DAFTAR PUSTAKA
Alaerts, G, dan Sri Santika Sumestri. Metode Penelitian Air, Surabaya, Penerbit Usaha Nasional, 1960. Anonim. 2001. Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar Bandung, Skala 1:25.000, Revisi I, Bakosurtanal, Bogor. Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Fakultas PertanianLembaga Ekologi Universitas Padjadjaran. Gadjah Mada University Press. Chapra, Steven C. 1997. Surface Water – Quality Modeling, Singapore, McGraw-Hill Companies. Hammer, Mark J. & Mackichan, Kenneth A. 1981. Hydrology and Quality of Water Resources. Canada, John Wiley & Sons. Juswadi, Juri. Penduga Besarnya Potensi Erosi dan Usaha Mengurangi Erosi yang Terjadi Menurut Metode USLE (Universal Soil Loss Equqtion) pada Andosl Coklat (Dystrandept) Ciamos-Bogor, Jurusan Tanah, Institut Pertanian Bogor, 1985. Kirby, M.J., editor, 1978, Hillslope Hydrology, School of Geography, University ofLeeds, A Wiley – Interscience publication, Great Britain. Kusumaningtyas, Estiworo. 2003. Penerapan Model Komputer Untuk Prediksi Nitrogen Pada Waduk Dalam Rangka Penentuan Status Trofik, Studi Kasus Waduk Gajahmungkur, Laporan Tugas Akhir, Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Bandung. Linsley, R K. 1975. Hydrology for Engineers. International Student Edition. Japan, McGraw-Hill Companies. Mukhlis, Fauzi. 2003. Pergerakan Unsur Hara Nitrogen dalam Tanah. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. USU digital library. Penelitian Hutan Tropika, Relevansi Pengelolaan Hutan Sekunder dalam Kebijakan Pembangunan. ECO – Society for socio-ecological progemme consultancy. Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ). Eschborn, 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, Himpunan Peraturan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 1997-2002, Penerbit CV. Eko Jaya, Jakarta, 2002.
xii
Perdana, Ari. 2006. Pola Hubungan Antara Tataguna Lahan Dengan Erosi Di Daerah Tangkapan Dan Nitrat Dalam Waduk Cisanti Berdasarkan Perhitungan Limpasan Hujan, Laporan Tugas Akhir, Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Bandung. Rasid, Ivan. 2005. Pemodelan Spasial Zonasi Erosi Menggunakan Pendekatan Morgan (Studi Kasus: Sub DAS Cikapundung Hulu), Laporan Tesis, Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Bandung. Ryding, Sven-Olof & Walter Rast. 1989. The Control of Eutrophication of Lakes and Reservoirs. Paris. The Parthenon Publishing Group. Sawyer, Clair M. dan Perry, L. McCarthy. 1994. Chemistry for Environment Engineering. McGraw-Hill Companies. New York. Schnoor, J.L. 1996. Environmental Modeling, Fate and Transport of Pollutant in Water, Air, and Soil. Toronto. John Wiley & Sons Inc. Simanungkalit, R.D. 2001. Aplikasi Pupuk Hayati dan Pupuk Kimia: Suatu Pendekatan Terpadu – Buletin AgroBio. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor. Sudjono, Priana. 1995. A Mathematical Concept of Runoff Prediction Model for Small Tropical Catchment Areas, Pergamon, Great Britain. Suryoatmono, Bambang. 1997. Bahasa Fortran: Dari Fortran IV Hingga Fortran Powerstation, PT. Eresco Bandung, Bandung. Thomann, Robert V. 1987. Principles of Surface Water Quality Modeling and Control. Harper&Row Publishers Inc., UK. Widianto dkk. 2003. Pengelolaan dan Pengembangan Agroforestri. World Agroforestry Centre – Southeast Asia Research office, Bogor.
xiii
LAMPIRAN
Lampiran 1 Peta Lokasi Studi Waduk Cisanti.
U
Legenda:
1
Lampiran 2 Flowchart Model Komputer Penentuan Nitrat dalam Limpasan
2
Lampiran 3 Input dan Output Data Model Komputer Simulasi ISTFM
Input B1, B2, B3 D R1d; R2d; R3d; R4,5,11d; R6d; R7,8,10d; R9d; R12d
NIST21
Rn1d; Rn2d; Rn3d; Rn4,5,11d; Rn6d; Rn7,8,10d; Rn9d; Rn12d Conist21 O1d; O2d; O3d; O4,5,11d; O6d; O7,8,10d; O9d; O12d
Output Keterangan O1d; O2d; O3d; B1, B2, B3 merupakan input data O4,5,11d; O6d; karakteristik daerah tangkapan O7,8,10d; O9d; yang memuat data luas, O12d kemiringan, porositas dan konduktivitas hidrolik daerah tangkapan. R1d-12d merupakan data curah hujan dari bulan januari (1) hingga desember (12). Penyimpanan input data dan hasil output dilakukan dalam folder yang berbeda untuk masingmasing data daerah tangkapan, sehingga penamaan input data curah hujan dan hasil output serupa tiap foldernya. Semua input dan output data berada dalam format txt. No1d; No2d; Rn1d-12d merupakan input data No3d; curah hujan. Sedikit berbeda No4,5,11d; dengan input data curah hujan No6d; untuk simulasi ISTFM, yaitu No7,8,10d; adanya initial concentration No9d; No12d senyawa nitrat pada permukaan tanah. O1d-12d merupakan hasil output simulasi ISTFM. Conist21 merupakan input data konstanta reaksi yang digunakan dalam formula Brown & Barnwell. Penyimpanan input data dan hasil output dilakukan dalam folder yang berbeda untuk masingmasing data daerah tangkapan, sehingga penamaan input data curah hujan dan hasil output serupa tiap foldernya. Semua input dan output data berada dalam format txt.
3
Lampiran 4 Data curah hujan (mm) dan hari hujan dari tahun 1998 hingga 2001 di stasiun desa Cibeureum Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Jawa Barat Tinggi hujan (mm) Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1998 76 280 195 240 46 79 172 66 109 127 198 142
Tahun 1999 2000 218 290 181 247 177 181 137 213 103 153 82 30 33 89 49 49 24 55 379 202 148 412 382 86
1998 15 23 20 19 6 11 11 8 7 13 18 17
Tahun 1999 2000 19 17 17 18 16 17 15 1 7 14 7 4 3 2 1 3 2 4 19 13 16 20 21 6
2001 335 124 212 252 329 204 50 80 160 233 442 15
Jumlah 919 832 765 842 631 395 344 244 348 941 1200 625
Ratarata 229.75 208.00 191.25 210.50 157.75 98.75 86.00 61.00 87.00 235.25 300.00 156.25
Hari hujan Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
2001 23 18 18 18 13 9 8 5 5 20 22 4
Jumlah 74 76 71 53 40 31 24 17 18 65 76 48
Ratarata 18.50 19.00 17.75 13.25 10.00 7.75 6.00 4.25 4.50 16.25 19.00 12.00
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Jawa Barat
4
Lampiran 5 Input Data Daerah Tangkapan, Curah Hujan dan Koefisien Reaksi Nitrogen Data Daerah Tangkapan Array I, II, dan III
5
Data Curah Hujan Bulan Januari-Desember
6
7
Koefisien reaksi nitrogen
8
Lampiran 6 Limpasan Permukaan dalam Satu Hari Hujan pada Periode Basah (Oktober-Maret) dan Periode Kering (April-September) Disertai dengan Kurva Tinggi Hujan
Maret
9
April
10
Mei
11
Juni
12
Juli
13
Oktober
14
November
15
Desember
16
Lampiran 7 Konsentrasi Nitrat dalam Limpasan Permukaan dalam Satu Hari Hujan Setiap Bulannya dengan Skenario Perbaikan Pengurangan Pemakaian Bahan Kimia Mengandung Senyawa Nitrogen. Januari
Februari
17
Maret
April
18
Mei
Juni
19
Juli
Agustus
20
September
Oktober
21
November
Desember
22
Lampiran 8 Konsentrasi Nitrat dalam Limpasan Permukaan dalam Satu Hari Hujan Setiap Bulannya dengan Skenario Perbaikan Pengubahan Tutupan Lahan.
Januari
Februari
23
Maret
April
24
Mei
Juni
25
Juli
Agustus
26
September
Oktober
27
November
Desember
28
Lampiran 9 Konsentrasi Nitrat dalam Limpasan Permukaan dalam Satu Hari Hujan Setiap Bulannya dengan Kombinasi Skenario Perbaikan Pengurangan Pemakaian Bahan Kimia Mengandung Senyawa Nitrogen dan Pengubahan Tutupan Lahan. Januari
Februari
29
Maret
April
30
Mei
Juni
31
Juli
Agustus
32
September
Oktober
33
November
Desember
34