KONSEP TUGAS AKHIR TEHNIK ARSITEKTUR “MUSEUM ZOOLOGY DI SURABAYA Karakter masyarakat kalangan menengah ke atas (pebisnis) bersifat fleksibel dan cepat tanggap. Memiliki disiplin yang tinggi dan pekerja keras, pelajar yang banyak kegiatan, bergerak (dinamis) dan ingin tahu segalanya masyarakat setempat ingin tahu sekedar rekreasi bersama keluarga
Site (tapak) : Dalam pembagian wilayah administrasi kota Surabaya, kawasan Jl Lingkar Dalam ini termasuk dalam wilayah Surabaya Barat. Kawasan ini terletak dalam unit pengembangan Lakarsantri. Arahan dimensi jalan dan sempadan bangunan di Jl. Lingkar dalam direncanakan berupa jalan kembar dengan damija 16 meter, median
Batas barat jl.lingkar dalam
Batas utara Mcdonald’s
(berupa SUTT)10 meter dan GSB 8 meter,KDB Fasilitas umum ratarata 50%,RTRW KDB max 50% pada system biasa atau blok, KLB Fasilitas umum pada kondisi eksisting rata-rata 50-100% (1-2 lantai).
Iklim Temperature : -
suhu harian Rata-rata 23-37 derajat celcius, Angin :
-
Arah angin yang bertiup dari arah Barat Laut ke Tenggara.
-
Curah hujan cukup tinggi
Batas timur perum graha family
Batas selatan Sekolah petra 1
Lingkungan sekitar Bentukan massa di kawasan ini di dominasi oleh bentuk geometri kotak, hal Ini dapat dilihat dari massa bangunan perumahan,mall,ruko-ruko dan sekolah
Dekat dengan sekolah smu petra 1, kampus UNESA, pusat perniagaan, kompleks perumahan graha family yang nantinya di asumsikan sebagai pengunjung museum sekaligus sebagai tempat refresing/wisata Curah hujan yang tinggi dan panas terik di Surabaya akan menjadi masalah bagi koleksi museum, maka bangunan ini harus dapat memanfaatkan iklim pada site tersebut. Dengan menerapkan faktor-faktor kenyamanan di luar dan di dalam bangunan di mana ciri sebuah museum , serta bangunan ini terletak di kawasan berkembang dan minim vegetasi Belum adanya fasilitas museum zoology karena museum ini sangat di butuhkan dalam pendidikan khususnya tentang satwa. Bangunan sekitar site di dominasi bentukan geometri, maka bangunan ini nantinya akan menyelaraskan bentuk dengan bangunan di sekitarnya serta menambah lengkungan agar terlihat luwes dan tidak terkesan monoton dengan bangun geometri kotak
MUSEUM (Pendidikan)
HEWAN
ILMU (berkembang)
INSTING (naluri)
FLEKSIBEL (menyesuaikan)
RESPONSIVE (cepat tanggap)
FLEKSIBEL AND RESPONSIVE DESIGN maksud tema di atas adalah “fleksibel” yang berarti menyesuaikan denagan bentukan bangunan sekitar khususnya fasade bangunan, sedangkan “responsive” yang berarti cepat tanggap terhadap perubahan zaman ke depannya.ataupun dengan lingkungan sekitar . Tema ini mengangkat fleksibel sebaga point utama untuk mendukung rancangan sebuah museum yang cepat tanggap dengan kemajuan kawasan kedepannya
Tujuan perencanaan museum zoology adalah : -
Memberikan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat khususnya dunia hewan
-
Sebagai tempat rekreasi kluarga
-
Dapat membuat ikon baru pada kawasan tersebut
-
Mendirikan sebuah museum zoology yang fleksibel dan responsive kepada masyarakat
Tujuan tema fleksibel dan responsive adalah : -
Merancang bangunan yang dapat menyesuaikan bentukan fasade dengan bentukan fasade bangunan di sekitarnya yang di dominasi dengan bentuk geometri kotak agar tidak terlihat monoton maka akan di hadirkan bentukan garis lenngkung meskipun tidak menghilangkan hirarki terhadap bangunan sekitar.sedangkan responsive atau cepat tanggap pada museum berkaitan dengan masa depan yang nantinya pada kawasan tersebut mengalami perubahan maka museum ini harus menggunakan desain yang sepanjang masa yang tidak lekang oleh waktu
-
Menghadirkan lahan yang representative untuk pengunjung
-
Bahan material menyesuaikan iklim Surabaya yang tropis
PERSYARATAN PROSES DESAIN : -
Dengan mengacu pada tema di atas yaitu fleksibility dan rensponsive merupakan titik berat pada tahap perancangan
-
Pertama dalam hal fleksibel bangunan ini menyesuaikan fasade dengan bangunan sekitar yaitu geometri kotak yang terlihat pada bangunan sekolah petra, perumahan graham family,Mcdonald’s dan pusat perniagaan
Sekolah petra
-
Perum.graha family
Mcdonald’s
PTC
Pada responsive atau cepat tanggap terhadapa iklim ataupun zaman jadi bangunan ini melakukan pendekatan rancangan arsitektur tropis di karenakan iklim di Surabaya termasuk iklim tropis dan modern.
-
Pergerakan udara
Keterangan gambar:
A). Angin berhembus dari daerah bertekanan tinggi ke rendah. Lubang angin masuk tanpa ada lubang angin keluar, angin tidak akan mengalir. B). Ventilasi silang, dengan membuka jalan masuk dan keluar, angin akan mengalir. Lubang keluar < masuk =" aliran"> lubang masuk=aliran cepat. C). Lubang keluar dekat dengan lubang masuk, maka akan ada daerah yang tak teraliri. D). Lubang keluar di dua sisi memungkinkan udara berputar lebih jauh masuk ke dalam ruangan.
Konsep bentukan massa : Pemikiran awal fakta, issue dan akhirnya muncul tema yang fleksibel dan responsive, dimana obyek museum sendiri bisa berasal dari lilin atau hewan mati yang di awetkan. Antara tema dan koleksi museum ini sendiri muncul kesamaan yaitu fleksibel yang dapat dibentuk atau menyesuaikan dengan yang asli Dari pemikiran awal tersebut, didapatkan kata kunci yaitu sebuah “TIRUAN” binatang. Dalam pengembangan lebih lanjut, diambil pembanding yaitu hewan sebagai model asli dan tiruan patung hewan sebagai replikanya. Perbedaannya jika hewan yang masih hidup terdapat tubuh dan roh, sedangkan pada patung hewan terdapat tubuh tetapi tidak mempunyai roh jadi dapat di analogikan sebagai sesuatu yang ada dan tiada jadi konsep bangunan ini adalah ADA dan TIADA. ADA diartikan sesuatu yang dapat diraba, dirasakan,dan memiliki batas yang jelas. Sedangkan TIADA diartikan sebagai sesuatu yang tidak dapat diraba. Tidak dapat dirasakan dan tidak mmemiliki batasan yang jelas. Dalam arsitektur, ADA diwujudkan dalam bentuk yang solid(massive), bentukan geometric yang bersudut jelas/kaku, material bertekstur kasar, warna yang kontras. Sedangkan TIADA diwujudkan dengan void maupun unsur-unsur yang membentuk suatu volume transparan, yang juga responsive terhadap iklim, bentuk geometric yang tidak bersudut jelas (fleksibel ) pada lingkaran atau elips dan menyelaraskan dengan bangunan sekitar agar tidak monoton, dan warna yang laras tekstur yang halus
PORTOFOLIO KONSEP TUGAS AKHIR “ MUSEUM ZOOLOGY DI SURABAYA “
BAYU SETIAWAN N.P.M 0751010050