sua
Sensus Pertanian 2003
ST03 - KSK
SENSUS PERTANIAN 2003
PEDOMAN INDA/KSK Pendaftaran Bangunan dan Rumah Tangga
BPS Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia 2003
KATA PENGANTAR
Sensus Pertanian 2003 (ST03) merupakan Sensus Pertanian kelima yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sensus Pertanian sebelumnya dilaksanakan pada tahun 1963,1973,1983, dan 1993.
Tujuan utama dari kegiatan sensus pertanian adalah untuk mendapatkan data statistik pertanian yang akurat yang sangat diperlukan guna menunjang perencanaan maupun mengevaluasi hasil-hasil pembangunan khususnya di sektor pertanian.
Dalam sensus ini, bila seorang Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) memenuhi kualifikasi yang ditentukan, maka yang bersangkutan dapat ditunjuk sebagai Instruktur Daerah (Inda) yang dalam melaksanakan tugasnya KSK dibantu oleh satu atau lebih Pembantu Koordinator Statistik Kecamatan (PKSK).
Untuk menyiapkan petugas pencacah dan pengawas ST03 dengan baik, perlu dilakukan pelatihan secara berjenjang. BPS Pusat akan melatih Instruktur Nasional (Innas) yang disiapkan untuk melatih Instruktur Daerah (Inda). Selanjutnya Inda akan melatih petugas lapangan baik pencacah (PCL) maupun pengawas (PML).
Buku pedoman ini disusun dengan tujuan untuk memberi gambaran tentang tugas INDA/KSK, khususnya untuk kegiatan tahun 2003. Diharapkan agar INDA/KSK dapat melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan selalu mengikuti petunjuk yang telah digariskan dalam buku ini. Kesungguhan INDA/KSK.dalam mensukseskan pelaksanaan ST03 sangat dihargai. Selamat Bekerja.
Jakarta, Maret 2003
Kepala Badan Pusat Statistik
DR. Soedarti Surbakti
NIP. 340001648
ST03-KSK
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR
j
DAFTAR ISI
jjj
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB1.
PENDAHULUAN
-j
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Landasan Hukum
BAB 3.
BAB 4.
ST03-KSK
1
1.3. Tujuan
2
1.4 Cakupan Wilayah
2
1.5. Tahapan Kegiatan
3
1.6. Petugas
BAB 2.
i
,
3
1.7. Jenis Dokumen yang Digunakan
4
1.8. Jadwal Kegiatan
5
ORGANISASI LAPANGAN
7
2.1. Kepala BPS Kabupaten/Kota
7
2.2. Koordinator Sensus Kecamatan (KSK)
7
2.3. Pembantu Koordinator Sensus Kecamatan (PKSK)
8
2.4. Pengawas/Pemeriksa (PML)
9
2.5. Petugas Pencacah (PCL)
10
REKRUTMEN PETUGAS
11
3.1. Umum
11
3.2. Pembantu Koordinator Sensus Kecamatan (PKSK)
12
3.3. Petugas Pengawas/Pemeriksa (PML)
12
3.4. Petugas Pencacah (PCL)
13
TUGAS INSTRUKTUR DAERAH
15
4.1. Tugas Instruktur Daerah
15
4.2. Persiapan Mengajar
15
4.3. Materi yang Diajarkan
15
4.4. Cara Mengajar yang Baik
16
4.5. Pembuatan Laporan
17
i'i
Halaman
BAB 5.
BAB 6.
BAB 7.
PENYELENGGARAAN PELATIHAN PETUGAS
19
5.1. Penetapan Lokasi Pelatihan
19
5.2. Persiapan Penyelenggaraan Pelatihan
19
5.3. Dokumen dan Perlengkapan Pelatihan Petugas
20
5.4. Pelaksanaan Pelatihan
20
PELAKSANAAN KEGIATAN
21
6.1. Penentuan Wilayah Kerja
21
6.2. Jenis Dokumen/Perlengkapan Petugas dan Pendistnbusiannya
21
6.3. Pengawasan Pelaksanaan Pencacahandan Pemeriksaan
22
6.4. Pengumpulan Hasil Pencacahan
23
PERMASALAHAN Dl LAPANGAN
25
7.1. Pelatihan
25
7.2. Pengisian dan Pengelolaan DaftarST03-L2, ST03-KBL2 dan ST03-LKOC
25
7.3. Metode Pencacahan
27
7.4. Kasus dan Pemecahannya
27
LAMPIRAN
ST03-KSK
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Pelatihan Calon Instruktur Daerah Sensus Pertanian 2003
Lampiran 2.
Jadwal Pelatihan Petugas Listing (PCL/PML) Sensus Pertanian 2003
Lampiran 3.
Laporan Pelatihan
Lampiran 4.
Biodata Peserta Pelatihan Pendaftaran Bangunan dan Rumah Tangga Sensus Pertanian 2003
Lampiran 5. Lampiran 6.
.
Rekapitulasi Biodata Peserta Pelatihan Petugas Lapangan Sensus Pertanian 2003 Permasalahan dan Pemecahan Pelatihan Petugas Lapangan Sensus Pertanian 2003
Lampiran 7.
Daftar Fasilitas Belajar dan Akomodasi/Konsumsi
Lampiran 8.
Matriks Jenis Dokumen/Perlengkapan Petugas dan Yang Menggunakannya
Lampiran 9.
Tanda Terima (Formulir D1/D2)
Lampiran 10. Daftar Wilayah Kerja Petugas (Formulir WK)
Lampiran 11. Buku Penerimaan Dokumen Hasil Pencacahan Sensus Pertanian 2003 (Formulir E3) Lampiran 12. Surat Pengantar (Formulir A3)
Lampiran 13. Arus Dokumen Sensus Pertanian 2003 Dari BPS Kab/Kota sampai ke Petugas
ST03-KSK
BAB
® 1.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Struktur perekonomian Indonesia sudah bergeser dari sektor pertanian ke sektor industri. Meskipun demikian, sektor pertanian masih mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Dilihat dari kontribusinya dalam pembentukan PDB pada tahun 2002, sektor ini menyumbang sekitar 17,3%, menempati posisi kedua sesudah sektor industri pengolahan. Dalam hal penyerapan tenaga
kerja, sektor pertanian juga mempunyai peranan yang sangat strategis. Dari 90,8 juta penduduk yang bekerja, sekitar 44,3% nya bekerja disektor pertanian. Selain itu sektor pertanian juga berperan penting dalam penyediaan bahan baku bagi keperluan industri. Untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian nasional, perlu dirancang kebijaksanaan yang tepat
dan benar yang harus dibuat dengan menggunakan data yang akurat dan up to date. Sensus Pertanian 2003 (ST03) bertujuan untuk mengumpulkan data tersebut.
ST03 merupakan Sensus Pertanian yang kelima yang dilakukan oleh BPS. Sensus Pertanian yang
pertama dilaksanakan pada tahun 1963 dan sejak itu BPS secara rutin menyelenggarakan Sensus Pertanian setiap 10 tahun sekali, sesuai dengan amanah dalam Undang-undang Nomor 6 tahun 1960 tentang Sensus maupun Undang-undang Nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik. Dengan demikian hasil Sensus Pertanian yang pertama dapat dibandingkan dengan hasil Sensus Pertanian
yang kedua, ketiga dan seterusnya, sehingga perubahan struktur pertanian di Indonesia dapatdiikuti dari waktu ke waktu.
1.2.
Landasan Hukum
Pelaksanaan Sensus Pertanian 2003 dilandasi oleh :
a. Undang-undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik. b. Peraturan Pemerintah Rl No. 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.
ST03-KSK
c. Keputusan Presiden No. 3 tahun 2002 Jo Keputusan Presiden No. 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan dan Susunan Organisasi Lembaga Pemerintah Non Departemen.
1.3.
Tujuan
a. Mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat supaya diperoleh gambaran yang jelas tentang struktur pertanian di Indonesia b. Mendapat kerangka sampel (sampling frame) yang dapat dijadikan landasan pengambilan sampel untuk survei-survei pertanian rutin.
c. Memperoleh berbagai informasi tentang populasi rumah tangga pertanian, rumah tangga petani gurem, jumlah pohon dan ternak, distribusi penguasaan dan pengusahaan lahan menurut golongan luas dan sebagainya. Hasil ST03 juga akan digunakan sebagai angka patokan (benchmarks) untuk memperbaiki perkiraan produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
kehutanan, peternakan dan perikanan, termasuk di dalamnya populasi pohon/ternak yang diperoleh dari survei-survei pertanian.
1.4. Cakupan Wilayah
Sensus Pertanian 2003 mencakup seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Kegiatan pendaftaran bangunan dan rumah tangga dilakukan secara lengkap untuk daerah pedesaan dan sampel untuk daerah perkotaan.
a. Pencacahan secara lengkap : 1) Desa/kelurahan pedesaan.
2) Desa/kelurahan perkotaan daerah pantai.
3) Desa/kelurahan perkotaan bukan daerah pantai pada strata konsentrasi usaha pertanian. b. Pencacahan secara sampel:
Pencacahan secara sampel dilakukan di desa/kelurahan perkotaan bukan daerah pantai pada strata bukan konsentrasi usaha pertanian.
Pada tahun-tahun berikutnya di seluruh wilayah Indonesia akan dilakukan juga pencacahan yang lebih rinci secara sampel.
ST03-KSK
1.5. Tahapan Kegiatan
ST03 merupakan kegiatan berskala besar yang memerlukan sumber daya dan dana yang besar pula. Kegiatan ST03 dilaksanakan secara bertahap dimulai tahun 2001 dan berakhir pada tahun 2005.
Kegiatan ST03 antara lain sebagai berikut :
Tahun 2001
: - Pilot studi / uji coba.
Tahun 2002
: - Pilot ST03. - Gladi Bersih ST03.
- Pelaksanaan Updating Sketsa Peta. - Pencacahan Podes ST03.
- Updating Direktori Perusahaan Pertanian. Tahun 2003
- Pendaftaran bangunan dan rumah tangga (listing). - Pasca Evaluasi Sensus (PES) ST03.
- Pengolahan hasil pendaftaran bangunan rumahtangga. Tahun 2004
- Pengolahan lanjutan dan analisis hasil pendaftaran bangunan dan rumahtangga. - Pencacahan sampel usaha rumah tanga pertanian menurut subsektor.
- Pengolahan awal hasil pencacahan sampel usaha rumah tangga pertanian per subsektor.
Tahun 2005
- Pengolahan lanjutan dan analisis hasil pencacahan sampel usaha rumah tangga pertanian per subsektor. - Pencacahan Survei Non Usaha Pertanian.
- Pencacahan Sensus Sampel Pendapatan Petani.
1.6. Petugas Petugas yang terlibat dalam kegiatan listing adalah : a.
Koordinator Sensus Kecamatan (KSK)
b.
Pembantu Koordinator Sensus Kecamatan (PKSK), seorang PKSK akan mengkoordinir sekitar 5
(lima ) orang PML.
c. Pengawas /Pemeriksa (PML), seorang PML akan mengawasi sekitar 4 (empat) orang PCL. d. Pencacah (PCL), beban tugas seorang PCL rata-rata 3 (tiga) blok sensus. ST03-KSK
1.7. Jenis Dokumen yang Digunakan
Jenis dokumen yang digunakan adalah : a.
Jenis Buku Pedoman
1) Buku Pedoman Instruktur Daerah/KSK.
2) Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa Pendaftaran Bangunan dan Rumah Tangga. 3) Buku Pedoman Pencacah Pendaftaran Bangunan dan Rumah tangga. 4) Kode Jenis Tanaman, Ternak dan Unggas (ST03-Kode). b.
Jenis Daftar
1) Daftar ST03-L1, adalah daftar yang digunakan untuk mendaftar bangunan dan rumah tangga dalam satu blok sensus.
2) Daftar ST03-L2, adalah daftar yang digunakan untuk mencacah rumah tangga baik yang mempunyai usaha pertanian maupun tidak. Satu set Daftar ST03-L2 digunakan untuk mencacah satu rumah tangga.
3) Daftar ST03-KBL2, adalah daftar yang digunakan untuk mengontrol kelengkapan jumlah Daftar ST03-L2 dalam satu blok sensus.
4) Daftar ST03-LKOC, adalah daftar yang digunakan untuk merekap keterangan isian Daftar ST03-L2. Satu daftar digunakan untuk satu blok sensus.
5) Stiker ST03, digunakan untuk mengidentifikasi bangunan sensus yang telah dikunjungi petugas ST03. Stiker ini hanya digunakan untuk bangunan sensus yang belum/tidak mempunyai stiker P4B. c.
Jenis Formulir
1) Formulir ST03-DSBS, formulir yang memuat daftar sampel blok sensus.
2) Formulir WK, formulir yang digunakan untuk mengalokasikan beban kerja petugas dalam wilayah kecamatan.
3) Formulir A3, formulir surat pengantar pengiriman dokumen hasil pencacahan dari KSK ke BPS Kabupaten/Kota.
4) Formulir D1, formulir tanda terima dokumen dan perlengkapan petugas dari BPS Kabupaten/Kota ke KSK.
5) Formulir D2, formulir tanda terima dokumen dan perlengkapan petugas dari KSK ke PML.
ST03-KSK
6) Formulir E3, formulir yang digunakan untuk mencatat penerimaan dokumen hasil pencacahan dari KSK ke BPS Kabupaten/Kota.
1.8. Jadwal Kegiatan
a. Persiapan
1) Rekrutmen Inda
16 April- 15Juni 2003
2) Pelatihan Inda
16 - 30Juni 2003
3) Rekrutmen Petugas (PML/PCL)
1-30Juni 2003
4) Distribusi Dokumen ke KSK
16 Juni-12 Juli 2003
5) Pelatihan Petugas (PML/PCL)
15-31 Juli 2003
b. Pelaksanaan Lapangan
1) Pendaftaran
Bangunan dan
Rumah Tangga Serta
Pencacahan Rumah Tangga 2) Pengawasan dan Pemeriksaan oleh PML dan KSK
3) Pembuatan Rekap dengan ST03-LKOC oleh PML
1 - 30 Agustus 2003 1 Agustus-15 September 2003
15 Agustus - 20 September 2003
4) Pengiriman Dokumen ke BPS Kabupaten/Kota :
a) Daftar ST03-LKOC
b) Daftar ST03-L1, ST03-L2 dan ST03-KBL2
ST03-KSK
1 - 30 September 2003
15 September- 31 Oktober 2003
ORGANISASI LAPANGAN
2.1. Kepala BPS Kabupaten/Kota
Kepala BPS Kabupaten/Kota secara umum mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Melaksanakan petunjuk dan pengarahan yang diberikan oleh Kepala BPS Propinsi yang mencakup masalah rekrutmen petugas, penyelenggaraan pelatihan petugas, pemantauan dan pengawasan lapangan, pengolahan dan hal-hal lain sesuai yang ditetapkan.
b. Melakukan koordinasi dengan Bupati/Walikota Kepala Daerah, Camat Kepala Desa/Lurah dan Kepala Instansi yang terkait di wilayahnya. c. Mengatur pelaksanaan kegiatan penerangan ST03.
d. Mendistribusikan dokumen dan perlengkapan petugas ke setiap kecamatan (KSK) sesuai dengan prosedur dan alokasi yang telah ditetapkan. e.
Membantu mengatur administrasi pelaksanaan ST03.
f.
Mengirim dokumen hasil pencacahan dan disket hasil pengolahan ke BPS Propinsi sesuai dengan alur yang telah ditetapkan.
g. Menyampaikan laporan kegiatan pelaksanaan ST03 kepada Kepala BPS Propifisi. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala BPS Kabupaten/Kota dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Statistik Produksi dan Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik.
2.2. Koordinator Sensus Kecamatan (KSK)
Koordinator Sensus Kecamatan (KSK) adalah koordinator statistik kecamatan / staf
BPS yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai koordinator pelaksanaan ST03 di kecamatan.
Apabila beban tugas Koordinator Sensus Kecamatan terlalu berat, maka Koordinator Sensus Kecamatan dapat dibantu oleh petugas yang disebut Pembantu Koordinator Sensus Kecamatan. ST03-KSK
Koordinator Sensus Kecamatan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Membantu kepala BPS Kabupaten/Kota melakukan rekrutmen petugas.
b. Membantu kepala BPS Kabupaten/Kota menyelenggarakan pelatihan petugas . c. Mengikuti pelatihan ST03.
d. Menyiapkan perlengkapan petugas termasuk tanda pengenal dan surat tugas yang ditandatangani oleh Camat setempat.
e. Mengalokasi wilayah kerja kepada para petugas.
f. Menyiapkan sketsa peta blok sensus KPU-WB/ST2003-WB/SP2000-WB yang akan disalin. Sketsa peta yang telah disalin dikumpulkan dan diserahkan ke BPS Kabupaten/Kota. g. Mendistribusikan dokumen dan perlengkapan petugas untuk kegiatan lapangan. h. Mengawasi jalannya pencacahan.
i.
Membantu pencacah atau pengawas/pemeriksa dalam memecahkan masalah di lapangan.
j.
Mengumpulkan hasil pencacahan (daftar ST03-L1, ST03-L2, ST03-KBL2, ST03-SWB, ST03LKOC) dari Pembantu Koordinator Sensus Kecamatan atau pengawas/pemeriksa.di wilayah kerjanya.
k. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen dan kewajaran isian lalu meyerahkannya kepada BPS Kabupaten/Kota.
I.
Membantu BPS Kabupaten/Kota dalam urusan keadministrasian pelaksanaan di lapangan.
m. Membuat laporan administrasi maupun teknis kepada Kepala BPS Kabupaten/Kota. n.
2.3.
Mematuhi jadwal yang telah ditetapkan.
Pembantu Koordinator Sensus Kecamatan (PKSK)
Pembantu Koordinator Sensus Kecamatan mempunyai tugas membantu Koordinator Sensus Kecamatan dalam hal yang berkaitan pelaksanaan kegiatan pencacahan di kecamatan. Pembantu
Koordinator Sensus Kecamatan adalah staf BPS Kabupaten/Kota atau mitra statistik dari kecamatan
setempat yang ditunjuk, berpendidikan minimal SLTA, berwibawa, mampu memimpin dan hasil pelatihannya baik.
Tugas dan tanggung jawab Pembantu Koordinator Sensus Kecamatan adalah sebagai berikut: a.
Membantu seluruh tugas Koordinator Sensus Kecamatan.
ST03-KSK
b. Mengikuti pelatihan petugas ST03.
c. Mengawasi jalannya pendaftaran bangunan dan rumah tangga. d. Membantu petugas pencacah atau pengawas/pemeriksa dalam memecahkan masalah di lapangan.
e. Mengumpulkan kembali semua hasil pencacahan dan rekapitulasi (daftar ST03-L1, ST03-L2, ST03-KBL2, ST03-SWB, ST03-LKOC) dari PML di wilayah kerjanya. Kemudian memeriksa penjumlahan pada Daftar ST03-LKOC serta menyerahkan seluruh dokumen kepada KSK. f.
Mematuhi jadwal waktu yang ditetapkan.
2.4. Pengawas/Pemeriksa (PML) -
.1
Petugas pengawas/pemeriksa adalah staf BPS atau mitra statistik yang sebaiknya berasal dari desa/kelurahan setempat dan berprestasi baik.
Petugas pengawas/pemeriksa mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a.
Mengikuti pelatihan petugas ST03.
b. Membantu Koordinator Sensus Kecamatan dalam pendjstribusian dokumen dan perlengkapan petugas.
c.
Mengenali batas-batas blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya bersama-sama petugas pencacah.
d. Mengawasi jalannya pelaksanaan pencacahan apakah sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
e.
Mengatasi masalah teknis yang dihadapi oleh petugas pencacah dan apabila perlu melaporkan kepada PKSK atau KSK untuk penyelesaiannya.
f.
Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan semua dokumen hasil pencacahan (daftar ST03L1, ST03-L2, ST03-KBL2, ST03-SWB) dari petugas pencacah.
g. Memeriksa hasil pencacahan yang dilakukan petugas pencacah. h. Melakukan rekapitulasi hasil pencacahan daftar ST03-L2 dengan menggunakan Daftar ST03LKOC.
i.
Menyerahkan semua dokumen yang telah diperiksa kepada PKSK atau KSK.
j.
Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
ST03-KSK
9~
2.5.
Petugas Pencacah (PCL)
Petugas pencacah adalah mitra statistik, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mengikuti pelatihan petugas ST03.
b. Menyalin Sketsa Peta KPU-WB atau ST2003-WB atau SP2000-WB pada ST03-SWB yang menjadi beban tugasnya.
c. Mengenali batas luar blok sensus bersama PML dan melengkapi legenda penting lainnya pada ST03-SWB.
d. Menggambarkan legenda bangunan fisik (BF) pada salinan sketsa peta blok sensus , memberi nomor bangunan pada legenda BF, melakukan pendaftaran bangunan dan rumah tangga dengan daftar ST03-L1, dilanjutkan dengan pengisian Daftar ST03-L2 serta penulisan Nomor Bangunan pada stiker P4B yang sudah ditempelkan pada bangunan tersebut.Apabila pada rumah tangga tersebut tidak ada stiker P4B, tempelkan stiker ST03.
e. Memeriksa kelengkapan dan kesesuaian hasil pencacahan Daftar ST03-L1 dan Daftar ST03-L2. f.
Menyerahkan Daftar ST03-L1, ST03-L2, ST03-KBL2 dan ST03-SWB yang telah diisi kepada PML untuk diperiksa pada saat PML mengawasi di lapangan.
g. Membetulkan isian Daftar ST03-L1, ST03-L2, ST03-KBL2 dan ST03-SWB yang dinyatakan salah.
h. Menyerahkan Daftar ST03-L1, ST03-L2, ST03-KBL2 dan ST03-SWB kepada PML segera
setelah pencacahan satu blok sensus selesai. i.
10
Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
ST03-KSK
REKRUTMEN PETUGAS
3.1. Umum
a.
Petugas Sensus Pertanian 2003 dapat berasal dari pegawai BPS dan atau direkrut dari pegawai instansi pemerintah lainnya atau anggota masyarakat/mitra statistik. Petugas tersebut akan diangkat secara sah oleh Kepala BPS atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Kepala BPS.
b. Seluruh petugas ST03 diupayakan agar berasal dari wilayah setempat dan harus memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan.
c.
Setiap petugas yang direkrut agar mengisi blanko biodata (nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, alamat tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, pengalaman sebagai petugas sensus/survei) dan menyerahkan 1 (satu) lembar foto ukuran 2x3 yang terakhir.
d. Banyaknya petugas sensus yang direkrut akan didasarkan alokasi beban tugasnya sebagai berikut:
1) Seorang PKSK akan membawahi sekitar 5 orang PML 2) Seorang PML akan membawahi sekitar 4 orang PCL 3) Seorang PCL mempunyai beban tugas mencacah sekitar 3 blok sensus e.
Setiap petugas sensus wajib memegang teguh rahasia atas keterangan yang diberikan responden yang berkaitan dengan pelaksanaan ST03. Pelanggaran ketentuan ini dapat
dikenakan tuntutan pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 dan pasal 36 Undang-
Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
ST03-KSK
n
3.2. Pembantu Koordinator Sensus Kecamatan (PKSK)
Dalam pelaksanaan ST03 koordinator sensus kecamatan (KSK) mempunyai beban kerja yang cukup berat, karena tidak hanya menangani pekerjaan yang bersifat teknis saja namun juga yang bersifat administratif. Untuk meringankan beban kerja tersebut, perlu direkrut pembantu koordinator
sensus kecamatan (PKSK) yang mempunyai tugas membantu KSK di bidang teknis. Seorang PKSK akan membawahi sekitar 5 orang pengawas/pemeriksa lapangan (PML). PKSK dapat direkrut dari staf BPS Kabupaten/Kota, BPS Propinsi, atau dari Mitra Statistik.
Persyaratan umum yang diperlukan dalam merekrut PKSK antara lain : a.
Berpendidikan minimal tamat SLTA.
b.
Berwibawa.
c.
Sehat jasmani dan rohani.
d.
Mampu bekerja sama dengan KSK.
e.
Mampu berkomunikasi dan mengkoordinasi PML.
f.
Dapat berbahasa Indonesia dengan baik agar mampu mengikuti pelatihan dan petunjuk petunjuk yang diberikan oleh Inda.
3.3. Petugas Pengawas/Pemeriksa (PML)
Sebagai pengawas/pemeriksa (PML) adalah mitra statistik/staf BPS Kab/Kota yang memenuhi syarat sebagai berikut: a.
Berpendidikan minimal SLTP.
b. Sehat jasmani dan rohani. c.
Menguasai bahasa Indonesia agar mampu mengikuti pelatihan dan petunjuk dengan baik .
d.
Menguasai bahasa setempat agar mampu berkomunikasi secara baik dengan masyarakat setempat yang menjadi wilayah tugasnya.
e.
Mengetahui lokasi wilayah tugas dengan baik.
f.
PML dipilih berdasarkan hasil pelatihan yang baik, berwibawa dan mampu mengkoordinasikan PCL.
g. 12
Mempunyai kemampuan menulis dengan baik. ST03-KSK
Sebagai pencacah (PCL) adalah mitra statistik/staf BPS Kab/Kota yang memenuhi syarat sebagai berikut:
a.
Berpendidikan minimal SLTP.
b.
Sehat jasmani dan rohani.
c.
Menguasai bahasa Indonesia agar mampu mengikuti pelatihan dan petunjuk dengan baik .
d.
Menguasai bahasa setempat agar mampu berkomunikasi secara baik dengan masyarakat setempat yang menjadi wilayah tugasnya.
e.
Mengetahui lokasi wilayah tugas dengan baik.
f.
Mempunyai kemampuan menulis dengan baik.
ST03-KSK
13
TUGAS INSTRUKTUR DAERAH
4.1.
Tugas Instruktur Daerah
Calon Instruktur Daerah yang memenuhi syarat akan ditugaskan untuk melatih petugas di pusat pelatihan yang ditentukan oleh BPS Kabupaten/Kota. Instruktur Daerah mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Mengajarkan semua materi yang diterima selama mengikuti pelatihan INDA/KSK kepada peserta pelatihan petugas dengan sebaik-baiknya. b. Membuat laporan pelatihan.
4.2.
Persiapan Mengajar
a. Menanyakan apakah dokumen dan perlengkapan latihan sudah diterima dengan lengkap. Instruktur Daerah hendaknya menyebutkan satu per satu kegunaan dan isi setiap dokumen. Jika
ada dokumen/perlengkapan petugas yang belum diterima oleh peserta, minta kepada panitia pelatihan untuk melengkapinya.
b. Membacakan ralat dan penegasan (jika ada) secara jelas dan periahan agar dapat diikuti oleh semua peserta pelatihan. Instruksikan kepada peserta untuk memindahkan ralat-ralat tersebut pada dokumen yang dipakai dalam pelatihan. c.
Membacakan tata tertib, jadwal, materi dan memilih ketua/wakil ketua kelas.
d.
Membuat biodata peserta seperti pada lampiran 4.
4.3.
Materi yang Diajarkan
Materi yang diajarkan kepada petugas lapangan pada hakekatnya sama dengan materi yang dipelajari pada waktu pelatihan INDA/KSK. Jadwal waktu pelatihan petugas dan materinya juga sama dengan Instruktur Daerah, dan dapat dilihat pada lampiran 2. ST03-KSK
15
Materi yang harus dijelaskan antara lain : a. Hal-hal yang berhubungan dengan ST03 : 1) Latar belakang. 2) Landasan hukum.
3) Maksud dan tujuan sensus pertanian. 4) Ruang lingkup wilayah. 5) Metodologi.
6) Jenis dokumen dan jadwal kegiatan. 7) Organisasi lapangan.
8) Pelatihan petugas (tahap pelatihan, instruktur, peserta, materi, dan lama pelatihan). b. Hal-hal yang berhubungan dengan pencacahan ST03 : 1) Tata cara pelaksanaan pencacahan.
2) Konsep/definisi dan tata cara pengisian daftar. 3) Tata cara pengawasan dan pemeriksaan dokumen.
4.4.
Cam Mengajar yang Baik
a.
Sistematika mengajar harus tetap dijaga.
b.
Usahakan volume suara dapat didengar oleh semua peserta pelatihan.
c.
Berikan kesempatan bertanya untuk setiap peserta.
d.
Berikan penjelasan sebaik-baiknya sehingga semua peserta pelatihan ikut memahami masalah yang dibicarakan.
e.
Berikanlah pertanyaan kepada setiap peserta pelatihan tentang berbagai kasus. Sebaiknya pertanyaan yang diajukan ditulis di papan tulis.
f.
Gunakan berbagai cara pendekatan agar suasana pelatihan cukup hidup.
g.
Usahakan untuk memperhatikan partisipasi setiap peserta.
h.
Ulangi setiap pertanyaan yang diajukan setiap peserta pelatihan.
i.
Dalam menjawab pertanyaan, usahakan tetap berorientasi kepada konsep/definisi dari pedoman yang ada.
j.
Apabila ada waktu, maka berikan tambahan contoh-contoh atau "role playing" pada peserta pelatihan.
16
ST03-KSK
4.5.
Pembuatan Laporan
Setiap selesai melakukan pelatihan petugas di sebuah "Pusat Pelatihan", Instruktur Daerah diwajibkan membuat laporan pelatihan per kelas/gelombang yang menjadi tugasnya.
Bentuk laporan pelatihan dapat dilihat pada lampiran 3. Pada laporan tersebut harus dilampirkan : a. Jadwal waktu pelatihan petugas yang berlaku di pusat pelatihan.
b. Rekapitulasi biodata peserta pelatihan (lampiran 5). c. Rekapitulasi nilai peserta pelatihan (lampiran 6). d. Masalah yang dihadapi dan pemecahannya (lampiran 7). e. Daftar fasilitas belajar dan akomodasi/konsumsi (lampiran 8).
ST03-KSK
17
PENYELENGGARAAN PELATIHAN PETUGAS
5.1. Penetapan Lokasi Pelatihan Untuk menetapkan lokasi pelatihan, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
a.
Tersedianya akomodasi dan konsumsi yang memadai.
b. Tidak terletak di pusat keramaian. c.
Mudah dicapai dengan kendaraan umum.
d.
Tarif akomodasi dan konsumsi terjangkau oleh biaya yang tersedia tanpa harus mengurangi jumlah hari atau jam pelatihan yang telah ditetapkan.
5.2. Persiapan Penyelenggaraan Pelatihan
a.
Menetapkan dan mempersiapkan tempat pelatihan.
b. Menyiapkan bahan-bahan pelatihan (dokumen dan perlengkapan). c.
Memanggil calon petugas yang akan dilatih ke tempat pelatihan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
ST03-KSK
19
5.3. Dokumen dan Perlengkapan Pelatihan Petugas
Setiap peserta pelatihan akan memperoleh dokumen dan perlengkapan pelatihan yang terdiri dari: Banyaknya
Jenis Perlengkapan
Jenis Perlengkapan
Banyaknya
1.
Tas *)
1 buah
7.
Daftar ST03-L2
1 set
2.
Pensil 2B
1 buah
8.
Daftar ST03-KBL2
1 set
3.
Ballpoint Hitam
1 buah
9.
Daftar ST03-LKOC
1 set
4.
Penghapus
1 buah
10.
Buku ST03-PML **
1 buku
5.
Blanko ST03-SWB
± 3 lembar
11.
6.
Daftar ST03-L1
1 set
12.
*)
Buku ST03-PCL
ST03-Kode *)
1 buku 1 lembar
Keterangan : *) Digunakan juga untuk pelaksanaan **) Hanya untuk PML
Matrik jenis dokumen dapat dilihat pada Lampiran 8.
5.4. Pelaksanaan Pelatihan
Pelatihan PKSK, PML dan PCL berlangsung selama 3 (tiga) hari. Pelatihan diadakan di lokasi pelatihan yang sudah ditentukan, sebagai pelatihnya adalah Instruktur Daerah (Inda). Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pelatihan adalah : a.
Setiap kelas rata-rata terdiri dari 25 orang peserta.
b.
Pelatihan harus dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
c.
Jumlah jam pelatihan setiap hari tidak boleh kurang dari jumlah jam pelatihan yang telah ditetapkan (8 jam).
d. Penyelenggara pelatihan harus selalu memperhatikan keperluan peserta yang berhubungan dengan pelatihan, seperti konsumsi dan kelengkapan bahan pelatihan. e.
Pertanggungjawaban administrasi keuangan pelatihan seperti uang transport, uang harian peserta, biaya konsumsi, dan Iain-Iain harus dibuat sesuai dengan prosedur yang berlaku.
20
ST03-KSK
PELAKSANAAN KEGIATAN
6.1. Penentuan Wilayah Kerja
Sebelum PML dan PCL melaksanakan tugasnya, KSK/PKSK harus sudah mengatur dan menentukan terlebih dahulu wilayah kerja masing-masing petugas, dengan membuat formulir WK (lampiran 10). Penentuan wilayah kerja didasarkan pada formulir ST03-DSBS yang diperoleh dari
BPS Kabupaten/Kota. Pengaturan wilayah kerja sebaiknya mempertimbangkan keseimbangan beban kerja dan kemudahan komunikasi antar petugas.
6.2. Jenis Dokumen/Perlengkapan Petugas dan Pendistnbusiannya a. Jenis Dokumen/Perlengkapan Petugas
KSK dibantu oleh PKSK harus melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dokumen dan perlengkapan
petugas
untuk
pelaksanaan
pencacahan.
Penerimaan
dokumen
dan
perlengkapan petugas dicatat dalam tanda terima dokumen/perlengkapan petugas ST03 pada
formulir D2 (Lampiran 9). Tanda terima ini dibuat rangkap 2 (dua), lembar pertama dikirim ke BPS Kabupaten/Kota dan lembar kedua untuk arsip. Harus diyakinkan bahwa dokumen dan perlengkapan untuk keperluan pelaksanaan sudah sesuai dengan kebutuhan. Apabila terdapat kekurangan harus segera menghubungi BPS Kabupaten/Kota untuk mendapatkan tambahan. Alur dokumen dapat dilihat pada lampiran 13.
ST03-KSK
21
Dokumen/perlengkapan pelaksanaan yang diterima dari BPS Kabupaten/Kota terdiri dari: 1. Pensil 2B
2. 3. 4. 5.
Ballpoint merah Penghapus Peruncing pensil Tanda pengenal
6.
Surat tugas
7. Stiker ST03 (hanya untuk cadangan)
8. 9. 10. 11.
Daftar ST03-L1 Daftar ST03-L2 Daftar ST03-KBL2 DaftarST03-LKOC *)
Keterangan :
*) Hanya untuk PML
Pendistribusian dokumen untuk pelaksanaan perlu dipersiapkan lebih awal, sehingga apabila terjadi kekurangan dokumen dapat segera diatasi.
b.
Pendistribusian
Pendistribusian dokumen kepada PML/PCL harus dilakukan menjelang pelaksanaan lapangan.
Jumlah Daftar ST03-L1, jumlah boks (yang berisi Daftar ST03-L2 dan ST03-KBL2), jumlah Daftar ST03-LKOC yang harus disampaikan kepada PML sesuai dengan jumlah blok sensus
yang menjadi beban tugas masing-masing PML. Penyampaian boks dari PML ke PCL harus dilakukan sekaligus sesuai jumlah blok sensus yang menjadi tanggung jawab PCL. Stiker ST03
yang disampaikan kepada PML sekitar 10 persen dari perkiraan jumlah rumah tangga di seluruh Blok Sensus yang menjadi beban tugas masing-masing PML.
6.3. Pengawasan Pelaksanaan Pencacahan dan Pemeriksaan KSK secara
berkala
harus mengawasi pelaksanaan
pencacahan
lapangan.
Pengawasan
pelaksanaan oleh KSK lebih ditekankan pada aspek manajemen operasional, antara lain : a. Mengecek apakah PML mengunjungi PCL yang berada dibawah pengawasannya. Jika ada PML yang tidak atau belum melakukan pengawasan/pemeriksaan kepada PCL, maka KSK harus segera memerintahkan kepada PML untuk melaksanakan tugas pengawasan/pemeriksaan sebagaimana seharusnya.
b. Mengecek beberapa jumlah blok sensus/rumah tangga yang telah selesai dicacah, sehingga dapat diperkirakan apakah seluruh beban kerja dapat diselesaikan pada waktunya. Jika diperkirakan pencacahan tidak akan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan, maka KSK harus mengupayakan agar pencacahan dapat dipercepat.
22
ST03-KSK
c. Mengecek apakah ada PML/PCL yang kekurangan dokumen. Jika ada kekurangan dokumen, maka KSK harus segera mengupayakan penambahan dokumen sesuai yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika ada PML/PCL yang kelebihan dokumen, maka sisa dokumen harus disimpan oleh KSK. Sisa dokumen tersebut dapat dimanfaatkan untuk menambah kekurangan dokumen yang dialami petugas lain.
d. Mengecek apakah ada permasalahan yang belum dapat diselesaikan oleh PML/PCL. Jika ada, KSK harus membantu memecahkan permasalahannya, agar kelancaran pelaksanaan pencacahan tidak terganggu.
i
e. Mengecek apakah ada kesalahan dalam pemasangan stiker, atau penulisan nomor bangunan fisik dan nomor bangunan sensus kedalam stiker P4B maupun pada stiker ST03.
6.4. Pengumpulan Hasil Pencacahan j
. -.
..;
. •
a. Salinan Sketsa Peta Blok Sensus (ST03-SWB)
Salinan sketsa Peta Blok Sensus ST03-SWB hasil pelaksanaan lapangan dikumpulkan melalui PML dan PKSK. Salinan sketsa ini merupakan satu kesatuan dengan Daftar ST03-L1, ST03-L2, ST03-KBL2 dan ST03-LKOC. Periksa apakah masih ada kesalahan/ketidaksesuaian antara
salinan sketsa peta blok sensus dengan keadaan di lapangan seperti penggambaran bangunan/ simbol/legenda, pencantuman identitas dan Iain-Iain. Jika masih ada kesalahan atau hal-hal
yang meragukan, kembalikan kepada PML/PCL untuk diperbaiki.
b.
Daftar ST03-L1, ST03-L2, ST03-KBL2 dan ST03-LKOC
Hasil pencacahan Daftar ST03-L1, ST03-L2, ST03-KBL2 dan ST03-LKOC dikumpulkan melalui PML dan PKSK. Periksa apakah masih ada kesalahan pengisian daftar-daftar tersebut seperti kesalahan rekapitulasi, penomoran yang tidak berurutan, dan Iain-Iain. Jika masih ada kesalahan atau isian yang meragukan harus diperbaiki, dan jika perlu kembalikan kepada PML/PCL untuk diperbaiki. Setelah seluruh isian daftar tidak ada kesalahan, susunlah daftardaftar tersebut sesuai urutan masing-masing. Hasil pelaksanaan lapangan dari PML/PCL diterima oleh KSK dan dicatat dalam Buku
Penerimaan Dokumen hasil pencacahan dengan formulir E3 (Lampiran 11). Untuk memudahkan
pengiriman ke BPS Kabupaten/Kota, susun semua boks yang sudah diterima menurut desa dan urutan nomor blok sensus.
ST03-KSK
23
c. Pengiriman Hasil Pencacahan ke BPS Kabupaten/Kota
Pengiriman dokumen hasil pelaksanaan lapangan ke BPS Kabupaten/Kota hendaknya dilakukan secara bertahap, tanpa harus menunggu seluruh blok sensus di kecamatan selesai dicacah. Hal ini untuk mempercepat proses pengolahannya. Setiap pengiriman dokumen harus
disertai dengan Surat Pengantar dengan formulir A3 (Lampiran 12). Surat pengantar ini dibuat rangkap 2 (dua), untuk dikirim ke BPS Kabupaten/Kota dan untuk arsip. 1) Salinan Sketsa Peta Blok Sensus (ST03-SWB) Sebelum dikirimkan ke BPS Kabupaten/Kota, periksa sekali lagi apakah setiap salinan Sketsa Peta Blok Sensus (ST03-SWB) sudah lengkap seluruhnya. Jumlah ST03-SWB harus sama dengan DaftarST03-KBL2 atau ST03-L1. 2) Daftar ST03-L1 dan ST03-LKOC
Sebelum dikirimkan ke BPS Kabupaten/Kota, periksa sekali lagi apakah susunan dokumen
sudah sesuai dengan pengelompokan per desa dan urutan nomor blok sensusnya. Dalam pengemasannya usahakan agar dokumen tersebuttidak rusakdalam perjalanan. 3) Daftar ST03-L2 dan ST03-KBL2 Sebelum dikirimkan ke BPS Kabupaten/Kota, periksa sekali lagi apakah susunan boks
sudah sesuai dengan pengelompokan per desa dan urutan nomor blok sensusnya. Apabila jumlah boks kecil yang dikirim cukup banyak, gunakan boks yang lebih besar untuk memuat boks-boks kecil tersebut, tanpa mengeluarkan isinya. Jika jumlah boks kecil yang dikirim
tidak terlalu banyak, hindari hal-hal yang dapat menyebabkan kerusakan boks dan isinya seperti mengikat setumpuk boks kecil secara ceroboh atau mencampurkan dengan dokumen lain dalam satu kemasan.
4) Pengisian boks kecil jangan terlalu kosong
24
.
ST03-KSK
PERMASALAHAN DI LAPANGAN
7.1.
Pelatihan
Dalam pelatihan, instruktur sering hanya membacakan buku pedoman yang berisi konsep/difinisi
dan instruksi pengisian daftar. Cara seperti ini akan sangat membosankan peserta karena sangat monoton sehingga peserta menjadi pasif dan bahkan mengantuk. Instruktur hendaknya membuat peserta aktif di kelas sehingga suasana kelas menjadi hidup. Agar suasana seperti itu terwujud, maka
instruktur harus
banyak
memberikan
contoh-contoh
kasus di lapangan dan cara
pemecahannya, termasuk juga latihan pengisian daftar. Apabila di kelas ditemui kasus dan tidak
dapat dipecahkan sendiri oleh instruktur, segera diskusikan dengan instruktur yang lain pada saat istirahat, sehingga peserta sudah memperoleh jawaban pada saat meninggalkan pelatihan.
7.2.
Pengisian dan Pengelolaan Daftar ST03-L2, ST03-KBL2 dan ST03-LKOC
a. Berdasarkan pengalaman Gladi Bersih Sensus Pertanian 2003 ditemukan permasalahan sebagai berikut:
1) Penulisan angka sebagian besar peserta belum mengikuti petunjuk seperti yang ditentukan di buku pedoman.
2) Pensil yang digunakan petugas untuk mengisi Daftar ST03-L2 sebagian besar bukan pensil 2B, sehingga tulisan atau arsiran menjadi kurang jelas. Hal ini akan sangat berpengaruh pada pengolahan data yang menggunakan scanner.
3) Boks dokumen untuk menyimpan Daftar ST03-L2 kurang, sehingga ditemui dokumen ST03-L2 yang rusak dan kotor. Apabila dokumen rusak atau kotor, akan menyulitkan scanner dalam merekam data atau bahkan tidak dapat direkam sama sekali.
ST03-KSK
25
b. Daftar ST03-L2 dan Daftar ST03-KBL2 akan dibaca dengan mesin scanner. Karena mesin
scanner sangat sensitive dalam merekam objek, maka kedua daftar harus dijaga agar tidak kotor, tidak terlipat dan sobek. Hal-hal yang bisa membuat perekaman data dari daftar ST03-L2 dan ST03-KBL2 terganggu adalah sebagai berikut:
1) Satu set Daftar ST03-L2 terdiri dari 2 lembar. Pada saat menyerahkan Daftar ST03-L2 kepada pengawas, pencacah harus menyusun Daftar ST03-L2 dengan baik yaitu diurutkan per set dari nomor urut satu sampai dengan terakhir dalam satu blok sensus dan dikemas dalam boks kecil.
2) Apabila dokumen tidak dimasukkan dalam boks kecil pada saat pencacahan (karena terlalu banyak sehingga hanya sebagian saja yang dibawa ke lapangan), akan mengakibatkan kedua daftar tersebut kotor, terlipat atau sobek.
3) Penghapusan tulisan yang terlalu kuat akan mengakibatkan kertas menjadi tipis, sehingga tulisan akan berbayang di baliknya.
4) Pensil yang terlalu runcing akan mengakibatkan kertas berlubang. Sedangkan pensil yang terlalu tumpul akan menghasilkan arsiran yang terlalu lebar/melewati lingkaran arsir atau tulisan menjadi kurang jelas. 5) Tulisan yang terlalu tipis atau terlalu hitam/tebal juga akan bermasalah. Tulisan terlalu tipis
tidak terekam dan tulisan yang terlalu hitam/tebal akan berbayang di baliknya. Tulisan yang tebal tipis dan tidak mengikuti contoh tulisan yang ditentukan juga akan menjadi masalah.
6) Daftar ST03-KBL2 berguna sebagai kontrol blok dalam pengolahan data. Materi terpenting dari Daftar ST03-KBL2 adalah jumlah rumah tangga dalam satu blok sensus. Daftar ST03KBL2 harus diletakkan pada tumpukan paling atas bersama dengan Daftar ST03-L2 dalam
satu boks. Tekankan kepada petugas, hal ini harus dipatuhi, karena apabila Daftar ST03KBL2 tidak ada, maka Daftar ST02-L2 hasil pencacahan tidak dapat diolah.
7) Daftar ST03-LKOC merupakan lembar kerja olah cepat yang digunakan untuk menyalin keterangan rumah tangga dari Daftar ST03-L2 untuk memperoleh angka sementara ST03. Pengisian daftar ini dilakukan oleh PML. Penyalinan dilakukan dari seluruh Daftar ST03-L2 pada setiap blok sensus. Tekankan kepada pengawas agar berhati-hati dalam melakukan
penyalinan dari Daftar ST03-L2 ke dalam Daftar ST03-LKOC, karena Daftar ST03-L2 tidak boleh kotor, terlipat, basah, atau sobek. Hal-hal tersebut diatas akan menghambat dalam proses pengolahan data, oleh sebab itu instruktur harus menekankan kepada petugas agar berhati-hati dalam mengelola dan menggunakan Daftar ST03-L2 dan ST03-KBL2.
~26
ST03-KSK
7.3.
Metode Pencacahan
a. Dalam buku pedoman pencacah, pendaftaran bangunan dan rumah tangga ST03 diinstruksikan bahwa pencacahan dimulai dari barat daya pada segmen terkecil bergerak ke arah timur secara
zig-zag. Setelah pencacahan satu segmen selesai dilanjutkan ke segmen berikutnya. Untuk itu, instruktur harus menegaskan bahwa aturan pencacahan seperti yang digariskan di buku pedoman tidak boleh dilanggar, kecuali kondisi lapangan yang tidak memungkinkan, seperti misalnya ada sungai yang membujur dari utara ke selatan.
b. Urutan kegiatan dalam pencacahan adalah menggambar lokasi bangunan fisik pada salinan peta blok sensus, mendaftar bangunan dan rumah tangga dengan Daftar ST03-L1 dan ST03-L2 dan
pemberian nomor bangunan fisik dan bangunan sensus pada stiker P4B yang sudah ada, serta penempelan stiker ST03 pada bangunan yang belum ada stiker P4B. Ketiga kegiatan tersebut harus dilakukan dalam satu kunjungan dan pemberian nomor bangunan pada stiker P4B atau penempelan stiker ST03 untuk rumah tangga yang belum ada stiker P4B dilakukan setelah pencacahan dengan Daftar ST03-L1 dan ST03-L2 selesai.
c. Jumlah rumah tangga dalam satu blok sensus yang terdapat pada Daftar ST03-L1 harus sama
dengan jumlah Daftar ST03-L2. Jika terdapat perbedaan, maka Daftar ST03-L1 harus diperiksa kembali dan diperbaiki. Untuk itu, instruktur perlu menekankan kepada PML untuk melakukan pengecekan jumlah rumah tangga antara Daftar ST03-L1 dan ST03-L2 setiap kali PCL selesai melakukan pencacahan pada satu blok sensus.
7.4.
Kasus dan Pemecahannya
Di dalam pelaksanaan pencacahan, petugas sering menghadapi kasus yang memerlukan pemecahan. Pemecahan tersebut memerlukan keseragaman antar daerah. Untuk itu, di bawah ini
diuraikan beberapa contoh kasus dan pemecahannya, yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam memecahkan persoalan yang timbul di lapangan :
ST03-KSK
27
U m u
KASUS
PEMECAHAN
ill
J2L
m :
1. Bagaimana menghadapi responden yang
Sebelum
memulai wawancara,
petugas
tidak kooperatif karena menduga petugas
memperkenalkan diri dan menunjukkan
ST03 adalah petugas pajak ?
tanda pengenal dan surat tugas serta menjelaskan bahwa jawaban responden
dijaga
kerahasiaannya
dan
tidak ada
hubungannya dengan pajak. 2.
Apa yang harus dilakukan apabila jawaban
Gunakan
kesabaran
dirasakan tidak benar, kurang benar atau
pendekatan agar didapat jawaban yang
semaunya saja?
paling
mendekati
dengan
kebenaran,
berbagai
misalnya
dengan menanyakan pertanyaan lain yang terkait.
3. Bagaimana menghitung luas lahan yang
Penghitungan luas lahan yang dikuasai perambah hutan adalah luas lahan yang
dikuasai perambah hutan ?
dikerjakan
perambah
hutan
pada saat
pencacahan. 4.
Dalam
melakukan
pencacahan,
apakah
Tidak
harus
berurutan.
Untuk
pelaksanaan
lebih
harus berurutan dari nomor segmen terkecil
memudahkan
lapangan,
hingga segmen terbesar ?
setelah selesai segmen terkecil dilanjutkan dengan segmen terdekat berikutnya.
5.
Dalam menyalin sketsa peta blok sensus
Tidak. Yang perlu disalin hanya batas-
(KPU-WB/ST03-WB/SP2000-WB)
batas segmen, batas blok sensus dan
apakah
perlu disalin gambar bangunan fisiknya?
bangunan-bangunan
penting
(sekolah,
pasar, mesjid dsb). 6. Apakah pada blok sensus biasa yang tidak
ada penghuninya masih perlu dilisting ?
28
Listing bangunan dan rumah tangga tetap dilakukan (Daftar ST03-L1)
ST03-KSK
KASUS
PEMECAHAN
(D
J£l
Daftar ST03-L1
7.
Apakah rumah tangga khusus dicacah ?
Ya. Nomor urut di Blok III kolom (4) ditulis "-", di kolom (5) ditulis "RT Khusus" dan
tidak perlu dicacah dengan Daftar ST03L2.
8.
Rumah yang ditinggal kosong dan berada
Rumah kosong tersebut tetap diberi nomor
dalam Blok Sensus yang harus dicacah,
bangunan pada Daftar ST03-L1.
apakah perlu diberi nomor bangunan fisik dan sensus ?
9.
Apabila satu rumah tangga menempati dua
Pada
bangunan
fisik
utama
(yang
bangunan fisik, bagaimana pencatatan dalam
ditempati anggota rumah tangga utama)
Daftar ST03-L1 ?
isikan nomor urut rumah tangga pada kolom (4), nama KRT pada kolom (5).
Untuk bangunan fisik kedua isikan tanda "" (strip) pada kolom (4) dan " bagian dari rumah tangga no...." di kolom (5).
ST03-KSK
29
KASUS
PEMECAHAN
ill
J2]_
10. Bila responden yang dicacah dengan Daftar
Tidak
boleh,
pemberian
nomor
urut
ST03-L1 ternyata tidak ada di rumah, apakah
bangunan fisik, sensus dan rumah tangga
pemberian nomor urut bangunan
harus urut. Tanyakan pada rumah tangga
dan
rumah tangga boleh diloncati ?
terdekat berapa jumlah
rumah tangga
dalam bangunan tersebut:
1. Bila banyaknya rumah tangga diketahui, berikan
nomor
urut
bangunan
dan
rumah tangga yang sesuai. 2. Bila banyaknya bangunan
rumah tangga dalam
tersebut
tidak
diketahui,
sediakan 2 (dua) baris cadangan dan pemberian nomor urut pada bangunan berikutnya ditunggu
ditunda. sampai
Apabila
akhir
setelah
masa
listing
responden belum juga kembali, maka tuliskan "bangunan kosong" pada kolom
(5). Daftar ST03-L2
12. Apakah pengisian angka ke dalam kotak pada Daftar ST03-L2 harus penuh ?
13. Bagaimana menghitung luas tanam untuk tanaman tumpang sari ?
Tidak,
seperti
contoh
pengisian
pada
Daftar ST03-L2 angkanya rata
kanan.
Misalnya 10, dituliskan
I
0
Jika salah satunya lebih besar 3 kali jarak tanam normal, maka luas tanamnya hanya untuk satu jenis tanaman
yang
jarak
tanamnya kurang dari 3 kali jarak tanam normal. Jika kedua-duanya lebih kecil dari 3 kali jarak tanam normal maka luas tanamnya
dihitung
untuk
kedua
jenis
tanaman tersebut.
30
ST03-KSK
KASUS
PEMECAHAN
ill 14. Seseorang yang hanya
kayuan
dan
m.
menanam kayu-
buah-buahan
untuk
dijual
sebagai bibit, apakah dapat digolongkan sebagai
orang
yang
Ya,
usaha
orang
tersebut
dapat
digolongkan sebagai usaha di bidang jasa pertanian, kecuali untuk perikanan.
mengusahakan
pertanian ?
15. Bagaimana bila usaha pertanian seseorang terletak
di
desa/kecamatan/kabupaten/
Tetap dicatat, karena pendekatan rumah tangga dan bukan pendekatan lokasi.
propinsi lain ?
16. Apabila
pekerjaan
Pak
Sumanto
hanya
mengolah lahan untuk membuat genteng,
apakah
Pak
Sumanto
tetap
Tidak, Pak Sumanto berusaha di sektor industri.
mempunyai
usaha pertanian ? Blok II
17. Apabila jenis komoditi yang dipelihara dalam rumah
tangga
lebih
dari
5
komoditi,
bagaimana pengisian daftar ST03-L2 blok II
Diisikan semua komoditi yang dipelihara ke dalam tempat yang tersedia, rincian
yang sesuai dengan sub sektornya.
kolom (3) ? Blok III
18. Rumah tangga pertanian yang menunggu
Ya,
keterangan
pengusahaan tanaman
musim tanam padi, pada saat pencacahan
akan terisi karena referensi waktu untuk
sedang bekerja di sektor non pertanian.
tanaman semusim adalah setahun yang
Apakah
lalu.
rumah
digolongkan
tangga
sebagai
tersebut rumah
tetap tangga
pertanian?
19. AN mengusahakan padi sawah irigasi seluas
Luas tanam yang diisikan adalah.300 m2.
150 m2. Selama setahun yang lalu Ali
Konsep yang digunakan dalam blok ini
melakukan
adalah total luas tanam selama setahun
penanaman
sebanyak 2
Berapa luas tanam yang harus diisikan ?
ST03-KSK
kali.
yang lalu.
31
PEMECAHAN
KASUS
ill 20. Robert menyewakan lahan sawah
i?)_
yang
Achmad adalah petani, sedangkan Robert
Achmad
bukan. Untuk Ahmad, daftar ST03-L2 blok
secara bagi hasil, dengan hasil masing-
III kolom (3) harus ada isian. Sedangkan
masing separuh. Manakah yang dianggap
Robert, Daftar ST03-L2 Blok III tidak ada
sebagai petani ?
isiannya.
ditanami dengan
padi kepada
21.Suto menanam padi seluas 500 m2, dan
Rumah tangga Suto adalah rumah tangga
memelihara 5 ekor kambing. Apakah rumah
usaha padi/palawija dan bukan rumah
tangga Suto dikategorikan sebagai rumah
tangga usaha peternakan karena jumlah
tangga usaha padi/palawija dan usaha rumah
kambing kurang dari 6 ekor (batas minimal
tangga peternakan ?
usaha). Akan tetapi luas tanaman padi dan
jumlah kambing Pak Suto tetap dicatat pada Daftar ST03-L2 blok III (padi) dan blok VII A rincian 2C kolom (4) diisi
5,
kolom (5) diisi 1, kolom (6) diisi 5 dan kolom (8) kode 2. Blok IV
"sudah
Sudah berproduksi adalah tanaman yang
berproduksi" pada Daftar ST03-L2 blok IV
sedang berbuah atau pernah berproduksi
kolom (5) ?
dan
22. Apa
yang
dimaksud
dengan
masih
akan
menghasilkan
atau
berproduksi lagi. 23. Tanaman leunca apakah masuk subsektor
Ya, termasuk hortikultura semusim yang diisikan luas tanamnya.
hortikultura ?
24. Amin seorang guru,
la menanam pohon
Tidak.
Amin bukan rumah tangga usaha
mangga (hortikultura) dengan tujuan untuk
hortikultura,
konsumsi
mangganya
sendiri.
Apakah
Amin
dikategorikan mempunyai usaha hortikultura?
tetapi tetap
jumlah
dicatat
pada
pohon Daftar
ST03-L2 blok IV A rincian 2 dan kolom (6) berkode 2.
32
ST03-KSK
KASUS
PEMECAHAN
(1)
iiL
BlokV
25. Pada
komoditi
kelapa
sawit,
buah
Pohon-pohon
tersebut
dianggap
belum
pertamanya (buah pasir) selalu dibuang
berproduksi karena produksinya tidak ada
karena tidak laku dijual. Apakah pohon-
nilainya (tidak laku dijual).
pohon yang baru pertama kali berbuah tersebut sudah dianggap berproduksi ?
26. Pengeringan manisan
buah
pala
pala dan
apakah
pembuatan
termasuk
usaha
dibidang pengolahan hasil pertanian ?
Ya, dicatat di Daftar ST03-L2 Blok VIIIB
Rincian 2, karena produk yang dihasilkan bukan lagi produk primer tetapi barang setengah jadi/barang jadi.
27. Parto mengusahakan 20 pohon cengkeh
yang
baru berumur dua tahun. Apakah
Ya. Daftar ST03-L2 Blok V kolom (4) diisi 20 dan kolom (5) diisi 0.
tanaman cengkeh tersebut dicatat? 28. Kalau ada kebun karet yang sudah tua dan tidak menghasilkan apakah dicatat ? 29. Pak Tawar
memiliki
perkebunan karet.
Perkebunannya cukup luas, ada 912 pohon
Tetap dicatat. Daftar ST03-L2 Blok V
kolom (4) isi dan kolom (5) diisi 0. Ya, pak Tawar termasuk sebagai petani perkebunan.
karet yang dapat menghasilkan. la hanya mau menyadap pohon karetnya bila harga karet baik. Sudah setahun perkebunannya didiamkan saja, tidak dipelihara. Apakah pak
Tawar termasuk orang yang mengusahakan perkebunan rakyat ? 30. Seorang petani tebu/tembakau, pada saat pencacahan sedang tidak menanam (habis
Ya,
karena
luas tanam tebu/tembakau
referensinya setahun yang lalu.
dipanen) dan lahan tersebut tidak ditanami tanaman lain. Apakah dia tetap dimasukkan
mempunyai usaha perkebunan ?
ST03-KSK
33
KASUS
PEMECAHAN
m.
m.
Blok VII
31.Kardi memelihara dua ekor sapi dipakai
Rumah tangga Kardi bukan rumah tangga
untuk menggarap lahan dan kadang-kadang
usaha
dipakai
digunakan untuk pengangkutan. Tetapi
menarik gerobak.
Apakah
Kardi
digolongkan mempunyai usaha peternakan ?
peternakan
karena
ternaknya
jumlah sapinya tetap dicatat pada Daftar
ST03-L2 blok VIIA rincian 1 b pada kolom (4) dan kolom (5) berkode 2. 32. Umar memelihara ayam ras pedaging rata-
Semua ayam yang dipelihara dicatat pada
rata 15 ekor dalam satu siklus. Dalam satu
Daftar ST03-L2 blok VIIA rincian 3b kolom
tahun Umar dapat mengusahakan sebanyak
(4) diisi 75 dan 3c kolom (4) diisi 10.
5
Rumah tangga Umar dikategorikan rumah
siklus.
Selain
ayam
potong
juga
mengusahakan ayam ras petelur sebanyak
tangga
10 ekor dengan rata-rata umurnya diatas 1
pedaging,
bulan. Bagaimana mengisi daftar ST03-L2
pedaging selama setahun melebihi batas
untuk rumah
minimum usaha dan bukan rumah tangga
tangga
Umar dan
apakah
rumah tangga Umar termasuk usaha rumah
usaha
peternakan
karena
jumlah
ayam
ras
ayam
ras
usaha peternakan ayam ras petelur.
tangga peternakan ? Blok VIII
33. Pak Suyoto memiliki lahan pertanian tetapi
Ya,
Pak
Suyoto
dikategorikan
usaha
disewakan seluruhnya dan kini pekerjaannya
pertanian karena kegiatan mencari rumput
adalah mencari rumput laut. Apakah Pak
laut merupakan salah satu dari usaha
Suyoto
pertanian, dan dicatat pada daftar ST03-L2
dikategorikan
mempunyai
usaha
pertanian ?
blok VIIIA rincian 4.
peralatan
A nelayan pengusaha (juragan darat), dan
penangkapan ikan. B, C dan D melakukan
dicatat pada Daftar ST03-L2 Blok VIIIA
penangkapan
masing-masing
rincian 4, sedangkan B, C dan D adalah
mendapat bagian 2 %, sedangkan sisanya
nelayan buruh, dicatat pada Daftar ST03-
untuk A.
L2 Blok VIIIB rincian 3.
34. A
mempunyai
A
perahu ikan
dan
dan
menanggung
semua
biaya
operasi selama mereka melaut, tetapi A tidak
ikut
ke
laut.
Bagaimana
pencacahan
terhadap A, B, C dan D ?
34
ST03-KSK
KASUS
PEMECAHAN
ill 35. Pekerjaan Susanto mencari biawak, ayam
JZL Susanto mempunyai
hutan
dan
hasil
hutan
Susanto dikategorikan
lainnya. Apakah
mempunyai usaha
Ya,
penangkapan satwa
liar
usaha
atau
Daftar
ST03-L2 Blok VIIIA rincian 7 berkode 1.
pertanian ?
36. Sirait menggunakan perahu Siregar untuk
Sirait
mempunyai usaha penangkapan
menangkap ikan di danau Toba. Siregar
ikan di perairan umum dan dicatat pada
hanya mendapat bagi hasil sebesar 40 %.
Daftar ST03-L2
Bagaimana pengisian Daftar ST03-L2?
sedang
Blok
Siregar
VIIIA rincian
mempunyai
5,
usaha
persewaan perahu. 37. Narto diajak Kasno ke laut untuk menangkap
Kasno mempunyai usaha pengkapan ikan
ikan dengan janji akan diberikan 20 kg ikan
di laut dan
baik penangkapan ikan berhasil atau tidak.
blok VIIIA rincian 4, sedangkan Narto
Siapakah
sebagai buruh dengan pembayaran dalam
yang
dikategorikan
mempunyai
usaha penangkapan ikan di laut ?
dicatat pada daftar ST03-L2
bentuk "natura" (ikan) dan dicatat pada Daftar ST03-L2 Blok VIIIB rincian 3.
38. Yanto semula memiliki
usaha perikanan,
Ya.
Karena
konsep
yang
digunakan
tetapi karena bangkrut ia menjual kolamnya 5
adalah setahun yang lalu dan luas kolam
bulan yang lalu. Apakah Yanto pengusaha
yang diisikan luas baku kolam.
perikanan ? bersama-sama
Marno mempunyai usaha penangkapan
menangkap ikan dengan satu perahu di
ikan dan dicatat pada daftar ST03-L2 blok
perairan umum dengan pembagian hasil
VIIIA rincian 4, sedangkan Marto dan Noto
sebagai berikut : Marno 50 %, Marto 30 %
sebagai buruh dan dicatat pada daftar
dan Noto 20 %. Perahu yang digunakan
ST03-L2 blok VIIIB rincian 3.
39. Marno,
adalah
Mario
milik
dikategorikan
dan
Noto
Marno.
Siapakah
mempunyai
yang
usaha
penangkapan ikan dan bagaimana pengisian daftar ST03-L2 untuk ketiga rumah tangga tersebut?
40. Kolam pemancingan termasuk budidaya atau bukan ?
ST03-KSK
Bukan budidaya perikanan, tetapi termasuk usaha rekreasi/hobi.
35
NVUIdlAIVT
Lampiran 1 JADWAL PELATIHAN CALON INSTRUKTUR DAERAH SENSUS PERTANIAN 2003
Hari ke
Sesi
Materi
(1)
(2)
(3)
I
08.°°-10.°° 10.°°-10.30 10.'°- 12.'° 12.'°-13.'° 13.="- 15.=" 15.="-19.°° 19.°° -21.°°
II
III
Pembukaan/Penjelasan Umum/Metodologi ST03 Istirahat Tata Cara Pelaksanaan Pencacahan Istirahat
Sketsa Peta Blok Sensus dan Penomoran Bangunan Istirahat Daftar ST03-L1 dan Daftar ST03-KBL2
08.°°-10.°°
Daftar ST03-L2
10.°°-10.="
Istirahat
10.="-12.30
Daftar ST03-L2
12.'°- 13.="
Istirahat
-13.30 _•! 5.3o
Daftar ST03-L2
15.="-19.°°
Istirahat
19.°°-21.°°
Daftar ST03-L2
08.°°-10.°°
Latihan pengisian Daftar ST03-L2 (Role Playing)
10.°°-10.=" 10.30-11.=»°
Istirahat
^.'"-IS.30 1330_1530
Istirahat
Latihan pengisian Daftar ST03-L2 (Role Playing)
Pemeriksaan Daftar ST03-L1. ST03-L2, ST03-KBL2 dan
penyalinan Daftar ST03-LKOC
IV
15.="-19.°°
Istirahat
19.°°-21.°°
Penjelasan buku pedoman ST03-KSK
08.°°- 10.°°
Pendalaman
lo.00-™.30
Istirahat
10.'°-11.30
Evaluasi Pendalaman
12.'°-13.3° 13.="-15.30
Istirahat
Penutupan
Lampiran 2
JADWAL PELATIHAN PETUGAS LISTING (PCUPML) SENSUS PERTANIAN 2003
Hari ke
Sesi
Materi
(1)
(2)
(3)
I
08.°°-10.°°
Pembukaan/Penjelasan Umum Tata Cara Pelaksanaan Pencacahan
II
III
10.°°-10.15
Istirahat
10.15-12.=" 123o_133o
Sketsa Peta Blok Sensus dan Penomoran Bangunan
13.'°-16.°°
Daftar ST03-L1, ST03-KBL2 dan ST03-L2
08.°°-10.°°
Daftar ST03-L2
10.°°-10.15
Istirahat
10.15-12.=" 12.30-13.="
Daftar ST03-L2
Istirahat
Istirahat
13.'°-16.°°
Latihan Pengisian Daftar ST03-L2 (Role Playing)
08.°°-10.°°
Latihan Pengisian Daftar ST03-L2 (Roll Playing)
10.00-10.15
Istirahat
10.15-12.'°
Pemeriksaan Daftar ST03-L1. ST03-KBL2, ST03-L2 (khusus PML dan PKSK)
12.="-13.'°
Istirahat
13.'°-16.°°
Penyalinan Daftar ST03-LKOC (khusus PML dan PKSK), Penutupan
Lampiran 3 LAPORAN PELATIHAN 2003
Perihal :
Laporan Pelatihan
Kepada Yang Terhormat:
Petugas ST03
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota: di
Bersama ini kami sampaikan laporan pelaksanaan pelatihan petugas Pendaftaran Bangunan dan Rumah tangga ST03: a.
Nama
b.
NIP
c.
Tempat Pelatihan
d.
Tanggal Pelatihan
e.
Jumlah Peserta Pelatihan (rekap biodata
f.
s/d
terlampir)
orang
1). PCL
orang
2). PML
orang
3)
orang
PKSK
Materi pokok yang diberikan selama pelatihan (materi pelatihan terlampir)
g.
Permasalahan dan pemecahan masalah di lapangan (terlampir)
h.
Daftar fasilitas belajar (terlampir)
i
Kesan/saran perbaikan
Demikian laporan yang dapat kami sampaikan, atas pertiatiannya kami ucapkan terima kasih.
Instruktur Daerah
NIP.
Lampiran 4 BIODATA PESERTA PELATIHAN
PENDAFTARAN BANGUNAN DAN RUMAH TANGGA SENSUS PERTANIAN 2003
1.
Nama
2.
Jenis Kelamin
3.
U mur
4.
Pendidikan yang ditamatkan
5.
Status Perkawinan
Laki-laki
-1
Perempuan
-2
Tahun
I I I
SD
-1
SLTP
SLTA
-3
Akademi/Universitas -4
Belum Kawin
i—i
Cerai Hidup - 3
Cerai Mati -4
'—'
PML
(—I L-'
Pekerjaan/Jabatan *)
7.
Bertugas Sebagai
PCL PKSK
8.
Pengalaman dalam sensus/survei yang di selenggarakan BPS
1
-1 -3
Kawin
I-!
- 2
6.
-1
-2
I
-2
2 3 4 5
9.
Saran-saran
*) Pekerjaan/jabatan : guru, petani, dsb .2003
Petugas
( NIP/NMS:
)
Lampiran 5
REKAPITULASI BIODATA PESERTA PELATIHAN PETUGAS LAPANGAN SENSUS PERTANIAN 2003
Propinsi Kabupaten/Kota
Tempat Pelatihan Tanggal Pelatihan
Pekerjaan/
Jenis No.
Nama
Umur
Pendidikan
jabatan
Kelamin
0)
(2)
(3)
(4)
(5)
Bertugas sebagai (7)
(6)
2003
Instruktur Daerah
NIP:
Lampiran 6
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN
PELATIHAN PETUGAS LAPANGAN SENSUS PERTANIAN 2003 Propinsi Kabupaten/Kota Tempat Pelatihan
Tanggal Pelatihan Hari/ No.
Pokok
Sesi
Tanggal (1]
(2)
Masalah
Pemecahannya
(5)
(6)
Bahasan
(3)
(4)
2003 Instruktur Daerah
NIP:
Lampiran 7
DAFTAR FASILITAS BELAJAR DAN AKOMODASI/KONSUMSI Nama Tempat Pelatihan Alamat Tempat Pelatihan Kabupaten Propinsi
5.
Fasilitas Belajar Kapasitas ruang belajar orang a. Penerangan ruang belajar Listrik -1 b. Cukup terang untuk membaca Ya -1 Papan tulis Putih dengan spidol -2 Meja belajar : Cukup -1 Menggunakan alat pengeras suara : Ya -1
6.
OHP tersedia
:
Ya
-1
7.
Kepanitiaan
:
Ya
-1
B.
Fasilitas Akomodasi/Konsumsi
1.
Lokasi tempat menginap dan tempat belajar sama
A.
1. 2. 3. 4.
Kursi 8.
Air untuk mandi
9.
Makan
10.
Tempat makan
11.
Makanan kecil
-2
Tidak
-2
Tidak
-2
Tidak
-2
-1 (langsung ke P.4)
Jarak tempat menginap ke tempat belajar
6.
-2
Lainnya dengan kapur Tidak cukup
-2
Transportasi lokal
Banyaknya orang per kamar a. Penerangan kamar b. Cukup terang untuk membaca Meja
Tidak
Tidak 3.
5.
-2
Ya
2.
4.
Lainnya
-2
Meter
Ada
-1 (Sebutkan
Tidak
-2
orang Listrik
-1
Lainnya
Ya
-1
Tidak
Ada
-1
Tidak
-2
Ada
-1
Tidak
-2
Leiding
-1
-2
-2
.buah/kamar) .buah/kamar)
Lainnya
kali/hari
Penginapan -1
Kelas
-2
kali/hari
2003
Instruktur Nasional
NIP.
Lampiran 8
MATRIKS JENIS DOKUMEN/PERLENGKAPAN PETUGAS DAN YANG MENGGUNAKANNYA
Petugas Jenis Dokumen
(1)
KSK/PKSK
PML
PCL
(2)
(3)
(4)
A. Daftar 1. Stiker ST03
V
2. Blanko ST03-SWB
V
3. Daftar ST03-L1
V
4. Daftar ST03-L2
V
5. Daftar ST03-KBL2
V V
6. Daftar ST03-LKOC B. Buku Pedoman
1. Pedoman Pencacah
V
V
V
2. Pedoman Pengawas/Pemeriksa
V
V
3. ST03-Kode
V
V
V
I.Tas
V
V
V
2. Pensil
V
V
V
3. Ballpoint
V
V
V
4. Penghapus
V
V
V
5. Peruncing pensil
V
V
V
6. Tanda pengenal
V
V
V
7. Surat tugas
V
V
V
C. Perlengkapan Petugas
Lampiran 9 Formulir D1/D2 ** SENSUS PERTANIAN 2003
Tanda Terima
Dari
: BPS Kabupaten/Kota/KSK
Untuk *
: KSK Kecamatan
[
I
PML
Telah diterima dokumen dan perlengkapan petugas ST03 sebanyak
Jenis Dokumen
No.
(2)
(D
Jumlah Dokumen/Perlengkapan Diterima
Satuan
Pelatihan *'*
Pelaksanaan
Total
(4)
(5)
(6)
(3)
1.
Tas
Buah
2.
Pensil
Buah
3.
Ballpoint
Buah
4.
Penghapus
Buah
5.
Peruncing pensil
Buah
6.
Tanda Pengenal
Buah
7.
Buku catatan
Buku
8.
Pedoman Pengawas/ pemeriksa
Buku
9.
Pedoman Pencacah
Buku
10.
ST03-Kode
Lembar
11.
ST03-SWB
Lembar
12.
Daftar ST03-L1
13.
Daftar ST03-KBL2/ST03-L2
14.
Daftar ST03-LKOC
15.
Sertifikat
16.
Leaflet Penerangan
Set
17.
Blanko surat tugas
Lembar
18.
Poster
Lembar
koli/boks
Keterangan (7)
Set Boks
Set Lembar
*) Coret yang tidak perlu **) Formulir D1 digunakan dari BPS Kabupaten/Kota ke KSK Formulir D2 digunakan dari KSK ke PML
***) Untuk formulir D2 tidak perlu diisi 2003
Yang menyerahkan,
Yang menerima.
Nama
NamaKSK/PML*
Tanda tangan
Tanda tangan
:
Lampiran 10 Formulir-WK
DAFTAR WILAYAH KERJA PETUGAS
PROPINSI
KAB/KOTA
•
KECAMATAN
Kode
Desa/ Kelurahan
(1)
Nama Desa/ Kelurahan
(2)
Klasifikasi Desa/kelurahan Perkotaan -1 Pedesaan -2
(3)
Nomor Blok Sensus
Perkiraan Jumlah
Nama dan
Nama dan
NIP/NMS
Rumah
PML
NIP/NMS PCL
(6)
(7)
Tangga (4)
(5)
Propinsi Kabupaten/Kota*) Kecamatan
Pedesaan -2
(4)
Sensus
Blok
Nomor
(5)
ST03-SWB
(6)
ST03-L1
(7)
ST03-L2
(8)
ST03-KBL2
(9)
ST03-LKOC
Tanggal Penerimaan Dokumen
SENSUS PERTANIAN 2003
BUKU PENERIMAAN DOKUMEN HASIL PENCACAHAN
Desa/ Kelurahan
(3)
Perkotaan -1
Desa
(2)
Kode
(1)
*) Coret yang tidak perlu
Lampiran 11
Formulir E3
Keterangan
(10)
Lampiran 12 Formulir A3
SENSUS PERTANIAN 2003 SURAT PENGANTAR .2003 Nomor
Lampiran Pengiriman Dokumen ST03
Perihal
Hasil pencacahan lapangan
Kepada Yang Terhormat:
Kepala BPS Propinsi/Kabupaten/Kota di-
Bersama ini kami kirimkan dokumen ST03 hasil pencacahan lapangan sebanyak Kabupaten/Kota*):
[
]
Kecamatan
[
]
:
boks, dari
Dengan rincian sebagai berikut: No. Urut
Nama Desa
(D
(2)
Nomor Blok Sensus (3)
Jumlah Dokumen ST03 SWB (4)
L1
L2
KBL2
(5)
(6)
(7)
") Coret yang tidak perlu
Dikirim tanggal Nama pengirim
Deterima tanggal Nama penerima
Tanggal
Tanda tangan dan cap
Catatan : Setelah ditandatangani lembar kedua surat pengantar dikembalikan ke pengirim
LKOC (8)
Lampiran 13
ARUS DOKUMEN SENSUS PERTANIAN 2003
DARI BPS KABUPATEN/KOTA SAMPAI KE PETUGAS
1.Stiker 2.Blanko ST03-SWB 3.ST03-L1 4.ST03-L2
BPS
Kabupaten/ Kota
5.ST03-KBL2 6.ST03-LKOC 7.Pedoman KSK
KSK/PKSK
8.Pedoman PML
1-
9.Pedoman PCL lO.PedomanKUK
I .Stiker 2.Blanko ST03-SWB 3.ST03-LI 4.ST03-L2 5.ST03-KBL2 6.ST03-LKOC 7.Pedoman PML 8.Pedoman PCL 9.Pcdoman KUK
1.Stiker
2.Blanko ST03-SWB 3.ST03-L1
*| PML I •
1.Pedoman KSK
1.ST03-LKOC
2.Pedoman PML
2.Pedoman PML
3.Pedoman PCL
3.Pedoman PCL 4.Pedoman KUK
-•
Garis Pengirim
>
Garis Penyimpanan
4.ST03-L2
5.ST03-KBL2 6.Pedoman PCL 7.Pedoman KUK
-<
PCL
I.Pedoman PCL 2.Pedoman KUK