KONTRIBUSIHASIL PENILAIAN KINERJAGURU BK/KONSELOR TERHADAP PENINGKATAN SEKOLAH EFEKTIF
)
Oleh: Drs. Ujang Saprudin, M.Pd. Pengawas Sekolah Madya Bidang Bimbingan dan Konseling SMA/SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Banten. Email:
[email protected]
Abstract Through this study we will analyze the performance impact of counseling teacher / counselor for improving the effectiveness of the school through the empowerment of BK teacher performance counselors in schools, because the realization of the policy of effective schools are demanding a change in attitude and behavior on the part of teachers to support the growth of initiative, innovation, motivation and creativity to generate a more productive work in empowering the school authorities, as well as streamline the management of education in the school system. The main role of BK teacher / counselor as the agent of reform schools is to ensure the quality of education in schools increasing through guidance and counseling services quality, comprehensive and build learners independence, so that ultimately the development of academic quality and non academic learners also increased optimally and significant , , Keywords: Effective Schools, Performance of BK teacher / counselor Abstrak Melalui kajian ini kita akan menganalisis dampak Kinerja guru BK/ Konselor bagi peningkatan efektivitas sekolah melalui pemberdayaan Kinerja guru BK/ Konselor di sekolah, karena realisasi kebijakan sekolah efektif tersebut menuntut adanya perubahan sikap dan perilaku dari pihak guru-guru guna mendukung tumbuhnya prakarsa, inovasi, dan kreatifitas untuk membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktif dalam memberdayakan otoritas sekolah, serta mengefisienkan sistem pengelolaan pendidikan di sekolah. Peran utama dari guruBK/Konselor sebagai pelaku terjadinya reformasi sekolah adalah memastikan mutu pendidikan di sekolah semakin meningkat melalui layanan bimbingan dan konseling yang bermutu,komprehensif dan memandirikan peserta didik,sehingga ujung-ujungnya pengembangan kualitas akademik dan non akademik peserta didik juga meningkat secara optimal dan signifikan. Kata kunci: Sekolah Efektif, Kinerja guru BK/ Konselor dikembangkan secara terus menerus dan
A. Pendahuluan Guru dengan jabatan profesionalnya wajib
dinilai
kepala
guru. Demikian pula pelaksanaan Penilaian
sekolah atau yang ditunjuk oleh kepala
Kinerja guru BK/ Konselor dimaksudkan
sekolah/Dinas
Pendidikan,
profesi
perlu
guru
kinerjanya
oleh
proporsional menurut jabatan fungsional
karena
itu,
untuk membantu guru BK/Konselor dalam
ditingkatkan
dan
mewujudkan menjadi pendidik profesional, 162
yaitu guru BK/Konselor yang mampu
Penilaian
adalah
suatu
proses
memberikan layanan pendidikan kepada
pengumpulan, pengolahan, analisis dan
peserta
kegiatan
interpretasi data sebagai bahan dalam
pembimbingan yang berkualitas. Hal ini
rangka pengambilan keputusan. Dengan
penting karena harkat dan martabat suatu
demikian, dalam setiap kegiatan penilaian,
profesi sangat ditentukan oleh kualitas
ujungnya adalah pengambilan keputusan.
layanan profesi yang bermutu. Selain hal
Penilaian kinerja guru tidak hanya berkisar
tersebut, Penilaian Kinerja Guru BK/
pada aspek karakter individu melainkan
Konselor
dapat
juga pada hal-hal yang menunjukkan
menunjukkan secara tepat tentang kegiatan
proses dan hasil kerja yang dicapainya
yang harus dilakukan guru BK/ Konselor
seperti kualitas dan kuantitas hasil kerja,
dan
ketepatan waktu kerja, dan sebagainya.
didiknya
juga
membantu
meningkatkan
melalui
diharapkan
guru
BK/Konselor
pengetahuan
dan
keterampilannya.
Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 mendefinisikan Penilaian
Dengan demikian Penilaian Kinerja
Kinerja Guru adalah penilaian dari setiap
guru BK/ Konselor diharapkan dapat
butir kegiatan tugas utama guru dalam
memberikan kontribusi secara langsung
rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan
pada peningkatan kualitas pembimbingan
jabatannya. Penilaian ini dilakukan melalui
yang
membantu
pengamatan dan pemantauan, yaitu proses
peningkatan karir guru BK/ Konselor
penilaian berdasar bukti yang dilakukan
sebagai
pada
dilakukan,
sekaligus
tenaga
meyakinkan
profesional.Untuk
bahwa
setiap
guru
saat
pelaksanaan
pembelajaran/
pembimbingan sedang berlangsung.
BK/Konselor adalah seorang profesional
Setiap guru BK/ Konselor dalam
dalam bidangnya, maka Penilaian Kinerja
menjalankan
guru BK/ Konselor harus diberlakukan
memiliki kompetensi. Kompetensi adalah
setiap tahun.Bila hal ini dilakukan dengan
seperangkat pengetahuan, keterampilan,
benar maka kontribusi Kinerja guru BK/
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
Konselor
dan dikuasai oleh guru BK/ Konselor
dapat
diberdayakan
meningkatkan efektivitas sekolah.
untuk
tugas
utamanya
itumesti
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan yang
meliputi
kompetensi
pedagogik,
B. Pembahasan
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
Landasan dan Perangkat Penilaian
dan kompetensi profesional.
Kinerja Guru BK/ Konselor
Kompetensi
pedagogik
ialah
kemampuan mengelola layanan terhadap 163
peserta didik yang meliputi pemahaman
Keempat komponen yang dinilai
terhadap peserta didik, perencanaan dan
dalam
pelaksanaan
Konselor
layanan,
mengevaluasi
Penilaian
Kinerja
tersebut
guru
dikaitkan
BK/
dengan
layanan, serta pengembangan peserta didik
pelaksanaan tugas utama guru. Dalam
untuk mengaktualisasikan potensi yang
sistem
dimiliki.Kompetensi
ialah
Konselor, kegiatan pembimbingan tersebut
kemampuan personal yang mencerminkan
diklasifikasikan sebagai Tugas Utama
kepribadian
stabil,
Guru BK/ Konselor yang mencakup
berakhlak mulia, dewasa, arif, berwibawa,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi,
serta menjadi teladan bagi peserta didik.
pelaporan dan tindak lanjut.
kepribadian
yang mantap
dan
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk
berkomunikasi
dan
berinteraksi
Penilaian
Kinerja
Pelaksanaan tentunya
tidak
tugas dapat
guru
utama
dipisahkan
guru dari
secara efektif dan efisien dengan peserta
kemampuan
seorang
didik,
penguasaan
pengetahuan,
kependidikan, orangtua atau wali peserta
pengetahuan
dan
didik, dan masyarakat sekitar.
melaksanakan tugas profesional sebagai
sesama
pendidik
dan
tenaga
guru
BK/
dalam penerapan
keterampilan
dalam
Sedangkan yang dimaksud dengan
pendidik. Hal tersebut merupakan wujud
kompetensi profesional ialah kemampuan
dari kompetensi yang dibutuhkan sesuai
penguasaan
amanat Permendiknas Nomor16 Tahun
materi
layanan
secara
mendalam, yang mencakup penguasaan
2007
materi BK dan substansi keilmuan yang
Akademik dan Kompetensi Guru atau
menaungi materinya, serta penguasaan
Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008
terhadap
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
struktur
dan
metodologi
tentang
Standar
keilmuannya.Profesional adalah pekerjaan
Kompetensi
atau
oleh
kompetensi guru atau konselor tersebut
yang memerlukan keahlian,
sangat menentukan tercapainya kualitas
kemahiran atau kecakapan yang memenuhi
proses pembelajaran atau pembimbingan
standar mutu atau norma tertentu. Ini
peserta
termasuk hal penting yang dinilai dalam
tambahan dan/atau tugas lain yang relevan
proses
sesuai dengan fungsi sekolah.
kegiatan
seseorang
Penilaian
yang
dilakukan
Kinerja
guru
BK/
Konselor yang lebih menekankan kepada
Konselor.
Kualifikasi
didik
dan
Penguasaan
pelaksanaan
tugas
Penilaian Kinerja Guru adalah sistem
penguasaan materi dan sikap profesional
penilaian
yang
dirancang
untuk
seorang guru BK/Konselor.
mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugas utamanya melalui 164
pengukuran penguasaan kompetensi yang
Untuk mencapai tujuan tersebut,
ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Hasil
maka
pelaksanaan kegiatan Penilaian Kinerja
dilaksanakan secara konsisten dan teratur
Guru memiliki dua fungsi yaitu; (1)
setiap
Digunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut.
sebagai
perencanaan
dasar
guru
pembuatan
tahun
Kinerja
dengan
Guru
harus
memperhatikan
kegiatan
1) Objektif; Semua nilai yang diperoleh
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
harus berdasarkan pada kondisi nyata
dan (2) Digunakan untuk pemenuhan
guru dalam
angka kredit guru dalam kenaikan jenjang
sehari-hari melalui pengumpulan data
kepangkatan dan jabatannya.
dengan
Pelaksanaan
dalam
Penilaian
kegiatan
Penilaian
Kinerja Guru memiliki tujuan sebagai berikut.
melaksanakan tugas
cara
pengamatan
dan
pemantauan sesuai dengan prosedur dan kriteria penilaian yang disediakan. 2) Adil; Semua guru dinilai dengan syarat,
1) Untuk menilai kemampuan guru dalam
ketentuan dan
prosedur yang sama.
menerapkan semua kompetensi yang
Penilai
guru
diperlukan pada proses pembelajaran,
membahas
pembimbingan atau pelaksanaan tugas
penilaian berikut alasannya.
tambahan yang relevan dengan fungsi
dan
3) Akuntabel;
2) Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara
3) Menyediakan landasan untuk program pengembangan
keprofesian
hasil
dapat
jawabkan
hasil
penilaian yang diberikan berdasarkan bukti dalam proses pengendalian.
menentukan hasil
prosentase
penilaian
kinerja
untuk perhitungan angka kredit yang diperoleh pembelajaran,
guru
atas
kinerja
pembimbingan, tugas
Guru memungkinkan bagi penilai, guru yang dinilai, dan pihak lain yang berkepentingan
berkelanjutan (PKB) bagi guru.
pelaksanaan
menyepakati
dinilai
4) Transparan; Proses Penilaian Kinerja
profesional.
perolehan
yang
Penilai
mempertanggung
sekolah.
4) Untuk
dan
tambahan
informasi
untuk
tentang apa
memperoleh yang akan
dinilai, bagaimana proses penilaian dilakukan, dan hasil penilaian. 5) Partisipasitif;
Kegiatan
wawancara
atau
sebelum pengamatan dan persetujuan
yang
setelah
pengamatan melibatkan
(pertemuan
relevan dengan fungsi sekolah yang
persetujuan)
partisipasi
dilakukannya pada tahun berjalan.
aktif guru dalam proses tersebut.
165
6) Berkelanjutan; Guru wajib mengikuti proses Penilaian Kinerja Guru setiap tahun selama menyandang profesinya. 7) Terukur; Proses penilaian Penilaian Kinerja Guru dilakukan melalui proses penilaian kualitatif (pengamatan dan pemantauan) dan kuantitatif (melalui butir indikator kinerja dan kriteria).
BK atau Konselor di Indonesia masih dipandang sebagai guru, namun dari segi yang
diberikan,
guru
BK/konselor memiliki keunikan tersendiri yang dapat dibedakan dengan pelayanan pendidikan lainnya, khususnya pelayanan yang diberikan oleh guru pengampu mata pelajaran atau guru kelas. Perangkat proses
yang
Penilaian
diperlukan
Kinerja
pada
guru
BK/
terkait dengan (1) Pedoman Pengelolaan dan PelaksanaanPenilaian Kinerja Guru Konselor,
(2)
Petunjuk
Pelaksanaan
Teknis Penilaian
KinerjaBK/Konselor,
b. Contoh instrumen penilaian kebutuhan (need assessment) dan analisisnya; c. Program Bimbingan dan Konseling tahunan dan semesteran; d. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) e. Rencana Kegiatan Pendukung yang akan dilaksanakan; f. Contoh bahan tayang layanan BK yang sesuai dengan RPL; g. Contoh instrumen penilaian proses dan hasil layanan BK; h. Contoh analisis hasil penilaian dan tindak lanjut layanan BK i. Contoh evaluasi program BK;
Konselor di sekolah meliputi hal-hal yang
BK/
diampu;
yang akan digunakan;
Meski secara yuridis formal, guru
pelayanan
didik yang diasuh dan/atau kelas yang
dan
(3)
Format
j. Contoh laporan pelaksanaan program bulanan, semesteran atau tahunan; k. Contoh kegiatan tindak lanjut hasil evaluasi program BK; l. Contoh-contoh
untuk
Karakteristik Profesional Guru BK/ Konselor: Perencanaan
Kumpulan Data dan Laporan Penilaian
Berkelanjutan
KinerjaBK/ Konselor.
terakhir;
Perangkat
layanan
BK
yang
diserahkan pada penilai untuk wawancara sebelum
pengamatan
adalah
sebagai
penilaian
Penilaian
Kinerja
untuk
tahun
Contoh materi atau projek yang disiapkan bersama teman sejawat; Contoh
kontribusi
terhadap
berikut:
pengembangan
a. Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang
misalnya: SK pengurus MGBK,
Penetapan dan Pembagian Tugas Guru
bukti kehadiran di MGBK dan
profesional,
BK/ Konselor beserta jumlah peserta 166
program yang dipelajari; kartu anggota organisasi profesi BK (ABKIN, dll.); Contoh
kontribusi
Butir Indikator Kinerja Guru BK/ Konselor
Indikator Tugas Utama dan Karakteristik Profesional
sikan teori dan prak-sis layanan BK da-lam penyusunan Rencana Pelaksana-an Layanan (RPL)
terhadap
b.
Tujuan dirumuskan secara operasional sesuai materi/topik atau permasalahan.
c.
Perumusan kegiatan sesuai tahapan kegiatan layanan (misalkan layanan klasikal (pendahuluan, inti, penutup), bimbingan kelompok atau konseling kelompok (pembentukan, peralihan, kegiatan, pengakhiran)).
d.
Instrumen penilaian disusun berdasarkan karakteristik jenis penilaian yang digunakan.
a.
Proses layanan BK dilaksanakan secara efektif untukmencapai tujuan.
b.
Cakupan materi layanan BK diberikan sesuai waktuyang tersedia.
c.
Proses layananBK memoti va sipesertadidik/ konseli untuk berpartisipasi aktif.
d.
Instrumen penilaian digunakan secara tepat sesuai rencana kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
a.
Proses layanan BK dilaksanakan sesuai dengan pengembangan potensi peserta didik.
b.
Proses layanan BK dilaksanakan untuk semua peserta didik.
c.
Proses layanan BK membantu peserta didik mengembangkan kemandirian.
d.
Proses layanan BK memfasiltasi pengembangan peserta didik sesuai keragamanlatarbelakang sosial,ekonomi,ataubudaya. Proses layanan difokuskan kepada ketercapaian tujuan layanan BK Proses layanan BK memperhatikan prinsip-prinsip layanan BK (melayani semua individu, memperhatikan aspek perkembangan individu, bekerjasama dengan pihak lain)
pengembangan sekolah, misalnya: menjadi
koordinator
pengembangan siswa berprestasi,
5.
kerjasama dengan instansi lain;
Guru BK/Konselor dapat mengimplementasikan RPL dalam layanan BK.
Contoh kerjasama dengan orang 6.
pertemuan dan notulennya. Untuk Instrumen Penilaian Kinerja guru BK/ Konselor, dapat diperhatikan berikut
7.
ini Butir Indikator Kinerja Guru BK/ Konselor
Indikator Tugas Utama dan Karakteristik Profesional
A.
1.
2.
3.
Y a
T id a k
Guru BK/Konselor dapat mengimplementasikan prinsip pendidikan dan dimensi pembelajaran dalam layanan BK.
Guru BK/Konselor dapat mengaplikasikan tujuan, prinsip, asas, dan fungsi dalam layanan BK.
a. b.
c.
PERENCANAANLAYANAN BK
Guru BK/Konselor dapat menunjukkan landasan keilmuan dan esensi layanan BK pada jalur, jenis dan jenjang pendi-dikan dalam perencanaan layanan BK.
Guru BK/Konselor dapat menyusun atau memilih instru men, menganalisis data, mengaplikasi-kan dan mengadministrasi kan, serta menggunakan hasil asesmen.
Guru BK/Konselor dapat merancang program BK
a.
Program BK memuat landasan keilmuan pendidikan (yuridis, filosofis, psikologis, sosial-budaya, religius).
b.
Program BK memenuhi esensi layanan BK jalur pendidikan formal.
c.
Program BK memenuhi esensi layanan BK sesuai jenis pendidikan (umum, kejuruan, keagamaan, atau khusus).
d.
Program BK memenuhi esensi layanan BK sesuai jenjang pendidikan (SD/MI, SMP/MTs & SMA/MA/SMK/MAK)
a.
Instrumen asesmen (ITP, AUM, Ang-ket Kebutuhan, Angket Peminatan, dll) dipilih dan digunakan untuk mengeta-hui karakteristik dan kebutuhan peserta didik thd layanan BK.
b.
Analisis data asesmen yang digunakan dapatmengungkapkankondisinyata karakteristik dan kebutuhan pesertadidik/konseli.
c.
Hasil asesmen diadministrasikan dalam himpunan data yang mudah digunakan.
d.
Hasil asesmen digunakan sebagai dasar untuk menyusun prog. BK
a.
Program BK disusun sesuai kaidah yang berlaku dalam penyusunan program BK
b.
Materi layanan BK ditentukan berdasarkanhasil analisis karakteristik dan kebutuhan peserta didik terhadap layanan BK.
c.
Kegiatan layanan BK ditentukan berdasarkan tujuan & materi layanan BK.
d.
Perencanaan sarana dan biaya disusun secara rasional berdasarkan kebutuhan dan kemampuan sekolah.
d.
8.
9.
10.
Guru BK/Konselor dapat memfasilitasi pengembangan kehidupan pribadi, sosial, kemampuan belajar dan perencanaan karir.
Guru BK/Konselor dapat memfasilitasi pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis.
Guru BK/Konselor dapat menerapkan pendekatan/model konseling dalam layanan BK.
PELAKSANAAN LAYANAN BK
Persiapan Layanan BK
4.
a. Guru BK/Konselor dapat mengaplika-
Proses layanan BK memperhatikan asas dalam layanan BK (kerahasiaaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri handayani) Proses layanan BK memenuhi fungsi layanan BK (pencegahan/pemahaman/pengentasan/ pengembangan/advokasi
a.
Proses layanan BK memfasilitasi pengembangan keistimewaan/ keunikan setiap peserta didik
b.
Proses layanan BK memfasilitasi pengembangan interaksi terbaik dengan lingkungan sosial/sekolah
c.
Guru BK/Konselor memotivasi peningkatan prestasi akademik dan non akademik peserta didik.
d.
Guru BK/Konselor memfasilitasi peserta didik untuk menemukan dan memilih karir sesuai dengan minat, kemampuan dan keistimewaan.
a.
Proses layanan BK memperhatikan pertumbuhan fisik peserta didik/konseli.
b.
Proses layanan BK memperhatikan perkembangan psikologis peserta didik/konseli.
c.
Proses layanan BK memberikan kesempatan peserta didik/konseli untuk membiasakan diri dengan pola hidup sehat.
d.
Proses layanan BK memberi kesem-patan peserta didik/konseli untuk mengembangkan bakat, minat,danpotensi pribadi.
a.
Rencana kegiatan konseling memuat penerapan salah satu pendekatan/model konseling.
b.
Pemilihan jenis pendekatan/ model konseling didasarkan pada permasalahan konseli.
c.
Pelaksanaan konseling sesuai dengan prosedur dan tahapan dalam pendekatan/model konseling yang diterapkan
Skor Perencanaan Layanan BK: B.
T id a k
Pelaksanaan Layanan BK
koordinator ekstra-kurikuler, team
tua peserta didik, mencakup jadwal
Y a
RPL minimal memuat tujuan, materi /topik atau permasalahan, kegiatan, sumber bahan/alat, dan instrumen penilaian.
167
Butir Indikator Kinerja Guru BK/ Konselor
Indikator Tugas Utama dan Karakteristik Profesional
11.
12.
Guru BK/Konselor dapat melaksanakan pendekatan kolaboratif dengan pihak terkait dalam layanan BK.
Guru BK/Konselor dapat mengelola sarana dan biaya pelaksanaan layanan BK.
Penilaian Keberhasilan 13. Guru BK/Konselor dapat melakukan penilaian proses dan hasil layanan Bimbingan dan Konseling.
d.
Alternatif pemecahan masalah sesuai dengan pendekatan/ model konseling yang diterapkan.
a.
Kolaborasi denganpihak-pihak terkait di dalam sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, wali kelas, tata usaha)
b.
Kolaborasi dengan pihak-pihak terka-it di luar sekolah (psikolog, perguru-an tinggi, pemuka agama, tokoh masyarakat, polisi, dokter, alumni).
c.
Penetapan kolaborasi dengan pihakpihak terkait sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan peserta didik.
d.
Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dilakukan sesuai dengan kesepakatan kerjasama.
a.
Sarana dan biaya layanan Bimbingan dan Konseling ditentukan sesuai kebutuhan.
b.
Pengelolaan biaya layanan bimbingan dan konseling sesuai kegunaan dan transparan.
c.
Pengelolaan sarana layanan BK sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
d.
16.
Guru BK/Konselor dapat menentu-kan arah profesi (peran dan fungsi guru BK/Konselor).
a.
Memberdayakankekuatanpribadidank eprofesionalanGuru BK/Konselor dalam berbagai kegiatan akademik (narasumber/instruktur, pendampingan siswa dalam lomba, guru berprestasi, lomba pengembangan pembelajaran).
b.
Berpartisipasiaktifdalamprosespengemb angandirimelaluiorganisasi profesi sepertiMGBK,ABKINatau organisasi profesi sejenislainnya.
c. MenyelenggarakanlayananB Ksesuaidengankewenangand ankodeetik profesional Guru BK/Konselor. d. Mendahulukankepentinganp esertadidik/konselidaripadak epentinganpribadi Guru BK/Konselor.
Proposal disusun memuat latar belakang masalah, tujuan, metode, manfaat, analisis dan sumber pustaka sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian.
Pengelolaan sarana dan biaya dilaporkan secara periodic
c.
Laporan penelitian disusun atas dasar analisis data dan ditampilkan dalam bentuk deskripsi yang mudah dipahami.
a.
Penilaian proses dilakukan selama layanan bimbingan dan konseling, baik melalui catatan maupun dengan rekaman.
d.
Hasil penelitian dapat ditulis dalam bentuk artikel, jurnal atau dipresentasikan dalam forum ilmiah.
b.
Bukti penilaian proses berupa catatan atau rekaman interaksi guru BK/Konselor, peserta didik, dan pihak-pihak lain yang dilibatkan dalam proses bimbingan dan konseling.
c.
Penilaian hasil segera dilakukan sebelum atau sesudah diakhirinya layanan bimbingan dan konseling. Bukti penilaian hasil berupa catatan atau data tentang pemahaman (understanding), perubahan perasaan positif (comfortable) dan rencana tindakan yang akan dilakukan (action).
EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT Guru BK/Kona. Evaluasi program BK dilakukan pada selor dapat mengsemua tahap pengelolaan layanan BK evaluasi program (perencanaan, pelaksanaan, dan Bimbingan dan penilaian). Konseling. b. Evaluasi program didasarkan pada hasil penilaian (proses dan hasil) layanan BK.
T id a k
Y a
b.
17.
Guru BK/Konselor dapat merancang, melaksanakan dan memanfaatkan hasil penelitian dalam BK.
Skor Karakteristik Profesional:
Total skor ‘Ya’ Konversi Total skor Kinerja guru BK/ Konselor menjadi % (Total ‘Ya’ dibagi dengan 68 X 100)
Metode Pelaksanaan Penilaian Kinerja Metode
yang
digunakan
dalam
pelaksanaan Penilaian Kinerja Guruadalah pengamatan dan pemantauan 1. Pemantauan
c.
Evaluasi program dianalisis untuk menentukan kegiatan tindak lanjut pelayanan BK yang dilakukan.
d.
Hasil evaluasi digunakan untuk mengembangkan program BK selanjutnya.
a.
Laporan pelaksanaan program (lapelprog) disusun berdasar hasil evaluasi program BK
b.
Laporan pelaksanaan program minimal memuat: kegiatan layanan, sasaran, waktu pelaksanaan, evaluasi proses dan hasil, analisis dan tindak lanjut.
serta mengantisipasi permasalahan yang
c.
Laporan pelaksanaan program disusun secara periodik bulanan, semesteran, tahunan
timbul atau yang akan timbul dengan
d.
Laporan pelaksanaan program disosialisasikan kepada pihak terkait (kepala sekolah, pengawas, guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua siswa).
maksud agar dapat diambil tindakan sedini
Skor Evaluasi, Pelaporandan Tindak Lanjut: D.
Butir Indikator Kinerja Guru BK/ Konselor
Indikator Tugas Utama dan Karakteristik Profesional
Masalah penelitian didasarkan atas permasalahan yang terkait dengan layanan BK.
SkorPelaksanaan Layanan BK:
15.Guru BK/Konselor dapat menyusun laporan pelaksanaan program (lapelprog) berdasarkan hasil evaluasi program BK
T id a k
a.
d.
C. 14.
Y a
Pemantauan mengamati
adalah
perkembangan
kegiatan pelaksanaan
kegiatan, dan selanjutnya mengidentifikasi
mungkin sebagai dasar dalam melakukan tindakan-tindakan
selanjutnya
guna
KARAKTERISTIK PROFESIONAL
menjamin pencapaian tujuan. Dengan kata 168
lain pemantauan dapat diartikan sebagai
dan teman
penilaian secara terus menerus terhadap
apakah indikator kinerja tugas utama secara
kinerja guruberkenaan dengan bagaimana
utuh terukur atau teramati
fungsi kegiatan-kegiatan program-program
membandingkan hasil analisis dan/atau
di
penggunaan
catatan tersebut dengan rubrik penilaian
input/masukan data oleh kelompok sasaran
yang merupakan bagian dari instrumen
berkaitan dengan harapan-harapan yang
penilaian kinerja guru.
dalam
telah
hal
jadwal
direncanakan.
Jadi
yang
dengan cara
Mekanisme Penilaian Kinerja
melalui pemeriksaan dokumen, wawancara guru
menetapkan
pemantauan
adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru
dengan
guru, penilai
dinilai,
dan/atau
Mekanisme
Penilaian
Kinerja
Guruterdiri dari empat tahap, yaitu: tahap
wawancara dengan warga sekolah.
persiapan, pelaksanaan, pemberian nilai,
2. Pengamatan
persetujuan nilai dan pelaporan. Setiap
Pengamatan adalah kegiatan untuk
tahapan merupakan hal penting dan harus
menilai kinerja gurusebelum, selama, dan
dilakukan untuk keefektifan pengelolaan
setelah pelaksanaan proses pembimbingan.
dan
Pengamatan kegiatan pembimbingan dapat
Guru.Selain instrumen penilaian kinerja
dilakukan di kelas atau di luar kelas tanpa
yang telah disusun baik, proses penilaian
harus mengganggu proses pembimbingan.
juga perlu dilakukan dengan lancar dan
Berdasarkan hasil analisis bukti-bukti baik
baik pula.
yang berbentuk dokumen perencanaan
pelaksanaan
Mekanisme
Penilaian
pelaksanaan
Kinerja
proses
maupun dokumen tambahan lain serta hasil
Penilaian Kinerja Guru dilakukan seperti
catatan
gambar berikut:
pengamatan
maupun
hasil
wawancara dengan peserta didik, orang tua
SEKOLAH PERSIAPA N
DAN/ATAU DINAS PENDIDIKAN
PELAKSANA N
MODERATO R
PENILAIA PEMBERIAN N NILAI
Gambar 1.Mekanisme Pelaksanaan Proses Penilaian Kinerja Guru
PERSETUJUAN NILAI
Y A
PELAPORAN (PENGUSULANPAK)
TIDAK
169
Pemberdayaan
Guru
BerdasarkanHasil
BK/Konselor
Penilaian
Kinerja
guru BK/ Konselor dan Kontribusinya Terhadap PeningkatanSekolah Efektif Sekolah
yang
efektif
(effective
profesi guru dijalani menurut aturan yang jelas, dukungan teori yang universal. 4) Profesi guru BK/Konselorbertujuan untuk mendidik masyarakat, bukan
school) adalah sekolah yang kualitasnya
untuk
selalu
kualitas
merupakan alat dalam mengabdikan
menjadi perhatiansemua pihak di sekolah,
diri kepada masyarakat bukan untuk
termasuk tugas guru BK/Konselor selaku
kepentingan diri sendiri, seperti
pendidik profesional yang memiliki peran
untuk mengumpulkan uang atau
yang signifikan.
mengejar kedudukan.Jadi, profesi
meningkat.Peningkatan
Guru BK/Konseloradalah pekerjaan profesionalyang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
dirinya
guru
BK/Konselor
harus
Profesi
merupakan panggilan hidup. 5) Profesi dilengkapi
1) Profesi
sendiri.
guru
BK/Konselor
dengan
kecakapan
diagnostik dan kompetensi aplikatif.
memiliki keahlian khusus. Keahlian itu
Kecakapan
tidak dimiliki oleh profesi lain. Profesi
diperlukan untuk meyakinkan peran
ditandai oleh adanya suatu keahlian
profesi itu terhadap kliennya, yaitu
yang
peserta didik atau konseli.
diperoleh
melalui
pendidikan
profesi.
dan
kompetensi
ini
6) Profesi guru BK/Konselor memiliki
2) Profesi
guru
BK/Konselordipilih
otonomi dalam menjalankan tugas
karena panggilan hidup dan dijalani
profesinya. Otonomi ini hanya dapat
sepenuh
dan boleh diuji oleh rekan-rekan
waktu.
BK/Konselor dirasakan
Profesi dipilih
sebagai
guru karena
kewajiban
sekaligus sebagai panggilan hidup,
seprofesinya.Tidak
boleh
semua
orang bicara dalam semua bidang. 7) Profesi
guru
BK/
Konselor
artinya menjadi guru BK/Konselor
mempunyai kode etik, yang disebut
dirasakan sebagai panggilan hidup
kode etik profesi guru BK/ Konselor.
dan merupakan ladang pengabdian.
Gunanya
3) Keahlian profesi guru BK/Konselor didukung
untuk
dijadikan
pedoman
dalam
teori-teori
melaksanakan tugas profesi guru.
pendidikan, psikologi pendidikan,
Kode etik ini tidak akan bermanfaat
serta bimbingan dan konseling yang
bila tidak diakui oleh pemegang
baku
profesi dan juga masyarakat.
secara
oleh
sebagai
ialah
universal.
Artinya,
170
8) Profesi
guru
BK/
Konselor
mempunyai klien yang jelas, yaitu memberikan
pelayanan
kualitas,
antara
meningkatkan lain,
Tugas utama guru BK/Konselor adalah mengelola program BK terhadap
9) Profesi guru memiliki organisasi keperluan
lagi.
kepada
peserta didik atau konseli.
untuk
tersebut, karena kinerjanya tidak diragukan
MGBK,
peserta didik, sejak merancang layanan, mempersiapkan layanan,
layanan,
dan
melaksanakan
melakukan
evaluasi,
ABKIN, dan Asosiasi Konseling
pelaporan dan tindaklanjut layanan BK.
lainnya.
Kemudian
Guru
BK/
Konselor
mendukung
pembelajaran
yang
peserta didik secara individu, memberikan
profesional adalah guru BK/Konselor yang
layanan kepada peserta didik berdasar
senantiasa belajar untuk meningkatkan
keunikan
kualitas kinerjanya, guru BK/ Konselor
penilaian untuk mendukung pencapaian
harus aktif dalam menilai kinerjanya
tujuan belajar masing-masing peserta didik,
sendiri,
dan
melakukan
dengan
kepala
serta mengorganisasi, dan terus menerus
senior
dalam
memperbaiki proses layanan supaya sesuai
meningkatkan kinerja, membuat rencana
dengan kurikulum merupakan tindakan
pengembangan
penting lainnya yang perlu dilakukan oleh
sekolah
berkonsultasi
individu,
atau
melaksanakan
guru
profesional, rencana
tersebut
dan secara
guru BK/Konselor.
serius. Selain itu, guru BK/Konselorperlu
Untuk
melakukan
mengikuti pelatihan-pelatihan di sekolah,
mutu
mengikuti kegiatan Musyawarah Guru
BK/Konselorharus
Bimbingan dan Konseling (MGBK), serta
profesional
belajar mandiri melalui membaca bahan-
GuruBK/Konselor
bahan di buku atau bahan yang diunduh
tugas dalam menjalankan perannya dalam
dari
pengembangan
layanan BK, yaitu menyusun Rencana
profesinya, guru BK/Konselorperlu berbagi
Pelaksanaan Layanan (RPL), melakukan
pengalaman dengan guru-guru lain, karena
persiapan layanan, melaksanakan proses
kunci peningkatan mutu pendidikan di
layanan, mengelola perilaku peserta didik,
sekolah untuk menjadi sekolah yang efektif
membuat penilaian terhadap hasil layanan,
adalah peningkatan mutu layanan kepada
dan melaporkan hasilnya kepada kepala
peserta didik.Mutu layanan pasti didapat
sekolah. Guru BK/Konselor rmemiliki
dari guruBK/Konselor yang profesional
kekuatan
internet.
Dalam
layanan
BK,
peningkatan
yang
dan
maka
mengetahui
guru aspek
harus
diperbaiki.
memiliki
rangkaian
kelemahan
yang
terus
menerus mendapat pembinaan sehingga 171
dapat
diberdayakan
optimal
guru yang profesional karena harkat dan
kinerjanya di sekolah.Untuk itu guru
martabat suatu profesi ditentukan oleh
BK/Konselor membutuhkan masukan dari
kualitas layanan profesi yang bermutu.
pengawas sekolah, kepala sekolah dan
Melalui Penilaian Kinerja Guru juga
sesame
ditemukan secara tepat tentang kegiatan
guru
secara
untuk
meningkatkan
profesionalitasnya.
guru di dalam kelas, dan membantu mereka
Untuk memberi masukan yang tepat
untuk
meningkatkan
pengetahuan
dalam memberdayakan guruBK/Konselor,
keterampilannya,
maka kepala sekolah dapat menggunakan
memberikan kontribusi secara langsung
hasil
pada peningkatan kualitas layanan yang
pembinaannya
Kinerja
guru
BK/
melalui
Penilaian
Konselor
(PKG).
dilakukan,
sehingga
dan akan
sekaligus
membantu
Penilaian Kinerja Guru adalah cara yang
pengembangan karir guru BK/ Konselor
bisa dipakai oleh kepala sekolah untuk
sebagai tenaga profesional.
mengidentifikasi
hal-hal
yang
perlu
Hasil
Penilaian
Kinerja
Guru
diperbaiki dari performa guruBK/Konselor,
merupakan dasar penetapan perolehan
dan sebagai sarana pemberdayaan guru
angka
lebih lanjut, karena didalamnya tercermin
rangkapengembangan
kompetensi guru yang meliputi kompetensi
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan
pedagogik,
kompetensi
kepribadian,
Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur
kompetensi
sosial,
kompetensi
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
profesional. Proses ini haruslah dilakukan
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
secara kolaboratif dan positif.Pelaksanaan
Guru dan Angka Kreditnya. Persyaratan
Penilaian Kinerja Guruharus menghasilkan
angka
rencana
meningkatkan
kenaikan pangkat dan jabatan fungsional
BK/Konseloruntuk
dari satu jenjang ke jenjang berikutnya
melaksanakan layanan yang lebih efektif
yang lebih tinggi terdiri atas unsur utama
sekaligus
guru
paling kurang 90% dan unsur penunjang
meningkatkan
paling banyak 10%. Unsur utama terdiri
kompetensi guru BK/ Konselor menjadi
atas unsur pendidikan, pembelajaran dan
lebih baik.
tugas tambahan yang relevan dengan
program
profesionalitas
untuk
guru
sarana
BK/Konselor
dan
pemberdayaan guna
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru dimaksudkan bukan untuk menyulitkan guru, tetapi sebaliknya Penilaian Kinerja Guru dilaksanakan untuk mewujudkan
fungsi
kredit
kredit
guru
yang
sekolah,
dalam
karir
guru
diperlukan
serta
untuk
pengembangan
keprofesian berkelanjutan. Dengan penilaian
kinerja
demikian, guru
kegiatan merupakan 172
kegiatan
yang
wajib
dilaksanakan
Kenaikan jenjang jabatan, pangkat
pendidikan.
dan golongan ruang seharusnya diikuti
Pelaksanaan kegiatan Penilaian Kinerja
dengan peningkatan kompetensi dari tugas
Gurudilakukan oleh kepala sekolah dalam
guru tersebut.Guru yang tidak memenuhi
memberikan tindak lanjut pembinaan dan
persyaratan kompetensi
pengembangan
dalampenyelenggaraan
Pengakuan
sesuai dengan
karir
kepada
guru.
jenjang jabatan, pangkat dan golongannya
terhadap
profesi
guru
perlu
mendapatkan
pelatihan.Pelatihan
didasarkan pada kinerja guru,karena itu
guru untuk setiap jabatan guru meliputi
hasil Penilaian Kinerja Gurujugadapat
pengembangan
dimanfaatkan untuk menyusun profil karir
dan/atau karya inovatif.Pelatihan dalam
guru sebagai input dalam penyusunan
PKB itu mencakup:
program
keprofesian
a. Pengembangan diri; terdiri atas (1)
berkelanjutan (PKB).Bila hasil penilaian
Diklat fungsional, dan (2) Kegiatan
kinerja gurunya belum memadai, maka
kolektif
diwajibkan
kompetensi dan/atau keprofesian guru.
pengembangan
untuk
mengikuti
PKB.Kegiatan PKB ini dikembangkan
diri,
guru
b. Publikasi
publikasi
yang
ilmiah;
ilmiah,
meningkatkan
terdiri
atas
(1)
atas dasar profil kinerja guru sebagai
Publikasi ilmiah atas hasil penelitian
perwujudan hasil penilaian kinerja guru
atau gagasan inovatif pada bidang
yang didukung dengan hasil evaluasi diri.
pendidikan formal, dan (2) Publikasi
Guru-guru yang hasil penilaian kinerjanya
buku teks pelajaran, buku pengayaan,
masih
dan pedoman guru.
berada
kompetensi
di
atau
bawah
dengan
standar
kata
lain
c. Karya
Inovatif;
terdiri
atas
(1)
berkinerja rendah diwajibkan mengikuti
Menemukan teknologi tepat guna, (2)
program PKB yang diorientasikan untuk
Menemukan/ menciptakan karya seni,
mencapai standar tersebut. Sementara itu,
(3)
bagi guru-guru yang telah mencapai
pelajaran/peraga/praktikum,
standar kompetensi, kegiatan PKB-nya
Mengikuti pengembangan penyusunan
diarahkan kepada peningkatan keprofesian
standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.
agar dapat memenuhi tuntutan ke depan
Pelatihan guru ini adalah bagian
dalam
pelaksanaan
tugas
dan
penting
Membuat/memodifikasi
dari
proses
alat (4)
pengembangan
kewajibannya sesuai dengan kebutuhan
keprofesionalan guru. PKB tidakterjadi
sekolah
secara ad-hoc, tetapi dilakukan melalui
dalam
rangka
memberikan
layanan pembelajaran yang berkualitas
pendekatan
yang
diawali
dengan
kepada peserta didik.
perencanaan
untuk
mencapai
standar 173
kompetensi
profesi,
menjaga
mempertahankan/
dan
pengetahuan,
4) Mengakar
mengembangkan
keteram-pilan,
dan
merefleksikan
penelitian terbaik yang ada dalam
serta
bidang pendidikan,
perolehan pengetahuan dan keterampilan
5) Berkontribusi terhadap pengukuran
baru. PKB dalam rangka pengembangan
peningkatan keberhasilan peserta
pengetahuan dan keterampilan merupakan
didik dalambelajarnya,
tanggung jawab guru secara individu sesuai
6) Membuat guru secara intelektual
dengan masyarakat pembelajar. Jadi, PKB
terhubung
sangat penting bagi guru yang berada di
sumber daya yang ada,
ujung paling depan pendidikan.
dengan
ide-ide
dan
7) Menyediakan waktu yang cukup,
Program pengembangan keprofesian
dukungan dan sumber daya bagi
berkelanjutan (PKB) diarahkan untuk dapat
guru agar mampu menguasai isi
memperkecil jarak antara pengetahuan,
materi layanan BK dan pedagogi
keterampilan,
kompetensi
serta
kepribadian
yang
sosial,
dimiliki
dan guru
BK/Konselor sekarang dengan apa yang
mengintegrasikan
dalam
praktik-praktik layanan sehari-hari, 8) Didesain
oleh
perwakilan
dari
yang
akan
menjadi tuntutan ke depan berkaitan
mereka-mereka
denganprofesinya itu.
berpartisipasi dalam kegiatan PKB
Karena mendukung
itu,
agar
kebutuhan
meningkatkan
PKB
dapat
individu
bekerja sama dengan para ahli
dan
praktik-praktik
dalam bidangnya, 9) Mencakup
keprofesianalan, kegiatan PKB harus:
kegiatan,
1) Menjamin kedalaman pengetahuan
kegiatan
berbagai
bentuk
termasuk yang
beberapa
mungkinbelum
terkait dengan materi layanan BK
terpikirkan
yang diampu,
dengan kondisi dan kebutuhan saat
2) Menyajikan landasan yang kuat tentang
pendekatan
3) Menyediakan
Pengembangan berkelanjutan
pengetahuan
yang
sesuai
itu.
layanan
(pedagogik),
sebelumnya
melalui
keprofesian
(PKB)
berbagai
dapat
cara,
dilakukan
salah
satunya
lebih umum tentang proses layanan
melalui kegiatan MGBK. Setelah diketahui
dansekolah sebagai institusi selain
berbagai
pengetahuan terkait dengan materi
dalamkompetensi
layanan
profesional,
yang
diampu
dan
pendekatan layanan (pedagogik),
masalah
guru pedagogik
kegiatan
MGBK
terutama dan dapat
direncanakan untuk memecahkan masalah 174
tersebut. Kegiatan MGBK yang berhasil
Apabila profil kinerja guru-guru
akan mendukung pengembangan profesi
berdasarkan hasil Penilaian Kinerja Gurus
guru BK/Konselor secara berkelanjutan.
ekurang-kurangnya
berkinerja
‘baik’,
Sekolah
menyusun
sistem
Karena bahwa
itu,
setiap
untuk
meyakinkan
guruadalah
seorang
perlu
penghargaan
untuk
memberikan
profesional di bidangnya dan sebagai
penghargaan bagi guru yang berprestasi.
penghargaan
kerjanya,
Dengan sistem ini diharapkan akan muncul
Penilaian Kinerja Gurudan PKB harus
motivasi dan etos kerja dari kalangan guru-
dilakukan terhadap guru di semua satuan
guru.
pendidikan formal yang diselenggarakan
dikembangkan harus bersifat adil dan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan
terbuka.Sistem penghargaan ini diperlukan
masyarakat. Guru yang dimaksud tidak
untuk mendorong karier guru, mulailah
terbatas pada guru yang bekerja di satuan
dengan
pendidikan
kewenangan
merumuskan visi, misi, tujuan, sasaran, dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
penyusunan program kerja sekolah baik
tetapi juga mencakup guru yang bekerja di
rencana untuk jangka pendek, menengah
satuan
dan panjang, yang dituangkan berupa
atas
di
prestasi
bawah
pendidikan
di
lingkungan
Kementerian Agama.
inimerupakan
pedoman
untuk
penghargaan
keterlibatan
Rencana
Bagi guru, Penilaian Kinerja Guru (PKG)
Sistem
Kerja
yang
mereka
Sekolah
dalam
(RKS)
dan
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
beserta
mengetahui unsur-unsur kinerja yangdinilai
berdasarkan
dan merupakan sarana pemberdayaan guru
kemampuan sekolah.
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
program-programnya
skala
prioritas
sesuai
Selanjutnya, setelah penyusunan dan
individu guru dalam rangka memperbaiki
pelaksanaan
kualitas
Sekolah (RKS/RKAS), berdayakan secara
kinerjanya.Penilaian
Gurudilakukan
terhadap
Kinerja
kompetensi
utuh
Rencana
guru-guru
dalam
program,
pembimbingan, atau tugas tambahan yang
pembelajaran, sebagai tugas utamanya
relevan dengan fungsi sekolah.Pengakuan
sebagai
terhadap profesi guru didasarkan pada
rotasi jabatan untuk menduduki jabatan
kinerja guru,karena itu hasil PKG dan PKB
sesuai beban kerjanyauntuk duduk dalam
dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil
struktur organisasi sekolah, mulai dari
kinerja
jabatan kepanitiaan, piket, wali kelas, ketua
sebagai
input
dalam
penyusunan program pemberdayaan guru.
pendidik
dan
pelaksanaan
guruBK/Konselor sesuai dengan tugas
guru
proses
Pengembangan
penilaian
profesional.Kemudian
program, koordinator, kepala unit, pembina 175
ekskul, wakil kepala sekolah, sampai
Guru-guru
terlibat
penyusunan
dan
usulan kepada pemerintah untuk mengikuti
berperan
seleksi kepala sekolah atau pengawas
sekolah, bukan hanya wakil kepala sekolah
sekolah.
yang membidangi suatu bidang saja yang
Implementasi pemberdayaan kinerja
dalam
mesti
program
dilibatkan seperti misalnya wakil kepala
guru harus dilakukan secara menyeluruh
sekolah
bukan ‘setengah hati’.Guru-guru mesti
mengetahui
berperan juga dalampenyediaan keuangan,
sekolah.Pengelolaan
sarana dan prasarana pembelajaran dan
didominasi oleh kepala sekolah dan wakil
kegiatan
dalam
kepala sekolah saja,sementara guru-guru
masalah ini seringkali guru-guru tidak
yang tidak duduk dalam struktur organisasi
dilibatkan, padahal masalah keuangan ini
sekolah hanya menjalankan tugas rutinitas
sangat sensitif.
sekedar mengajar dan tidak berperan aktif
sekolah.Akuntabilitas
Dengan Implementasi (effective
demikian, konsep
pembahasan
Sekolah
school)dalam
bidang
kurikulum program
yang kerja
sekolah
tidak
dalam pengelolaan sekolah.
Efektif
Fungsi-fungsi
yang
meningkatkan
didesentralisasikan dalam konsep sekolah
kualitas pendidikan di sekolah melalui
efektif (effective school) yaitu: sekolah
pemberdayaan kinerja guru akan berkenaan
harus
dengan peran guru dalam:
program sekolah dengan melibatkan peran
1) Penyusunan
dan
melakukan
analisis
kebutuhan
pelaksanaan
serta guru. Misalnya pada pemilihan dan
Rencana Pengembangan Sekolah
menentukan struktur organisasi sekolah
(RKS/ RKAS),
untuk mengisi jabatan tertentu.Penyusunan
2) Pelaksanaan program, proses dan penilaian
pembelajaran/
pembimbingan
struktur organisasi sekolah disusun bukan berdasarkan
kebijakan
kepala
sekolah
semata, tetapi melibatkan unsur guru-guru.
3) Penyediaan
keuangan
Dalam
konsep
sekolah
efektif
pembelajaran/ pembimbingan dan
(effective school), pengelolaan keuangan
beban kerja guru
sekolah juga perlu melibatkan guru.Kepala
4) Penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran/pembimbingan, serta 5) Kegiatan ekstrakurikuler nonakademik).
kesiswaan (akademik
sekolah diharapkan dapat lebih terbuka dalam
hal
keuangan
sekolah
dengan
dan
memberdayakan guru dalam pengelolaan
dan
keuangan sekolah.Tranparansi keuangan perlu
dilakukan
kecurigaan
guru
untuk
menghindari
kepada
kepala 176
sekolah.Pengelolaan
keuangan
sekolah
mutasi siswa, seleksi siswa berprestasi,
bukan hanya kepala sekolah dan bendahara
sampai
sekolah saja, tetapi juga perlu keterlibatan
melanjutkan pendidikan atau akan terjun ke
guru
dunia kerja dan dunia usaha.
terutama
untuk
transparansi
penggunaan keuangan sekolah. Begitu pula guru-guru
perlu
diikutsertakan
dalam
seleksi
siswa
yang
akan
Hal-hal tersebut di atas sesuai dengan prisip sekolah efektif (effective school)
yang
tujuan
sharing” (berbagi kebijakan) pengambilan
sebagai
keputusan secara partisipatif dalam arti
lebih
yang sebenarnya yaitu bahwa pengelolaan
mengetahui sarana dan prasarana yang
pendidikan sepatutnya berlandaskan pada
mendukung proses pembelajaran.
keinginan saling mengisi, saling membantu
mendukung
pembelajaran. pelaksana
tercapainya Guru-guru
kegiatan
Peran kesiswaan
guru
belajar
dalam
dan
pengelolaan
ketenagaan
perlu
yang
berpijak
“Power
pengadaan sarana dan prasarana sekolah
pada
dan menerima serta berbagi kekuasaan dengan fungsi dan peran masing-masing.
diberdayakan dalam konsep sekolah efektif
Melalui
kajian
ini,
diharapkan
(effective school) ini. Guru-guru dalam hal
peran guru dalam pengelolaan sekolah
kesiswaan
terus
telah
pemberdayaan
terlibat
guru
dalam
aktif, program
ditingkatkan
implementasi
dalam
konsep
koridor
sekolah
efektif
kesiswaan agar dapat terus dipertahankan
(effective school), Kepala sekolah harus
dan
lebih
ditingkatkan,
namun
dalam
hal
demokratis
dalam
mengelola
ketenagaan perlu pertimbangan guru dalam
pendidikan di sekolah, dengan memberi
pengangkatan ketenagaan pendidik dan
kesempatan
kependidikan,
menyampaikan
sehingga
guru
dapat
kepada
guru
pendapat
dalam
diangkat dan tugasnya tidak menjadi
berpartisipasi dalam menentukan kebijakan
saingan
jam
sekolah, serta penyusunan dan pelaksanaan
efektif
program sekolah. Guru-guru harus dapat
mengajar.Dalam
pemenuhan konsepsekolah
(effective school), untuk
berperan
pemberdayaan aktif
guru
dalamkegiatan
diberdayakan
keputusan
ide-ide
mengetahui tenaga kependidikan yang akan
dalam
pengambilan
atau
untuk
dalam
dan
meningkatkan
pencapaian program sekolah.Peran guru
kesiswaan dan ekstrakurikuler (akademik
dalam
perencanaan
dan nonakademik), karena guru-gurulah
program
orang yang paling dekat dan memahani
sehingga guru mengetahui program sekolah
peserta didiknya. Sejak keterlibatan dalam
yang dilaksanakan dan ide-ide guru dalam
penerimaan peserta didik baru, seleksi
pengembangan sekolah dapat terakomodir.
sekolah
dan perlu
pelaksanaan ditingkatkan,
177
Guru-guru
yang
dalam
berlangsung secara terus menerus dan
penyusunan progran sekolah akan turut
melibatkan semua pihak yang bertanggung
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
jawab dalam penyelenggaraan pendidikan
program. Pembentukan struktur sekolah
persekolahan.
melibatkan
dilibatkan
seluruh
personil
sekolah,
Salah
satunya
adalah
Guru
sehingga guru-guru mengetahui apa yang
BK/Konselor,
harus dilakukan dan bertanggung jawab
memberdayakannya terlebih dahulu setiap
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
guru BK/Konselor harus dinilai kinerjanya
Upaya
kepala
sehingga
sekolah
dalam
terkait
diharapkan
dapat
sosial, kepribadian, dan profesionalnya.
berkelanjutan dan berlangsung kontinyu
Hasil penilaian kinerja guru yang baik
sehingga berpengaruh positif bagi guru
dalam aspek-aspek kompetensi tersebut
dalam
pembelajaran/
dapat menjadi rujukan bagi pemberdayaan
pembimbingan yang efektif dan efisien
guruBK/ Konselor di sekolah, karena guru
sehingga output (lulusan) yang dihasilkan
BK/ Konselor yang berdaya akan mampu
dapat
meningkatkan
pemberdayaan
guru
mengembangkan
bermutu.
dilakukan
Pemberdayaan
dengan
keikutsertaan
terus
guru
dapat
mengaktifkan
kompetensi
pedagogik,
kinerjanya
sehingga
menghasilkan mutu pendidikan yang lebih
MGBK,
baik yang ditandai prestasi peserta didik
melakukan supervisi akademik, penilaian
yang terus meningkat dengan perolehan
kinerja
nilai maksimal dan persentase kelulusan
guru
dalam
dengan
untuk
dan
pengembangan
keprofesian berkelanjutan akan memberi kesempatan guru untuk meningkatakan kompetensinya.
Penilaian
Guru
adalah
dilaksanakan
setiap
tahun
terkait
keseluruhan
kompetensi yang dimiliki
guru di dalam pelaksanaan tugas utamanya,
1. Simpulan sekolah
efektif(effective
untuk guru BK/
school)ini tidak ada yang satu resep yang
merencanakan,
sama
mengevaluasi,
untuk
Kinerja
merupakan suatu proses penilaian yang
C. Simpulan dan Saran
Konsep
siswa.
diberlakukan
ke
semua
Konselor mencakup melaksanakan, melaporkan
dan
sekolah. Tetapi satu hal yang perlu
melaksanakan tindak lanjut, serta tingkat
diperhatikan bahwa konsep sekolah efektif
kualitas
bukanlah merupakan proses sekali jadi dan
tambahan yang relevan dengan fungsi
bagus hasilnya (one-shot and quick-fix).
sekolah. Selain hal tersebut, Penilaian
Akan
Kinerja Guru digunakan untuk memotivasi
tetapi
merupakan
proses
yang
kinerja
guru
dengan
tugas
178
guru dalam meningkatkan kemampuan profesionalisme
dan
kompetensinya
sebagai pendidik profesional. Hasil
Penilaian
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
agar
Penilaian
GuruBK/Konselordapat
Kinerja
Guru
selanjutnya digunakan untuk membantu
Kinerja
dilaksanakan
dengan baik, yaitu: 1. Kesiapan GuruBK/Konselor
guru BK/Konselor dalam meningkatkan
Guru BK/Konselorharus mengetahui
pengetahuan dan keterampilannya pada
bahwa
kompetensi
tertentu
mengetahui
melalui
kegiatan
sesuai
keperluan
Pengembangan
kinerjanya
akan
kriteria
dinilai,
penilaian
dan
bagaimana proses penilaian itu akan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Dengan
dilakukan.
demikian, guru BK/Konselor diharapkan
memahami bahwa setiap aspek dari
akan mampu berkontribusi secara optimal
proses penilaian tersebut harus jelas,
dalam
adil,
upaya
peningkatan
kualitas
pembimbingan dan sekaligus membantu guru
dalam
pengembangan
karirnya
sebagai seorang pendidik profesional.
Guru
BK/Konselorharus
transparan
dan
dapat
dipertanggungjawabkan. 2. Kesiapan
Penilai
(Kepala
Sekolah/Guru Senior Bidang BK)
Penilaian Kinerja Guru merupakan
Setiap penilai harus mengetahui aspek-
bagian dari proses untuk meyakinkan
aspek Kinerja guru BK/ Konseloryang
semua
guru
perlu diperhatikan untuk dinilai agar
BK/Konselor adalah seorang profesional
dapat melaksanakan penilaian secara
yang sangat memperhatikanpeserta didik
objektif, adil, jelas, transparan, dan
untuk memperoleh kesempatan terbaik agar
dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini
dapat berkembang sesuai kapasitas dan
sangat penting agar siapapun atau pihak
potensi
mana
pihak
bahwa
masing-masing.
setiap
Pelaksanaan
pun
yang
dengan
Penilaian Kinerja Guru yang terintegrasi
pelaksanaan
dengan
Keprofesian
tetapi tidak mengamati secara langsung
menciptakan
proses penilaian kinerja gurunya, dapat
Pengembangan
Berkelanjutan
(PKB)akan
PK
terkait
guru BK/Konseloryang profesional dan
menerima
mampu membangkitkan minat peserta
dikeluarkan
didik untuk menguasai ilmu pengetahuan
Sekolah/Guru Senior).
dan teknologi, serta memiliki integritas kepribadian
yang
tangguh
berkompetisi di era global.
untuk
3. Kesiapan
hasil
GuruBK/Konselor,
penilaian
oleh
Pendamping
yang
penilai(Kepala
Guru
yang
Dinilai (Pengawas Sekolah Bidang BK) Pembinaan dan pendampingan dari Pengawas Sekolah(bidang BK) harus 179
dibarengi
dengan
kemampuan
pendidikan
yang
bersifat
legalistik
pengawas sekolah tersebut memberikan
(Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
supervisi akademik bimbingan dan
Keputusan Menteri, Peraturan Daerah,
konseling dan menjadi konsultan bagi
dsb.).Ketentuan yang ada sekarang perlu
guruBK/Konselor di sekolah.Dimana
disesuaikan
supervisi dan konsultasi diharapkan
menempatkan sekolah sebagai subordinasi
langsung terjun ke sekolah dan melihat
birokrasi semata dan kedudukan sekolah
kendala yang ada di sekolah serta
bersifat marginal menjadi sekolah bersifat
mencari solusinya.
otonom dan mendudukannya sebagai unit
Dengan
demikian
kebiasaan
utama.
dari
yang
Konsekuensi
dari
semula
perubahan
(routines) berperilaku unsur-unsur sekolah
“aturan main” ini peran sekolah yang
perlu disesuaikan karena implementasi
selama ini bisa diatur (mengikuti apa yang
konsep
(effective
diputuskan
oleh
pemberdayaan
disesuaikan
menjadi
sekolah
school)yang warga
efektif
menuntut
sekolah
(termasuk
Guru
birokrasi)
perlu
sekolah
yang
bermotivasi-diri tinggi (self-motivator).
BK/Konselor) menjadi lebih berkarakter,
Kedua, perlu hubungan antar unsur-
dengan kebiasaan-kebiasaan berperilaku
unsur
yang mandiri, kreatif proaktif, sinergis,
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/
koordinatif,
Kota,Dinas Pendidikan Provinsi, dan/atau
integratif,
sinkronitis,
kooperatif, luwes, dan profesional.
dengan
sekolah,
Kementerian
antar
sekolah
Pendidikan
dan
Kebudayaan perlu disesuaikan. Karena itu
2. Saran-saran Berdasarkan simpulan maka
dalam
paling
tidak
implementasisekolah school)memerlukan
di atas,
struktur organisasi perangkat pendidikan
proses
yang ada saat ini perlu ditata kembali dan
efektif(effective guru-guru
yang
kemudian unsur/pihak
dianalisis
hubungan
antar
untuk
menentukan
sifat
berkualitas yang kompetensinya dapat
hubungan
diberdayakan secara optimal oleh sekolah,
fasilitasif). Dengan berlakunya sistem
untuk itu agar pemberdayaan guru ini
desentralisasi pemerintah sekarang ini,
berhasil sebagai kontribusi hasil penilaian
tugas pemerintah daerah kabupaten/kota
kinerja
konsep
atau provinsi yang sekarang menjadi
school)perlu
‘pusat kekuasaan' sekolah-sekolah yang
sekolah
guru
tersebut,
maka
efektif(effective
difasilitasi oleh:
ketentuan-ketentuan
koordinatif dan
dilaksanakan melalui Dinas Pendidikan
Pertama, perlu perubahan peraturan dan
(komando,
bidang
(dan Kebudayaan), maka pelaksanaan implementasi sekolah efektif (effective 180
school
)perlu
pengawasan
Dinas
sekolah efektif (effective school) dengan
Pendidikan agar kualitas pendidikan di
atribut otonominya kemudian terjadi dalih
sekolah sesuai dengan maksud dan tujuan
penggalangan dana masyarakat atau orang
sekolah
tua
efektif
(effective
school)
peserta
melalui
didik
‘paksaan’
tersebut.Sikap arogansi yang sekarang
(kadang-kadang secara psikologis). Untuk
banyak
itu dalam pembentukan Komite Sekolah
disinyalir
kalangan
terjadi
“Pemda”
diberbagai
hendaknya
segera
dilakukan secara musyawarah sekaligus
diganti menjadi sikap kolaboratif sehingga
sosialisasi konsep sekolah efektif (effective
dapat mengurangi potensi kekisruhan
school)
masa transisi implementasinya.Lebih dari
Karena Komite Sekolah mempunyai peran
itu, sikap ‘letting go’ dari birokrasi pemda
menggali,
harus
kepada
seluruh
Stakeholders.
mengelola,
serta
berbagai
sumber,
benar-benar
diwujudkan
dalam
mengoptimalkan
bentuk
pemberian
wewenang
nyata
terutama
meningkatkan
kepada
sekolah
hal-hal
yang
masyarakat
(local stakeholders) untuk
akal
sehat,
seharusnnya
atas
dan
memang
secara
menjadi
sekolah.Birokrasi
peningkatan kinerja sekolah.
wewenang
pemerintahan
tidak
partisipasi
Keempat, dengan diterapkan konsep sekolah efektif (effective school) ini maka
perlu takut kehilangan kekuasaan.Sikap-
perlu
sikap birokrasi pemerintahan seperti ini
MKKS
dan komitmen bersama dengan pihak
Sekolah)
sekolah adalah kunci utama keberhasilan
(Musyawarah
Guru
Mata
konsep sekolah efektif (effective school).
Musyawarah
Guru
Bimbingan
Ketiga,
dalam
kaitan
untuk
mengadakan
(Musyawarah serta
revitalisasi
Kerja
Kepala
MGMP/
MGBK Pelajaran/ dan
peningkatan
Konseling). Revitalisasi MKKS menjadi
partisipasi masyarakat melalui Komite
sangat diperlukan dalam mewujudkan
Sekolah,
harapan yang diinginkan yaitu sekolah
makaperlu
demokratisasi keputusan,
mengedepankan
dalam
termasuk
pengambilan
school).
Hal
ini
dikarenakan semakin besarnya tugas dan
keputusan yang menyangkut kepentingan
tanggung jawab kepala sekolah sebagai
masyarakat.Bukan tidak mungkin terjadi
konsekuensi
bahwa
mispersepsi
melakukan
kebebasan
seluas-luasnya
perubahan menuju konsep sekolah efektif
mengelola
(effective school) diperlukan dana besar
menguntungkan bagi peserta didik dan
yang harus disediakan sendiri oleh sekolah.
sekaligus
Karena
pendidikan. Dengan diaktifkanya MKKS
mispersepsi
untuk
hal
(effective
ini
bahwa
dalam
efektif
berlanjut,
konsep
berbagai
upaya
sekolah
perubahan
peningkatan
diberi untuk yang
mutu
181
diharapkan dapat menciptakan manajemen
sedangkan untuk berhasilnya implementasi
kepemimpinan
yang
konsep sekolah efektif (effective school)
diharapkan, disesuaikan dengan kondisi
diperlukan pendanaan yang relatif besar.
dan situasi.Salah satu tujuan MKKS yang
Untuk itu perlu pemberian blok grant dari
paling
pemerintah
(melalui
dana
Bantuan
kinerja kepala sekolah sebagai ujung
Operasional
Sekolah
atau
Bantuan
tombak terjadinya perubahan di sekolah
Tunjangan Daerah) sesuai dengan need
(school reform).
assessment, prioritas, perencanaan dan
kepala
penting
adalah
sekolah
meningkatkan
Demikian pula dengan revitalisasi
keputusan
yang
dikembangkan
sasaran/program kerja MGMP/MGBK,
sekolahbersama
dengan berubahnya paradigma proses
mendorong terciptanya suasana kondusif
pembelajaran
bagi
dari
teaching
menjadi
masyarakat
oleh
terselenggaranya
konsep
sekolah
learning, maka sebagi konsekuensinya
efektif
diperlukan
proses
disamping adanya bantuan imbal swadaya
pembelajaran/ pembimbingan. Perubahan
(sharing cost), Pengertian dana swadaya
tersebut meliputi perubahan dari persiapan
disini tidak harus dalam bentuk uang,
pembelajaran/
pada
melainkan bisa dalam bentuk barang atau
MGMP/MGBK
jasa yang disediakan oleh warga sekolah
perubahan
pelaksanaan
layanan evaluasi.
sampai
disarankan melakukan reorientasi terhadap penyelenggaraan,
baik
dari
(effective
dapat
school)
tersebut,
atau masyarakat.
tujuan,
jadwalpertemuan dan materi pertemuan.
DAFTAR RUJUKAN
Salah satu tujuan MGMP/MGBK adalah
Depdiknas, (1999). Panduan Manajemen
untuk meningkatkan profesionalisme guru
Sekolah,
mata pelajaran dan guru BK/Konselor
Pendidikan
dalam melaksanakan pembelajaran yang
Depdiknas.
bermutu dan layanan konseling sesuai
Depdiknas,
Jakarta:
Direktorat
Menengah
(2001).
Umum
Manajemen
kebutuhan peserta didik. Sesuai dengan
Peningkatan
tuntutan dinamika zaman, seyogyannya
Sekolah, Edisi 3, Jakarta: Direktorat
penyelenggaraan
MGMP/
Pendidikan
MGBK dibiayai dengan dana mandiri dari
Depdiknas.
sekolah
yang
pertemuan
dianggarkan
melalui
RKS/RKAS masing-masing sekolah. Kelima, dengan anggaran yang kurang
memadai
di
sekolah-sekolah,
Depdiknas,
Mutu
Menengah
(2002).
School
Umum
Penyelenggaraan
Reform
Manajemen Berbasis
Berbasis
dalam
Peningkatan
Sekolah
Konteks Mutu
(MPMBS) di 182
SMU,
Jakarta:
Pendidikan
Direktorat
Menengah
Umum
Depdiknas. Depdiknas,
Sekolah,
Jakarta:
Kemdikbud. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
(2007).Peraturan
Menteri
Aparatur Negara dan Reformasi
Pendidikan Nasional Nomor 16
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
Tahun
tentang Jabatan Fungsional Guru
2007
tentang
Standar
Kualifikasi
Akademik
Kompetensi
Guru,
dan Jakarta:
Depdiknas Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun
2008
tentang
Kualifikasi
Standar
Akademik
Kompetensi
Konselor,
Penyelenggaraan Pendidikan Mulyasa, E,(2009). Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Rosda Karya.
Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi,
tentang Mutu
Sistem
Pendidikan,
Jakarta: Depdiknas.
Indonesia Saprudin, Ujang; (2002), Implementasi Manajemen
Berbasis
(2004),
Manajemen
Sekolah.
Bandung:
(MBS)Di SMU Negeri 1 Samarang
Dinas Pendidikan Kab. Garut. Suryosubroto,B.;
(2004),
Manajemen
Pendidikan di Sekolah, Jakarta: PT.
Kaur, A. and Hashim, R.A.,(n.y.), Effects of Teacher Autonomy Support on
Rineka Cipta. Tim Broad Based Education (BBE),(2001).
Thai Student’s Motivation. A Self
Konsep
Determination Theory Perspective,
Hidup
Malaysia: College of Arts and
Jakarta: Depdiknas.
University
Arts
and
Sciences, University Utara Malays Utara Malaysia. Kemdikbud,(2017).Peraturan Pendidikan
Sekolah
Kabupaten Garut, Makalah, Garut:
Pustaka
Sciences,
dan
Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana
2009
Berbasis
Pengelolaan
Jakarta:
Pendidikan Nasional Nomor 63
Nanang;
tentang
Nurkholis; (2003), Manajemen Berbasis
Depdiknas; (2009), Peraturan Menteri
Penjaminan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
dan
Depdiknas
Tahun
dan Angka Kreditnya.
2010
Depdiknas,(2008).Peraturan
Fattah,
Komite
dan
Pendidikan (Life
Skill
Kecakapan Education),
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Undang-UndangRI Nomor 23 Tahun 2014
Menteri
tentang Pemerintahan Daerah
Kebudayaan
Nomor 75 Tahun 2017 tentang 183
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional. Williams, G and Deci, E.L. (2004).The Importance
of
Supporting
Autonomy in Medical Education. American College of Physicians.
184