KONTRIBUSI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BUKU PAKET TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN EKONOMI SISWA SMP MOH. HUSNI THAMRIN GINTUNG CIPUTAT
Oleh
UMAIYAH NIM. 104015000600
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
KONTRIBUSI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BUKU PAKET TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN EKONOMI SISWA SMP MOH. HUSNI THAMRIN GINTUNG CIPUTAT Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh
Umaiyah NIM. 104015000600
Di Bawah Bimbingan
Drs. H. Nurochim, MM NIP. 19590715 198403 1003
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam peulisan skripsi yang berjudul “Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat” yang disusun oleh Umaiyah. NIM. 104015000600 Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenaranya oleh dosen pembimbing skripsi
Jakarta, 28 November 2010 Pembimbing
Drs. H. Nurochim, M.M NIM :19590715 198403 1003
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqosoh pada tanggal 08 Desember 2010 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana Strata-1 (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan (Tadris) Ilmu Pengatahuan Sosial.
Jakarta, 08 Desember 2010 PANITIA UJIAN MUNAQOSAH Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)
Tanggal
Tanda Tangan
Drs. H. Nurochim, MM NIP. 19590715 198403 1003
.…………
……..…………….
Iwan Purwanto, M. Pd NIP. 19730424 200801 1012 Penguji I
.…………
……..…………….
Drs. A. Banadjid NIP. 19541224 198103 1004 Penguji II
.…………
……..…………….
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A NIP: 19571005 198703 1003
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama
: UMAIYAH
NIM
: 104015000600
Jurusan
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Judul Skripsi : Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
NO
1
2
3
4
5 6 7
Judul dan Halaman Buku/ Referensi Abror, Abd. Rachman, Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, cet. IV, 1993. Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rienka Cipta, Cet.1., 1991. Altaria, Veralyta., “Inteligensi Vs Prestasi Belajar”, dari http://www.duniaguru.com, 25 Januari 2008. B. Uno, Hamzah, Dr., Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis dibidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet III., 2008 Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007 Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, cet. I, 2002 Djamaran, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002 Djuwairiyah, Siti., “penerapan metode belajar aktif sebagai upaya membantu meningkatkan prestasi belajar
8
pada siswa kelas 6”, dari http://media.diknas.go.id/media/document/5302.pdf, 29 januari 2008
Paraf Pembimbing
9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Fathurrohman, Pupuh & Sobry Sutikno, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, Bandung: PT. Refika Aditama, cet.I, 2007 Hamalik, Omar., Perencanaan Pengajara Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: PT. Bumi Aksara, cet. IV, 2005 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, cet.III, 2003 Margaret E. dan Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan, terjemahan Munandir, Jakarta; PT. Rajawali Press, 1991 Muedjiono, J.J. Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, cet. VI, 1995 Partanto, Pius A., M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994 Purwanto, Ngalim., Psikologi Belajar Bandung; Rosda karya, cet ke-19, 2003 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. IV, 2007 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta; Balai Pustaka, Cet. IV, 2007 Sangiran, “Buku Paket Pelajaran Hanya jadi Pajangan”. Dalam KOMPAS, Jakarta, 16 Juli 2008 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. 2003 Soemanto, Wasti, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rienka Cipta, Cet .III, 1990 Starawaji, Pengertian Evektifitas, dari http://www.starawaji.wordpress.com, 01 mei 2009 Subri, Alisuf., Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Radar Jaya Offset., cet ke-1, 199 Sulipan, “Strategi Belajar Mengajar” dari http://www.sulipan.wordpress.com. 01 oktober 2009 Suryabrata, Sumadi, Psilologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. XIII, 2005 Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Logos, Cet.III, 2001 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendektan Baru, Bandung: PT. Rosda Karya, Cet. XIV, 2008
27 28 29 30 31 32
Usman, Moch. Uzer, Menjadi Guru Professional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, cet. XXIII, 2009 W.S. Winkel S.J., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 1983 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Gramedia, cet. IV, 1996 Wikipedia Bahasa Indonesia, Ilmu Ekonomi, 22 November 2010 Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Perumahan Griya Jakarta: PT. Gaung Persada Pres, Cet. II., 2004 Yamin, Martinis., Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,Jakarta: Gaung Persada Pers., cet. II, 2007
Pembimbing
Drs. H. Nurochim, MM NIP. 19590715 198403 1003
KEMENTRIAN AGAMA No. Dokumen UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl, Terbit FITK Jln. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat No. Revisi 15412 Indonesia Hal SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
: FITK-FR-AKD-082 : 1 Maret 2010 : 00 :1/1
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/ /2010 Lamp : Hal : Permohonan Izin Penelitian Kepada Yth. Kepala Sekolah SMP Moh. Husni Thamrin Gintung di Tempat Assalammu’alaikum wr. wb Dengan hormat kami sampaikan bahwa: Nama : Umaiyah NIM : 104015000600 Jurusan : Pendidikan IPS Semester : IX (Sembilan) Program :S1 Tahun Akademik : 2004/2005 Judul Skripsi : Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat Adalah benar mahasiswa/I Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang saudara pimpin. Untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerjasama saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr. wb Jakarta, a.n. Dekan, Kabag Tata Usaha
Drs. H. Ali Nurdin, M. Pd. NIP. 19550601.198103.1005 Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
ABSTRACTION Umaiyah " Contribution of Usage Effectiveness of Package Book To Result Of Education Learning of Student Economics SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat " Effectiveness is have been reached it a purpose, a business can be told is effective if the business had reached its the purpose. While the concerned package book is book applied as reference in doing something. The learning is as a business process done by individual to obtain a change of new behaviour as a whole as result of experience of itself individual in interaction with area. result of learning is as change of behaviour covering three domains, that is cognate, effective, and psikomotorik. This research aim to know more circumstantially about usage effectivity of package book to result of economic study and obtain information definitive about economic study at student SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat. Research method applied is associative method. Sample in this research 30 student, to determine number of this research samples applied formula Slovin. instrument of Research applied is instrument about effectiveness IPS in assisting attainment of purpose of education. From research result which has been done hence obtained level of rxy obtained that is 0,281 level ranged from 0,20-0,40 meaning correlation between variables X and Y variable is including low or weak positive correlation. While " r" table at level signifikansi 5% 0,361, while at level signifikansi 1% 0,463, simply r0 that is 0,281 smaller than at " r" tables, good at level signifikansi 5% ( 0,361) or at level signifikansi 1% ( 0,463). Because rxy at level signifikansi 5% smaller than at " r" tables ( 0,281<0,361), hence at level signifikansi 5% job(activity hypothesizing or alternative hypothesizing ( Ho) refused and nul hypothesizing ( Ha) received or agreed. Thereby, that height the low of usage effectiveness of package book is not related or its the influence to height the low of attainment of purpose of education of economics, because proven of the relationship stays at low or weak relationship.
ABSTRAK Umaiyah “Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat” Efektivitas adalah sudah tercapainya suatu tujuan, suatu usaha dapat dikatakan efektif kalau usaha itu sudah mencapai tujuannya. Sedangkan yang dimaksud dengan buku paket adalah buku yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan sesuatu. Belajar itu adalah sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. hasil belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah, yaitu kognitif, efektif, dan psikomotorik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai efektifitas penggunaan buku paket terhadap hasil pembelajaran ekonomi dan untuk memperoleh informasi yang pasti tentang pembelajaran ekonomi pada siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif (korelasional). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang siswa, untuk menentukan jumlah sampel penelitian ini digunakan rumus Slovin. Instrument penelitian yang digunakan adalah instrument tentang efektivitas IPS dalam membantu pencapaian tujuan Pendidikan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh besarnya rxy yang diperoleh yaitu 0,281 yang besarnya berkisar antara 0,20-0,40 berarti korelasi antara variabel X dan variabel Y itu termasuk korelasi positif yang lemah atau rendah. Sedangkan “r” tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,361, sedangkan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,463, ternyata r0 yaitu 0,281 lebih kecil dari pada “r” tabel, baik pada taraf signifikansi 5% (0,361) maupun pada taraf signifikansi 1% (0,463). Karena rxy pada taraf signifikansi 5% lebih kecil dari pada “r” tabel (0,281<0,361), maka pada taraf signifikansi 5% hipotesa kerja atau hipotesa alternatif (Ha) ditolak dan hipotesa nihil (Ho) diterima atau disetujui. Dengan demikian, bahwa tinggi rendahnya efektivitas penggunaan buku paket tidak ada hubungannya atau pengaruhnya terhadap tinggi rendahnya pencapaian tujuan pendidikan ekonomi, karena terbukti hubungan itu berada pada hubungan yang lemah atau rendah.
i
KATA PENGANTAR ِحيْم ِ َبِسْمِ اهللِ الّرَحْ َمنِ الّر
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT penulis persembahkan sebagai ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dengan kudrat dan iradat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang sederhana ini dengan baik sebagai prasyarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Skripsi ini berjudul “Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat” Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari jalan yang sesat menuju jalan yang di rahmati oleh Allah dengan risalah yang dibawanya yaitu Agama Islam yang akan menyelamatkan dan mengantarkan pemeluknya menuju kebahagiaan yang ada di dunia dan akhirat. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Tanpa bantuan serta dorongan dari berbagai pihak yang secara moril maupun materiil, dimungkinkan skripsi ini tidak akan bisa selesai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan menghaturkan ucapan terima kasih kepada:
ii
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dan
Pembantu
Dekan
bidang Akademik,
Pembantu
Dekan
bidang
Kemahasiswaan, Pembantu Dekan bidang Administrasi Umum serta Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Drs. H. Nurochim, M.M. beserta para dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis dari awal perkuliahan hingga selesai skripsi ini. 2. Bapak Drs. H. Nurochim, MM, Dosen pembimbing dalam penulisan skripsi ini, yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam proses bimbingan kepada penulis, sehingga dengan ketulusan dan keikhlasannya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 3. Bapak Ir. Opan Irawan, kepala sekolah SMP Moh. Husni Thamrin Situ Gintung, beserta segenap para guru dan staf pegawai serta siswa-siswi yang telah sudi kiranya menerima penulis dengan baik dalam melakukan penelitian, sehingga penulis memperoleh data-data yang dapat mendukung dalam penulisan skripsi ini. 4. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pimpinan dan staf Perpustakaan Nasional Indonesia, serta pimpinan dan staf Perpsutakaan Universitas Terbuka, yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan bahan-bahan referensi dalam penyelesaian skripsi. 5. Ayah dan ibunda tercinta yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan materiil ataupun non materiil, jasa kalian tidak akan terlupakan. 6. Suami tersayang atas dukungannya kepada penulis dalam menempuh pendidikan di program sarjana strata satu. 7. Buah hati yang selalu menghibur hari-hari penulis. 8. Kerabat, keluarga dan teman-teman atas dukungan moril dan saran yang di berikan kepada penulis, terutama dalam penyelesaian penyusunan skripsi.
iii
Serta kepada semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan semuanya terimaksih atas bantuannya, semoga Allah SWT membalasnya dengan balasan yang setimpal. Dengan menengadahkan tangan dan mengucapkan syukur Alhamdulillah, karena hanya kepada Allah SWT jualah penulis mohonkan semoga amal baik yang telah diberikan menjadi amal sholeh dan diterima disisiNya. Akhirnya tiada kata lain yang lebih berarti selain sebuah harapan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin...
Jakarta, 25 November 2010
Penulis
Umaiyah
iv
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari berbagai komponen yang saling mempengaruhi yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan guru, siswa yang memainkan peranan yang berada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, dan fasilitas belajar mengajar yang tersedia. Setiap sistem lingkungan/peristiwa belajar mengajar mempunyai profil yang unik, yang mengakibatkan tercapainya tujuan belajar yang berbeda. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan-tujuan itu guru biasanya memilih satu atau lebih strategi belajar mengajar. Strategi belajar mengajar adalah “pola umum perbuatan guru murid didalam perwujudan kegiatan belajar mengajar”.1 Strategi yang sering dipergunakan guru dalam menciptakan sistem lingkungan belajar mengajar yang efektif adalah pendekatan cara belajar siswa aktif, yang memainkan peranan aktif siswa didalam proses belajar sehingga mengajar dikonsepsikan sebagai persediaan kondisi untuk membelajarkan siswa.
1
J.J. Hasibuan Muedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), cet. VI, hal. 3.
1
2
Secara harfiah cara belajar siswa aktif dapat dikatakan “sebagai sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional, guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara kognitif, efektif, dan psikomotorik”.2 Belajar yang merupakan “proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku subjek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian banyak faktor yang berpengaruh secara garis besar dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern”.3 Cara belajar siswa aktif bukan suatu hal yang baru dalam teori pembelajaran, belajar dengan sendirinya merupakan bentuk keaktifan siswa walaupun tentu saja dalam derajat yang berbeda-beda. Pengambilan bagian oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar meningkatkan keterlibatan mental siswa dalam proses belajar mengajar. Pada akhirnya, keterlibatan mental siswa yang optimal ini sekaligus berarti meningkatkan motivasi yang optimal pula dipihak siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Dalam interaksi belajar mengajar terjadi proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa. Perilaku guru akan berbeda apabila menghadapi kelas yang aktif dengan kelas yang pasif. Interaksi ini bukan hanya terjadi antara siswa dengan guru, tetapi terjadi antara siswa dengan siswa lain, dan dengan media belajar. Dalam proses belajar mengajar yang menuntut keaktifan siswa yang lebih besar, seorang guru sering tidak dapat menyelesaikan materi seluruhnya karena luasnya bahan/materi pelajaran dan keterbatasan waktu. Untuk itu guru meminta siswa untuk mempelajari buku paket tersebut masing-masing. Buku paket memungkinkan siswa untuk belajar secara sistematis dan terarah, oleh karena itu siswa akan memiliki pengetahuan, menerima informasi, mencoba, mengalami, melakukan dan menyimpulkan. Dengan demikian siswa menguasai suatu materi pokok bahasan secara menyeluruh.
2
Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), cet. XXIII, hal 22. 3 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003). Cet. Ke-4.
3
Salah satu media pendidikan yang banyak manfaatnya dalam kegiatan pendidikan yang dapat meningkatkan efektivitas serta efisiensi pencapaian tujuan pendidikan adalah buku pelajaran. Dalam kegiatan pendidikan, dimanapun dan pada tingkat sekolah apapun, guru senantiasa mempergunakan buku-buku sebagai sumber pengetahuan, sebab terutama karena buku pelajaran memuat bahan yang perlu diketahui (diajarkan/dipelajari) menurut suatu sistem penyajian tertentu. Dengan demikian guru memperoleh pedoman-pedoman yang konkrit mengenai jenis pengetahuan yan perlu diambil dari buku itu. Dengan adanya bahan pelajaran, guru dapat menyelidiki sekumpulan pengetahuan yang tertentu luas materinya, sehingga guru dapat memperhitungkan antara waktu yang tersedia dengan materi pelajaran yang harus diberikan kepada siswa, yang juga disesuaikan dengan kemampuan siswa, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan baik dan lancar. Peranan buku paket dalam pengajaran sangat besar dan cukup menentukan, karena dalam buku paket sudah terhimpun hal-hal yang dituntut oleh kurikulum dan juga mata pelajaran yang relevan. Tanpa buku paket agaknya pengajaran tidak dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Buku paket merupakan sumber yang dapat membantu dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan demikian buku pelajaran tidak hanya merupakan sekumpulan pengetahuan, tetapi mempunyai kemampuan untuk memotivasi pembaca belajar dengan aktif, termasuk siswa. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji/membahas permasalahan dan menuangkannya kedalam bentuk sebuah skripsi dengan judul: “KONTRIBUSI
EFEKTIVITAS
PENGGUNAAN
BUKU
PAKET
TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN EKONOMI SISWA SMP MOH. HUSNI THAMRIN GINTUNG CIPUTAT“ dalam sebuah tugas akademis sebagai syarat meraih gelar sarjana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.
4
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah pada penelitian ini ialah: 1. Efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat 2. Dampak penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat 3. Gambaran tentang hasil belajar pendidikan ekonomi siswa di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat 4. Kontribusi penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat
C. Pembatasan Masalah Mengetahui luasnya permasalahan tentang efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi. Maka penulis fokus pada batasan proses pembelajaran yang dirancang dan diimplementasikan oleh guru yaitu meliputi: 1. Efektivitas penggunaan buku paket pendidikan ekonomi di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat. 2. Gambaran tentang hasil belajar pendidikan ekonomi siswa di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat 3. Kontribusi penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi siswa di lingkungan SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran efektivitas penggunaan buku paket pendidikan ekonomi di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.? 2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan buku paket di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.?
5
3. Bagaimana kontribusi penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi siswa di lingkungan SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.?
E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diurai diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil pembelajaran ekonomi. 2. Untuk menganalis lebih jelas bagaimana cara-cara dan proses pembelajaran dengan buku paket. 3. Untuk memperoleh informasi yang pasti tentang pembelajaran ekonomi pada siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bisa berguna bagi siswa dalam rangka: 1. Manfaat sosial (social value), yang diharapkan berguna untuk: a. Memberi gambaran bagi lembaga-lembaga pendidikan tentang bagaimana cara-cara dan proses pembelajaran ekonomi pada siswa. b. Memberi informasi kepada masyarakat pada umumnya, khususnya para pendidik tentang efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil pembelajaran ekonomi. 2. Manfaat akademik (academic value), diantaranya: a. Diharapkan penulisan skripsi tentang Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat ini dapat dijadikan sebagai pemenuhan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana strata 1 (satu) pada Program Studi
Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. b. Manfaat lain dari penulisan skripsi diharapkan bisa menambah khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan ekonomi siswa.
6
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR A. Kajian Teori 1. Pengertian Efektivitas Menurut etimologi, “efektivitas” merupakan kata serapan dari bahasa inggris effective, yang berarti ketepatgunaan, hasil guna, menunjang tujuan.4 Pengertian efektivitas adalah “pengaruh yang ditimbulkan/disebabkan oleh adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam setiap tindakan yang dilakukan”.5 Efektivitas
merupakan
salah
satu
kriteria
keberhasilan
proses
pembelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat Abd. Rachman Abror “tujuan penilaian pada hakikatnya merupakan alat control terhadap pelaksanaan pendidikan atau merupakan alat yang menyediakan atau memberikan informasi bagi usaha dan pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan”.6 Dalam bidang pendidikan, efektivitas dapat ditinjau dari dua segi yaitu efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar murid. Efektivitas mengajar guru terutama menyangkut sejauh mana jenis-jenis kegiatan belajar mengajar dapat 4
Pius A. Partanto, M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), Hal. 128. 5 Starawaji, Pengertian Evektifitas, dari http://www.starawaji.wordpress.com, 01 mei 2009. 6 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1993), cet. IV. hal.155
6
7
dilaksanakan dengan baik. Efektivitas belajar murid terutama menyangkut tujuantujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah ditempuh. Untuk mengetahui belajar telah tercapai secara efektif atau tidak maka dapat diketahui dengan tingkat prestasi belajar yang telah dicapai. Tingkat keberhasilan dibagi atas beberapa kategori yaitu: 1. Istemewa/maksimal: Apabila seluruh (100%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. 2. Baik sekali/optimal: Apabila sebagian besar (76%-99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh anak. 3. Baik/Minimal: Apabila hanya (60%-75%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh anak. 4. Kurang: Apabila bahan pelajaran yang diajarkan itu kurang dari 60% dapat dikuasai oleh anak. 7 Dari beberapa pengertian di atas, sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar pendidikan ekonomi yang efektif berarti tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga siswa dapat memahami pendidikan ekonomi dengan ketercapaian minimal 60% dari tujuantujuan
pembelajaran
yang
telah
ditetapkan.
Misalnya
dalam
kegiatan
pembelajaran guru menggunakan media buku paket pada pokok bahasan ilmu sosial dan berhasil membuat siswa memahami materi tersebut sebesar 63%, sehingga hal tersebut dapat dikatakan efektif.
2. Hakikat Buku Paket a. Pengertian buku paket Istilah buku paket yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini merupakan sebutan lain untuk buku pelajaran. “Buku paket adalah buku yang berisikan informasi yang dipakai sebagai panduan dalam melaksanakan sesuatu”.8 Menurut Lange dalam buku teks SMTA mengatakan bahwa” buku paket adalah buku standar atau buku setiap cabang khusus study”. 7
Syaiful Bahri Djamaran, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),
hal.121. 8
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Cet. IV, hal. 172
8
Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa buku paket adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, jadi dapat dikatakan buku paket ekonomi adalah buku yang digunakan sebagai acuan dalam pengajaran yang disusun oleh pakar yang ahli dibidangnya dalam usaha mencapai tujuantujuan intruksional dan dapat menunjang program pengajaran ekonomi.
b. Awal mula penggunaan buku paket Penggunaan buku paket dalam berbagai bidang studi, termasuk ekonomi dimulai ketika pemerintah mewajibkan penerapan Kurikulum Terpadu Satuan Pendidikan (KTSP) yang menggantikan kurikulum 2004 – Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang kemudian dinyatakan tidak berlaku lagi. Adapun mengenai penggunaan buku paket adalah “berdasarkan peraturan Mendiknas (Menteri Pendidikan Nasional) No. 24/2006 dan telah direalisasikan diberbagai wilayah. Karena itu, system KTSP secara bertahap diberlakukan sejak 2006 terhadap seluruh SD, SMP dan SMA yang berlanjut sampai sekarang”.9 Hal serupa juga telah diterapkan di sekolah SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat yang menjadi obyek kajian penelitian penulis. c. Ciri-ciri buku paket yang baik Menurut Djago Tarigan dan H.G Tarigan dalam Buku Telaah Buku Teks SMTA, buku paket yang dapat dikategorikan baik dan berkualitas tinggi harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. 9
Juli 2008
Sudut pandang Kejelasan konsep Relevan dengan kurikulum Menarik minat Menumbuhkan motivasi Menstimulasikan aktivitas siswa Ilustratif Komunikatif Penunjang mata pelajaran lain Menghargai perbedaan individu Memantapkan nilai-nilai.
Sangiran, “Buku Paket Pelajaran Hanya jadi Pajangan”. Dalam KOMPAS, Jakarta, 16
9
Untuk keterangan lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut: a. Sudut pandang Buku paket mempunyai landasan, prinsip atau sudut pandang tertentu yang menjiwai atau melandasi buku paket secara keseluruhan. Sudut pandang ini dapat berupa teori ilmu jiwa, bahasa dan sebagainya. b. Kejelasan konsep Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu buku peket harus jelas, tandas. Keremang-remangan perlu dihindari agar siswa dan pembaca juga jelas pengertian, pemahaman dan penangkapannya. c. Relevan dengan kurikulum Buku paket ditulis untuk digunakan di sekolah. Sekolah mempunyai kurikulum, karena itu tidak ada pilihan lain bahwa buku paket harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. d. Menarik minat Buku paket ditulis untuk siswa, karena itu penulis buku paket harus mempertimbangkan minat-minat siswa pemakai buku paket tersebut. Semakin sesuai buku paket dengan minat siswa, semakin tinggi daya tarik buku paket tersebut. e. Menumbuhkan motivasi Motivasi diartikan sebagai penciptaan kondisi yang ideal sehingga seseorang ingin, senang mengerjakan sesuatu. Buku paket yang baik ialah buku yang dapat membuat siswa ingin, senang mengerjakan apa yang diintruksikan dalam buku tersebut. f. Menstimulasikan aktivitas siswa Buku yang baik adalah buku yang dapat merangsang, menantang dan menggiatkan aktivitas siswa. Disamping metode dan bahan, faktor metode sangat mentukan dalam hal ini. g. Ilustratif Buku paket harus disertai dengan ilustrasi yang mengena serta menarik. Ilustrasi yang cocok pastilah memberi daya penarik tersendiri serta menjelaskan hal yang perlu dibicarakan.
10
h. Komunikatif Buku paket harus dimengerti oleh pemakainya, yaitu siswa. Pemahaman harus didahului oleh komunikasi yang tepat. Factor utama yang berperan disini adalah bahasa. Bahasa buku paket haruslah sesuai dengan bahasa siswa, kalimat-kalimatnya efektif, terhindar dari makna, sederhana, sopan dan menarik. i. Menunjang mata pelajaran lain Buku paket ekonomi misalnya, disamping menunjang mata pelajaran ekonomi itu sendiri juga dapat menunjang mata pelajaran yang lain. j. Menghargai perbedaan individu Buku paket yang baik tidak membesar-besarkan perbedaan individu tertentu. Perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat ekonomi, sosial, budaya, setiap individu tidak dipermasalahkan, tetapi diterima sebagaimana adanya. k. Memantapkan nilai-nilai Buku paket yang baik berusaha untuk memantapkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Uraian-uraian yang menjurus kepada penggiyahan nilai-nilai yang berlaku pantas dihindarkan.
3. Pengertian Belajar Pengertian belajar sudah banyak di kemukakan dalam kepustakaan. Untuk memenuhi pengertian tentang belajar berikut di kemukakan beberapa pengertian tentang belajar. Belajar (learning), sering kali didefinisikan sebagai perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman. Para ilmuwan perilaku berusaha mengukur apa yang telah dikerjakan oleh makhluk untuk dapat menguasai belajar ini. Tetapi, belajar itu sendiri merupakan satu kegiatan yang terjadi didalam diri seorang, yang sukar diamati secara langsung. Hal ini masih merupakan masalah yang belum dapat sepenuhnya dimengerti, dan para murid tersebut mengalami perubahan. Mereka memperoleh hubungan-hubungan asosiatif, pengetahuan, pengertian dan keterampilan serta kebiasaan-kebiasaan baru. Hasilnya, mungkin
11
mereka dapat berperilaku dibawah kondisi tertentu dengan cara yang dapat diukur secara berbeda-beda. Sebagian para ahli pendidikan beranggapan bahwa, belajar adalah sematamata mengumpulkan atau menghafal fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Ada pula sebagian yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti tampak pada latihan membaca dan menulis. Menurut Skinner, seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya Educational Psycology The Teaching Learning Proses, berpendapat bahwa ”Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif”.10 Sedangkan menurut Hintzman dalam bukunya The Psycology of Learning and Memory berpendapat bahwa, ”Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut”.11 Menurut Omar Hamalik bahwa belajar adalah ”perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnnya adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang”.12 Pupuh Fathurrohman & Sobri Sutikno mengatakan bahwa belajar itu pada hakikatnya adalah ”perubahan yang terjadi didalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya perubahan fisik, mabuk, gila, dan sebagainya”.13 Menurut Muhibbin Syah belajar ”adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Belajar juga memainkan peranan penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat
10
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendektan Baru, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2008), Cet. XIV, hal. 90. 11 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru …, hal. 90. 12 Omar Hamalik, Perencanaan Pengajara Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), cet. IV, h.154 13 Pupuh Fathurrohman & Sobry Sutikno, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), cet.I, hal. 6
12
manusia (bangsa) ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa lainnya yang lebih dulu maju karena belajar”. 14 W.S Winkel berpendapat bahwa belajar merupakan “ suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan - perubahan dalam pengetahuan - pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap”.15 Dalam belajar, siswa juga sebagai penentu terjadi atau tidaknya proses belajar, proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, dalam bukunya Psikologi Belajar mereka mengemukakan bahawa “pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”.16 Muhibbin Syah, menambahkan dalam bukunya Psikologi belajar, bahwa “belajar adalah tahapan perbuatan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan melibatkan proses kognitif”.17 Sehubungan dengan pengertian ini perlu diutarakan bahwa perubahan tingkah laku akibat proses kematangan fisik, seperti keadaan mabuk, lelah dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar. Begitu
juga
menurut James O. Whitaker yang di kutip oleh Wasti Soemanto, dalam bukunya Psikologi Pendidikan, memberikan definisi bahwa “belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau di ubah melalui latihan dan pengalaman”.18 Martinis Yamin dalam bukunya yang berjudul Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi menambahkan bahwa “belajar merupakan proses orang
14
15
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru ..., hal. 94
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Gramedia, 1996), cet. IV, hal. 53 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rienka Cipta, 1991), Cet.1.,hal.121. 17 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos, 2001), Cet.III, hal. 64. 18 Wasti Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rienka Cipta, 1990), Cet .III, hal. 98-99. 16
13
memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap”.19 Sedangkan belajar menurut Veralyta Altaria yang di tulisnya dengan tema “Inteligensi Vs Prestasi Belajar” dalam salah satu website di situs internet memberikan pengertian belajar kedalam dua kategori, pengertian paling umum dan pengertian khusus.20 Pengertian yang paling umum, adalah setiap perubahan perilaku akibat pengalaman yang diperoleh, atau sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Sedangkan dalam pengertian yang lebih khusus, belajar didefinisikan sebagai perolehan pengetahuan dan kecakapan baru. Pengertian inilah yang merupakan tujuan pendidikan formal di sekolah– sekolah atau di lembaga–lembaga pendidikan yang memiliki program terencana, tujuan instruksional yang kongkrit, dan diikuti oleh para siswa sebagai suatu kegiatan yang sistematis. Prestasi atau keberhasilan belajar dinyatakan dalam berbagai indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan, prediksi keberhasilan dan semacamnya. Siti Djuwairah menambahkan dalam buku yang di tulisnya dengan judul Penerapan-penerapan
Metode Belajar
Aktif
Sebagai
Upaya Membantu
Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas 6, dia menjelaskan bahwa “belajar adalah perubahan murid dalam bidang material, formal serta fungsional pada umumnya dan bidang intelektual pada khususnya”.21 Sedangkan belajar menurut Dr. Hamzah dalam bukunya Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis di Bidang Pendidikan bahwa “belajar adalah pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek (pengetahuan), atau melalui suatu penguatan dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar”.22
19
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Perumahan Griya Jakarta: PT. Gaung Persada Pres, 2004), Cet. II., hal. 97. 20 Veralyta Altaria, “Inteligensi Vs Prestasi Belajar”, dari http://www.duniaguru.com, 25 Januari 2008. 21 Siti Djuwairiyah, “penerapan metode belajar aktif sebagai upaya membantu meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas 6”, dari http://media.diknas.go.id/media/document/5302.pdf, 29 januari 2008 22 Dr. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis dibidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet III.,hal. 15.
14
Belajar
menurut
Sumadi
Suryabrata,
dalam
bukunya
Psikologi
Pendidikan, setelah memperhatikan beberapa pengertian tentang belajar maka dia memberi kesimpulan tentang belajar: “a) bahwa belajar membawa perubahan (dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial). b) bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru (dalam arti Kenntis dan Fertingkeit). c) bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja”.23 Selain dari beberapa pengertian belajar yang sudah disebutkan diatas tadi, maka ada juga beberapa tokoh lain yang memiliki pendapat tentang belajar yang berbeda-beda, diantaranya : 1. James O. Whittaker, merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.24 2. Cronchbach, belajar adalah suatau aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.25 3. Howard L. Kingskey, belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan. 26 4. Drs. Slamet, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukkan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara kesuluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan lingkungannya.27 Selain itu belajar juga dimaknai dengan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. 5. Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat seseorang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Karena itu, dalam belajar dapat ditemukan hal-hal berikut: a. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon pembelajar. 23
Sumadi Suryabrata, Psilologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. XIII., hal. 232. 24 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2002), cet. I, hal. 12 25 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,... hal. 13. 26 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,... hal. 13. 27 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,... hal. 13.
15
b. Respon si pembelajar c. Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai ilustrasi, perilaku respon si pembelajar yang baik diberi hadiah. Perilaku respon yang tidak baik diberi teguran atau hukuman. Dalam pandangan Skinner ini, guru dapat menyusun program pembelajaran dengan dua hal penting, yaitu: (i) pemilihan stimulus yang diskriminatif dan (ii) penggunaan penguatan. Langkah pembelajaran berdasarkan teori skinner yang dikenal dengan teori kondisioning ini dapat dilakukan dengan langkah berikut: a. Mempelajari keadaan kelas. Guru mencari dan menemukan perilaku siswa yang positif atau negatif. Perilaku positif akan diperkuat dan perilaku negatif diperlemah (dikurangi). b. Membuat daftar penguat positif. Guru mencari perilaku yang lebih disukai siswa, perilaku yang kena hukuman dan kegiatan luar sekolah yang dijadikan penguat. c. Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis penguatnya. d. Membuat program pembelajaran,. Program pembelajaran ini berisi tentang perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari perilaku dan evaluasi. Dalam melaksanakn program pembelajaran, guru mencatat perilaku dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil. Ketidak berhasilan tersebut menjadi catatan penting bagi modifikasi perilaku selanjutnya.28
6. Menurut Gagne, belajar merupakan kagiatan yang komplek. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar oarng memiliki keterampilan, pengetahuan , sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, balajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkuangan melalui pengolahan informasi, menjadi
28
Margaret E. dan Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan, (terjemahan Munandir), (Jakarta; PT. Rajawali Press, 1991), hal. 210.
16
kapabilitas baru. Selain itu, belajar juga terdiri dari tiga komponen penting yaitu kondisi internal dan hasil belajar. Gagne juga berpendapat bahwa dalam belajar terdiri dari tiga tahap yang meliputi Sembilan fase. Tahapan tersebut adalah: (i) persiapan untuk belajar, (ii) perolehan dan utnuk perbuatan (perfomansi) dan (iii) alih belajar. Pada tahap persiapan dilakukan tindakan mengarahkan perhatian, pengaharapan dan mendapatkan kembali informasi. Pada tahap pemerolehan dan perfomansi digunakan untuk persepsi selektif, sandi semantik, pembangkitan kembali dan respon, serta penguatan. Tahap alih belajar meliputi pengisyaratan untuk membangkitkan dan memberlakukan secara umum. Adanya tahap dan fase belajar tersebut mempermudah guru untuk melakukan pembelajaran. Karenanya dalam rangka pembelajaran, guru dapat menyusun acara pembelajaran yang cocok dengan tahap dan fase-fase belajar. Pola hubungan antara fase belajar dengan acara-acara pembelajaran dapat digunakan untuk pedoman pelaksanaan kegiatan belajar dikelas. Sudah barang tentu guru dalam hal ini harus menyesuaikan bidang studi dan kondisi kelas yang sebenarnya dengan modifikasi tertentu.29 Dengan demikian belajar tidak sama keadaannya dengan sebelum ia melakukan kegiatan belajar. Mungkin, ia merasa lebih senang, lebih bahagia, lebih mampu menyesuaikan diri, lebih mampu mendayagunakan alam sekitarnya, lebih trampil dan cakap, dan mungkin bertambah karya atau amal baktinya serta berbagai kemungkinan lainnya yang bernilai positif dan aktif. 7. Dalam pandangan Anita E. Woolfolk (1993) bahwa “belajar terjadi ketika pengalaman menyebabkan suatu perubahan pengetahuan dan perilaku yang relatif permanen pada individu”. Definisi Agih Syamsudin (1981) “adalah perbuatan yang menghasilkan perubahan perilaku dan pribadi”. Santrock and Yussen (1994) menegaskan bahwa “learning is defined as a relatifly permanent charge in behavior that occurs though experiences.” Ada 4 kata kunci dari definisi kata belajar yaitu perubahan, pengetahuan-perilakupribadi, permanent dan pengalaman. Secara komperhensif bahwa belajar merupakan aktivitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan pribadi yang bersifat permanen. Ada sejumlah karakteristik perbuatan belajar yang perlu diketahui yaitu: a) Perubahan yang terjadi harus bertujuan (internasional) dalam arti disengaja atau disadari, bukan bersifat kebetulan. b) Perubahn bersifat positif artinya bahwa perubahan itu menjadi lebih baik sebagaimana yang dikehendaki, sesuai dengan kriteria yang telah disepakati baik siswa maupun guru. 29
Margaret E. dan Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan,...hal. 210-211
17
c) Untuk dapat dikatakan sebagai belajar, perubahan harus benar-benar hasil pengalaman yaitu interaksi antara individu dengan orang lain sedangkan perubahan yang diakibatkan karena kematangan bukanlah dapat dikatakan sebagai belajar. d) Perubahan bersifat efektif artinya bahwa belajar itu menghasilkan perubahan yang berarti secara fungsional baik untuk pemecahan masalah akademik maupun persoalan kehidupan sehari-hari bagi kelangsungan hidup individu.30 Berdasarkan beberapa pengertian di atas tadi, maka dapat dikatakan bahwa belajar merupakan kegiatan yang di lakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang di hasilkan dari proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Dalam definisi lain, belajar juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan individu untuk memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Dalam belajar tersebut individu menggunakan ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
4.
Hakikat Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Dalam kamus bahasa Indonesia, "hasil adalah sesuatu yang didapat dari
usaha/jerih payah”.31 Menurut W.S Winkel S.J yang dimaksud dengan hasil belajar “yaitu setiap macam kegiatan belajar menghasilkan suatu perubahan yang khas, yang mempunyai salurannya sendiri (jalan yang dilalui siswa untuk
30
Sulipan, “Strategi Belajar Mengajar” dari http://www.sulipan.wordpress.com. 01 oktober 2009. 31 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,… hal. 391
18
mencapai prestasi tertentu) dan hasilnya sendiri (perubahan dalam sikap atau tingkah laku yang tercapai dan nampak dalam prestasi tertentu)”.32 Hasil belajar diperoleh karena adanya proses yang disebut dengan pendidikan. Seseorang dapat mencapai hasil belajar apabila orang tersebut telah melakukan sesuatu kegiatan, kejadian atau peristiwa yang memberikan suatu penilaian, baik atau buruknya hasil balajar seseorang tergantung orang tersebut melaksanakannya. Dalam meningkatkan mutu pendidikan pada dasarnya adalah meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Menurut Bloom, hasil belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah, yaitu kognitif, efektif, dan psikomotorik, sedangkan menurut Gagne dan Briggs dalam Dr. Hamzah menyatakan bahwa hasil belajar merupakan pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuankemampuan tertentu.33 Dengan menilai hasil belajar siswa tersebut maka hal itu dapat berfungsi untuk: 1. Dapat membantu guru dalam menilai kesiapan anak pada suatu mata pelajaran. 2. Mengetahui status anak dalam kelas. 3. Membantu guru dalam usaha memperbaiki metode belajar mengajar. 4. Sebagai administrator dengan memberi laporan tentang kemajuan siswa kepada orangtua yang berupa ikhtisar mengenai hasil belajar dan usaha yang dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan. 34 Adapun hasil belajar menurut Gagne merupakan kapabilitas siswa yang mana dapat diindikasikan dalam beberapa hal sebagai berikut: 1. Informasi verbal, yaitu kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun terlulis, pemikiran informasi verbal memungkinkan individu berperan dalam kehidupan.
32
W.S. Winkel S.J., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1983), hal. 48. 33 Dr. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis ..... hal. 17. 34 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, … hal. 301-302.
19
2. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungis untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambing. Keterampilan intelek ini terdiri diskriminasi jamak, konsep konkret dan terdefinisi serta prinsip. 3. Strategi kognitif, yaitu kemampuan menyalurkan mengarahakan aktivitas sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahakan masalah. 4. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinas, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikap, yaitu kemempuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tertentu.35 Setelah melihat berbagai definisi tentang hasil belajar, maka tahap selanjutnya adalah menyimpan perolehan hasil belajar yang merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek dan waktu lama. Kemampuan menyimpan dalam waktu pendek berarti hasil belajar cepat dilupakan. Kemampuan menyimpan dalam waktu lama, berarti hasil belajar tetap dimiliki oleh siswa. Karena itu proses penyimpanan dalam ranah belajar kognitif yang biasanya dilakukan oleh siswa meliputi: 1. Proses penerimaan (input processes). Proses ini adalah kegiatan siswa dalam melakukan pemusatan perhatian, menyeleksi dan memberi kode terhadap hal yang dipelajari. 2. Proses pengaktifan (activation processes), yaitu kegiatan siswa untuk mengaktifkan pesan baru, membangkitkan pesan dan pengalaman lama. 3. Proses pengolahan (output processes), yaitu menggunakan kesadaran penuh dengan memikirkan tugas, berlatih, menarik kesimpulan dan unjuk belajar.
35
Margaret E. dan Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan,...hal. 190
20
4. Proses penyimpanan, yaitu saat memperkuat hasil belajar. Dalam hal ini siswa menggunakan berbagai teknik belajar agar tersimpan dalam ingatan, pengahayatan dan keterampilan jangka panjang. 5. Proses pemanggilan dimana pesan atau kesan lama diaktifkan kembali.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Dari beberapa ahli pendidikan atau pengamat pendidikan banyak sekali yang mempunyai pendapat tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Ini terlihat dari beberapa ahli pendidikan yang mempunyai beberapa pendapat yang hampir sama ada juga yang sedikit berbeda, tetapi penulis berpandangan faktor-faktor yang berbeda dari beberapa ahli adalah faktor-faktor yang saling melengkapi karena tiap ahli berpendapat sesuai dengan keadaan pendidikan pada masa yang diamati para ahli pendidikan tersebut. Baharuddin dan Nur wahyuni menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor external. Faktor internal meliputi faktor fisioligis (fisik) dan psikologis (kecerdasan, motivasi, minat, sikap dan bakat), sedangkan faktor external meliputi lingkungan sosial, masyarakat,
keluarga serta lingkungan alamiah dan
36
instrumental.
Beberapa faktor yang disebutkan di atas dapat terlihat pada saat ini seperti pada faktor instrumental antara lain seperti keadaan lingkungan sekitar tempat siswa belajar (sekolah) tidak sedikit sekolah yang lokasi bangunannya dekat dengan kegiatan-kegiatan publik atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya seperti sekolah yang dekat dengan pasar atau pusat-pusat perbelanjaan (mall), pusat permainan anak, jalan raya, terminal yang ada disekitar sekolah, akibatnya siswa sering tidak konsentrasi dalam proses belajar mengajar dan yang terparah banyak siswa yang membolos pada saat proses kegiatan belajar mengajar sedang berjalan, terlihatnya siswa yang kedapatan ditempat umum seperti pada mall,
36
Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hal. 19-27.
21
tempat bermain, mengindikasikan bahwa suasana sekolah yang kurang kondusif bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Cuaca pun salah satu dari beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi hasil
belajar siswa jika pada suatu wilayah cuaca tersebut berpotensi panas.
Seperti cuaca yang ada di daerah yang banyak menghasilkan minyak bumi, juga berdiri gedung-gedung sekolah, suasana belajarpun gerah. Adapun sebagai solusi bila keadaan dana memungkinkan sekolah dapat mengatasinya dengan pendingin ruangan atau penyejuk ruangan berupa kipas angin atau AC (Air Conditioning). Sebaliknya juga apabila disuatu wilayah tertentu cuaca memang berpotensi dingin, sebagai solusi dengan memakai jaket penghangat pada saat belajar. Sedangkan salah satu faktor internal adalah faktor psikologis yang salah satunya motivasi. ”Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong tingkah laku yang menuntut/mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.”37 Dr. Hamzah berpendapat bahwa Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya”.38 Motivasi sangat penting bagi anak dalam menunjang keberhasilan belajarnya. Siswa yang mengalami Proses belajar, agar berhasil sesuai dengan tujuan yang harus
dicapainya, perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Menurut Ngalim Purwanto, Bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari: 1) Faktor yang berasal dari dalam siswa (internal) a. Fisiologis meliputi kondisi fisik dan panca indra b. Psikologis meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif 2) Faktor yang berasal dari luar (eksternal) a. Faktor lingkungan terdiri dari alam dan sosial b. Faktor instrumental terdiri dari kurikulum, guru, sarana dan administrasi.39
37
Alisuf Subri Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan (Jakarta: Radar Jaya Offset. 1992) cet ke-1 h. 129 38 Dr. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis .... hal. 3. 39 Ngalim Purwanto, Psikologi Belajar (Bandung; Rosda karya, 2003), cet ke-19 hal.107
22
Faktor eksternal dapat dijelaskan lebih luas. Hal ini dapat dilihat dari pendapat para tokoh yang saling melengkapi dalam menyebutkan faktor eksternal yang disebutkan diatas, ternyata banyak faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Disamping faktor eksternal yang bersifat physik tersebut diatas, banyak juga yang lain yang dapat dikelompokan sebagai berikut seperti: yang datang dari sekolah (interaksi guru dan murid, cara penyajian dalam belajar, hubungan antar murid, standar pelajaran diatas ukuran, media pendidikan, kurikulum, keadaan gedung, waktu sekolah, pelaksanaan disiplin, metode belajar, tugas rumah), yang datang dari masyarakat (media massa, teman bergaul, kegiatan lain, cara hidup lingkungan), dan yang datang dari keluarga (cara mendidik, suasana keluraga, pengertian atau pemahaman orang tua, keadaan sosial ekonomi keluarga, dan latar belakang kebudayaan atau kebiasaan dalam keluarga. ”Suatu permasalahan yang dihadapi lembaga pendidikan di Indonesia yang juga merupakan faktor eksternal yang lain adalah belum terpecahkan adalah besarnya ukuran kelas”.40 Pada umumnya sekolah-sekolah yang memiliki kelaskelas berukuran besar yang dapat menampung siswa dalam jumlah yang banyak, tetapi sebenarnya kurang ideal dalam menunjang suasana kegiatan belajar mengajar.
5. Pengertian Pendidikan Ekonomi Sebelum kita mengetahui apa itu pendidikan ekonomi, terlebih dahulu kita mengetahui apa itu pendidikan. Meskipun barang kali sebagian dari kita mengetahui apa itu pendidikan, tetapi ketika pendidikan tersebut diartikan dalam satu batasan tertentu maka terdapatlah bermacam-macam pengertian yang diberikan. Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaannya. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang 40
Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,(Jakarta: Gaung Persada Pers. 2007), cet. II, hal. 128
23
dewasa agar ia menjadi dewasa. Kenyataannya, pengertian pendidikan ini selalu mengalami perkembangan meskipun secara nyata tidak jauh berbeda. Berikut ini akan dikemukakan sejumlah pengertian pendidikan, yaitu: 1. Ahmad D. Marimba Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohanni si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. 2. Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 3. Dalam Kamus Besar Indonesia Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 41 Dari beberapa pengertian pendidikan tersebut, meskipun berbeda secara redaksional namun secara nyata terdapat kesatuan unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat didalamnya. Yaitu, bahwa pengertian pendidikan tersebut menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntutan, atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur seperti; pendidik, anak didik, tujuan dan sebagainya. Agar kita mampu memahami apa yang dimaksud dengan pendidikan ekonomi, terlebih dahulu kita harus mendefinisikan ilmu ekonomi dan menyatukan pemahaman dalam tiap-tiap materi ekonomi. Ilmu ekonomi adalah ilmu sosial yang menjelaskan dan menganalisis tentang produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa. Dan menurut pengertian lain ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari bagaimana manusia berusaha mencapai kemakmuran atau memenuhi kebutuhannya. Ekonomi atau economic itu sendiri dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu dari 41
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), cet.3, Hal. 1-4.
24
kata oikos atau oiku dan nomos yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain, pengertian ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan dalam rumah tangga. Dalam hal ini, yang dimaksud dalam perkembangannya rumah tangga bukan hanya sekedar merujuk pada satu keluarga yang terdiri atas suami, istri, dan anak-anak melainkan juga rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah tangga, bangsa, negara dan dunia.42 Ilmu ekonomi ada karena setiap masyarakat menghadapi masalah ekonomi, yaitu kelangkaan. Kebutuhan kita akan barang dan jasa lebih besar daripada sumber-sumber atau alat-alat pemuas kebutuhan yang kita miliki. Karena kebutuhan pada suatu waktu. Oleh karena itu kita harus memiliki kebutuhan mana yang harus dipuaskan (dipenuhi) terlebih dahulu dan kebutuhan mana yang harus ditunda. Dengan demikian yang dimaksud dengan pendidikan ekonomi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang diberikan kepada para peserta didik untuk mempelajari bagaimana usaha manusia dalam memenuhi kehidupannya seharihari dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas agar mencapai kemakmurannya.
B. Kerangka Berfikir Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan begitu pesatnya, dan itu dapat dicapai oleh manusia karena belajar terus menerus untuk menemukan sesuatu yang baru. Belajar dapat terjadi dimana saja dan dapat diperoleh dari berbagai sumber yang mempunyai peran yang sangat besar dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu buku. Ada berbagai macam buku yang dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran disekolah, namun jenis buku yang paling fungsional bagi pelajar adalah buku paket. Buku paket dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa dalam berbagai mata pelajaran, memberikan perangsang atau menstimulus aktivitas siswa dan lainnya. Begitupun dengan pelajaran pendidikan ekonomi, dalam belajar pendidikan ekonomi buku paket mempunyai peran yang sangat besar, bila tidak ada guru siswa dapat mempelajari sendiri materi yang akan dibahas soal-soal latihan sendiri dan sebagainya, karena 42
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ilmu Ekonomi, 22 November 2010.
25
didalam buku paket telah terdapat penjelasan materi, contoh soal dan soal-soal sebagai bahan latihan bagi siswa. Secara umum ada banyak keuntungan yang diperoleh penggunaan buku paket yang efektif, antara lain siswa berkesempatan memepelajari suatu materi sesuai dengan kecepatan masing-masing, mengulang-ulang kembali pelajaran yang telah lalu untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya, berkesempatan untuk mengatur sendiri kecepatan membaca disesuaikan dengan daya tangkap yang dimiliki dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri bahwa buku paket memegang peranan penting dalam kegiatan pemebelajaran disekolah, maka seyogyanya buku paket tersebut dipergunakan secara efektif dan efisien. Karena penggunaan buku paket yang efektif dan efisien akan sangat membantu dalam pembelajaran yang diharapakan.
C. Pengajuan Hipotesis Ha (Hipotesis Alternatif): Terdapat hubungan antara efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil belajar siswa di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat. Ho (Hipotesis Nihil): Tidak terdapat hubungan antara efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil belajar siswa di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Pendidikan ini bertujuan untuk memperoleh data atau informasi secara empiris dilapangan tentang kontribusi efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi. 1. Mengetahui penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat. 2. Efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
B. Definisi Operasional Variabel adalah konsep yang diteliti dalam penelitian, didalamnya mengandiung beberapa aspek kajian atau tinjauan objek penelitian. Dengan variabel apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, Efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat. Adapun indikator dari variabel tersebut adalah: 1. Efektivitas penggunaan buku paket. 2. Hasil belajar pendidikan ekonomi siswa.
26
27
C. Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: efektivitas penggunaan buku paket. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: hasil belajar pendidikan ekonomi siswa.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat, yaitu yang berjumlah 43 siswa. 2. Sampel Sementara sampel adalah sebagian kecil atau wakil dari yang diteliti. Dan yang dijadikan sampel dan responden dalam penelitian ini adalah siswa yang sekarang duduk di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat, yaitu yang berjumlah 30 siswa. Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi penelitian, digunakan rumus slovin sebagai berikut. Berikut jumlah sampel yang dibutuhkan adalah: n =
P 1 + P (0,1)²
n=
43 1+43x0,1x0,1
n =
43 1 + 43 (0,1)²
n=
43 1.43
e = 30,06 dibulatkan menjadi 30 sampel. Keterangan: n
: Jumlah sampel
P : Jumlah seluruh anggota populasi e
: Taraf signifikansi
0,1 : Kemungkinan kesalahan
28
E. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif. Menurut Travers (1978), metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Metode ini juga dapat digunakan dengan lebih banyak dan lebih luas dari metode yang lain. Iapun memberikan informasi yang mutakhir, sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai macam masalah. Dalam penelitian ini mengambil dua kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok control. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan belajar menggunakan buku paket, sedangkan kelompok control diberikan perlakuan dengan belajar tanpa menggunakan buku paket yaitu dengan menggunakan buku LKS atau dengan buku catatan
F. Responden Penelitian Responden penelitian yang ada dalam obyek penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat dan khususnya pada guru pendidikan ekonomi.
G. Tehnik Pengumpulan Data Untuk
memperoleh
data
yang
akurat
dan
validitasnya
dapat
dipertanggung-jawabkan dalam penelitian ini maka tekhnik yang digunakan adalah: 1. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang data yang dicari yaitu mengenai keadaan sekolah dan kegiatan belajar mengajar di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat. 2. Wawancara yaitu berdialog langsung dengan guru bidang studi pendidikan ekonomi untuk mendapatkan data tentang efektivitas IPS dalam membantu pencapaian tujuan pendidikan ekonomi.
29
3. Angket, disebarkan kepada siswa untuk mencari data tentang efektivitas IPS dalam membantu pencapaian tujuan pendidikan ekonomi. Dalam hal ini penulis memberikan pertanyaan kepada siswa kelas I, II dan III SMP yang dijadikan responden penelitian dalam bentuk angket atau questioner yang berisi 25 item pertanyaan dengan alternatif jawaban a, b, c, dan d. Adapun kisi-kisi pertanyaan angket yang
penulis gunakan adalah
sebagai berikut:
Tabel 1 Kisi-kisi Angket Efektivitas Buku Paket
Efektivitas Buku Paket
Variabel
Indikator A. Rangkaian tugas individual dan kelompok B. Pencapaian materi secara sistematis C. Alat untuk menanamkan konsep D. Alat untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak untuk mendiskusikan materi E. Sarana untuk menanamkan konsep
No Pertanyaan
Jumlah Pertanyaan
1, 2, 3, 4, 5
5
6, 7, 8, 9, 10
5
11, 12, 13, 14, 15
5
16, 17, 18, 19, 20
5
21, 22, 23, 24, 25
5
4. Tes tentang pencapaian pendidikan ekonomi di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat. Dalam hal ini penulis memberikan 25 pertanyaan kapada siswa tentang materi yang telah diajarkan, dengan alternatif jawaban a, b, c, dan d. Adapun kisi-kisi yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
30
Tabel 2 Kisi-kisi Tes Pencapaian Tujuan Pendidikan Ekonomi
No
Kompetensi Dasar
1.
Siswa dapat mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan dan pola permukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi
2
Siswa diharapkan dapat mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi, distribusi barang dan jasa
Materi pokok
Indikator
Pola kegiatan 1. Siswa dapat ekonomi mendeskripsikan penduduk, pola kegiatan penggunaan penduduk. lahan dan 2. Siswa dapat pola mendeskripsikan permukaan penggunaan lahan di pedesaan dan perkotaan. 3. Siswa dapat mendeskripsikan pola permukiman penduduk. 4. Siswa dapat mendeskripsikan persebaran permukiman penduduk sebagai bentang alam. 5. Siswa dapat menyebutkan 3 ciri Negara industri Kegiatan 6. Siswa dapat pokok mendiskripsikan ekonomi dan menjelaskan konsumsi barang dan jasa. 7. Siswa dapat mendeskripsikan dan menjelaskan produksi barang dan jasa. 8. Siswa dapat mendeskripsikan dan menjelaskan distribusi barang dan jasa.
No Pertanyaan 1 2 3 4 5
31
3
4
Siswa dapat mendiskripsikan peran badan usaha termasuk koperasi. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis perusahaan menurut jenis lapangan Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis badan usaha menurut tanggung jawab pemiliknya dan peran badan usaha termasuk koperasi sebagai tempat berlangsungnya produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi
Perusahaan dan badan usaha
Siswa diharapkan Ketenaga dapat: kerjaan a. Menjelaskan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja b. Menganalisa hubungan antara jumlah penduduk dan angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran. c. Mengidentifikasi peningkatan mutu
9. Siswa dapat menjelaskan 3 macam Negara konsumsi 10. Siswa dapat menjelaskan tentang distribusi langsung 11. Siswa dapat membedakan antara perusahaan dengan badan usaha 12. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis perusahaan 13. Siswa dapat menjelaskan macam-macam badan usaha 14. Siswa dapat menjelaskan tentang badan usaha swaswta nasional 15. Siswa dapat menjelaskan tentang usaha perorangan 16. Siswa dapat menjelaskan pengertian tenaga kerja 17. siwa dapat menjelaskan hubungan antara angkatan kerja dan tenaga kerja 18. Siswa dapat menjelaskan pengertian kesempatan kerja 19. Siswa dapat menyebutkan
32
tenaga kerja
5
dua cara untuk perluasan kesempatan kerja 20. Siswa dapat menjelaskan pengertian tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih Siswa diharapkan Sistem 21. Siswa Dapat dapat: perekonomiMenjelaskan - Mendiskripsikan arti an Indonesia Pengertian sistem perekonomian dan pelakuSistem Ekonomi dan macam- pelaku 22. Siswa Dapat macamnya. ekonomi Menyebutkan - Mengidentifikasikan Kebaikan Dan kebaikan dan Keburukan kelemahan macam Sistem Ekonomi sistem ekonomi Liberal - Mengidentifikasikan 23. Siswa Dapat ciri-ciri utama Menyebutkan perekonomian Ciri-Ciri Sistem Indonesia. Ekonomi - Mengidentifikasi Tradisional kebaikan dan 24. Siswa Dapat kelemahan sistem Menjelaskan perekonomian Landasan Pokok Indonesia. Perekonomian Indonesia 25. Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem ekonomi campuran Table 3 Klasifikasi Skors Angket Penelitian Alternatif Jawaban A. Selalu B. Sering C. Kadang-kadang D. Tidak pernah
Skor 4 3 2 1
33
Selanjutnya agar data yang terkumpul dapat terbaca dan penelitian ini dapat dipercaya, maka data tersebut harus dianalisis sehingga diperoleh kesimpulan. Adapun teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisi deskriptif, guna menganalisis data setiap variabel, dengan rumus sebagai berikut: P= Fx 100% N Keterangan: P : Angka persentasi F : Jumlah frekuensi/jumlah subjek N : Number of cases/jumlah individu Kemudian teknik analisa selanjutnya dengan menggunakan teknik analisis korelasional, adapun rumus yang digunakan adalah korelasi produk moment dengan rumus sebagai berikut: r xy =
Keterangan: r xy
: Angka Indeks Korelasi “r” produk moment
N
: Number of Cases
∑xy
: Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
∑x
: Jumlah seluruh skor x
∑y
: Jumlah seluruh skor y
H. Interpretasi Data Memberikan interpretasi terhadap angka indeks “r” Produk Moment, adalah dengan cara : a. Interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Produk Moment secara kasar/sederhana , dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:
34
Besarnya “r” Product moment (
Interpretasi
)
Antara variabel X dan variabel Y memang 0,00 – 0,20
terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah
0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 0,90 0,90 – 1,00
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat
b. Interpretasi terhadap angka indeks korelasi „r‟ product moment dengan jalan berkonsultasi pada table nilai „r‟ product moment. Apabila cara ini akan ditempuh maka prosedur yang akan dilalui adalah sebagai berikut: Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho). Menguji kebenaran dari hipotesa yang telah dirumuskan dengan jalan membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang tercantum dalam tebel ini (rt), terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom-nya (df) yang rumusnya; Df = N – Nr Keterangan: Df
: Degrees of freedom.
N
: Number of case
Nr
: Banyaknya variabel yang dikorelasikan.
Dengan diperolehnya df, maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam table nilai “r” Produk Moment.
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat 1. Sejarah Berdirinya Berdirinya sekolah SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat merupakan dalam upaya membangun masyarakat serta mencerdaskan bangsa di Wilayah Ciputat dan Jakarta Selatan melalui jalur pendidikan tingkat menengah yaitu SMP yang berdiri dari sejak tahun 1987. SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat yang beralamat di Jl. H. S Nawi Gintung ini merupakan sebuah lembaga pendidikan yang dikelola oleh yayasan yang bernama Yayasan Kesejahteraan Umat (YKU). Adapun pengelolanya adalah: Pendiri
: H. Suaib Nawi (Alm)
Pembina
: Moh. Guntur Suaib Drs Abi Sawil Drs. Odjo Kusnara M.Ag
Adapun kepala sekolah yang menjabat tahun 2009-2010 yaitu Ir. Opan Irawan. Visi SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat adalah: 1. Membentuk siswa yang berakhlak mulia & bertaqwa kepada Allah SWT. 2. Menghasilkan lulusan yang produktif dan inovatif sebagai tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perkantoran maupun dunia usaha. 3. Mewujudkan cita-cita pendidikan Nasional secara menyeluruh & terpadu.
35
36
4. Membangun peradaban ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang memadai untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. 5. Membudayakan English Community (bercakap menggunakan bahasa Inggris sebagai kebiasaan sehari-hari). 2. Keadaan Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat. Siswa SMP. Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat pada tahun ajaran 2009-2010 secara keseluruhan dari kelas VII-IX berjumlah 43 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Laki-laki 20 dan perempuan 23. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut: Tabel 4 Keadaan Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat No
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
VII
7
10
17
2.
VIII
5
3
8
3.
IX
8
10
18
Jumlah
20
23
43
3. Tenaga Pengajar Dan Administrasi Adapun tenaga pengajar SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat adalah 15 orang, yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, guru dan staf administrasi. No
Nama guru
Jabatan
Mata pelajaran
Pendidikan trakhir S1 pertanian UMJ
1
Ir. Opan Irawan
Kepsek
Biologi
2
Oding Saefullah, S.E
W. Kepsek
Pkn, Ekonomi
3
Sri Hartini, S.E
Bendahara
4
Lysta Comala, S.Pd
Admin.
Seni/Tari
5
Yanto Bashari, S.Ag
Guru
Agama
S1 UIN Jakarta
6
Rahmat Solihin, S.Ag
Guru
Geografi, Sejarah
S1 PAI/STIT
Jakarta S1 Pkn/IKIP PGRI Sukabumi S1 Ekonomi UMJ Jakarta S1 Pkn/IKIP PGRI Sukabumi
37
7
Neni Nuraini, S.Pd
Guru
Biologi
S1 UMJ
8
Wijas Trisularsih, ST
Guru
Matematika
9
Emi Farida, S.Ag
Guru
Seni Budaya
10
Tri Kusumo H, SIP
Guru
IHI
11
Hari Mulyadi
Guru
Komputer
S1 UNPAM
12
Umar Faruqi, S.H
Guru
Bhs. Inggris
S1 UIN Jakarta
13
Gatot Ardana, S.E
Guru
Olahraga
S1 Ekonomi UNPAM
14
Ahmad Dahlan, S.Pd
Guru
BP
S1 PAI UIN Jakarta
15
Tumiar Simanjutak
Guru
Fisika
S1 Tehnik/Gunadarma Jakarta S1 PAI/IKAHAA JATIM S1 Politik USNI Jakarta
DIII Kimia/IKIP Medan
4. Sarana dan Prasarana No Sarana Prasarana
Jumlah
1.
Ruang kepala sekolah
1
2.
Ruang guru
1
3.
Ruang belajar
3
4
Masjid
1
5.
Lab Komputer
1
6.
Lab IPA
1
7.
Perpustakaan
1
8.
Lapangan Voly, Basket dan Futsal
1
9.
WC
2
10. Taman sekolah
1
11. Gudang
1
5. Kegiatan Kurikuler Kegiatan kurikuler intra yaitu: B. Inggris, Komputer, dan baca tulis Qur‟an. Kegiatan ekstra kurikuler yaitu: PRAMUKA, OSIS, dan Olahraga.
38
B. Deskripsi Data Data tentang “Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Mata Pelajaran Pendidikan Ekonomi” di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat. Penulis memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh masih bersifat data kualitatif. Hasil penelitian ini penulis peroleh dengan cara menyebarkan angket kepada 30 siswa dengan keterangan kelas VII 17 orang dan kelas VIII 8 orang dan kelas
5 orang yang berjumlah 25 item berbentuk pilihan ganda yang harus
dijawab oleh siswa dengan member tanda silang (X) kemudian seluruh angket yang telah dijawab oleh siswa ditabulasikan dengan bentuk prosentase dan diolah untuk dapat memperoleh kesimpulan. Hal ini dapat dilihat dan dijelaskan dalam pengolahan dan analisis data.
C. Pengolahan dan Analisis Data 1. Hasil angket Data yang telah dikumpulkan dari hasil angket yang disebarkan kepada siswa kemudian diolah dalam bentuk tabel dengan menggunakan teknik deskriptif IPS presentase dan menggunakan teknik korelasi produk moment. Tujuan pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan arti dan penjelasan. Untuk memudahkan menganalisa data penelitian tersebut, maka setiap item pertanyaan dibuatkan suatu tabulasi yang disesuaikan dengan teknik analisis data, sehingga dapat ditarik kesimpulan dari masalah yang diteliti. Adapun hasil dari penyebaran angket kepada siswa dapat dilihat pada tabel berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut:
39
a. Rangkaian Tugas Individual dan Kelompok Tabel 5 Siswa tetap Belajar dengan Buku Paket di Kelas Walaupun Guru tidak Hadir Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
4
13,3 %
b. Sering
3
10 %
c. Kadang-kadang
23
76.6 %
d. Tidak pernah
0
0%
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (13,3 %) responden yang menjawab selalu tetap belajar dengan buku paket walaupun guru tidak hadir, yang menjawab sering ada (10,2 %), kadang-kadang (76,6 %) dan tidak pernah ada (0 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (76,6 %) menyatakan kadang-kadang tetap belajar dengan buku paket di kelas walaupun guru tidak hadir. Tabel 6 Guru IPS Ekonomi Memberikan Tugas Buku Paket kepada Siswa pada Setiap Akhir Pelajaran
Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
4
13,32 %
b. Sering
1
3,3 %
c. Kadang-kadang
22
73,3 %
d. Tidak pernah
3
10 %
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (13,3%) responden yang menjawab guru IPS ekonomi selalu memberi tugas buku paket kepada siswa pada setiap akhir pelajaran, yang menjawab sering ada (3,3 %),
40
kadang-kadang (73,3 %) dan tidak pernah (10 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (73,3 %) menyatakan guru IPS Ekonomi kadang-kadang memberikan tugas buku paket kepada siswa pada setiap akhir pelajaran.
Tabel 7 Siswa Mengerjakan Tugas Buku Paket di Rumah Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
5
16,6 %
b. Sering
13
43,3 %
c. Kadang-kadang
12
40 %
d. Tidak pernah
0
0%
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (16,6 %) responden yang menjawab selalu mengerjakan tugas buku paket di rumah, yang menjawab sering ada (43,3 %), kadang-kadang (40 %) dan tidak pernah tidak ada (0 %). Hal ini menunukkan bahwa mayoritas responden (43,3 %) menyatakan kadang-kadang mengerjakan tugas buku paket di rumah.
Tabel 8 Siswa Mendiskusikan Buku Paket dengan Kawan-Kawan Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
5
16,6 %
b. Sering
6
20 %
c. Kadang-kadang
17
56,6 %
d. Tidak pernah
2
6,6 %
30
100 %
Jumlah
41
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada (16,6 %) responden yang menjawab selalu mendiskusikan buku paket dengan kawan-kawan, yang menjawab sering ada (20 %), kadang-kadang (56,6 %) dan tidak pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (16,6 %) menyatakan kadang-kadang siswa mendiskusikan yang ada dalam buku paket dengan kawan-kawan. Tabel 9 Siswa Mendapat Bantuan dalam Mengerjakan Tugas Buku Paket Alternatif jawaban
F
Persentase
a. Selalu
1
3,3 %
b. Sering
10
33,3 %
c. Kadang-kadang
15
50 %
d. Tidak pernah
4
13,3 %
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (3,3 %) responden yang menjawab selalu mendapat bantuan dalam mengerjakan tugas buku paket, yang menjawab sering ada (33,3 %), kadang-kadang (50 %) dan tidak pernah (13,3 %). Hal ini menunukkan bahwa mayoritas responden (50 %) menyatakan kadang-kadang mendapat bantuan dalam mengerjakan tugas yang ada dalam buku paket. b. Pencapaian Materi Secara Sistematis Tabel 10 Guru IPS Ekonomi Menyampaikan Materi Buku Paket dengan Jelas Kepada Siswa Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
11
36,6 %
b. Sering
6
20 %
c. Kadang-kadang
11
36,6 %
d. Tidak pernah
2
6,6 %
30
100 %
Jumlah
42
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (36,6 %) responden yang menjawab guru IPS Ekonomi menyampaikan materi buku paket dengan jelas kepada siswa, yang menjawab sering ada (20 %), kadang-kadang (36,6 %) dan tidak pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (36,6 %) menyatakan guru IPS selalu menyampaikan materi yang ada dalam buku paket dengan jelas kepada siswa. Tabel 11 Siswa dapat Memahami Penjelasan Guru IPS Ekonomi dengan Mudah Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
5
16,6 %
b. Sering
4
13,3 %
c. Kadang-kadang
19
63,3 %
d. Tidak pernah
2
6,6 %
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (16,6 %) responden yang menjawab guru IPS Ekonomi menyampaikan materi buku paket dengan jelas kepada siswa, yang menjawab sering ada 13,3 %), kadang-kadang (63,3 %) dan tidak pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (63,3 %) menyatakan guru IPS selalu menyampaikan materi yang ada dalam buku paket dengan jelas kepada siswa. Tabel 12 Guru IPS Ekonomi Menggunakan Buku Paket untuk Menunjang dalam Mengajar Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
6
20 %
b. Sering
13
43,3 %
c. Kadang-kadang
8
26,6 %
d. Tidak pernah
3
10 %
30
100 %
Jumlah
43
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (16,6 %) responden yang menjawab guru IPS ekonomi menggunakan buku paket untuk menunjang dalam mengajar, yang menjawab sering ada (43,3 %), kadang-kadang (26,6 %) dan tidak pernah (10 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (43,3 %) menyatakan guru IPS sering menggunakan buku paket untuk menunjang dalam mengajar. Tabel 13 Materi Buku Paket Dapat Membantu Siswa untuk Memahami Pelajaran yang diberikan Guru Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
8
26,6 %
b. Sering
10
33,4 %
c. Kadang-kadang
12
40 %
d. Tidak pernah
0
0%
Jumlah
30
100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (26,6 %) responden yang menjawab materi buku paket dapat membantu siswa untuk memahami pembahasan buku paket, yang menjawab sering ada (33,3 %), kadangkadang (40 %) dan tidak pernah tidak ada (0 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (40 %) menyatakan materi buku paket dapat membantu siswa untuk memahami pembahasan buku paket. Tabel 14 Materi Buku Paket Ekonomi Dapat Dipelajari dalam Waktu yang Singkat Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
2
6,6 %
b. Sering
3
10 %
c. Kadang-kadang
19
63,3%
d. Tidak pernah
6
20 %
30
100 %
Jumlah
44
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (6,6 %) responden yang menjawab materi buku paket ekonomi dapat dipelajari dalam waktu yang singkat, responden yang menjawab sering ada (10 %), kadang-kadang (63,3 %) dan tidak pernah (20 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (63,3 %) menyatakan materi buku paket ekonomi kadangkadang dapat dipelajari dalam waktu yang singkat. c. Alat Untuk Menanamkan Konsep Tabel 15 Siswa Mengerjakan Tugas Buku Paket Bersama dengan Kawan-Kawan Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
5
16,6 %
b. Sering
5
16,6 %
c. Kadang-kadang
18
60 %
d. Tidak pernah
2
6,6 %
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (16,6 %) responden yang menjawab selalu mengerjakan tugas buku paket dengan kawan-kawan, yang menjawab sering ada (16,6 %), kadang-kadang (60 %) dan tidak pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (60 %) menyatakan kadang-kadang mengerjakan tugas yang ada dalam buku paket dengan kawan-kawan. Tabel 16 Siswa Menanyakan Materi Buku Paket yang Sulit Kepada Kawan-Kawan Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
5
16,6 %
b. Sering
9
30 %
c. Kadang-kadang
14
46,6 %
d. Tidak pernah
2
6,6 %
30
100 %
Jumlah
45
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (16,6 %) responden yang menjawab selalu menanyakan materi buku paket yang sulit kepada kawan-kawan, yang menjawab sering ada (30 %), kadang-kadang (46,6 %) dan tidak pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (46,6 %) menyatakan kadang-kadang menanyakan materi yang ada dalam buku paket yang sulit kepada kawan-kawan. Tabel 17 Guru IPS Ekonomi Bersikap Ramah dalam Mengajar Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
15
50 %
b. Sering
6
20 %
c. Kadang-kadang
9
30 %
d. Tidak pernah
0
0%
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (50 %) responden yang menjawab guru IPS Ekonomi bersikap ramah dalam mengajar, yang menjawab sering ada (20 %), kadang-kadang (30 %) dan tidak pernah tidak ada (0 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (50 %) menyatakan guru IPS Ekonomi bersikap ramah dalam mengajar. Tabel 18 Siswa Menanyakan Materi Buku Paket yang Sulit Kepada Guru Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
3
10 %
b. Sering
7
23,3 %
c. Kadang-kadang
13
43,3 %
d. Tidak pernah
7
23,3 %
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (10 %) responden yang menjawab selalu menanyakan materi buku paket yang sulit kepada guru,
46
yang menjawab sering ada (23,3 %), kadang-kadang (43,3 %) dan tidak pernah (23,3 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (43,3 %) menyatakan kadang-kadang menanyakan materi yang ada dalam buku paket yang sulit kepada guru. Tabel 19 Siswa Menggunakan Buku Paket Bersama Temannya yang Tidak Membawa Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
16
53,3 %
b. Sering
3
10 %
c. Kadang-kadang
9
30 %
d. Tidak pernah
2
6,6 %
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (53,3 %) responden yang menjawab selalu menggunakan buku paket bersama temannya yang tidak membawa, yang menjawab sering ada (10 %), kadang-kadang (30 %) dan tidak pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (53,3 %) menyatakan selalu menggunakan buku paket bersama temannya yang tidak membawa. d. Alat
Untuk
Mengetahui
Sejauhmana
Kemampuan
Anak
Mendiskusikan Materi Tabel 20 Guru IPS Ekonomi Membuat Kelompok Diskusi Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
0
0%
b. Sering
4
13,3 %
c. Kadang-kadang
19
63,3 %
d. Tidak pernah
7
23,3 %
30
100 %
Jumlah
Untuk
47
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak ada (0 %) responden yang menjawab guru IPS Ekonomi membuat kelompok diskusi, yang menjawab sering ada (13,3 %), kadang-kadang (63,3 %) dan tidak pernah (23,3 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (63,3 %) menyatakan guru IPS Ekonomi kadang-kadang membuat kelompok diskusi. Tabel 21 Siswa Mengeluarkan Pendapat Ketika Berdiskusi dengan Kelompoknya Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
14
46,6 %
b. Sering
11
36,6 %
c. Kadang-kadang
4
13,3 %
d. Tidak pernah
1
3,3 %
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (46,6 %) responden yang menjawab siswa mengeluarkan pendapat ketika berdiskusi dengan kelompoknya, yang menjawab sering ada (36,6 %), kadang-kadang (13,3 %) dan tidak pernah (3,3 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (46,6 %) menyatakan selalu mengeluarkan pendapat ketika berdiskusi dengan kelompoknya. Tabel 22 Siswa Mengajukan Pertanyaan Ketika Berdiskusi dengan Guru IPS Ekonomi Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
2
6,6 %
b. Sering
1
3,3 %
c. Kadang-kadang
25
83,3 %
d. Tidak pernah
2
6,6 %
30
100 %
Jumlah
48
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (6,6 %) responden yang menjawab selalu mengajukan pertanyaan ketika berdiskusi dengan guru IPS Ekonomi, yang menjawab sering ada (3,3 %), kadang-kadang (83,3 %) dan tidak pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (83,3 %) menyatakan kadang-kadang Siswa mengajukan pertanyaan ketika berdiskusi dengan guru IPS Ekonomi. Tabel 23 Guru IPS Ekonomi Memimpin Siswa dalam Berdiskusi Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
6
20 %
b. Sering
4
13,3- %
c. Kadang-kadang
12
40 %
d. Tidak pernah
8
26,6 %
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (20 %) responden yang menjawab guru IPS Ekonomi memimpin siswa dalam berdiskusi, yang menjawab sering ada (13,3 %), kadang-kadang (40 %) dan tidak pernah (26,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (40 %) menyatakan Guru IPS Ekonomi memimpin siswa dalam berdiskusi.
Tabel 24 Siswa Dapat Mendiskusikan Materi Buku Paket dengan Temannya Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
2
6,6 %
b. Sering
2
6,6 %
c. Kadang-kadang
21
70 %
d. Tidak pernah
5
16,6 %
30
100 %
Jumlah
49
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (6,6 %) responden yang menjawab selalu dapat mendiskusikan materi buku paket dengan temannya, yang menjawab sering ada (6,6 %), kadang-kadang (70 %) dan tidak pernah (16,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (70 %) menyatakan kadang-kadang dapat mendiskusikan materi yang ada dalam buku paket dengan temannya. e. Sarana Untuk Menanamkan Konsep
Tabel 25 Siswa Mempelajari Terlebih dahulu Materi Buku Paket Sebelum Diajarkan Guru IPS Ekonomi Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
3
10 %
b. Sering
4
13,3 %
c. Kadang-kadang
19
63,3 %
d. Tidak pernah
4
13,3 %
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (10 %) responden yang menjawab selalu mempelajari terlebih dahulu materi buku paket sebelum diajarkan guru IPS Ekonomi, yang menjawab sering ada (13,3 %), kadang-kadang (63,3 %) dan tidak pernah (13,3 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (63,3 %) menyatakan kadang-kadang mempelajari terlebih dahulu materi yang ada dalam buku paket sebelum diajarkan guru IPS Ekonomi.
50
Tabel 26 Siswa Mempelajari Ulang Materi-Materi yang Telah Dijelaskan Guru IPS Ekonomi Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
3
10 %
b. Sering
7
23,3 %
c. Kadang-kadang
20
66,6 %
d. Tidak pernah
0
0%
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (10 %) responden yang menjawab selalu mempelajari ulang materi-materi yang telah dijelaskan guru IPS Ekonomi, yang menjawab sering ada (23,3 %), kadang-kadang (66,6 %) dan tidak pernah ada (0 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (66,6 %) menyatakan kadang-kadang mempelajari ulang materi-materi yang telah dijelaskan guru IPS Ekonomi.
Tabel 27 Buku Paket dapat Membantu Siswa dalam Menghadapi Ujian Semester Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
14
46,6 %
b. Sering
12
40 %
c. Kadang-kadang
4
13,3 %
d. Tidak pernah
0
0%
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (46,6 %) responden yang menjawab Buku paket dapat membantu siswa dalam menghadapi ujian smester, yang menjawab sering ada (40 %), kadang-kadang (13,3 %) dan tidak pernah (0 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
51
(46,6 %) menyatakan Buku paket dapat membantu siswa dalam menghadapi ujian smester.
Tabel 28 Guru IPS Ekonomi Menegur Siswa yang Tidak Mengerjakan Tugas Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
5
16,6 %
b. Sering
9
30 %
c. Kadang-kadang
14
46,6 %
d. Tidak pernah
2
6,6 %
Jumlah
30
100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (23,3 %) responden yang menjawab guru IPS Ekonomi selalu menegur siswa yang tidak mengerjakan tugas buku paket, yang menjawab sering ada (26,6 %), kadang-kadang (40 %) dan tidak pernah (10 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (40 %) menyatakan guru IPS Ekonomi selalu menegur siswa yang tidak mengerjakan tugas buku paket.
Tabel 29 Siswa Memperhatikan Guru IPS Ekonomi Ketika Menerangkan Materi Buku Paket Alternatif Jawaban
F
Persentase
a. Selalu
5
16,6 %
b. Sering
9
30 %
c. Kadang-kadang
14
46,6 %
d. Tidak pernah
2
6,6 %
30
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (50 %) responden yang menjawab selalu memperhatikan guru IPS Ekonomi ketika menerangkan
52
materi buku paket, yang menjawab sering ada (16,6 %), kadang-kadang (30 %) dan tidak pernah (3,3 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (50 %) menyatakan selalu memperhatikan guru IPS Ekonomi ketika menerangkan materi yang ada dalam buku paket.
Tabel 30 Nilai Angket Responden Tentang Efektivitas Buku Paket No
Nama Responden
Hasil Tes
1
Apriani
65
2
Ahmad Junaidi
65
3
Alviando
65
4
Fauzan Rifa‟i
54
5
Fadly Nur Fahmi
64
6
Farhan
59
7
Ismaul Hasanah
68
8
Iyan Septian
68
9
Kiki Wulandari
70
10
Lecky
70
11
Lisma Anggara
71
12
M. Ardilla
68
13
M. Miftahul Masyar
68
14
M. Rizaldi
65
15
Mega Silvia Badriyah
56
16
Novi Safitri
65
17
Pipit Purnama Sari
62
18
Sapta Hadi
71
19
Suci Indah Sari
67
20
Sugiartoebowo
64
21
Ahmad Subarkah
70
53
22
Awab Purnama
63
23
Deby Yunita
67
24
Erni Puspita Sari
63
25
Iwan Ade Saputra
76
26
Kuatno
68
27
Pajar Dewi Saputra
58
28
Putri Indriani
54
29
Panji Putra M
79
30
Yaya Karta Winarya
63
Tabel 31 Distribusi Frekuensi Tentang Tingkat Efektivitas Buku Paket dalam Bidang Studi IPS Interval Frekuensi Prosentase
Tingkat Efektivitas
79-71
4
13,4
Sangat efektif
70-63
20
66,6
Efektif
62-54
6
20
Kurang efektif
Jumlah
30
100%
-
Dari perolehan nilai di atas dapat dilihat kategorisasi tingkat efektivitas buku paket pada bidang studi IPS sebagai berikut: a. Yang bernilai 79 – 71 sangat efektif, dan ini diperoleh dari siswa sebanyak 4 orang. b. Yang bernilai 70 – 63 kategori efektif, dan ini diperoleh dari siswa sebanyak 20 orang. c. Yang bernilai 62 – 54 kategori kurang efektif, dan ini diperoleh dari siswa sebanyak 6 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas buku paket dalam bidang studi IPS berada pada tingkat efektif, karena nilai ini diperoleh dari mayoritas siswa yang berjumlah 20 orang dari 30 siswa yang menjadi sampel penelitian.
54
2. Pencapaian Tujuan Pendidikan Ekonomi Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan ekonomi dengan menggunakan buku paket, maka penulis menggunakan Tes yang disebarkan kepada siswa yang menjadi responden pada semester satu. Data tentang pencapaian tujuan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 32 Nilai Pencapaian Tujuan Pendidikan Ekonomi No
Nama Responden
Hasil Tes
1
Apriani
70
2
Ahmad Junaidi
75
3
Alviando
70
4
Fauzan Rifa‟i
60
5
Fadly Nur Fahmi
65
6
Farhan
75
7
Ismaul Hasanah
80
8
Iyan Septian
70
9
Kiki Wulandari
80
10
Lecky
80
11
Lisma Anggara
85
12
M. Ardilla
75
13
M. Miftahul Masyar
75
14
M. Rizaldi
70
15
Mega Silvia Badriyah
65
16
Novi Safitri
80
17
Pipit Purnama Sari
65
18
Sapta Hadi
85
19
Suci Indah Sari
80
20
Sugiartoebowo
75
55
21
Ahmad Subarkah
85
22
Awab Purnama
80
23
Deby Yunita
90
24
Erni Puspita Sari
80
25
Iwan Ade Saputra
80
26
Kuatno
80
27
Pajar Dewi Saputra
75
28
Putri Indriani
60
29
Panji Putra M
90
30
Yaya Karta Winarya
70
Untuk lebih jelasnya tentang penyebaran data pencapaian tujuan IPS pada siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 33 Distribusi Frekuensi Tentang Pencapaian Tujuan IPS Interval
Frekuensi
Persentase
90 – 80
14
46,6%
79-70
11
36,6%
69-60
5
16,6%
Jumlah
30
100%
Dari perolehan nilai di atas dapat dibuat kategorisasi tingkat pencapaian tujuan IPS di SMP Moh. Husni Thamrin sebagai berikut: a. Yang bernilai 90-80 kategori tinggi, dan ini diperoleh dari sebanyak 14 orang. b. Yang bernilai 79-70 kategori sedang, dan ini diperoleh dari siswa sebanyak 11 orang. c. Yang bernilai 69-60 kategori rendah, dan ini diperoleh dari siswa sebanyak 5 orang.
56
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pencapaian tujuan IPS berada pada kategori tinggi, karena nilai ini diperoleh dari mayoritas siswa yang berjumlah 14 orang dari 30 siswa yang menjadi sampel penelitian. Kemudian untuk mengetahui korelasi antara efektivitas buku paket pencapaian tujuan IPS, penulis menggunakan rumus produk moment dengan memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 34 Perhitungan Untuk Memperoleh Angka Indeks Korelasi Antara Efektivitas Buku Paket (Variabel X) dengan Pencapaian Tujuan Pendidikan Ekonomi (Variabel Y) No.
X
y
x2
y2
xy
1
65
70
4.225
4.900
4.550
2
65
75
4.225
5.625
4.875
3
65
70
4.225
4.900
4.550
4
54
60
2.916
3.600
3.240
5
64
65
4.096
4.225
4.160
6
59
75
3.481
5.625
4.425
7
68
80
4.624
6.400
5.440
8
68
70
4.624
4.900
4.760
9
70
80
4.900
6.400
5.600
10
70
80
4.900
6.400
5.600
11
71
85
5.041
7.225
6.035
12
68
75
4.624
5.625
5.100
13
68
75
4.624
5.625
5.100
14
65
70
4.224
4.900
4.550
15
56
65
3.136
4.225
3.640
16
65
80
4.225
6.400
5.200
17
62
65
3.844
4.225
4.030
18
71
85
5.041
7.225
6.035
19
67
80
4.489
6.400
5.360
57
20
64
75
4.096
5.625
4.800
21
70
85
4.900
7.225
5.950
22
63
80
3.969
6.400
5.040
23
67
90
4.489
8.100
6.030
24
63
80
3.969
6.400
5.040
25
76
80
5.776
6.400
6.080
26
68
80
4.624
6.400
5.440
27
58
75
3.364
5.625
4.350
28
54
60
2.916
3.600
3.240
29
79
90
6.241
8.100
7.110
30
63
70
3.969
4.900
4.410
∑N=30
∑X=1.966
∑Y=2.270
r xy
=
r xy
=
r xy
=
=
=
=
= 0,281
∑X2=130.104 ∑Y2=173.600
∑XY=149.190
58
D. Interpretasi Data Setelah semua ketentuan dalam analisa data dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah memberikan interpretasi atau penafsiran dari semua hasil analisa data yang sudah dilakukan. Didalam memberikan interpretasi ini, penulis mengacu pada ketetapan yang sudah dibuat pada bab sebelumnya. Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi (nilai rxy), maka langkah selanjutnya penulis akan memberikan interpretasi data terhadap nilai rxy. Adapun interpretasi data yang dipakai yaitu secara kasar/sederhana dengan menggunakan tabel nilai “r”, yang sudah ditentukan. Selanjutnya interpretasi terhadap angka indeks korelasi „r‟ product moment dengan jalan berkonsultasi pada table nilai „r‟ product moment. df = N – nr. Untuk lebih jelasnya dapat lihat dibawah ini:
1. Interpretasi secara kasar/sederhana. Dari perhitungan di atas ternyata angka indeks korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak bertanda negatif, berarti antara kedua variabel tersebut terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah). Dengan memperhatikan besarnya rxy yang diperoleh yaitu 0,281 yang besarnya berkisar antara 0,20-0,40 berarti korelasi antara variabel X dan variabel Y itu termasuk korelasi positif yang lemah atau rendah. 2. Interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel “r” Product Moment. Selanjutnya untuk menguji hipotesa nihil (Ho) dan hipotesa kerja atau hipotesa alternatif (Ha) dilakukan dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r” product moment atau disebut juga interpretasi secara teliti dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom (df) dengan rumus df=Nnr yaitu 30-2 = 28. Dengan df sebesar 28, diperoleh “r” tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,374, sedangkan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,478, ternyata r0 yaitu 0,281 lebih kecil dari pada “r” tabel, baik pada taraf signifikansi 5% (0,374) maupun pada taraf signifikansi 1% (0,478). Karena rxy pada taraf signifikansi 5% lebih kecil dari pada “r” tabel (0,281<0,478), maka pada taraf signifikansi 5% hipotesa kerja atau hipotesa
59
alternatif (Ha) ditolak dan hipotesa nihil (Ho) diterima atau tidak disetujui, tidak signifikan antara variabel X dan variabel Y. Selanjutnya pada taraf signifikansi 1% hipotesa kerja atau hipotesa alternatif (Ha) pun ditolak dan hipotesa nihil (Ho) diterima atau tidak disetujui. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 1% juga tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya efektivitas penggunaan buku paket tidak ada hubungannya atau pengaruhnya terhadap tinggi rendahnya pencapaian tujuan pendidikan ekonomi, karena terbukti hubungan itu tidak berada pada taraf signifikansi yang lebih besar dari taraf signifikansi 1% maupun 5% dalam arti taraf signifikansi “ro” lebih kecil dari pada “r” tabel. Setelah di uji hipotesis di lakukan, maka untuk mengetahui berapa besar pengaruh vaiabel x (penggunaan buku paket) dan variabel y (hasil belajar ekonomi) yang di nyatakan dalam bentuk prosentase maka harus di hitung terlebih dahulu suatu Koefisien Penentu (KP) yang di sebut Coefficient of determination. Dengan rumus sebagai berikut: KD = rxy2 x 100% = 0,2812 x 100% = 0,07896 x 100% = 7,896% Berdasarkan hasil keterangan tersebut diatas, maka kontribusi efektivitas penggunaan buku paket (varibel x) terhadap hasil belajar ekonomi (variabel y) Siswa SMP Moh. Husni Thamrin adalah 7,896%. Jadi sumbangsih atau kontribusi efektivitas penggunaan buku paket (variabel x) terhadap hasil belajar ekonomi siswa (variabel y) sebesar 7,896 dan selebihnya 92,104 ditentukan oleh faktor-faktor lain yang perlu penelitian lebih lanjut. Diartikan bahwasannya hasil tersebut di atas termasuk tidak signifikan sebab hasil yang diperoleh dari kontribusi sangat kecil yaitu hanya 7,896%.
60
Selanjutnya siswa yang tidak menggunakan buku paket, tentu harus menggunakan alternatif lain untuk menopang sistem belajar mereka. Seperti halnya menggandakan atau mencatat setiap tugas yang di berikan oleh guru. Namun penggunaan buku paket juga memiliki berbagai kekurangan di balik kelebihan yang ada.
61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang penulis laksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Efektivitas penggunaan buku paket dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa dalam berbagai mata pelajaran, memberikan perangsang atau menstimulus aktifitas siswa. Dari perolehan nilai tingkat efektivitas buku paket pada bidang studi IPS di SMP Moh. Husni Thamrin Yang bernilai 79 – 71 sangat efektif, dan ini diperoleh dari siswa sebanyak 4 orang (13,4%) dan yang bernilai 70 – 63 kategori efektif, dan ini diperoleh dari siswa sebanyak 20 orang (66,6%) dan yang bernilai 62 – 54 kategori kurang efektif, dan ini diperoleh dari siswa sebanyak 6 orang (20%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas buku paket dalam bidang studi IPS di SMP Moh. Husni Thamrin berada pada tingkat efektif, karena nilai ini diperoleh dari mayoritas siswa yang berjumlah 20 orang dari 30 siswa yang menjadi sampel penelitian dengan hasil prosentase 66,6%. 2. Dari perolehan nilai tingkat pencapaian tujuan IPS di SMP Moh. Husni Thamrin yang bernilai 90-80 kategori tinggi, dan ini diperoleh dari sebanyak 14 orang (46,6%) dan yang bernilai 79-70 kategori sedang, dan
61
62
ini diperoleh dari siswa sebanyak 11 orang (36,6%) dan yang bernilai 6960 kategori rendah, dan ini diperoleh dari siswa sebanyak 5 orang (16,6%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pencapaian tujuan IPS di SMP Moh. Husni Thamrin berada pada kategori tinggi, karena nilai ini diperoleh dari mayoritas siswa yang berjumlah 14 orang dari 30 siswa yang menjadi sampel penelitian dengan hasil prosentase 46,6%. 3. Antara efektivitas buku paket (variabel x) dan hasil belajar pendidikan ekonomi (variabel y) terdapat korelasi positif yang lemah. Akan tetapi pada taraf signifikansi 1% (0,478) ataupun taraf signifikansi 5% (0, 374) “ro” ternyata lebih kecil dari “r” tabel yaitu (0,281). Jadi Hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nihil (Ho) di terima. 4. Kontribusi efektivitas penggunaan buku paket
terhadap hasil belajar
pendidikan ekonomi siswa SMP Moh. Husni Thamrin rendah sebab hanya terdapat 7,896%. Jadi sumbangsih antara efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil belajar termasuk tidak signifikan. Namun tuntutan pendidikan bahwa pada sekolah setiap siswa wajib memiliki satu buku paket sesuai PERMENDIKNAS No. 41 Th. 2007. Yaitu tentang proses pelaksanaan pembelajaran.
B. Saran-Saran. Berdasarkan pada kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru yaitu: a. Hendaknya guru IPS SMP Moh. Husni Thamrin Gintung dapat lebih mengoptimalkan pengguaan buku paket dalam kegiatan belajar mangajar, agar dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran. b. Hendaknya guru IPS memberikan tugas buku paket kepada siswa di rumah agar siswa dapat mempelajari ulang materi yang telah diajarkan. c. Hendaknya guru IPS memperluas khazanah ilmu pengetahuannya agar siswa dapat menyerap ilmunya dan dapat mengamalkannya.
63
d. Hendaknya guru membuat kelompok diskusi dan mengajarkan siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang terkait dengan materi pelajaran. e. Hendaknya guru selalu memotivasi siswa agar lebih giat lagi dalam belajar. f. Hendaknya guru selalu mengevaluasi semua kegiatan siswa agar lebih dapat lagi meningkatkan kwalitas dan mutu pembelajaran. g. Hendaknya guru menegur siswa yang malas mengerjakan tugas. 2. Bagi siswa yaitu: a. Hendaknya siswa bersikap aktif dalam belajar dengan menggunakan buku paket agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan efektif. b. Hendaknya siswa selalu mengerjakan tugas buku paket yang diberikan oleh gurunya. c. Hendaknya siswa mendiskusikan materi yang sulit dengan kawannya. d. Hendaknya siswa mempelajari ulang materi yang telah dijelaskan guru di sekolah. e. Hendaknya siswa lebih meningkatkan motifasi dan minatnya dalam pembelajaran IPS agar dapat membantunya dalam pencapaian tujuan pendidikan yang lebih baik. 3. Bagi kepala sekolah hendaknya selalu memotivasi tenaga pengajar dengan memberikan mesukan-masukan yang positif terhadap proses belajar mengajar, juga selalu meninjau dan mengevaluasi proses belajar mengajar tersebut agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik. 4. Bagi penerbit buku paket hendaknya memperdalam dan memperluas materi yang akan disajikan dalam buku paket, juga memperluas susunan bahasanya agar mudah dipahami siswa. 5. Bagi orangtua diharapkan ikut andil untuk terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien.
64
DAFTAR PUSTAKA Abror, Abd. Rachman, Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, cet. IV, 1993. Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rienka Cipta, Cet.1., 1991. Altaria,
Veralyta.,
“Inteligensi
Vs
Prestasi
Belajar”,
dari
http://www.duniaguru.com, 25 Januari 2008. B. Uno, Hamzah, Dr., Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis dibidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet III., 2008. Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007. Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, cet. I, 2002. Djamaran, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. Djuwairiyah, Siti., “penerapan metode belajar aktif sebagai upaya membantu meningkatkan
prestasi
belajar
pada
siswa
kelas
6”,
dari
http://media.diknas.go.id/media/document/5302.pdf, 29 januari 2008 Fathurrohman, Pupuh & Sobry Sutikno, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, Bandung: PT. Refika Aditama, cet.I, 2007. Hamalik, Omar., Perencanaan Pengajara Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: PT. Bumi Aksara, cet. IV, 2005. Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, cet.III, 2003. Margaret E. dan Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan, terjemahan Munandir, Jakarta; PT. Rajawali Press, 1991. Muedjiono, J.J. Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, cet. VI, 1995. Partanto, Pius A., M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994
64
65
Purwanto, Ngalim., Psikologi Belajar Bandung; Rosda karya, cet ke-19, 2003. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. IV, 2007. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta; Balai Pustaka, Cet. IV, 2007 Sangiran, “Buku Paket Pelajaran Hanya jadi Pajangan”. Dalam KOMPAS, Jakarta, 16 Juli 2008 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. 2003. Soemanto, Wasti, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rienka Cipta, Cet .III, 1990 Starawaji, Pengertian Evektifitas, dari http://www.starawaji.wordpress.com, 01 mei 2009. Subri, Alisuf., Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Radar Jaya Offset., cet ke-1, 199. Sulipan, “Strategi Belajar Mengajar” dari http://www.sulipan.wordpress.com. 01 oktober 2009. Suryabrata, Sumadi, Psilologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. XIII, 2005. Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Logos, Cet.III, 2001. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendektan Baru, Bandung: PT. Rosda Karya, Cet. XIV, 2008. Usman, Moch. Uzer, Menjadi Guru Professional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, cet. XXIII, 2009. W.S. Winkel S.J., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 1983. W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Gramedia, cet. IV, 1996. Wikipedia Bahasa Indonesia, Ilmu Ekonomi, 22 November 2010. Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Perumahan Griya Jakarta: PT. Gaung Persada Pres, Cet. II., 2004. Yamin, Martinis., Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,Jakarta: Gaung Persada Pers., cet. II, 2007.
KEMENTRIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-098
FORM (FR)
Jln. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia
Tgl, Terbit
: 5 Januari 2009
No. Revisi
: 00
Hal
:1/1
PENDAFTARAN PESERTA WISUDA 1. Nama
: Umaiyah
2. Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 11 Januari 2010
3. NIM
: 10401500600
4. Jurusan/Prodi
: Pendidikan IPS
5. Program
: Reguler
6. Judul Skripsi
: Kontribusi Efektifitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat
7. Pembimbing
: Drs. H. Nurochim, M.M
8. Prnguji
: 1. Iwan Purwanto, M. Pd 2. Drs. A. Banadjid
9. Tanggal Lulus
: 08 Desember 2010
10. Nomor Ijazah
:
11. Indeks Prestasi/Yudisium : 3,2 12. Jabatan dalam Organisasi : Anggota 13. Alamat Asal
: Jl. Warakas I Gg. 22 No. 8 Rt. 005/07 Papanggo Tanjung Priuk Telp. 021. 4374537
14. Alamat Sekarang
: Jl. Warakas I Gg. 22 No. 8 Rt. 005/07 Papanggo Tanjung Priuk Hp. 087 885 444 884
15. Nama Ayah
: Fauzan JK
16. Pendidikan Terakhir Ayah : SMP Jepara 17. Pekerjaan Ayah
: Wiraswasta
18. Nama
: Suciati
19. Pendidikan Terakhir Ibu
: SD Demak
20. Pekerjaan Ibu
: Wiraswasta Jakarta, 11 Desember 2010 Calon Wisudawan/Wati
3x4
Umaiyah
SURAT KETERANGAN No:
/
/
/2010
Kepala Sekolah SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat, menerangkan dengan sebenar-benarnya bahwa: Nama
: Umaiyah
NIM
: 104015000600
Fakutas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan
: Pendidikan IPS
Telah melaksanakan Penelitian dalam rangka penulisan skripsi dengan judul “Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat” Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, Kepala Sekolah SMP MOH. HUSNI THAMRIN
Ir. Opan Irawan