KUTILAS (KURIKULUM 2013) DAN PROFESI GURU SEKOLAH DASAR Oleh: Reky Lidyawati1
Abstract: The dynamics of the development of the current curriculum has a significant influence on the implementation of learning in elementary school, the separate subject curricullum into integrated curricullum. With the changes in this curriculum requires elementary teachers to be more professional in teaching, as must be able to draw on some lessons into one theme. Teachers are professional educators who have competence education to the primary task of educating, teaching, guiding, directing, train, assess, and evaluate students on early childhood education, formal education, primary education, and secondary education. With the current curriculum development dynamics proper to the professional teacher education equip themselves with adequate competence.
Keywords: Teachers, Professionals, Competence, Curriculum 2013
1
Dosen FKIP PGSD UNARS Situbondo
I.
sesuai
Pendahuluan Sepanjang sejarah pendidikan di
Indonesia
telah
banyak
dinamika
dalam
dengan
(Expertise).
Ini
keahliannya berarti
suatu
terjadi
pekerjaan atau jabatan yang harus
pengembangan
dikerjakan oleh orang yang sudah
kurikulum. Sampai saat ini telah
terlatih
tercatat beberapa kurikulum yang
melakukan pekerjaan itu. (Arigayo
diterapkan di Indonesia, di antaranya
dalam
adalah; Kurikulum 1968, kurikulum
2005:115)
1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004,
kurikulum
atau
disiapkan
jurnal
untuk
DIKDAKTIKA,
Dalam Good’s Dictionary of Education yang dikutip oleh Martinis
2006 ( Habsy Khotib, 2007:1) atau
Yamin,
yang sering disebut dengan KTSP
profesi adalah suatu pekerjaan yang
serta kurikulum 2013 yang saat ini
meminta persiapan spesialisasi yang
dijadikan acuan dalam pendidikan di
relatif lama di perguruan tinggi dan
Indonesia.
dikuasai oleh suatu kode etik yang
Dinamika Kurikulum
pengembangan telah
memberikan
mendefinisikan
bahwa
khusus. (Martinis Yamin, 2007: 13) Ada beberapa ciri-ciri profesi
pengaruh yang signifikan terhadap
menurut Nyoman Dentes:
pelaksanaan pembelajaran di sekolah
a. Profesi merupakan seperangkat
dasar,
dari
curricullum
separate ke
subject integrated
keterampilan dikembangkan
yang secara
khusus
adanya
melalui seperangkat norma yang
perubahan kurikulum ini menuntut
dianggap cocok dalam suatu
guru SD untuk lebih profesional lagi
masyarakat
curricullum.
dalam
Dengan
mengajar,
karena
harus
b. Seorang
profesional memiliki
dituntut
mampu meramu beberapa pelajaran
untuk
landasan
ke dalam satu tema.
pengetahuan dan keterampilan tentang
yang didapatkan dalam waktu
guru profesional, maka tidak akan
yang panjang selama pendidikan
terlepas dari kata profesi yang secara
dan pelatihan
Ketika membicarakan
bebas kata profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan
c. Seorang berorientasi
profesional pada
harus usaha
memberikan layanan ahli serta di
dengan kebutuhan. Kebutuhan yang
tuntut untuk dapat mengevaluasi
harus
unjuk kerjanya sebagai balikan
pengembangan
bagi
pesatnya
upaya
peningkatan.
diperhatikan kurikulum
adalah
perkembangan
ilmu
(Nyoman Dentes dalam Arigayo,
pengetahuan
dan
2005:115)
perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa
Guru adalah salah satu unsur penting yang harus ada dalam proses pembelajaran sesudah siswa. Apabila seorang guru tidak punya sikap profesional maka siswa yang dididik akan
sulit
untuk
tumbuh
dan
berkembang dengan baik. Hal ini karena siswa berhasil dalam belajar apabila
diajar
oleh
guru
yang
profesional, dan selain alasan itu, guru juga merupakan salah satu tumpuan bagi negara dalam hal pendidikan, apalagi guru sekolah dasar yang erat dengan pembentukan karakter anak didik. II
dalam
dan
serta
bernegara.
(Chamisijatin dkk, 2010: 2-3) Kurikulum merupakan
2013
(KUTILAS)
perwujudan
pengembangan
kurikulum
dari dari
kurikulum tingkat satun pendidikan (KTSP) ke kurikulum 2013. Secara esensi masih banyak hal-hal yang tetap dipertahankan dari KTSP ke kurikulum 2013, yaitu pemerintah masih tetap memberikan kebebasan kepada masing-masing tingkat satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulumnya masing-masing. Secara substansi telah banyak perubahan terkait materi pelajaran terutama pada
Kurikulum 2013 (KUTILAS) Perubahan kurikulum dari tahun
ke tahun merupakan wujud dari pengembangan
teknologi
kurikulum
dalam
rangka untuk menemukan formulasi
jenjang sekolah dasar, yang telah mengalami perubahan dari separate subject curriculum kepada integrated curriculum. Perubahan formulasi materi dari
kurikulum yang lebih baik dari
mata
kurikulum
Secara
tematik pada kurikulum 2013 di
teoritis, pengembangan kurikulum
jenjang SD bukan tanpa alasan,
dapat
semua
terjadi
sebelumnya.
kapan
saja
sesuai
pelajaran
ini
terpisah
dilakukan
kepada
karena
pemahaman anak SD masih pada
meningkatkan
tahap rasional konkret. Ahli psikolog
terjadinya Pembelajaran yang lebih
Jean Piaget dalam Tisno dan Ida
efektif. (Tisno dan Ida, 2006: 1.11)
mengemukakan bahwa kemampuan untuk bergaul dengan hal-hal yang bersifat
lebih
diperlukan
untuk
gagasan-gagasan
abstrak
yang
mencernakan
dalam
berbagai
mata pelajaran akademik umumnya baru terbentuk pada usia ketika murid-murid duduk di kelas-kelas terakhir SD. (Tisno dan Ida, 2006: 1.11).
Wasti
Suemanto
menjelaskan
bahwa
bertambahnya
juga dengan
usia,
maka
pertumbuhan seseorang berlangsung terus menuju tingkat kematangankematanagan tertentu. Lebih lanjut Wasti Soemanto menjelaskan bahwa pertumbuhan
kapasitas
intelektual
sangat menentukan perkembangan pada
diri
seseorang.
(Wasti
Soemanto, 2006: 60) Oleh
itu,
cara
pengemasan pengalaman belajar yang dirancang untuk murid akan sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman tersebut bagi mereka.
menunjukkan
belajar
yang
kaitan
lebih
unsur-unsur
konseptualnya, baik intra maupun antar
bidang
Pembelajaran
bagi
tematik
pada
kurikulum 2013 di jenjang sekolah dasar
diharapkan
mampu
memberikan pemahaman kerangka konseptual yang utuh pada siswa, dengan mengaitkan beberapa mata pelajaran
ke
dalam
satu
tema,
diharapkan siswa mampu mencapai kompetensi yang telah ditentukan dengan efektif dan efisien. II
Guru Profesional Guru
adalah
pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Karena
Pengalaman
peluang
studi,
akan
Dengan
adanya
guru
yang
profesional dan berkualitas maka akan mampu mencetak anak bangsa yang berkualitas pula. Kunci yang harus dimiliki oleh setiap pengajar adalah
kompetensi.
Kompetensi
adalah
seperangkat
ilmu
serta
keterampilan mengajar guru di dalam
menjalankan
tugas
profesionalnya
7. Guru
Indonesia
sebagai seorang guru sehingga tujuan
manusia
dari pendidikan bisa dicapai dengan
pancasila.
baik.
8. Guru
Guru
yang
kompeten
melaksanakan
profesinya.
Berdasarkan
uraian
di
atas
kompetensi guru dapat didefinisikan sebagai
penguasaan
terhadap
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
yang
direfleksikan
dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai
berjiwa
adalah
seorang
warga negara yang baik.
dan
profesional adalah guru piawai dalam
adalah
(Hamalik, 2003: 118) Hal
yang
relevan
dengan
persyaratan guru profesional diatas juga dituangkan dalam UU No 14 Tahun 2005 dalam bentuk prinsipprinsip profesionalitas yang isinya sebagai berikut: 1. Memiliki
bakat,
panggilan
minat,
jiwa,
dan
idealisme;
guru.
2. Memiliki komitmen untuk
Menurut Oemar Hamalik dalam
meningkatkan
bukunya yang berjudul Proses Belajar
pendidikan,
Mengajar, guru profesional harus
ketakwaan,
memiliki persyaratan, yang meliputi:
mulia;
1. Memiliki bakat sebagai
2. Memiliki keahlian sebagai
belakang sesuai
guru. 3. Memiliki keahlian yang
mental
yang
sehat. 5. Berbadan sehat. 6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.
dan
akhlak
dan
latar
pendidikan dengan
bidang
tugas; 4. Memiliki
baik dan terintegrasi.
keimanan,
kualifikasi
akademik
guru.
4. Memiliki
3. Memiliki
mutu
yang
kompetensi
diperlukan
sesuai
dengan bidang tugas; 5. Memiliki tanggung jawab atas
pelaksanaan
keprofesionalan;
tugas
6. Memperoleh penghasilan yang
ditentukan
sesuai
dengan prestasi kerja ; 7. Memiliki untuk
kesempatan mengembangkan
keprofesionalan
secara
berkelanjutan
dengan
belajar sepanjang hayat; 8. Memiliki
jaminan
perlindungan
hukum
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan 9.
Memiliki
bidang
aplikasi
studi.
menguasai
organisasi
Untuk
bahan/materi
pelajaran
secara
mendalam harus didukung dengan
latar
pendidikan sehingga akan
belakang
yang
linier
seorang
guru
piawai
dalam
menyampaikan bahan/materi pelajaran. 2. Kemampuan
mengelola
program belajar mengajar,
profesi yang mempunyai
seperti
kewenangan
mengatur
perangkat
hal-hal
berkaitan
yang telah disusun melalui
yang
menyiapkan pembelajaran
dengan
tugas
proses
keprofesionalan
guru.
pembelajaran
perencanaan
(UU No 14 Tahun 2005
matang.
BAB III pasan 7 tentang
3. Kemampuan
prinsip profesionalitas) Dari persyaratan dan prinsipprinsip
pendalaman/
diatas
bisa
dirumuskan
kelas,
yang
mengelola
kemampuan
berkaitan
ini
tentang
kemampuan seorang guru
beberapa kriteria yang mengatributi
dalam
seorang guru profesional:
suatu ruang kelas yang
1. Menguasai Bahan/Materi pelajaran, bahan
atau
pelajaran baik
menguasai
bidang
dalam
penunjang maupun
materi studi
kurikulum, kurikulum, bahan
mempersiapkan
teratur, dengan tat ruang yang
mendukung
pencapaian
tujuan
pembelajaran dan dalam suasana yang disiplin akan memungkinkan
siswa
dapat
mencapai
tujuan
dari proses pembelajaran. 4. Kemampuan
menguasai
learn
how
to
Keterampilan meliputi
tersebut keterampilan
media atau sumber, Guru
mengobservasi,
diharapakan
memiliki
mengklasifikasi,
kemampuan
dalam
menguasai
media
atau
learn).
memprediksi, mengukur, menyimpulkan,
sumber belajar misalnya;
mengkomunikasikan,
a. Mengenal, memilih dan
mengidentifikasi variabel,
menggunakan media, b.
membuat
Membuat alat-alat bantu
menyajikan
pelajaran
menggambarkan
sederhana,
Menggunakan mengelola dan
c. dan
laboratorium
mengembangkan
tabulasi
data, data,
hubungan antar variabel mengumpulkan
dan
menganalisis
data,
laboratorium,
menyusun hipotesis, dan
menggunakan
sebagainya.
perpustakaan
sebagai
sumber belajar.
Landasan-landasan
5. Kemampuan interaksi
mengelola pembelajaran,
salah
satu
pendekatan
yang
dapat
diterapkan
oleh
guru
mengelola pembelajaran
proses
dalam interaksi
pendekatan
6. Kemampuan penguasaan
kependidikan, guru
seorang
wajib
menguasai
landasan-landasan kependidikan
yang
meliputi: Ilmu Pendidikan, Psikologi
Pendidikan,
adalah
Administrasi Pendidikan,
keterampilan
Bimbingan Konseling, dan
yaitu
suatu
pendekatan
yang
menekankan
pada
Filsafat pendidikan 7. Kemampuan
fungsi program layanan
“mengajar siswa belajar
bimbingan
bagaimana
penyuluhan
belajar”
(to
mengenal
dan di
sekolah,
dalam
pelaksanaan
pembelajaran
ditemukan
8. Kemampuan dan
mengenal
menyelenggarakan
bahwa tidak semua siswa
administrasi
sekolah,
dapat
kemampuan
guru
dengan
mengerti,
mudah
faham
atau
mengenal
dan
mampu
terampil untuk mencapai
menyelenggarakan
suatu tujuan pembelajaran,
administrasi
oleh
meliputi:
Administrasi
mampu
kurikulum,
administrasi
dalam
kesiswaan,
administrasi
karena
itu,
diharapkan berperan
guru
serta
program
pelayanan
pendidikan
kepegawaian, administrasi
bimbingan dan konseling
sarana
(BK)
membantu
siswa
administrasi tata usaha,
untuk
mengenali
serta
administrasi keuangan dan
beserta
hubungan sekolah dengan
menerima
diri
potensinya,
membantu
siswa
untuk
membuat
pilihan
atau
keputusan
dan
masyarakat. 9. Kemampuan
menafsirkan
membantu
penelitian
berani
serta
menghadapi
agar
memahami
prinsip-prinsip
yang tepat bagi dirinya, sisawa
prasarana,
dan hasil pendidikan
mampu
guna
keperluan
masalah
pengajaran. Dunia ilmu
hidupnya
secara
pengetahuan
bertanggung
jawab,
berkembang, oleh karena
agar
itu diharapkan semua guru
membantu
siswa
mampu
belajar
efisien,
dan
secara akhirnya
dapat
ikut
mengembangkan
diri
secara keseluruhan bisa
dengan
membantu
kemajuan
siswa
untuk
semakin
mengikuti ilmu
menemukan kebahagiaan
pengetahuan
maupun
hidupnya.
dalam cara menyampaikan ilmu pengetahuan kepada
siswanya. Kebiasaan baik
Kompetensi
diartikan
sebagai
yang harus dilakukan guru
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
untuk
nilai dasar yang direfleksikan dalam
diri
mengembangkan adalah
kebiasaan
kebiasaan berpikir dan bertindak.
membaca dan melakukan
Kompetensi juga dapat diartikan
penelitian sebagai upaya
sebagai
untuk mengup date ilmu
intelegen penuh tanggungjawab yang
pengetahuan yang telah
harus dimiliki seseorang sebagai
dimiliki.
syarat
10. Kemampuan mengevaluasi
seperangkat
untuk
melaksanakan
tindakan
dianggap
mampu
tugas-tugas
dalam
Prestasi
bidang pekerjaan tertentu (Abdul
siswa untuk kepentingan
Majid, 2011: 5). Dalam UU No 14
pembelajaran
Tahun 2005 juga dijelaskan bahwa
11. Kemampuan
untuk
menunjukkan
suri
kompetensi
adalah
pengetahuan,
seperangkat
keterampilan,
dan
tauladan yang baik dalam
perilaku yang harus dimliki, dihayati,
kehidupan sehari-hari.
dan dikuasai oleh guru atau dosen
Seorang guru profesional itu
dalam
melaksanakan
tugas
mengajar karena panggilan jiwa serta
keprofesionalan. Dengan demikian,
memiliki misi untuk mengantarkan
kompetensi yang dimiliki oleh setiap
anak didiknya kepada kehidupan
guru akan menunjukkan kualitas guru
yang lebih baik secara intelektual dan
yang
sosial, guru yang seperti inilah yang
Kompetensi
bisa mengalirkan energi kecerdasan,
ukuran
kemanusiaan,
dipersyaratkan
kemuliaan
dan
sebenarnya. Guru
yang
Standar
adalah
suatu
ditetapkan
atau
dalam
bentuk
ketuhanan yang besar dalam dada
penguasaan pengetahuan dan perilaku
setiap muridnya, bahkan sesudah ia
perbuatan bagi seorang guru agar
mati
berkelayakan
(Mohammad
Fauzil
Adhim
dalam Abdullah Munir, 2009: X).
kualifikasi,
pendidikan. Guru Kompeten
menduduki
jabatan fungsional sesuai bidang tugas,
III
untuk
dan
jenjang
Menurut
Peraturan
Pendidikan
Menteri
Nasional
Republik
perkembangan
memahami peserta didik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
dengan
Tentang
prinsip-prinsip
Standar
Kualifikasi
kognitif;
memanfaatkan
Akademik dan Kompetensi Guru,
kepribadian;
adapun macam-macam kompetensi
mengidentifikasi bekal ajar
yang harus dimiliki oleh tenaga guru
awal peserta didik.
antara lain: kompetensi pedagogik,
dan
b. Merancang pembelajaran,
kepribadian, profesional dan sosial
termasuk
yang diperoleh melalui pendidikan
landasan pendidikan untuk
profesi. Keempat kompetensi tersebut
kepentingan pembelajaran
terintegrasi dalam kinerja guru.
memiliki
indikator
esensial:
memahami
landasan
kependidikan;
1.
Kompetensi Pedagogik
memahami
menerapkan teori belajar Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman
guru
terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran,
evaluasi
belajar,
hasil
dan
pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan
berbagai
potensi
yang
dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi menjadi
dijabarkan
indikator
esensial
sebagai berikut :
pembelajaran;
menentukan
strategi
pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi
yang
ingin
dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. c. Melaksanakan pembelajaran
memiliki
indikator esensial: menata
a. Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator
esensial:
memahami peserta didik dengan
dan
memanfaatkan
prinsip-prinsip
latar pembelajaran;
(setting) dan
melaksanakan pembelajaran kondusif.
yang
d. Merancang
dan
melaksanakan
evaluasi
pembelajaran
memiliki
indikator
esensial:
merancang
dan
melaksanakan
evaluasi
(assessment) proses dan hasil
belajar
secara
berkesinambungan dengan berbagai
metode;
menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan (mastery
belajar learning);
memanfaatkan penilaian
berbagai
potensi
nonakademik. 2.
Kompetensi Kepribadian Kompetensi
kepribadian
merupakan
kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian stabil,
yang
dewasa,
mantap, arif,
dan
berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta
didik,
dan
berakhlak mulia. Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
dan hasil
pembelajaran
a. Kepribadian yang mantap dan
stabil
memiliki
untuk perbaikan kualitas
indikator
program
bertindak sesuai dengan
pembelajaran
secara umum.
esensial:
norma hukum; bertindak
e. Mengembangkan
peserta
sesuai
dengan
norma
untuk
sosial;
bangga
sebagai
mengaktualisasikan
guru;
dan
berbagai
potensinya,
konsistensi
memiliki
indikator
esensial:
memfasilitasi
didik
peserta
didik
pengembangan potensi
untuk berbagai
akademik;
dan
memiliki dalam
bertindak sesuai dengan norma. b. Kepribadian yang dewasa memiliki
indikator
esensial:
menampilkan
memfasilitasi peserta didik
kemandirian
untuk
bertindak sebagai pendidik
mengembangkan
dalam
dan memiliki etos kerja
berkomunikasi
sebagai guru.
secara efektif dengan peserta
c. Kepribadian
yang
arif
bergaul
didik, sesama pendidik, tenaga
memiliki
indikator
esensial:
menampilkan
peserta didik, dan masyarakat
tindakan yang didasarkan
sekitar. Kompetensi ini memiliki
pada kemanfaatan peserta
subkompetensi dengan indikator
didik,
esensial sebagai berikut:
sekolah,
masyarakat
dan
dalam
berpikir
dan
Kepribadian
yang
berwibawa
memiliki
indikator
esensial: perilaku
berpengaruh
yang positif
terhadap peserta didik dan memiliki
perilaku
yang
disegani.
tua/wali
bergaul secara efektif dengan didik
memiliki
indikator
esensial:
berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik. b. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. c. Mampu berkomunikasi dan
e. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator
esensial:
bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. 4. Kompetensi Profesional Kompetensi
profesional
merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
yang
mencakup
mata pelajaran di sekolah dan
Kompetensi sosial merupakan guru
bergaul secara efektif dengan
penguasaan materi kurikulum
3. Kompetensi sosial
kemampuan
orang
a. Mampu berkomunikasi dan
peserta
bertindak.
memiliki
kependidikan,
serta
menunjukkan keterbukaan
d.
dan
untuk
substansi
keilmuan
yang
menaungi
materinya,
serta
penguasaan terhadap stuktur dan
alasan itulah maka guru dintuntut
metodologi keilmuannya. Setiap
untuk
subkompetensi
tersebut
melaksanakan tugasnya dengan selalu
memiliki
esensial
memperbaharui
indikator
sebagai berikut:
yang
Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki
indikator
esensial:
memahami materi ajar yang ada dalam
kurikulum
sekolah;
memahami struktur, konsep dan metode
keilmuan
ajar;
telah
profesional
ilmu
dimliki
dalam
pengetahuan agar
tidak
ketinggalan
zaman.
Sebagaimana
dengan
adanya
dinamika
pengembangan kurikulum, menjadi tantangan tersendiri bagi para guru untuk selalu membekali diri dengan informasi terkait dengan kurikulum yang baru.
yang
menaungi atau koheren dengan materi
selalu
memahami
Kurikulum mengandung muatan akademis,
namun
penerapannya
hubungan konsep antar mata
berdasarkan teknis dan membutuhkan
pelajaran
dan
banyak pengalaman. David berlo
konsep-konsep
mengatakan bahwa guru sebagai
terkait;
menerapkan keilmuan
dalam
kehidupan
sumber dalam menyampaikan pesan kepada
sehari-hari.
audiens
harus
memiliki
keterampilan berkomunikasi, sikap, Menguasai struktur dan metode
pengetahuan,
keilmuan
memiliki
indikator
konteks
esensial
menguasai
langkah-
Abizar, 1988: 9)
dan
sosial
memperhatikan budaya.
(dalam
langkah penelitian dan kajian kritis
untuk
memperdalam
pengetahuan/materi bidang studi.
Disamping itu, guru juga harus memiliki
kepekaan
perubahan-perubahan Kurikulum
terhadap yang
terjadi
2013
dalam dunia kependidikan, seperti
(KUTILAS) dan Guru Sekolah
perubahan kurikulum, dalam hal ini,
Dasar
guru diminta untuk cepat beradaptasi
IV.
Guru adalah salah satu penentu mutu pendidikan di sekolah, karena
terhadap perubahan tersebut dengan cara mengikuti penataran, workshop,
dan belajar dengan teman se-profesi.
profesional
Mau atau tidak, guru harus tetap
tugas profesinya, dengan membekali
menerapkan kurikulum yang telah
dirinya
dirancang pemerintah dan institusi,
kompetensi yang memadai.
dan
mereka
harus
mampu
mengajarkannya walaupun kurikulum itu
banyak
perubahannya
dibandingkan
dengan
bila
kurikulum
sebelumnya. (Martinis Yamin, 2007: 49)
dalam
melaksanakan
dengan
kompetensi-
Dinamika
pengembangan
kurikulum yang telah mengantarkan indonesia saat in pada kurikulum tahun 2013, harus disikapi secara bijak oleh semua guru baik itu yang dikota maupun yang di pedesaan.
Dalam implementasi kurikulum 2013
di
jenjang
sekolah
dasar
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap guru
untuk
selalu
taat
dalam
sekarang ini, guru dituntut untuk
melaksanakan kurikulum yang telah
mampu
ditetapkan oleh pemerintah.
menyampaikan
pelajaran
berbentuk
materi tematik,
walaupun pada kenyataannya masih DAFTAR PUSTAKA
banyak murid yang bingung terhadap penyampaian
materi
dan
sering
bertanya “Sekarang pelajarannya apa bu?” , maka guru harus dengan
1988.
Komunikasi
telaten memberikan penjelasan terkait
Organisasi.
Jakarta:
pembelajaran
Depdikbud
Direktorat
sehingga
yang
siswa
bisa
dilaksanakan memahami
perubahan tersebut. V. Kesimpulan
Abizar.
Jenderal Perguruan Tinggi Arigayo. 2005. Profesi Guru dan Kurikulum
Berbasis
Kompetensi (Dalam Jurnal Guru adalah elemen penting yang ada dalam dunia pendidikan yang ikut berperan aktif dalam
DIKDAKTIKA
FKIP
UNMUH Jember). Jember: FKIP UNMUH Jember
pencapaian hasil pendidikan yang berkualitas. Dengan alasan itulah maka guru selalu dituntut untuk
Chamisijatin
dkk.
Pengembangan
2010. Kurikulum.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan Nasional Hamalik.
2003.
Mengajar.
Proses
Belajar
Jakarta:
Bumi
Aksara Khotib.
2006.
Apa
Itu
KTSP.
http://www.alazhar.sifabudi.n et/index.php?option=content& task=view&id=74&ite Majid.
2011.
Perencanaan
Pembelajaran.
Bandung:
Remaja Rosdakarya Munir. 2009. Spiritual Teaching. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani Soemanto.
2006.
Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Tisno dan Ida. 2006. Pembelajaran Terpadu. Penerbitan Terbuka
Jakarta:
Pusat
Universitas Departemen
Pendidikan Nasional Undang-Undang No 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen Yamin. 2007. Profesionalisasi Guru &
Implementasi
KTSP.
Jakarta: Gaung Persada Press
INFO REDAKSI Jurnal IKA PGSD Terbit 2 (dua) kali setahun, yaitu pada bulan juni dan Desember. Redaksi jurnal IKA PGSD menerima artikel ilmiah (hasil penelitian atau kajian pustaka) dari berbagai pihak khususnya alumni PS PGSD UNARS. Naskah hasil penelitian terdiri atas judul, nama penulis beserta instansi, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, penutup, kesimpulan, dan daftar pustaka. Naskah hasil kajian pustaka terdiri dari atas judul, nama penulis beserta instansi, abstrak, pendahuluan, pembahasan, penutup, kesimpulan, dan daftar pustaka. Naskah diketik pada ukuran kertas A4 dengan huruf Time New Roman 12, 1,5 spasi, margin atas = 3,5 cm, bawah = 3cm, kiri = 4cm dan kanan = 3cm, tidak lebih dari 15 halaman. Redaksi berhak mengubah bentuk format, dan redaksional tanpa bermaksud mengubah makna tulisan. Naskah dikirim ke alamat redaksi dalam bentuk paper print (rangkap 3) dan soft copy dalam CD paling lambat sebulan sebelum edisi penerbitan.