KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI Nomor: 196 Tahun 1982 Tentang PEMBENTUKAN SEKSI LANDREFORM PADA KANTOR AGRARIA KABUPATEN/KOTAMADYA MENTERI DALAM NEGERI Menimbang : a. bahwa dengan perkembangan masyarakat dan meningkatnya pembangunan di beberapa Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II perlu segera dibentuk Seksi Landreform untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Pemerintah di Kabupaten/Kotamdya Daerah Tingkat II, serta dalam rangka mengisi dan melengkapi kekosongan akan fungsi landreform pada Kantor Agraria Kabupaten/Kotamdya sebagai aparat pembantu utama Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dalam bidang keagrariaan. b. bahwa sebagai pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 133 Tahun 1978 pasal 43, perlu menetapkan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang pembentukan Seksi Landreform pada Kantor Agraria Kabupaten/Kotamadya tertentu. Mengingat : 1. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (LN No. 104 Tahun 1960); 2. Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (LN No. 38 Tahun 1974); 3. Keputusan Presiden RI No. 44 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen; 4. Keputusan Presiden RI No. 45 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32 Tahun 1980 tentang Susunan Organisasi Departemen; 5. Keputusan Presiden RI No. 55 Tahun 1980 tentang Organisasi dan Tata Kerja Penyelenggaraan Landreform; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 133 Tahun 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Agraria Propinsi dan Kantor Agraria Kabupaten/Kotamadya; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 72 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri; 8. Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1979 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 133 Tahun 1978.
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERTAMA : Membentuk Seksi Landreform pada Kantor Agraria Kabupaten/Kotamadya sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini. KEDUA : Menginstruksikan kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Up. Kepala Direktorat Agraria Propinsi dan Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Up. Kepala Kantor Agraria Kabupaten/Kotamadya yang bersangkutan untuk mengambil langkah-langkah dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. Seksi-seksi Landreform tersebut harus diisi oleh tenaga-tenaga teknis Agraria dan Administrasi yang ada dari lingkungan Kantor Agraria Kabupaten/Kotamadya dan atau dari lingkungan Kantor Direktorat Agraria Propinsi yang bersangkutan. 2. Penunjukan/pengangkatan pejabat-pejabat dan personalia Seksi-seksi Landreform tersebut dilaksanakan dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I atas usul dari Kepala Direktorat Agraria Propinsi masing-masing dengan mendengarkan pendapat dari Kepala Kantor Agraria Kabupaten/Kotamadya yang bersangkutan.
KETIGA : Kepada para Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II yang bersangkutan supaya memberikan bantuan dan fasilitas yang diperlukan dalam rangka pembentukan Seksi Landreform pada Kantor Agraria bersangkutan. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatu akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila kemudian ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 27 Juli 1982 MENTERI DALAM NEGERI, Cap/ttd. (AMIRMACHMUD) SALINAN Surat Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Sekretaris Kabinet RI di Jakarta, 2 Eksp. 2. Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta, 2 Eksp. 3. Menteri Keuangan di Jakarta, 3 Eksp. 4. Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara di Jakarta. 5. Badan Administrasi Kepegawaian Negara di Jakarta. 6. Para Gubernur Kepala Daerah Tingkat I yang bersangkutan. 7. Direktur Jenderal Agraria di Jakarta (3 Eksp). 8. Para Kepala Direktorat Agraria Propinsi yang bersangkutan. 9. Para Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten/Kotamadya yang bersangkutan. 10. Para Kepala Direktorat Perjalanan dan Perwakilan Perjalanan Propinsi yang bersangkutan. 11. Para Kepala Kantor Bendahara Negara di Propinsi yang bersangkutan. 12. Para Kepala Kantor Agraria Kabupaten/Kotamadya yang bersangkutan.
No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
REKAPITULASI PEMBENTUKAN SEKSI LANDREFORM PADA KANTOR AGRARIA KABUPATEN/KOTAMDYA DI 24 PROPINSI Propinsi JUMLAH YANG DIUSULKAN Keterangan Kabupaten Kotamadya Jumlah DI. Aceh 8 1 9 Sumatera Utara 11 2 13 Sumatera Barat 8 4 12 Riau 5 1 6 Jambi 5 1 6 Bengkulu 3 1 4 Sumatera Selatan 8 1 9 Lampung 3 1 4 DKI Jakarta 5 5 Jawa Barat 20 3 23 Jawa Tengah 29 4 33 Jawa Timur 29 5 34 Bali 8 8 Nusa Tenggara Barat 6 6 Kalimantan Barat 6 1 7 Kalimantan Tengah 5 1 6 Kalimantan Selatan 9 1 10 Kalimantan Timur 4 2 6 Sulawesi Utara 4 4 Sulawesi Tengah 4 4 Sulawesi Selatan 21 2 23 Sulawesi Tenggara 4 4 Nusa Tenggara Timur 12 12 Maluku 4 1 5 JUMLAH 216 39 255
DAFTAR LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI TANGGAL 27 JULI 1982 NOMOR : 196 TAHUN 1982
No.
PROPINSI
KABUPATEN/KOTAMADYA
IBUKOTA
1
2
3
4
I.
II.
III.
DI ACEH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kotamadya Banda Aceh Kabupaten Aceh Besar Kabupaten Aceh Tengah Kabupaten Aceh Barat Kabupaten Aceh Timur Kabupaten Aceh Utara Kabupaten Aceh Selatan Kabupaten Kabupaten Aceh Tenggara
BANDA ACEH Banda Aceh Banda Aceh Takengon Meulaboh Langsa Lhokseumawe Tapaktuan Sigli Kotacane
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Kotamadya Medan Kotamadya Binjai Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Langkat Kabupaten Karo Kabupaten Simalungun Kabupaten Asahan Kabupaten Labuhan Batu Kabupaten Tapanuli Selatan Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Nias Kabupaten Dairi
MEDAN Medan Binjai Medan Binjai Kabanjahe Pematang Siantar Tanjung Balai Rantai Prapat Padang Sidempuan Sibolga Tarutung Gunung Sitoli Sidikalang
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kotamadya Padang Kotamadya Padang Panjang Kotamadya Sawah Lunto Kotamadya Solok Kabupaten Padang Pariaman Kabupaten Solok Kabupaten Pasisir Selatan Kabupaten Agam Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Sawah Lunto/Sijunjung 11. Kabupaten Pasaman 12. Lima Puluh Kota IV.
V.
RIAU
PADANG Padang Padang Panjang Sawah Lunto Solok Pariaman Solok Painan Bukit Tinggi Batu Sangkar Sawah Lunto Lubuksikaping Payakumbuh
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kotamadya Pekan Baru Kabupaten Kampar Kabupaten Bengkalis Kabupaten Indra Giri Hulu Kabupaten Indra Giri Hilir Kabupaten Kepulauan Riau
PEKAN BARU Pekan Baru Bangkinang Bengkalis Rengat Tembilahan Tanjung Pinang
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kotamadya Jambi Kabupaten Batanghari Kabupaten Muara Bungo Tebo Kabupaten Kerinci Kabupaten Tanjung Jabung Kabupaten Sarolangun Bangko
JAMBI Jambi Muara Bulian Muara Bungo Sungai Penuh Kuala Tungkal Bangko
JAMBI
1 VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
2
3
BENGKULU
4
1. 2. 3. 4.
Kotamadya Bengkulu Kabupaten Bengkulu Utara Kabupaten Rejang Lebong Kabupaten Bengkulu Selatan
BENGKULU Bengkulu Arga Makmur Curup Manna
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kotamadya Palembang Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Musi Rawas Kabupaten Ogan Komering Ilir Kabupaten Bangka Kabupaten Belitung Kabupaten Lahat Kabupaten Ogan Komering Ulu Kabupaten Liot/Muara Enim
PALEMBANG Palembang Sekayu Lubuk Linggau Kayu Agung Pangkal Pinang Tanjung Pandan Lahat Batu Raja Muara Enim
1. 2. 3. 4.
Kotamadya Tanjung Karang Kabupaten Lampung Selatan Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Utara
TELUK BETUNG Teluk Betung Tanjung Karang Metro Kota Bumi
1. 2. 3. 4. 5.
Wilayah Jakarta Pusat Wilayah Jakarta Utara Wilayah Jakarta Timur Wilayah Jakarta Barat Wilayah Jakarta Selatan
Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Barat Jakarta Selatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Kotamadya Bandung Kotamadya Bogor Kotamadya Cirebon Kabupaten Serang Kabupaten Pandeglang Kabupaten Lebak Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kabupaten Bogor Kabupaten Subang Kabupaten Karawang Kabupaten Bekasi Kabupaten Tangerang Kabupaten Bandung Kabupaten Sumedang Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kabupaten Cirebon Kabupaten Kuningan Kabupaten Indramayu Kabupaten Majalengka Kabupaten Purwakarta
BANDUNG Bandung Bogor Cirebon Serang Pandeglang Rangkasbitung Sukabumi Cianjur Bogor Subang Karawang Bekasi Tangerang Bandung Sumedang Garut Tasikmalaya Ciamis Sumber Kuningan Indramayu Majalengka Purwakarta
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kotamadya Semarang Kotamadya Salatiga Kotamadya Pekalongan Kotamadya Surakarta Kabupaten Semarang Kabupaten Demak Kabupaten Grobogan Kabupaten Kendal
SEMARANG Semarang Salatiga Pekalongan Sala Salatiga Demak Purwodadi Kendal
SUMATERA SELATAN
LAMPUNG
DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
1
XII.
XIII.
2
3
4
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
Kabupaten Pemalang Kabupaten Brebes Kabupaten Batang Kabupaten Purbalingga Kabupaten Cilacap Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Magelang Kabupaten Wonosobo Kabupaten Temanggung Kabupaten Purworejo Kabupaten Kebumen Kabupaten Pati Kabupaten Banyumas Kabupaten Jepara Kabupaten Rembang Kabupaten Blora Kabupaten Kudus Kabupaten Sukoharjo Kabupaten Klaten Kabupaten Sragen Kabupaten Boyolali Kabupaten Karanganyar Kabupaten Wonogiri Kabupaten Pekalongan Kotamadya Tegal
Pemalang Brebes Batang Purbalingga Cilacap Banjarnegara Magelang Wonosobo Temanggung Purworejo Kebumen Kabupaten Pati Purwokerto Jepara Rembang Blora Kudus Sukoharjo Klaten Sragen Boyolali Karanganyar Wonogiri Pekalongan Tegal
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
Kotamadya Surabaya Kotamadya Mojokerto Kotamadya Kediri Kotamadya Probolinggo Kabupaten Gresik Kotamadya Pasuruan Kabupaten Mojokerto Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Jombang Kabupaten Madiun Kabupaten Ngawi Kabupaten Ponorogo Kabupaten Magetan Kabupaten Pacitan Kabupaten Kediri Kabupaten Blitar Kabupaten Nganjuk Kabupaten Tulungagung Kabupaten Bojonegoro Kabupaten Trenggalek Kabupaten Tuban Kabupaten Lamongan Kabupaten Malang Kabupaten Pasuruan Kabupaten Probolinggo Kabupaten Lumajang Kabupaten Bondowoso Kabupaten Jember Kabupaten Banyuwangi Kabupaten Pamekasan Kabupaten Sumenep Kabupaten Bangkalan Kabupaten Sampang Kabupaten Situbondo
SURABAYA Surabaya Mojokerto Kediri Probolinggo Gresik Pasuruan Mojokerto Sidoarjo Jombang Madiun Ngawi Ponorogo Magetan Pacitan Kediri Blitar Nganjuk Tulungagung Bojonegoro Trenggalek Tuban Lamongan Malang Pasuruan Probolinggo Lumajang Bondowoso Jember Banyuwangi Pamekasan Sumenep Bangkalan Sampang Situbondo
1. 2. 3.
Kotamadya Pontianak Kabupaten Pontianak Kabupaten Sambas
PONTIANAK Pontianak Mempawah Singkawang
JAWA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
1
XIV.
XV.
XVI.
XVII.
XVIII.
XIX.
XX.
2
3
4
4. 5. 6. 7.
Kabupaten Ketapang Kabupaten Sanggau Kabupaten Sintang Kabupaten Kapuas Hulu
Ketapang Sanggau Sintang Putusibau
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kotamadya Palangkaraya Kabupaten Barito Selatan Kabupaten Barito Utara Kabupaten Kapuas Kabupaten Kotawaringin Timur Kabupaten Kotawaringin Barat
PALANGKARAYA Palangkaraya Buntok Muara Teweh Kuala Kapuas Sampit Pangkalan Bun
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
BANJARMASIN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kabupaten Banjar Kabupaten Barito Kuala Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kabupaten Hulu Tanah Laut Kabupaten Kota Baru Kabupaten Tapin Kabupaten Tabalong Kabupaten Banjarmasin
Martapura Marabahan Kandangan Barabai Amuntai Pleihari Kota Baru Rantau Tanjung Banjarmasin
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kotamadya Samarinda Kotamadya Balikpapan Kabupaten Kutai Kabupaten Berau Kabupaten Bulungan Kabupaten Pasir
SAMARINDA Samarinda Balikpapan Tenggarong Tanjung Redep Tanjung Selor Tanah Grogot
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kotamadya Manado Kotamadya Gorontalo Kabupaten Minahasa Kabupaten Bolaang Mongondow Kabupaten Gorontalo Kabupaten
MANADO Manado Gorontalo Tondano Bolaang Mongondow Gorontalo Tahuna
1. 2. 3. 4.
Kabupaten Donggala Kabupaten Toli-Toli Kabupaten Banggai Kabupaten Poso
PALU Palu Toli-Toli Luwuk Poso
1. 2. 3. 4.
Kabupaten Kendari Kabupaten Kolaka Kabupaten Buton Kabupaten Muna
KENDARI Kendari Kolaka Bau-Bau Raha Muna
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kotamadya Ujung Pandang Kotamadya Pare-Pare Kabupaten Mamuju Kabupaten Poliwali Mamasa Kabupaten Majene Kabupaten Tanah Toraja Kabupaten Pinrang Kabupaten Enrekang Kabupaten Sidenreng/Rappang Kabupaten Soppeng
UJUNG PANDANG Ujung Pandang Pare-Pare Mamuju Ploliwali Majene Makale Pinrang Enrekang Pangkajene Watansoppeng
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI SELATAN
1
XXI.
XXII.
2
3 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Kabupaten Barru Kabupaten Pangkajene Kabupaten Maros Kabupaten Gowa Kabupaten Takalar Kabupaten Jeneponto Kabupaten Bantaeng Kabupaten Bulukumba Kabupaten Selayar Kabupaten Sinjai Kabupaten Bone Kabupaten Wajo Sengkang Kabupaten Luwu
Barru Pangkajene Maros Sungguminasa Pattallasang Bonto Sunggu Bantaeng Bulukumba Benteng Sinjai Watan Pone Sengkang Luwu Palopo
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kabupaten Karangasem Kabupaten Klungkung Kabupaten Gianyar Kabupaten Buleleng Kabupaten Badung Kabupaten Bangli Kabupaten Jembrana Kabupaten Tabanan
DENPASAR Karangasem (Amlar) Klungkung Gianyar Singaraja Denpasar Bangli Negara Tabanan
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
MATARAM 1. 2. 3. 4. 5. 6.
XXIII.
XXIV.
4
Kabupaten Bima Kabupaten Dompu Kabupaten Sumbawa Besar Kabupaten Lombok Timur Kabupaten Lombok Barat Kabupaten Lombok Tengah
Raba Dompu Sumbawa Besar Selong Mataram Praya
NUSA TENGGARA TIMUR
KUPANG 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kabupaten Flores Timur Kabupaten Kupang Kabupaten Timor Tengah Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan Kabupaten Sumba Barat Kabupaten Sumba Timur Kabupaten Sikka Kabupaten Manggarai Kabupaten Ngada Kabupaten Ende Kabupaten Belu Kabupaten Alor
Larantuka Kupang Kefamenanu Soe Waikabubak Waingapu Maumere Ruteng Bajawa Ende Atambua Kalabahi
1. 2. 3. 4. 5.
Kotamadya Ambon Kabupaten Maluku Utara Kabupaten Maluku Tengah Kabupaten Maluku Tenggara Kabupaten Halmahera Tengah
AMBON Ambon Ternate Masohi Tual Soa-Sio
MALUKU
Jakarta, 27 Juli 1982 Menteri Dalam Negeri Cap/ttd (AMIR MACHMUD)