PERATURAN UMUM: Untuk menjaga kelancaran kegiatan belajar mengajar dan mutu pendidikan, maka dibuatlah suatu peraturan sebagai berikut: 1. Peserta didik diwajibkan untuk memenuhi dan mentaati semua peraturan yang ada di Program Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan seluruh peraturan yang berlaku di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 2. Peserta didik harus selalu menyelesaikan tugas-tugasnya secara penuh 3. Setiap peserta didik wajib menjalankan Tugas Jaga Laboratorium sejak semester pertama sampai akhir pendidikan 4. Peserta didik wajib menjaga moral serta nama baik institusi dengan segala risikonya 5. Peserta didik harus menjalani proses belajar mengajar dengan tepat waktu 6. Bila masa pendidikan lebih atau sama dengan 1,5 kali total program studi, maka peserta didik di keluarkan / diberhentikan dari pendidikan. Jadi maksimal studi adalah 11 semester 7. Selain pernyataan diatas, penghentian / pengeluaran peserta didik mengacu pada peraturan yang berlaku di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ALUR PENGAJUAN PENELITIAN: 1. Penelitian merupakan salah satu tugas / beban studi yang tercantum dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis I Patologi Klinik 2. Pada semester II, peserta didik harus sudah menentukan masalah penelitian beserta dosen pembimbingnya 3. Diperlukan dua dosen pembimbing 4. Peserta didik dibebaskan untuk memilih dosen pembimbing I sendiri, sesuai dengan topik yang diteliti, kemudian diajukan ke KPS untuk selanjutnya di tambah satu pembimbing II, kemudian diterbitkan Surat Tugas 5. Laporan hasil penelitian diolah sebagai Karya Tugas Akhir yang akan dipertanggung jawabkan oleh setiap peserta didik, paling akhir pada Tahap Mandiri PERATURAN TERMINASI: 1. Setiap peserta didik yang akan melakukan terminasi harus membuat surat resmi yang ditujukan kepada KPS dengan isi tentang alasan dan lama terminasi 2. KPS akan memproses surat tersebut ke Dekan / Rektor 3. Batas waktu terminasi yang diperbolehkan agar selanjutnya masih dapat mengikuti program pendidikan adalah maksimal 2 X 6 (enam) bulan 4. Bila peserta didik tidak mengikuti pendidikan selama 3 X 6 (enam) bulan, maka secara otomatis seluruh karyanya selama masa pendidikan hangus. Bila peserta didik masih ingin melanjutkan pendidikan, maka peserta didik harus mengulanginya dari awal 5. Bila peserta didik tidak mengikuti pendidikan lebih dari 3 X 6 bulan, maka secara otomatis akan dicoret sebagai peserta program pendidikan dan dikeluarkan dari program studi tanpa proses apapun. Dan segera dilaporkan kepada Rektor HAK DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK: LEVEL I Tugas: 1. Mengerjakan Journal Reading (8 kali) 2. Tinjauan Pustaka (8 kali) 3. Diskusi Kasus/Laporan Kasus (6 kali) 4. Mengikuti Morning Report di bagian IPD dan presentasi POMR (5 kali) 5. Presentasi Tingkat Regional 1 kali 6. Melakukan penelitian
Kewajiban: 1. Jaga Level I laboratorium 2. Mengawasi pra-analitik / analitik / post-analitik - Mengawasi dan mengatasi ketidakpuasan customer - Mengawasi sampel - Mengawasi Quality Control - Menandatangani dan mengawasi penyampaian hasil 3. Mengawasi reagen yang akan habis 4. Mengawasi kemungkinan adanya kerusakan alat-alat 5. Selalu taat pada peraturan 6. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat institusi 7. Bekerja dan belajar dengan disiplin, etos kerja profesional dan bertanggungjawab 8. Menciptakan dan memelihara keharmonisan suasana lingkungan 9. Mentaati ketentuan jam kerja yang berlaku di rumah sakit 10. Menggunakan dan memelihara barang milik institusi/ rumah sakit dengan sebaikbaiknya HAK PESERTA DIDIK: 1. Mendapat insentif setiap bulan 2. Mendapat bimbingan dari staf pengajar 3. Meminta ijin kepada KPS apabila: - Tidak masuk karena sakit - Keperluan sangat penting 4. Mengambil cuti 7 hari setiap tahun 5. Memberi saran dan masukan apabila ada beban pekerjaan dan belajar yang dirasa merugikan atau memberatkan 6. Mengajukan pembelaan apabila mendapat sanksi yang dirasa tidak sesuai dengan keadilan
Lampiran 1. SOP Penerimaan Peserta Didik PPDS I Patologi Klinik JUDUL SOP PENERIMAAN PESERTA DIDIK PPDS I PATOLOGI KLINIK
Ditetapkan, tgl. 02 Juni 2011
Tanggal terbit 02/6/2011 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Prosedur Tetap Laboratorium Patologi Klinik
Tujuan
Sebagai acuan bagi proses penerimaan calon peserta didik PPDS I Patologi Klinik.
Definisi
Calon peserta didik PPDS I Patologi Klinik adalah dokter umum yang mendaftar di Bagian PPDS I Patologi Klinik sebagai calon peserta didik.
Penanggung Jawab
KPS PPDS I Patologi Klinik
1.
Prosedur
2. 3. 4.
5.
Calon peserta didik sudah melengkapi dan mengikuti segala persyaratan yang berlaku di TKP PPDS dan PPDS I Patologi Klinik FK UB. Mengikuti Ujian Tertulis di IPDS Patologi Klinik FK UB. Mengikuti Ujian Wawancara di IPDS Patologi Klinik FK UB. Hasil Ujian Tertulis dan Ujian Wawancara dirapatkan untuk mendapatkan keputusan di bawah pimpinan Ketua Tim yang ditetapkan oleh Dekan FK UB. Calon peserta didik dinyatakan lulus bila mendapatkan nilai lebih dari 75.
JUDUL SOP TERMINASI PESERTA DIDIK PPDS I PATOLOGI KLINIK Ditetapkan, tgl. 02 Juni 2011
Tanggal terbit 02/6/2011 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Prosedur Tetap Laboratorium Patologi Klinik
Tujuan
Sebagai acuan bagi proses terminasi peserta didik PPDS I Patologi Klinik.
Definisi
Terminasi adalah berhentinya proses pendidikan peserta didik PPDS I Patologi Klinik untuk jangka waktu tertentu sesuai pedoman yang berlaku di FKUB.
Penanggung Jawab
KPS PPDS I Patologi Klinik
1. 2. 3. Prosedur 4.
5.
Peserta didik mengajukan surat resmi berisi alasan dan lama terminasi kepada KPS dengan tembusan Dekan. Proses selanjutnya di kirim ke Rektor untuk mendapat keputusan. Maksimal terminasi masih boleh melanjutkan lagi adalah 6 bulan. Apabila melebihi 2 x 6 bulan tidak mengikuti pendidikan dan kandidat ingin melanjutkan pendidikan maka harus mengulang dari awal pendidikan lagi. Bila melebihi 3 x 6 bulan dianggap keluar dari program, dilaporkan pada Rektor.
JUDUL SOP PEMINJAMAN BUKU PERPUSTAKAAN Ditetapkan, tgl. 02 Juni 2011
Tanggal terbit 02/6/2011 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Prosedur Tetap Laboratorium Patologi Klinik
Tujuan
Menjamin proses peminjaman buku di perpustakaan PPDS I Patologi Klinik. Prosedur ini sebagai acuan bagi anggota perpustakaan untuk proses peminjaman buku.
Definisi
Anggota dalam hal ini peminjam buku perpustakaan dapat berasal dari dokter SpPK atau PPDS I Patologi Klinik.
Penanggung Jawab
Petugas perpustakaan PPDS I Patologi Klinik
1. 2. Prosedur 3.
Anggota melapor kepada petugas perihal buku yang akan dipinjam. Petugas mencari dan mengambilkan buku yang akan dipinjam. Petugas mencatat buku yang aka dipinjam ke dalam daftar peminjam dan melakukan validasi dengan membubuhkan tanda tangan.
JUDUL SOP PENGEMBALIAN BUKU PERPUSTAKAAN Ditetapkan, tgl. 02 Juni 2011
Tanggal terbit 02/6/2011 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Prosedur Tetap Laboratorium Patologi Klinik
Tujuan
Menjamin proses pengembalian buku di perpustakaan PPDS I Patologi Klinik. Prosedur ini sebagai acuan bagi anggota perpustakaan untuk proses pengembalian buku.
Definisi
Anggota dalam hal ini peminjam buku perpustakaan dapat berasal dari dokter SpPK atau PPDS I Patologi Klinik.
Penanggung Jawab
Petugas perpustakaan PPDS I Patologi Klinik
Prosedur
1. Anggota menyerahkan buku yang dipinjam ke petugas perpustakaan. 2. Petugas perpustakaan melakukan verifikasi pengembalian buku pada daftar peminjam. 3. Petugas mengembalikan buku ke tempat semula.
JUDUL SOP PEMINJAMAN PERLENGKAPAN AUDIOVISUAL Ditetapkan, tgl. 02 Juni 2011
Tanggal terbit 02/6/2011 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Prosedur Tetap Laboratorium Patologi Klinik
Tujuan
Menjamin proses peminjaman perlengkapan audiovisual di PPDS I Patologi Klinik. Prosedur ini sebagai acuan bagi penggunaan perlengkapan audiovisual oleh pihak luar atau dalam lingkup PPDS I Patologi Klinik.
Definisi
1. Perlengkapan audiovisual dalam hal ini adalah LCD proyektor. 2. Pihak luar dalam hal ini adalah di luar PPDS I Patologi Klinik FK UB atau pihak vendor alat. 3. Penggunaan perlengkapan audiovisual hanya digunakan di dalam lingkungan laboratorium PPDS I Patologi Klinik.
Penanggung Jawab
Tata Usaha PPDS I Patologi Klinik
Prosedur
1. Peminjam melapor kepada petugas. 2. Petugas memeriksa kondisi dan kelengkapan perlengkapan audiovisual. 3. Petugas mencatat peminjam dan waktu penggunaan dalam buku peminjaman.
JUDUL SOP PEMAKAIAN RUANG PERTEMUAN Ditetapkan, tgl. 02 Juni 2011
Tanggal terbit 02/6/2011 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Prosedur Tetap Laboratorium Patologi Klinik
Tujuan
Menjamin proses pemakaian ruang pertemuan PK-FKUB. Prosedur ini sebagai acuan bagi penggunaan ruang pertemuan PK-FKUB oleh pihak luar.
Definisi
Pihak luar dalam hal ini adalah mahasiswa di luar FKUB atau pihak vendor alat.
Penanggung Jawab
Tata Usaha PPDS I Patologi Klinik
1. Pemakai melapor kepada petugas dengan membawa surat peminjaman yang telah ditanda tangani oleh kepala laboratorium. Prosedur
2. Petugas mencatat pemakai dan waktu pemakaian dalam buku pemakaian ruangan. 3. Petugas memeriksa kondisi dan kelengkapan ruangan sebelum dan sesudah digunakan.
Lampiran 7. Alokasi Waktu Ruang Pertemuan ALOKASI WAKTU RUANG PERTEMUAN HARI SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUM’AT
10.00 – 13.00
10.00 – 13.00
10.00 – 13.00
10.00 – 13.00
10.00 – 13.00
13.00 – selesai
13.00 – selesai
13.00 – selesai
13.00 – selesai
13.00 – selesai
KEGIATAN PPDS
INSTALASI
KET: - Untuk hal-hal yang penting dan mendesak bisa menggeser jadwal rutin. Malang, 02 Juni 2011
Lampiran 8. Surat Ketetapan tentang Konseling
SURAT KETETAPAN Nomor: 073/UN10.7/PPDS I PK/2011
Kepada segenap pendidik dan PPDS I Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Bersama ini disampaikan kebijakan tentang konseling sebagai berikut: 1. Konseling dilaksanakan secara proaktif oleh peserta didik. 2. Konseling dapat dilakukan di ruang Pembimbing Akademik atau di ruang diskusi kelompok atau di mana saja tergantung pada kesiapan Pembimbing Akademik. 3. Bila permasalahan yang dihadapi PPDS tidak dapat diselesaikan oleh Pembimbing Akademik maka dapat disampaikan ke KPS. Demikian. Atas perhatiannya disampaikan terima kasih.
Malang, 30 Desember 2011
Lampiran 9. Surat Ketetapan tentang Kebijakan Sarana dan Tempat Pengaduan Peserta Didik SURAT KETETAPAN Nomor: 074/UN10.7/PPDS I PK/2011
Kepada segenap pendidik dan PPDS I Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Bersama ini disampaikan kebijakan tentang sarana dan tempat pengaduan peserta didik sebagai berikut: 1. Dalam rangka menjalankan keterbukaan dalam proses belajar mengajar di PPDS I Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya maka disediakan sarana dan tempat pengaduan peserta didik berupa kotak pengaduan. 2. Peserta didik dapat menyampaikan pengaduannya baik dalam hal akademis maupun non akademis. 3. Pengaduan dapat ditulis tanpa identitas. 4. Pengaduan akan ditanggapi bila ditulis dengan kata-kata yang sopan dan tidak mengarah pada suatu perpecahan (fitnah). Demikian. Atas perhatiannya disampaikan terima kasih. Malang, 30 Desember 2011
Lampiran 10. Panduan Evaluasi Penilaian Peserta Didik PANDUAN EVALUASI PENILAIAN PESERTA PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PATOLOGI KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 1. OSCE ( Objective Structure Clinical Examination ) Adalah suatu metode penilaian terstruktur untuk melihat kemampuan PPDS dalam keterampilan praktik dan ekspertise laboratorium sesuai dengan kompetensi setiap jenjangnya. Tujuan: 1. Menilai pengetahuan prosedur praktik rutin. 2. Menilai performa dalam melakukan tindakan praktik rutin. 3. Menilai cara ekspertise hasil laboratorium. Karakteristik penilaian dalam OSCE: Terdapat beberapa station. Terdapat skenario yang telah direncanakan sebelumnya dalam bentuk blue print. Dalam blue print terdapat asas distribusi soal yang merata untuk setiap ranah kompetensi dan tingkat kompetensi yang hendak dicapai. NBL : >75 2. DOPS ( Direct Observation of Procedural Skill ) Adalah sebuah metode untuk menilai keterampilan PPDS dalam melakukan prosedur tindakan pemeriksaan laboratorium. Tujuan: 1. Menilai pengetahuan tentang indikasi pemeriksaan laboratorium. 2. Menilai performa dalam melakukan informed consent. 3. Menilai performa dalam melakukan persiapan sebelum pemeriksaan laboratorium. 4. Menilai prosedur K3. 5. Menilai pengetahuan prosedur praktik rutin. 6. Menilai performa dalam melakukan tindakan praktik rutin. 7. Menilai pengetahuan tentang interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium. Format: terlampir. 3. CbD (Case-based Discussion) CbD adalah suatu metode mendiskusikan kasus pasien.
untuk menilai
kemampuan
PPDS dalam
Tujuan: 1. Menilai aspek pencatatan medik pasien. 2. Menilai assesment dari hasil laboratorium. 3. Menilai kemampuan dalam membahas assesment hasil laboratorium. 4. Menilai kemampuan dalam memberikan usulan pemeriksaan selanjutnya. Format: terlampir.
4. MINI-PAT (Peer Assessment TooI) Mini-PAT adalah suatu metode penilaian self assesment untuk mengetahui prestasi PPDS dalam melakukan proses belajar mengajar. Tujuan: 1. 2. 3. 4. 5.
Menilai profesionalisme PPDS dalam mengelola pemeriksaan laboratorium. Menilai kemampuan PPDS dalam menjawab konsulan laboratorium. Menilai kemampuan dalam bekerja sama sebagai team work. Menilai kemampuan dalam mengajar/melatih mahasiswa S1. Menilai kemampuan PPDS dalam berkomunikasi dengan pasien atau keluarga pasien. 6. Menilai sikap serta perilaku PPDS berdasarkan norma dan etika profesi. Teknis pelaksanaan: 1. PPDS memilih 8 penilai yang terdiri dari staf pengajar, koordinator analis, tenaga administrasi dan teman sejawat PPDS. Selanjutnya meminta persetujuan dari KPS. 2. Setiap penilai diberi formulir penilaian. PPDS yang bersangkutan tidak boleh tahu tentang penilaian tersebut. 3. Setelah selesai menilai, formulir dikumpulkan ke KPS untuk diproses dan nantinya akan dipresentasikan dalam bentuk grafik untuk menilai tingkat prestasi PPDS tersebut dibandingkan dengan PPDS lain. Format: terlampir. 5. PORTFOLIO Adalah suatu metode evaluasi bagi peserta didik dalam melakukan semua proses kegiatan belajar mengajar untuk menunjukkan kompetensi mereka. Format: terlampir. 6. MINI-CEX (MINI-Clinical Examination) Adalah sebuah metode penilaian untuk mengukur kemampuan PPDS dalam mengelola pemeriksaan laboratorium terhadap pasien. PPDS dinilai sekali dan oleh seorang penilai. Format: terlampir.
Case-based Discussion (CbD)
Penilai : ___________________________ Tanggal Ujian : __________________ PPDS : ___________________________ Level : __________________ Divisi : ___________________________ Problem pasien / Diagnosis __________________________________________
NILAI
N<5 0 E
50-59 D
60-69 C
70-79 B
80100 A
1. Penulisan/pembuatan kasus (□ tidak diobservasi) 2. Penilaian keadaan klinik pasien (□ tidak diobservasi) 3. Pemeriksaan laboratorium (□ tidak diobservasi) 4. Interpretasi pemeriksaan laboratorium (□ tidak diobservasi) 5. Pembahasan (□ tidak diobservasi) 6. Pemantauan dan rencana selanjutnya (□ tidak diobservasi) 7. Penilaian kasus secara keseluruhan (□ tidak diobservasi) KETERANGAN NBL : >75
Nilai rata-rata
UMPAN BALIK TERHADAP DISKUSI KASUS Sudah bagus
Perlu perbaikan
Tindakan yang disetujui bersama
CATATAN 1. Waktu penilaian diskusi kasus: Observasi: ____ menit. Memberikan umpan balik: ____ menit 2. Kepuasan penilai terhadap diskusi kasus: a. Kurang sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Baik sekali 3. Kepuasan PPDS terhadap diskusi kasus: a. Kurang sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Baik sekali Tanda tangan penilai
Tanda tangan yang dinilai
(_____________________) (_____________________) DIRECT OBSERVATION OF PROCEDURAL SKILL (DOPS) Penilai : ___________________________ Tanggal Ujian : __________________ PPDS : ___________________________ Level : __________________ Jenis pemeriksaan Laboratorium : ____________________________________________ Jumlah pemeriksaan Laboratorium serupa yang pernah dilakukan PPDS : ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( ) 4 ( ) 5-9 ( ) >9 NILAI
N<50 E
50-59 D
60-69 C
70-79 B
80100 A
1. Mempunyai pengetahuan pemeriksaan laboratorium (□ tidak diobservasi) 2. Kecakapan komunikasi (termasuk melakukan informed consent) (□ tidak diobservasi) 3. Persiapan sebelum pemeriksaan laboratorium (□ tidak diobservasi) 4. Mampu melakukan prosedur K3 (□ tidak diobservasi) 5. Mampu melakukan pemeriksaan sesuai prosedur (□ tidak diobservasi) 6. Keterampilan melakukan pemeriksaan sesuai prosedur (□ tidak diobservasi) 7. Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium (□ tidak diobservasi) KETERANGAN NBL : >75
Nilai rata-rata
UMPAN BALIK TERHADAP KOMPETENSI PATOLOGI KLINIK
CATATAN 1. Waktu DOPS: Observasi: ____ menit. Memberikan umpan balik: ____ menit 2. Kepuasan penilai terhadap DOPS: a. Kurang sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Baik sekali 3. Kepuasan PPDS terhadap DOPS: a. Kurang sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Baik sekali
Tanda tangan penilai
Tanda tangan yang dinilai
(_____________________)
(_____________________)
PEER ASSESSMENT TOOL (MINI-PAT) Nama Penilai : _________________________ Nama PPDS : _________________________
Tanggal :____________________________ Level : I/II/III
Bagaimana anda menilai PPDS ini dalam hal: Pengelolaan laboratorium 1. Kemampuan pasien 2. 3.
<5 0
pemeriksaan menilai
masalah
Kemampuan memilih macam dan metode pemeriksaan Kesadaran akan kelebihan dan kekurangan masing-masing metode
4.
Melakukan analisis masalah pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium 5. Kemampuan dalam menjawab/memberikan expertise laboratorium Melakukan pemeriksaan laboratorium yang baik 6. 7.
Kemampuan mempergunakan waktu dengan efektif / prioritas Kecakapan secara teknis (sesuai dengan SOP)
Mengajar, menilai 8.
melatih,
menelaah
dan
Kemampuan dan keinginan dalam mengajar serta melatih praktikum mahasiswa S1 secara efektif
Hubungan dengan pasien (BMP dan Sampling) 9. Komunikasi dengan pasien 10. Komunikasi dengan penunggu pasien dan atau keluarga 11. Menghargai pasien dan haknya atas kerahasiaan Kerjasama dengan teman sejawat/semua petugas laboratorium 12. Komunikasi verbal
5059
6069
7079
80-100
13. Komunikasi tertulis/menjawab konsul 14. Kemampuan memahami dan menilai kontribusi dari orang 15. Assesibilitas / Reliabilitas Sikap serta perilaku norma dan etika profesi 16. Disiplin
berdasarkan
17. Kerjasama 18. Tanggung Jawab
KOMENTAR DARI PENILAI TERHADAP MINI-PAT Sudah bagus
Perlu perbaikan
Tindakan yang disetujui bersama
Tanda tangan penilai
Tanda tangan yang dinilai
(_____________________)
(_____________________)
PORTFOLIO
Nama Penilai : _________________________
Tanggal : ____________________________
Nama PPDS : Level : I / II / III _________________________ Periode Penilaian : __________________________
Penilaian Kompetensi 1.
Penilaian terhadap peserta didik: sangat memuaskan memuaskan kurang memuaskan
2. Penilaian yang sudah dilakukan terhadap peserta didik: Mini Cex
Sudah, sebanyak …. kali
Belum
Nilai terakhir
OSCE
Sudah, sebanyak …. kali
Belum
Nilai terakhir
MiniPAT DOPS
Sudah, sebanyak …. kali
Belum
Nilai terakhir
Sudah, sebanyak …. kali
Belum
Nilai terakhir
CbD
Sudah, sebanyak …. kali
Belum
Nilai terakhir
3. Evaluasi terhadap peserta didik:
4. Komentar / saran terhadap peserta didik:
UMPAN BALIK TERHADAP PORTFOLIO Umpan balik dari peserta didik:
Tindakan yang disetujui bersama:
Tanda tangan penilai
Tanda tangan yang dinilai
(_____________________)
(_____________________)
MINI-CLINICAL EXAMINATION (MINI-CEX) Nama Penilai : _________________________
Tanggal :____________________________
Nama PPDS : ________________________
Level : I / II / III
Bagaimana anda menilai PPDS ini dalam hal :
<50
5059
6069
7079
80-100
Kemampuan Interpretasi Hasil Laboratorium 1 Kemampuan menilai masalah pasien 2 3
4
5
Kemampuan memilih macam dan metode pemeriksaan Kesadaran akan kelebihan dan kekurangan masing-masing metode Melakukan analisis masalah pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium Interpretasi hasil laboratorium
Melakukan pemeriksaan laboratorium yang baik 6 Kemampuan mempergunakan waktu dengan efektif / prioritas 7 Kecakapan secara teknis (sesuai dengan SOP) Hubungan dengan pasien 8 Komunikasi dengan pasien 9
Komunikasi dengan penunggu pasien dan atau keluarga 10 Menghargai pasien dan haknya atas kerahasiaan KETERANGAN NBL : >75
Nilai rata-rata
UMPAN BALIK TERHADAP MINI-CEX Sudah bagus Perlu perbaikan
Tindakan yang disetujui bersama
CATATAN 1. Waktu penilaian diskusi kasus: Observasi: ____ menit. Memberikan umpan balik: ____ menit 2. Kepuasan penilai terhadap mini-CEX:
a. Kurang sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Baik sekali 3. Kepuasan PPDS terhadap mini-CEX: a. Kurang sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. sekali Tanda tangan penilai
Tanda tangan yang dinilai
(_____________________)
(_____________________)
Baik
PENILAIAN PRESENTASI ILMIAH (Journal Reading, Tinjauan Pustaka dan Textbook Reading)
Judul
: ....................................................................... Tanggal : ........................
Pembicara
: ........................................................................ Nilai Akhir: ........................
Moderator
: ..................................................................... ..
Nama Penilai : ..................................................................... ..
>80 A.
70-79
60-69
50-59
>50
CARA PENYAJIAN 1. Sistemik 2. Sikap dan kejelasan bicara 3. Ketepatan waktu 4. Kerapian slide/transparan
B.
MATERI 1. Mengerti/memahami tujuan penulis 2. Mengerti/memahami pikiran penulis 3. Mampu menerapkan dalam praktik
C. DISKUSI 1. Relevansi jawaban 2. Kejelasan jawaban 3. Penguasaan teori terkait 4. Orientasi penelitian D. NILAI AKHIR (1 X A + 2 X B + 3 X C) : 6 =
E. TUGAS .................................................... ....................................
Mengetahui, KPS PPDS – PK FK
dr.Hartojo, SpPK(K) NIP. 195009031980021002
Lampiran 11. Tata Cara Penulisan Karya Tulis
TATA CARA PENULISAN KARYA TULIS PENULISAN UMUM 1. Bahasa Indonesia yang digunakan mengikuti pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. 2. Bila ada kata asing yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia, kata asing tersebut dicetak miring atau diberi garis bawah. CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA: A. SISTEM HARVARD 1.
Jurnal / Majalah a. Nama pengarang ditulis tanpa gelar, jika nama terdiri dari dua kata atau lebih maka cara penulisannya dalah nama akhir diikuti dengan singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yang semuanya diberi titik. Contoh: Sutan Takdir Alisyahbana ditulis Alisyahbana S.T. Donald Fitzgerald Othmer ditulis Othmer D.F. b. Tahun Penerbitan. c. Judul makalah dicetak tegak dan huruf besar/ kapital hanya pada huruf pertama judul makalah (setelah itu huruf kecil semua). d. Nama jurnal / majalah disingkat sesuai dengan singkatan baku dalam Index Medicus atau MeSH (Medical Subject Heading) dan dicetak miring. e. Volume dan halaman. Contoh: Baldwin K.M., Winder W.W., Terjung R.L. 1973. Glycolytic enzyme in different types of Skeletal muscle: adaptation to exercise. Am J Physial. 255:962-966.
2.
Penerbitan Badan atau Lembaga Resmi Contoh: World Health Organization. 1984. A Programming for controlling acute respiratory infection children and memorandum for WHO meeting. Bull. WHO. 62:47-58.
3.
Buku Teks Jika kepustakaan diambil dari buku teks maka urutan penulisannya adalah: Nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku dicetak miring. Data setiap permulaan kata ditulis huruf besar kecuali kata depan dan kata sambung, kemudian ditulis edisi ke berapa, kota, nama penerbit, dan halaman (p untuk satu halaman dan pp untuk lebih dari satu halaman). Contoh: buku karangan pribadi Guyton A.C. 1971. Textbook of Medical Physiology. 5 th ed. Philadelphia: WB Saunders, pp:25-29.
4.
Contoh: Jika Editor, penyusun (Compiler), pemimpin (chairman) sebagai pengarang. Adams J.F. (ed). 1976. Undestanding Adolescence Current Developments in Adolesence Psychology. Boston : Allyn & Bacon, p:5. Dansser J., Colombani J. (eds.) 1972. Histocompatibility Testing. Copenhagen Munksgrood, pp:12-18. Bab di buku Contoh: Jika editor, penyusun sebagai pengarang.
Weinstain L. And Swartz M.N. 1974. Pathogenic properties of invading microorganisms. In : Sodeman W.A. Jr. and Soedeman W.A. (eds). Pathogenic Psychology Mechanisms of Disease. Philadelphia: WB Saunders, pp : 457-472. 5.
Naskah yang diterbitkan di Proceedings Contoh: Du Pont B. 1974. Bone marrow transplantation in severe combined immunodeficiency with an un related MLC compatible donor. In : White H.J and Smith R. (eds.). Proceedings of The Third Annual meeting of The International Society for Experimental Hematology. Houtson: International Society for Experimental Hematology.
6.
Disertasi atau Thesis Contoh: Cairs R.B. 1965. Infrared Spectroscopic Studies of Solid Oxygen. Barkley, California, University of California. Dissertation. Junaedi Y. 1976. Study of Brain Development in Man and the Rat. England University of Surgery. PhD Thesis.
7.
Internet (tanggal menunjukkan waktu akses internet) Blackmore N.J. 2001. Young Children and Complementary Feeding in the USA. http://www.fao.urg/nutr/paper002341.htm. (diunduh 12 Februari 2006).
8.
Jika terdapat dua atau lebih sumber pustaka dengan nama penulis dan tahun yang sama, maka di belakang tahun dituliskan huruf kecil a, b dan seterusnya. Contoh: Bajus M., Vesely V., Leclercq P.A. and Rijks J.A. 1979a. Steam cracing of hydrocarbons: pyrolisis of heptane. Ind. Eng. Chem. Prod. Res. Dev. 18:30-37.
9.
Jika terdapat tujuh orang atau kurang penulis dari sebuah referensi, sebutkan semua nama penulis. Namun jika terdapat lebih dari tujuh orang penulis, sebutkan hanya nama penulis pertama, selebihnya ditulis et al.
Penunjukan sumber pustaka dalam uraian, dapat dituliskan sebagai berikut: 1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat. “Jarret (1959) menyebutkan bahwa marga Artocarpus di Asia mencakup sejumlah 50 jenis”. 2.
Nama penulis pada bagian tengah kalimat. “Leukoplas yang mengandung butir-butir amilum yang besar ditemukan oleh Diers (1963) di dalam buluh serbuk Oenothera hooken”.
3.
Nama penulis pada bagian akhir kalimat. “Penggunaan sterilisator autoklaf dapat memberikan pengaruh baik atau buruk terhadap pertumbuhan, tergantung pada gula yang dipergunakan dalam medium (Supraptopo, 1979)”.
4.
Penulis 2 orang. Jika penulis terdiri dari 2 orang, maka kedua-duanya harus disebutkan. “Philips and Andrew (1966) menemukan spermatozoa pada testis Hereford yang berumur 224 hari”.
5.
Penulis lebih dari 2 orang. Kalau penulis lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya penulis 1 di ikuti dengan dkk atau et al. “Buluh serbuk sari Lilium lingiflorum mengandung sejumlah besar amiloplas (Rosen dkk, 1964) atau (Rosen et al, 1964)”.
6.
Yang diacu lebih dari 2 sumber. a. Kalau nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan “Menurut Shuka dan Misra (1979), Davis dan Heywood (1973), dan Heywood (1976), studi mengenai kekerabatan merupakan bagian studi sistematik”. b.
7.
Jika penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber itu dipasang tanda titik koma, dengan urutan tahun pertama yang tertua. “Pemberian vitamin C biasanya dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pencoklatan permukaan irisan jaringan yang disebabkan oleh reaksi oksidasi senyawa polifenol menjadi quinon yang berwarna coklat (Wereing dan Philips, 1976; Bidwell, 1979; Harisuseno, 1984)’.
Pengutipan dari sumber kedua. Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya dan nama penulis yang buku atau majalahnya dibaca. Dalam hal ini, yang harus disebutkan tahunnya adalah sumber/ buku/ majalah yang langsung dibaca: “Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh Vasil dan Hildebrandt (Stevess, 1972)”. Atau dapat pula sebagai berikut: “Menurut Vasil dan Hildebrandt dalam Stevess (1972), hasil yang sama telah berhasil ditunjukkan”. Dalam hal ini yang terdapat dalam daftar pustaka hanyalah tulisan Stevess (1972). Jadi Stevess (yang tahun tulisannya adalah 1972) adalah penulis yang tulisannya langsung dibaca. Namun demikian diusahakan sedapat-dapatnya yang dibaca ialah sumber aslinya.
8.
Jika terdapat dua atau lebih sumber pustaka dengan nama penulis dan tahun yang sama, maka dibelakang tahun dituliskan huruf kecil a, b dan seterusnya. “Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi struktur kimia zat ……. (Bajus et al., 1979a)”.
CARA PENAMPILAN TABEL DAN GAMBAR 1. Tabel, bagan / gambar dan grafik dibuat jelas dan disertai keterangan yang jelas, diberi nomor urut dalam naskah serta sumber pustaka. 2. Keterangan tabel ditempatkan di atas tabel, sedang keterangan gambar dan grafik ditempatkan di bawah gambar/ bagan dan grafik.
B. SISTEM VANCOUVER a. b.
c. d. 1.
Nomor daftar rujukan disusun sesuai dengan urutan penampilan dalam naskah Rujukan yang tampil pertama di dalam teks, tabel, tulisan ilustrasi, dibelakangnya diberi nomor satu (angka Arabik) di dalam kurung. Kemudian yang tampil ke dua diberi nomor dua dst. Contoh: “Vitamin C dosis tinggi dilaporkan bermanfaat menghambat pertumbuhan sel tumor1-3 Keuntungan: kalimat-kalimat dalam naskah tidak polusi oleh sederetan nama penulis, cukup diberi nomor agar singkat dan jelas Nama majalah ilmiah disingkat sesuai Index Medicus (diterbitkan tiap tahun oleh US National Library of Medicine) Majalah Ilmiah Nama penulis, atau nama keluarga; Judul naskah; Nama tempat publikasi/ majalah; Tahun penerbitan; Volum penerbitan; Halaman pertama – akhir. Contoh: Vega KJ, Pina I, Krevsky B. heart transplantation is associated with an increased risk for pancreatobiliary disease. Ann Intern Med 1996 Jun 1;124(11):980-3.
2.
Buku dan karangan ilmiah lain Nama penulis atau nama keluarga, judul buku, edisi, kota: tempat penerbit, nama penerbit; tahun penerbitan. Contoh: Ringsven MK, Bond D. Gerontology and leadership skills for nurses. 2nd ed Albany (NY): Delmar Publishers; 1996.
3.
Bab di buku Contoh: Philips SJ, Whisnant JP. Hypertension and stroke. In: Laragh HJ, Brenner BM, editors. Hypertension pathophysiology, diagnosis, and management. 2nd ed. New York: Raven Press; 1995. P. 465-78.
4.
Naskah yang diterbitkan di Proceedings Contoh: Kimura J, Shibasaki H, editors. Recent advances in clinical neurophysiology. Proceedings of the 10th International Conggress of EMG and Clinical Neurophysiology; 1995 Oct 15-19; Kyoto, Japan. Amsterdam; Elsevier: 1996.
5.
Disertasi atau tesis Contoh: Kaplan SJ. Post-hospital homehealth care: the elderly’s access and utilization [dissertation]. St Louis (MO): Washington Univ; 1995
6.
Materi lain yang dipublikasikan Nama penulis atau nama keluarga, judul, nama majalah/ surat kabar, tahun, bulan dan tanggal penerbitan, halaman (plus kolom untuk surat kabar) Contoh: Lee G. Hospitalizations tied to ozone pollution: study estimates 50,000 admission annually. The Washington Post 1996 jun 21; Sect. A:3 (col 5).
7.
Materi lain yang tidak dipublikasikan (dalam pemberitaan/ in press) Contoh: Leshner Al. Molecular mechanism of cocaine addition. N Engl J Med. In press 1996.
8.
Internet Contoh: Morse SS. Factors in the emergence of infectious diseases. Emerg Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar [edited 1996 Jun 5]; 1(1).[24 screens]. Available from URL: http/www.ede.gov/ncidod/EID/eid htm.
9.
CD room Contoh: CDI, clinical dermatology illustrated [monograph on CD-ROM]. Reevers JRT, Maibach H, CMEA Mutimedia Group, producers. 2nd ed. Version 2.0. San Diego: CMEA; 1995.
10. Program komputer Contoh: Hemodynamics III: the ups and downs of hemodynamics [computer program]. Version 2.2 Orlando (FL): Computerized Educational S