Laba Pengakuan,
Pengukuran
dan
pelaporan
laba
perusahaan dan komponennya dianggap merupakan salah satu tugas akuntansi yang penting bahkan yang paling penting. Pemakaian mengambil
pelaporan
keputusan
keuangan
dalam
yang
hubungannya
harus dengan
perusahaan hampir selalu berurusan dengan pengukuran keberhasilan perusahaan dalam menggunakan sumber yang terkait pada operasinya. Apakah aktivitasnya sudah meningkat? Apakah hasil yang kemungkinan besar akan dicapai pada tahun-tahun mendatang? Dan masing banyak pertanyaan-pertanyaan laun yang meningkat laba itu sendiri. Laba sebagian besar dinyatakan sebagai keuntungan atu kelebihan dari suatu jumlah yang biasanya dinilai dengan uang. Kebanyakan tujuan perusahaan adalah bagaimana mendapatkan laba tersebut secara optimal. Oleh karena itu laba merupakan hal yang paling penting dalam perusahaan, sehingga merupakan salah satu tujuan perusahaan.
Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
Salah satu cara dalam perusahaan yang memproduksi barang
untuk
meningkatkan
laba
adalah
dengan
melakukan peningkatan penjualan untuk itu pembelian akan meningkat, persediaanpun akan bertambah, sehingga diperlukanlah penilaian atas persediaan yang lazim dipergunakan dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. 1.
Pengertian laba Laba sangat penting bagi suatu perusahaan, karena
berhasil atau tidak suatu perusahaan pada umumnya diukur dengan laba yang diperoleh. Adapun pengertian laba itu sendiri menurut para ahli ekonomi beraneka ragam, jelasnya penulis akan megutip beberapa pendapat tentang laba tersebut: Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Emil Salim (2002:40) menyatakan bahwa: “Keunt ungan adal ah kenai kan ekui t as ( akt i va ber s i h) sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi peripheral atau insedentil dan dari semua transaksi serta kejadian
lainnya
dan
situasi
yang
mempengaruhi
perusahaan selam suatu periode kecuali yang berasal dari pendapat anat aui nves t as iol ehpemi l i k. ”
Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
Selanjutnya C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve dan Philip E.Fees yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan (1999:2) menyatakan sebagai berikut: “Keunt ungan at au l aba s el i s i h di ant ar aj uml ah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk memberikan sumber daya dalam menghasilkan barang at auj adat er s ebut . ” Dari pernyataan diatas ini dapat diketahui bahwa penghasilan dapat dibagi dua yaitu: 1. Laba yang sudah direalisasi yaitu laba yang terjadi dari transaksi penjualan 2. Laba yang belum direalisasi yaitu laba yang terjadi karena
pertambahan
kekayaan
sebagai
akibat
kenaikan nilai aktiva dan belum terjadi transaksi. Sedangkan
menurut
Standar
Akuntansi
Keungan
(2002:25) pengertian laba terdiri dari dua konsep yaitu: 1. “Pemel i har aan modalkeuangan,di mana l aba hanya diperoleh kalau jumlah financial (uang) dari aktiva bersih pada akhir periode melebihi financial atau uang dari aktiva bersih pada awal perdiode, setelah konstibusi dari perusahan memiliki selama satu per i ode. ”
Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
2. “Pemel i har aan modal f i s i k, di mana l aba hanya diperoleh kalau kapasitas produtif fisik (kemampuan usaha) pada awal periode, setelah konstribusi dari para pemi l i ks el amas at uper i ode. ” Berikut ini komponen unsur-unsur laba yang terdiri dari: a.
Pendapatan yaitu arus masuk atau pemanbahan lain atas aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajibankewajibannya (kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas.
b.
Beban yaitu arus keluar atau pemakaian lain aktiva atau terjadinya kewajiban (kombinasi keduanya) yang berasal
dari
pemberian
penyerahan jasa,
atau
atau
produksi
pelaksanaan
barang,
jasa
atau
pelaksanaan aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi init berkelanjutan dari suatu entitas c.
Keuntungan yaitu kenaikan suatu entitas atau aktivitas besih yang berasal dari transaksi peripheral atau insidental pada suatu entitas dan dari transaksi lain dan kejadian seta situasi lain yang mempengaruhi entitas kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi pemilik.
Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
d.
Kerugian adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi peripheral atau insedental dari semua transaksi lain kejadian serta situasi lain yang mempengaruhi entitas kecuali yang dihasilkan dari beban atu distibusi kepada pemilik
Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.