PENGARUH TINGKAT PROTEIN DAN ANERGI PA.K,AN TER.IIADAP
ekor kelinci sebagai ulangan. Parameter kualitas fisis dianalisis covariansi dcdcngan tebal kulit slbagai covariable. Apabila uji F berbeda nyata dilanjutkan penelitian.menunjukkan nfian uji'Ipast Signlficant Defference (1SD)". Hasil nyaUinwa pengarutr piotein dan 'digestible energy" berpengaruh tidak berbeda kulit sobek kekuatan ta p > O,O5) terhadap kuatitas liemuluran, kekuatan tarik, covarisamak krom. Tebal kulit dipakai sebagai faktor covariable dalam analisis sobek k€kuatan < terhadap an menunjukkan berpengaiuh beda nyata (P 0,05) berpefisis kualitas uji oan mempunyai hubungan regresi linear; tetapi terhadap ngaruh tidak berbeda nyata.
KUALTTAS KULIT UNTUK ATASA},{ SEFATU DARI KETINCI REX JANTAI'{ SRtr UNTARI tr.I DAN SOEDIMAN SASIX.ODtrHARDJO
2"
ABSTRACT Thns research lntends to know the effect offodder protein and energt lerel on the physical te$ts (ie. the elasticity, tensile strength and tear strength) of Rex rabbit leather, the raw material of shoe upper. The materiatrs for this re;earch are 27 skins of rlried 1.2-to-13-months-old male Rex rabbit. The complete random rese.a-nch design is used here with the factor pattern 3 X -1 = 9 kinds of :ombination of treatment factors, re. the factors of three levels of pratein :'1.57a (Pl), lTVo (P2), and 19% (?3); the factons of three levels of digestible energr (D) : 2,000 kcaLtcg (D1), 2,250 kcalltg (D2), and 2,500 kcal,/kg; and three skins cf dried rabbit leathers in each treatment as replication" The pararneter of the phpical tests will be deterrnined with the covariance analysis, with the thickness cf the leathers as a covariable. When the F analpis gives the results that are perceptibly different, it is followed by the 'I-east Significant Difference (ISD) analysis. The results of the research are that protein and'digestible energy' have rn imperceptibly different effect (P_> 0.05) on the elasticity, tensile strength, rnd tear-strength of the chrom tanneti;.and that the thickness of the leathers used as a covariable in the mvarianETnalysis has a perceptibly different effect (P < 0.05) on the thickness of the leathers and a linear regression relation, but it does not in the physical-testing. .
Jl * i n
IiBAI-AIBESARPENELITIANDANPENGEMBANGANINDUSTRIBARANGKULIT,KARETDANPLASTIKYoGYAKARTA.}IBALA|PENE. LITIAN TERNAK BOGOR. PENDAHULUAN
Kulit kelinci dapat diproses bersama bulunya, kulit atasan sebagai bahan jadi dari barang jadi tersebut di atas ieperti kulit hewan lainnya. Kualitas kulit kemaupun segar mentah kulit kualitas oleh oipengaruhi tersebut kulit kelinci ring dan penanganan proses penyamakannya.
Kulit kelinci jantan mempunyai kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan kulit kelinci betina (Dwiningsih' 1989)' Sifat fisis kulit mempunyai hubungan dengan komposisi kimiawi kulit' Kekuatan sobek erat kaitannya dengan kemampuan kulit untuk divulkanisasi' Uji kekuatan tarik merupakin gambar"n dari struktur kulit, kepadatan kulit dan sifat-sifat fisis lainnya (Anonimous, 1976).
INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat prclteift dan energi pakan terhadap kualitas fisis mencakup uji kemuluran, kekuatan tariir dan kekuatan sobek kulit jadi dari kelinei Rex dalam upaya penediaan bahan baku kulit untuk atasan sepatu. Nlateri penelitian ini menggunakan sejuntlah 27 lembar kulit kering yang berasa! dari27 ekor keliuci Rex jantan beruRrur antara 12-13 bulan. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 3 x 3 = 9 macam kombinasi faktor pertakuan yakni tiga faktor tingkat protein 15Vo (?1), l7% (PZ) dan 197o (P3) ; dan tiga tingkat 'digestible ener&r (D)" 2.000 kcaVkg (Dl),2"750 kcaVkg (D2) dan 2.500 kcaLhg pakan (D3), masing-rnasing perlakuan menggunakan 3 lernbar kulit kering yang berasal dari 3
30
Majalatu Barang
Tujuan penelirian ini adalah untuk mengetahui kualitas fisis kulit untuk atasan ."put,, (atasan) yakni tebal, kekuatan tarik, kemuluran dan kekuatan tliberi perlakuan pakan sobek;
'
Berhubung belum ada standar uji fisis kulit atasan dari kelinci, maka hasil penelitian inimengacu stanclar uji fisis kulit atasan dari kambing menurut unStandar Nasional Inddnesia (SII. 06-0253-1989) untuk tujuan sebagai kulit
tuk atasan sePatu.
Ktlit, Karet dan Plastik Vol.
X
No. 20 Tahun 199411995
3r
MATERI DAN METODE
HASIT DAN PE&{EAHASAN
Materi Penclitian ini rnenggunakan sejumlah 27 lembar kulit untuk atasan sePatu dari kulit kelinci Rex jantan yang berasal dari 2'1 lembar kulit mentah kering dari hasil pemotongan 27 ekor kelinci Rex jantan berumur *.10 bulan. Proses pengeringan sejumlah kulit kelinci tersebut di atas dalam ruang ruangan i31oC selama 7 hari dan tanpa menggunakan badenganiuhu panas
Metode Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola fakto-
rial 3 x 3 = 9 macarn kombinasi faktor perlakuan pakan kepada sejumlah
27
ekor kelinci Rex jantan berumur ;f 10 bulan. Faktor perlakuan yang diberikan yakni : 1f3 tingkat protein pakan denganl1Vo (P1),17% (P2) dan 19% (P3);dan 'digestible energ/ (D)' dengan 2000 kcalikg (Dl),2250 tcal/kg (D2) dan 2500 kcal/kg pakan (D3). Setiap kombinasi faktor perlakuan (PD) menggunakan 3 ekor kelinci Rex jantan, dan selama 3 bulan diberi perlakuan pakan. Parameter penelitian yang diukur adalah kualitas fisis terhadap kulit atasan dari kelinci Rex jantan. Kualitas fisis yang diukur yakni tebal kulit, kemuluran, kekuatan tarik, dan kekuatan sobek kulit.
Analisis data menggunakan analisis varian menurut rancangan penelitian yang digunakan untuk parameter tebal kulit. Analisis covarian dengan tebal kulit sebagai covariabel terhadap parameter kemnrluran, kekuatan tarik dan kekuatan sobek kulit. Analisis regresi antara kekuatan sobek kulit (Y) terhadap tebal (X) kulit atasan. Sebelum analisis statistik, parametdr kemuluran kulit denarcus sinusn. Hasil ngan satuan persen lebih dahulu ditransformasikan dengan
menunjukkan hasil bedanyata, kemudian dilanjutkan dengan
n[-east Significant Different
giaimYm
Berdasarkan ha*sit analisis proksiniat dar! Y-atmratorimm l*imia di Balai Penelitiam Ternair Bogor (teS9) dipcr*tetr kam$ungarl faktor tingkat prnotcin pa kan Fl rata-rata t57a berkisar afit&ra t4,ES - "t5,{}Soy'a; F} rata-rata X7 % bcrkisa, antara 16,95 - 17,13(ft, ctan F3 rem-rata i9%, berkisar fln*j{a t&,96 - l{},nUo/o' Scdangkan perkiraan kandungan "digestible enerml (S)" berrla*arkan F{RC {1977)
{an Portsmouth (1977) menghasilkan fak$or ffil rata-rata Ztrffi kcat/kg
han pengawet.
uji F
Falrnn dam ksmdungan
uji jarak
(lSD)'.
Penanganan proses penyamakan kulit atasan clari kelinci Rex jantan pada penelitian ini menurut prosedur yang direkomendasikan oleh Departemean Perindustrian Republik Indonesia dalam Standar Nasional Indonesia (SNI). Cara menyiapkan contoh kulit untuk uji fisis dan kimiawi menurur prosedur SNI. 060643-1989. Pengujian kualitas fisis yakni ujikekuatan tarik dan kemuluran kulit menurut prosedur SNL 05-1789-1989, uji kekuatan sobek menurut SNI. 061794-1989.
bahan
kering pakan yang berkisar anrare 1978 - 2064 kcat,&g b*han kering pakan; Dil rata-rata 2250 kcal,&g bahan kenng pakan dengan kisanan antara 22{123 - 2.278 kcalikg bahan kering pakan; dan D3 rata-rata 25ffi licaffkg hahan kering pakan. Sedangkan konsurnsi pakan untuk seluzuh perlakuan berkisar antara 92,3'l ' 124,85 gr kering/ekor/hari, seperti ditnjuklean dalam tabel
i.
Berdasarkan hasil analisis proksirnat teniebut di atas, nnaka perlakuan un-
tuk faktor Pl,P2, D1, D2, dan D3 masih rnernenuhi kebutuhan kelinci, seperti yang dinyatakan oleh I{RC (1977), Porlsnnoutlt tiy77) dan l-ebas (1979) yakni untuk keiinci pada status pemeliharaan mermbutuhkan kandungan protein pakan dengan lcisaran 1,2-I3Vo dan "digestible enerry' antara 2100 - 22UJ kcj,lkg pakan; pada status induk bunting membutuhkan kandungan protein pakan. Tetapi untuk faktor F3 rata-rata'!9Vo adalah lebih tinggi dari kebutuhan yang seperti disarankan oleh peneliti tersebut di atas, hal ini dengan tujuan kemungkinannya dapat lebih meningkatkan kualitas kulit kelinci Rex jantan. Kmalitas lisis kuli0 atasan sepatu Tebal kutit. Rata-rata t sE t€hat kulit atasan sepatu dani trrelimci Rex jantan untuk sernua perlakuan adalah 0,684 i: fi,02 rnm benvariasi antara 0,590t),748 rnrn, dan masing-masing perlakuan dapat dirunjul
0,05) diantara semua perlakuan penelitiara.
Kulit glace kambing yang dipergunakan sebagai bahan atasan sepatu diperlukan persyaratan tebal kulit tersamak untuk mutu I, Itr, [[tr dan IV masingmasing sama adalah minimal0,60(X) mm (SNi.05-0258 - 1.989)' maka tebal kulit teisamak dari semua perlakuan penelitian ini dapat mennenuhi peniyaratan sebagai bahan atasan sepatu, kecuali pada perlakuan PrDr yakni 0,590 mnn.
32
Majalah Barang Ktlit, Ihret dan
Plastik
vot.
x
No.
20 Tahun Dqqtlggs
33
Kemuluran kulit--Rata-rata i SE kemuluran kulit samak glace kelinci H,ex jantan adalah 51,22 LX,7ZVo untuk $emua perlakuan, yang bervariasi anta' ru 45-657o,dan masing-arnsing perlakuan dapat
Kuiit
Menurur UNIDCI (1976), menyatakan bahwa kutit glace kambing dapat dipakai sebagai hahan atasan sepatu dengan persyaratan kernultlran kulit maksimum E07o, mnaka kuiit gtrace ketinci Rex iantan dari semua perlakuan dapat rnemenuhi persyaratan untuk bahan atasan sepatu.
t
SE kekuatan tarik kulit glace kelinci Rex Kekuatsn tarik --R.ata-rata janian adalah 256,89 *- l l,0J kgJcrnt untuk sernua perlakuan yang bervariasi an.tara 191,&9 - 305,80 kglcm/, dan nrasing-rnasing perlakuan dapat ditunjukkan dalarn Tabel 2.
Analisis covarian dcngan tebal kulit setragai covariable; faktor tingkat protein (F) dan "digestible energi (D)' serta interaksi keiiua faktor perlakuan lmenunjukkan pengaruh tidak berbeda mYata (P > 0,05) terhadap kekuatan tarik kulit giace kelinci Rex jantan. F{at irri kemungkinan disebabkan $ernua kelinci Rex jantan yang dipergunakan dianggap rnempunyai tebal kulit sama, dan telah kecukupan faktor tingkat protein dan 'digestible energi' pakan"
Kulit glace kambing yang dipergr,rnakan sebagai bahan atasan sepatu haru$ rm*rnenuhi persyaratan kekuatan tarik untuk mutu I, trI, III dan IV masingrnasing sarna bisar-yakni rnininiat tr50 ky*rz (SNL 06-0253-1989), maka kulit
191,4-d
kg/*rz. Kekueten sobek -Rata-rata
34
Majalah Barang Krlit, Karet dan Plastik
SE kekuatan sobek kulit glace kelinci
Analisis covarian dengan tabel kulit sebagai covariabel menunjukkan pengaruh beda nyata (P/0,05), tetapi faktor tingkat protein (P) dan "digestible energi (D)'serta interaksi kedua faktor perlakuan (PD) menunjukkan pengaruh tidak berbeda nyata (P > 0,05) terhadap kekuatan sobek kulit glace kelinci Rex janran. Pada SNI tidak ada persyaratan besarnya kekuatan sobek secara kwantimtif hanya disebutkan tidak mudah sobek. adalah
Hubungan regresi antara kekuatan sobek (Y; terhadap tebal kulit (X) = 39,79 - 33,57 x (R=0,55) menunjukkan adanya hubungan sangat nyata
(P/0,01) antara kedua variabel tersebut di atas.
KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. Frotein dan "digestible enerry' berpengaruh tidak
berbeda. Ternyata (P > 0, 05) terhadap kualitas kemuluran, kekuatan tarik, kekuatan sobek kulit sarnak krom.
2. Dari
hasil uji fisis yaitu tebal kulit, kuat tarik kemuluran, kuat sobek, memepersyaratan nuhi untuk kulit atasan sepatu.
Saran. Penelitian ini rnenyarankan adalah sebagai berikut : 1. Pemberian pakan dengan imbangan protein l1Vo dan "Digestible energy' 2.000 kcal&g ba- han kering pakan telah cukup dalam perneliharaan kelinci Rex jantan pada umur antara 7 - 19 bulan untuk menghasilkan kulit untuk atasan sepatu. 2. Kulit mentah kelinci Rex jantan kering tanpa anti septik, yang bulunya mudah rontok dapat dimasak menjadi kulit untuk atasan sepatu.
glace ketinci Rex jantan dari semua perlakuan tiapat rnemenuhi persyaratan sebagai bahan at&san sepatu"
Menurut UNIEG (19?5), menyatakan bahwa kulit glaceokambing yang dipakai sebagai hahan a-tasan sepatu harus memenuhi persyaratan kernuluran i
a
Rex jantan adalah 16,81 ;f 0,87 kg/cm untuk semua perlakuan yang bervariasi *ntara 13,85 - 21,77 k{cm, dan masing-masing perlakuan dapat ditunjukkan dalam Tabel 2.
DATTAR PUSTAKA
1. Anonimus (1976), Acceptable Quality lrvels in lrathers, United Nations lndustrial Development Organization, United Nations, New York.
2. Dwi Ningsih,
Samsu Wasito
VoL X No. 20 Tahun 199411995
dkk (1989), Kualitas phisik kulit kelinci 35
berdasarkan jenis kelamin dan umur pemotongan yang berbeda, Proceedings Seminar Perkulitan Nasional, tr-ustrum IV, Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Jl. Agro Karang Malang Yognkarta. 3. Cheeke, P.R., 1980. Rabbit 4.
Tabel 1
idol:,' :m..1 i)ni., r ke-
g,i
Holst, P.J., 1984. I-eather and skin production ftom goats. In, Goats Production on reacearch in the Tropic. J.W. Copianrl (Eds). Proceedings of
I
7.
Kusmardjadi Suradi (1989), Sifat fisik kulit samak kelinci New Zealand Wtrite dan California, Proceedings Seminar Perkulitan Nasional, Lustrum IV, Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Jl. Agro Karang Malang YogBkarta. Portmouth. J. 1977. The Nutrient of rabbits. Dalam, W. Haresign, H. Swan and D" kwis (Eds.). Nutrition and the Climate Environment" Faculty of Agricultur University of lr{ottingham, Buiterwortlis, London. pp. 93-11,
rl{i.7,
1
1:r
;- 1?
100
17,06
A)1
104,24
19,85
6,1t)
100
rq o5
5.S4
12't,85
18,78
5,36
100
15,05
4,7b
Y2D2
t12,72
P3D2
lDil tTi,E2
19,30 I I,tJ
1il3
P2D3 P3D3
fisis
23.A9
i8,96 t3,7
q2.,3"7
\
14,85
s3.41 itiO 96,54
i
5,irli
16,95 I
D,-|-1
i9,1i)
i)q
le,16
uji kekr.ratan sobek dan kekuatan sobek lapisan kuRL Perindustrian lit Departemen
I
5,83
l7q 9,04
q7q
9,81 q q'7 "94
8,23
.J.Jlt) 3.299
perliitunffi
r a?q
2.161
2.A45
1.913
2.144
2.Oztl 2.\{Xt 2.064 2.063
I I
r8.36 Lx,ot
1A.A
1"985
2.2?r)
3.357
I
rs,ss l?.80
3.354
1.947 1.946
2.182 2.180
a atl t -).LL
i"885
2.U)l
1.97u
4.626
2,t,83
3.005
2.U4
3.705
?.i48
2".tti8
2.2711
12,11
2.625
2-41t1
2.A18
2"3?3
2."592
2.905
)
i
[ ::,os lr8,es
4.039
20,23
I
rz,rs
i
tc,rs
-).-r
I zo;o
I loso I tz,s"z I ia,es i 16.87 | 11,2s I 1?,87 I *]*,_*..
o-)
3.569 3.893 d'lri
I
I
?.3M
2.2.5"!
2"530
2391
2"4M
2.739 2.663
2-591
'4..0;t4
4.189
1."':-t)
;{.
I
t ){:}
2.201 2.74t\ 2.256
2.376 2.415 ?.345
.1.(r Jr)
iri5
2.519
23f,1
I
2"561
2.{}28
I
2.4l,tt
l-l:-
I
--,.i
'2.575
2.100 - 2.2i1[i 2.500
- perne,liharaan t2 - 13 - induk bunting 12 - i8 al Berdasarkan
Ratarata
rv,oi
|
4,70
"t
i
Kebutuhan gtzib,c,tll kelinci pada status :
t 1. SNI. 06-1794-1989. Cara
uji kekuatan tarik dan kernuluran kulit. Departe-
+/
.r,16
100
uji kulit untuk pengujian
6,52
96
i
100
Departemen Perindustrian RI.
ry {GE).
I 0 I ,'rr?
nal
a/Perkiraan "digestible enerp (DE)" kcaltkg
kcal&g Pakan
ir,Ji]
F
9. SNI. 06-0391-1989. Istilah dan definisi untuk kulit dan cara pengolahan.
12.SNI. 06-ii93-1981. Cara men Perindustrian RI.
ekr,'ril;i'
1
SNI. 06-0253-1989, Mutu dan cara uji kulit glace kambing Departemen Perindustrian.
SNI 06-0&131989. Cara menyiapkan contoh dan kimiawi. Deparlemen Perindustrian RI.
"Gross ener-
''lr')tc!rr
i-x.
P1D2
t rat'l il ii
10.
-.; ,,,,;ungan Eizi,"z
l,{..96
Worshop, Brisbane, Australia. 6"
I
r-',iilliku3fi llfitit]] ring pr,rair f-"-"-
Fakultas Pertanian Bogor. 5.
masingl Rata-rata konsumsi pakan dan kandun gan gianYaPada Periakuan.
nutrition J. Appl' Rabbit Res. 3 (\: M-
Fachidin, tr970. Prospek industri perkulitan di Indonesia, Bahan Kuliah.
:
a
trsis pro tsirnar
da
ri laboratorium kirnia pada
r-i.ii.r-ri*n Tcrnik Ilosor ( 1989)' bt Berdasarkan NRC {1977) cl Berdasarkan Fortsmouth {197'7 ) dt Berdasarkaan Lcbas ( 1979)
36
Majalah Barang Ktlit, Ihret dan Plastik
37 Vol.
X
No. 20 Tahun 199411995
El2
:
Rata-rata tSE kualitas fisis dan kimiawi kulit untuk atasan sePatu dari kelinci Rex jantan Kualitas fisis
'lakuan pakan
tebal kutit
PIDI PIDz P1D3 P2D1
P2D2 PZD3 P3D1
P3DZ P3D3 Rata-rata
*.sE terangan
:
(rr) t""uff
0,590 0,6M 0,721 0,695 0,729 0,680 0,748 0;709 0,645 0,684 L0,024
*'t"
kekuatan tarik
kekuatan sobek
(kglcmZ)
(kg/cm)
48,33
292,U
49,6',1
n0,ffi
21,77 13,85
55,00
191,U
13,91
51,33
250,49
19,14
53,00
ZM,M
14,6
56,00 50,67 52,00
306,80
11,74 15,68
239,"1.4
254,68 261,58
45,00 51,22
!1,12
t
256,89 11,05
17,41
17,62 16,81
t0,87
Subskrip yang berbeda pada lajur yang sama menyatakan berbeda nyata (P < 0,05).
Majalah Barang Kulit, Karet dan Plastik