Lampiran 1. Invensi yang terdaftar di Dit.RKS IPB 1 2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
Alat Pengering dengan Tenaga Surya, Angin dan Biomassa Bioplastik dari PHA (Poly Hidroxy Alkanoat) yang Dihasilkan Ralstonia eutropha pada Hidrolisat Minyak Sawit: Optimasi Produksi, Karakterisasi, Aplikasi dan Pengujian Biodegradasi Alat Pemanen Mangga Akuarium Multiguna Alat Penebar Benih ke Dalam Polybag Proses dan Formulasi Minuman Fungsional dari Daun Saga Telik (Abrus precatorius L.) (Saga Rambat) Alat Pemanen Rambutan Alat Pemanen Manggis Alat Pembakaran untuk Produksi Arang Sekam Alat Pembunuh Ulat Batang Alat Pencetak Log Media Jamur Alat Pengukur Tingkat Kesegaran Ikan/Udang (Fish/Shrimp Freshness Instrumen Alat Penyarad Kayu untuk Penebangan Hutan di Dataran Rendah Alat Sortir dan Penghitung Ikan Hidup Aplikasi Teknologi Proses Thermal Untuk Meningkatkan Mutu, Keamanan Dan Keawetan Asinan Bogor Bandotan (Ageratum conyzoides) dalam Pakan Ayam untuk Mencegah Eimeria sebagai Penyebab Koksidiosis Drum Dryer Dengan Pemanas Langsung Ekstrak Air Campuran Daun Sirih, Daun Jambu Biji dan Sambiloto untuk Penanggulangan Penyakit MAS (Motile Aeromonad Sepricaemia) pada Ikan Ekstrak Akar Kuning Penggunaannya Sebagai Hepatoprotektor Ekstrak Daun Guazumu ulmifolia Lamk sebagai Penurun Kolesterol Ekstrak Daun Jati Belanda sebagai Pelangsing Ekstrak Tabat Barito Berkhasiat Anti Tumor: Kegunaan sebagai Jamu, Ekstrak Terstandar dan Bahan Fitofarmaka Ekstrak, Proses Pembuatan, Penggunaan dan Formulasi Biji Mangrove Xylocarpus sp. sebagai Bahan Aktif Tabir Surya Ekstraksi Buah Vanili Setengah Kering Ekstraksi Propolis dari Lebah Madu Trigona Spp Formula Ekstrak Gabungan Apium Graveolens dan Sida Rhombifolia L. sebagai Fitofarmaka untuk Penyakit Gout: Inhibitir Xantin Oksidase Formula Vaksin Coccidia yang Mengandung Eimeria untuk Ayam Formulasi Bakteri untuk Meningkatkan Kebugaran Tanaman dan Menghambat Penyakit Bisul Bakteri Formulasi Bumbu Bubuk Bawang Putih Siap Pakai Formulasi Campuran Natrium Bisulfat Sebagai Katalis Dehidrasi Minyak Formulasi Insektisida Berbahan Aktif Senyawa Tumbuhan untuk Pengendalian Hama Gudang Formulasi Minuman Fungsional Berbasis Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus B*Miq) dan Proses Pembuatannya Formulasi Seasoning Bubuk Bawang Merah Fry Counter (Penghitung Benih Kecepatan dan Akurasi Tinggi) Hamparan Bambu (Bamboo Mats) Penyusun Balok Laminasi Bambu Struktural Bebas Buku Inkubator Minuman Susu Fermentasi dengan Konstruksi Kayu Instrumen Pembeda Jenis Kelamin Ikan Koi
63
Lampiran 1. Invensi yang terdaftar di Dit.RKS IPB (lanjutan1) 38. Kitosan dari Limbah Invertebrata Laut sebagai Bahan Pengawet Alami pada Pengolahan Ikan Asin 39. Kolam Budidaya dengan Media Air dan Metoda untuk Membangunnya 40. Komponen Pedal Lengkung untuk Kincir Aerator 41. Komponen Pemotong untuk Mesin Pemotong Rumput Tipe Rotari 42. Komponen Penggetar Sayap untuk Bajak Subsoil Getar 43. Komponen Roda Kincir untuk Aerator 44. Komposisi Flavor Daging Ayam Goreng untuk Mie Instan 45. Komposisi Irigasi Kendi 46. Komposisi Media dan Teknologi Sederhana Produksi Bioinsektisida dari Bacillus thuringiensis subsp kurstaki 47. Komposisi Media Tumbuh Kultur Jaringan 48. Komposisi Permen Cajuput untuk Pelega Tenggorokan 49. Komposisi Zat Pengatur Tumbuh Untuk Meningkatkan Produksi Umbi Mini Kentang 50. Komposisi, Proses, dan Penggunaan Jamur Sebagai Bahan Makanan Siap Saji dan Penambah Cita Rasa Makanan 51. Mahkota Dewa Sebagai Sediaan Anti Kanker 52. Makanan Sarapan Cepat Saji Bergizi dari Talas 53. Media Penyimpanan Bibit Lada Perdu yang akan Dikirim ke Lokasi Lain 54. Mempertahankan Senyawa Sulfur pada Tepung Bawang Merah 55. Mesin Pembeku Vakum untuk Produk Berkadar Air Tinggi 56. Mesin Pemilah Kayu Konstruksi 57. Mesin Pemingsan Udang dan Ikan 58. Mesin Pemisah Daging dan Tulang Ikan 59. Mesin Pengelompokkan Buah Berdasarkan Besar 60. Mesin Perontok dan Pengupas Biji Hotong 61. Minuman Fungsional Antanan (Centenna Asiatica L. Urban) 62. Minuman Kesehatan dari Rempah-Rempah 63. Minuman Kesehatan Ekstrak Ganoderma Lucidum 64. Minyak Buah Merah sebagai Sediaan Imunostimulan 65. Modifikasi Karet Trans-1,4-Isoprena dengan Anhidrida Maleat dan Pemanfaatannya Sebagai Perekat dlam Pembuatan Kayu Lapis 66. Papan Komposit Dari Serbuk Kayu dan Plastik Daur Ulang 67. Papan Partikel dari Limbah Padat hasil Penyulingan Minyak Akar Wangi (Vetiveria zizanoides stapt) 68. Pemanfaatan Lemak Tengkawang Sebagai Subtituen Malam pada Pembuatan Lipstik 69. Pemanfaatan Wortel Sebagai Bahan Baku Vegetable Leather Bergizi Tinggi 70. Pemberi Pakan Ikan/Udang Otomatis 71. Penggunaan Serbuk Curcuma domestica untuk Pembuatan Sediaan Farmasi untuk Mencegah dan Mengobati Eimeria sebagai Penyebab Koksidiosis pada Ayam 72. Peningkatan Indeks Viskositas Minyak Jarak sebagai Bahan Dasar Pelumas melalui Proses Dehidrasi dengan Katalis Natrium Bisulfat 73. Perahu Alat Pemanen dan Pengendali Eceng Gondok 74. Perbaikan Kualitas Kayu Sawit (Elaeis guineensis Jacq) dengan Teknik "KomPress" 75. Produksi Asam Hialuronat pada Kultivasi Semi Sinambung dengan Menggunakan Streptococcus Zooepidemicus 76. Produksi Bioplastik PHA (Poly Hydroxy Alkanoat) Menggunakan Media Hidrolisat Pati Sagu
64
Lampiran 1. Invensi yang terdaftar di Dit.RKS IPB (lanjutan 2) 77.
Produksi Emulsifier Dari Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Dengan Enzim Lipase In Situ 78. Produksi Siklodekstrin dari Pati Garut 79. Proses dan Komposisi Mie Instan dari Pati dan Gluten Jagung 80. Proses Efisiensi untuk Produksi Stek Mini dari Stek Mikro Tanaman Kentang 81. Proses Fragmentasi Buatan pada Budidaya Karang Masif untuk Produksi Massal Karang Masif 82. Proses Hidrolisis Inulin Umbi Dahlia untuk Menghasilkan Sirup Fruktosa 83. Proses Menghilangkan Bau Busuk Limbah Pengolahan Ikan dan Pupuk yang Dibuat dari Limbah Pengolahan Ikan yang Telah Dihilangkan Bau Busuk dan Ditingkatkan Kandungan Haranya 84. Proses Pemurnian Nira dengan Kemurnian Gula yang Tinggi 85. Proses Pengeringan Kemoreaksi serta alat Pengering yang Digunakannya 86. Proses Peningkatan Kualitas Kayu dengan Senyawa Khitosan 87. Proses Pra-Penyusutan Kayu untuk Mempercepat Pengeringan dan Mencegah Cacat dalam Proses Pengeringan dengan Kilang Pengering Sederhana 88. Proses Produksi dan Pemurnian Selulosa Mikrobial untuk Membran Mikrofiltrasi 89. Proses Produksi Gelatin dari Kulit Sapi Menggunakan Metoda Ekstraksi Bertahap 90. Proses Produksi Sari Buah Pala Instan 91. Proses Produksi Surfaktan Dietanolamida (Surfaktan DEA) dari Asam Lemak minyak Inti Sawit 92. Proses Produksi Tahu Tepung Whey Tahu dengan Teknik Pengeringan Semprot (Spray Drier) 93. Proses Produksi Umbi Bibit Kentang dari Stek Mini 94. Proses Sintesis Mono- dan Di- Asilgliserol dari Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) dengan Cara Gliserolisis Kimia 95. Protease Rekombinan yang Mengandung Gen Protease Bacillus pumilus lokal 96. Rancang Bangun Bioreaktor Unggun Diam untuk Reaksi Enzimatik dengan Sistem Daur Ulang 97. Rolling Oil Berbahan Dasar Minyak Jarak 98. Rolling Oil Berbahan Dasar Minyak Sawit 99. Sintesa Asam Risinoleat dan Monorisinoleat melalui Hidrolisis Situ Minyak Jarak dalam Biji Jarak 100. Sistem Pendingin Dengan Fluida Kerja Air Murni 101. Sistem Resirkulasi dan Sistem Penghangatan Air untuk Pembenihan Ikan 102. Suplemen Beras 103. Suplemen Omega-3 pada Pakan Ayam untuk Produksi Telur DHA 104. Teknik Rekayasa Pemadatan Kayu 105. Teknologi Pembuatan Gula Palma Cair dengan Proses Inversi parsial oleh Asam 106. Teknologi Pembuatan Konsentrat Protein Ikan Cucut Berstekstur Daging serta Aplikasinya dalam Pembuatan Sosis dan Burger 107. Teknologi proses Pembuatan Lembaran Bioplastik dari Poly Hidroksi Alkanoat (PHA) dengan Penambahan Dimetil Phtalat 108. Teknologi Silva Aeroponik untuk Penumbuhan Akar 109. Tugal Semi Mekanis 110. Unit Pengering dengan Tenaga Surya Angin dan Biomassa Sumber : Dit. RKS, 2011 (Data diolah)
65 Lampiran 2. Kuesioner penelitian untuk inventor
KUESIONER PENELITIAN UNTUK INVENTOR Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian dalam rangka penulisan Tesis program pasca sarjana yang dilakukan oleh : M. Syaefudin A. (H251080061). Program Mayor Ilmu Manajemen Pascasarjana, FEM IPB, berjudul "Strategi Komersialisasi Produk Invensi IPB" Bapak/Ibu/Saudara diminta menilai dan mengisi kondisi invensi saat ini Terima kasih atas bantuan dan kerjasama bapak/ibu, saudara/i.
A 1
Responden Nama
:
2
Jabatan/ No kontak
:
B 3
Produk Nama Invensi
:
4
Inventor/Tim Inventor
:
5
Kapasitas produksi Kapasitas produksi ideal Jenis Invensi
:
6 7
8
9
10 11
:
a b c Tahapan hasil invensi a b c d e f Harapan / a rekomendasi/prioritas b bentuk usaha c komersialisasi hasil d invensi e Pasar a
Segmen/ target pasar Perkiraan kebutuhan kelayakan investasi tidak termasuk tanah & bangunan
/
b c a b
Produk fisik (barang) Proses (Jasa) Produk Ffisik dan proses (barang dan jasa) Inisiasi/tahap penelitian Skala Lab/Uji lapang Pilot project Siap pakai Semi komersial Komersial Usaha baru (wirausaha mandiri, kelompok dsb.) Joint Lisensi Penjualan (jual putus) lainnya, sebutkan… Pasar Industri (Corporate) (Busines to Corporate (B2B)) Pasar Konsumen (Business to Consumen(B2C)) Pasar Industri & konsumen Pasar massal Kelompok spesifik, sebutkan…..
c
Beberapa kelompok, sebutkan…
a b c d
Mikro (< Rp 50 juta) Kecil (Rp 50 ‐ Rp 500 juta) Menengah (Rp 500 juta ‐ Rp 10 milyar) Besar (> Rp 10 M)
66 Lampiran 2. Kuesioner penelitian untuk inventor (lanjutan1 ) Pemetaan/ Penilaian
Atribut
1
Tren Nilai Penjualan (Pertumbuhan Pasar)
2
Ukuran Pasar (produk atau produk turunanya)
3
Perkiraan jangkauan produk hasil invensi
4
Sifat penjualan hasil invensi (waktu /musiman)
5
Sifat inovasi
6
Kompetisi untuk produk sejenis
7
Biaya untuk edukasi konsumen
8
Ketersediaan Bahan baku
Sedang menurun Pasar statis Tumbuh sebanding dg pertumbuhan penduduk Tumbuh lebih besar dari pertumbuhan penduduk Tumbuh sangat pesat Kurang dari Rp 100 juta/tahun Antara Rp 100 ‐ Rp500 juta/tahun Antara p 500 juta ‐ Rp 2,5 Milyar /tahun Antara Rp 2,5 Milyar s/d Rp 50 Milyar /thn Diatas Rp 50 Milyar /thn Lokal Beberapa kota Regional Nasional Internasional Penjualan terpusat pada 1 bulan Terpusat pada musim tertentu Kadang‐kadang bersifat musiman Pengaruh musiman sedang Tidak ada pengeruh musiman Sangat tidak atraktif Tidak atraktif
Penilaian Posisi
Netral Atraktif Sangat Atraktif Didominasi 2‐3 merek utama Didominasi 1 merek dan pengembang
Terbagi diantara banyak merek mediocre Ada 1 merek yang sedang berkembang Tidak ada yang memiliki kesamaan target Sangat tinggi Tinggi Rata‐rata Rendah Sangat rendah Bahan baku sulit didapatkan Bahan baku ada tapi jauh Bahan baku ada tapi terbatas Bahan baku mencukupi Bahan baku berlimpah
Nilai Keterangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
67 Lampiran 2. Kuesioner penelitian untuk inventor (lanjutan 2) 9
Pengembangan Teknologi
1
Tidak memiliki kapabilitas dan fasilitas Kapabilitas dan fasilitas bisa diusahakan tetapi susah
3
kapabilitas dan fasilitas dari luar
4
Memiliki kapabilitas dan fasilitas
2
10 Perlindungan Produk
11 Harga pokok /manufacturing cost/ biaya produksi dibanding produk yang sudah ada/sejenis 12 Sumber pendanaan untuk kelanjutan hasil invensi
13 Resiko gagal komersialisasi
14 ROI/BEP (jangka waktu pengembalian modal)
komentar / saran / catatan:
5
Kapabilitas dan fasilitas memadai
1
Mudah ditiru siapa saja
2
Mudah ditiru perusahaan besar
3
Dapat ditiru tetapi lebih sulit
4
Hanya perusahaan besar yang bisa meniru dengan beberapa kesulitan
5
Hanya perusahaan besar tetapi dengan banyak kesulitan
1
Jauh lebih mahal
2
Sedikit lebih mahal
3
Kurang lebih sama
4
Lebih murah sedikit
5
Jauh lebih murah
1
Tidak ada gambaran
2
Ada gambaran
3
Ada beberapa target tetapi belum dijajagi
4
Sedang dalam tahap penjajagan
5
Sudah ada kontrak
1
Sangat Tinggi
2
Tinggi
3
Sedang
4
Rendah
5
Sangat Rendah
1
>10 tahun
2
5‐10 tahun
3
3‐5 tahun
4
1‐3 tahun
5
Sudah ada kontrak
66
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar
KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini digunakan sebagai bahan dalam penyusunan thesis dengan judul “STRATEGI KOMERSIALISASI PRODUK INVENSI MAKANAN-MINUMAN IPB” Dilakukan oleh M. Syaefudin A. (H251080061). Program Ilmu Manajemen Pascasarjana IPB. Terima kasih atas kesediaan mengisi kuesioner ini 1. IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Jabatan /Keahlian
:
No kontak
:
2. PENDAHULUAN Kuesioner ini terdiri dari 4 bagian yaitu : Bagian 1. Identitas Responden Bagian 2. Pendahuluan Bagian 3. Definisi Bagian 4. Kuesioner 4.1. Strategi Komersialisasi KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK yang efektif. 4.2. Strategi Komersialisasi KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH yang efektif. 4.3. Strategi Komersialisasi KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL yang efektif Hasil survey pendahuluan ke inventor 32 produk invensi makanan minuman (Dit.RKS, 2009 Teknologi IPB untuk Industri bidang Makanan dan Minuman) dengan analisis Klaster memunculkan 3 klaster yaitu : Klaster 1. Dengan ciri entry barier rendah (perlindungan produk mudah ditiru, kebutuhan investasi dapat mikro atau kecil), ukuran pasar kecil ( < 500 jt/tahun), inventor memiliki kapasitas untuk mengembangkan teknologi, bahan baku memadai disebut KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK. Contoh : Es krim susu kedelai, olahan jeruk medan, yogo fit, coco fit, manado latte, soy fit, sweet potato, aneka olahan susu sapi, minuman sari kacang hijau, sirup honey vinegar, mie jagung, pengawet kitosan, pudding rumput laut, black forest rumput laut, ekstraksi vanili, suplemen beras, tropical fruit Klaster 2. Dengan ciri entry barier sedang (perlindungan produk lebih sulit ditiru (perusahan besar), kebutuhan investasi menengah), ukuran pasar (100 juta – 2.5 Milyar), inventor memiliki kapasitas pengembangan teknologi produksi terbatas disebut KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH. Contoh: wortel lembaran, starter yoghurt, bubuk cincau, ekstraksi propolis Klaster 3. Dengan ciri entry barier rendah ( perlindungan produk mudah ditiru, kebutuhan investasi dapat mikro atau kecil), ukuran pasar ( < 100 juta pertahun), bahan baku terbatas dan spesifik lokal disebut KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL. Contoh : makanan cepat saji dari talas, sari buah pala instan fish snack, ikan asap duri lunak, minuman saga telik, saus tiram kaya omega3, sari buah murbey, nugget kijing, minuman antanan, mikroenkapsulat sawit merah Masing-masing klaster mungkin memiliki perbedaan prioritas strategi agar strategi komersialisasi lebih efektif.
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 1) 3. a.Definisi : Level Faktor Pemasaran : Produksi
:
SDM
:
Finansial
:
Level Aktor Inventor
:
PT
:
Pebisnis
:
Pemerintah
:
Level Tujuan Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Dampak Jangka panjang
: :
:
Potensi pasar, jenis produk, strategi pemasaran menjadi pertimbangan dalam mencapai strategi yang efektif Pengembangan produksi (teknologis, teknis, lokasi), ketersediaan bahan baku lokal skala komersial, menjadi pertimbangan untuk mencapai strategi yang efektif leadership, networking, jiwa entrepreneurship, kemampuan inventor menjadi pertimbangan untuk mencapai strategi yang efektif Biaya komersialisasi, sumber pendanaan, profitabilitas menjadi pertimbangan untuk mencapai strategi yang efektif inventor mengembangkan produk juga memikirkan pasar yang tepat, pengembangan produk (inovasi), mengembangkan kapasitas networking/menjadi entrepreneur PT dapat berpartisipasi dalam mencarikan pasar (dalam hal ini dilakukan oieh Dit.RKS), mengembangkan kapasitas inventor melalui pelatihan, temu bisnis atau mencarikan insentif scale up berpartisipasi dalam mencarikan pasar dan pemasok, mengembangkan industri lama atau baru berpartisipasi dalam mencarikan pasar misal sebagai oleh-oleh khas daerah,memberikan insentif,mengembangkan wirasusaha baru Komersialisasi diharapakan dapat meningkatkan pendapatan untuk inventor, perguruan tinggi, pebisnis maupun pemerintah Komersialisasi membutuhkan biaya, komersialisasi produk yang tepat dapat mengefisienkan biaya, produksi dapat lebih murah dari yang sudah ada. Hal ini menjadi pertimbangan para pelaku Komersialisasi produk dapat meningkatkan citra, menambah lapangan kerja/wirausaha dan memberikan nilai tambah
Level Skenario Level ini terkait dengan tujuan peningkatan pendapatan, efisiensi biaya, dan dampak jangka panjang Usaha baru : Usaha baru dapat diusahakan oleh inventor dengan mahasiswa atau satuan usaha di level fakultas/universitas bila memiliki kemampuan untuk mengusahakan. Lisensi : Produk yang dipatenkan dan inventor tidak mau repot, dapat menggunakan skema ini. Penjualan : Produk yang tidak dipatenkan tetapi inventor menguasai teknologi/prosesnya (jual putus) dapat mengembangkan dengan skema jual putus Joint : Produk yang membutuhkan pengembangan dan mengharuskan inventor ambil bagian maka dapat dikembangkan dengan join (finansial, produksi, pemasaran atau SDM)
b. Penilaian /Pembobotan 1. sama penting 3. sedikit lebih penting 5. lebih penting 7. sangat lebih penting 9. mutlak lebih penting 2,3,4,6,8 nilai ragu-ragu diantara keduanya
68
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 2) Strategi Komersialisasi Produk Invensi Makanan Minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK yang Efektif Berilah tanda checklist (√) pada penilaian yang dianggap tepat pada pernyataan berikut 1 Faktor Bandingkan tingkat kepentingan faktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK Sama Bila sebelah kanan lebih Bila sebelah kiri lebih penting penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pemasaran Produksi Pemasaran SDM Pemasaran Finansial Produksi SDM Produksi Finansial Finansial SDM 2 Aktor 2.1.Pemasaran Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari aspek pemasaran Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 2.2.Produksi Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari aspek produksi Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 2.3.SDM Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKSI PRODUK dari aspek sumber daya manusia Sama Bila sebelah kanan lebih Bila sebelah kiri lebih penting penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 3) 2.4.Finansial Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari aspek finansial Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perguruan Inventor Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 3 Tujuan 3.1. Inventor Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari sisi inventor Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan Efisiensi biaya pendapatan Peningkatan Dampak Jangka pendapatan Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka Panjang 3.2. Perguruan Tinggi Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari sisi Perguruan Tinggi Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan Efisiensi biaya pendapatan Peningkatan Dampak Jangka pendapatan Panjang Dampak Jangka Efisiensi biaya Panjang 3.3.Pebisnis Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari sisi Pebisnis Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan Efisiensi biaya pendapatan Peningkatan Dampak Jangka pendapatan Panjang Dampak Jangka Efisiensi biaya Panjang
70
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 4) 3.4.Pemerintah Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari sisi Pemerintah Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan Efisiensi biaya pendapatan Peningkatan Dampak Jangka pendapatan Panjang Dampak Jangka Efisiensi biaya Panjang 4 Skenario 4.1.Peningkatan pendapatan Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari tujuan peningkatan pendapatan Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kanan penting dibanding sebelah kiri 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint 4.2.Efisiensi biaya Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari tujuan efisiensi biaya Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint 4.3.Dampak Jangka Panjang Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari tujuan dampak jangka panjang Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 5) Strategi Komersialisasi Produk Invensi Makanan Minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH yang Efektif Berilah tanda checklist (√) pada penilaian yang dianggap tepat pada pernyataan berikut 1 Faktor Bandingkan tingkat kepentingan faktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH Sama Bila sebelah kanan lebih Bila sebelah kiri lebih penting penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pemasaran Produksi Pemasaran SDM Pemasaran Finansial Produksi SDM Produksi Finansial Finansial SDM 2 Aktor 2.1.Pemasaran Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari aspek pemasaran Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 2.2.Produksi Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari aspek produksi Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 2.3.SDM Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKSI PRODUK dari aspek sumber daya manusia Sama Bila sebelah kanan lebih Bila sebelah kiri lebih penting penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah
72
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 6) 2.4.Finansial Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari aspek finansial Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perguruan Inventor Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 3 Tujuan 3.1. Inventor Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari sisi inventor Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan Efisiensi biaya pendapatan Peningkatan Dampak Jangka pendapatan Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka Panjang 3.2. Perguruan Tinggi Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari sisi Perguruan Tinggi Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan Efisiensi biaya pendapatan Peningkatan Dampak Jangka pendapatan Panjang Dampak Jangka Efisiensi biaya Panjang 3.3.Pebisnis Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari sisi Pebisnis Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan Efisiensi biaya pendapatan Peningkatan Dampak Jangka pendapatan Panjang Dampak Jangka Efisiensi biaya Panjang
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 7) 3.4.Pemerintah Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari sisi Pemerintah Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan Efisiensi biaya pendapatan Dampak Peningkatan Jangka pendapatan Panjang Dampak Jangka Efisiensi biaya Panjang 4 Skenario 4.1.Peningkatan pendapatan Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari tujuan peningkatan pendapatan Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint 4.2.Efisiensi biaya Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari tujuan efisiensi biaya Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kanan penting dibanding sebelah kiri 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint 4.3.Dampak Jangka Panjang Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari tujuan dampak jangka panjang Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint
74
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 8) Strategi Komersialisasi Produk Invensi Makanan Minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL yang Efektif Berilah tanda checklist (√) pada penilaian yang dianggap tepat pada pernyataan berikut 1 Faktor Bandingkan tingkat kepentingan faktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL Sama Bila sebelah kanan lebih Bila sebelah kiri lebih penting penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pemasaran Produksi Pemasaran SDM Pemasaran Finansial Produksi SDM Produksi Finansial Finansial SDM 2 Aktor 2.1.Pemasaran Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari aspek pemasaran Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 2.2.Produksi Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari aspek produksi Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 2.3.SDM Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKSI PRODUK dari aspek sumber daya manusia Sama Bila sebelah kanan lebih Bila sebelah kiri lebih penting penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 9) 2.4.Finansial Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari aspek finansial Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perguruan Inventor Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 3 Tujuan 3.1. Inventor Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari sisi inventor Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan Efisiensi biaya pendapatan Peningkatan Dampak Jangka pendapatan Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka Panjang 3.2. Perguruan Tinggi Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari sisi Perguruan Tinggi Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan Efisiensi biaya pendapatan Peningkatan Dampak Jangka pendapatan Panjang Dampak Jangka Efisiensi biaya Panjang 3.3.Pebisnis Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari sisi Pebisnis Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan Efisiensi biaya pendapatan Peningkatan Dampak Jangka pendapatan Panjang Dampak Jangka Efisiensi biaya Panjang
76
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 10) 3.4.Pemerintah Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari sisi Pemerintah Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan Efisiensi biaya pendapatan Peningkatan Dampak Jangka pendapatan Panjang Dampak Jangka Efisiensi biaya Panjang 4 Skenario 4.1.Peningkatan pendapatan Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari tujuan peningkatan pendapatan Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kanan penting dibanding sebelah kiri 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint 4.2.Efisiensi biaya Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari tujuan efisiensi biaya Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint 4.3.Dampak Jangka Panjang Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari tujuan dampak jangka panjang Sama Bila sebelah kiri lebih penting Bila sebelah kanan lebih penting penting dibanding sebelah kiri dibanding sebelah kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint
Lampiran 4. Contoh perhitungan AHP A
Pengolahan Horizontal Matriks judgment
Matriks Normalisasi F2
F3
F4
Row sum
Faktor
F1
F2
F3
F4
Faktor
F1
F1
1
3
1
3
F1
3/8
3/7 1/4 6/11
1.60
0.40
F2
1/3
1
1
1/2
F2
1/8
1/7 1/4 1/11
0.61
0.15
F3
1
1
1
1
F3
3/8
1/7 1/4 2/11
0.95
0.24
F4
1/3 2 2/3
2
1
1 5 1/2
F4
1/8
2/7 1/4 2/11
0.84
0.21
F1
F2
F3
F4
Faktor
F1
F2
F3
F4
Row sum
0.40
0.15
0.24
0.21
1
3
1
3
F1
0.40
0.45
0.24
0.63
1.72
0.13
0.15
0.24
0.11
0.63
Total
7
4
Total Faktor F1 F2
1/3
1
1
1/2
F2
F3
1
1
1
1
F3
0.40
0.15
0.24
0.21
1.00
F4
1/3
2
1
1
F4
0.13
0.30
0.24
0.21
0.88
Total
VP
Row sum
1.72 0.63
average row sum
0.40 ( : )
0.15
λ
4.30 ( = )
4.13
1.00
0.24
4.21
0.88
0.21
4.19
λ max= (4.30 + 4.13 + 4.21 + 4.19)/4 = 4.21 konsistensi index CI= (λmax‐4)/3 = (4.21‐4)/3 = 0.07 Nilai Random untuk CI untuk n=4 adalah 0.89 konsistensi rasio CR= C1/0.89 = 0.07/0.89 = 0.08 Konsistensi rasio yang bisa diterima < 10 % Lanjutan
VP aver age row sum
KET : F1 :
Pemasaran
F2 :
Produksi
F3:
SDM
F4:
Finansial
78
Lampiran 4. Contoh perhitungan AHP (lanjutan 1)
B
Pengolahan Vertikal Total prioritas Aktor 1 FAKTOR Faktor
VP
F1
0.40
F2
0.15
F3
0.24
F4
0.21
2.1. Pemasaran AKTOR
2.2. Produksi VP
AKTOR
2.3. SDM VP
2.4. Finansial
AKTOR
VP
AKTOR
A1
0.13
A1
0.25
A1
0.64
A1
A2
0.37
A2
0.18
A2
0.15
A2
A3
0.43
A3
0.47
A3
0.16
A3
A4
0.07
A4
0.10
A4
0.05
A4
VP 0.05 0.19 0.17 0.59
Prioritas Aktor adalah sebagai berikut : (Perkalian matriks) VP F1
VP F2
VP F3
VP F4
VP FAK TOR
A1
0.13
0.25
0.64
0.05
0.40
0.25
A2 A3
0.37 0.43
0.18 0.47
0.15 0.16
0.19 0.17
0.15 0.24
A4
0.07
0.10
0.05
0.59
0.21
0.25 0.32 0.18
KET : F1 : F2 : F3: F4:
Pemasaran Produksi SDM Finansial
A1: A2: A3: A4:
VP AKTOR
Inventor Perguruan Tinggi Pebisnis Pemerintah
Lampiran 4. Contoh perhitungan AHP (lanjutan 2) C Pendapat Gabungan Responden Setelah rasio konsistensi di bawah 10 % maka pendapat dapat di gabungkan menggunakan rataan geometrik Pendapat A
Pendapat C F1
F2
F3
F4
F1
F2
F3
F4
F1
1
3
1
3
F1
1
9
3
5
F2
1/3
1
1
F3
1
1
1
1/2
F2
1/9
1
1/5
1/7
1
F3
1/3
5
1
2
F4
1/3
2
1
1
F4
1/5
7
1/2
1
F1
F2
F3
F4
F1
F2
F3
F4
F1
1
1
1
1
F1
1
2
5
6
F2
1
1
1
1
F2
1/2
1
5
3
F3
1
1
1
1
F3
1/5
1/5
1
3
F4
1
1
1
1
F4
1/6
1/3
1/3
1
Faktor
Pendapat B Faktor
Faktor
Pendapat D Faktor
Matriks gabungan Faktor
F1
F2
F3
F4
KET :
F1
1.00
2.71
1.97
3.08
F1 :
Pemasaran
F2
0.37
1.00
1.00
0.68
F2 :
Produksi
F3
0.51
1.00
1.00
1.57
F3:
SDM
F4
0.32
1.47
0.64
1.00
F4:
Finansial
Misal baris 1 kolom 2 ( 1,2) = ( 3*1*9*2) ^ ( 1/4) = 2.71 Setelah di gabung dilakukan pengolahan horizontal