LAMPIRAN
106
Lampiran 1. Pengaturan Unsur dalam Standar (BSN, 2007b)
117
Lampiran 3. Contoh Regulasi Teknis yang Memberlakukan Wajib SNI
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor : HK.00.05.5.1.4547
TENTANG
PERSYARATAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PEMANIS BUATAN DALAM PRODUK PANGAN
126
Lampiran 4. Daftar Hadir Peserta Focus Group Discussion Daftar Peserta FGD 6 Desember 2010 No.
Daftar Undangan
Nama Peserta
Badan POM: 1 Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya 2 Direktur Standardisasi Produk Pangan 3 4 7 8 9 10 11 12 13
DR. Roy A. Sparringa, M.App.Sc. Ir. Tetty H. Sihombing, MP Direktur Penilaian Keamanan Pangan Elin Herlina Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Suratmono Kasubdit Standardisasi Pangan Olahan Dra. Deksa Presiana, M.Kes Kasubdit Standardisasi Bahan Baku dan Ir. Gasilan Bahan Tambahan Pangan Kasubdit Standardisasi Pangan Khusus Yusra Egayanti, Desy Rastawaty Kasie. Standardisasi Produk Pangan Dra. Lasrida Yuniaty, Apt Kasie. Kodeks Pangan Ati Widya Perana, SP Kasie TOP Tristya Yunita Staf Subdit Standardisasi Pangan Olahan Sofhiani Dewi, Dyah Setyowati, Ade Maulana, Latifah
Undangan lain: 14 Direktur Mutu dan Standardisasi, Kementerian Pertanian 15 Direktur Industri Minuman dan Tembakau, Kementerian Perindustrian 16 Direktur Pengolahan Hasil, Kementerian Kelautan dan Perikanan 17 Kepala Pusat Sistem Penerapan Standar, BSN (Badan Standardisasi Nasional) 18 Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) 19
20
Danny Yudhitia Permana Agus Sutopo Theresia Istihastuti Singgih
Roch Ratri Wandansari, Kartika Adiwilaga, Ning Rahayu Pusat Informasi Produk Industri Patricia R. Tobing, Makanan dan Minuman (PIPIMM) Rhadeya Setiawan, Farchard P, Ratna Indrayani, Lena Prawira, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Noor jehan (YLKI)
127
Daftar Peserta FGD 6 Desember 2010 (Lanjutan) No. Seafast: 21 22 23 24 25 26 27 28
Daftar Undangan Dr. Ir. Nuri Andarwulan, M.Si Dr. Ir. Lilis Nuraida, M.Sc Dr. Ir. Ratih Dewanti-Hariyadi, M.Sc Dr. Eko Hari Purnomo, S.TP., M.Sc Sumarto, S.TP Desty Gitapratiwi, S.TP Virna Berliani Putri, S.TP Elly Haryati, S.AP
Nama Peserta
128
Lampiran 5. Masukan Industri Terkait Kebijakan yang Dikeluarkan BPOM RI No
Masalah
Deskripsi/Contoh
Usulan
1
Kurangnya koordinasi dan perbedaan interpretasi antar direktorat di BPOM mengenai pelaksanaan suatu surat edaran ataupun peraturan
Ketentuan mengenai batasan umur simpan bahan baku yang diimpor ke Indonesia. Bagian direktorat Insert (Inspeksi dan Sertifikasi) mengacu kepada peraturan yang berdasarkan produk jadi (maximal 3/4 dari umur simpan) sedangkan bagian direktorat standar (Standardisasi Produk Pangan) menggunakan peraturan tersebut memang hanya untuk produk jadi.
Sosialisasi internal antar direktorat di BPOM perlu dilakukan agar staf BPOM memiliki persepsi yang sama sehingga pelaksanaannya tidak bervariasi
2
Perbedaan interpretasi inter departmen/direktorat terhadap suatu peraturan
Di PKP (Penilaian Keamanan Pangan), untuk nilai gizi, bagian POT sudah mengerti dan menerapkan adanya toleransi nilai gizi sedangkan di bagian umum, sebagian evaluator masih belum mengerti dan masih mensyaratkan nilai yang harus sama dengan nilai hasil analisis
Sosialisasi internal dalam satu departmen di BPOM perlu dilakukan agar staf BPOM memiliki persepsi yang sama sehingga pelaksanaannya tidak bervariasi
Tambahan data yang berbeda untuk produk yang sama dengan jenis kemasan yang berbeda. Tambahan data yang diminta tidak ada hubungannya dengan perbedaan kemasan. Sehingga brand dengan varian rasa yang sama namun kemasan berbeda, bisa memiliki desain label yang berbeda. contoh terjadi di produk susu dengan kemasan kaleng dan aluminium foil
Diterbitkan "reference book" untuk internal staf BPOM yang dapat menjadi acuan pelaksaaan suatu peraturan
129
Lampiran 5. Masukan Industri Terkait Kebijakan yang Dikeluarkan BPOM RI (Lanjutan) No
Masalah
Deskripsi/Contoh
Usulan
Klaim "nutrisi ekspress" diijinkan digunakan untuk produk susu/minuman susu di Subdit bukan POT, sedangkan untuk produk susu di Subdit POT, penamaan nutrisi tidak dimungkinkan. 3
Kurangnya komunikasi antara BPOM di pusat dan Balai POM di daerah
Sweeping yang dilakukan oleh Balai POM daerah terhadap pelaksanaan suatu peraturan yang sebenarnya pelaksanaan tersebut tidak memerlukan "sweeping“/Sidak dari Balai POM daerah terhadap fasilitas produksi
4
Tambahan data "berseri" sudah berkurang dengan dilakukannya "pre assessment", namun masih ditemukan adanya tambahan data yang "berseri", beberapa kasus bahkan perubahan diminta oleh checker (pada saat pengambilan nomor)
Pendaftaran untuk produk fruit juices (bulan Juni, Juli 2010)
Semua informasi mengenai peraturan baru dikirimkan juga ke Balai POM daerah dengan penjelasan dan sosialisasi yang maksimum dari aparatur Pusat.
130
Lampiran 5. Masukan Industri Terkait Kebijakan yang Dikeluarkan BPOM RI (Lanjutan) No
Masalah
Deskripsi/Contoh
Usulan
5
Pemahaman evaluator yang kurang dalam terhadap regulasi/peraturan
Untuk produk minuman, natrium phosphat dianggap sebagai bahan tambahan pangan sehingga industri harus melampirkan dokumen yang mendukung penggunaan bahan tersebut sebagai BTP. Padahal industri menggunakannya sebagai mineral, sehingga memang tidak akan ada data yang mendukung.
Sharing internal antar staf BPOM terhadap suatu masalah/pengetahuan baru perlu terus dilakukan jika salah satu staf selesai menghadiri training/seminar.
Penerapan kategori pangan yang berbeda terhadap satu jenis produk. Satu evaluator menetapkan minuman lidah buaya ke dalam kategori pangan "minuman berperisa tidak berkarbonasi" sedangkan evaluator yang lain menetapkan sebagai "minuman sterilisasi dalam kemasan aseptis"
Training terhadap staf BPOM secara terus-menerus.
Pemberlakuan serving size 250 ml untuk minuman isotonik. Pada saat pendaftaran aturan ini sudah dilaksanakan, sedangkan industri tidak mengetahui mengenai peraturan ini
Pelaksanaan suatu peraturan dilakukan setelah peraturan ditetapkan dan melalui tahap sosialisasi dan waktu penyesuaian
6
Peraturan yang ditetapkan melalui meeting internal BPOM dan belum disosialisasikan kepada industri
131
Lampiran 5. Masukan Industri Terkait Kebijakan yang Dikeluarkan BPOM RI (Lanjutan) No
Masalah
Deskripsi/Contoh
Usulan
7
Peraturan yang belum disepakati bersama bahkan belum resmi dikeluarkan oleh BPOM sudah dipakai sebagai dasar hukum pada saat registrasi baru atau ulang
Direktorat PKP seringkali bersikukuh untuk menggunakan peraturan yang masih berupa konsep yang belum disetujui Ka BPOM dalam penilaian MD baru atau pun saat registrasi ulang. Hal ini sangat merugikan karena ketidakkonsistenan klaim label.
Direktorat Penilaian Keamanan Pangan seharusnya menggunakan dasar hukum yang jelas termasuk peraturan BPOM sendiri. Jika belum disepakati seluruh stakeholder dan belum dipublikasi terbuka, tidak selayaknya dipakai pada saat penilaian MD/ML.
8
Proses persetujuan penggunaan bahan baku baru yang kurang jelas waktu dan prosesnya.
Proses persetujuan penggunaan bahan baku baru tidak diinformasikan secara umum kepada industri, sehingga industri yang lain yang ingin menggunakan bahan baku yang sama harus mengajukan ijin baru
Dibuat SOP mengenai proses mendapatkan ijin khusus, termasuk waktu yang diperlukan, dan biaya yang diperlukan
Persetujuan penggunaan hanya dilakukan oleh pimpinan (tidak ada delegasi) sehingga jika pimpinan sedang bertugas keluar kota/negeri, persetujuan tertunda
Dibuat review list untuk setiap persetujuan baru
Dalam beberapa kasus, industri tidak mendapat informasi langsung mengenai persetujuan tersebut, sedangkan bagian standar sudah memberikan informasi pada meeting internal ke bagian PKP.
132
Lampiran 5. Masukan Industri Terkait Kebijakan yang Dikeluarkan BPOM RI (Lanjutan) No
Masalah
Deskripsi/Contoh
Usulan
Peraturan mengenai cemaran benzoapiren dan dioxin di dalam minyak, dimana belum ada laboratorium di Indonesia yang dapat melakukan analisis tersebut
Standar atau peraturan disusun berdasarkan data yang cukup yang mengacu kepada data internasional dan kondisi Indonesia
Pembuatan Standar 9
Dalam beberapa kasus, pembuatan standar kurang memperhatikan kondisi Indonesia
Cemaran mikroba ALT biasanya menggunakan metode inkubasi 2x24 jam, tetapi BPOM menetapkan penggunakan analisis mikroba dengan ISO dimana inkubasi adalah 3x24 jam (lebih lama, sehingga biaya lebih besar) 10
Mitra Bestari/tenaga ahli
Mitra bestari ditentukan oleh BPOM secara perseorangan, bukan wakil dari asosiasi profesi atau institusi sehingga kadang-kadang masalah yang dibahas kurang sesuai dengan keahlian pakar ybs. Satu pakar tidak dapat menguasai semua hal.
Mitra bestari ditentukan oleh asosiasi profesi dan atau institusi. BPOM mengirimkan permintaan kepada asosiasi profesi/institusi
Pembahasan kurang berimbang karena pada produk dan proses tertentu, tidak ada ahli yang menguasai masalah tsb
Industri diperbolehkan untuk mengusulkan pakar/tenaga ahli yang sesuai dengan masalah yang sedang dibahas, sehingga pembahasan lebih berimbang
133
Lampiran 5. Masukan Industri Terkait Kebijakan yang Dikeluarkan BPOM RI (Lanjutan) No
11
Masalah
Proses pembuatan Standar/peraturan
Deskripsi/Contoh
Usulan
Formulasi minuman Olah Raga harus dibawah 250 miliosmol/L padahal penggunaan gula dan garam yang dicantumkan pada peraturan tersebut dapat dipastikan akan menghasilkan osmolarity lebih besar dari 250 miliosmol/L.
Diusulkan agar BPOM juga mengikutsertakan ahli atau pakar yang mewakili praktisi, dapat diambil dari asosiasi GAPMMI atau PIPIMM yang berasal dari R&D atau Regulatory dan memenuhi persyaratan akademik serta berpengalaman, netral dalam memberikan masukan.
Industri kurang dilibatkan dari awal pada saat pembuatan standar, sehingga masukan tidak dapat diberikan dari awal proses
Industri dilibatkan dari awal pada saat pembuatan standar, sehingga dapat memberikan masukan dari awal
Dalam beberapa kasus (sebelum Juni 2010), tidak ada diskusi terbuka terhadap suatu peraturan. Jika ada diskusi terbuka, masukan dari industri tidak diperhatikan atau industri tidak mendapatkan informasi mengapa masukan industri tidak diterima
Diskusi terbuka dilakukan dengan industri, masukan industri dipertimbangkan, jika ada pertanyaan dapat dijelaskan
Peraturan mengacu kepada rekomendasi profesi saja. contoh : peraturan mengenai diabetes, mengacu kepada rekomendasi Perkemi
Standar/peraturan tidak dibuat berdasarkan pendapat pribadi atau rekomendasi profesi saja. Harus memperhatikan juga kondisi Indonesia
134
Lampiran 5. Masukan Industri Terkait Kebijakan yang Dikeluarkan BPOM RI (Lanjutan) No
Masalah
Deskripsi/Contoh
Usulan
Waktu penyesuaian 1 tahun dinilai sangat singkat untuk melakukan perubahan formula dan perubahan label
Waktu penyesuaian untuk pelaksanaan suatu peraturan , terutama yang berhubungan dengan perubahan formula dan juga perubahan label harus mempertimbangkan keadaan industri. Diperlukan waktu penyesuaian minimal 2 tahun untuk perubahan label dan 3 tahun untuk perubahan formula Penetapan suatu peraturan yang saling berhubungan, hendaknya dilakukan dalam waktu yang berdekatan, sehingga dalam pelaksanaannya tidak membingungkan
12
Kategori Pangan yang belum mencakup semua kategori pangan yang ada di Indonesia saat ini
Kategori pangan untuk sari buah dan minuman susu berperisa
Revisi Kategori Pangan
135
Lampiran 5. Masukan Industri Terkait Kebijakan yang Dikeluarkan BPOM RI (Lanjutan) No
Masalah
Deskripsi/Contoh
Usulan
13
Tidak adanya konsistensi pada label. Selalu berganti pada saat pengajuan ulang MD/ML. Hal ini terkait bukan saja klaim gizi atau klaim kesehatan tetapi juga pada penggolongan kategori pangan dan pernyataan lainnya pada label. Ketidakonsistenan ini selalu terjadi pada saat pendaftaran ulang. Hal ini berdampak pada product positioning marketing.
Mizone be 100 % diijinkan dan dipakai sejak Mizone pertama kali diluncurkan, tetapi saat ini tidak lagi diijinkan tanpa alasan yang jelas.
Klaim yang tidak terkait klaim gizi atau klaim kesehatan dan tidak melanggar ketentuan pelabelan, diusulkan dapat dijinkan dan produsen harus bertanggung jawab.
Dokumen dari suatu perusahaan untuk produkproduk yang sudah terdaftar tidak perlu diminta diajukan secara berulang-ulang
136
Lampiran 5. Masukan Industri Terkait Kebijakan yang Dikeluarkan BPOM RI (Lanjutan) No
Masalah
Deskripsi/Contoh
Usulan
14
MD/ML versus SD/SL
MD/ML dikeluarkan oleh Deputi 3 BPOM sedangkan SD/SL oleh Deputi 2, BPOM. Saat ini industri yang telah mengantongi ijin produksi obat, dapat memproduksi makanan a.l supplemen . BPOM tidak dapat mengeluarkan ijin edar sehingga mereka mengajukannya melalui jalur Deputi 2. Hal ini menimbulkan pertentangan karena klaim kesehatan & gizi berbeda . Suplemen dapat membuat klaim bebas sedangkan makanan tidak misal fungsi herbal. Padahal di pasar, produk dijual berdampingan.
Suplemen karena digolongkan secara fungsi sebagai makanan bukan obat maka untuk pendaftaran nomor registrasi BPOM diusulkan harus ditangani oleh Deputi 3 sehingga perlakuannya sama dengan produk makanan lainnya.
15
Penyederhanaan prosedur dan kecepatan pelayanan dengan tetap menjaga asas Keamanan Pangan
Bagi masyarakat Konsumen, saat ini pun tidak ada perbedaan persepsi antara produk makanan yang dinyatakan supplemen (SD/SL) dan yang hanya dinyatakan makanan. (MD/ML) Online PKP segera dilaksanakan
Single MD 16
Guideline yang diterbitkan untuk satu perusahaan sudah menampung aspirasi industri, namun belum ada guideline yang berlaku secara umum
Tidak semua industri mendapatkan informasi yang sama
Guideline yang berlaku secara umum perlu diterbitkan
137
Lampiran 5. Masukan Industri Terkait Kebijakan yang Dikeluarkan BPOM RI (Lanjutan) No
Masalah
Deskripsi/Contoh
Usulan
Monitoring Iklan 17
Interpretasi yang berbeda antara BPOM dan industri dalam menerjemahkan arti iklan
Industri melihat itu sebagai bagian dari kreatifitas, sedangkan BPOM melihatnya sebagai "berlebihan"
Pedoman Periklanan Pangan perlu untuk di "update" berdasarkan perkembangan terkini
18
Tidak adanya waktu untuk klarifikasi pada saat BPOM menganggap bahwa suatu iklan melanggar peraturan
BPOM mengirimkan surat peringatan dan meminta industri untuk mencabut iklan dalam waktu 2 minggu, dimana hal ini tidak mudah dilakukan karena berhubungan dengan kontrak dengan pihak agency
Dibuat aturan yang jelas mengenai proses "peringatan" dan tingkatan dari "peringatan"
19
Tingkatan "peringatan" yang diberlakukan secara akumulasi pada satu perusahaan (bukan berdasarkan nama produk, namun berdasarkan perusahaan)
Untuk perusahaan yang mempunyai banyak jenis produk, maka hanya dalam waktu singkat akan medapatkan surat peringatan "keras" karena dugaan "pelanggaran" terjadi pada produk yang berbeda dalam waktu yang bersamaan
Akumulasi "pelanggaran" berdasarkan nama produk
20
Temuan atau hasil analisis yang dilakukan oleh LSM/YLKI yang secara terbuka diumumkan kepada publik tanpa melakukan konsolidasi/informasi kepada BPOM terlebih dahulu
Kasus air minum dalam kemasan yang mengandung mikroba yg tidak memenuhi persyaratan. Sehingga terjadi "dispute' antara industri dengan LSM
BPOM adalah pihak yang berkewajiban melakukan monitoring produk. Jika ada organisasi lain yg melakukan analisis, harus dengan sepengetahuan BPOM agar dapat dipertanggungjawabkan hasilnya
138
Lampiran 5. Masukan Industri Terkait Kebijakan yang Dikeluarkan BPOM RI (Lanjutan) No
Masalah
Deskripsi/Contoh
Usulan
21
Pendanaan bagi Aparatur dari POM untuk sosialisasi kasus tertentu atau peraturan tertentu
Sosialisasi dilakukan di daerah dengan melibatkan staf BPOM sebagai pembicara, PIPIMM tetap harus membiayai semua biaya kegiatan dan perjalanan dinasnya.
Sosialisasi adalah bagian dari BPOM juga sehingga pembiayaan seharusnya juga ditangani oleh BPOM bersama PIPIMM
Kasus Sosialisasi BTP kepada IKM dan Konsumen
139
Lampiran 6. Lembar Kuesioner
KUESIONER PENGEMBANGAN STANDAR (KEAMANAN) PANGAN
I.
DATA UMUM
Responden adalah Pemerintah, Industri Pangan, Akademisi, Lembaga Sertifikasi/Laboratorium, atau Konsumen/Masyarakat/LSM. Jumlah responden adalah 1 orang. Lembar kuesioner terdiri atas 5 halaman dan langsung diisi oleh responden.
1. Nama
:
2. Jabatan
:
3. Nama Instansi
:
4. Alamat Instansi
:
5. Jenis Instansi
:
6. Bidang Instansi
:
7. Tanggal Wawancara 8. Nama Surveyor
:
Pemerintah/Industri/Akademisi/Konsumen/LaboratoriumLembaga Sertifikasi*
:
II. KUESIONER
Berisi tentang informasi pengembangan standar (keamanan) pangan pada instansi pemerintah, industri, akademisi, lembaga sertifikasi/laboratorium, atau konsumen Setelah mengisi kuesioner ini, maka berkas dikembalikan kepada surveyor. Surveyor harus mengecek kembali kuesioner yang telah diisi dan apabila masih ada pertanyaan yang belum dijawab maka harus ditanyakan kembali kepada responden
140
Pertanyaan Bagian 1 Responden memilih jawaban yang dianggap paling sesuai dengan cara memberi tanda centang (√) pada angka atau kolom jawaban yang dipilih.
Kategori: Transparan (Transparan: Proses penyusunan standar mengikuti suatu prosedur yang dapat diikuti oleh berbagai pihak yang berkepentingan dan tahapan dalam proses dapat dengan mudah diketahui oleh pihak yang berkepentingan) 1. Apakah Anda mengetahui tahapan proses pembuatan standar? 1= Ya 2= Tidak 2. Seberapa mudah Anda mendapatkan informasi prosedur penyusunan suatu standar? 1= Sangat mudah 2 = Mudah 3 = Sulit 4= Sangat sulit 3. Dari mana Anda mendapatkan informasi mengenai prosedur penyusunan suatu standar? 1=web site/internet 2=instansi tempat Anda bekerja 3=surat dari instansi terkait 4=perorangan 5=lainnya, sebutkan……………………
Kategori: Keterbukaan (Keterbukaan: Terbuka bagi semua pihak yang berkepentingan untuk mengikuti program pengembangan standar melalui kelembagaan yang terkait dengan pengembangan standar, baik sebagai anggota Panitia Teknis/Sub Panitia Teknis maupun sebagai anggota masyarakat) Ya
Tidak
1 Apakah Anda/instansi Anda pernah dilibatkan sebagai panitia teknis penyusunan suatu standar pangan? 2 Apakah Anda/instansi Anda pernah dimintai masukan terkait pembuatan suatu standar pangan yang terkait bidang Anda? 3 Apakah Anda/instansi Anda pernah mengusulkan pembuatan suatu standar pangan?
Kategori: Konsesus dan tidak memihak (Konsensus dan Tidak Memihak: Memberikan kesempatan bagi pihak yang memiliki kepentingan berbeda untuk mengutarakan pandangan mereka serta mengakomodasikan pencapaian kesepakatan oleh pihak-pihak tersebut secara konsensus (mufakat atau suara mayoritas) dan tidak memihak kepada pihak tertentu) 1. Apakah Anda/instansi Anda pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan suatu standar pangan? (Jika Jawaban Anda: “Tidak”, maka pertanyaan selanjutnya untuk kategori ini tidak perlu dilanjutkan) 1= Ya 2= Tidak 2. Apakah aspirasi Anda diterima/diakomodasi dalam pengambilan keputusan? 1= Ya 2= Sebagian 3= Tidak 3. Seberapa besar pengaruh Anda/Instansi Anda dalam pengambilan keputusan? 1= Sangat besar 2= Besar 3= Cukup besar 4= Kecil
141
4. Menurut Anda bagaimana proporsi setiap instansi dalam pengambilan keputusan? 1= Berimbang 2= Tidak berimbang Kategori: Efektif dan Relevan (Efektif dan Relevan: Standar mudah diadopsi/dipakai oleh dunia usaha atau pihak pengguna lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik domestik maupun internasional sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan melindungi masyarakat secara bersamaan) 1. Apakah Anda mengetahui standar (SNI) pangan yang sesuai dengan produk Anda? 1= Tahu 2= Tidak Tahu 2. Apakah semua standar pangan yang terkait dengan bidang Anda yang dikeluarkan BSN/BPOM diterapkan di instansi Anda? 1= Ya 2= Sebagian 3= Tidak 3. Berapa banyak standar pangan dari BSN dan/atau BPOM yang telah diterapkan pada instansi Anda? …………, Sebutkan……………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………. 4. Apakah penerapan standar pangan bagi Anda/instansi Anda memberikan manfaat? 1= Ya 2= Sebagian 3= Tidak 5. Hambatan dalam penerapan standar pangan di instansi Anda? 1= Teknologi 2= Biaya 3= Kesiapan lab uji 4= Lainnya, Sebutkan……. 6 Menurut Anda seberapa penting faktor di bawah ini dipertimbangkan dalam penyusunan standar pangan a. Perdagangan b. Kesehatan c. Kesiapan teknologi d. Gizi e. Lingkungan
sangat agak cukup kurang penting penting penting penting
Kategori: Koheren (Koheren: Mencegah adanya duplikasi dan tumpang tindih dengan kegiatan perumusan standar sejenis lain dan melakukan harmonisasi dengan standar lain di tingkat regional maupun internasional) 1. Menurut Anda, sejauhmana otoritas pembuat standar sudah mengkaji dan memperhatikan standar lain yang sejenis di tingkat nasional dalam penyusunan standar pangan? 1= Sangat baik 2= Baik 3= Cukup 4= Kurang 2. Peraturan internasional/regional yang sering menjadi rujukan? 1= Codex 2= UE 3= ASIA 4= ASEAN 5= Lainnya, sebutkan……… 3. Peraturan negara mana yang menjadi acuan dalam penyusunan standar pangan? 1= US 2= Jepang 3= Cina 4=Thailand 5= Lainnya, sebutkan……………
142
Kategori: Dimensi Pengembangan (Dimensi Pengembangan: Mendorong perkembangan potensi yang ada di Indonesia) Menurut Anda seberapa penting aspek di bawah ini sangat dipertimbangkan dalam penyusunan standar pangan penting 1 Pengembangan pangan berbasis bahan baku lokal 2 Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) 3 Peningkatan daya saing produk Indonesia
agak cukup kurang penting penting penting
4. Bagaimana faktor-faktor di bawah ini diurutkan berdasarkan prioritas yang dipertimbangkan dalam penyusunan standar pangan? Pilihan Urutan A. Perlindungan produk dalam negeri 1…………… B. Kesiapan adopsi teknologi 2.…………... C. Kesiapan laboratorium uji 3.…………... D. Perlindungan kesehatan konsumen/masyarakat 4.…………... E. Lainnya, sebutkan…….. 5.…………...
143
Pertanyaan Bagian 2 Responden diminta untuk memberikan penilaian secara umum terhadap pertanyaan mengenai penerapan prinsip pembuatan standar (keamanan) pangan dengan cara memberi tanda ( / ) pada garis kontinyu. Pada garis diberikan beberapa titik sebagai patokan skala. Contoh: Jika pilihan Anda berada pada skala antara “Sangat Baik” dan “Baik”, maka nda dapat menandai, sbb.: Sebelum
Sesudah
Penilaian Umum 1. Menurut Anda, bagaimana prinsip Transparan diterapkan di dalam penyusunan standar (keamanan) pangan di Indonesia saat ini?
2. Menurut Anda, bagaimana prinsip Keterbukaan diterapkan di dalam penyusunan standar (keamanan) pangan di Indonesia saat ini?
3. Menurut Anda, bagaimana prinsip Konsesus dan tidak memihak diterapkan di dalam penyusunan standar (keamanan) pangan di Indonesia saat ini?
4. Menurut Anda, bagaimana prinsip Efektif dan Relevan diterapkan di dalam penyusunan standar (keamanan) pangan di Indonesia saat ini?
5. Menurut Anda, bagaimana prinsip Koheren diterapkan di dalam penyusunan standar (keamanan) pangan di Indonesia saat ini?
6. Menurut Anda, bagaimana prinsip Dimensi Pengembangan diterapkan di dalam penyusunan standar (keamanan) pangan di Indonesia saat ini?
144
Saran
1
Apa saran Anda untuk instansi berikut dalam pengembangan standar (keamanan) pangan Pemerintah (Badan Standardisasi Nasional - BSN atau Badan Pengawas Obat dan Makanan – BPOM RI)
2
Industri Pangan
3
Akademisi
4
Konsumen
5
Lembaga sertifikasi/laboratorium
-Terima Kasih-
145
Lampiran 7. List Responden Survei List Responden Kelompok Pemerintah No Nama 1 Drs. Sri Wahyughi, M.Kes 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11
Jabatan Kasubdit Higiene Sanitasi Pangan
Dra. Mufidah Fitriati, M.S Ir. Tetty Helfry Sihombing, MP Pratiwi Yuniarti M
Kepala seksi Kimia dan Hayati Direktur Standardisasi Produk Pangan Kepala Seksi Standardisasi Bahan Baku Dyah Staf Ir. Sri Kuntarsih, MM Direktur Budidaya dan Pascapanen Buah Gusmalinda Sari, Kasie Kerjasama S.Si, M.S.E Standardisasi Regional Dra. Adilah Kepala Bidang Pababbari Pemeriksaan dan Penyidikan Sumartini Maksum Kepala Pusat Perumusan Standar Syamsudin Kepala Balai Besar POM drh. Hasan A. Kasubag tata usaha Sanyata
12
H. Asmanto Baso Lewa, SE
Kepala UPTD
13
Herti Herawati, Ir
Kepala UPT
14
Muhdar
15
Ir. A. Moniharadon
16
Tri Widayati
17
Ir. Sony Sulaksono, MBS
Kepala Seksi Kalibrasi dan standardisasi Kepala Seksi Standardisasi dan Sertifikasi Manajer teknis laboratorium Kesmavet Kepala Baristand Industri Pontianak
Instansi Dit. Penyehatan Lingkungan, Ditjen PP&PL, Kemenkes RI BBP2HP, Kementerian Kelautan dan Perikanan BPOM RI BPOM RI
BPOM RI Direktorat Budidaya dan Pascapanen Buah Dit. Standardisasi Kemendag RI Balai Besar POM di Makassar Badan Standardisasi Nasional Balai Besar POM di Banda Aceh BPMPP (Balai Pengujian Mutu Produk Peternakan Balai Pengujian & Sertifikasi Mutu Barang Disperindag Prov. SulSel UPT - LPPMHP Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. KalBar BPPMB Dinas Perindag Prov. Sulawesi Selatan Baristand Industri Manado Balai Besar Veteriner Wates – Yogyakarta Balai Riset dan standardisasi Industri Pontianak
146
List Responden Kelompok Pemerintah No Nama 18 Ir. Dwiworo Sunaringsih
Jabatan Kepala Balai LPPMHP Medan
19
Rahmaniar
Staf Standardisasi dan Sertifikasi
20
Warsiti
kasie Pengujian
21
Wisnu Broto
Peneliti
22
Dr. Ir. Rizal Alamsyah, M.Sc Sri Rujiati
Kabid Sarana Riset dan Standardisasi Kepala Seksi Bina Teknis dan Standardisasi
23
Instansi Balai Lab Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Medan Balai Riset dan Standardisasi Industri dan Perdagangan Palembang Balai Besar Kimia dan Kemasan Balai Besar Litbang Pascapanen Balai Besar Industri Agro UPT Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang, Disperindag Prov. Riau
List Responden Kelompok Industri No Nama 1 Herni Sutanto
Jabatan PDQC Manajer
2
Maria Fransisca Ellen R&D Manager
3 4
Endang S. Sunaryo Fransisca Tedjo
5 6
Robiul Djannah Lisa Norisza Sjahwil
7 8
Paula Sinta C Yunianto Widi Winarso
9
Deddy Haryady
10
Birgitta Permana Sari
11
Lisa Adi Cahyadi Lie
VP R&D GM National Quality Management Staf R&D Regulator Assurance Manager Managing Advisor Product Registration & Regulatory Affairs Manager Business Develpoment Manager Sweet and Colours Regulatory Officer
Instansi PT Indofood Sukses Makmur - Bogasari Flour Mills PT Salim Ivomas Pratama PT Tirta Investama PT Smart Tbk. Agribusiness & Food PT Niramas Utama PT. Givaudan Indonesia PT Luvin Indonusa PT Heinz ABC Indonesia PT Sensient Technologies Indonesia
PT Kraft Foods Company Indonesia QA & Support Manager PT Forisa Nusapersada
147
List Responden Kelompok Industri No Nama 12 Ekky Setiawan
Jabatan QA-QC Manager
13
Nurkholis
QA Manager
14
Lilik Lestyo Budi
Plant Manager
15
Fx Hartanti Satochid
Technical Advisor
16
Assisten R&D Manager
17
Meddy Yosinta Septiani Roch Ratri Nandasari
18 19
Anisa Puspitasari Amelia Dyah Yovita
20
Lisawati Suhanda
21 22 23
Regulatory Affairs Associate Director Staf QA Food Regulation
Quality Assurance Manager Neni Pujiastuti Registration Manager Dwi Gatot Kuncoro PDQA Manager Adis Imam Munandar Marketing Executive
Instansi PT Indofood Fritolay Makmur PT Yupi Indo Jelly Gum PT Sukses Abadi Farmindo PT Unican Surya Agung PT Hale Internasional PT Mead Johnson Indonesia PT Bosco PT Garuda Food Putra Putri Jaya PT Tetra pak Indonesia PT Indolakto PT Tiga Pilar Sejahtera PT SGS Indonesia
List Responden Kelompok Akademisi No Nama 1 Nur Wulandari, STP., M.Si 2
Dr. Harsi D. Kusumaningrum
3
Prof.Dr. Dedi Fardiaz
4 5
Dr. Nurjanah Prof.Dr. Winiati Puji Rahayu
6
Prof.Dr. Deddy Muchtadi
7
Dr. Rarah R.A.
Jabatan Dosen – Bidang Rekayasa dan Proses Pangan Peneliti/Staf Pengajar – Bidang Mikrobiologi Pangan Staf Dept. ITP/ SEAFAST Center – Bidang Kimia Pangan Staf pengajar staf Dept ITP/Kapus Riset BPOM RI – Bidang Mirkobiologi Pangan Guru Besar – Bidang Biokimia dan Gizi pangan Kepala Bagian
Instansi Dept. ITP, FATETA – IPB Dept. ITP IPB/SEAFAST Center IPB Dept. ITP IPB/SEAFAST Center IPB Dept. THP FPIK IPB Dept. ITP IPB/BPOM RI
Dept. ITP, Fateta IPB
Dept. IPTP-Fakutas
148
List Responden Kelompok Akademisi No Nama Maheswari
Jabatan Teknologi Hasil Peternakan
Instansi Peternakan-IPB
List Responden Kelompok Lembaga Konsumen/Masyarakat No Nama 1 Noor Jehan
Jabatan Staf Peneliti
2
Dra. Indrawati
Direktur Eksekutif
3
dr. Marius Widjajarta, SE
Ketua
4
Abu Bakar Siddik, SH I Putu Armaya, SH
Ketua
Direktur Eksekutif
7
Helfi Rahmawati, S.Pd Hendra Utama
8
Gunarto
5
6
Ketua
Kepala Bidang Standar dan Pelatihan Koordinator Komisi Penangangan Pengaduan dan Kasus
Instansi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Masyarakat Standardisasi Nasional (MASTAN) Yayasan Perlindungan Konsumen Kesehatan Indonesia Lembaga Konsumen Indonesia – Medan Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Bali PKBI Daerah Jambi LPPOM MUI Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN)
149
Lampiran 8. Peraturan BPOM RI yang Berlaku untuk Luar Instansi No Tanggal 1 28 September 2001 2 07 Maret 2002 3 25 Maret 2003 4 30 April 2003
Nomor Keputusan HK.00.05.51.02961
5
30 April 2003
HK.00.05.5.1640
6
04 Desember 2003 31 Mei 2004
HK.00.05.52.4321
09 Agustus 2004 21 Oktober 2004
HK.00.05.23.3644
17 Januari 2005 27 Januari 2005 25 Maret 2007
HK.00.06.51.0475
20 Agustus 2007 23 Agustus 2007 23 Agustus 2007 27 Agustus 2007
HK.00.05.55.6497
Tentang Pendaftaran Produk Pangan Impor Terbatas Pemberlakuan Kodeks Makanan Indonesia 2001 Acuan Pencantuman % AKG pada Label Produk Pangan Pedoman Cara Produksi Pangan yang Baik untuk IRT Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikasi Produksi Pangan IRT Pedoman Umum Pelabelan Produk Pangan Kriteria dan Tata Laksana Penilaian Produk Pangan Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen Makanan Persayaratan Penggunaan BTP Pemanis Buatan dalam Produk Pangan Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional Kemitraan Sosialisasi Mutu dan Keamanan Obat, Obat Tradisional, Kosmetika, Produk Komplemen dan Produk Pangan di Indonesia Bahan Kemasan Pangan
HK.00.05.52.6291
Acuan Label Gizi Produk Pangan
7 8 9
10 11 12
13 14 15 16
17 18 19
07 Januari 2008 16 Januari 2008 24 Maret 2008
HK.00.05.5.00617 HK.00.05.5.1142 HK.00.05.5.1639
HK.00.05.1.2569
HK.00.05.5.1.4547
HK.00.05.52.0685 HK.00.04.23.2292 Mou_Kadin
HK.00.05.52.6581
Penggunaan Chitosan dalam Produk Pangan HK.00.06.1.52.6635 Larangan Pencantuman Informasi Bebas BTP pada Label dan Iklan Pangan HK.00.06.52.0100 Pengawasan Pangan Olahan Organik HK.00.06.1.0256 Larangan Penambahan Vitamin K dalam Produk Susu HK.00.05.23.1455 Pengawasan Pemasukan Pangan Olahan
150
No Tanggal 20 08 Juli 2008
Nomor Keputusan HK.00.05.23.3541
21
10 Juli 2008
HK.00.05.1.52.3572
22
25 Agustus 2008
HK.00.05.23.4415
23
25 Agustus 2008
HK.00.05.23.4416
24
13 April 2009
HK.00.05.1.55.1621
25
31 Agustus 2009
HK.00.05.1.23.3516
26
16 September 2009
HK.00.06.74.3496
27
20 Oktober 2009
HK.00.05.1.52.3920
28
28 Oktober 2009
HK.00.06.1.52.4011
29
06 Januari 2010
HK.00.05.52.0085
Tentang Pedoman Pengkajian Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetika Penambahan Zat Gizi dan Non Gizi dalam Produk Pangan Pemberlakuan Sistem Elektronik dalam Kerangka Indonesia National Single Window di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan Penetapan Tingkat Layanan (Service Level Arrangement) di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam Kerangka Indonesia National Single Window Pengawasan Pemasukan Bahan Kemasan Pangan Izin Edar Produk Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, Suplemen Makanan dan Makanan yang Bersumber, Mengandung, dari Bahan Tertentu dan atau Mengandung Alkohol Kebijakan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terintegrasi di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan Pengawasan Formula Bayi dan Formula Bayi untuk Keperluan Medis Khusus Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan Pengelompokan Produk Formula Bayi dan Formula Lanjutan
SNI 3141.1:2011
Susu segar-Bagian 1: Sapi
Badan Standardisasi Nasional
ICS 67.100.01
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia
Copyright notice Hak cipta dilindungi undang undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun hardcopy tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221 5747043 Fax. +6221 5747045 Email:
[email protected] www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 3141.1:2011
Daftar Isi ....................................................................................................................................i Prakata ..................................................................................................................................... ii Pendahuluan............................................................................................................................ iii 1
Ruang lingkup .................................................................................................................... 1
2
Acuan normatif................................................................................................................... 1
3
Istilah dan definisi .............................................................................................................. 1
4
Persyaratan mutu .............................................................................................................. 2
5
Pengambilan contoh .......................................................................................................... 2
6
Pengujian ........................................................................................................................... 2
7
Pengemasan...................................................................................................................... 3
8
Pelabelan ........................................................................................................................... 3
9
Rekomendasi ..................................................................................................................... 3
Bibliografi ................................................................................................................................. 4
Tabel 1 - Syarat mutu susu segar........................................................................................... 2
i
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar Isi
SNI 3141.1:2011
Standar ini merupakan revisi SNI 01-3141-1998, Susu segar. Revisi diutamakan pada persyaratan mutu dengan alasan sebagai berikut: a) Meningkatkan posisi tawar peternak sapi perah nasional b) Menyediakan bahan baku berkualitas bagi industri pengolahan susu dalam negeri c) Melindungi konsumen d) Meningkatkan kinerja agribisnis dan agroindustri e) Menunjang ekspor non migas Standar ini terdiri atas beberapa bagian yang secara umum berjudul susu segar. Bagian 1 menjelaskan tentang standar susu sapi segar dan bagian selanjutnya menjelaskan standar susu segar sesuai jenis ternak perah yang akan disusun mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 67-03:Peternakan dan Produk Peternakan. Standar ini telah dibahas dalam rapat teknis dan terakhir disepakati dalam rapat konsensus di Jakarta pada tanggal 5 April 2010. Hadir dalam konsensus tersebut anggota Panitia Teknis 67-03:Peternakan dan Produk Peternakan serta instansi terkait lainnya. Standar ini juga telah melalui jajak pendapat pada tanggal 27 Juli 2010 sampai dengan 26 September 2010 dan disetujui menjadi Rancangan Akhir Standar Nasional Indonesia (RASNI).
ii
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Prakata
SNI 3141.1:2011
Susu merupakan sumber protein hewani yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta dalam menjaga kesehatan. Susu sapi segar merupakan unsur penting dalam industri pengolahan susu. Sebagai pangan asal hewan, susu bersifat mudah rusak (perishable food). Dalam rangka meningkatkan peran susu segar dalam negeri dan perlindungan terhadap konsumen dan produsen, telah ditetapkan standar nasional SNI 013141-1998 mengenai standar susu segar. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, maka SNI 01-3141-1998 Susu segar perlu direvisi sebagai acuan dalam pembinaan kualitas maupun kuantitas produksinya.
iii
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Pendahuluan
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 3141.1:2011
1
Ruang lingkup
Standar ini menetapkan persyaratan mutu, pengambilan contoh, pengujian, pengemasan, dan pelabelan susu sapi segar. Standar ini digunakan hanya untuk susu sapi segar sebagai bahan baku pengolahan lanjut.
2
Acuan normatif
Untuk acuan bertanggal berlaku edisi yang tertulis dan untuk acuan tidak bertanggal edisi terakhir yang berlaku (termasuk revisi dan amandemennya). SNI 0429, Petunjuk pengambilan contoh cairan dan semi padat. SNI 2782, Metoda pengujian susu segar. SNI 2896, Cara uji cemaran logam dalam makanan. SNI 2897:2008, Metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu, serta hasil olahannya. SNI 7424:2008, Metode uji tapis (screening test) residu antibiotika pada daging, telur dan susu secara bioassay. Joint IDF/ISO Standard-IDF 148-1-ISO/13366-1, Milk-Enumeration of somatic cell-part 1. Microscopic method (reference method).
3
Istilah dan definisi
Untuk tujuan penggunaan standar ini, istilah dan definisi berikut digunakan: 3.1 susu segar (raw milk) cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali pendinginan 3.2 Nomor Kontrol Veteriner (NKV) sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene-sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada unit usaha pangan asal hewan
1 dari 4
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Susu segar - Bagian 1:Sapi
SNI 3141.1:2011
Persyaratan mutu
Persyaratan mutu susu segar dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini : Tabel 1 - Syarat mutu susu segar No. Karakteristik a. Berat Jenis (pada suhu 27,5 o C) minimum b. Kadar lemak minimum c Kadar bahan kering tanpa lemak minimum d Kadar protein minimum e Warna, bau, rasa, kekentalan f Derajat asam g pH h Uji alkohol (70 %) v/v i Cemaran mikroba, maksimum: 1. Total Plate Count 2. Staphylococcus aureus 3. Enterobacteriaceae j Jumlah sel somatis maksimum k Residu antibiotika (Golongan penisilin,Tetrasiklin, Aminoglikosida, Makrolida) l Uji pemalsuan m Titik beku n Uji peroxidase o Cemaran logam berat, maksimum: 1. Timbal (Pb) 2. Merkuri (Hg) 3. Arsen (As)
5
Satuan g/ml % % % °SH -
CFU/ml CFU/ml CFU/ml sel/ml
Syarat 1,0270 3,0 7,8 2,8 Tidak ada perubahan 6,0 – 7,5 6,3 – 6,8 Negatif 1x106 1x102 1x103 4x105
-
Negatif
C -
Negatif -0,520 s.d - 0,560 Positif
o
µg/ml µg/ml µg/ml
0,02 0,03 0,1
Pengambilan contoh
Cara pengambilan contoh sesuai dengan SNI 0429.
6
Pengujian
6.1 Cara pengujian berat jenis, kadar lemak, kadar bahan kering tanpa lemak, kadar protein, warna, bau, rasa, kekentalan, derajat asam, pH, uji alkohol, uji pemalsuan, titik beku dan uji peroxidase sesuai dengan SNI 2782. 6.2
Cara pengujian cemaran mikroba sesuai dengan SNI 2897-2008.
6.3 Cara pengujian sel somatis sesuai dengan Joint IDF/ISO Standard-IDF 148-1ISO/13366-1. 6.4
Cara pengujian residu antibiotik sesuai dengan SNI 7424:2008. 2 dari 4
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
4
SNI 3141.1:2011
7
Cara pengujian cemaran logam berat sesuai dengan SNI 2896.
Pengemasan
Susu segar dikemas dalam wadah tertutup yang terbuat dari bahan yang tidak toksik dan tidak mengakibatkan penyimpangan/kerusakan susu segar selama penyimpanan dan pengangkutan.
8
Pelabelan
Informasi pada label kemasan primer minimal mencantumkan nama produk, nama produsen, berat bersih atau isi bersih, dan NKV.
9
Rekomendasi
Karakteristik mutu cemaran logam berat dipersyaratkan jika diperlukan dan pengujiannya sesuai dengan SNI 2896.
3 dari 4
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
6.5
SNI 3141.1:2011
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan hewan; Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentan Label dan Iklan Pangan; Peraturan Menteri Pertanian Nomor 381/Kpts/OT.140/10/2005 tentang Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Pada Unit Usaha Pangan Asal Hewan; CAC/RCP 57-2004 Code Of Hygienic Practice For Milk And Milk Products; SNI 7387:2009, Batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan; SNI 7388:2009, Batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan.
4 dari 4
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Bibliografi
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : HK.00.05.5.1.4547 TENTANG PERSYARATAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PEMANIS BUATAN DALAM PRODUK PANGAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang
: a. bahwa transisi epidemiologi dan perubahan gaya hidup mendorong meningkatnya produksi produk pangan dengan menggunakan bahan tambahan pangan pemanis buatan; b. bahwa penggunaan pemanis buatan dalam produk pangan secara tidak tepat dan berlebihan dapat membahayakan kesehatan; c. bahwa peraturan mengenai pemanis buatan sudah tidak memadai lagi dan tidak sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pangan saat ini; d. bahwa sehubungan dengan butir a, b, dan c perlu ditetapkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia tentang Persyaratan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan dalam Produk Pangan.
Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara Republik 1
Indonesia Tahun 2004 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424); 4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 2002; 5. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 2002; Memperhatikan : Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor: 12/Kep/BSN-SNI.03/05/2004 tentang Penetapan 23 (Dua Puluh Tiga) Standar Nasional Indonesia. MEMUTUSKAN : Menetapkan
: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TENTANG PERSYARATAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PEMANIS BUATAN DALAM PRODUK PANGAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam keputusan ini, yang dimaksud dengan : 1.
Bahan Tambahan Pangan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, baik yang mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi.
2.
Pemanis buatan adalah bahan tambahan pangan yang dapat menyebabkan rasa manis pada produk pangan yang tidak atau sedikit mempunyai nilai gizi atau kalori, hanya boleh ditambahkan ke dalam produk pangan dalam jumlah tertentu. 2
3.
Poliol adalah gula alkohol yang aman dalam penggunaannya, yang secara alami dijumpai pada buah-buahan antara lain laktitol, maltitol, manitol, silitol dan sorbitol, sedangkan secara komersial diperoleh melalui proses fermentasi monosakarida dengan menggunakan kapang / khamir untuk pangan seperti Moniliella polllinis.
4.
Penegas rasa adalah istilah fungsi lain yang dapat digunakan untuk pemanis buatan yang dapat memberikan, menambah atau mempertegas rasa manis gula, cita rasa buah atau aroma tertentu.
5.
ADI (Acceptable Daily Intake) atau Asupan Harian yang Dapat Diterima adalah jumlah maksimum pemanis buatan dalam milligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi setiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan.
6.
Nilai Kalori adalah kalori atau energi yang dihasilkan dari pemanis buatan dan dinyatakan sebagai jumlah kilo kalori (kkal) per gram pemanis buatan atau dapat dinyatakan dalam unit Joule dengan kesetaraan 1 kkal = 4,18 kJ.
7.
Batas penggunaan maksimum adalah jumlah milligram per kilogram (mg/kg) pemanis buatan yang diizinkan untuk ditambahkan ke dalam produk pangan atau jumlah pemanis buatan yang cukup untuk menghasilkan rasa manis yang diinginkan sesuai dengan CPPB.
8.
CPPB (Cara Produksi Pangan yang Baik) adalah suatu pedoman yang diterapkan untuk memproduksi pangan yang memenuhi standar mutu atau persyaratan yang diterapkan secara konsisten.
9.
Sediaan pemanis buatan adalah pemanis buatan dalam bentuk tablet, granul, serbuk, kristal atau cairan yang dikemas dalam bentuk siap pakai dan disajikan seperti halnya gula.
10. GRAS (Generally Recognized As Safe) adalah pernyataan aman bagi bahan tambahan pangan termasuk pemanis buatan untuk ditambahkan ke dalam produk pangan dalam jumlah sesuai dengan CPPB.
3
11. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
BAB II PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN DALAM PRODUK PANGAN Bagian Pertama Penggunaan Umum Pemanis Buatan dalam Produk Pangan Pasal 2 (1)
Pemanis buatan yang diizinkan ditambahkan ke dalam produk pangan dalam jumlah tertentu adalah 13 (tiga belas) jenis sesuai dengan ketentuan seperti yang tercantum dalam Lampiran 1 Keputusan ini.
(2)
Pemanis buatan dapat digunakan secara tunggal ataupun kombinasi dalam produk pangan rendah kalori dan pangan tanpa penambahan gula.
(3)
Pangan rendah kalori sebagaimana dimaksud ayat (2) adalah padanan terhadap istilah Weight Reduction Foods, Reduce Calorie, Reduce Joule, atau Low Joule adalah produk pangan yang minimal mengandung kurang atau sama dengan 40 kalori per sajian.
(4)
Pangan tanpa penambahan gula sebagaimana dimaksud ayat (2) adalah padanan terhadap istilah no added sugar foods, without added sugar, dan no sugar added adalah produk pangan yang diolah tanpa penambahan gula (sakarosa/ sukrosa), termasuk ingredient (ramuan) yang mengandung gula (sirup, jus buah, saus apel, dan lain-lain), atau proses pengolahannya tidak menyebabkan peningkatan kadar gula secara nyata.
(5)
Pemanis buatan yang diizinkan dapat dikonsumsi secara umum termasuk penderita diabetes mellitus dan pelaku diet dengan batas maksimum penggunaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 Keputusan ini.
(6)
Penetapan batas maksimum pemanis buatan dalam produk pangan mencakup juga pemanis buatan yang berasal dari 4
komposisi produk pangan atau sebagai hasil pengolahannya (pemanis buatan bawaan) yang diperbolehkan terdapat dalam komposisi produk pangan. Bagian Kedua Penggunaan Pemanis Buatan Golongan Poliol Pasal 3 (1)
Golongan poliol selain berfungsi sebagai pemanis buatan dapat pula berfungsi sebagai perisa, bahan pengisi, penstabil, pengental, antikempal, humektan, sekuestran dan bahan utama.
(2)
Fungsi golongan poliol selain sebagai pemanis buatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur tersendiri oleh Kepala Badan.
(3)
Golongan poliol yang berfungsi sebagai bahan utama sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sorbitol, dapat digunakan dalam pembuatan produk pangan dengan persyaratan sebagai berikut : a. Permen dengan maksimum penggunaan 99 persen, b. Permen karet dengan maksimum penggunaan 75 persen, c. Jam dan jelli dengan maksimum penggunaan 30 persen dan d. Produk pangan yang dipanggang dengan maksimum penggunaan 30 persen. Bagian Ketiga Persetujuan Penggunaan Pemanis Buatan Pasal 4
Penggunaan pemanis buatan selain yang disebutkan pada Lampiran 1 Keputusan ini harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Badan.
5
Bagian Keempat Larangan Penggunaan Pemanis Buatan dalam Produk Pangan Pasal 5 Pemanis buatan tidak diizinkan penggunaannya pada produk pangan olahan tertentu untuk dikonsumsi oleh kelompok tertentu meliputi bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatannya. BAB III KETENTUAN LABEL Pasal 6 (1)
Produk pangan yang menggunakan pemanis buatan harus mencantumkan jenis dan jumlah pemanis buatan dalam komposisi bahan atau daftar bahan pada label.
(2)
Pemanis buatan dalam bentuk sediaan, pada label harus mencantumkan : a. Nama Pemanis Buatan b. Jumlah pemanis buatan dalam bentuk tablet dinyatakan dengan milligram (mg) dan dalam bentuk granul atau serbuk dinyatakan dengan milligram (mg) dalam kemasan sekali pakai c. Acceptable Daily Intake kecuali bagi pemanis buatan yang tidak mempunyai ADI d. Peringatan : tidak digunakan untuk bahan yang akan dimasak atau dipanggang.
(3)
Wajib mencantumkan peringatan Fenilketonuria: mengandung fenilalanin, yang ditulis dan terlihat jelas pada label jika makanan atau minuman atau sediaan menggunakan pemanis buatan aspartam.
(4)
Wajib mencantumkan peringatan : Konsumsi berlebihan dapat mengakibatkan efek laksatif, yang ditulis dan terlihat jelas pada label makanan atau minuman atau sediaan yang menggunakan pemanis buatan laktitol atau manitol atau sorbitol, yang apabila diyakini dikonsumsi lebih dari 20 gram laktitol perhari atau 20 gram manitol perhari atau 50 gram sorbitol perhari. 6
(5)
Klaim yang diperbolehkan dan dapat ditulis pada label adalah: a. Tidak menyebabkan karies gigi. b. Pangan Rendah Kalori dan Pangan Tanpa Penambahan Gula apabila produk pangan memenuhi syarat produk pangan rendah kalori sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. c. Pangan untuk penderita diabetes atau pernyataan lainnya sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (5) BAB IV PENGAWASAN DAN PEMBINAAN Pasal 7
Pengawasan dan pembinaan terhadap penggunaan pemanis buatan dalam produk pangan dilakukan sepenuhnya oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. BAB V SANKSI Pasal 8 (1)
Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Keputusan ini dapat dikenai sanksi administratif berupa : a. Peringatan tertulis b. Pencabutan izin edar dan c. Penarikan dan pemusnahan produk pangan yang mengandung pemanis buatan yang sudah beredar.
(2)
Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pelanggaran terhadap ketentuan dalam Keputusan ini dapat pula dikenai sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7
BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 9 Dengan ditetapkannya Keputusan ini maka semua produk pangan yang menggunakan pemanis buatan sebelum ditetapkan Keputusan ini wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Keputusan ini selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan sejak ditetapkan Keputusan ini. BAB VII PENUTUP Pasal 10 (1)
Hal-hal yang bersifat teknis yang belum diatur dalam Keputusan ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Badan yang bertanggung jawab di bidang obat dan makanan.
(2)
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengumuman Keputusan ini dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Pada tanggal
: JAKARTA : 21 Oktober 2004
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
ttd
H. SAMPURNO
8
LAMPIRAN 1 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK.00.05.5.1.4547 TANGGAL : 21 Oktober 2004
PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN BERDASARKAN KATEGORI PANGAN
ALITAM Alitame
Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.4 01.7
03.0 04.1.2.3 04.1.2.5 04.1.2.6
04.2.2.3
05.0
: 1,4 kkal/g atau setara dengan 5,85 kJ/g : 0,34 mg/kg berat badan
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya: susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim renin (tawar Krim (tawar) dan sejenisnya Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya: es susu, puding, buah atau yogurt beraroma) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam Jem, jeli dan marmalad Produk oles berbasis buah-buahan (misalnya: chutney) tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5 Sayuran dan rumput laut dalam cuka, minyak, larutan garam atau kecap kedelai adalah produk yang diperoleh dengan menambahkan larutan garam pada sayuran segar KEMBANG GULA
9
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 100
60 100
100 100 40 100 300
40
300
No. Kat. Pangan 06.0
07.0 11.4 11.6
12.2
12.5 12.6 13.5
14.1.2 14.1.4
Kategori Pangan
SEREAL DAN PRODUK SEREAL TERMASUK TEPUNG DAN PATI DARI AKAR-AKARAN DAN UMBI-UMBIAN, KACANG-KACANGAN DAN POLONGPOLONGAN, SELAIN PRODUK BAKERI KATEGORI 07.0 PRODUK BAKERI Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya: campuran bumbu untuk mi instan) Sup dan kaldu Saus dan produk sejenisnya Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4 Jus buah-buahan dan jus sayur-sayuran Minuman beraroma berbasis air, termasuk minuman olah raga atau minuman elektrolit dan particulated drinks
10
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg)
200
200 CPPB
CPPB
100 40 40 300
40 40
ASESULFAM – K
Acesulfame potassium
Nilai Kalori DI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3.1 01.3.2 01.4 01.5.1 01.6.1 01.7
02.3
02.4
03.0 04.1.2.1 04.1.2.2 04.1.2.3 04.1.2.4 04.1.2.5 04.1.2.6
04.1.2.7 04.1.2.8
: 0 kkal/g atau setara dengan 0 kJ/g : 15 mg/kg berat badan
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya: susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu kental (tawar) Krimer minuman (krimer bukan susu) Krim (tawar) dan sejenisnya Susu bubuk dan krim bubuk (tawar) Keju tanpa pemeraman (keju mentah) Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya : es susu, pudding, buah atau yogurt beraroma) Emulsi lemak selain kategori 02.2, termasuk produk mix (campuran kering) dan/atau produk beraroma berbasis emulsi lemak Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah beku Buah kering Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam Buah yang dipasteurisasi dalam kaleng atau buah dalam botol Jem, jeli dan marmalad Produk oles berbasis buah-buahan (misalnya : chutney) tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5 Buah bergula Bahan baku berbasis buah-buahan, meliputi bubur buah, puree, toping buah dan santan kelapa
11
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 500
500 500 CPPB CPPB CPPB CPPB 1000
CPPB
1000 800 500 500 200 500 1000 1000 500 1000
No. Kat. Pangan 04.1.2.9
04.1.2.10 04.1.2.11
04.1.2.12 04.2.2.3
04.2.2.4 04.2.2.5 04.2.2.6
04.2.2.7 05.1.1 05.1.2 05.1.3 05.1.4 05.1.5 05.2
05.3 05.4
06.3 06.4 06.5 07.1 07.2.1
Kategori Pangan
Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Produk buah fermentasi Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Buah yang dimasak atau digoreng Sayuran dan rumput laut dalam cuka, minyak, larutan garam atau kecap kedelai adalah produk yang diperoleh dengan menambahkan larutan garam pada sayuran segar Sayuran dalam kaleng, botol atau dalam retort pouch Puree dan produk oles sayuran, kacangkacangan, dan biji-bijian Bahan baku dan bubur (pulp) sayuran, kacangkacangan dan biji-bijian (misalnya : makanan penutup dan saus sayuran, sayuran bergula) selain produk kategori 04.2.2.5 Produk fermentasi sayuran Kakao campuran (bubuk) dan kakao mass/kue Kakao campuran (sirup) Produk oles kakao, termasuk bahan pengisi Kakao dan produk coklat Coklat imitasi, produk coklat pengganti Kembang gula termasuk permen keras dan permen lunak, nougats, dll. Selain dari kategori 05.1, 05.3, 05.4 Permen karet Dekorasi (misalnya : untuk fine bakery wares), toping (non-buah) dan saus-saus manis Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Pasta dan mi serta produk sejenisnya (misalnya : beras kertas, beras vermicelli) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : pudding beras, pudding tapioka) Roti dan produk bakeri Kue, cookies dan pai (misalnya : yang diisi buah-buahan atau puding)
12
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 1000 CPPB 1000 500
200
350 2500
350 CPPB 2500 2500 2500 1000 2500 2000 5000 500 1200 200
350 CPPB 200
No. Kat. Pangan 07.2.2
07.2.3
09.3
09.4
10.4 11.4 11.6
12.2
12.3 12.4 12.5 12.6.1 12.6.2 12.6.3 12.6.4 12.7
13.3.1 13.4
Kategori Pangan
Produk fine bakery lainnya (misalnya : donut, roti gulung manis, scone dan muffin) Campuran untuk produk fine bakery (misalnya : campuran kue, campuran panekuk) Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi yang mengalami semipengawetan. Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air yang berkulit keras dan cumi-cumi yang diawetkan, dikalengkan atau difermentasi Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya ( misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya : campuran bumbu untuk mi instan) Cuka Mustards Sup dan kaldu Saus emulsi (misalnya : mayonnaise, salad dressing) Saus non emulsi (misalnya : kecap, saus keju, saus krim, brown gravy) Campuran sup dan kaldu Saus encer (misalnya : kecap kedelai, kecap ikan) Salad (misalnya : makaroni salad, salad kentang) dan sandwich spread selain produk berbasis kakao dan produk berbasis kacang pada kategori pangan 04.2.2.5 dan 05.1.3 Makanan khusus untuk pengobatan bagi orang dewasa Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan
13
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 2000
1000
600
CPPB
350 1000 CPPB
CPPB CPPB 350 110 1000 350 350 350
1000
450 450
No. Kat. Pangan
13.5
13.6 14.1.2.1 14.1.2.2 14.1.3.1 14.1.3.2 14.1.4
14.1.5
14.21 14.2.2 14.2.3 14.2.4 14.2.5 14.2.6 14.2.7
15.1
15.2
15.3
Kategori Pangan
Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4 Suplemen makanan Jus buah-buahan yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi) Jus sayuran yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi) Nektar buah-buahan yang dikalengkan dan dibotolkan (pasteurisasi) Nektar sayur-sayuran yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi) Minuman beraroma berbasis air, termasuk minuman olah raga atau minuman elektrolit dan particulated drinks Kopi, kopi pengganti, teh, herbal infusions, sereal panas lainnya dan minuman dari biji/buah selain kakao Bir dan minuman dari gandum Cider dan perry Minuman anggur Wines (selain dari anggur) Mead Minuman beralkohol dengan kadar alcohol lebih dari 15% Minuman alkohol beraroma (misalnya : bir, wine dan spirituous cooler-type beverages, low alcoholic refreshers) Makanan ringan – berbasis kentang, sereal, tepung atau kanji (dari akar-akaran dan umbi-umbian, kacang-kacangan dan polongpolongan) Kacang olahan, termasuk kacang yang dilapis dan kacang campur (mis dengan : buah kering) Makanan ringan – berbasis ikan
14
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 500
2000 600 600 500 500
600
500 350 350 500 CPPB CPPB CPPB
350
1000
1000 350
ASPARTAM Aspartame
Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3.2 01.4.1 01.4.2 01.4.3 01.4.4 01.5.1 01.5.2 01.5.3 01.6.1 01.6.5 01.7
02.3
02.4
03.0 04.1.2.1 04.1.2.2 04.1.2.3 04.1.2.4
: 0,4 kkal/g atau setara dengan 1,67 kJ/g : 50 mg/kg berat badan
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim renin (tawar) Krimmer minuman (krimer bukan susu) Krim pasteurisasi Krim whipping atau whipped atau krim rendah lemak yang disterilkan, di UHT Krim yang digumpalkan Krim tiruan Susu bubuk dan krim bubuk (tawar) Susu dan krim bubuk tiruan Campuran susu dan krim bubuk tawar dan beraroma Keju tanpa pemeraman (keju mentah) Keju tiruan Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya : es susu, puding, buah atau yogurt beraroma) Emulsi lemak selain kategori 02.2, termasuk produk mix (campuran kering) dan/atau produk beraroma berbasis emulsi lemak Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah beku Buah kering Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam Buah yang dipasteurisasi dalam kaleng atau buah dalam botol
15
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 600
2000 CPPB CPPB CPPB CPPB 1000 CPPB 2000 CPPB CPPB 1000 3000
CPPB
3000 3000 CPPB 3000 300 1000
No. Kat. Pangan 04.1.2.5 04.1.2.6
04.1.2.7 04.1.2.8
04.1.2.9
04.1.2.10 04.1.2.11
04.1.2.12 04.2.2.1 04.2.2.2 04.2.2.3
04.2.2.4 04.2.2.5 04.2.2.6
04.2.2.7 04.2.2.8 05.1.1 05.1.2 05.1.3 05.1.4 05.1.5
Kategori Pangan
Jem, jeli dan marmalad Produk oles berbasis buah-buahan (misalnya: chutney) tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5 Buah bergula Bahan baku berbasis buah-buahan, meliputi bubur buah, puree, toping buah dan santan kelapa Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Produk buah fermentasi Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Buah yang dimasak atau digoreng Sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian beku Sayuran, rumput laut, kacang-kacangan dan biji-bijian kering Sayuran dan rumput laut dalam cuka, minyak, larutan garam atau kecap kedelai adalah produk yang diperoleh dengan menambahkan larutan garam pada sayuran segar Sayuran dalam kaleng, botol atau dalam retort pouch Puree dan produk oles sayuran, kacangkacangan, dan biji-bijian Bahan baku dan bubur (pulp) sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian (misalnya : makanan penutup dan saus sayuran, sayuran bergula) selain produk kategori 04.2.2.5 Produk fermentasi sayuran Sayuran dan rumput laut yang dimasak atau digoreng Kakao campuran (bubuk) dan kakao mass/kue Kakao campuran (sirup) Produk oles kakao, termasuk bahan pengisi Kakao dan produk coklat coklat imitasi, produk coklat pengganti
16
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 1000 2000 2000 3000
3000 2000 3000 2000 1000 1000
300
1000 3000
1000
2500 1000 3000 3000 3000 2500 3000
No. Kat. Pangan 05.2
05.3 05.4
06.3 06.5 07.1 07.2 08.2 08.3 09.2
09.3
10.2.3 10.4 11.4 11.6
12.2
12.4 12.5 12.6.1 12.6.2 12.6.3 12.6.4
Kategori Pangan
Kembang gula termasuk permen keras dan permen lunak, nougats, dll. Selain dari kategori 05.1, 05.3, 05.4 Permen karet Dekorasi (misalnya : untuk fine bakery wares), toping (non-buah) dan saus-saus manis Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Roti dan produk bakeri Produk fine bakery (manis, asin, savoury) Produk olahan dari daging unggas, dan hewan buruan (utuh atau potongan) Produk olahan dari daging unggas dan hewan buruan yang dihancurkan Ikan olahan dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerang, hewan air berkulit keras dan cumicumi yang mengalami semi-pengawetan Produk telur kering dan/atau telur yang dikoagulasi dengan pemanasan Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya : campuran bumbu untuk mi instan) Mustards Sup dan kaldu Saus emulsi (misalnya : mayonnaise, salad dressing) Saus non emulasi (misalnya : kecap, saus keju, saus krim, brown gravy) Campuran sup dan kaldu Saus encer (misalnya : kecap kedelai, kecap ikan)
17
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 10000 10000 1000 5000 1000 4000 5000 300 300
300
300 1000 1000 3000
CPPB
2000 350 600 2000 2000 350 350
No. Kat. Pangan
12.7
13.3 13.4 13.5
13.6 14.1.2 14.1.3 14.1.4.1 14.1.4.2 14.1.4.2
14.2.1 14.2.2 14.2.3 14.2.4 14.2.5 14.2.6 15.0
Kategori Pangan
Salad (misalnya : makaroni salad, salad kentang) dan sandwich spread selain produk berbasis kakao dan produk berbasis kacang pada kategori pangan 04.2.2.5 dan 05.1.3 Makanan khusus untuk pengobatan Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4 Suplemen makanan Jus buah-buahan dan jus sayur-sayuran Nektar buah-buahan dan nektar sayursayuran Minuman berkarbonasi Minuman non-karbonasi, termasuk punches dan ades Kopi, kopi pengganti, teh, herbal infusions, sereal panas lainnya dan minuman dari biji/buah selain kakao Bir dan minuan dari gandum Cider dan perry Minuman anggur Wines (selain dari anggur) Mead Minuman beralkohol dengan kadar alkohol lebih dari 15% MAKANAN RINGAN SIAP MAKAN
18
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg)
1000
800 800
2000
5500 2000 2000 600 600
CPPB 600 600 600 700 700 700 500
ISOMALT Isomalt Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3 01.4 01.5 01.6 02.4
03.0 04.1.1.2
04.1.2.2 04.1.2.5 04.1.2.7 04.1.2.9
04.1.2.11
04.2.1.2
05.0 06.3
: ≥2kkal/g atau setara dengan ≥8,36 kJ/g : Tidak dinyatakan karena termasuk Generally Recognized as Safe (GRAS) Kategori Pangan
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu evaporasi atau susu kental dan tiruannya Krim (tawar) dan sejenisnya Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk tiruan Keju dan keju tiruan (analog) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah segar dengan permukaan yang disalut (dilapisi) glasir atau lilin yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu mengawetkan kesegaran buah Buah kering Jem, jeli dan marmalad Buah bergula Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah-buahan untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian segar yang permukaannya dilapisi glasir atau lilin yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu mengawetkan kesegaran sayuran KEMBANG GULA
Sereal untuk sarapan, termasuk gandum
19
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB
CPPB
CPPB CPPB
No. Kat. Pangan 06.4.2 06.5 07.2 08.1.1 08.1.2 09.1
09.2.1
09.2.2
09.2.3
09.2.4.1 09.2.4.2 09.2.4.3
09.2.5
10.4 11.4 12.2
12.4 12.6 13.4
Kategori Pangan
Pasta, mi dan produk sejenisnya (pre-cooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk fine bakery (manis, asin, savoury) Daging unggas dan hewan buruan (segar), utuh atau potongan Daging unggas dan hewan buruan (segar), yang dihancurkan Ikan segar dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan beku, ikan pengisi, dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan, potongan tipis ikan dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi; yang dilumuri adonan lalu dibekukan Produk ikan termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dihancurkan, dibubuhi saus krim dan dibekukan Ikan dan produk ikan yang dimasak Kerang-kerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dimasak Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang digoreng Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang diasapi, dikeringkan, difermentasi dan/atau digarami Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya : campuran bumbu untuk mi instan) Mustards Saus dan produk sejenisnya Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan
20
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB CPPB CPPB
CPPB
CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB
No. Kat. Pangan 13.5
Kategori Pangan
Makanan khusus (mis : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.1-13.4
21
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB
LAKTITOL Lactytol
Nilai Kalori ADI
No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3 01.4.1 01.5 01.6 02.4
03.0 04.1.2.3 04.1.2.5 04.1.2.7 04.1.2.9
04.1.2.11
05.0 06.3 06.4.2 06.5 07.2
: 2 kkal/g atau setara dengan 8,36 kJ/g : Tidak dinyatakan karena termasuk Recognized as Safe (GRAS)
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya: susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu evaporasi atau susu kental dan tiruannya Krim pasteurisasi Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk tiruan Keju dan keju tiruan (analog) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam Jem, jeli dan marmalad Buah bergula Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree KEMBANG GULA Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Pasta, mi dan produk sejenisnya (precooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk fine bakery (manis, asin, sovoury)
22
Generally
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB
No. Kat. Pangan
09.2.1
10.4 12.4 12.6 13.4 13.5
Kategori Pangan
Ikan beku, ikan pengisi, dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Mustards Saus dan produk sejenisnya Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (mis : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.1-13.4
23
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg)
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB
MALTITOL Maltitol
Nilai Kalori ADI
No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3 01.4.1 01.5 01.6 02.4
03.0 04.1.2.2 04.1.2.5 04.1.2.7 04.1.2.9
04.1.2.11
05.0 06.3 06.4.2 06.5 07.2
: 2,1 kkal/g atau setara dengan 8,78 kJ/g : Tidak dinyatakan karena termasuk Generally Recognized as Safe (GRAS)
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu evaporasi atau susu kental dan tiruannya Krim pasteurisasi Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk tiruan Keju dan keju tiruan (analog) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah kering Jem, jeli dan marmalad Buah bergula Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree KEMBANG GULA
Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Pasta, mi dan produk sejenisnya (precooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk fine bakery (manis, asin, sovoury)
24
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB
No. Kat. Pangan
09.2.1
10.4 12.4 12.6 13.4 13.5
Kategori Pangan
Ikan beku, ikan pengisi, dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Mustards Saus dan produk sejenisnya Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (mis : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.1-13.4
25
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg)
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB
MANITOL Mannitol
Nilai Kalori ADI
No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3 01.4.1 01.5 01.6 02.2.1.1 02.4
03.0 04.1.2.2 04.1.2.5 04.1.2.7 04.1.2.9
04.1.2.11
05.0 06.3 06.4.2 06.5 07.2
: 1,6 kkal/g atau setara dengan 6,69 kJ/g : Tidak dinyatakan karena termasuk Generally Recognized as Safe (GRAS)
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu evaporasi atau susu kental dan tiruannya Krim pasteurisasi Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk tiruan Keju dan keju tiruan (analog) Mentega dan konsentrat mentega Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah kering Jem, jeli dan marmalad Buah bergula Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree KEMBANG GULA
Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Pasta, mi dan produk sejenisnya (precooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk fine bakery (manis, asin, sovoury)
26
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB
No. Kat. Pangan
09.2.1
10.4 12.4 12.6 13.5
Kategori Pangan
Ikan beku, ikan pengisi, dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Mustards Saus dan produk sejenisnya Makanan khusus (mis : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.1-13.4
27
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg)
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
NEOTAM Neotame
Nilai Kalori ADI
: 0 kkal/g atau setara dengan 0 kJ/g : 0 – 2 mg/kg berat badan
No. Kat. Pangan
Kategori Pangan
01.1.2
01.4.2 01.7
02.3
04.1.2.5 04.1.2.8
04.1.2.9
04.1.2.11
05.2
05.3 05.4
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Krim “whipping” atau “whipped” atau krim rendah lemak yang disterilkan, di UHT Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya : es susu, puding, buah atau yogurt beraroma) Yogurt (Strawberry) Pudding dessert Gelatin dessert Ice cream Frozen novelties (ices) Emulsi lemak selain kategori 02.2, termasuk produk mix (campuran kering) dan/atau produk beraroma berbasis emulsi lemak Jem, jeli dan marmalad Bahan baku berbasis buah-buahan, meliputi bubur buah, puree, toping buah dan santan kelapa Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Kembang gula termasuk permen keras dan permen lunak, nougats, dll. Selain dari kategori 05.1, 05.3, 05.4 Kembang gula keras Kembang gula lunak (karamel) Permen karet Dekorasi (misalnya: untuk fine bakery wares), toping (non-buah) dan saus-saus manis
28
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 15
25
15 45 19 20 20 25 100 100 19
30
60 28 250 50
No. Kat. Pangan 06.3 07.2.1
11.6
14.1.2.1 14.1.4.1 14.1.4.2
14.1.5
Kategori Pangan
Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Kue, cookies dan pai (misalnya : yang diisi buah-buahan atau puding) Cookies Cake kuning Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Jus buah-buahan yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi) Minuman berkarbonasi Minuman non-karbonasi, termasuk punches dan ades Minuman elektrolit Campuran minuman ringan (lemonade) Campuran minuman teh es Kopi, kopi pengganti, teh, herbal infusions, sereal panas lainnya dan minuman dari biji/buah selain kakao
29
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 46
60 35 CPPB 25 17
15 16 12 8
SAKARIN (dan GARAM NATRIUM, KALIUM, KALSIUM) Saccharin (and Sodium, Potassium, Calcium Salts)
Nilai Kalori ADI
: 0 kkal/g atau setara dengan 0 kJ/g : 5 mg/kg berat badan
No. Kat. Pangan
Kategori Pangan
01.1.2
01.2.1 01.2.2 01.6.1 01.7
02.4
03.0 04.1.2.3 04.1.2.4 04.1.2.5 04.1.2.6
04.1.2.7 04.1.2.8
04.1.2.9
04.2.2.1 04.2.2.2
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi (tawar) Susu yang digumpalkan dengan enzim rennin Keju tanpa pemeraman (keju mentah) Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya : es susu, puding, buah atau yogurt beraroma) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam Buah yang dipasteurisasi dalam kaleng atau buah dalam botol Jem, jeli dan marmalad Produk oles berbasis buah-buahan (misalnya: chutney) tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5 Buah bergula Bahan baku berbasis buah-buahan, meliputi bubur buah, puree, toping buah dan santan kelapa Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian beku Sayuran, rumput laut, kacang-kacangan dan biji-bijian kering
30
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 400
200 CPPB 100 200
100 300 160 200 200 200 500 200
100 500 500
No. Kat. Pangan
04.2.2.3
04.2.2.4 04.2.2.5 04.2.2.6
04.2.2.7 04.2.2.8 05.1.1 05.2
05.3 05.4
06.3 06.5 07.1.3 07.2 08.2.1.1
08.2.2
08.3.2
09.2.4.1
Kategori Pangan
Sayuran dan rumput laut dalam cuka, minyak, larutan garam atau kecap kedelai adalah produk yang diperoleh dengan menambahkan larutan garam pada sayuran segar Sayuran dalam kaleng, botol atau dalam retort pouch Puree dan produk oles sayuran, kacangkacangan, dan biji-bijian Bahan baku dan bubur (pulp) sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian (misalnya : makanan penutup dan saus sayuran, sayuran bergula) selain produk kategori 04.2.2.5 Produk fermentasi sayuran Sayuran dan rumput laut yang dimasak atau digoreng Kakao campuran (bubuk) dan kakao mass/ kue Kembang gula termasuk permen keras dan permen lunak, nougats, dll. Selain dari kategori 05.1, 05.3, 05.4 Permen karet Dekorasi (misalnya : untuk fine bakery wares), toping (non-buah) dan saus-saus manis Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk bakeri lainnya (misalnya : bagel, pita, english muffins) Produk fine bakery (manis, asin, savoury) Produk olahan dari daging unggas dan hewan buruan yang telah diasapi dan digarami tanpa pemanasan dalam bentuk utuh ataupun potongan Produk olahan dari daging unggas dan hewan buruan yang dipanaskan dalam bentuk utuh ataupun potongan Produk olahan dari daging unggas dan hewan buruan yang dihancurkan dan mengalami pemanasan Ikan dan produk ikan yang dimasak
31
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg)
2000
500 500
500
500 500 500
3000 3000 500 100 100 15 2000 2000
500
500 500
No. Kat. Pangan 09.2.5
09.3.1
09.3.2
09.3.3 09.3.4
09.4
10.4 11.4 11.6
12.3 12.4 12.5 12.6.1 12.6.2 12.6.3 12.6.4 12.7
Kategori Pangan
Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang diasapi, dikeringkan, difermentasi dan/atau digarami Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dibumbui dan/atau dalam jeli Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang diacar dan/atau dalam air garam Pengganti telur salmon, caviar, dan produk telur ikan lainnya Ikan dan produk ikan semi-pengawetan, ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi (misalnya : fish paste) kecuali produk-produk pada kategori 09.3.1 – 09.3.3 Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi yang diawetkan, dikalengkan atau difermentasi Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Cuka Mustards Sup dan kaldu Saus emulsi (misalnya : mayonnaise, salad dressing) Saus non emulsi (misalnya : kecap, saus keju, saus krim, brown gravy) Campuran sup dan kaldu Saus encer (misalnya : kecap kedelai, kecap ikan) Salad (misalnya : makaroni salad, salad kentang) dan sandwich spread selain produk berbasis kakao dan produk berbasis kacang pada kategori pangan 04.2.2.5 dan 05.1.3
32
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 1200
160
2000
160
1200
200
100 300
4545 300 320 110 500 160 300 500
200
No. Kat. Pangan 13.3 13.4 13.5
13.6 14.1.2.3 14.1.2.4 14.1.3.1 14.1.3.3 14.1.3.4 14.1.4.1 14.1.4.2 14.1.4.3 14.1.5
14.2.1 14.2.2 14.2.3 14.2.7
15.0 16.0
Kategori Pangan
Makanan khusus untuk pengobatan Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk pada kategori pangan 13.1-13.4 Suplemen makanan Konsentrat (cair atau padat) untuk jus buahbuahan Konsentrat (cair atau padat) untuk jus sayur-sayuran Nektar buah-buahan yang dikalengkan dan dibotolkan (pasteurisasi) Konsentrat nektar buah-buahan (cair atau padat) Konsentrat nektar sayur-sayuran (cair atau padat) Minuman berkarbonasi Minuman non-karbonasi, termasuk punches dan ades Konsentrat untuk minuman (cair atau padat) Kopi, kopi pengganti, teh, herbal infusions, sereal panas lainnya dan minuman dari biji/buah selain kakao Bir dan minuman dari gandum Cider dan perry Minuman anggur Minuman alkohol beraroma (misalnya : bir, wine dan spirituous cooler-type beverages, low alcoholic refreshers) MAKANAN RINGAN SIAP MAKAN COMPOSITE FOODS – MAKANAN -MAKANAN YANG TIDAK BISA DITEMPATKAN PADA KATEGORI 01-15
33
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 300 300
500 1200 300 300 80 300 300 500 500 2000 200 80 80 80 80 100 200
SIKLAMAT (ASAM SIKLAMAT DAN GARAM NATRIUM, KALIUM KALSIUM)
Cyclamates (Cyclamic Acid and Sodium, Potassium, and Calcium Salts)
(Dihitung sebagai asam siklamat) Nilai Kalori : 0 kkal/g atau setara dengan 0 kJ/g ADI : 0-11 mg/kg berat badan No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.7
02.4
03.0 04.1.2.4 04.1.2.5 04.1.2.6
04.1.2.7 04.1.2.8
04.1.2.9
04.2.2.4 04.2.2.6
05.1
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya : es susu, puding, buah atau yogurt beraroma) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah yang dipasteurisasi dalam kaleng atau buah dalam botol Jem, jeli dan marmalad Produk oles berbasis buah-buahan (misalnya : chutney) tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5 Buah bergula Bahan baku berbasis buah-buahan, meliputi bubur buah, puree, toping buah dan santan kelapa Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Sayuran dalam kaleng, botol atau dalam retort pouch Bahan baku dan bubur (pulp) sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian (misalnya : makanan penutup dan saus sayuran, sayuran bergula) selain produk kategori 04.2.2.5 Produk kakao dan produk coklat imitasi dan coklat pengganti
34
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 400
CPPB 250
250 250 1000 1000 1000
500 250
250 100
250
500
No. Kat. Pangan 05.2
05.3 05.4
06.5 07.2.1 07.2.2
07.2.3
10.4 11.4 11.6
12.6.1 12.7
13.3 13.4 13.5
13.6 14.1.2.1 14.1.3.1 14.1.4.1
Kategori Pangan
Kembang gula termasuk permen keras dan permen lunak, nougats, dll. Selain dari kategori 05.1, 05.3, 05.4 Peremen karet Dekorasi (misalnya : untuk fine bakery wares), toping (non-buah) dan saus-saus manis Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka Kue, cookies dan pai (misalnya : yang diisi buah-buahan atau puding) Produk fine bakery lainnya (misalnya : donut, roti gulung manis, scone, dan muffin) Campuran untuk produk fine bakery (misalnya : campuran kue, campuran penekuk) Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya (misalya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Saus emulsi (misalnya : mayonnaise, salad dressing) Salad (misalnya : macaroni salad, salad kentang) dan sandwich spread selain produk berbasis kakao dan produk berbasis kacang pada kategori pangan 04.2.2.5 dan 05.1.3 Makanan khusus untuk pengobatan Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4 Suplemen makanan Jus buah-buahan yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi) Nektar buah-buahan yang dikalengkan dan dibotolkan (pasteurisasi) Minuman berkarbonasi
35
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 500 3000 500
250 1600
2000
1600 250 500
CPPB 500
500
1300 1300
1300
1250 1000 1000 1000
No. Kat. Pangan 14.1.4.2 14.2.1 14.2.2 14.2.3 14.2.7
Kategori Pangan
Minuman non-karbonasi, termasuk punches dan ades Bir dan minuman dari gandum Cider dan perry Minuman anggur Minuman alkohol beraroma (misalnya : bir, wine dan spirituous cooler-type beverages, low alcoholic refreshers)
36
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 1000 250 250 250 250
SILITOL Xylitol Nilai Kalori ADI
No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3 01.4.1 01.5 01.6 02.4
03.0 04.1.1.2
04.1.2.2 04.1.2.5 04.1.2.7 04.1.2.9
04.1.2.11
04.2.1.12
05.0 06.3
: 2,4 kkal/g atau setara dengan 10,03 kJ/g : Tidak dinyatakan karena termasuk Generally Recognized as Safe (GRAS)
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu evaporasi atau susu kental dan tiruannya Krim pasteurisasi Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk tiruan Keju dan keju tiruan (analog) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah segar dengan permukaan yang disalut (dilapisi) glasir atau lilin yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu mengawetkan kesegaran buah Buah kering Jem, jeli dan marmalad Buah bergula Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian segar yang permukaannya dilapisi glasir atau lilin yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu mengawetkan kesegaran sayuran KEMBANG GULA
Sereal untuk sarapan, termasuk gandum
37
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB
CPPB
CPPB CPPB
No. Kat. Pangan 06.4.2 06.5 07.2 08.1.1 08.1.2 09.1
09.2.1
09.2.2
09.2.3
09.2.4.1 09.2.4.2 09.2.4.3
09.2.5
10.2.2 10.4 11.4 12.2
12.4 12.6
Kategori Pangan
Pasta, mi dan produk sejenisnya (pre-cooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk fine bakery (manis, asin, savoury) Daging unggas dan hewan buruan (segar), utuh atau potongan Daging unggas dan hewan buruan (segar), yang dihancurkan Ikan segar dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan beku, ikan pengisi, dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan, potongan tipis ikan dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi; yang dilumuri adonan lalu dibekukan Produk ikan termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dihancurkan, dibubuhi saus krim dan dibekukan Ikan dan produk ikan yang dimasak Kerang-kerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dimasak Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumicumi yang digoreng Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumicumi yang diasapi, dikeringkan, difermentasi dan/atau digarami Produk telur beku Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya : campuran bumbu untuk mi instan) Mustards Saus dan produk sejenisnya
38
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB CPPB
CPPB
35000
CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB
No. Kat. Pangan 13.4 13.5
Kategori Pangan
Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4
39
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB
CPPB
SORBITOL Sorbitol
Nilai Kalori ADI
No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3 01.4.1 01.5 01.6 02.2.1.1 02.4
03.0 04.1.1.2
04.1.2.2 04.1.2.5 04.1.2.7 04.1.2.9
04.1.2.11
04.2.1.2
: 2,6 kkal/g atau setara dengan 10,87 kJ/g : Tidak dinyatakan karena termasuk Generally Recognized as Safe (GRAS) Kategori Pangan
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu evaporasi atau susu kental dan tiruannya Krim pasteurisasi Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk tiruan Keju dan keju tiruan (analog) Mentega dan konsentrat mentega Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah segar dengan permukaan yang disalut (dilapisi) glasir atau lilin yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu mengawetkan kesegaran buah Buah kering Jem, jeli dan marmalad Buah bergula Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian segar yang permukaannya dilapisi glasir atau lilin yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu mengawetkan kesegaran sayuran
40
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB
CPPB
No. Kat. Pangan 05.0 06.3 06.4.2 06.5 07.2 08.1.1 08.1.2 09.1
09.2.1
09.2.2
09.2.3
09.2.4.1 09.2.4.2 09.2.4.3
09.2.5
10.2.2 10.4 11.4 12.2
12.4
Kategori Pangan
KEMBANG GULA
Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Pasta, mi dan produk sejenisnya (pre-cooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk fine bakery (manis, asin, savoury) Daging unggas dan hewan buruan (segar), utuh atau potongan Daging unggas dan hewan buruan (segar), yang dihancurkan Ikan segar dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan beku, ikan pengisi, dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan, potongan tipis ikan dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air kerkulit keras dan cumi-cumi; yang dilumuri adonan lalu dibekukan. Produk ikan termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dihancurkan, dibubuhi saus krim dan dibekukan Ikan dan produk ikan yang dimasak Kerang-kerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dimasak Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumicumi yang digoreng Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang diasapi, dikeringkan, difermentasi dan/atau digarami Produk telur beku Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya : campuran bumbu untuk mi isntan) Mustards
41
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB 5000
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB
CPPB CPPB
CPPB
35000
CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB
No. Kat. Pangan 12.6 13.4 13.5
Kategori Pangan
Saus dan produk sejenisnya Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4
42
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB
CPPB
SUKRALOSA Sucralose Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2.1.2 01.7
02.4
03.0 04.1.2.1 04.1.2.2 04.1.2.3 04.1.2.4 04.1.2.5 04.1.2.6
04.1.2.7 04.1.2.8
04.1.2.9
04.1.2.10 04.1.2.11
04.1.2.12 04.2.2.1
: 0 kkal/g atau setara dengan 0 kJ/g : 0-15 mg/kg berat badan
Kategori Pangan
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu Coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Produk susu fermentasi (tawar) yang diberi perlakuan panas setelah proses fermentasi Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya : es susu, puding, buah atau yogurt beraroma) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET Buah beku Buah kering Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam Buah yang dipasteurisasi dalam kaleng atau buah dalam botol Jem, jeli dan marmalad Produk oles berbasis buah-buahan (misalnya : chutney) tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5 Buah bergula Bahan baku berbasis buah-buahan, meliputi bubur buah, puree, toping buah dan santan kelapa Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Produk buah fermentasi Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Buah yang dimasak atau digoreng Sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian beku
43
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 300
250 400
250 400 150 150 150 450 450 800 800 450 1250
150 250 150 150
No. Kat. Pangan 04.2.2.2 04.2.2.3
04.2.2.4 04.2.2.5 04.2.2.6
04.2.2.7 04.2.2.8 05.1 05.2
05.3 05.4 06.1 06.2 06.3 06.4.2 06.5 06.6 06.7 07.1 07.2.1 07.2.2
Kategori Pangan
Sayuran, rumput laut, kacang-kacangan, dan biji-bijian kering Sayuran dan rumput laut dalam cuka, minyak, larutan garam atau kecap kedelai adalah produk yang diperoleh dengan menambahkan larutan garam pada sayuran segar Sayuran dalam kaleng, botol atau dalam retort pouch Puree dan produk oles sayuran, kacangkacangan, dan biji-bijian Bahan baku dan bubur (pulp) sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian (misalnya : makanan penutup dan saus sayuran, sayuran bergula) selain produk kategori 04.2.2.5 Produk fermentasi sayuran Sayuran dan rumput laut yang dimasak atau digoreng Produk kakao dan produk coklat termasuk coklat imitasi dan coklat pengganti Kembang gula termasuk permen keras dan permen lunak, nougats, dll. Selain dari kategori 05.1, 05.3,05.4 Permen karet Permen karet rendah kalori Dekorasi (misalnya : untuk fine bakery wares), toping (non-buah) dan saus-saus manis Biji utuh, patah atau serpihan, termasuk beras Tepung dan pati Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Pasta, mi dan produk sejenisnya (precooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Adonan (misalnya : remasan roti atau adonan untuk melumuri ikan atau unggas) Kue beras (hanya tipe oriental) Roti dan produk bakeri Kue, cookies dan pai (misalnya : yang diisi buah-buahan atau puding) Produk fine bakery lainnya (misalnya : donut, roti gulung manis, scone, dan muffin)
44
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 150
450
150 1500
500
150 150 1500
1500 5000
1000 600 600 1000 600
1250 600 600 750 750
800
No. Kat. Pangan 07.2.3
09.3.1
09.3.2
10.4 11.1 11.4 11.6 12.2
12.4 12.5 12.6.1 12.6.2 12.6.3 12.6.4 12.7
13.3 13.4 13.5
14.1.2.1
Kategori Pangan Campuran untuk produk fine bakery (misalnya : campuran kue, campuran panekuk) Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dibumbui dan/atau dalam jeli Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang diacar dan/atau dalam air garam Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula murni dan gula pasir Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya : campuran bumbu untuk mi instan) Mustards Sup dan kaldu Saus emulsi (misalnya : mayonnaise, salad dressing) Saus non emulsi (misalnya : kecap, saus keju, saus krim, brown gravy) Campuran sup dan kaldu Saus encer (misalnya : kecap kedelai, kecap ikan) Salad (misalnya : macaroni salad, salad kentang) dan sandwich spread selain produk berbasis kakao dan produk berbasis kacang pada kategori pangan 04.2.2.5 dan 05.1.3 Makanan khusus untuk pengobatan Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4 Jus buah-buahan yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi)
45
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 750
450
450
250 1500 1500
CPPB 700 400 1250 1250 1250 450 450
1250
400 1250
800
250
No. Kat. Pangan 14.1.2.2 14.1.2.3 14.1.2.4 14.1.3.1 14.1.3.3 14.1.3.4 14.1.4.1 14.1.4.2 14.1.4.3 14.1.5
14.2 15.0
Kategori Pangan
Jus sayuran yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi) Konsentrat (cair atau padat) untuk jus buah-buahan Konsentrat (cair atau padat) untuk jus sayursayuran Nektar buah-buahan yang dikalengkan dan dibotolkan (pasteurisasi) Konsentrat nektar buah-buahan (cair atau padat) Konsentrat nektar sayur-sayuran (cair atau padat) Minuman berkarbonasi Minuman non-karbonasi, termasuk punches dan ades Konsentrat untuk minuman (cair atau padat) Kopi, kopi pengganti, teh, herbal infusions, sereal panas lainnya dan minuman dari biji/buah selain kakao Minuman beralkohol dan sejenisnya yang bebas dan rendah alkohol MAKANAN RINGAN SIAP MAKAN
46
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 250 1250 1250 250 1250 1250 600 600 1250 250 700 1000
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : HK.00.05.5.1.4547 TENTANG PERSYARATAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PEMANIS BUATAN DALAM PRODUK PANGAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang
: a. bahwa transisi epidemiologi dan perubahan gaya hidup mendorong meningkatnya produksi produk pangan dengan menggunakan bahan tambahan pangan pemanis buatan; b. bahwa penggunaan pemanis buatan dalam produk pangan secara tidak tepat dan berlebihan dapat membahayakan kesehatan; c. bahwa peraturan mengenai pemanis buatan sudah tidak memadai lagi dan tidak sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pangan saat ini; d. bahwa sehubungan dengan butir a, b, dan c perlu ditetapkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia tentang Persyaratan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan dalam Produk Pangan.
Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara Republik 1
Indonesia Tahun 2004 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424); 4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 2002; 5. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 2002; Memperhatikan : Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor: 12/Kep/BSN-SNI.03/05/2004 tentang Penetapan 23 (Dua Puluh Tiga) Standar Nasional Indonesia. MEMUTUSKAN : Menetapkan
: KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TENTANG PERSYARATAN PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PEMANIS BUATAN DALAM PRODUK PANGAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam keputusan ini, yang dimaksud dengan : 1.
Bahan Tambahan Pangan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, baik yang mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi.
2.
Pemanis buatan adalah bahan tambahan pangan yang dapat menyebabkan rasa manis pada produk pangan yang tidak atau sedikit mempunyai nilai gizi atau kalori, hanya boleh ditambahkan ke dalam produk pangan dalam jumlah tertentu. 2
3.
Poliol adalah gula alkohol yang aman dalam penggunaannya, yang secara alami dijumpai pada buah-buahan antara lain laktitol, maltitol, manitol, silitol dan sorbitol, sedangkan secara komersial diperoleh melalui proses fermentasi monosakarida dengan menggunakan kapang / khamir untuk pangan seperti Moniliella polllinis.
4.
Penegas rasa adalah istilah fungsi lain yang dapat digunakan untuk pemanis buatan yang dapat memberikan, menambah atau mempertegas rasa manis gula, cita rasa buah atau aroma tertentu.
5.
ADI (Acceptable Daily Intake) atau Asupan Harian yang Dapat Diterima adalah jumlah maksimum pemanis buatan dalam milligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi setiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan.
6.
Nilai Kalori adalah kalori atau energi yang dihasilkan dari pemanis buatan dan dinyatakan sebagai jumlah kilo kalori (kkal) per gram pemanis buatan atau dapat dinyatakan dalam unit Joule dengan kesetaraan 1 kkal = 4,18 kJ.
7.
Batas penggunaan maksimum adalah jumlah milligram per kilogram (mg/kg) pemanis buatan yang diizinkan untuk ditambahkan ke dalam produk pangan atau jumlah pemanis buatan yang cukup untuk menghasilkan rasa manis yang diinginkan sesuai dengan CPPB.
8.
CPPB (Cara Produksi Pangan yang Baik) adalah suatu pedoman yang diterapkan untuk memproduksi pangan yang memenuhi standar mutu atau persyaratan yang diterapkan secara konsisten.
9.
Sediaan pemanis buatan adalah pemanis buatan dalam bentuk tablet, granul, serbuk, kristal atau cairan yang dikemas dalam bentuk siap pakai dan disajikan seperti halnya gula.
10. GRAS (Generally Recognized As Safe) adalah pernyataan aman bagi bahan tambahan pangan termasuk pemanis buatan untuk ditambahkan ke dalam produk pangan dalam jumlah sesuai dengan CPPB.
3
11. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. BAB II PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN DALAM PRODUK PANGAN Bagian Pertama Penggunaan Umum Pemanis Buatan dalam Produk Pangan Pasal 2 (1)
Pemanis buatan yang diizinkan ditambahkan ke dalam produk pangan dalam jumlah tertentu adalah 13 (tiga belas) jenis sesuai dengan ketentuan seperti yang tercantum dalam Lampiran 1 Keputusan ini.
(2)
Pemanis buatan dapat digunakan secara tunggal ataupun kombinasi dalam produk pangan rendah kalori dan pangan tanpa penambahan gula.
(3)
Pangan rendah kalori sebagaimana dimaksud ayat (2) adalah padanan terhadap istilah Weight Reduction Foods, Reduce Calorie, Reduce Joule, atau Low Joule adalah produk pangan yang minimal mengandung kurang atau sama dengan 40 kalori per sajian.
(4)
Pangan tanpa penambahan gula sebagaimana dimaksud ayat (2) adalah padanan terhadap istilah no added sugar foods, without added sugar, dan no sugar added adalah produk pangan yang diolah tanpa penambahan gula (sakarosa/ sukrosa), termasuk ingredient (ramuan) yang mengandung gula (sirup, jus buah, saus apel, dan lain-lain), atau proses pengolahannya tidak menyebabkan peningkatan kadar gula secara nyata.
(5)
Pemanis buatan yang diizinkan dapat dikonsumsi secara umum termasuk penderita diabetes mellitus dan pelaku diet dengan batas maksimum penggunaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 Keputusan ini.
(6)
Penetapan batas maksimum pemanis buatan dalam produk pangan mencakup juga pemanis buatan yang berasal dari 4
komposisi produk pangan atau sebagai hasil pengolahannya (pemanis buatan bawaan) yang diperbolehkan terdapat dalam komposisi produk pangan. Bagian Kedua Penggunaan Pemanis Buatan Golongan Poliol Pasal 3 (1)
Golongan poliol selain berfungsi sebagai pemanis buatan dapat pula berfungsi sebagai perisa, bahan pengisi, penstabil, pengental, antikempal, humektan, sekuestran dan bahan utama.
(2)
Fungsi golongan poliol selain sebagai pemanis buatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur tersendiri oleh Kepala Badan.
(3)
Golongan poliol yang berfungsi sebagai bahan utama sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah sorbitol, dapat digunakan dalam pembuatan produk pangan dengan persyaratan sebagai berikut : a. Permen dengan maksimum penggunaan 99 persen, b. Permen karet dengan maksimum penggunaan 75 persen, c. Jam dan jelli dengan maksimum penggunaan 30 persen dan d. Produk pangan yang dipanggang dengan maksimum penggunaan 30 persen. Bagian Ketiga Persetujuan Penggunaan Pemanis Buatan Pasal 4
Penggunaan pemanis buatan selain yang disebutkan pada Lampiran 1 Keputusan ini harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Badan.
5
Bagian Keempat Larangan Penggunaan Pemanis Buatan dalam Produk Pangan Pasal 5 Pemanis buatan tidak diizinkan penggunaannya pada produk pangan olahan tertentu untuk dikonsumsi oleh kelompok tertentu meliputi bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatannya. BAB III KETENTUAN LABEL Pasal 6 (1)
Produk pangan yang menggunakan pemanis buatan harus mencantumkan jenis dan jumlah pemanis buatan dalam komposisi bahan atau daftar bahan pada label.
(2)
Pemanis buatan dalam bentuk sediaan, pada label harus mencantumkan : a. Nama Pemanis Buatan b. Jumlah pemanis buatan dalam bentuk tablet dinyatakan dengan milligram (mg) dan dalam bentuk granul atau serbuk dinyatakan dengan milligram (mg) dalam kemasan sekali pakai c. Acceptable Daily Intake kecuali bagi pemanis buatan yang tidak mempunyai ADI d. Peringatan : tidak digunakan untuk bahan yang akan dimasak atau dipanggang.
(3)
Wajib mencantumkan peringatan Fenilketonuria: mengandung fenilalanin, yang ditulis dan terlihat jelas pada label jika makanan atau minuman atau sediaan menggunakan pemanis buatan aspartam.
(4)
Wajib mencantumkan peringatan : Konsumsi berlebihan dapat mengakibatkan efek laksatif, yang ditulis dan terlihat jelas pada label makanan atau minuman atau sediaan yang menggunakan pemanis buatan laktitol atau manitol atau sorbitol, yang apabila diyakini dikonsumsi lebih dari 20 gram laktitol perhari atau 20 gram manitol perhari atau 50 gram sorbitol perhari. 6
(5)
Klaim yang diperbolehkan dan dapat ditulis pada label adalah: a. Tidak menyebabkan karies gigi. b. Pangan Rendah Kalori dan Pangan Tanpa Penambahan Gula apabila produk pangan memenuhi syarat produk pangan rendah kalori sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. c. Pangan untuk penderita diabetes atau pernyataan lainnya sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (5) BAB IV PENGAWASAN DAN PEMBINAAN Pasal 7
Pengawasan dan pembinaan terhadap penggunaan pemanis buatan dalam produk pangan dilakukan sepenuhnya oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. BAB V SANKSI Pasal 8 (1)
Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Keputusan ini dapat dikenai sanksi administratif berupa : a. Peringatan tertulis b. Pencabutan izin edar dan c. Penarikan dan pemusnahan produk pangan yang mengandung pemanis buatan yang sudah beredar.
(2)
Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pelanggaran terhadap ketentuan dalam Keputusan ini dapat pula dikenai sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7
BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 9 Dengan ditetapkannya Keputusan ini maka semua produk pangan yang menggunakan pemanis buatan sebelum ditetapkan Keputusan ini wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Keputusan ini selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan sejak ditetapkan Keputusan ini. BAB VII PENUTUP Pasal 10 (1)
Hal-hal yang bersifat teknis yang belum diatur dalam Keputusan ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Badan yang bertanggung jawab di bidang obat dan makanan.
(2)
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengumuman Keputusan ini dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Pada tanggal
: JAKARTA : 21 Oktober 2004
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA ttd H. SAMPURNO
8
LAMPIRAN 1 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK.00.05.5.1.4547 TANGGAL : 21 Oktober 2004 PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN BERDASARKAN KATEGORI PANGAN
ALITAM Alitame Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.4 01.7 03.0 04.1.2.3 04.1.2.5 04.1.2.6 04.2.2.3
05.0
: 1,4 kkal/g atau setara dengan 5,85 kJ/g : 0,34 mg/kg berat badan Kategori Pangan Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya: susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim renin (tawar Krim (tawar) dan sejenisnya Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya: es susu, puding, buah atau yogurt beraroma) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam Jem, jeli dan marmalad Produk oles berbasis buah-buahan (misalnya: chutney) tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5 Sayuran dan rumput laut dalam cuka, minyak, larutan garam atau kecap kedelai adalah produk yang diperoleh dengan menambahkan larutan garam pada sayuran segar KEMBANG GULA
9
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 100
60 100 100 100 40 100 300
40 300
No. Kat. Pangan 06.0
07.0 11.4 11.6 12.2 12.5 12.6 13.5
14.1.2 14.1.4
Kategori Pangan SEREAL DAN PRODUK SEREAL TERMASUK TEPUNG DAN PATI DARI AKAR-AKARAN DAN UMBI-UMBIAN, KACANG-KACANGAN DAN POLONGPOLONGAN, SELAIN PRODUK BAKERI KATEGORI 07.0 PRODUK BAKERI Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya: campuran bumbu untuk mi instan) Sup dan kaldu Saus dan produk sejenisnya Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4 Jus buah-buahan dan jus sayur-sayuran Minuman beraroma berbasis air, termasuk minuman olah raga atau minuman elektrolit dan particulated drinks
10
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 200
200 CPPB CPPB 100 40 40 300 40 40
ASESULFAM – K
Acesulfame potassium Nilai Kalori DI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3.1 01.3.2 01.4 01.5.1 01.6.1 01.7 02.3
02.4 03.0 04.1.2.1 04.1.2.2 04.1.2.3 04.1.2.4 04.1.2.5 04.1.2.6 04.1.2.7 04.1.2.8
: 0 kkal/g atau setara dengan 0 kJ/g : 15 mg/kg berat badan Kategori Pangan Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya: susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu kental (tawar) Krimer minuman (krimer bukan susu) Krim (tawar) dan sejenisnya Susu bubuk dan krim bubuk (tawar) Keju tanpa pemeraman (keju mentah) Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya : es susu, pudding, buah atau yogurt beraroma) Emulsi lemak selain kategori 02.2, termasuk produk mix (campuran kering) dan/atau produk beraroma berbasis emulsi lemak Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah beku Buah kering Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam Buah yang dipasteurisasi dalam kaleng atau buah dalam botol Jem, jeli dan marmalad Produk oles berbasis buah-buahan (misalnya : chutney) tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5 Buah bergula Bahan baku berbasis buah-buahan, meliputi bubur buah, puree, toping buah dan santan kelapa
11
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 500 500 500 CPPB CPPB CPPB CPPB 1000 CPPB
1000 800 500 500 200 500 1000 1000 500 1000
No. Kat. Pangan 04.1.2.9 04.1.2.10 04.1.2.11 04.1.2.12 04.2.2.3
04.2.2.4 04.2.2.5 04.2.2.6
04.2.2.7 05.1.1 05.1.2 05.1.3 05.1.4 05.1.5 05.2 05.3 05.4 06.3 06.4 06.5 07.1 07.2.1
Kategori Pangan Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Produk buah fermentasi Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Buah yang dimasak atau digoreng Sayuran dan rumput laut dalam cuka, minyak, larutan garam atau kecap kedelai adalah produk yang diperoleh dengan menambahkan larutan garam pada sayuran segar Sayuran dalam kaleng, botol atau dalam retort pouch Puree dan produk oles sayuran, kacangkacangan, dan biji-bijian Bahan baku dan bubur (pulp) sayuran, kacangkacangan dan biji-bijian (misalnya : makanan penutup dan saus sayuran, sayuran bergula) selain produk kategori 04.2.2.5 Produk fermentasi sayuran Kakao campuran (bubuk) dan kakao mass/kue Kakao campuran (sirup) Produk oles kakao, termasuk bahan pengisi Kakao dan produk coklat Coklat imitasi, produk coklat pengganti Kembang gula termasuk permen keras dan permen lunak, nougats, dll. Selain dari kategori 05.1, 05.3, 05.4 Permen karet Dekorasi (misalnya : untuk fine bakery wares), toping (non-buah) dan saus-saus manis Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Pasta dan mi serta produk sejenisnya (misalnya : beras kertas, beras vermicelli) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : pudding beras, pudding tapioka) Roti dan produk bakeri Kue, cookies dan pai (misalnya : yang diisi buah-buahan atau puding)
12
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 1000 CPPB 1000 500 200 350 2500
350 CPPB 2500 2500 2500 1000 2500 2000 5000 500 1200 200 350 CPPB 200
No. Kat. Pangan 07.2.2 07.2.3 09.3
09.4
10.4 11.4 11.6 12.2 12.3 12.4 12.5 12.6.1 12.6.2 12.6.3 12.6.4 12.7
13.3.1 13.4
Kategori Pangan Produk fine bakery lainnya (misalnya : donut, roti gulung manis, scone dan muffin) Campuran untuk produk fine bakery (misalnya : campuran kue, campuran panekuk) Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi yang mengalami semipengawetan. Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air yang berkulit keras dan cumi-cumi yang diawetkan, dikalengkan atau difermentasi Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya ( misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya : campuran bumbu untuk mi instan) Cuka Mustards Sup dan kaldu Saus emulsi (misalnya : mayonnaise, salad dressing) Saus non emulsi (misalnya : kecap, saus keju, saus krim, brown gravy) Campuran sup dan kaldu Saus encer (misalnya : kecap kedelai, kecap ikan) Salad (misalnya : makaroni salad, salad kentang) dan sandwich spread selain produk berbasis kakao dan produk berbasis kacang pada kategori pangan 04.2.2.5 dan 05.1.3 Makanan khusus untuk pengobatan bagi orang dewasa Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan
13
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 2000 1000 600
CPPB 350 1000 CPPB
CPPB CPPB 350 110 1000 350 350 350
1000 450 450
No. Kat. Pangan 13.5
13.6 14.1.2.1 14.1.2.2 14.1.3.1 14.1.3.2 14.1.4 14.1.5 14.21 14.2.2 14.2.3 14.2.4 14.2.5 14.2.6 14.2.7 15.1
15.2 15.3
Kategori Pangan
Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4 Suplemen makanan Jus buah-buahan yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi) Jus sayuran yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi) Nektar buah-buahan yang dikalengkan dan dibotolkan (pasteurisasi) Nektar sayur-sayuran yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi) Minuman beraroma berbasis air, termasuk minuman olah raga atau minuman elektrolit dan particulated drinks Kopi, kopi pengganti, teh, herbal infusions, sereal panas lainnya dan minuman dari biji/buah selain kakao Bir dan minuman dari gandum Cider dan perry Minuman anggur Wines (selain dari anggur) Mead Minuman beralkohol dengan kadar alcohol lebih dari 15% Minuman alkohol beraroma (misalnya : bir, wine dan spirituous cooler-type beverages, low alcoholic refreshers) Makanan ringan – berbasis kentang, sereal, tepung atau kanji (dari akar-akaran dan umbi-umbian, kacang-kacangan dan polongpolongan) Kacang olahan, termasuk kacang yang dilapis dan kacang campur (mis dengan : buah kering) Makanan ringan – berbasis ikan
14
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 500
2000 600 600 500 500 600 500 350 350 500 CPPB CPPB CPPB 350 1000
1000 350
ASPARTAM Aspartame Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3.2 01.4.1 01.4.2 01.4.3 01.4.4 01.5.1 01.5.2 01.5.3 01.6.1 01.6.5 01.7 02.3
02.4 03.0 04.1.2.1 04.1.2.2 04.1.2.3 04.1.2.4
: 0,4 kkal/g atau setara dengan 1,67 kJ/g : 50 mg/kg berat badan Kategori Pangan Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim renin (tawar) Krimmer minuman (krimer bukan susu) Krim pasteurisasi Krim whipping atau whipped atau krim rendah lemak yang disterilkan, di UHT Krim yang digumpalkan Krim tiruan Susu bubuk dan krim bubuk (tawar) Susu dan krim bubuk tiruan Campuran susu dan krim bubuk tawar dan beraroma Keju tanpa pemeraman (keju mentah) Keju tiruan Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya : es susu, puding, buah atau yogurt beraroma) Emulsi lemak selain kategori 02.2, termasuk produk mix (campuran kering) dan/atau produk beraroma berbasis emulsi lemak Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah beku Buah kering Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam Buah yang dipasteurisasi dalam kaleng atau buah dalam botol
15
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 600 2000 CPPB CPPB CPPB CPPB 1000 CPPB 2000 CPPB CPPB 1000 3000 CPPB
3000 3000 CPPB 3000 300 1000
No. Kat. Pangan 04.1.2.5 04.1.2.6 04.1.2.7 04.1.2.8 04.1.2.9 04.1.2.10 04.1.2.11 04.1.2.12 04.2.2.1 04.2.2.2 04.2.2.3
04.2.2.4 04.2.2.5 04.2.2.6
04.2.2.7 04.2.2.8 05.1.1 05.1.2 05.1.3 05.1.4 05.1.5
Kategori Pangan Jem, jeli dan marmalad Produk oles berbasis buah-buahan (misalnya: chutney) tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5 Buah bergula Bahan baku berbasis buah-buahan, meliputi bubur buah, puree, toping buah dan santan kelapa Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Produk buah fermentasi Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Buah yang dimasak atau digoreng Sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian beku Sayuran, rumput laut, kacang-kacangan dan biji-bijian kering Sayuran dan rumput laut dalam cuka, minyak, larutan garam atau kecap kedelai adalah produk yang diperoleh dengan menambahkan larutan garam pada sayuran segar Sayuran dalam kaleng, botol atau dalam retort pouch Puree dan produk oles sayuran, kacangkacangan, dan biji-bijian Bahan baku dan bubur (pulp) sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian (misalnya : makanan penutup dan saus sayuran, sayuran bergula) selain produk kategori 04.2.2.5 Produk fermentasi sayuran Sayuran dan rumput laut yang dimasak atau digoreng Kakao campuran (bubuk) dan kakao mass/kue Kakao campuran (sirup) Produk oles kakao, termasuk bahan pengisi Kakao dan produk coklat coklat imitasi, produk coklat pengganti
16
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 1000 2000 2000 3000 3000 2000 3000 2000 1000 1000
300 1000 3000
1000 2500 1000 3000 3000 3000 2500 3000
No. Kat. Pangan 05.2 05.3 05.4 06.3 06.5 07.1 07.2 08.2 08.3 09.2 09.3 10.2.3 10.4 11.4 11.6 12.2 12.4 12.5 12.6.1 12.6.2 12.6.3 12.6.4
Kategori Pangan Kembang gula termasuk permen keras dan permen lunak, nougats, dll. Selain dari kategori 05.1, 05.3, 05.4 Permen karet Dekorasi (misalnya : untuk fine bakery wares), toping (non-buah) dan saus-saus manis Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Roti dan produk bakeri Produk fine bakery (manis, asin, savoury) Produk olahan dari daging unggas, dan hewan buruan (utuh atau potongan) Produk olahan dari daging unggas dan hewan buruan yang dihancurkan Ikan olahan dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerang, hewan air berkulit keras dan cumicumi yang mengalami semi-pengawetan Produk telur kering dan/atau telur yang dikoagulasi dengan pemanasan Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya : campuran bumbu untuk mi instan) Mustards Sup dan kaldu Saus emulsi (misalnya : mayonnaise, salad dressing) Saus non emulasi (misalnya : kecap, saus keju, saus krim, brown gravy) Campuran sup dan kaldu Saus encer (misalnya : kecap kedelai, kecap ikan)
17
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 10000 10000 1000 5000 1000 4000 5000 300 300 300 300 1000 1000 3000 CPPB 2000 350 600 2000 2000 350 350
No. Kat. Pangan 12.7
13.3 13.4 13.5
13.6 14.1.2 14.1.3 14.1.4.1 14.1.4.2 14.1.4.2 14.2.1 14.2.2 14.2.3 14.2.4 14.2.5 14.2.6 15.0
Kategori Pangan
Salad (misalnya : makaroni salad, salad kentang) dan sandwich spread selain produk berbasis kakao dan produk berbasis kacang pada kategori pangan 04.2.2.5 dan 05.1.3 Makanan khusus untuk pengobatan Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4 Suplemen makanan Jus buah-buahan dan jus sayur-sayuran Nektar buah-buahan dan nektar sayursayuran Minuman berkarbonasi Minuman non-karbonasi, termasuk punches dan ades Kopi, kopi pengganti, teh, herbal infusions, sereal panas lainnya dan minuman dari biji/buah selain kakao Bir dan minuan dari gandum Cider dan perry Minuman anggur Wines (selain dari anggur) Mead Minuman beralkohol dengan kadar alkohol lebih dari 15% MAKANAN RINGAN SIAP MAKAN
18
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 1000
800 800 2000 5500 2000 2000 600 600 CPPB 600 600 600 700 700 700 500
ISOMALT Isomalt Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3 01.4 01.5 01.6 02.4 03.0 04.1.1.2
04.1.2.2 04.1.2.5 04.1.2.7 04.1.2.9 04.1.2.11 04.2.1.2
05.0 06.3
: ≥2kkal/g atau setara dengan ≥8,36 kJ/g : Tidak dinyatakan karena termasuk Generally Recognized as Safe (GRAS) Kategori Pangan Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu evaporasi atau susu kental dan tiruannya Krim (tawar) dan sejenisnya Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk tiruan Keju dan keju tiruan (analog) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah segar dengan permukaan yang disalut (dilapisi) glasir atau lilin yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu mengawetkan kesegaran buah Buah kering Jem, jeli dan marmalad Buah bergula Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah-buahan untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian segar yang permukaannya dilapisi glasir atau lilin yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu mengawetkan kesegaran sayuran KEMBANG GULA
Sereal untuk sarapan, termasuk gandum
19
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB
No. Kat. Pangan 06.4.2 06.5 07.2 08.1.1 08.1.2 09.1 09.2.1 09.2.2
09.2.3
09.2.4.1 09.2.4.2 09.2.4.3 09.2.5
10.4 11.4 12.2 12.4 12.6 13.4
Kategori Pangan Pasta, mi dan produk sejenisnya (pre-cooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk fine bakery (manis, asin, savoury) Daging unggas dan hewan buruan (segar), utuh atau potongan Daging unggas dan hewan buruan (segar), yang dihancurkan Ikan segar dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan beku, ikan pengisi, dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan, potongan tipis ikan dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi; yang dilumuri adonan lalu dibekukan Produk ikan termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dihancurkan, dibubuhi saus krim dan dibekukan Ikan dan produk ikan yang dimasak Kerang-kerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dimasak Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang digoreng Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang diasapi, dikeringkan, difermentasi dan/atau digarami Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya : campuran bumbu untuk mi instan) Mustards Saus dan produk sejenisnya Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan
20
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
No. Kat. Pangan 13.5
Kategori Pangan Makanan khusus (mis : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.1-13.4
21
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB
LAKTITOL Lactytol Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3 01.4.1 01.5 01.6 02.4 03.0 04.1.2.3 04.1.2.5 04.1.2.7 04.1.2.9 04.1.2.11 05.0 06.3 06.4.2 06.5 07.2
: 2 kkal/g atau setara dengan 8,36 kJ/g : Tidak dinyatakan karena termasuk Recognized as Safe (GRAS) Kategori Pangan Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya: susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu evaporasi atau susu kental dan tiruannya Krim pasteurisasi Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk tiruan Keju dan keju tiruan (analog) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam Jem, jeli dan marmalad Buah bergula Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree KEMBANG GULA Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Pasta, mi dan produk sejenisnya (precooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk fine bakery (manis, asin, sovoury)
22
Generally
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
No. Kat. Pangan 09.2.1 10.4 12.4 12.6 13.4 13.5
Kategori Pangan
Ikan beku, ikan pengisi, dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Mustards Saus dan produk sejenisnya Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (mis : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.1-13.4
23
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
MALTITOL Maltitol Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3 01.4.1 01.5 01.6 02.4 03.0 04.1.2.2 04.1.2.5 04.1.2.7 04.1.2.9 04.1.2.11 05.0 06.3 06.4.2 06.5 07.2
: 2,1 kkal/g atau setara dengan 8,78 kJ/g : Tidak dinyatakan karena termasuk Generally Recognized as Safe (GRAS) Kategori Pangan Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu evaporasi atau susu kental dan tiruannya Krim pasteurisasi Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk tiruan Keju dan keju tiruan (analog) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah kering Jem, jeli dan marmalad Buah bergula Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree KEMBANG GULA
Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Pasta, mi dan produk sejenisnya (precooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk fine bakery (manis, asin, sovoury)
24
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
No. Kat. Pangan
09.2.1 10.4 12.4 12.6 13.4 13.5
Kategori Pangan
Ikan beku, ikan pengisi, dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Mustards Saus dan produk sejenisnya Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (mis : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.1-13.4
25
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg)
CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
MANITOL Mannitol Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3 01.4.1 01.5 01.6 02.2.1.1 02.4 03.0 04.1.2.2 04.1.2.5 04.1.2.7 04.1.2.9 04.1.2.11 05.0 06.3 06.4.2 06.5 07.2
: 1,6 kkal/g atau setara dengan 6,69 kJ/g : Tidak dinyatakan karena termasuk Generally Recognized as Safe (GRAS) Kategori Pangan Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu evaporasi atau susu kental dan tiruannya Krim pasteurisasi Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk tiruan Keju dan keju tiruan (analog) Mentega dan konsentrat mentega Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah kering Jem, jeli dan marmalad Buah bergula Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree KEMBANG GULA
Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Pasta, mi dan produk sejenisnya (precooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk fine bakery (manis, asin, sovoury)
26
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
No. Kat. Pangan 09.2.1 10.4 12.4 12.6 13.5
Kategori Pangan
Ikan beku, ikan pengisi, dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Mustards Saus dan produk sejenisnya Makanan khusus (mis : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.1-13.4
27
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
NEOTAM Neotame Nilai Kalori ADI
: 0 kkal/g atau setara dengan 0 kJ/g : 0 – 2 mg/kg berat badan
No. Kat. Pangan
Kategori Pangan
01.1.2
01.4.2 01.7
02.3 04.1.2.5 04.1.2.8 04.1.2.9 04.1.2.11 05.2
05.3 05.4
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Krim “whipping” atau “whipped” atau krim rendah lemak yang disterilkan, di UHT Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya : es susu, puding, buah atau yogurt beraroma) Yogurt (Strawberry) Pudding dessert Gelatin dessert Ice cream Frozen novelties (ices) Emulsi lemak selain kategori 02.2, termasuk produk mix (campuran kering) dan/atau produk beraroma berbasis emulsi lemak Jem, jeli dan marmalad Bahan baku berbasis buah-buahan, meliputi bubur buah, puree, toping buah dan santan kelapa Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Kembang gula termasuk permen keras dan permen lunak, nougats, dll. Selain dari kategori 05.1, 05.3, 05.4 Kembang gula keras Kembang gula lunak (karamel) Permen karet Dekorasi (misalnya: untuk fine bakery wares), toping (non-buah) dan saus-saus manis
28
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 15
25
15 45 19 20 20 25 100 100 19
30
60 28 250 50
No. Kat. Pangan 06.3 07.2.1
11.6 14.1.2.1 14.1.4.1 14.1.4.2
14.1.5
Kategori Pangan Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Kue, cookies dan pai (misalnya : yang diisi buah-buahan atau puding) Cookies Cake kuning Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Jus buah-buahan yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi) Minuman berkarbonasi Minuman non-karbonasi, termasuk punches dan ades Minuman elektrolit Campuran minuman ringan (lemonade) Campuran minuman teh es Kopi, kopi pengganti, teh, herbal infusions, sereal panas lainnya dan minuman dari biji/buah selain kakao
29
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 46 60 35 CPPB 25 17 15 16 12 8
SAKARIN (dan GARAM NATRIUM, KALIUM, KALSIUM) Saccharin (and Sodium, Potassium, Calcium Salts) Nilai Kalori ADI
: 0 kkal/g atau setara dengan 0 kJ/g : 5 mg/kg berat badan
No. Kat. Pangan
Kategori Pangan
01.1.2
01.2.1 01.2.2 01.6.1 01.7 02.4 03.0 04.1.2.3 04.1.2.4 04.1.2.5 04.1.2.6 04.1.2.7 04.1.2.8 04.1.2.9 04.2.2.1 04.2.2.2
Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi (tawar) Susu yang digumpalkan dengan enzim rennin Keju tanpa pemeraman (keju mentah) Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya : es susu, puding, buah atau yogurt beraroma) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam Buah yang dipasteurisasi dalam kaleng atau buah dalam botol Jem, jeli dan marmalad Produk oles berbasis buah-buahan (misalnya: chutney) tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5 Buah bergula Bahan baku berbasis buah-buahan, meliputi bubur buah, puree, toping buah dan santan kelapa Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian beku Sayuran, rumput laut, kacang-kacangan dan biji-bijian kering
30
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 400 200 CPPB 100 200 100 300 160 200 200 200 500 200 100 500 500
No. Kat. Pangan 04.2.2.3
04.2.2.4 04.2.2.5 04.2.2.6
04.2.2.7 04.2.2.8 05.1.1 05.2 05.3 05.4 06.3 06.5 07.1.3 07.2 08.2.1.1
08.2.2 08.3.2 09.2.4.1
Kategori Pangan
Sayuran dan rumput laut dalam cuka, minyak, larutan garam atau kecap kedelai adalah produk yang diperoleh dengan menambahkan larutan garam pada sayuran segar Sayuran dalam kaleng, botol atau dalam retort pouch Puree dan produk oles sayuran, kacangkacangan, dan biji-bijian Bahan baku dan bubur (pulp) sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian (misalnya : makanan penutup dan saus sayuran, sayuran bergula) selain produk kategori 04.2.2.5 Produk fermentasi sayuran Sayuran dan rumput laut yang dimasak atau digoreng Kakao campuran (bubuk) dan kakao mass/ kue Kembang gula termasuk permen keras dan permen lunak, nougats, dll. Selain dari kategori 05.1, 05.3, 05.4 Permen karet Dekorasi (misalnya : untuk fine bakery wares), toping (non-buah) dan saus-saus manis Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk bakeri lainnya (misalnya : bagel, pita, english muffins) Produk fine bakery (manis, asin, savoury) Produk olahan dari daging unggas dan hewan buruan yang telah diasapi dan digarami tanpa pemanasan dalam bentuk utuh ataupun potongan Produk olahan dari daging unggas dan hewan buruan yang dipanaskan dalam bentuk utuh ataupun potongan Produk olahan dari daging unggas dan hewan buruan yang dihancurkan dan mengalami pemanasan Ikan dan produk ikan yang dimasak
31
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg)
2000 500 500
500 500 500 500 3000 3000 500 100 100 15 2000 2000
500 500 500
No. Kat. Pangan 09.2.5
09.3.1
09.3.2
09.3.3 09.3.4
09.4
10.4 11.4 11.6 12.3 12.4 12.5 12.6.1 12.6.2 12.6.3 12.6.4 12.7
Kategori Pangan Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang diasapi, dikeringkan, difermentasi dan/atau digarami Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dibumbui dan/atau dalam jeli Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang diacar dan/atau dalam air garam Pengganti telur salmon, caviar, dan produk telur ikan lainnya Ikan dan produk ikan semi-pengawetan, ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi (misalnya : fish paste) kecuali produk-produk pada kategori 09.3.1 – 09.3.3 Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi yang diawetkan, dikalengkan atau difermentasi Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Cuka Mustards Sup dan kaldu Saus emulsi (misalnya : mayonnaise, salad dressing) Saus non emulsi (misalnya : kecap, saus keju, saus krim, brown gravy) Campuran sup dan kaldu Saus encer (misalnya : kecap kedelai, kecap ikan) Salad (misalnya : makaroni salad, salad kentang) dan sandwich spread selain produk berbasis kakao dan produk berbasis kacang pada kategori pangan 04.2.2.5 dan 05.1.3
32
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 1200
160
2000 160
1200
200 100 300 4545 300 320 110 500 160 300 500
200
No. Kat. Pangan 13.3 13.4 13.5 13.6 14.1.2.3 14.1.2.4 14.1.3.1 14.1.3.3 14.1.3.4 14.1.4.1 14.1.4.2 14.1.4.3 14.1.5 14.2.1 14.2.2 14.2.3 14.2.7 15.0 16.0
Kategori Pangan Makanan khusus untuk pengobatan Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk pada kategori pangan 13.1-13.4 Suplemen makanan Konsentrat (cair atau padat) untuk jus buahbuahan Konsentrat (cair atau padat) untuk jus sayur-sayuran Nektar buah-buahan yang dikalengkan dan dibotolkan (pasteurisasi) Konsentrat nektar buah-buahan (cair atau padat) Konsentrat nektar sayur-sayuran (cair atau padat) Minuman berkarbonasi Minuman non-karbonasi, termasuk punches dan ades Konsentrat untuk minuman (cair atau padat) Kopi, kopi pengganti, teh, herbal infusions, sereal panas lainnya dan minuman dari biji/buah selain kakao Bir dan minuman dari gandum Cider dan perry Minuman anggur Minuman alkohol beraroma (misalnya : bir, wine dan spirituous cooler-type beverages, low alcoholic refreshers) MAKANAN RINGAN SIAP MAKAN COMPOSITE FOODS – MAKANAN -MAKANAN YANG TIDAK BISA DITEMPATKAN PADA KATEGORI 01-15
33
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 300 300 500 1200 300 300 80 300 300 500 500 2000 200 80 80 80 80 100 200
SIKLAMAT (ASAM SIKLAMAT DAN GARAM NATRIUM, KALIUM KALSIUM)
Cyclamates (Cyclamic Acid and Sodium, Potassium, and Calcium Salts)
(Dihitung sebagai asam siklamat) Nilai Kalori : 0 kkal/g atau setara dengan 0 kJ/g ADI : 0-11 mg/kg berat badan No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.7 02.4 03.0 04.1.2.4 04.1.2.5 04.1.2.6 04.1.2.7 04.1.2.8 04.1.2.9 04.2.2.4 04.2.2.6
05.1
Kategori Pangan Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya : es susu, puding, buah atau yogurt beraroma) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah yang dipasteurisasi dalam kaleng atau buah dalam botol Jem, jeli dan marmalad Produk oles berbasis buah-buahan (misalnya : chutney) tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5 Buah bergula Bahan baku berbasis buah-buahan, meliputi bubur buah, puree, toping buah dan santan kelapa Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Sayuran dalam kaleng, botol atau dalam retort pouch Bahan baku dan bubur (pulp) sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian (misalnya : makanan penutup dan saus sayuran, sayuran bergula) selain produk kategori 04.2.2.5 Produk kakao dan produk coklat imitasi dan coklat pengganti
34
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 400 CPPB 250
250 250 1000 1000 1000 500 250 250 100
250 500
No. Kat. Pangan 05.2 05.3 05.4 06.5 07.2.1 07.2.2 07.2.3 10.4 11.4 11.6 12.6.1 12.7
13.3 13.4 13.5
13.6 14.1.2.1 14.1.3.1 14.1.4.1
Kategori Pangan Kembang gula termasuk permen keras dan permen lunak, nougats, dll. Selain dari kategori 05.1, 05.3, 05.4 Peremen karet Dekorasi (misalnya : untuk fine bakery wares), toping (non-buah) dan saus-saus manis Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka Kue, cookies dan pai (misalnya : yang diisi buah-buahan atau puding) Produk fine bakery lainnya (misalnya : donut, roti gulung manis, scone, dan muffin) Campuran untuk produk fine bakery (misalnya : campuran kue, campuran penekuk) Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya (misalya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Saus emulsi (misalnya : mayonnaise, salad dressing) Salad (misalnya : macaroni salad, salad kentang) dan sandwich spread selain produk berbasis kakao dan produk berbasis kacang pada kategori pangan 04.2.2.5 dan 05.1.3 Makanan khusus untuk pengobatan Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4 Suplemen makanan Jus buah-buahan yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi) Nektar buah-buahan yang dikalengkan dan dibotolkan (pasteurisasi) Minuman berkarbonasi
35
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 500 3000 500 250 1600 2000 1600 250 500 CPPB 500
500 1300 1300 1300 1250 1000 1000 1000
No. Kat. Pangan 14.1.4.2 14.2.1 14.2.2 14.2.3 14.2.7
Kategori Pangan Minuman non-karbonasi, termasuk punches dan ades Bir dan minuman dari gandum Cider dan perry Minuman anggur Minuman alkohol beraroma (misalnya : bir, wine dan spirituous cooler-type beverages, low alcoholic refreshers)
36
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 1000 250 250 250 250
SILITOL Xylitol Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3 01.4.1 01.5 01.6 02.4 03.0 04.1.1.2
04.1.2.2 04.1.2.5 04.1.2.7 04.1.2.9 04.1.2.11 04.2.1.12
05.0 06.3
: 2,4 kkal/g atau setara dengan 10,03 kJ/g : Tidak dinyatakan karena termasuk Generally Recognized as Safe (GRAS) Kategori Pangan Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu evaporasi atau susu kental dan tiruannya Krim pasteurisasi Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk tiruan Keju dan keju tiruan (analog) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah segar dengan permukaan yang disalut (dilapisi) glasir atau lilin yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu mengawetkan kesegaran buah Buah kering Jem, jeli dan marmalad Buah bergula Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian segar yang permukaannya dilapisi glasir atau lilin yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu mengawetkan kesegaran sayuran KEMBANG GULA
Sereal untuk sarapan, termasuk gandum
37
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB
No. Kat. Pangan 06.4.2 06.5 07.2 08.1.1 08.1.2 09.1 09.2.1 09.2.2
09.2.3
09.2.4.1 09.2.4.2 09.2.4.3 09.2.5
10.2.2 10.4 11.4 12.2 12.4 12.6
Kategori Pangan Pasta, mi dan produk sejenisnya (pre-cooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk fine bakery (manis, asin, savoury) Daging unggas dan hewan buruan (segar), utuh atau potongan Daging unggas dan hewan buruan (segar), yang dihancurkan Ikan segar dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan beku, ikan pengisi, dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan, potongan tipis ikan dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi; yang dilumuri adonan lalu dibekukan Produk ikan termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dihancurkan, dibubuhi saus krim dan dibekukan Ikan dan produk ikan yang dimasak Kerang-kerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dimasak Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumicumi yang digoreng Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumicumi yang diasapi, dikeringkan, difermentasi dan/atau digarami Produk telur beku Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya : campuran bumbu untuk mi instan) Mustards Saus dan produk sejenisnya
38
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB 35000 CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
No. Kat. Pangan 13.4 13.5
Kategori Pangan Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4
39
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB
SORBITOL Sorbitol Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2 01.3 01.4.1 01.5 01.6 02.2.1.1 02.4 03.0 04.1.1.2
04.1.2.2 04.1.2.5 04.1.2.7 04.1.2.9 04.1.2.11 04.2.1.2
: 2,6 kkal/g atau setara dengan 10,87 kJ/g : Tidak dinyatakan karena termasuk Generally Recognized as Safe (GRAS) Kategori Pangan Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim rennin (tawar) Susu evaporasi atau susu kental dan tiruannya Krim pasteurisasi Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk tiruan Keju dan keju tiruan (analog) Mentega dan konsentrat mentega Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET
Buah segar dengan permukaan yang disalut (dilapisi) glasir atau lilin yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu mengawetkan kesegaran buah Buah kering Jem, jeli dan marmalad Buah bergula Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian segar yang permukaannya dilapisi glasir atau lilin yang dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu mengawetkan kesegaran sayuran
40
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
CPPB
No. Kat. Pangan 05.0 06.3 06.4.2 06.5 07.2 08.1.1 08.1.2 09.1 09.2.1 09.2.2
09.2.3
09.2.4.1 09.2.4.2 09.2.4.3 09.2.5
10.2.2 10.4 11.4 12.2 12.4
Kategori Pangan KEMBANG GULA
Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Pasta, mi dan produk sejenisnya (pre-cooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Produk fine bakery (manis, asin, savoury) Daging unggas dan hewan buruan (segar), utuh atau potongan Daging unggas dan hewan buruan (segar), yang dihancurkan Ikan segar dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan beku, ikan pengisi, dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras dan cumi-cumi Ikan, potongan tipis ikan dan produk ikan, termasuk kerang-kerangan, hewan air kerkulit keras dan cumi-cumi; yang dilumuri adonan lalu dibekukan. Produk ikan termasuk kerang-kerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dihancurkan, dibubuhi saus krim dan dibekukan Ikan dan produk ikan yang dimasak Kerang-kerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dimasak Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumicumi yang digoreng Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang diasapi, dikeringkan, difermentasi dan/atau digarami Produk telur beku Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya : campuran bumbu untuk mi isntan) Mustards
41
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB 5000 CPPB CPPB CPPB
CPPB CPPB CPPB CPPB 35000 CPPB CPPB CPPB CPPB CPPB
No. Kat. Pangan 12.6 13.4 13.5
Kategori Pangan Saus dan produk sejenisnya Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4
42
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) CPPB CPPB CPPB
SUKRALOSA Sucralose Nilai Kalori ADI No. Kat. Pangan 01.1.2
01.2.1.2 01.7 02.4 03.0 04.1.2.1 04.1.2.2 04.1.2.3 04.1.2.4 04.1.2.5 04.1.2.6 04.1.2.7 04.1.2.8 04.1.2.9 04.1.2.10 04.1.2.11 04.1.2.12 04.2.2.1
: 0 kkal/g atau setara dengan 0 kJ/g : 0-15 mg/kg berat badan Kategori Pangan Minuman berbasis susu, beraroma, dan/atau terfermentasi (misalnya : susu Coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman, minuman berbasis whey) Produk susu fermentasi (tawar) yang diberi perlakuan panas setelah proses fermentasi Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya : es susu, puding, buah atau yogurt beraroma) Makanan penutup atau pencuci mulut berbasis lemak, termasuk produk siap santap dan produk mix (campuran kering) ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET Buah beku Buah kering Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam Buah yang dipasteurisasi dalam kaleng atau buah dalam botol Jem, jeli dan marmalad Produk oles berbasis buah-buahan (misalnya : chutney) tidak termasuk produk pada kategori 04.1.2.5 Buah bergula Bahan baku berbasis buah-buahan, meliputi bubur buah, puree, toping buah dan santan kelapa Makanan penutup atau pencuci mulut (dessert) berbasis buah-buahan, termasuk dessert berbasis air beraroma buah Produk buah fermentasi Buah buah untuk isi pastry, termasuk produk siap makan dan instan, tetapi tidak termasuk puree Buah yang dimasak atau digoreng Sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian beku
43
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 300 250 400
250 400 150 150 150 450 450 800 800 450 1250 150 250 150 150
No. Kat. Pangan 04.2.2.2 04.2.2.3
04.2.2.4 04.2.2.5 04.2.2.6
04.2.2.7 04.2.2.8 05.1 05.2 05.3 05.4 06.1 06.2 06.3 06.4.2 06.5 06.6 06.7 07.1 07.2.1 07.2.2
Kategori Pangan Sayuran, rumput laut, kacang-kacangan, dan biji-bijian kering Sayuran dan rumput laut dalam cuka, minyak, larutan garam atau kecap kedelai adalah produk yang diperoleh dengan menambahkan larutan garam pada sayuran segar Sayuran dalam kaleng, botol atau dalam retort pouch Puree dan produk oles sayuran, kacangkacangan, dan biji-bijian Bahan baku dan bubur (pulp) sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian (misalnya : makanan penutup dan saus sayuran, sayuran bergula) selain produk kategori 04.2.2.5 Produk fermentasi sayuran Sayuran dan rumput laut yang dimasak atau digoreng Produk kakao dan produk coklat termasuk coklat imitasi dan coklat pengganti Kembang gula termasuk permen keras dan permen lunak, nougats, dll. Selain dari kategori 05.1, 05.3,05.4 Permen karet Permen karet rendah kalori Dekorasi (misalnya : untuk fine bakery wares), toping (non-buah) dan saus-saus manis Biji utuh, patah atau serpihan, termasuk beras Tepung dan pati Sereal untuk sarapan, termasuk gandum Pasta, mi dan produk sejenisnya (precooked atau kering) Makanan penutup berbasis sereal dan pati (misalnya : puding beras, puding tapioka) Adonan (misalnya : remasan roti atau adonan untuk melumuri ikan atau unggas) Kue beras (hanya tipe oriental) Roti dan produk bakeri Kue, cookies dan pai (misalnya : yang diisi buah-buahan atau puding) Produk fine bakery lainnya (misalnya : donut, roti gulung manis, scone, dan muffin)
44
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 150 450
150 1500
500 150 150 1500 1500 5000 1000 600 600 1000 600 1250 600 600 750 750 800
No. Kat. Pangan 07.2.3 09.3.1
09.3.2
10.4 11.1 11.4 11.6 12.2 12.4 12.5 12.6.1 12.6.2 12.6.3 12.6.4 12.7
13.3 13.4 13.5
14.1.2.1
Kategori Pangan Campuran untuk produk fine bakery (misalnya : campuran kue, campuran panekuk) Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang dibumbui dan/atau dalam jeli Ikan dan produk ikan termasuk kerangkerangan, hewan air berkulit keras, dan cumi-cumi yang diacar dan/atau dalam air garam Makanan penutup berbahan dasar telur (misalnya : custard) Gula murni dan gula pasir Gula dan sirup lainnya (misalnya : xylose, maple syrup, sugar toppings) Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis dengan intensitas tinggi Bumbu-bumbuan (termasuk garam pengganti) dan rempah-rempah (misalnya : campuran bumbu untuk mi instan) Mustards Sup dan kaldu Saus emulsi (misalnya : mayonnaise, salad dressing) Saus non emulsi (misalnya : kecap, saus keju, saus krim, brown gravy) Campuran sup dan kaldu Saus encer (misalnya : kecap kedelai, kecap ikan) Salad (misalnya : macaroni salad, salad kentang) dan sandwich spread selain produk berbasis kakao dan produk berbasis kacang pada kategori pangan 04.2.2.5 dan 05.1.3 Makanan khusus untuk pengobatan Formula khusus untuk penurunan berat badan dan pelangsingan Makanan khusus (misalnya : Suplemen makanan untuk tujuan diet) selain dari produk-produk pada kategori pangan 13.113.4 Jus buah-buahan yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi)
45
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 750 450
450 250 1500 1500 CPPB 700 400 1250 1250 1250 450 450
1250 400 1250 800 250
No. Kat. Pangan 14.1.2.2 14.1.2.3 14.1.2.4 14.1.3.1 14.1.3.3 14.1.3.4 14.1.4.1 14.1.4.2 14.1.4.3 14.1.5 14.2 15.0
Kategori Pangan Jus sayuran yang dikalengkan atau dibotolkan (pasteurisasi) Konsentrat (cair atau padat) untuk jus buah-buahan Konsentrat (cair atau padat) untuk jus sayursayuran Nektar buah-buahan yang dikalengkan dan dibotolkan (pasteurisasi) Konsentrat nektar buah-buahan (cair atau padat) Konsentrat nektar sayur-sayuran (cair atau padat) Minuman berkarbonasi Minuman non-karbonasi, termasuk punches dan ades Konsentrat untuk minuman (cair atau padat) Kopi, kopi pengganti, teh, herbal infusions, sereal panas lainnya dan minuman dari biji/buah selain kakao Minuman beralkohol dan sejenisnya yang bebas dan rendah alkohol MAKANAN RINGAN SIAP MAKAN
46
Batas Penggunaan Maksimum (mg/kg) 250 1250 1250 250 1250 1250 600 600 1250 250 700 1000