FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA EMPAT KABUPATEN/KOTA DENGAN PREVALENSI HIPERTENSI TERTINGGI DI JAWA DAN SUMATERA
FARIDA NUR AISYIYAH
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
RINGKASAN FARIDA NUR AISYIYAH. Faktor Risiko Hipertensi pada empat Kabupaten/Kota dengan Prevalensi Hipertensi Tertinggi di Jawa dan Sumatera. Dibimbing oleh HARDINSYAH, IKEU EKAYANTI, dan BONA SIMANUNGKALIT. Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di negara maju maupun negara berkembang. Prevalensi hipertensi yang tinggi dikhawatirkan dapat mengganggu pembangunan yang ada. Peningkatan kejadian hipertensi tidak terlepas dari perubahan perilaku masyarakat. Jika hipertensi tidak ditangani dengan baik, maka akan menyebabkan komplikasi penyakit degeneratif seperti gagal ginjal, gagal jantung dan penyakit pembuluh darah tepi. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat (protektif) dan meningkatkan (pemicu) kejadian hipertensi, sehingga dapat dilakukan pengelolaan dan pencegahan hipertensi maupun komplikasinya. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko hipertensi pada empat kabupaten/kota dengan prevalensi hipertensi tertinggi di Jawa dan Sumatera. Adapun tujuan khususnya adalah (1) Mengetahui profil kejadian hipertensi, (2) Menganalisis hubungan gaya hidup, status gizi, karakteristik individu dan karakteristik sosial ekonomi terhadap kejadian hipertensi, (3) Menganalisis faktor-faktor yang menghambat (protektif) kejadian hipertensi, (4) Menganalisis faktor-faktor yang meningkatkan (pemicu) kejadian hipertensi dan (5) Menganalisis faktor risiko hipertensi yang paling kuat dari masing-masing kabupaten/kota. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional study (pengambilan data sewaktu). Data yang digunakan seluruhnya merupakan data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 yang dilakukan oleh Balitbangkes Depkes RI. Contoh penelitian ini adalah orang dewasa di Kuantan Singingi, Rokan Hilir, Wonogiri dan Salatiga yang diambil secara purposive karena memiliki prevalensi hipertensi yang lebih tinggi dari prevalensi nasional, dengan persyaratan: tinggal di daerah tersebut, dapat berkomunikasi dengan baik, bersedia dijadikan contoh, berumur ≥18 tahun, tidak hamil dan dapat diukur tekanan darahnya menggunakan tensimeter digital. Contoh yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 5 564 orang. Drop out saat proses cleaning sebanyak 460 orang, sehingga contoh yang digunakan sebanyak 5 104 orang. Data yang digunakan meliputi karakteristik contoh (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tipe wilayah, status perkawinan, pengeluaran perkapita), aktivitas fisik (aktivitas fisik berat, sedang, berjalan kaki/bersepeda kayuh), kebiasaan makan (konsumsi buah dan sayur, makanan manis, makanan asin, makanan berlemak, jeroan, makanan yang diawetkan, konsumsi alkohol, minuman berkafein), kebiasaan merokok, pengendalian stress, status gizi dan hipertensi. Data karakteristik contoh, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, dan stress diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner. Data kebiasaan makan dikumpulkan dengan food frequency quesionnaire (kualitatif). Data status gizi diperoleh dari perhitungan pengukuran berat badan dan tinggi badan, kategori IMT berdasarkan Depkes (2004). Data hipertensi diperoleh dari pengukuran tekanan darah mengunakan tensimeter digital dan dikategorikan berdasarkan JNC-7 (2003). Data diolah dan dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2007 for Windows dan SPSS 13.0 for Windows. Uji multivariat regresi logistik digunakan untuk menganalisis faktor risiko hipertensi. Rata-rata umur contoh adalah 42.04±16.26 tahun dengan kisaran usia 18-97 tahun. Proporsi terbesar (40.3%) umur contoh berada pada rentang usia
35-54 tahun (dewasa menengah) (Hurlock 1980). Proporsi contoh perempuan (51.2%) lebih besar daripada laki-laki. Sebagian besar contoh memiliki status gizi normal (66.7%) dengan rata-rata IMT 22.38±3.7, sedangkan sebanyak 11.3% contoh mengalami obesitas. Proporsi terbesar contoh berpendidikan
1 kali per hari (62.1%), dan minuman berkafein 1 kali per hari (52.3%); sebelumnya merokok (68.8%), dan stress (52.9%). Faktor umur, status perkawinan, tingkat pengeluaran perkapita, aktivitas fisik sedang, aktivitas berjalan kaki/bersepeda kayuh, konsumsi makanan asin, makanan berlemak, jeroan, makanan awetan, minuman beralkohol dan stress berhubungan nyata positif dengan hipertensi; sedangkan pendidikan, rata-rata batang rokok yang dihisap per hari dan status gizi berhubungan nyata negatif dengan hipertensi. Faktor risiko yang berhubungan nyata (p<0.05) dengan kejadian hipertensi di Kuantan Singingi adalah umur, pendidikan, status perkawinan, aktivitas berjalan kaki atau bersepeda, konsumsi makanan berlemak, makanan awetan dan status gizi. Faktor yang berhubungan nyata di Rokan Hilir adalah umur, jenis kelamin, status perkawinan, pengeluaran, aktivitas fisik kumulatif, aktivitas fisik sedang, aktivitas berjalan kaki atau bersepeda, konsumsi makanan asin, makanan berlemak, minuman berkafein, kebiasaan merokok, dan status gizi. Faktor yang berhubungan nyata di Wonogiri adalah umur, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, aktivitas fisik berat, konsumsi makanan asin, jeroan, minuman beralkohol, minuman berkafein, stress dan status gizi. Sementara itu, faktor yang berhubungan nyata di Salatiga adalah umur, pendidikan, konsumsi jeroan, makanan awetan, minuman berlkohol, minuman berkafein dan status gizi. Faktor risiko yang menghambat kejadian hipertensi di keempat daerah adalah umur 40-60 tahun (OR=0.229) dan umur >60 tahun (OR=0.501), tidak melakukan aktivitas fisik sedang (OR=0.814), tidak melakukan aktivitas berjalan kaki/bersepeda kayuh (OR=0.744) dan status gizi kurus (OR=0.544) serta obesitas OR=0.372); sedangkan faktor risiko yang meningkatkan kejadian hipertensi adalah pendidikan (OR=1.292) dan konsumsi makanan asin (OR=1.258). Faktor protektif hipertensi di Kuantan Singingi adalah umur 40-60 tahun (OR=0.147) dan umur >60 tahun (OR=0.451), tidak melakukan aktivitas
berjalan kaki/bersepeda kayuh (OR=0.674) dan status gizi kurus (OR=0.574) serta obesitas (OR=0.286); sedangkan faktor pemicunya adalah konsumsi makanan berlemak (OR=1.642). Faktor protektif hipertensi di Rokan Hilir adalah umur 40-60 tahun (0.430), pengeluaran perkapita ≥kuintil ke-3 (OR=0.491), tidak melakukan aktivitas fisik sedang (0.619) dan berjalan kaki/bersepeda kayuh (OR=0.711); serta sering konsumsi minuman berkafein (0.655). Faktor protektif hipertensi di Wonogiri adalah umur 40-60 tahun (OR=0.312) dan umur >60 tahun (OR=0.509), pekerjaan petani/buruh (OR=0.665), tidak melakukan aktivitas berjalan kaki/bersepeda kayuh (OR=0.758), stress (0.450) dan status gizi kurus (OR=0.533) serta obesitas (OR=0.320); sedangkan faktor risikonya adalah pendidikan tamat SD dan SLTP (OR=1.662) serta telah menikah (OR=1.418). Faktor protektif hipertensi di Salatiga adalah umur 40-60 tahun (OR=0.137) dan umur >60 tahun (OR=0.328), status gizi kurus (OR=0.310) serta obesitas (OR=0.224), sedangkan faktor risikonya adalah pendidikan tamat SD dan SLTP (OR=1.761). Makanan berlemak merupakan faktor risiko hipertensi yang paling kuat di Kuantan Singingi. Aktivitas berjalan kaki/bersepeda kayuh merupakan faktor risiko hipertensi yang paling kuat di Rokan Hilir. Sementara itu, pendidikan merupakan faktor risiko hipertensi yang paling kuat di Wonogiri dan Salatiga. Peningkatan aktivitas fisik, pembatasan konsumsi makanan asin dan makanan/minuman manis, dan peningkatan konsumsi buah dan sayur perlu dipromosikan kepada masyarakat, mengingat profil perilaku tersebut terhadap kejadian hipertensi masih mendominasi daerah tersebut. Istirahat yang cukup, hubungan yang baik dengan orang lain, dan berpikir positif dapat dilakukan untuk menghindari stress. Mempertahankan status gizi normal dapat dilakukan dengan menjaga keseimbangan antara energi yang dikonsumsi dan yang dikeluarkan. Pelayanan dan promosi kesehatan melalui media cetak maupun elektronik hendaknya dilakukan oleh pemerintah dan dibantu oleh pihak swasta dan LSM. Hasil penelitian ini juga perlu disosialisasikan kepada pihak legislatif sebagai bahan pertimbangan pengalokasian dana APBD untuk bidang kesehatan. Hendaknya masyarakat peduli dengan kesehatan diri, keluarga dan lingkungan sekitar; khususnya yang mengalami penyakit hipertensi. Sementara itu, institusi pendidikan dan lembaga penelitian dapat berperan aktif mengkaji penyebab, pencegahan maupun pengobatan hipertensi.
ABSTRACT FARIDA NUR AISYIYAH. Risk Factors of Hypertension in Four Region with Highest Prevalence of Hypertension in Java and Sumatera. Supervised by HARDINSYAH, IKEU EKAYANTI, and BONA SIMANUNGKALIT. Hypertension is a common public health problem that occur both of developed and developing countries. Increasing prevalence of hypertension independently associated with diet and lifestyle. Untreated hypertension leads to many degenerative diseases, including renal disease, congestive heart failure and peripheral vascular disease. Therefore the purpose of this study is to examine factors that can be protective and enhance hypertension prevalence, so that population can save their blood pressure (BP) by preventive and rehabilitative methodes. This study is a cross-sectional analysis in 5 104 subjects aged 18-97 y, consist of 2 491 males and 2 613 females. Data on Body Mass Index (BMI), BP, and other background characteristics of study partisipant were generated using the Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, at four demographics surveillance sites in Kuantan Singingi and Rokan Hilir (Riau Island), Wonogiri and Salatiga (Central Java). Hypertension was define as SBP≥140 mmHg or DBP≥90 mmHg, with adaptation of the recent JNC-7 definitions. Multiple logistic regression analyses were carried out to determine the odds of hypertension across the whole characteristic, while controlling for possible confounding. A high prevalence of hypertension was noted among four regions population in Kuantan Singingi (48.8%), Rokan Hilir (49.8%), Wonogiri (50.7%) and Salatiga (47.0%). The risk factor which can be reduce hypertension prevalence are ages 40-60 y (OR=0.229) and >60 y (OR=0.501), didn’t do middle physical activity (OR=0.814), didn’t do walking or ride bicycle (OR=0.744), underweight (OR=0.544) and overweight (OR=0.372). While the risk factor which can be enhance hypertension prevalence are education junior and senior high school (OR=1.292) and eating much salty foods (OR=1.258). Keywords: hypertension, public health, lifestyle, risk factors.
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA EMPAT KABUPATEN/KOTA DENGAN PREVALENSI HIPERTENSI TERTINGGI DI JAWA DAN SUMATERA
FARIDA NUR AISYIYAH
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi pada Departemen Gizi Masyarakat
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Judul Skripsi
: Faktor Risiko Hipertensi pada empat Kabupaten/Kota dengan Prevalensi Hipertensi Tertinggi di Jawa dan Sumatera
Nama
: Farida Nur Aisyiyah
NRP
: I14050020
Disetujui, Pembimbing I
(Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS) NIP.131 287 340
Pembimbing II
(Dr. Ir. Ikeu Ekayanti, MKes) NIP.131 879 338
Pembimbing III
(Dr. Bona Simanungkalit, DHSM, MKes) NIP.140 353 766
Diketahui, Ketua Departemen Gizi Masyarakat
(Dr. Ir. Evy Damayanthi, MS) NIP.131 861 469
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor Risiko Hipertensi pada empat Kabupaten/Kota dengan Prevalensi Hipertensi Tertinggi di Jawa dan Sumatera”. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas semua keikhlasan bantuan yang telah diberikan, yaitu kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, Dr. Ir. Ikeu Ekayanti, MKes, dan Dr. Bona Simanungkalit, DHSM, MKes, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini. 2. dr. Yekti Hartati Effendi selaku dosen pemandu seminar dan dosen penguji yang telah memberikan ulasan dan saran untuk perbaikan skripsi. 3. Balitbangkes Depkes RI, yang memberikan izin penggunaan data Riskesdas. 4. Masyarakat Kabupaten/Kota Kuantan Singingi & Rokan Hilir (Riau) serta Wonogiri & Salatiga (Jawa Tengah) yang telah bersedia menjadi responden. 5. Bapak dan ibu tercinta, adik-adikku (Fatimah dan Fajar), serta keluarga besar Narto Sarjono dan Cipto Dihardjo yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan dan perhatian kepada penulis. 6. Mega, Andri, Supi, Ira, dan Nita selaku staf statistika atas bantuannya; teman-teman satu penelitian Elya, Agnita, dan Wardina atas dukungan dan kerjasamanya; sahabat dan teman-teman GMSK (40, 41), GM (42, 43, 44), “Pondok Dinar” Community, Omda Keluarga Mahasiswa Klaten (KMK) (angkatan 40 - 45), asrama A3 lorong 7 (2005), Laskar “T” (Mbak Hanif dkk); guru, sahabat, dan teman-teman alumni SDN Kahuman, alumni SLTP AlIslam, alumni SMA Muh I Klaten “Laskar Paidji 2005”, alumni Fariska 2004, dan alumni PD IRM 2005 atas dukungan, semangat, dan keceriaan yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, namun tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Bogor, Juli 2009
Farida Nur Aisyiyah
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Klaten pada tanggal 13 April 1988 dari ayah Sigit Raharjo dan ibu Eni Siswanti. Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Pendidikan dasar hingga menengah penulis selesaikan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN Kahuman tahun 1999. Pada tahun 2002 penulis menyelesaikan pendidikan di SLTP
Al-Islam.
Penulis
kemudian
melanjutkan
pendidikan
di
SMU
Muhammadiyah I Klaten dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur USMI. Penulis memilih Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Semasa kuliah, penulis pernah aktif dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Peminat Gizi Pertanian (Himagita) 2006/2007, Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia (HMPPI) 2006/2008, dan Organisasi Mahasiswa Daerah Keluarga Mahasiswa Klaten (Omda KMK) 2005-2009. Selain itu, penulis juga menjadi asisten mata kuliah Analisis Zat Gizi Mikro pada semester ganjil dan Metodologi Penelitian Gizi pada semester genap tahun ajaran 2008/2009.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ....................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ .
ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................
x
PENDAHULUAN Latar Belakang ......................................................................................... Tujuan ...................................................................................................... Kegunaan................................................................................................ ..
1 4 4
TINJAUAN PUSTAKA Hipertensi dan Faktor Risikonya............................................................... Faktor Risiko Yang Tidak Bisa Diubah..................................................... Kondisi Fisiologis Tubuh.................................................................. Umur ........................................................................................... .... Jenis Kelamin .................................................................................. Faktor Risiko Yang Bisa Diubah............................................................... Gaya Hidup...................................................................................... Aktivitas Fisik......................................................................... Kebiasaan Makan.................................................................. Kebiasaan Merokok............................................................... Stress .................................................................................... Status Gizi .......................................................................................
5 6 6 6 7 7 8 8 9 14 15 16
KERANGKA PEMIKIRAN ..............................................................................
18
METODE Desain, Waktu dan Tempat ..................................................................... Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh ................................................... Jenis dan Cara Pengumpulan Data ......................................................... Pengolahan dan Analisis Data ................................................................. Asumsi dan Keterbatasan ........................................................................ Definisi Operasional .................................................................................
21 21 22 23 27 27
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi ............................................................................ Karakteristik Contoh ................................................................................. Karakteristik Individu ....................................................................... Karakteristik Sosial Ekonomi ........................................................... Karakteristik Gaya Hidup ................................................................ Profil Kejadian Hipertensi......................................................................... Kejadian Hipertensi Berdasarkan Karakteristik Individu ................. Kejadian Hipertensi Berdasarkan Karakteristik Sosial Ekonomi.... Kejadian Hipertensi Berdasarkan Karakteristik Gaya Hidup .......... Hubungan Faktor Risiko dengan Hipertensi ............................................ Hubungan Umur dengan Hipertensi ................................................ Hubungan Jenis Kelamin dengan Hipertensi ..................................
30 33 33 35 37 40 41 43 45 50 50 51