FORMULIR PENDAFTARAN
PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2012
JUDUL KARYA :
KONSEP GREEN BUILDING PROYEK DAHANA KATEGORI KARYA :
TEKNOLOGI KONSTRUKSI
DIAJUKAN OLEH : NAMA/ INSTITUSI
: Nugraha Adi S./ PT. PP (Persero) Tbk
BIDANG KEGIATAN
: Construction and Investment
ALAMAT & TELEPON
: Plaza PP – Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760 Telp. (021) 8403909/ 8403883 Fax. (021) 8403914
PIMPINAN
: Ir. Bambang Triwibowo
1
DATA UMUM 1. Nama
: Nugraha Adi Suryabrata/ PT. PP (Persero) Tbk
2. Tanggal Pendirian
: 26 Agustus 1953
3. Alamat
: PT. PP (Persero) Tbk Plaza PP – Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760
4. Telepon
: (021) 8403909/ 8403883
5. Fax
: (021) 8403914
6. Email
:
[email protected];
[email protected]
7. Bidang Pekerjaan
: General Contractor
8. Pemilik Pekerjaan
: PT. Dahana (Persero)
Jakarta, 15 Oktober 2012
Ir. Betty Ariana, MT Corporate Secretary
2
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA KONSTRUKSI DALAM RANGKA PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA 2012 Yang bertandatangan dibawah ini : Nama
: Nugraha Adi Suryabrata
Jabatan
: Project Manager
Bertindak untuk dan atas nama : PT. PP (Persero) Tbk Alamat
: Plaza PP – Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta Timur 13760
No Telepon / Fax
: (021) 8403903 / 8403901/ fax (021) 8403947
Email
:
[email protected];
[email protected]
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya konstruksi yang saya ajukan dengan judul “Konsep Green Building Proyek Dahana” adalah hasil karya cipta saya, dan bukan milik atau hasil karya cipta pihak lain baik secara individu maupun kelompok, serta belum pernah kami ajukan pada kegiatan penghargaan maupun lomba sejenis lainnya. Bila di kemudian hari ternyata pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya membebaskan Panitia/ Penyelenggara Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2012 termasuk Dewan Juri dari tuntutan pihak ketiga serta bersedia untuk menerima sanksi sebagai berikut : 1. Secara otomatis digugurkan dalam proses penjurian; 2. Dicabut penetapannya sebagai pemenang/ penerima Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2012 dan wajib mengembalikan seluruh penghargaan yang telah diterima; 3. Diajukan secara pidana apabila karya yang kami ajukan di kemudian hari terbukti bukan merupakan karya orisinal kami atau merupakan jiplakan/ tiruan/ pengakuan atas karya pihak lain. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Jakarta, 12 Oktober 2012 Yang membuat pernyataan,
Nugraha Adi Suryabrata 3
1. ABSTRAKSI Proyek pembangunan Energetic Material Center/ Kantor Manajemen Pusat (Kampus) PT. DAHANA (Persero) merupakan proyek dengan konsep design and build by PT. PP (Persero) Tbk, sehingga semua hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan lapangan, sampai dengan pengetesan sistem (test comissioning) adalah mutlak menjadi tanggung jawab dari PT. PP. Proyek Dahana berlokasi di Jl. Raya Cikamurang Desa Sumurbarang Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat. Kompleks Kantor Pusat PT. Dahana awalnya berada di Tasikmalaya, dibangun di atas tanah milik TNI AU. Oleh karena tanah tersebut akan dipergunakan oleh TNI AU, maka Kompleks Kantor Pusat PT. Dahana yang baru dipindahkan ke Subang, Jawa Barat.
Gambar 1. Peta Lokasi Proyek Dahana
Proyek ini terdiri atas pembangunan gedung perkantoran dan auditorium, menara air, gedung serba guna, dan masjid. Proyek ini di design menggunakan konsep Green Building dan berhasil mendapat sertifikat Greenship PLATINUM.
4
2. DATA TEKNIS Nama Proyek
: Pengembangan Energetic Material Center PT. Dahana (Persero)
Lokasi Karya
: Jl. Raya Cikamurang KM 12, Desa Sadwarna – Cibogo, Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat
Implementasi Karya
: Bidang Bangunan Gedung
Nilai Kontrak
: Rp. 264,085,985,331.52,- (Incl. PPN)
Jangka Waktu Kontrak
: 340 Hari Kalender
Waktu Pelaksanaan Konstruksi : 17 September 2010 – 30 September 2011 Pemilik Proyek
: PT. Dahana (Persero)
Perencana & Green design
: PT. Penta Rekayasa di bawah koordinasi PT PP (Persero) Tbk
Pengawas
: PT. Bina Karya (Persero)
3. KEUNGGULAN KARYA 1. Bangunan Perkantoran dan Auditorium Bangunan perkantoran PT. Dahana ini mempunyai bentuk yang unik. Terdiri dari 5 (lima) bangunan kantor yaitu Kantor Sekretariat, Kantor EMC, Kantor Keuangan dan PPL, Kantor Direksi, dan Kantor Diklat yang melingkar mengelilingi gedung auditorium di tengah area perkantoran.
Gambar 2 Site Plan Gedung Perkantoran
5
Setiap gedung perkantoran di desain berbentuk lengkung dengan dua lantai dan mempunyai roof garden. Sedangkan gedung auditorium berbentuk seperti topi yang di desain menggunakan kurungan pipa baja dan d tutup dengan shading.
Gambar 3 Bangunan Perkantoran PT. Dahana (Persero)
\
Gambar 4 Gedung Auditorium
6
Gambar 5 Tampak Gedung Perkantoran
Area perkantoran ini mempunya luas lahan total 24,800 m2 dan luas jalan dan parkir 7,519.51 m2. Luas Tapak Bangunan No
Nama Gedung
Luas Tapak (m2) 448,00
1
Ged. Sekretariat Perusahaan
2
Ged. EMC
448,00
3
Ged. Keuangan & PPL
448,00
4
Ged. Direksi
400,00
5
Ged. Diklat
400,00
6
Auditorium
392,27 Total
2.536,27
Tabel 1 Luas Tapak Bangunan
Luas Lahan Hijau Bebas Basement No 1 2 3 4 5 6
Nama Gedung Ged. Sekretariat Perusahaan Ged. EMC Ged. Keuangan & PPL Ged. Direksi Ged. Diklat Auditorium Total
Luas Area Hijau (m2) 1.774,05 1.798,85 1.741,04 1.762,25 1.802,93 2.834,59 11.713,71
Tabel 2 Luas Lahan Hijau
7
Luas Roof Garden No 1 2 3 4 5
Nama Gedung
Luas Roof Garden (m2)
Ged. Sekretariat Perusahaan Ged. EMC Ged. Keuangan & PPL Ged. Direksi Ged. Diklat Total
967,42 967,42 967,42 934,86 967,42 4.804,56
Tabel 3 Luas Roof Garden
1.1 Konsep Aliran Air Hujan pada Roof Garden
Gambar 6 Komponen Aliran Air Hujan pada Roof Garden
Gambar 7 Konsep Aliran Air Hujan pada Roof Garden
8
Gambar 8 Aliran Air Hujan pada Roof Garden
Gambar 9 Bak Kontrol Dimodifikasi menjadi Taman
Gambar 10 Alira Air Hujan sampai Keluar Outlet
9
1.2.
Efisiensi Energi
a. Natural Lighting (Penerangan Alami) Salah satu keunggulan dari desain gedung kantor PT. Dahana (Persero) ini adalah penggunaan cahaya alami secara optimal. Bentuk dan arah bangunan di desain sedemikian rupa sehingga cahaya matahari dapat masuk
dan
memberikan
penerangan
yang
optimal
sehingga
dapat
menurunkan penggunaan listrik pada siang hari.
Gambar 11 Penggunaan Cahaya Alami Sinar Matahari
- Kantor Sekretariat Perusahaan Bangunan Kantor Sekretariat Perusahaan menghadap Utara – Selatan. Bangunan menerima cahaya terbanyak dari sisi depan, pada bulan November dari pagi sampai sore. Sementara sisi belakang ternaungi sepanjang tahun berkat adanya atap kantilever.
Gambar 12 Sisi Depan dan Belakang Bangunan Kantor Sekretarian Perusahaan
10
- Kantor Energetic Material Center (EMC) Bangunan EMC menghadap Barat Laut. Pada bagian depan, cahaya matahari akan banyak masuk pada sore hari dan memuncak pada bulan Mei. Sementara pada sisi belakang, cahaya akan banyak masuk pada pagi hari dan memuncak pada bulan November.
Gambar 13 Sisi Depan dan Belakang Bangunan Kantor EMC
- Kantor Keuangan dan PPL Bangunan ini menghadap kurang lebih Timur - Barat. Pada sisi Timur, cahaya matahari akan masuk pada pagi hari sepanjang tahun. Sementara pada sisi Barat, cahaya akan masuk pada sore hari sepanjang than. 11
Gambar 14 Sisi Depan dan Belakang Bangunan Kantor Keuangan dan PPL
- Kantor Direksi Bangunan ini kurang lebih menghadap Timur – Barat namun agak condong ke arah Selatan. Pada sisi Timur, cahaya matahari akan masuk pada pagi hari sepanjang tahun dan memuncak pada bulan Mei. Sementara pada sisi Barat, cahaya akan masuk pada sore hari sepanjang tahun dan memuncak pada bulan November.
Gambar 15 Sisi Depan dan Belakang Bangunan Kantor Direksi
- Kantor Diklat Bangunan ini menghadap Timur Laut. Pada sisi depan, cahaya matahari akan banyak masuk pada pagi hari dan memuncak pada bulan Mei. Sementara pada sisi belakang, cahaya akan banyak masuk pada sore hari dan memuncak pada bulan November.
Gambar 16 Sisi Depan dan Belakang Bangunan Kantor Diklat
12
b. Site Renewable Energy Selain untuk penerangan dalam gedung pada siang hari, sumber energi untuk penerangan jalan juga menggunakan energi matahari (renewable energy).
Gambar 17 Penggunaan Enenrgi Matahari untuk Penerangan Jalan
c. Pemakaian Energy Gedung Sebelum gedung ini menggunakan green design, penggunaan energi cukup tinggi. Berikut adalah perhitungan pemakaian energi sebelum dan setelah green design.
GEDUNG SEBELUM GREEN DESIGN (BASELINE) No 1 2 3 4 5 6
Nama Gedung Ged. Sekretariat Ged. EMC Ged. Keu. & PPL Ged. Direksi Ged. Diklat Auditorium Total
Room Electricity 17.174,57 23.328,41 23.395,52 14.621,38 18.006,38 11.092,19 107.618,45
%
Lighting
14,03% 15,22% 15,60% 11,55% 12,32% 10,58% 13,40%
23.375,91 28.635,00 28.718,19 21.348,46 23.409,46 25.783,58 151.270,60
SIMULASI 1 TAHUN (kWh) SNI (baseline) Chiller % Equipment % (Electricity) 19,10% 6.768,92 5,53% 75.050,49 18,68% 9.136,92 5,96% 92.182,84 19,15% 8.904,69 5,94% 88.977,88 16,87% 8.419,52 6,65% 82.178,69 16,02% 9.431,04 6,46% 95.254,80 24,60% 13.714,39 13,08% 54.227,69 18,83% 56.375,48 7,02% 487.872,40
%
TOTAL
kWh/m2
61,33% 60,14% 59,32% 64,93% 65,20% 33,79% 60,75%
122.369,89 153.283,17 149.996,28 126.568,05 146.101,68 104.817,85 803.136,93
200,64 216,47 211,17 184,37 232,24 189,92 205,80
Tabel 4 Indeks Konsumsi Energi Gedung Baseline
13
GEDUNG SETELAH GREEN DESIGN No
Nama Gedung
1
Ged. Sekretariat
2
Ged. EMC
3
Ged. Keu & PPL
4
Room Electricity
SIMULASI 1 TAHUN (kWh) SNI (design) Chiller % Equipment % (Electricity)
%
Lighting
17.443,06
21,50%
15.743,26
19,41%
6.847,48
8,44%
23.566,23
23,26%
17.139,65
16,92%
9.002,78
23.638,93
23,64%
17.189,00
17,19%
8.893,18
Ged. Direksi
14.456,49
16,07%
17.600,88
19,57%
9.043,64
5
Ged. Diklat
17.294,36
19,00%
16.208,15
17,81%
6
Auditorium
6.909,74
10,26%
26.525,34
39,37%
103.308,81
19,47%
110.406,29
20,80%
53.864,85
Total
%
TOTAL
41.088,11
50,65%
81.121,91
133,01
8,89%
51.605,99
50,94%
101.314,65
143,08
8,90%
50.253,75
50,27%
99.974,86
140,75
10,05%
48.848,16
54,31%
89.949,17
131,03
8.202,31
9,01%
49.295,47
54,17%
91.000,29
144,65
11.875,46
17,63%
22.063,06
32,75%
67.373,60
122,08
10,15%
263.154,54
49,58%
530.734,49
135,77
Tabel 5 Indeks Konsumsi Energi Gedung Terdesign
Berdasarkan hasil perhitungan, Indeks Konsumsi Energi untuk gedung baseline adalah sebesar 205,80 kWh/m2tahun sedangkan gedung terdesain sebesar 135,77 kWh/m2tahun. Selisih Indeks Konsumsi Energi gedung terdesain dengan gedung baseline adalah sebesar 70,03 kWh/m2tahun, atau terdapat efisiensi sebesar 34,02%.
d. Climate Change Impact Emisi karbon dioksida (CO2) setiap kWh konsumi energi pertahun adalah sebesar 0,891 kg. Pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) dihitung dari selisih konsumsi energi antara bangunan baseline dan desain dikalikan angka 0,891. Emisi karbon yang bisa dikurangi dari bangunan desain adalah sebesar 251,700.47 kg pertahun atau sebesar 251.70 Ton pertahun.
Emisi CO2
Total Konsumsi Energi (kWh)
Emisi CO2 (kg)
Baseline
803,136.93
715,595.00
Design
520,644.82
463,894.54
Selisih
282,492.11
251,700.47
Tabel 6 Jumlah Emisi CO2
14
kWh/m2
e. Sistem Lampu Perkantoran Efisiensi Energi untuk penerangan dilakukan dengan cara : 1. Memaksimalkan pencahayaaan alami (daylighting) 2. Menggunakan sensor cahaya, gerak untuk efisiensi pemakaian lampu 3. Menggunakan lampu hemat energy Bagian ruangan dibagi menjadi 3 zone, dengan masing-masing zone memakai sensor cahaya dan sensor gerak tersendiri.
Gambar 18 Penggunaan Sensor Cahaya dan Sensor Gerak pada Ruangan
Pada bagian koridor memakai sistem sensor gerak dan sensor cahaya.
Gambar 19 Penggunaan Sensor Gerak dan Sensor Cahaya pada Koridor
15
Bagian Lobby memakai sistem sensor cahaya.
Gambar 20 Penggunaan Sensor Cahaya pada Lobby
Bagian Toilet memakai sistem sensor gerak dan cahaya. Sedangkan bagian Pantry memakai sistem sensor gerak.
Gambar 21 Penggunaan Sensor Cahaya dan Sensor Gerak pada Toilet dan Pantry
f. Sistem AC Dipilih system Water Cool karena lebih hemat dalam penggunaan energy listrik.
16
Perbandingan antara berbagai system AC :
Filosofi proses :
Dasar dari sistem tata udara ini adalah AC central di gedung utama yang memproduksi air dingin dan selanjutnya di distribusikan ke
AHU
dan
FCU di masing-masing
bangunan.
Cooling load masing-masing ruangan akan dilayani oleh AHU & FCU. dari
ruangan
dengan
udara
akan
Udara return
disaring,
segar
dan
ditambah didinginkan
kembali oleh cooling coil selanjutnya dikirim kembali ke dalam ruangan. Khusus untuk auditorium digunakan sensor kadar CO2 untuk mengatur fresh air sesuai kebutuhan.
Panas yang diserap dari masing-masing ruangan dalam bangunan selanjutnya dibuang ke udara luar melalui cooling tower. Cooling tower ini direncanakan menggunakan air hasil water recycle.
17
1.3.
Sistem Air Bersih Air bersih 100% menggunakan sumber air sungai dan air hujan.
Gambar 22 Skema Penggunaan Air
a. Water Metering
Gambar 23 Penggunaan Meteran Air
18
b. Water Use Reduction Jumlah pengguna bangunan = 200 orang Jam Operasional
= 8 jam
Pemakaian Air Per Hari (baseline ) : Penggunaan
Volume (lt)
Sanitair w/o flush
3.703
Flushing
1.560
Cooling Tower
14.581
Landscape
147.412 Jumlah
167.256
Tabel 7 Penggunaan Air Per Hari pada gedung Baseline
Pemakaian Air Per Hari (design) : Penggunaan
Volume (lt)
Sumber Air
Sanitair w/o flush
2.828 Air Sungai
Flushing
1.186 Recycle
Cooling Tower
14.581 Recycle
Landscape
44.224 Recycle + Sungai
Jumlah
62.818
Tabel 8 Penggunaan Air Per Hari pada gedung Terdesign
Sumber Air Air Sungai
Volume (lt)
Jumlah (lt)
45.000
45.000
Air Recycle : - Hujan
30.000
- Kran & Shower
1.140
- Kondensasi AC
1.500
Jumlah
32.640 77.640
Tabel 9 Sumber Air yang digunakan pada gedung Terdesign
100% air yang dipakai tidak berasal dari air primer
19
c. Water Fixtures
Gambar 24 Type Water Fixture yang Digunakan
Fixtures toilet sesuai dengan Specifikasi standar kualitas TOTO, Apabila dipilih satu merk maka semua fixtures toilet harus disamakan. Perhitungan Water Fixtures Semua Flowrate pada Fixtures ( > 75 %), Perhitungan Dasar Komsumsi Air Bersih target menggunakan dibawah flowrate Basic-SNI 03-7065-2005.
d. Water Recycling Sumber Air Air Sungai
Volume (lt) 45.000
Jumlah (lt) 45.000
Air Recycle : - Hujan
30.000
- Kran & Shower
1.140
- Kondensasi AC
1.500
Jumlah
32.640 77.640
Tabel 10 Sumber Air yang digunakan Tidak Memakai Air Primer
Air yang dipakai untuk Flushing, Cooling Tower dan Landscape menggunakan air recycle.
20
e. Alternative Water Resource Diagram Pengambilan Air Alternatif
Gambar 25 Diagram Pengambilan Air Alternatif
Gambar 26 Alternative Water Resource
21
f. Rainwater Harvesting
Tabel 11 Kapasitas Penampungan Air Hujan
g. Water Eficiency Landscaping -
Sprinkler
-
Drip
22
-
Controller
-
Sensor
2. Bangunan Gedung Serba Guna (GSG) Pembangunan item bangunan GSG ini direncanakan untuk bisa menampilkan suatu bentuk bangunan yang unik, menarik, modern minimalis, dan tentu saja sejalan dengan irama desain area perkantoran PT. DAHANA, mengingat lokasi bangunan GSG nantinya adalah tepat di tepi jalan jalan provinsi (jalan raya subang – cikamurang).
Gambar 27 Gambar GedungSerba Guna
23
Dari sisi fungsi bangunan sendiri, GSG direncanakan sebagai sarana olahraga (basket, badminton, judo, senam, dsb) dan sebagai gedung pertemuan massal (konser, pernikahan, dsb). Mellihat dua fungsi tersebut yang berbeda karakteristik dalam hal tata suara ruangan (akustik) dan tata udara, maka diputuskan dari dua karakteristik tersebut, aspek akustik yang dikesampingkan sehingga aspek tata udara menjadi satu pertimbangan khusus dalam mendesain.
3. Menara Air Menara air adalah salah satu item pekerjaan mayor di Proyek EMC PT. DAHANA (Persero). Selain itu, bangunan ini juga merupakan bangunan tertinggi di kawasan EMC PT. DAHANA (Persero) di Subang, dengan ketinggian hampir mencapai 50 m. Secara fungsi, menara air dibangun sebagai satu rangkaian sistem instalasi pengolahan air bersih di kawasan EMC. Bangunan ini berfungsi untuk menerima suplai air bersih dari Intake dan Rumah Filter WTP untuk kemudian dipompa naik menuju tanki air yang berada di elevasi + 34 m. Selanjutnya dari menara, air akan diturunkan tekanannya dengan PRV untuk bisa didistribusikan ke seluruh kawasan EMC PT. DAHANA (Persero), baik area perkantoran, perumahan, masjid, gudang, pabrik, dsb. Dari sisi desain arsitektur, menara air merupakan bangunan (icon) special karena bentuknya yang unik yaitu melambangkan logo bintang PT. DAHANA (Persero) yang tampak mekar (tumbuh) .
Gambar 28 Menara Air PT. Dahana (Persero)
24
Pada bagian bawah berukuran sedang, semakin ke atas meramping seperti pinggang dan sampai ke atas membesar. a. Desain Awal Desain awal menara air : 1. Struktur beton full masif, cor dari bawah sampai ke atas, dengan shaft bagian tengah untuk struktur tangga akses ke tanki air. 2. Dari segi struktur, konsep desain awal menara memakai konsep seperti halnya shear wall yang menyatu dengan kolom. 3. Metode pelaksanaan direncanakan secara konvensional, yaitu pembesian, bekisting, kemudian cor.
Gambar 29 Desain Awal Menara Air
b. Analisa terhadap Desain Awal 1. Konsep menara dengan struktur shear wall yang menyatu dengan kolom adalah struktur mahal, karena berati bagian beton pada 5 ujung bintang dianggap “tidak bekerja” (terkesan hanya asesoris semata). 2. Volume beton yang besar, hampir mencapai 2000 m3. 3. Sistem bekisting yang dipakai adalah bekisting plywood, tetapi melihat desain bangunan yang non simetris, bekisting akan menjadi sangat mahal, karena satu panel bekisting hanya bisa dipakai untuk satu kali cor (tidak bisa dipakai di sisi yang lain).
25
Gambar 30 Analisa terhadap Desain Awal Menara Air
4. Bekisting akan sangat mahal karena berarti bekisting harus mampu membentuk bidang melengkung dengan radius yang berbeda-beda untuk tiap panel. c. Desain Inovasi Desain inovasi menara air : 1. Kolom menara merupakan penebalan lima ujung segitiga dari bentuk bintang. 2. Dimensi kolom tidak seragam dari bawah ke atas (semakin ke atas semakin tipis) 3. Sistem yang dipakai adalah kombinasi dari bekisting konvensional di bag.dalam, dan GRC (dengan perkuatan khusus) di bagian luar (ekspose)
Gambar 31 Desain Inovasi Menara Air
26
d. Analisa Desain Inovasi Desain inovasi menara air : 1. Kolom bagian bawah berdimensi lebih besar dari bagian atas fungsi tapak ; menahan gaya vertikal (beban tanki air, beban sendiri, beban atap baja). 2. Kolom merupakan penebalan di bagian lima ujung bintang efektif “bekerja”. 3. Dinding merupakan struktur pengikat antar lima kolom (pengaku). 4. Balok pengikat antar sudut per elevasi 4,2 m merupakan struktur pengikat tambahan. 5. Jarak begel kolom semakin ke atas semakin rapat menahan gaya vertikal (mengikat struktur lima kolom) 6. Sistem bekisting luar dipakai GRC yang “diikat” dengan rangka siku, dan setelah dicor akan monolit dengan beton cor. GRC umumnya arsitektural maka diperlukan analisa perkuatan GRC sebagai bekisting struktural (karena akan menerima beban cor beton).
Dengan perubahan desain dari menara air terdapat efisiensi sebesar Rp. 2,958,088,191.00.
27
4. Dokumentasi Proyek
Gambar 32 Gedung Perkantoran
28
Gambar 33 Gedung Auditorium
Gambar 34 Gedung Serba Guna
29
5. Sertifikasi Green Building Pada saat pelaksanaan konstruksi, tim GBCI selaku tim penilai telah menetapkan bahwa Kantor Manajemen Pusat (Kampus) PT. Dahana (Persero) dinyatakan memenuhi syarat untuk kategori Penilaian Akhir dengan peringkat PLATINUM dengan perolehan poin 83.
Demikian informasi yang kami ajukan untuk Penghargaan Konstruksi Indonesia tahun 2012 ini disampaikan dengan sebenar-benarnya.
Jakarta, 15 Oktober 2012
Ir. Betty Ariana, MT Corporate Secretary
30
LAMPIRAN FOTOKOPI KTP
31