Makalah Seminar Kerja Praktek
KONFIGURASI UPS-APC MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK APC POWERCHUTE BUSINESS EDITION BASIC PADA KOMPUTER SERVER PUSKOM UNIVERSITAS DIPONEGORO Siswo Nugroho1, Adian Fatchur Rochim, ST. MT2 1
Mahasiswa dan 2Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang Abstrak Saat ini teknologi informasi terutama internet maju dengan sangat pesat, dimana internet tersebut sebenarnya adalah komputer yang terhubung satu sama lain. Karena itulah penulis mengambil kerja praktek tentang Konfigurasi UPS-APC Menggunakan Perangkat Lunak Apc Powerchute Business Edition Basic dimana alat inilah yang menjadi komponen yang sangat penting untuk menyediakan daya listrik komputer server ketika terjadi gangguan kelistrikan, dalam suatu Instansi besar seperti PUSKOM UNIVERSITAS DIPONGEORO SEMARANG. Dengan Adanya kerja praktek ini dihasilkan analisa tentang pentingnya penggunaan UPS . Sehingga, diharapkan seluruh mahasiswa elektro universitas diponegoro terutama sub jurusan informatika dan komputer dapat memahami juga tentang penggunaan UPS dalam ketersediaan dan keamanan kelistrikan ketika terjadi gangguan ketenagaan komputer server.
I.
berkualitaslah maka tercipta manusia yang mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, maka salah satu caranya adalah dengan meningkatkan skill. Dan untuk menghasilkan manusia yang mempunyai skill, khususnya di kalangan mahasiswa maka perlu dilakukan kerja praktek pada suatu instansi atau perusahaan.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan perubahan besar pada hampir semua aspek kehidupan. Bisnis, gaya hidup, dan berbagai macam bidang kehidupan lainnya telah dipengaruhi oleh teknologi. Teknologi yang semula tidak begitu penting telah menjadi salah satu bagian yang tidak dapat terpisahkan dari sebuah sistem. Fleksibilitas dan juga kemudahan yang diberikan teknologi dapat membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dan juga efektif. Hal itu karena teknologi bisa mengintegrasikan berbagai bidang menjadi sebuah kesatuan.
Harapan menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan dapat siap bersaing di dunia kerja, Universitas Diponegoro mewajibkan mahasiswa-mahasiswanya khususnya pada Fakultas Teknik untuk melakukan kerja praktek sehingga ilmu yang didapat oleh mahasiswa tidakhanyasebatasteori, tetapijugaterimplementasipadaduniakerja. Dengan adanya kerja praktek ini mahasiswa
Oleh sebab itu, pengembangan sumber daya manusia juga harus ditingkatkan, karena dengan sumber daya manusia yang 1
dihadapkan pada permasalahan nyata yang akan dihadapi pada dunia kerja nantinya sehingga mahasiswa dapat lebih memahami konsep konsep non – akademis dan non – teknis dalam dunia kerja.
secara teori menjadi sesuatu yang bisa dipraktekkan di lapangan. 5. Pemahaman mahasiswa tentang disiplin ilmu yang dipelajari di perkuliahan dapat menjadi aplikasi yang diterapkan di lapangan. 6. Mengukur kemampuan penalaran dalam memahami, menyelesaikan permasalahan secara analisis sesuai dengan bidang yang telah ditentukan di lapangan. 7. Memenuhi persyaratan akademis dalam menempuh pendidikan S1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Server dan tempat penyimpanan (Database) online membutuhkan Catu Daya Tak Terputus (Uninterruptible Power Supply / UPS) untuk menjamin ketersediaan listrik bila terjadi gangguan listrik, dan UPS sendiri menyediakan Daya yang di sesuaikan dengan kerja Server dan tempat penyimpanan (Database) agar peralatan tetap terus terhubung hingga pasokan listrik normal kembali. Keperluan Catu Daya tak Terputus ini juga di butuhkan pada instansi seperti PUSKOM UNDIP untuk menjamin kinerja dari Server agar tidak terputus dari jaringan, dan UPS juga perlu di control melalui jaringan agar suplai kelistrikan menjamin ketersediaan kebutuhan untuk server itu sendiri.
1.3. Pembatasan Masalah Adapun pembatasan masalah laporan ini yaitu sebagai berikut:
dalam
1. Hanya tentang perangkat lunak PowerChute sebagai monitoring UPS APC. 2. Penggunaan tentang pemakaian perangkat lunak Power Chute untukUPS APC. 3. Perlindungan terhadap kehilangan daya ketika terjadi gangguan dan pemadaman listrik.
1.2. Tujuan Terdapat beberapa tujuan dari kerja praktek dan tujuan pembuatan laporan yang ingin diperoleh pada kesempatan ini adalah:
1. Mengetahui prinsip kerja dari UPS APC untuk kebutuhan beban daya dari Server. 2. Memahami penggunaan serta pengaturan dengan menggunakan perangkat lunak Power Chute pada UPS APC agar ketika terjadi gangguan listrik server tidak cepat mati. 3. Mengetahui tinjauan umum penggunaan topologi pada sebuah rangkaian dengan menggunakan perangkat lunak Power Chute UPS untuk mem-backup cadangan listrik pada Server. 4. Mahasiswa dapat mendapatkan ilmu yang baru baik secara teori mau pun praktek karena mahasiswa hanya berbekal kemampuan dasar yang dipelajari pada perkuliahan. Dengan kerja praktek mahasiswa bisa menerapkan apa yang diketahui
II. DASAR TEORI 2.1. Prinsip UPS
APC Uninterruptible Power Supply (UPS) atau Catu Daya Tak Terputus APC, dirancang untuk mencegah agar tidak terjadi pemadaman, pengurangan daya, penurunan daya dan sentakan daya pada peralatan elektronik . Catu daya tak terputus (UPS) menyaring fluktuasi kecil pada saluran peralatan dan mengisolasi perlengkapan elektronik dari gangguan besar dengan memutuskan hubungan dari saluran peralatan secara internal. UPS menyediakan daya secara terus-menerus dari baterai internalnya, sampai daya pada peralatan yang digunakan kembali ke tingkat aman atau sampai baterainya kosong sama sekali. 2
Menghidupkan UPS APC dapat di lakukan dengan cara menekan tombol
Gambar2.1 Panel
yang terdapat pada panel. Ketika melakukan operasi pertama, kapasitas baterai internal mengisi dengan keadaan normal hingga 90% dalam beberapa jam, saat melakukan pengisian awal baterai internal tidak dapat mengisi secara penuh. Agar hasil maksimal serta memantau UPS dapat juga memasang aplikasi PowerChute Smart-UPS. 2.2.2. Menghubungkan UPS ke Jaringan
pada sebuah UPS APC
2.2. Pemasangan Perangkat Lunak
Pengoperasian UPS, dapat juga melalui jaringan di sediakan dua port yaitu port serial dan port USB.
2.2.1.Menghubungkan Perlengkapan dan Daya atau Listrik ke UPS UPS yang baik di lengkapi dengan sekrup penekanan lonjakan tegangan peralihan atau transient voltage surge suppression (TVSS) yang terletak pada panel belakang untuk menghubungkan kabel bumi piranti penekan lonjakan seperti pada telepon dan pelindung saluran jaringan, tetapi sebelum menghubungkan kabel pembumian, pastikan bahwa UPS tidak terhubung pada baterai atau alat yang terhubung dengan jaringan listrik. Setelah itu hubungkan perlengkapan ke UPS, dan tambahkan aksesoris tambahan ke SmartSlot untuk memudahkan dalam konfigurasi terhadap jaringan, untuk menyambungkan UPS pada jaringan listrik dapat menggunakan stopkontak dua-kutub, tigakawat yang di bumikan, dan memiliki arde. Hindari dalam menggunakan kabel sambungan karena dapat menimbulkan konsleting bila terjadi lonjakan tegangan, tetapi sebelum menghubungkan jaringan listik ke alat, hubungkan dulu ujung arde ke sekrup TVSS, pada gambar 3.3 akan menunjukkan panel belakang pada sebuah UPS APC dengan menggunakan tegangan 230Vac yang sesuai dengan standar tegangan nasional.
Gambar 2.2 Port komunikasi UPS menggunakan Serial dan USB Model 120/230V, menggunakan port serial hanya dapat dengan kabel yang di sediakan dari paket penjualan UPS APC, tidak dapat menggunakan kabel serial standar, atau dapat juga menggunakan port USB sebagai penghubung antar muka UPS dengan menggunakan aplikasi PowerChute SmartUPS, penggunaan port serial dan USB tidak dapat di lakukan secara bersamaan. 2.2.3. Operasi Pematian Daya Darurat UPS APC terdapat fitur keamanan bila terjadi beban berlebih. Fitur ini di namakan Emergency Power Off(EPO). Emergency Power Off (EPO) adalah sebuah perangkat dimana ketika terjadi lonjakan beban maka secara otomatis UPS akan memutus arus dan tegangan, serta menyediakan tempat untuk melakukan pengosongan energi listrik sehingga peralatan komputer terhindar dari kerusakan. 3
3.1.1 Pemasangan Perangkat Lunak APC PowerChute Pemasangan perangkat lunak perlu mempersiapkan UPS yang akan di gunakan, untuk menjamin kompabilitas perangkat yang di pakai, Aplikasi Windows Agent di gunakan untuk mengontrol perangkat UPS pada server, PowerChute Business Edition terdiri dari tiga komponen individu diidentifikasi dalam ilustrasi di bawah ini:
Gambar 2.3 port EPO dan konektor EPO Port EPO dapat digunakan dengan menghubungkan melalui konektor EPO yang sudah di sediakan, sebelum menggunakan sediakan dua buah kawat, kawat pertama di hubungkan ke konektor +24 dan IN dapat di lihat melalui gambar 3.5, setelah itu pada kabel / kawat +24 dan IN dihubungkan dengan sirkuit limpahan arus atau relai agar EPO ini akan berfungsi sebagai sakelar darurat ketika terjadi lonjakan kelistrikan dan mematikan UPS secara otomatis.
PowerChute Business Edition Agent PowerChute Business Edition Server PowerChute Business Edition Console
2.2.4. Pengoperasian UPS Unit UPS ini terdapat 2 model dengan tampilan yang berbeda, model pertama hanya di operasikan di teganan 120V sedangkan model yang kedua di operasikan pada range tegangan 100-230V.
Gambar 3.1 Ilustrasi konfigurasi pada UPS
Perangkat lunak yang di gunakan untuk mengontrol UPS menggunakan server berbasis operasi sistem Microsoft Windows Server, dapat juga menggunakan sistem operasi server Linux dan Solaris, berikut ini adalah langka-langkah dalam melakukan instalasi: -
Gambar 2.4 Perbedaan model tampilan UPS antara 120V dengan 100/230V
III. KONFIGURASI UPS DENGAN PERANGKAT LUNAK APC POWERCHUTE
3.1 Konfigurasi Perangkat UPS dengan Perankat lunak 4
Masuk sebagai administrator di Microsoft Windows Server, setelah itu masukkan CD perangkat lunak, karena pengaturan pada Microsoft Windows Server, maka untuk pemasangan perangkat lunak lansung berjalan secara otomatis.
-
Tahap ini diwajibkan memasang 3 aplikasi perangkat lunak yaitu : o PowerChute Bussiness Editon Windows Agent o PowerChute Bussiness Editon Windows Server o PowerChute Bussiness Editon Windows Console
Gambar 3.2 Tampilan awal pemasangan perangkat lunak
-
Selanjutnya “klik” Install Product, tahap ini akan menampilkan 2 pilihan menggunakan perangkat lunak, yaitu penggunaan PowerChute Bussiness.
Gambar 3.5 Tampilan pemasangan aplikasi pendukung
-
Gambar 3.3
Tahap selanjutnya pasang terlebih dahulu aplikasi pendukung PowerChute Bussiness Editon Windows Agent.
Tampilan pilihan
penggunaan perangkat lunak
-
Editon Deluxe dan PowerChute Bussiness Editon Basic, Selanjutnya “klik” Install Basic Version. Gambar 3.6 Tampilan pemasangan aplikasi tambahan PowerChute Bussiness Editon Windows Agent.
-
Gambar 3.4 Tampilan pilihan penggunaan perangkat lunak 5
Buat nama pengguna dan kata kunci untuk mengkases aplikasi PowerChute, jangan lupa catat nama pengguna dan kata kunci, jika suatu saat di perlukan untuk server dan konsol.
Gambar 3.9 Tampilan persetujuan lisensi perusahaan pembuat aplikasi PowerChute Business Edition Server
Gambar 3.7
membuat nama
pengguna dan memasukkan kata kunci
-
Lanjutkan dengan pemasangan PowerChute Business Windows Server dengan “klik” install
Gambar 3.10 Tampilan pengisian nama pengguna dan kata kunci pada PowerChute Business Server
3.2
Gambar 3.8
Konfigurasi UPS menggunakan server berbasis sistem operasi Windows Server, dilakukan setelah tahap pemasangan aplikasi PowerChute Business Agent dan Server selesai, khusus aplikasi PowerChute Business Console di pasang saat melakukan konfigurasi perangkat UPS dengan server.
Tampilan awal
memasang PowerChute Business Windows Server
-
Konfigurasi UPS menggunakan aplikasi PowerChute
Di lanjutkan dengan menyetujui lisensi penggunaan software, serta memasukkan nama pengguna dan kata kunci yang sama pada saat pemasangan aplikasi PowerChute Business Windows Agent jangan lupa “klik” next setelah melakukan pengisian di kolom.
3.2.1 Membuat profil konfigurasi Profil konfigurasi digunakan untuk penyesuaian pemberitahuan kepada pesan elektronik, melakukan penyimpanan kegiatan penggunaan perangkat, dan memberi informasi pesan. Berikut ini langkah-langkah dalam membuat profil konfigurasi: -
6
Tahap awal saat melakukan pembuatan profil konfigurasi. “klik” tombol next
Gambar 3.13 mengkonfigurasi menggunakan ip lokal
- Melakukan strategi perlindungan tenaga dengan memilih Keep computer on as long as possible, sebagai proteksi ketika UPS terjadi masalah, akan mematikan dirinya sendiri dan melakukan start awal ketika baterai telah terisi 15% dari pengisian penuh.
Gambar 3.11 Tahap awal membuat profil konfigurasi
-
Beri tanda, metode konfigurasi pemberitahuan menggunakan penyesuaian pemberitahuan melalui Broadcast messages “klik” Next untuk melanjutkan.
Gambar 3.14 Strategi perlindungan tenaga
-
Melakukan perintah mematikan sistem
Gambar 3.12 Metode konfigurasi menggunakan Broadcast Messages
-
Menggunakan spesifikasi alamat IP sebagai konfigurasi broadcast messages. Isi halaman kosong Specific Address dengan menggunakan IP lokal 127.0.0.1 “klik” next untuk melanjutkan. Gambar 3.15 Perintah mematikan sistem
-
7
Laporan ringkasan konfigurasi
hasil
dari
Gambar 3.17 alat yang berhasil di daftarkan Gambar 3.15 ringkasan konfigurasi yang di
-
tetapkan
Setelah alat yang di pilih berhasil di konfigurasi “klik” tombol close
3.2.2 Daftar Konfigurasi Alat UPS Daftar konfigurasi alat yaitu memilih beberapa alat UPS yang di gunakan, untuk versi PowerChute Business Basic batasan alat yang dapat di gunakan 5 buah, sedangkan pada versi berbayar PowerChute Business Deluxe alat yang dapat di konfigurasikan server sebanyak 25 buah. Langkah-langkah melakukan konfigurasi alat yang tersedia dalam list : -
Gambar 3.18 alat yang berhasil berada pada daftar konfigurasi
-
Pemilihan daftar alat yang akan konfigurasi
Bila ada pesan pemberitahuan registrasi online abaikan dengan “klik” No
Gambar 3.19 pesan registrasi online
3.2.3 Memasang aplikasi PowerChute Business Console Pemasangan aplikasi windows console di lakukan setelah melakukan konfigurasi alat yang di gunakan, aplikasi ini digunakan sebagai consol untuk memantau kestabilan UPS saat di gunakan, seperti pengecekan baterai, melakukan konfigurasi pematian alat secara otomatis bila UPS terjadi kesalahan, lonjakan arus yang terjadi, beban maksimal, dan konfigurasi melalui SNMP. Langkah-
Gambar 3.16 pemilihan daftar konfigurasi alat
-
Alat yang di pilih telah berhasil di masukkan daftar,
8
langkah dalam memasang PowerChute Business Console. -
aplikasi
-
Pemasangan aplikasi PowerChute Business Console, “klik” Install pada tombol
Gambar 3.23 Melaksanakan eksekusi program
Gambar 3.20 Pemasangan aplikasi PowerChute Business Console
-
“Klik” Next selanjutnya
pada
Melaksanakan eksekusi program dengan memberi tanda pada Launch PowerChute Businness Console setelah selesai “klik” Finish.
-
tampilan
Apabila perintah permintaan pesan melakukan pengecekan secara periodik tampil “klik” NO
Gambar 3.24 Tampilan perintah pengiriman pesan secara periodik
-
Gambar 3.21 Tampilan pemasangan aplikasi PowerChute Business Console
-
Memasukkan nama pengguna dan kata sandi yang sudah di isi sebelumnya, dan “klik” Connect untuk melakukan komunikasi dengan APC-UPS.
Persetujuan menerima lisensi dari pembuat perangkat lunak
Gambar 3.25 Masuk aplikasi dengan menggunakan nama pengguna dan kata sandi
Gambar 3.22 Persetujuan menerima lisensi 9
Aplikasi PowerChute Business Editon Basic dengan daftar perangkat yang di gunakan
Gambar 3.28 tampilan Command File Setting
Gambar 3.26 Tampilan Aplikasi PowerChute Business Edition Basic
3.2.4 Konfigurasi Mematikan Alat secara Otomatis Konfigurasi Mematikan Alat secara otomatis di lakukan sebagai tindakan pengamanan terhadap alat APC-UPS dan server apabila alat kehilangan tenaga dari sumber listrik, dan memperpanjang umur hidup masa pakai baterai. Langkah-langkah konfigurasi mematikan: -
Konfigurasi mematikan terjadwal menggunakan menunda dan durasi
Command File setting hanya dapat menggunakan Command prompt sebagai default yang terdapat pada sistem Operasi Windows Server, kemudian eksekusi program
secara waktu Gambar 3.29 eksekusi perintah program
-
Konfigurasi waktu tunda dan durasi setelah eksekusi program berhasil
Gambar 3.27 Konfigurasi jadwal mematikan UPS
-
Gambar 3.30 konfigurasi waktu tunda dan durasi
Gunakan Command File Setting untuk melakukan konfigurasi perintah
-
10
Tampilan informasi waktu terjadwal telah berhasil
Gambar 3.33 penyetelan secara tanggal dan waktu
-
Power failure di gunakan apabila UPS-APC kehilangan pasokan listrik secara tiba tiba, penyetelan dapat di lakukan dengan cara memberi batas waktu dan membuat UPS reboot ketika tenaga baterai telah terisi sekitar 15%
Gambar 3.31 Informasi mematikan waktu terjadwal telah berhasil
-
Membuat jadwal mematikan secara urutan tanggal dan waktu dengan waktu jeda, di gunakan untuk melindungi kinerja dari sebuah UPS-APC dan memperpanjang umur masa pakai baterai.
Gambar 3.34 tampilan penyetelan power failure
-
Tipe konfigurasi untuk mematikan UPS-APC terdapat dua jenis yaitu mematikan secara sementara, dan mematikan untuk berkelanjutan jadi di butuhkan secara manual untuk menghidupkan alat.
Gambar 3.32 tampilan mematikan terjadwal berdasarkan bulan dan waktu
-
Memasukkan jadwal mematikan UPS-APC, dapat dengan meng“klik” Next Shutdown Date/Time dan memlilih berapa lama waktu yang di butuhkan untuk melakukannya kembali, penyetelan di lakukan dengan memilih Occur Once.
Gambar 3.35 Tampilan pilihan tipe mematikan alat
11
melaksanakan kerja praktek ataupun penelitian untuk tugas akhir di lingkungan PUSKOM 2. Membeli aplikasi PowerChute Business Edition versi Deluxe agar lebih banyak UPS-APC yang dapat di tangani dalam satu server .
IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan
1. UPS-APC dapat menjadi solusi dalam melindungi Server bila terjadi pemadaman secara tiba –tiba dan jalur komunikasi tetap berjalan . 2. Teknologi UPS-APC menyediakan daya listrik yang sesuai dengan kebutuhan server sehingga terlindungi dari kerusakan perangkat keras dan kerusakan perangkat lunak ketika di lakukan konfigurasi . 3. Teknologi UPS-APC terdiri dari beberapa aplikasi yang di sediakan untuk memonitor keadaan UPS bila salah satu UPS mengalami kegagalan tenaga. 4. Bila kehilangan tenaga, teknologi UPS-APC otomatis menyediakan pemulihan daya listrik dengan mendistribusikan daya melului 2 baterai yang di konverter menjadi arus bolak-balik dengan di dukung aplikasi pemantau . 5. UPS-APC 3000 mempunyai kemampuan dan juga fungsionalitas menyimpan daya lebih banyak untuk 4 Server selama 20 menit sebelum tenaga cadangan di hidupkan melalui generator. 6. PUSKOM Universitas Diponegoro menggunakan UPS-APC 3000 untuk melindungi beberapa server penting seperti server Sistem Informasi Akedemik dan beberapa peralatan jaringan yang membutuhkan tenaga secara terus menerus.
DAFTAR PUSTAKA
[1] I/O Hardwire Kit., 2200/3000XL 120/208/230 Vac; 2200/3000 VA 100/120/230 Vac Tower; 5000RM5U 208/230 Vac. [2] Smart-UPS., Safety Guide, RT/Hardwire/over 1.5 kVA. [3] Smart-UPS., (Updated: 14-Jan2011). User manual, SUA2200/3000 VA 100/120/230 VAC Tower. [4] Declaration of Conformity,. CE SUA2200/3000 Tower/RM2U. [5] Declaration of Conformity,. Uninterruptible Power Supply (Smart-UPS over 1.5 kVA). ( Updated: 7-Feb-2013 ). [6] Declaration of Conformity,. Uninterruptible Power Supply (Smart-UPS over 1.5 kVA). ( Updated: 20-Feb-2013 ). [7] http://www.uscg.mil/petaluma/TPF/ IT_SMS/Manuals/HW111_APC_U PS_PowerChurte_2003/index.html. [8] Disassembly & Recycling Guidance,. WEEE SUA500 to SUA3000. ( Updated: 27-Feb2008 ). [9] Smart-UPS,. End of Life Instruction (EoLI). Greater than 1500 VA. [10] Smart-UPS,. Product Environmental Profile (ePEP). Greater than 1500VA.
4.2. Saran
1. Tercapainya tujuan dari kerja praktek ini, maka penyusun berharap, PUSKOM Universitas Diponegoro tidak menutup kemungkinan untuk melakukan hubungan lebih jauh lagi dan masih selalu terbuka untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa Universitas Diponegoro untuk 12
BIOGRAFI PENULIS Siswo Nugroho (L2F008150) Lahir di Balikpapan, 15 Juli 1990. Memulai pendidikan di SD Negeri 016 yang sekarng menjadi SD Negeri 005 Balikpapan, kemudian melanjutkan ke SMP Patra Dharma 1 YKPP Balikpapan, SMA Negeri 8 Balikpapan. Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan di Teknik Elektro Universitas Diponegoro dan mengambil sub jurusan Teknik Informatika.
Semarang, 7 Maret 2013 Dosen Pembimbing
Adian Fatchur Rochim ST.,MT. NIP. 132 205 680
13