KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Semester III Universitas Pamulang, Tangerang Selatan) Oleh : Maswarni ABSTRAK Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan membaca, menulis dan berhitung yang merupakan ketrampilan kata dan angka yang menjadi fokus di pendidikan formal (sekolah) dan sesungguhnya mengarahkan seseorang untuk mencapai sukses dibidang akademis. Tetapi definisi keberhasilan hidup tidak hanya itu saja. Pandangan baru yang berkembang mengatakan bahwa ada kecerdasan lain di luar kecerdasan intelektual (IQ) seperti bakat, ketajaman sosial, hubungan sosial, kematangan emosi dan lain-lain yang harus dikembangkan juga. Kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan emosional (EQ). penelitian ini untuk mengetahui: 1.Bagaimana tingkat kecerdasan Emosional (X) mahasiswa Universitas Pamulang 2.Bagaimana prestasi Belajar (Y) Mahasiswa Universitas Pamulang. 3. Berapa besar pengaruh kecerdasan Emosional terhadap prestasi belajar Mahasiswa Universitas Pamulang Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatoris (explanatory research) yaitu jenis penelitian yang berupaya menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel melalui pangujian hipotesis. Variabel bebas adalah Kecerdasan emosional (X) dan variabel terikat adalah Prestasi belaja mahasiswa (Y). Penelitian ini merupakan penelitian dengan jumlah sampel 100 (seratus) mahasiswa semester III Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Tehnik pengumpulan data di lakukan melalui tehnik kuesioner dan kepustakaan, yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya data dianalisia secara kuantitatif, dengan teknik analisa deskriptif dan analisa regresi linier sederhana. Berdasarkanhasil perhitungan didapat koefisien korelasi sebesar 0,200 atau ( rxy = 0.200) hal ini menunjukam adanya pengaruh yang lemah antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa. Sedangkan kontribusi variabel X terhadap Y dapat diketahui dengan nilai R2 x 100 % yaitu sebesar (0.200)2 x 100 % atau sebesar 40% yang berarti 40% variabel prestasi mahasiswa(Y) ditentukan oleh kecerdasan emosional(X) sehingga sisanya 60 % dipengaruhi oleh faktor lain.Uji hipotesa dilakukan dengan menggunakan uji t dan hasil penelitian menunjukan
bahwa : dan Dengan demikian, karena lebih besar daripada (2.422 >1,661), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya kecerdasan emosional (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa (Y). Persamaan regresi: Y’ = 1,528 + 0,014 X Kata kunci: Kecerdasan Emosional dan Prestasi Belajar
106
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
ini tidak salah tetapi tidak seratus persen
PENDAHULUAN
bisa dibenarkan.
Pendidikan yang diselenggarakan di
perguruan
tinggi
ditujukan
Terdapat
untuk
seorang
sebagai seorang profesional yang memiliki
meningkatkan
kualitas
harus pada
di
minat dan kemauan belajar mahasiswa, kreatifitas dan sebagainya. Namun
yang
dihasilkan
harus kita perhatikan dalam kaitannya dengan prestasi belajar mahasiswa yaitu
perguruan tinggi tidak mampu membuat
kecerdasan emosional mahasiswa yang
anak didiknya menguasai pengetahuan dan hidup
dengan
bersangkutan. Hal ini disebabkan karena
baik.
kecerdasan emosional ternyata banyak
Mahasiswa terbiasa dengan pola belajar tetapi
tidak
memberikan motivasi kepada personal
memahami
untuk mencari manfaat dan potensi unik
pelajaran tersebut, sehingga mahasiswa
mereka, serta mengaktifkan aspirasi dan
akan cenderung mudah lupa dengan apa
nilai-nilai
yang pernah dipelajari atau kesulitan
mengubahnya
untuk memahami apa yang diajarkan selanjutnya.
Kekhawatiran
Fudyartanta,
K.
(2004.)
juga yaitu
dari
paling apa
yang
dalam, mereka
dalam aktivitas sehari-hari. Emosi berlaku
masih
sebagai sumber
energi,autentisitas dan
semangat manusia yang paling kuat, yang
pada kecerdasan intelektual. Kecerdasan
bisa me mberikan sumber intuitif bagi
intelektual ini diukur dari nilai rapor dan
mahasiswa.
indeks prestasi. Nilai rapor yang baik, indeks prestasi yang tinggi, atau sering juara kelas merupakan tolak ukur dari Tolak
yang
pikirkan menjadi apa yang mereka jalani
di
banyak program pendidikan yang berpusat
kesuksesan seseorang.
ada
satu faktor penting lainnya yang layak dan
oleh
pendidikan , hal ini dikarenakan banyak
menghafal
belajar
ekonomi mahasiswa yang bersangkutan,
sistem
Masih ada kekhawatirkan akan
keterampilan
dalam
kecerdasan spritual (SQ), kondisi sosial
terus
pendidikannya.
ketidakjelasan
mahasiswa
antara lain kecerdasan intelektua (IQ),
menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi
yang
perguruan tinggi. Faktor-faktor tersebut
pengetahuan di bidangnya. Untuk dapat
perguruan
faktor
mempengaruhi prestasi atau keberhasilan
mendidik mahasiswa agar dapat bekerja
maka
banyak
ukur
107
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
yang
A. Rumusan Masalah 1.
dan
bernurani dengan menunjukkan
(X)
bukti empiris mengenai adanya
mahasiswa
Universitas
Bagaimana
prestasi
belajar
(Y)
Bagaimana
pengaruh
keterkaitan
antara
emosional
dengan
kecerdasan prestasi
belajar mahasiswa.
Mahasiswa Universitas Pamulang 3.
cendekia
Bagaimana kecerdasan Emosional
Pamulang 2.
mandiri,
b. Mamfaat praktis
kecerdasan
Emosional terhadap prestasi belajar
Memberikan
dorongan
Mahasiswa Universitas Pamulang.
kepada pihak pengambil kebijakan Pamulang
B. Tujuan dan manfaat Penelitian
tujuan penelitian
hanya
a. Untuk mengetahui kecerdasan mahasiswa
menjunjung
mengetahui
mahasiswa
dengan
kecerdasan
aspect)
prestasi
namun
memikirkan
Pamulang
kecerdasan
mengetahui
belajar
dapat aspek
emosional
mahasiswa.
pengaruh c.
kecerdasan Emosional terhadap prestasi
dan
membekali
belajar mahasiswa Universitas
c. Untuk
proses
intelektual semata (cognitif
Universitas Pamulang b. Untuk
dapat
belajar mengajar yang tidak
ini
adalah:
emosional
agar
menyelaraskan
1. Tujuan penelitia Adapun
Universitas
Kerangka Berfikir Kecerdasan
Mahasiswa
emosional
adalah sebagai kemampuan
Universitas Pamulang
merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan
2. Manfaat Penelitian
daya dan kepekaan rasa
a. Mamfaat teoritis Penelitian ini dapat memperkaya
sebagai
kajian teoritis tentang konsep
informasi,
kecerdasan
pengaruh yang manusiawi.
emosional
dari
mahasiswa dengan memberikan
Lebih
sumbangan rangka
sumber koneksi
lanjut
energi, dan
dijelaskan,
pemikiran
dalam
bahwa kecerdasan emosi
mewujudkan
insan
menuntut seseorang untuk belajar
lulusan Universitas Pamulang 108
mengakui,
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
menghargai perasaan diri
Berdasarkan
berbagai
sendiri dan orang lain serta
uraian di atas, pendapat para ahli
menanggapinya
dan,teori
tepat
dan
dengan menerapkan
dapat
secara efektif energi emosi dalam
kehidupan
yang digambarkan
berpikir
sebagai
relevan, krangka berikut
sehari-
hari
Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Kecerdasan Emosional (EQ) Prestasi Belajar mahasiswa
Indikator
Indikator
1. Keterampilan emosi: a. Kesadaran diri emosi
1.
Sikap Belajar
b. Ekspresi emosi
2.
Disiplin
c. Kesadaran emosi terhadap orang lain
3.
Tanggung jawab
4.
Lingkungan
2. Kecakapan EQ a. Intensionalitas b. Kreativitas c. Ketangguhan 3. Nilai nilai EQ)
Sumber; Yosep dan Iyus. 2005
a. Belas kasihan b. Sudut pandang c. Intuisi 4. Hasil – hasil EQ a. Kesehatan secara umum b. Kwalitas hidup c. Relationship
Gambar 1.1 Skema krangka pemikiran
109
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
II.
3.
LANDASAN TEORI A.
perilaku
yang
bersifat potensial. Ini berarti
Tingkat kecerdasan mahasiswa Belajar
Perubahan
merupakan
bahwa perubahan tingkah
proses yang dilakukan seseorang
laku
dari tidak tahu menjadi tahu, dari
segera nampak pada saat
tidak mengerti menjadi mengerti,
proses
dan
terjadi, tetapi akan nampak
sebagainya,
untuk
memperoleh tingkah laku yang
interaksinya
lingkungannya. beberapa
dan
4.
dengan
Belajar
Perubahan yang
tingkah
merupakan
laku hasil
belajar
berarti bahwa, pengalaman
Wahyuni,
atau latihan dapat memberi kekuatan. Kekuatan
ditandai
dengan
itu
akan memberikan semangat
adanya perubahan tingkah
atau
laku (change behavior). Ini
mengubah tingkah laku.
berarti bahwa, hasil dari
biasa saja. Namun bagi
laku dari tidak tahu menjadi
yang
tahu dan dari tidak terampil
Disebut
berarti
bidang
manusia,
kasus
luarbiasa
karena
ternyata siswa atau mahasiswa
bahwa perubahan tingkah
yang pintar di sekolah ( dengan
laku yang terjadi karena
nilai
belajar untuk waktu tertentu atau
ahli
tersebut tergolong luar biasa .
Perubahan perilaku relative
tetap
menekuni
kecerdasan
menjadi terampil.
akan
dan
adalah dua kasus yang biasa
adanya perubahan tingkah
Ini
untuk
kesuksesan bagi orang awam
dari tingkah laku, yaitu
permanent.
dorongan
Kecerdasan
belajar hanya dapat diamati
2.
sedang
latihan atau pengalaman. Ini
2007), yaitu: 1.
belajar
tidak
Terdapat
ciri-ciri
(Baharuddin
terjadi
dilain kesempatan.
lebih baik secara keseluruhan akibat
yang
yang
tidak
raport bagus
)
atau IPK belum
tentu
menjadi orang yang sukses di
berubah-ubah.
masyarakat. Dengan lain
110
kesuksesan
hidup
kata tidak
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
hanya
ditentukan
oleh
nilai
optimalisasi
raport atau IPK seseorang.
itu.
kecerdasan
kecerdasan
artinya
optimalisasi
seluruh otak.
Menurut Pasiak (2008) Tujuh jenis
Ini
tujuh
yaitu:
Konsep
dan
penerapan
Linguistik, matematika, spasial,
kecerdasan majemuk ini belum
kinestesis, musik, antar pribadi
banyak
dan interpribadi yaitu merupakan
terutama
potensi-potensi
dengan
adalah adanya dukungan ilmiah
kadar yang berbeda – beda
bahwa otak manusia berperan
yang
diketahui.
Namun,
yang patut disyukuri
pada setiap orang. Seseorang
penting
mungkin
dan kesuksesan. Jika selama ini
saja
memiliki
kecerdasan linguistik
yang
dalam
otak manusia belumdipakai
menonjol tetapi dengan kadar
secara utuh,
musik
harus
yang rendah. Seorang
artis mungkin saja memiliki kecerdasan
kinestetis
dan
kecerdasan musik yang tinggi tetapi
dengan
pasti
kesuksesan
dipandang
sebagai
pemakaian
otak
secara
keseluruhan
(whole
brain).
(Pasiak 2008)
kecerdasan B. Kecerdasan Emosional
musik yang rendah. Para politukus
kecerdasan
Dari
memiliki
berbagai
faktor
kecerdasan antarpribadi (people
mempengaruhi
smart)
tetapi
keberhasilan seorang mahasiswa dalam
kecerdasan
belajar di perguruan tinggi. Faktor-
interpribadi (self smart) yang
faktor tersebut antara lain kecerdasan
rendah. Setiap
intelektual, kondisi sosial ekonomi
yang tinggi
bisa jadi dengan
orang
prestasi
yang atau
memiliki tujuh jenis kecerdasan
mahasiswa yang bersangkutan, minat
itu. Masalahnya pendidikan di
dan kemauan belajar mahasiswa dan
Indonesia
cenderung
sebagainya. Namun ada satu faktor
mengoptimalkan satu atau dua
penting lainnya yang layak dan harus
kecerdasan saja. Penghargaan
kita perhatikan dalam
pun masih untuk satu atau dua
dengan prestasi belajar
kaitannya mahasiswa
kecerdasan saja, untuk itu
yaitu kecerdasan emosional mahasiswa
tugas yang paling berat adalah
yang bersangkutan. Hal ini disebabkan
111
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
karena kecerdasan emosional ternyata
dipengaruhi oleh kesadaran akan adanya
lebih banyak memberikan motivasi
tujuan individual dan tujuan lembaga
kepada
mencari
pendidikan yang jelasl. kiliah merupakan
manfaat dan potensi unik mereka, serta
ajang untuk mengkonfirmasi pemahaman
mengaktifkan aspirasi dan nilai-nilai
mahasiswa dalam proses belajar mandiri.
yang paling dalam, mengubahnya dari
Pengendalian proses belajar lebih penting
apa yang mereka pikirkan menjadi apa
daripada hasil atau nilai ujian. Jika proses
yang mereka jalani dalam aktivitas
belajar
sehari-hari. Emosi berlaku sebagai
merupakan konsekuensi logis dari proses
sumber
energi,autentisitasdan
tersebut. Dalam kamus besar Bahasa
semangat manusia yang paling kuat,
Indonesia, belajar memilki arti berusaha
yang bisa memberikan sumber intuitif
memperoleh kepandaian atau ilmu.
personal
untuk
bagi mahasiswa. Howes
Herald
komponen
(1999)
juga tidak terlepas dari stres. Stresor atau
yang
penyebab stres pada mahasiswa dapat
membuat
bersumber dari kehidupan akademiknya,
seseorang menjadi pintar menggunakan emosinya.
Lebih
lanjut
terutama
dijelaskan,
kecerdasan
untuk
dihormati,
emosional
berhasil
penyesuaian
akan
kuliahnya, di
dan
lingkungan
ini
juga
termasuk
kompetensi perkuliahan dan meningkatnya
sendiri dan orang lain
kompleksitas Prestasi belajar
materi perkuliahan
yang
semakin lama semakin sulit. Tuntutan dari
Suwardjono (2004) menyatakan belajar
di
sosial
Tuntutan
mendalam dan lebih utuh tentang diri
bahwa
dan
kampusnya.
menyediakan pemahaman yang lebih
C.
eksternal
kuliah, beban pelajaran, tuntutan orang tua
tersembunyi dan sensasi emosi yang dan
tuntutan
eksternal dapat bersumber dari tugas-tugas
dari perasaan lubuk hati, naluri yang
diakui
dari
tuntutan dari harapannya sendiri. Tuntutan
bahwa emosi manusia berada di wilayah
apabila
nilai
Mahasiswa dalam kegiatannya
dan
mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai
dijalankan dengan baik,
di
tinggi
kemampuan mahasiswa dalam mengikuti
merupakan suatu pilihan srategik dalam
pelajaran (Cooper, R, Kdan A. Sawaf,
mencapai tujuan individual seseorang.
2002).
Semangat,
cara
mahasiswa
terhadap
perguruan
harapan mahasiswa dapat bersumber dari
belajar,
dan
belajar
sikap sangat
112
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
D.
Pengaruh Kecerdasan Emosional
III. METODOLOGI PENELITIAN
terhadap prestasi belajar A. Pemilihan Sampel dan Tingkatan seorang
mahasiswa
mempengaruhi kematangan dalam
akademik dapat
kesadaran seorang
yang
Berdasarkan
Penelitian
dan
mahasiswa
mahasiswa
menginterpretasikan
pengetahuan
Pengumpulan Data
Jurusan
ilmu
ini
adalah
Universitas
Manajemen
pada
Pamulang
semester
III,
diperolehnya.
tahun ajaran 2013/2014 sebanyak
teoriLearning
2000 orang. Sampel yang diambil
bahwa
sebanyak 100 orang secara acak dari
produktivitas berhubungan secara
keseluruhan pupulasi yang berjumlah
positif
2000 orang. Pengambilan populasi ini
Experience,
dikatakan
terhadap
pengalaman
seseorang dalam beraktivitas, dalam
berdasarkan
arti
(2002) yaitu dari sekian banyak cara
semakin
lama
seseorang
menekuni suatu aktivitas maka akan
menetapkan
meningkatkan
melakukan
prestasi
produktivitas
kerja
semakin
mereka.
atau
mahasiswa,
sampel
sampling
dan untuk
jumlahnya besar sampai dengan 1000
atau
atau lebih, dapat digunakan sebesar
semakin tinggi tingkatan akademik seorang
jumlah
Arikunto
penelitian dapat ditolerasi bahwa jika
Dengan
berpengalaman
Suharsini
5% sampai 10% dan dibawah 1000
diasumsikan
ketahanan emosional dan mental
antara 20 sampai dengan
mahasiswa menjadi lebih mapan,
Dengan memperhatikan kemampuan
sehingga mampu untuk memahami
penulis memilih jumlah 100 (seratus)
ilmu
lebih
yaitu 5% dari populasi. Sampel dipilih
baik, sehingga dengan demikian
dengan teknik acak sederhana (simple
maka pengaruh dari kecerdasan
random
emosional terhadap prestasi kerja
pengambilan
karyawan
dengan cara dilotre pada semua
pengetahuan dengan
menjadi
semakin
sampling).
50%.
Pelaksanaan
sampel
dilakukan
populasi untuk mendapatkan sampel
signifikan.
yang obyek
113
representatif. diberi
nomor
Masing-masing urut
sesuai
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
dengan
abjad
nama
atau
hasilnya lebih baik, dalam arti
nomor
lebih
semula. B.
diolah
Penelitian ini merupakan
sekunder.
Data
dikumpulkan
dari penyebaran
Valid berarti instrumen tersebut dapat
kuisioner terhadap mahasiswa.
diukur.
rangka melakukan pengukuran
Intelligensi
(EQ)
mahasiswa
Universitas
Pamulang
variabel
ini.
data,
yang
diukur
dengan
standarar
D.
menggunakan
data
dalam prestasi
ini
E.
penelitian
variabel
dan
variabel
Variabel
penelitian belajar
dependen ini
adalah
mahasiswa,
Definisi Operasional Variabel
Instrumen
digunakan oleh peneliti dalam data
dari
dan Pengukuran Variabel
adalah alat atau fasilitas yang
mengumpulkan
valid
adalah kecerdasan emosional.
Instrumen Penelitian Instrumen
hasil
sedangkan variabel independen
merupakan data sekunder.
C.
terdiri
dependen.
(indeks
IPK
diharapkan
independen
prestasi kumulatif). Berdasarkan sumbernya
pengumpulan
Identifikasi Variabel
adalah
kinerja
IPK
dalam
dan
instrumen dalam penelitian ini
peserta didiknya yaitu dengan menggunakan
valid
Variabel yang digunakan sebagai
yang
mengevaluasi
menggunkan
yang
maka
hendak
dan realibel.
dilakukan oleh perguruan tinggi dalam
yang
penelitian akan menjadi
mahasiswa
penilaian
untuk
Dengan
realibel
Sedangkan
prestasi
apa
instrumen
dijadikan sebagai sampel dalam penelitian
digunakan
mengukur
dalam
Emotional
Arikunto,
untuk mendapat data itu valid.
primer
variabel
(Suharsimi
berarti alat ukur yang digunakan
mengunakan data primer dan
terhadap
dan
2002:136). Instrumen yang valid
penelitian survei. Penelitian ini
digunakan
lengkap,
sistematis sehingga lebih mudah
Teknik Pengumpulan data
Kuisioner
cermat,
yang
digunakan dalam penelitian ini
agar
merupakan pengembangan dan
pekerjaannya lebih mudah dan
modifikasi dari 114
instrumen
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
yang
digunakan
dalam
dari belas kasihan, sudut
untuk
pandang,
penelitian
sebelumnya
intuisi,
radius
mengukur
tingkat
kecerdasan
kepercayaan, daya pribadi
emosional
dan
prestasi
dan integritas, bagian IV:
mahasiswa
Hasil-hasil EQ yang terdiri
1.
Kecerdasan Emosional
dari
Kecerdasan
umum,
emosional
adalah
kesehatan
secara
kualitas
hidup,
relationship
kemampuan
quotient
dan
kinerja optimal.
merasakan, memahami, dan
2. Prestasi Belajar Mahasiswa
secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi
Prestasi
sebagai
mahasiswa dalam penelitian
sumber
informasi,
energi,
koneksi,
ini
dan
atau
kinerja
diukur
dengan
pengaruh yang manusiawi.
menggunakan IPK (indeks
Kecerdasan
prestasi
emosional
diukur
kumulatif
akademik)
dengan
mahasiswa
menggunakan EI Map TM
semester
(Yosep dan iyus : 2005)
Ekonomi
yang
Manajemen selama belajar
dikembangkan
melalui
kuisioner
III
Fakultas jurusan
di UniversitasPamulang.
yang
terdiri dari 4 bagian yaitu bagian
I:
Ketrampilan
F.
Emosi yang terdiri dari 3
Penelitian
skala yaitu kesadaran diri
deskriptif
emosi, ekspresi emosi, dan
peneliti
kesadaran emosi terhadap orang
lain,
bagian
yaitu
belaja
ketangguhan,
bermaksud
yaitu mencari
pengaruh
Untuk
permasalahan
konstruktif,
maka
bagian III: Nilai-nilai EQ
analisis
115
prestasi
Universitas menjelaskan
penelitian
digunakan adalah
dan Keyakinan yang terdiri
kecerdasan
terhadap
mahasiswa
Pamulang
hubungan antar pribadi dan ketidakpuasan
bersifat
korelasional,
emosional
intensionalitas,
kreativitas,
ini
hubungan antara dua variabel,
II:
Kecakapan EQ yang terdiri dari
Deskripsi Data
data
ini yang
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
1. Distribusi Frekuensi
peneliti
menggunakan
2.
Pengukuran gejala pusat
metode
statistik
(ukuran rata-rata)
Cronbach Alpha dengan
Pengukuran Penyimpangan
signifikansi
Penyebaran Data
digunakan
Interpretasi Data Penelitian
jika
3.
4.
yang 0,6
nilai
dimana
Cronbach
Alpha dari suatu variabel G. Pengujian
lebih besar dari 0,6 maka
Persyaratan
butir
Analisis 1.
pertanyaan
Uji Kausalitas Data
diajukan
a. Uji Validitas
pengukuran
Uji
validitas
dalam
dalam instrumen
tersebut
memiliki
penelitian ini dilakukan
reliabilitas
dengan
memadai.
menggunakan
yang
yang Sebaliknya,
SPSS Versiu21. Dasar
jika
dari
Alpha dari suatu variabel
pengambilan
keputusan
dari
nilai
Cronbach
lebih kecil dari 0, 6 maka
uji
validitas tersebut adalah:
butir pertanyaan tersebut
1)
tidak realible (Ghozali,
Jika r hitung > r
tabel, maka butir atau
2005:41-42). 2.
variabel tersebut valid. 2)
Uji Normalitas Uji
Jika r hitung < r
Normalitas
tabel, maka butir atau
bertujuan untuk mengetahui
variabel tersebut tidak
apakah data yang diperoleh
valid.
dari
masing-masing
variabel b. Uji Reliabilitas
normal
berdistribusi atau
tidak.
Uji
Pengujian ini dilakukan
normalitas dalam penelitian
untuk
ini menggunakan rumus chi
menguji
konsistensi jawaban dari
kuadrat
responden
melalui
signifikansi 5%. Frekuensi
pertanyaan
yang
yang diharapkan (Sugiyono,
Dalam
2010:107) Apabila harga
diberikan.
pengujian reliabilitas ini, 116
dengan
taraf
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
penelitian
hitung lebih besar dari
dengan
tabel dalam pada taraf
diperoleh
dilakukan
bantuan program
SPSS versi 21.0
signifikansi 5%, maka data yang
ini
tersebar
dalam distribusi normal. Uji normalitas data penelitian
3.
ini
4.
dalam
Uji Homogenitas Pengujian
dilakukan
dengan bantuan program
homogenitas
SPSS versi 21.0
bertujuan
Uji Linearitas
homogenitas varians antara
Uji
linearitas
digunakan
untuk
variabel
untuk
kelompok skor
menguji
Y yang
dikelompokkan berdasarkan
mengetahui apakah variabel
kesamaan
nilai
bebas dan variabel terikat
pengujian
homogenitas
memiliki hubungan linier
varians
atau tidak. Uji linearitas
dengan
dalam
ini
Hipotesis yang diuji adalah:
menggunakan Uji F pada
Ho : Varians pada tiap
taraf
1%
kelompok sama (homogen).
Dengan pedoman jika F
H1 : Varians pada tiap
hitung tuna cocok > F tabel
kelompok tidak sama (tidak
pada taraf signifikansi 1%
homogen).
dengan dk pembilang (k-2)
Adapun kriteria pengujian
dan dk
adalah
penelitian
signifikansi
penyebut
(n-k),
ini uji
X.
dilakukan Barlett.
dengan
regresi
membandingkan
lancar.
signifikansi yang diperoleh
Sebaliknya jika F hitung
dengan taraf signifikansi uji
tuna cocok < F tabel pada
α =0,05 atau α =0,01. Ho
taraf
1%
diterima apabila hasil uji
dengan dk pembilang (k-2)
signifikansi lebih besar atau
dan dk penyebut (n-k) maka
sama
dinyatakan
signifikasi uji 0,05 atau α
maka
dinyatakan
berbentuk
tidak
signifikansi
berbentuk
=0,01.Dari
linear. Uji linearitas dalam
dengan
taraf
taraf
pengujian
homogenitas menggunakan 117
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Oneway
ANOVA
Ho : “Tidak terdapat pengaruh
menggunakan SPSS versi
yang positif dan signifikan
21, diperoleh hasil sebagai
antara
Kecerdasan
berikut:
Emosional
mahasiswa
terhadap H. Pengujian Hipotesis
mahasiswa
Syofian (2010:119)
Siregar mengemukakan
terhadap
dari
rumusannya,
ada
positif dan signifikan antara
hubungan
Kecerdasan
Universitas Pamulang
Hipotesis
nol,
tidak adanya antar
yakni
Untuk
Hipotesis alternatif, yakni
ada
variabel
digunakan
korelasi
Product
rumus Moment.
Rumus yang digunaka adalah
hipotesis yang menyatakan hubungan
mengetahui
tidaknya hubungan antara kedua
hubungan variabel.
adanya
belajar
mahasiswa
hipotesis yang menyatakan
2.
terhadap
prestasi
jenis
hipotesis yaitu: 1.
Emosional
mahasiswa
operasi dua
Universitas
Ha : “Terdapat pengaruh yang
antara dua variabel atau lebih. Ditinjau
belajar
Pamulang
pendapat bahwa hipotesis adalah dugaan
prestasi
sebagai
antar
berikut
:
rumus(Sugiyono, 2007:228)
variabel
Hipotesis
yang
rx1 y =
diajukan
dalam penelitian ini adalah : Terdapat signifikan
pengaruh antara
emosional
yang
jika r hitung ≥ r tabel, maka Ho
mahasiswa
belajar
{n∑ x12 − (∑ x) 2 }{n∑ y 2 − (∑ y) 2 } Pedoman yang digunakan adalah
kecerdasan
ditolak
Universitas Pamulang terhadap prestasi
n(∑ xy) − (∑ x)(∑ y)
dan
Ha
diterima,
sedangkan bila r hitung ≤ r tabel,
Universitas
maka
Pamulang Berdasarkan operasi perumusannya, maka hipotestis dirumuskan sebagai berikut :
Ho
diterima
dan
Ha
ditolak.
Selanjutnya
untuk
mencari
seberapa
besar
kontribusi suatu variabel bebas terhadap 118
variabel
terikat
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
digunakan
rumus
determinasi.
koefisien
Y’
=Subyek
Koefisien
variabel terikat yang
determinasi (KD) dapat dicari
diprediksikan
dengan persamaan. KD =
dalam
X = Subyek variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu
x 100% a
Dimana :
=
Konstanta
regresi
yang
r : Koefisien korelasi r Pearson.
menunjukan
Kemudian dilanjutkan dengan
peningkatan atau penurunan
analisis
variabel
regresi tunggal
atau
angka
terikat
regresi linier sederhana untuk
dihubungkan
memprediksikan seberapa jauh
variabel
perubahan
nilai
b
variabel
=
Penduga
yang
dengan
bagi koefisien
dependen bila nilai independen
regresi
yang
dinaik-turunkan.
angka
peningkatan
Persamaan
umum regresi sederhana adalah
penurunan
sebagai berikut :
yang
nilai
menunjukan
variabel
dihubungkan
atau bebas dengan
nilai variabel harga Y ketika
Y’ = a + b X
harga X = 0 (harga konstan) :
Dimana :
Angka arah atau koefisien regresi, yang
IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi data 1. Data Variabel kecerdasan emosional mahasiswa(X)
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Tabel 4.1 Hasil Quisioner Kecerdasan Emosional Sangat Setuju Cukup Tidak Pertanyaan Kecerdasan Emosional (IQ) setuju setujul setuju Saya mengenal emosi yang sedang saya rasakan Saya memahami emosi yang sedang saya rasakan Saya mengetahui alasan timbulnya emosi pada diri saya Saya mengakui kesalahan saya, saya selalu memaafkan tindakan saya Saya dapat mengendalikan emosi saya Saya dapat menghibur diri sendiri Saya dapat mengendalikan perilaku agresif yang dapat merusak diri sendiri dan orang lain Saya memiliki perasaan positif terhadap diri sendiri dan orang lain 119
20 10 24 19
53 59 46 35
14 22 17 32
9 7 10 14
Sangat tidak setiju 4 2 3 0
20 18 22
31 34 38
34 32 33
12 11 7
3 5 0
24
50
24
2
0
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
9. 10. 11.
Saya dapat mengurangi perasaan kesepian dan cemas Saya memiliki kemampuan untuk mengatasi stress Saya mempunyai kesempatan dan peluang untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan saya Saya mampu memusatkan perhatian pada kegiatan yang sedang dilakukan
19 14 29
33 33 37
36 33 22
12 18 14
0 2 2
23
40
24
12
1
40
36
15
9
0
29
44
23
4
0
24
52
17
6
1
16.
Saya mampu bertanggung jawab Saya bersikap optimis dalam setiap kegiatan yang saya lakukan Saya memiliki sikap empati atau mampu memahami perasaan orang lain Saya mampu membaca emosi orang lain
15
25
25
19
16
17. 18. 19. 20.
Saya menerima pendapat orang lain Saya memahami kebutuhan orang lain Saya mudah bergaul dan bersahabat Saya lebih demokratis dalam bergaul dengan orang lain
21 16 25 17
40 32 38 49
21 35 25 31
10 13 10 3
8 4 2 0
21. 22. 23.
Saya bersikap demokratis Saya mampu menyelesaikan konflik dengan orang lain Saya memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain Saya memiliki sikap tenggang rasa Saya bersikap senang berbagi rasa dan bekerja sama
19 17 26
43 42 37
34 34 33
4 5 3
0 2 1
23 33
40 35
26 29
7 3
4 1
12. 13. 14. 15.
24. 25.
Data kecerdasan emosional diperoleh dari
(M) = 92.74Mean, Median 93.00, Mode 92
angket
dengan simpangan baku = 9.32
yang
mahasiswa
di
diberikan
kepada
Universitas
100
Pamulang
Penggolongan tingkat gejala yang
seperti hasil quisioner di atas , dari data
diambil dari variabel Keaktifan kecerdasan
yang masuk didapat skor terendah = 58,
emosional mahasiswa dibedakan menjadi lima
sedang skor tertinggi = 113 Setelah
kategori : Sangat
Tinggi, Tinggi, Cukup,
Kurang,dan Rendah dan dapat kita lihat pada
dilakukan perhitungan didapat rerata skor
tabel dandiagram berikut ini
Tabel 4.2 Kategori kecerdasan emosional a Interval
Ju mlah Siswa
Jumlah siswa (%)
Kategori
< 71,75
3
3%
Rendah
71,75 - 80,92
8
8%
Kurang
80,92 - 90,08
26
26%
Cukup
90,08 - 99,25
42
42%
Tinggi
> 99,25
21
21%
Sangat Tinggi
120
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
\ Berdasarkan tabel dan diagram tersebut, berarti untuk variabel Kecerdasan Emosional yang berkategori sangat tinggi 21% dengan jumlah 21 responden, kategori tinggi 42% dengan 42 responden,kategori cukup 26% dengan 26 responden kategori kurang 8% dengan 8 responden dan kategori rendah 3% dengan 3 responden Demikian dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Emosional Mahasiswa UNPAM
termasuk Kategori Tinggi
2. Data Variabel prestasi belajar mahasiswa (Y) Tabel 4.3 data prestasi belajar mahasiswa (Y)
IPK
Frek IPK
Frek IPK
Frek IPK
1.60 10 2.19 1 2.63 1 1.70 1 2.21 1 2.70 3 1.81 1 2.23 2 2.72 1 1.93 2 2.30 1 2.79 3 1.95 1 2.40 1 2.81 1 2.02 4 2.47 2 2.88 3 2.07 1 2.51 1 2.91 1 2.09 1 2.53 1 2.98 2 2.16 1 2.58 1 3.00 3 Sumber data:Universitas Pamulang tahun ajar 2013/2014
3.02 3.05 3.07 3.12 3.14 3.16 3.19 3.21 3.23
121
Frek
IPK
2 1 1 2 1 6 7 1 1
3.26 3.28 3.30 3.35 3.37 3.44 3.47 3.49 3.53
Frek IPK 4 3 1 1 1 1 4 3 2
3.58 3.63 3.65 3.67 3.70
Frek 1 1 1 2 1
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Data Prestasi Belajar mahaiswa diperoleh
mode = 1.60 dengan simpangan baku =
dari nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK)
0,638.
mahasiswa
UNPAM, dari data yang
Penggolongan tingkat gejala yang diambil
masuk didapat skor terendah = 1,60,
dari variabel prestasi belajar mahasiswa
sedangkan
dibedakan menjadi lima kategori : Sangat
skor
Setelah
tertinggi dilakukan
=
3.72.
perhitungan
Tinggi,
didapat rerata skor = 2.796, median =3.00,
Tinggi,
Cukup,
Kurang,dan
Rendah dan dapat kita lihat pada tabel dan diagram berikut ini
Tabel 4.4.Kategori variabel prestasi belajar mahasiswa Interval < 2,13 2,13 - 2,48 2,48 - 2,84 2,84 - 3.19 > 3.19
Jumlah Siswa 21 9 12 29 29
Jumlah siswa (%) 21% 9% 12% 29% 29%
Kategori Rendah Kurang Cukup Tinggi Sangat Tinggi
Gambar: 4.2 Diagram Variabel Kategori Prestasi belajarmahasiswa
Berdasarkan tabel dan diagram diatas untuk
tinggi
29%
dengan
29
belajar
responden,kategori cukup 12%
mahasiswa, termasuk kategori
dengan 12 responden kategori
sangat
kurang 9% dengan 9 responden
variabel
prestasi
tinggi
29%
dengan
jumlah 29 responden, kategori
122
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
dan kategori rendah 21% dengan
100 orang = 0,197 Dengan
21 responden
demikian,
semua
butir
pernyataan
tersebut
dapat
Demikian bahwa
Prestasi
dapat
disimpulkan
Belajar
Mahasiswa
Universitas Pamulang termasuk
dinyatakan
karena
r
hitung >rtabel, dan semua
kategori
butir
tinggi B.
valid
pernyataan
tersebut
dapat digunakan dan dapat Uji Kausalitas Data
dipercaya.
1. Uji Validitas Dari
2. Uji reliabilitas
perhitungan
denga
Pengujian ini bertujuan untuk
SPSSpersi 21 dar Variabel
mengukur
apakah
Kecerdasan
responden
atas
Emosional
(X)
jawaban pernyataan
dengan 25 butir kuisioner
yang
dapat dilihat bahwa butir yang
konsisten dari waktu ke waktu
mempunyai
dengan
validitas
tertinggi
adalah
dengan
koefisien
yang
adalah
menggunakan
17
program SPSS 21.00. Variabel
korelasi(r
bisa dikatakan reliabel jika
hitung)= 0,647 dan butir yang
memberikan nilai cronbach’s
mempunyai validitas terendah
Alpha > 0,60.
adalah
butir
butir
diajukan
20
dengan
Hasil uji reliabilitas untuk
koefisien korelasi 0,327.jika
variabel
dibandingkan t hitung dengan
X
emosional) dapat dilihat pada
jumlah responden sebanyak
tabel 4.5 berikut
. Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Data Variabel X Reliability Statistics Cronbach's Alpha
(kecerdasan
N of Items .850
25
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner dengan SPSS 21.00
123
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
C.
Pengujian Persyaratan Analisis 1 .Uji Normalitas Dari uji normalitas menggunakan SPSS versi 21, diperoleh hasil seperti dalam Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Tests of Normality Kecerdasan
Pestasi
Emosional (X)
Mahasiswa
N
100
100
Mean
92.74
8.2212
Std.
9.323
3.34482
Absolute
.096
.125
Positive
.036
.094
Negative
-.096
-.125
Kolmogorov-Smirnov Z
.956
1.245
Asymp. Sig. (2-tailed)
.320
.090
Normal Parametersa,b
Deviation Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari tabel di atas pada kolom Kolmogorov-Smirnov, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kecerdasan emosional adalah 0.320 dan prestasi mahasiswa adalah 0.090 Karena nilai signifikansi dari seluruh variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel kecerdasan emosional dan variabel prestasi mahasiswa adalah berdistribusi normal. Angka statistik pada tabel normalitas menunjukkan tingkat distribusi data dimanaa semakin kecil nilai statistik yang diperoleh maka distribusi variabel data semakin normal.
2. Uji Homogenitas Tabel 4.7 Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic 2.099
df1 23
df2
Sig. 66
124
.010
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Between Groups Within Groups Total
ANOVA PrestasiMahasiswa Sum of Squares Df Mean Square 536.862 33 16.269 630.201 1167.063
66 99
F 1.704
Sig. .033
9.548
ONEWAY PrestasiMahasiswa BY X /STATISTICS HOMOGENEITY /MISSING ANALYSIS. Oneway Homogen untuk taraf sig 1%
Berdasarkan
hasil
penghitungan
uji
varians
setiap
sampel
pada
variabel
homogenitas varians Y atas X, diperoleh
kecerdasan emosional homogen atau sama
hasil uji signifikasi varians kecerdasan
untuk taraf signifikansi 0,01.
emosional sebesar 0,03,. Karena nilai hasil uji
signifikansi
variabel
kecerdasan
3. Uji Linearitas
emosionaal (0,03) > taraf signifikansi ( α =
Pengujian linearitas variabel bertujuan
0,05 maupun α = 0,01 ) uji signifikansi (p)
untuk mengetahui apakah dua variabel
0,03 < α = 0,05 hasil uji signifikansi (p)
mempunyai hubungan yang linear atau
0,03 > α = 0,01, berarti untuk α = 0,05 Ho
tidak secara signifikan.
ditolak sedangkan untuk α = 0,01 Ho
dikatakan
diterima. Hal ini berarti bahwa varians
linear bila siginifikansi (linearity) kurang
setiap sampel pada variabel kecerdasan
dari 0,05. Hasil pengujian linearitas dapat
emosional tidak homogen atau tidak sama
dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut:
untuk taraf signifikansi 0,05, namun
125
mempunyai
Dua variabel
hubungan
yang
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Tabel 4.8 ANOVA Table Uji Linearitas ANOVA Table Sum of Squares (Combined) 17.796 Betwee Prestasi 1.609 Linearity n Mahasiswa 16.188 Groups Deviation from (Y) * Linearity Kecerdasa n Emosional 22.446 Within Groups (X) 40.242 Total Sumber: Data diolah
df
Mean Square 31 .574 1 1.609 30 .540
68 99
F
Sig.
1.739 .030 4.874 .031 1.635 .048
.330
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, signifikansi pada linearity variabel kecerdasan emosional dan prestasi belajar adalah sebesar 0,048. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel kecerdasan emosional dan prestasi belajar terdapat hubungan yang linear.
C. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Korelasi Sederhana Pengujian korelasi antar variabel penelitian menggunakan analisis bivariate correllation pada SPSS versi 21, dan diperoleh hasil seperti dalam Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Korelasi antar Variabel Penelitian Model Summaryb Model
R
1
.200a
R Square
Adjusted R Std. Error of Square the Estimate .030 .62787
.040
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Emosional (X) b. Dependent Variable: Prestasi Mahasiswa (Y)
Dari tabel di atas, di antara kecerdasan emosional (X) dengan prestasi mahasiswa (Y) terdapat rpearson=0,200, menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif lemah antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar mahasiswa
126
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Koefisien korelasi sebesar 0,200 atau ( rxy = 0.200) hal ini menunjukam adanya pengaruh yang lemah. Sedangkan kontribusi variabel X terhadap Y dapat diketahui dengan nilai R2 x 100 % yaitu sebesar (0.200)2 x 100 % atau sebesar 40% yang berarti 40% variabel prestasi mahasiswa ditentukan oleh kecerdasan emosional sehingga sisanya 60 % ditentukan oleh variabel lain misalnya: Kecerdasan intelektual, Kecerdasan spritual , lingkungan, dan lain lain yang belum dibahas dalam penelitian ini . 2. Analisis Regresi Dari hasil pengujian regresi berganda diperoleh hasil sebagai berikut Tabel 4.10 Coefficients Hasil Uji Regresi Bergandaa Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model
Standardiz ed Coefficients B Std. Error Beta 1.528 .631 .014 .007 .200
(Constant) 1 Kecerdasan Emosional (X) a. Dependent Variable: Prestasi Mahasiswa (Y)
T
Sig.
2.422 .017 2.020 .046
Dari tabel di atas, dapat dituliskan persamaan regresi berganda sebagai : Y’ = 1,528 + 0,014 X Angka-angka pada persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut: Konstanta sebesar 1,528; artinya jika kecerdasan emosional (X) adalah 0, maka prestasi mahasiswa (Y) nilainya positif yaitu hanya sebesar 1,528 Koefisien regresi variabel kecerdasan emosionari (X) sebesar 0,014 artinya jika
vabel kecrdasan emosional
mengalami kenaikan
satu
satuan maka prestasi mahasiswa mengalami peningkatan sebesar 0,0134
berdasarkan tingkat signifikan (α)
D Hipotesis Statistik Berdasarkan hasil perhitungan diatas,
maka
pengujian
penulis
hipotesa
yang digunakan dan derajat kebebasan
melakukan
tergantung
cara
dari jumlah sampel (n). taraf nyata
membandingkan nilai t tabel dengan t
yang penulis gunakan sebesar 0,05%
hitung.
(5%).
Nilai
t
dengan
(df=n-2) yang besarnya
tabel
ditentukan
127
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
Demikian dari hasil penelitian
Menentukan
dapat
disimpulkan
Kecerdasan
bahwa
Emosional
Mahasiswa Unpam termasuk kategori tinggi
(α=5%, df= n-2),
ditolak dan
2.
maka
Semangat, cara belajar, dan sikap
diterima
mahasiswa
belajar
≤
(α=5%, df=
ditolak
lembaga pendidikan
yang
Dengan demikian, karena
jelas. Kuliah merupakan ajang
lebih besar daripada
untuk
>1,661), maka
ditolak
pemahaman mahasiswa dalam
artinya
proses
dan
diterima,
kecerdasan
emosional
(X)
mempunyai
pengaruh
yang
mengkonfirmasi
belajar
lebih penting daripada hasil atau nilai ujian. Jika proses belajar dijalankan
mahasiswa (Y)
baik,
nilai
tersebut.
SARAN
Hasil
prestasi
Kecerdasan emosi mahasiawa
penelitian
tinggi
keefektifan,
sama
sehingga
dorongan, ketetapan
mahasiswa
yang
berkategori sangat tinggi dan
UNPAM yang dimiliki yaitu
paradigma,
merupakan
menunjukkan bahwa variabel
Kesimpulan
pengendalian,
dengan
konsekuensi logis dari proses
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN
kesabaran,
mandiri.
Pengendalian proses belajar
signifikan terhadap prestasi belajar
1.
dipengaruhi
tujuan individual dan tujuan
diterima dan
A.
sangat
terhadap
oleh kesadaran akan adanya
n-2),maka
(
42%
yaitu 42 responden
Kriteria keputusan: ≥
yaitu
sama
jumlahnya
29% 58
responden,
hati, 3.
pusat jiwa, temperamen, dan
Berdasarkanhasil perhitungan didapat koefisien korelasi sebesar
kelengkapan. Kesabaran dan
0,200
keefektifan adalah merupakan
atau
rxy = 0.200) hal
karakteristik dari kecerdasan
( ini
menunjukam adanya pengaruh
emosi yang paling menonjol. 128
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
yang lemah antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar
mahasiswa.
kontribusi
mencapai
prestasi. Motivasi positif itu
Sedangkan
variabel
dalam
positif
berupa
X
terhadap Y dapat diketahui dengan nilai R2 x 100 % yaitu
kumpulan perasaan
antusiasme,
gairah,
keyakinan
diri.
Puncak
kecerdasanemosional
sebesar (0.200)2 x 100 % atau
dan
akan
dapat dicapai jika seseorang
sebesar 40% yang berarti 40% variabel prestasi mahasiswa(Y)
mencapai keadaan flow, yaitu
ditentukan
sebuah
oleh
kecerdasan
keadaan
ketika
emosional(X) sehingga sisanya
seseorang sepenuhnya terserap
60 % dipengaruhi oleh faktor
ke dalam apa yang sedang
lain.Uji
dikerjakannya,
hipotesa
dilakukan
perhatiannya
dengan menggunakan uji t dan
hanya terfokus ke pekerjaan
hasil penelitian menunjukan
itu, dan kesadarannya menyatu
bahwa
dengan
:
tindakan.
merupakan
dan
profesi, atau
lebih besar
daripada
dan
memprasyaratkannya
Ha
Mahasiswa–mahasiswa yang
diterima, artinya kecerdasan emosional (X)
belajar saat memasuki keadaan
mempunyai
pengaruh
yang
terhadap
prestasi
seni. Proses
belajarpun
(2.422 >1,661),
maka Ho ditolak
prasyarat
penguasaan keahlian tertentu,
Dengan demikian, karena
Flow
flow, maka prestasinya akan
signifikan
lebih baik, Jadi dari uraian di
belajar
atas dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa (Y).
kecerdasan emosional sangat berhubungan dengan prestasi.
B. Implikasi Pada pada Mahasiswa Universitas
C. Saran
Pamulang
Kecerdasan emosional adalah kecerdasan
yang
1. Dengan
sangat
terbuktinya
bahwa
kecerdasan
emosional
adalah
diperlukan untuk berprestasi.
berpengaruh
terhadap
prestasi
Meskipun kita tidak
mahasiswa
melupakan
peran
boleh
motivasi
Pamulang,Tangerang 129
Universitas Selatan
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
sehingga
disarankan
mengikuti perkuliahan, belajar di
untuk
memelihara
rumah,
jaringan relasi, kerja kelompok dan
belajar
kolaborasi yaitu dengan demikian
Perilaku belajaryang baik dapat
kecerdasan emosi adalah sejumlah
terwujud apabila mahasiswa sadar
kemampuan dan keterampilan yang
akan tanggung jawab mereka
menumbuhkan
dan
berkaitan
dengan
pembinaan
hubungan
sosial
dengan
berkelompok untuk
emosional
seseorang
mempengaruhi
kemampuan mengenali perasaan
hanya
diri
terjadinya
dan
orang
mengikuti
ujian.
3. Selain perilaku belajar, kecerdasan
lingkungan yang merujuk pada
sendiri
ataupun
lain,
sangat
kehidupan
berpengaruh
tidak
terhadap
stres.Banyak
contoh
mampuan memotivasi diri sendiri,
disekitar kita membuktikan bahwa
dan kemampuan mengelola emosi
orang yang memiliki kecerdasan
dengan baik dan dalam hubungan
otak
dengan orang lain
berkiprah
2. Perilaku belajar seorang mahasiswa sangat
berpengaruh
saja
belum tentu di
dunia
sukses
pekerjaan.
Untuk itu sebaliknya menekankan bahwa
terhadap
seperangkat
kecakapan
kelangsungan
perkuliahannya.
khusus seperti empati,disiplin diri,
Belajar
efisien
dapat
dan inisiatif mampu membedakan
menggunakan
orang sukses dari mereka yang
yang
disarankan
agar
strategi yang tepat, yakni adanya
berprestasi biasa-biasa saja,
pengaturan waktu yang baik dalam
Cooper,
DAFTAR PUSTAKA
R,
Kdan
Executive Arikunto, Suharsimi, 2002, Penelitian Suatu
“Prosedur
Emosi
Pendekatan
2010.
Pendidikan
Psikologi perkembangan.
Sawaf,
EQ;
Dla\m
2002
Kecerdasan Kepemimpinan
dan Organisasi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Praktik”, Jakarta, RajaWali Pers. Baharuddin.
A.
Dan
Fudyartanta, K. 2004. Tes Bakat dan
Ar-
Perskalaan Kecerdasan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Ruzz Media: Jogjakarta.
Ghazali, Imam. 2005.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
130
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 2, No.2, April 2015
SPSS, Universitas
Akuntansi, edisi Maret, www.
Diponegoro, Semarang,
Suwardjono.com
Pasiak, T. 2008. Revolusi IQ/EQ/SQ : Antara
Neurosains
dan
Yosep,
Al-
2005.
(Emosional
Pentingnya &
ESQ
Spiritual
Quran. Cetakan Pertama Mizan,
Quotion) Bagi Perawat Dalam
Bandung
Manajemen
Emosional): Meraih
Landasan Untuk
Sukses
Pribadi
dan
Metode
Suwardjono. 2004. Perilaku Belajar di Perguruan
Tinggi,
Mandiri
(Cerebri)
Ilmu
Jurnal
131
Dan
Kegiatan
Mahasiswa
Unpad: Bandung
Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Cerdas,
Berwawasan
Fakultas
Penelitian
pada
Kreatif,
Penerimaan
Karier, PT Mitra Media, Jakarta (2010).
Konflik.
Disampaikan
Patton, Patricia, 2000, EQ (Kecerdasan
Sugiyono.
Iyus.
Baru
Keperawatan