LAMPIRAN A (DATA DAN GRAFIK SPESIMEN UJI LENTUR DAN UJI TARIK)
Universitas Sumatera Utara
Data hasil uji Lentur ASTM D 790 dengan n = 25 rpm Temperatur
No
Load (y)
Stroke (x)
(oC)
Sampel
P (kg.f)
δ (mm)
N1
10.9
42.06
N2
9.6
41.92
N3
11.3
45.76
N1
13.4
68.72
N2
14.5
60.91
N3
12.2
65.41
N1
15.5
90.92
N2
14.7
92.31
N3
15.9
91.05
170
175
180
Data hasil uji Lentur ASTM D 790 dengan n =30 rpm Temperatur
No
Load (y)
Stroke (x)
(oC)
Sampel
P (kg.f)
δ (mm)
N1
8.1
40.08
N2
9.9
37.97
N3
7.5
38.78
N1 N2
10.4 11.1
62.07 58.91
N3
9.7
60.58
N1
13.9
89.01
N2
12.7
85.59
N3
13.5
90.73
170
175
180
Universitas Sumatera Utara
Data hasil uji Tekan ASTM D 695‐02a dengan n = 25 rpm Temperatur
No
Load (y)
Stroke (x)
( C)
sampel
P (kg.f)
δ (mm)
170
N1 N2
36.1 35.7
7.82 8.31
N3
38.8
9.41
N1
70.3
10.36
N2
75.1
11.73
N3
72.8
12.45
N1 N2
113.7 120.8
13.80 12.71
N3
109.4
14.05
o
175
180
Data hasil uji Tekan ASTM D 695‐02a dengan n =30 rpm Temperatur o
( C)
170
175
180
No
Load (y)
Stroke (x)
Sampel
P (kg.f)
δ (mm)
N1
34.8
8.33
N2
35.7
7.43
N3
33.2
2.58
N1 N2
70.4 68.9
9.73 7.86
N3
65.5
8.45
N1
112.8
12.78
N2
98.7
11.81
N3
100.3
11.98
Universitas Sumatera Utara
Stroke Load
(mm)
90 92
(Kgf)
15,5
b
a Gambar Grafik Uji Lentur spesimen N1 suhu 180°C dengan n=25 rpm Keterangan : a. Adalah titik puncak (Ultimate Strenght) b. Adalah titik batas stroke maksimum
Gambar di atas adalah hasil dari uji lentur sampel N1 dengan suhu 180°C dengan putaran 25 rpm.Dimulai dari titik nol yang merupakan awal dari beban di berikan,terhadap spesimen.Pergerakan grafik menuju ke bawah menunjukkan pertambahan load,sedangkan pergerakan garis menuju ke kanan menunjukkan kenaikan stroke Garis bergerak dengan perlahan dari titik nol menuju titik ( titik ultimate strength),yang merupakan titik beban tertinggi yang bisa di terima spesimen yaitu 15,5 Kgf. Kemudian Garis grafik bergerak ke kanan atas dimana spesimen masih bisa menerima beban, tetapi tidak sebesar beban puncak.Garis gerafik terus bergerak hingga sampai di ujung dan berhenti di titik b (batas stroke maksimum yaitu 90,92 mm),karena spesimen telah patah.Dari grafik tersebut menunjukkan bahwa spesimen tersebut sangat lentur.
Universitas Sumatera Utara
Load (Kgf)
Stroke 62,07
(mm)
10,4 b
a Gambar Grafik Uji Lentur spesimen N1 suhu 175°C dengan n=30 rpm Keterangan : a. Adalah titik puncak (Ultimate Strenght) b. Adalah titik batas stroke maksimum
Gambar di atas adalah hasil dari uji lentur sampel N1 dengan suhu 175°C dengan putaran 30 rpm.Dimulai dari titik nol yang merupakan awal dari beban di berikan,terhadap spesimen.Pergerakan grafik menuju ke bawah menunjukkan pertambahan load,sedangkan pergerakan garis menuju ke kanan menunjukkan kenaikan stroke Garis bergerak dengan perlahan dari titik nol menuju titik ( titik ultimate strength),yang merupakan titik beban tertinggi yang bisa di terima spesimen yaitu 10,4 Kgf. Kemudian Garis grafik bergerak ke kanan atas dimana spesimen masih bisa menerima beban, tetapi tidak sebesar beban puncak.Garis gerafik terus bergerak hingga sampai di ujung dan berhenti di titik b (batas stroke maksimum yaitu 62,07 mm),karena spesimen telah patah.Dari grafik tersebut menunjukkan bahwa spesimen tersebut cukup lentur.
Universitas Sumatera Utara
Load
Stroke
(Kgf)
41,92
(mm)
9,6 b
a Gambar Grafik Uji Lentur spesimen N2 suhu 170°C dengan n=25 rpm Keterangan : a. Adalah titik puncak (Ultimate Strenght) b. Adalah titik batas stroke maksimum
Gambar di atas adalah hasil dari uji lentur sampel N2 dengan suhu 170°C dengan putaran 25 rpm.Dimulai dari titik nol yang merupakan awal dari beban di berikan,terhadap spesimen.Pergerakan grafik menuju ke bawah menunjukkan pertambahan load,sedangkan pergerakan garis menuju ke kanan menunjukkan kenaikan stroke Garis bergerak dengan perlahan dari titik nol menuju titik ( titik ultimate strength),yang merupakan titik beban tertinggi yang bisa di terima spesimen yaitu 9,6 Kgf. Kemudian Garis grafik bergerak ke kanan atas dimana spesimen masih bisa menerima beban, tetapi tidak sebesar beban puncak.Garis gerafik terus bergerak hingga sampai di ujung dan berhenti di titik b (batas stroke maksimum yaitu 41,92 mm),karena spesimen telah patah.Dari grafik tersebut menunjukkan bahwa spesimen tersebut tidak lentur. Dari ke tiga grafik di atas menunjukkan bahwa spesimen uji lentur N1 suhu 180°C dengan n=25 rpm,adalah spesimen yang paling lentur,karena mempunyai stroke yang paling besar yaitu 90,92 mm.
Universitas Sumatera Utara
Stroke (mm)
13,80
b Load (kgf)
113,7 a
Gambar Grafik Uji Tekan sampel N1 suhu 180°C dengan n=25 rpm Keterangan : a. Adalah titik puncak (Ultimate Strenght) b. Adalah titik batas stroke maksimum
Gambar di atas adalah hasil dari uji tekan sampel N1 dengan suhu 180°C dengan putaran 25 rpm.Dimulai dari titik nol yang merupakan awal dari beban di berikan,terhadap spesimen.Pergerakan grafik menuju ke bawah menunjukkan pertambahan load,sedangkan pergerakan garis menuju ke kanan menunjukkan kenaikan stroke Garis bergerak dengan perlahan dari titik nol menuju titik ( titik ultimate strength),yang merupakan titik beban tertinggi yang bisa di terima spesimen yaitu 113,7 Kgf. Kemudian Garis grafik bergerak ke kanan atas dimana spesimen masih bisa menerima
Universitas Sumatera Utara
beban, tetapi tidak sebesar beban puncak.Garis gerafik terus bergerak hingga sampai di ujung dan berhenti di titik b (batas stroke maksimum yaitu 13,80 mm),karena spesimen telah patah.Dari grafik tersebut menunjukkan bahwa spesimen tersebut sangat baik untuk menerima beban tekan.
9,73
Stroke (mm)
Load (kgf) b
70,4
a Gambar Grafik Uji Tekan sampel N1 suhu 175°C dengan n=30 rpm Keterangan : a. Adalah titik puncak (Ultimate Strenght) b. Adalah titik batas stroke maksimum
Gambar di atas adalah hasil dari uji tekan sampel N1 dengan suhu 175°C dengan putaran 30 rpm.Dimulai dari titik nol yang merupakan awal dari beban di berikan,terhadap spesimen.Pergerakan grafik menuju ke bawah menunjukkan pertambahan load,sedangkan pergerakan garis menuju ke kanan menunjukkan kenaikan stroke Garis bergerak dengan perlahan dari titik nol menuju titik ( titik ultimate strength),yang merupakan titik beban tertinggi yang bisa di terima spesimen yaitu 70,4 Kgf. Kemudian Garis grafik bergerak ke kanan atas dimana spesimen masih bisa menerima
Universitas Sumatera Utara
beban, tetapi tidak sebesar beban puncak.Garis gerafik terus bergerak hingga sampai di ujung dan berhenti di titik b (batas stroke maksimum yaitu 9,73 mm),karena spesimen telah patah.Dari grafik tersebut menunjukkan bahwa spesimen tersebut cukup baik untuk menerima beban tekan.
7,82 Load (kgf)
Stroke (mm)
b
36,1
a Gambar Grafik Uji Tekan sampel N1 suhu 170°C dengan n=25 rpm Keterangan : a. Adalah titik puncak (Ultimate Strenght) b. Adalah titik batas stroke maksimum
Gambar di atas adalah hasil dari uji tekan sampel N1 dengan suhu 170°C dengan putaran 25 rpm.Dimulai dari titik nol yang merupakan awal dari beban di berikan,terhadap spesimen.Pergerakan grafik menuju ke bawah menunjukkan pertambahan load,sedangkan pergerakan garis menuju ke kanan menunjukkan kenaikan stroke Garis bergerak dengan perlahan dari titik nol menuju titik ( titik ultimate strength),yang merupakan titik beban tertinggi yang bisa di terima spesimen yaitu 36,1 Kgf. Kemudian Garis grafik bergerak ke kanan atas dimana spesimen masih bisa menerima beban, tetapi tidak sebesar beban puncak.Garis gerafik terus bergerak hingga sampai di ujung dan berhenti di titik b (batas stroke maksimum yaitu 7,82 mm),karena spesimen telah patah.Dari grafik tersebut menunjukkan bahwa spesimen tersebut kurang baik untuk menerima beban tekan.
Universitas Sumatera Utara
Dari ke tiga grafik di atas menunjukkan bahwa spesimen uji Tekan sampel N1 suhu 180°C dengan n=25 rpm,adalah spesimen yang paling kuat dan paling baik menerima beban,karena mempunyai load yang paling besar yaitu 113,7 Kgf.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN B ( PERHITUNGAN )
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah hasil perhitungan rata‐rata pada spesimen uji lentur : Tabel. Hasil perhitungan sifat mekanik dari specimen uji lentur n=25 rpm Kekuatan
Modulus
Lentur
Elastisitas
(MPa)
(MPa)
N1
65.11446
521.2568
0.05294832
N2
57.06462
458.3415
0.04678912
N3
66.16066
481.9395
0.05045304
N1
80.04897
392.2078
0.03983975
N2
85.3209
466.9233
0.04863785
N3
70.02263
353.3065
0.03810751
N1
88.96318
322.9299
0.0348311
N2
87.38019
318.7189
0.03253595
N3
91.25901
330.7906
0.03567895
Temperatur
No
(oC)
sampel
170
175
180
Kekakuan (N.m2)
a) Temperatur 1700C
Universitas Sumatera Utara
b) Temperatur 1750C
c) Temperatur 1800C
Universitas Sumatera Utara
Tabel. Hasil perhitungan sifat mekanik dari specimen uji lentur n=30 rpm Kekuatan
Modulus
Lentur
Elastisitas
(MPa)
(MPa)
N1
47.4249
394.4186
0.0412907
N2
57.10575
496.3599
0.05327084
N3
43.0467
366.3443
0.03951376
N1
62.12756
337.0126
0.03423312
N2
64.98967
367.7342
0.03849718
N3
57.9459
322.0601
0.03271428
N1
81.79038
306.2966
0.0319059
N2
72.89241
281.0714
0.03031626
N3
79.4367
291.8428
0.03040029
Temperatur
No
(oC)
sampel
170
175
180
Kekakuan (N.m2)
a) Temperatur 1700C
Universitas Sumatera Utara
b) Temperatur 1750C
c) Temperatur 1800C
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah hasil perhitungan rata‐rata pada spesimen uji tekan : Tabel. Hasil perhitungan sifat mekanik dari specimen uji tekan n = 25 rpm Beban
Kekuatan
Maksimum
Tekan
P (N)
σ (MPa)
N1
354.0327
9.517008
N2
350.1099
9.565844
N3
380.5116
10.18636
N1
689.4321
18.75878
N2
736.5057
19.79854
N3
713.9496
19.11256
N1
1115.056
30.21422
N2
1184.686
32.10095
N3
1072.886
28.72134
Temperatur
No
(oC)
sampel
170
175
180
a) Temperatur 1700C
Universitas Sumatera Utara
b) Temperatur 1750C
c) Temperatur 1800C
Universitas Sumatera Utara
Tabel. Hasil perhitungan sifat mekanik dari specimen uji tekan n = 30 rpm Beban
Kekuatan
Maksimum
Tekan
P (N)
σ (MPa)
N1
341.2836
9.285997
N2
350.1099
9.411556
N3
325.5924
8.716167
N1
690.4128
18.4061
N2
675.7023
18.01392
N3
642.3585
17.47795
N1
1106.23
29.73735
N2
967.9509
26.44675
N3
983.6421
26.33227
Temperatur
No
(oC)
sampel
170
175
180
a) Temperatur 1700C
Universitas Sumatera Utara
b) Temperatur 1750C
c) Temperatur 1800C
Universitas Sumatera Utara