L-2 KUESIONER ANALISIS KOMPETITIF (Menggunakan Model PORTER: 5 kekuatan persaingan pokok)
Keterangan : 1. Berikan tanda ( ), untuk faktor yang relevan dengan usaha Indigrow pada kotak yang disediakan disebelah kiri faktor yang dapat dipilih. 2. Berikan tanda ( X ), untuk faktor yang tidak relevan dengan usaha Indigrow pada kotak yang disediakan disebelah kiri faktor yang dapat dipilih. 3. Kolom keterangan yang ada di bawah setiap faktor adalah untuk penyesuaian istilah industri pada umumnya dengan istilah yang berlaku pada usaha pusat terapi perkembangan anak.
1. Menurut Bapak/Ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor manakah yang menjadi ancaman bagi pendatang baru ? a. Rintangan masuk terdiri dari : □ Skala ekonomis : jika pasien bertambah maka biaya tetap operasional akan menurun secara signifikan. Keterangan :
□ Differensiasi produk : adanya identifikasi merek dan kesetiaan pelanggan yang disebabkan oleh pelayanan pelanggan. Keterangan :
L-3 □ Kebutuhan modal : kebutuhan untuk menanamkan sumberdaya keuangan yang besar agar dapat bersaing menciptakan hambatan masuk tersendiri, khususnya jika dibutuhkan pengalokasian modal untuk hal-hal yang beresiko menyebabkan tidak adanya pengembalian modal dan untuk menutupi kerugian disaat awal bisnis beroperasi. Keterangan :
□ Biaya beralih pemasok (Switching Cost) bagi konsumen : biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana mereka berpindah dari satu pemasok ke pemasok lain, misalnya adalah : biaya dan waktu untuk menguji dan menerima sumber baru, kebutuhan akan bantuan teknis teknis sebagai akibat dari ketergantungan pada rekayasa pemasok yang lama, dan biaya psikis karena merusak hubungan. Keterangan :
□ Akses ke saluran distribusi : Hambatan untuk masuk dapat ditimbulkan dengan adanya kebutuhan dari pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya. Keterangan :
□ Biaya tak menguntungkan terlepas dari skala : Perusahaan yang telah mapan mungkin mempunyai keunggulan biaya yang tidak dapat ditiru oleh pendatang baru yang akan masuk tidak peduli berapaun besarnya dan berapapun pencapaian skala ekonomis dari pendatang baru
ini.
L-4 Keunggulan-keunggulan yang paling penting adalah faktor-faktor seperti berikut : ▫
Teknologi produk milik sendiri : pengetahuan produk atau karakteristik rancangan yang dilindungi kepemilikannya melalui hak paten atau kerahasiaan. Keterangan :
▫
Penguasaan yang menguntungkan atas bahan baku: perusahaanperusahaan yang telah mapan mungkin telah menguasai sumbersumber yang paling menguntungkan. Keterangan :
▫
Lokasi yang menguntungkan Keterangan :
▫
Subsidi pemerintah Keterangan :
▫
Kurva belajar atau pengalaman Keterangan :
L-5
□ Kebijakan Pemerintah : Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup kemungkinan masuk ke dalam industri dengan peraturanperaturan seperti persyaratan
lisensi dan membatasi akses ke bahan
baku. Keterangan :
b. Reaksi dari para pesaing, meliputi : □ Tindakan perlawanan yang diperkirakan ▫
Sejarah perlawanan keras terhadap pendatang baru
▫
Perusahaan yang telah mapan dengan sumberdaya yang besar untuk menyerang balik
▫
Perusahaan yang telah mapan dengan komitmen yang besar kepada industri dan telah menanamkan kekayaan yang sangat tidak likuid di dalamnya
▫
Pertumbuhan industri yang lambat, yang membatasi kemampuan industri untuk menyerap perusahaan baru tanpa menekan prestasi penjualan dan keuangan perusahaan-perusahaan yang telah mapan.
□ Harga penghalang masuk □ Sifat-sifat hambatan masuk ▫
Hambatan masuk dapat dan memang berubah bila kondisikondisi yang diuraikan diatas berubah
□ Pengalaman dan skala sebagai hambatan masuk
2. Menurut Bapak/Ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor manakah yang harus diperhatikan dalam persaingan di antara para pesaing yang ada ?
L-6 □ Jumlah pesaing yang banyak atau seimbang: Bilamana jumlah pesaing besar, kemungkinan akan persaingan menjadi besar dan beberapa perusahaan mungkin beranggapan bahwa mereka dapat bergerak tanpa diketahui lawan. Keterangan :
□ Pertumbuhan industri yang lambat : Pertumbuhan industri yang lamban mengubah persaingan menjadi ajang perebutan bagian pasar untuk perusahaan yang ingin melakukan ekspansi. Keterangan :
□ Biaya tetap atau biaya penyimpangan yang tinggi Keterangan :
□ Ketiadaan diferensiasi atau biaya peralihan Keterangan :
□ Penambahan kapasitas dalam jumlah besar Keterangan :
L-7 □ Pesaing yang beragam Keterangan :
□ Taruhan strategis yang besar Keterangan :
□ Hambatan pengunduran diri yang tinggi, terdiri dari : ▫
Harta khusus : harta yang sangat khusus untuk bisnis atau lokasi tertentu mempunyai nilai tunai yang rendah atau biaya yang tinggi untuk dialihkan atau dikonversikan. Keterangan :
▫
Biaya tetap pengunduran diri : ini meliputi persetujuan dengan tenaga kerja, biaya pemindahan, pemeliharaan kemampuan untuk suku cadang, dan lain-lain. Keterangan :
▫
Tata hubungan strategis : Tata hubungan antara unit usaha dengan unit lain dalam perusahaan dalam artian citra, kemampuan pemasaran, akses ke pasar dana, fasilitas bersama,
L-8 dan lain-lain. Ini menyebabkan perusahaan secara strategis sangat berkepentingan untuk tetap berada dalam bisnis tersebut. Keterangan :
▫
Hambatan
emosional
:
ketidaksediaan
manajemen
untuk
membuat pertimbangan-pertimbangan ekonomis dalam keputusan untuk keluar dari bisnis yang disebabkan oleh keterikatannya dengan bisnis tertentu, kesetiaan kepada karyawan, kecemasan akan masa depan karirnya, kebanggaan, dan alasan-alasan lain. Keterangan :
▫
Pembatasan oleh pemerintah dan sosial a; ini meliputi larangan atau pencegahan dari pemerintah untuk mengundurkan diri dari bisnis karena kekuatiran akan kehilangan kesempatan kerja dan akibat-akibat ekonomis regional; ini khususnya lazim di negaranegara di luar AS. Keterangan :
3. Apakah produk dalam industri ini menghadapi produk pengganti ? Jika ya, apa yang menjadi produk penggantinya ?
L-9
(Jika jawaban anda pada nomor 2 adalah ‘Ya’, maka mohon dilanjutkan ke pertanyaan no.3. Jika ‘Tidak’, maka mohon dilanjutkan ke pertanyaan no.4)
4. Menurut Bapak/Ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor manakah yang harus diperhatikan dalam hal tekanan dari produk pengganti ? □ Mempunyai kecenderungan untuk memiliki harga atau prestasi yang lebih baik ketimbang produk industri Keterangan :
□ Dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi Keterangan :
5. Menurut Bapak/Ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor manakah yang harus diperhatikan dalam menghadapi kekutan tawar-menawar pembeli ? (Dapat memilih lebih dari satu faktor) □ Kelompok pembeli terpusat atau membeli dalam jumlah besar relatif terhadap penjualan pihak penjual Keterangan :
L-10 □ Produk yang dibeli dari industri merupakan bagian dari biaya atau pembelian yang cukup besar dari pembeli Keterangan :
□ Produk yang dibeli dari industri adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi Keterangan :
□ Pembeli menghadapi biaya pengalihan yang kecil. Keterangan :
□ Pembeli mendapatkan laba kecil Keterangan :
□ Pembeli menunjukan ancaman untuk melakukan integrasi balik Keterangan :
□ Produk industri tidak penting bagi mutu produk atau jasa pembeli Keterangan :
L-11
□ Pembeli mempunyai informasi lengkap Keterangan :
6. Menurut Bapak/Ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor manakah yang harus diperhatikan dalam menghadapi kekuatan tawar-menawar pemasok ? (Dapat memilih lebih dari satu faktor) □ Para pemasok didominasi oleh
beberapa perusahaan dan lebih
terkonsentrasi ketimbang industri di mana mereka menjual : Pemasok yang menjual kepada pembeli yang lebih terfragmentasi biasanya akan dapat memaksakan pengaruh yang besar dalam hal harga, mutu dan syarat-syarat penjualan. Keterangan :
□ Pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual kepada industri. Keterangan :
□ Industri tidak merupakan pelanggan yang penting bagi kelompok pemasok Keterangan :
L-12
□ Produk pemasok merupakan input penting bagi bisnis pembeli Keterangan :
□ Produk kelompok terdiferensiasi atau pemasok telah menciptakan biaya peralihan Keterangan :
□ Kelompok pemasok memperlihatkan ancaman yang meyakinkan untuk melakukan integrasi maju. Keterangan :
-Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini-
L-13 KUESIONER ANALISIS KEKUATAN INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN
1. Menurut Bapak/Ibu faktor apa sajakah yang menjadi ancaman bagi kelangsungan usaha Indigrow ? (Faktor yang dapat menjadi ancaman usaha meliputi bidang-bidang sebagai berikut : (1) kekuatan ekonomi; (2) kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan; (3) kekuatan politik, pemerintah, dan hukum; (4) kekuatan teknologi; (5) kekuatan kompetitif.)
L-14
2. Menurut Bapak/Ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor mana sajakah yang menjadi peluang bagi kelangsungan usaha Indigrow ? (Faktorfaktor yang dapat menjadi peluang usaha meliputi bidang sebagai berikut : (1) kekuatan ekonomi; (2) kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan; (3) kekuatan politik, pemerintah, dan hukum; (4) kekuatan teknologi; (5) kekuatan kompetitif.)
L-15 3. Menurut Bapak/Ibu dari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor mana sajakah yang menjadi kelemahan Indigrow ? (Faktor yang dapat menjadi kelemahan pemasaran,
usaha
meliputi
bidang-bidang
keuangan/akuntansi,
sebagai
produksi/operasi,
pengembangan, dan sistem informasi manajemen)
berikut
manajemen,
penelitian
dan
L-16 4. Menurut Bapak/Ibudari faktor-faktor yang tertulis di bawah ini, faktor mana sajakah yang menjadi kekuatan Indigrow ? (Faktor yang dapat menjadi kekuatan usaha meliputi bidang-bidang sebagai berikut manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen)
L-17
-Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini-
L-18 KUESIONER PEMBOBOTAN BERPASANGAN PADA KEKUATAN-KEKUATAN EKSTERNAL KUNCI Petunjuk Pengisian : 1. Kolom “Kode” pada tabel menunjukan kode faktor kekuatan yang mempengaruhi perusahaan. 2. Kolom “Peluang/Ancaman” adalah deskripsi ringkas dari faktor kekuatan yang mempengaruhi perusahaan. 3. Kolom “Jenis” adalah standarisasi yang dilakukan oleh peneliti agar perbandingan prioritas pada faktor kekuatan yang berpasangan menjadi lebih mudah untuk dilakukan. 4. Kolom “Prioritas (A atau B)” adalah kolom yang harus diisi oleh Bapak/Ibu dengan memilih faktor A ataukah B yang lebih berpengaruh, jika menurut bapak/ibu faktor yang berpasangan memiliki pengaruh yang sama silakan menuliskan A atau B dengan kolom “Bobot” bernilai 1. 5. Kolom “Bobot” adalah kolom yang harus diisi oleh Bapak/Ibu dengan menggunakan angka sebagai berikut : Nilai 1 : Kedua elemen sama pentingnya. Nilai 3 : Elemen yang satu sedikit lebih penting ketimbang yang lainnya Nilai 4 : Elemen yang satu esensial atau sangat penting ketimbang elemen yang lainnya Nilai 5 : Satu elemen jelas lebih penting dari elemen yang lainnya Nilai 7 : Satu elemen mutlak lebih penting ketimbang elemen yang lainnya Nilai 2,4,6,8 : Nilai-nilai antara di antara dua pertimbangan yang berdekatan Contoh Pengisian : No. 1.
Kode Peluang/Ancaman O-1
O-2
Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang Jumlah organisasi yang bergerak di bidang ini masih belum mampu memenuhi permintaan yang ada
Jenis A
B
Prioritas (A atau B) A
Bobot 5
L-19 2.
O-1 O-3
No.
Kode
1.
O-1
O-2
2.
O-1
O-3
3.
O-1
O-4
4.
O-1
O-5
5.
O-1
T-1
B
A B
Peluang/Ancaman Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan Anak. Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi
Jenis A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
3
Prioritas Bobot (A atau B)
L-20
6.
O-1
T-2
7.
O-1
T-3
8.
O-1
T-4
9.
O-1
10.
T-5 O-2
O-3
11.
O-2
O-4
12.
O-2
O-5
perkembangan anak. Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang ABK Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang Belum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan Anak. Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia pada tahun 2004 mencapai 475.000 orang Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan Anak. Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter,
A
B
A
B
A
B
A
B A
B
A
B
A
B
L-21
13.
O-2
T-1
14.
O-2
T-2
15.
O-2
T-3
16.
O-2
T-4
17.
O-2
18.
T-5 O-3
O-4
19.
O-3
psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang ABK Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Belum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan Anak. Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan Anak. Organisasi yang bergerak dalam bidang
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B A
B
A
L-22
O-5
20.
O-3
T-1
21.
O-3
T-2
22.
O-3
T-3
23.
O-3
T-4
24.
O-3
25.
T-5 O-4
ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang ABK Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Belum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan Anak. Organisasi yang bergerak dalam bidang ini jumlahnya masih belum mampu memenuhi kebutuhan yang ada. Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan Anak.
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B A
L-23 O-5
26.
O-4
T-1
27.
O-4
T-2
28.
O-4
T-3
29.
O-4
T-4
30.
O-4
Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan Anak. Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan Anak. Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan Anak. Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang ABK Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di Pusat Terapi Perkembangan Anak. Belum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan Anak. Perkembangan Ilmu Pengetahuan di bidang kelainan perkembangan anak menandai adanya perkembangan metode terapi yang akhirnya dapat diterapkan di
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
L-24 Pusat Terapi Perkembangan Anak. 31.
T-5 O-5
T-1
32.
O-5
T-2
33.
O-5
T-3
34.
O-5
T-4
35.
O-5
Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang ABK Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. Belum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan Anak. Perkembangan Teknologi Informasi memungkinkan orang tua, dokter, psikolog, terapis dan guru untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman
B A
B
A
B
A
B
A
B
A
L-25 dengan relatif lebih mudah melalui media elektronik. 36.
T-5 T-1
T-2
37.
T-1
T-3
38.
T-1
T-4
39.
T-1
40.
T-5 T-2
T-3
41.
T-2
Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang ABK Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. Belum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan Anak. Ketidakstabilan ekonomi Indonesia mempengaruhi semua sektor usaha, termasuk juga sektor usaha pusat terapi perkembangan anak. Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang ABK Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit.
B A
B
A
B
A
B
A
B A
B
A
L-26 T-4
42.
T-2
43.
T-5 T-3
T-4
44.
T-3
45.
T-5 T-4
T-5
Belum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan Anak. Tenaga ahli yang terdiri dari dokter, psikolog, dan terapis sebagai sumber daya utama bagi usaha pusat terapi perkembangan anak jumlahnya masih sedikit. Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang ABK Belum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan Anak. Lingkungan sosial di Indonesia umumnya belum memiliki kepedulian dan pengetahuan tentang ABK Belum ada asosiasi khusus yang menaungi organisasi Pusat Terapi Perkembangan Anak.
B
A
B A
B
A
B A
B
-Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini-
L-27 KUESIONER PEMBOBOTAN BERPASANGAN PADA KEKUATAN-KEKUATAN INTERNAL KUNCI Petunjuk Pengisian : 1. Kolom “Kode” pada tabel menunjukan kode faktor kekuatan yang mempengaruhi perusahaan. 2. Kolom “Kekuatan/Kelemahan” adalah deskripsi ringkas dari faktor kekuatan yang mempengaruhi perusahaan. 3. Kolom “Jenis” adalah standarisasi yang dilakukan oleh peneliti agar perbandingan prioritas pada faktor kekuatan yang berpasangan menjadi lebih mudah untuk dilakukan. 4. Kolom “Prioritas (A atau B)” adalah kolom yang harus diisi oleh Bapak/Ibu dengan memilih faktor A ataukah B yang lebih berpengaruh, jika menurut bapak/ibu faktor yang berpasangan memiliki pengaruh yang sama silakan menuliskan A atau B dengan kolom “Bobot” bernilai 1. 5. Kolom “Bobot” adalah kolom yang harus diisi oleh Bapak/Ibu dengan menggunakan angka sebagai berikut : Nilai 1 : Kedua elemen sama pentingnya. Nilai 3 : Elemen yang satu sedikit lebih penting ketimbang yang lainnya Nilai 4 : Elemen yang satu esensial atau sangat penting ketimbang elemen yang lainnya Nilai 5 : Satu elemen jelas lebih penting dari elemen yang lainnya Nilai 7 : Satu elemen mutlak lebih penting ketimbang elemen yang lainnya Nilai 2,4,6,8 : Nilai-nilai antara di antara dua pertimbangan yang berdekatan Contoh Pengisian : No.
Kode Kekuatan/Kelemahan
1.
S-1 S-2
2.
S-1 S-3
No.
Kode
Menyediakan layanan terpadu Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Menyediakan layanan terpadu Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Kekuatan/ Kelemahan
Jenis A B A B Jenis
Prioritas (A atau B) A
Bobot
B
3
Prioritas
5
Bobot
L-28 (A atau B) 1.
S-1 S-2
2.
S-1 S-3
3.
S-1 S-4
4.
S-1 S-5
5.
S-1 S-6
6.
S-1 S-7
7.
S-1 W-1
8.
S-1 W-2
9.
S-1 W-3
10.
S-1 W-4
11.
S-1 W-5
12.
S-1 W-6
13.
S-1 W-7
14.
S-1
Menyediakan layanan terpadu Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Menyediakan layanan terpadu Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Menyediakan layanan terpadu Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Menyediakan layanan terpadu Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Menyediakan layanan terpadu Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Menyediakan layanan terpadu Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Menyediakan layanan terpadu Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Menyediakan layanan terpadu Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Menyediakan layanan terpadu Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas Menyediakan layanan terpadu Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Menyediakan layanan terpadu Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Menyediakan layanan terpadu Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Menyediakan layanan terpadu Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi Menyediakan layanan terpadu
A B A B A B A B A B
A B A B A B A B A B
A B
A B A B A
L-29 W-8 15.
S-2 S-3
16.
S-2 S-4
17.
S-2 S-5
18.
S-2 S-6
19.
S-2 S-7
20.
S-2 W-1
21.
S-2 W-2
22.
S-2 W-3
23.
S-2 W-4
24.
S-2 W-5
Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang
B A B A B A B A B
A B A B A B A B A B
A B
L-30
25.
S-2 W-6
26.
S-2 W-7
27.
S-2 W-8
28.
S-3 S-4
29.
S-3 S-5
30.
S-3 S-6
31.
S-3 S-7
32.
S-3 W-1
33.
S-3 W-2
34.
S-3 W-3
35.
S-3
dilakukan orang tua Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi Memiliki kerja sama yang baik dengan sekolah Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya
A B A B A B A B A B A B
A B A B A B A B A
L-31 W-4
36.
S-3 W-5
37.
S-3 W-6
38.
S-3 W-7
39.
S-3 W-8
40.
S-4 S-5
41.
S-4 S-6
42.
S-4 S-7
43.
S-4 W-1
44.
S-4 W-2
45.
S-4 W-3
Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi Memiliki staf ahli yang fokus di bidangnya Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Belum memiliki visi dan misi yang
B
A B
A B A B A B A B A B
A B A B A B A B
L-32
46.
S-4 W-4
47.
S-4 W-5
48.
S-4 W-6
49.
S-4 W-7
50.
S-4 W-8
51.
S-5 S-6
52.
S-5 S-7
53.
S-5 W-1
54.
S-5 W-2
55.
S-5 W-3
dideskripsikan dengan jelas Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi Mendukung perkembangan ilmu di bidang kelainan perkembangan anak Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas
A B
A B
A B A B A B A B
A B A B A B A B
L-33 56.
S-5 W-4
57.
S-5 W-5
58.
S-5 W-6
59.
S-5 W-7
60.
S-5 W-8
61.
S-6
S-7 62.
S-6
W-1 63.
S-6
W-2 64.
S-6
W-3 65.
S-6
Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi Memiliki tim ahli yang bekerja dengan status karyawan tetap Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan
A B
A B
A B A B A B A
B A
B A
B A
B A
L-34
W-4
66.
S-6
W-5
67.
S-6
W-6 69.
S-6
W-7 70.
S-6
W-8 71.
S-7 W-1
72.
S-7 W-2
73.
S-7 W-3
74.
S-7 W-4
75.
S-7
merasa trauma untuk datang ke Indigrow Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi Sistem terapi mengutamakan kenyamanan pada anak, sehingga anak tidak akan merasa trauma untuk datang ke Indigrow Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak
B
A
B
A
B A
B A
B A B A B A B A B
A
L-35 W-5
76.
S-7 W-6
77.
S-7 W-7
78.
S-7 W-8
79.
W-1 W-2
80.
W-1 W-3
81.
W-1 W-4
82.
W-1 W-5
83.
W-1 W-6
84.
W-1 W-7
85.
W-1 W-8
Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi Menerapkan sistem term dalam melakukan terapi pada anak Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi Pengorganisasian belum terstruktur dengan jelas Keterbatasan modal untuk pengembangan
B
A B A B A B A B A B A B
A B
A B A B A B
L-36
86.
W-2 W-3
87.
W-2 W-4
88.
W-2 W-5
89.
W-2 W-6
90.
W-2 W-7
91.
W-2 W-8
92.
W-3 W-4
93.
W-3 W-5
94.
W-3 W-6
95.
W-3 W-7
usaha Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi Belum memiliki job descripstion yang dideskripsikan dengan jelas Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas Masih banyak permintaan terapi yang
A B A B
A B
A B A B A B A B
A B
A B A B
L-37
96.
W-3 W-8
97.
W-4
W-5
98.
W-4
W-6 99.
W-4
W-7 100.
W-4
W-8 101.
W-5
W-6 102.
W-5
W-7 103.
W-5
W-8 104.
W-6 W-7
belum terpenuhi Belum memiliki visi dan misi yang dideskripsikan dengan jelas Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi Pemeriksaaan medis dan keputusan terapi bagi anak pada umumnya bertumpu pada satu orang Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi Kurangnya fasilitas untuk melakukan pengawasan terhadap home program yang dilakukan orang tua Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi
A B A
B
A
B A
B A
B A
B A
B A
B A B
L-38 105.
W-6 W-8
106.
W-7 W-8
Kurangnya sumberdaya untuk memberikan dukungan bagi orang tua Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha Masih banyak permintaan terapi yang belum terpenuhi Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha
A B A B
-Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini-