65
Lampiran 1. Skema Alur Pikir
Adanya bakteri dalam saluran akar merupakan penyebab penyakit pulpa dan jaringan periradikular. Pemberian medikamen intrakanal penting untuk menghilangkan bakteri dalam saluran akar. Ca(OH)2 merupakan bahan medikamen saluran akar yang paling banyak digunakan saat ini, serta terbukti karena kemampuan antibakterinya.
Tetapi, dalam kenyataannya Ca(OH)2 juga memiliki beberapa kelemahan yaitu merusak jaringan periodontal, tidak berpengaruh pada pencegahan atau pengendalian nyeri, resisten terhadap bakteri E. faecalis, C.albicans, L.garvieae dan F.nucleatum.
Bakteri obligat anaerob adalah bakteri yang paling banyak ditemukan pada saluran akar yang terinfeksi yaitu 90% (Sundqvist, 1994). F.nucleatum adalah salah satu bakteri obligat anaerob yang ada pada saluran akar. Bakteri F. nucleatum merupakan insidens paling tinggi melalui kultur bakteri saluran akar dengan lesi apikal (Sundqvist 1994, Siqueira dan Rocas, 2007). Keberadaan F.nucleatum telah dihubungkan dengan rasa sakit yang parah disertai dengan pembengkakan, dan keberadaannya dapat dikaitkan dengan bakteri lain. F.nucleatum juga menghasilkan produk metabolisme yang dapat mengiritasi jaringan.
Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) merupakan bahan alam yang mempunyai banyak khasiat. Hasil penelitian pegagan ini terbukti memiliki sifat antimikroba, sitotoksik, dan antioksidan (Ullah et al, 2007), anti inflamasi dan anti nyeri (Somchit et al, 2004), praktis tidak toksik (Sulastry, 2009). Komponen aktif yang bekerja sebagai antibakteri adalah saponin, alkaloid, flavonoid, dan tanin (Oryza, 2010).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
66
Karena adanya kandungan saponin, flavonoid dan tanin sebagai daya antibakteri sehingga timbul pemikiran untuk meneliti pegagan sebagai bahan alternatif medikamen saluran akar. Penggunaan bahan alam dinilai memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan dengan obat yang berasal dari bahan kimia, di samping itu harganya lebih terjangkau.
Dari uraian diatas, terlihat bahwa pegagan memiliki efek antibakteri, tetapi sejauh ini belum ada penelitian mengenai efek antibakteri pegagan terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai bahan medikamen dalam saluran akar.
Yang menjadi permasalahan adalah: Apakah pegagan memiliki efek antibakteri terhadap F.nucleatum.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak etanol pegagan terhadap bakteri F. nucleatum dengan mencari nilai KHM dan KBM.
Judul penelitian : EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) SEBAGAI ALTERNATIF MEDIKAMEN SALURAN AKAR TERHADAP Fusobacterium nucleatum (SECARA In-Vitro)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
67
Lampiran 2. Skema Alur Penelitian 1.
Alur ekstraksi pegagan Pegagan yang kering dihaluskan serbuk
Direndam dengan pelarut etanol 96% selama 1 jam
Diperkolasi, ditutup dengan aluminium foil, dibiarkan selama 24 jam
Cairan (maserat) diteteskan, ulangi sampai maserat yang dihasilkan jernih
Ekstrak cair
Diuapkan dengan vacuum rotary-evaporator dengan suhu 46°C
Ekstrak kental
Disimpan didalam botol tertutup
2.
Pembuatan media bakteri Mueller Hinton Agar 12 g + aquadest 240 ml
Dipanaskan hingga mendidih
Disterilkan dengan autoklaf selama 15 menit
Disimpan dalam lemari pendingin
Jika akan digunakan, dipanaskan lagi hingga mendidih Dituangkan ke dalam petri (20 ml / petri)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
68
3.
Pembiakan spesimen Stem cell F.nucleatum dibiakkan pada MHA
1-2 ose biakan murni F.nucleatum disuspensikan dengan larutan NaCl 0,9% Divortex sampai keruh sesuai standart Mc Farland (1 x 108 CFU/ml)
4.
Pengujian efek antibakteri bahan percobaan 1 ml suspensi bakteri Fusobacterium nucleatum
Ekstrak etanol
Ekstrak etanol
Ekstrak etanol
Ekstrak etanol
Ekstrak etanol
Ekstrak etanol
pegagan
pegagan
pegagan
pegagan
pegagan
pegagan
100 %
50 %
25 %
12,5 %
6,25 %
3,125 %
Diinkubasi dalam inkubator CO2 dengan suhu 370 C selama 24 jam
Semua konsentrasi ekstrak etanol pegagan, dibandingkan kekeruhan dengan kontrol Mc Farland
Masing-masing kelompok konsentrasi dicampur menggunakan vorteks
Ambil 50µl dan teteskan pada media padat Mueller Hinton Agar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
69
Masing-masing direplikasi sebanyak 4 kali
Dimasukkan ke dalam inkubator CO2 dengan suhu 370 C selama 24 jam
Hitung jumlah koloni bakteri pada tiap petri
Hasil
Kesimpulan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
70
Lampiran 3. Data Hasil Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan Terhadap Fusobacterium nucleatum No 1
2
3
4
5
6
PARAMATER Konsentrasi 100 % - Ulangan 1 - Ulangan 2 - Ulangan 3 - Ulangan 4
Hasil Uji 0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril)
Konsentrasi 50 % - Ulangan 1 - Ulangan 2 - Ulangan 3 - Ulangan 4
0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril)
Konsentrasi 25 % - Ulangan 1 - Ulangan 2 - Ulangan 3 - Ulangan 4
0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril)
Konsentrasi 12,5 % - Ulangan 1 - Ulangan 2 - Ulangan 3 - Ulangan 4
0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril)
Konsentrasi 6,25 % - Ulangan 1 - Ulangan 2 - Ulangan 3 - Ulangan 4
0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril) 0 CFU/ml (Steril)
Konsentrasi 3,125 % - Ulangan 1 - Ulangan 2 - Ulangan 3 - Ulangan 4
6.101 CFU/ml 4.101 CFU/ml 2,4.102 CFU/ml 1.102 CFU/ml 2,9.1011 CFU/ml
7
Kontrol Mc Farland yang diinkubasi 24 jam
8
Kontrol Negatif : ekstrak pegagan yang 0 CFU/ml diinkubasi 24 jam
Keterangan : Jumlah koloni yang tumbuh pada konsentrasi ekstrak pegagan 3,125 % telah dikalikan dengan faktor pengenceran 20x.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
71
Lampiran 4. Hasil Identifikasi / Determinasi Tumbuhan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA