1 LA PO RAN PENEUTIAN KOHVERSI AGAMA < D.\RI NON!SLAM KE ISlAM > STUD! KASUS DI MASJJD AGUNG AL-AZHAR DAN MASJID SUNDA KELAPA DK! JAKARTA TIM PENEL.IT...
lion Is~$.m ke .L;::;.1.a.iu v·Rn,,· gUng. A]:..;A.zha.r Ke}:la;y:<)rari: Baru Da.r:i..:hasiJ.riYa banyakpersoalan y&1g me1ns.l'ik sa perlu. un'\;µk .diadakan penelitian lar1jutan. 1 :PadEl.''ta.hun 1989 ad.a. kesempa·t;an dan fasilJ..ta.s yang memu~:~±i~~;) .~f~~ - -- -:" -x:-<-- - - : - -- --_--_-: _:_ - - - - _ ---_- -__-_, kan. peneli'\;4~ lanjutan terse but dan berha,sil dilaji:~an8,ka.n .p1:1.µ1:1•..IJ'U."".' lan Juni s/d September 1989. dengan ha.sil sebagaimana tersl.lS~ , •....,,,, bµ.ku Lape~~. ini. Peneli tian terse but berhasil berkat ker.jasama f:i;hak-fih8,kyangterkait, antara lain: 1. B,apakR~ktor IAIN Sys,rif I-Iid.ayatullall. Jaka,rta. yang.me.nyi~d:i.aJcan.J>. dana• .. --: - _ >-, .: - ---" :;;~)~_ ---2. Bap8,k GubernUl' .DKI Jakarta ys.ng mengel'Ua:i:-kan peneli tian ini. · J. Pengurus Mas jid Agung Al-Azhar dan l'llas j id Sunda "'"·'""'!-'"" Y:El.l'.ll!li1:~11e,.;: ny?,n'\;u.ni dan memberikari: Cl.ata-'d.'-1.ta · dan informasi pehelitian. · 4. l?arat;.nggota TimPenelitiyang merencana.kan, melaksanakan ~eliisB.i~tugas-tuga.s4J1'a. ciengan sungguh-sungguh. . . Oleh karena itu,-.. pad.~ kes om patan ini katni · merty:an:tpsj_!l:i;,n v,..••• ~·~s:i.h El.tas perhatian dan, partisipasi mereka se.mua ctengan hal'.'a:da.J1 ', ;:/7-5?g;;?'//i~ ~.-.-:~~:....:-"' -:,'_~-"._._L.....::_,:::...;_,-.-~;..;.·.··
(DRS• DJABAL NOOR)!°"'
NIP •. 1500083'647.'
i
<
•I• TERMS.
OF .REFERENCE
II• DAFTARPERTANY:AAN
• • • • • • • •
• •
.
.·
·TAB~L .TABULAS I. DATA •
• '
Iii.· .• SK· .GUBERNUR · :KIJICI JAKARTA
• ' .
'
• • • •
• • • .• • • • • •
•
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
b~akang
rnasalal]; ..
Islam adalah agama universal dalam arti ber.laku di serget;Let tempat sepanjang zaman. Islam juga dikenal sebagai aga.ma v,,n,,. ""~"' Purna, dibawa oleh nabi Muhammad saw. untuk menjadi rahmat lurlihalam. Dengan demikian Islam semestimya akan diterima syarakat penduduk dunia di manapun mereka berada. Sejarah teiah membuldikan bahwa pengaruh da'wah Islamiyah < terhadap .ahli k.itab terutama pada zaman nab.i Muhammad saw. a.mat positif, sehingga banyak orang Yahudi dan orang Nasrani yang masuk Islam, . terma.suk para pendeta, para paderi da.n ahli ilmu penge.tallua.n. Hali.rii telah diisyara.tkan oleh ayat"-a.yat a.1-Qur'an kiyah seperti.: Al-An'am 114, al-Ra.'du 36, a.1-Isra' 107, .52 dan 53. Juga. surat-sura.t lYiadaniyah seperti: Ali Nisa. 162, da.l:lal--Ma.ida.h 82 - 84 .. Seja.uhmana perkembangan da'wah Islamiyah di Indonesia. ;u1.u.,..< •susnya di D.K.I. Jak:artabernilai positif seba.gaimana pada. zatnan nabi saw., hal ini dapa.t dilihat melaJ.ui agama dari non.Islam ke Islam. Maka studi atau penelitiari tentMg ···.·.·• k:onversi agama menjadi penting dan mena.rik terutama oagi agama.wah dan.lembaga-lembaga da'wah. Penelitian tentang konversi agama ini pernah dilakUkan-O::L~·J:ii~0~;~ Tim Penelitian Fa.1<:ultas Ushuluddin IAIN Syarif Hida.yatullah Jal{S.:t~.i;av• pada. tahun 1985. Peneli tian ta.hap awal i tu berusaha untuk. mei.ng(~tethtl:i. hal-hal a.tau faktor-fa.ktor yang mempenga.ruhi konversi agama. tian a.Wal itU telah ffi811ghasilkan keSimpulan bahWa k011V8rSi agama .LL•LI>. dapat terjadi ]l:a.rena faktor-faktor kondisional re~ponden, perkawinan dan dorongan keagamaan kesadaran responden.
....
-1-
Berdasarkan hasil peneli tian terdahulu, · .m'"'"'~' .dapa-t;. dif:i.sumf\'Ci; s:i.kan 0 8.hwa lcon~ersi agama d.~pat t\i;:';il:tdi lrarena·fakto:r..:raktor a. Daerah .IM;tur d.i mana responden di~suh dan d.ioesark.in.. h;, Mobilitastempat tinggal responden. c. Perbedaan agania yang dianut antara agama responden danag:aJ!ll:t•·· orang tua responden • .d .• P!:lildidikan responden. e. Pelrnrjaan respol;).d.en~ f;. · urnur responden. g• Perkawinan responden. h. Kesadaran.responden. 3 •. Hipotes_§:. a.
b. Ci
d.
Dari asu.n\si di atas, .maka dikemukakan hipote'Sa : Responden y(3.!lg diasuh dan dibesarkan di da.erah lrultur. '---"~ rongan untukkonversf agama. lebih tinggj. dari padare:sp1DJ:'.l
e ~ Responden yang beker,ja di swasta, dorongdn untuk·•·.~<)n1rei~~jl. !~~~!~·~;ffl\!1:'. leoih tinggi dari pada riegeri. f ~ Re spondeh yang berumur ( 20 ...; 24 tah1..1n ) dan ( d,orongan unt\lk. konversi agarna lebih til1gg:i dari ,!,'"'·~"" rl~s1,ot1d,.~!n.i 11 ::,:i
e:~·;~~~~iwi.~[;,,;;~r~l.I
yang iierumur kurQ.ng dari 20 tab.un dan iebzi.h darik:;. g. Responden Wanita, dorongan untuk konv~rs.i aga.nia
leb:i.h tinggi dari pada re spondert laki-laki. h. Respbnden yang pernah .me.lakukan studi ajaran. agama Islam; an untukkonversi agama .karena kesadaran sendiri lebih.tihggi ri pada responden yang tidak pernah molalcukan stU.di • 4.
Tuj~J?_eneliti&1•
Penelitian ini bertujuan untuk menge'tahui : a. Faktor-faktor yang lobih don1inan yang dapat mendorong agama di antara faktor-faktor kondisional respdnden. b;. Seberapa besarprosentase konvorsi agama yang disebabkan oleh faktor perkawinan. c. Seberapa besar prosentase konversi agama karena kesadaran .r19s.ioorr"" den. 5.
~~
.yane.. dik1lmpulkan.
a. Data dasar. respondenmeliputi: jenis kelamin, um1..U', tempat besarkan/diasµh, mobilitas tempat tinggal, suku asal, status kaWinan, :;gama, pendidikan, pekerjaan dan pengalaman kerja. b. Data konversi agama karena perkawinan. c. Data konYersi agama ka.:b.ena kesadaran respondE)n• 6. Tef;nj.k pengumpulan data dan jwnlah responden. a;, Tehriik angket (kuesioner), b. Jumlah responden sebanyak 60 orang, 40 orang responden di.arn1bi.J: melalui masjid Sunda Kela.pa dan 20. orang diambil melalui m,:i.!'l··i·ia:·
Agung Al-Azhar, 7. Tehnik 12engolil.han data • Data hasi.l angket. ditabulasi, selanjutnya di8.nalisa (lesk:riptif analitis. ---00000;.. __
seca~a. 1 !£ii[;
B A.B II HA.SIL PENELITI.AN Konversi agama. dari non Islam k.e Islam yang diseJ:erigga!'.ak§rj.2:¥:;1:.~i~f proaesinya oleh.Masjid SundaKelapa d.ax1 .lllasjid Agung Ai Az;har a.:i.•:·~·a:"..;;.x. •;f>;(' k:arta, diwarnai oleh berbagai sebab. Jumlah responderi. orang, .terdiri .dari Wanita dan pria di antara usia reina~a sa. Anak.,..anak di bawah usia 15 tahun dan orang tu.a di ata.s tahun tidak terjaring dalam peneli tian ini. Tampali:nya pada ana.k·•a.ir:tal(:j dan orang tua,..;tua tidak terjadi konversi dan itu tercermin pada ua.sil pengumpulan data di lapangan. · . Dapat juga dilihat apakah sebelum:. konversi, beribadah atau tidak, dan konversi ini juga dilihat dari lakangkeluarga yang bersangktitan, bagaimana sikapnya ran aga.ma. sebelum masuk Islam, apakah ad<:J, yang mempunyai tel:'hadap agama orang tuanya atau tidak mempunyai kali. Kemungk:inan yang lain apakah responden sebelum konversi rasak:an ada haj.-hal yang tidak disetujui berkenaan dengan agama yang dianutnya., atau hal-hal yang rumit yang tidak dapat sehingga para responden mer1cari jalan untuk memuaskan batinnya sionya). . Sikap responden kepa.da pernimpin agama yang dianutnya. di teliti apakah ada yar1g nierek:a sukai a tau tidak, sehingga mengambil keputusan untuk melakuka.."l konve.rsi• ME!ndapat perhatian juga dalam penelitian inil' tingkat pen-; didikan dari responden, di teli ti apakah faktor berpendidikan .1:t::.••u•t:1.1•,ie menengah atau tinggi, ikut berperan .dalam proses terjadinya konV'er+ .. )';11;1, si. Pertanyaari selaJ:1jutn;y'a, apakah sebelum mereka me.lakukan konversi. telah. melakukan studi lebih da.hulu a tau tida.k, a tau a.i;1e,.•.•·.·;. kallskarena perasaan terteka.n atau karena ada peristiwa yang .L
-4-
K:emudiao. dari-macam...ma.ca.m.agamai.yang te,lahdianut; dari kalangan a..:. gamaapa yang banyak melakukan konversi. Ditinjau dari mobilitas responden, apakah tinggi renda.hnya angka perpindahan mempunyai hubungan dengan proses konversi; demi kian juga tempat asal atau tempat responden dibesarkan. Apakah desa dan kota i],rnt berperan dalam pelaksanD,an perpindahan agama ini. Untuk mengadakan penyederhanaa:.1 laporan ini, dari sejumlah ·. pertanyaan yang diajukan akan dilakvJmn pembahasan dengan melalui pendekatan tujuh aspek$ sedangkan variabel-variabel·yang lain akan aiangkat sebagai penunjang data yang telah dikelompokkan itu. Tujud1 aspek yang dimaksud s.dalah : r1.. Aspek usia. B. Aspek latar belakang keberagamaan keluarga. ::i. Aspek pendidikan. ), Aspek pekerjaan. ~.
Aspek j enis agama. ~. Aspek mobili tas. i. Aspek asal usul daerah. Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut. A •. Dit).p~u dari aspek US~lJ:· Di atas telah · dikemukakan bahwa banyak faktor penyebab t.ar..,. ,, jadinya konversi. Penelitian ini me!:lgambil jarak usia antara 15 iampai dengan usia 64 tahun dengan 10 kelompok interval. Dari data rang ditemukan frekuensi yang paling menonjol adalah antara us:i,a 25 i/d 29 tahun terjadi konversi sebanyak 20 orang yang berarti 33% lari seluruh responden. Frekuensi terbanyak nomor dua adalah mereka yang berusia ~tara 20 s/d 24 tahun, yaitu ,.berjumlah 15 orang atau 25% dari .se-. .uruh responden. Posisi nomor tiga yai tu 10 orang b~'rjarak us:ia· an- ·· ara 30 s/d 34 tahun, yang berarti 16 %dari seluruh responden. Jarak usia 35 s/d 39 tahun ada 4 orang yang berarti f/fo. Ja- . ak antara usia 40 s/d 44 tahun berjumlah 2 orang atau 3%. Begitu
-6-
ju.ga untuk jaralc u8.i.a 55 s/d 59 tahun. dan 60 s/d 64 tahun Sa.tiaa-·sa.rna 2 orang atau masing-masing 3%, dan satu orai1g untuk usia ber,jaralc 50 s/d 54 tahun berarti ·2% dan tidak ada satu responderJ.pun yang ber jaralc usia 45 s/d 49 tahun di de.lam tabel laporan tersebut (periksa tabel 2). Dilihat dari jenis kelamin, jwnlah perempuan lebih banyak yang mengadalcan konversi yai tu 3 7 orang a tau 62% dari seluruh respb£! den 1 sementara jwnlah laki-:lal<'i hanya 23 orang atau 3&/o. l\'Ienarik tuk d.i.tel.i.ti apa penyebabnya sehingga jwnlah perempuan lebih banyak melakukan.konversi dari pada laki,-laki (periksa tabel 1). Dari data di atas menarik ju.ga dipertanyakan mengapa tidalc ada konversi pada usia 45 dan 49 tahun, di mana'lpada usia terse but biasanya orang se- . dang berada dala.t1a tingkat paling produktif dalam.kehidl.l.pannya.
1Jll- ·
Dari apa yang dikemukatcan oleh data banyak menimbulkan p$r-' tanyaan kembali. Tilisalnya mengapa wani ta lebih. banyalc yang .. melakuk:an komrersi, apalcah karena .lebih mE•nghayati agama atau karerl.a tert,,.r;tk•·····.• kepada calon pasangannnya. B. Diti11j.§ill: dari asp<;Jk k_ebe:r;,~a_.i:n...'lan keluarSa•. Dari faktor penyebab (push factors maupun pull factors) koin•.'? versi, rilaka reaponden yang berasal dari keluarga yang cukiip rajin . . beribadah menduduki ranking teratas; dari 60 responden, yang cukl.l.p rajin beri.badah sebelwn memeluk Islam sebanyak 28 orang atau 47 .%. Ranking ke dua; didud.uki oleh pemelu.tc daJ:'.i keluarga yang kura.ng ra..; jin beribadah, berjwnlah 20 orang atau 33%; menyusul dari keluar'ga yang tidalc raj.in mengikuti iba:dah sejumlah 8 orang atau 13%. Res ,.. ponden yang. datang dari keluarga a.tiQat rajin beribadahberjwlilah 4 orang atau 7 %. Dari data irJ.i ditemukan bahwa res1Jonden. ySJi!g berasal. keluarga yang cukl.l.p rajin beribadah menduduki skala teratas. ME!n:i.!ll+: bu1kan tanda tanya, mengapa sampai terjadi demikian, ap8.kah
Hal yang. jl.l.ga .menarik ,ielah dap Islam sebe1um me1alrnkan konversi. Dari ~ebuiJ .ada 1ima kateg()ri, .· yaitu sikap netral, sena.ng, tidak senang da.n sencillg. Dari data yang ;ida.·.,~,,._.,. d:tk13~;3'.111i}i'>/, bahwa. yang mendU.duki ranld:ng pertama ialah responden ne:t;rai terhadap agama Islam, konversi dari kelbmpok atau 65% dari se1uruh responden, Kemudian responden yang tel:::,11 memiliki. ra:aa senahg de'n;;~a.r1:• ..... ~fi.i~~ ajaran Islam berjumlah 17 orang, berarti 281;; mE)nyusul kemudian ·'l"cii:!-' ponden yang sebclumnya bersikap kura.ng senang kepada Islam berjUIIu:cur:;;w·;. ~ orang a.tau 5 %. Ada.pun yang tidak. senang kepada Islam . . v-ersi ada 1 ora.tl.g a.tau 2°/o; dan tidak ada sama sek:ali ae'blit melakukan k,:.onversi dari sikap . ya.rig . ··.• . . bidakpeduliterha:dap Islam, }'erlu dipertanyakan iajs: peduliannya itu salah .satu sebab orang tidak perlu 111eJLC1H:llk•alL<~1?~t•(.~11!~
rcrsi.
.
Selanjutnya kesama:a.h atl'm perbedaa.n respoden ae.nuA.n . . .agama . . . :i.gama. orang tuanya sebelwn mereka niemeluk Islam jl.l.ga menj 9enelitian; demikian jl.l.ga dari keluarga ya.tl.g .beJ:'.agama a.pa efes·po:nden . . rang melakukan konversi .• Dapat dikemukakan bahwa score rEis1io11di>n . . rang saina agamanya dehgan agamaorang tuall;lra., dari ban'berjumlah 20 orang a.tei,u 23%~ dan dm'i kaU,anga.h K:9.t1ol:Lk beir~.µ1111): Lah 10 orang ata.ul7%; 10 orang a.tau 17% responde.11 Lari mereka yang agaJlk'l.nya tidak sama ·a.~n.gan a.gama orc.1.ng tu,a.nya:, ·~"·"'····· LSal dari kalatlgan Protestarl :i.ni. Menyusul ltemudian dari. J~a:Lai:igi:i.n,·• •······•••·:: :atolik yaxi.g tidak sa111a agamaJ:lya denga.n agama orang tuanya, .ni berjumlah 9 orang atey,.u 15% dari. seluruh. resporiden; KalangaJ.1 lu dan Budha yang berasal dari agama yang sama dengan agama or·axi.g.·•..• ;•.;·,>;.&! ;ua.nya masing'-masing 5 orang a.tau 8 %, dan d.ari 1.ama aga.rnariya dengan agama orang tuanya tercatat 13eqra.hg .da!'i iu;u.<,,..,., ••. • 'gan Hindu a.tau 2 %.
-8-· Dari apayang dikemukakan di atas dapat da.ri keluarga Protestan terjadi konversi sebanyak 50 % atau orang; dari keluarga Katolik 32 % atau 19 orang; dari keluarga Hindu 6 orang atau 10 % sedang dari kalangan Bua.ha 5 orang atau 8
fa•·
a• J!_:[._·j;j,pj_§:_\!_dar_i p.s l2~.ls.1!..E:E_ij.j.,S\:\..li~..!. JVIasalah yang diajukan ialah tingkat pendidikan responden, ada yang tamat Sekolah Dasar (SD), tidak tamat Sekolah Lanjutan . . Pertama (SLTP) dan tamat SLTP, tamat Sekolah Lanjutan tingkat Ata:s. ·. ( SLA) , Pendidikan Tinggi tamat dan ditambah masing-masing dari la-. wannya, yai tu tidak tamat. Konversi yang ditinjau dari aspek pendidikan memperlihatkan kecenderungan bahwa jumlah mereka yang berpehdidikan Tinggi dan tamat lebih banyak dari pada yang tidak ta.mat, yaitu 19 orang ati;iu 32% dari seluruh responden; posisi ke dua diduduki oleh mereka . . yang tamat SLA yaitu 18 orang atau 30 7;; ranking ke tiga diisi oleh pendidikan Tinggi tidak tamat sebanyak 8 orang atau 13%; kemudian · mereka yang tidak tamat SL A 6 orang atau HYh, yang terkecil ma .,. sing.,-masing dari SLP tamat dan SLP tidal" tamat serta SD tamat sebanyak 5 orang a tau 5"h. Dari data yang dikemukakan di atas diketahui bahwa.pengaruh· pendidikan tinggi yang tamat menduduki ranking teratas; dari score. inijelas bahwa keberhasilan pendid.ikan lebih besa.r pengarulinya terhadap .proses konversi. Mengundang masalah untuk diperta.nyaka.n apakah semakin rasli:onal tingkat pemikiran seseorang itu makin terangsang untuk mencari agama yang rasional (periksa tabel 8). Dapat dita:mbahlcan di sini bahwa dat:i.:.data responden yang s.ebe.lum masuk Islam tidak mengalarni persoalan-persoalan rumit yang membuat bing.mg ada 41 orang atau 68%; dan yang pernah mengalarni persoalan rumit sebanyak 19 orang atau 32 % (periksa tabel .19) • Dari ungkapan data-data ini maka dapat dijelaskan bahV'la pendid.i.kan memegang peran di dalam konversi, begitu juga kondisi psikis para responden ternyata bukan orang yang dirundung kerumitan, melainkan
D. J?_:i,.t_:i;,_n;jau d~:a.spek ;eeke:i;:.,i\I~• · Dari h.asil penGlitian maka, p"'r;1ilan pek?:i;:~a.an i~#t<#te~~~tl:k~~~/!~~·~x~; terjadinya konver~d:; yang. menaI'ik bahwa respoi1d(in IJE"gi;i,wiii si~ai~"t;!a. . >,\?;>;1/~ lebih banyak melak~an konvel'.'si jika di pegawai negeri. . ... Pegawa.i. swasta yang beragama Protestan nyak, atau dapat dikemiyrakal'l. bf"hwa konversi lebih oa.nva.K "tEir:l pada.· k:alangan i~· jik:a di banding . dengan h.'C'"'·"'~!e;,ttH .i.1:1,.i.,u.; lompok teratas terdapat 14 orang. atau 40%, Wai negeri yarig ber:asal dari Prote~tan hanya ka kalangan Protestan. inidiliimpun jumlahnya ada ia u.r""''llS ""·''""1.i,~'3!if/,,1!¥Rl:!j Pisusl.l.l kemudian respond.en Yangbel'.'agallla, K:;i:toli.k, le<el•:>m:poJ~.•. ·.··,:;w,,.F!·tl;i:. ad.a 6 orang ~tau·l7 %, sement~a kelorµpok pegawai negeJ:'i.l1yal:lei "'":'~'(,(•;' lah 4 orang atau .12 %• Jika kalangan Katolik ini u,c,<1J.LUfJVLi! aCfa 10 Orang atau 27 % dari .selurUJ:irdsponden. Responden yang berasal dari k:alangan Hindu yang !ll'='f!J.<:JU+ pegawai swasta ada 3 orang a.tau 9 %, semen:tara yang ......,..,.,,._,...,., J;)e@~a~@~)~i;! negerihanya l orangatau3 %, jwnlaJ:mya menjadi>4 selanjutliy'a yang •berasal daI'i .agarna BU.dha dan inenjadip"'ga;wai swasta ada 3 orang atau %, sementa,x'a ..tid§k ada dari me•re•ka• "J'Ei,t1tg ·{·
9
'E~{l:>er·~s~~~~~fi/~~
menjadi pegawai negeri. (periksa.· tabel 30) .• · ·... ·• ·...· ·.· . ·. . . I>apat dipertahyak:a.n mengapa kalangan :P:rotesta.!1."J .dari pega.wa.:i. swasta llieridud.uki ranking teratas yang berasal dari. pegawai nego;..'i,
Pemba.hasan selanjutnya menyanik:ut st:J;)~~~::{i.~:;J.,:!{~i~~~~t;~~~ sali3.h sat.u 'fak:to:i:: yang diteliti (.periksa .tane:l diteliti;)'a:i.tu: k:awin, bell.l.mka.~in, jat'lda, duda da.lam ba.han yang diajukari. Dapat .dikemu.kakan .ba.hwa. yaxig:,,oer:s.:i;13.:t;tlS, ·:·/Ji••.::c:5z kawinlebihbanyak yangmelaksariakanko~versi, Yf1:j.tµ 60%, yang belumkawin sebanyak 23 o:rang atau 23 %, ,duda
janda ada satu orang ( 2 f~) • Masih menjadi pertanyaan mengapa '.f berstatus kawin, yang melakulm.n konversi lebih banyak jumlahnya ri pada yang lainnya. E. Ditin;ll,\L;.S!,.~:rJ_2-~~~"§-i£8.:111!2:. Agama responden sebelum konversi ada Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan tidakada lagi ago.ma yang lain. Ditinjau dari aga,ma responden, penganut Protestan lebih banyak melakukan konversi ji... ka dibanding agama yang lain. Dari 60.. orang responden yang dari k:a.,-. ., . langan Protestan terdapat 29 orang atau 49 %, dari kalangan Katolik 21 orang atau 35 %; posisi ke tiga diduduki oleh Hindu, 5 orang atau. 8 %, dan dari kalangan Budha 5 orang atac: 8 %. Cukup menarik untuk dipertanyakan, mengapa dari kaJ.angan Protestan lebih banyak yang melakukan konversi dibanding kalangan yang lain (periksa tabel 6). Kemudian dapat d.ibaca dalam tabel .14 bahwa merek:a yang melakukan konversi perlatar belakang agama keluar..: ga bervariasi antara yang amat agamis, cukup agamis, kurang agarnil3 dan tidak agamis. Dari sejumlah pertanyaan yang diajukan maka posisi terata.S untuk melakukan konversi diduduki oleh 1celompok dengo.n latar bela: "" kang keluarga cukup agarnis, yai tu 38 orang a tau 63 c/o, disusul kemu..,. dian kelompok dengan late.r belakang keluarga yang amat agarnis, yaitu 10 orang atau 17 cJo. Bila score itu dilanjutkan maka kelompok. yang berlatar belakang keluarga kurang agamis terdapat 9 orang ,,,.,,,.,_,,
15
.%.
sementara kelompok yang berlatar belakang tidak agarnis
pat 3 orang atau 5
%.
Menarik untuk dibahas bahwa kelompok: y8XJ.g
latar belakang keluarga yang cukup agamis menduduki ranking. teratas • 1\l!engenai tabel 15 dapat dikerrrukakan bahwa penel:Ltianjuga mencari data tentang ''ada/tidak"nya ajaran agama yang dipeluk sebe• lumnya yang tid.ak disetujui responden sebelum mas.uk Islam. Dari 60 •' . orang responden. mengemukakan jawaban yang berbeda-beda; yang m<>u,1a... wab 01 tidak ada11 , yang berartibukan penentang ago.manya berjumlah 41 orang a.tau 68 %, sementara yang mengemukakan jawaban "ada" ber-
>
-11 jumlah 16 orang atau
27
%,
sedang yang tidak memberi jawaban
3
orang atau 5 'fc, Bunyi tabel 17 mempertanyakc.~n "ada/tidak" nya sikap terhadap pimpinan masyarakat/agama yang dipeluk sebolumnya .yang tidak disetu.:. jui; dari jawaban yang terjaring, 55 rtcsponden atau 92 %menyatakan "tidak ada" 1 somentara yang me11yatak2-'1 "ada" berjumlah 5 orang ataU. 8 %. Dalam hubungan ini sebGnarnya perlu dilanjutkan dengan perta nyaan, sikap yang bagaimanakah yang tidak disetujui .dan adakah kai t-annya dengan ajaran agama yang dipolulc sebGlum konversi dilakulcan. Penelitian selanjutnya memportanyakan apakah responden sebe".'" lum masuk Islam pernah/tidak pernah mongalami tekanan batin. Dari jawaban yang diperoleh terdapat 46 atau 77 % menyatakan ''tidak per- .. nah" dan 14 orang a tau 23 '/o menyatakan "pernah". Dari hasil ini .je-· las bahwa responden yang masuk agama Islam pada rarLlcing pertama .ialah responden yang tidak pernah mengalar:ii tekanan batin sebelum melakukan konversi. Tampaknya mereka melakukan konversi dalam kondisi. bebas buka.n atas tekanan atau bujukan orang lain, dengan perkataan lain dengan kesadaran (periksa tabel 20), Dari data ;yang dikemukakan maka penga.nut Protesta.n meru.Pa.ka.n jumlah yang paling banyak melakukan konversi, dan tampaknya tidak ada ajaran yang dianut sebelumnya yan13: tidak mereka setujui, da.n ga tidak ada sikap pemimpin agama/masyarakatdari agama yang dia.nut sebelumnya yang tidak disetujui, lcgi pula mereka tidak pernah mendapat teka.na.n batin sebelum meng:::mut ajaran yang mereka masuki (kon"versi), justru sika.p tersebut menduduki posisi teratai'l dari jawaban yang terjaring. F. Di tin_;jau dari aspek mobil}.tp.s". Dari tabel 4 tentang mobilitas tempat tinggal responden da,~ pat diketahui babwa responden yang pindah-pindah da.n respondenyang menetap mempunyai irama yang berbeda, l\liereka yang sulcaberpindah frekuensinya lebih tinggi dibanding responden yang menetap, dengan perbandingan 40 orang atau 57 % sul<'..a. berpindah-pindah; 20 orang
1 ···.··••; ··•.··•·• "····•"'·
irr• pi·c·x0·;:.~·?~(~·"'<·
kar-en~ :J{l.~f
1 respOnden yang 11lenetq,p. apaka.h Mengapa mobilitas berperan cuku.p •tinggi?, -- -- - ,_, mEtkin longg~nya aturan-aturan yang mereka anuti, .ataukah kar~~.;~~i~;. makin longgarnya ikatan solidru'ijms sosialnya? '· .atauka;h karerp, ha;cii6Y studi .perbandingan yang mer.eke.. lakukan, sehingga menernuka.n nili'l,~..:~~ lai bi'l,ru yang lebih. dapat .memenuhi kebutuhan ba:tinnya?. Beii1Y,ak p~~;f; l1.yaan lain dapat .dimuncuikan untuk mengeta.htii•· jawabannya y~git~:tJ~~!~ji1. Pada i;abel 23 ditelitiada a tau tidak.n:ya peris.tiwa--pe~i~t:i.~~· yangberkesan, yang menjacli salah sa·bu.sebab a.taµ menjad~ sebhb·a\/Ytj,~ r1:1spondEjn. melah.~l'l konversi. Dari. 60 orang yang mempunyai kesal'l · ·......... ,
-
;
awal "ada'.t terdapat jawaban 46 orang 2,tau 77 %, sementara yang rt)en~·; jawab "tidak ada" berjumlah 14 orangatau 23%• Kelanjutandarimas;;alah irii ialah kesan-kesan yang tagaimanB.kah yang .mendo:r'ong merek:a,·; sehingga .melakgkan konversi. · .· .. . ·... / ... · . . .X . Melalui kustioner ingin diketa~ui. pula re.sponden Y~.pergi;. na.h/tidak perna,h melakukan stud.i. perbandingan. Ternyai;a da:r'i. 33 0~;;1i rang ~:s.ponden a tau 55 % "tidak pern13,h''i me1akukan .studi perbB.l'id,:i.~~1ii sementara .Yang"perna.h" ·. melaku~an studi. perbandingan ada o~a11.g} a/ tau .45 . %.·· Tan1paknya selisih ant.ara dua kelompok itu kecil sekali.;~.J h.anya.10 %.•Yang menjadi perta.YJ.yaa,n selanjutnya adala.h;aspek-a:sp<;;iJ} Islam yang manakah yang mendorong m.ereka melakukhl'i konvers:i..
27
G. Dit,;i.n_jau dari .aspek
~al-usul
1
daeral];.
Berdasarkan tempat dibesarkan.responden 1 p<;;rbedaanat'ltai:;!1 iesa dan kota memegang .Jierahan di dalf'.ni proses konversi • Dapat·~:i.. y• 1.:emukakan, bahwa responden. ya!Jg berdiam ~i dcllam kota ;lebi.h bany:;i,.1<:;11 nelakukaJ::t ,kOf1Versi dibanding mereka yang. di d.esa. Dapat did.uga .bahWan1er,eka ye.ng inenetap mtingkin lebihm¢nii_€;;j Lih ketenangan dan k:e tenteraman seperti di des a •. ·Hidup ~()nqto!i cl~l',; iapat ... lel)ih. banYak berk9munikasi melaluiupaca:r:a-,upac.a~S:tlYa ~e(~-~;·,; cegiatan-kegiatan yang tidalc memusingkan .kepala dengan banyakhya: ·t · ~utan kehidupan kota. . · .. . . . ·.. ... . . .· · . ··. ... > . Pasrah dan tawa.kkal il\eherill1.9. apa adanya lebih
>nversi. Di dalam penelitian ini dibedakan an-t;a'.l'.'a d•es.a··dala,mkc•"l;EL.0,;;l ~nga,n desa di lµar kot'a. Konversi terjadi pada ang tinggal di desa dalam esarkan di .desa luar kota hanya 5 oral1.g respondeh atau lV!engapa de.sa dalam .kota. banyak. berpengar\l.h pada p:ro~3GE!; kon·:o• ersi, ill.banding desa luar kota, kcmungki11a11 i';mgkapal'.l embantu .ki ta menemukan .jawaba.nr:tya. Demikianlah.temuan data yang dapat dikem\l.kalran dengel.rl K ..L·a.::1. =l'';'."•>:;· ikasi yang telah diringkas dari 30 tabel yang diungl(ap. · '
us baru, lahirlah kepriba:dian b3.ru.; .(3). penerimaan peran sc>s:i.a1 i agamabaru, dan·(4) kesadaran atas pangci:Lan haru ituse'}:)aga::i. hi·•4 a ··1·· i a ,:_-,_,_.,,_,, ,'
S-ecara sOsiologis dalam proses konversi terdapat penga.I'U.b. irnbal .balik antara .kekuatan dalam (batj,n) dan keku.atan lahir, al'.'a fak:tor faktor .psikologis da!'.l fddpr'""faktor sosi6logis, i"ak:tffili:i' erujud "disorga.ni.i;iasi sosiaJ}' r.j.a,n ''keLrng,zulan kultura:L kelornpok ~../''&> ama baru". Pola disorganisasi sosial dapat digambarkan sebaga:i : erubahan sosial --- disintegrasi nilai-nilai kUltural --- di.sorga..''1,ift isasi (anomi) __ ..;. dissolidaritas kelompok' --- krisis sosial --- k.fJ:.P< is batin --- mencari jalan lceluar -,-- konversi. Tentang leta.k ke S.:
'ah...:
nggulan kUltural agama barudapat dirincimenyangkut: ajaran::..ajar;:n, sarana-sarana rokhani yang nmngatasi kekuatan manusiaf dan tingi.,:.1 a'b pengetahuan ilmiah pomeluk-pemeluknya~ . ·... · Dalam proses konversi sukar ditentuk:an garis r~ntetah per;Lsfi,i iwanya dan proses i tu tidak sarna. antara seseorang dengan orang yang't'•r. ain, lagi pula · tergantung pada pertumbuhah jiwa, .pengalamah pendi--' '·.. Llcannya sejak kecil, su.asana lingkungan serta peristiwa atau. kejci'd.:i.:.? ti yang menimpa dirinya; ~amun .ada beberapa faktor kejiwaanyang m~fu·(c~j angaruhi konversi,.antara lain (1) pertentangan.batin danketegangi.,}:/ :J. perasaan; (2) pengaruh hubungan dengan tradisi agama; (J) . aj~/,'; ,, ',,,,_,,-,-, ,rU.an dan<sugesti; (4) faktor emosi; dal1 (5) kemauan.biehkarena ~ .•li:1:i~ l;u·.tidakmudah meneliti secara lengkap terjadinya konversi dal'l. ke¥f•Y!ll;£~! /'
>.an j iwa• yang bagaimana. yang memungkinkan tor j adinya p~ralihan ke~19.·~;1; Lnan secara mendadak. Metode riset yang bisa digunakan dalam pene---~ ·. Ltian psikologis antara lain angket, wavvancara., mengamati kelakuatl il1 tindakan orang sehari-hari, juga dapat mengambil bahan dari J:iu.k\i'j';>i 6 lku harian yang di tulis oleh orang yc:.ng mengalami konversi, ..
Salah satu kelemahj3-n untukmenganalisa dan menyusun ;asi hasil peneli tian konversi dari non Islam ke Islam ytine; :ung di masjid Agu.ng Al-Azhar dan masjid Sunda Kelapa adalah kurangtya data-data atau informasi-informasi yang menyangkut para respon.;.. len di tinjau dari segi metodologi peneli tian psikologis. Satu-satutya sumber yang ada hanyalah data-data yang dikumpulkan melalui peiyebaran angket (kuesioner); data-data lain seperti hasil wawancara, iasil pengamatan kehidupan sehari-hari atau catatan harian para res~onden
seperti disarankan oleh Prof. Dr. Zal(iah Daradjat tersebut l;idak ada. Oleh karena i tu untuk mendukung legi timasi dal.am penganali~aan dan pemberian interpretasi data yang telah ada terpaksa ditam'bah dengan metode obyektif praktis, dalam arti digunakanilya informasi pembanding yang relevant, yaitu pernyataan-pereyataan orang-orang y-ang pernah melaksanakan konversi dari non Islam ke Islam, yangber..c hasil dikumpulkan kemudian diedit oleh Ebrahim Ahmed Bawany dalam buku Islam Our Choice. Dalam buku ini dimuat tidak kurang dari 42 pernyataan yang di tulis oleh mereka yang telah melalrnkan konversi, terdiri dari para pejabat pemerintahan dan dipl.omat, ahli.;.ahli ilmu pengetahuan, sarjana dan penulis, p::i.ra pembaharu, juru da'w.ah dan pekerja sosial, serta para pencari keimanan yang b€lnar.lainnya, baik pria maupun wanita dari berbagai bangsa·di du.nia.7 Langkah terakhir itu perlu ditempuh untuk menghapus atau menyisihkan sokecil mungkin sikap penulisan yang defensive, visme atau apologetiks, seperti diamanatkanoleh kode etik karya.;.karya ilmiah. Oleh karena sifatnya merupakan bahan pembantu, maka pen,gui;i--• ... pan pernyataan-pernyataan (statements) tidak mungkin dimuat nya, melainkan hanya bagian-bagiannya saja yang memang relevant.A.dapun urut-urutan pembahasannya dise.suaikan denean urut-urute..n vmy1.o· telah ditempuh pada Bab II, ya.lrni melalui pendekatan delapan aspek
---------------------
-18A.
Tinj~uan
dari aspek
us~~·
Dalam pembahasan tentang modalitas manusia terasa erat seka~ L hubungannya antara usia dan j0nis kelamin. o1 eh karena itu pemiliasan dari aspek ini akan diba,;;;i dua, yaitu ditinjau dari perbanLngan tua-muda rlan perbandingan pria-wani ta. 1. Perb8£!-§.J.~l$an usia _t.lill.~..::~1~l1.
?;ama yang berbeda mempurlyaidaya tolah: (push factors) dan daya talk (pull factors) yang berbeda IJu.la. Sebagai contoh mis:alnya G. ~anley Hall menyatakan antara lain bahwa orang yang emosional mu th terkena sucesti ketika menghadapi kosulitan. Umur remaja banyak 'ngalami keguncangan emosi, karena itu banyak konversi terjadi di. tlangan mereka. 8 Starbuck mengatakan bahwa laki-laki berumur 16 •hun 4 bulan atau wanita berumur 14 tahun 8 bulan paling menorjol •lam hal konversi9. Prof. Dr. Zakiah Daradjat berpendapat bahwa ~lam banyak peristiwa, emosi memegant:; peranan penting; tidak sedi10 .t peristiwa konversi terjadi pada umur-umur 40 atau 50 tahun. Katagori-katagori seporti tersebut di atas tampaknya hanya 1rlaku pada proses konversi antar agaraa di luar Islam., dan tidak pat berlakunya bagi konversi dari non Islam ke Islam. Data-data nelitian di lapangan memperlihatkan kecenderungan ke arah kebenan asumsi ini, Mereka yang melaku.ka.n lrnnversi dari non Islam ke Islam terkili angka-angka yang menonjol sebacai berikUt: 33 %adalah res nden yang berusia antara 25 - 29 tahun; 251; berusia antara 30 tahun, dan 16 % berusia antara 30 - 34 tahun. Apabila angka·prontase tersebut dijumlah seoara lrunmlatif dapat disimpulkan bahwa
% dari
responden yang melak.'Uk:an konversi adalah berurnur antara - 34 tahun (periksa tabel 2).
-19Kenyataan-kenyataan dalam angka tersebut tampak memberi •sil kesimpulan yang berbeda dengan sinyalemen yang dilakukan oleh , Stanley Hall maupun Starbuck seperti terlukiskan dalam pernyatamya di atas. lVIenjadi persoalan kemudian, kocuali proses konversi itar agama non Islam tidak sama dengan proses konversi dari non Is1.lll ke Islam, apakah faktor kondisi Negara sedang berkembang seperti . Indonesia, atau negara yang berfalsafah Pansacila tidak sama kon.si keberagamaanriya dene;an kondisi keberagamaan di ncgara-negara DaJ.a.m. pn.da i tu tarnpak menyolok juga karena hasil peneli tian "pangan memperlihatkan, bahwa subyek yang berusia antara 45 ;_ 49 .hun tidak terjaring; sekaligus kesimpulan ini memberi hasil yang rbeda dengan sinyalemen Prof. Dr. Zakiah Daradjat yang mengatakan hwa "tidak sedikit peristiwa konversi yang terjadi pada usia di as 40 atau 50 tahm1 atau lebih". rllemang dalam tabel 2 terlihat, hwa konversi terjadi juga pacla meroka yang berusia antara 50 - 64 hun, tetapi angka prosentasenya sangat kecil, yai tu 8 ;b saja. Kalau para ahli dalam menentu.kan batas usia rentan .konversi perti tersebut di atas berdasark= pendekatan emosionalitas subyek n oocok untuk agama non Islam dan ternyata tidak oocok untuk agama lam, maka makna yang dapat ditarik dari kesimpulan di atas adalah hwa sebagian terbesar responden y2nc:; melakukan konversi dari non lam ke Islam ( di Jakarta ?)tidak berlandaskar1 emosi. Apabila keaaruiya memang benar demikian, ma..lcu wajar kalau dikatakan bahwa agaIslam bukanlah agama yang berrco:;;i.'ak emosional (saja), akan tetapi bih banyak o,spek yang dapat diterima bukan secara emosional, mela"-= secara kesadaran, ketenangan, kedswc,saan berfikir, rasional, niah dan modern sesuai dengan idealitas subyek-subyek pada usia an~a 20 - 34 tahun; mungkin dalam kontek Indonesia yang sedang menuke arah modernisasi yang serba rasional.
··20-
Dalam rangka mendukung kesimpulan, berikut ini disajikan (Utipan p~rnyataan-pernyataan mereka yang perna$ melakukan konversi iebagai studi perbandingan : 1) • £'_ergy_§.:t§.§.l2:!~l'!L'?.:'L:i,.~J~-~iL9JJ..Y..L ,s.\'..c;>E.aw -~§:._Ing§I'i~: • • • • ThJ'.'.'.'. gradually I hecame convinced of the truth in the teaching of slam, and formally accepted the faith. I did this with great satisfaction, as I could fully realize that it was no emotionaJ. craze of· moment, hut a long process of reasoning, le.sting nearly two years, through which I went despite my emotions that pulled me so strongly the other way 11 • 2). E.?.r&ataan Devis WarriJ2ftOJ:J.=!rY dari .t..astralia. • • • Islam came to me as the spring comes to the cold earth after dark winter. It has warmed my soul and clothed me in. beautiful teachings. How clear and fresh are the teachings of Islam and how logical• "There is but One God and Muhammad.is His Prophet". Can there be anything more sublime. than this? None of the mysterious tThe Father, the Son and the· Holy Ghost' ritual, which, I supposed, is qUite awe-inspiring but is hardly satisfactory to a keen mind. Islam is so modern, so applicable to the world today, Take, for instance, the teachings of the Equality of Tu'lan which is taught also in the Christian churches but which, with, them has no meaning with their Pope and Archbie shops and bishops, and so on, all striving for power and using God 1 s. name as an excuse. How diffurent is Islam from this' • 12 . 3). £'2rnyataan Ali Selmen Be!].2..iFJt, dokter. SJ.8£.i. Perancis: • • • • The essential and definite element of my conversion to Islam was the Qur'an. I began to study it, before my conversi~ on, with the critical spirit of a Western intellectual, and I owe much to the magnificent work of Mr. Malek Bennabi 1 entitled Le Phenomene Coranig~, which convinced me of this book, the Qur'an, revealed more than thirteen centuries ago, which each exactly the same notions as the .most modern scientific researches do. 13 · 4) • Perri.yataan dari Mumin A_bC!:._ur ttazzague Selliah, Srilangk:3,: · • • • • What convinced me further was that Islam was not dogmatic. It is ideal and practical, rational and modern. It is al.... so ideal in its conception of the One God and its spirituality. Practical in its tenets, modern aDQ rational in outlook, it. is the one religion for all hwnanity. 14 5). l:_E;.r_gy_EJ:'taq.n Lad;y;_ Eve_l;z_l,l;_ Zeinab _Cobbold dari Inggris. • • • • The more I read and the more. I studied, the more convinced I became that Islam was the most practical religion, and the one most calculated to solve the world's many perplexing problems, and to bring to humanity peace and happiness. 15 .... 14. ibid., halaman 108
--------------------
-212. Perband~Ja - w€!:!:i..i~E:· Para ahli psikologi agama bt;rkesimpulan bahwa sikap kebera.... 5amaan Wanita sebenarriya .lebih stabil jika dibandine; sikap keperagana.an seorang pria. Ini berarti .sec0,,r:::, loc;j_ka wani ta lebih sediki t . nelakukari konversi dibanding · denean lmum pria. Sekali lagi tampak. sieyalemen terse but hanya cocok Ul1.tuk o.gama-agama non Islam (mungkin), l.an tidak coook 1mtuk agama Islam. Data -de"ta hasil peneli tian momperlihatkan bahwa dari jumlah iubyek yang melalrukan konversi dari non Islam ke Islam ternyata jumlah wanita lebih banyal~ dari pada jumlah prianya , yaitu 63 % ber - · landing 38 %• Membaca perba.ndinga.n di atas da1xi.t ditarik kesimpulan bahwa :slam ditinjau dari penga.nut ago.ma non Islam memiliki daya tarik :pull factors) lebih kTu.at bagi warri t0, dari pada pria, Oleh karena .tu wajar kalau ditarik kesimpulan bahwa agama Islam memberi ke'1udu:an lebih baik kepada wani ta dari pada aeama-agama lain.· Kesimpulan .ni bisa diperkuat dengan membaca
pGrrzyataan-pernyataan beberapa o-
•ang wani ta yang telah melakukan konversi seperti kutipan berikut i-Li, tanpa mengabaikan alasan-·alasar:. sposifik dan partikular seperti :erca.__r1tum dala.m ta.bel 22 dan tabGl 27 ( priksa lampiran) • 1). ;i>er~~taa.n Mrs. Ceci§Mal:1Jnud?- Ca.l:J:ll.Ol~•.•Ciari Australitj],·
• • .Why I embraced Islam ? First and foremost I would say it was because fundamentally . I had always been a Il'Iuslim without being a.ware.,. of it. Very early in my life I had lost fa.i th in Christianity·' for many reasons, the major one being that whenever I questioned any Christian, whether it was a person belongning to the so called Holy Orders or layman, regarding any point that puz.zled me in regard.to the Church teachings, I invariably received the monotonous answer : 'You must not question the teachings of the Church; you must have faith in· something that I do not understand', and, from my" experience 1 neither do most of the people who called themselves · Christians. What I do was to leave the Church (Roman Catholic) . and its teaching and to place my faith in the one more true god
-22·-
in whom it was much easier to believe, than in the.·three gods o~; the Church. By contrastf wit· th the mysteriesd a:idd miracl~s of the . ·. · •. ;· ,·.•·.. ·.;· .~· '· ! Christian teaching, li e oo 1c on a new an . wi er meaning, no , .. longer cramped with dogma and ritual. Everywhere I l?oked I coll.ld. r::~i'·'~ see God's work. And although, in common with greater minds thane i'~i&~ my own, I could not understand the mire.cles that happened before 'C:V my eyes, I could stand and marvel at the wonder of it all --;,: •·• the trees, flowers, birds and animals. Even a new born babe be ca-> z,•;
~:~h~e:~tf~~e~~~~~ 1 !t ~~i. t~er::!!b!~~~gn~~tw~~~ ~h~~d~t; X 'i~~~
gazed at newborn babies and thought, 'It' is all covered in bl€Lck . ,;;;,:,• sin', .I no longer believed in ugliness; .everything became. beautj_'."' 1 ~~i . ful. . .. Then one.day my daughter brought home a book about Islam. We be'came so interested in it that we followed it up with many other . ,,..,,, bo'oks on Islam. We soon realized that this was really what we he':''7si0 lieved. During the time I had believed in Christianity I had / •i'?Yi been led to believe that Islam was onlyst>mathing to joke about. Y~: Thus all that I then read was a. revelation to me. After a while '??)J I looked up some Muslims and questioned them. on some of the .poin"t;s · that were not quite clear to me. Here again there. was yet ano• .· '~'''
Mytent ques ioning iwcJ.S iani y. · er muc 1 rea J.rtg an .s u ing o . e · ....... religion of Islam both my daughter and myself decided to become •j~fj Muslims, taking the name of Rashida and Mahmuda respectively. ., re·;; If I were asked that impressed me most in· the. religion of Islam,~ (,;,•zj I would probably sa:y the pra:ye:r.s, because prayers in Christiani"": ..· . f•',£, ty are used wholly in begging God (through Jesus Christ) to gra.n:t; •' ··· worldly favours, whereas in Islam they a.re used to give praise and thanks to Almighty God for all His blessing since He knows. w11at is necessary for our welfm'e and g.cants us what. we need without our asking for it.16 2
••
~ • .~~=~i:r:~e::·-~~-:-~~:r~;!a::nJ::::E~ea.rs in his 'eyes''.fi
with me'. Tr.at was the first tim.8 I felt that I had> to link myi. , self with Islam. Years passed before I ca.me in contact with th!:l.;{z~;
r~~:~~r~~:~~i;;!~~~~ii:~:~:;;~'.;~t~~:~ !~1
the holiness ~d recognftl~~ qf t : st1~r=~e r~g~ir eof c~he e;~~~~' ' .i/0( baptism, etc,, and thus I be.came a rliuslim. 17 · f.< S7,% ' ';,'/:/--,t-:,::!
···-~-_....;.
3
___________ t,6.
~.,
halaman 65-66
l 7 • i illJ!. , halama.n 68 ·
3). • • ·~ .• The aimplici ty .of Islam, the powerful •appeal and the J~~ compelling atmosph~re of its mosqu.e, the ear!les:t;ness of it.s < ':. faithful aillieren.·ts, the confidence. inspiring realization of ~11.~\;c millions throughout the world who a11swor the five daily calls/ . ?( to prayer-~ . thes.e .. factors attracted me from ;J;he. first •.. But. a.f'7• i•• ter. I ha.d determine.a. to become a follower of Islam, I found mat 10 ny deeper reasons .for confirming my decision •. The •mellow .co!lcep;J;• .• of life _........ fruit of .the Prophet's combined cours.e of actiol1 \).?• and contemplation ---:- the wise counsel, the admo.11itions to cha.-:·•. ri ty and. mercy, the ·broad b.wnq,ni tarianism, the pioneer deQla,r'a"'-, / .t i<;>n of·.··ol'" woman·~.s ..•. ·. r. .o. 9.r.e..·M.ecca t;y_ rie: . h.~·.·· . -"'.'. -th·e·s.· e an . . · .the . d·.· o. th . . el'.'s.. ·o·f· · .•·.·•. t.·h.e ...· .·.·t· e.·. ea.·.•.,. .·.·.·•? .·.· · . ;; ch1ngs .the man were to .me among most obvious vidence of a jll'.'ac·tical religion i;:o tersely and so aptly epito.,.. · mised in the.· cryptic words of Muhammad, · 'Trust in God .and tie your camel• • • • .18 · ,,, :, :iit-"<
----------------------1!3. ibi.d., ha.lasrran 49
-
-24B. T:i.njauan dari aspek
.lf.9~~
Sangat menarik membaca :la-ta-data dari lapanga..."1. bahwa 54 % responden yang melakukan konversi dari non Islam ke Islam datang ri keluarga yang tergolong raj in molaksa.rJ£ckan. kewajiban ( periksa tabel 13) • Dalam pada i tu 65 % dari mereka ini bersikap tral terhadap Islam sebagai agama yang kemudian dipeluknya (periksa tabel 12) • .Angka-anglca prosentase yanc; ekstrim di antara variabel-variabel yang ada ini melukiskan mayoritas-mayoritas dalam dua kutub; di satu sisi berdiri sikap responden d.engan loyalitas tinggi terhadap agamanya yang lama, di sisi yang lain berdiri sikap respoden yang netral terhadap agama bo.ru y·e.ne lcomudian menjadi pilihannya yang terakhir. Situasi tersebut menggambambarkan betapa tidak logisnya proses konversi bisa terjadi ditinjau da:ri kadar loyalitas keberaga.maan mereka sebelum konversi. Oleh karena itu paling tidak ada beberapa. kemungkinan yang dapat di tarik sebae;ai kesimpulan : 1. Loyalitas te:rhadap agamanya yang lama bukan suatu cermin kualitas total integritas keberagamaan yang sebenarnya, melainkatt kuali tas keberaeamaan yane semu. Oleh karena itu wajar bila dikata.-. kan bahwa konversi yang mereka lakulrn.n berdasar pada ikutan, misalnya: mengikuti agama suami bila mereko. ituwanita, atau mengikuti agama keluarga calon ~ste:ri bila mereka itu lelaki. Tetapi ini hanya terwakili dalam ji.:unlah p:rosentase yang kecil, yai tu hanya. 18 % (periksa tabel 27). Bila demikian halnya, maka masih ada kesiffi..,. pulan yang dapat lebih baik ditarik dengan mempertimbangkan push I~ic--,:;~
tors dan pull factorsnya. 2. Push factors dari agama yang dipeluk sebelum melakukan konversi juga dalam angkaprosesntase yo.ng kecil, yaitu 28 % sa ;:t·abel 28), Push factors i tu berujud kei.ma.nan .dan upacara
-25tian. Dari .kemungkimi.n pertama dcm ke dua seperti tersebut di at.as mendorong orang untuk menarik kcsimpulru1 pada al ternatif yang ke tiga, yaitu terleta.k pada full factors,
-26berikut ini : 1.
• • • • An earnest desire to worship and serve the True God grew in me. The creeds of Christianity claim to be founded on the Bible, but I found dlhese to be conflicting. Is it possible that Bible and the teaching of Jesus Christ had been misrepresented? So, I turned my attention again to the Bible and determined to make a careful study, and I felt that there was something wanting 19 ooo•ooooooooooooooooooooooooobO
• • • • Realising the necessity of living up to the Truth and digging deep, so that I may find the ·'pearl of great price•·. I again devoted my time to the study of Islam. There was something in Islam which appealed to me at this time. In an obscure and almost unknow4 corner of the village of Ichlira I was devoting my time and sevice to God's glory amongst the lowest classes of society with the earnest desire to uplift them to the knowledge of the True and only God, and to instil a feeling of brotherhood and clear;liness.' 20 2. Per!}Y~ta_§.11 D~.Jl.bdu:),~ICa_rim CJ:.e_:l'.):11.~'f!.'.?..__d~.,arj._~: • • • • Suddenly the adhan (call to prayers) was sounded and the mukabbirs, standing-onaifferent spots of the courtyard forwarded to cry to the farthest nook of the mosque. Some four tho.u -sand men rose like soldiers at this heavenly command rallied in close raws and said the prayer in deep devotion --·- I one among them. It was as exalting moment. • • • 21. 3. Pern;yatE:.a11 lVIr. R.L. Mellema dari Belanda: • • • • I started to study the new Islamic State of Pakistan which was culminated in a journey to Pakistan in the winter of 1954/55. Having come to know Islam till now from European writers only, in Lahore I was confronted with quite another aspect of Islam. I asked my Muslim friend to bo allowed to take part with them in the Friday prayers in the mosoue and from now on I began to discover thegroat values of Islam 22
Terlepas dari sinyalemen bah1.va .konversi bisa terjadi pad.a saat se:oeorane i)indah sekolah, kav1in, monjadi duda dan sebagainya,. data-data dari lapangan memrik perhatian karena 75 %responden yang melak:ukan konversi dari non Islam :\{:e Islam berpendidikan menengah lee atas, 45 'fo berpendidikan tinggi, 32 % tamat pendidikan tinggi (periksa tabel 8). Dalampada itu, 68 %dari responden merasa tidak pernah mengalami persoalan-persoalan yang rumit yang membuat bingung (periksa lampiran 19). Prosentase-prosentase di atas memperlihatkan situasi ketega-ran subyek-subyek yang melak:ukan konvorsi, di sat'u sisi memiliki da...: sar pendidikan yang cukup matang untuk membedak:an mana yang baik dan mana yang tidak bailt, man.a yang benar dan mana yang tidak benar,mana yang secara rasional dan sistematis sesuai dengan tradisi.:pemikiran mereka di bangku sekolah atau di kampus-kampus; di.sisi yang lain dasar penerimaan agama yang baru bukan diwarnai oleh suasana ketakutan, kekalutan berfikir atau.keruwetc.n-keruwetan; dengan kata lain Islam diterima oleh para subyek den[(ar1 hati yang bersih, terang dan jelas. Kalau demikian halnya , maka wajar saja bila diambil kesim"". pulan bahwa agama Islam adalah cocok bagi orang ·orang yruig dikan atau bahwa Islam dan ilmu pone;etahuan berjalan secara harmonis dalam a:-ti tidak bertentangan satu so.ma lain. Asumsi yang .terakhir ini banyak diakui oleh para pakar. i:}.lnu pengetahun dan &1.langan praktisi seperti tercermin dalam kutipan..,kutipan berikut ini ; . 1. Perl":Y;ataan Mt;.h8lll{llad Ale xande,!'. Russel Webb dari U.S .A:
• • •• When I reached the age of 20, and became .practically my own master, I was so tired of the restraint and dullness iJf the church, that I wa..l'.Ldered away from.it and never reaturned
3. :i::ergya1?._am~..RE2_fes13or Haroon,,Mu2·t§:J2lm Leon d_..§Li I11j?gris: • • • • One of the glories of Islam as that it is found upon reason, and that it never demands from its followers an abnegation of that important mental faculty. Unlike certain other faiths which insist upon their votarie2 implicity accepting certain dogmas without independent inquiry·, but simply on the authority of "The Church'. Islam courts inquiry and counsel its disciples to study, seach and investigate prior to acceptation. The Holy Prophet, . ' of ever-blessed memory, said : · 'Allah hath created anything better than reason, the benefits which A llah giveth are on its account, and understanding is begotten of it' On another occasion he said : 'Verily, I tell you, a man may have performed prayers, fasts, charity, pilgrimage and all other good works, but he will not be rewarded but by the manner in which he hath used and applied his reason'. 0
•
•
•
0
o
o
•
o
D
o
•
O
•
0
0
0
0
D
O
0
•
0
0
~
0
e
0
O
0
The Prophet slowly raised his illustrious and saintly head, and which the lurid light of prophecy and inspiration shining radiantly from his noble eyes exclaimed: 'Allah hath given to every man as a personal monitor, a conscience and as a guide, his reason; then, use them in respect-Of all thing and Allah's blessing will .ever guide you aright, 25. 4. Pernyataan dari Ali Selman _Beno:i,st ds.ri Perancis: . • • • The essential and definite element of my conversion to Islam was the Qur 1 an. I began to study it, before my conversion, with the critical.spirit of a Western intellectual, and I owe much to the magnificent work of Mr. Malek Bennabi, entitled Le Phenomene Oor.§.1.niguE!,, which convinced me of its being divinely revealed. ~nere are certain verses of this book~ the Qur'an, re¥ealed more than thirteen centuries ago, which teach exactly the same notions as the most modern scientific reacher do. This definitely oonvinced me, and converted me to the second part.of the Kalima, 'Muhammad al-Rasul'al-Lah' (Muhammad is the Messenger ol' God •• --;--.~--'26 -~~ 5. PernyataanWir. R.L. Mellema dari Belanda:· • • • • 5. The fact that Islam acceuts matter and mind both as existing values. The mental growth of man is connected inse.parable with the needs of the body, whereas man has to behave in such a way that mind prevails over matter and matter is controlled by mind. 6, The prohibition of alcoholic drinks and narcotic drugs. This is in particular a point in respect of which it may be said that Islam is far ahead of its time". 27 ~-------------------, __ ,
~JI
-30D. ,1'..in... javn dari aspqJL:8.e.!fez.1~an!. Data lapungan menjelaskan bahwa jumlah responden dari kalagan Protestan dan Katolik wasta i
yani~
mompLi.nyai pekerjaan sebagai pegawai
dan pegmvai nogeri berbanding 57 7; dan 21
%.
i\.ngka-angka i-
menjelaskan bil.hwa jumlah respondea dari dua kalangan tersebut
a.ng memiliki pekerjaan yang sifatn;ya independent lebih besar dari a.da jumlah mereka yang sifat, pekerjaanriya dependent. Dalam padi;i itu, bila pemilik pokorjaan yang sifatnya indeendent dari dua kalangan torsebut diperbandingkan, maka jumlah kaangan Protestan masih lebih bcrnar dc.ri pada kalangan Katolik, yaiu 40
% berbanding 17 %;
sementarc:. bila pomilik pekerjaan yang si -
'atnya dependent dari kalangan-kalangan tersebut diperbandingkan, 1aka kalangan Pr9testan juga. masih lobih besar jumlahnya dari pada :alangan Katolik, yaitu 12 fa berbanding 9 % (periksa tabel 30). Dari analisa di atas sekilas dapat diambil kesimpulan bahwa 1enganut protesto,n lebih kreatif jika dibo.nding penganut Katolik. :al ini tidak mengherankan, karena dalam kalangan Protestan dikenal 'danya Etika Protesta.11. (Etos kerja), yang mendorong Max Weber, seo•ang pelopor Sosiologi ;,gama membu,.-i,t kesimpulan, bahwa semangat Ka1i talisme ( di Eropa) menjelma karona adanya etika asketisme yang .ahir dari kandtmgan eklesiastik-calvinisme-agama Kristen Protestar"' [enurut hasil penelitannya melalui pendekatan sosilogis, pada kalaLgan Katolik dan Islam tidak tumbuh semangat kapitalisme karena be>erapa faktor yang tidakkondusif. f,pa yang di temui Weber tidak ada
:apitalisme di Timur, tidak ada etika c.sketis di dalam Islam, ia ha.tya menemui kenyataan bahwa dominasi patrimonialisme, misi agama Is-
.am awal yang sud~h dipenggal oloh segerombolan prajurit pemangku lanji-panji Islam, telah men~Uc,"Urkan tumbuhnya kapi talisme dari kanduLgan Islam atau membikin Islam sekedar agama akomodatif. 28
.A.nehnya data-data dari lapo.ngan menjelaskan bahwa ma.yoritas •esponden yang melakukan konversi ke dalam Islam adalah Protestan, 28 • Brvan s. Turner. SosioloR:i Islam. terj •• halaman v - vi.
-32different people in different ages •. ~'hus during its comparative:.:. ly. shorter history, it has played a magnificent role in the · velopment of human civilisation. In Islam,. the road to salvation goes through society; not by--pass our c6rporate living. I !{now something about .ou.uu.ru,..,-<•;;;:;;:; sm and also Christianity. Both teach us renunc.iation. of ties and put premium on escape from human society. Some sects build temples on the slope of mountains, where man can reach only .with great difficulty. Thus there are many examples ·in Japanese religious ·:life where God is made to live not the reach of the common man. And Christians also have their mc•ri.a.s. teries in far away lonely places. They all separate religious· .~;;;,< life from the ordinary human life. But, on the other hand, our Islam provides ll'!asjid in the heart of village or town or in ness centres of the city. It enjoins prayer with Jama'at and service of society as a form of religion. Human living is a combination of spirit and matter. Allah has. given us soul and body. Therefore, for a full human living we must knit our body and sou;i together an should not draw a line between the material and the spiritual. Islam accepts both the spirit and the matter by putting them in their right places, it ·builds its philosophy to cover all the aspects of human living. I am a new Muslim. I embraced Islam two years ago. And, as I have understood it Islam is a brotherhood with faith and ~~·0 n~~u~~~~ Toda;y, Japan is ·!;ho most advance'd industrial country in Asia. Our Japanese society has totally chEtnged due to the modern tech.;. nological revolution and its by-product i.e. the material way life. With the utter lack of natural resources in Japan, our asset is hard work. We have to work hard eyery day and night to mail1tain ou.rselves and keep up our trade and industry. We busy iJ:l a .materialistic world v;here there is no sign of any ritual life. We strugle only for our worldly gains. Japanese le have no time. to think over transcendental problems •. They no religion and no spiritual concepts whatsoever and they are following the footsteps of materialistic Europe. That is ritually they are beooming poorer
·----------------29. Ibid., hal13.man 96-98 •.
·-33-
~ukan ~gama
Ditinjau dari aspek jenis-jenis agama responden konversi, Protestan menempati a115ka tertinggi di antara.agama• lainnya. Bila diperbandinc;kan s2,tu ~;rnna lain, maka posisinya .
:ierturut-turut adalah sebagai berikut : Protestan 49 Iindu 8
'fa, Katolik
25%,
% dan
Budha 8 '/o. (periksa tabol 6). Dalam pada itu tabel 14 monjclaskan bahwa ditinjau dari la-
bar belakang a(Sama kelunrga , 80 % rerJpondon cukup a5amis, dan 68 % nenyatakan tidak ada ajaran dari a§rnna yang dipeluknya sebelum mere-. ca mengadakan konversi yang ticlak disotujui; sementara itu sikap ~esponden terhadap Isl:i.m bervariasi nntccra netral 65'p, senang 28%, (urang senang 5 1o dan tidak som:.ns 2 /t,. Apabila di tinjau dari tingkC!:c homogenitas dan heterogenitas rnberagamaan koluarga rElSponden sebolw;1 melakukan konversi dapat di ~ambarkan sebagai berikut 1.
R~s.E.ond~g
keadaan )~ob.2.r:q4at~El:§!.~~J,.u"]-_:r:,;:;gt1wa
Dari tabulasi data-data di atas dapat ditarik kesimpulan t.hwa terle:pas dari faktor-faktor yanc; lain, pada keluarga yang k_e1ragamaannya homogeen Islam, isteri yanc muslimah 100 f. menjadi :pllll ,ctor terjadinya konversi bagi seorang suaini yang non Islam. Pada 1luarga yang keadaan keberagamaannya heterogeen, isteri muslimah ,nduduki 50 %pull faktor terjadinya konversi dari non Islam ke Ism bagi suami-suamiriya; sementara kelompok suami muslim merupakan ' % pull faktor bagi isteri-j_steri yane non Islam memasuki agama
-35-· Islam. Disamping kesimpulan-kesimpulan lain yang dapat ditarik, ka 80 % mengisyaratkan saran, bahwa ada baiknya lelaki muslim mengam.·•·•• bil isteri dari non muslim, demi perkcmb=gan agama Islam. Dalam pada itu, dari tabulasi kelberl'j,gamaan responden yang heterogeen dapat terlihat betapa erat jalinan hubungan antar pemeluk agama yang berlainan, sehingga tidak mengheranka.Il jika 45 % da"'ri responden sempat mengadakan studi perbandingan terlebih dahulu sebelum mereka melaksanakan konversi (perilrna tabel 25). Ada.pun sasaran studi mereka terutama mengenai tiga hal, yai tu hal-hal yang, menyangkut akidah, cara beribadah dan agama-agama itu sendiri secara umum (periksa tabel 26). Sebagai bahan pembanding, berikut ini disajikan kutipan pernyataan orang-orang yang pernah melaksanakan konversi dengan ala-· san yang hampir bersamaan sebagai berilrut; : 1.
PernyatCl§.£..J~b(j._ullah LJ.em~<J!lm:
Islam lays great emphasis on the Oneness of God, on Lifeafter-death, on the Day of Judgement, on Love, on Righteousness, on Virtue, on Truthfulness, on Integrity of char·i.cter and all that is good in life. 0 eek the pleasure of Allh -- that' in truth is the essence of the teachings of Islam ••"ind in my search for truth, I found it in Islam. Christianity or for the matter the Gospels, as they exist.to day, are not the same pure revelation as had come from God. Time and again changes have been made therein and its originality is thus distorted. Whereas the Holy Qur tan is a revelation from and it has remained the same, without slightest change, or a ti on. Christianity as it has been brought down to us is not in a true sense, revelation from God but only the words and conduct of Jesus Christ concerning it, corresponding to the fiadith of Islam. ThereforQ God's revel2,tion is not direct as is in Islam. The most confusing point about Christianity is the issue of 'Trinity•. It is to be merely believed without being for there is no rational explanation to it. Moreover it is ing to hear that the punishment of sinners and therefore nonchristians too (as sinner for non-belief in Christian prea.cn.ings is eternaJ. death. If sinners were told that they vvuuiu ever, their natural reaction would be to indulge in aJ.l luxury and vice more deeply to satisfy themselves because when death comes, it would mean an end for ever,
-36The Japanese Mahayana Buddhism is a product of the and primitive Buddhism. It resembles Brahmanism. It appears its preachings that Buddha was an athe~st, . for. he. denies th~ mortality of the soul. However Brahmanism is distinct on this int. But unfortunately Brahmans are not clear about Brahma. try to philoso:phise him and in their search to find him their sense of sight and hearing, they begin to worship God's creation rather than God himself. Islam alone guides u.s to the Living God, Who is Omnipotent, Omnipresent; ~\Tho is neither begotten nor He begoteth anyone and all that is in the :i:.eavens and in the earth belongs to Him. To none should one bow eix:cept to n.J.ID• None should one fear and submit but to Him. · The Japanese Shintoism is deprived of virtues, as it is not strictly moralistic. It is polytheistic and lilfe the pagans allo·ws'.'; worship of many gods • . .. Islam alone is the answer to the cry and jlcrarch of the soul to find the path of Rationality and Truth." 2. Pern,yi;i.taan
T..·H ~ark:J,.:h.£.....9-.C'!.f'i.J_rlarniia~
"I was brought up in the Protestant faith, and at a very early age I began to find the teachings of Christianity unsatisfactory. By the time I had left school and gone to the university this picion had become a certainty; the Christian Church, as I had been shown it, meant little or nothing to me. I almost despaired to finding an established creed which would include all ideas I had formulated, and for a long time I tried to satisfy, myself with vague beliefs of my own. One day I chanp-ed on a copy of the book: "Islam and Civilization'. As I read it I realized that .... ,..,,,__<:/' ;Ly all my beliefs were included· in the doctrine the little expounded. The broad outlook of Islam as opposed to the intolerance of the Christian sects, the learning ancl ·culture of the Islamic countries in the Middle Ages compared with the ignorance and superstition of other lands at .that time, the logical theory of compansation as against the Christian idea of atonement, were a few of the points that first struck me. Later I came to realize that here. was a faith broad as hum2~1ity itself, ready for the guidance of rich and p0or alike able to break down all barriers of creed and colour. 31
-37F. ,linjauan dari asp~lf.E1?J?2:.li_'t§.§.· Data-data lapangan menjelaskan bahwa kukan konversi mempunyai tingkat mobili·i;as tinggi, dalam arti rnelakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam kasus perpindahan seperti tersebut di atas, Renato Polete SJ dan F.O. O'Dea dalam uraia'ltlYa yang berjudul : "i..nomie and the•Que'.'lt for Comnuni ty•, The Formation of Sects a.n10ne; the Puerto Ricans of New York" nenjelang tahun 1960 menceriterakan seca.raga.ris besar proses konver.., si orang-orang imigran Puerto Rico
rrew
York, yanc semula beragama
Catolik kemudian masuk gereja Pantekostan.l\Tereka i tu sebelumnya ada- · Lah anggota gereja Katolik, tetapi tid2tic mendapat pelayanan yang sevajarnya. Motivasi yang mendorong nwreka berpindah agarna iala.h ingin nemperoleh pembebasan dari krisis sosial dan situasi anomi yang me iimbulkan krisis batin. Di tempa·c yai-:i"; barh i tu mereka merasa ter iingkir dari kehidupan kota besa.r yan;:; seluk belUknya belum mereka tenal. Lalu rasa kesepian yang mendalam mencekam mereka. Rasa solida'i tas antara mereka sendiri hancur. l'i!asing-masing melewatkan waktu iya dalam macam-macam kejahatan ( 5 "m" Jawa) yanc justru menyebab :an rasa deri ta yang lebih pa.rah. Bahwa mereka merasa berdosa, hal .ni diakui terus terang dalam jawalJan yang mereka berikan kepada pa•a peneliti. Akhirnya penerimaan agDma baru itu mereka alarni sungguh ungguh sebagai "kelahiran kembali", d8.n sebagai penemuan kembali i,.enti tas kelompoknya 3 ~ Garnbaran se1x,rti dikemukakan di atas dapat iterapkan pada setiap konversi, dengan tidak membeclakan agama yang atu dengan agama yang lain di manapcm juga, meskipv.n push factors taupun pull factorsnya dapat bervariasi. Kesimpulan lain yari,; da;iat ditari.k adalah bahwa semakin ba'~ak orang melakukan perpindahan semakin banyak pula pengalaman yang . iperoleh, baik yang positif maupun yang negatif, menyangkut hal-hal
------------------35. Dikutip oleh Hendrop1.rnpi to,
op. cit., halaman 85-86,
yang bersifat psikologis mauplill sosiologis. Sesuai dengan pola yang dibuat oleh Renato Poblete SJ dan 11'.0. 0°Dea, mereka yang melakukan konversi dari non Islam ke Islam karena S§lring melakuka.D. perpinda.h..;. an tempat tinggal sedikit banyaknya tentu melalui pola disorganisasi sosial yang dapat digambarkan clemikian : Perubahan sosial -- disintegrasi nilai-nilai kultural -- disor:;anisasi (anomi) -- dissolidari tas kelompo1~ -- lcrisis sosial -- krisis 1xi;i;in -- .1uonc2,ri jalan ke lue..r, lalu 1n.er11astiJ:;:i a{;2,.rn2. Oart1 (IsJ_a.c'_). Untuk kontek Islam di Jakarta, tanpa mengabailii'm faktor-faktor internal, secara kultural Islam lebih ung5-ul dari pada agama-a _; gama lain, seperti tersedianya sarana-sarana peribadatan yang hampir· dapat dijumpai di segala tempat orcJ.ng berkurripul, Wlit-unit pergedungan baik milik ins·l;ansi pemerintah atauplli"l swasta, semaraknya orang mengamalkan agamanya, gaw:1e; suara adzan yang selalu terdengar pada setiap kali waktu sernbahyang tiba, ceramah-ceramah ac;ama yang bisa didapat di rnana saja, baik ;y-ang disampaikan secara lisan langsung, maupun yang mclalui m@,ss media seperti radio dan televisi, bahkan per~ ..' :;atan r.Iauluda,,."l yang berjalan J;lampir sepanjang tahun. Dalam hubun&:· ini baik kiranya dikutip pern;y-ataan Drs. D, Hendropuspi tp, C, dalam bukuo.ya Sosiologi Agarna halaman 89, antara lain : • • • Sebagai contoh lain lac;i o.mbillah masuknya agama Islam dari negara Arab. 1'1.garna baru j.ni dinilai bangsa-bangsa yang ma-" sih memeluk a,:;a.rna adat maupun yang telah memeluk agama Hindu Budha (maupun Protestan atau Kc.tolik: red) sebagai merniliki ni-. lai-nilai kultural yc.rJ.G lebih linggul sehinggamereka (sebagian dari mereka) masuk agama baru i tu. Keung,5ulannya antara la;Ln , terletak di sirri. (1) Islam me11gajarkan seperanekat dogma yang bertumpu pada doktrin monoteisme, (2)Ajaran syari'at yang praktis, (3) Tidak mengenal perbedaan kasta, setiap manusia adalah abdi Allah Yang Maha Esa, (4) Tiadanya pemisahan arttara agama dan negara, ( 5) Filsafat Islam klasik dan ilmu penc;etahuan ek-. sakta yang ( untuk waktu i tu) ting,si. Maka berdasarkan pertimba. _,,,,,. ngan di atas dapat dirnenc;erti men1_~apa sebagian pemeluk agama Hindu dan Budha ( juga Protestan dz;n Katolik: red) di negara I. ndie. send.iri (atau negara-negarp, lain: red) masuk agama Islam, Hal yanc; dernikian itu terjadi pula di Ind0!iesia. Bukan sa_;; ja karen.a timbuJ.nya masa krisis sosial yang berat berka.itan de:.. ngan keruntuhan l'llajapahi t yang tela-Vi. melewati plilleak: ke jayaa.n '. ','"i,Zi /
-39dala.m abad 14; tetapi juga karena nilai kultur yang lebih itu,sehingga sebac;ian bcsar pemeluk agama Hindu-Budha, sulru suku rnasuk agama Islam, Faktor lain dari nilai kultur agarna "-·-'' ialah : sarana-sarana rokhani yang mengatasi kekuatan manusia. Aspeknya yanc; menarik teristimewa ialah : "kharisma" c'l""1 "kekua- .. saan supra-empiris" yanc; dil)liliki a{~8Jlla baru i tu • , , 32 Untuk pemb2-'1.ding kesimpulan·-lrnsimpulan di atas, berikut Lah pengakuan-pengakuan mereka yan,; permth melakukan konversi : PeL.l!lat&1JLlJU.S_§..~n
Rofe _..9:§.ri.J:.g~~,ris : vVhen people decide to embrace a religion other than that in which the circwnstances of their birth had placed them, their motives, usually have an emotional, philosophical or social dation. l\lly temperament demcu1ded a .creed vvhich could meet the mands of the last two of these categories, and I did 4othing than decide to examine minutely the claims, scriptures and produced by all world 1 s chief religions.• B:oa:n of parents representing the Jowish·and Catholic faiths, and brought .up in Church of England traditions, of which I obtain·· ed a thorough experience through years of attending its services':'" in the daily routine of the English public school, I commenced early to contrast the dogmas and rituals of Judaism and Christianity. Intuition led me to reject the doctrines of Devine incar,.... nation, and vicarious atonement, and the intellect could neither find satisfaction in manifold Biblical propisitions nor in the absence of a living faith based on reason which I noted in the conventional approach to God of the average Church of England Christian. · In Judaism, I found a much more di5nified conception of God though even this varied with the books of Bible. Here was a which had retained much of its former purity. I learnt.much from it, but rejected much. li'ollowing all the rules and prescriptions would have left little time for attending to any secular affairs The mind would have had to be concentrated on endless forms and rituals. Worst of all, it was for a minority and led implicity to the creation of a gulf between different social groups. While I witnessed Church of England services, and those of the Jewish synagogues, and took part in them both, I never embraced either religion. In Roman Catholicism, I found too much mystification and subjection to human authority, often ma.ru.L displaying frailty inconsistenmcwith the semi-devine status advanced for the Pope and his henchmen. I turned to Hindu philoso~ phy, especially to the later teachings of the U32anishads, and . Vedanta. Again I learnt much,respected much, and rejec:Ced much.
-------------------3 2, Hendropuspi to,
Q.E.• cit., halarnan 89.
-4-0Social evils were not solved, and the priestly caste was again ::\?ii favoured with innumerable privilages, while none stretched a h€)J.;~t':;:.y1 if he bore it patiently, a future life might bring him somethirig;;+'.~; better, a convenient way of ke ep~ng tho popula?e in sub~ ection. ;;;(\\i Religion seemed to mean the area:oion of an omnipotent hierarchy. /'ii'; with God called in to testify that i·t; was His Will that things .. ::!\f{y; should so remain, . . · ·. . ) !~' Budhism taught me much about the human mind and its .laws. It ·:m showed me a method for obtaining cosmic understanding as simple 1j:; as chemical exp(lrimeut, provided I made the necessary sacrifices•.<>•;<'11 Here was reg,c .,ion against the caste system. ')~;' such, but soon I learnt that these were no evidence of spirituaJ.;f:/ i ty. Rather they showed the ability to mast0r a scienc0, a past: .~:i time at a much higher level than sport ethically, a means of c9n .Y trolling emotions, of disciplining and subjecting all desires, ".7;;;.!J as sought also by the Stoics. But the questiion of God did not ... c)•; arise at all. There was hardly any r0ference to the Creator for.· .''· a 11 this univers0. Only a way to be followed for one's own salt/:·;?. vation, though the podhisattva ideal did preach sacrificing on€)~.~,;;•;. own salvation, to assist :Chat of others. In this case, there wa,s;;)'i/. spirituality, and not only the control of animal, natural forces~;•"; Budhism could theoritically save the world, as could that basic u:;[; Christianity of Tolstoy, reduced to the words of the Prophet J e-:;1.•, sus, shorn of la~t0r accretions and misunderstandings. . ;'i Yet if much belief could save the world in theory, why did .. / 1:2; they fail to do so in practice'!' The answer was that they were no]·;;;;; for th0 mass but for the few. Both Christianity and Budhism, if ' ..(: understood as the teaching of their founders, evaded social proJ:it;) . lems., for they had no interest in them.Both Jesus ?nd Buddha ../•i taught the ideal of abandoning all possessions, tot.:i.l annihiliai;.::{~ ion of the lower self in search of G-od .• 'Resil!fttncu evil' or •vaa,: 1; iragyarl\'; 'Take no thought for the morrow• or the begging-bowl7?".,·.(:, I haVe the groat est admiration for tho men who can follow this ......... ·· path. I _am sure that it can led them to. God. But I am equally . · sure that it cannot be practieed by the masses, that it cannot ·.·• < better the lot of the ignorant peasant, and that for, that reason. :>. it has little social value. A glorious teaching for a spiritual; giant; a total failure for the mass humanity. An intellectual sa.l •·• tisfaction, yet useless as a means of revolutionizing the mass !~it and bettering their conditions spiritually, mentally and materi.;.;..;;, ally, within a short space of time. . . ;.: 1; It was perhaps strange that, having lived in Arab countrief!I ;Afi» I have never devoted more than a superficial attention to Islani.i;«!it and had not given it the minute exa.r::iination .I had accorded all ... · . the world 1 s other faiths. Yet when I reflect that my former in-. Y*•\; troduction to this faith has been confined to reading Rodwell's.... · ·
-41translation of the C)ur'an it is not so surprising that I was rio.,,, ne too enthusiastic. Onl:v later did I came in toup-h with a well..... known Islamic missionary in London. Subsequently I have noticed that little is done in most J'"rab1,1ands to interest the non-muslims in Islam, and to spread its teachings where they could bear good fruit. Only too often is there such a misfrust of the foreigner that one sees the characteristic Eastern policy of concealrment rather than diffusion. Under intellegent guidance, provided with a qur•an commented on an translated by a Muslim and with much other informative literature to e;ive me a true picture of Islam, it was not long qe,._ · fore I discovered here what I had boen searching for during many '<~ years. J.n invitation to watch the prayers and participate in the lunch after the 'Id prayers one dEW in 1945 gave me the opportun-.. i ty to study international group of l\fluslims at close quarters. Here was no group of Arabs, no natiomllism, but a representative assortment of the world's races, social classes, hues of skins. Here I met a Turldsh prince and also people who might practically have been ·bermed beggars. Thes0 peoples all sat down to lunch . together. No ill-concealed condescer,sion was apparent inthe atti-' tude of the rich; no smug hypocrisy in the feeling of equality which animated the white men talking to their Negro neighbours; < > no attempt to draw away, to isolate oneself from other human be:..• ings; no ridiculous snobbery with primitive egotism masquerading as virtue. .y There is no space here to describe all of the facets of life .<>.1 for which I found in Islamic teachings an answer which had been ./; lacking elsewhere. Suffice it to say that after due reflection, r 1 was led to enter this faith, after having studied every other im.,.o i' portant religion in the world without having decided to embraced.· it. ~ The above explains why I am a Muslim. It does not ill.1 together .·· . ·1•••••1~ explain why I am proud to be one. This feeling was on~ to come >.Sic through time and experit4nce. I stuclied Islamic culture at an Eng'";•! lish university, and learnt for the i'irst time that it was pre-· . . . cisely this culture which had brought Europe out of the Dark Agep'iOi' I learnt from history how mru1.y of th111 world's greatest empires · had been Islamic, how much modern science has to acknowledge as .1: a legacy of Islam. Ii.nd when people came to me to explain that I·•; had taken a step back.Wards, I smi::i..ed at their ignorance, mingling. cause and effect. Is tho world only to judge Islam by the fact < that quite external factors produced subsequent degenracy? Is '"i Rei:;aissan ce art td l~ssI va ;i:~<'.1 bteca~te atboftio ~ a r edbeb1· ngdpatif:lted . i UU1Versa11y 0 ay·f S 0 wc1S 1aJ:l1 y O pe . 0<$e1 1 e . 1 00 hirsty . barbarism because of the medieval inquisitors and Spanish con" quistadores? It is only necessary to remark that the greatest .· .. 1. and most advancec1 minds of all ages have been able to feel res.,.· 1 · pect for Islamic culture, most of the pearls of which are yet.
=
1
·.·.·.•.•.·.•.•.1f....
'
,', _>':"'.':',,
hidden from the Wes·!;• · .. • . . . . . .· .. .. .. ~>J; HS,Y:i:P-E travelled. in ma_rlY_ court tries .all. bver the world,I ha:ir~;i; had-··gciouOJ;ipor'fUilfi'y···t;on:Ofrc&~~f\o~v?-s'tt:aiigers -aree'VeSherE!, :i:'e;;. ceivel'l; whether the first reaction is to help them, and wheI'e:i;~ is to. consider first who they Lire, and what advantages may qe //'ik reap~d ·from such assis-tence. The followers of no othe:i:' religigij1 can equal .Muslims for hospitality and clisinterested kindness tg.; strangers. Economically it is only in Islamic communities tl'latc,, the gulf between rich. and poor is bridged in .such a wey that ,;;; the poor will not endeavour to upset the entire structure to·~b/ duce chaos. Tllodern Soviet Comnn.u1is1]1 could never have come to . '.\"". birth in a Tlluslim State • 33
'<:'.'.-}'' _'\,''":',
;- --".;/
,'}\<:> ,-,,,;ci/-:o:;::;'.:{:&
_________________
..,,,,
;3~ Ebrahim iilimed Bawany, OJ2•. g_:i,,:t;.. hal 77-81
--43G. ~11L~~ d§-~Js ..~:i,~-~~~;t~aji..:.
Menarik perha·tian, bahwa. 90 ff responden yang melakukan kc•n-''' versi dari non Islam ke Islamdibesarkan di kota a.tau di desa yang berada di daerah perkotaan; selebihnya dibesarkan di desa luar •w·.·~·· Untuk ment;l_;ambarkan posisi responden, di sirii disajikan ta.,;, bulasi dalam caris besar sebacai berikut : responden __ .._.._"'" __ _,Asal-usul ...__,._ _____________________________ .....___________________Responden be sarkan didi rl
Jakarta Jal{arta Jakarta Sunda Solo Solo Jateng De.talc
Cina Australia
Jalmrta Jakarta Jakarta Jakarta Sunda Jateng Jateng Yogyakarta Solo Solo Jawa Jawa Jawa Medan Sulut Menado Sant;ir T. U;i • pandang Cina Cina
Medan Javva
Jatim
Palembang JaHa
}\Ifs, du.ra
,Tawa Jawa Jakarta B2.. nt;lz:a Jav;a
Jakarta Jakarta Jakarta Jawa Jakarta Solo Sunda Solo Jakarta S1.1x1da Jakarta Bandung Indonesia Perth Jakarta . Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Yogyakarta Solo Solo S.olo Solo Yogyakarta Il'ledan
: responden lelaki responden wanita suami resryonden isteri responden
-45Terlepas dari tinjauan aspek perbedaan agama responden sebe-
:um melaksanakan konversi, sebagai daerah asal-usul, Jakarta. mendudu'-' :i angka 56'/o da!'i 13 kota yang terjaring.
Dari angka prosentase ini dapat diambil kesimpula.n bahwa. ia.u da.ri fa.ktor linglrnngan yang da.pat mempengaruhi responden (fa.ktor ·
mdogeen), Jakarta sebagai daerah asal usul memainka.n pera.n paling ;inggi dia.tas rata-rata antara 13 kota yane: terjaring; sementara bila
Li tinjau da!'i segi tempat responden dibesarka.n ( faktor ex. ogeen), Ja....:. •.
:arta menjadi kota yang dominan, menduduki angka 56'/o, sementa.ra. 12
lainnya bila dijumlah hanya ;a tiap kota mendudLlki angka 4
;1'1.
m·~ndLlduki
angka 44
1b,
berar-t;i rata.-ra-
%.
Dari analisa kedaerahan ini akhirnya dapat disimpulkan, bahwa.
mta Jakarta memiliki angka c.mdusive yang sangat tinggi bagi proses wnversi dari non Islam ke Islam jika dibanding dengan 12 kota lain rang terjaring dalam peneli tian ini.
1·
Pergyat§.9!!:___9,ol. Dori.:f2J:.•• Islrun' s simple appeal to the sense of higher things, unaided by elaborate trappings, ornamentations, figures, pictures, music and ceremonial ritual. 'l:he mosque is a place of quiet ion and self-effacement in the greater reality of the One. ~~~---~Ir. ,Ji .L. IVIel],ell}_?.~il-£:r:.iJ3elanda _:_
. . • 1'.lhat "i.Jil.. for me •{ha B_ea~t;y·'tEt_lgl~? What na~rao " me o s raith? I began with my study of eastern lan,g;u.ages at the University of Leiden in 1919 and attended tho lectures of Prof• c. Snouck Hurgronje, the well-known Arabist, I learned Arabic, read and translated at-Baidawi's commontary on the Qur'an and Al-Ghazali' reflexions on the Law. I studied the history and institutions of
-----34.----------halaman 50 ~.,
-46Islam from European ht'mdbooks as was usual in tha',; time~ In J.;J."CJ. I stayed in Cairo for one month and visited the Al-Azhar. Arabic I studied other languages such as Sansl\:ri t, Maley and Ja.., · vanese. In 1927 I left for the .then Netherlands Indies to teach Javanese language and Indian cultural history at a special ary school for advanced studies in Jogya.karta. For 15 years specialised myself in Javanese lan~iage and culture (modern and old) and had_little contact with_I.s.~§1:1!! and no contact a~ all with Arable. AftererirrlcUitperiod. which I spent as a Japanese · prisoner of war, I went back to the Netherlands in 1946 and a new task at the Royal Tropical Institute in Amsterdam. Here I had the opportunity to take up again my study of Islam, being instructed to write a short guide on Islam in Java •• , • 35 )~Pergya!_~lL.hbdulj~~rsbS!.Y:, rllajo_E_2f the British b.rm,v: " Many years ago, a quarter of a cent·ury at least, it was part of my daily experience to travel along the waterwa~s of Burma by sampan. My .§..~~¥-::"'Y:?J._lah; wasall)[US11.iit "'--- Slleikh Alf" from Chitta....; gong (East PakistanJ a splendid sailor, and keenly observant. of the rules of his faith. The consistency with which he maintained the hours of prayer and the obvious sincerity of his pious pract~ ice not, only gained my respect but stimulated my interest in a faith that could hold such a man in pious thrall. Around up were Burmese Buddhists, who also exhibited a: great piety, and who were, as far as my experience informed me, probably the most able people on earth. But there seemed to be something their religious practice. I knew they· attended the pagodas, se I sa-w the old folk squatted there, uttering the formula their creed : ~~~r;1'1:!:1a -~\3-cchami D~f!!.§L.£.~'l.na g:::..qcha.mi _Sangha cara.na thus proclaiming tha.t they accepted the joint guidance of the Buddha, the law, and the order, for the. conduct of their sp:j:ir.ttu-' ual lives. It was too placid, it lacked vigour, and was totally unlike the practice of Sheikh 'Ali, the §amEan-wall,_q,_~. I talked to him as we sailed along the narraw creeks and sireams. He was not so good at telling others of the things that inspired him ... with pious zeal, as he was a splendid c:z..qmple of the inspiration"'");.z; al power of Islam. · ./ I bought some book about the history and feachings of. !slam. ·•... , I learne~ of the life of the p;ro;rihet r-Tuha.mmad (peace be upon.him)• . and of his great achievements. I sometime,s discussed them with . ••· S?me of my lVluslim friends. Then the First World lflar broke out andi. ~ike a good r;iany others, I found myself serving with Indian Army . in Mesopot8.llll.a. I was away from the Buddhist lands and among the .• .: Arabs, the people from whom the Prophet sprang, and in whose lang.;,ij ua.ge the Holy Qur'an was recorded. The fact that I was among .·,. .
-----·-------------35. Ibid. halaman ~ 51.
-
-47these people encouraged my further interest in understanding Islam. I studied Arabic and made close contact with the people, admiring the consistency of their worship of God, till I found myself also acknowleding that God was, indeed, a unity; whereas. from my childl1ood I had been reara.d to accept God was a Trinity. It had now become patent to me tbD,t God was not a Trinity but a Unity: La ilaha illa'l-Lah - and I was inclined to declare myself a Muslim. In f'act;--artnouilJ. I ceased entirely attending churches; . and also only visited mosques when it was my official duty as a · · police officer to do so, it was only when in Palestine between the year 1935 •and 1942 that I took courage of conviction and made an official declaration of my change of faith to Islam that had been my choice for so many years. It was grand day when in the Mahkamat al-Shari'ah in the city of Jerusalem, known in the ..'1.rab-':fant.l:s by tine name of ~1-Quds, meaning the Sacred, that I publicly rumounoad myself a Muslim. I was at the time a General Staff Officer, and this action of mine brought about some unpleasant reactions. . . ·. · Since that time, I have lived and practisdd the faith of Islam,. in Egypt and more recently in Pakistan. Islam is the greatest fra ternity --- some )500.000,000 strong, and to belong to it is to belong to God, and if I have been able, in recent years, to give witness for Islam by my life and writings, purely a credit mark has been inscribed in the register' of life for that simple man whose piety brought me back to God, and to Islam, for we are all born Muslims, and I, in human weakness, had gone as trey • I thank God, li.l-hamdu li' l-Lah, that I am today one of this great brotherhooi'r'of Islam, anaifihen I pray, I always offer up a supplication for the soul' of the poor boatman, whose personal piety led me to seek for myself the source of his consistent faith. , • • • 36 4. ~_?.:Jaan Ali .l:'Lu]JgI£lll§..~.lYio_:i::=h.~. Social Worker . and Preache:r:_ (Japan • About 18 yee.rs ago I w~s in Manchuria where Japa.t1 was still weilding power, It was in a desert near Pieching that I first. came across a group of Muslims. They were leading a pious life and I was deeply impressed by their way of living and by t~'leir attitude on life. This impression became deeper and deeper as I travelled into the interior of i\Ianchuria. I returned to Japa.t1 --- a defeated country - - in the Summer of 1946 and I found that the situation in Japa.t1 had changed alto• gether. There was teemendous change in the realm of thinking of the people. Buddhism which was the faith of the majority of
...
_______________
3 6. l..E;!J!. , haleinan 7 4-7 5 •
-48japanese, was thoroughly corrupted and instead of providing vation it was exerting an evil influence upon society. Christianity 9 after the war had made rapid strides in Japan qlthough it existed there for the last 90 years but it had re1:lla.jcR'> ed as a formal relig;i.on only. ,~t first Cbristianity seemed to accepted by the innocent, pure and simple young people who in way had 'killed' their love for Buddhism, but to their great ais~ appointment they soon found out that; behind the cover of anity there existed the networ.k of British and .American ist interest. Cbristianity which has been given up in countries is now being used for exports to serve their tic interest. · Japan is geographically located between Russia on the one and America on the other and both wish to exert their influence on the Japanese people. None can offer a lasting and happy solution to the spiritually disturbed Japanese people. To my mind it will be the doctrine of Islam and none other that undov.btedly pffers the much sought solution. Particularly I am appreciative of the fraternity in Islam. ,~11 Jl/Iuslims are bretw.en unto one another and God has ·injoined that they shoti.ld live in peace and harmony with each other. I believe that it is this type of 'Brotherhood' which is so vital and needed most by the world today. Last summer three Muslims visited Tokushima. They had come from Pakistan and.it was from them that I learnt a great deal auout Islam and what it stands for. Mr. Motiwala in Kobe and Mita in Tokyo came to my help and I embraced Islam. Lagt but not ~hasleast 9 I eagerly hope that one day the of Islam wiJ.1 infuse new spirit amongst Muslims from every nook and corner of the world and this great message of God will resound once again with fti.ll glory from every land, so .that the Earth becomes a Heaven to live in and God's creatures be happy --- both materially and spiritually.elevated as God does tend. 37
.. ________________ 37. Ibid., halo.man 88 - 89.
,-,, -/;\iL'Ci;;\~:,
-_: }:':,;i'~! 'i}:J ,--,::,, '-/<-
Ali, A.
~~~st~~~}f~~;rii"-!M~~~~:;s~~h'iY. ~t.,. ~1
tinggi, f September 1·975,
Arifin, H .M., ~i~LDq_i:Ll3.8J2.8T!'!-Jl2~ ,A._s~Js...JCe1:1t?-u12an_J~,.9hai;i._=0i:.ah Manusia, Jakarta, 1976. Arnold, Thomas, 'II., TheJL_~achin,g.J)f I_~J.§!:£, Terjemahan A. Nawawi Rambe, Sejarali Da'wah Islam., Penerbit Wijaya, Jakarta,1979. Clark, w !1J.e Ps;ychol_g_gy_O_f .n.91.:L.~~.o~L..!i:t Intr:,oductio.g_ ..'J:'.9 Religi--; ous Experi_.§lnce anUB~viou:r:,, New York, 1959. . . Daradjat, Zakiah, Ilmy...i[iwa Aii.."l!llfh ·rJulan Bintang, Jakarta, 1979. Dister, Nico Syukur, Pengalaman Do.n ::Iotivasi J3eragama, Leppenas, Jakarta, 1982. .· ~.~.~- ·
.H.,
-----'---- Ba_pak dan Ibu Sebagai Simbol Allah, Kanisius & BPK Gunung Millia, J'akar'Ea, ·198'3~--··-~-~--Ebrahim Ahmed Bawany, (ed.) , .Islam.-:· Our Choice_, Begum.· Aisha Bawany Wak:f, Karachi (Pakistan), Serie No. 3, 1976.
Fiendropuspito, D. OC., Sosiolog;i,_,A~ama , Kanisius & BPK Gu.aung "''-'·-'-"'""' Jakarta, 1983. - - · --·--· . t11oh. Syafaa t, !.~gapa Anda Ber.§l:B:ar:l_a_]slam, Penerbit Wijaya, Jakarta, 19 6 5. E'erguruan Tinggi Ilmu Al-Qur• an, p_ep_E)f'.§l?a Aspek Isl~_ent,?ng AlQur'an, PTIQ, Jakarta, 1986. tl.oger Gjru;ondy ,Janj~-J~_J.:i_..:J:s),.}:.1!111.~~u.i~~ Bahasa: Prof. Dr. H.m. Rasyi.;.: di, Bulan B:i.ntc,ng, Jakarcc:,, 1:,84. rhouless, RH., An Intro_q~on To Jhe• .PE;z'.Chology Of Religi.?!h Cambridge, University Press., 1971. 'iilliarn James, The Va:piet.ies_OJ Reli_sj.o11f3_ Experience, A Study in Human Nature, A,lVIentor Book x'rom New'American Library, New York, 1958.
-49-·
i_.~!IPIRAN
I :
TERMS OF RE.B'EREiWE
Penelitian "KonversiAgama" Dari Non Islam ke Islam (Tahap Ke II), Studi Kasus Di Masjid A-gung Al-Azhar Dan Masjid Sunda Kelapa DKI Jakarta.
I. Latar belakang masalah.
Islam a-dalah agama universal dalam arti berlaku di segala tempat sepanjang zaman. Islam juga dikenal sebagai agama yang sem;.... purna, dibawa oleh Nari Muhammad u.ntuk menjadi rah.mat bagi selu- · ruh alam. Dengan demikian I:;lam semestinya akan di terima oleh masyarakat pendudu.k dm1ia di manapw:1 mereka berada. Sejarah telah membu.ktika.n bahwa pengaruh da•.wah Islamiyah terhadap Ahli Kitab terutama di zaman Nabi saw a.mat positif, sehingga banyak orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani yang ma.., su.k Islam termasu.k para pendeta, para paderi dan ahli ilmu penge- . tahuan. Hal ini telah diisyaratkan oleh surat-surat Tulakiyah sepe!_ ti : Al-An'am ayat li4, Al-Ra'du ayat 36, Al-Isra' ayat 107, AlQashash ayat 52 dan 53. Juga surat-surat Madaniyah seperti : ·Ali Irnran 199, Al-Nisa 162 dan Al··Maidah 82-84. Sejauh mana perkeir..tangan da'vvah Islamiyah di Indonesia khu susnya dSl DKI Jakarta bernilai ;iositif sebagaimana zaman Nabi saw hal ini dapat dilihat melalui f enomena-fenornena konvclrsi agama dari non Islam. Maka penelitian tentang konversi agama menjadi penting dan menarik, terutama bagi stu.di agama dan da'wah. Rineli tian tentang konversi ag8.llla ini pernah dilaku.kan oleh Tim Penelitian Fakultas Ushu.luddin IAIN Syarif Hidayatullah ta pada tahun 1985. Penelitian tahap awal itu berusaha untuk menge"": tahui hal-hal atau faktor-faktor ;y·zmg mempengaruhi konversi baik faktor-faktor yang tidak inti dan tidak mendasar maupun tor-faktor yang inti dan mendasar. Peneli tian awal itu tela...11. men_g hasilkan kesimpulan bahwa konvorsi aga.ma dapat terjadi karena : a. Faktor-faktor kondisional meliputi kondisi dasar dan kondisi
tenporor, kedua.nya rnerupakan fak:tor tidak inti dan tidal!: rnendasar. b. Motif keagamaan yang rnerupakan faktor inti dan rnendasar. ~. Polrnk masala.h. Adapun rnasalah yang ingin di-Geliti dalam penelitian lanjutan ini ialah : (1). Faktor-faktor mana sajakah yang lebih dominan dan signifikan di antara faktor-faktor kondisional baik kondisi dasar maupun kondisi temporer, yanc dapat mendorong konversi agama. (2), Aspek-aspek mana sajakah :yang besar frekuensinya di antara aspelf-aspek dalam Islam yang merupakan motif kegamaan. yang dapat mendorong konversi agama. (3). Penganut agama yang bagaimana di an.tara agama non Islam yang konversinya : a. lebih ba.nyak disebabkan oleh faktor-faktor kondisional. b. lebih bermotif keagamaan. r;---rupotesa. Dari pokok masala.h tersebut di atas dikernukakan hipotesa : (1). Faktor-faktor kondisional yang lebih memberikan kosempatan bagi penganut agama (non Islam) untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat luas (heterogen), lebih dapat mendorong konversi agruna. ( 2) • Aspek-aspek dalam Islam yang m.engandung : nilai-nilai yang rasionaI, yang rnemperkokoh keyakinan beragama, da.YJ. yang rnembawa kepi;i.da ketenangan jiwa, lebih dapat mendorong konversi a.gama. (3). Penganut-penganut agama (non Islam) yang tidak fanatik dan kurang taat beragarna, kemu.ngkinan konversi agamanya lebih disebabkan oleh faktor-faktor kondisional. (4). Sebaliknya penganut-penganut agama (non Islam) yang fanatik dan taat beragama, kemm1gkinan konversi aga.rna.nya lebih :lisebabka.n oleh motif keagamatuJ..
-52-
4, Tujuan penelitian. Peneli tian ini bertujuan w1tuk : a. l\'lromdapatkan data tentang faktor-faktor yang lebih dominan dan signifikan di antara faktor-faktor kondisional baik kondisi dasa r maupun kondisi temperer, yang mendorong konversi aga ma. b. lV!endapatkan data tentang aspek-aspek yang besar frekuensinya di antara aspek-aspek dalam Islam yang merupakan faktor inti dan mendasar yang mendorong konversi agama. c. Mendapatkan data tentang i)enganut agama non Islam yang konver.:... ainya : a). Karena faktor-faktor kondisional. b). Karena motif keagamaan. 5. Data yang akan dikumpulkan. a. Data kondisi dasar responden meJ_iputi : Umur, Jenis kelamin, Pendidika.r1, Tempat kelahiran, Suku Mobilitas tempat tinggal, jenis pekerjaan, agama, agama orang tua dan status perkawinan. b. Data kondisi temperer yang mendorong konversi melalui : (1). Perkawinan. (2). Politik. (3). Ekonomi. (4). Dan lain-lain. c. Data yang berhubungan denga.n motif-motif keagamaan yang men-. dorong konversi mela.lui aspek-aspek dala.m Islam meliputi: (1). Aspek Ketuhanan. (2). Aspek Ibadat, (3). Aspek Moral. (4). Aspek Ritual. (5). Dan lain-lain. '• Tehnik pengumpulan data. a. Angket (kuesioner), sebagai tehnik pertama.
-53b, Wawancara mendalam (depth interview), sebagai tehnik pelengkap untuk menyempurnakan hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh tehnik angket. r. Jumlah sample (responden). Karena penelitian ini merupalca.n studi kasus, samplenya tidak terlalu besar, direncanakan 50 responden terdiri dari 25 responden dari masjid Al-Azhar dan 25 reE>ponden dari masjid Sunda Kelapa. I. Pelaksanaan. Penelitian ini akan dilaksanakan oleh Tim peneliti dari Fakultas Ushuluddin IAIN Jakarta. ', Schedule Langkah-lan..;kah dan waktu. pelaksanaan. o.
Keterangan
• • • ' • ' ' '
Persiapa,n: a. Studi kepustakaan b, Penyusunan desain Pelaksanaan : a. Penyusunan instrwnen b. Pengumpulan data
' :Gln. I
' Bln. II
1
Bln. III
' c. Pengola.ha.n dan at'lalisa da..tei.. ' t Pe!1'£elesaian • • • I
t t
a. Penyusunan konsep laporan b. Penyusunan laporan akhir c. Penggandaa11 dan publikasi
f..etur ·uk cara mengi.§.?..LmE)_~~~a..~9:.~.f"l~§tr ~::..tan;yaai;i;: 1. rsilah pada tempat yang tersedia ( • • • • ), untuk pertanyaan bentuk isian. 2. Berilah tanda silang (X) pada tempat yang tersedia (-),untuk pertanyaan bentuk piliJ~· ------------------#~-----·----------------·----~·---------------------
A. Data dasar:
1. Jenis kelamin 2. U mu r
: Wanj.ta Laki-laki :
o
.,
.,
"
tahun
•
3. Di man.a dibesarkan/: Desa dalam kota .( sebut.·nama kotanya) diasuh ?
Desa luar kota (sebut nama kotanya) 4. Tempat tinggal sekarang: • 5. Tempat tinggal sebelu.irnya : a) (mobilitas tempat tinggal) b) o o o ,,
,,
"
"
•
c.
<>
•
0
•
•
•
0
•
•
0
c)
6, Suku asal responden • • • Suku asal isteri/sua.i: • • • • • 7. Status perkawinan ,. Belwn kawin K8.win Duda ,Janda . • ( sebutkan) 8. Agama. responden sebelumnya a • • • Agama isteri/suami responden: • • • • • Agama ayah responden Agama ibu responden • • • • • • • • • • Agama ayah dari isteri/suami: " Agama ibu dari isteri/suami :
-
. . . . .. •
-54-
II
•
a
..... II
..
•
•
0
0
•
•
•
•
•
0
II
0
•
•
•
•
0
•
•
•
0
•
•
•
0
0
..
0
...
II
II
II
0
.
-559. Sejarah pendidikan (. :butkan nama sekolahnya) tidak ta.mat a, S.D. 'tamat tidak ta.mat b. S.L.P. ta.mat tidak tamat c. S.Lo.A.• ~ tamat d. Pend. Ting~i: • • • • • • . • • • tidak tamat tamat e. Pend. non formal (kursus/training/penataran) (ser ltkan bidangnya dan lffinanya) tahun • ,bulan/ 1), Bidang : . • • selama • • • bulan/ • • • tahun 2). Bidari : ,, " .. o .. ., selama o 10, Pekerj'aan (sebutkan tempat, jenis dan tingkatannya) a. Tempat bekerja (Kantor Pemerintah/Bwasta)
. !I
0
0
D
coo<>oo<>O
oooo<>O<>"ol>OD
-
1>00000<><>00
-
...
0<>000•1>•0<>
•
•
•
•
•
b, Jenis pekerjaan : • • • c. Tingkatan/Jabatan : , • 11. Pengalaman kerja yang lain sebelumnya (sebutkan bidangnya dan lamanya) 1), Bidang: , selama • bulan/ • . •• tahun 2).Bidang:., • • • selama • • culan/ • • • • tahun B. Data Konversi : 12. Berapa umur anda ketika anda masuk Islam ? tahun 13. Kapan anda masuk. Islam/disyahadatkan? (sebutkan: tanggal, bulan dan tahun) Tanggal • ooooobulan • . o o o o tahun • • 14. Bagaimana sikap anda terhadap Islam, sebelum anda masuk Islam ? Netral Tidak peduli Kurang senang Tidak · · :mang Senang 0
0
0
•
0
•
•
•
0
0
•
•
•
•
0
...
0
•
"
0
0
--
0
0
'O
-5615. Apakah anda rajin melakukan ibadat/kebaktian dalam agama yang anda peluk sebelwn
a..~da
masuk Islam ? Amat rajin Cukup rajin Kurang rajin Tidak rajin 16. Apakah anda berasal dari keluarga yang berlatar belakang agamis? Amat agamis Cukup agamis Kurang agamis Tidak agamis 17. Adakah di cu1tara ajaran agama yang anda peluk sebelum anda masuk' Islam yang tidak ada sei 1.jui ? :, d a Tidak ada 0 18. Kalau ad ' , se bu tkan ' • •
.
• • •
.. ..
0
0
0
0
0
0
0
0
0
•
•
0
•
0
0
0
•
•
0
0
•
~
•
19. Adakah sikap-sikap pimpinan/rn.asyarakat agama yang anda peluk sebelumnya yang tidak
setujui ? Ad a Tidak ada
a.~da
20. Kalau ada, sebutkan ' •
.
•
'
0
•
•
•
0
•
•
0
•
•
•
•
0
•
•
•
0
0
0
•
•
0
•
•
•
•
•
•
• • •
• •
21. Sebelum anda·masuk Islam, apakah anda pernah mengalami persoa~' n.n-persoalan rumi t yang tidak dapat dipe cahkan yang membuat anda bingung ? Pernah Tidak pernah
-65Tabel 17 Ada/tidaknya sikap pimpinan/masyarakat agama yang dipeluk sebelunL~ya ;1rang tidak disetujui N
= 60.
Sikap pimpinan/masyarakat ' Frekwensi yang tidak disetu,jui
•rabel 18 Sikap pimpinan/masyarakat · agama yang dipeluk sebelumnya yang tidak disetujui
K e i ma n a n Ibadat/Kebaktian ,Ud1lak/moral
2 1 1
2
·-----·~-------+-·-Ju ml ah i 5
N=5
% 2 % 3 % 3
8
%
I
...
--~~"'·-··--·~·~·~---·-.;_,.-~-------
Tabel 19 Pernah/tidaknya responden sebelum masuk Islam mengalami persoalan-persoalan rumit·yang membuatbingung N
=
60
Tabel 20 persoalan-perr~oalan rumi t yang pernah dialami res.., ponden sebelwn masuk Islam N 60
=
Persoalan--persoalarr rwnit yang ! Pros en dialarni sebellm1 masuk Islam Frekwensi 1--------·-·-~·--········---·····------1---~--~c........i.;._ _.._,_ _.;.i 12 % Persoalan kelunrga orang tua 7 1 2 % Persoalan pergau.12.in Persoalan perkawinan 2 3 % l 2 % Persoalan ekonomi Persoalan lain-lain 8 14 % Tidak pernah rne I'~:tu c:tl-::an 41 67 %
!
Tabel 21 Pernah/tidak~ya responden sebelwn masuk Islc-Jn mengalami tekanan batin N
F e r n e.. Tidak pernah
-·-~· J
u
m
11
,
= 60.
14
23
%
46
77
%
-·"""' ...................... ~ -+-·--·~·- . ·--+--'----~ l h ! 60 100 % -·-----1-------......;-1 a
.
I
~~""'""'"'-'""'"-"•-"'-'""-......._..,._...,~-·
-68Tabel 24 Peristiwa-peristiwa yang terkesan yang hlenjadi awal perhatian responden terhadap Islam
lVIendengar adzan Mendengar bJ.caar1 al Qur' an l'/lendengar ceramah agama Islam l\llimpi shalat/dengar e.l Qu.r• an Tertarik ibadat/shalat, puasa Tertarik bacacqn agama Islam Tertarik agama ortu/kelu.arga Pergaulan dg teman-teman Islam ! Tertarik suasana lebanan/maaf! maafan i Tidak dapat diuraikan
Ikut agama suami Kesadciran sendiri Tkut agarna orang tua lVIembina rumah tangga ' ' Baca buku agama .Islai11 Tertarik ajaranislam Islam aga.nm yang benar
11
i
I
27.
Faktor-faktor yang meny.ebabkan responden masuk Islam Faktor.:.faktor yang.menyebabkan mast\}~ Islam
.% . .
N =
33
1 ---Proson
13 % 18 %
% % %'
3
5
l
2
2
3
4
7%
3
5%
I;~~ _;·=:_ -.I-=:'_.__:~':. . . . .]:"--:~~-=~~.: j. = 1
0
31 · Jenis kelamih, Agama dan konversi kareha perkav;rib.a. ~:abel.
Jenis kelamin
·,T~,
Karena perkawinan
Agama
l l
Wanita
4 4
2
l
Tabel 32 Sit11asi keagamaan keluarga sebelum konversi Agama J?r.otestan Katholik Hindu Budha·
Heligious 24 17 5 2
Ku.rang religj.ous
5
4
3
·rabel 33
Protestan Katholik Hindu· Budha
6 3
3
2
2
LAMPIRAN : IV: .. KEPUTUSAN GUBER]lj"VR KBPALA DAER.Ali KRUSUS IBU-KOTA JAKAI{TA. NOI\iiOR: 82628 I 1985. . TENTANG ~MBERI~N .l:[IJi...!YfilMQ.@AI\/i.J\L§!J!~~Jl]_Y 2 " ANGKET DAN ATAU POLL •. GUBERNUR KEPALA DAERA.H KHUSUS·IBUKOTA JAKARTA : Membaca : Permohonan Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayai;ullah Jakarta tanggal 1 Agustu.s 1985 No. 611/A/FU/vIII/198 • !Vienimbang: Bahwa tidak berkeberatan untuk memernilii permintaa.n. Ins:t. an·-emegang Ijin tersebut di atas wajib menyampaikan laporan tertul.is· nengenai hasil survey, angket dan a tau poll yang telah dilakukan ke-'. [Jada Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jaltarta Cq • Kepala Biro · 3ina Pemerinj!ah dan Kepala Pusat .Penelitian dan Pengembangan Perkcil;aan dan Lingkungan DKI Jakarta sesuai dengan pasal 5 KeputusanGµ'.-'oernur Kepala Daerah :Khusus Ibukota Jakarta tang.gal 15 Maret 1971 ~o. Ab. 15/2/8/1971 tentang persyaratan untuk mengadakansurvey, l.ngket dan atau poll pendapat masyarakat dalam Wilayah Daerah Khusus [bukota Jakarta • )itetapkan di : Jakarta Pada tangga 1: 16 Agustus 1985. An.Gubernur Kepala Daeral1 Khusus Ibukota Jakarta. Sekretaris 'ifilayah Daerah, ttd, H.R. Rochmat S.H. S.E. ~604838 • ~El(lBUSA_F: Keputusan ini disampaikcw.1 kepada Yth,: .• Yang bersangkutan. 2. Instansi KeiJala Wilayah (Walikota, CJamat,
t'JJ'I.RiiN _V . : TURUNA.l'i SURAT Y.EPUTUSAN DEKAi'lf F.AKULTAS. USHULUDDIN ··-..~~---·- IAIN SYAHIF HIDAYATULLAH JAKARTA. Jakarta, 1 Januari 1989. Nomor: 500/B/:i!"U/VI/1989, Lampiran : 1 daftar. DEKAN IAIN JAKARTA. ......,., F.AKULTAS USHULUD.JIS ""--··-·-· ............. ,...,,,.___ SYAHIF ____._...,,.,.,.....____HIDAYATULLAH ,. ___ .... ...,,._,,.. . .....-_,,. lV!enimbang : a. Bahwa c1alam ra.".lgka mengadakan peneli tian lanjutan "Penelitian Konversi Agama, Studi Kasus Di Masjid Agnng Al-Azhar, l\Iasjid Sunda KelaJ?a dan Masjid Fathullab'/ dipandang perlu membentu>r sebuah Tim Pelak..,. sana. b. Bal1wa yang nainanya tersebut dalam Lampiran Surai: keputusan ini dipandang telah meinenuhi syarat dan mampu ruJ.tuk diangkat sebagai Anggota Tim Pelaksana penelitian tersebut di ata.s,. oleh karena itu peT'l.u di terbitkan Surat Keputusa..'1.. l\'fengingat: a. Surat Keputusan Pimpinan Proyek Pembina.an Perguruan . Tinggi Agcuna Islam IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 6 Tallun 1985, tertanggal 3 Juli 1985. b. Keputusan Gubernur Ke,Fala Daerah Khusus Ibukota . ·. Jakarta Nomor: 82628/1985, tangga 1 16 Agustus 1985.
_
~-~
-...-:~•~•"-"'""""-
'-"-~--~
~LlJ:.JY_L_U
...,~
~
-..-~---_,...,_,.,.._,,..._.
y_g S KJ::..Ji.J.
l\'fenetapkan: Terhitu11g mulai tanggal l Januari 1989 membentuk Tim Pelaksana Penelitian "Konversi Agama" (Dari non Islam ke Islam), Studi Kasus di Masjid Agung Al-Azhar, Ilf!asjig Sunda Kela.pa dan Iviasjid Fathullah, di lingkungan Daerall Khusus Ibukota Jakarta, dengan susunan personalia seper:... ti terlampir, dengan ketentuan: a. Apabila Tim .tersebut telah dapat merumuskan hasilhasilnya, diharapkan dapat melaporkannya ke]Jada Pimpinan Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah. Jakarte.. , selambat-lambatnya tangga 1 30 September. 1989. ' b. Segala sesuatu akan diubah dan ditinjau kembali seba.,. gaimana mestinya, apabila di kemudian h.<.ri ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini. Jakarta, 1 Januari 1989. DEKAN .i!'AIUJLTAS USHULUDDIN IAIN JAKARTA ttd. (DRS. D.TABAL NOOR )
NIP-;· I50068364 •.
SALI1:fAN Surat Keputusan ini disampaikan kepada: . . 1 1. Dire'\,!ttur Pembinaan Perguruan · '.inggi Agama Islam, Departemen Aga.ma:. 2. R~ktor IAIN Syarif Hida.yatullah Jakarta. 3 .•. J?impinan Lembaga Peneli tian IAIN Syarif Hida.Yatullah Jakarta. KUTIP.A.i~ dis~~paikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui da.i:J. diindahlran,
-7)-
' :iX't:\'.{J!;'t';;t;\~~~~,1~2i;'/i';J 1'URUNAN
SURA~
·. ,~~~!?;,,,~J
ICEPUTU:AN·
DE~N
h)lC''·· ·.'· ,.,.... ..
FAKULTAS
USHULIJDDI~
TAIN• .. SYAHIF HIDAYATULLAH JAKARTA•
Nomor:
501/B/ll'U/VI/19890
a.
b.
.
Jakarta, 1 .Ja.tlua:ri 1989..
~~i~i1]'1~1~:!t~~I~UI,UDDIN TAIN Me!l.:i.mt~f-:
'< ..
,,
SYARIF HIDAYATtJLLAH JAri:ftTA. ·.
Bawh~ cl.;~; ~angka mengadii"~:in
;;
·;i·~?sr~~
penelit:i.a.ti l~j~t~' "Konversi Aga.ma, Studi Kasus di Masjid Agung .1\.1.A, ..•....... Masjid Stmtla Kelapa dan Masjid Fathullal1~.dri_pa.rtd~~;c;!J7;~; • perlu membentuk Petugas Lapangan dan Petugas .Ad!ninir;ic"';• ,.,,
ffi§·1~:~~~:~~~;::;E~:r~~x:~~~if~I
karena.itu perlu diterbitkan surat Keputusan •. · •·· .£·{ M:engingat : Surat Keputusan. Dekan Fakul tas UshClluddinIAIN Syari:f < i •.i ···~·· Hidayatullah Jakarta tanggal 1 Januari 1989 Nomor: 5QQ/.H' ''' B/FU/vI/1989, tentang. pembentukan 'I'im Pelaksana ''Peneli..,.k; ~ .
~!~i~o~~~~iK!~::· d~~~!s~~~u;a~~u~~~~~ Agung Al AzM.xJti?,~I ~
MEMUTUSK.AN:
'.i!f~l%S"
Menetapka.n: PetugasLapangan Terhi tung mulai tanegal 1 .Januari 1989 membenttC1.f ;C;f'i gaimana.mestinya,· apabila di. kemudian hari>.terdapat?;/) r kekeliruan dalam penetapan ini.. ·. ··.·. ,,, ····\···'···'·\·i·•.:.•.' .•.
'fr;
Jakarta, 1 Januari 1989. DEKA N FAKULTAS USHULtJDDIN IAIN JAKAR'.J:'A?:·;'';
ttd.
.
..
( DRS •. DJABAL . NOOR )
NIP. 150068364. iALIJ>!AN SUrat Keputusan ini disampaikan k:epada : · · · ·''····••··· ·• Dir~ktur Pembinaan Pergurt.<e.n. Tinggi Agama I.slam, Departemen Ag8Jif~.c
•C;Jcti
·~T1i;1~~:~~~~~;:t:!i!~~~:~~:~~~f?;~~~a~:~l~~s~~~f~· ·:l/~ji ··•·''·'·P••' untuk diketahui dan diindahkan.