KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Hasil Penelitian Bidang Pemasaran
PENGARUH BRAND IMAGE NOKIA TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DENGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oleh: Hendri Prasetyo ABSTRACT This research is survey method. The target population in this study are consumer users in the Faculty of Economics Nokia UNS. Samples taken as 100. Sampling technique used was non-probability sampling with a purposive sampling method. Data analysis methods used in this study using linear regression test. Hypothesis testing is done by using the software SPSS for windows version 16. To determine the effect of variable - the variable to the satisfaction of brand image, brand image of loyalty, and brand image, satisfaction, loyalty to consumer behavior. For the t test demonstrate the value of 6.632 barand image affect satisfaction. brand image affects loyalty 4, 952. While the brand image, satisfaction, loyalty, influence consumer behavior Brand image calculated t value of 2.753 with a significant value of 0.07 <0.01, t value of 4.997 calculated consumer satisfaction with a significant value of 0.000 <0.05, t count value of Loyalty consumer at a significant value of 1.900 with 0.061 <0.1. F test indicates the value of 44.475. detriminasi coefficient (adjuted R Square) of 0.579, which means the variation of the three independent variables brand image, customer satisfaction, customer loyalty is able to explain 57.9% variation in the variable Y. So very good regression model, while the remaining 42.1% is explained by other factors. For further research on brand image can be considered to reproduce the respondents. Also consider other factors that may affect satisfaction, loyalty and consumer behavior. Keywords: Brand image, customer satisfaction, customer loyalty, consumer behavior. PENDAHULUAN Sekarang ini perkembangan teknologi
Kondisi yang demikian terjadi pada
sangat cepat, hal ini menuntut konsumen
produk hand phone merek Nokia yang
untuk mengikuti perkembangan teknologi
mempunyai pangsa pasar yang begitu
yanag ada, terutama teknologi komunikasi.
besar di masyarakat sekita kita,Nokia
Telepon gengam (handphone) atau ponsel
dengan brand image yang sangat kuat di
yang
yang
pasar hand phone lokal, Nokia sebagai
istimewa karena hanya kalangan tertentu
salah satu merek produk hand phone
yang bisa menikmati, berkembangnya
termasuk dalam daftar merek produk hand
jaman setiap orang mampu memilkinya.
phone yang mempunyai nama kuat di pasar
dahulu
menjadi
sesuatu
lokal (Majalah SWA edisi april 2006).
3
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Sebagian masyarakat lokal menggunakan
Menurut
Setyaningsih
dan
merek hand phone Nokia karena adanya
Darmawan (2004) Melalui brand image
keunggulan
sebuah
dari
kualitas
produknya.
perusahaan
dapat
Kekuatan merek yang melekat sesuai
mengkomunikasikan ide-ide dan pesan-
dengan
yang
pesan yang mendalam pada konsumen
pendukung
melalui produk yang dihasilkannya. Brand
produk Nokia dapat menguasai pasar
image dari hand phone Nokia di pasar
lokal.
lokal
segala
atribut
menyertainya
produk
menjadikan
Nokia
terdapat
berbagai
keunggulan seperti harga, purna jual,
mendapatkan
fasilitas, model, kemudahan, pelayanan
brand image yang kuat di masyarakat.
servis dan suku cadang komponen, mampu
Nokia
mendukung brand image dari hand phone
yang
salah
karena
satu
produsen
merupakan
kuat
berhasil
memproduksi
berkualitas
tinggi,
handphone
selain
merupakan
produsen
berinovasi
pada
itu
juga
Nokia. Brand image hand phone Nokia di
yang
selalu
pasar lokal mampu mendorong perilaku
produk
yang
konsumen untuk membeli produk Nokia
dihasilkannya.
(Setyaningsih dan Darmawan, 2004).
Kesuksesan brand image yang ada
penciptaan
suatu
brand
image
pada produk hand phone Nokia dapat
merupakan salah satu strategi pemasaran
menempatkan konsumen sesuai dengan
yang penting dan perlu ditangani secara
konsekuensi perusahaan yang diberikan
serius. Brand image dapat menciptakan
atas segala keunggulan yang terdapat pada
sebuah
produk hand phone Nokia.
konsumen dengan merek yang berupa
Selain itu brand image mampu menimbulkan
berbagai
asosiasi
hubungan
sentimen
antara
kepercayaan maupun rasa suka (Nicolino,
yang
2004). Oleh karena itu brand image yang
diharapkan oleh konsumen. Durianto, dkk
dibangun haruslah citra yang positif sesuai
(2004) menyebutkan berbagai asosiasi
dengan harapan konsumen. Sebab citra
yang ditimbulkan oleh merek yang saling
yang positif cenderung lebih diterima
berhubungan akan menimbulkan suatu
konsumen.
rangkaian yang disebut sebagai citra
mengatakan bahwa semakin positif sikap
merek. Pada dasarnya citra menunjukkan
seseorang terhadap suatu produk atau
cara konsumen memikirkan sebuah merek
merek, maka semakin tinggi pula tingkat
dan perasaan yang dibangun merek ketika
pembelian konsumen terhadap produk atau
konsumen memikirkannya. (Hribar,2007)
merek tersebut.
4
Selain
itu
Seock
(2003)
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Permasalahan yang ingin diteliti
Kepuasaan Konsumen ( Customer
dalam penulisan ini berkaitan dengan:
Satisfaction)
1.
Apakah brand image berpengaruh
Menurut Kotler (2000:46), menerangkan
positif terhadap perilaku konsumen?
bahwa
Apakah brand image berpengaruh
perasaan senang atau kecewa seseorang
positif terhadap kepuasan konsumen?
yang berasal dari perbandingan antara
Apakah brand image berpengaruh
kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu
positif terhadap loyalitas konsumen?
produk dan harapan-harapannya.
2. 3. 4.
5.
Apakah
kepuasan
Kepuasan
Dengan
konsumen
konsumen
adalah
demikian
Tingkat
mempunyai pengaruh positif terhadap
kepuasan
perilaku konsumen
perbedaan antara kinerja yang dirasakan
Apakah
merupakan
fungsi
dari
konsumen
dengan harapan. Apabila kinerja di bawah
mempunyai pengaruh positif terhadap
harapan, maka konsumen akan kecewa.
perilaku konsumen?
Bila
loyalitas
kinerja
sesuai
dengan
harapan,
konsumen
dapat
konsumen akan puas. Kepuasan
TINJAUAN PUSTAKA
dibangun melalui kualitas pelayanan, dan
Citra Merek (Brand Image) Adapun pengertian Brand Image
nilai yang terdapat dalam inti pelayanan
adalah (Kotler, 2000:338)“Pada mulanya
tersebut.
konsumen mengembangkan sekumpulan
diperoleh dari persepsi konsumen terhadap
keyakinan merek tentang dimana posisi
produk yang diterima, sedangkan nilai dari
setiap merek dalam masing-masing atribut.
keseluruhan jumlah total yang ditangkap
Kumpulan dari keyakinan atas suatu merek
konsumen sebagai hal yang bermutu
tersebut akan membentuk Brand Image
(Kotler, 2000: 72). Berarti bahwa kualitas
(Citra Merek).
yang baik berdasarkan persepsi konsumen
Dengan demikian keyakinan pada merek
dan nilai suatu barang yang dilihat oleh
tergantung
perilaku
konsumen.
mengembangkan
keyakinan
dalam konsumen
H2:
Kualitas
pelayanan
brand image berpengaruh positif
secara konsisten.
terhadap
H1 : Terdapat pengaruh positif yang
Mahasiswa Ekonomi UNS
dirasakan
konsumen
dapat
kepuasan
konsumen
terhadap
produk nokia yang diyakini oleh
Loyalitas Konsumen
mahasiswa UNS.
Richins (1983) konsumen yang loyal 5
umumnya
akan
melanjutkan
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
pembelian
merek
walaupun
(consumer behavior) adalah kegiatan-
dihadapkan pada banyak alternative merek
kegiatan individu yang secara langsung
produk
terlibat
pesaing
karakteristik
jasa
tersebut yang yang
menawarkan lebih
unggul
dalam
mendapatkan
dan
mempergunakan barang-barang dan jasa-
dipandang dari berbagai sudut atributnya.
jasa
Bila banyak konsumen dari suatu merek
pengambilan keputusan pada persiapan
masuk dalam kategori ini berarti merek
dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
tersebut memiliki brand equity yang kuat.
Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran
Kotler (2000: 135) Indikator yang dapat
digunakan
loyalitas
dalam
diantaranya
keinginan
untuk
tetap
didalamnya
mengenai
perilaku
konsumen,
dengan memahami perilaku konsumen
mengunakan
perusahaan dapat merancang apa saja yang diinginkan konsumen.
menggunakan produk lain. Ketiga,Tidak
H4:
produk
karena
pertama,
produk. kedua yaitu tidak mau berganti menggunakan
proses
perlu didukung pemahaman yang baik
pengukuran
yaitu:
tersebut
lain.
Keempat,
kepuasan
mempunyai
konsumen
pengaruh positif terhadap perilaku
adanya keinginan untuk membeli produk
konsumen
dengan merek yang sama.Kelima, mulai mau mereferensikan keunggulan produk
Loyalitas konsumen dan perilaku
kepada orang lain.
konsumen
Richins (1983) konsumenn yang loyal
umumnya
pembelian
merek
akan
Kotler (1997) menerangkan bahwa
melanjutkan
tersebut
keputusan konsumen dalam pembelian
walaupun
selain
dipengaruhi
oleh
karakteristik
dihadapkan pada banyak alternative merek
konsumen,
produk
rangsangan perusahaan yang mencakup
pesaing
karakteristik
jasa
yang yang
menawarkan lebih
unggul
produk,
dapat
harga,
dipandang dari berbagai sudut atributnya
Variabel-variabel
H3: brand image berpengaruh positif
mempengaruhi
terhadap
loyalitas
konsumen
pembelian
mahasiswa UNS
dipengaruhi
tempat
dan
diatas proses
sehingga
oleh
promosi. saling keputusan
menghasilkan
keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan
kepuasan konsumen dan perilaku
penyalur,
konsumen
pembelian.
Menurut Handoko
(2000)
Dharmmesta Perilaku
dan
konsumen 6
waktu
pembelian,
jumlah
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Te
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Kepuasan Konsumen
Brand Image
Perilaku Konsumen
Loyalitas
Penelitian yang dilakukan Karsono (2007) untuk
menciptakan
suatu
METODE PENELITIAN
image
Populasi
perusahaan yang
positif
atau
adalah
wilayah
yang
terdiri objek/subjek yang mempengaruhi yang
baik
dapat
kuantitas dan karakteristik tertentu yang
dilakukan
ditetapkan
peneliti
untuk
dipelajari,
dengan membantu pelanggan melihat
kemudian
ditarik
keistimewaan produk melalui cara yang
(Sugiyono,
2000:72).
terbaik, melakukan apa saja yang mungkin
penelitian ini adalah mahasiswa pengguna
untuk menampilkan image positif dari
hand phone Nokia yang ada di Fakultas
perusahaan serta layanan dan
Ekonomi
Universitas
mengembangkan hubungan yang mampu
Surakarta
yang
membuat konsumen merasa diistimewakan
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dan dihargai secara pribadi
dilakukan di kampus Universitas Surakarta
H5:
loyalitas konsumen mempunyai
dengan menggunakan teknik sampling non
pengaruh positif terhadap perilaku
probability sampling. Sampel ditentukan
konsumen?
dengan metode purposive sampling. Dari 100
kuesioner
kesimpulannya Populasi
Sebelas
jumlah
yang
tidak
dalam
Maret tentu.
didistribusikan,
kuesioner yang kembali sebanyak 98 (98,0%) dan terdapat 2 kuesioner yang
7
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
tidak terisi lengkap, sehingga yang bisa
membandingkan nilai r
dilakukan analisis terdapat sebanyak 96
Dengan jumlah responden sebanyak n=98
(96,0%) responden.
dan tingkat signifikasi 5% semua bukti
Metode
analisis
data
hitung
dengan r
tabel.
yang
kuesioner dinyatakan valid. demikian juga
digunakan meliputi uji intrumen penelitian
hasil reliabilitas semua nilai cronbach
yaitu uji validitas dan uji reliabilitas serta
alpha datas 0,6 artinya reliabilitas diterima.
pengujian hipotesis yang meliputi uji asumsi
klasik
heteroskedasitas,
(
normalitas,
autokorelasi
Uji Asumsi Klasik
dan
Multikolinieritas Dalam
multikolinier), multiple linier regression,
penelitian
ini
untuk
uji t, uji F dan R², serta path analysis
mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas
sebagai
dilihat dari nilai tolerance dan VIF
bagian
analisis
regresi
(variance inflantion factor) tidak lebih dari
berganda(Ghozali, 2005)
10 maka tidak terjadi multikolinier. Dari PEMBAHASAN DAN HASIL
perhitungan regresi dengan menggunakan
Deskripsi Responden
SPSS menunjukkan bahwa untuk semua
deskrupsi responden berdasarkan
variabel nilainya antara 1,490 s/d 2,163
usia menunjukkan bahwa mahasiswa UNS
artinya model regresi dapat dikatakan tidak
paling banyak (34,4%) berusia 21 sampai
terdapat problem multikolinieritas.
25 tahun dan (24,0%) berusia 26 sampai
Heterokedastisitas Pengujian
30 tahun. Responden berdasarkan jenis
ini
bertujuan
untuk
perempuan
mengetahui adakah kesalahan pengganggu
sebesar 52 responden(54,2%) sedangkan
memiliki varians yang sama atau tidak.
laki-laki sebanyak 44 responden (45,8%).
Salah
berdasarkan
heteroskedastisitas
kelamin
didominasi
tingkat
oleh
pendidikan
yang
satu
langkah
untuk
adalah
menguji
dengan
Uji
paling banyak pendidikan S1 merupakan
Glejser. Kriteria yang dipergunakan yaitu
responden yang paling banyak yaitu 69,8%
jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05,
serta dengan tingkat pemakaian hand
maka gangguan adalah homogen atau tidak
phone merek Nokia lebih dari 3 kali
terjadi
merupakan
probabilitas
responden
paling
banyak
heteroskedastisitas. (sig)
dari
nilai
masing-masing
(64,6%).
variabel independen dalam penelitian ini
Uji Validitas dan Reliabilitas
lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat
Pengujian validitas menggunakan
dikatakan bahwa model persamaan regresi
teknik one shot methods yaitu dengan 8
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
dalam penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Berdasarkan
haasil
perhitungan
pada tabel 1 diperoleh nilai Z hitung
Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk
sebesar 1,210 dengan nilai probabilitas
melihat apakah dalam model regresi terjadi
sebesar 0,107 atau lebih besar dari dari
keadaan dimana ada korelasi diantara
0,05. Hal itu menunjukkan bahwa residual
variabel gangguan sehingga penaksiran
dari persamaan regresi dalam penelitian ini
tidak lagi efisien. Dalam menguji ada
berdistribusi normal.
tidaknya masalah autokorelasi digunakan
Analisis Jalur
Run Test terhadap nilai residual.
Penelitian ini dilakukan dengan Analisis uji
jalur, dimana merupakan perluasan dari
diperoleh nilai Z = 0,821 dengan nilai
analisis regresi linier berganda, atau
probabilitas (asymp. Sig) = 0,412. Oleh
analisis jalur adalah penggunaan analisis
karena nilai probabilitas > 0,05 berarti
regresi
nilai
kausalitas antar variabel
Berdasarkan
Z
tidak
menunjukkan
hasil
hasil
bermakna
bahwa
hal
pada
itu
untuk Analisis
model
menaksirkan jalur
hubungan
(Path
Analysis)
persamaan regresi tidak terdapat masalah
dalam penelitian ini dapat diketahui dari
autokorelasi.
hasil analisis nilai koefisien beta yang
Normalitas
disusun sebagai berikut:
Uji normalitas bertujuan apakah residual mempunyai distribusi normal ataukah
tidak.
Dalam
menguji
Tabel 2
ada
Penguji Koefisien Path Analysis
tidaknya masalah normalitas digunakan uji
Pengaruh
Koefisien Beta
t
langsung
Standardized
hitung
BI thd KEP
0,565
6,632
0,000
BI thd LY
0,455
4,952
0,000
BI thd P
0,224
2,753
0,007
Unstandarized
KEP thd P
0,489
4,997
0,000
residual
LY thd P
0,172
1,900
0,007
Kolmogorov Smirnov. Tabel 1 Hasil uji normalitas Keterangan Nilai Z hitung
1.210
Asymp. sig
0.107
Sig.
Keterangan *= signifikansi pada taraf 5% ( p < 0,05).
Gambar 2 Analysis jalur 9
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
KEP
0,565
0,489 0,224
BI
0,445
Nilai
koefisien
penelitian
ini
0,172
LY
determinasi diperoleh
P
e1 persamaan 3:
dalam
melalui
e1
e1 = 1 − R 2
persamaan pertama
= 1 − 0,198 = 0,829
e1 = 1 − R12
Error
= 1 − 0 ,312 = 0 ,829
ketiga
dalam
persamaan
menunjukan sebesar 0,648, hasil ini
Error pertama dalam persamaan
menunjukan bahwa tingkat kesalahan yang
menunjukan sebesar 0,829, hasil ini
di hasilkan dalam persamaan pertama
menunjukan bahwa tingkat kesalahan yang
sebesar 0,648.
di hasilkan dalam persamaan pertama sebesar 0,829.
Pengaruh langsung, tidak langsung dan
Nilai koefisien determinasi total
pengaruh total
dalam penelitian ini di peroleh melalui e1
Pengaruh langsung
persamaan 2:
Pengaruh Brand image terhadap Perilaku konsumen = 0,224.
e1 = 1 − R 2 = 1 − 0 ,579
Pengaruh tidak langsung
= 0 ,648
Pengaruh Brand image terhadap Perilaku
Error
kedua
dalam
persamaan
konsumen melalui kepuasan konsumen
menunjukan sebesar 0,648, hasil ini
sebagai variabel mediasi intervening =
menunjukan bahwa tingkat kesalahan yang
0,565
di hasilkan dalam persamaan pertama
× 0,489 = 0,276285
sebesar 0,648.
Pengaruh Brand image terhadap Perilaku
10
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
konsumen melalui Loyalitas konsumen
konsumen
sebagai variabel mediasi intervening=
intervening sebesar 0,07826.Pengaruh total
0,455
sebagai
variabel
= 0,276285 + 0,07826 + 0,224 = 0,578545
× 0,172 = 0,07826
Pengujian Hipotesis
Pengaruh total
Pengaruh
Menunjukkan pengaruh total dari
Terhadap Kepuasan konsumen.
penjumlahan
mediasi
Pengaruh
terhadap
Perilaku
kepuasan
konsumen
Variabel
Brand
Image
image
Hasil regresi dalam penelitian ini
konsumen
melalui
adalah nilai uji t, uji F dan koefisien
sebagai
variabel
determinasi dapat dilihat dalam tabel –
Brand
mediasi intervening sebesar 0,276285
tabel berikut:
dengan Pengaruh Brand image terhadap Perilaku
konsumen
melalui
Loyalitas
Tabel 3. Ringkasan hasil analisis regresi linier dengan variabel brand image dengan variabel dependen kepuasan konsumen Variabel bebas/
Variabel Dependen = kepuasan konsumen
Parmenter
Unstandardized Coefficients B
Standar
Standardized
Error
Coefficients B
Konstanta
10,824
1,498
Brand image
0,597
0,090
R squre
: 0,319
Adj. Rsquare
:0,312
F hitung
:43,989
Sig. F
:0,000
0,565
t
Sig
7,228
0.000
6,632
0,000
Tabel 4.Ringkasan hasil analisis regresi linier dengan variabel brand image dengan variabel dependen loyalitas konsumen Variabel bebas/
Variabel Dependen = loyalitas konsumen
Parmenter
Unstandardized
Standar
Standardized
Coefficients B
Error
Coefficients B
Konstanta
11,578
1,709
Brand image
0,508
0,103
R squre
: 0,207
Adj. Rsquare
:0,198
F hitung
:24,518
Sig. F
:0,000
0,455
t
Sig
6,774
0.000
4,952
0,000
determinasi (adjuted R Square) sebesar Dari tabel 3 Hasil regresi dalam penelitian
0,312 yang berati bahwa 31,2% kepuasan
ini adalah nilai Uji t, uji F dan koefisien
konsumen dapat di jelaskan atau di
11
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
pengaruhi oleh faktor brand image. sisanya
akan
68,8% di jelaskan oleh faktor lain.
pengguna hand phone Nokia.
memiliki
kepuasan
konsumen
Penelitian yang dilakukan oleh Dari uji t = 6,632 (signifikan pada a =
Reynolds dan Beatty (1999) Carpenter dan
0,05) dan uji F = 43,989 (signifikan pada
Fairhurst (2005) menunjukkan bahwa
α = 0,01). Hasil penelitian ini bahwa brand
konsumen lebih puas dengan penjual
image
ketika merasakan manfaat sosial dan
berpengaruh
positif
terhadap
kepuasan konsumen, ini menunjukkan
fungsional
bahwa semakin baik brand image yang di
mengidentifikasi
berikan oleh Nokia, maka konsumen akan
membeli seperti yang diinginkan oleh
semakin puas menggunakan hand phone
konsumen: manfaat utilitarian dan hedonis
Nokia.
dalam kontek pembelian ritel bermerek. Hasil penelitian ini menunjukkan
Mereka
yang
tinggi. dua
menemukan
Selain
jenis
bahwa
itu,
manfaat
kedua
bahwa brand image berpengaruh positif
utilitarian dan hedonik memiliki pengaruh
dan
positif pada kepuasan konssumen.
signifikan
konsumen.
Ini
terhadap
kepuasan
menunjukkan
bahwa
semakin baik brand image yang diberikan
Tabel 5. Ringkasan hasil analis regresi linier dengan variabel brand image, kepuasan konsumen, loyalitas konsumen dengan variabel dependen perilaku konsumen Keterangan
Standardized
T
Sig
coefisien beta Brand image
0.224
2.753***
0.007
Kepuasan
0.489
4.997**
0.000
0.172
1.900*
0.061
konsumen Loyalitas konsumen Keterangan: *
= significansi pada taraf 10% ( p<0,1)
**
= significansi pada taraf 5% ( p<0,05)
*** = significansi pada taraf 1% (p<0,01)
Hasil regresi dalam penelitian ini adalah nilai uji t, uji F dan koefisien determinasi dapat dilihat dalam tabel 4, Pengaruh
Variabel
Brand
Hasil regresi dalam penelitian ini adalah
Image
nilai Uji t, uji F dan koefisien determinasi
Terhadap loyalitas konsumen.
12
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
(adjuted R Square) sebesar 0,198, yang
regresi sangat baik, sedangkan sisanya
berarti bahwa 19,8% loyalitas konsumen
42,1% dijelaskan oleh faktor lain.
dapat di jelaskan atau di pengaruhi oleh
Hasil Uji F persamaan regresi
faktor brand image. Sedangkan sisanya
menunjukkan
80,2% di jelaskan oleh faktor lain.
Kepuasan konsumen, Loyalitas konsumen
bahwa
Brand
image,
Dari uji t = 4,952 (signifikan pada
mempunyai nilai F hitung sebesar 44,475
α = 0,05) dan uji F = 24,518 (signifikan
dengan nilai signifikan sebesar 0,000 <
pada a = 0,01). Hasil penelitian ini
0,05 sehingga secara simultan variabel
menujukkan
bahwa
brand
berpengaruh
positif
terhadap
loyalitas
brand dan
image signifikan
konsumen,
image,
Kepuasan
konsumen,
Loyalitas konsumen berpengaruh positif
ini
dan
menunjukkan bahwa semakin baik brand
signifikan
terhadap
Perilaku
konsumen.
image yang di berikan oleh Nokia, maka
Dari uji t
nilai t hitung Brand
konsumen akan semakin loyal dan tetap
image
menggunakan hand phone Nokia.
signifikan sebesar 0,07 < 0,01, nilai t
Penelitian yang dilakukan oleh Karsono
hitung Kepuasan konsumen sebesar 4,997
(2007)
loyalitas
dengan nilai signifikan sebesar 0,000 <
konsumen sebetulnya berasal dari loyalitas
0,05, nilai t hitung Loyalitas konsumen
merek
sebesar 1,900 dengan nilai signifikan
menunjukkan yang
bahwa
mencerminkan
loyalitas
konsumen pada merek tertentu. Pengaruh Kepuasan
Variabel
2,753
dengan
nilai
sebesar 0,061 < 0,1.
Brand
Melihat ketiga hasil uji diatas
Image,
,
loyalitas
menunjukkan
Terhadap
Perilaku
konsumen dapat dijelaskan oleh variasi
konsumen
konsumen
sebesar
57,9%
dari
perilaku
Brand Image, variasi Kepuasan konsumen,
konsumen. Hasil regresi dalam penelitian ini
variasi Loyalitas konsumen. Nilai F hitung
adalah nilai uji t, uji F dan koefisien
sebesar 44,475 dengan nilai signifikan
determinasi dapat dilihat dalam tabel 5,
0,000 dapat dikatakan bahwa variabel
Hasil regresi dalam penelitian ini adalah
Brand
nilai Uji t, uji F dan koefisien determinasi
Loyalitas konsumen secara bersama sama
(adjuted R Square) sebesar 0,579, yang
berpengaruh terhadap Perilaku konsumen.
berarti variasi tiga variabel independent
Dengan
Brand
konsumen,
menyatakan Apakah loyalitas konsumen
Loyalitas konsumen mampu menjelaskan
mempunyai pengaruh positif terhadap
57,9% variasi variabel Y. Jadi model
Perilaku konsumen
image,
Kepuasan
13
image,
Kepuasan
demikian
hipotesis
konsumen,
5
yang
diterima. Hal ini
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
menjelaskan semakin tinggi brand image
image yang diberikan oleh hand phone
dengan tingkat kepuasan dan loyalitas
Nokia, maka kepuasan konsumen
maka semakin tinggi perilaku konsumen,
hand phone Nokia juga akan semakin
Karena Nokia memilki style hand phone
meningkat.
dan kecanggihan untuk komunikasi yang
komitmen
dibutuhkan oleh mahasiswa Universitas
brand
Negeri Surakarta Fakultas Ekonomi.
kepuasan konsumen terhadap produk
Hal yang
image
ini
dikarenakan
dibentuk akan
melalui
menciptakan
yang dihasilkan. 3. Brand
PENUTUP
image
mempunyai
Kesimpulan
secara
pengaruh
langsung positif
dan
Berdasarkan hasil analisis data
signifikan
penelitian tentang pengaruh brand image,
konsumen
kepuasan konsumen, loyalitas konsumen
Nokia. Hal ini ditunjukkan dengan
terhadap perilaku konsumen pengguna
nilai p < 0,05. Semakin tinggi Brand
hand phone Nokia didapatkan beberapa
image yang diberikan oleh hand phone
kesimpulan sebagai berikut:
Nokia,
1. Brand
image
secara
langsung
terhadap pengguna
maka
loyalitas hand
loyalitas
phone
konsumen
hand phone Nokia juga akan semakin
mempunyai pengaruh positif terhadap
meningkat
perilaku konsumen hand phone Nokia.
merupakan identitas dari produk yang
Hal ini ditunjukkan dengan nilai p <
kuat dalam benak konsumen akan
0,01. Semakin tinggi Brand image
mampu memberikan persepsi tertentu
yang diberikan oleh hand phone
terhadap
Nokia, maka perilaku konsumen hand
mempengaruhi
phone Nokia juga akan semakin
loyalitas konsumen dalam menetapkan
meningkat. Berarti semakin tinggi
pembelian.
Brand image yang diberikan dari
yang
dalam
keputusan
atau
4. Kepuasan konsumen secara langsung mempunyai
akan menciptakan perilaku konsumen
signifikan
terhadap produk-produk Nokia.
konsumen
pengaruh
positif
terhadap pengguna
dan
perilaku hand
phone
langsung
Nokia. Hal ini ditunjukkan dengan
mempunyai pengaruh positif terhadap
nilai p < 0,05. Semakin kepuasan
kepuasan
konsumen yang diberikan oleh hand
image
secara
image
konsumen
produk–produk yang dihasilkannya
2. Brand
Brand
konsumen
hand
phone
Nokia. Hal ini ditunjukkan dengan
phone
nilai p < 0,05. Semakin tinggi Brand
konsumen hand phone Nokia juga 14
Nokia,
maka
perilaku
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
akan semakin meningkat. Kepuasan
dilakukan dengan fokus meningkatkan
yang
loyalitas. Perusahaan harus senantiasa
terbentuk
dari
terpenuhnya
harapan-harapan konsumen terhadap
menjaga
produk yang dihasilkan akan dapat
mendukung
mempengaruhi keputusan pembelian.
produknya dalam jangka panjang, dan
5. Loyalitas konsumen secara langsung mempunyai signifikan konsumen
pengaruh
positif
terhadap pengguna
untuk
perusahaan
terus dan
secara sukarela merekomendasikan
dan
produk hand phone Nokia ke orang
perilaku hand
konsumen
lain.
phone
3. Untuk dapat meningkatkan perilaku
Nokia. Hal ini ditunjukkan nilai t
konsumen dalam penggunaan produk,
hitung 1,900 dengan tingkat signifikan
perusahaan selain harus menciptakan
0,061 < α = 0,1.
dan menjaga kepuasan dan loyalitas para konsumennya juga perlu untuk
Saran dan Implikasi
selalu menguatkan brand image yang
1. Untuk dapat meningkatkan kepuasan
lebih baik kepada konsumen.
konsumen,
dibutuhkan
penguatan
brand image yang meliputi perhatian
Keterbatasan Penelitian
terhadap beberapa aspek seperti fungsi
Beberapa
keterbatasan
yang
(function), simbol (symbolic), sosial
terdapat kendala penelitian ini antara lain:
(social), pengalaman (experiental),
pertama , Penelitian hanya berfokus pada
dan
satu variabel bebas yaitu brand image
penampilan
enhances)
pada
(appearance produk
yang
yang dilihat dari aspek fungsi (function),
menunjukkan keunggulan produk dan
simbol
layanan dibandingkan dengan produk
pengalaman (experiental), dan penampilan
lain sehingga mampu meningkatkan
(appearance enhances) dalam menjelaskan
kepuasan
variabel
terikatnya.
banyak
variabel
konsumen
dengan
menggunakan produk tersebut. 2. Mengingat
sosial
(social),
Sedangkan bebas
yang
masih dapat
konsumen
mempengaruhi variabel terikat yang ada
perilaku
dalam penelitian ini. kedua Penelitian ini
konsumen . penting bagi perusahaan
hanya terbatas pada pengguna hand phone
Nokia memahami perilaku konsumen
Nokia yang ada di Fakultas Ekonomi
agar
Universitas
berpengaruh
dapat
loyalitas
(symbolic),
terhadap
mepertahankan
basis
Sebelas
Maret
Surakarta
konsumennya dan tidak pindah ke
karena
hand phone produk lain. Hal ini dapat
mengaplikasikan hand phone dan jumlah 15
mahasiswa
lebih
mudah
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Djarwanto PS. dan Pangestu Subagyo, 2000, Statistik Induktif. BPFE UGM, Yogyakarta. Ellen C. Garbarinodan Mark S. Johnson, 1999, “The Different Roles of Satisfaction, Trust, and Commitment in Customer Relationships”, Journal of Marketing, Vol .63 (April 1999) hal. 70-87. Engel, James F. 2000. Perilaku Konsumen. Jilid III. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Ferdinand, Agusty. 2004. Manajemen Pemasaran. Semarang: BP Undip. Gordon Fullerton angShirly Taylor, 2002, “Mediating, Interaction and nonlinear effects in service quality and satisfaction with service research’, Canadian journal of administrative science. Husein, Umar. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Imam Ghozali, 2006, Aplikasi Analisis Multivariance Dengan Program SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang. Karsono. 2007, “Peran Variabel Citra Perusahaan, Kepercayaan Dan Biaya Perpindahan Yang Memediasi Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan”,Jurnal bisnis dan manajemen Vol. 7 No. 1 , 2007, hal. 93 - 110 Kevin T. Higgins, 1998, “The Value of Customer Value Analysis: Customer Value Analysis Becomes The Starting Point in Marketing Research”, Journal Marketing Research, Vol. Winter 1998 /Spring 1999. Kotler, Philip. 1997, Marketing Management; Analysis, Planning, Implementation and control, 9th Edition, Englewood Cliffs, NJ; Prentice Hall, Inc.
mahasiswa yang aktif sangat banyak. Sedangkan konsumen pengguna hand phone Nokia pada dasarnya sangat besar dan luas. Sehingga karaktristik responden yang dilihat dari berbagai karakteristik individual seperti tingkat pendapatan dan pekerjaan dalam penelitian ini tidak terlihat.
Daftar Pustaka Aaker, D. A. (1991). Managing brand equity. Capitalizing on the value of a brand name. New York: The Free Press. Amine,A. (1998). Consumers’ true brand loyalty: The central role of commitment. Journal of Strategic Marketing, 6(4), hal. 305–319. Anderson, E.W.,dan Sullivan,M.W.(1993).The antecedents and consequences of customer satisfaction for firms. Marketing Science, 12(2), hal. 125– 143. Aydin, Serkan dan Gokhan Ozer, Natinal Customer Satisfaction indices: an Implementation in the Turkish Mobile Telephone Market, marketing Intelligence Planning, Vol 23, No 5, hal. 486-504. Best, Roger J. 2003. Market Based Management. New Jersey: Prentice Hall Cravens, DW. 2002. Pemasaran Strategis. Jakarta: Erlangga. Darmadi, Durianto. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merk.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Dharmesta, Swasta Basu dan Hani Handoko, 2000, Manajemen pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, Edisi I, Liberty, Yogyakarta.
16
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Kotler,
Philip. 2001. Manajemen Pemasaran Millenium. Jakarta: Prenhallindo. Krisna Wijaya, 2000, Analisis Krisis Perbankan Nasional, Penerbit Harian Kompas, Jakarta. Parasuraman, Valarie Zaithaml, Berry and Leonard, 1985, “A Conceptual Model Of Service Quality and Implication for Future Research’, Journal of Marketing, 49 (Fall) hal. 41-50. Kustadi, Suhandang. 2005. Periklanan: Manajemen, Kiat dan Strategi, Bandung: Nuansa. Lupiyoadi, Rambat. 2004. Manajamen Pemasaran Jasa. Jakarta: LP3EM UI. Mas’ud, Fuad. 2003. Survai Organisasional: Konsep dan Aplikasi. Semarang: BP Undip. Mudrajad Kuncoro, 2001, Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. UPP AMP YKPN, Jakarta. Oliver, R. L., dan Sarbo, W. S. (1988). Response determinants in satisfaction judgments. Journal of Consumer Research, 14(4), hal. 495–507. Seyhmus Baloglu, 2002, Dimention of customerloyalty, Cernell University, Refereed article.Vikas Mittal and Wagner .A. Kamakura, 2001, “Repurchase Intent, and Repurchase Behavior: Investigating The Moderating Effect Of Customer Characteristics”, Journal Of Marketing Research, Vol. XXXVIII February, hal. 131-142. Singarimbun, Masri. 2001. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3S. Singgih Santoso, 2000, SPSS Versi 12, Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Alex Media Komputindo, Jakarta.
17