0
KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN
CALON
GUBERNUR DKI,
JOKO WIDODO
DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai gelar sarjana S-1 Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh : JIHAN HOESIN ABDAT L 100070131
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
1
ABSTRAK KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI - MEI 2012 Berita merupakan hasil akhir dari sebuah proses konstruksi yang berisi informasi yang diyakini kebenarannya oleh media. Framing berita yang dilakukan oleh media berujung pada penerimaan pesan oleh khalayak dengan tujuan untuk memberikan pesan kepada khalayak tentang fakta-fakta yang telah disusun sedemikian rupa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana media massa mengkonstruksi realitas dalam pemberitaan pemilihan calon Gubernur DKI Joko Widodo menurut analisis framing. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi terhadap naskah koran Solopos terbitan bulan Februari – Mei 2012. Validitas data menggunakan triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan analisis framing pendekatan Pan dan Kosicki yang terdiri dari sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Solopos berusaha membangun konstruksi yang mendekati realitas yang sebenarnya. Artinya Solopos berusaha membangun realitas sosial di masyarakat mendekati realitas yang sesungguhnya bahwa Jokowi adalah pribadi yang tidak ambisius, loyal dan rendah hati, serta amanah dan jujur. Solopos secara konsisten membingkai peristiwa tentang keikutsertaan Jokowi dalam Pilkada DKI ke arah yang positif. Pemberitaan mengenai keikutsertaan Jokowi dibingkai secara positif. Solopos berusaha memberitakan mengenai keikutertaan Jokowi pada halaman kedua setelah halaman utama, sehingga menunjukkan bahwa Solopos menganggap peristiwa ini adalah peristiwa penting yang juga ingin diketahui masyarakat perkembangannya. Hal ini karena motif ekonomi politik Solopos dengan menjadikan berita tentang Jokowi sebagai komoditas. Namun upaya pembingkaian ini masih berada dalam ambang batas kewajaran karena Solopos masih menjaga netralitas dalam menyampaikan berita.. Kata Kunci: berita, kontruksi realitas, analisis framing
1
2
Analisis framing merupakan analisis
A. Pendahuluan Pemilihan gubernur di provinsi
untuk mengetahui bagaimana realitas
DKI Jakarta merupakan salah satu
(peristiwa, aktor, kelompok, atau apa
ajang yang menarik dari berbagai
saja) yang dibingkai oleh
kalangan, baik media, politisi, maupun
Pembingkaian media dilakukan dengan
mayarakat
proses konstruksi (Eriyanto, 2008: 3).
umum.
Media
massa
media.
memberikan sajian berita dari berbagai
Framing yang digunakan dalam
sisi terhadap pasangan Jokowi untuk
melihat penyajian berita dalam sebuah
maju sebagai calon gubernur DKI
media dengan melihat aspek yang juga
Jakarta. Media mulai membentuk opini
dihilangkan
mesyarakat
mengingat apa yang telah ditulis oleh
dalam
memberitakan
supaya
pembaca
Jokowi untuk maju dalam pemilihan
wartawan
Gubernur, berbagai bentuk dukungan
melihat cara bagaimana media bercerita
mengenai Jokowi mulai dari harian
atas peristiwa yang terjadi dan melihat
cetak, televisi, radio, dan semua media
bagaimana
online lainnya.
berita yang ada karena fakta/ peristiwa
Penyajian berita dan konstruksi
adalah
media.
hasil
media
Framing
lebih
mengkonstruksi
konstruksi
(Eriyanto,
dari realitas yang ada mulai dibuat
2008: 19). Berita mengenai orang besar
dengan
yang
seperti calon Gubernur Jakarta Joko
melihat
aspek-aspek
ditonjolkan
media
untuk
Widodo yang berasal dari daerah kecil
mempermudah
khalayak
untuk
yang di angkat menjadi kandidat
yang
gubernur Jakarta. Dalam pembuatan
media.
berita cetak wartawan tidak lepas dari
mengingat disajikan
hal-hal
tertentu
menonjol
oleh
3
subyektifitas instansi dalam pemilihan
DKI Joko Widodo menurut analisis
headline,
framing.
pembuatan
gambar
dan
idealisme sebuah dari penulisan berita yang dimuat.
B. Tinjauan Pustaka 1. Media Massa dan Konstruksi
Peran framing dalam analisis
Realitas Sosial
media berita dirasa penting bagaimana berita
disajikan
dengan
melihat
Pemberitaan di media tidak lepas
dari
bagaimana
media
komposisi yang sajikan dalam sebuah
mengkonstruksi
berita mana yang ditonjolkan dan
Konstruksi media yang di maksud
dihilangkan ketika memaparkan berita.
proses
Maka
realitas terhadap
dari itulah
penulis tertarik
berita
media
yang
dalam
ada.
membentuk
berita
yang ada
menganalisis pemberitaan pemilihan
disampaikan
calon
Penulis
diharapkan media pesannya sampai
mengambil judul “Konstruksi Media
kepada khalayak. Konsep mengenai
terhadap
Pemberitaan
konstruksionisme di perkenalkan oleh
Pemilihan Calon Gubernur DKI, Joko
Peter L. Berger, dalam pernyataannya
widodo dalam Harian Umum Solopos
dalam tesisnya konstruksi sosial atas
bulan Februari - Mei 2012”.
realitas
gubernur
Jakarta.
Realitas
seperti
bahwa
apa
yang
masyarakat
adalah
Adapun tujuan penelitian ini
produk yang dialektis, dinamis, dan
adalah mengetahui bagaimana media
plural secara terus menerus. Manusia
massa mengkonstruksi realitas dalam
termasuk
pemberitaan pemilihan calon Gubernur
masyarakat Proses
dari
hasil
(Eriyanto,
konstruksi
produk
dari
2008:
14).
media
biasanya
4
dilihat
dari
bagaimana
membentuk
media
realitas
terhadap
oleh
wartawan
Konstruksionis
termasuk
politik
produksi
dan
mengenai
kejadian dari peristiwa yang diperoleh.
masyarakat, paradigma konstruksionis proses
berita
menekankan
pemaknaan
dan
pada proses
pertukaran makna yang mana harapan
bagaimana
pesan yang di sampaikan tersebut
gambaran tentang realitas (Eriyanto,
terkirim
2009:40). Realitas media yang ada
kepada
khalayak.
penyampaian
pesan
proses biasanya
seseorang
mempengaruhi
pembaca
membuat
dalam
mnggunakan skema proses komunikasi
mengkonsumsi berita yang disajikan
yaitu sumber (pengirim), Pesan, media,
oleh media harian.
penerima, efek. Proses pengiriman pesan
tidak
luput
dari
gangguan
2. Analisis Framing Analisis
framing
secara
(noise). Pengiriman pesan juga akan
sederhana dapat digambarkan sebagai
diikuti oleh umpan balik (feedback).
analisis untuk mengetahui bagaimana
Konstruksi
realitas
pada
realitas (peristiwa, aktor, kelompok
setiap
upaya
atau apa saja) dibingkai oleh media.
peristiwa,
Pembingkaian tersebut tertentu saja
keadaan, atau benda yang berhubungan
melalui proses konstruksi (Eriyanto,
dengan
2008:3).
prinsipnya
adalah
menceritakan
politik
sebuah
(Hamad,
2004:11).
Kontruksionis yang dimaksud adalah proses dilakukan
pertukaran sebuah
makna media
yang dengan
menyusun realitas-realitas yang ada
Konsep
framing
biasanya
menggunakan sistem seleksi isu dan penekanan
isu.
Framing
adalah
pendekatan untuk melihat bagaimana
5
realitas dibentuk dan dikonstruksi oleh
C. Metode Penelitian
media (Eriyanto, 2009: 66). Proses
Penelitian
yang
digunakan
dalam konsep framing pada suatu
dalam penelitian
pemberitaan tidak lepas dari cara
penelitian
peneliti menggunakan gambaran umum
menggunakan analisis framing. Proses
framing yang telah ada.
pembingkaian (frame) lebih kepada
3.
Analisis
Framing
Model
ini adalah
kualitatif.
analisis
teks
Zhondang Pan dan Gerald M.
kategori
Kosicki
(Eriyanto,
yang
penelitian 2009:
jenis
Penelitian
berada
ini
dalam
konstruksionis 37).
Penulis
Model ini berasumsi bahwa
menggunakan analisisi model Pan dan
setiap berita mempunyai frame yang
Kosicki karena analisis framing dalam
berfungsi sebagai pusat dari organisasi
media
ide dan suatu ide dihubungkan dengan
publik tentang suatu isu atau kebijakan
elemen yang berbeda dalam teks berita
dikonstruksi (Eriyanto, 2009: 252).
(seperti kutipan sumber,latar informasi
cetak
sebagaimana
Teknik
pengumpulan
wacana
data
pemakaian kata atau kalimat tertentu
menggunakan teknik dokumentasi pada
(Eritanto, 2009: 255). Penggunaan
bagian
framing
Solopos yang berupa naskah Koran
model
Pan
dan
Kosicki
publikasi
Harian
Umum
mempunyai empat perangkat struktur
maupun
yaitu (Eriyanto, 2009: 255): struktur
Februari sampai dengan Mei 2012.
sintaksis, skrip, tematik, dan retoris
Teknik analisis data menggunakan
naskah
dokumen
periode
analisis framing dengan pendekatan Pan dan Kosicki
6
a. Sintaksis
yaitu
cara
wartawan
dalam penyusunan fakta. b. Skrip
tabel daftar berita harian Solopos yang diteliti.
yaitu kelengkapan berita
Tabel 3.1
dalam memakparkan fakta. c. Tematik
yaitu
cara
Daftar Berita yang Diteliti
wartawan
menuliskan fakta.
No 1
d. Retoris yaitu cara wartawan dalam 2 menekan fakta. 3 D. Hasil Penelitian Penelitian
4 ini
bermaksud 5
melakukan
analisis
teks
terhadap
berita-berita yang berkaitan dengan keikutsertaan Jokowi dalam Pilkada
6
DKI Jakarta pada surat kabar harian Solopos. Berita yang dianalisis adalah berita yang muncul pada periode 1 Februari - Mei 2012. Berita yang diteliti dan dipilih didasarkan pada ketersediaan
aspek-aspek
dalam
analisis framing yang ada dalam berita tersebut, baik yang berita yang bersifat pro maupun kontra Jokowi. Berikut ini
7
Judul Berita
Tanggal Terbit Jokowi Siap Maju Sabtu, 11 DKI 1 Februari 2012 Menuju Kursi DKI Selasa, 14 1 Jokowi Siap Februari Tarung 2012 Jokowi Mulai Rabu, 07 Bertarung di DKI Maret 2012 Jokowi Belum Rabu, 11 Bikin Izin Cuti April 2012 Kampanye Jokowi Menatap Sabtu, 14 DKI: Pemkot April 2012 Jamin PKMS dan BPMKS Jalan Terus Penolakan Cagub Rabu, 09 Jokowi Terus Mei 2012 Bermunculan Jokowi Tancap Kamis, 10 Gas Mei 2012 Sumber: Arsip Solopos, Diolah Berdasarkan
hasil
analisis
framing terhadap pemberitaan tentang Jokowi dalam pencalonannya sebagai gubernur
DKI
Jakarta
di
harian
Solopos edisi Februari – Mei 2012 maka hasilnya dapat diringkas sebagai berikut:
7
Tabel 1. Ringkasan Hasil Analisis Framing Elemen 1. Sintaksis
2. Skrip
3. Tematik
Hasil Pengamatan Penyajian berita sebagian besar mengutip dari berbagai sumber portal pemberitaan seperti dari detik.com, antara.com, Jaringan Informasi Bersama Indonesia (JIBI), dan Harian Jogja. Soloposan berita yang objektif dan netral tercapai dalam berita tentang Jokowi ini karena Solopos menyertakan informasi-informasi lain. Berita dilengkapi dengan pernyataan dan opini dari berbagai sumber informasi. Hal ini sebagai upaya perimbangan atau verifikasi dengan melakukan cross check kepada narasumber lain untuk mempertahankan netralitas. Solopos memberikan informasi apa yang sebenarnya terjadi dengan melengkapi unsur 5W dan 1H untuk memberikan penjelasan secara detail kepada masyarakat. Ditinjau dari sisi skrip, Solopos menonjolkan unsur what dalam berita tentang Jokowi ini. Koherensi (hubungan antar kalimat) yang digunakan dalam sebagian besar berita
4. Retoris
tentang Jokowi di Solopos ini adalah koherensi sebab akibat. Melalui perangkat bahasa ini dapat dijelaskan bahwa satu peristiwa menjadi sebab-akibat peristiwa lain. Melalui koeherensi ini Solopos sebagai komunikator secara tidak langsung membela kepentingan Jokowi. Solopos menggambarkan fakta bahwa Jokowi tidak berambisi untuk menjadi gubernur DKI, beliau hanya menjalankan tugas yang diamanatkan partainya (PDIP). Solopos menginginkan khalayak memiliki konsep kognisi bahwa Jokowi merupakan orang yang loyal kepada partai, tidak ambisius, amanah, dan mengutamakan tindakan. Solopos tidak banyak menggunakan grafis atau gambar untuk berita tentang Jokowi ini. Solopos berusaha membingkai peristiwa tentang keikutsertaan Jokowi dalam Pilkada ke arah yang positif dengan menempatkan berita ini di halaman utama atau headline (edisi 07 Maret 2012) atau di halaman kedua setelah halaman utama. Berita yang disajikan banyak mengunakan istilahistilah Jawa seperti wong,
8
diusung, embel-embel, cantolan, dan sebagainya. Selain itu banyak digunakan frase khusus: black campaigne, akar rumput, partai berlambang banteng moncong putih, dan lainlain.
d. Beberapa aksen
kali
Jawa
menggunakan seperti
wong,
embel-embel, dan lain-lain. Hal tersebut
digunakan
untuk
menambah kedekatan dengan pembacanya.
1. Aspek Sintaksis e. Dalam a. Solopos
pemberitaan
Solopos
memandang tidak banyak menggunakan foto
keikutsertaan Jokowi sebagai dari pihak-pihak yang terkait sesuatu yang layak didukung. pemberitaan. Hal ini terlihat dari pemilihan f. Solopos melengkapi informasi narasumber,
headline dari berita yang diambil dari
pemberitaan dan juga pemilihan portal pemberitaan seperti dari kata dalam setiap pemberitaan. detik.com, b. Informasi
yang
antara.com,
disajikan Jaringan Informasi Bersama
berimbang dan akurat sesuai Indonesia (JIBI), dan Harian dengan
fakta
yang ada
di Jogja. Hal tersebut dapat dilihat
lapangan, meskipun mengutip dalam sumber yang diketik di dari berbagai sumber lain. akhir berita. c. Mengedepankan
prinsip
objektivitas
dalam
2. Aspek realitas media a. Solopos berusaha membangun pemberitaannya
sehingga konstruksi
pemberitaan
yang
mendekati
dimuat realitas
berimbang.
yang yang
sebenarnya.
9
Artinya
Solopos
berusaha
3. Aspek framing yang dilakukan
membangun realitas sosial di
Solopos
masyarakat mendekati realitas
a. Solopos
yang
sesungguhnya
bahwa
secara
konsisten
membingkai peristiwa tentang
Jokowi adalah pribadi yang
keikutsertaan
tidak
Pilkada DKI ke arah yang
ambisius,
loyal,
dan
amanah.
Jokowi
dalam
positif. Pemberitaan mengenai
b. Berita yang disajikan Solopos merupakan
hasil akhir
dari
keikutsertaan Jokowi dibingkai secara positif. Hal ini karena
sebuah proses konstruksi yang
kedekatan
berisi informasi yang diyakini
Jokowi yang merupakan putra
oleh media kebenarannya, baru
asli
setalah itu media menyusunnya
pembingkaian ini masih berada
dengan
bagian
dalam ambang batas kewajaran
yang dianggap penting tanpa
karena Solopos masih menjaga
menghilangkan
netralitasdan
menonjolkan
fakta-fakta
yang ada untuk disampaikan kepada pengaruh
khalayak. framing
Sehingga
Solopos
Solo.
Namun
dengan
upaya
objektivitasnya
dalam menyampaikan berita. b. Pembingkaian
ini
dapat
yang
dimaklumi karena setiap media
dilakukan oleh media berujung
memiliki nilai – nilai serta
pada penerimaan pesan oleh
sudut pandang masing- masing
khalayak.
sehingga peristiwa yang sama terkadang dibingkai sedemikian
10
rupa
sehingga
dalam
memiliki konsep kognisi bahwa Jokowi
penyajiannya berbeda dengan
merupakan orang yang tidak ambisius
media lain. Fakta-fakta telah
terhadap jabatan, ia hanya menjalankan
diseleksi,
diberi
tugas yang diberikan oleh partai.
struktur, dan menurut perspektif
Jokowi menjalani fit and proper test
media. Seperti apa cerita suatu
sebagai cagub DKI bukan karena
peristiwa
mendaftar tetapi karena diundang oleh
diformat,
bergantung
bagaimana
pada media
mengkonstruksinya.
Cara
pandang atau perspektif itu pada
akhirnya
menentukan
partai.
Aktivitasnya
menjalani
tes
sebagai cagub DKI adalah karena diusung oleh PDIP. Frame
kedua,
Solopos
fakta apa yang diambil, bagian
berusaha membangun realitas tentang
mana
Jokowi sebagai pribadi yang loyal dan
ditonjolkan
dan
dihilangkan.
rendah hati. Jokowi merupakan orang
Solopos berusaha membangun
yang loyal kepada partai. Jokowi mau
realitas pemilihan
tentang Gubernur
Jokowi
dalam
mencalonkan diri sebagai cagub DKI
DKI
sebagai
bukan karena kehendak pribadi tetapi
pribadi yang tidak ambisius, loyal, dan
karena tugas dari partai.
amanah.
pribadi yang
Frame
pertama
yang
loyal,
Sebagai
Jokowi
tidak
ditemukan oleh peneliti berdasarkan
mementingkan kepentingan pribadi dan
analisis yang telah dilakukan, adalah
mengutamakan
Jokowi pribadi yang tidak ambisius.
penanganan suatu masalah.
Solopos
menginginkan
khalayak
tindakan
dalam
11
Frame
ketiga,
Solopos
amanah.
Solopos
secara
konsisten
berusaha membangun realitas tentang
membingkai
Jokowi sebagai pribadi yang amanah
keikutsertaan Jokowi dalam Pilkada
dan
DKI ke arah yang positif. Pemberitaan
jujur.
Solopos
berusaha
peristiwa
tentang
membangun realitas bahwa Jokowi
mengenai
adalah pribadi yang amanah yaitu
dibingkai
secara
memegang teguh kepercayaan yang
berusaha
memberitakan
diberikan kepadanya baik oleh partai
keikutertaan Jokowi pada halaman
maupun rakyat. Tugas dan pekerjaan
kedua setelah halaman utama, sehingga
yang menjadi tanggung jawabnya telah
menunjukkan
diselesaikan dengan baik.
menganggap
keikutsertaan
Jokowi
positif.
Solopos mengenai
bahwa peristiwa
Solopos ini
adalah
peristiwa penting yang juga ingin diketahui
E. Simpulan dan Saran Berdasarkan
hasil
analisis
masyarakat ini
karena
framing maka dapat diambil simpulan
kedekatan Solopos dengan
Jokowi
sebagai berikut:
yang merupakan
Solopos
berusaha
perkembangannya.
Hal
putra
asli
Solo.
membangun
Namun upaya pembingkaian ini masih
konstruksi yang mendekati realitas
berada dalam ambang batas kewajaran
yang sebenarnya.
karena
Artinya
Solopos
Solopos
berusaha membangun realitas sosial di
netralitasdan
masyarakat mendekati realitas yang
menyampaikan berita
sesungguhnya bahwa Jokowi adalah pribadi yang tidak ambisius, loyal, dan
masih
objektivitasnya
menjaga dalam
12
Berdasarkan simpulan di atas
Masyarakat
hendaknya
tidak
maka dikemukakan saran-saran sebagai
menerima mentah-mentah seluruh
berikut:
berita dalam satu media tertentu
1. Bagi Solopos
saja.
a. Solopos
netral
melakukan cross-check berita pada
informasi
media lain agar mengetahui fakta
dan
juga
berimbang, serta menuliskan fakta-fakta
yang
memihak
pihak
khalayak
hendaknya
menyampaikan secara
Sebaiknya
ada
tanpa
peristiwa secara lengkap. 3. Bagi penelitian berikutnya a. Penelitian
mendatang
tertentu.
diharapkan dapat melakukan
Sehingga apa yang diterima
wawancara secara mendalam
masyarakat
dengan
merupakan
narasumber
dan
informasi yang dapat dipercaya
melibatkan pihak lain dalam
kebenaranya.
melakukan
analisis
sehingga
penilaian
b. Sebagai institusi sosial yang dianggap
objektif
sebaiknya
selalu berpegang pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dalam setiap membuat berita.
framing yang
dihasilkan lebih akurat dan objektif. b. Dapat
menggunakan
model
framing jenis apa saja maka
2. Bagi masyarakat
akan menemukan hasil yang
Masyarakat disarankan agar lebih
berbeda
cermat dalam memahami realitas
diperlukan
yang
mendalam dan berkelanjutan
dibentuk
media
massa.
pula.
Untuk
kajian
itu lebih
13
mengenai struktur-struktur atau elemen-elemen
dalam
perangkat framing yang ada. Mesih
banyak
aspek
dari
analisis framing yang perlu dikaji lebih mendlam untuk menjabarkan
struktural
ke
dalam suatu kajian yang lebih luas.
0
DAFTAR PUSTAKA
Eriyanto. 2009. Analisis Framing. Yogyakarta:Pelangi Aksara Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Jakarta: Granit. Herdiansyah, Haris. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta :Penerbit Salemba Humanika Kusumaningrat, Hikmat. 2009. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya Litle John, Stephen W. 2009. Teori Komunikasi, Edisi 9. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja. Rosdakarya Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajagrafindo Persada Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta Sumadiria, A. Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Suwarti, Indah,. 2008. Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktek. Jakarta: Penerbit PT. GI