KUALITAS 2 Pengendalian Kualitas
Debrina Puspita Andriani
Teknik Industri Universitas Brawijaya e-Mail :
[email protected] Blog : hBp://debrina.lecture.ub.ac.id/
ì
2
Outline
ì
Kualitas www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
3
PENDAHULUAN (1)
Tidak mau berubah à resiko LEBIH BESAR. www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
4
PENDAHULUAN (2) PARADIGMA LAMA
Mahal
Kualitas www.debrina.lecture.ub.ac.id
PARADIGMA BARU
Quality has no cost
Kualitas Kdak berdampak pada peningkatan biaya kualitas bahkan dapat menghemat biaya kualitas 05/11/14
5
PENDAHULUAN (3) ü Konsep kualitas harus bersifat menyeluruh,
baik bahan baku, produk maupun proses (proses produksi, distribusi, jasa dll) ü Kualitas memerlukan suatu proses perbaikan
yang terus‑menerus (continuous improvement process) yang dapat diukur dengan dukungan manajemen, karyawan, dan pemerintah.
www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
6
DEFINISI Kualitas (1) Juran (1962)
Crosby (1979)
Feigenbaum (1991) www.debrina.lecture.ub.ac.id
• kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya
• kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability, delivery, realibility, maintainability dan cost effectiveness
• kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture dan maintenance ,dalam mana produk dan jasa tersebut dalam pemakaianya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan
05/11/14
7
DEFINISI Kualitas (2) Elliot (1993)
• kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan tujuan
David L. Goetsch dan Stanley Davis
• kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan
ISO 8402 dan dari Standar Nasional Indonesia (SNI 19-8402-1991) www.debrina.lecture.ub.ac.id
• kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar 05/11/14
8
ì
DEFINISI Kualitas (3) Menurut GARVIN
Transcendent (kualitas relaKf):
Berbasiskan Produk:
Berbasiskan Pengguna :
Berbasiskan Manufaktur
• Sesuatu yang sangat abstrak, berhubungan erat dengan perasaan
• Komponen dan atribut yang dimiliki produk
• Kesesuaian terhadap kegunaan yang diinginkan à saat konsumen merasa puas, maka produk tersebut berkualitas
• Barang yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan (berat, ukuran, dst), maka barang tersebut berkualitas
www.debrina.lecture.ub.ac.id
Berbasiskan Nilai : • KeKka produk memiliki nilai jual yang bersaing (harga), maka produk tersebut dikatakan berkualitas.
05/11/14
9
DEFINISI Kualitas (4)
ì
MODERN
adalah sesuatu yang mencirikan tingkat dimana suatu produk memenuhi keinginan /harapan konsumen.
www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
10
Pentingnya Kualitas
www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
11
The Meaning of Quality P r o d u c t i o n
Producer’s perspecKve
Consumer’s perspecKve
Quality of conformance :
Quality of design :
- Conformance to spesificaKon
- Quality CharacterisKcs
- Cost
Fitness for Consumer Use
- Price
M a r k e t i n g
Quality Perspective Terdapat suatu standar yang disepakaK bersama dan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan kedua belah pihak.
www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
12
Nilai Kualitas ì Pelanggan mengharapkan mendapat
produk/jasa yang sebanding dengan “nilai” keKka mereka membayar produk/jasa tsb
ì Menurut Bester (1999): ì Indeks penilaian pelanggan, yang merupakan harga yang dibayarkan pelanggan atas hasil atau manfaat yang dirasakan karena kualitas produk atau proses sesuai dengan harapannya.
www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
13
Dimensi Kualitas
Menurut Garvin (1996)
Kualitas produk mempunyai nilai subyektivitas antara satu konsumen dengan konsumen lain. Hal ini menyebabkan dimensi kualitas yang berbeda satu dengan yang lain. * Tidak semua dimensi kualitas di gunakan semua oleh perusahaan www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
14
INDUSTRI MANUFAKTUR Dimensi Kualitas menurut GARVIN (1996)
www.debrina.lecture.ub.ac.id
Performance (Kinerja)
• kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri
Feature
• ciri khas produk yang membedakan dari produk lain dan menimbulkan kesan baik bagi pelanggan
Reliability (Kemampuan untuk diandalkan)
• kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalannya (kemungkinan kerusakan rendah)
Conformance (Kesesuaian )
• kesesuaian produk dengan syarat, ukuran, karakterisKk desain dan operasi yang ditetapkan
Durability (Daya tahan)
• Kngkat ketahanan produk atau lama umur produk
Serviceability (kemampuan memberikan pelayanan)
• kemudahan perbaikan atau ketersediaan komponen produk
Aesthe
• keindahan atau daya tarik produk
Percep
• fanaKsme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra atau reputasinya.
05/11/14
15
Performance
Features
Reliability
Conformance
Durability
INDUSTRI MANUFAKTUR Contoh Dimensi Kualitas untuk produk PRINTER (1)
www.debrina.lecture.ub.ac.id
Serviceability
• Jumlah halaman per menit • Kepekatan hasil print out • Dilengkapi dengan penyangga ganda • Kemampuan mencetak foto digital
• Rata-rata waktu antar kerusakan
• Ketajaman cetak dibandingkan dengan kompeKtor • Dugaan waktu hingga produk keKnggalan jaman (obsolescence) • Rata-rata usia komponen utama • Tersedianya pusat reparasi
Aesthe
• bentuk dan warna • rangka tata letak tombol kendali
Percep
• jaminan merek • raKng yang diberikan dalam laporan pelanggan • raKng yang diterbitkan majalah byte
05/11/14
16
ì
KepenKngan relaKf Kap dimensi dapat ditunjukkan dengan memberikan bobot antara 0 dan 1 sehingga totalnya adalah 1.
ì
SeKap dimensi diuji dengan memberikan skor antara 0 dan 10. Skor 10 berarK nilai dimensi sempurna, sedangkan 0 berarK nilai dimensi tersebut sangat buruk.
ì
Kalikan skor dimensi dengan bobotnya, sehingga dihasilkan skor dimensi berbobot.
ì
Jumlahkan seluruh 8 skor dimensi terboboK tersebut, sehingga diperoleh raKng kualitas relaKf untuk kedua merk. Dimensi
INDUSTRI MANUFAKTUR Contoh Dimensi Kualitas untuk produk PRINTER (2)
Skor
Merk Y
Skb
Skor
Skb
Performance
0,30
8
2,40
7
2,10
Features
0,05
6
0,30
2
0,10
Reliability
0,15
5
0,75
6
0,90
Conformance
0,10
8
0,80
7
0,70
Durability
0,15
9
1,35
8
1,20
Serviceability
0,10
6
0,60
9
0,90
AestheKcs
0,05
7
0,35
9
0,45
Percieved Quality
0,10
9
0,90
6
0,60
Total www.debrina.lecture.ub.ac.id
Merk X
Bobot
1,00
7,45
6,95 05/11/14
17
Communication
• hubungan antara penerima jasa dengan pemberi jasa.
Credibility
• kepercayaan pihak penerima jasa terhadap pemberi jasa.
Security
INDUSTRI JASA (1)
• keamanan terhadap jasa yang ditawarkan.
Knowing the customer
• pemahaman pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan pemakai jasa.
Tangibles
• dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan harus dapat diukur atau dibuat standarnya.
Dimensi Kualitas menurut GARVIN (1996)
www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
18
Reliability
Responsiveness
Competence
INDUSTRI JASA (2)
Access
• Konsistensi kerja pemberi jasa dan kemampuan pemberi jasa dalam memenuhi janji para penerima jasa. • Tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan penerima jasa. • Kemampuan atau keterampilan pemberi jasa untuk memberikan jasanya kepada penerima jasa. • Kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi oleh penerima jasa.
Dimensi Kualitas menurut GARVIN (1996) Courtesy www.debrina.lecture.ub.ac.id
• Kesopanan, respek, perhaKan, dan kesamaan dalam hubungan personil. 05/11/14
19
INDUSTRI JASA (3) Dimensi Kualitas menurut PARASURAMAN
www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
20
ì
INDUSTRI JASA (4) Dimensi Kualitas
ì www.debrina.lecture.ub.ac.id
Meningkatkan kualitas jasa yang ditawarkan Kdak semudah usaha meningkatkan kualitas produk, karena karakterisKknya yang unik. 1.
Pelayanan merupakan output tak berbentuk.
2.
Pelayanan Kdak dapat disimpan dalam inventori, tetapi dapat dikonsumsi dalam produksi.
3.
Terdapat hubungan langsung yang erat dengan pelanggan melalui proses pelayanan.
4.
Pelanggan berparKsipasi dalam proses memberikan pelayanan.
5.
Keterampilan personil “diserahkan” atau “diberikan” secara langsung kepada pelanggan.
6.
Perusahaan jasa pada umumnya bersifat padat karya. Fasilitas pelayanan berada dekat lokasi pelanggan. Pengukuran efekKvitas pelayanan bersifat subyekKf.
7.
Pengendalian kualitas terutama dibatasi pada pengendalian proses. OpKon penetapan harga lebih rumit.
Peningkatan kualitas jasa juga akan berdampak pada organisasi secara menyeluruh 05/11/14
21
Quality Cost Biaya yang terkait dengan Kdak tercapainya kualitas produk atau jasa seperK yang dipersyaratkan oleh pelanggan www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
22
BIAYA KUALITAS
Quality planning costs ProducKon design costs Process costs training costs InformaKon costs
InspecKon & tesKng costs Test equipment costs Operator costs Scrap costs Rework costs Process failurecosts Process downKme costs Price-downgrading costs Customer complaint costs Product return costs Warranty claims costs Product liability costs Lost sales costs
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
PrevenKon costs Appraisal costs Internal failure costs External failure costs
Cost of achieving good quality Cost of poor quality
23
Cost of achieving ì good quality Biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas (Cost of achieving good quality) dan dikeluarkan perusahaan untuk membuat produk berkualitas sesuai dengan keinginan pelanggan. ì
Biaya pencegahan (preven1on costs) yaitu biaya untuk mencegah kerusakan atau cacat produk ,terdiri: § Biaya perencanaan kualitas (quality planning costs) § Biaya perancangan produksi (produc1on design costs) § Biaya pemrosesan (process costs) à proses produksi. § Biaya pelaKhan (training costs) § Biaya informasi kualitas produk (informa1on costs) à survey kualitas produk yang diharapkan pelanggan.
Biaya penilaian (appraisal costs) à pengujian terhadap produk, terdiri : § §
§
www.debrina.lecture.ub.ac.id
Biaya untuk mengadakan inspeksi dan pengujian (inspec1on and tes1ng costs) Biaya peralatan pengujian (test equipment costs) à pengadaan alat pengujian kualitas produk. Biaya operator (operator costs) à upah pada orang yang bertanggung jawa dalam pengendalian kualitas
05/11/14
24
Cost of poor quality
ì
Biaya kegagalan internal (internal failure costs) à produk cacat, diketahui sebelum sampai ke pelanggan : § Biaya produk harus dibuang (scrap costs) à produk cacat harus dibuang dan biaya untuk membuang. § Biaya pengerjaan ulang (rework costs) à perbaikan produk cacat § Biaya kegagalan proses (process failure costs) à biaya produksi untuk produk cacat § Process down1me costs à produksi tdk berjalan sebagaimana mesKnya § Price-downgrading costs à produk dijual di bawah harga krn cacat
ì
Biaya kegagalan eksternal (external failure costs) à produk cacat, telah diterima oleh konsumen, terdiri § Customer complaint costs à service terhadap keluhan pelanggan § Product return cost à produk cacat dikembalikan oleh konsumen § Warranty claims costs à tuntutan konsumen terhadap adanya jaminan kualitas produk § Product liability cost à krn perusahaan hrs memberikan jaminan atau garansi bagi konsumen bahwa produknya baik. § Lost sales costs à perusahaan Kdak dipercaya oleh konsumen sehingga Kdak mau lagi membeli produk ke perusahaan tersebut 05/11/14
Biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan menghasilkan produk cacat (cost of poor quality)
www.debrina.lecture.ub.ac.id
25
www.debrina.lecture.ub.ac.id
26
Perbaikan Kualitas
Reduksi Biaya
Peningkatan ProdukKvitas
Harga KompeKKf
Peningkatan ROI (Return of Investment)
Peningkatan kesempatan kerja
Tetap dalam Bisnis
Perluasan Pasar
Strategi Reduksi Biaya Kualitas Deming’s chain reacKon
www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
27
“ ukuran biaya kualitas sebagai indikator keberhasilan perbaikan kualitas” ì Biaya kualitas vs nilai penjualan (prosentase biaya
kualitas total terhadap nilai penjualan)
ì Biaya kualitas vs keuntungan (prosentase biaya
kualitas total terhadap nilai keuntungan)
ì Biaya kualitas vs harga pokok penjualan (prosentase
biaya kualitas total terhadap nilai harga pokok penjualan)
semakin rendah maka perbaikan kualitas semakin sukses www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
28
Quality by Objective (QBO) ì
Menurut Bester (1999), metode QBO:
1.
Manajer kualitas harus mempunyai komitmen untuk menentukan biaya sasaran kualitas à kontribusi keuntungan Kap tahun dapat diprediksi.
2.
Sasaran kualitas secara menyeluruh merupakan serangkaian sasaran dan pencapaian masing‑masing bagian à perlu idenKfikasi secara tepat sasaran masing‑masing bagian.
3.
Masing‑masing manajer dan seKap orang yang memegang fungsi kualitas harus mendukung pencapaian sasarannya untuk menjamin pencapaian sasaran kualitas secara menyeluruh.
www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14
29
Kaitan Kualitas dan Produktivitas Menurut Omachnu dan Beruvides (1998) :
ProdukKvitas sebagai perbandingan output dengan input dikalikan dengan faktor kualitas
www.debrina.lecture.ub.ac.id
ProdukKvitas =
Dimana: • Input = sumber daya yang digunakan • Output = hasil yang dicapai • Faktor kualitas = skor / nilai yang berkaitan dengan jaminan kualitas à dihitung berdasar jawaban posiKf responden thd kualitas produk yang dihasilkan 05/11/14
30
KarakterisKk Total Quality:
Total Quality merupakan suatu pendekatan untuk melaksanakan bisnis dgn berusaha memaksimumkan persaingan organisasi melalui perbaikan secara menyeluruh dalam kualitas produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan.
www.debrina.lecture.ub.ac.id
1. Berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal 2. Tujuan utamanya adalah kualitas 3. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan Penyelesaian masalah 4. Komitmen terhadap kualitas dalam jangka panjang 5. Mengadakan kerja Km 6. Mengadakan perbaikan proses secara terus-menerus dan berkesinambungan 7. Memberdayakan pendidikan dan pelaKhan 8. Adanya kebebasan dalam mengadakan pengendalian 9. Adanya keseragaman dan kesamaan tujuan 10. Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan maupun seluruh personil organisasi 05/11/14