KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI’AH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Drs. Ghofir Romas
Disusun oleh: Shafira Caesar Savitri
( 1501016001 )
Rohmatul Ulum
( 1501016003 )
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2016
BAB 1 PENDAHULUAN I.
Latar Belakang
Menurut Harun Nasution,kemunculan persoalan kalam dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan’Utsman bin Affan yang berbuntut pada penolakan Mu’awiyah kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Harun lebih melihat bahwa persoalan kalam yang pertama kali muncul adalah Persoalan siapa yang kafir dan siapa yang bukan kafir. Dalam arti siapa yang telah keluar dari islam dan siapa yang masih tetap dalam islam. Khawarij sebagaimana telah di sebutkan,memandang bahwa orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tahkim, yakni Ali, Mu’awiyah, Amr bin Al-Ash, Abu Musa Al-Asy’ari adalah kafirberdasarkan firman Allah pada surat Al-Ma’idah ayat 44. Persoalan ini telah menimbulkan tiga aliran teologi dalam islam yaitu : Aliran khawarij, Aliran Murji’ah, Aliran Mu’tazilah. Aliran-aliran khawarij, Murji’ah dan Mu’tazilah tak mempunyai wujud lagi, kecuali dalam sejarah. Adapun yang masih ada sampai sekarang adalah aliran Asy’ariah dan Maturidiyah yang keduanya di sebut Ahlussunnah wal-jama’ah. Untuk kali ini kita akan membahas tentang Aliran Murji’ah.
II.
Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Aliran Murji’ah ? 2. Aliran apa saja yang terdapat dalam Aliran Murji’ah ?
BAB II PEMBAHASAN Aliran Murji’ah Kaum murji’ah pada mulanya merupakan aliran yang menyerahkan persoalan hukum kafir atau tidak kepada tuhan. Kaum murji’ah pada mulanya timbul karna ketidakpuasan dalam tegasnya persoalan khalifah pertentangan antara kaum khawarij dan sya’ah dan bahkan menentang kekuasaan bani umayyah mengakibatkan segolongan umat islam tidak puas yaitu Murji’ah. Kaum murji’ah yang awalnya tidak ikut campur dalam pertentangan – pertentangan tersebut mereka mengambil sikap menyerahkan penentuan hukum kafir atau tidaknya kepada Tuhan. 1 A. Kelompok Aliran dalam Aliran Murji’ah. Sebagaimana faham lainnya, murji’ah pecah menjadi beberapa kelompok kecil yang pada dasarnya terpecah dalam dua aliran. Menurut Harun Nasution menyebutkan bahwa ada dua kelompok aliran murji’ah yaitu murji’ah moderat ( Murji’ah Sunnah ) dan murji’ah Ekstrim ( Murji’ah Bid’ah ). 1. Aliran Murjia’ah Moderat Murji’ah Moderat adalah mereka yang berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidaklah menjadi kafir. Meskipun disiksa didalam neraka, ia tidak kekal didalamnya. Tergantung dengan dosa yang dilakukannya. Kendati demikian masih terbuka luas kemungkinan tuhan akan mengampuni atau memaafkan dosanya sehingga terbebas dari siksaannya. Oleh karna itu tidak akan masuk neraka sama sekali. Tokoh – tokoh antara lain Al Hasan Ibnu Muhammad Ibnu Ali bin Abi Thalib, Abu Hanifah, Abu Yusuf dan beberapa ahli hadist lainnya.
1
A. Ghofir Romas, ILMU TAUHID, ( Semarang; Badan Penerbit Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang, 1997 ), hal.79
2. Aliran Murji’ah Ekstrim2 Murji’ah Ekstrim adalah mereka yang berpandangan bahwa keimanan terletak di dalam kalbu. Sungguhpun mereka menyembah berhala menjalankan ajaran –ajaran agama yahudi dan Kristen kemudian mati maka, orang yang demikian bagi allah tetap orang mu’min yang sempurna imannya. Menurut Al Salihiah, pengikut Abu Hasan Al Solihi berpendapat sembayang tidak merupakan ibadah karna yang disebut ibadah adalah iman kepadaNya. Menurut Al Bagdadi berpendapat sembayang, zakat, puasa dan haji menggambarkan kepatuhan dan tidak merupakan ibadah kepada Allah karena yang merupakan ibadah adalah iman. Dapat disimpulkan pendapat ekstrim diatas bahwa perbuatan amal tidak sepenting perbuatan amal tetapi imanlah yang menentukan mu’min, dan tidak mu’min seseorang jika perbuatannya tidak mampu mempengaruhi iman yang letaknya di dalam hati dan apa yang ada didalam hati tidak diketahui orang lain, dan perbuatan manusia tidak selamanya menggambarkan apa yang ada didalam hatinya. 3 Faham diatas bahaya karna dapat menimbulkan sikap lemah ikatan ikatan amal pada masyaratkat atau masyarakat bersifat permissive, masyarakat yang mentoleransi penyimpangan penyimpangan dari norma - norma akhlak berlaku karna dianggap yang kurang penting dan diabaikan oleh mereka. Inilah akhirnya sebab murji’ah yang mengandung arti tidak baik dan tidak disenangi. Sedangkan paham Murji’ah Moderat sama dengan aliran Al Asyari’ah sebagaimana dikuatkan oleh Ibnu Harun bahwa AL – Asyari’ah dapat dimasukan kedalam golongan murji’ah karna, aliran Al Asyari’ah menegaskan iman adalah pengakuan dalam hati tentang keesaan tuhan, tentang kebenaran rasul – rasul, mengucapkan dengan lisan dan mengerjakan rukun – rukun islam merupakan cabang dari iman. Orang yang berbuat dosa besar jika meninggal dunia tanpa taubat nasibnya terletak ditanggan tuhan. Kemudian tuhan akan mengampuni dosa –dosanya atau tidak
2
Ibid,hal,80-83
3
Abdul Razak, ILMU KALAM, ( Bandung; PUSTAKA SETIA,2001 ), hal 144
mengampuni dosanya yang diperbuatnya, kemudian baru masuk surga atau ia akan kekal didalam neraka. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa aliran murji’ah moderat dan ekstrim telah lenyap, tetapi ajaran ajaran murji’ah moderat tentang iman kufur dan dosa – dosa besar masuk kedalam aliran Ahlu Sunnah Wal Jama’ah4
4
Richard C. Martin , POST MU’TAZILAH, ( Yogyakarta; IRCISOD , 2002 ), hal 327-328
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kaum murji’ah pada mulanya merupakan aliran yang menyerahkan persoalan hukum kafir atau tidak kepada tuhan. Kaum murji’ah pada mulanya timbul karna ketidakpuasan dalam tegasnya persoalan khalifah pertentangan antara kaum khawarij dan sya’ah dan bahkan menentang kekuasaan bani umayyah mengakibatkan segolongan umat islam tidak puas yaitu Murji’ah. Kaum murji’ah yang awalnya tidak ikut campur dalam pertentangan – pertentangan tersebut mereka mengambil sikap menyerahkan penentuan hukum kafir atau tidaknya kepada Tuhan. Aliran yang terdapat dalam aliran murji’ah : 1. Aliran Murjia’ah Moderat Murji’ah Moderat adalah mereka yang berpendapat bahwa pelaku dosa besar tidaklah menjadi kafir. Meskipun disiksa didalam neraka, ia tidak kekal didalamnya. Tergantung dengan dosa yang dilakukannya. Kendati demikian masih terbuka luas kemungkinan tuhan akan mengampuni atau memaafkan dosanya sehingga terbebas dari siksaannya. Oleh karna itu tidak akan masuk neraka sama sekali. 3. Aliran Murji’ah Ekstrim Murji’ah Ekstrim adalah mereka yang berpandangan bahwa keimanan terletak di dalam kalbu. Sungguhpun mereka menyembah berhala menjalankan ajaran –ajaran agama yahudi dan Kristen kemudian mati maka, orang yang demikian bagi allah tetap orang mu’min yang sempurna imannya. B. Penutup Demikian makalah yang dapat kami buat, guna memnuhi tugas kuliah Ilmu Tauhid. Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah terdapat kesalahan. Maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Daftar Pustaka
Romas Ghofir, 1997, ILMU TAUHID, BADAN PENERBIT FAKULTAS DAKWAH IAIN WALISINGO SEMARANG, Semarang. Razak Abdul, 2001, ILMU KALAM, PUSTAKA SETIA, Bandung Martin C. Richand , 2002, POST MU’TAZILAH, IRCISOD, Yogyakarta