ANALISIS ISI KECENDERUNGAN AGENDA MEDIA PEMBERITAAN JOKOWI SEBAGAI CALON PEMIMPIN AUTENTIK DI HARIAN UMUM SOLOPOS EDISI 10 MEI-8 JULI 2014
NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi
Diajukan Oleh:
TRI RAHAYU L100100005
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
Analisis Isi Kecenderungan Agenda Media Pemberitaan Jokowi sebagai Calon Pemimpin Autentik di Harian Umum Solopos Edisi 10 Mei-8 Juli 2014 Tri Rahayu (
[email protected] ) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta.
ABSTRAK Media massa memiliki kemampuan untuk menyeleksi peristiwaperistiwa yang dianggap penting dan kemudian akan ditonjolkan dengan cara memberitakannya secara terus-menerus sehingga dapat mengarahkan pemikiran atau pendapat publik. Hal inilah yang disebut dengan agenda media yang merupakan bagian dari agenda setting. Salah satunya adalah pemberitaan tentang Jokowi yang mencalonkan diri sebagai presiden di pemilu 2014. Untuk menganalisisnya digunakan metode analisis isi dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, karena ingin mempelajari gambaran isi dan karakter pesan dari media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kecenderungan agenda media terhadap pemberitaan Jokowi sebagai calon pemimpin autentik di harian umum Solopos edisi 10 Mei–8 Juli 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator “kesadaran diri pemimpin” paling banyak muncul dengan jumlah 119 kalimat (42,81%), terutama dari aspek kognisi (76 kalimat). Kemudian disusul indikator “kinerja” dengan jumlah 55 kalimat (19,77%), “kesadaran diri pengikut” dengan jumlah 49 kalimat (17,63%), “proses perilaku kepemimpinan” dengan jumlah 24 kalimat (8,63%), “perspektif moral positif’ dengan jumlah 14 kalimat (5,04%), “kapital psikologi positif” dengan jumlah 11 kalimat (3,96%), “perkembangan pengikut” berjumlah 4 kalimat (1,44%), dan yang terakhir “pengaturan diri sendiri pemimpin” dengan jumlah 2 kalimat (0,72%).
Kata kunci: analisis isi, agenda media, kepemimpinan autentik
Saat ini politik berada dalam era
A. PENDAHULUAN Media entitas
massa
pasif
mendistribusikan
mediasi
bukanlah
(politics
in
the
yakni
age
media
of
yang
hanya
meditation)
massa,
pesan,
tetapi
sehingga tidak mungkin kehidupan
media massa itu aktif, selektif, dan
politik
dipisahkan
kritis. Suatu peristiwa yang telah
massa.
Para
terseleksi dan dianggap penting oleh
berusaha menarik perhatian media
media, akan ditonjolkan oleh media
massa dan sebaliknya para politikus
tersebut
merupakan sumber berita yang layak
dengan
memberitakannya menerus
cara
secara
sehingga
mengarahkan
politikus
media
senantiasa
bagi media massa (Tamburaka, 2012).
terus-
Peristiwa politik yang layak
dapat
pemikiran
dengan
diberitakan
atau
salah
satunya
adalah
pendapat publik. Hal inilah yang
mengenai kandidat presiden dari suatu
disebut
partai
dengan
agenda
media.
politik.
Hal
ini
karena
Agenda media merupakan bagian
masyarakat ingin dan perlu tahu segala
dari agenda setting, dimana konsep
sesuatu
agenda setting adalah apa yang
sebagai pertimbangan akan memilih dia
dianggap
media
atau tidak. Salah satu calon presiden
khalayak.
dalam pemilu presiden 2014 adalah
Penonjolan isu tersebut dapat dilihat
Jokowi yang diusung partai pemenang
dari frekuensi kemunculannya di
pemilu legislatif, PDIP.
penting
penting juga
oleh
bagi
kandidat
tersebut
Menurut beberapa pengamat
media massa. politik,
Salah satu peristiwa yang memiliki
nilai
peristiwa
politik.
ini
Indonesia
membutuhkan pemimpin yang autentik
Tamburaka
dan itu dapat ditemukan dalam sosok
(2012) menyatakan bahwa media
Jokowi.
massa
pengamat
digunakan
saat
adalah
berita
oleh
para
Seperti politik
yang
dikatakan
dari
PolMark
wartawan untuk memproduksi
Indonesia Inc, Eep Saefulloh Fatah,
berbagai pesan politik karena
menurutnya pemilu presiden 2014 ini
peristiwa-peristiwa politik selalu
terjadi ditengah momentum politik
memiliki nilai berita yang tinggi.
kebutuhan akan pemimpin berani dan
1
tentang
autentik. Menurutnya, sejauh ini
indikator
kepemimpinan
autentik
dalam kerja kepemimpinan yang
dalam berita tentang Jokowi.
sudah dan sedang diembannya, A. LANDASAN TEORI Jokowi
berhasil
membangun
1. Komunikasi
identitas, integritas, dan citra
Menurut Bernard Berelson dan
sebagai pemimpin yang berani
Gary A. Steiner, komunikasi adalah
dan
transisi
autentik.
(Dikutip
dari
gagasan,
emosi,
http://nasional.kompas.com/read/2
keterampilan, dan sebagainya, dengan
014/03/17/0656417/Momentum.Po
menggunakan simbol-simbol kata-kata,
litik.Jokowi).
gambar, figur, grafik, dan sebagainya
Dalam
penelitian
ini
dipilih salah satu media cetak
(Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam Mulyana, 2009).
lokal di Surakarta yaitu Harian Umum
Komunikasi
memiliki
unsur-
Solopos. Hal ini akan
unsur yang saling bergantung satu sama
menjadi menarik, karena Solopos
lain. Menurut Hafied Cangara dalam
memiliki
bukunya Komunikasi Politik (2011)
dengan
kedekatan Jokowi
geografis
yang
mana
berasal dari Surakarta.
unsur-unsur tersebut adalah sumber, pesan, media, penerima, efek, umpan
Periode 10 Mei – 8 Juli
balik, dan lingkungan. Unsur-unsur ini
2014 dipilih karena mendekati
juga sering disebut sebagai komponen
dengan
atau elemen komunikasi.
diumumkannya
hasil
rekapitulasi suara nasional oleh
Selain
itu
komunikasi
juga
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
diklasifikasikan berdasarkan konteksnya.
yaitu pada tanggal 9 Mei 2014,
Istilah konteks juga sering disebut
serta mendekati dengan waktu
dengan istilah level, bentuk, kategori,
pencoblosan presiden dan wakil
dan lain-lain. Menurut Deddy Mulyana
presiden pada 9 Juli 2014.
(2009) level komunikasi tersebut adalah
Penelitian ini dilakukan dengan
menghitung
kemunculan yang
frekuensi
kalimat-kalimat
mengandung
komunikasi diadik, komunikasi
indikator-
2
informasi,
intrapibadi, komunikasi kelompok,
komunikasi antarpribadi, komunikasi
publik, komunikasi organisasi, dan
dihabiskan
komunikasi massa.
kemampuan debatnya dan sebagainya.
2. Surat Kabar Sebagai Media
kampanye,
Intinya media massa berisi banyak
Komunikasi Massa
informasi dan pendapat tentang politik
a. Komunikasi Massa
(Cangara, 2011)
Komunikasi massa adalah komunikasi yang terjadi melalui
b. Surat Kabar Menurut Onong Uchjana Effendy
media massa baik media cetak
(2009) surat kabar memiliki ciri-ciri
maupun media elektronik. Media
sebagai berikut:
dalam komunikasi massa disebut
1) Publisitas.
sebagai media massa. Media massa
tersebut
antara
harus
dengan
memuat aneka berita mengenai
mendekonstruksi
kejadian-kejadian diseluruh dunia
politik
mengkonstruksi
dan
dan
aktualitas
kecepatan
khalayak.
dalam
3. Komunikasi Politik
komunikasi politik.
Istilah politik sudah tidak
Melalui media massa dapat
asing lagi dalam kehidupan kita
diketahui aktivitas dan pemikiran
sehari-hari, karena segala sesuatu
para politisi, bagaimana strategi dana
adalah
kejadian di masyarakat kepada
kekuatan politik selain sebagai
banyaknya
aspek
penyampaian laporan mengenai
politik” yang bersatu dengan
lawan,
segala
3) Aktualitas. Yang dimaksud dengan
juga bertindak sebagai “agen
politik”
tentang
kehidupan manusia.
peristiwa-
peristiwa politik. Media massa
“mediasi
kepentingan
2) Universalitas. Surat kabar harus
pada umumnya terlibat dalam wacana
menyangkut
umum.
(2012)
mengatakan bahwa media massa
pembuatan
kabar
berita, tajuk rencana, dan lain-lain
kabar, buku, tabloid, dan film. Tamburaka
Surat
diperuntukkan umum, karenanya
lain:
televisi, radio, majalah, surat
yang
yang
dilakukan
kepentingan
3
selama
atas
dasar
kelompok
atau
kekuasaan seringkali diatas
berupaya
namakan politik.
pengikutnya secara langsung atau tidak
Komunikasi
memengaruhi
langsung. (Wirawan, 2013)
politik
Bruce J. Avolio dan William
adalah suatu bidang atau disiplin yang
menelaah
kegiatan
perilaku
komunikasi
bersifat
politik,
L. Gardner (dalam Wirawan, 2013)
dan
mengemukakan
yang
komponen-
komponen
mempunyai
pengembangan
akibat politik, atau berpengaruh
kepemimpinan
terhadap perilaku politik (Dahlan
berikut:
dalam Cangara, 2011).
autentik
sebagai
1) Kapital psikologi positif. Yaitu kapasitas
Komunikasi politik dapat
psikologikal
positif
diartikan sebagai suatu proses
percaya diri, optimisme, harapan,
pengoperan
simbol-simbol
daya
komunikasi
yang berisi pesan-
kenyal
sebagai
sumber-
sumber dari pemimpin autentik. 2) Perspektif moral positif. Komponen
pesan politik dari seseorang atau kelompok untuk membuka cara
ini
berpikir,
keputusan yang transparan, dimana
serta
mempengaruhi
meliputi
proses
sikap dan perilaku khalayak yang
pemimpin
menjadi target politik (Cangara,
mengembangkan
2011).
kapasitas
Kepemimpinan
visi dan melakukan interaksi
para
mempengaruhi pengikutnya
merealilasi
visi.
autentik dan
moral,
menangani
merupakan
menarik
kemampuan,
isu
dan
mencapai
tindakan moral autentik.
proses pemimpin menciptakan
saling
pembuatan
keberanian, dan elastisitas untuk
4. Kepemimpinan Autentik
3) Kesadaran
diri
pemimpin.
Kesadaran diri merupakan proses
dengan
yang
untuk
muncul
memahami
Sedangkan
dimana bakat
orang
uniknya,
pemimpin memiliki arti sebagai
kekuatan, perasaan tujuan, nilai-
tokoh atau elit anggota sistem
nilai
sosial yang dikenal oleh dan
keinginan.
4
para
inti,
kepercayaan
dan
4) Regulasi
sendiri
diri sendiri dari para pengikut,
Merupakan
sehingga mereka menerima diri
diri
pemimpin.
proses melakukan kontrol
mereka
sendiri
diri
sendiri
perilaku
sendiri
melalui:
mengatur
mereka
untuk
menyusun standar internal,
mencapai tujuan yang sama dengan
menilai ketimpangan antara
pemimpin.
standar-standar tersebut dan
7) Perkembangan pengikut. Ketika
keluaran yang diharapkan,
para pengikut menginternalisasi
dan
nilai-nilai dan kepercayaan yang
mengidentifikasi
tindakan-tindakan
dikemukakan
yang
oleh
pemimpin,
dituju untuk rekonsiliasi
diharapkan dapat berubah dan
ketimpangan tersebut.
berkembang seiring berjalannya
5) Proses/
Proses
pemimpin
8) Konteks organisasi. Iteraksi
autentik
berperilaku
pengikutnya
sedang
para
terjadi
muncul,
karenanya
penting untuk memasukkannya
menggunakan cara,
kepemimpinan
pada konteks dinamik dan yang
untuk
memengaruhi
berbagai
waktu.
perilaku
kepemimpinan.
dalam prediksi pengembangan
seperti
dan efektivitas kepemimpinan.
mencontohkan/ mendemonstrasikan
dalam
9) Variabel dan kinerja berkelanjutan
pembuatan keputusan yang
diluar
transparan,
penularan
kompetitif yaitu jika menerapkan
pertukaran
strategi penciptaan nilai yang sedang
sosial positif dengan para
tidak diimplementasikan dan tidak
pengikut.
mampu
emosional,
dan
ekspektasi.
Keunggulan
diduplikasikan
oleh
mengatur
kompetitor. Keunggulan kompetitif
sendiri pengikut. Pemimpin
disimpulkan dari kinerja diatas rata-
autentik
rata yang berlanjut dalam kurun
6) Kesadaran
kesadaran
diri/
mengembangkan diri
waktu tertentu.
dan
membentuk proses mengatur
5
dan
saliance
5. Teori Agenda Setting Media
massa
selalu
mengarahkan kita pada apa yang harus
kita
lakukan.
memberikan melalui
dan
c. Agenda kebijakan terdiri dari dimensi support
Media
(dukungan),
likelihood
of
action (kemungkinan kegiatan), dan
agenda-agenda
masyarakat
pribadi),
favorability (kesenangan).
freedom
pemberitaannya,
sedangkan
(penonjolan
of
action
(kebebasan
bertindak).
akan
Dalam
mengikutinya. Media memiliki
penelitian
ini
akan
kemampuan untuk menyeleksi
berfokus pada salah satu bentuk agenda
dan
yaitu
mengarahkan
perhatian
agenda media. Media akan
masyarakat pada gagasan atau
menonjolkan isu-isu yang dianggapnya
peristiwa
penting dengan memunculkan secara
tertentu
(Nurudin,
berulang-ulang dalam berita.
2009). Dalam
agenda
setting
B. METODE PENELITIAN
terdapat tiga macam agenda, yaitu
Penelitian
agenda media, agenda publik, dan
metode analisis isi. Dalam penelitian
tersebut memiliki dimensi yang seperti
ini yang menjadi objek penelitian
yang
adalah semua berita tentang Jokowi
dikemukakan Mannheim dalam
yang berhubungan dengan pemilu
Nurudin (2009) sebagai berikut:
presiden di Harian Umum Solopos
a. Agenda media terdiri dari dimensi visibility
(jumlah
menonjolnya salience
dan
berita),
(relevansi
edisi 10 Mei – 8 Juli 2014 dengan
tingkat
populasi
audience isi
merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif dengan
agenda kebijakan. Ketiga agenda
berkaitan
ini
254
berita
dan
sampel
sebesar 51 berita.
berita
Untuk
dengan kebutuhan khalayak), dan
maka
memilih
sampel
valensi (cara pemberitaan suatu
tersebut,
digunakan
teknik
peristiwa).
sistematic random sampling, yaitu
b. Agenda publik terdiri dari dimensi
sampel diambil secara acak dan
familiarity (keakraban), personal
sistematis. Dalam penelitian ini unit analisis
6
yang
dipakai
yaitu
unit
sintaksis. Unit sintaksis adalah
yang dipakai 90%, nilai Z adalah 1,65.
unit analisis yang menggunakan
PQ = variasi tingkat persetujuan yang
elemen atau bagian bahasa dari suatu
isi
berupa
kata
diharapkan dan dinyatakan dalam
atau
bentuk
kalimat (Eriyanto,2011). Untuk
proporsi.
Proporsi
dibagi
dalam dua bagian dengan total 1. Jika menjaga
nilai P adalah 0,9 maka nilai Q adalah
keobyektifan penelitian, maka
0,1
dilakukan uji reliabilitas dengan
Untuk
dua coder yaitu peneliti sendiri
mengetahui
reliabilitasnya
dan Rani Setyawati yang pernah
tingkat
digunakan
rumus
Holsty sebagai berikut:
melakukan penelitian analisis isi. Besarnya jumlah sampel unit
CR
=
studi yang digunakan untuk menguji
reliabilitas
Dimana:
dapat
ditentukan dengan menggunakan
CR = koefisien reliabilitas
rumus Lacy dan Riffe sebagai
M = jumlah pernyataan yang
berikut (Eriyanto, 2011: 300) :
sisetujui antara coder 1 dan coder 2
n=
.
N1 = jumlah pernyataan yang
dihitung coder 1
=
,
.
, ,
,
.
N2 = jumlah pernyataan yang
,
dihitung coder 2
= 23,75 (dibulatkan menjadi 24) C. DEFINISI OPERASIONAL Dimana:
Komponen-komponen kepemimpinan
n = jumlah populasi.
autentik
menurut
Avolio dan Gardner (dalam Wirawan, SE = Standard Error. Di mana,
2013) yaitu:
standard
1. Kapital
error
(SE)
adalah
positif.
tingkat kesalahan dibagi dengan
Indikatornya
nilai Z. Jika tingkat kepercayaan
kalimat yang menyatakan bahwa 7
psikologi adalah
kalimat-
Jokowi optimis
diri,
menyatakan bagaimana Jokowi
harapannya
melakukan kontrol diri terhadap
percaya dan
masalah yang dihadapi.
mengenai sesuatu. 2. Perspektif
moral
5. Proses perilaku kepemimpinan.
positif.
Indikatornya
Indikatornya
adalah
kalimat-kalimat
kalimat
yang
yang
kalimat-
menyatakan
menunjukkan kemampuan,
bagaimana
cara-cara
yang
keberanian, dan elastisitas
digunakan
Jokowi
untuk
Jokowi untuk menangani
mempengaruhi para pengikutnya. 6. Kesadaran
suatu isu.
diri
Indikatornya
3. Kesadaran diri pemimpin
adalah
pengikut. kalimat-
kalimat yang menyatakan para
a. Nilai-nilai. adalah
pengikut Jokowi menerima diri
yang
sendiri dan mengatur perilaku
menyatakan mutu atau
mereka untuk mencapai tujuan
kualitas Jokowi.
yang sama dengan Jokowi.
Indikatornya kalimat-kalimat
b. Kognisi.
7. Perkembangan
Indikatornya kalimat-kalimat menyatakan
Indikatornya
adalah
pengikut. adalah
kalimat-
yang
kalimat yang menyatakan para
tentang
pengikut Jokowi berubah dan berkembang seiring berjalannya
identitas dari Jokowi.
waktu setelah menginternalisasi
c. Emosi. Indikatornya kalimat-kalimat menunjukkan
nilai-nilai dan kepercayaan yang
adalah
dikemukakannya.
yang respon
8. Kinerja.
atau luapan perasaan
Indikatornya
Jokowi terhadap suatu
kalimat yang menyatakan kinerja
hal.
Jokowi
4. Pengaturan
diri
Indikatornya kalimat-kalimat
adalah
sesuai
kalimat-
kenyataan,
memiliki keunggulan kompetitif,
sendiri.
dan diluar ekspektasi.
adalah yang
8
adalah
pemimpin” paling banyak muncul
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan
1. Hasil Uji Reliabilitas
kalimat
indikator-
kognisi (76 kalimat). Kemudian
kepemimpinan
disusul indikator “kinerja” dengan
mengandung
autentik dalam pemberitaan
jumlah
tentang Jokowi di Harian
“kesadaran diri pengikut” dengan
Umum Solopos
jumlah
dalam 24
55
kalimat
49
(19,77%),
kalimat
(17,63%),
berita (sampel uji reliabilitas)
“proses perilaku kepemimpinan”
yaitu coder 1 (N1) adalah
dengan jumlah 24 kalimat (8,63%),
242 kalimat, coder 2 (N2)
“perspektif moral positif’ dengan
adalah
jumlah
225
Kemudian
kalimat.
14
kalimat
(5,04%),
“kapital psikologi positif” dengan
mendapatkan
kesepakatan sebanyak 230
jumlah
kalimat sehingga hasil yang
“perkembangan
didapat adalah 0,985 atau
berjumlah 4 kalimat (1,44%), dan
98,5%. Angka tersebut sudah
yang terakhir “pengaturan diri
mencapai
sendiri pemimpin” dengan jumlah
tingkat
keterandalan
ambang
pengikut”
Adapun sajian tabel frekuensi
karena
penerimaan
11 kalimat (3,96%),
2 kalimat (0,72%).
atau
keterpercayaan,
kalimat
yang
yang
mengandung
sering dipakai dalam uji
indikator-indikator kepemimpinan
reliabilitas
autentik
adalah
sebesar
dalam
pemberitaan
0,75 (Kriyantono, 2010:240).
Jokowi di Harian Umum Solopos
2. Frekuensi Kalimat yang
Edisi 10 Mei-8 Juli 2014 adalah
Mengandung Indikator
sebagai berikut:
Indikator-
Kepemimpinan
Autentik Hasil
penelitian
menunjukkan indikator
bahwa
“kesadaran
diri
9
119
(42,81%), terutama dari aspek
Jumlah kalimat yang
indikator
jumlah
Tabel 1
tersebut dengan cara memberitakannya
Frekuensi Kemunculan Kalimat
secara terus-menerus sehingga dapat
yang Mengandung Indikator-
mengarahkan pemikiran atau pendapat
Indikator Kepemimpinan Autentik dalam Pemberitaan
No.
publik.
Dalam
ditemukaan
penelitian
bahwa
ini
kecenderungan
Jokowi di Harian Umum Solopos
agenda media pemberitaan Jokowi
Edisi 10 Mei–8 Juli 2014
sebagai calon pemimpin autentik di
Indikator
Freku
Persenta
ensi
se
11
3,96%
14
5,04%
Harian Umum Solopos periode 10 Mei8 Juli 2014 cenderung mengarah pada indikator “kesadaran diri pemimpin”
1.
Kapital Psikologi Positif
2.
Perspektif Moral
Kesadaran Diri
119
42,81%
2
0,72%
24
8,63%
Pemimpin 4.
sebesar 42,81% (119 kalimat), terutama dari aspek “kognisi” atau identitas
Positif 3.
dengan frekuensi kemunculan kalimat
Jokowi
(76
kalimat).
Hal
ini
menunjukkan bahwa redaksi ingin
Pengaturan Diri
menonjolkan indikator “kesadaran diri
Sendiri Pemimpin 5.
Proses Perilaku
Redaksi
Kepemimpinan 6.
Kesadaran Diri
49
17,63%
Pengikut 7.
ingin
mengarahkan
masyarakat pada pemikiran tentang siapakah sosok Jokowi calon pemimpin
Perkembangan
4
1,44%
55
19,77%
278
100%
Pengikut 8.
pemimpin” yang ada pada Jokowi.
Kinerja
negara
(identitas),
bagaimana
kualitas yang dimilikinya (nilai-nilai), dan
Jumlah
ini
bagaimana
responnya
ketika
menghadapi masalah (emosi).
Sumber: Data Pengkoding
Hal-hal tersebut penting bagi masyarakat agar mereka mengetahui
Sesuai agenda
media
dengan bahwa
konsep
lebih dalam tentang Jokowi dan dapat
suatu
menjadi pertimbangan untuk memilih
peristiwa yang telah terseleksi
Jokowi
dan dianggap penting oleh media,
pemilu
presiden.
Seperti yang disampaikan Cangara
akan ditonjolkan oleh media
(2011) melalui media massa dapat
10
ketika
diketahui
aktivitas
pemikiran
para
bagaimana banyaknya
kalimat),
dan
terutama
dari
aspek
politisi,
“kognisi” atau identitas Jokowi (76
strategi
lawan,
kalimat). Hal ini menunjukkan bahwa
dana
yang
redaksi ingin menonjolkan indikator
dihabiskan selama kampanye,
“kesadaran diri pemimpin” yang ada
kemampuan
debatnya
pada
sebagainya.
Intinya
dan
Jokowi.
mengarahkan
media
Redaksi
ingin
masyarakat
pada
massa berisi banyak informasi
pemikiran tentang siapakah sosok
dan pendapat tentang politik.
Jokowi calon pemimpin negara ini (identitas), bagaimana kualitas yang
E. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian
dan
hasil
dimilikinya
(nilai-nilai),
bagaimana
responnya
dan ketika
menghadapi masalah (emosi).
pembahasan
yang telah dilakukan penulis, maka dapat ditarik kesimpulan
F. DAFTAR PUSTAKA
bahwa ada artikel pemberitaan
Buku
tentang Jokowi yang berkaitan
Cangara, Hafied. 2011. Komunikasi
dengan kepemimpinan autentik di
Harian
Umum
Politik: Konsep, Teori, dan
Solopos
Strategi. Jakarta : Rajawali
periode 10 Mei – 8 Juli 2014. Dalam
penelitian
ditemukaan
Pers.
ini
bahwa
Effendy, Onong Uchjana. 2009. Ilmu
kecenderungan agenda media pemberitaan
Jokowi
Komunikasi
sebagai
Teori
dan
Praktek. Bandung : Remaja
calon pemimpin autentik di
Rosdakarya.
Harian Umum Solopos periode Eriyanto.
10 Mei-8 Juli 2014 cenderung mengarah
pada
“kesadaran
diri
Analisis
Isi
:
indikator
Pengantar Metodologi untuk
pemimpin”
Penelitian Ilmu Komunikasi
dengan frekuensi kemunculan
dan
kalimat sebesar 42,81% (119
Jakarta : Kencana.
11
2011.
Ilmu
Sosial
Lainnya.
Kriyantono,
Rachmat.
2010.
Kuantitatif
Hedonisme
Praktis
Riset
Seksualitas
dalam
Teknik
Kasus
Komunikasi. Jakarta :
Korupsi Impor Daging Sapi
Kencana.
Oleh Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah, DetikCom,
Mulyana, Deddy. 2009. Ilmu Komunikasi
Mei 2013)”. Skripsi pada
Suatu
Program Sarjana S-1 Ilmu
Pengantar. Bandung :
Komunikasi
Remaja Rosdakarya.
Universitas
Severin, Werner J & Tankard,
Komunikasi:
(S.I.Kom) Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta: Tidak
James W. 2011. Teori
Dipublikasikan.
Sejarah,
Internet
Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa.
http://nasional.kompas.com/read/2014
Jakarta: Kencana.
/03/17/0656417/Momentum.Politik.Jo
Tamburaka,
Apriadi.
kowi. Diakses pada 8 Oktober 2014
2012.
Pukul 05:40 WIB.
Agenda Setting Media Massa.
Jakarta
:
Rajawali Pers. Wirawan.
2013.
Kepemimpinan: Psikologi,
Teori, Perilaku
Organisasi, Aplikasi dan Penelitian.
Jakarta:
Rajawali Pers. Skripsi Setyawati,
Rani.
“Perempuan Media
2013. dalam
(Analisis
Isi
12
&