KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA MANAJER PELAKSANA KONSTRUKSI SISTEM PRODUKSI AIR MINUM
A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pelatihan
berdasarkan
kompetensi
perlu
diselenggarakan
karena
adanya
”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap). Apabila tidak ada kesenjangan kompetensi sebenarnya tidak perlu pelatihan, kecuali apabila terjadi perubahan penerapan metode pelaksanaan tugas baru sesuai tuntutan perkembangan pengalaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau untuk penyegaran kembali. Pada dasarnya tugas Manajemen Mutu Diklat Berdasarkan Kompetensi adalah untuk memenuhi tuntutan ”Kompetensi Yang Diinginkan” atau upaya memperkecil, bila perlu menghilangkan ”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap) yaitu perbedaan kompetensi yang ada dengan kompetensi yang diinginkan dalam hal ini tuntutan yang harus dicapai dinyatakan ”Kompetensi Minimal” seperti digambarkan dalam matrik di bawah ini :
Permasalahan atau persoalannya adalah sudah adakah rincian kompetensi suatu tugas pekerjaan/ jabatan sebagai alat tolok ukur untuk mengukur kesenjangan
1
kompetensi
dan
perangkat
lainnya
untuk
melakukan
Diklat
Berdasarkan
Kompetensi. Untuk mendapatkan tolok ukur yang akan dipergunakan mengukur kesenjangan kompetensi maupun penyusunan Standar Kompetensi Jabatan dapat dilakukan analisis kompetensi jabatan dengan metodologi tertentu. Dalam hal tertentu memang diperlukan pencapaian nilai kompetensi 100% yaitu apabila tugas / pekerjaannya mengandung risiko sangat tinggi, misalnya pilot pesawat terbang atau ahli bedah, perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang sangat panjang dan sebagainya. Namun karena masih banyaknya hambatan, perbedaan persepsi, kendala dan halhal lain serta mengingat masih dalam tahap transisi, maka pada kondisi tertentu tingkat pencapaian yang dianggap berhasil sementara dapat ditentukan dibawah 100%, misalnya minimal 75% yang makin lama makin dinaikkan. Dengan uraian diatas perlu kiranya segera ada perubahan persepsi bahwa pelatihan tidak sekedar melaksanakan kursus, target sekian, realisasi sekian, tetapi diperlukan suatu pengelolaan melalui suatu proses sebagai ”Benang Merah” yang merupakan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan maupun dilompati. b. Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum Pelatihan Salah satu unsur proses yang sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan Pelatihan adalah tersedianya Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi yang disusun mengacu pada Standar Kompetensi Kerja. Pengertian Kurikulum menurut Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2009, Tentang Pedoman Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi pasal 1, butir 3 sebagai berikut: Kurikulum Pelatihan adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelatihan tertentu. Penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK) untuk pemangku jabatan kerja adalah : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/ PRT/M/2009, tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi, lampiran II Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi.
2
c. Penyusunan Kurikulum Mengacu SKK Dalam rangka menerapkan ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tersebut diatas, Standar Kompetensi Kerja harus mengandung kepada 3 (tiga) komponen, yaitu : Aspek Kompetensi, Dimensi Kompetensi, dan Tingkat Kinerja/ Gradasi Kompetensi Kunci. a.
Aspek Kompetensi terdiri dari Pengetahuan (Knowledge), Keterampilan (Skill), dan Sikap Kerja (Attitude)
b.
Dimensi Kompetensi ada 5 (lima), terdiri atas : a)
Kemampuan dalam tugas (task skill).
b)
Kemampuan mengelola tugas (task management skill).
c)
Kemampuan
mengatasi
suatu
masalah
tak
terduga
(contingency
management skill). d)
Kemampuan
menyesuaikan
dengan
ketentuan
lingkungan
kerja,
keselamatan dan kesehatan kerja (job/ role environment safety/ health skill). e)
Kemampuan mentransfer/ beradaptasi dengan situasi yang berbeda/ tempat kerja baru (transferable management skill).
c.
Tingkat Kinerja Kompetensi Kunci a)
Tingkat kinerja 1 : melaksanakan proses sesuai teori atau prosedur yang telah ditentukan dan menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
b)
Tingkat kinerja 2 : mengelola proses termasuk menganalisis dan menentukan kriteria untuk sintesa dan mengevaluasi proses.
c)
Tingkat kinerja 3 : menentukan prinsip-prinsip proses, mengevaluasi dan mengubah bentuk proses secara kreatif dan inovatif berwawasan masa depan dan menentukan kriteria untuk pengembangan proses.
Penyusunan Kurikulum dan Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi dilakukan dengan mentransformasi unsur-unsur Standar Kompetensi Kerja menjadi unsurunsur Mata Pelatihan, dengan uraian sebagai berikut : a.
Judul Unit Kompetensi merepresentasi Judul Mata Latih.
b.
Judul Elemen Kompetensi merepresentasi Judul Silabus Pelatihan dirumuskan menjadi Bab Materi/ Modul Pelatihan.
c.
Judul Kriteria Unjuk Kerja (KUK) merepresentasi Judul Sub Silabus Materi Pelatihan dirumuskan menjadi Sub Bab Materi/ Modul Pelatihan.
3
Adapun tahapan utama proses penyusunan kurikulum adalah : a.
Strategi Pencapaian Tujuan Kompetensi Strategi pencapaian tujuan kompetensi dalam pembuatan kerangka silabus dikembangkan berdasarkan identifikasi dan analisis masing-masing Kriteria Unjuk Kerja (KUK) terhadap Tingkat Kompetensi dan Dimensi Kompetensi.
b.
Identifikasi dan Analisis Standar Kompetensi Identifikasi dan analisis standar kompetensi mengacu pada judul Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi, Kriteria Unjuk Kerja. Setiap Kriteria Unjuk Kerja dianalisis persyaratan kompetensinya untuk mengungkapkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, kemudian dirangkum dan dirumuskan silabusnya.
c.
Strategi tujuan pembelajaran dikembangkan berdasarkan rumusan silabus, kemudian dikaji dan ditetapkan : a)
Kegiatan pembelajaran Teori (T) dan/ atau Praktek (P)
b)
Metodologi dan media pembelajaran
c)
Waktu Pembelajaran
Waktu pembelajaran dihitung dari masing-masing Kriteria Unjuk Kerja, melalui cara mengukur waktu pembelajaran yang dibutuhkan berdasarkan kajian Indikator Unjuk Kerja / Keberhasilan (IUK) dan fakta peserta pelatihan, dengan mempertimbangkan beberapa variabel seperti pengalaman kerja, latar belakang, tingkat dan mutu pendidikan formal yang disesuaikan dengan sosial budaya tenaga kerja. Secara matriks dapat digambarkan sebagai berikut :
NO. KODE/ JUDUL UNIT KOMPETENSI : .......................................................................... ELEMEN KOMPETENSI No. Unsur Kompetensi/ Kriteria Unjuk Kerja
: ............................................................................. Pembelajaran Silabus T
P
Metoda/ Media Pembelajaran
Waktu Pembelajaran T
P
JML
Dari hasil identifikasi silabus, strategi pencapaian tujuan pelatihan dan pembelajaran dapat dituangkan dalam format Kurikulum Pelatihan Berdasarkan Kompetensi.
4
B. TUJUAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI Perumusan tujuan pelatihan mengacu kepada pencapaian minimal kompetensi yang ditentukan dengan indikator kompetensi yaitu : Mampu melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume, dimensi dan estetika yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar mutu/ spesifikasi, dan selesai dalam tempo yang ditentukan. Penetapan waktu dan metodologi Pelatihan dapat disesuaikan dengan variabelvariabel kondisi peserta pelatihan dan tersedianya prasarana dan sarana pelaksanaan Pelatihan, namun yang pasti dan paling penting tetap berpegang teguh kepada tercapainya tujuan pelatihan yang sudah ditentukan.
Tujuan Pelatihan dirumuskan sebagai berikut : a.
Tujuan Umum Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan : Mampu membuat rencana mutu dan melakukan pengendalian mutu untuk memastikan hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang termuat dalam dokumen kontrak
b.
Tujuan Khusus Pelatihan Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta mampu : 1) Menerapkan
peraturan
perundang-undangan
jasa
konstruksi,
Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), pengendalian lingkungan kerja dan mutu 2) Menganalisis dokumen kontrak 3) Mempersiapkan pelaksanaan konstruksi sistem produksi air minum 4) Melaksanakan pekerjaan konstruksi sistem produksi air minum 5) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sistem produksi air minum 6) Melaksanakan tes komisioning dan serah terima pekerjaan 7) Mengendalikan laporan akhir pelaksanaan pekerjaan konstruksi sistem produksi air minum C. PERSYARATAN PESERTA PELATIHAN a.
Persyaratan Peserta Peserta adalah tenaga kerja konstruksi yang memiliki : 1.
Sikap, perilaku, dan potensi yang meliputi : 1)
Moral yang baik;
5
2.
2)
Dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi;
3)
Kemampuan menjaga reputasi diri dan perusahaannya;
4)
Jasmani dan rohani yang sehat;
5)
Motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi;
Berijazah serendah-rendahnya Diploma III Teknik substansi konstruksi atau sejenisnya
3. b.
Pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun di Bidang pekerjaan konstruksi
Seleksi Peserta Seleksi dilakukan untuk menjamin peserta Pelatihan akan ditempatkan pada posisi atau peran sesuai kompetensi yang didapat dari pelatihan.
D. LAMA PELATIHAN Lama pelatihan 77 jam pelajaran (@ = 45 menit) terdiri dari materi Pelatihan :
E.
1.
Mata Pelatihan Kompetensi Umum
= 4 jam pelajaran.
2.
Mata Pelatihan Kompetensi Inti
= 49 jam pelajaran
3.
Mata Pelatihan Kompetensi Pilihan / Khusus
= -
4.
Praktek / Studi Kasus
= 8 jam pelajaran
5.
Peninjauan Lapangan
= 8 jam pelajaran
6.
Evaluasi / Ujian
jam pelajaran.
= 8 jam pelajaran
MATA PELATIHAN : Manajer Pelaksana Konstruksi Sistem Produksi Air Minum
NO
Unit/Elemen Kompetensi
Jam Pelajaran (menit)
Mata Pelatihan
Teori Praktek Jumlah
I.
Kompetensi Umum
Mata Pelatihan Kompetensi Umum
1.
Menerapkan Peraturan Peraturan PerundangPerundang-undangan Jasa undangan Jasa Konstruksi, Sistem Konstruksi, Sistem Manajemen Keselamatan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Kerja (SMK3), Pengendalian (SMK3), Pengendalian Lingkungan Kerja dan Lingkungan Kerja dan Mutu Mutu 1.1 Mengidentifikasi 1.1 Peraturan dan peraturan dan Perundang-Undangan. perundang-undangan, SMK3L dan SMK3L, dan Pengendalian Mutu Pengendalian Mutu yang terkait dengan
4
-
4
30
-
30
6
pekerjaan Menerapkan peraturan perundang-undangan jasa konstruksi 1.3 Menerapkan SMK3
1.2
1.4 Menerapkan ketentuan dan pemantauan lingkungan kerja 1.5 Menerapkan ketentuan pengendalian mutu bahan dan pekerjaan 1.6 Melakukan evaluasi terhadap penerapan peraturan dan perundang-undang terkait
1.2 Penerapan peraturan perundang-undangan jasa konstruksi 1.3 Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (smk3) 1.4 Pengelolaan dan pemantauan lingkungan
30
-
30
30
-
30
30
-
30
1.5 Pengendalian mutu bahan dan pekerjaan
40
-
40
1.6 Evaluasi Terhadap Penerapan Peraturan dan Perundang-Undang Terkait
20
-
20
180
-
180
Jumlah Jam Pelajaran Mata Pelatihan Kompetensi Umum
II. 1.
2.
Mata Pelatihan Kompetensi Inti 1. Menganalisis doku 1. Menganalisis Dokumen men kontrak Kontrak 1.1 Mengidentifikasi tugas- 1.1 Tugas Pekerjaan Dalam tugas pekerjaan yang Dokumen Kontrak tertuang dalam dokumen kontrak 1.2 Mengidentifikasi pasal- 1.2 Identifikasi Pasal-Pasal pasal yang tertuang Dokumen Kontrak dalam dokumen kontrak
Jam Pelajaran Teori Praktek Jumlah 6 2 8
Kompetensi Inti
135
30
165
45
20
65
1.3 Membuat resume hasil 1.3 Membuat Resume identifikasi yang Dokumen Kontrak tertuang dalam dokumen kontrak 1.4 Membuat laporan hasil 1.4 Laporan Analisis analisis dokumen Dokumen Kontrak kontrak
45
20
65
45
20
65
Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 1 2. Mempersiapkan 2. Persiapan Pelaksanaan Pelaksanaan Konstruksi Sistem Konstruksi Sistem Produksi Air Minum Produksi Air Minum
270
90
360
8
6
14
90
-
90
90
-
90
2.1 Melakukan tinjauan awal 2.1 Peninjauan Lapangan lokasi lapangan 2.2 Melakukan koordinasi 2.2 Koordinasi Persiapan persiapan pelaksanaan Pelaksanaan
7
2.3 Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan konstruksi SPAM 2.4 Memeriksa gambar kerja (shop drawing) 2.5 Membuat metode pelaksanaan sesuai dengan jenis pekerjaan konstruksi SPAM 2.6 Melaksanakan ketentuan persyaratan administrasi
2.3 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Spam 2.4 Gambar Kerja (Shop Drawing) 2.5 Metoda Pelaksanaan Pekerjaan
90
90
180
90
90
180
90
90
180
2.6 Ketentuan Adminsitrasi
90
-
90
360
270
630
3. Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi SPAM
8
3
11
3.1 Persiapan Pekerjaan Konstruksi Sistem Produksi Air Minum
90
90
180
3.2 Pekerjaan Mobilisasi Sumber Daya Konstruksi
90
45
135
3.3 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
90
-
90
3.4 Laporan Harian, Mingguan, Dan Bulanan
90
-
90
360 5
135 1
495 6
45
45
90
45
-
45
45
-
45
4.4 Pekerjaan Perbaikan
45
-
45
4.5 Penyusunan Laporan
45
-
45
Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 2 3.
3.
3.1
3.2
3.3
3.4
Melaksanakan Pekerjaan Konstruksi Sistem Produksi Air Minum Melakukan persiapan pekerjaan konstruksi sistem produksi air minum Melaksanakan pekerjaan mobilisasi sumber daya konstruksi Melaksanakan pekerjaan konstruksi unit produksi SPAM Memeriksa laporan harian, mingguan, dan bulanan
Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 3 4.
4. Mengendalikan pelaksanaan peker jaan konstruksi sistem produksi air minum 4.1 Membuat Konsep Perangkat Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan 4.2 Memonitor Evaluasi Setiap Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi 4.3 Membuat Resume Hasil Monitoring 4.4 Mengoordinasikan Pekerjaan Perbaikan 4.5 Mengoordinasikan Pembuatan Laporan Pengendalian
4. Mengendalikan Pelaksana an Konstruksi SPAM
4.1 Perangkat Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan
4.2 Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
4.3 Penyusunan Resume Hasil Monitoring
Pengendaliaan Pekerjaan Konstruksi
8
Pekerjaan Konstruksi
Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 4 5.
45
270
5. Melaksanakan Tes Komisioning dan Serah Terima Pekerjaan 5.1 Menyiapkan uji kelayakan /tes komisioning 5.2 Melaksanakan uji kelayakan /tes komisioning
5. Tes Commisioning dan Serah serah Terima Pekerjaan
6
-
6
5.1 Uji Kelayakan/ Tes Komisioning
90
-
90
5.2 Pelaksanaan Uji Kelayakan/ Tes Komsioning
45
-
45
5.3 Melakukan serah terima awal (Provisional Hand Over/PHO) 5.4 Melakukan pemeliharaan dalam masa yang telah ditetapkan 5.5 Melakukan serah terima akhir (Final hand over/FHO)
5.3 Serah Terima Awal Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO)
45
-
45
5.4 Masa Pemeliharaan
45
-
45
5.5 Serah Terima Akhir (Final Hand Over/FHO)
45
-
45
270
-
270
6. Laporan Akhir Pelaksana an Pekerjaan
3
1
4
6.1 Data Laporan Akhir
45
-
45
6.2 Penyusunan Laporan Akhir 6.3 Berita Acara Selesai Pekerjaan
45
45
90
45
-
45
135
45
180
Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 5 6.
225
6. Membuat Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Sistem Produksi Air Minum 6.1 Mempersiapkan data untuk pembuatan laporan akhir 6.2 Menyusun laporan akhir 6.3 Membuat berita acara selesai pekerjaan
Jumlah Jam Mata Pelatihan Kompetensi Inti 6
III.
Kompetensi Khusus
1.
-
Mata Pelatihan Kompetensi Khusus -
Jam Pelajaran Teori Praktek Jumlah -
9
Jam Pelajaran Teori Praktek Jumlah
Mata Pelatihan Penunjang
IV. 1.
Studi Kasus
2.
Peninjauan Lapangan
Jumlah Jam Pelajaran Mata Pelatihan Penunjang
1.
8
8
-
8
8
-
16
16
Jam Pelajaran Teori Praktek Jumlah 4 4 8
Evaluasi
V.
-
Evaluasi Akhir Pelatihan
4
Jumlah Jam Evaluasi
4
8
F. HASIL BELAJAR Struktur uraian materi mata pelatihan mengacu analisis dan kajian posisi IUK, dikembang kan sebagai berikut :
Unit Kompetensi direpresentasikan sebagai : judul materi mata Pelatihan dan dirumuskan sebagai Tujuan Pembelajaran Umum
Elemen Kompetensi sebagai judul : Silabus dirumuskan menjadi : Tujuan Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian, direpresentasikan sebagai Bab Materi Pelatihan
Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dirumuskan sebagai : Indikator hasil pelatihan, dapat direpresentasikan sebagai Sub Bab Materi Pelatihan.
Uraian detail materi pelatihan berupa modul atau audio visual selalu mengacu kepada hasil analisia dan kajian posisi Indikator Unjuk Kerja / Keberhasilan yang relevan.
a. Mata Pelatihan Kompetensi Umum 1.
Judul Mata Pelatihan : Peraturan Perundang-undangan jasa konstruksi, Sistem
Manajemen
Pengendalian
Keselamatan
Lingkungan
Kerja
dan dan
Kesehatan Mutu
Kerja
(SMK3),
merepresentasikan
Unit
Kompetensi, Menerapkan Peraturan Perundang-undangan Jasa Konstruksi, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Pengendalian Lingkungan Kerja dan Mutu
Tujuan Pembelajaran Umum: Mampu menerapkan ketentuan Peraturan jasa konstruksi, SMK3, Pengendalian Lingkungan Kerja dan Mutu.
10
Tujuan Pembelajaran Khusus: 1)
Mampu: Mengidentifikasi peraturan dan perundang-undangan, SMK3L, dan Pengendalian Mutu yang terkait dengan pekerjaan sebagai Bab Peraturan Dan Perundang-Undangan. SMK3L Dan Pengendalian Mutu Dengan indikator mampu: 1.1
Mengidentifikasi peraturan dan perundang-undangan jasa konstruksi terkait pelaksanaan kerja secara cermat
1.2
Mengidentifikasi sistem manajemen K3L terkait dengan pekerjaan konstruksi system produksi air minum dengan cermat sebagai acuan dalam pekerjaan
1.3
Mengidentifikasi pedoman tentang pengendalian mutu bahan dan pekerjaan konstruksi dengan cermat
2)
Mampu: Menerapkan peraturan perundang-undangan jasa konstruksi sebagai sub bab Penerapan Peraturan Perundang-Undangan Jasa Konstruksi, Dengan indikator mampu: 2.1. Mengidentifikasi Peraturan Perundang-undangan jasa konstruksi yang terkait dengan pekerjaan konstruksi SPAM dengan cermat 2.2. Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan jasa konstruksi yang terkait dengan pekerjaan konstruksi SPAM dengan konsisten 2.3. Memonitor instrumen yang mendukung pelaksanaan peraturan perundang-undangan jasa konstruksi
3)
Mampu : Menerapkan SMK3 sebagai Sub Bab Sistim Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Smk3) Dengan indikator mampu: 3.1
Mengidentifikasi Ketentuan tentang SMK3 sebagai acuan dalam penyiapan daftar simak potensi bahaya /kecelakaan
3.2
Membuat daftar simak tentang potensi bahaya tingkat resiko sesuai dengan persyaratan teknis yang ditentukan.
3.3
Menerapkan pengendalian resiko dengan pemasangan semboyan, poster Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) dan rambu peringatan serta pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
4)
Mampu: Menerapkan ketentuan dan pemantauan lingkungan kerja sebagai Sub Bab Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan.
11
Dengan indikator mampu: 4.1
Menjelaskan ketentuan tentang
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan kerja sesuai ketentuan yang berlaku 4.2
Mengidentifikasi daftar simak aspek pencemaran dan pengrusakan lingkungan kerja sebagai acuan dalam penyiapan pelaksanaan pekerjaan berwawasan lingkungan
4.3
Menerapkan pengelolaan dan pemantauan lingkungan di tempat kerja sesuai peraturan yang ditetapkan
5)
Mampu: Menerapkan ketentuan pengendalian mutu bahan dan pekerjaan, sebagai sub Bab Pengendalian Mutu Bahan Dan Pekerjaan Dengan indikator mampu: 5.1
Mengidentifikasi prosedur pengendalian mutu bahan dan pekerjaan pada proses pengadaan, pelaksanaan sampai dengan penyerahan kegiatan sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan pekerjaan
5.2
Menerapkan prosedur pengendalian mutu bahan dan pekerjaan pada metoda pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku
5.3
Memantau penerapan pengendalian mutu bahan dan pekerjaan sesuai standar mutu yang diterapkan
6)
Mampu: Melakukan evaluasi terhadap penerapan peraturan dan perundangundang terkait, sebagai sub Bab Evaluasi Terhadap Penerapan Peraturan
Dan Perundang-Undang Dengan indikator mampu: 6.1
Mengevaluasi dokumen hasil pemantauan terhadap penerapan SMK3L
6.2
Memeriksa dokumen hasil pengelolaan dan pemantauan lingkungan kerja sehingga mampu telusur
6.3
Mengevaluasi dokumen hasil pemeriksaan pengendalian mutu bahan dan pekerjaan sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP) yang berlaku
b. Mata Pelatihan Kompetensi Inti 1. Judul Mata Pelatihan : Menganalisis Dokumen Kontrak merepresentasikan Unit Kompetensi Menganalisis dokumen kontrak.
Tujuan Pembelajaran Umum.
12
Mampu: Menganalisis dokumen kontrak,
Tujuan Pembelajaran Khusus 1) Mampu: Mengidentifikasi tugas2 pekerjaan yang tertuang dalam dokumen kontrak sebagai sub Bab Identifikasi Tugas2 Pekerjaan Dalam Dokumen Kontrak .
Dengan Indikator mampu: 1.1
Mengidentifikasi
Istilah-istilah
teknis
dan
administrasi
yang
tertuang dalam dokumen kontrak dengan teilti 1.2
Mengidentifikasi bahan-bahan yang tertuang dalam dokumen kontrak dengan teliti
1.3
Mengelompokan jenis-jenis tugas dalam dokumen kontrak sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
2)
Mampu: Mengidentifikasi pasal-pasal yang tertuang dalam dokumen kontrak sebagai Bab Identifikasi pasal-pasal Dokumen Kontrak. Dengan Indikator mampu: 2.1. Mengidentifikasi aspek hukum, teknis dan administrasi yang berkaitan dengan pasal-pasal dalam dokumen kontrak 2.2. Mengidentifikasi
pasal-pasal
kritis
yang
berkaitan
dengan
pekerjaan konstruksi berdasarkan aspek hukum, teknis, dan administrasinya 2.3. Menggunakan pasal-pasal kritis yang telah teridentifikasi sebagai acuan dalam pelaksanaan konstruksi
3) Mampu: Membuat resume hasil identifikasi yang tertuang dalam dokumen kontrak sebagai Bab Resume hasil Identifikasi. Dengan Indikator mampu: 3.1
Mengidentifikasi tata cara penyusunan resume dalam dokumen kontrak
3.2
Mengidentifikasi pasal-pasal yang berkaitan dengan aspek hukum, teknis dan administrasi untuk penyusunan resume
3.3
4)
Membuat resume hasil identifikasi untuk diserahkan
Mampu: Membuat laporan hasil analisis dokumen kontrak sebagai Bab Laporan hasil Analisis dan Identifkasi Dokumen Kontrak. Dengan Indikator mampu:
13
4.1 Menganalisis data pendukung dan hasil resume 4.2 Membuat laporan hasil analisis dokumen kontrak dengan teliti 4.3 Mengevaluasi laporan hasil analisis dokumen kontrak 2. Judul Mata Pelatihan Persiapan Pelaksanaan Konstruksi Sistem Produksi Air Minum merepresenasikan Unit Kompetensi
Mempersiapkan Pelaksanaan
Konstruksi Sistem Produksi Air Minum .
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Melakukan persiapan pekerjaan
Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Melakukan Peninjauan awal lokasi lapangan sebagai sub Bab Peninjauan Lapangan. Dengan Indikator mampu: 1.1
Mengidentifikasi Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) secara cermat
1.2
Mengoordinasikan Izin pelaksanaan proyek kepada pihak terkait
1.3
Melakukan tinjauan awal kondisi lapangan
1.4
Membandingkan data teknis yang terdapat dalam dokumen kontrak dengan hasil tinjauan kondisi lapangan
1.5
Melakukan perbaikan data teknis sesuai dengan hasil tinjauan lapangan dengan cermat
2)
Mampu: Melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan sebagai Bab Koordinasi Persiapan Pelaksanaan. Dengan Indikator mampu: 1.1 Merencanakan pembangunan dan pengadaan sarana prasarana proyek sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan selama masa pelaksanaan proyek 1.2 Melaksanakan pembangunan dan pengadaan sarana prasarana proyek sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan selama masa pelaksanaan proyek 1.3 Mengawasi pembangunan dan pengadaan sarana prasarana proyek
3)
Mampu: Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan konstruksi SPAM sebagai Bab Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi SPAM. Dengan Indikator mampu:
14
3.1
Mengidentifikasi kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja sesuai jenis pekerjaan
3.2
Mengevaluasi harga satuan sesuai dengan kondisi nyata lapangan dengan cermat
3.3
Mengevaluasi volume dan spesifikasi teknis yang tertera pada dokumen kontrak
3.4
Membuat jadwal rinci pelaksanaan pekerjaan lengkap dengan kurva “S”
4) Mampu: Memeriksa gambar kerja (shop drawing) sebagai Bab Gambar Kerja (Shop Drawing) Dengan Indikator mampu: 4.1
Mencermati gambar desain awal
4.2
Membandingkan gambar desain dengan shop drawing
4.3
Mendiskusikan Shop drawing dengan tenaga ahli terkait, sesuai dengan hasil perbandingan antara gambar desain dan shop drawing
5)
Mampu : Membuat metode pelaksanaan sesuai dengan jenis pekerjaan konstruksi SPAM sebagai Bab Metoda Pelaksanaan Pekerjaan. Dengan Indikator mampu: 5.1
Mencermati data dan spesifikasi teknis pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak
5.2
Mengidentifikasi prosedur pelaksanaan pekerjaan sipil, Mechanical Electrical (ME), dan perpipaan
5.3
Mendiskusikan metode pelaksanaan pekerjaan dengan tenaga ahli terkait
5.4
Menetapkan
metode
pelaksanaan
pekerjaan
dengan
mempertimbangkan seluruh aspek bersama tenaga ahli terkait
6) Mampu: Melaksanakan ketentuan persyaratan administrasi, sebagai Sub Bab Ketentuan Adminsitrasi. Dengan Indikator mampu: 6.1
Mencermati istilah dan pasal-pasal di dalam kontrak yang perlu mendapat perhatian dan penyelesaian
6.2
Mengidentifikasi rencana anggaran pelaksanaan dengan teliti
6.3
Membuat rencana anggaran pelaksanaan pekerjaan dengan teliti
15
6.4
Melaksanakan proses administrasi yang ada pada dokumen kontrak dengan teliti
3. Judul
Mata
Pelatihan
Pelaksanaan
Pekerjaan
Konstruksi
SPAM
merepresentasikan Unit Kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Konstruksi Sistem Produksi Air Minum.
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Melaksanakan pekerjaan konstruksi sistem produksi air minum
Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Melakukan persiapan pekerjaan konstruksi sistem produksi air minum sebagai sub Bab Persiapan Pekerjaan Konstruksi Sistem Produksi Air Minum. Dengan Indikator mampu: 1.1 Memeriksa persiapan sumber daya pelaksana pekerjaan dengan cermat untuk menghindari kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan 1.2 Melaksanakan Instruksi pemeriksaan kelaikan dan kelayakan peralatan keselamatan kerja (APD dan APK) untuk menghindari terjadi kecelakaan kerja 1.3 Mengoordinasikan petunjuk pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait 1.4 Memeriksa
persiapan
penilaian
kemajuan
pekerjaan
dengan
menggunakan daftar simak (cek list) dengan teliti
2)
Mampu: Melaksanakan pekerjaan mobilisasi sumber daya konstruksi sebagai Sub Bab Pekerjaan Mobilisasi Sumber Daya Konstruksi. Dengan Indikator mampu: 2.1. Mengoordinasikan mobilisasi sumber daya manusia sesuai jadwal pelaksanaannya 2.2. Mengoordinasikan mobilisasi material sesuai jadwal pelaksanaannya 2.3. Mengoordinasikan
mobilisasi
peralatan
sesuai
jadwal
pelaksanaannya 2.4. Mengoordinasikan mobilisasi biaya sesuai jadwal pelaksanaannya 2.5. Memeriksa laporan kegiatan mobilisasi sumber daya konstruksi yang diterima dengan teliti
16
3)
Mampu: Melaksanakan pekerjaan konstruksi unit produksi SPAM sebagai Bab Pelaksanaan pekerjaan konstruksi SPAM. Dengan Indikator mampu: 3.1 Mengoordinir pelaksanaan pekerjaan sipil berdasarkan dokumen kontrak, shop drawing dan schedule pekerjaan 3.2 Mengoordinir pelaksanaan Pekerjaan Mechanical Electrical (ME) berdasarkan dokumen kontrak, shop drawing dan schedule pekerjaan 3.3 Mengoordinir pelaksanaan Pekerjaan perpipaan berdasarkan dokumen kontrak, shop drawing dan schedule pekerjaan 3.4 Memeriksa laporan kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang diterima, dengan teliti berdasarkan dokumen kontrak, shop drawing dan schedule pekerjaan
4)
Mampu: Memeriksa laporan harian, mingguan, dan bulanan sebagai Bab Laporan Harian, Mingguan, Dan Bulanan Dengan Indikator mampu: 4.1
Mengidentifikasi data kemajuan proyek harian, mingguan dan bulanan yang terkumpul dengan cermat
4.2
Mengevaluasi permasalahan yang teridentifikasi secara cermat
4.3
Membuat
solusi
dan
rekomendasi
terhadap
hasil
evaluasi
permasalahan 4.4
Menyusun
laporan
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi
system
produksi air minum sesuai format yang telah ditetapkan
5)
Mampu: Mengoordinasikan pembuatan laporan pengendalian pekerjaan konstruksi sebagai sub Bab Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan. Dengan Indikator mampu: 5.1
Mengoordinir pembuatan dokumen pelaksanaan pekerjaan di setiap tahap pelaksanaan
5.2
Mengoordinir penyusunan berita acara rapat berkala lengkap dengan pihak terkait
5.3
Mengoordinir penyusunan laporan pengendalian mutu secara tertib dan mampu telusur
4. Judul
Mata
Pelatihan
merepresenasikan Unit
Mengendalikan Kompetensi
pelaksanaan
konstruksi
SPAM
Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi Sistem Produksi Air Minum.
17
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sistem produksi air minum
Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu:
Membuat
konsep
perangkat
pengendalian
pelaksanaan
pekerjaan sebagai Bab Perangkat Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan. Dengan Indikator mampu: 1.1
Membuat konsep Perangkat pengendalian Biaya Mutu Waktu (BMW) dalam penerapan metoda pelaksanaan pekerjaan sipil dengan cermat sesuai prosedur
1.2
Membuat konsep Perangkat pengendalian Biaya Mutu Waktu (BMW) dalam
penerapan
metoda
pelaksanaan
pekerjaan
Mechanical
Electrical (ME) dengan cermat sesuai prosedur 1.3
Membuat konsep Perangkat pengendalian Biaya Mutu Waktu (BMW) dalam penerapan metoda pelaksanaan pekerjaan perpipaan dengan cermat sesuai prosedur
2)
Mampu: Memonitor evaluasi setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
sebagai sub Bab Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi. Dengan Indikator mampu: 2.1. Melaksanakan monitoring evaluasi pekerjaan sipil sesuai kontrak pada setiap tahapan pekerjaan 2.2. Melaksanakan monitoring evaluasi pekerjaan Mechanical Electrical (ME) sesuai kontrak pada setiap tahapan pekerjaan 2.3. Melaksanakan monitoring evaluasi pekerjaan perpipaan sesuai kontrak pada setiap tahapan pekerjaan 3) Mampu: Membuat resume hasil monitoring dan evaluasi sebagai Bab Resume Hasil monitoring dan Evaluasi. Dengan Indikator mampu: 3.1 Membuat resume hasil monitoring pekerjaan sipil dengan cermat 3.2 Membuat resume hasil monitoring pekerjaan Mechanical Electrical (ME) dengan cermat 3.3 Membuat resume hasil monitoring pekerjaan perpipaan dengan cermat
18
4)
Mampu Mengoordinasikan pekerjaan perbaikan sebagai sub Bab Pekerjaan Perbaikan. Dengan Indikator mampu 4.1 Mengkoordinir perbaikan terhadap Biaya, Mutu dan Waktu (BMW) pekerjaan sipil sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar pelaksanaan 4.2 Mengkoordinir
perbaikan
terhadap
BMW
pekerjaan
Mechanical
Electrical (ME) sesuai dengan spesifikasi teknis. dan gambar pelaksanaan 4.3 Mengkoordinir perbaikan terhadap BMW pekerjaan perpipaan sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar pelaksanaan
5)
Mampu Mengoordinasikan pembuatan laporan pengendalian pekerjaan konstruksi sebagai Bab Penyusunan Laporan Pengendaliaan Pekerjaan Konstruksi. Dengan Indikator mampu: 5.1
Mengoordinir pembuatan dokumen pelaksanaan pekerjaan di setiap tahap pelaksanaan
5.2
Mengoordinir penyusunan berita acara rapat berkala lengkap dengan pihak terkait
5.3
Mengoordinir penyusunan laporan pengendalian mutu secara tertib dan mampu telusur yang baik
5. Judul
Mata
Pelatihan
Tes
Komisioning
merepresentasikan Unit Kompetensi
dan
Serah
Terima
Pekerjaan
Melaksanakan tes komisioning dan serah
terima pekerjaan. Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Melaksanakan tes komisioning dan serah terima pekerjaan. Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Menyiapkan uji kelayakan /tes komisioning
sebagai Bab Uji
Kelayakan/ Teskomisioning. Dengan Indikator mampu: 1.1 Melaksanakan uji fungsi unjuk kerja komponen internal 1.2 Mengajukan izin tes komisioning kepada pihak terkait 1.3 Melakukan koordinasi persiapan Tes komisioning yang dilakukan bersama direksi proyek dan pihak terkait (konsultan, supplier, dan pengguna proyek)
19
1.4 Menyiapkan Format Berita acara tes komisioning 2)
Mampu: Melaksanakan uji kelayakan /tes komisioning sebagai Bab Pelaksanaan Uji Kelayakan/ Tes Komsioning Dengan Indikator mampu: 2.1. Mengkoordinasikan pelaksanaanTes komisioning
yang dilakukan
bersama direksi proyek dan pihak terkait (konsultan, supplier, dan pengguna proyek) sesuai prosedur 2.2. Mencatat dan menindaklanjuti Temuan terhadap komponen yang tidak berfungsi 2.3. Mencatat hasil tes komisioning dengan cermat pada form yang sudah ditetapkan 2.4. Membuat Berita acara hasil tes komisioning untuk ditindaklanjuti
3)
Mampu: Melakukan serah terima awal (Provisional Hand Over/PHO) sebagai Bab Serah Terima Awal Pekerjaan (Provisional Hand Over/Pho). Dengan Indikator mampu: 3.1
Menyiapkan pelaksanaan serah terima awal (Provisional Hand Over/PHO) dan pengajuan izin
3.2
Membuat daftar cacat (defect list)
3.3
Menyiapkan Pedoman, manual operasi, SOP semua peralatan untuk diserahkan kepada pihak terkait
3.4
Melaksanakan serah terima awal (Provisional Hand Over/PHO) bersama direksi proyek dan pihak terkait
3.5
Membuat berita acara serah terima awal (Provincial Hand Over/PHO) secara teliti
4)
Mampu Melakukan pemeliharaan dalam masa yang telah ditetapkan, sebagai sub Bab Masa Pemeliharaan Dengan Indikator mampu 4.1
Memonitor mutu hasil pekerjaan pelaksanaan konstruksi
sesuai
dengan spesifikasi teknik 4.2
Melakukan perbaikan sesuai dengan daftar cacat
4.3
Melakukan inspeksi akhir secara menyeluruh untuk memastikan hasil pekerjaan pelaksanaan konstruksi telah sesuai dengan spesifikasi teknik
20
4.4
Mengoordinir pembuatan gambar hasil pelaksanaan kerja (as built drawing) dengan unit terkait
4.5
Melakukan pembersihan lokasi dan demobilisasi alat, bahan dan tenaga kerja sesuai prosedur
5) Mampu: Melakukan serah terima akhir (Final hand over/FHO), sebagai sub Bab Serah Terima Akhir (Final Hand Over/Fho) Dengan Indikator mampu: 5.1
Mengkomunikasikan persiapan pelaksanaan serah terima akhir (Final hand over/FHO) dengan pengguna jasa
5.2
Mengajukan izin untuk melakukan serah terima akhir (Final hand over /FHO) sesuai prosedur
5.3
Melaksanakan serah terima akhir (Final hand over /FHO) bersama direksi dan pihak terkait
6. Judul Mata Pelatihan Laporan akhir pelaksanaan pekerjaan Konstruksi SPAM merepresenasikan Unit Kompetensi
Membuat Laporan Akhir Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi Sistem Produksi Air Minum. Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu: Membuat Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Sistem Produksi Air Minum Tujuan Pembelajaran Khusus 1)
Mampu: Mempersiapkan data untuk pembuatan laporan akhir sebagai Data Laporan Akhir. Dengan Indikator mampu: 1.1
Menyiapkan semua data hasil pekerjaan konstruksi (sipil, Mechanical Electrical dan perpipaan) periode harian, mingguan, dan bulanan dengan cermat
1.2
Menginventarisir data hasil pekerjaan administrasi periode harian, mingguan, dan bulanan dengan teliti
1.3
Menyiapkan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dan as built drawing sebagai pelengkap laporan akhir.
2)
Mampu: Menyusun laporan akhir sebagai Bab Penyusunan laporan Dengan Indikator mampu: 2.1. Membuat kerangka isi laporan akhir sesuai format yang telah ditetapkan 2.2. Menyusun sub bagian laporan berdasarkan sub bidang pekerjaan
21
2.3. Membuat laporan akhir untuk diserahkan kepada direksi dan pihak terkait lainnya 3)
Mampu: Membuat berita acara selesai pekerjaan sebagai Bab Berita Acara Selesai Pekerjaan. Dengan Indikator mampu: 3.1
Mengidentifikasi berkas-berkas laporan pelaksanaan konstruksi setiap periode harian, mingguan, dan bulanan
3.2
Menganalisis total pekerjaan sesuai bobot kerja di setiap kegiatan
3.3
Membuat Naskah berita acara selesai pekerjaan sesuai format yang ditentukan
3.4
Memeriksa naskah berita acara selesai pekerjaan untuk menghindari kesalahan
G. STRATEGI PEMBELAJARAN a. Metodologi Pencapaian Tujuan Pelatihan Sejalan
dengan
kemajuan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
khususnya
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka metodologi pencapaian tujuan pelatihan perlu disesuaikan sehingga lebih efektif, antara lain : Participatory Training, E Training, Multimedia Based Training, Distance Training atau metodologi lainnya yang tepat. Untuk mengembangkan metodologi pelatihan tersebut diatas perlu didukung dengan materi pelatihan berupa modul atau media audio visual dengan pola pembelajaran mandiri (self instructional). b. Metodologi Pencapaian Tujuan Pembelajaran Metodologi pembelajaran untuk mencapai tujuan Diklat disesuaikan dengan teknik pembelajaran teori maupun praktek. 1.
Strategi Pembelajaran teori: Proses pembelajaran teori disesuaikan dengan urutan materi Diklat : 1)
Metodologi (a) Ceramah/Diskusi (b) Loka Karya Terstruktur/Terencana atau seminar. (c) Peragaan/ Demontrasi/ Visualisasi (d) Widya karya dan lain-lain
22
2)
Media/bahan (a) OHT + OHP atau LCD + Lap top. (b) Papan tulis lengkap flipchart dan alat tulis. (c) Materi pembelajaran. (d) Ruang kelas lengkap dengan perlengkapannya
2.
Strategi Pelaksanaan Praktek Strategi pelaksanaan praktek terdiri dari : 1)
Strategi pelaksanaan praktek dilakukan dengan memberikan gambaran nyata apa yang dijelaskan dalam pembelajaran teori dengan menunjukan secara visual antara lain : (a) Wall diagram. (b) Gambar-gambar visualisasi. (c) Alat peraga. (d) Alat demonstrasi.
2)
Strategi pelaksanaan prektek dilakukan dengan praktek langsung di lapangan atau tempat kerja (OJT/OJE = On The Job Training / On The Job Experience), baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan, mengacu pedoman OJE, termasuk melakukan penilaian hasilnya. Pelaksanaan praktek ini didukung prasarana dan sarana yang disediakan oleh Lembaga Pelatihan antara lain: (a) Peralatan dan perlengkapan (b) Bahan / material praktek (c) Areal praktek : Pada lokasi proyek atau Lembaga Diklat (d) Waktu: Sesuai kebutuhan / dalam hari / minggu / bulan
c. Widyaiswara / Instruktur / Fasilitator 1.
Harus mengacu SKJF dan KDBK yang relevan.
2.
Harus menguasai teknis substansi yang diajarkan.
3.
Harus mempunyai sertifikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.
4.
Dalam memberikan materi Diklat, Widyaiswara / instruktur / fasilitator dapat berinovasi dan berimprovisasi dengan metodologi yang tepat.
d. Penyelenggaraan Penyelenggara harus konsisten dan disiplin dalam mencapai tujuan Diklat yang telah ditentukan.
23
e. Referensi
H.
1.
SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia),.
2.
Kurikulum Pelatihan Berdasarkan Kompetensi (KPBK).
3.
Standar Operation Prosedur (SOP) terkait dan sesuai.
4.
Materi pelatihan.
PENILAIAN HASIL Evaluasi terhadap program Pelatihan jasa konstruksi dilakukan melalui penilaian terhadap peserta, kinerja penyelenggara, widyaiswara, dan pasca diklat. a. Evaluasi Peserta Penilaian terhadap peserta meliputi 2 (dua) aspek yaitu : 1.
Aspek sikap dan perilaku dengan bobot 30%;
2.
Aspek akademis/penguasaan materi dengan bobot 70%.
Nilai terendah adalah 0 (nol) sedangkan nilai tetinggi adalah 100 (seratus) . 1.
Aspek Sikap dan Perilaku a.
Unsur yang dinilai mengenai aspek dan perilaku serta bobotnya adalah sebagai berikut; 1)
Disiplin ………………………………………10%
2)
Kerjasama …………………………………..10%
3)
Prakarsa ……………………………………..10%
Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur aspek sikap dan perilaku kepemimpinan adalah sebagai berikut : 1)
Disiplin Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara. Indikator disiplin adalah :
2)
a)
Kerapihan ;
b)
Ketepatan hadir dalam setiap kegiatan diklat;
c)
Kesungguhan mengikuti setiap kegiatan;
d)
Kejujuran dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas.
Kerjasama Kerjasama
adalah
kemampuan
untuk
berkoordinasi
dalam
menyelesaikan tugas secara tim, serta mampu meyakinkan dan mempertemukan gagasan.
24
Indikator kerjasama adalah :
3)
a)
Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama;
b)
Membina keutuhan dan kekompakan kelompok;
c)
Tidak mendikte atau mendominasi kelompok;
d)
Mau menerima pendapat orang lain.
Prakarsa. Prakarsa adalah kemampuan untuk mengajukan gagasan yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau kepentingan yang lebih luas.
b.
a)
Membantu membuat iklim diklat yang mengarahkan;
b)
Mampu membuat saran demi kelancaran diklat;
c)
Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan;
d)
Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan lingkungan.
Penilaian Penilaian terhadap sikap dan perilaku peserta dilakukan berdasarkan pengamatan yang cermat oleh widyaiswara, penyelenggara, pembimbing, pendamping, pengamat dan lain-lain pihak yang secara fungsional bertanggungjawab
dalam
proses
belajar
mengajar
selama
diklat
berlangsung baik kegiatan di dalam maupun di luar kelas, meliputi:
2.
1)
Kegiatan belajar di kelas;
2)
Kegiatan harian di asrama;
3)
Diskusi, penyusunan kertas kerja/ tugas-tugas, dan seminar;
Aspek Akademis/ Penguasaan Materi. a.
Unsur yang dinilai mengenai aspek penguasaan materi dan bobotnya adalah sebagai berikut: 1)
Hasil ujian akhir
= 40%;
2)
Kertas Kerja Kelompok (KKK)
= 20%;
3)
Seminar
= 10% Jumlah
= 70%.
Nilai aspek akademis/ penguasaan materi merupakan penjumlahan nilai bobot hasil ujian akhir, kertas kerja perorangan (KKK), dan nilai seminar (presentasi) dengan ketentuan :
25
1)
Ujian akhir Ujian akhir terutama difokuskan pada aspek kemampuan kognitif dan bersifat komprehensif, dilakukan setelah seluruh mata pelatihan dalam kurikulum Pelatihan diberikan. Penyiapan soal ujian akhir, penyelenggaraan ujian, koreksi, dan penilaiannya dilakukan oleh Tim Penilai.
2)
Penilaian terhadap kualitas dan penguasaan materi KKK. KKK adalah karya tulis yang ditulis oleh setiap kelompok berupa kertas ilmiah dari bidang Teknik Pengairan sesuai tugas yang akan diembannya sebagai pejabat fungsional Teknik Pengairan Terampil. Nilai KKK diberikan oleh widyaiswara dan atau pembimbing pada saat pendalaman dan penyajian dalam seminar yang meliputi indikator sebagai berikut: (1) Identifikasi masalah; (2) Analisis masalah; (3) Sistimatika penulisan.
3)
Penilaian terhadap seminar (presentasi) yang meliputi indikator sebagai berikut : (1) Efektifitas teknik presentasi; (2) Penguasaan materi
3.
Evaluasi Akhir a.
Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan kualifikasi kelulusan peserta, oleh suatu Tim Evaluasi terdiri dari: 1)
Kepala Lembaga Pelatihan
2)
Penanggung jawab harian program diklat yang berjalan;
3)
Seorang penjabat fungsional instansi penyelenggara;
4)
Penanggung jawab evaluasi program diklat.
Kepala lembaga pelatihan bertindak selaku ketua tim evaluasi akhir. b.
Evaluasi akhir dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi terhadap aspek sikap dan perilaku serta aspek akademis/ penguasaan materi.
c.
Nilai sikap dan perilaku serta nilai akademis/ penguasaan materi direkapitulasi
dengan
pembobotan
masing-masing
sehingga
menghasilkan nilai akhir.
26
4.
Kualifikasi kelulusan Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut: a.
Sangat memuaskan
(skor : 92,5 – 100);
b.
Memuaskan
(skor : 85,0 – 92,4);
c.
Baik sekali
(skor : 77,5 – 84,9);
d.
Baik
(skor : 70,0 – 77,4);
e.
Tidak lulus
(skor : di bawah 70,0).
Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70 dinyatakan tidak lulus. Ketidakhadiran peserta melebihi 5% dari keseluruhan jumlah jampel (dari sejak pembukaan sampai dengan penutupan) dinyatakan gugur. b. Evaluasi Terhadap Materi Pelatihan Penilaian terhadap materi pelatihan meliputi unsur-unsur sebagai berikut : 1. Keterkaitan materi dengan tugas 2. Tingkat manfaat materi 3. Kualitas materi 4. Tingkat kesulitan materi 5. Media pendukung (ilustrasi, transparansi, gambar dsb) 6. Waktu/durasi penyajian materi Penilaian terhadap materi pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan, terhadap materi diklat/modul pelatihan. Hasil penilaian diolah oleh penyelenggara dan disampaikan ke PUSBIN-KPK sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas Kurikulum Pelatihan yang akan datang. c. Evaluasi Widyaiswara/ Instruktur/ Fasilitator Aspek yang dinilai dari widyaiswara adalah sebagai berikut 1.
Pencapaian tujuan instruksional;
2.
Sistematika penyajian;
3.
Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program diklat;
4.
Ketepatan waktu dan kehadiran;
5.
Penguasaan metode dan sarana diklat;
6.
Sikap dan perilaku;
7.
Cara menjawab pertanyaan dari peserta;
8.
Penguasaan bahasa;
9.
Pemberian motivasi kepada peserta;
27
10. Penguasaan materi; 11. Kerapihan berpakaian; 12. Kerjasama antar widyaiswara (dalam tim). Penilaian terhadap widyaiswara/ instruktur/ fasilitator dilakukan oleh peserta dan penyelenggaran pelatihan. Hasil diolah dan disampaikan oleh penyelenggaran kepada setiap widyaiswara sebagai masukan bagi yang bersangkutan untuk peningkatan kualitas masingmasing widyaiswara pada masa yang akan datang. d. Evaluasi Kinerja Penyelenggara Aspek yang dinilai terhadap kinerja penyelenggara antara lain sebagai berikut: 1.
Efektivitas penyelenggara;
2.
Kesiapan dan ketersediaan sarana diklat;
3.
Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana;
4.
Kebersihan kelas, asrama, kafetaria, toilet;
5.
Ketersediaan dan kelengkapan bahan diklat;
6.
Ketersediaan fasilitas olah raga, kesehatan dan ibadah;
7.
Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara;
8.
Administrasi diklat yang meliputi: a.
Sejauhmana penatausahaan diklat telah dilaksanakan dengan baik
b.
Tersusunnya seluruh dokumen dan bahan-bahan diklat dalam satu file.
Penilaian terhadap kinerja penyelenggara dilakukan oleh widyaiswara dan peserta. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan program pelatihan yang akan datang dan bahan akreditasi lembaga pelatihan. e. Sertifikat 1.
Kepada peserta Pelatihan yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik sesuai dengan kriteria penilaian pada Bab Evaluasi, diberikan Sertifikat Pelatihan.
2.
Kepada Pengajar yang telah menyelesaikan tugasnya dengan meraih prestasi tinggi berdasarkan hasil penilaian peserta pelatihan, diberikan Piagam.
3.
Kepada Unit Pelaksana Diklat (UPD) yang menunjukkan prestasi tinggi berdasarkan penilaian peserta dan Tim dari PUSBIN-KPK, diberikan Piagam.
28
I. LEMBAGA PELAKSANA PELATIHAN Diklat Berdasarkan Kompetensi dilaksanakan oleh Lembaga Diklat yang terakreditasi.
29