Kosmologi Ibnu Sînâ
MUHAMMAD SOFYAN NURUL JAMAL 213241014
Dosen Pembimbing Dr. Humaidi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan sebagai Magister Filsafat Islam di Program Magister Ilmu Agama Islam (PMIAI) The Islamic College for Advanced Studies (ICAS) – Univerisatas Paramadina Jakarta
THE ISLAMIC COLLEGE FOR ADVANCED STUDIES (ICAS) – UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA 2016
PERNYATAAN KEASLIAN Tesis Ini adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Tidak mengutip hasil karya orang lain kecuali sebagian yang dijadikan referensi dan dicantumkan sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Jakarta, September 2016
Muhammad Sofyan Nurul Jamal
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tesis dengan judul Kosmologi Ibnu Sina yang ditulis oleh Muhammad Sofyan Nurul Jamal (213241014) telah disetujui untuk disidangkan.
Jakarta, Dosen Pembimbing
Dr. Humaidi
ABSTRAK
Kosmologi adalah ilmu yang mempelajari alam semesta, cosmos, dalam berbagai dimensinya. Istilah cosmos sudah digunakan sejak awal perkembangan pemikiran metafisika Yunani yang berarti “harmony” atau “order”. Teori penciptaan adalah salah satu isu dalam kosmologi, Isu tentang teori Penciptaan mempunyai sejarah panjang dalam pemikiran manusia, dan masih menarik untuk dibicarakan, para teolog dan para filsuf pada dasarnya bukan merupakan asli dari konsep Islam, melainkan banyak diilhami oleh pemikir-pemikir masa sebelumnya terutama dari filsuf Yunani klasik yang mempunyai ide tentang proses penciptaan alam. Itu sebabnya, pada beberapa generasi berikutnya, ide-ide tersebut mendapatkan banyak tanggapan pro dan kontra. Setidaknya terdapat dua teori besar yang muncul dari pro kontra tersebut, yakni Creatio ex nihilo dan Ex Nihilo Nihil Fit. Creatio ex nihilo merupakan suatu cara pemikiran untuk menjelaskan kisah terciptanya alam semesta diciptakan oleh Tuhan dari sebuah ketiadaan. Ketiadaan atau kekosongan dimengerti sebagai suatu keadaan yang tidak teratur dan tidak berbentuk. Tuhan sungguh menciptakan alam semesta dari tidak ada menjadi ada. Dalam kerangka teori ini, Tuhan ditempatkan sebagai pencipta utama dunia ini. Ia abadi karena berada di luar waktu dan yang menciptakan segala sesuatu yang di dunia ini dalam waktu, yang juga merupakan hasil ciptaan dari Allah. Secara lebih khusus, gagasan penciptaan creatio ex nihilo menggunakan istilah rationes seminales atau benih-benih pikiran sebagai benih dari sesuatu yang berkembang dalam rangkaian waktu yang tidak kelihatan, penuh potensi, dan penyebab segala sesuatu yang telah dibuat untuk menjadi, namun tidak harus dibuat. Selanjutnya yaitu Ex Nihilo Nihil Fit, dari kalangan filsuf islam, Ibnu Sînâ dengan teori Emanasi yang banyak dipengaruhi dari Neo-Platonisme, berpendapat bahwa Tuhan memancar akal pertama, sekalipun tuhan terdahalu sebagai dzat, namun Tuhan dan akal pertama adalah sama-sama azali, selanjutnya Ibnu Sînâ berpendapat, berbeda dengan Al-Farabi, bahwa akal pertama memiliki dua sifat: sifat wajib wujudnya, sebagai pancaran dari Allah dan sifat mungkin wujujudnya, jika ditinjau dari hakikat dirinya. Dengan demikian ia mempunyai tiga obyek pemikiran: Tuhan, diri-Nya sebagai wajib wujud, dan diri-Nya sebagai mungkin wujud. Dari pemikiran tentang Tuhan timbul akal-akal, dari pemikiran tentang diri-Nya sebagai wajib wujud timbul jiwa-jiwa, dan dari pemikiran tentang diri-Nya sebagai mungkin wujud timbul langit-langit. Berangkat dari semua pertimbangan-pertimbangan tersebut, kami merasa perlu untuk kembali wacana filsafat tentang persoalan alam dan penciptaannya secara metafisik. Dan langkah awal ke arah sana dimulai dengan membuka khazanah klasik yang masih menyisakan sekelumit catatan tentang bagaimana teori penciptaan dalam filsafat Islam, yakni menurut Ibnu Sînâ dalam kitabnya alIsyārat wa al-Tanbihāt, Juz III.
OUTLINE
BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
.................................................. 1
B. Identifikasi Masalah
.................................................. 12
C. Batasan dan Rumusan Masalah
.................................................. 12
D. Tujuan Penelitian
.................................................. 12
E. Manfaat Penelitian
.................................................. 12
F. Kajian Pustaka
.................................................. 13
G. Metode Penelitian
.................................................. 19
H. Sistematika Penulisan
................................................... 20
BAB II: POSISI IBNU SINA DALAM DISKURSUS TEORI PENCIPTAAN A. Sketsa Biografi Ibnu Sînâ
.................................................. 21
B. Diskursus Teori Penciptaan
.................................................. 40
BAB III: PRINSIP-PRINSIP TEORI PENCIPTAAN IBNU SÎNÂ A. Pembagian Wujud
.................................................. 41
B. Materi dan Forma
.................................................. 52
C. Konsep Gerak
.................................................. 56
D. Konsep Kausalitas
.................................................
66
BAB IV: HARMONISASI ALAM DAN MANUSIA A. Makrokosmos dan Mikrokosmos
...................................... 78
B. Kesetaraan Kedudukan Alam dan Manusia
...................................... 82
C. Paradigma Keseimbangan Alam
...................................... 84
BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan
...................................... 87
B. Kritik dan Saran
..................................... 88