KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM
Komisi Kateketik KWI Jakarta 2011
Kurikulum PAK - PTU
1
KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK Di Perguruan Tinggi Umum (Edisi Revisi)
Diterbitkan oleh: KOMISI KATEKETIK KWI Jl. Cut Meutia No. 10 Tromol Pos 3044 JAKARTA 10002 Telp. (021) 31937970, Fax. (021) 39899018 E-mail:
[email protected];
[email protected]
Desain isi dan cover: Chatarina Setyo Winarti
Dicetak oleh: Komisi Kateketik KWI
2
Kurikulum PAK - PTU
Daftar Isi
Daftar Isi
............................................. ....
3
Kata Pendahuluan: Dirjen Bimas Katolik ......................................
5
Kata Pendahuluan: Ketua Komisi Kateketik KWI ..........................
7
Kurikulum PAK di PTU
9
...........................
Silabus Kuliah PAK di PTU
.....................
Kurikulum PAK - PTU
17
3
4
Kurikulum PAK - PTU
KATA PENDAHULUAN DIRJEN BIMAS KATOLIK DEPARTEMEN AGAMA RI Sasaran program Pendidikan Agama dan Keagamaan adalah meningkatnya pembinaan kepada peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, dan meningkatnya persiapan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan / atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama. Berdasarkan sasaran tersebut, Program Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Katolik dilaksanakan melalui kegiatan: 1) Penyempurnaan kurikulum dan materi bahan ajar pendidikan agama Katolik yang berwawasan multikultural, gender dan lingkungan hidup, 2) Peningkatan kompetensi guru dan dosen agama Katolik, 3) Peningkatan kualifikasi Guru dan dosen agama Katolik, 4) Pengembangan bakat dan kepemimpinan bagi peserta didik, mahasiswa, guru/dosen agama Katolik, 6) Pemberian bantuan sarana, peralatan, buku pelajaran agama, buku bacaan bernuansa agama Katolik lainnya kepada sekolah/ perguruan tinggi umum, perguruan tinggi keagamaan Katolik dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Katolik lainnya, 7) Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga/institusi terkait, baik dengan institusi Gereja Katolik maupun institusi pemerintah lainnya. Kerja sama Ditjen Bimas Katolik dan Komisi Kateketik KWI dalam penyusunan Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum, sesuai dengan kebijakan yang tertuang dalam Visi Misi Ditjen Bimas Katolik yaitu menumbuhkan dan mengembangkan inisiatif, prakarsa, inovasi masyarakat Katolik di Indonesia dengan pola mitra bersama Gereja Katolik membangun bangsa dan negara. Hubungan kemitraan tersebut dilaksanakan dengan senantiasa memahami, Kurikulum PAK - PTU
5
mengakui, dan menghormati otonomitas masing-masing. Keduanya membangun medan kerja yang simbiosis mutualistis, saling mendukung, saling melengkapi untuk mencapai visi misi ke depan yaitu “Menjadikan masyarakat Katolik Warga Negara Indonesia Seratus Persen dan Katolik Seratus Persen”. Kerja sama dalam Penyusunan Kurikulum ini, merupakan tanggapan atas kebutuhan khususnya di lingkungan Perguruan Tinggi Umum yang menjadi salah satu dari sasaran program Pendidikan agama dan keagamaan katolik. Diharapkan buku kecil ini dapat bermanfaat bagi dosen kuliah agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Tentu saja, arah yang dibuka dalam buku kurikulum ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut oleh para dosen kuliah agama Katolik. Pengembangan lebih lanjut tersebut terutama menyangkut metode penyampaian materi ajar. Mahasiswa kini, tidak akan lagi tertarik untuk mengikuti kuliah secara searah, dosen berceramah, mahasiswa mendengarkan. Perlu dikembangkan model diskusi, penugasan, kerja kelompok, penyampaian materi dengan pemutaran film dan refleksi bersama. Masing-masing, dengan garis besar yang ada pada kurikulum dan GBPP yang tertuang dalam buku kecil ini dapat mengembangkan kuliah dengan metode yang menarik sehingga kuliah agama Katolik tidak lagi menjadi kuliah kelas dua, tetapi menjadi sungguh diminati karena menyangkut nilai kehidupan yang mendasar dan disampaikan dengan cara yang menarik. Kami sampaikan terima kasih kepada Komisi Kateketik KWI yang telah bekerja sama hingga tersusun Kurikulum Kuliah Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum yang telah tersaji di hadapan kita. Semoga bermanfaat.
6
Kurikulum PAK - PTU
KATA PENDAHULUAN KOMISI KATEKETIK KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA
Beberapa dosen Kuliah Agama Katolik menanyakan apakah ada Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Pada tahun 2002 Komkat KWI dalam kerjasama dengan Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI menerbitkan Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 1994 Komkat KWI mengeluarkan buku Kuliah Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum yang disusun oleh Romo Ign. Ismartono, SJ., terbitan Obor, Jakarta, sebagai usaha untuk melayani kebutuhan akan adanya Kurikulum Pendidikan Agama di Perguruan Tinggi Umum dan buku pegangannya. Buku kecil ini, yang diberi judul Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum, disusun sebagai hasil beberapa kali pertemuan tentang Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum oleh para dosen Kuliah Agama Katolik dari beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia yang diselenggarakan oleh Komisi Kateketik KWI dalam kerjasama dengan Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI. Secara umum tidak ada perubahan yang mendasar bila dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Pada pertemuan itu diputuskan bahwa dalam kurikulum ini tidak dicantumkan Pengalaman Belajar. Maka dalam kurikulum ini tidak ditemukan kolom Pengalaman Belajar. Kurikulum ini masih perlu dilengkapi dengan penjabarannya dalam bentuk Buku Pegangan Kuliah Agama Katolik. Kurikulum ini adalah Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum. Pada pertemuan para dosen Kuliah Agama Katolik itu muncul pemikiran sebaiknya juga disusun Kurikulum Pendidikan Agama Katolik di Perguruan Tinggi Khusus, yang Kurikulum PAK - PTU
7
diperuntukkan, misalnya bagi para mahasiswa yang belajar di bidang studi kesehatan/keperawatan, kepolisian/ketentaraan. Dengan terbitnya buku kecil ini diharapkan para dosen Kuliah Agama Katolik terbantu dalam mempersiapkan dan melaksanakan perkuliahan mereka dengan pengayaan materi sesuai lingkungan belajar/ ciri khasnya masing-masing. Tentu buku ini masih ada kekurangankekurangannya. Masukan-masukan dan saran-saran dari para dosen Kuliah Agama Katolik akan sangat membantu terjadinya perbaikan buku kecil ini, yang semoga bisa menjadi sumbangan bagi dunia pendidikan agama di Perguruan Tinggi kita.
8
Kurikulum PAK - PTU
KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM
PENGANTAR Profil mahasiswa yang ingin diperoleh melalui perkualiahn agama Katolik adalah seorang sarjana yang beriman kepada Allah menurut pola Yesus Kristus dengan senantiasa mempertanggungjawabkan imannya dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Agar profil semacam itu tercapai, hendaknya beberapa hal diperhatikan. Dari segi materi perkuliahan agama Katolik hendaknya memenuhi suatu standar tertentu. Mahasiswa hendaknya memiliki pemahaman ajaran imannya yang pokok secara utuh dalam hidup nyatanya. Pemahaman yang hanya sepenggal-sepenggal tentang ajaran pokok imannya akan mempersulit pertanggungjawaban imannya. Untuk mencapai komprehensivitas materi, hendaknya perkuliahan agama Katolik mencakup empat unsur berikut: dari pribadi, Yesus Kristus, Gereja dan masyarakat. Kecuali komprehensivitas materi, perkuliahan agama harus memiliki relevansi bagi hidup nyata mahasiswa ialah kontekstualitas. Perkuliahan agama yang kontekstual adalah perkuliahan agama yang menyentuh hidup nyata sehari-hari yang mau tak mau terkait dengan kehidupan masyarakat. Banyak masalah kita temukan dalam masyarakat. Tiga diantaranya adalah masalah-masalah yang terkait dengan kehidupan politik, hukum dan kemanusiaan. Kalau perkuliahan agama Katolik ingin relevan, jangan menutup diri atau menghindar dari masalah-masalah tersebut, karena justru dalam dan di tengah-tengah masalah-masalah Kurikulum PAK - PTU
9
itu Tuhan bersabda kepada para mahasiswa dan menginginkan mereka terlibat di dalamnya sebagai wujud penghatan hidup beriman mereka. Tujuan perkuliahan agama Katolik tidak hanya berhenti pada penyampaian pengetahuan iman, tetapi pertobatan (metonia). Dengan kata lain perkuliahan agama Katolik ditujukan untuk membantu mahasiswa mampu, ulet dan cekatan dalam mengar tikan dan menerapkan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Agar tujuan ini bisa dicapai, metode yang dipergunakan adalah perkuliahan agama Katolik hendaknya disesuaikan dengan alam demokratis dan reformasi, yang memberi tempat bagi pelbagai aspirasi dan partisipasi mahasiswa. Maka hendaknya digunakan metode dialog partisipatif yang bersifat eksploratif. Dengan metode semacam ini diharapkan mahasiswa mampu menginterpretasi dan mencernakan apa yang diketahui tentang imannya dalam hidup nyata sehari-hari. VISI KURIKULUM PAK PTU SARJANA YANG BERIMAN KEPADA ALLAH MENURUT POLA YESUS KRISUS DENGAN SENANTIASA MEMPERTANGGUNGJAWABKAN IMANNYA DALAM HIDUP MENGGEREJA DAN MEMASYARAKAT.
Catatan: Bila dibandingkan dengan PAK di Sekolah Menengah PAK PTU memiliki penekanan pada mempertanggungjawabkan imannya. Berkat perkuliahan agama mahasiswa diharapkan dapat mempertanggungjawabkan imannya secara rasional, kritis dan dinamis, terutama melalui keselarasan antara apa yang diketahuinya, dipikirkannya, dikatakannya.
10
Kurikulum PAK - PTU
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Kurikulum yang dipergunakan dalam perkuliahan agama Katolik adalah kurikulum berbasis komptensi. Pilihan tersebut berdasarkan alasan berikut. Pengetahuan yang diperoleh seseorang tidak selalu membuat hidupnya sukses dan bermutu.Tetapi kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang mencernakan dan menerapkan apa yang diketahuinya dalam hidup nyata itulah yang membuat hidupnya sukses dan bermutu. Begitu juga dalam kehidupan beragama. Seorang disebut beriman dan diselamatkan bukan karena apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi oleh penghayatan imannya, yaitu usahanya untuk menggumuli, menginterpretasi dan menerapkan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Seorang pakar ilmu agama bukan secara otomatis dinyatakan sebagai seorang Santo atau Santa. Seorang dinyatakan sebagai orang kudus karena dalam hidupnya ia senantiasa berusaha menggumuli, menginterpretasi dan menerapkan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari, karena “....iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yak 2: 26). KURIKULUM YANG KONTEKSTUAL Agar memiliki kemampuan iman, bukan hanya pengetahuan iman, mahasiswa perlu dibantu untuk bisa melihat kenyataan hidup masyarakat dengan segala kecenderungan dan permasalahannya. Perkuliahan agama Katolik tidak bisa dan tidak boleh melalaikan kenyataan hidup masyarakat, karena Tuhan hadir dan bersabda di tengah kehidupan masyarakat serta mengundang mahasiswa untuk terlibat dalam hidup masyarakat sebagai salah satu wujud penghayatan hidup berimannya. Arus globalisasi dan krisis multi dimensi sedang melanda masyarakat. Budaya globalisasi yang diusung oleh kemajuan pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi media komunikasi, membawa banyak perubahan, termasuk perubahan nilai-nilai yang bersifat konstruktif Kurikulum PAK - PTU
11
maupun destruktif. Kecuali itu masyarakat saat ini sedang mengalami krisis multi dimensi, antara lain krisis dalam bidang politik, hukum dan kemanusiaan. Akar krisis multi dimensi itu ialah krisis etika dan krisis moral. Menghadapi budaya global dan krisis multi dimensi semacam itu, perkuliahan agama Katolik tidak cukup hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan. Mahasiswa perlu dibekali juga dengan pelbagai kemampuan, yaitu: 1. Kemampuan bersikap kritis: tahu menemukan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan sebagainya. 2. Kemampuan berinisiatif dan mengambil prakarsa, sebagai contoh mampu membuat terobosan, mampu bersikap serta bertindak inovatif. 3. Kemampuan bersikap mandiri: memiliki prinsip dan pendapat pribadi, tidak ikut-ikutan orang lain. 4. Kemampuan membangun relasi, berdialog dan terbuka. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa memahami dirinya dari segi asal-usul dan tujuan hidupnya sebagai citra Allah yang beragama dan beriman akan Kristus serta sebagai Gereja diutus untuk melanjutkan karya keselamatan di tengah masyarakat. KOMPETENSI DASAR 1. Mahasiswa memahami asal-usul, hakekat dan tujuan manusia, sehingga dapat membangun hidup yang lebih bermartabat. 2. Mahasiswa memahami makna hidup beragama dan bersedia bekerjasama dengan umat beragama lain untuk menanggapi masalahmasalah aktual dewasa ini. 3. Mahasiswa memahami hidup dan karya Yesus Kristus yang ditulis 12
Kurikulum PAK - PTU
dalam Kitab Suci dan diwartakan oleh Gereja sehingga mampu menghayati pola hidup Yesus dalam kehidupan nyata. 4. Mahasiswa memahami gambaran Gereja Universal dan Gereja Indonesia (lokal) dan memiliki empati serta bersedia melibatkan diri di dalamnya dengan mengambil bagian dalam tugas perutusan Gereja di tengah-tengah masyarakat/dunia. INDIKATOR Dalam KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) selalu dicantumkan Indikator. Indikator ialah kemampuan spesifik dan rinci yang diharapkan dapat dikuasai mahasiswa dan merupakan penjabaran kemampuan dasar. Indikator merupakan target pencapain pembelajaran dan sekaligus menjadi ukuran keberhasilan proses pembelajaran untuk mencapai kemampuan operasional, sehingga tingkat ketercapaiannya dapat diukur. MATERI POKOK Pakar Teologi dan Kitab Suci menyarankan agar materi pokok perkuliahan agama Katolik mengandung 4 (empat) aspek iman Katolik, yaitu: 1. Aspek pribadi mahasiswa, termasuk relasinya dengan sesama dan lingkungan hidupnya. 2. Aspek pribadi Yesus Kristus. Ia adalah Pribadi yang menjadi pusat dan penentu iman Kristiani. Kekhasan iman Kristiani diwarnai oleh Pribadi Yesus Kristus ini. 3. Aspek Gereja. Gereja merupakan paguyuban murid-murid Yesus Kristus, yang melanjutkan karya dan perutusanNya menjadi pewarta dan saksi Khabar Baik. Ajaran dan iman Gereja bertumbuh kembang dalam paguyuban orang-orang beriman ini.
Kurikulum PAK - PTU
13
4. Aspek kemasyarakatan. Gereja ada atau hadir di tengah masyarakat, oleh karena itu masyarakat dengan permasalahannya hendaknya menjadi materi PAK PTU. Berdasarkan 4 (empat) aspek ini ditentukan materi pokok dan tema-tema PAK PTU. Materi pokok yang ditemukan dalam Kurikulum PAK PTU masih bisa dikembangkan sesuai dengan situasi dan kebutuhan setempat. Dari segi materi, Kurikulum PAK PTU bersifat linear. PENDEKATAN Pendekatan yang dipergunakan dalam perkuliahan agama Katolik yang menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi, hendaknya menunjang tercapainya kompetensi mahasiswa. Pendekatan yang dipergunakan hendaknya: 1. Memungkinkan mahasiswa menjadi aktif. 2. Memungkinkan terjadinya interaksi antara dosen dan mahasiswa serta antar mahasiswa sendiri. 3. Memungkinkan terjadinya proses yang berkesinambungan. 4. Memungkinkan mahasiswa mampu menginterpretasi dan menerapkan ajaran iman ke dalam hidup nyatanya sehari-hari. Pendekatan semacam itu boleh disebut sebagai pendekatan interaksi aktif untuk menginterpretasi dan menerapkan ajaran iman dalam hidup nyata dan bersifat eksploratif. RAMBU-RAMBU 1. Kurikulum yang disusun ini berbasis pada kompetensi mahasiswa. Orientasinya bukan terutama pada materi, tetapi pada kompetensi mahasiswa. Materi di sini menjadi sarana supaya kompetensi mahasiswa bisa dirangsang, namun materi tetap juga penting dalam PAK. 14
Kurikulum PAK - PTU
2. Materi yang dicantumkan di sini terdiri dari tema-tema yang dijabarkan dalam materi-materi pokok. Materi-materi pokok yang dicantumkan di sini dibuat agak terbatas (minimal), sehingga Gereja lokal atau Perguruan Tinggi dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. 3. Kompetensi dasar merupakan uraian pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai mengenai bahan ajar. Kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan tahap perkembangan siswa. 4. Materi pokok, merupakan bagian dari suatu bahan kajian yang berupa bahan ajar atau pengertian konseptual. 5. Indikator pencapaian hasil belajar secara spesifik dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil belajar. 6. Kegiatan pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup seluruh komponen proses kompetensi, materi pokok dan indikator. 7. PAK bukan segala-galanya. Maka PAK perlu ditunjang dengan kegiatan ekstrakulikuler dari pastoral Perguruan Tinggi.
Kurikulum PAK - PTU
15
16
Kurikulum PAK - PTU
SILABUS KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM l
STANDAR KOMPETENSI:
l
Memahami dirinya dari segi asal usul dan tujuan hidupnya sebagai citra Allah yang beragama dan beriman akan Kristus serta sebagai Gereja diutus untuk melanjutkan karya keselamatan di tengah masyarakat.
Kurikulum PAK - PTU
17
No.
Kompetensi Dasar
1.
Mahasiswa mampu memahami asal usul, hakekat dan tujuan hidup manusia sehingga dapat membangun hidup yang lebih bermartabat.
18
Kurikulum PAK - PTU
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
MANUSIA
• Beberapa pandangan tentang asal usul manusia
Materi Pandangan Sains tentang asal usul manusia
Indikator Menjelaskan asal usul manusia menurut beberapa pandangan yang berkembang.
Metode • Diskusi
Evaluasi • Tes tertulis/ lisan
Sumber Bahan Snijders Adelbert Manusia Paradox dan seruan (Antropologi Filsafat) Yogyakarta: Kanisius, 2004
Mengkritisi bebe- • Tanya jawab • Tes tertulis/ lisan rapa pandangan tentang penciptaan manusia.
Dahler Franz, Pijar Peradaban Manusia, Yogyakarta: Kanisius, 2003
• Pengamatan • Tes tertulis/ • Ceramah lisan • Sikap
Leahy Louis, Siapakah Manusia?, Yogyakarta; Kanisius, 2001
Menjelaskan bahwa teori evolusi tidak dapat menjawab pertanyaanpertanyaan dasar hidup manusia.
Hadi Hardanu, Epistomologi (Filsafat Pengetahuan), Yogyakarta: Kanisius, 1994
Kurikulum PAK - PTU
19
No. Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Materi Sains VS Iman
Pandangan Kitab Suci tentang asal usul manusia. 20
Kurikulum PAK - PTU
Indikator
Metode
Menjelaskan bahwa • Penugasan sains dan iman tidak bertentangan
Evaluasi • Tes tertulis/ lisan • Proyek • Sikap
Sumber Bahan Bouman Josef SVD., Telaah Pastoral tentang Manusia. Jakarta: Celesty Hieronika, (2000 hlm 148-166) Paus Yoh. Paulus II, Fides et Ratio, Jakarta: Dokpen KWI, 1999 Paus Benediktus XVI, Hubungan antara Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran’ (teks pidato untuk Universitas La Sapiensa - Roma) dalam Praedicamus Vol. VIII, No. 26/ 2009
Menjelaskan asal usul, hakekat dan tujuan hidup manusia.
• Ceramah • Diskusi
• Tes tertulis/ lisan • Sikap
Kitab Suci Deutero Kanonika. Ende, Flores, NTT, 2001
Kurikulum PAK - PTU
21
No. Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Materi
• Martabat Manusia Imago manusia Dei
22
Kurikulum PAK - PTU
Indikator • Menjelaskan pengertian martabat manusia menurut ajaran Kitab Suci. • Menarik implikasi manusia citra Allah bagi kehidupan bersesama. • Menjelaskan unsur-unsur konstitutif manusia sebagai citra Allah. • Memiliki sikap yang menghargai sesama sebagai citra Allah.
• • • •
Metode
Evaluasi
Diskusi Ceramah Tanya jawab Penugasan
• Test tertulis/ lisan • Proyek • Sikap
Sumber Bahan Ismartono, I., SJ., Kuliah Agama Katolik di Perguruan Tinggi Umum, Jakarta: Obor, 1993 Dokumen Konsili Vatikan II, Jakarta: Dokpen KWI dan Obor, 1996 KWI, Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi Jakarta: Obor dan Yogyakarta: Kanisius, 1996 Dokumen Konsili Vatikan II, Gaudium et Spes (Art: 12, 15, 16, 17) Dokpen KWI dan Obor, Jakarta, 1996
Kurikulum PAK - PTU
23
No. Kompetensi Dasar 2. Mahasiswa dapat menjelaskan makna hidup beragama dan mampu bekerjasama dengan umat beragama lain untuk menanggapi masalahmasalah aktual dewasa ini.
Pokok Bahasan AGAMA
Sub Pokok Bahasan • Pluralitas Agama
Materi Pengalaman religius
Macam-macam pengalaman religius
Pengertian: Agama
Motivasi beragama
Hubungan wahyu dan iman (umum)
• Kerukunan Agama merupakan antar umat rahmat bagi semua beragama
Dialog antar umat beragama
. 24
Kurikulum PAK - PTU
Indikator • Menjelaskan arti pengalaman religius
Metode
• Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja Sikap
Kitab Suci: Efesus 4:1-6
• Refleksi dan sharing.
• Tes tertulis/ lisan Unjuk kerja • Sikap
Dokumen Konsili Vatikan II, Nostra Aetate, Dokpen KWI dan Obor, Jakarta, 1996
• Menjelaskan motivasi beragama • Merumuskan esensi dari hidup beragama: tanggapan manusia atas pernyataan diri Allah
• Dialog narasi: • Tes tertulis/ lisan Pertobatan Agustinus, Ignatius, • Unjuk kerja Sikap Fransiskus Asisi, Saulus, dll
• Mensharingkan satu pengalaman dicintai Allah dalam penghayatan iman Katolik
• Refleksi dan sharing
• Menunjukkan sikap menghargai umat beragama lain
Sumber Bahan
• Ceramah • Diskusi • Tanya jawab
• Menjelaskan macam-macam pengalaman religius • Menjelaskan pengertian agama
Evaluasi
• Tes tertulis/ lisan • Sikap
• Pemberian tugas mandiri, • Unjuk kerja mis: membuat • Proyek • Sikap paper tentang iklusivisme di tengah masyarakat Indonesia
Kliping-kliping koran & majalah tentang kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia Kurikulum PAK - PTU 25
No. Kompetensi Dasar 3. Mahasiswa mengenal dan memahami hidup dan karya Yesus Kristus yang ditulis dalam Kitab Suci dan diwartakan oleh Gereja sehingga mampu menghayati pola hidup Yesus dalam kehidupan nyata.
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
3.1. Kitab YESUS Suci KRISTUS Sumber DAN Mengenal KARYA Kristus PENYELAMATANNYA
Materi KS Perjanjian Lama sebagai persiapan kedatangan
Yesus Kristus dan KSPB sebagai peristiwa Yesus
3.2.Yesus Kristus
Situasi masyarakat Yahudi yang merindukan seorang mesias (ratu adil)
• Mewartakan Ciri, Hakikat, dan Kerajaan Allah makna/nilai Kerajaan Allah
26
Kurikulum PAK - PTU
Indikator • Menjelaskan teks KSPL tentang Yesus Kristus sebagai pemenuh harapan mesianis • Menjelaskan pribadi Yesus orang Nazaret • Mengungkapkan pengalaman kehadiran Yesus dalam kehidupan diri mahasiswa
• Menjelaskan situasi masyarakat Yahudi yang merindukan seorang mesias (ratu adil)
Metode
Evaluasi
Sumber Bahan
• Sharing “siapa • Tes tertulis/ lisan Yesus Kristus Kitab Suci, • Untuk kerja Dokumen Konsili bagi diriku” Sikap Vatikan II, tentang Dei Verbum, Dokpen • Bercerita • Unjuk kerja KWI dan Obor, tentang peranan • Tes tertulis/ Jakarta, 1996 lisan KS dalam usaha • Sikap mengenal Yesus Ratzinger Joseph Kristus (Paus Benediktus • Observasi XVI), Yesus dari Nazaret, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008 • Tes tertulis • Diskusi lisan (tentang alasan munculnya harap- • Unjuk kerja • Sikap an mesianis dan membandingkan dengan konsep ratu adil di Indonesia)
Kirchberger George, Allah Menggugat, Ledalero, 2007
• Unjuk kerja Dister, Nico • Ceramah • Menjelaskan • Sikap Syukur, Kristologi hakikat dan makna (tentang warta sebuah Sketsa, kabar baik Yesus Kerajaan Allah Yogyakarta: Kristus & interpretasinya untuk Kanisius, 1987 konteks Indonesia) Kurikulum PAK - PTU 27
No. Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Materi
Pokok-pokok pewartaan Yesus Kristus tentang Kerajaan Allah
Makna Kerajaan Allah bagi orang Kristiani
3.3.Sengsara, wafat dan Kebangkitan Yesus Kristus
Yesus; mesias yang menderita
Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Yesus Kristus
Peristiwa kebangkitan Yesus Kristus
28
Kurikulum PAK - PTU
Indikator
Metode
Evaluasi
Sumber Bahan
• Problem solving Lalu Yosep, Mewartakan Kabar Baik Kerajaan Allah, Jakarta: Komkat KWI, 2000
• Menguraikan pokok-pokok pewartaan Yesus Kristus tentang Kerajaan Allah • Mengartikan makna Kerajaan Allah bagi orang Kristiani • Tes tertulis/ • Menjelaskan Yesus: • Diskusi (tenmesias yang men- tang Yesus sebagai lisan • Sikap Mesias yang derita menderita
Film “The Passion King of Kings”
• Menguraikan sengsara, wafat & kebangkitan Yesus Kristus
Kitab Suci (tentang sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus)
• Mengamati gambar dan film (tentang sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus)
Menginterpretasikan • Refleksi (ten- • Unjuk kerja • Sikap peristiwa kebang- tang peristiwa kitan Yesus Kristus kebangkitan Yesus Kristus Fragmentasi drama, dll)
Dister Nico Syukur, Kristologi sebuah Sketsa, Yogyakarta: Kanisius, 1987
Kurikulum PAK - PTU
29
No. Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan 3.4. Makna Hidup Yesus bagi manusia
Materi Gambaran situasi krisis masyarakat Indonesia saat ini
Relevansi hidup Yesus Kristus bagi masyarakat
3.5. Allah Tritungga (Bapa-PutraRoh Kudus)
Allah Bapa Pencipta
Putra penebus
Karya kasih Allah Roh Kudus
Relasi dalam pribadi Allah Tritunggal
30
Kurikulum PAK - PTU
Indikator
Metode
Evaluasi
Sumber Bahan
Menganalisa situasi krisis masyarakat Indonesia saat ini
• Diskusi (tentang • Tes tertulis/ lisan situasi krisis masyarakat Indonesia • Unjuk kerja • Sikap saat ini)
Ratzinger Joseph, Paus Benekdiktus XVI, Yesus dari Nazaret, Gramedia Jakarta, 2008
Menginterpretasi makna hidup Yesus Kristus bagi masyarakat saat ini
• Ceramah (ten- • Unjuk kerja tang makna hidup • Proyek Yesus Kristus bagi • Sikap masyarakat saat ini) • Observasi • Problem solving
Kliping dari media tentang potret krisis multi dimensi di Indonesia
Menjelaskan peran Allah sebagai Pencipta
• Diskusi tentang • Tes tertulis/ lisan peran Allah Bapa • Unjuk kerja sebagai Pencipta
Menjelaskan peran Putra sebagai penebus Menjelaskan karya kasih Allah Roh Kudus
KWI, Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi, Jakarta; • Diskusi tentang • Tes tertulis/ Obor dan lisan peran Putra sebagai Kanisius, • Sikap Penebus Yogyakarta, 1996 • Diskusi tentang • Tes tertulis/ lisan karya kasih Allah Roh Kudus narasi • Unjuk kerja analogis/perumpamaan • Refleksi pengalaman iman
Kurikulum PAK - PTU
31
No. Kompetensi Dasar 4. Mahasiswa mengetahui gembaran Gereja Universal dan Gereja Indonesia (lokal) sehingga diharapkan mahasiswa memiliki empati dan mampu melibatkan diri di dalamnya dan mengambil bagian dalam tugas perutusan Gereja di tengahtengah masyarakat/ dunia
32
Kurikulum PAK - PTU
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
GEREJA DAN 1. Gereja IMAN YANG MEMASYARAKAT
Materi Asal usul Gereja
Hakikat Gereja
Sumber Bahan
Indikator
Metode
Menjelaskan Kristus sebagai pendiri Gereja
• Ceramah • Tanya jawab
• Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja • Sikap
Andang Al, Agama yang berppijak dan berpihak, Yogyakarta: kanisius, 1998
Mendeskripsikan dinamika Gereja sebagai karya Roh dan usaha manusia
• • • •
Tanya jawab Diskusi Presentasi Ceramah
• Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja • Sikap
Anthoni CH, Richardo, Iman dan Keadilan, Yogyakarta: Kanisius, 1991
Evaluasi
Menjelaskan hakikat • Diskusi Gereja sebagai perse- • Presentasi kutuan Umat Allah • Ceramah (LG 8, 9, 20, 31, 37, 44) [tercakup: hirarkhi, awam, lembaga hidup bakti]
• Tes tertulis/ Kisser SJ., lisan Solidaritas 100 • Unjuk kerja Tahun ASG, Yogyakarta; Kanisius, 1992
Mendeskripsikan • Diskusi Gereja sebagai sakramen keselamatan bagi dunia menurut LG art. 9 dan 48
• Unjuk kerja • Sikap
Mengungkapkan tanggapan iman gereja purba kepada Yesus Kristus, Tuhan yang bangkit
• Diskusi • Ceramah
KWI, Iman Katolik; Buku Informasi dan Referensi, Jakarta, Obor dan Yogykarta: • Tes tertulis/ Kanisius, 1990, lisan hal. 327-460 • Unjuk kerja • Sikap Kurikulum PAK - PTU
33
No. Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Materi Sifat-sifat Gereja
2. Gambaran Model-model Gereja dan Gereja perutusannya
Perutusan Gereja
34
Kurikulum PAK - PTU
Indikator Menjelaskan sifatsifat Gereja (Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik)
Metode • Diskusi • Ceramah
Evaluasi
Sumber Bahan
• Tes tertulis/ lisan Krispurwana • Unjuk kerja Cahyadi, T. • Sikap John.Paul II, Gereja, Teologi dan Kehidupan, Jakarta, Obor, 2007
Menjelaskan model- • Braindstorming model Gereja • Diskusi • Tanya jawab • Penugasan
• Tes tertulis/ Dokumen Ajaran lisan Sosial Gereja • Proyek • Sikap
Mendiskripsikan model Gereja Indonesia (Lokal)
• Pemberian tugas
• Proyek
Menjelaskan tugas perutusan Gereja (pewartaan, pengudusan dan pelayanan)
• Braindstorming • Diskusi • Tanya jawab • Pemberian tugas
• Tes tertulis/ lisan • Proyek • Sikap
KWI, Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi, Obor, Jakarta, Kanisius, Yogyakarta, 1996
Kurikulum PAK - PTU
35
No. Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Materi
3. MasalahMasalah-masalah masalah sosial sosial aktual dewasa ini
36
Kurikulum PAK - PTU
Indikator Mengidentifikasi masalah
Metode
Evaluasi
• Braindstor• Tes tertulis/ ming lisan • Diskusi • Proyek • Tanya jawab • Sikap • Penugasan (identifikasi masalah-masalah sosial)
Menganalisa tiga • Diskusi pleno • Unjuk kerja masalah besar di dan • Sikap Indonesia (nota rangkuman pastoral KWI 2004)
Menganalisa masalah-masalah sosial lokal
• Diskusi • Tanya jawab
Sumber Bahan Kliping koran, majalah tentang masalah-masalah sosial
Nota Pastoral KWI, 2004, “Keadaban publik menuju habitus baru bangsa”
• Tes tertulis/ lisan • Sikap
Kurikulum PAK - PTU
37
No. Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Materi
4. Iman yang Ajaran Sosial memasyarakat Gereja
Masalah-masalah sosial sebagai tantangan dan peluang untuk mengambil peran dalam pembangunan masyarakat
38
Kurikulum PAK - PTU
Indikator Mendeskripsikan sepuluh kata kunci Ajaran Sosial Gereja (ASG)
Metode • Ceramah • Diskusi • Penugasan
Evaluasi • Tes tertulis/ lisan • Unjuk kerja • Proyek
Sumber Bahan Suharyo, I. Pr., The ChatolicWay, KWI, Nota Pastoral KWI, 2004 Kompendium ASG dalam www.vatikan.va.
Mendeskripsikan masalah-maslah sosial sebagai peluang dalam pembangunan masyarakat
• Ceramah • Diskusi • Penugasan
Membangun wacana • Diskusi • Penugasan dalam melibatkan diri untuk mengatasi masalahmasalah sosial Membuat proyek untuk mengatasi masalah-masalah aktual sosial masyarakat
• Action lapangan
• • • •
Unjuk kerja Produk Proyek Sikap
Komkat KWI, Katekse sosial, Obor, Jakarta, 1992
• Tes tertulis/ lisan • Proyek • Sikap
Nota Pastoral KWI, 2006, “Habitus baru dan kesejahteraan bersama”
• Proyek • Sikap
Bahan-bahan yang diambil dari www.google.com atau www.vatican.va. Tentang Ajaran Sosial Gereja Kurikulum PAK - PTU
39