11/02/2016
KONSEP KEBUTUHAN
CAIRAN Oleh : MASYKUR KHAIR, S.Kep., Ns.
Pengertian • Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dlm rangka menjaga kondisi tubuh ttp sehat. Keseimbangan cairan & elektrolit di dlm tubuh ad/ merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan & elektrolit melibatkan komposisi & perpindahan berbagai cairan tubuh. • Cairan termasuk kebutuhan dasar manusia scr fisiologis krn memiliki proporsi yg besar dlm tubuh. Hampir 90% dr BB total merbentuk cairan. Air merupakan 75% BB bayi, 70% BB pria dewasa, & 55% BB pria lanjut usia. Pd wanita air dlm tubuhnya 10% lbh sdkt dibandingkan pria, krn wanita memiliki simpanan lemak lbh banyak • Cairan tubuh ad/ larutan yg terdiri dari air (pelarut) & zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit ad/ zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
1
11/02/2016
Cont’......
• Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau kekurangan.
Cairan & Elektrolit Air dlm tubuh tersimpan dlm 2 komponen utama : 1. Cairan Intraselular (CIS) → Cairan yg trdpt dlm sel tubuh & berfungsi sbg media t4 aktifitas kimia sel berlangsung. Cairan ini → 70% dr cairan total tubuh (total body water at/ TBW). Pd indiv. dewasa, CIS → 40% berat tubuh at/ 2/3 TBW. 2. Cairan Ekstraselular (CES) → CES → cairan yg trdpt d luar sel & menyusun 30% dr TBW. CES jg → 20% dr berat tubuh. CES terdiri atas : Cairan Intravaskular, Cairan Interstisial, & Cairan Transelular. C. Intravaskular at/ plasma → 5% dr BB total, C. Interstisial → 10-15% BB total & 1-2% C. Transelular. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
2
11/02/2016
Cairan & Elektrolit............
• Di dlm cairan tubuh trdpt cairan Elektrolit & non elektrolit • Elektrolit tsbt tersusun atas ion elektrolit yg dpt mnghantarkan arus listrik. Ion yg brmuatan positif dsbt kation, Cnth natrium (Na+), kalium (K+), kalsium (Ca2+), & magnesium (Mg2+). Ion yg bermuatan negatif dsbt anion, contohnya klorida (Cl-), sulfat (SO42-), fosfat (PO43-), & bikarbonat (HCO3-) • Untuk memperoleh keseimbangan kimia, keseimbangan elektrolit & pH yg normal, tubuh melakukan mekanisme pertukaran 2 arah antara CIS & CES. Kation & anion berperan dlm pertukaran ini • Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik
Pergerakan Cairan & Elektrolit Tubuh Mekanisme pergerakan cairan & elektrolit tubuh berlangsung dlm 4 proses : difusi, osmosis, transpor aktif, & filtrasi • Difusi → perpindahan larutan at/ gas dr daerah yg berkonsentrasi tinggi ke daerah yg berkonsentrasi rendah. Di dlm tubuh, difusi berlangsung melalui membran kapiler yg permeabel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh : • Ukuran molekul (molekul yg besar cenderung brgerak lambat dr pd yg kecil) • Konsentrasi larutan (larutan dgn konsentrasi tinggi akan mempercpt pergerakan molekul) • Suhu larutan (makin tinggi suhu larutan, makin tinggi kec. difusi)
3
11/02/2016
Pergerakan Cairan & Elektrolit Tubuh......... • Osmosis → perpindahan air melintasi membran semipermeabel dr daerah yg berkonsentrasi rendah ke tinggi. Pd proses, ini air yg berpindah akan mengencerkan larutan berkonsentrasi tinggi hingga tercapai keseimbangan pd kedua sisi membran. Perpindahan menyebabkn vol. Larutan berkonsentrasi rendah akn berkurang, sdgkn yg tinggi bertambah • Transpor aktif → perpindahan zat terlarut melalui sebuah membran sel yang melawan perbedaan konsentrasi dan atau muatan listrik. Pd transpor aktif terjadi pemompaan melewati membran yg melawan gradien konsentrasi → membutuhkn energi dlm bentk adenosin trifosfat (ATP). Contoh : pompa natrium-kalium yg brfungsi mempertahankan ion natrium & kalium d dlm ruang ekstrasel & intrasel. Bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung • Filtrasi → proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan. Proses perpindahan cairan dari kapiler ke ruang interstisial disebut ultrafilterisasi. Contoh lain proses filterisasi adalah pada glomerolus ginjal.
Keseimbangan Cairan Keseimbangan cairan didalam tubuh dicapai ketika jumlah cairan yg masuk sama dgn yg keluar • Asupan & Pengeluaran Cairan Asupan (intake) cairan pd indiv. dewasa dlm kondisi normal berkisar antara 1.500-3.500 mL/h. Asupan dpt berupa cairan dr minuman at/ makanan. Pengeluaran indiv. dlm kondisi normal ad/ sktr 2.300 mL/h. • Organ yg berperan dlm Pengeluaran Cairan Pengeluaran cairan dpt terjadi melalui bbrp organ, mis. Ginjal, kulit, paru-paru, & orgn2 sal. Pencernaan (gastrointestinal)
4
11/02/2016
Keseimbangan Cairan........... • Ginjal → organ pengekskresi cairan utama dlm tubuh. Mengatur keseimbangan cairan & elektrolit. Dlm sehari ginjal menrima sktr 170 liter darah u/ kmudian d saring mnjadi urine. Penyaringan trjd d dlm glomerulus, penyaringan dsbt filtrasi → dialirkan k tubulus renal (trjadi penyerapan semua bahan yg msh dbutuhkn tubuh) → sisanya dikeluarkn dlm bentk urine. Produksi urine sktr 1 mL/kg BB/jam → indv. Dewasa sktr 1,5 L/hari • Kulit → pengeluaran terkait proses pengaturan panas. Pengeluaran oleh kelenjar keringat dikendalikan saraf simpatetik. Peangsangan dihasilkn melalui aktivitas otot, suhu lingk. Yg tinggi, & kondisi demam. Pd kondisi normal pengeluaran cairan brkisar 350-400 mL/h
Keseimbangan Cairan...........
• Paru → peningkatan jumlah cairan yg keluar melalui paru mrupakan bntuk respon trhdp perubahan kecepatan & kedalaman napas krn pergerakan at/ kondisi demam. Jumlah cairan yg dikeluarkan → skitar 400 mL/h • Organ sal. pencernaan → berperan dlm pengeluaran cairan melalui proses penyerapan & pengeluaran air. Air tsbt dikeluarkan bersama dgn feses. Dlm kondisi normal → sekitar 100-200 mL
5
11/02/2016
Keseimbangan Cairan........... Pengeluaran cairan dlm tubuh manusia dilakukan melalui 3 cara : 1. Insensible water loss (IWL) → pengeluaran cairan melalui penguapan di paru-paru, keringat, & urine 2. Melalui feses, tetapi jumlahnya sangat sedikit Kulit → IWL sekitar 15-20 ml/24 jam. Paru → menghasilkan IWL sekitar 400ml/hari Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10-15 cc/kg BB/24 jam, dengan kenaikan 10% dari IWL pada setiap kenaikan suhu 10C.
Pengaturan Keseimbangan Cairan Pengaturan keseimbangan dpt dlakukan melalui sistem endokrin (ADH, aldosteron, & glukortikoid), prostaglandin, & mekanisme rasa haus. • Hormon antidiuretik (antidiuretic hormone/ADH) → beperan meningkatkan reabsorpsi air dlm tahap pembentukan urine. ADH dibentuk d hipotalamus : ↑ osmolalitas & ↓ cairan ekstrasel → menstimulus sekresi ADH → ADH ↑ → reabsorpsi air di duktus pengumpul shgga dpt menahan air → vol. Cairan ekstrasel dpt dpertahankan • Aldosteron → hormon yg disekresi kel. Adrenal, bekerja di tubulus ginjal → meningkatkan absorpsi Na. Retensi natrium mengakibatkn retensi air. Pelepasan distimulasi oleh perubahan konsentrasi kalium, kadar Na serum, & sestem renin-angiotensin → efektif dlm mengendalikan hiperkalemia.
6
11/02/2016
Pengaturan Keseimbangan Cairan.........
• Glukortikoid → hormon yg dsekresi korteks adrenal. → meningkatkan reabsorpsi Na & air → vol. Darah ↑ & mengakibatkn retensi Na • Prostaglandin → asam lemak alami yg trdpt d ginjal → berperan dlm merespon radang, mengendalikan TD & kontraksi unterus, srta pergerakan gastrointestinal. D ginjal → berperan dlm mengatur sirkulais ginjal & reabsorpsi Na • Mekanisme rasa haus → keinginan yg disadari trhdp kebutuhan cairan. Diawali dgn ↑ osmolalitas cairan ekstrasel → merangsang ginjal melepaskn renin yg dpt mengakibatkan produksi angiotensin II yg akan merangsan hipotalamus → sensasi haus
Pengaturan Elektrolit • Natrium (sodium) → Merupakan kation paling banyak yang terdapat pada CES. Na+ → mempengaruhi keseimbangan air, hantaran implus saraf dan kontraksi otot. Sodium diatur oleh intake garam, aldosteron dan pengeluaran urin. Normalnya sekitar 135-148 mEq/L. • Kalium (potassium) → Merupakan kation utama CIS, berfungsi mempertahankan keseimbangan CIS serta, transmisi impuls jantung/excitability neoromuskuler dan kontraksi otot. Diperlukan untuk pembentukan glikogen, sintesa protein, pengaturan keseimbangan asam basa, karena ion K+ dapat di ubah menjadi ion hidrogen (H+). Nilai normalnya sekitar 3,5-5,5 mEq/L. • Kalsium → Berguna untuk pembentukan tulang dan gigi, integritas kulit dan struktur sel, konduksi jantung, serta pembekuan darah. Normal 4-5 mEq/L.
7
11/02/2016
Pengaturan Elektrolit...........
• Magnesium → Merupakan kation terbanyak kedua pada CIS. Sangat penting untuk aktivitas enzim. Nilai normalnya 1,5-2,5 mEq/L. • Chlorida → Anion utama dlm CES, bersatu dgn Na u/ mmpertahankan tekanan osmotik darah normalnya sekitar 95105 mEq/L. • Bikarbonat → HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat pada CES & CIS. Bikarbonat diatur oleh ginjal. Normal → 22-26 mEq/L • Fostat → Merupakan anion buffer dlm CIS & CES. Berfungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metabolisme karbohidrat, pengaturan asam basa → pengaturan oleh hormon parathyroid, diaktivkan oleh vit D. Normal → 2,5-4,5 mg/100 mL.
Faktor yg Mempengaruhi Cairan & Elektrolit
Keseimbangan
•
Usia → penambahan usia memengaruhi kerja at/ aktivitas organ. Variasi usia berkaitan dengan luass permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan dan berat badan.
•
Suhu lingk. → suhu yg tinggi merangsang pengeluaran keringat. Seseorang dapat kehilangan NaCl melaui keringat sebanyak 15-30 g/hari.
•
Sakit → menimbulkan ketdkseimbangan sistem dlm tubuh. Cnth : luka bakar, demam, & gagal ginjal
•
Diet → Pada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan energi, proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan dari interstisial ke intraseluler.
•
Stress → Stres dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air. Proses ini dapat meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine.
8
11/02/2016
Gangguan Keseimbangan Cairan & Elektolit 1. Ketidakseimbangan Cairan • Hipovolume • Kekurangan Volume cairan (FVD/fluid volume defisit) terjadi jika air dan elektrolit hilang pada proporsi yang sama ketika mereka berada pada cairan tubuh normal sehingga rasio elektrolit serum terhadap air tetap sama. (Brunner & suddarth, 2002). • Hipovolemia → defisiensi cairan & elektrolit di ruang eksrtaselular • Hipovolemia ini terjadi dapat disebabkan karena : Penurunan masukan; Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal, dll; Perdarahan. • Pd saat tubuh → - cairan & elektrolit → tekanan osmotik berubah → c. intravaskular ↓ → c. Interstisial dpt masuk ke ruang intravaskular → ruang interstisial kosong → sehingga terjadi ↓ CES. Sebagai kompensasi, tubuh memindahkan CIS untuk mengisi ruang interstisial.
Hipovolume..... Gangguan Keseimbangan Cairan & Elektolit.....
• Manifestasi hipovolemia antara lain : pusing, kelemahan, keletihan, sinkope, anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi, oliguria. • Tergantung pada jenis kehilangan cairan hipovolemia dapat disertai dengan ketidak seimbangan asam basa, osmolar atau elektrolit. Penipisan (CES) berat dapat menimbulkan syok hipovolemik. • Mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi hipolemia adalah dapat berupa peningkatan rangsang sistem syaraf simpatis (peningkatan frekwensi jantung, inotropik (kontraksi jantung) dan tahanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormonantideuritik (ADH), dan pelepasan aldosteron. Kondisi hipovolemia yang lama dapat menimbulkan gagal ginjal akut
9
11/02/2016
Hipovolume..... Gangguan Keseimbangan Cairan & Elektolit.....
Akibat lanjut dari kekurangan volume cairan dapat mengakibatkan : Dehidrasi (Ringan, sedang, berat); Renjatan hipovolemik; Kejang pada dehidrasi hipertonik. Dehidrasi dibagi : • D. Isotonik → jumlah cairan yg hilang sebanding dgn jumlah elektrolit yg hilang • D. Hipertonik → jumlah cairan yg hilang > jumlah elektrolit yg hilang • D. Hipotonik → jumlah cairan yg hilang < jumlah elektrolit yg hilang Derajat keparahan dehidrasi : • Dehidrasi ringan → kehilangan cairan 5% dr BB/ sktr 1,5-2 L • Dehidrasi sedang → kehilangan cairan 5-10% dr BB/ sktr 2-4 L • Dehidrasi berat → kehilangan cairan >10% dr BB/ sktr 4-6 L
Gangguan Keseimbangan Cairan & Elektolit.....
• Hipervolume • Kondisi dimana ketdkseimbangan yg ditandai dgn kelebihan cairan & natrium di ruang ekstraselular • Kelebihan volume cairan mengacu pada perluasan isotonik dari CES yang disebabkan oleh retensi air dan natrium yang abnormal dalam proporsi yang kurang lebih sama dimana mereka secara normal berada dalam CES. Hal ini selalu terjadi sesudah ada peningkatan kandungan natrium tubuh total, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan air tubuh total. • Hipervolemia ini dapat terjadi jika terdapat : Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan air; Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air; Kelebihan pemberian cairan intra vena (IV); Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
10
11/02/2016
Hipervolume....... Gangguan Keseimbangan Cairan & Elektolit..... •
Kelebihan volume cairan terjadi apabila tubuh menyimpan cairan dan elektrolit dalam kompartemen ekstraseluler dalam proporsi yang seimbang. Karena adanya retensi cairan isotonik, konsentrasi natrium dalam serum masih normal. Kelebihan cairan tubuh hampir selalu disebabkan oleh peningkatan jumlah natrium dalam serum. Kelebihan cairan terjadi akibat overload cairan/adanya gangguan mekanisme homeostatis pada proses regulasi keseimbangan cairan. Menyebabkan volume darah ↑ & edema
•
Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan hipervolemia antara lain : sesak nafas, ortopnea.
•
Mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi hiperlemia adalah berupa pelepasan Peptida Natriuretik Atrium (PNA), menimbulkan peningkatan filtrasi dan ekskresi natrium dan air oleh ginjal dan penurunan pelepasan aldosteron dan ADH. Abnormalitas pada homeostatisis elektrolit, keseimbangan asam-basa dan osmolalitas sering menyertai hipervolemia.
•
Hipervolemia dapat menimbulkan gagal jantung dan edema pulmuner, khususnya pada pasien dengan disfungsi kardiovaskuler
Gangguan Keseimbangan Cairan & Elektolit.....
Ketidakseimbangan Elektrolit •Hiponatremia → ↓ kadar natrium (Na serum <136 mEq/L) •Hipernatremia → ↑ kadar natrium (Na serum >144 mEq/L) •Hipokalemia → ↓ kadar kalium (K serum <3,5 mEq/L) •Hiperkalemia → ↑ kadar kalium(K serum >5 mEq/L) •Hipokalsemia→ ↓ kadar kalsium (Ca serum <4,5 mEq/L) •Hiperkalsemia → ↑ kadar kalsium (Na serum >5,8 mEq/L) •dll
11
11/02/2016
Keseimbangan Asam Basa • Kadar atau derajat keasaman suatu larutan dilihat dr konsentrasi ion hidrogen (H+) & ion hidroksil (OH-). Satuan yg digunakan → pH. Rentang pH berkisar antara 1-14. larutan yg bersifat netral memiliki pH 7. Asam pH < 7, Basa pH > 7. Dlm keadaan normal pH cairan tubuh adalah 7,35-7,45. • Ketidakseimbangan asam basa dpt mengakibatkan asidosis & alkalosis. Asidosis → pH <7,35, sedangkan Alkalosis → pH >7,45. agar ttp normal, kadar ion hidrogen diatur melalui sistem bufer, mekanisme pernapasan, & mekanisme ginjal. Asidosis & alkalosis dipengaruhi oleh fungsi pernapasan & metabolisme. • Pengaturan dilakukan melalui pengangkutan kelebihan CO2 & H2CO3 dr darah. Gamabar rx keseimbangan asam basa : CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
Gangguan Keseimbangan Asam Basa • Asidosis respiratorik → ggg keseimbangan asam basa yg ditandai dgn ↓pH akibat retensi CO2. • Asidosis metabolik → ggg keseimbangan asam basa yg ditandai dgn ↓pH yg bkn disebabkan oleh kelebihan CO2 dlm cairan tubuh. Kondisi ini ditandai dgn ↓ HCO3- plasma, sedangkn kadar CO2 normal. • Alkalosis respiratorik → ggg keseimbangan asam basa yg ditandai dgn ↑ pH karena pengeluaran CO2 berlebih akibat hiperventilasi. • Alkalosis metabolik → kadar penurunan jumlah ion hidrogen dlm plasma yg disebabkan oleh defisiensi relatif asam-asam nonkarbonat. Pd kondisi ini, pe↑ HCO3- tdk diimbangi dgn peningkatan CO2.
12
11/02/2016
Gangguan Asam Basa Asidosis Respiratorik Asidosis Metabolik Alkalosis Respiratorik Alkalosis Metabolik
pH
PCO2
HCO3-
H
↓ ↓ ↑ ↑
↑ ↓ ↓ ↑
↑ ↓ ↓ ↑
↑ ↑ ↓ ↓
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN • Riwayat Keperawatan → asupan cairan & makanan; pengeluaran cairan; penyakit at/ cedera; pengobatan yg dijalani; status kehilangan cairan at/ kelebihan cairan; perubahan BB; status perkembangan; faktor psikologis • Pengukuran klinis → BB, TTV, Asupan cairan, pegeluaran cairan, status hidrasi, kondisi sakit, riwayat pengobatan
13
11/02/2016
PENGKAJIAN.... ASUHAN KEPERAWATAN...... • Pemeriksaan fisik : • Sistem integumen : turgor kulit, edema, fungsi otot, sensasi rasa • Sistem kardiovaskular : distensi vena jugularis, TD, bunyi jantung • Sistem neurologi : refleks, tingkat kesadaran, & gangguan sensorik serta motorik • Sistem gastointestinal : mukosa mulut, mulut, bising usus • Pemeriksaan Lab : • Pemeriksaan darah lengkap, AGD, pH, maupun Pemeriksaan elektrolit serum
DIAGNOSA KEPERAWATAN • Defisit Volume Cairan • Kelebihan Volume Cairan
14
11/02/2016
Intervensi Keperawatan Defisit Volume Cairan : • Pertahankan catatan intake dan output yang akurat • Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah), jika diperlukan • Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas urin, albumin, total protein) • Monitor vital sign • Kolaborasi pemberian cairan IV • Monitor status nutrisi • Berikan cairan oral • Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk • Monitor intake dan urin output setiap 8 jam
Intervensi Keperawatan........... Kelebihan Volume Cairan : • Pertahankan catatan intake dan output yang akurat • Pasang urin kateter jika diperlukan • Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan • Monitor vital sign • Monitor indikasi retensi/kelebihan cairan • Monitor masukan makanan/ cairan • Monitor status nutrisi • Kolaborasi pemberian obat : ........... • Monitor berat badan • Monitor elektrolit • Monitor tanda dan gejala dari edema
15
11/02/2016
KESEIMBANGAN adalah hal yg PENTING untuk dijaga.... Jika TIDAK terjadi KESEIMBANGAN maka akan TIMBUL MASALAH... Menjaga keseimbangan TUBUH dengan MENJAGA INTAKE & OUTPUT Sudahkan ANDA menjaga KESEIMBAGANAN HIDUP ANDA....??? KESEIMBANGAN antara KEBUTUHAN/URUSAN DUNIAWI dengan KEBUTUHAN AKHIRAT kelak.... KEBUTUHAN DUNIAWI penting, Tetapi KEBUTUHAN AKHIRAT tidak kalah PENTING.... Karena DISANALAH KITA AKAN HIDUP SELAMANYA... Kita tidak akan selamanya berada di DUNIA ini........ AKAN DATANG waktu di mana KITA AKAN KEMBALI KEPADA PENCIPTA KITA.. So... Sudah SEIMBANGKAH KEBUTUHAN DUNIA & AKHIRATMU...?? Siapkah ENGKAU Jika TUHAN MEMANGGILMU.. Sekarang..? Besok...? Lusa..? Seminggu kemudian...? Setahun kemudian...?
Hanya Kepada-Nyalah kita Berserah Diri... Semoga KITA SEMUA termasuk orang-orang yang BAHAGIA di DUNIA & di AKHIRAT KELAK...
SEKIAN... Semoga Bermanfaat....!!!
“HATUR
NUHUN”
16