidak usah, waktu itu saya pikirpikir ngk usah ya malah ngk apa-apa, karena aktu itu saya juga berpikir begini kalo kita kedtanga ke 10 orang ini berarti FBS idak bisa rekruitmen dan waktu itu saya baru mengembangkan suatu prosedur rekruitmen, nah 10 orang ini kan masuk, bukan melalui rekruitment FBS berarti kulaitas FBS berarti kedepan FBS tidak bisa rekruitmen lagi, ini kan 233
dari sisi kuaitas FBS harus difikirkan juga, cuman lama-lama kok saya juga tidak tahu Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja, sikap kerja dan kepuasan kerja.
Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak merger? T : Cuman menurut saya tidak tahu karena saya dengan pimpinan susan dan victoria orang yang berbeda, kalau saya suka jujur ini, ini masalah saya, saya tidak suka seperti ini, itu saya pikir kok saya punya banyak hal yang tidak saya tahu terua terang, kayak misalnya bu susan dan pak john presentase dengan pak john terus hasilnya kapan keluar, terus kayak gitu seperti apa, saya juga kurang tahu itu seperti apa gitu lho, masalah monitor, yang memonitor dosen distiba sekarang siapa coba, ngk ada kan, kan mereka sudah punya satu natinya apunya progdi sendiri, juga kita menerima sastra ini, juga belum ngomong kan kalu misalnya izin belum keluar P : Berarti sudah sebenarnya menggunakan nama FBS ya, hanya secara formalnya ngk, T : Nggak, betul. Nggak cuman dari mulut kemulut karena terus terang saya punya teman anaknya mau masuk sastra meminta rekomendasi sastra, saya tidak berani merekomendasikan. Karena saya bingung mau cerita bagaimana, dan saya bukan tipe orang yang mau menipu, maskudnya, kalau mereka tahu ini teman baik saya , saya mau bilang jujur gimana, lembaga sendiri, yaudah ke universitas dharma aja, ya masuk aja, ya kondisinya seperti itu. Dan juga 234
keputusan ini saya juga ngomong, waktu itu jangan di stiba aja yang menerima karena stiba nantinya akan merger, tapi jarang seperti sekarang ini karena juga kasihan teman2 STIBA, mereka tidak bisa emakai nama FBS karena izin belum keluar, kayak gitu, jadikan mesti seperti itu, jadikan seperti yang mas Niko bilang formal, mungkin defacto mungkin merger, itu aja meger dalam tanda kutip kalo bagi saya, de jure nya jelas tidak ada.
235