KRITERIA PEMIMPIN DALAM PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH MUHAMMAD SAIFUDIN 03370275 PEMBIMBING 1. Drs. M. Rizal Qosim, M.Si 2. M. Nur, S.Ag, M.Ag
JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI'AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2009
ABSTRAK
Menjelang pemilu, masyarakat akan disadarkan dengan calon pemimpin untuk dipilih oleh partai-partai politik peserta pemilu. Pemimpin tersebut akan memegang tampuk kepemimpinan selama periode tertentu, baik di legeslatif maupun yudikatif. Untuk dapat dipilih, sudah barang tentu calon yang diajukan harus memenuhi kriteria tertentu. Partai Persatuan Pembangunan, salah satu partai peserta pemilu telah mengaskan kriteria pemimpin. Kriteria tersebut berlaku untuk presiden dan wakil presiden, maupun pemimpin-pemimpin di level lain. Pertanyaannya adalah: bagaimana pandangan fiqh siyasah terhadap kriteria pemimpin yang diajukan Partai Persatuan Pembangunan? Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Dan bersifat deskriptif-analisis yang pendekatan normatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari buku-buku, artikel-artikel dan dari data lain yang dinilai berkaitan dengan penelitian ini. Data dianalisa menggunakan instrument deduktif. Hasil penelitian adalah kriteria pemimpin dalam Partai Persatuan Pembangunan yaitu: memiliki modal politik, modal sosial, dan modal finansial. Dalam fiqh siyasah, kriteria Partai Persatuan Pembangunan tersebut hanya dikenal dua kriteria yaitu: memiliki modal politik dan modal sosial, sedangkan kriteria terakhir modal finansial justru bertentangan dengan Islam, karena Islam tidak mengukur seseorang berdasarkan materi (kekayaan).
v
MOTTO
ﺗﺼﺮف اﻹﻣﺎم ﻋﻠﻰ رﻋﻴﺔ ﻣﻨﻮط ﺑﺎﻟﻤﺼﻠﺤﺔ kebijakan dan tindakan seorang pemimpin haruslah terkait langsung kepada kesejahteraan rakyat yang dipimpin
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada: Kedua orangtuaku Kakak-kakak Adik-adik “keindahan”Q Kawan-kawan Wisma Ukir
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Pedoman
transliterasi
Arab-Latin
dalam
penulisan
skripsi
ini
menggunakan Transliterasi Arab-Latin berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Nomor 158/1987 dan Nomor 0543b/U/1987). A. Konsonan Tunggal No.
Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
1.
ا
alif
tidak dilambangkan
tidak dilambangkan
2.
ب
ba’
b
be
3.
ت
ta’
t
te
4.
ث
sa’
s|
es (dengan titik di atas)
5.
ج
jim’
j
je
6.
ح
ha (dengan titik di h{
ha’
bawah) 7.
خ
kha’
kh
ka dan ha
8.
د
dal
d
de
9.
ذ
Zal
10.
ر
ra’
r
er
11.
ز
zai
z
zet
12.
س
sin
s
es
13.
ش
syin
sy
es dan ye
ż
ix
zet (dengan titik di atas)
14.
ص
es (dengan titik di s}
sad
bawah) 15.
ض
de (dengan titik di d}
dad
bawah) 16.
ط
te (dengan titik di t}
ta’
bawah) 17.
ظ
ze (dengan titik di z}
za’
bawah) 18.
ع
‘ain
‘
koma terbalik diatas
19.
غ
gain
g
ge
20.
ف
fa’
f
ef
21.
ق
qaf
q
qi
22.
ك
kaf
k
ka
23.
ل
lam
l
‘el
24.
م
mim
m
‘em
25.
ن
nun
n
‘en
26.
و
waw
w
we
27.
هـ
ha’
h
ha
28.
ء
hamzah
,
apostrof
29.
ي
ya’
y
ye
x
B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
ُﻣ َﺘ َﻌ ﱢﺪ َدة
ditulis
muta‘addidah
ﻋ ﱠﺪة ِ
ditulis
‘iddah
ﺣ ْﻜ َﻤﺔ ِ
ditulis
H{ikmah
ﺟ ْﺰ َﻳﺔ ِ
ditulis
jizyah
C. Ta’ Marbutah di akhir kata 1. Bila dimatikan ditulis h
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya). 2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
ﻷ ْوِﻟ َﻴﺎء َ َآ َﺮا َﻣ ُﺔ ْا
ditulis
Karâmah al-Auliyâ’
3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis t atau h.
ﻄﺮ ْ َز َآﺎ ُة ْاﻟ ِﻔ
ditulis
Zakâh al-Fit}ri
D. Vokal Pendek
_َ_
ditulis
xi
a
_ِ_
ditulis
i
_ُ_
ditulis
u
E. Vokal Panjang 1.
fathah + alif
ﺟﺎ ِهِﻠ ﱠﻴﺔ َ 2.
jâhiliyyah
fathah+ ya’ mati
ﺴﻲ َ َﺕ ْﻨ 3.
â
ditulis tansâ
kasrah+ ya’ mati
َآ ِﺮ ْﻳﻢ 4.
â
ditulis
î
ditulis karîm
dammah + waw mati
ُﻓ ُﺮ ْوض
û
ditulis
furûd{
F. Vokal Rangkap 1.
fathah + ya’ mati
ditulis
َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻜ ْﻢ 2.
fathah + wawu mati
َﻗ ْﻮل
ai
bainakum
ditulis
au
qaul
G. Vokal-vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
xii
َأَأ ْﻥ ُﺘ ْﻢ
ditulis
a’antum
ت ْ ﻋ ﱠﺪ ِ ُأ
ditulis
u‘iddat
ﺷ َﻜ ْﺮ ُﺕ ْﻢ َ ﻦ ْ َﻟ ِﺌ
ditulis
la’in syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam 1. Bila diikuti huruf Qamariyyah, ditulis ( الal-)
ْاﻟ ُﻘ ْﺮﺁن
ditulis
al-Qur’an
ْاﻟ ِﻘ َﻴﺎس
ditulis
al-Qiyâs
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah, ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang menyertainya serta menghilangkan huruf l (el)nya.
ﺴ َﻤﺎء اﻟ ﱠ
ditulis
as-Samâ’
ﺸ ْﻤﺲ اﻟ ﱠ
ditulis
asy-Syams
I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat adalah sebagai berikut:
َذ ِوي ْاﻟ ُﻔ ُﺮ ْوض
ditulis
żawi al-furûd{, bukan żawil furûd{
ﺴ ﱠﻨﺔ ﻞ اﻟ ﱡ ُ َأ ْه
ditulis
Ahl as-Sunnah, bukan Ahlus Sunnah
xiii
KATA PENGANTAR
اﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ. أﺷﻬﺪ أن ﻻإﻟﻪ اﻻاﷲ وأﺷﻬﺪ أن ﻡﺤﻤﺪا رﺳﻮل اﷲ.اﻟﺤﻤﺪ ﷲ رب اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ :وﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻡﺤﻤﺪ وﻋﻠﻲ اﻟﻪ واﺻﺤﺎﺑﻪ أﺟﻤﻌﻴﻦ أﻡﺎ ﺑﻌﺪ Skripsi yang penulis ajukan ini merupakan sebuah perjalanan yang penuh dengan cobaan dan hambatan. Namun karena kuatnya dorongan dan motivasi dari orang tua penulis, dan atas bimbingan pembimbing skripsi serta beberapa teman penulis, akhirnya tugas ini dapat terselesaikan. Untuk itu, dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penulisan skripsi ini. 2. Bapak Drs. Kamsi, MA. selaku Pembimbing Akademik. 3. Bapak Drs. M. Rizal Qosim, M.Si sebagai pembimbing I, yang telah dengan sabar membimbing penulisan skripsi ini hingga selesai 4. Bapak M. Nur, S.Ag, M.Ag yang telah dengan sabar membimbing penulisan skripsi ini hingga selesai. 5. Segenap Bapak/Ibu Dosen dan karyawan Fakultas Syariah, yang telah membantu dan memperlancar proses penyelesaian studi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xiv
Semoga seluruh doa, bantuan dan kebaikan mereka menjadi amal shalih, dan dibalas oleh Allah SWT. dengan pahala yang berlipat ganda. Seraya mengharap semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi mereka yang membutuhkan. Amîn...ya rabbal ’alamîn...
Yogyakarta, 15 Januari 2009
Muhammad Saifudin
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………….....…………………………
i
NOTA DINAS….……………………..…………………………………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………..
iv
ABSTRAK……………...…………………………………………………... v SURAT PERNYATAAN…………...……..……………………………….
vi
MOTTO…………………………….………………………………………
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… viii PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN………………..………..
ix
KATA PENGANTAR…………..…..……………………………………..
xiv
DAFTAR ISI………………………..………………………………………
xvi
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………….
1
A. Latar Belakang Masalah…...……………………………….
1
B. Pokok Masalah……………………………………………...
5
C. Tujuan dan Kegunaan……………………………………...
5
D. Telaah Pustaka……...………………………………………
6
:
E. Kerangka Teoritik…………………………………………... 9
BAB II :
F. Metode Penelitian…………………………………………...
12
G. Sistematika Pembahasan……………………………………
14
KRITERIA PEMIMPIN DALAM ISLAM…………………
15
A. Pengertian Pemimpin……………………………………….
15
B. Kriteria Pemimpin..................................................................
22
xvi
BAB III :
KRITERIA PEMIMPIN PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN..................................................................... 39 A. Sejarah Berdiri.......................................................................
39
B. Asas, Visi, Misi dan Prinsip Dasar a) Asas .................................................................................. 43 b) Visi dan Misi..................................................................... 43
BAB IV :
c) Prinsip Dasar.....................................................................
48
C. Struktur Organisasi Partai......................................................
51
D. Kriteria Pemimpin Partai Persatuan Pembangunan.
55
ANALISIS
TERHADAP
KRITERIA
PEMIMPIN
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN..........................
61
A. Analisis terhadap Kriteria Pemimpin PPP.............................
61
B. Analisis terhadap Kriteria Presiden........................................ 66 BAB V :
PENUTUP.................................................................................. 70 A. Kesimpulan ...........................................................................
70
B. Saran....................................................................................... 71 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
72
LAMPIRAN-LAMPIRAN A. TERJEMAH
I
B. BIOGRAFI ULAMA
II
C. CURRICULUM VITAE
III
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Dalam kehidupan sosial, keinginan untuk menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang adil menjadi cita-cita umat manusia. Keinginan itu pada gilirannya mengilhami umat manusia untuk merumuskan aturan-aturan hukum yang mengikat 1 . Akan tetapi ketika disadari bahwa seperangkat aturan-aturan tersebut tidak mungkin bisa berjalan secara efektif tanpa adanya suatu “lembaga”, maka dibuatlah lembaga yang kemudian dikenal dengan istilah negara. Suatu negara
diperlukan
bagi
manusia
sebagai
sarana
atau
wadah
untuk
mengaplikasikan hukum-hukum tersebut. 2 Sebuah negara dan segenap peraturan yang dibuat tentunya ada yang harus menjadi pengawas dari aturan yang diberlakukan, maka dibutuhkan seorang pemimpin. Pemimpin diperlukan selain sebagai pengawas, juga penanggungjawab atas pelaksanaan peraturan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, pemimpin mempunyai posisi sentral dalam menentukan kebijakan negara dalam rangka mencapai kesejahteraan dan kemakmuran negara. Atas dasar pemikiran tersebut, kriteria pemimpin menjadi bahan pembicaraan sejak lama. Plato (429-347 SM) seorang filosuf zaman klasik di Athena menyebutkan bahwa agar suatu negara dapat berjalan diatas landasan 1
Inu Kencana Syafi’ie, Pengantar Ilmu Pemerintahan (Jakarta: Eresco, 1992), hlm. 38.
2
Maxboli Sabon, Ilmu negara (Jakarta: Gramedia, 1992 ), hlm. 38.
1
2
keadilan, maka negara harus dipimpin oleh filosuf. Hal ini didasari pada anggapan bahwa jika suatu negara dipimpin oleh seseorang yang bodoh, dan hanya mementingkan diri sendiri, maka negara akan berubah menjadi sebuah kekuatan yang menindas. Dengan kata lain, negara hanya dijadikan wahana untuk meraup keuntungan pribadi, dan alat legitimasi untuk menindas rakyat. Sebaliknya, ketika suatu negara dipimpin oleh seseorang yang bijaksana maka negara akan berjalan sesuai dengan nilai-nilai keadilan. Atas dasar inilah Plato berkesimpulan bahwa agar negara bisa dijalankan sesuai dengan landasan keadilan, maka harus dipimpin seorang filosuf. 3 Dalam konteks ke-Indonesia-an, kriteria presiden mengemuka setelah reformasi berjalan atau runtuhnya rezim Orde Baru. Hal ini disebabkan kondisi bangsa yang terpuruk akibat pemerintahan yang otoriter dan berbagai krisis poltik yang mendera meniscayakan kualitas, intregitas, dan komitmen untuk bangkit dari kondisi tersebut. Runtuhnya Orde Baru memungkinkan terbentuknya iklim kebebasan yang menghasilkan sebuah sistem perekrutan presiden yang berbeda dengan sistem terdahulu. Sistem parlementer yang digunakan Orde Baru diganti dengan sistem pemilihan secara langsung dengan tujuan sistem ini banyak memberi
peluang
partisipasi
politik
kepada
rakyat,
juga
mewujudkan
pemerintahan demokratis yang berpihak pada kepentingan rakyat yang aspiratif. Kondisi ini kemudian disikapi oleh beberapa kalangan dengan merumuskan kriteria-kriteria yang harus dimiliki seorang presiden. Perumusan ini guna mengantisipasi munculnya presiden yang tidak memiliki kualitas, intregitas 3
J.H. Papar, Filsafat Politik Plato (Jakarta: Rajawali Press, 1991), hlm. 77.
3
dan loyalitas terhadap bangsa dan negara sekaligus menyaring presiden yang memiliki kualitas, intregitas, dan loyalitas untuk menjadikan bangsa ini makmur dan sejahtera. Salah satu lembaga yang merumuskan kriteria presiden yaitu Partai Persatuan Pembangunan. Partai yang didirikan oleh partai-partai-partai Islam yang kalah pada pemilu 1971 dari Golkar. Partai ini dideklarasikan oleh empat partai yaitu: Partai Nahdlatul Ulama (PNU) yang diwakili oleh KH. Idaham Calid dan KH. Maskur, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) yang diwakili oleh HMS. Mintaredja, Partai Serikat Islam Indonesia (PSII) yang diwakili oleh Anwar Tjokro Aminoto, dan Partai Pergerakan Tarbiyah Indonesia (PERTI) yang diwakili oleh Rusli Halil. Fusi partai yang dilakukan atas kehendak pemerintah Orde Baru disatu sisi mengumpulkan kekuatan oposisi terhadap negara dan menjadikan subordinat penguasa. 4 Sejak mundurnya Suharto pada mei 1998, terjadi euforia politik menghadapi pemilu 1999 yang dianggap sebagai pemilu demokratis. Banyak partai lahir hanya sebagai ekspresi kegembiraan tanpa visi politik yang jelas. Elemen (orsospol) pembentuk fusi partai ini juga menarik diam-diam dukungan politik lewat pendirian wadah politik baru sendiri-sendiri seperti: NU ada PKB, PNU, dan SUNI, basis PSII ada PSII dan PSII 1905, sedangkan MI ada Partai Masyumi dan PBB. Hal ini mengakibatkan pengembalian PPP ke Khittah menjadi
4
Hairus Salim HS. Uzair Fauzan, Umar Ibnu Saleh, Tujuh Mesin Pendulang Suara: Perkenalan Prediksi/ Harapan Pemilu 1999 (Yogyakarta: LKiS, 1999), hlm. 237.
4
suatu kewajiban sebagai pembentuk citra sebagai partai Islam yang mengayomi semua orsospol Islam. Tujuan dilakukannya khittah yaitu: 1) PPP berkhidmat untuk berjuang dan bertaqwa pada Allah, mengembangkan ukhuwwah, meningkatkan mutu kehidupan agama, mensyiarkan kehidupan bergama dan mencegah atheisme. 2) PPP berkhidmat untuk memperjuangkan Hak Asasi Manusia dan maslah agama Islam.
3)
PPP
berkhidmat
untuk
mewujudkan
Ukhuwwah
Wathaniyah.4)mengusung pemimpin dan pemerintahan yang demokratis dan tidak otoriter. 5) membentuk masyarakat yang berkeadilan dalam segala aspek kehidupan 5 . Eksistensi Partai Persatuan Pembangunan dalam perpolitikan nasional dengan asas Islam melahirkan konsekuensi pemberlakuan syarat-syarat pemimpin dari ajaran Islam yang terkandung dalam al-Quran dan as-Sunnah. Walaupun dalam al-Quran sudah sesuai, namun dalam segi keberhasilan untuk suksesi kepemimpinan dalam konteks ke-Indonesiaan PPP maupun partai-partai Islam lainnya masih dianggap gagal. Skripsi ini membahas kriteria pemimpin atau presiden yang dirumuskan oleh Partai Persatuan Pembangunan. Sebagai partai tertua yang berbasiskan masa Islam serta wajah politik yang plural menampung semua massa Islam dari semua kalangan, maka PPP harus mampu memberikan pemikiran maupun rujukan terhadap partai-partai Islam lainnya. Termasuk dalam hal kriteria pemimpin yang ideal bagi umat Islam di Indonesia.
5
Ibid., hlm. 244 – 246.
5
B. Pokok masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pokok masalah skripsi ini adalah: Bagaimana tinjauan Fiqh siyasah terhadap kriteria pemimpin menurut Partai Persatuan Pembangunan? C. Tujuan dan kegunaan 1. Tujuan penelitian ini adalah: a. Menjelaskan kriteria pemimpin menurut Partai Persatuan Pembangunan b. Menjelaskan tinjauan fiqh siyasah tentang kriteria pemimpin Partai Persatuan Pembangunan. 2. Kegunaan penelitian a. Memberikan gambaran lebih rinci mengenai Partai Persatuan Pambangunan serta pendangannya mengenai kriteria pemimpin b. Menambah wawasan masyarakat terhadap kriteria pemimpin menurut Partai Persatuan Pembangunan. c. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap partai-partai Islam dalam mencari pemimpin yang ideal. d. Memberikan sumbangan pemikiran bagi khazanah ilmu pengetahuan Islam khususnya ilmu fiqh siyasah tentang kriteria pemimpin.
6
D. Telaah Pustaka Sebelum menganalisa lebih lanjut dan untuk menghindarkan dari penelitian yang sama dalam satu obyek, penyusun akan menelaah karya-karya lain yang membahas tentang permasalahan ini, baik mengenai kriteria pemimpin maupun Partai Persatuan Pembangunan. Dalam pembahasan mengenai pemimpin pemikir-pemikir banyak meletakkan contoh dari Nabi Muhammad SAW. Walaupun hanya secara garis besarnya saja. Salah satu buku yang banyak dikenal yaitu “ Al-ahkam AsSulthaniyah” karangan Al- Mawardi yang dijadikan referensi dalam pemikiran negara Islam. Dalam edisi bahasa Indonesia disebut ”Hukum Tata Negara Dan Kepemimpinan Dalan Takaran Islam” yang diterjemahkan oleh Abdul Hayyie dan Kamaludin Murdi 6 . Dalam telaahnya buku karangan al Mawardi menyebutkan banyak pemikiran dan tidak memilih mana yang terbaik. Dikatakan juga bukunya sangat lengkap sehingga pembahasan mengenai kriteria pemimpin sangat ringkas. Selain itu, buku karangan Munawir Sjadzali yang berjudul “Islam dan Tata Negara” juga membahas mengenai kenegaraan dan pemikiran klasik hingga modern tentang pemerintahan Islam termasuk dan kriteria pemimpin secara ringkas 7 . Buku yang lebih spesifik membahas kriteria pemimpin adalah
6
Imam al-Mawardi, Hukum Tata Negara dan Kepemimpinan Dalam Takaran Islam, diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-kattani dan Kamaludin Nurdin, cet ke-1 (Jakarta: Gema Insani Press, 2000). 7
Munawir Sjadzali, MA, Islam dan Tata Negara (Jakarta: UI Press, 1993).
7
karangan Hadari Nawawi dengan judul “Kepemimpinan Dalam Islam” dari sekian buku yang membahas secara detail tentang kepemimpinan dalam Islam. Didalamnya juga memuat pemikiran-pemikiran klasik seperti halnya kewajiban pemimipin dari bani Hasyim. 8 Dari koleksi skripsi, yang disusun oleh Syifaurrahman Dahlan dengan judul “Kriteria Kepala Negara Menurut Partai Keadilan Sejahtera Perspektif Fiqh Siyasah” adalah yang paling dekat dengan
skripsi ini. Didalamnya
memuat profil partai keadilan sejahtera yang notabennya adalah partai baru yang berasaskan Islam dan profil serta kriteria kepala negara. 9 Selain itu skripsi yang disusun oleh Mufti Agung AH. Yang bejudul “Syarat-Syarat kepala Negara menurut Ibnu Khaldun dan Abul a’ala al Maududi”, 10 skripsi ini memuat syarat kepala negara yang ditinjau dri beberapa aspek, baik fisik, sifat, karakter kepemimpinan yang didasarkan pada pendapat ibnu khaldun dan abu a’ala al-maududi. Pembahasan dalam sripsi ini menjadi menarik karena kedua tokoh tersebut dikenal mempunyai prinsip yang berbeda dalam memandang hokum Islam, al Maududi dengan gaya formalis dan Ibnu Khaldun yang subtansialis.
8
Hadari Nawawi, Kepemimpinan dalam Islam (Yogyakarta: Gama Press, 1993).
9
Syifaurrahman Dahlan dengan judul “Kriteria Kepala Negara Menurut Partai Keadilan Sejahtera Perspektif Fiqh Siyasah” (Yogyakarta: Fakultas Syariah, IAIN Sunan Kalijaga, 2004). 10
Mufti Agung AH. “Syarat-Syarat Kepala Negara Menurut Ibnu Khaldun dan Abul a’ala al Maududi” (Yogyakarta: Fakultas Syariah, IAIN Sunan Kalijaga, 2000).
8
Salah
satu
buku
yang
membahas
tentang
Partai
Persatuan
Pembangunan adalah “Politik Islam Politik: Pergulatan Politik PPP Menjadi Partai Islam” yang disusun oleh Abdul Aziz Ketaua DPC. PPP Rembang. Buku ini memuat tentang peralihan ideologi pancasila menjadi Islam. Serta konsekwensinya menjadi partai Islam dipandang dari etika politik maupun sosial 11 . Sedangkan buku lain yang membahas Partai Persatuan Pembngunan adalah “Partai Amar Ma’ruf Nahi Munkar: Perjuangnan dan Sikap Politik Fraksi Persatuan Pembangunan pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2000”. 12 yang disusun oleh Abdul Aziz. Buku yang membahas sikap Partai dalam sidang tahunan MPR RI tahun 2000. Salah satunya adalah penolakan terhadap presiden perempuan. Sumber lain dari Partai Persatuan Pembangunan yaitu website resmi yang beralamatkan www.ppp.or.id. Di website ini memuat tentang segala hal yang berkaitan dengan PPP, antara lain: AD/ART, struktur pengurus, agenda partai, karya tulis yang berkaitan dengan partai dan lain-lain. Dari koleksi skripsi yang ada, skripsi yang disusun oleh Fatkurrohman yang bejudul “PPP dan Asas Tunggal: Study Orientasi Politik PPP Tahun
11
Abdul Aziz, Politik Islam Politik: Pergulatan Politik PPP Menjadi Partai Islam (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006). 12
Abdul Aziz, “Partai Amar Ma’ruf Nahi Munkar: Perjuangnan dan Sikap Politik Fraksi Persatuan Pembangunan pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2000” (Jakarta: Fraksi PPP MPR RI, 2000).
9
1984-1992” 13 . adalah koleksi skripsi pertama kali yang membahas tentang Partai Persatuan Pembangunan. Skripsi ini memuat tentang berubahnya paradigma, pola gerakan maupun kriteraia pemimpin partai setelah menjadi asas tunggal pancasila. E. Kerangka teoritik Kepemimpinan dalam terminologi Islam disebut dengan khalifah atau yang lebih dikenal dengan imam atau penguasa tertinggi rakyat 14 . Imam mempunyai posisi sentral dalam menentuka arah dan kebijakan negara. Dalam alquran terdapat dua kata untuk menujukkan makna kepemimpinan, yaitu: menggunakan istilah khilafah dan imam. Secara semantik istilah khilafah dan imam memiliki makna yang sama. Khilafah diambil dari kata Khalaf yang berarti “belakang” yang kemudian diartikan “mengikuti” dan “mendorong”. Sedangkan imam digunakan untuk keteladanan. Dinyatakan pula bahwa didalam alquran istilah imam muncul sebanyak 7 kali dengan makna yang berbeda-beda, walaupun begitu keseluruhan makna tertuju pada arti “sesuatu yang dituju” atau “diteladani” selain itu, didalam al Quran memuat pula istilah aimmah sebagai bentuk jamak dari imam 15 .
13
Fatkurrohman,“PPP dan Asas Tunggal: Studi Orientasi Politik PPP Tahun 19841992” (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga, 1998). 14
Ali as Salus, Imamah dan Khilafah dalam Tinjauan Syar’i (Jakarta: Gema Insani Press, 1997) hlm. 15. 15
Quraish Shihab, Mukjizat al-Quran (Bandung: Mizan, 1997) hlm. 24.
10
Di dalam al-Quran disebutkan secara subtansial makna pemimpin dan kriteria pemimpin, antara lain disebutkan:
وﻟﺘﻜﻦ ﻣﻨﻜﻢ أﻣﺔ ﻳﺪﻋﻮن اﻟﻰ اﻟﺨﻴﺮ وﻳﺄﻣﺮون ﺑﺎﻟﻤﻌﺮوف وﻳﻨﻬﻮن ﻋﻦ اﻟﻤﻨﻜﺮ وأوﻟﺌﻚ هﻢ 16
اﻟﻤﻔﻠﺨﻮن
Dalam ayat ini menerangkan bahwa hendaklah sebagai manusia yang hidup berdampingan selalu saling mengingatkan apabila salah satu dari anggotanya berbuat kesalahan. Menyerukan kebaikan dan perdamaian kepada dunia dan mengutuk kekerasan dan perang terhadap sesama umat manusia. Selain itu dalam surat Al Baqarah ayat 30 disebutkan bahwa Allah SWT memberikan kelebihan tersendiri pada manusia yaitu kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan yanmg diperlukan menjadi seorang khalifah di muka bumi. Dalam ayat lain Allah menerangkan dengan tegas bahwa seorang pemimpin harus dipatuhi apabiula telah diakui oleh rakyat, yaitu:
ﻳﺄ ﻳﻬﺎ اﻟﺬﻳﻦ أﻣﻨﻮا أﻃﻴﻌﻮا اﷲ واﻃﻴﻌﻮا اﻟﺮﺳﻮل وأوﻟﻰ اﻻ ﻣﺮ ﻣﻨﻜﻢ ﻓﺈن ﺕﻨﺎزﻋﺘﻢ ﻓﻰ ﺷﻴﺊ 17
ﻓﺮدوﻩ اﻟﻰ اﷲ واﻟﺮﺳﻮل إن آﻨﺘﻢ ﺕﺆﻣﻨﻮن ﺑﺎﷲ واﻟﻴﻮم اﻵﺥﺮ ذﻟﻚ ﺥﻴﺮ وأﺣﺴﻦ ﺕﺄوﻳﻼ Pemimpin dalam wacana politik Islam disandarkan pada profil Nabi
Muhammad SAW, yang memiliki sifat-sifat kepemimpinan yaitu: Sidiq, Tabligh, Amanah, Fathanah. Keempat sifat tersebut mengagambarkan sosok seorang pemimpin mulai dari kejujuran (sidiq) adalah hal mutlak yang 16
Ali Imran (4): 104.
17
An Nisa (3): 59.
11
dibutuhkan dalam mengemban jabatan. Tabligh (menyampaikan apa adanya), ketika seorang pemimpin harus mengatakan itu baik maka harus dikatakan baik, apabila itu buruk maka itu harus dikatakan buruk. Amanah (kepercayaan) artinya kepercayaan dalan mengemban tugas ataupun misi yang diberikan dan berusaha menjaganya maupun menjalankannya tidak berkhianat. Terakhir Fathanah (cerdas) artinya seorang pemimpin haruslah cekatan dan cepat menanggapi masalah-masalah serta menjalankan jalan keluarnya. Hal ini juga berarti bahwa pemimpin harus orang yang lembut hatinya 18 . Dalam pandangan al Mawardi ada tujuh syarat yang harus dipenuhi bagi mereka yang berhak mengisi jabatan pemimpin , yaitu: 1) sikap adil dengan segala persyaratannya, 2) ilmu pengetahuan yang memadai untuk ijtihad, 3) sehat pendengaran, penglihatan, dan lisannya, 4) utuh anggotaanggota tubuhnya, 5) wawsan yang memadai untuk mengatur kehidupan rakyat dan kepentingan umum, 6) keberanian yang memadai untuk melindungi rakyat dan mengenyahkan musuh, 7) keturunan Quraisy. 19 Dari kriteria yang disebutkan al Mawardi dapat dipahami bahwa kriteria ke-1 dan ke-2 merupakan kriteria tentang keilmuan, sedang kriteria ke-3 dan ke-4 adalah kemampuan secara fisik, kriteria ke-5 dan ke-6 merupakan kemampuan secara mental, sedangkan kriteria ke-7 merupakan legitimasi dari sebuah negara.
18
Al Mawardi, Hukum Tata Negara…,hlm. 67.
19
Ibid., hlm. 18.
12
F. Metode penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian literatur (library research), yaitu penelitian yang menggunakan fasilitas kepustakaan berupa AD/ART, buku, kitab, ensiklopedi jurnal, majalah, artikel, internet dan sumbersumber ilmiah lain yang relevan. 2. Sifat penelitian Penelitian
ini
bersifat
deskriptik
analitik,
yaitu
dengan
menguraikan secara jelas dan sistematis pembahasan mengenai kriteria pemimpin Partai Persatuan Pembangunan, kemudian dianalisa menurut perspektif fiqh siyasah. Dalam pemecahan masalah, skripsi ini menggunakan pendekatan normatif, yakni menganalisa kriteria pemimpin yang telah dirumuskan oleh Partai Persatuan Pembangunan dengan kerangka fiqh siyasah, dalam hal ini teori al-Mawardi. 3. Sumber Data Teknik pengumpulan data yaitu: a. Data primer, yaitu bahan-bahan yang berkaitan dengan pemimpin dalam Islam dan Partai Persatuan Pembangunan. Yaitu: AD/ART Partai Persatuan Pembangunan, buku yang
13
berkaitan dengan partai, website resmi partai dan buku yang menbahas pemimpin dalam Islam. b. Data sekunder, yaitu data yang memberikan penjelasan mengenai data-data primer, antara lain: karya tulis, makalah yang berkaitan dengan Partai Persatuan Pembangunan dan pemimpin dalam Islam. 4. Analisis data Setelah pengumpulan bahan kepustakaan, kemudian dilakukan peninjauan data dan diklasifikasikan untuk mempermudah langkah analisis dengan menempatkan masing-masing data sesuai sistematika yang telah direncanakan dalam penelitiana ini, analisis yang digunakan yaitu: a.
Deduktif, yaitu proses berpikir yang berangkat dari pengetahuan atau fakta yang bersifat umum kemudian menuju pengetahuan yang bersifat khusus 20 . Ini diambil untuk mengambil teori fiqh siyasah mengenai kriteria pemimpin.
b.
Induktif, yaitu metode dimaksudkan untuk memperoleh pengertianpengertian yang utuh tentang pemahaman tema yang diteliti yakni dengan mengangkat data-data dan fakta-fakta khusus sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum. Metode ini
20
Pius A. Partanto dan M.Dahlam Al- Barry, Kamus Istilah Poluler Lengkap (Surabaya: Arkola), hlm. 82.
14
digunakan untuk mendeskripsikan dan menilai kriteria Partai Persatuan Pembangunan tentang pemimpin. G. Sistematika pembahasan Bab pertama adalah pendahuluan yang merupakan gambaran umum dari pembahasan skripsi ini, memuat latar belakang masalah, pokok maslah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab kedua tentang gambaran umum pemimpin dalam Islam yang tercakup
di
dalamnya
pengertian
pemimpin,
kriteria-kriteria
dalam
mengangkat pemimpin. Bab
ketiga
menjelaskan
sejarah
berdirinya
Partai
Persatuan
Pembangunan, visi dan misi, prinsip dasar partai, kepemimpinan
dalam
partai, dan kriteria pemimpin menurut partai. Bab keempat menganalisa kriteria pemimpin menurut Partai Persatuan Pembangunan dengan fiqh siyasah, baik kriteria presiden dan wakil presiden maupun kriteria pemimpin non-presiden dan wakil presiden. Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari pemaparan dalam pembahasan skripsi ini, maka penulis dapat memberikan kesimpulan yang merupakan jawaban dari pokok permasalahan yang terfokus dalam rumusan masalah yaitu: 1.
Kriteria pemimpin dalam Partai Persatuan Pembangunan terdiri dari: •
Islam, berarti juga beriman kepada Allah SWT.
•
Mempunyai etika dan citra baik.
•
Profesional, artinya telah menjadi anggota partai, berdedikasi, loyalitas dan tidak rangkap jabatan.
•
Amanah,
artinya
ketika
menjadi
pemimpin
harus
menyelesaikan masa jabatannya. 2.
Pada kriteria presiden dan wakil presiden Partai Persatuan Pembangunan menilai ada tiga kriteria, yaitu: modal politik, modal sosial, modal finansial. Dalam kriteria tersebut, modal politik dimaknai sebagai kemampuan dalam hal politik antara lain diplomasi dan retorika. Sedangkan dalam modal sosial dimaknai kemampuan menarik dukungan, artinya dalam meraih suatu dukungan haruslah seseorang mempunyai citra baik. Dalam modal finansial Partai Persatuan Pembangunan tidak menggambarkan sebagai partai yang berasaskan Islam. Pencantuman kriteria ini tidak sesuai dengan Islam yang memandang semua manusia sama dihadapan Allah dan yang
70
71
membedakan adalah ketaqwaannya. Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi, hal ini berarti Islam tidak memandang materi atau harta sebagai sesuatu yang membedakan manusia.
Disinilah
letak
pragmatisme
Partai
Persatuan
Pembangunan. 3.
Dari kriteria pemimpin dan presiden Partai Persatuan Pembangunan belum memberikan aspek individual. Aspek ini hanya disebutkan pada berakhlakul karimah dan mempunyai prestasi. Sedangkan seperti keadilan, kecerdasan teoritis-transedental, sehat Jasmani Rohani dan kapsitas intelektual tidak disebutkan, padahal dalam konsep al-Mawardi hal inilah yang menjadi tolok ukur dalam memilih pemimpin. sehingga dapat disimpulkan PPP lebih mementingkan aspek eksternal daripada aspek internal seseorang dalam memilih seorang pemimpin.
B. Saran Setelah melewati proses penelitian dan pengkajian tentang kriteria pemimpin dalam Partai Persatuan Pembangunan, hasil penelitian ini bukan merupakan hasil final tapi masih membuka peluang untuk dikaji kembali. Penulis menyarankan: 1.
Pemikiran tentang kriteria pemimpin perlu dikaji dan diteliti kembali supaya dapat memperkaya dan memperkuat pemahaman tentang kriteria pemimpin secara proporsional dalam konteks Islam keIndonesia-an.
72
2.
Mengenai kriteria pemimpin dalam Partai Persatuan Pembangunan perlu diteliti lebih lanjut agar mendapatkan kriteria pemimpin maupun presiden yang bisa dijadikan patokan baku dalam menentukan pemimpin maupun presiden.
3.
Penelitian tentang Partai Persatuan Pembangunan perlu dikaji lebih menyeluruh supaya mendapatkan pemahaman lebih lanjut, apalagi bila dibandingkan dengan partai lain.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran / Tafsir Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung: Lubuk Agung, 1989 Mustofa, Ahmad al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Beirut: Dar al Fikr, 1975 Shihab, Quraish, Mukjizat al-Quran, Bandung: Mizan, 1997 Shihabudin (et.al), Ensiklopedi al Quran; Kajian Kosa Kata, Jakarta: Lentera Hati, 2007 Hadis Ibn Hanbal, Imam Ahmad, Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal, Beirut: Maktabah al Islam Dar Sawar li attiba’ah wan Nasr, t.t. Fiqh / Ushul Fiqh Abul A’la, al-Maududi, Hukum dan Kontitusi Sistem Politik Islam, alih bahasa Asep Hikmat, Bandung: Mizan, 1996 Ali As salus, Imamah dan Khilafah dalam Tinjauan Syar’i, Jakarta: Gema Insani Press, 1997 Ibn Habib, Abu Hasan Ali Ibn Muhammad al-Mawardi, Hukum Tata Negara dan Kepemimpinan Dalam Takaran Islam, diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-kattani dan Kamaludin Nurdin, cet ke-1 Jakarta: Gema Insani Press, 2000 ---------, Al Ahkam as Shulthaniyyah, (Kairo: Mustafa al-Babi al-Halabi wa Auladuhu, 1973) Ibnu Khaldun, Muqaddimah Ibn Khaldun, diterjemahkan dari kitab Muqaddimah oleh Ahmadi Thoha, Jakarta: Pustaka Firdaus,2000 Ibn Taimiyyah, Taqiyyudin, as Siyasah asy Syariah fi Islam ar Ra’i wa Ra’iyah, Mesir: Dar al Kitab al Arabi, 1969 Khan, Qamaruddin, The Political Thoughts of Ibn Taymiyah, Pakistan:Islamabad Islamic Research Institution: 1973 Hasjmi, Ahmad, Dimana Letaknya Negara Islam?, Surabaya: Bina Ilmu 1994 73
74
Maksum. Ed., mencari Pemimpin Umat: Polemik Tentang Kepemimpinan Islam Ditengah Pluralitas Masyarakat, Bandung: Mizan, 1999 Mintahareja, Islam dan Politik Islam dan Negara, Jakarta: PT. Septenarius, 1976 Musa, M. Yusuf, Politik dan Negara dalam Islam, alih bahasa M. Thalib, Surabaya: al Ikhlas, 1990 ---------, Politik dan Pemerintahan dalam Islam, alih bahasa M. Thalib Surabaya: al-Ikhlas, 1967 Nawawi, Hadari, Kepemimpinan Menurut Islam, Yogyakarta: Gajah Mada University Press: 1993 Pulungan, J. Suyuti, Fiqh Siyasah: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran, Jakarta: LSIK, 1995 Salim, Abdul Mu’in, Konsepsi Kekuasaan Politik dalam Islam, Jakarta: LSIK, 1994 Sjadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara,Jakarta: UI Press, 1993 Syariati, Ali, Islam Madzab Aksi dan Pemikiran, alih bahasa Afif Muhammad Bandung: Mizan, 1992 Lain-lain Almond, Gabriel A. & G.B. Powel. Jr, Comparative A development Approach, New Delhi Bombay City: Oxford & IBH Publishing Co., 1978 Aziz, Abdul, Politik Islam Politik: Pergulatan Politik PPP Menjadi Partai Islam”, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006 --------, “Partai Amar Ma’ruf Nahi Munkar: Perjuangnan Dan Sikap Politik Fraksi Persatuan Pembangunan Pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2000”, Jakarta: Fraksi PPP MPR RI, 2000 Cipto, Bambang, Presiden, Partai dan Pemulihan Ekonomi Indonesia, Yogyakarta: UII Press, 2002 Mainwaring, Scott, Presidentialism, Multipartism, and Democracy: The Difficult Combination, “Comparative Political Studies”, 26 (1993) Nur, Zarkasih, Demokrasi, Otonomi, dan Maslah Disintregasi Bangsa, ttp: tnp, 2000
75
Partanto, Pius A, M. Dahlan Al- Barry, Kamus Istilah Poluler Lengkap, Surabaya: Arkola, 1994 Salim HS, Hairus, Fauzan, Uzair, Umar Ibnu Saleh, Tujuh Mesin Pendulang Suara: Perkenalan Prediksi/ Harapan Pemilu 1999 Yogyakarta: LKIS, 1999 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989 http://icas-indonesia.org - ICAS Powered by Mambo Generated: 18 August, 2008, 06:44 http://www.ppp.org.id http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Utama&id=67510, 10 Januari 2009
akses
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=147727, akses 10 Januari 2009
LAMPIRAN-LAMPIRAN TERJEMAH BIOGRAFI ULAMA CURRICULUM VITAE
Lampiran I TERJEMAHAN AL-QUR’AN BAB
HAL
I
10
FOOTNOTE 16
I
10
17
II
17
3
II
18
5
II
18
6
TERJEMAHAN Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benarbenar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apaapa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Hai Daud, Sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi,
I
II
19
7
II
23
17
II
28
20
II
28
21
II
28
22
II
31
25
Maka berilah Keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari perhitungan. Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa". Sesungguhnya kami Telah mengutus rasulrasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan Telah kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Kami Telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami dan Telah kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan Hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah, Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami. Hai Daud, Sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, Maka berilah Keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari perhitungan. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar
II
IV
62
2
IV
63
4
IV
67
8
IV
69
9
lagi Maha Melihat. Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali Karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)Nya. dan Hanya kepada Allah kembali (mu). Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang Telah diperintahkan Allah itu[625], niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan
III
Lampiran II
BIOGRAFI ULAMA/SARJANA T.M Hasbi ash-Siddiqi Nama lengkapnya adalah Prof. Dr. T.M Hasbi ash-Siddiqi, ia dilahirkan di Lhoksumawe, Aceh Utara pada tanggal 10 Maret 1904 M, wafat tanggal 9 Desember 1975 di Jakarta, beliau belajar ilmu agama di pondok-pondok pesantren selama 15 tahun, tahun 1927 belajar di sekolah al-Irsyad Aliah Surabaya, tahun 1960-1972 M menjabat sebagai Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tahun 1975 bulan Juni mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Islam bandung dan pada tanggal 29 Oktober 1975 juga mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa IAIN Sunan Kalijaga dalam bidang ilmu syari’ah, beliau termasuk ulama’ besar yang produktif. Abdul Wahhaâb Khallâf Beliau lahir pada bulan maret 1888 di daerah Kufruziyah. Setelah hafal alQuran, beliau belajar di al-Azhar pada tahun 1910. Pada tahun 1915, beliau lulus dari fakultas Hukum Islam Universitas al-Azhar, kemudian diangkat menjadi pengajar di sana. Pada tahun 1920, beliau menduduki jabatan Hakim Mahkamah Syar'iyyah, yang pada akhirnya pada tahun 1931, beliau diangkat menjadi Ketua Mahkamah Syar'iyyah. Pada tahun 1924, beliau ditugaskan menjadi Direktur Departemen Perwakafan. Dan pada tahun 1934, dikukuhkan menjadi Guru besar Fakultas Hukum Islam Universitas al-Azhar, Kairo. Karya-karya beliau diantaranya, Ilmu Us}u>l Fiqh, Mas}a>dir at-tasyri>' fi>ma> la> nassa fi>hi, dan lain. Beliau wafat pada tanggal 20 Januari 1956. M.Quraisy Shihab. Ia adalah seorang pemikir Kontemporer Indonesia yang Master dan Doktornya ia dapatkan dari Kairo dengan kajian al-Quran dan Hadis. Beliau telah menulis sejumlah buku dan sejumlah artikel khususnya di bidang tafsir dan masalah-masalah sosial keagamaan. Ia pernah menjadi Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Duta Besar di Sudi Arabia sejak tahun 1999.
Abdul Aziz Lahir di Bojonegoro, lulusan Fakultas Sosiologi Politik Pasca Sarjana Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya ini kini menjabat sebagai Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Rembang sampai sekarang. Beliau juga pernah terlibat dalam program “pendidikan politik rakyat” menjelang pemilu 1999 dan 2004. Al-Mawardi Nama lengkap al-Mawardi adalah Abu Hasan Ali Ibn Habib al-Mawardi AlBashri, yang hidup antara 364-450 H atau 975- 1059 M. Dia adalah pemikir
Islam yang terkenal pada dinasti Abbasiyah. Setelah berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya, akhirnya dia menetap di Bagdad, dan mendapat kedudukan yang terhormat pada kekhalifahan Qadir. Al-Mawardi tergolong penulis yang produktif. Cukup banyak karya tulisnya dalam berbagai cabang ilmu, dari ilmu bahasa, tafsir, fiqh dan ketatanegaraan. Salah satu buku yang terkenak di Indonesia adalah Adab al-Dunya wa al-Din (Tata Krama Kehidupan Duniawi dan Agamawi). Selain itu empat karya tulis dalam bidang politik, diantaranya: alAhkam al-sulthaniyyah dan Qawanin al-Wuzarah, Siyasah al-Malik.
CURRICULUM VITAE
Nama
: Muhammad Saifudin
NIM
: 03370275
Fakultas
: Syari’ah
Tempat/Tgl. Lahir
: Jepara, 4 Februari 1984
Alamat
: Troso Rt. 03/ Rw. 01 Pecangaan Jepara
Nama Ayah
: H. Masrukin
Nama Ibu
: Masmirah
Alamat
: Troso Rt. 03/ Rw. 01 Pecangaan Jepara
Riwayat Pendidikan 1. Taman Kanak-kanak Mathli’ul Huda Troso (lulus tahun 1989) 2. Madrasah Ibtida’iyah Matholi’ul Huda Troso (lulus tahun 1996) 3. Madrasah Tsanawiyah Matholi’ul Huda Troso (lulus tahun 1999) 4. Madrasah Aliyah Keagamaan Walisongo Pecangaan (lulus tahun 2003) 5. Masuk IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2003
Pengalaman Organisasi: 1. Sekretaris Mahasiswa Sunan Kalijaga Jogjakarta Jepara (MASKARA) tahun 2004 2. Ketua Mahasiswa Sunan Kalijaga Jogjakarta Jepara (MASKARA) tahun 2005 3. Anggota Seksi Pengembangan Intelektual BEM-JS tahun 2006
VI