1
• PENDEKATAN & JENIS PENELITIAN
2
• VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
3
• METODA (pengumpulan data/analisis)
4
• METODA SAMPLING
5
• METODA PENELITIAN TERKAIT KONSEP PENGEMBANGAN
6
• TAHAPAN PENELITIAN & ALUR PIKIR
PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan penelitian ini berlandaskan pada paradigma rasionalistik dengan pelaksanaan penelitian di lapangan dan perpustakaan. Berpikir Rasionalistik adalah konstruksi pemaknaan empirik sensual, logik, dan etik dengan menggunakan argumentasi dan pemaknaan atas empiri dengan memakai metode kualitatif. Langkah pertama dalam persiapan penelitian, terlebih dulu dirumuskan konseptualisasi teoritik yang berkaitan dengan konsep pariwisata melalui faktor-faktor penentu pengembangan kawasan wisata. Dari faktor-faktor tersebut akan disaring sehingga diketahui faktor-fator yang menyebabkan kurang berkembangnya kawasan wisata alam di Desa Padusan Kecamatan Pacet.
JENIS PENELITIAN Deskriptif Kualitatif : Hal ini dilakukan pada waktu mengidentifikasi faktor penentu pengembangan kawasan wisata alam Desa Padusan Kausal : kemungkinan sebab akibat, dengan cara memperhatikan akibat yang sekarang ada dan mencari kemungkinan penyebabnya berdasarkan data yang dikumpulkan
Preskriptif : Penelitian perskriptif digunakan untuk merumuskan konsep pengembangan kawasan wisata alam Desa Padusan yang sesuai berdasarkan faktor penentu pengembangan kawasan wisata alam Desa Padusan
VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL Sasaran
Indikator
Variabel
Harkat jenis peruntukkan guna lahan
Parameter Penilaian Kemiringan Lahan
Definisi Operasional
Nilai tiap peruntukkan lahan yang berpotensi untuk pengembangan kawasan wisata alam
Kelas
Kelas
Kisaran Lereng (%)
Ketereangan
1 2
0-8 8-15
Datar landai
3
15-25
Agak curam
4
25-45
5
curam Kepekaan Sangat curam terhadap Erosi
> 45 Jenis Tanah
Harkat topografi
Penilaian terhadap kondisi kemiringan/ kelerangan lahan berdasarkan kecocokan fungsi kawasan
1
Alluvial, tanah, glei, planosol, hidromorf
Tidak peka
2
Latosol
Agak peka
3
Brown forest soil, mediteran
Kurang peka
4
5
Karakteristik jenis tanah
Kelas Jenis Penggunaan Lahan Andosol, podsolik, literite peka grumosol 1 Permukiman
Penilaian terhadap karakteristik jenis tanah berdsarkan kecocokan fungi kawasan Penilaian daya dukung lingkungan Ketersediaan kawasan Kemampu Potensi air tanah wisata alam
5
Kelas
Hutan Kerapatan Ladang Vegetasi
1 Semak Belukar > 75 2 3 4 5
Skoring
20 40 60
5 4 3
JenisTanah
Hasil 80 Nilai Kelas x100 bobot
2 Skoring 1
15
1
30
2
Penggunaan Lahan 45 3 Kesesuaian 60
Sangat buruk
Pertanian/ perkebunan Regosol,2 litosol organosol, Sangat peka 3 4
Hasil Nilai Kelas x bobot
buruk
75
Skoring 4 1 2 5
Kerapatan Vegetasi
sedang Keterangan Baik Sangat baik Sangat lebat/rapat
3 Skoring 4 5 1
50-75 Lebat 2 25-50 Sedang 3 10-25 Jarang 4 <10Frekuensi Rawan Lahan terbuka 5 Bencana Alam
Kelas
Bencana Alam
Frekuensi
1
Banjir biasa
Sering
Skoring 1
Sasaran
Indikator
Variabel
Ketersediaan daya tarik wisata yang ada di kawasan wisata
Daya tarik wisata
Jenis dan Persebaran jumlah daya tarik wisata Ketersediaan fasilitas pendukung wisata
Jumlah ketersediaan fasilitas pendukung wisata seperti villa, dan rumah makan.
Ketersediaan jaringan listrik
Jumlah kapasitas aliran listrik yang digunakan dalam lingkup kawasan wisata
Prasarana dan sarana kawasan wisata
Definisi Operasional
Ketersediaan jaringan dan sarana Jumlah ketersediaan sarana telekomunikasi terutama telepon telekomunikasi umum
Ketersediaan sistem drainase
Ketersediaan saluran drainase.
Pengelolaan limbah padat dan Ketersediaan pengelolaan limbah padat dan cair yang cair ditimbulkan kegiatan pariwisata Ketersediaan jaringan air bersih Jumlah ketersediaan sumber mata air. Ketersediaan moda angkutan
Identifikasi faktor penentu pengembangan kawasan wisata alam di Desa Padusan Kecamatan Pacet
Kuantitas dan kualitas pelayanan moda angkutan yang tersedia Ketersediaan sarana transportasi Kuantitas dan kualitas pelayanan sarana transportasi seperti halte dan terminal untuk melayani kebutuhan wisatawan Sistem transportasi aksesibilitas Jumlah dan kondisi jalur penghubung menuju kawasan wisata Kekhasan sosial budaya masyarakat
Bentuk tata cara kehidupan masyarakat sekitar kawasan
METODE SAMPLING Responden Sebagai Representasi Dari Para Pakar/Ahli Dalam Perumusan Konsep Pengembangan Kawasan Wisata Alam Di Desa Padusan Didasarkan Atas Daya Dukung Lingkungan
Purposive Sampling Melalui purposive sampling, sampel yang diambil merupakan representasi dari kelompoknya dan dapat memberikan informasi yang spesifik berdasarkan pandangan dan kepentingan kelompok sebanyak mungkin dan akurat. Purposive sampling bertujuan untuk mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu yakni dalam penentuan kriteria yang berpengaruh dalam penentuan kategori daya dukung lingkungan di wilayah penelitian berdasarkan aspek pembatas kemampuan lahan dan daya tampung kawasan dari sumber yang dianggap paling mengetahui pertimbangan tersebut.
No.
Stakeholder
1.
Badan Perencanaan Pembangunan,dan Staff Bidang Fisik dan Pengembangan Daerah Pembangunan (Bappeda)
2.
Dinas Pariwisata
Kasi Kepariwisataan
3.
Badan Lingkungan Hidup
Kepala Bidang Pemantauan dan Pengkajian Kualitas Lingkungan Hidup
4.
Perum. Perhutani Unit II Jatim- KPH Pasuruan
Assist. Biro Perencanaan SDH Perhutani Unit II Jatim
Analisis Pemetaan Stakeholder TUJUAN : Analisis stakeholder digunakan untuk menentukan sampel yang di teliti. OUT PUT : Dengan menggunakan analisis ini akan diketahui orang- orang yang berpengaruh dan berkepentingan dalam perumusan konsep pengembangan kawasan wisata alam di Desa Padusan.
Posisi Stakeholder
Staff KBM JLPL Perhutani Unit II JatimAnalisis, 2011 Sumber : Hasil
Staff Bidang Pengawas
METODE PENGUMPULAN DATA No. 1.
Sasaran
Data yang diperlukan
Penilaian daya dukung lingkungan kawasan wisata alam Desa Padusan Kecamatan Pacet
Jenis penggunaan lahan Desa Padusan Kecamatan Pacet
Sumber Data
Bappeda Kabupaten Mojokerto
Kondisi ekologis kawasan wisata alam meliputi keanekaragaman flora dan fauna, vegetasi, jeni tanah Perum Perhutani Unit II Jatim- KPH Pasuruan
2.
Identifikasi faktor penentu pengembangan kawasan wisata alam Desa Padusan Kecamatan Pacet
Kemiringan tanah, daerah rawan bencana, potensi air tanah dan daerah resapan air
Bappeda Kabupaten Mojokerto
Ketersediaan jaringanlistrik, air bersih, sarana telekomunikasi, dan drainas
Bappeda Kabupaten Mojokerto
Sistem transportasi meliputi sarana tranportasi, aksesibilitas
Ketersediana fasilitas pendukung kegiatan wisata
Bappeda Kabupaten Mojokerto Survey primer
Survey primer
KERANGKA TAHAPAN PENELITIAN
METODE ANALISIS Tabel Tahapan Analisis Data Sasaran
A
Penilaian daya dukung lingkungan kawasan wisata alam di Desa Padusan Kecamatan Pacet
Tahapan Analisis
Metode/ teknik Analisis
Identifikasi kriteria penilaian daya dukung Analisis Deskriptif Teoritik lingkungan kawasan wisata alam untuk menentukan kategori daya dukung kriteria penentu dalam menentukan kategori lingkungan. daya dukung lingkungan.
Penentuan nilai atau pemberian bobot kepada kriteria yang berpengaruh dalam penentuan kategori daya dukung lingkungan.
Analisis AHP
nilai/ bobot kriteria penentu kategori daya dukung ligkungan
Pengklasifikasian atau penentuan kategori Arc GIS 9.3 daya dukung lingkungan wilayah penelitian menjadi 3 tipologi (Daya Dukung Tinggi, Daya Dukung Sedang, Daya Dukung Rendah).
B
Identifikasi faktor
Output
Mengidentifikasi kondisi unsur- unsur
Analisis Deskriptif
Wilayah penelitian yang berada pada 3 kategori
TAHAPAN PENELITIAN
KONDISI KEPARIWISATAAN DI WILAYAH STUDI Kecamatan Pacet merupakan salah satu kawasan yang terletak di bagian selatan wilayah Kabupaten Mojokerto dan berada pada ketinggian 205 sampai dengan 900 meter dpl. Secara keseluruhan luas wilayah Kecamatan Pacet sebesar 45,404 km2 yang terdiri dari 20 desa. Kecamatan Pacet ditetapkan sebagai kawasan wisata alam dikarenakan potensi alam berupa bentangan hutan yang cukup luas, dan keasrian lingkungannya mampu menjadi daya tarik wisata tersendiri. Kawasan wisata Kecamatan Pacet sebagai kawasan tujuan wisata memiliki 2 obyek wisata alam, 3 obyek wisata buatan, dan 1 obyek wisata purbakala
PERSEBARAN DTW KECAMATAN PACET
Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2006- 2010 2006 95.537
Jumlah Kunjungan (jiwa) 2007 2008 2009 127.25 371.34 308.719 5 9
2010 3.688.60 0
2.
Air Terjun Coban Canggu
4.538
3.
Pemandian Ubalan
34.925
37.404
93.982
37.143
138.211
Total
135.00 0
171.84 9
480.67 8
356.293
3.834.64 4
7.199
15.347
10.431
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto, 2010
N o 1.
2.
7.833
Pendapatan yang diperoleh dari obyek wisata di kawasan studi Desa Padusan
Obyek Wisata
Jumlah Pendapatan/ pemasukan (Juta Rp.) 2001
2002
Air Terjun Coban Canggu
10.227
13.583
2.536.
8.119.
Wanawisata Air Panas
670.058
691.140
85.995
300.202
2003
2004
2005
2006
Total
6.216
10.362
51.643
461.137
120.338
2.328.87 2.746
1000000
2006
2005
0
2004
5000000
2003
10000000
800000000 600000000 400000000 200000000 0 2002
Pemandian Ubalan
Pendapatan (Rp) Wanawisata Air Panas Padusan
2001
15000000
2006
1
Air Terjun Coban Canggu
2005
100
Wanawisata Padusan
Pendapatan (Rp) Obyek Wisata Air Terjun Coban Canggu
2004
10000
2003
Jumlah Pengunjung (jiwa)
100000000
Meskipun terjadi peningkatan jumlah pengunjung setiap tahunnya namun, data tabel dan grafik di atas menunjukkan adanya penurunan jumlah pengunjung di tahun 2009 sekitar 2% dari tahun sebelumnya.
2002
1.
Daya Tarik Wisata Wanawisata Padusan
2001
No .
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN FISIK Penggunaan Lahan Penggunaan Lahan di Desa Padusan terdiri dari : Permukiman : 13.145 m2 Sawah tadah hujan : 94.437 m2 Tanah Ladang : 23.225 m2 Kebun : 25.133 m2 Hutan : 1.003 m2 Semak Belukar : 55.419 m2 Dari luasan penggunaan lahan di atas Desa Padusan sebagian besar didominasi oleh sawah tadh hujan dan irigasi.